15
i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DESA MANDIRI ENERGI BERBASIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO TERPADU UNTUK PELOSOK DESA DI INDONESIA GUNA MENUNJANG KETAHANAN ENERGI NASIONAL BIDANG KEGIATAN: PKM-GT Diusulkan oleh: Ahmad Jukliv Pandu Y. (101910101068 / Angkatan 2010) Arif Darmawan Pribadi (111910301056 / Angkatan 2011) Dwi Abdi Gusti Ginanjar (121910101004 / Angkatan 2012) UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2013

CONTOH PKM GT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: CONTOH PKM GT

i

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

DESA MANDIRI ENERGI BERBASIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

MIKROHIDRO TERPADU UNTUK PELOSOK DESA DI INDONESIA

GUNA MENUNJANG KETAHANAN ENERGI NASIONAL

BIDANG KEGIATAN:

PKM-GT

Diusulkan oleh:

Ahmad Jukliv Pandu Y. (101910101068 / Angkatan 2010)

Arif Darmawan Pribadi (111910301056 / Angkatan 2011)

Dwi Abdi Gusti Ginanjar (121910101004 / Angkatan 2012)

UNIVERSITAS JEMBER

JEMBER

2013

Page 2: CONTOH PKM GT

ii

HALAMAN PENGESAHAN

USUL PKM-GT

1. Judul Kegiatan : Desa Mandiri Energi Berbasis Pembangkit Listrik

Tenaga Mikrohidro Terpadu untuk Pelosok Desa di

Indonesia Guna Menunjang Ketahanan Energi Nasional.

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (√ ) PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Ahmad Jukliv Pandu Yoedhawan

b. NIM : 101910101068

c. Jurusan : Teknik Mesin

d. Universitas : Universitas Jember

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Slamet Riyadi No. 10 /085646855466

f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Penulis : 2 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Mahros Darsin, S.T.,M.Sc.

b. NIP : 19700322 199501 1 001

c. Alamat Rumah dan No Telp. : Tegal Besar Permai 2 Jember/085259760235

Jember, 13 Maret 2013

Menyetujui:

Ketua Jurusan Teknik Mesin

Andi Sanata,S.T.,M.T.

NIP. 19750502200112 1 001

Ketua Pelaksana

Ahmad Jukliv Pandu Y.

NIM. 1011910101068

M. Fuad Hasan

NIM. 061910101071

Dosen Pendamping

Mahros Darsin, S.T.,M.Sc.

NIDN. 0022037002

Page 3: CONTOH PKM GT

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah subhanahu wata’ala, penulis panjatkan

atas segala rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

tulis ini. Dalam karya tulis ini, penulis membahas tentang pembangkit listrik

tenaga mikrohidro dan desa mandiri energi untuk menunjang ketahanan energi

nasional.

Karya tulis ini disusun guna memberikan sebuah gagasan atas per-

masalahan yang timbul akibat listrik menjadi kebutuhan pokok bagi manusia.

Bayangkan, jika listrik padam saat malam, pemukiman penduduk seakan-akan

menjadi kota hantu (dengan catatan, bila belum satu orang pun yang menyalakan

lilin, lampu teplok, lampu senter, atau lampu emergensi). Pernahkah Anda

membayangkan bahwa sebenarnya kita bisa menghasilkan listrik sendiri? Tentu

saja ada syarat yang dibutuhkan yaitu air yang mengalir kontinyu dan air yang

mengalir dengan deras atau setidaknya aliran air memiliki perbedaan ketinggian.

Sehingga pembangunan desa mandiri energi berbasis pembangkit listrik tenaga

mikrohidro dapat dilaksanakan.

Dalam proses penyelesaian karya tulis ini, walaupun banyak kesulitan yang

penulis hadapi, namun berkat bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa

terima kasih yang dalam-dalamnya penulis sampaikan kepada:

1. Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah

memberikan kesempatan untuk berkompetisi sehingga memacu dan

memotivasi penulis.

2. Bagian Kemahasiswaan Universitas Jember yang telah memberikan

kesempatan penulis untuk mengikuti kompetisi ini.

3. Bapak Mahros Darsin, S.T.,M.Sc. sebagai dosen pendamping yang

merelakan waktu dalam kesibukannya untuk membimbing penulis untuk

menyelesaikan karya tulis ini.

4. Teman-teman yang telah banyak memberikan semangat, dorongan, serta

masukan.

5. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan moril maupun

materil kepada penulis.

Akhir kata, semoga karya tulis ini bermafaat bagi penulis pada khususnya

dan pembaca pada umumnya.

Jember, 13 Maret 2013

Penulis

Page 4: CONTOH PKM GT

iv

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

RINGKASAN ................................................................................................. v

PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

Latar Belakang ........................................................................................... 1

Tujuan ........................................................................................................ 2

Manfaat ...................................................................................................... 2

GAGASAN .................................................................................................... 3

Krisis Energi Listrik Indonesia.................................................................... 3

Analisis Situasi PLTMH di Desa Mojang Kab. Jember Jatim..................... 4

Kehandalan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro.........……………….. 4

Komponen-Komponen Pembangkit Listrik Mikrohidro.............................. 6

Pembangunan Pembangkit Listrik Mikrohidro.........………………...........… 8

Peranan Pemerintah, Generasi Muda, Perguruan Tinggi dan Lemlit.......... 10

Peranan Pemerintah ………………………………………………………… 10

Peranan Generasi Muda ……………………………………………………. 10

Peranan Perguruan Tinggi..................................................................... 11

Peranan Lembaga Penetian..................................................................... 11

KESIMPULAN .............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... 12

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kondisi Kelistrikan Indonesia (Kementerian Riset dan Teknologi RI)1

Gambar 2. Daerah/Sistem di Indonesia Kekurangan Pasokan Listrik................... 3

Gambar 3. Rasio Elektrifikasi (Kementerian Riset dan Teknologi RI).................. 3

Gambar 4. Sampah Ikut Aliran Sungai Masuk ke dalam Bak Pengendap...…..... 4

Gambar 5. Diversion Weir dan Intake (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake).... 6

Gambar 6. Settling Basin (Bak Pengendap)........................................................... 6

Gambar 7. Headrace (Saluran Pembawa)...…...................................................... 7

Gambar 8. Headtank (Bak Penenang)..............................................................…. 7

Gambar 9. Penstock (Pipa Pesat/Penstock)......................................................…. 7

Gambar 10. Turbine dan Generator..................................................................…. 7

Gambar 11. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro........................................…. 8

Gambar 12. Tahapan dan Pembangunan PMLTH............................................…. 8

Page 5: CONTOH PKM GT

v

RINGKASAN

Energi listrik merupakan energi yang sangat vital bagi aktivitas manusia.

Akan tetapi belum semua warga negara Indonesia mendapatkan akses jaringan

listrik, terutama daerah-daerah pedalaman dan juga pulau-pulau terpencil. Selama

ini, kebanyakan dari kita yakin dan percaya bahwa listrik hanya bisa disediakan

dari Negara (PLN). Akan tetapi belum semua warga negara Indonesia

mendapatkan akses jaringan listrik, terutama daerah-daerah pedalaman dan juga

pulau-pulau terpencil. Sehingga, penduduk daerah pelosok negeri hanya bisa gigit

jari. Oleh karena itu, solusi bagi warga-warga yang tinggal di daerah terpencil

adalah memanfaatkan energi air yang melimpah untuk membuat pembangkit

listrik mikrohidro. Dengan demikian tercipta desa mandiri energi.

Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit

listrik yang mengunakan energi air. Teknik dari pembangkit listrik ini sangat

sederhana, yaitu menggerakkan turbin dengan memanfaatkan tenaga air. Untuk

bisa menggerakkan turbin ini, harus ada air yang mengalir deras karena perbedaan

ketinggian. Jika di suatu daerah tidak ada air yang mengalir deras, maka dibuat

jalur air buatan misalnya bendungan kecil yang berfungsi sebagai pembelok aliran

air. Lalu, air yang mengalir deras akan sanggup menggerakkan turbin yang

disambungkan ke generator, sehingga dihasilkanlah energi listrik.

Mikrohidro ini bisa dikatakan sebagai teknologi ramah lingkungan karena

tidak menghasilkan limbah atau sisa buangan yang berbahaya. Selain itu, bila

diterapkan pada desa-desa terpencil, mereka akan mengurangi pemakaian bahan

bakar fosil yang tidak bisa diperbaharui seperti minyak tanah atau pemakaian dari

hasil hutan seperti kayu bakar. Dan juga akan meningkatkan kepedulian

masyarakat terhadap hutan, karena bila ingin air terus mengalir, secara tidak

langsung hutan harus dijaga dari penebangan secara liar.

Pengembangan pembangkit listrik dengan energi nonfosil akan

memberikan kontribusi pada penghematan BBM nasional. Banyak sekali yang

bisa dihemat, dengan mengembangkan PLTMH di desa dan peluang

pengehematan triliunan rupiah ketika output energi PLTMH dikonversi dalam

penghematan BBM dan CER (certified emission reduction). Dengan asumsi

potensi tenaga air skala kecil di pedesaan Indonesia sekira 500 MW, dan hutannya

tidak terdegradasi, didapat angka penghematan Rp 4,270 triliun dan CER senilai

enam juta dolar AS. Belum lagi pemasukan desa yang bisa mencapai Rp 1,992

trilyun per tahun. Asumsi penting dalam pengembangan PLTMH agar memberi

juga kontribusi optimal adalah melalui pemberdayaan warga desa. Dengan pola

yang dikembangkan, desa berpeluang memperoleh apa yang disebut PADes, atau

pendapatan asli desa. Keuntungan lain yang didapat dengan mengembangkan

PLTMH, salah satunya adalah karena teknologi PLTMH andal dan kokoh hingga

mampu beroperasi lebih dari 15 tahun.

Page 6: CONTOH PKM GT

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Listrik adalah sumber daya yang paling banyak digunakan karena

memiliki banyak fungsi, diantaranya dalam menunjang kehidupan manusia, listrik

digunakan sebagai satu alat-alat elektronik dan alat lainnya yang membutuhkan

listrik. Listrik menopang kelangsungan di berbagai bidang, seperti halnya bidang

industri, bidang pendidikan, dan lain sebagainya. Dengan demikian listrik

menempatkan dirinya pada posisi pertama sebagai kebutuhan primer bangsa.

Namun hal ini berbanding terbalik dengan terbatasnya bahan bakar yang

digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik, karena pembangkit listrik dengan

bahan bakar fosil masih sangat diandalkan.

Hal ini membuat banyak negara termasuk Indonesia mencari cara dalam

pemanfaatan energi untuk menambah pasokan listrik guna memenuhi kebutuhan

diberbagai bidang dan aspek kehidupan. Pada gambar 1. menunjukkan bahwa

PLN baru mampu melayani 65,1% kebutuhan listrik masyarakat, utamanya untuk

Jawa, Madura, Bali dan Sumatera, sementara 34,9% lainnya belum terlayani

karena jauh dari jaringan dan memerlukan investasi yang tidak sedikit, sehingga

PLN (Pemerintah) sangat mendorong peran swasta untuk ikut mengembangkan

penyediaan listrik guna membantu kekurangan pasok listrik kepada masyarakat.

Keinginan ini telah diujudkan Pemerintah dengan terbitnya Undang‐Undang

Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan. Disisi lain, issu lingkungan

“mengurangi emisi karbon“ (terutama pada sektor listrik) sangat menjadi

perhatian dunia Internasional, bahkan Presidan SBY pun menjanjikan akan

mengurangi emisi hingga 20%. Akan tetapi belum semua warga negara Indonesia

mendapatkan akses jaringan listrik, terutama daerah-daerah pedalaman dan juga

pulau-pulau terpencil. Sehingga, penduduk daerah pelosok negeri hanya bisa gigit

jari.

Gambar 1. Kondisi Kelistrikan Indonesia (Kementerian Riset dan Teknologi RI)

Salah satu sumber energi terbarukan yang sangat berpotensi di Indonesia

adalah perairan sungai, pemanfaatan tersebut secara meluas di seluruh wilayah

Indonesia maka peluang keluar dari krisis listrik akan semakin besar mengingat

Page 7: CONTOH PKM GT

2

bahwa terdapat banyak sungai yang berpotensi untuk dimanfaatkan dan semuanya

menyebar di seluruh pulau-pulau besar yang ada di Indonesia. Oleh karena itu,

solusi bagi warga-warga yang tinggal di daerah terpencil adalah memanfaatkan

energi air yang melimpah untuk membuat pembangkit listrik mikrohidro.

Mikrohidro juga dikenal sebagai white resources dengan terjemahan bebas bisa

dikatakan "energi putih". Dikatakan demikian karena instalasi pembangkit listrik

seperti ini menggunakan sumber daya yang telah disediakan oleh alam dan ramah

lingkungan karena tidak menghasilkan limbah atau sisa buangan yang berbahaya.

Selain itu, bila diterapkan pada desa-desa terpencil, mereka akan mengurangi

pemakaian bahan bakar fosil yang tidak bisa diperbaharui seperti minyak tanah

atau pemakaian dari hasil hutan seperti kayu bakar. Dan juga akan meningkatkan

kepedulian masyarakat terhadap hutan, karena bila ingin air terus mengalir, secara

tidak langsung hutan harus dijaga dari penebangan secara liar.

Bayangkan, jika listrik padam saat malam, pemukiman penduduk seakan-

akan menjadi kota hantu (dengan catatan, bila belum satu orang pun yang

menyalakan lilin, lampu teplok, lampu senter, atau lampu emergensi). Pernahkah

Anda membayangkan bahwa sebenarnya kita bisa menghasilkan listrik sendiri?

Tentu saja, ada syarat yang dibutuhkan yaitu air yang mengalir kontinyu dan air

yang mengalir dengan deras atau setidaknya aliran air memiliki perbedaan

ketinggian. Dengan demikian tercipta desa mandiri energi.

Tujuan

Meninjau latar belakang pada karya tulis ini, maka tujuan gagasan yang

ingin dicapai adalah:

1. Menciptakan sumber energi baru dan terbarukan bagi masyarakat

pedesaan di Indonesia.

2. Memberikan wawasan khususnya kepada generasi muda tentang

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro.

3. Terciptanya pembangkit listrik yang tidak menimbulkan pencemaran.

4. Terciptanya pembangit listrik yang dapat dipadukan dengan program

lainnya seperti irigasi dan perikanan.

5. Memberikan solusi masalah daerah kekurangan pasokan listrik.

6. Mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga

ketersediaan air terjamin.

Manfaat

Secara umum manfaat yang ingin dicapai dari gagasan ini adalah:

1. Mendorong perekonomian masyarakat pedesaan di Indonesia.

2. Menekan ketergantungan terhadap energi fosil.

3. Membuat pembangkit listrik jenis yang lain yaitu PLTMH yang murah

karena menggunakan energi alam.

4. Memberikan solusi pembuatan pembangkit listrik yang sederhana dan

dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil

penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.

5. Tercipta desa mandiri energi melalui pemberdayaan warga desa,

sehingga memperoleh pendapatan asli desa dan terwujudnya ketahanan

energi nasional.

Page 8: CONTOH PKM GT

3

GAGASAN

Krisis Energi Listrik Indonesia

Fakta menunjukkan bahwa sebesar 56% atau 1,7 milyar penduduk dunia

tidak mendapatkan akses terhadap listrik (World Energi Assessment,2000). Di

Indonesia pun demikian, distribusi jaringan listrik masih belum merata. Setelah

Indonesia berusia 67 tahun (tahun 2013), PLN baru mampu melistriki rumah

tangga atau rasio elektrifikasi sebesar 65,1 persen (Direktorat Jenderal Listrik dan

Pemanfaatan Energi – Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2010).

Masih banyak daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan fasilitas jaringan

listrik. Daerah-daerah tersebut biasanya adalah daerah-daerah pedalaman yang

tidak padat penduduk ataupun pulau-pulau terpencil. Gambar 2 dan 3 adalah data

dan fakta kondisi krisis energi listrik di Indonesia.

Gambar 2. Daerah/Sistem di Indonesia yang Kekurangan Pasokan Listrik

(Kementerian Riset dan Teknologi RI)

Gambar 3. Rasio Elektrifikasi (Kementerian Riset dan Teknologi RI)

Page 9: CONTOH PKM GT

4

Analisis Situasi PLTMH di Desa Mojang Kabupaten Jember Jawa Timur

Salah satu desa di Kabupaten Jember yang memanfaatkan aliran sungai

sebagai pembangkit listrik yaitu desa mojang. Desa yang letaknya tidak jauh dari

Kota Jember ini, memanfaatkan aliran sungai untuk memenuhi kebutuhan listrik

kepada sekitar 70 kepala keluarga dalam 1 RT. Karena listrik PLN belum bisa

mengaliri desa tersebut. Oleh karena itu di desa ini dibangunkan pembangkit

listrik tenaga air atau yang lebih dikenal dengan sebutan mikrohidro.

Di desa ini mikrohidro di bangun dengan adanya aliran sungai yang bagus

dimusim kemarau ataupun dimusim penghujan. Mula-mula air mengalir di

bendung dengan menggunakan dam lalu dialirkan ke dalam bak pengendap.

Sebelum di bak pengendap air melewati saringan yang terbuat dari bambu yang

berfungsi untuk menyaring sampah. Setelah di bak pengendap air ditampung dan

disaring lagi agar tidak tercampur dengan kotoran. Lalu air dialirkan ke pipa untuk

selanjutnya menuju ke rumah turbin yang akan dihasilkan energi lisrik yang siap

dialirkan ke 70 KK .

Kendala yang sering dihadapi oleh petugas desa yaitu sampah. Terlihat

pada gambar 4. ketika musim penghujan sampah yang ikut aliran sungai selalu

masuk ke dalam bak pengendap, oleh karena itu petugas sering membersihkan

sampah-sampah tersebut.

Gambar 4. Sampah Ikut Aliran Sungai Masuk ke Dalam Bak Pengendap

Keuntungan pembuatan mikrohidro ini sangat jelas sangat membantu

masyarakat yang berada di desa mojang karena dengan adanya ini pasokan listrik

hanya dihargai dengan Rp 3000,- per 5 watt dalam 1 bulan sangat beda dengan

kita membayar di PLN oleh karena itu petugas desa sering membersihkan

sampah-sampah tersebut.

Kehandalan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

PLTMH merupakan salah satu pembangkit listrik yang cukup unik karena

meskipun dalam skala kecil tetapi memiliki banyak kelebihan, yakni:

1. Energi yang tersedia tidak akan habis selagi siklus dapat kita jaga dengan

baik seperti daerah tangkapan atau catchment area, vegetasi sungai dan

sebagainya.

2. Proses yang dilakukan mudah dan murah, harga turbin, generator, panel

kontrol, hingga pembangunan sipilnya kira-kira Rp 5 juta per KW

(kondisional).

3. Tidak menimbulkan polutan yang berbahaya.

4. Dapat diproduksi di Indonesia, sehingga jika terjadi kerusakan tidak akan

sulit untuk mendapatkan sparepart-nya.

5. Jika menerapkan mikrohidro sebagai pembangkit listrik secara tidak

langsung kita ditutuntut untuk mengelola dan menata lingkungan agar

Page 10: CONTOH PKM GT

5

tetap seimbang, sehingga sudah barang tentu tidak akan menimbulkan

kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor atau erosi. Dan pada

gilirannya ekosistem sungai atau daerah tangkapan akan tetap terjaga,

dengan cara ini pula pemanasan global dapat lebih teredam.

6. Mengurangi tingkat konsumsi energi fosil, langkah ini akan berperan

dalam mengendalikan laju harga minyak di pasar internasional.

Dengan kata lain, jika akan membangun PLTMH dengan daya 100 KW

(100.000 Watt) dibutuhkan biaya Rp 500 juta. Biaya tersebut relatif murah

dibandingkan dengan menggunakan sumber listrik dari berbahan bakar fosil

(BBM). Keuntungan lain yang didapat dengan mengembangkan PLTMH, salah

satunya adalah karena teknologi PLTMH andal dan kokoh hingga mampu

beroperasi lebih dari 15 tahun. Dalam PLTMH sistem runoff yang antara lain

dikembangkan sebagian air sungai diarahkan ke saluran pembawa kemudian

dialirkan melalui penstock (pipa pesat) menuju turbin. Selepas dari turbin, air

kembali ke sungai. "Tidak ada materi yang diambil, hanya energinya saja".

PLTMH memang tidak memerlukan bahan bakar apapun. Masukan energi primer

berupa aliran massa air tidak dikurangi, tetapi hanya dimanfaatkan energinya

dalam jarak ketinggian tertentu atau diambil energi potensialnya saja.

Penghematan BBM PLTMH juga akan menghemat dana yang cukup besar bila

dibandingkan dengan pembangkit listrik bertenaga BBM. Tiap 1 megawatt (MW)

listrik yang dihasilkan PLTMH bisa menghemat uang sebesar Rp 10 miliar per

tahun. Pembangkit listrik di Indonesia saat ini masih banyak menggunakan energi

fosil padahal harga BBM sudah sangat tinggi.

Pengembangan pembangkit listrik dengan energi nonfosil akan

memberikan kontribusi pada penghematan BBM nasional. Banyak sekali yang

bisa dihemat, dengan mengembangkan PLTMH ini di desa dan peluang pengehe-

matan triliunan rupiah ketika output energi PLTMH dikonversi dalam

penghematan BBM dan CER (certified emission reduction). Dengan asumsi

potensi tenaga air skala kecil di pedesaan Indonesia sekira 500 MW, dan hutannya

tidak terdegradasi, didapat angka penghematan Rp 4,270 triliun dan CER senilai

enam juta dolar AS . Belum lagi pemasukan desa yang bisa mencapai Rp 1,992

trilyun per tahun. Asumsi penting dalam pengembangan PLTMH agar memberi

juga kontribusi optimal adalah melalui pemberdayaan warga desa. Dengan pola

yang dikembangkan, Desa berpeluang memperoleh apa yang disebut PADes, atau

pendapatan asli desa. Ketika jaringan PLN belum masuk ke desa, pembangunan

listrik dilakukan dengan system offgrid. Masyarakat mengelola sendiri

pembangkit listrik, mulai dari pemeliharaan alat hingga system penagihannya.

Apabila jaringan PLN sudah sampai dan ternyata di desa tersebut terdapat

potensi mikrohidro, pembangkit tersebut dapat dijadikan penghasilan masyarakat

desa. Caranya dengan menjual seluruh energinya ke jaringan PLN. Di sini,

memang sudah ada Kepmen 1122/2002 soal PSK-TR-ET (pembangkit listrik

tersebar teknologi rakyat energi terbarukan). Agar praktik pembangkitan energi

yang selaras dengan pemberdayaan masyarakat, sebaiknya juga menekankan

perlunya model keenergian baru dalam pengembangan PLTMH yang tidak

terpusat dan memanfaatkan potensi desa. Penulis menawarkan konsep

"Pembangkit Listrik Bertumpu pada Masyarakat" sebagai pendekatan untuk

mencapai tujuan pemanfaatan Sumber Energi Setempat (SES), yang sekaligus

Page 11: CONTOH PKM GT

6

pemberdayaan masyarakat. Pembangunan apapun tanpa dukungan masyarakat

tidak akan bertahan lama atau malah mubazir. Dari praktik yang ada,

pengembangan PLTMH tidak sekadar membangun pembangkit listrik, tetapi

berpeluang menjadi salah satu upaya membangun kemandirian desa.

Pengembangan PLTMH yang berbasis masyarakat ditujukan untuk menciptakan

pusat pertumbuhan di desa. Sejumlah desa yang telah dibangun PLTMH mungkin

merasakan hal ini.

Komponen-Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

PLTMH dapat dibangun pada daerah dengan kemiringan yang relatif kecil.

Dari hasil tinjaun dan pengukuran lapangan untuk kemudian dibuat desain sistim

PLTMH yang terdiri dari, intake, saluran pengendap sedimen, saluran pembuang

lubang pipa hisap untuk memutar turbin baling baling dan outlet. Tipe turbin yang

digunakan adalah tipe baling baling dengan penempatan turbin didalam saluran

jatuh air dari bak penampung. Komponen-komponen Pembangkit Listrik Tenaga

Mikrohidro:

• Diversion Weir dan Intake (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake)

Pada gambar 5. dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui

sebuah pembuka di bagian sisi sungai (‘Intake’ pembuka) ke dalam sebuah bak

pengendap (Settling Basin).

Gambar 5. Diversion Weir dan Intake (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake)

• Settling Basin (Bak Pengendap)

Pada gambar 6. bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-

partikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk

melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir.

Gambar 6. Settling Basin (Bak Pengendap)

• Headrace (Saluran Pembawa)

Pada gambar 7. saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk

menjaga elevasi dari air yang disalurkan.

Page 12: CONTOH PKM GT

7

Gambar 7. Headrace (Saluran Pembawa)

• Headtank (Bak Penenang)

Pada gambar 8. bak penenang berfungsi untuk mengatur perbedaan

keluaran air antara sebuah penstock dan headrace, dan untuk pemisahan akhir

kotoran dalam air seperti pasir dan kayu-kayuan.

Gambar 8. Headtank (Bak Penenang)

• Penstock (Pipa Pesat/Penstock)

Pada gambar 9. penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih

rendah ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah turbin.

Gambar 9. Penstock (Pipa Pesat/Penstock)

• Turbine dan Generator

Pada gambar 10. perputaran gagang dari roda dapat digunakan untuk

memutar sebuah alat mekanikal (seperti sebuah penggilingan biji, pemeras

minyak, mesin bubut kayu dan sebagainya), atau untuk mengoperasikan sebuah

generator listrik. Mesin-mesin atau alat-alat, dimana diberi tenaga oleh skema

hidro, disebut dengan ‘Beban’ (Load), bebannya adalah sebuah penggergajian

kayu.

Gambar 10. Turbine dan Generator

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Pengentasan kemiskinan dilakukan dengan meningkatkan pembangunan di

segala bidang, salah satunya di bidang infrastruktur khususnya infrastruktur

kelistrikan. Penerapan PLTMH merupakan upaya positif untuk mengurangi laju

perubahan iklim global yang sedang menjadi isu penting dewasa ini. Mikrohidro

dibangun berdasarkan kenyataan bahwa adanya air yang mengalir di suatu daerah

Page 13: CONTOH PKM GT

8

dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Istilah kapasitas mengacu kepada

jumlah volume aliran air persatuan waktu (flow capacity) sedangan beda

ketinggian daerah aliran sampai ke instalasi dikenal dengan istilah head. Suatu

kenyataan bahwa alam memiliki air terjun atau jenis lainnya yang menjadi tempat

air mengalir. Dengan teknologi sekarang maka energi aliran air beserta energi

perbedaan ketinggiannya dengan daerah tertentu (tempat instalasi akan dibangun)

dapat diubah menjadi energi listrik. Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga

komponen utama yaitu air (sumber energi), turbin dan generator seperti terlihat

pada gambar 11.

Gambar 11. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Pada gambar 12. air yang mengalir dengan kapasitas dan ketinggian

tertentu di salurkan menuju rumah instalasi (rumah turbin). Di rumah turbin,

instalasi air tersebut akan menumbuk turbin, dalam hal ini turbin dipastikan akan

menerima energi air tersebut dan mengubahnya menjadi energi mekanik berupa

berputamya poros turbin. Poros yang berputar tersebut kemudian

ditransmisikan/dihubungkan ke generator dengan mengunakan kopling. Dari

generator akan dihasilkan energi listrik yang akan masuk ke sistem kontrol arus

listrik sebelum dialirkan ke rumah-rumah atau keperluan lainnya (beban).

Begitulah secara ringkas proses Mikrohidro, merubah energi aliran dan ketinggian

air menjadi energi listrik.

Gambar 12. Tahapan dan Pembangunan PMLTH

Page 14: CONTOH PKM GT

9

Peranan Pemerintah, Generasi Muda, Perguruan Tinggi dan Lembaga

Penelitian

Peranan Pemerintah

Pemerintah memberikan kompensasi kepada desa yang belum teraliri

listrik dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa kita harus menyadari

pentingnya membangun pedesaan mandiri energi dan membangun pembangkit

listrik tenaga mikrohidro. Sebaiknya pemerintah sesegera mungkin memberikan

prioritas pada pengembangan pemanfaatan renewable energy, yang sangat jelas

ramah lingkungan dan memberikan banyak keuntungan. Bahkan di negara-negara

maju yang mempunyai potensi renewable energy seperti German, Swis, Swedia

pun sudah sangat inten mengelola energi yang ramah lingkungan ini.

Peranan Generasi Muda

Kader-kader bangsa, itulah kata-kata yang pantas disematkan kepada

pemuda. Pemuda seharusnya paham bahwa dalam melestarikan lingkungan dan

menghemat energi dengan turut serta membangun pembangkit listrik tenaga

mikrohidro di pedesaan. Merekalah yang diharapkan oleh Negara untuk

membangun bangsa ini kedepan.

Peranan Perguruan Tinggi

Dalam hal ini Perguruan Tinggi menyelenggaran pembelajaran dan

pelatihan pembangkit listrik tenaga mikrohidro kepada civitas akademika sebagai

sumber energi baru dan terbarukan. Selanjutnya civitas akademika diharapkan

mampu membantu masyarakat dalam pembuatan pembangkit listrik tenaga

mikrohidro di pedesaan.

Peranan Lembaga Penelitian

Lembaga Penelitian melakukan studi potensi (pra-studi kelayakan),

menentukan kriteria standar kelayakan potensi PLTMH, pengkajian pencarian

lokasi sistem pembangkit, pengkajian kondisi stabilitas dari struktur tanah

(kondisi geologis) untuk rencana bangunan sipil komponen PLTMH dan

pembuatan layout awal sistem PLTMH.

KESIMPULAN

1. Pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) merupakan suatu

pembangkit listrik skala kecil yang memanfaatkan aliran air sungai

sebagai tenaga (resources) untuk menggerakan turbin, mengubah energi

potensial air menjadi kerja mekanis, memutar turbin dan generator untuk

menghasilkan daya listrik skala kecil, yaitu sekitar 5-100 kW, yang sama

sekali tidak menggunakan bahan bakar.

2. Dengan mengembangkan PLTMH ini di desa, maka peluang pengehe-

matan triliunan rupiah ketika output energi PLTMH dikonversi dalam

penghematan BBM dan CER (certified emission reduction).

3. Dari praktik yang ada, pengembangan PLTMH tidak sekadar

membangun pembangkit listrik, tetapi berpeluang menjadi salah satu

upaya membangun kemandirian desa. Pengembangan PLTMH yang

berbasis masyarakat ditujukan untuk menciptakan pusat pertumbuhan di

desa.

Page 15: CONTOH PKM GT

10

DAFTAR PUSTAKA

Asnal Effendi dan Arpandi Arif. 2008. Studi Perencanaan Pembangkit Listrik

Tenaga Mikro Hydro di Desa Rantau Suli – Kecamatan Sungai Tenang – Kab.

Merangin – Jambi. http://www.google.com/PLTMH [tanggal akses 9 Maret

2013].

Anonim. 2008. Manual Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro.

Jakarta : IBEKA-JICA.

Anonim. 2003. Pedoman Pengelolaan Pengoperasian dan Pemeliharaan PLTMH

Leuwi Kiara, Kabupaten Tasikmalaya. Bandung : Dinas Pertambangan dan

Energi.

Anonim. 2003. Pedoman Pengelolaan Pengoperasian dan Pemeliharaan PLTMH

Leuwi Kiara, Kabupaten Tasikmalaya. Bandung : Dinas Pertambangan dan

Energi.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Ahmad Jukliv Pandu Yoedhawan

NIM : 101910101068

Tempat / Tanggal lahir : Kediri, 28 Desember 1991

Jenis Kelamin : Laki - laki

Alamat Kost : Jln. Slamet Riyadi Gg. 2 No. 10 Patrang, Jember

Telepon / Hp : 085646855466

2. Nama : Arif Darmawan Pribadi

NIM : 111910301056

Tempat / Tanggal Lahir : Lumajang, 11 Januari 1993

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat Rumah : Jln. Mastrip Timur No. 63 Sumber Sari, Jember

Telepon / HP : 083847684093

3. Nama : Dwi Abdi Gusti Ginanjar

NIM : 121910101004

Tempat / Tanggal Lahir : Jember, 16 Mei 1994

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat Rumah : Jln. Slamet Riyadi Gg. 2 No. 10 Patrang, Jember

Telepon / HP : 085655763819

Mengetahui,

Anggota 1

Arif Darmawan Pribadi

NIM. 111910301056

Ketua

Ahmad Jukliv P.Y.

NIM. 101910101068

Anggota 2

Dwi Abdi Gusti G.

NIM. 121910101004