5
DAFTAR KODE DIAGNOSA PENYAKIT YANG DAPAT DITANGANI DI LAYANAN PRIMER TERMASUK DALAM STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA LEVEL 4A Nama FKTP : dr. Hartati Tuna Wilayah : Kota Kediri NO NAMA PENYAKIT KODE ICD- 10 BAGIAN DIRUJUK DI FKTL 1.ARV 2. KOMPLIKASI 4. Tension headache G44.2 TANDA BAHAYA NYERI KEPALA (+), NYERI KEPALA SEKUNDER (+) 8. Gangguan somatoform F45 9. Insomnia G47.0 Bila terjadi penurunan visus Clorampenicol tet 11. Konjungtivitis H10 Bila tidak ada perbaikan dengan terapi dalam 1 minggu pada konjungtivitis bakteri, 2 minggu pada konjungtivitis virus dan alergi 12. Perdarahan subkonjungtiva H11.3 Bila da penurunan visus 14. Blefaritis / chalazion H01.0 Bila tidak ada perbaikan 15. Hordeolum H00.0 16. Trikiasis H02.0 17. Episkleritis H15.1 20. Astigmatism ringan H52.2 Visus tdk mencapai 6/6 21. Presbiopia H52.4 22. Buta senja H53.1 1. usulan obat masuk di fornas untuk mempermudah pengadaan dan harga, terutama utk kasus otomikosis 2. herpez zoster otikus 3. jenis nekrotikan 2. tergantung stadium. Stadium supuratif dan perforasi merupakan kasus rujukan 1. anak kecil, dg Retard metal (tidak kooperative) 27. Furunkel pada hidung J34.0 2. diperlukan neurektomi n vidianus 1. gagal tindakan 2. perlengkengtan 3. benda asing tidak terlihat UNTUK INDIKASI TAMPON HIDUNG ANTERIOR 1. curiga tumor 2. epistaxis berulang 3. osler diseases 4. terdapat kelainan hematologi 33. Influenza J10 1. ada tanda-tanda pneumonia (terutama pada penderita2 yg memang mempunyai COPD, TB) 34. Pertusis A37 1. faringitis luetika KESEPAKATAN URAIAN PENYAKIT DITANGANI FKTP KEJANG DEMAM SEDERHANA KEJANG DEMAM KOMPLEKS DENGAN STATUS KONVULSIVE 2. Tetanus A35 penyakit pada sistem saraf yang disebabkan oleh tetanospasmin grade I, Terapi Pendahuluan : debridement luka, ATS 1. Kejang demam R56.0 bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan tubuh (suhu rektal > 38o C) SISTEM SYARAF Sakit kepala pada orang dewasa /tegang 7. Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo) H81 PENEGAKAN DIAGNOSA BERDASAR GUIDELINE 5. Migren G43 Nyeri kepala berdenyut berulang-ulang -Ibuprofen 200mg Propanolol 40mg grade II - V 3. HIV AIDS tanpa komplikasi B24 human Immune Virus 1.PENEGAKAN 2.VCT 6. Bells’ palsy G51.0 Penyakit yg menyerang saraf wajah Prednison 200mg Asiclovir bila di curigai Nyeri kepala serasa sekeliling berputar/bergerak Dimenhidrinat 4x25mg Betahistin BILA ADA DEFISIT NEUROLOGI DAN PROGRESIF gangguan yang memiliki gejala fisik (sebagai PSIKIATRI Diazepam 2mg Kesulitan berulang untuk tidur Diazepam 2 mg 13. Mata kering / Keratoconjungtivitis H16.2 peradangan konjungtiva yang berulang (musiman) Pemberian air mata buatan 10. Benda asing di konjungtiva T15.1 Benda asing di mata/bola mata/kornea MATA Keluarkan benda asing tersebut, tetes mata tumbuhnya bulu mata ke arah dalam sehingga dapat menggesek kornea Sp,Mata peradangan pada episklera (bag.putih pd - Bila ada komplikasi peradangan pada kelopak mata Bersihkan & kompres infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah (timbilan) Kompres hangat, oxytetrasiklin salep mata, eritromisin 500mg peradangan atau infeksi selaput transparan yang berada di permukaan dalam kelopak mata Go & bakteri Tx : Clorampenicol tetes mata 6x1 tetes ,Conjungtivitis virus Tx : plak perdarahan merah terang atau gelap Konseling & edukasi, Penyakit mata silinder Penggunaan kacamata gangguan mata yang biasanya terjadi pada orang yang sudah berusia lanjut Koreksi dg kacamata lensa positif keadaan mata yang tidak mampu melihat dalam keadaan redup Vit A dosis tinggi Jika timbul komplikasi 19. Miopia ringan H52.1 gangguan refraksi dibawah -1,00 D s.d -3,00 Dioptri (mata plus) Koreksi dengan lensa sferis – terlemah, Jika ada kelainan refraksi yg progresif 18. Hipermetropia ringan H52.0 gangguan refraksi dibawah +0,25 D s.d + 3,00 dioptri (mata mines) Koreksi dengan lensa OTORHEA MENETAP SETELAH TERAPI MAKSIMAL, KOMPLIKASI INTRAKRANIAL DAN INTRATEMPORAL 24. Otitis media akut H66.9 infeksi telinga tengah oleh bakteri atau virus Topikal : ofloksasin tetes telinga, Oral : antihistamin & antibiotik 1. usulan obat masuk di fornas untuk mempermudah pengadaan dan harga (misal gabungan amoxicillin dg asam klavulanat) 23. Otitis eksterna H60 radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan oleh bakteri TELINGA Irigasi telinga , tetes telinga, Tx oral : antibiotik & analgesik, bila OMP abses di aspirasi 25. Serumen prop H61.2 Gangguan telinga yang umum dialami oleh semua orang (kotoran telinga) Membersihkan, tetes telinga gliserin bisa di ppk 1. dipertimbangkan untuk dirujuk bilamana 26. Mabuk perjalanan / Motion Sickness T75.3 Mabuk perjalanan Antihistamin Peradangan/ bisul pada hidung HIDUNG - 28. Rhinitis akut J00 radang akut : Flu, Influenza, Bersin-bersin Antihistamin & kortikosteroid 30. Rhinitis alergika bila penyebabnya difteri 29. Rhinitis vasomotor J30.0 Radang karena alergi : hidung meler/ingusan, tersumbat, bersin-bersin, berdahak dalam tenggorokan Antihistamin, antibiotik, mukolitik 1. diperlukakan operasi dg bedah beku, elektrocauter, konkotomi konka inferior J30.4 bersin-bersin kronis, hidung berair, dan hidung tersumbat ketika menghirup zat yang Antihistamin, antibiotik, mukolitik SKIN PRICK TEST,NASOENDOSKOPI,IMMUNOTERAPI (asal sesuai dg AIRA 2001) 31. Benda asing Pada Hidung T17.1 Benda asing Pada Hidung Ekstrasi 32. Epistaksis R04.0 Mimisan /perdarahan pada hidung Tampon Influenza Tx symtomatis batuk rejan / batuk seratus hari

CONTOH PEER REVIEW.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bj

Citation preview

  • DAFTAR KODE DIAGNOSA PENYAKIT YANG DAPAT DITANGANI DI LAYANAN PRIMERTERMASUK DALAM STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA LEVEL 4A

    Nama FKTP : dr. Hartati Tuna

    Wilayah : Kota Kediri

    NO NAMA PENYAKITKODE ICD-

    10BAGIAN DIRUJUK DI FKTL

    1.ARV

    2. KOMPLIKASI

    4. Tension headache G44.2TANDA BAHAYA NYERI KEPALA (+), NYERI KEPALA

    SEKUNDER (+)

    8. Gangguan somatoform F45

    9. Insomnia G47.0

    Bila terjadi penurunan visus

    Clorampenicol tet

    11. Konjungtivitis H10

    Bila tidak ada perbaikan dengan terapi

    dalam 1 minggu pada konjungtivitis

    bakteri, 2 minggu pada konjungtivitis virus dan

    alergi12. Perdarahan subkonjungtiva H11.3 Bila da penurunan visus

    14. Blefaritis / chalazion H01.0 Bila tidak ada perbaikan

    15. Hordeolum H00.0

    16. Trikiasis H02.0

    17. Episkleritis H15.1

    20. Astigmatism ringan H52.2 Visus tdk mencapai 6/6

    21. Presbiopia H52.4

    22. Buta senja H53.1

    1. usulan obat masuk di fornas untuk

    mempermudah pengadaan dan harga, terutama

    utk kasus otomikosis2. herpez zoster otikus

    3. jenis nekrotikan

    2. tergantung stadium. Stadium supuratif dan

    perforasi merupakan kasus rujukan

    1. anak kecil, dg Retard metal (tidak kooperative)

    27. Furunkel pada hidung J34.0

    2. diperlukan neurektomi n vidianus

    1. gagal tindakan2. perlengkengtan

    3. benda asing tidak terlihat

    UNTUK INDIKASI TAMPON HIDUNG ANTERIOR

    1. curiga tumor 2. epistaxis berulang3. osler diseases

    4. terdapat kelainan hematologi

    33. Influenza J101. ada tanda-tanda pneumonia (terutama pada

    penderita2 yg memang mempunyai COPD, TB)

    34. Pertusis A37

    1. faringitis luetika

    KESEPAKATAN

    URAIAN PENYAKIT DITANGANI FKTP

    KEJANG DEMAM

    SEDERHANA

    KEJANG DEMAM KOMPLEKS DENGAN STATUS

    KONVULSIVE

    2. Tetanus A35

    penyakit pada sistem saraf yang disebabkan

    olehtetanospasmin

    grade I, Terapi

    Pendahuluan :debridement luka, ATS

    1. Kejang demam R56.0bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan

    tubuh (suhu rektal > 38o C)

    SISTEM SYARAFSakit kepala pada orang dewasa /tegang

    7.Vertigo (Benign paroxysmal

    positional vertigo)H81

    PENEGAKAN DIAGNOSA

    BERDASAR GUIDELINE

    5. Migren G43 Nyeri kepala berdenyut berulang-ulang-Ibuprofen 200mg

    Propanolol 40mg

    grade II - V

    3. HIV AIDS tanpa komplikasi B24 human Immune Virus1.PENEGAKAN

    2.VCT

    6. Bells palsy G51.0 Penyakit yg menyerang saraf wajahPrednison 200mg

    Asiclovir bila di curigai

    Nyeri kepala serasa sekeliling

    berputar/bergerak

    Dimenhidrinat 4x25mg

    BetahistinBILA ADA DEFISIT NEUROLOGI DAN PROGRESIF

    gangguan yang memiliki gejala fisik (sebagai PSIKIATRI

    Diazepam 2mg

    Kesulitan berulang untuk tidur Diazepam 2 mg

    13.Mata kering /

    KeratoconjungtivitisH16.2

    peradangan konjungtiva yang berulang

    (musiman)

    Pemberian air mata

    buatan

    10. Benda asing di konjungtiva T15.1 Benda asing di mata/bola mata/kornea

    MATA

    Keluarkan benda asing

    tersebut, tetes mata

    tumbuhnya bulu mata ke arah dalam

    sehingga dapat menggesek kornea Sp,Mata

    peradangan pada episklera (bag.putih pd -

    Bila ada komplikasi

    peradangan pada kelopak mata Bersihkan & kompres

    infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi

    kelopak mata bagian atas maupun bagian

    bawah (timbilan)

    Kompres hangat,

    oxytetrasiklin salep

    mata, eritromisin

    500mg

    peradangan atau infeksi selaput transparan

    yang berada di permukaan dalam kelopak

    mata

    Go & bakteri Tx :

    Clorampenicol tetes

    mata 6x1 tetes

    ,Conjungtivitis virus Tx : plak perdarahan merah terang atau gelap Konseling & edukasi,

    Penyakit mata silinder Penggunaan kacamata

    gangguan mata yang biasanya terjadi pada

    orang yang sudah berusia lanjut

    Koreksi dg kacamata

    lensa positif

    keadaan mata yang tidak mampu melihat

    dalam keadaan redup Vit A dosis tinggi

    Jika timbul komplikasi

    19. Miopia ringan H52.1gangguan refraksi dibawah -1,00 D s.d -3,00

    Dioptri (mata plus)

    Koreksi dengan lensa

    sferis terlemah, Jika ada kelainan refraksi yg progresif

    18. Hipermetropia ringan H52.0gangguan refraksi dibawah +0,25 D s.d + 3,00

    dioptri (mata mines) Koreksi dengan lensa

    OTORHEA MENETAP SETELAH TERAPI MAKSIMAL,

    KOMPLIKASI INTRAKRANIAL DAN INTRATEMPORAL

    24. Otitis media akut H66.9 infeksi telinga tengah oleh bakteri atau virus

    Topikal : ofloksasin tetes

    telinga, Oral :

    antihistamin &

    antibiotik

    1. usulan obat masuk di fornas untuk

    mempermudah pengadaan dan harga (misal

    gabungan amoxicillin dg asam klavulanat)

    23. Otitis eksterna H60radang liang telinga akut maupun kronis

    disebabkan oleh bakteri

    TELINGA

    Irigasi telinga , tetes

    telinga, Tx oral :

    antibiotik & analgesik,

    bila OMP abses di

    aspirasi

    25. Serumen prop H61.2Gangguan telinga yang umum dialami oleh

    semua orang (kotoran telinga)

    Membersihkan, tetes

    telinga gliserin

    bisa di ppk 1. dipertimbangkan untuk dirujuk

    bilamana

    26.Mabuk perjalanan / Motion

    SicknessT75.3 Mabuk perjalanan Antihistamin

    Peradangan/ bisul pada hidung

    HIDUNG

    -

    28. Rhinitis akut J00 radang akut : Flu, Influenza, Bersin-bersin Antihistamin &

    kortikosteroid

    30. Rhinitis alergika

    bila penyebabnya difteri

    29. Rhinitis vasomotor J30.0

    Radang karena alergi : hidung meler/ingusan,

    tersumbat, bersin-bersin, berdahak dalam

    tenggorokan

    Antihistamin, antibiotik,

    mukolitik

    1. diperlukakan operasi dg bedah beku,

    elektrocauter, konkotomi konka inferior

    J30.4bersin-bersin kronis, hidung berair, dan

    hidung tersumbat ketika menghirup zat yang

    Antihistamin, antibiotik,

    mukolitik

    SKIN PRICK TEST,NASOENDOSKOPI,IMMUNOTERAPI

    (asal sesuai dg AIRA 2001)

    31. Benda asing Pada Hidung T17.1 Benda asing Pada Hidung Ekstrasi

    32. Epistaksis R04.0 Mimisan /perdarahan pada hidung Tampon

    Influenza

    SISTEM RESPIRASI

    Tx symtomatis

    batuk rejan / batuk seratus hari

    35. Faringitis J02 Radang pada tenggorokan /faring Tx symtomatis,

    antibiotik

  • NO NAMA PENYAKITKODE ICD-

    10BAGIAN DIRUJUK DI FKTLURAIAN PENYAKIT DITANGANI FKTP

    KEJANG DEMAM

    SEDERHANA

    KEJANG DEMAM KOMPLEKS DENGAN STATUS

    KONVULSIVE1. Kejang demam R56.0

    bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan

    SISTEM SYARAF

    2. ada komplikasi (eppiglositis abses peritonsiler,

    abses retrofaringel, septikemia, meningitis, dll)

    3 faringitis GO (ceftriakson)

    1. ada komplikasi akut2. tonsilektomi

    3. tonsilitis difteri

    2. serangan asma akut (sedang dan berat)

    3. ada komplikasi

    2. ada retraksi intercostalis, rr > 30x mnt, gangguan

    kesadaran, TD rendah)

    2. TB dg komplikasi (HIV, metabolik)3. TB anak

    4. susp TB MDR

    42. Hipertensi esensial I10SISTEM

    KARDIOVASKULER

    Krisis Hipertensi, Hipertensi dengan komplikasi

    danpenyulit,resistensi hipertensi

    44. Ulkus mulut (aptosa, herpes) B00.1

    45. Parotitis B26 Bila kondisi tdk membaik

    46. Infeksi pada umbilikus L02.2

    47. Gastritis K29.1 Bila 5 hari pengobatan tdk ada perbaikan, terjadi

    komplikasi

    49. Refluks gastroesofagus K21

    51. Intoleransi makanan E74 A05

    52. Alergi makanan L27.2

    53. Keracunan makanan A05.9 Bila gejala tidak berhenti

    54. Penyakit cacing tambang B76 dengan anemia berat

    55. Strongiloidiasis B78 Dengan keadaan imunokompromais

    57. Skistosomiasis B65 Jika komplikasi

    58. Taeniasis B68 Jika ada tanda sistisirkosis

    Disentri basiler, disentri amuba A06.0 Ke Sp. Interna

    Hemoroid grade 1/2 I84 Grade 2,3,4

    59. Hepatitis Akut Virus A B15 obat yang sulit disediakan FKTP

    60. Hepatitis Akut Virus B B16 obat yang sulit disediakan FKTP

    61. Hepatitis Virus B Carrier Infeksius B17.0 obat yang sulit disediakan FKTP

    62. Hepatitis Akut Virus C B17.1 obat yang sulit disediakan FKTP

    63. Hepatitis Akut Virus E B17.2 obat yang sulit disediakan FKTP

    66. Infeksi saluran kemih N39 Jika ada komplikasi

    67. Gonore A54.0 Bila tdk dapat melkukan tes laborat

    68. Pielonefritis tanpa komplikasi N12

    72.Infeksi saluran kemih bagian

    bawahN39.0

    73. Vulvitis N76.2 Bila tdk ada perbaikan

    74. Vaginitis N76.0

    75. Vaginosis bakterialis N76.8

    76. Salpingitis N70.0

    77. Kehamilan normal O00.0 EKTOPIK

    78. Aborsi spontan komplit O03 IMMINEN,INSIPIEN,INKOMPLIT

    80. Ruptur perineum tingkat 1 O70.0

    81. Ruptur perineum tingkat 2 O70.1

    82. Ruptur perineum tingkat 3 O70.2

    83. Ruptur perineum tingkat 4 O70.3

    84.Abses folikel rambut atau

    kelenjar sebaseaL02.8

    85. Mastitis N61 bila luka terbuka dan pus melebar

    86. Cracked nipple O92.1

    87. Inverted nipple N64.5

    88. Diabetes melitus tipe 1 E10 kriteria dirujuk untuk advis terapi awal

    SISTEM RESPIRASI35. Faringitis J02 Radang pada tenggorokan /faring

    Tx symtomatis,

    antibiotik

    36. Tonsilitis J03 Amandel/ radang pada tonsil

    Bronkitis akut J40 Radang pada paru-paru disertai batuk Tx symtomatis,

    antibiotikjika keadaan umum buruk

    38. Asma bronkial J45.9 Gangguan pernapasan /bronkial

    PARU

    Tx darurat :

    bronkodilator

    1. sering terjadi exaserbasi

    39.

    37. Laringitis J04.0 suara hilang/ serak/ radang pada pita suara Tx symtomatis,

    antibiotik

    41.Tuberkulosis paru tanpa

    komplikasiA15.0 TBC/ TB / Infeksi saluran pernafasan Program pemerintah

    1. dirujuk di FKTP yg menangani program

    pemerintah sebelum ke FKTL jika terdapat

    komplikasi

    40. Pneumonia, bronkopneumonia J12Radang paru-paru yang disebabkan oleh

    bakteri, virus, jamur ataupun parasit

    Antibiotik &

    bronkhodilator

    1. pada anak

    Luka pada mulut (lebih besar dari sariawan) Borak gliserin, asyclovir

    Gondongan / Pembengkakan kelenjar ludah Tx simtomatis,

    antibiotik spektrum luas

    Hipertensi primer / sekunder / HTHIPERTENSI

    ESSENSIAL,SEKUNDER

    43. Kandidiasis mulut B37 SARIAWAN pada rongga mulut

    SISTEM

    GASTROINTESTINAL,

    HEPATOBILIER,

    PANKREAS

    Perbaikan gizi, kontrol

    penyakit predisposisi,

    Infeksi pada tali pusat Rawat luka, antibiotik

    Maag / Radang pada lambung Hindari pemicu

    terjadinya keluhan,

    48.Gastroenteritis (termasuk kolera,

    giardiasis)K52.9 Radang Saluran Pencernaan

    Cairan diet adekuat

    Anti diare, anti mikroba

    Berulang, dengan pengobatan standar tdk

    sembuh2

    Dengan Dehidrasi, GE profus pada bayi dan lansia

    Asam lambung naik Hindari faktor

    50. Demam tifoid A01.0 thyfoif fever / typus Simtomatis & antibiotik Bila sudah mendapat tx selama 5 hari tdk ada

    perbaikan & tanda kedaruratan

    56. Askariasis B77 infeksi cacing gelang ususMebendazol 400mg

    dosis tunggal

    Efak yg tdk diinginkan akibat makan makanan Konsult Sp.Interna

    Alergi makanan Hindari faktor

    akibat makan makanan beracun Diponexylate 2,5mg

    penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh Pirantel 40mg

    Penyakit cacing pita Mebendazol 100mg

    berakibat anemia=>krena cacing tambang Pirantel pamoat selama

    infeksi cacing Strongyloides (cacing yang Mebendazol 100mg

    diare yang berbahaya dan seringkali

    menyebabkan kematian

    Rehidrasi,

    ciproploksasin,

    wasir/ ambein (kumpulan vena di daerah Tx konservatif, hindari

    Penyakit kuning

    HEPATITIS

    Metroclopamid ,

    virus yang menyerang hati, masuk melalui -

    Infeksi Hepatitis Turunan

    infeksi bakteri piala ginjal, tubulus, dan

    jaringan interstisial ginjal/infeksi kandung Antibiotik

    69. Fimosis N47

    kelainan dimana prepusium penis yang tidak

    dapat di retraksi (ditarik) ke proksimal sampai

    ke korona glandis

    Sirkum

    -

    Hepatitis Akut Virus C -

    Hepatitis Akut Virus E -

    SISTEM REPRODUKSI

    Minum air putih 2l/hari,

    GO / Kencing nanah Tdk melakukan kontak

    71.Sindrom duh (discharge) genital

    (gonore dan nongonore) N50.8 -

    70. Parafimosis N47

    prepusium penis yang diretraksi sampai

    disulkus koronarius tidak dapat dikembalikan

    pada keadaan semula

    -

    Vaginosis bakterialis Metronidazol, cream

    Peradangan saluran indung telur -

    ANC

    Antibiotik, Tx

    simtomatisperadangan pada vulva (organ kelamin luar

    wanita) Salep kortison

    peradangan pada lapisan vagina Metronidazol, cream

    Bila ada perdarahan kronis

    Robekan pada perineum terjadi pada Lecet tdk di jahit,

    Robekan pada perineum terjadi pada Heacting

    Keguguran spontan Diet TKTP, Fe

    79.Anemia defisiensi besi pada

    kehamilan

    D64.9

    O25Anemia pada ibu hamil

    Diet TP hewani, Fe,

    Asam folat

    peradangan pada payudara Bedrest, perawatan

    putting susu lecet Borax gliserin

    Putting terbenam/tertarik kedalam Perawatan payudara

    Robekan pada perineum terjadi pada Rujuk SPOG

    Robekan pada perineum terjadi pada Rujuk SPOG

    Bisul pada rambut / jerawat bernanah -

    penyakit kencing manis =>tergantung insulin

    SISTEM ENDOKRIN,

    METBOLIK & NUTRISI

    Obat diabet

  • NO NAMA PENYAKITKODE ICD-

    10BAGIAN DIRUJUK DI FKTLURAIAN PENYAKIT DITANGANI FKTP

    KEJANG DEMAM

    SEDERHANA

    KEJANG DEMAM KOMPLEKS DENGAN STATUS

    KONVULSIVE1. Kejang demam R56.0

    bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan

    SISTEM SYARAF

    untuk penanganan tindak lanjut pada kondisi

    berikut:

    a. DM dengan komplikasi

    b. DM dengan kontrol gula buruk

    c. DM dengan infeksi berat

    d. DM dengan kehamilan

    92. Defisiensi vitamin E56.9

    93. Defisiensi mineral E61b. Bila terdapat penyakit komorbid, seperti:

    pneumonia berat.

    94. Dislipidemia E78.5Perlu dilakukan rujukan jika terdapat penyakit

    komorbid yang harus ditangani oleh Spesialis

    95. Hiperurisemia E79.0

    Apabila pasien mengalami komplikasi atau pasien

    memiliki penyakit komorbid,perlu dirujuk ke dokter

    spesialis penyakit dalam.

    b. Jika sudah dipercaya melakukan modifikasi gaya

    hidup (diet yang telah diperbaiki, aktifitas fisik yang

    meningkat dan perubahan perilaku)selama 3 bulan,

    dan tidak memberikan respon terhadap penurunan

    berat badan, maka pasien dirujuk ke spesialis

    penyakit dalam untuk memperoleh obat-obatan

    penurun berat badan.

    b. Anemia yang disertai perdarahan kronis, agar

    dicari sumber perdarahan dan ditangani.

    c. Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb < 6

    mg%).

    b. Biopsi dilakukan bila terdapat tanda dan gejala

    yang mengarahkan kepada keganasan, KGB yang

    menetap atau bertambah besar dengan

    pengobatan yang tepat, atau diagnosis belum dapat

    ditegakkan.99. Demam dengue, DHF A91 DENGAN KOMPLIKASI,DSS

    b. Dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis

    15 ml/kg/ jam kondisi belum membaik

    c. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak

    lazim, seperti kejang, penurunan kesadaran dan

    lainnya

    103.

    Malaria Plasmodium Falciparum B50

    104.

    Malaria Plasmodium Vivax B51

    105.

    Malaria Plasmodium Malariae B52

    106.

    Malaria Plasmodium Ovale B53.0

    108.

    Reaksi anafilaktik T78.2 PENYAKIT AUTOIMUN bila tidak ada perbaikan

    a. Ukuran massa > 6 cm dengan pertumbuhan yang

    cepat.

    b. Ada gejala nyeri spontan maupun tekan.

    SISTEM ENDOKRIN,

    METBOLIK & NUTRISI

    89. Diabetes melitus tipe 2 E11 penyakit kencing manis

    tanpa komplikasi

    terkendali dengan

    OHO,komplikasi kronis

    stabil

    90. Hipoglikemia ringan E16.2 kadar glukosa darah rendah / kurang gulaPemberian cairan,

    pertahankan gula darah

    Pasien hipoglikemia dengan penurunan kesadaran

    harus dirujuk ke layanan sekunder (spesialis

    penyakit dalam) setelah diberikan dekstrose 40%

    91. Malnutrisi nergy-protein E46 Kurang gizi / nergy protein

    GIZI & METABOLISME

    Vit A dosis tinggi

    kadar asam urat dalam darah melebihi

    normal -

    96. Obesitas E66 Kegemukan /overweight Diet, olahraga

    a. Bila terjadi komplikasi, seperti: sepsis, dehidrasi

    berat, anemia berat, penurunan kesadaranKekurangan vitamin

    Kekurangan Mineral

    gangguan pada jumlah lipid pada darah/

    kelainan KOLESTEROL -

    a. Konsultasi pada dokter spesialis penyakit dalam

    bila pasien merupakan obesitas dengan risiko tinggi

    dan risiko absolut.

    97. Anemia defisiensi besi D50 Anemia zat besi

    SISTEN HEMATOLOGI &

    IMUNOLOGI

    Diet TP hewani &

    sayuran hijau, Fe, asam

    folat

    a. Anemia yang tidak membaik dengan pemberian

    suplementasi besi selama 3 bulan

    Demam berdarah DENGAN DTP

    100.

    Demam dengue Classic A90

    lassic dengue fever jumlah trombosit 100.000-

    200.000 Symtomatis & cairan

    a. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).

    98. Limfadenitis I88peradangan kelenjar getah bening di

    leher/ketiak

    Kompres hangat,

    eritromisin, Tx

    simptomatis

    a. Kegagalan untuk mengecil setelah 4-6 minggu

    dirujuk untuk mencari penyebabnya (indikasi untuk

    dilaksanakan biopsi kelenjar getah bening)

    102.

    Malaria B54 demam Malaria

    DHA, DHP

    malaria dengan komplikasi

    Demam Malaria

    Demam Malaria

    101.

    Demam Cikungunya A92.0

    Demam Chikungunya disebabkan oleh virus

    Chikungunya Tx symtomatis

    b. Malaria berat, namun pasien harus terlebih

    dahulu diberi dosis awal Artemisinin atau Artesunat

    per Intra Muskular atau Intra Vena dengan dosis

    awal 3,2mg /kg BB.

    Demam Malaria

    Demam Malaria

    107.

    Leptospirosis (tanpa komplikasi) A27 Penyakit kuning karena kencing tikus Tx Suportif, antibiotik

    Pasien segera dirujuk ke pelayanan sekunder

    (spesialis penyakit dalam) yang memiliki fasilitas

    110.

    Lipoma D17.9

    tumor jinak jaringan lemak yang berada di

    bawah kulit yang tumbuh lambat-

    reaksi alergi yang dapat mengancam jiwa penanganan kegawatan

    109.

    Ulkus pada tungkai I83.9 Luka infeksi lama pada kaki

    SISTEM

    MUSKULOSKELETAL

    Rawat luka , tx

    simtomatis Bila ada penyakit penyerta

  • NO NAMA PENYAKITKODE ICD-

    10BAGIAN DIRUJUK DI FKTLURAIAN PENYAKIT DITANGANI FKTP

    KEJANG DEMAM

    SEDERHANA

    KEJANG DEMAM KOMPLEKS DENGAN STATUS

    KONVULSIVE1. Kejang demam R56.0

    bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan

    SISTEM SYARAF

    c. Predileksi di lokasi yang berisiko bersentuhan

    dengan pembuluh darah atau syaraf

    111. Veruka vulgaris B07

    113.

    Herpes zoster tanpa komplikasi B02.9

    114.

    Morbili tanpa komplikasi B05.9

    115.

    Varisela tanpa komplikasi B01.9

    116.

    Herpes simpleks tanpa

    komplikasiB00.9

    125.

    Sifilis stadium 1 ( Early Sifilis ) A51

    127.

    Tinea kapitis B35.0

    128.

    Tinea barbe B35.0

    129.

    Tinea fasialis B35.9

    130.

    Tinea korporis B35.4

    131.

    Tinea manus B35.2

    132.

    Tinea unguium B35.1

    133.

    Tinea kruris B35.6

    134.

    Tinea pedis B35.3

    135.

    Pitiriasis vesikolor B36.0

    136.

    Kandidosis mukokutan ringan B37

    137.

    Cutaneus larva migran B76.9

    139.

    Pedikulosis kapitis B85.0

    140.

    Pedikulosis pubis B85.3

    141.

    Skabies B86

    143.

    Dermatitis kontak iritan L24

    144.

    Dermatitis atopik (kecuali

    recalcitrant)L20

    110.

    Lipoma D17.9

    tumor jinak jaringan lemak yang berada di

    bawah kulit yang tumbuh lambat-

    SISTEM

    MUSKULOSKELETAL

    pertumbuhan kulit jinak yang berukuran kecil

    PENYAKIT KULIT

    -

    112.

    Moluskum kontagiosum B08.1

    lesi yang terjadi pada kulit yang merupakan

    tumor kecil/papula -

    Cacar air / api Diet TKTP, istirahat,

    asiclovirPenyakit herpes disebabkan oleh infeksi virus

    herpes simpleks Asiclovir

    117.

    Impetigo L01

    infeksi kulit ditandai dengan keropeng

    /lepuhan/pustula pada anak PH, antibiotik

    Penyakit herpes akibat Virus varicella-zoster Antivirus, tx simtomatis

    Campak Vit A, asiclovir

    118.

    Impetigo ulseratif (ektima) L08 infeksi kulit yang mirip dengan impetigo

    PH, antibiotik

    Insisi jika eksudat

    120.

    Furunkel, karbunkel L02

    PHSalep antibiotik , diet

    119.

    Folikulitis superfisialis L08.9

    kondisi kulit mengalami inflamasi berupa

    dermatitis maupun akne

    PHSalep antibiotik , diet

    121.

    Eritrasma L08.1 infeksi pada lapisan kulit paling atas=>

    PHSalep antibiotik , diet

    123.

    Skrofuloderma A18.4

    tuberkulosis kutis multibasiler dan endogen

    yang berasal dari infeksi tulang, sendi dan

    limfe dibawah kulit.

    -

    122.

    Erisipelas A46

    infeksi kulit yang biasanya mempengaruhi

    lengan, kaki, atau wajah, ditandai dengan

    kulit yang mengkilap, merah, melepuh kecil

    PHSalep antibiotik , diet -

    infeksi menular seksual Ampisilin, Tx untuk

    pasangan

    126.

    Sifilis stadium 2 ( Late Sifilis ) A52 infeksi menular seksual

    Ampisilin, Tx untuk

    pasangan, uji penyakit

    lain

    124.

    Lepra A30 Gejala Kusta / Lepra / Morbus Hansen Rimpamisin, kolaborasi

    infeksi jamur dermatofita pada kulit halus

    (glabrous skin) di daerah wajah, leher, badan,

    lengan, tungkai

    PH, sabun antiseptik,

    ketokonazol

    penyakit kulit infeksi dermatofita pada

    tangan

    PH, sabun antiseptik,

    ketokonazol

    kelainan lempeng kuku yang disebabkan oleh

    invasi/infeksi jamur dermatofit

    PH, sabun antiseptik,

    ketokonazol

    infeksi jamur superfisial pada kulit kepala,

    bulu mata PH, ketokonazol

    dermatofita di daerah jenggot pada muka

    dan leher dan hanya terbatas pada laki-laki

    dewasa

    PH, sabun antiseptik,

    ketokonazol

    Tinea fasialis PH, sabun antiseptik,

    ketokonazol

    138.

    Filariasis B74 Penyakit kaki gajah -

    infeksi jamur dermatofita pada lipat paha,

    daerah genital, bokong, sekitar anus dan

    kadang sampai perut bagian bawah

    PH, sabun antiseptik,

    ketokonazol

    infeksi jamur superficial pada pergelangan

    kaki, telapak dan sela-sela jari kaki

    PH, sabun antiseptik,

    ketokonazol

    penyakit koronis yang ditandai oleh bercak

    putih sampai coklat yang bersisik -

    infestasi kutu kepala PH, sabun antiseptik,

    ketokonazol

    infeksi rambut di daerrah pubis PH, sabun antiseptik,

    ketokonazol

    infeksi ringan dan kandidiasis mulut , sudut

    mulut

    PH, perbaiki status gizi,

    gentian violetpenyakit infeksi kulit parasit yang sudah

    dikenal sejak tahun 1874

    Tiabendazol,

    penyemprotan

    Obstruksi jalan nafas

    penyakit iritasi (kerusakan) pada kulit yang

    disebabkan oleh kontak dengan iritan dari

    luar

    Hindari pencetus,

    kortikosteroid,

    antihistamin

    eksim / radang kulit / ruam pada kulit sensitif Hindari stres,pencetus,

    antihistamin, anti alergi

    penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau

    (mite) PH, salep

    142.

    Reaksi gigitan serangga W57 GIGITAN SERANGGA

    Cuci daerah gigitan,

    epineprin,

    kortikosteroid

    146.

    Napkin eczema L30.9

    dermatitis kontak iritan yang ditandai dengan

    munculnya ruam di area popok/ ruam popok PH, salep genoint

    145.

    Dermatitis numularis L30.0

    dermatitis atau peradangan kulit yang wujud

    kelainannya bulat menyerupai uang logam

    Hindari stres,pencetus,

    antihistamin, anti alergi,

    kortikosteroid

  • NO NAMA PENYAKITKODE ICD-

    10BAGIAN DIRUJUK DI FKTLURAIAN PENYAKIT DITANGANI FKTP

    KEJANG DEMAM

    SEDERHANA

    KEJANG DEMAM KOMPLEKS DENGAN STATUS

    KONVULSIVE1. Kejang demam R56.0

    bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan

    SISTEM SYARAF

    148.

    Pitiriasis rosea L42

    149.

    Akne vulgaris ringan L70.0

    150.

    Hidradenitis supuratif L73.2

    151.

    Dermatitis perioral L71.0

    156.

    Luka bakar derajat 1 T30.1

    160 Persalinan Normal O 809

    Pembukaan berapapun ketika di RS tetap bisa

    dialihkan di FKTP asal riwayat di buku KIA tidak ada

    komplikasi, Jika ada FKTP yg merujuk dgn alasan

    fase aktif atau fase Laten harus dibuktikan dengan

    partograf yang melenceng dari garis waspada

    Kediri, 18 Juni 2015Dokter Praktek Pribadi

    Tanda tangan asli

    dr. Hartati Tuna

    PENYAKIT KULIT

    peradangan pada kulit yang mengenai daerah

    perioral dan lipatan nasolabialis (sekitar

    hidung)

    Kortikosteroid, PH

    152.

    Miliaria L74.3

    keringat mampet atau biang keringat, adalah

    salah satu gangguan pada kulit berupa bintik- DHP

    suatu kondisi kulit umum yang dinyatakan

    oleh ruam kulit khas yang muncul merah,

    bersisik

    PH, Ketonidazol

    Jerawat PH, antihistamin

    peradangan kulit kronis yang ditandai oleh

    adanya komedo dan satu atau lebih merah,

    benjolan lembut (lesi)

    Kortikosteroid, PH

    147.

    Dermatitis seboroik L21

    Radang pada kulit kepala, menyebabkan

    kerang bersisik, gatal, kulit merah

    Diet rendah lemak,

    antihistamin, salep

    sesuai kasus

    153.

    Urtikaria akut L50 Biduran / gatal / alergi Antihistamin

    Luka Bakar lapisan luar kulit Rawat luka

    157.

    Luka bakar derajat 2 T30.2 Luka bakar sebagian lapisan kulit

    Perbaiki sirkulasi, Tx

    cairan

    155.

    Vulnus laseratum, punctum T81.2 Luka robek / luka tusuk

    Penghentian

    perdarahan, rawat luka Bila perdarahan hebat & penurunan kesadaran

    154.

    Exanthematous drug eruption,

    fixed drug eruption

    L27

    L27.0 Alergi obat berulang Obat absorben Gejala tidak berhenti

    158.

    Kekerasan tumpul S30 Memar perdarahan akibat benda tumpul

    FORENSIK

    Rawat luka Bila terjadi penurunan kesadaran

    Sesuai dengan 18

    Asuhan Persalinan

    Normal

    159.

    Kekerasan tajam S30.3 Luka akibat benda tajam Rawat luka Bila terjadi penurunan kesadaran