9
PERJANJIAN KERJASAMA USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM ANTARA KUD BERINGIN MULYA DENGAN PT ………………………………………. NOMOR : ……………….. Pada hari ini ….. Tanggal ….. Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh, kami yang bertandatangan di bawah ini : 1. Nama : H. Moch. Zainuddin Arhap, SH. Jabatan : Ketua KUD Beringin Mulya (Sesuai Akte Pendirian Koperasi Nomor : 708/518.31/PAD/TAR3/III/1999 Tanggal 12 Maret 1999) Alamat : Jl. Jongkan Loa Lepuh Tenggarong Seberang Bertindak untuk dan atas nama KUD Beringin Mulya, yang selanjutnya dalam perjanjian kerjasama ini disebut PIHAK PERTAMA. 2. Nama : ………………………… Jabatan : Direktur Utama PT …………………. (Sesuai Akte Pendirian Perusahaan Nomor : ….. Tanggal …..) Alamat : ….. Bertindak untuk dan atas nama PT …..,…… yang selanjutnya dalam perjanjian kerjasama ini disebut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat mengadakan perjanjian kerjasama usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam, yaitu pada areal kerja IUPHHK-HA KUD Beringin Mulya, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal I Ketentuan Umum

Contoh Perjanjian Kerjasama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh Perjanjian Kerjasama

PERJANJIAN KERJASAMAUSAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM

ANTARA KUD BERINGIN MULYA

DENGAN PT ……………………………………….

NOMOR : ………………..

Pada hari ini ….. Tanggal ….. Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh, kami yang bertandatangan di bawah ini :

1. Nama : H. Moch. Zainuddin Arhap, SH.Jabatan : Ketua KUD Beringin Mulya

(Sesuai Akte Pendirian Koperasi Nomor : 708/518.31/PAD/TAR3/III/1999 Tanggal 12 Maret 1999)

Alamat : Jl. Jongkan Loa Lepuh Tenggarong Seberang

Bertindak untuk dan atas nama KUD Beringin Mulya, yang selanjutnya dalam perjanjian kerjasama ini disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : …………………………Jabatan : Direktur Utama PT ………………….

(Sesuai Akte Pendirian Perusahaan Nomor : ….. Tanggal …..)Alamat : …..

Bertindak untuk dan atas nama PT …..,…… yang selanjutnya dalam perjanjian kerjasama ini disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat mengadakan perjanjian kerjasama usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam, yaitu pada areal kerja IUPHHK-HA KUD Beringin Mulya, dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal IKetentuan Umum

Dalam perjanjian kerjasama ini, yang dimaksud dengan :

1. Usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam adalah usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Areal kerja IUPHHK-HA KUD Beringin Mulya adalah areal kerja sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 845/Kpts-II/1999 Tanggal 7 Oktober 1999.

Page 2: Contoh Perjanjian Kerjasama

Pasal 2Maksud dan Tujuan

1. Maksud kerjasama adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sasaran pembangunan kehutanan khususnya di bidang usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam dapat tercapai.

2. Tujuan kerjasama adalah untuk mewujudkan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam yang dikelola secara profesional berdasarkan azas manfaat, azas kelestarian dan azas perusahaan.

Pasal 3Landasan dan Ruang Lingkup

1. Landasan kerjasama adalah semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam.

2. Ruang lingkup kerjasama adalah semua kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam di areal kerja IUPHHK-HA KUD Beringin Mulya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 3: Contoh Perjanjian Kerjasama

Pasal 4Kewajiban dan Hak

1. Kewajiban Para Pihak

NO. URAIANKEWAJIBAN PIHAK

KETERANGANPERTAMA KEDUA

1 2 3 4 5

1 Menjamin keamanan kerjasama apabila ada permasalahan yang timbul terkait dengan fee masyarakat/desa √

2 Membayar uang ikatan kerjasama Rp.1.000.000.000,- bertahap :- 50% setelah PIHAK PERTAMA

dan PIHAK KEDUA menandatangani Perjanjian Kerjasama

- 50% selambat-lambatnya Tanggal 15 Januari 2011 √

Diperhitungkan dalam pembayaran fee hasil produksi kayu bulat

3 Mengangsur uang ikatan kerjasama bertahap sebesar 25% √

Setelah menerima fee hasil produksi kayu bulat

4 IHMB dan RKUPHHK-HA √ Biaya didahulukan PIHAK KEDUA per kebutuhan, diperhitungkan dalam pembayaran fee hasil produksi kayu bulat

5 Mengangsur biaya IHMB dan RKUPHHK-HA bertahap sebesar 25% √

Setelah menerima fee hasil produksi kayu bulat

6 RKTUPHHK-HA √7 Pemasukan dan Penggunaan

Peralatan √8 Sistem Silvikultur TPTI :

a. PAK √b. ITSP √c. PWH √d. Pemanenan/Produksi √ Minimal 75% dari

Target RKTUPHHK-HA

e. Perapihan √f. ITT √g. Pengadaan Bibit/Persemaian √h. Pengayaan/Rehabilitasi √i. Pemeliharaan Tanaman

Pengayaan/Rehabilitasi √j. Pembebasan Tahap I dan II √k. Penjarangan Tegakan Tinggal

Tahap I, II dan III √

Page 4: Contoh Perjanjian Kerjasama

1 2 3 4 5

9 Penanaman Tanah Kosong √10 Penanaman Kanan Kiri Jalan √11 Pemantauan Riap melalui PUP √12 Pembuatan KPPN √13 PMDH/Comdev/Kelola Sosial √14 Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan sesuai AMDAL √15 Pengamanan dan Perlindungan

Hutan √16 Pemeliharaan Batas Areal Kerja √17 Penatausahaan Hasil Hutan/TUK :

a. Pembuatan LHP-KB √b. Pengesahan LHP-KB √c. Pembayaran DR dan PSDH √d. Penerbitan SKSKB √e. Perpanjangan SKSKB √f. Mematikan SKSKB √g. Penerbitan FA-KB √h. Perpanjangan FA-KB √i. Mematikan FA-KB √

18 Pemasaran/penjualan kayu bulat √19 Perakitan dan Penarikan √20 Incentive Muspika √21 Membayar fee hasil produksi kayu

bulat Rp. 200.000.000,-/M3 √Setelah loading di TPK Antara Muara Sungai Belayan

22 Membayar fee masyarakat/desa √23 Membayar fee mediator Rp.

5.000,-/M3 √Setelah loading di TPK Antara Muara Sungai Belayan

24 PPh Badan √25 PPh Perorangan √ √ Sesuai tenaga

kerja masing-masing pihak

26 JAMSOSTEK √ √ Sesuai tenaga kerja masing-masing pihak

27 Pemindahan/Mutasi Peralatan √

Keterangan : √ = Simbol yang menunjukkan pihak yang berkewajiban.

Page 5: Contoh Perjanjian Kerjasama

2. Hak Para Pihak

NO. URAIANHAK PIHAK

KETERANGANPERTAMA KEDUA

1 2 3 4 5

1 Menerima uang ikatan kerjasama Rp.1.000.000.000,- bertahap :- 50% setelah PIHAK PERTAMA

dan PIHAK KEDUA menandatangani Perjanjian Kerjasama

- 50% selambat-lambatnya Tanggal 15 Januari 2011 √

Diperhitungkan dalam pembayaran fee hasil produksi kayu bulat

2 Menerima angsuran uang ikatan kerjasama bertahap sebesar 25% √

Setelah membayar fee hasil produksi kayu bulat

3 Menerima angsuran biaya IHMB dan RKUPHHK-HA bertahap sebesar 25% √

Setelah membayar fee hasil produksi kayu bulat

4 Menerima pembayaran hasil pemasaran/penjualan kayu bulat √

5 Menerima fee hasil produksi kayu bulat Rp. 200.000.000,-/M3 √

Setelah loading di TPK Antara Muara Sungai Belayan

Keterangan : √ = Simbol yang menunjukkan pihak yang berhak.

Pasal 5Jangka Waktu Perjanjian Kerjasama

Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak ditandatangani PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan akan ditinjau/dievaluasi setiap 1 (satu) tahun sekali.

Pasal 6Batas Perjanjian Kerjasama

1. Perjanjian kerjasama ini batal dengan sendirinya apabila :

a. Telah berakhirnya jangka waktu perjanjian kerjasama.

b. PIHAK KEDUA dalam melaksanakan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam tidak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku walaupun telah diberi peringatan secara tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut dalam tenggang waktu 1 (satu) bulan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK

Page 6: Contoh Perjanjian Kerjasama

KEDUA tidak memberikan tanggapan serta upaya perbaikan yang dapat diterima PIHAK PERTAMA.

c. PIHAK KEDUA tidak mampu merealisasikan pemanenan kayu bulat serendah-rendahnya 75% dari target RKTUPHHK-HA tanpa memberikan alasan yang dapat diterima PIHAK PERTAMA.

2. Apabila perjanjian kerjasama ini batal karena alasan-alasan seperti tersebut pada Pasal 6 Ayat 1, maka PIHAK KEDUA tidak berhak untuk menuntut ganti rugi apapun dari PIHAK PERTAMA dan barang tidak bergerak yang telah diadakan/dibuat oleh PIHAK KEDUA beralih menjadi milik PIHAK PERTAMA, sedangkan barang bergerak tetap menjadi milik PIHAK KEDUA dan diberikan kesempatan untuk mengangkut/memindahkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan.

Pasal 7Force Majeure

1. Apabila dikemudian hari terjadi hal-hal di luar kekuasaan dan kemampuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA (force majeure) seperti bencana alam (cuaca buruk, banjir, kebakaran hutan) dan huru hara, yang mengakibatkan tidak dapat terlaksananya isi perjanjian kerjasama ini, baik seluruhnya maupun sebagian, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat meninjau kembali perjanjian kerjasama ini.

2. Hal-hal yang dianggap force majeure tersebut di atas, harus diajukan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dan berlaku sah setelah memperoleh pengakuan dan persetujuan dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 8Penyelesaian Perselisihan

1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan perjanjian kerjasama ini maka akan diselesaikan dengan jalan musyawarah untuk mencapai kata mufakat.

2. Apabila dalam musyawarah tidak tercapai kata mufakat maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan melalui Pengadilan Negeri Samarinda.

Page 7: Contoh Perjanjian Kerjasama

Pasal 9Lain-lain

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dapat mengusulkan perubahan terhadap isi perjanjian kerjasama ini berdasarkan kesepakatan bersama yang akan dituangkan dalam Addendum.

Pasal 10Penutup

Perjanjian kerjasama ini dibuat 2 (dua) rangkap di atas kertas bermaterai cukup, 1 (satu) rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan 1 (satu) rangkap untuk PIHAK KEDUA, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA,

PT ………………………….

………………………………..Direktur Utama

PIHAK PERTAMA,KUD Beringin Mulya

H. Moch. Zainuddin Arhap, SH.Ketua Koperasi