27
Manual Mutu Revisi 06 Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya Malang 2011

contoh manual mutu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh manual mutu iso 9001:2008

Citation preview

  • Halaman 1 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    Manual Mutu

    Revisi 06

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya Malang 2011

  • Halaman 2 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    KEBIJAKAN MUTU

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya (LSIH-UB)

    merupakan institusi pelaksana dibidang penelitian yang mendorong

    terwujudnya Universitas Brawijaya sebagai Universitas terkemuka dibidang

    pendidikan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

    berkualitas.

    Sesuai dengan klausul 5.3. tentang kebijakan mutu pada ISO

    9000:2008 maka seluruh jajaran pimpinan dan staf LSIH-UB telah berkomitmen

    untuk menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) secara konsisten

    dan meningkatkan efektivitas pelaksanaannya secara berkesinambungan.

    Seluruh jajaran pimpinan dan staf LSIH-UB terus berusaha untuk meningkatkan

    mutu layanan yang diberikan sebagai bentuk kontribusi terhadap kemajuan

    Universitas Brawijaya, bangsa dan masyarakat Indonesia.

    Secara umum sasaran mutu LSIH-UB adalah :

    a. Mempertahankan semua aspek mutu pada setiap proses dan kegiatan

    b. Menghasilkan produk/layanan dengan mutu yang baik dan konsisten

    selaras dengan sasaran di atas, LSIH-UB bertekad:

    a. Mengembangkan SMM ISO 9001:2008 dibidang pelayanan dengan

    dukungan dari seluruh personil organisasi, dengan pola kebersamaan yang

    saling asah dan asuh serta didasari oleh nilai-nilai dasar akhlak mulia yaitu:

    amanah, ibadah, credible dan accountable.

    b. Bersikap tanggap terhadap perubahan dalam sistem penyelenggaraan

    pelayanan laboratorium di perguruan tinggi dengan tetap mempertahankan

    konsistensi mutu produk atau layanan melalui SMM.

    c. Manajemen, semua personil dan analis sepakat untuk memenuhi standar

    mutu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing, sebagai

    kontribusi untuk mendukung hubungan kerja yang sehat.

    d. Meningkatkan SDM melalui program pelatihan bagi semua personil dan

    analis, sehingga setiap pihak dapat melakukan tugas dengan pengetahuan

    dan ketrampilan yang memadai.

    e. Mengkaji efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi sehingga LSIH-UB

    dapat mendukung peningkatan pencapaian sasaran mutu UB.

    f. Meningkatkan mutu pelayanan kepada customer.

    Malang, 22 Oktober 2010

    Direktur Laboratorium Sentral

    Ilmu Hayati

    Universitas Brawijaya

    Dra. Fatchiyah, M.Kes. Ph.D

    NIP. 196311271989032001

  • Halaman 3 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    MANUAL MUTU LABORATORIUM SENTRAL ILMU HAYATI

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    1. Ruang Lingkup dan Kebijakan Umum

    1.1 Tujuan dan Ruang Lingkup

    Manual Mutu ini mendokumentasikan sistem mutu organisasi

    LSIH-UB untuk menunjukkan kemampuan organisasi dalam

    menghasilkan produk secara konsisten sesuai dengan kebutuhan

    customer dan peraturan yang berlaku. Manual Mutu ini menjelaskan

    lingkup SMM yang terkait dengan mandat utama LSIH-UB yaitu

    sebagai unit kerja penunjang pelaksana akademik dengan peran :

    memberikan layanan fasilitas laboratorium untuk keperluan

    pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Secara

    fungsional LSIH-UB bertanggungjawab: a) Menyediakan peralatan dan

    bahan kimia; b) Memberikan layanan dan pendayagunaan fasilitas

    laboratorium; c) Melakukan pelayanan uji; d) menyelenggarakan

    kegiatan pelatihan/training/workshop; e) Menyediakan pelayanan

    magang/pencangkokan penelitian dan f) Melakukan urusan tata

    administrasi LSIH-UB.

    Manual Mutu ini merupakan bagian dari Sistem Manajemen

    Mutu yang dirancang untuk memenuhi persyaratan ISO 9001:2008.

    Manual Mutu ini mencakup kebijakan umum (visi, misi, kebijakan mutu,

    tujuan mutu dan sasaran mutu), struktur organisasi, garis besar proses

    dan profil organisasi serta lingkup sistem manajemen mutu yang

    ditetapkan dalam ISO 9001:2008. Manual Mutu ini juga menyediakan

    panduan bagi pengembangan sistem secara keseluruhan. Semua

    persyaratan SMM ISO 9001:2008 diaplikasikan oleh LSIH-UB tanpa

    pengecualian (Lampiran 1). Sementara itu, pembatasan terminologi

    yang digunakan dalam SMM ini dijelaskan di Bagian 2 tentang

    Deskripsi Istilah dan Definisi.

    1.2 Kebijakan Umum

    1.2.1 Sejarah LSIH UB

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya

    (LSIH-UB) merupakan laboratorium bagian dari Universitas

    Brawijaya dibawah koordinasi langsung oleh Rektor dengan

    tugas mendukung penelitian dan penyelenggaraan pelayanan

    pengujian. LSIH-UB berdiri berdasar Surat Keputusan Rektor

    No: 368/SK/2007 tanggal 23 Oktober 2007. Kedudukan LSIH UB

    berdasar Pola Tata Kelola Universitas Brawijaya 2008 dalam

    Struktur Organisasi Universitas Brawijaya adalah Unsur

    Penunjang Pelaksana Akademik. Dalam melaksanakan

    tugasnya, LSIH-UB dilengkapi dengan peralatan penelitian yang

    mutakhir sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan IPTEK

    agar mampu menghasilkan karya ilmiah yang terakui secara

    internasional. Guna menunjang fungsi tersebut di atas maka

    laboratorium memiliki personil laboratorium yang tersertifikasi

    dalam ruang lingkup uji.

  • Halaman 4 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    1.2.2 Visi dan Misi LSIH-UB

    Visi LSIH-UB adalah menjadi institusi yang menyediakan

    segala informasi penelitian, pelaksana penelitian dan menjadi

    pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

    Sedangkan Misi LSIH-UB adalah:

    1. Melakukan pengembangan dan penyebarluasan IPTEK dan

    mengupayakan penggunaannya pada masyarakat.

    2. Meningkatkan kemampuan dan kualitas peneliti (SDM) yang

    profesional serta berkepribadian.

    3. Memberikan jasa pelayanan untuk penelitian dan

    pengembangan ilmu-ilmu hayati, kedokteran, kesehatan

    masyarakat, ilmu-ilmu dasar serta bidang-bidang kajian yang

    terkait untuk bisa memberikan solusi penyelesaian masalah

    yang ada di masyarakat.

    1.2.3 Struktur Organisasi

    Sesuai klausul 4.1 persyaratan ISO 9001:2008 maka

    berdasar SK Rektor No : 341A/SK/2009 struktur organisasi

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati adalah:

    Gambar 1. Struktur organisasi LSIH-UB.

    Pembantu Rektor I Universitas Brawijaya

    Direktur

    Manajer Administrasi

    Manajer Mutu

    Manajer Teknis

    Manajer Kerjasama

    Deputi Teknis

    Ka.Div. Molekuler dan

    Seluler

    Ka.Div. Pangan

    Ka.Div. Agrokomplek

  • Halaman 5 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    1.2.4 Rincian Tugas dan Tanggung Jawab

    No.

    Jabatan

    Job Deskripsi

    1. Direktur 1. Mengesahkan dan menetapkan manual mutu dan

    kebijakan mutu laboratorium.

    2. Menjamin tersedianya sumber daya.

    3. Menjamin bahwa implementasi manajemen mutu

    dilaksanakan secara konsisten.

    4. Menyetujui kebutuhan pengadaan peralatan.

    5. Menyetujui usulan kegiatan pelatihan.

    6. Memimpin organisasi dan melaksanakan fungsi

    manajemen laboratorium.

    7. Menjalin kerjasama dengan laboratorium

    terakreditasi lainnya dan organisasi pemberi

    akreditasi nasional/internasional.

    8. Memimpin kaji ulang manajemen.

    2. Manajer

    Administrasi

    1. Bertanggung jawab pada pelaksanaan /

    implementasi sistem mutu laboratorium.

    2. Bertanggung jawab untuk mempersiapkan

    rekaman-rekaman yang diperlukan untuk audit

    internal dan kaji ulang manajemen.

    3. Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang

    dan jasa.

    4. Menyeleksi dan bertanggung jawab terhadap

    kompetensi personil.

    5. Melakukan sosialisasi akreditasi Laboratorium ke

    instansi yang membutuhkan.

    6. Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas Manajer

    Mutu, apabila Manajer Mutu berhalangan hadir.

    3. Manager

    Representatif

    dipegang oleh

    Manajer Mutu

    1. Memeriksa manual mutu untuk disahkan oleh

    Direktur.

    2. Mengesahkan manual prosedur.

    3. Mengawal dan memelihara keberlangsungan

    Sistem Manajemen Mutu.

    4. Penghubung dengan Komite Akreditasi Nasional

    5. Mensosialisasikan dan menjamin sistem mutu.

    6. Merencanakan dan menyelenggarakan audit

    internal laboratorium.

    7. Menyiapkan materi kaji ulang sistem manajemen

    mutu.

    8. Bertanggung jawab terhadap jaminan mutu.

    9. Merumuskan dan melaksanakan sasaran

    pendidikan, pelatihan dan ketrampilan personil.

    10. Menanggapi pengaduan Customer.

  • Halaman 6 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    4. Manajer

    Kerjasama

    1. Menjalin kerjasama dengan Universitas ataupun

    Laboratorium baik dari dalam negeri atau luar

    negeri.

    2. Mengkoordinasikan dan bertanggung jawab pada

    kegiatan-kegiatan laboratorium terkait pelatihan,

    seminar serta kegiatan-kegiatan ilmiah yang

    relevan.

    5. Manajer Teknis 1. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan

    pengujian.

    2. Menandatangani sertifikat pengujian.

    3. Memeriksa laporan hasil pengujian.

    4. Mengesahkan Instruksi Kerja.

    5. Mengusulkan bahan dan alat yang dibutuhkan

    untuk pengujian serta alat yang harus dikalibrasi

    ulang.

    6. Bertanggung jawab terhadap kinerja analis.

    7. Bertanggung jawab terhadap kinerja alat.

    8. Mengusulkan pelatihan analis/teknisi.

    9. Bertanggung jawab terhadap jaminan mutu

    pengujian.

    6. Deputi Teknis 1. Memeriksa laporan hasil pengujian.

    2. Memeriksa Instruksi Kerja.

    3. Mengusulkan pelatihan analis/teknisi.

    4. Menggantikan tugas dan wewenang Manajer

    Teknis apabila Manajer Teknis berhalangan.

    5. Menggantikan tugas dan wewenang Kepala Divisi

    apabila Kepala Divisi berhalangan.

    7. Ka. Divisi

    Agrocomplex

    1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

    pengujian oleh analis.

    2. Mengesahkan lembar pengujian.

    3. Membantu Manajer Teknis dalam menjaga kinerja

    alat.

    4. Membantu Manajer Teknis dalam menjamin mutu

    pengujian.

    5. Menginventarisasi alat dan kemikalia.

    6. Melakukan kalibrasi peralatan.

    7. Merencanakan kebutuhan alat dan kemikalia

    pengujian setiap 3 bulan.

    8. Bertanggung jawab terhadap proses dan hasil

    analisis.

    8. Ka. Divisi

    Molekuler dan

    Seluler

    9. Ka. Divisi

    Teknologi Pangan

    1.2.5 Rencana Strategis

    Rencana Strategis (Renstra) Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB 2009-

    2012 merupakan wujud komitmen pada Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)

    dan keberlanjutan dari kegiatan tahunan LSIH-UB 2005-2008. Rencana

    Strategis 2009-2012 ini dibuat berdasarkan pada:

  • Halaman 7 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    1. Hasil evaluasi diri yang menggambarkan kekuatan,

    kelemahan, peluang dan ancaman LSIH-UB.

    2. Rencana Strategis UB 2006-2010.

    3. Program Kerja Rektor UB 2007-2011.

    4. Isu Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

    Departemen Pendidikan Nasional.

    Secara umum Renstra LSIH-UB merupakan arah

    pengembangan LSIH-UB dalam 4 tahun ke depan serta berguna

    sebagai dasar pengembangan laboratorium di lingkungan UB.

    Rencana Strategis LSIH-UB empat tahun ke depan (2009-

    2012), secara garis besar meliputi program :

    a. Penguatan manajemen organisasi LSIH-UB melalui penataan

    kelembagaan dan fungsionalisasi peran sebagai laboratorium

    sentral dalam bidang ilmu hayati.

    b. Pengembangan ragam layanan bagi pengguna baik di

    lingkungan Universitas Brawijaya atau masyarakat umum.

    c. Pengembangan alat dan fasilitas, sharing serta kolaborasi

    dengan laboratorium lain yang sejenis dalam

    penyelenggaraan kegiatan ilmiah di tingkat lokal, nasional dan

    internasional.

    d. Pengembangan ruang laboratorium SDM, peralatan untuk

    meningkatkan kualitas lingkungan LSIH-UB.

    e. Peningkatan kemampuan layanan untuk mencapai layanan

    LSIH-UB yang excellent.

    f. Peningkatan fungsi promosi dan portal online LSIH-UB untuk

    menciptakan image positif sebagai laboratorium.

    g. Meningkatkan kompetensi dan kualifikasi SDM berkelanjutan

    melalui pendidikan dan pelatihan.

    h. Peningkatan kerjasama LSIH-UB dengan institusi terkait,

    lembaga pendidikan dan penelitian serta laboratorium lainnya,

    baik pemerintah atau swasta, di tingkat lokal, regional,

    nasional maupun internasional.

    1.2.6 Customer

    Customer adalah pengguna layanan laboratorium yang

    berupa layanan penelitian dan pengujian di LSIH-UB yang

    meliputi civitas akademika dan civitas non akademika. Civitas

    akademika terdiri dari mahasiswa (S1,S2 dan S3), dosen dan

    peneliti. Civitas non akademika adalah pihak umum misalnya

    dari perusahaan dan instansi.

    Persyaratan customer antara lain:

    1. Penelitian

    - Customer telah memahami ketentuan dan peraturan yang

    berlaku di LSIH UB.

    - Customer mengajukan permohonan untuk melakukan

    penelitian di LSIH-UB dan melampirkan proposal penelitian

    serta foto 3x4 sebanyak 3 lembar.

    - Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan.

  • Halaman 8 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    - Membayar uang muka bench fee lab sesuai dengan kriteria

    pengguna lab (mahasiswa S1, S2, S3, peneliti atau dosen).

    2. Pengujian

    - Customer telah memahami ketentuan dan peraturan yang

    berlaku di LSIH UB.

    - Mengisi formulir permohonan pengujian.

    - Menyerahkan sampel pengujian.

    - Membayar uang muka untuk pengujian.

    3. Pelatihan/Training/Workshop atau Magang/Pencangkokan

    Penelitian

    - Customer telah memahami ketentuan dan peraturan yang

    berlaku di LSIH UB.

    - Mengisi formulir permohonan pelatihan/training/workshop/

    magang/pencangkokan.

    - Membayar uang muka untuk pengujian.

    1.2.7 Sasaran Mutu

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya

    (LSIH-UB) memberikan pelayanan yang mengutamakan mutu

    dan kepuasan customer serta menjamin bahwa pekerjaan

    pengujian dilaksanakan dengan kejujuran teknis, teliti, cepat dan

    akurat. Sasaran mutu yang akan dicapai adalah:

    No. Butir mutu Sasaran mutu

    2011 Capaian

    2011 Rencana

    2012

    1. Alat-alat penelitian yang terkalibrasi 15 unit 20 unit 30 unit

    2. Lingkup pengujian yang terakreditasi 2 Dalam tahap

    PANTEK

    3

    3. Personil yang tersertifikasi sesuai dengan kompetensinya

    3 orang 4 orang

    6 orang

    4. Tingkat kepuasan customer 90 % 97, 3% 98%

    5. Lama penyelesaian analisis

    Kadar air, Kadar protein dan Kadar abu 20 hari KA : 5 hari KP : 3 hari K. Abu : 4

    hari

    15 hari

    Karyotyping 25 hari 20 hari 25 hari

  • Halaman 9 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    2. Acuan Normatif

    Laboratorium melakukan pengujian hanya atas permintaan customer.

    Laboratorium mentaati dan melaksanakan peraturan yang berlaku, mengacu

    pada ISO/IEC 17025-2005. Pengujian yang dilakukan laboratorium bersifat

    independen.

    3. Deskripsi Istilah dan Definisi

    Rantai pasokan (Supply Chain). Dalam pengembangan Sistem

    Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB

    berlaku rantai pasokan yang menjelaskan hubungan antara supplier

    (Perundangan-undangan, Dikti, Diknas atau Peraturan, Keputusan Senat

    dan Rektor UB) organization Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB

    customer adalah civitas akademika meliputi Mahasiswa, Dosen, Pimpinan

    Universitas serta pihak lain yaitu civitas non akademika.

    Supplier organization customer

    Product Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB dapat berupa

    penyediaan jasa layanan penelitian dan layanan uji laboratorium

    berdasarkan mandat yang diberikan oleh pimpinan universitas melalui

    Rektor UB, dengan melibatkan seluruh jajaran LSIH-UB.

    ISO 9001:2008 Klausul 7.4 Pembelian

    Tim Pengadaan Barang UB bertanggung jawab untuk mengkoordinir

    perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan pengadaan barang serta jasa

    sesuai kebijakan LSIH-UB. Proses pengadaan barang diatur dalam Manual

    Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa di LSIH-UB (MP 00012 04010).

    Pengadaan jasa layanan juga dilakukan untuk implementasi standarisasi

    sistem manajemen mutu dan sertifikasi ISO 9001:2008.

    Personil Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB meliputi staf

    manajerial, laboran dan teknisi. Staf manajerial adalah dosen di UB dari

    beberapa fakultas dengan kompetensi di bidang hayati. Staf laboran dan

    teknisi adalah SDM hasil rekruitment yang kompeten dan memenuhi

    persyaratan administrasi sesuai kebutuhan pekerjaan di Laboratorium

    Sentral Ilmu Hayati.

    ISO 9001:2008 Klausul 7.6 Pengendalian Peralatan Pemantauan

    dan Pengukuran

    LSIH-UB melakukan pengendalian dan pemantauan terhadap

    peralatan penelitian dan layanan uji. Pengendalian dilakukan dengan

    kalibrasi alat (MP 00012 04005) sedangkan pemantauan dilakukan dengan

    pengisian log book penggunaan alat. Pemantauan layanan uji dilakukan

    dengan menyebarkan kuisioner terhadap kepuasan customer (MP 00012

    04011).

    4. Sistem Manajemen Mutu

    4.1 Persyaratan Umum

    Manajemen LSIH-UB berkomitmen untuk menjalankan sistem

    manajemen mutu yang efektif dengan membuat, mendokumentasikan,

    menerapkan, memelihara dan melakukan peningkatan berkelanjutan.

    Identifikasi dan pengelolaan proses dilakukan untuk memastikan

  • Halaman 10 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    persyaratan yang sesuai telah terpenuhi. Tindakan perbaikan dilakukan

    bila diperlukan dan kemudian ditinjau ulang.

    Dalam rangka menerapkan SMM di Laboratorium Sentral Ilmu

    Hayati UB, diambil langkah-langkah menentukan Manajer Mutu (MM)

    dan proses-proses yang dibutuhkan dalam SMM, adalah :

    a. Menentukan urutan dan interaksi proses-proses manajemen

    (Lampiran 1).

    b. Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan

    bahwa proses operasi berlangsung efektif (Lampiran 4).

    c. Menjamin ketersediaan sumber daya dan informasi yang diperlukan

    untuk mendukung kegiatan operasional dan pemantauan proses

    operasi tersebut (Klausul 6.2 hal 25).

    d. Memantau, mengukur dan menganalisis proses operasi tersebut (MP

    00012 0014).

    e. Mengambil tindakan yang diperlukan dan melakukan peningkatan

    berkelanjutan.

    4.2 Persyaratan Dokumentasi

    4.2.1 Umum

    Adanya sistem dokumentasi memungkinkan jaminan

    keselarasan antara perencanaan, implementasi dan

    pengendalian proses kegiatan LSIH-UB. Hal ini menjadi alat

    komunikasi efektif dan menjamin konsistensi tindakan untuk

    menghasilkan produk yang sesuai dengan persyaratan customer

    dan peningkatan mutu yang berkelanjutan.

    4.2.2 Manual Mutu

    Untuk memberikan gambaran tentang kebijakan dalam

    pengelolaan LSIH-UB maka dibuat Manual Mutu yang

    merupakan rangkuman kebijakan organisasi untuk mencapai

    kebijakan mutu, sasaran mutu dan perencanaan mutu.

    4.2.3 Pengendalian Dokumen dan Rekaman

    LSIH-UB menetapkan dan memelihara prosedur

    terdokumentasi mengenai pengendalian seluruh dokumen dan

    catatan perangkat yang terkait dengan persyaratan SMM. Tata

    cara pengendalian dokumen dan rekaman diatur dalam Manual

    Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman. MP 00012

    04001.

    5. Tanggung Jawab Manajemen

    5.1 Komitmen Manajemen

    Direktur LSIH-UB memberikan komitmennya sehubungan

    dengan pengembangan penerapan sistem manajemen mutu dan

    meningkatkan efektivitasnya secara berkelanjutan berdasarkan prinsip

    manajemen mutu. Manajemen LSIH-UB melaksanakan tanggung

    jawabnya untuk:

  • Halaman 11 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    a. Menetapkan dan memelihara kebijakan maupun pencapaian sasaran

    mutu LSIH-UB.

    b. Mensosialisasikan kebijakan dan sasaran mutu di LSIH-UB untuk

    meningkatkan kesadaran, motivasi dan keterlibatannya

    DP/4.1.6.01/LSIH.

    c. Memastikan bahwa mandat yang diberikan kepada LSIH-UB

    dilaksanakan oleh seluruh jajaran Laboratorium Sentral Ilmu Hayati

    UB.

    d. Memastikan bahwa proses manajemen yang sesuai telah diterapkan

    dan sustainable, serta terpenuhinya persyaratan customer, sehingga

    sasaran mutu tercapai.

    e. Memastikan bahwa Sistem Manajemen Mutu yang efektif dan efisien

    telah diterapkan dan dipelihara agar sasaran mutu tercapai.

    f. Memastikan ketersediaan sumber daya yang mempengaruhi

    kegiatan LSIH-UB.

    g. Meninjau ulang sistem manajemen mutu secara berkala, mengambil

    keputusan untuk bertindak berdasarkan kebijakan dan perbaikannya.

    Kebijakan mutu di LSIH-UB didasarkan pada komitmen untuk

    menghasilkan produk dengan hasil terbaik. Keberhasilan jangka

    panjang LSIH-UB menuntut komitmen menyeluruh tentang standar

    kinerja dan produktivitas yang tinggi, kerjasama yang efektif, kesediaan

    untuk menyerap gagasan-gagasan baru serta keinginan untuk belajar

    secara berkelanjutan. Untuk itu LSIH-UB berkomitmen untuk:

    a. Mengikuti dan mematuhi semua undang-undang dan peraturan yang

    berlaku.

    b. Menjalankan konsep peningkatan mutu berkelanjutan dan melakukan

    yang terbaik dalam mengatur sumber daya yang diperlukan untuk

    mencapai sasaran mutu.

    c. Menginformasikan sasaran mutu dan kinerja LSIH-UB kepada

    seluruh elemen organisasi dan pihak terkait.

    d. Mengadopsi pandangan ke depan terhadap kebijakan yang

    berdampak terhadap mutu.

    e. Mendidik seluruh elemen organisasi untuk memenuhi dan

    bertanggung jawab terhadap manajemen mutu.

    Agar kebijakan mutu dapat dikomunikasikan oleh Direktur LSIH-

    UB secara efektif, maka dalam pelaksanaannya diupayakan untuk :

    a. Konsisten terhadap visi organisasi.

    b. Membuat sasaran mutu yang dipahami oleh setiap elemen organisasi

    secara keseluruhan.

    c. Direktur LSIH-UB memperhatikan komitmen terhadap mutu dan

    faktor yang mempengaruhi keberhasilan sasaran mutu.

    d. Melakukan sosialisasi komitmen mutu kepada semua elemen

    organisasi dengan kepemimpinan yang jelas oleh Direktur LSIH-UB.

    e. Ditujukan untuk peningkatan mutu berkelanjutan dan kesesuaiannya

    untuk memenuhi kepuasan customer.

  • Halaman 12 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    5.2 Fokus Pada Pelanggan

    Direktur memastikan bahwa persyaratan customer telah ditetapkan guna meningkatkan kepuasan customer sesuai klausul 7.2.1 dan 8.2.1.

    5.3 Kebijakan Mutu

    Direktur memastikan bahwa kebijakan mutu sesuai dengan

    sasaran organisasi, mengkomunikasikan dan meninjau kesesuaiannya

    secara terus menerus.

    5.4 Perencanaan

    5.4.1 Sasaran Mutu

    Dalam menentukan sasaran mutu, Direktur LSIH-UB harus

    memastikan bahwa sasaran mutu termasuk yang diperlukan untuk

    memenuhi persyaratan produk, ditetapkan untuk fungsi dan

    tingkat yang relevan dalam organisasi.

    5.4.2 Perencanaan SMM

    Dalam perencanaan sistem manajemen mutu, Direktur

    LSIH-UB memastikan bahwa rencana sistem manajemen mutu

    dijalankan dalam rangka memenuhi persyaratan yang diberikan

    pada sasaran mutu. Selain itu keterpaduan sistem manajemen

    mutu akan tetap dipelihara meskipun ada perubahan pada sistem

    manajemen mutu, antara yang direncanakan dengan yang

    diterapkan.

    Sejak tahap perencanaan kegiatan, sasaran mutu

    ditetapkan dan dibuat konsisten dengan kebijakan mutu. Sasaran

    mutu ditetapkan secara terukur. Sasaran ini harus disebarluaskan

    secara efektif pada seluruh jajaran LSIH-UB diikuti dengan

    tanggung jawabnya untuk mencapai sasaran yang ditetapkan

    untuk setiap bidang terkait. Sasaran ini harus ditinjau secara

    periodik dan direvisi sesuai keperluan. Sasaran mutu LSIH-UB

    adalah:

    a. Menjadikan LSIH-UB sebagai Laboratorium Sentral Ilmu Hayati

    yang memenuhi kriteria ISO 9001:2008.

    b. Meningkatkan peran LSIH-UB dalam penyelenggaraan

    kegiatan penelitian dan layanan uji.

    c. Meminimalkan aktivitas LSIH-UB yang tidak sesuai dengan visi

    misi atau kontra produktif dengan fungsi Laboratorium Sentral

    Ilmu Hayati.

    d. Meminimalkan kesenjangan ekspektasi customer akibat

    ketidaksesuaian aktivitas LSIH-UB dengan kebutuhan

    customer.

    Perencanaan sistem manajemen mutu berhubungan

    dengan identifikasi, operasi, pengendalian proses, penyediaan

    sumber daya, pengukuran dan pemantauan proses, serta

    pencapaian sasaran dan peningkatan mutu berkelanjutan.

    Perencanaan mutu (quality planning) dilakukan dengan menyusun

  • Halaman 13 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    rencana kegiatan berikut tahapan proses, pihak yang terlibat,

    sumber daya yang dibutuhkan berikut target indikator

    keberhasilan. Laporan kemajuan dipresentasikan secara periodik

    dalam rapat bulanan sehingga kegagalan dapat dihindari melalui

    penetapan alternatif pemecahan masalah. Laporan tertulis yang

    terdokumentasi baik tersebut menunjukkan komitmen Direktur

    LSIH-UB pada peningkatan mutu berkelanjutan.

    5.5 Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi

    5.5.1 Tanggung Jawab dan Wewenang

    Direktur LSIH-UB memastikan bahwa tanggung jawab

    dan wewenang setiap pihak pelaksana kegiatan Laboratorium

    Sentral Ilmu Hayati UB telah ditetapkan serta dikomunikasikan.

    (MP 00012 04012).

    5.5.2. Wakil Manajemen

    Direktur LSIH-UB menunjuk Manajer Mutu yang diluar

    tanggung jawabnya memiliki tanggung jawab dan wewenang:

    a. Memastikan bahwa proses yang dibutuhkan untuk sistem

    manajemen mutu dibuat, diterapkan dan dipelihara.

    b. Melaporkan kepada direktur tentang kinerja sistem

    manajemen mutu dan kebutuhan untuk koreksi. Pelaporan

    dilakukan dalam rapat manajemen.

    c. Memastikan bahwa kebutuhan customer (pengguna

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati) terkait layanan LSIH-UB

    telah dirumuskan dan dikomunikasikan pada seluruh jajaran

    staf Laboratorium Sentral Ilmu Hayati sehingga secara

    sinergis pihak terkait peduli untuk memenuhinya.

    Deskripsi tugas yang terkait dengan SMM ditetapkan dan

    diterapkan pada keseluruhan struktur organisasi. Adanya etika,

    hubungan, tanggung jawab pada dua bidang bertujuan untuk

    memfasilitasi manajemen mutu yang efektif dan komunikatif.

    Untuk pencapaian kebijakan dan sasaran mutu, setiap elemen

    dalam organisasi dituntut untuk berkontribusi dalam peningkatan

    mutu.

    5.5.3. Komunikasi Internal

    Komunikasi yang efektif dan efisien tentang kebijakan

    mutu, persyaratan, sasaran dan kinerja dalam sistem

    manajemen mutu ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja

    organisasi dan semua elemen organisasi mencapai sasaran

    yang ditargetkan. Komunikasi ini juga mencakup komunikasi

    dengan pihak dalam dan luar organisasi. Komunikasi internal

    dapat didelegasikan kepada Kepala Divisi. Manajemen juga

    dituntut untuk mengkomunikasikan hasil pencapaian sasaran

    mutu dan evaluasi pencapaiannya serta pemenuhan kepuasan

    customer (MP 00012 04012).

  • Halaman 14 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    5.6 Tinjauan Manajemen

    Manajemen LSIH-UB meninjau sistem manajemen mutu

    organisasi secara periodik untuk memastikan kesesuaian, kecukupan

    dan efektivitas yang berkelanjutan. Tinjauan ini memberi peluang untuk

    peningkatan, perbaikan dan perubahan kebutuhan sistem manajemen

    mutu, termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu. Rekaman dari

    tinjauan manajemen dipelihara dengan baik. (DP/5.6.0.01/9001/LSIH

    Rekaman hasil kaji ulang manajemen 9001).

    Rekaman hasil dari tinjauan manajemen dicatat,

    didokumentasikan serta ditindaklanjuti. Input untuk tinjauan manajemen

    meliputi : hasil audit, umpan balik dari customer, kinerja proses dan

    kesesuaian produk terkait, status dari tindakan pencegahan dan

    perbaikan, tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya,

    perubahan yang dapat mempengaruhi sistem manajemen mutu serta

    rekomendasi untuk peningkatan mutu. Sedangkan output dari tinjauan

    manajemen meliputi keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan

    perbaikan yang efektif dari dalam manajemen mutu dan prosesnya,

    perbaikan produk yang sesuai dengan keinginan customer dan sumber

    daya yang dibutuhkan (DP/4.14.3.01/LSIH).

    6. Pengelolaan Sumber Daya

    6.1 Manajemen Sumber Daya

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB menentukan dan menjamin

    ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan dengan tujuan

    menerapkan, memelihara sistem manajemen mutu dan terus menerus

    mengembangkan dan memperbaiki efektivitasnya. Hal ini termasuk

    sumber daya yang digunakan untuk menjalankan dan meningkatkan

    sistem manajemen, kepuasan customer dan pihak lain yang terkait.

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB telah membuat rencana

    pengembangan sumber daya sesuai dengan visi LSIH-UB.

    6.2 Sumber Daya Manusia dan Pelatihan

    6.2.1 Umum

    Setiap personel yang terlibat dalam LSIH-UB sangat

    berpengaruh besar terhadap mutu produk. Di dalam organisasi

    LSIH-UB, setiap personel memiliki kompetensi berdasarkan

    pelatihan, ketrampilan dan pengalaman yang sesuai dengan

    pekerjaannya. Direktur LSIH-UB akan selalu memastikan bahwa

    kompetensi dan pengalaman yang dibutuhkan sesuai dengan

    standar kinerja organisasi yang efektif.

    6.2.2 Kompetensi, Pelatihan, dan Kepedulian

    Untuk memenuhi tuntutan terhadap tanggung jawab

    sebagaimana ditetapkan dalan SMM, maka LSIH-UB:

    1. Menempatkan personel yang sesuai dengan kompetensinya

    pada bidang yang relevan sehingga mutu produk terjamin

    (DP/5.2.5.01/LSIH).

  • Halaman 15 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    2. Mengadakan pelatihan bagi anggota baru dan pendampingan

    bagi pemula untuk mencapai kompetensi yang diperlukan.

    Prosedur pelatihan personel diatur dalam PRM/5.2.0/LSIH

    (Prosedur Pendidikan, Pelatihan Dan Keterampilan Personil)

    3. Mengevaluasi efektivitas proses, kinerja dan tindakan yang

    dilakukan.

    4. Memastikan keterlibatan dan kepedulian tiap personil dengan

    kontribusinya dalam usaha pencapaian sasaran mutu.

    5. Pemeliharaan rekaman sesuai dengan pelatihan, ketrampilan

    dan pengalaman kerja (MP 00012 04001).

    6.3 Prasarana

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB menyediakan dan

    memelihara beberapa infrastruktur yang diperlukan untuk

    mempermudah organisasi dalam pencapaian sistem manajemen mutu.

    Infrastruktur mencakup sarana dan prasarana, yang penggunaannya

    diupayakan untuk meningkatkan efektivitas kinerja organisasi. Sarana

    yang dibutuhkan meliputi front office, ruang laboratorium, ruang staf,

    ruang seminar dan ruang sidang. Sementara itu, prasarana yang

    disediakan meliputi peralatan laboratorium, alat komunikasi (telepon,

    fax, internet), komputer, scanner, printer, papan tulis, kamera, voice

    recorder, software, meja, kursi dan lemari dokumen. Seluruh personil

    LSIH-UB bertanggung jawab untuk menciptakan suasana kerja yang

    nyaman, kondusif, dinamis, dan produktif (DP 5.3.3.5.01).

    6.4. Lingkungan Kerja

    Dalam penetapan infrastruktur dan lingkungan kerja digunakan

    pertimbangan sebagai berikut :

    1. Mengevaluasi sumber daya yang diperlukan untuk keberlangsungan

    kinerja.

    2. Kesesuaian sarana dan prasarana tersebut dengan fungsi, kinerja,

    sasaran, kemampuan pengadaan dan pemeliharaan, pembiayaan

    operasional, keamanan dan pembaharuan.

    7. Realisasi Produk

    7.1 Perencanaan Realisasi Produk

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB telah merancang

    spesifikasi produk dan telah merencanakan proses yang diperlukan

    untuk merealisasikannya. Perencanaan realisasi produk berjalan sesuai

    dengan persyaratan proses lainnya dari sistem manajemen mutu.

    Dalam perencanaan realisasi produk, LSIH-UB telah menetapkan hal-

    hal sebagai berikut:

    a. Sasaran dan persyaratan mutu bagi produk.

    b. Kebutuhan untuk penetapan proses, dokumentasi dan penyediaan

    sumber daya untuk menghasilkan produk.

    c. Melakukan verifikasi, validasi, pemantauan, inspeksi, kegiatan

    pengujian khusus dan kriteria untuk penerimaan produk.

  • Halaman 16 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    d. Menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk menjadi bukti bahwa

    proses menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan. Bukti

    laporan hasil uji

    7.2 Proses yang Berhubungan dengan Customer

    7.2.1 Penetapan Persyaratan yang Berkaitan dengan Produk

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB telah menentukan

    mekanisme dan standar realisasi produk dan meninjau ulang

    mekanisme dan standar tersebut secara periodik. Untuk itu, LSIH-

    UB menentukan:

    a. Mekanisme dan standar yang dilaksanakan, mencakup

    ketersediaan, kecepatan, ketepatan waktu proses, mutu

    layanan, kuantitas dan akuntabilitas.

    b. Mekanisme dan standar yang tidak ditentukan tetapi

    dibutuhkan pada realisasi produk.

    c. Mekanisme dan standar dari undang-undang dan peraturan

    yang berhubungan dengan produk.

    d. LSIH-UB menentukan mekanisme dan standar lainnya.

    7.2.2 Tinjauan Persyaratan yang Berkaitan dengan Produk

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB meninjau mekanisme

    dan standar yang berhubungan dengan produk. Tinjauan ini

    dilakukan sebelum organisasi memenuhi janji untuk

    menyampaikan produk ke customer. Sebelum menentukan dan

    menetapkan peraturan, pihak manajemen terlebih dahulu

    meninjau permintaan customer untuk memastikan pemenuhan

    mekanisme dan standar yang disesuaikan dengan kemampuan

    organisasi. Dalam hal ini harus dipastikan bahwa :

    a. Mekanisme dan standar produk sudah didefinisikan.

    b. Ada kejelasan jika mekanisme dan standar proses berbeda

    antara yang dinyatakan sebelumnya dengan yang

    direalisasikan.

    c. LSIH-UB memiliki kemampuan untuk memenuhi mekanisme

    dan standar yang sudah ditentukan.

    7.2.3 Komunikasi Customer

    Laboratorium menetapkan dan menerapkan pengaturan

    yang efektif untuk komunikasi dengan customer berkaitan dengan:

    a. Informasi produk dengan membuat brosur yang disediakan di

    front office.

    b. Pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan layanan produk.

    c. Umpan balik dan pengaduan customer direkam dalam

    DP/4.8.2.01/LSIH.

    7.3 Desain Produk

    7.3.1. Perencanaan Desain dan Pengembangan

    Dalam rangka melakukan desain produk, Direktur LSIH-UB

    memastikan bahwa keperluan proses perancangan telah

  • Halaman 17 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    dirumuskan, diterapkan, dipelihara untuk menjawab kebutuhan

    dan harapan pengguna maupun pihak yang berkepentingan

    lainnya. Organisasi merencanakan dan mengendalikan desain

    produk dengan menentukan:

    a. Tahap desain dan pengembangan.

    b. Tinjauan, verifikasi dan validasi yang sesuai untuk tiap tahapan

    desain.

    c. Tanggung jawab dan wewenang dari desain.

    7.3.2 Masukan Desain dan Pengembangan

    Organisasi mengadakan rapat dengan melibatkan bidang

    terkait untuk memastikan keefektifan komunikasi dan kejelasan

    tanggung jawab yang diemban. Dalam melakukan perencanaan

    dan pengembangan desain, instruksi yang harus dilakukan :

    a. Menyusun jadwal pekerjaan yang berurutan atau dan paralel.

    b. Mengidentifikasi ruang lingkup dan sasaran.

    c. Menetapkan jangka waktu, frekuensi, dasar dari aktivitas

    verfikasi dan pengesahan desain.

    d. Menetapkan metode pengukuran, pengujian produk serta

    kriteria produk yang diterima.

    e. Menugaskan personel yang memiliki kualifikasi dan

    bertanggung jawab untuk perencanaan desain.

    f. Menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan.

    g. Persyaratan peraturan perundangan yang berlaku

    7.3.3 Keluaran Desain dan Pengembangan

    Produk laboratorium berupa lingkup pengujian ataupun

    penggunaan peralatan laboratorium harus disetujui rapat staf

    sebelum dikeluarkan. Keluaran produk dan pengembangan harus

    memenuhi persyaratan yang berlaku. Dilakukan identifikasi

    masalah sebagai tindakan pencegahan apabila ditemukan

    ketidaksesuaian produk yang dihasilkan.

    7.3.4 Tinjauan Desain dan Pengembangan

    Produk pengembangan ditinjau secara sistematis untuk

    menilai kemampuan memenuhi kebutuhan customer dan

    mengidentifikasi setiap masalah yang kemungkinan timbul untuk

    dilakukan tindakan yang diperlukan.

    7.3.5 Verifikasi Desain dan Pengembangan

    Verifikasi dilakukan sesuai dengan pengaturan yang

    direncanakan untuk memastikan bahwa lingkup uji produk

    ataupun layanan yang dikeluarkan telah memenuhi persyaratan.

    Rekaman hasil validasi dan setiap tindakan yang diperlukan

    disimpan dalam rekaman hasil verifikasi (DP /5.4.5.01/LSIH).

  • Halaman 18 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    7.3.6. Validasi Desain dan Pengembangan

    Validasi dilakukan untuk memastikan bahwa produk

    layanan dan lingkup pengujian yang dihasilkan mampu memenuhi

    persyaratan yang ditetapkan. Rekaman hasil validasi direkam

    dalam DP /5.4.5.01/LSIH.

    7.3.7. Pengendalian Perubahan Desain dan Pengembangan

    Perubahan lingkup pengujian dan layanan penelitian

    dievaluasi. Rekaman hasil tinjauan perubahan dan setiap tindakan

    yang diperlukan direkam dalam MP 00012 04013.

    7.4 Pembelian

    Untuk menghasilkan produk yang bermutu dalam memenuhi kepuasan customer, faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan tersebut adalah menjamin bahwa semua kebutuhan yang digunakan dalam proses produksi sesuai dengan spesifikasi mutu yang ditetapkan LSIH-UB termasuk didalamnya informasi produk dan verifikasi produk yang dibeli (PRM/4.6.0/LSIH).

    7.5 Proses Produksi

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB merencanakan dan

    melaksanakan produksi di bawah kondisi terkendali. LSIH-UB

    mengidentifikasi setiap komponen dan produk dari setiap proses

    produksi sampai pengiriman ke customer (Lampiran 3).

    7.5.1 Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa

    Untuk merencanakan dan melaksanakan pengendalian

    proses produksi LSIH-UB melakukan hal-hal sebagai berikut :

    a. Menyediakan informasi yang menggambarkan karakteristik

    produk.

    b. Menyediakan Manual Prosedur dan Instruksi Kerja.

    c. Menggunakan peralatan kerja yang sesuai.

    d. Mengadakan pemantauan dan pengukuran keberhasilan.

    e. Menerapkan pemantauan dan pengukuran keberhasilan.

    7.5.2 Validasi Proses Produksi dan Penyediaan Jasa

    Laboratorium melakukan validasi setiap lingkup pengujian

    dan layanan penelitian. Validasi harus menunjukkan kemampuan

    proses mencapai hasil yang direncanakan yang mencakup

    peralatan dan kualifikasi personil dan penggunaan metode

    (PRM/5.9.0/LSIH).

    7.5.3 Identifikasi

    Laboratorium mengidentifikasi lingkup pengujian dan

    layanan penelitian berkaitan dengan metode dan keabsahan yang

    masih berlaku (PRM/5.9.0/LSIH).

  • Halaman 19 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    7.5.4 Milik Customer

    Laboratorium memelihara sampel milik customer sesuai

    dengan prosedur yang berlaku di laboratorium (PRM/5.8.0/LSIH).

    7.6 Pengendalian Peralatan, Pemantauan dan Pengukuran Keberhasilan

    Memperhatikan bahwa produk yang dihasilkan LSIH-UB adalah

    sertifikat hasil uji maka LSIH-UB melakukan evaluasi kinerja (MP. 00012

    04011) dengan kuisioner dan feedback sebagai alat untuk mengukur

    keberhasilan mekanisme dan standar layanan. Untuk itu, LSIH-UB:

    a. Menentukan pemantauan dan pengukuran keberhasilan proses

    produksi.

    b. Mengadakan pemantauan dan pengukuran yang dibutuhkan untuk

    menyediakan bukti-bukti kesesuaian produk yang ditetapkan.

    c. Melakukan evaluasi hasil pemantauan dan pengukuran kinerja untuk

    digunakan pada kaji ulang proses.

    8. Pengukuran, Analisis Dan Perbaikan

    8.1 Umum

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB merencanakan dan

    menerapkan proses pemantauan, pengukuran, analisis dan

    pengembangan untuk menjamin kesesuaian produk, kesesuaian sistem

    manajemen dan melakukan peningkatan berkelanjutan yang efektif.

    LSIH-UB menetapkan agar kinerja organisasi diukur hingga mencapai

    efektivitas dan efisiensi yang ditentukan.

    Pengukuran kinerja harus fokus pada faktor yang menjadi kunci

    perbaikan efektivitas, efisiensi dan adaptibilitasnya. Pemantauan dan

    pengukuran pencapaian sasaran mutu menjadi faktor penting untuk

    meningkatkan motivasi kerja dan inovasi secara berkelanjutan. LSIH-UB

    memantau tindakan peningkatan dan penerapannya sebagai input

    melalui tinjauan manajemen untuk meningkatkan kinerja organisasi.

    Pengukuran kinerja organisasi mencakup:

    Pengukuran dan evaluasi produk.

    Kemampuan proses.

    Kepuasan customer.

    Pencapaian sasaran sistem manajemen mutu.

    Pencapaian usaha perbaikan secara berkelanjutan.

    Dalam melakukan pengukuran, analisis dan perbaikan

    pelayanan, pihak manajemen membuat ketentuan sebagai berikut :

    a. Mengumpulkan data pengukuran, kemudian dianalisis dan disajikan

    menjadi informasi.

    b. Pengukuran, analisis, peningkatan produk dan prosesnya perlu

    digunakan dalam menetapkan sasaran yang tepat.

    c. Metode pengukuran perlu secara periodik ditinjau dan data yang ada

    diverifikasi supaya tetap akurat dan lengkap.

    d. Pengukuran kepuasan customer perlu difokuskan sebagai salah

    satu prioritas untuk mengevaluasi kinerja organisasi.

  • Halaman 20 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    e. Pengukuran dan informasi yang dihasilkan adalah esensial yang

    digunakan sebagai dasar peningkatan kinerja dan atau pengambilan

    keputusan.

    f. Hasil analisis pengukuran digunakan sebagai alat komunikasi

    informasi.

    g. Efektivitas dan efisiensi komunikasi dengan customer perlu diukur

    untuk menentukan informasi secara jelas.

    h. Menggunakan teknik analisis statistik yang relevan untuk membantu

    pemahaman dan interpretasi hasil verifikasi pengukuran.

    8.2 Pemantauan dan Pengukuran

    8.2.1 Kepuasan Customer

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB menentukan metode

    yang diperlukan dan digunakan untuk melakukan pengukuran

    kinerja sistem manajemen mutu dalam organisasi yang menjadi

    variabel terikat adalah kepuasan customer. Kepuasan customer

    dapat dipantau melalui kuisioner tervalidasi yang secara rutin

    disampaikan kepada customer (MP 00012 04011).

    8.2.2 Audit Internal

    Organisasi merencanakan program audit internal dengan

    proses yang tepat sesuai lingkup audit, termasuk

    mempertimbangkan hasil audit sebelumnya. Kriteria, lingkup,

    frekuensi dan metode audit telah ditentukan, seleksi auditor dan

    pelaksanaan audit harus dapat memastikan sasaran dan kejujuran

    dari proses tersebut. Audit internal dilakukan oleh PJM minimal 1

    kali dalam setahun. Auditor tidak boleh mengaudit pekerjaannya

    sendiri. Hasil audit dicatat dalam prosedur yang terdokumentasi.

    Manajemen yang bertanggung jawab untuk lingkup yang diaudit

    harus memastikan bahwa tindakan yang dilakukan tidak tertunda

    sehingga hal ini menghilangkan deteksi ketidaksesuaian dan

    penyebabnya. Prosedur audit interal diatur dalam MP 00012

    04002.

    8.2.3 Pemantauan dan Pengukuran Proses

    LSIH-UB menggunakan metode yang tepat untuk

    pemantauan dan pengukuran proses sistem manajemen mutu.

    Metode tersebut dapat mengukur mutu proses dan capaian hasil

    yang telah ditargetkan. Bila hasil yang direncanakan tidak

    tercapai, maka akan dilakukan koreksi dan tindakan pencegahan

    yang tepat sehingga kesesuaian produk terjamin (MP 0012

    04004).

    8.2.4 Pemantauan dan Pengukuran Produk

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB memantau dan

    mengukur karakteristik produk untuk memastikan jika persyaratan

    produk telah terpenuhi. Hal ini dilaksanakan pada penanggung

    jawab proses realisasi produk menurut pengaturan yang sudah

  • Halaman 21 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    direncanakan. Dalam pengukuran kinerja sistem manajemen yang

    mengacu pada kepuasan customer, diterapkan persyaratan

    sebagai berikut :

    a. Pengumpulan data komprehensif dan mencakup sumber

    informasi terkait.

    b. Frekuensi pengumpulan dan tinjauan analisis data yang

    relevan.

    c. Klarifikasi informasi dilakukan secara sampling dan

    pemantauannya dilakukan secara rutin.

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB menjadwalkan

    rencana audit internal tiap 1 tahun sekali untuk memastikan

    kesesuaian SMM dengan kinerja laboratorium, yaitu :

    a. Sesuai dengan perencanaan yang disusun.

    b. Memenuhi persyaratan standar internasional dan persyaratan

    sistem manajemen mutu yang ditetapkan organisasi.

    c. Dipelihara dan diterapkan secara efektif.

    Hasil audit dan bukti kesesuaian kinerja dengan kriteria

    yang ditetapkan harus dipelihara (MP 00012 04002).

    8.3 Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB memastikan bahwa produk

    yang tidak sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan akan

    dicegah penggunaannya. Pengendalian dilakukan oleh Manajer Teknis

    LSIH-UB dibantu oleh Kepala Divisi dengan menetapkan dan

    memelihara prosedur terdokumentasi untuk menangani hal ini.

    Pengendalian meliputi identifikasi, dokumentasi, evaluasi, pemisahan

    dan disposisi produk-produk yang tidak sesuai, serta pemberitahuan

    kepada bidang terkait. Pengendalian dilakukan dengan:

    a. Mengambil tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuian.

    b. Menetapkan prosedur terdokumentasi yang mendefinisikan proses-

    proses yang terlibat dalam pengendalian produk yang tidak sesuai.

    c. Melakukan tindakan pencegahan pemakaian produk yang tidak

    sesuai (MP 00012 04003).

    8.4 Analisis Data

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB menentukan,

    mengumpulkan dan menganalisis data yang tepat dan akurat untuk

    memperlihatkan kesesuaian dan efektivitas sistem manajemen mutu

    serta mengevaluasi efektivitas peningkatan berkelanjutan. Data

    dihasilkan dari pemantauan, pengukuran dan dari sumber lainnya yang

    relevan. Analisis data harus menyediakan informasi yang berhubungan

    dengan :

    a. Kepuasan customer.

    b. Kesesuaian dengan persyaratan produk.

    c. Karakteristik dan kecenderungan proses maupun produk, termasuk

    tindakan pencegahan dan korektif.

  • Halaman 22 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    8.5 Perbaikan

    8.5.1 Perbaikan Berkelanjutan

    Laboratorium Sentral Ilmu Hayati UB melakukan perbaikan

    berkelanjutan terhadap efektivitas SMM melalui penggunaan

    kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisis data, tindakan

    korektif dan pencegahan serta tinjauan manajemen.

    8.5.2 Tindakan Koreksi dan Pencegahan

    Tindakan korektif dan pencegahan dilakukan untuk

    mengurangi kemungkinan ketidaksesuaian dan mencegah

    ketidaksesuaian terulang kembali. Tindakan korektif dan

    pencegahan harus sesuai dengan penyebab ketidaksesuaian dan

    akar penyebab masalah yang ditemukan. Hasil tindakan korektif

    dan pencegahan dicatat dan ditinjau untuk menjamin kesesuaian

    produk yang dihasilkan.

  • Halaman 23 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    Lampiran 1. Proses Sistem Manajemen Mutu yang berlaku di LSIH-UB

    PROSES SISTEM MANAJEMEN MUTU

    MANUAL MUTU

    PENGENDALIAN

    DOKUMEN

    PROSES OPERASIONAL

    CUSTOMER

    PENGENDALIAN

    PRODUK YANG

    TIDAK SESUAI

    Proses Sistem Manajemen Mutu yang berlaku di LSIH-UB. Manual mutu

    dilakukan evaluasi dan perbaikan berdasarkan kepada proses operasional

    laboratorium dan umpan balik dari customer.

  • Halaman 24 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    Lampiran 2. Proses organisasi dalam perencanaan, implementasi dan

    perbaikan sistem mutu di LSIH-UB

    Proses Organisasi dalam perencanaan, implementasi dan perbaikan sistem

    mutu di LSIH-UB

    CUSTOMER

    PERENCANAAN

    KAJI ULANG

    PELAKSANAANAUDIT DAN

    PENGEMBANGAN

    Proses organisasi dalam perencanaan, implementasi dan perbaikan SMM di

    LSIH-UB. Dalam pelaksanaan SMM selalu mengacu pada hasil audit internal

    dan pengembangan, kaji ulang, dan umpan balik customer.

  • Halaman 25 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    Lampiran 3. Skema SMM LSIH-UB dalam menuju akreditasi ISO 9001:2008

    Skema SMM LSIH-UB dalam menuju Akreditasi ISO 9001:2008

    MANAGEMENT

    SYSTEM

    ADMINISTRATIVELABORATORY

    PROCESS

    INTERNAL AUDIT

    MANAGEMENT

    REVIEWS

    ACCREDITATION

    NO YES

    Skema SMM LSIH-UB dalam menuju akreditasi ISO 9001:2008. Sistem ini

    berlaku setiap tahun. Evaluasi dilakukan berdasarkan pada audit internal dan

    eksternal untuk mencapai akreditasi.

  • Halaman 26 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    Lampiran 4. Alur proses bisnis produk LSIH-UB

    Customer (sampel)

    Customer (proposal/ surat ijin)

    Proses penerimaan, analisis dan pembuatan laporan

    Persetujuan dan pelaksanaan penelitian

    laboratorium

    Sertifikat hasil uji

    Surat keterangan bebas lab

    Customer (Form

    pendaftaran)

    Persetujuan dan pelaksanaan Pelatihan/Training/Workshop atau Magang/Pencangkokan

    Penelitian Sertifikat

  • Halaman 27 dari 26 Manual Mutu LSIH-UB 2011

    Lampiran 5. Acuan Silang Nominal ke ISO 17025

    ISO 9001 ISO 17025

    Klausul i Lembar pengesahan

    Klausul i Lembar pengesahan

    Klausul v Daftar isi Klausul iv Daftar isi

    00 Kebijakan mutu PM/4.0/LSIH Persyaratan Manajemen

    1.1 Tujuan dan Ruang Lingkup

    PM/1.0/LSIH Ruang Lingkup

    1.2.3 Struktur organisasi

    PM/4.1/LSIH Organisasi

    2 Acuan normatif PM/2.0/LSIH Acuan normatif

    3 Deskripsi istilah dan definisi

    PM/3.0/LSIH Istilah dan definisi

    4 Sistem manajemen mutu

    PM/4.2/LSIH Sistem manajemen mutu

    Klausul 5.4 Tinjauan Manajemen

    PM/4.10/LSIH Peningkatan sistem manajemen

    Klausul 6.1 Ketersediaan sumber daya

    PM/5.2/LSIH Personil

    Klausul 6.2 Sumber daya manusia dan pelatihan

    PM/5.2/LSIH Personil

    Klausul 6.3 Infrastruktur dan lingkungan kerja

    PM/5.3/LSIH Kondisi akomodasi dankondisi lingkungan

    Klausul 7.4 Pembelian PM/4.6/LSIH Pembelian jasa dan perbekalan

    Kalusul 7.6 Pengendalian, pemantauan dan pengukuran

    PM/5.4/LSIH Metode pengujian, verifikasi dan validasi metode

    Klausul 8.2 Pemantauan dan pengukuran

    PM/4.14/LSIH Audit internal

    Klausul 8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai

    PM/4.9/LSIH Pengendalian pekerjaan pengujian yang tidak sesuai