34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Setiap lembaga pendidikan khususnya pada Sekolah Menengah Atas selalu memiliki visi dan misi yang berorientasi pada lulusan yang cerdas, unggul dalam prestasi, berwawasan luas dan mewujudkan peringkat penilaian bertaraf internasional. Untuk mewujudkan keinginan itu setiap sekolah selalu mengevaluasi dan meningkatkan lebih lanjut lagi pelayanannya baik mengenai teknik pengajaran, penilaian serta penjaminan mutu agar menjadi sekolah yang berkompetitif, bermutu dan berprestasi. Kwalitas pendidikan suatu sekolah dicerminkan oleh mutu dan prestasi peserta didik pada sekolah tersebut. Semakin banyak peserta didik yang berprestasi, semakin baik mutu pendidikan pada suatu sekolah. Untuk itu setiap sekolah melakukan berbagai cara untuk meningkatkankan mutu pendidikannya. Salah satu cara yang ditempuh adalah memilih siswa teladan. Pemilihan siswa teladan bertujuan untuk memberi penghargaan kepada siswa sehingga siswa yang bersangkutan 1

Contoh Proposal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Contoh Proposal

Citation preview

Page 1: Contoh Proposal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Setiap lembaga pendidikan khususnya pada Sekolah Menengah Atas

selalu memiliki visi dan misi yang berorientasi pada lulusan yang cerdas, unggul

dalam prestasi, berwawasan luas dan mewujudkan peringkat penilaian bertaraf

internasional. Untuk mewujudkan keinginan itu setiap sekolah selalu

mengevaluasi dan meningkatkan lebih lanjut lagi pelayanannya baik mengenai

teknik pengajaran, penilaian serta penjaminan mutu agar menjadi sekolah yang

berkompetitif, bermutu dan berprestasi. Kwalitas pendidikan suatu sekolah

dicerminkan oleh mutu dan prestasi peserta didik pada sekolah tersebut.

Semakin banyak peserta didik yang berprestasi, semakin baik mutu pendidikan

pada suatu sekolah. Untuk itu setiap sekolah melakukan berbagai cara untuk

meningkatkankan mutu pendidikannya. Salah satu cara yang ditempuh adalah

memilih siswa teladan.

Pemilihan siswa teladan bertujuan untuk memberi penghargaan kepada

siswa sehingga siswa yang bersangkutan merasa dihargai dan memiliki

kebanggaan tersendiri terkait dengan prestasi yang dimilikinya sehingga siswa

tersebut termotivasi untuk lebih meningkatkan prestasi yang dimilikinya.

Pemilihan siswa teladan juga bertujuan untuk menjadi teladan atau contoh bagi

teman-temannya sehingga peserta didik lainnya termotivasi serta menunjukkan

prestasi dan bakatnya.

Namun, pemilihan siswa teladan ini merupakan persoalan yang

membutuhkan banyak pertimbangan. Manfaat proses pertimbangan dalam

pemilihan ini adalah untuk mencapai akhir yang diinginkan yaitu mendapatkan

1

Page 2: Contoh Proposal

siswa yang tepat berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Pemilihan

siswa teladan ini menjadi suatu proses yang lama dan rumit karena

pengerjaannya yang selama ini masih manual, selain itu dalam proses tersebut

banyak peluang untuk membuat keputusan yang salah karena proses penilaian

berdasarkan subyektifitas. Ini berarti kemungkinan besar bahwa siswa yang

dipilih tidak mencapai standart yang diinginkan dan tidak memperoleh kandidat

terbaik.

Untuk itu perlu dirancang suatu sistem yang dapat memberikan

rekomendasi kepada sekolah terkait dengan siswa teladan berdasarkan kriteria-

kriteria yang telah ditetapkan dengan perhitungan yang tepat dan akurat. Untuk

mendapatkan perhitungan yang tepat dan akurat dalam pemilihan siswa teladan,

maka perlu menggunakan suatu metode perhitungan yang tepat.

Oleh karena terlalu banyak kriteria-kriteria yang digunakan sebagai

perhitungan untuk memilih siswa teladan, maka metode yang paling tepat untuk

digunakan adalah metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Simple

Additive Weighting (FMADM SAW) dimana FMADM SAW adalah suatu metode

yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan

kriteria tertentu. Inti dari FMADM SAW adalah menentukan nilai bobot untuk

setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan

menyeleksi alternatif yang sudah diberikan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahanya adalah bagaimana merancang “Sistem Rekomendasi Pemilihan

Siswa Teladan Dengan Metode SAW Berbasis Web“ sehingga dapat mengatasi

2

Page 3: Contoh Proposal

permasalahan-permasalahan yang dialami oleh sekolah untuk memilih siswa

teladan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sekolah.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membuat dan merancang sistem

rekomendasi pemilihan siswa teladan dengan metode SAW berbasis web

sehingga mempermudah didalam memperhitungkan kriteria-kriteria yang

ditetapkan dan mendapatkan hasil yang tepat dan akurat.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat penelitian ini adalah “Untuk Membuat Dan Merancang

Sistem Rekomendasi Pemilihan Siswa Teladan Dengan Metode SAW Berbasis

Web” sehingga dapat :

1. Mempermudah dalam proses pemilihan siswa teladan.

2. Penilaian yang lebih obyektif dan sportif.

3. Menghasilkan laporan dan data yang lebih tepat karena didasari oleh

perhitungan yang akurat.

1.5 Ruang Lingkup

Didalam perancangan sistem ini, penulis membatasi ruang lingkup

permasalahan yang ada pada penelitian ini, dengan tujuan agar perancangan

akan dihasilkan tidak terlalu luas dan sesuai dengan yang diharapkan oleh yang

bersangkutan. Adapun ruang lingkup penelitian yang dimaksud adalah sebagai

berikut :

3

Page 4: Contoh Proposal

1. Aplikasi yang dibangun akan difokuskan pada rekomendasi pemilihan

siswa teladan berdasarkan penilaian prestasi akademik dan non

akademik siswa bersangkutan

2. Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem rekomendasi ini

adalah Metode SAW.

3. Pengguna dalam aplikasi ini terdiri :

Administrator yang bertugas mengelola data seperti data

parameter dan data admin.

User yang dapat mengakses ke sistem ini dengan tujuan untuk

mendapatkan hasil peringkat dari data yang diinputkan dalam hal ini

adalah user.

4. Terdapat kriteria-kriteria yang menjadi bahan pertimbangan pemilihan

siswa teladan antara lain :

a. Prestasi Akademik

Nilai Raport Mata Pelajaran :

Agama

Budi Pekerti

Pkn

Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris

TIK

Penjaskes

Sejarah

Seni Budaya

4

Page 5: Contoh Proposal

Peringkat Kelas :

Juara Kelas

Juara Umum

Juara Lomba :

Tingkat Sekolah

Tingkat Kabupaten

Tingkat Provinsi

Tingkat Nasional

Tingkat Internasional

Nilai Berpidato :

Pidato Bahasa Inggris

Pidato Bahasa Indonesia

b. Prestasi Non Akademik

Nilai Affektif/Sikap Mata Pelajaran :

Agama

Budi Pekerti

Pkn

Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris

TIK

Penjaskes

Sejarah

Seni Budaya

5

Page 6: Contoh Proposal

Nilai BK (Bimbingan Konseling)

Ikut Keorganisasian Sekolah

Keseharian :

Perangkat Kelas

Perangkat Upacara Bendera/Upacara Agama

5. Input :

a. Data Siswa

Berisikan identitas siswa terkait nama, kelas, alamat, jenis

kelamin, agama, tempat dan tanggal lahir.

b. Data Prestasi Akademik

Berisikan tentang data-data prestasi akademik seperti nilai

raport, peringkat kelas, juara lomba, nilai berpidato siswa yang

bersangkutan.

c. Data Prestasi Non Akademik

Berisikan tentang data-data nilai non akademik seperti nilai

sikap/affektif mata pelajaran, keikut sertaan dalam

keorganisaian sekolah, nilai BK serta Keseharian siswa yang

bersangkutan.

6. Output :

a. Daftar Rangking Siswa Teladan

Berisikan tentang daftar rangking siswa teladan diurut

berdasarkan perangkingan yang didapat masing-masing siswa.

b. Daftar Nilai Bobot Siswa

Berisikan nilai bobot yang didapat siswa berdasarkan

perhitungan dari kriteria penilaian masing-masing siswa

6

Page 7: Contoh Proposal

c. Data Kriteria Penilaian

Berisikan kriteria-kriteria apa saja yang dijadikan bahan

pertimbangan pemilihan siswa teladan.

7. Bahasa pemprograman yang digunakan yaitu, PHP, HTML, CSS, dan

JavaScript.

8. Database yang digunakan yaitu MySql, XAMPP.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistem penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini

adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan akan membahas latar belakang, permasalahan,

tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, metodelogi dan sistematika

penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori penunjang yang membahas

konsep dasar sistem dan definisi istilah-istilah dalam database serta

membahas konsep perancangan database.

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini dijelaskan mengenai proses perancangan sistem yang

mencangkup Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship

Diagram(ERD) serta perancangan databasenya.

7

Page 8: Contoh Proposal

BAB IV : IMPLEMENTASI

Pada bab ini implementasi akan menjelaskan proses dari program yang

dirancang, serta menjelaskan tampilan berikut keterangan mengenai

implementasi program yang telah dibuat.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

8

Page 9: Contoh Proposal

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi

berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan manajemen

pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam

suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem

komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan

dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Secara umum sistem pendukung

keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukug keputusan dalam

proses pengambilan keputusan melalui alternatif - alternatif yang diperoleh dari

hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Sistem pendukung

keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan

merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi

mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan

diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat

dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan

pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.

2.1.1 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

Konsep sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem

interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan

memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah

yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur. sistem pendukung

keputusan dirancang untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan

9

Page 10: Contoh Proposal

keputusan, yang dimulai dari tahapan mengidentifikasi masalah, memilih

data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses

pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan

alternative.

2.1.2 Tahap–Tahap Pengambilan Keputusan

Tahap–tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan

keputusan sebagai berikut : 

1.  Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian

dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data

masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka

mengidentifikasikan masalah.

2.   Tahap Perancangan ( Design Phace )

Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian

alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan

representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga

diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui

keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.

3.  Tahap Pemilihan ( Choice Phace )

Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai

alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar

ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan

tujuan yang akan dicapai.

10

Page 11: Contoh Proposal

4.  Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )

Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem

yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan

alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.

2.1.3 Jenis Keputusan

Keputusan – keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan

dalam 2 jenis : 

1.  Keputusan Terprogram

Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga

suatu prosedur pasti telah dibuat menanganinya sehingga

keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai

sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.

2.    Keputusan Tak Terprogram

Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang

konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah

ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur

persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya

sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.

2.1.4 Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan

Komponen–komponen Sistem Pendukung Keputusan dapat dibagi

menjadi empat :

1. Subsistem manajemen data

11

Page 12: Contoh Proposal

Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang

berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat

lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS).

2. Subsistem antarmuka model

Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model

keuangan, statistic, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya

yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat

lunak yang tepat. Perangkat lunak ini sering disebut sistem

manajemen basis model (MBMS).

3. Susbsistem antarmuka pengguna

Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan Sistem

pendukung Keputusan melalui subsistem ini. Pengguna adalah

bagian yang dipertimbangkan dari sistem.

4. Subsistem manajemen berbasis pengetahuan

Subsistem ini dapat mendukung semua subsistem lain atau

bertindak sebagai suatu komponen independen. Subsistem ini

dapat diinterkoneksikan dengan repository pengetahuan

perusahaan, yang kadang disebut basis pengetahuan

organisasional.

2.1.5 Manfaat Sistem Pendukung Keputusan

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan

adanya sistem pendukung keputusan :

1. Sistem Pendukung Keputusan memperluas kemampuan

pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi

pemakainya.

12

Page 13: Contoh Proposal

2. Sistem Pendukung Keputusan membantu pengambil keputusan

untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang

sangat kompleks dan tidak terstruktur.

3. Sistem Pendukung Keputusan dapat menghasilkan solusi

dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.

4. Walaupun suatu Sistem Pendukung Keputusan, mungkin saja

tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil

keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil

keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu

menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

2.2 FMADM (SAW)

Fuzzy Multiple Attribute Decision Making FMADM adalah suatu metode

yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan

kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap

atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi

alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari

nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan

pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif. Masing-masing pendekatan

memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot

ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga

beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara

bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara

matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan. Ada

beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah FMADM.

antara lain :

13

Page 14: Contoh Proposal

Simple Additive Weighting Method (SAW)

Weighted Product (WP)

ELECTRE

Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

Analytic Hierarchy Process (AHP)

Metode FMADM yang digunakan adalah Metode Simple Additive Weighting

Method (SAW).

a. Pengertian Metode SAW

Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.

Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari

rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW

membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala

yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada

atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif

(Vi)diberikan sebagai:

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

a. Tujuan Penggunaan Metode SAW

mudah untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan

pada nilai kriteria dan bobot prefensi yang sudah ditentukan, selain itu

14

Page 15: Contoh Proposal

SAW juga dapat menyeleksi alternative terbaik dari sejumlah alternatif

yang ada karena adanya proses perankingan setelah menentukan nilai

bobot untuk setiap atribut.

2.3 HTML

HTML (Hyper Text Markup Language) merupakan suatu metoda untuk

mengimplementasikan konsep hypertext dalam suatu naskah atau dokumen.

HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya

yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan

sebagai program.

Berdasarkan kata-kata penyusunnya HTML dapat diartikan lebih dalam lagi

menjadi : Hypertext adalah kata atau frase yang dapat menunjukkan hubungan

suatu naskah dokumen dengan naskah-naskah lainnya. Markup menunjukkan

bahwa pada file HTML berisi suatu instruksi tertentu yang dapat memberikan

suatu format pada dokumen yang akan ditampilkan pada World Wide Web

(WWW). Language, diartikan sebagai language karena HTML merupakan

kumpulan dari beberapa instruksi yang dapat digunakan untuk mengubah-ubah

format suatu naskah atau dokumen. Pada awalnya HTML dikembangkan sebagai

subset  SGML (Standard Generalized Mark-up Language). Karena HTML

didedikasikan untuk ditransmisikan melalui media Internet, maka HTML relatif

lebih sederhana daripada SGML yang lebih ditekankan pada format dokumen

yang berorientasi pada aplikasi.

2.4 CSS

Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang

digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa

15

Page 16: Contoh Proposal

markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat

halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian,

bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML

termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web

Consortium (W3C).

CSS digunakan oleh penulis maupun pembaca halaman web untuk

menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek tampilan

dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen (yang

ditulis dengan HTML atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi dokumen

(yang ditulis dengan CSS). Pemisahan ini dapat meningkatkan aksesibilitas isi,

memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan

mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada struktur isi.

2.5 JavaScript

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang khusus untuk halaman web

agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari

dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa pemrograman

berorientasi objek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan pemrograman

JavaScript, diantaranya JavaScript adalah “case sensitive”, yang artinya

JavaScript membedakan huruf besar dan huruf kecil, Jika pernah belajar bahasa

pemrograman seperti Turbo C atau C++, maka sama seperti bahasa

pemrograman tersebut, dimana huruf T tidak sama dengan huruf t. Dalam

bahasa pemrograman JavaScript juga, sebagai contoh fungsi perintah var tidak

boleh ditulis Var dan juga tidak boleh ditulis VAR (huruf besar semua), yang

benar adalah var (huruf kecil semua).

16

Page 17: Contoh Proposal

2.6 PHP

PHP (Personal Home Page) atau Hypertext Preprocessor merupakan salah

satu dari sekian banyak bahasa pemrograman yang memiliki perkembangan

paling pesat. Perkembangan ini terjadi karena PHP dikembangkan secara

bersama oleh programmer-programmer dari seluruh dunia yang dilakukan secara

open source, PHP dikembangkan khususnya untuk memanipulasi data yang ada

di database server open source.

Penemu bahasa pemrograman ini adalah Rasmus Lerdorf yang bermula

dari keinginan sederhananya mempunyai alat bantu (tool) dalam memonitor

pengunjung yang melihat situs web pribadinya.

Pada bulan Juli 2004, komunitas PHP merilis PHP versi baru PHP5 yang

dikatakan membawa perubahan yang cukup besar terhadap dunia pemrograman

web. PHP5 dikatakan sebagai bahasa pemrograman sebagai loncatan baru

menuju enterprise application. Pada bagian inti, yaitu engine program PHP

dilakukan perombakan total. Zend engine 2 yang memiliki konsep OOP (Objek

Oriented Programming) yang jauh lebih bagus dengan tidak mengorbankan

kecepatan proses yang merupakan keunggulan PHP dibandingkan script

language lainya.

2.7 AJAX

AJAX adalah kependekan dari Asycronous Javascript dan XML, dalam

bahasa indonesianya asinkron antara javascript dan XML, pengertian mudahnya

menggabungkan antara Javascript dan XML untuk mengakses sumber data di

server. Javascript sebagai pemrograman di sisi client (artinya program yang

dibuat dengan javascript, bisa dijalankan tanpa menggunakan server) sekarang

ini bisa digunakan untuk mengakses server secara asinkron (di belakang layar,

17

Page 18: Contoh Proposal

artinya proses akses tidak terlihat oleh user). Dan XML digunakan untuk format

data hasil kembalian dari server. Javascript bisa mengakses server dengan

menggunakan suatu object yang disebut dengan XMLHttpRequest().

2.8 MySQL

MySQL adalah salah satu database server yang digunakan untuk bahasa

pemrograman. Cikal bakal MySQL adalah MiniSQL yang dikembangkan oleh

MySQL AB (perusahaan Swedia) sejak tahun 1979 dibawah komando Michael

Widenius Monty. MySQL realese 1.0 dikeluarkan Mei 1996 secara terbatas untuk

kalangan sendiri. Baru dilepas untuk public bulan Oktober 1996 setelah muncul

versi 3.

Versi awal MySQL hanya berjalan diatas Linux dan Solaris. Tetapi setelah

versi 3.22, MySQL mulai berjalan diberbagai Platform termasuk Windows. Sejak

tahun 2000, MySQL muncul sebagai produk open source sejati menggunakan

lecence GPL (General Public Licence). MySQL merupakan salah satu database

terbesar yang digunakan dalam pengolahan data di dunia. Hal ini terbukti

digunakannya MySQL oleh beberapa perusahaan dan institusi besar dunia

seperti NASA (USA), Yahoo!Finance, Aizawa (Japanese Security) dan lain-lain.

2.9 Apache

Apache adalah salah satu aplikasi web server yang paling banyak

digunakan saat ini. web server adalah media penyimpanan modul maupun

program PHP yang sudah jadi.

18

Page 19: Contoh Proposal

2.10 System flow

Diagram alur yang menggambarkan logika dari proses dan bentuk symbol

tertentu sehingga memudahkan analisis system dalam membuat program.

System flow dapat melengkapi logika yang terdapat pada event tertentu. System

flow merupakan tahap paling awal dalam pembuatan desain suatu system

dengan cara manual yang di gambarkan dengan simbol-simbol. Dengan flow

chart dapat di lihat secara jelas tentang aliran data , baik data input maupun data

output .

No Nama Gambar Keterangan

1. TerminatorMenunjukan awal dan akhir suatu program atau sistem.

2. Proses Menunjukan proses perhitungan aritmatik.

3. Read/WriteMenunjukan sumber data yang akan diproses atau dicetak.

4.Operasi Manual

Menunjukan suatu pekerjaan manual.

5. DokumenMenunjukan input atau output hasil proses yang berjumlah satu dokumen saja

6. Decision Menunjukan proses evaluasi atau pemeriksaan

7.Multi Dokumen

Menunjukan hasil dari proses yang lebih dari satu dokumen

8. InputMenunjukan input yang dilakukan secara manual

19

Page 20: Contoh Proposal

9.Magnet Disk

Menunjukan media penyimpanan berupa hard disk

10. ArsipMenunjukan file bukan computer yang diarsip secara manual

11. ArrowMenunjukan arus dari suatu proses

Tabel Sistem Flow

2.11 Data Flow Diagram (DFD)

DFD memberikan gambaran bagaimana data masuk dan keluar dalam dari

dan ke suatu entity dari sumber dan tujuan aliran data tersebut, aturan dari

pemrosesan data, penyimpanan data, dan entitas external.

DFD digambarkan secara bertingkat mulai dari yang paling global (context

diagram) , umum (level 0), sampai tingkat yang lebih rinci.

Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan DFD adalah

sebagai berikut:

No Nama Gambar Keterangan

1. Terminator

Terminator adalah entitas diluar yang berkomunikasi atau berhubungan langsung dengan sistem.

2. Proses

Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output. Penamaan proses disesuaikan dengan proses/kegiatan yang sedang dilakukan.

3. Data Store

Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda bersifat jamak. Data store dapat berupa file/database yang tersimpan dalam disket, harddisk, atau bersifat manual seperti buku alamat, file folder.

20

Page 21: Contoh Proposal

4. Arus Data

yang mengalir diatara proses, simpana data, dan terminator, dan harus diberi nama.

Tabel Data Flow Diagram

2.12 ERD

Pada model Entity Relationship Diagram(ERD) menggambarkan hubungan

yang terjadi dalam antar entity. Pada model ini, hubungan antar file direlasikan

dengan kunci relasi yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. Untuk

dapat menghubungkan satu file dengan file yang lainnya, dilakukan dengan

menghubungkan antara satu record di file lain.

Hubungan antar record(disebut dengan Cardinal Cardinalitas), yang terdiri

dari tiga jenis yaitu One to One, One to Many dan Many to Many. Untuk lebih

jelasnya akan digambarkan satu persatu hubungan tersebut diantaranya:

1. One To One

Merupakan hubungan yang hanya melibatkan satu record disatu file

dan satu record saja difile lain. Contoh gambar yang digunakan sebagai

berikut:

One to One

21

Page 22: Contoh Proposal

2. One To Many

Adalah hubungan antara dua tabel, yang memungkinkan satu record

dalam suatu file berhubungan dengan beberapa record di file yang lain,

demikian pula sebaliknya. Contoh gambar yang digunakan sebagai

berikut:

One to Many

3. Many To Many

Adalah hubungan antara dua tabel, yang memungkinkan beberapa

record dalam suatu file berhubungan dengan beberapa record di file yang

lain, demikina pula sebaliknya. Contoh gambar yang digunakan sebagai

berikut:

Many to Many

22

Page 23: Contoh Proposal

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam sistem ini mempergunakan beberapa metode penelitian dalam

melakukan pengumpulan data yang mendukung perancangan sistem antara lain:

1. Observasi ( Observation )

Observasi merupakan salah satu cara pengumpulan data dan

informasi yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan

langsung terhadap objek yang diteliti untuk memperoleh gambaran

mengenai sistem yang berjalan atau prosedur yang ada pada objek

penelitian tersebut.

Dalam hal ini, penulis melakukan observasi langsung ke Sekolah.

Penulis mengumpulkan data kriteria-kriteria yang menuntukan dalam

pemilihan siswa teladan.

2. Wawancara ( Interview )

Wawancara merupakan suatu cara untuk mendapatkan data dan

informasi yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab dengan

orang-orang yang dinilai ahli dan memiliki kaitan erat dengan

pekerjaan yang ada pada objek penelitian.

Penulis melakukan wawancara dengan guru-guru terkait dengan

penilaian dan factor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan siswa

teladan.

3. Kepustakaan/Studi Literature ( Literature Review )

Studi Literature merupakan pengumpulan data dan informasi

dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber

23

Page 24: Contoh Proposal

seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber

lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian.

Terkait dengan sistem yang akan dirancang, penulis

mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan Sistem

Pendukung Keputusan, metode SAW, referensi-referensi yang

berhubungan dengan perancangan web.

4. Analisa Sistem

Sistem digunakan untuk menganalisa sistem yang sedang

berjalan sehingga dapat dipahami keadaan sistem yang ada. Analisis

sistem ini biasanya menggunakan diagram alir dokumen. Aliran

dokumen dari satu bagian menuju ke bagian lainnya dapat terlihat

dengan jelas, begitu adanya penyimpanan data yang dilakukan

secara manual.

5. Pembuatan Sistem dan Pengujian

Setelah tahap perancangan Sistem selesai maka akan dilanjutkan

pada tahap pembuatan Sistem berdasarkan data-data yang diperoleh

dalam perancangan tersebut. Sistem dirancang dengan

menggunakan metode SAW dimana terdapat persentase faktor-faktor

penentu pemilihan siswa teladan, kemudian sistem pendukung

keputusan tersebut akan dituangkan ke dalam bahasa pemrograman

yang berbasis web. Sistem yang selesai dibuat akan diuji kembali

dengan dicobakan diperusahaan yang berkaitan.

6. Pembuatan Laporan Penelitian

Pada tahapan ini akan dilakukan proses pembuatan laporan yang

dibuat dari proses tahapan desain sistem dan pengujian sistem

sampai pembutan sistem tersebut dapat terselesaikan dengan baik.

24

Page 25: Contoh Proposal

BAB IV

PENJADWALAN

NO KEGIATAN

Jun-2013 Jul-2013 Ags-2013 Sep-2013 Okt-2013

Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan

Data

                                      

2 Analisa

Permasalahan

                                      

3 Desain Sistem                                        

4 Implementasi

Sistem

                                      

5 Ujicoba Sistem                                        

6 Penulisan

Skripsi

                                      

25