Upload
silverius-seantoni-sabella
View
28
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Contoh
Citation preview
Kualitatif
GAYA KEPEMIMPINAN, KEBIJAKAN YANG DIAMBIL DAN PERKEMBANGAN SEKOLAH YAYASAN BUDI DHARMA
Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan ketua Yayasan Budi Dharma dan sejarah berdirinya sekolah tersebut, kebijakan yang diambil serta bagaimana proses yang dilakukan Yayasan Budi Dharma dalam mengelola pendidikan sehingga yayasan tersebut bisa bertahan sampai sekarang.Focus penelitianpada gaya kepemimpinan ketua Yayasan Budi Dharma dalam mengembangkan pendidikan
sub focus0. Bagaimana kodisi sekolah-sekolah swasta di setelah munculnya isu sekolah gratis?0. Bagaimana sejarah berdirinya sekolah Yayasan Budi Dharma 0. Bagaimana riwayat hidup pemimpin Yayasan Budi Dharma ?0. Bagaimana cara-cara yang dilakukan Pimpinan Yayasan Budi Dharma sehingga sekolah-sekolah di bawah naungannya tetap eksis sampai saat ini?0. Bagaimana gaya kepemiminan Ketua Yayasan Budi Dharma dalam mengelola sekolah di bawah yayasannnya?0. Bagaimana pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh ketua Yayasan Budi Dharma terhadap guru dan karyawannya?1. Rancangan dan Metodologi kualitatif1. Rancangan PenelitianPenelitian ini dirancang dengan rincian sebagai berikut:a) Pendahuluanb) Sejarah berdirinya Yayasan c) Biografi Ketua Yayasan Budi Dharmad) Gaya Kepemimpinan Ketua Yayasan Budi Dharma dan kebijakan yang diambile) Perkembangan seolah1. Metodologi PenelitianMetodologi yang digunakan untuk mendapatka data penelitian adalah sebagai berikut :1. Wawancana langsung kepada partisipan1. Pengamatan da observasi lapangan1. Kajian dokumen1. Kajian Pustaka
1. Situs Penelitian Sampling PurposifSitus penelitian adalah sekolah SMP dan SMA Yayasan Budi Dharma Timur . Sedangkan sampling purposifnya ketua Yayasan Budi Dharma kepala SMP Yayasan Budi Dharma, Kepala SMA Budi Dharma, dan beberapa orang guru dan karyawan SMP dan SMA Budi Dharma.
1. Prosedur Analisis DataProsedur Analisi Data yang akan dilkukan pada penelitia kualitatif ini adalah sebagai berikut:1. Data yang diperoleh dari hasil wawancara terlebih dahulu diberi kode sesuai dengan topik bab dari penelitian ini. Hasil wawancara yang berhubungan dengan bab 1 diberi kode 1, wawancara yang berkaitan dengan bab 2 diberi kode, dan setersnya.1. Data yang berhubunga dengan pengamatan lapangan juga diberi kode sesuai dengan topik setiap bab. Yang berkaitan dengan topik bab 1 diberi kode 1, yang berkiatan dengan topik bab 2 diberi kode 2, da seterusnya.1. Data hasil yang diperoleh dari dokumen juga diberi kode sesuai dengan topik yang bab penelitian. Yang berhubungan dengan topik bab 1 diberi kode 1, yang berhubungan dengan bab 2 diberi kode 2, dan seterusnya.1. Data yang didapat dari telah pustaka juga diberi kode sesuai dengan topik bab. Yang ada kaitannya dengan bab 1 diberi kode 1, yang berkaitan dengan bab 2 diberi kode 2, dan seterusnya.1. Peranan si Peneliti Dalam penelitian kualitatif ini si peneliti berperan sebagai penggali informasi dan tidak termasuk di dalam topik atau masalah yang akan diteliti. Peneliti hanya mencari informasi, kemudian mengumpulkan informasi, dan selanjutnya menganalisis informasi, dan terakhir membuat laporan penelitian.
1. Metode Validasi dan Isu Etika Metode validasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengkonfirmaskan kembali kepada partisipan terhadap semua informasi yang sudah diperoleh. Jika terdapat kejanggalan atau kesalahan akan diperbaikan sesuai dengan hasil validasi dari partisipan.
Kuantitatif
Pengaruh Partisipasi Komite dan Kebijakan Kepala Sekolah Terhadap Mutu Layanan Pendidikan di SMA Negeri
Menurut Arikunto (1998: 111) mengemukakan bahwa variabel adalah gejala bervariasi yang dibedakan atas kuantitatif dan kualitatif. Kemudian diperjelas lagi oleh Effendi (1999: 51) menyatakan bahwa, Terdapat hubungan antara dua variabel yaitu variabel pengaruh dan variabel terpengaruh.Pada penelitian ini ditetapkan tiga jenis variabel yang akan diukur, yaitu:1. Variabel bebas (independent variable) dengan notasi (X) yaitu variabel yang memberikan pengaruh kepada variable terikat. Notasi (X1) adalah partisipasi komite dan (X2) adalah kebijakan kepala sekolah.1. Variabel terikat (Dependend Variabel) dengan Notasi (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel tersebut yaitu mutu layanan pendidikan.Kisi-kisi instrumen penelitian untuk mengukur efektivitas partisipasi komite, kebijakan kepala kekolah dan mutu layanan pendidikan ditunjukkan pada tabel berikut:Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel PenelitianVariabelDimensiIndikator
Partisipasi Komite(X1)
Sebagai pemberi pertim bangan (advisory agency ) dalam menentukan dan melaksanakan kebijakan pendidikan di sekolah.Pertimbangan APBS
Pertimbangan mutu pendidikan
Pertimbangan sarana dan prasaran sekolah
Sebagai pendukung (sup porting agency), baik dalam bentuk finansial dan pemikiran maupun tenaga dalam penyeleng- garaan pendidikan di sekolah.Menggalang dana pendidikan
Memberikan masukan, pertimbang- an dan rekomendasi kepada satuan pendidikan
Mendorong orang tua siswa dan masyarakat dalam berpartisipasi terhadap pendidikan
Sebagai pengontrol (con trolling agency ) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyeleng garaan pendidikan dan kualitas lulusan sekolah.Penyusunan APBS
Pengontrol APBS
Perubahan dan perhitungan/per- tangungjawaban APBS
Sebagai mediator (media ting agency) antara pe merintah, masyarakat dan sekolah.Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu
Melakukan kerjasama dengan ekstern sekolah
Menampung dan menganalisis aspirasi dari masyarakat
Mencari donatur untuk sumbangan pendidikan
Kebijakan Kepala Sekolah(X2)Kepala Sekolah bijak sebagai pemimpin dalam mengambil keputusan.
Catatan :Apa KEBIJAKAN itu ?1. Aturan1. Langkah kerja1. Pedoman1. Tata kelola1. Tuntunan1. Standar kerja
Memiliki landasan dan wawasan kependidikan
Memahami sekolah sebagai sistem
Memahami Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Merencanakan pengembangan sekolahKebijakan dalam PENGELOLAAN
Mengelola kurikulum.
Mengelola tenaga kependidikan
Mengelola sarana dan prasarana
Mengelola kesiswaan
Mengelola keuangan
Mengelola hubungan sekolah-masyarakat
Mengelola kelembagaan
Mengelola Sistem Informasi (SIM) sekolah
Memimpin sekolah
Mengembangkan budaya sekolah
Memiliki dan melaksanakan kreatifitas, inovasi dan jiwa kewira usahaan
Mengembangkan Diri
Mengelola waktu
Menyusun dan melaksanakan regu- lasi sekolah
Memberdayakan sumberdaya sekolah
Melakukan koordinasi/penyerasian
Mengambil keputusan secara terampil
Melakukan monitoring dan evaluasi
Melaksanakan supervisi (penyeliaan)
Menyiapkan, melaksanakan dan menindaklanjuti hasil akreditasi
Membuat laporan akuntabilitas sekolah
Mutu Layanan Pendidikan(Y)Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Standar lulusan
Kurikulum
Sistem pengajaran
Bahasa pengantar
Siswa
Jenis ketenagaan
Guru
Sarana dan prasarana
Struktur organisasi
Anggaran/pembiayaan
Berdasarkan uraian di atas, maka diagram kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar Diagram Kerangka PemikiranKebijakan Kepala Sekolah(X2)Partisipasi Komite Sekolah(X1)Mutu Layanan Pendidikan(Y)
1. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi komite sekolah terhadap mutu layanan pendidikan di SMA Negeri se-Kabupaten 1. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan kepala sekolah terhadap mutu layanan pendidikan di SMA Negeri se-Kabupaten 1. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi komite dan kebijakan kepala sekolah secara bersama-sama terhadap mutu layanan pendidikan di SMA Negeri se-Kabupaten
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan pengaruh partisipasi komite dan kebijakan kepala sekolah secara bersama-sama terhadap mutu layanan pendidikan di SMA Negeri se-Kabupaten Tasikmalaya. Berpedoman pada tujuan maka metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dan verifikatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai realitas dan fakta-fakta dari sifat populasi penelitian ini secara detail dan teliti. Penggunaan metode ini untuk menguji hubungan dan pengaruh antar variabel. Penelitian deskriptif adalah suatu metode yang menggambarkan apa yang dilakukan berdasarkan fakta-fakta atau kejadian-kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi data dan selanjutnya dilakukan suatu analisis sehingga pada akhirnya dihasilkan suatu kesimpulan.