25
MAKALAH BAHASA INDONESIA PERKEMBANGAN DUNIA KEPERAWATAN DOSEN PEMBIMBING : ABDUL JALIL OLEH : PRADITYA RAMADHANI I-B / 12.01.069

Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

Embed Size (px)

DESCRIPTION

keperawatan

Citation preview

Page 1: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PERKEMBANGAN DUNIA KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING :

ABDUL JALIL

OLEH :

PRADITYA RAMADHANII-B / 12.01.069

AKADEMI KESEHATANRAJEKWESI BOJONEGORO

PRODI D-III KEPERAWATAN

Page 2: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

BAB I

PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

         Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai

salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan

pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia.

Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan

kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di

berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan

penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga

memandang klien secara komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam

kaitannya dengan berbagai peran pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik

dan etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator,

komunikator dan pendidik.

Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu,

keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan,

atau memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai

mati. Bagaimana peran perawat dalam menangani pasien yang sedang

menghadapi proses sakaratul maut?

Peran perawat sangat konprehensif dalam menangani pasien karena peran

perawat adalah membimbing rohani pasien yang merupakan bagian integral dari

bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya memenuhi kebutuhan biologis-

psikologis-sosiologis-spritual (APA, 1992 ), karena pada dasarnya setiap diri

manusia terdapat kebutuhan dasar spiritual ( Basic spiritual needs, Dadang

Hawari, 1999 ). Pentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi

ketetapan WHO yang menyatakan bahwa aspek agama (spiritual) merupakan

salah satu unsur dari pengertian kesehataan seutuhnya (WHO, 1984). Oleh karena

itu dibutuhkan dokter dan terutama perawat untuk memenuhi kebutuhan spritual

pasien. Karena peran perawat yang konfrehensif tersebut pasien senantiasa

Page 3: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

mendudukan perawat dalam tugas mulia mengantarkan pasien diakhir hayatnya

sesuai dengan Sabda Rasulullah yang menyatakan bahwa amalan yang terakhir

sangat menentukan, sehingga perawat dapat bertindak sebagai fasilisator

(memfasilitasi) agar pasien tetap melakukan yang terbaik seoptimal mungkin

sesuai dengan kondisinya. Namun peran spiritual ini sering kali diabaikan oleh

perawat. Padahal aspek spiritual ini sangat penting terutama untuk pasien terminal

yang didiagnose harapan sembuhnya sangat tipis dan mendekati sakaratul maut.

Menurut Dadang Hawari (1977,53) “ orang yang mengalami penyakit

terminal dan menjelang sakaratul maut lebih banyak mengalami penyakit

kejiwaan, krisis spiritual, dan krisis kerohanian sehingga pembinaan kerohanian

saat klien menjelang ajal perlu mendapatkan perhatian khusus”. Pasien terminal

biasanya mengalami rasa depresi yang berat, perasaan marah akibat

ketidakberdayaan dan keputusasaan. Dalam fase akhir kehidupannya ini, pasien

tersebut selalu berada di samping perawat. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan

spiritual dapat meningkatkan semangat hidup klien yang didiagnosa harapan

sembuhnya tipis dan dapat mempersiapkan diri pasien untuk menghadapi alam

yang kekal.

1.2         Rumusan Masalah

1.      Apa definisi Perawat ?

2.      Apa Fungsi Perawat ?

3.      Apa Peran Perawat ?

4.      Apa Tindakan Perawat yang Baik ?

5.      Apa ciri Perawat Profesional ?

6.      Apa Tugas Perawat ?

1.3         Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi Perawat

2. Mengetahui Fungsi Perawat

3. Mengetahui Peran Perawat

4. Mengetahui Tindakan Perawat yang Baik

5. Mengetahui ciri Perawat Profesional

6. Mengetahui Tugas Perawat

Page 4: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

BAB II

PEMBAHASAN

2.1        Defenisi

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain

terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi

oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran

adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial

tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).

         Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang

berarti merawat atau memelihara. Harlley Cit ANA (2000) menjelaskan

pengertian dasar seorang perawat yaitu seseorang yang berperan dalam merawat

atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan

proses penuaan dan perawat Profesional adalah Perawat yang bertanggungjawab

dan berwewenang memberikan pelayanan Keparawatan secara mandiri dan atau

berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya.

(Depkes RI,2002).

Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas

perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang

diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan

tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional.

         Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan

perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.

         Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun

sakit dimana segala  aktifitas  yang di lakukan  berguna  untuk  pemulihan 

Kesehatan berdasarkan pengetahuan yang di  miliki,  aktifitas  ini  di  lakukan 

dengan  berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin

dalam bentuk Proses Keperawatan yang terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi

masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.

Page 5: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

2.2        Peran Perawat

      Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang

sesuai dengan kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan

social baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang

bersifat konstan.

1.   Pemberi Asuhan Keperawatan

      Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan

kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan

asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk

mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Pemberi asuhan

memberikan bantuan kepada klien dan keluarga klien dengan menggunakan

energy dan waktu yang minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi

asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan

keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan

keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan

diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang

tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat

dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya

dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks.

2.   Pembuat Keputusan Klinis

      Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk

memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir

kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan,

baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi

hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik

bagi klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien

dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan

berkonsultasi dengan pembe ri perawatan kesehatan professional lainnya (Keeling

dan Ramos,1995).

     

Page 6: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

3.   Pelindung dan Advokat Klien

      Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang

aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan

serta melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu

tindakan diagnostic atau pengobatan. Contoh dari peran perawat sebagai

pelindung adalah memastikan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan

memberikan imunisasi melawat penyakit di komunitas. Sedangkan peran perawat

sebagai advokat, perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan secara

hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan.

Contohnya, perawat memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang

berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat

juga melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan menolak

aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau

menentang hak-hak klien. Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu

klien dan keluarga dalam menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi

pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas

tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan

mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas

pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas

privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti

rugi akibat kelalaian.

4.   Manager Kasus          

      Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas

anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika

mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien. Berkembangnya

model praktik memberikan perawat kesempatan untuk membuat pilihan jalur

karier yang ingin ditempuhnya. Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat

memilih antara peran sebagai manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat

asosiat yang melaksanakan keputusan manajer (Manthey, 1990). Sebagai manajer,

perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan

mengawasi tenaga kesehatan lainnya.

Page 7: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

5. Rehabilitator

      Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi

maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan

ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan emosi

yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator

dengan membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan

tersebut.

     

6.   Pemberi Kenyamanan

      Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus

ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka

memberikan kenyamanan dan dukungan emosi seringkali memberikan kekuatan

bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik.

Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya perawat membantu klien untuk mencapai

tujuan yang terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya.

     

7.   Komunikator

      Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesame

perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam

memberikan perawatan yang efektif dan membuat keputusan dengan klien dan

keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas

komunikasi merupakan factor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan

individu, keluarga dan komunitas.

     

8.   Penyuluh

      Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data

tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri,

menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi

kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan metode pengajaran yang

sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber

yang lain misalnya keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya.

Page 8: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

9.   Kolaborator

      Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan

yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya

mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau

tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

10. Edukator

      Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat

pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga

terjadi perubahab perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

11. Konsultan

      Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan

keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien

tehadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

     

12. Pembaharu

      Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,

kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode

pemberian pelayanan keperawatan.

2.3        Fungsi Perawat

Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai

dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.

dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi

diantaranya:

1.   Fungsi Independen

      Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana

perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan

sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar

manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan

Page 9: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan

nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan

kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga

diri dan aktualisasi diri.

2.   Fungsi Dependen

      Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau

instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang

diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat spesialis kepada perawat

umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.

3.   Fungsi Interdependen

      Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan

di antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk

pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti

dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit

kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga

dari dokter ataupun lainnya, seperti dokter dalam memberikan tindakan

pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi onat yang

telah diberikan.

Peranan perawat sangat menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung

jawab untuk memelihara dan mengelola asuhan keperawatan serta

mengembangkan diri dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan

keperawatan.

Fungsi Perawat

1. Mengkaji kebutuhan klien, keluarga, kelompok, masyarakat serta sumber yg

tersedia & potensial untuk memenuhi kebutuhan tsb.

2. Merencanakan tindakan keperawatan kpd individu, keluarga, kelompok,

masyarakat berdasarkan diagnosa keperawatan.

3. Melaksanakan rencana keperawatan

4. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan

Page 10: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

5. Mendokumentasikan proses keperawatan

6. Mengidentifikasi hal-hal yg perlu diteliti atau dipelajari serta merencanakan

studi kasus guna meningkatkan penget & pengembangan ketrampilan dlm

praktik kep.

7. Berperan serta dlm melaksanakan penyuluhan kesehatan kpd klien, keluarga,

kelompok serta masyarakat.

8. Bekerja sama dg disiplin ilmu terkait dlm memberikan pel kes kpd klien,

keluarga, kelompok, masyarakat.

9. Mengelola perawatan klien & berperan sbg ketua tim dlm melaksanakan

kegiatan keperawatan

2.4 Tindakan seorang perawat baik

            Tindakan keperawatan yang dilakukan seorang perawat baik dibangsal

maupun di ruang VIP harus sama dan sesuai SAK

      Tidak Membahayakan (Nonmaleficence)

Tindakan/ prilaku yang tidak menyebabkan kecelakaan atau membahayakan orang

lain.(Aiken, 2003).

Contoh : Bila ada klien dirawat dengan penurunan kesadaran, maka harus

dipasang side driil.

      Kemurahan Hati (Benefiecence)

menyeimbangkan hal-hal yang menguntungkan dan merugikan / membahayakan

dari tindakan yang dilakukan. Melakukan hal-hal yang baik untuk orang lain.

Merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang

lain/pasien. Prinsip ini sering kali sulit diterapkan dalam praktek keperawatan.

Berbagai tindakan yang dilakukan sering memberikan dampak yang merugikan

pasien, serta tidak adanya kepastian yang jelas apakah perawat bertanggung jawab

atas semua cara yang menguntungkan pasien.

Contoh: Setiap perawat harus dapat merawat dan memperlakukan klien dengan

baik dan benar.

      Kesetiaan (fidelity)

Memenuhi kewajiban dan tugas dengan penuh kepercayaan dan tanggung jawab,

memenuhi janji-janji. Veatch dan Fry mendifinisikan sebagai tanggung jawab

Page 11: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

untuk tetap setia pada suatu kesepakatan. Tanggung jawab dalam konteks

hubungan perawat-pasien meliputi tanggung jawab menjaga janji,

mempertahankan konfidensi dan memberikan perhatian/kepedulian. Peduli kepada

pasien merupakan salah satu dari prinsip ketataatan. Peduli pada pasien

merupakan komponen paling penting dari praktek keperawatan, terutama pada

pasien dalam kondisi terminal (Fry, 1991). Rasa kepedulian perawat diwujudkan

dalam memberi asuhan keperawatan dengan pendekatan individual, bersikap baik,

memberikan kenyamanan dan menunjukan kemampuan profesional

Contoh: Bila perawat sudah berjanji untuk memberikan suatu tindakan, maka

tidak boleh mengingkari janji tersebut.

      Kerahasiaan (Confidentiality)

Melindungi informasi yang bersifat pribadi, prinsip bahwwa perawat menghargai

semua informsi tentang pasien dan perawat menyadari bahwa pasien mempunyai

hak istimewa dan semua yang berhubungan dengan informasi pasien tidak untuk

disebarluaskan secara tidak tepat (Aiken, 2003).

Contoh : Perawat tidak boleh menceritakan rahasia klien pada orang lain, kecuali

seijin klien atau seijin keluarga demi kepentingan hukum.

      Hak  (Right)

Berprilaku sesuai dengan perjanjian hukum, peraturan-peraturan dan moralitas,

berhubungan dengan hukum legal.(Webster’s, 1998).

Contoh : Klien berhak untuk mengetahui informasi tentang penyakit dan segala

sesuatu yang perlu diketahuinya

2.5 Ciri perawat Profesional

            Ciri khas perawat profesional dalam memberikan pelayanan keperawatan

harus dapat berkomunikasi secara lengkap, akurat, dan cepat.

Artinya setiap melakukan komunikasi (lisan maupun tulis) dengan teman

sejawat atau dengan tenaga kesehatan lainnya harus memenuhi ketiga unsur di

atas dan harus didukung dengan fakta yang memadai.

Profil perawat masa depan yang terpenting adalah mampu berbicara

danmenulis bahasa asing, minimal bahasa inggris dalam penerapan proses

Page 12: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

keperawatan kepada klien. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya

persaingan dalam pasar bebas.

Activity

 Prinsip melakukan aktifitas atau pemberian asuhan keperawatan harus

dapat bekerja sama dengan teman sejawat serta dengan tenaga kesehatan lainnya,

khususnya tim medis sebagai mitra kerja dalam memberikan asuhan kepada klien.

            Aktifitas tersebut harus ditunjangdengan menunjukkan suatu kesungguhan

dan sikap empati serta bertanggungjawab terhadap setiap tugas yang diemban.

  Untuk menghindari kesalahan dalam memberikan asuhan keperawatan

kepada klien, maka perlu diterapkan tindakan keperawatan dengan prinsip

“CWIPAT”

C        = Check the orders and equipment

W       = Wash your hands

I          = Identify the patient

P         = Provide for safety and privacy

A        = Assess the problem

T         = Tell the person or teach the patient

about what you are going to do

Review

 Prinsip utama dalam melaksanakan peran adalah moral dan etik

keperawatan.

Dalam setiap memberikan asuhan keperawatan kepada klien, perawat

harus selalu berpedoman pada nilai-nilai etik keperawatan, standar keperawatan

serta ilmu keperawatan

Penting guna menghindari kesalahan yg berakibat fatal thd klien dan

eksistensi profesi keperawatan.

Prinsip-Prinsip Etik Keperawatan

1. Justice (Azas keadilan)

- Setiap prioritas tindakan yang diberikan harus berdasarkan kondisi klien

- Tidak ada diskriminasi (klien, alat-alat)

Page 13: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

2. Autonomy

Setiap manusia mempunyai hak untuk menentukan tindakan terhadap dirinya

sendiri.

3. Beneficience (Azas manfaat)

Setiap tindakan yang diberikan kepada klien harus bermanfaat bagi klien dan

menghindarkan kecacatan

4. Veracity (Azas kejujuran)

Perawat dalam berkomunikasi harus mengatakan yang benar dan jujur kepada

klien.

5. Fidelity (Azas komitmen)

Apa yang dilaksanakan oleh perawat harus didasarkan pada tanggung jawab

moral dan profesi

Education

            Perawat harus mempunyai komitmen yang tinggi thd profesi dengan jalan

secara terus menerus menambah ilmu melalui pendidikan formal atau informal,

sampai pada suatu keahlian ttt.

Penguasaan tentang metodologi penelitian keperawatan. Implikasinya

setiap jenjang pend tinggi keperawatan (DIII/S1) lulusannya harus melaksanakan

riset keperawatan

2.6 TUGAS PERAWAT

Tugas perawat dalam menjalankan perannya sbg pemberi asuhan

keperawatan dpt dilaksanakan sesuai dg tahapan proses keperawatan.

Tugas Perawat sesuai dg fungsinya, Loknas Kep 1983

Fungsi mengkaji kebutuhan klien:

1. Mengumpulkan data

2. Menganalisa & mengiterpretasikian data.

Fungsi merencanakan tindakan Kep:

1. Mengembangkan rencana tindakan keperawatan.

Page 14: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

Fungsi melaksanakan rencana keperawatan:

1. Menggunakan dan menerapkan konsep dan prinsip ilmu perilaku, sosial

budaya, ilmu biomedik dlm rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia.

Fungsi mengevaluasi hasil asuhan keperawatan.

1. Menentukan kriteria yg dpt diukur

2. Menilai tingkat pencapaian tujuan

3. Mengidentifikasi perubahan-perubahan yg diperlukan

Fungsi mendokumentasikan proses keperawatan:

1. Mengevalouasi data permasalahan kep.

2. Mencatat data dlm proses   keperawatan

3. Menggunakan catatan klien unhtuk memonitor kualitas asuhan kep.

Fungsi Mengidentifikasi hal-hal yg perlu diteliti:

1. Mengidentifikasi masalah penelitian dlm bd kep.

2. Membuat usulan rencana penelitian keperawatan

3. Menerapkan hasil penelitian dlm    praktik keperawatan

Fungsi berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan.

1. Mengidentifikasi kebutuhan pen kes

2. Membuat rencana penyuluhan kes

3. Melaksanakan penyuluhan kes

4. Mengevaluasi hasil penyuluhan

Fungsi bekerjasama dengan disiplin ilmu terkait dlm memberikan pel kes:

1. Berperan serta dlm pel kes

2. Menciptakan komunikasi yg efektif baik dg trim kep maupun tim kes.

Fungsi mengelola perawatan klien & berperan sbg ketua tim dlm

melaksanakan kegiatan keperawatan:

1. Menerapkan ketrampilan     management dlm kep klien secara     

menyeluruh.

Page 15: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

2.7 TANTANGAN PENDIDIKAN DALAM KEPERAWTAN

PROFESIONAL

Kondisi Sistem Pendidikan Keperawatan di Indonesia

Pengakuan body of knowledge keperawatan di Indonesia dimulai sejak

tahun 1985, yakni ketika program studi ilmu keperawatan untuk pertama kali

dibuka di Fakultas Kedokteran UI. Dengan telah diakuinya body of knowledge

tersebut maka pada saat ini pekerjaan profesi keperawatan tidak lagi dianggap

sebagai suatu okupasi, melainkan suatu profesi yang kedudukannya sejajar dengan

profesi lain di Indonesia. Tahun 1984 dikembangkan kurikulum untuk

mempersiapkan perawat menjadi pekerja profesional, pengajar, manajer, dan

peneliti. Kurikulum ini diimplementasikan tahun 1985 sebagai Program Studi

Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tahun 1995

program studi itu mandiri sebagai Fakultas Ilmu Keperawatan, lulusannya disebut

ners atau perawat profesional. Program Pascasarjana Keperawatan dimulai tahun

1999. Kini sudah ada Program Magister Keperawatan dan Program Spesialis

Keperawatan Medikal Bedah, Komunitas, Maternitas, Anak Dan Jiwa.

Sejak tahun 2000 terjadi euphoria Pendirian Institusi Keperawatan baik itu

tingkat Diploma III (akademi keperawatan) maupun Strata I. Pertumbuhan

institusi keperawatan di Indonesia menjadi tidak terkendali. Seperti jamur di

musim kemarau. Artinya di masa sulitnya lapangan kerja, proses produksi tenaga

perawat justru meningkat pesat. Parahnya lagi, fakta dilapangan menunjukkan

penyelenggara pendidikan tinggi keperawatan berasal dari pelaku bisnis murni

dan dari profesi non keperawatan, sehingga pemahaman tentang hakikat profesi

keperawatan dan arah pengembangan perguruan tinggi keperawatan kurang

dipahami. Belum lagi sarana prasarana cenderung untuk dipaksakan, kalaupun ada

sangat terbatas (Yusuf, 2006). Saat ini di Indonesia berdiri 32 buah Politeknik

kesehatan dan 598 Akademi Perawat yang berstatus milik daerah,ABRI dan

swasta (DAS) yang telah menghasilkan lulusan sekitar 20.000 – 23.000 lulusan

tenaga keperawatan setiap tahunnya. Apabila dibandingkan dengan jumlah

kebutuhan untuk menunjang Indonesia sehat 2010 sebanyak 6.130 orang setiap

tahun, maka akan terjadi surplus tenaga perawat sekitar 16.670 setiap tahunnya.

(Sugiharto, 2005).

Page 16: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

Salah satu tantangan terberat adalah peningkatan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) tenaga keperawatan yang walaupun secara kuantitas merupakan

jumlah tenaga kesehatan terbanyak dan terlama kontak dengan pasien, namun

secara kualitas masih jauh dari harapan masyarakat. Indikator makronya adalah

rata-rata tingkat pendidikan formal perawat yang bekerja di unit pelayanan

kesehatan (rumah sakit/puskesmas) hanyalah tamatan SPK (sederajat

SMA/SMU). Berangkat dari kondisi tersebut, maka dalam kurun waktu 1990-

2000 dengan bantuan dana dari World Bank, melalui program “health project”

(HP V) dibukalah kelas khusus D III keperawatan hampir di setiap kabupaten.

Selain itu bank dunia juga memberikan bantuan untu peningkatan kualitas guru

dan dosen melalui program “GUDOSEN”. Program tersebut merupakan suatu

percepatan untuk meng-upgrade tingkat pendidikan perawat dari rata-rata hanya

berlatar belakang pendidikan SPK menjadi Diploma III (Institusi keperawatan).

Tujuan lain dari program ini diharapkan bisa memperkecil gap antara perawat dan

dokter sehingga perawat tidak lagi menjadi perpanjangan tangan dokter

(Prolonged physicians arms) tapi sudah bisa menjadi mitra kerja dalam pemberian

pelayanan kesehatan(Yusuf, 2006).

Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan sisitem pendidikan

keperawatan di Indonesia adalah UU no. 2 tahun 1989 tentang pendidikan

nasional, Peraturan pemerintah no. 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi dan

keputusan Mendiknas no. 0686 tahun 1991 tentang Pedoman Pendirian

Pendidikan Tinggi (Munadi, 2006). Pengembangan sistem pendidikan tinggi

keperawatan yang bemutu merupakan cara untuk menghasilkan tenaga

keperawatan yang profesional dan memenuhi standar global. Hal-hal lain yang

dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu lulusan pendidikan keperawatan

menurut Yusuf (2006) dan Muhammad (2005) adalah :

1. Standarisasi jenjang, kualitas/mutu, kurikulum dari institusi pada pendidikan.

2. Merubah bahasa pengantar dalam pendidikan keperawatan dengan

menggunakan bahasa inggris. Semua Dosen dan staf pengajar di institusi

pendidikan keperawatan harus mampu berbahasa inggris secara aktif

3. Menutup institusi keperawatan yang tidak berkualitas

Page 17: Contoh Makalah Tentang Keperawatan Ms.word 2007

4. Institusi harus dipimpin oleh seorang dengan latar belakang

pendidikan keperawatan

5. Pengelola insttusi hendaknya memberikan warna tersendiri dalam institusi

dalam bentuk muatan lokal,misalnya emergency Nursing, pediatric nursing,

coronary nursing.

6. Standarisasi kurikulum dan evaluasi bertahan terhadap staf pengajar di insitusi

pendidikan keperawatan

7. Departemen Pendidikan, Departemen Kesehatan, dan Organisasi profesi serta

sector lain yang terlibat mulai dari proses perizinan juga memiliki tanggung

jawab moril untuk melakukan pembinaan.