5
1 of 5 PERJANJIAN KERJA SAMA TENTANG “SEBUTKAN NAMA KERJASAMA” Pada hari ini, “sebutkan hari”, tanggal “sebutkan tgl./bln./thn. Secara terbilang” yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Tuan “SEBUTKAN NAMA”, lahir di “sebutkan tempat”, tanggal ------tgl./bln/thn., “Warga Negara Indonesia atau WNA”, “Pegawai Negeri atau Swasta”,-bertempat tinggal di “sebutkan tempat lengkap dengan RT/RW” --------“Sebutkan Kodya/Kabupaten” ---- “Sebutkan provinsi, Republik Indonesia, Pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor xx.xxxx.xxxxxx.xxxx. ------- -- selanjutnya disebut PIHAK I. ------------- 2. Tuan “SEBUTKAN NAMA”, lahir di “sebutkan tempat”, tanggal ------tgl./bln/thn., “Warga Negara Indonesia atau WNA”, “Pegawai Negeri atau Swasta”,-bertempat tinggal di “sebutkan tempat lengkap dengan RT/RW” --------“Sebutkan Kodya/Kabupaten” ---- “Sebutkan provinsi, Republik Indonesia, Pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor xx.xxxx.xxxxxx.xxxx. ------- -- selanjutnya disebut PIHAK II. ------------- PIHAK I dan PIHAK II selanjutnya disebut PARA PIHAK. Dengan pertimbangan-pertimbangan : 1. Bahwa terbuka peluang untuk kerja sama dalam “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai” yang akan memberikan manfaat baik kepada PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA. 2. PIHAK PERTAMA bersama PIHAK KEDUA mempunyai kemampuan bersama dalam “Sebutkan itikad, contoh ‘PENGADAAN MODAL OPERASIONAL’” untuk “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”. Setelah mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk melakukan Kesepakatan Bersama tentang PENGADAAN MODAL OPERASIONAL “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai” yang saling menguntungkan dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dirumuskan dalam pasal-pasal berikut : Pasal 1 TUJUAN Tujuan Kerja Sama ini adalah : Melakukan bisnis yang saling menguntungkan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam rangka PENGADAAN MODAL OPERASIONAL “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”. Pasal 2 RUANG LINGKUP Kesepakatan bersama seperti yang dimaksud Pasal 1, mempunyai ruang lingkup sebagai berikut : a. Menetapkan BESARAN MODAL OPERASIONAL “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”. b. Mengatur HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK.

Contoh MoU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Contoh MOU

Citation preview

Page 1: Contoh MoU

1 of 5

PERJANJIAN KERJA SAMA TENTANG

“SEBUTKAN NAMA KERJASAMA”

Pada hari ini, “sebutkan hari”, tanggal “sebutkan tgl./bln./thn. Secara terbilang” yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Tuan “SEBUTKAN NAMA”, lahir di “sebutkan tempat”, tanggal ------tgl./bln/thn., “Warga Negara Indonesia atau WNA”, “Pegawai Negeri atau Swasta”,-bertempat tinggal di “sebutkan tempat lengkap dengan RT/RW” --------“Sebutkan Kodya/Kabupaten” ----“Sebutkan provinsi, Republik Indonesia, Pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor xx.xxxx.xxxxxx.xxxx. ------- -- selanjutnya disebut PIHAK I. -------------

2. Tuan “SEBUTKAN NAMA”, lahir di “sebutkan tempat”, tanggal ------tgl./bln/thn., “Warga Negara Indonesia atau WNA”, “Pegawai Negeri atau Swasta”,-bertempat tinggal di “sebutkan tempat lengkap dengan RT/RW” --------“Sebutkan Kodya/Kabupaten” ----“Sebutkan provinsi, Republik Indonesia, Pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor xx.xxxx.xxxxxx.xxxx. ------- -- selanjutnya disebut PIHAK II. -------------

PIHAK I dan PIHAK II selanjutnya disebut PARA PIHAK.

Dengan pertimbangan-pertimbangan :

1. Bahwa terbuka peluang untuk kerja sama dalam “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai” yang akan memberikan manfaat baik kepada PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA.

2. PIHAK PERTAMA bersama PIHAK KEDUA mempunyai kemampuan bersama dalam “Sebutkan itikad, contoh ‘PENGADAAN MODAL OPERASIONAL’” untuk “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.

Setelah mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk melakukan Kesepakatan Bersama tentang PENGADAAN MODAL OPERASIONAL “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai” yang saling menguntungkan dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dirumuskan dalam pasal-pasal berikut :

Pasal 1

TUJUAN Tujuan Kerja Sama ini adalah : Melakukan bisnis yang saling menguntungkan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam rangka PENGADAAN MODAL OPERASIONAL “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.

Pasal 2

RUANG LINGKUP

Kesepakatan bersama seperti yang dimaksud Pasal 1, mempunyai ruang lingkup sebagai berikut :

a. Menetapkan BESARAN MODAL OPERASIONAL “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.

b. Mengatur HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK.

Page 2: Contoh MoU

2 of 5

c. Menetapkan NILAI PENDAPATAN PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.

d. Menetapkan BESARAN BAGI HASIL PENDAPATAN PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.

e. Menetapkan BATAS AKHIR MASA BERLAKU PROYEK.

Pasal 4 NILAI MODAL OPERASIONAL PROYEK

Besarnya NILAI MODAL OPERASIONAL PROYEK yang diperlukan untuk “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai” adalah Rp X0.000.000,- (X Puluh Juta Rupiah) yang ditanggung oleh PARA PIHAK dengan pembagian sebagai berikut :

1. PIHAK I menanggung MODAL OPERASIONAL PROYEK sebesar Rp XX.000.000,- (X Belas Juta Rupiah).

2. PIHAK II menanggung MODAL OPERASIONAL PROYEK sebesar Rp XX.000.000,- (X Puluh Juta Rupiah).

Pasal 5

NILAI PENDAPATAN PROYEK

Besarnya NILAI PENDAPATAN PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai” ditetapkan sebesar Rp XXX.000.000,- (X ratus Juta Rupiah).

Pasal 6 BAGI HASIL PENDAPATAN PROYEK

PARA PIHAK sepakat untuk membagi hasil PENDAPATAN PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai” sebagai berikut :

1. PIHAK I berhak mendapatkan BAGI HASIL PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai” sebesar 20% (Dua Puluh Persen) dari NILAI PENDAPATAN PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.

2. PIHAK II berhak mendapatkan BAGI HASIL PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai” sebesar 80% (Delapan Puluh Persen) dari NILAI PENDAPATAN PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.

Pasal 7

JANGKA WAKTU DAN BATAS AKHIR MASA BERLAKU PROYEK

Perjanjian Kerja Sama ini berlaku terhitung sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK sampai dengan BATAS AKHIR MASA BERLAKU PROYEK yaitu pada tanggal tgl./bln./thn.

Pasal 8 HAK DAN KEWAJIBAN

PIHAK I 1. PIHAK I berkewajiban menyetorkan MODAL OPERASIONAL PROYEK kepada PIHAK II

sebesar Rp X.000.000,- (X Belas Juta Rupiah). 2. PIHAK I berhak meminta LAPORAN atas penggunaan MODAL OPERASIONAL PROYEK

“Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”. dan/atau bukti pembayaran berkaitan dengan OPERASIONAL PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”. jika diperlukan.

3. PIHAK I berhak meminta ganti rugi sebesar Rp X.000.000,- (X Belas Juta Rupiah) kepada PIHAK II jika ternyata dana yang disetorkan tidak digunakan sebagai mana mestinya dan/atau tidak dikelola dengan prinsip kejujuran dan kehati-hatian untuk PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.

Page 3: Contoh MoU

3 of 5

4. PIHAK I berhak mendapatkan BAGI HASIL PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”. sebesar 20% (Dua Puluh Persen) dari NILAI PENDAPATAN PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”. dari PIHAK II paling lambat pada BATAS AKHIR MASA BERLAKU PROYEK.

PIHAK II

5. PIHAK II berkewajiban menanggung MODAL OPERASIONAL PROYEK sebesar Rp

XX,000,000 (X Puluh Juta Rupiah). 6. PIHAK II berkewajiban mengelola seluruh MODAL OPERASIONAL PROYEK dengan baik

dengan prinsip kejujuran dan kehati-hatian selama berlangsungnya PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.

7. PIHAK II berkewajiban memberikan LAPORAN atas penggunaan MODAL OPERASIONAL PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.dan/atau bukti pembayaran berkaitan dengan OPERASIONAL PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.jika diperlukan.

8. PIHAK II berkewajiban memberikan ganti rugi sebesar Rp XX.000.000,- (X Belas Juta Rupiah) kepada PIHAK I jika ternyata dana yang disetorkan tidak digunakan sebagai mana mestinya dan/atau tidak dikelola dengan prinsip kejujuran dan kehati-hatian untuk PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”..

9. PIHAK II berhak mendapatkan BAGI HASIL PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.sebesar 80% (Delapan Puluh Persen) dari NILAI PENDAPATAN PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.

PASAL 9

CARA PEMBAYARAN DAN PAJAK - PAJAK 1. Pembayaran setoran MODAL OPERASIONAL PROYEK oleh PIHAK I kepada PIHAK II

sebesar Rp XX.000.000,- (X Belas Juta Rupiah) sesuai dengan Pasal 8 Ayat 1 dilakukan melalui Transfer ke Rekening PIHAK II yaitu :

Bank : Bank APA A/c : xxxxxxx

Atas Nama : SIAPA

2. Pembayaran kepada PIHAK I atas BAGI HASIL PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.sebesar 20% (Dua Puluh Persen) dari NILAI PENDAPATAN PROYEK “Sebutkan nama kerjasama yang akan dicapai”.dari PIHAK II sesuai dengan Pasal 8 Ayat 4 dilakukan melalui Transfer ke Rekening PIHAK I yaitu :

Bank : Bank APA A/c : xxxxxxx

Atas Nama : SIAPA 3. Pajak–Pajak yang timbul atas Perjanjian ini menjadi kewajiban masing-masing pihak

secara proporsional sesuai kewajiban masing–masing Pihak.

Page 4: Contoh MoU

4 of 5

PASAL 10 FORCE MAJEURE

1. Force Majeure adalah Kejadian–kejadian di luar kekuasaan para pihak yang

mengakibatkan terhentinya atau tertundanya pelaksanaan perjanjian yang tidak dapat di tuntut.

2. Setiap kejadian yang bersifat force majeure, harus diberitahukan kepada pihak lainnya paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah kejadian tersebut.

PASAL 11 PEMBERITAHUAN

1. Semua pemberitahuan tentang Perjanjian ini adalah tertulis dan dianggap telah diterima

jika disampaikan dengan langsung atau dengan surat tercatat dan/atau dengan surat yang disertai dengan tanda penerimaannya kepada alamat-alamat sebagai berikut :

PIHAK I : SIAPA Alamat Kota/Kab. Kode Pos Telp : xxx Fax : xxx Mobile : xxx Email : [email protected] PIHAK II : SIAPA Alamat Kota/Kab. Kode Pos Telp : xxx Fax : xxx Mobile : xxx Email : [email protected]

2. Pembatalan dan atau perubahan alamat berlaku jika pembatalan/perubahan secara tertulis telah diterima oleh pihak lainnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak terjadinya pembatalan/perubahan tersebut, sehingga akibat keterlambatan pemberitahuan menjadi tanggung jawab pihak yang melakukan pembatalan/perubahan tersebut.

PASAL 9

PENGAKHIRAN PERJANJIAN 1. Apabila terjadi pengakhiran Perjanjian Kerjasama, maka hal tersebut tidak dapat

mengabaikan kewajiban masing-masing Pihak kepada Pihak lainnya yang timbul dari kerjasama ini.

2. Dalam hal Pengakhiran Perjanjian PARA PIHAK sepakat untuk melepas ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang – undang Hukum Perdata.

PASAL 10 PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perbedaan pendapat atau perselisihan yang timbul antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK

KEDUA sehubungan dengan Perjanjian Kerjasama ini atau segala sesuatu yang bertalian dengan pelaksanaan Perjanjian Kerjasama, atau masalah – masalah yang berhubungan dengannya akan di selesaikan terlebih dahulu dengan musyawarah antara kedua pihak.

Page 5: Contoh MoU

5 of 5

2. Apabila tidak dapat di selesaikan dengan jalan musyawarah akan dimintakan penyelesaian maka mengenai Perjanjian ini dan segala akibat serta pelaksanaannya Para pihak sepakat untuk memilih domisili hukum yang tetap dan seumumnya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat

3. Untuk penafsiran ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama ini berlaku Hukum Perdata Indonesia.

PASAL 11 LAIN-LAIN

1. Segala ketentuan–ketentuan dan syarat-syarat Perjanjian ini berlaku serta mengikat. Hal-

hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan dituangkan dalam bentuk addendum yang tertulis dan ditandatangani bersama serta merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian ini.

2. Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing – masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah dibubuhi meterai secukupnya dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

3. Salinan atau photocopy Perjanjian Kerjasama ini dibuatkan dalam rangkap 2 (dua) dan Perjanjian Kerjasama ini tidak dapat dipindahtangankan sebagian atau seluruhnya oleh Para Pihak kepada pihak lain tanpa persetujuan Para Pihak.

Demikian perjanjian ini dibuat dengan itikad baik untuk dilaksanakan oleh kedua belah pihak.

Pihak I

SIAPA

Pihak II

SIAPA

Saksi I

Siapa

Saksi II

Siapa