8
Kali ini saya akan berbagi tidak hanya 1 tapi 32 contoh model pembelajaran beserta langkah-langkah pembelajarannya. Bagi sebagian guru mungkin sudah tidak asing dengan jenis-jenis model pembelajaran. Namun, apakah model-model pembelajaran itu sudah pernah diterapkan di kelas?. Ya, pembelajaran memang ada baiknya dilakukan bervariasi, agar tidak timbul kejenuhan dan materi pelajaran lebih mudah diterima oleh siswa. Ada beberapa contoh model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas. Berikut ini saya berikan 32 jenis model pembelajaran beserta langkah-langkah pembelajarannya, anda mungkin bisa memilih dan mencobanya disesuaikan dengan materi pelajaran ... 1. EXAMPLES NON EXAMPLES Contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD Langkah-langkah : Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai Kesimpulan 2. PICTURE AND PICTURE Langkah-langkah : Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Menyajikan materi sebagai pengantar Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai Kesimpulan/rangkuman

Contoh Model Pembelajaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yeah this sis whaat a iakw

Citation preview

Page 1: Contoh Model Pembelajaran

Kali ini saya akan berbagi tidak hanya 1 tapi 32 contoh model pembelajaran beserta langkah-langkah pembelajarannya. Bagi sebagian guru mungkin sudah tidak asing dengan jenis-jenis model pembelajaran. Namun, apakah model-model pembelajaran itu sudah pernah diterapkan di kelas?. Ya, pembelajaran memang ada baiknya dilakukan bervariasi, agar tidak timbul kejenuhan dan materi pelajaran lebih mudah diterima oleh siswa. Ada beberapa contoh model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas. Berikut ini saya berikan 32 jenis model pembelajaran beserta langkah-langkah pembelajarannya, anda mungkin bisa memilih dan mencobanya disesuaikan dengan materi pelajaran ...

1.    EXAMPLES NON EXAMPLESContoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD Langkah-langkah :• Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran• Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP• Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar• Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas• Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya• Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai• Kesimpulan

2.    PICTURE AND PICTURELangkah-langkah :• Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai• Menyajikan materi sebagai pengantar• Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi• Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis• Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut• Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai• Kesimpulan/rangkuman

3.    NUMBERED HEADS TOGETHER (Kepala Bernomor, Spencer Kagan, 1992)Langkah-langkah :• Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor• Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya• Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya• Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka• Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain• Kesimpulan

Page 2: Contoh Model Pembelajaran

4.    COOPERATIVE SCRIPT (Dansereau Cs., 1985)Skrip kooperatif : metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajariLangkah-langkah :• Guru membagi siswa untuk berpasangan• Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan• Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar• Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar :- Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap- Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya• Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.• Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru• Penutup

5.    KEPALA BERNOMOR STRUKTUR  (Modifikasi Dari Number Heads)Langkah-langkah :1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan terhadap tugas yang berangkaiMisalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya6. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka7. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain8. Kesimpulan

6.    STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995)Langkah-langkah :1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)2. Guru menyajikan pelajaran3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu5. Memberi evaluasi

Page 3: Contoh Model Pembelajaran

6. Kesimpulan

7.    JIGSAW (MODEL TIM AHLI) (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, And Snapp, 1978)Langkah-langkah :1. Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi7. Guru memberi evaluasi8. Penutup

8.    PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)(Pembelajaran Berdasarkan Masalah)Langkah-langkah :1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

9.    ARTIKULASILangkah-langkah :1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang4. Suruhlan seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya5. Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa7. Kesimpulan/penutup

10.    MIND MAPPING

Page 4: Contoh Model Pembelajaran

Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawabanLangkah-langkah :1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru

Problem solving

Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru Problem Solving adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian (menemukan pola, aturan atau algoritma). Sintaknya adalah : sajikan permasalahan yang memenuhi kriteria di atas, siswaberkelompok atau individual mengidentifikasi pola atau aturan yang disajikan, siswa mengidentifikasi, mengeksplorasi, menginvestigasi, menduga dan akhirnya menemukan solusi.

CL

Pembelajaran kooperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengsan memanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasikarena koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerjasama saling membantu mengkontruksikan konsep, menyelesaikan persoalan atau inkuiri.

Menurut teori dan pengalaman agarkelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karakter), ada kontrol dan fasilitas, dan meminta tanggung jawab hasil kelompokberupa laporan atau presentasi.

Model pembelajaran Role Playing juga dikenal dengan nama model pembelajaran Bermain Peran. Pengorganisasian kelas secara berkelompok, masing-masing kelompok memperagakan/menampilkan scenario yang telah disiapkan guru. Siswa diberi kebebasan berimprofisasi namun masih dalam batas-batas scenario dari guru.Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :

1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari

sebelum pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.

3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang.

Page 5: Contoh Model Pembelajaran

4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.

5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan.

6. Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan.

7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk membahas/memberi penilaian atas penampilan masing-masing kelompok.

8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.

9. Guru memberikan kesimpulan secara umum.

10. Evaluasi.

11. Model Pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu tipe Model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini menggali potensi kepemimpinan murid dalam kelompok dan keterampilan membuat-menjawab pertanyaan yang di padukan melalui permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju (Komalasari: 2010)Langkah-langkah Model Pembelajaran Snowball Throwing sebagai berikut

1.Guru menyampaikan materi yang akan disajikan2.Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi3.Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya4.Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok5.Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit6.Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian7.Evaluasi8.Penutup

12. Penutup.

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajikan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret dan suasana menjadi kondusif-nyaman dan menyenangkan. Prinsip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat dan mengembangkan kemampuan sosialisasi.

Ada tujuh indikator pembelajaran kontekstual sehingga bisa dibedakan dengan model lainnya, yaitu modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan,

Page 6: Contoh Model Pembelajaran

pengarahan-petunjuk, rambu-rambu, contoh), questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi), learning community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok atau individual, minds-on, hands-on, mencoba, mengerjakan), Inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, konjektur, generalisasi, menemukan),Contructivism (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksikan konsep-aturan, analisis sintesis), Reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut), Authentic assessment (penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian terhadap setiap aktivitas-usaha siswa, penilaian fortofolio, penilaian seobjektif-objektifnya dari berbagai aspek dengan berbagai cara)