44
PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH PARTISIPASI DAN KEPUASAN PEMAKAI TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI Disusun Oleh : DWIRINI ANGGARSARI (05 312 162) FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2007/2008 Halaman Pengesahan

Contoh proposal-peneltian-2009

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh proposal-peneltian-2009

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PARTISIPASI DAN KEPUASAN PEMAKAI

TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI

Disusun Oleh :

DWIRINI ANGGARSARI

(05 312 162)

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2007/2008

Page 2: Contoh proposal-peneltian-2009

Halaman Pengesahan

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PARTISIPASI DAN KEPUASAN PEMAKAI

TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI

Yogyakarta, Oktober 2008

Propsoal ini telah diterima dan disetujui

Oleh Dosen Pembimbing Skripsi

Kesit Bambang Prakosa, M.SiNIDN: 0519116401

Page 3: Contoh proposal-peneltian-2009

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL PROPOSAL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

DAFTAR ISI iii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan Penelitian 4

1.4 Manfaat Penelitian 5

BAB 2 LANDASAN TEORI 5

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 10

BAB 4 RANCANGAN ALOKASI DANA DAN WAKTU

PENELITIAN 15

Daftar Pustaka 25

Page 4: Contoh proposal-peneltian-2009

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini teknologi berkembang sangat cepat. Hal ini diikuti oleh perkembangan

teknologi yang berbasis sistem informasi. Perkembangan dari sistem informasi

membutuhkan berbagai faktor pendukung, seperti partisipasi dari pengguna.

Partisipasi pengguna diharapkan mampu mendukung kesuksesan dari sistem

informasi yang mencerminkan kepuasan dari para pengguna sistem informasi.

Hubungan antara partisipasi dan kepuasan para pengguna dipengaruhi oleh

beberapa faktor kemungkinan. McKeen et.al. (1994) dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa kompleksitas tugas dan kompleksitas sistem sebagai variabel-

variabel yang moderat, sedangkan dampak dari pengguna dan komunikasi pengguna

sebagai variabel yang independen dihubungkan dengan partisipasi dan kepuasan dari

para pengguna.

Page 5: Contoh proposal-peneltian-2009

Pengembangan sistem informasi merupakan sebuah keputusan yang sangat

strategis. Selain menyangkut investasi yang cukup besar, terdapat banyak faktor lain

yang harus dipertimbangkan. Kompleksitas sistem bukanlah merupakan jaminan

perbaikan kinerja, bahkan bisa jadi kontraproduktif bila dalam tahapan implementasi

ternyata tidak didukung dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang dikuasai

perusahaan. Guimares (2003) menyatakan bahwa sistem informasi harus

dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna.

Paparan singkat ini menunjukkan bahwa dalam pengembangan sistem

informasi, organisasi perlu untuk secara proaktif melibatkan SDM-nya dengan

keputusan strategis ini. Dengan kata lain diperlukan partisipasi aktif dari para

pengguna (pegawai) agar nantinya sistem yang dikembangkan dapat berjalan secara

efektif.

Beberapa hasil riset menemukan bahwa partisipasi aktif dalam pengembangan

sistem mempunyai hubungan positif dengan keberhasilan sistem (Ives dan Olson

1984; Barki dan Hartwick 1994; Guimaraes et al. 2003). Namun demikian beberapa

hasil riset lain justru memperoleh temuan yang berbeda. Partisipasi mempunyai

hubungan yang negatif dan partisipasi mempunyai hubungan yang tidak signifikan

dengan keberhasilan sistem ( Barki dan Hartwick 1989). Pertentangan hasil riset ini

memberikan indikasi perlunya dilakukan pendekatan kontijensi dalam mencari

hubungan antara partisipasi pengguna dan keberhasilan sistem dalam pengembangan

sistem informasi.

Guimares et al. (2003) menyatakan bahwa keberhasilan sistem mempunyai tiga

komponen (tolak ukur), yaitu kualitas sistem, manfaat sistem dan kepuasan pengguna.

Page 6: Contoh proposal-peneltian-2009

Pendapat ini menunjukkan bahwa keberhasilan dalam pengembangan sistem

informasi terkait dengan pengguna ditentukan oleh sampai sejauh mana partisipasi

yang ada dapat menyebabkan kepuasan pengguna. Dalam komunitas pengembang

sistem, partisipasi merupakan faktor yang harus dipertimbangkan untuk menjamin

kepuasan pengguna sehingga mampu menunjang keberhasilan sistem tersebut

(Mckeen et al. 1992).

Pengguna mempunyai peran yang sangat sentral dalam pengembangan sistem

informasi. Faktor partisipasi pengguna secara umum dari berbagai hasil riset

memberikan kontribusi positif terhadap keberhasilan pengembangan sistem. Hasil

penelitian yang dipaparkan baik oleh Mckeen et al. (1994), Doll dan Deng (2001),

Guimares et al. (2003) serta Suryaningrum (2003) menemukan bahwa partisipasi

pengguna merupakan variabel yang efektif yang menetukan kepuasan pengguna,

keberhasilan sistem maupun kualitas sitem. Pengguna ketiga terminologi variabel ini

(kepuasan pengguna, keberhasilan sistem dan kualitas sistem) seringkali rancu.

Seringkali kepuasan pengguna dianggap sama dengan kualitas sistem, atau bila tidak

kepuasan pengguna digunakan untuk mengukur kualitas sistem.

Terkait dengan partisipasi pengguna, Doll dan Deng (2001) memberikan

gambaran bahwa partisipasi merupakan variabel yang sangat kompleks. Secara

psikologis, partisipasi diharapkan mampu mencapai tiga aspek penting, yaitu aspek

kognitif (pengetahuan, pemahaman dan kreatifitas), aspek motivasional (peningkatan

kepercayaan dan sensitivitas terhadap kontrol) serta aspek pencapaian nilai (ekspresi

diri, kebebasan, pengaruh, dsb). Pencapaian ketiga aspek ini diharapkan (masing-

masing secara berurutan) dapat menyebabkan kemanfaatan dan desain yang lebih

Page 7: Contoh proposal-peneltian-2009

baik, penolakan yang lebih rendah, penerimaan yang lebih tinggi, serta dapat

meningkatkan moral dan kepuasan pengguna.

Tingkat partisipasi dan kepuasan pemakai akan mempengaruhi kesuksesan sistem,

dimana partisipasi pemakai dapat meningkatkan kinerja sistem informasi.

Sebagaimana telah diuraikan di atas, diketahui bahwa partisipasi mempunyai

hubungan yang positif dengan kepuasan pemakai, namun pada besaran yang

berbeda-beda dan fluktuatif. Demikian pula temuan tentang variabel dukungan

manajemen puncak, komunikasi pemakai-pengembang, kompleksitas tugas,

kompleksitas sistem dan pengaruh pemakai sebagai variabel moderating masih

kontradiksi.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini penulis

merumuskan pokok permasalahannya, yaitu :

1. Apakah partisipasi pemakai mempengaruhi kinerja sistem informasi?

2. Apakah kepuasan pemakai mempengaruhi kinerja sistem informasi?

3. Bagaimanakah pengaruh interaksi partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai

terhadap kinerja sistem informasi?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai :

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja

sistem informasi.

Page 8: Contoh proposal-peneltian-2009

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kepuasan pemakai terhadap inerja

sistem informasi.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh interaksi partisipasi pemakai dan

kepuasan pemakai terhadap kinerja sistem informasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain yaitu :

1. Karyawan staf departemen sistem informasi untuk memberikan pelayanan yang

baik dalam memenuhi kebutuhan para pengguna jasanya, sehingga diharapkan

dapat meningkatkan kepuasan pemakai, yang nantinya akan berpengaruh pada

kinerja sistem informasi.

2. Manajer sistem informasi, diharapkan dapat sebagai input bagi pengambil

keputusan (decision maker) untuk menelaah lebih lanjut mengenai faktor-faktor

yang dapat memoderasi pengaruh partisipasi pemakai dalam pengembangan

sistem informasi, sehingga dapat mengarah pada kesuksesan pengembangan

sistem informasi.

3. Bagi peneliti, diharapkan dapat menjadi pedoman atau referensi untuk penelitian

dalam bidang sistem informasi di masa mendatang.

4. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pustaka untuk

kegiatan penelitian yang sejenis.

Page 9: Contoh proposal-peneltian-2009

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu kerangka kerja dimana sumberdaya (manusia,

komputer) dikoordinasikan untuk mengubah masukan (data) menjadi keluaran

(informasi), guna mencapai sasaran perusahaan. Sistem informasi mirip dengan sebuah

jaringan komunikasi karena keduanya sama-sama menyediakan informasi untuk berbagai

pihak.

2.1.1.1. Konsep Dasar Sistem

Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sistem apabila memnuhi dua syarat.

Pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud

untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bagian-bagian itu disebut subsistem, atau

ada pula yang menyebutnya sebagai prosedur.

Syarat yang kedua adalah bahwa suatu sistem harus memiliki tiga unsur,

yaitu input, proses, dan output.

2.1.1.2. Tujuan Sistem Informasi

Sistem informasi suatu organisasi dalam dunia bisnis, pendidikan, dan

pemerintahan mempunyai tiga sasaran utama yaitu menyediakan informasi yang

menunjang pengambilan keputusan, menyediakan informasi yang mendukung

operasi harian, dan menyediakan informasi yang menyangkut pengelolaan

kekayaan. Baik pengguna interen maupun eksteren dilayani oleh informasi

Page 10: Contoh proposal-peneltian-2009

pendukung kegiatan operasional, sedangkan informasi untuk pengelolaan

kekayaan hanya ditujukan bagi pengguna eksteren. Kebanyakan informasi untuk

dua sasaran terakhir dan sebagian informasi untuk sasaran pertama dihasilkan

melalui pemrosesan data transaksi.

2.1.1.3. Fungsi-Fungsi Yang Dijalankan Oleh Sistem Informasi

Mekanisme atau kerangka kerja terdiri atas lima tugas atau fungsi pokok:

pengumpulan data, manajemen data, pengendalian dan pengamanan data, serta

penyediaan informasi. Fungsi-fungsi ini kemudian terdiri atas serangkaian tahap,

yang sering disebut sebagai siklus pemrosesan data, yang mentransformasikan

data dari berbagai sumber menjadi informasi yang dibutuhan oleh berbagai

macam pengguna.

1. Tahap Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data biasanya biasanya ada beberapa tahap yang dilalui.

Tahap penangkapan data (data capture) adalah tahap penarikan data ke dalam

sistem. Setelah ditangkap, data biasanya dicatat (recorded) pada formulir-formulir

yang dinamai dokumen sumber. Data tangkapan mungkin juga diabsahkan

(divalidasi) untuk memastikan akurasi atau ketepatannya dan diklasifikasikan

untuk dapat dimasukkan ke dalam kategori-kategori yag telah ditentukan.

Selanjutnya, data dapat ditransmisikan atau dipindahkan dari titik tangkapan ke

titik pemrosesan.

2. Tahap Pemrosesan Data

Page 11: Contoh proposal-peneltian-2009

Data yang terkumpul biasanya menjalani serangkaian tahap pemrosesan untuk

dapat ditransformasikan menjadi informasi yang berguna. Tahap validasi dan

klasifikasi lebih lanjut dapat dilakukan. Adakalanya data dialihkan (transcribed)

ke dalam media atau dokumen lain. Data dapat dikelompokkan biasanya disortasi

menurut satu atau beberapa karakteristik. Bila tedapat data kuantitatif, langkah

perhitungan atau perbandingan seringkali dilakukan sebagai akibatnya data baru

mungkin tercipta.

3. Manajemen data

Fungsi dari manajeman data terdiri atas tiga kunci : penyimpanan (storing),

pemutakhiran (updating), dan pengambilan ulang (retrieving).

4. Pengendalian Dan Keamanan Data

Data yang masuk ke dalam pemrosesan bisa saja salah, data mungkin juga hilang

atau dicuri selama pemrosesan, hasil pencatatan dapat dipalsukan selama

pemrosesan dan sebagainya. Langkah pengendalian dan tindakan pengamanan

lain meliputi otomatisasi, perujukan (rekonsiliasi), verifikasi, dan tinjauan ulang

(review).

5. Penyediaan Informasi

Fungsi terakhir sistem informasi ini , menempatkan informasi ke tangan

pengguna, dapat meliputi satu langkah atau lebih. Pelaporan mencakup penyiapan

laporan dari data olahan, data simpanan atau dari keduanya. Komunikasi terdiri

dari membuat laporan yang mudah digunakan oleh pengguna dan secara fisik

menyampaikan laporan kepada pengguna.

Page 12: Contoh proposal-peneltian-2009

2.1.2 Pengembangan Sistem Informasi

Siklus pengembangan sistem terdiri atas beberapa tahap, diawali dengan

perencanaan sistem dan diakhiri dengan implementasi sistem.

Perencanaan sistem meletakkan dasar bagi sistem informasi baru atau sistem informasi

hasil revisi. Tahap ini meliputi persiapan rencana sistem induk di samping juga usulan

proyek sistem untuk melaksanakan rencana tersebut.

Analisis sistem meliputi survai dan analisis terhadap sistem informasi yag

sekarang. Tahap ini akan menentukan informasi yang diperlukan para pengguna dari

sistem yang baru di samping juga persyaratan teknis dari sistem itu sendiri.

Desain sistem meliputi penentuan spesifikasi yang memenui kebutuhan dan persyaratan

yang ditentukan selama tahap analisis sistem. Seringkali dibuat desain-desain alternatif

untuk dievaluasi.

Justifikasi dan seleksi sistem meliputi analisis rinci mengenai manfaat dan biaya

dsain sistem tertentu. Tahap ini juga mencakup evaluasi usulan-usulan dari produsen

peralatan pemrosesan, agar peralatan yang palin sesuailah yang dipilih untuk

mengimplementasikan desain.

Implementasi sitem terdiri dari lagkah-langkah penyelesaian rincian desain baru

perekrutan dan pelatihan karyawan-karyawan baru, memasang dan menguji coba

peralatan baru, mengkonversi arsip-arsip ke media yang baru dan menghidupkan mesin

sistem baru.

Page 13: Contoh proposal-peneltian-2009

2.1.3. Partisipasi Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi

Partisipasi pemakai merupakan keterlibatan pemakai sistem informasi dalam

pengembangan sistem informasi. Apabila pemakai diberi kesempatan untuk memberikan

pendapat dan usulan dalam pengembangan sistem informasi maka pemakai secara

psikologis akan merasa bahwa sistem informasi tersebut merupakan tanggung jawabnya,

sehingga diharapkan kinerja sistem informasi akan meningkat. Keterlibatan menurut

Barki dan Hatwick didefinisikan sebagai suatu keadaan psikologi yang subyektif, sedang

partisipasi menunjukkan pada perilaku dan aktivitas yang dilakukan (Javenpaa dan Ives,

1991) dalam (Grahita dan Nur, 1997 :23). Tjhai Fung Jen(2002) berpendapat bahwa

keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan

adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan

sistem informasi dalam kinerja SIA. Dalam artikel tersebut partisipasi digunakan untuk

menunjukkan intervensi personal yang nyata atau aktivitas pemakai dalam

pengembangan sistem informasi, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai

tahap implementasi sistem informasi. Hal ini menyebabkan penulis mengajukan hipotesis

pertama.

HA1: Partisipasi pemakai mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja sistem

informasi.

2.1.4. Pengertian dan Pengukuran Kepuasan Pengguna Sistem Informasi

Partisipasi pengguna akan lebih bersifat situasional dan diperlukan pendekatan

kontijensi intuk mengetahui hubungannya dengan kepuasan pengguna. Hasil penelitian

Lindrianasari (2000) menunjukkan bahwa tingkat keahlian pengguna mempunyai

Page 14: Contoh proposal-peneltian-2009

hubungan yang signifikan dengan partisipasi. Hal ini memberikan indikasi bahwa mereka

yang mempunyai tingkat keahlian yang tinggi berpeluang lebih baik untuk berpartisipasi

dibanding yang berkeahlian rendah. Kepuasan pemakai sistem informasi Conrath dan

Mignen (1990) dalam Tjhai Fung Jen (2002) mengatakan kepuasan pemakai sistem

informasi dapat diukur dari kepastian dalam mengembangkan apa yang mereka perlukan.

Kepuasan pemakai ditunjukkan oleh terpenuhinya kebutuhan pemakai dan

kemudahan pemakai dalam mengoperasikan sistem informasi sehingga kinerja sistem

informasi semakin tinggi. Hal ini yang menyebabkan penulis mengajukan hipotesis yang

kedua.

HA2: Kepuasan pemakai mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja sistem

informasi.

2.1.5 Hubungan Partisipasi Dan Kepuasan Pemakai

Kepuasan pengguna adalah sebesar kepercayaan mereka terhadap kemampuan

dari suatu sistem informasi untuk memuaskan mereka akan kebutuhan informasi (Ives

et.al., 1983). Salah satu indikasi dari kesuksesan pengembangan sistem adalah kepuasan

para pengguna (McKeen et.al., 1994; Choe, 1996; Hardgrave et.al., 1999). Kesuksesan

dari sistem informasi mempresentasikan suatu keadaan multidimensional yang alami,

termasuk kepuasan dari para pengguna (Pitt et.al., 1995). Partisipasi dari para pengguna

dalam pengembangan sistem informasi menghasilkan ketersediaan untuk kebutuhan dan

pengharapan para pengguna untuk melakukan pekerjaan mereka secara maksimal dan

menghasilkan kepuasan bagi para pengguna.

Page 15: Contoh proposal-peneltian-2009

Hwang dan Thorn (1999) menyimpulkan bahwa partisipasi mempunyai hubungan

yang sangat signifikan dengan keberhasilan sistem. Artinya dalam konteks tidak langsung

adanya partisipasi pengguna merupakan upaya untuk mencapai kepuasan pengguna agar

keberhasilan dalam pengembangan sistem dapat tercapai.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesa sebagai berikut:

HA3: Interaksi antara partisipasi dan kepuasan pemakai mempunyai pengaruh positif

terhadap kinerja sistem informasi.

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1. Pengaruh Partisipasi Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi

Pengguna mempunyai peran yang sangat sentral dalam pengembangan sitem

informasi. Faktor partisipasi pengguna secara umum dari berbagai hasil riset

memberikan kontribusi positif terhadap keberhasilan pengembangan sistem.

Meta analisis yang dilakukan oleh Hwang dan Thorn (1999) menyimpulkan

bahwa partisipasi pengguna mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan

keberhasilan sistem. Artinya dalam konteks tidak langsung adanya partisipasi

pengguna merupakan upaya untuk mencapai kepuasan pengguna agar keberhasilan

dalam pengembangan sistem dapat tercapai. Doll dan Deng (2001) menyatakan

bahwa partisipasi pengguna merupakan faktor penting yang harus dipenuhi.

Wawancara, survey, identifikasi kebutuhan pengguna akan dilakukan secara intens

untuk memperbaiki kualitas keputusan desain sistem informasi. Upaya ini

diharapkan mampu meningkatkan kepuasan pengguna yang pada gilirannya

menyebabkan keberhasilan pengembangan sistem.

2.2.2. Kepuasan Pemakai Dan Kinerja Sistem Informasi

Page 16: Contoh proposal-peneltian-2009

Suatu departemen SI yang sukses harus mampu memberikan keuntungan bagi

para pengguna jasa melalui aktivitas pelayanan yang dilakukannya dan mampu

membantu organisasi mencapai tujuannya. Dengan kata lain suatu departemen SI

yang sukses haruslah efektif bagi pengguna dan organisasinya. Dengan demikian

mampu memberikan kepuasan kepada para pengguna jasanya.

Perluasan fungsi departemen SI seiring dengan kemajuan dan perubahan

lingkungan bisnis global menuntut diperbesarnya cakupan model kesuksesan sistem

informasi yang ditawarkan ajukan oleh DeLone dan McLean (1992). Pitt et.al.

(1995) menawarkan suatu model yang diperbaharui dengan menambahkan kualitas

jasa sistem informasi. Kualitas jasa bersama-sama dengan kualitas sistem dan

informasi akan mempengaruhi kegunaan dan kepuasan para pengguna jasa sistem

informasi.

2.2.3. Hubungan Partisipasi Dan Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan

Sistem Informasi

Terkait dengan partisipasi pengguna, Doll dan Deng (2001) memberikan

gambaran bahwa partisipasi merupakan variabel yag sangat kompleks. Secara

psikologis, partisipasi diharapkan mampu mencapai tiga aspek penting, yaitu aspek

kognitif, aspek motivasional serta aspek pencapaian nilai. Kesuksesan pencapaian

target dari ketiga aspek ini pada gilirannya akan menyebabkan semakin

meningkatnya produktifitas dan kepuasan pengguna.

Setianingsih dan Indriantoro (1998) dalam (Nurika dan Nur, 1994:4)

melakukan penelitian terhadap 94 manajer divisi atau departemen dari berbagai

perusahaan jasa, manufaktur, maupun dagang yang berlokasi di wilayah Indonesia.

Page 17: Contoh proposal-peneltian-2009

Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif dan sisgnifikan

antara partisipasi dengan kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Metode penelitian ini mencakup penentuan populasi dan sampel, instrumen

penelitian, dan teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data yang merupakan cara

atau metode yang dipakai dalam melaksanakan penelitian.

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian

3.1.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah para pemakai akhir sistem informasi di

perguruan tinggi yaitu dosen, karyawan, dan mahasiswa di Fakultas Ekonomi UII.

Pemilihan UII ini dikarenakan UII telah menerapkan sistem informasi

terkomputerisasi dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahannya, dimana sebagai

institusi pendidikan akan cepat terkena dampak kemajuan teknologi seperti hal-hal

yang berkaitan dengan kurikulum, kualitas layanan, dan kemudahan layanan.

3.1.2. Sampel

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive random

sampling. Pengambilan sampel dengan cara ini merupakan teknik pengambilan

sampel secara acak dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini

adalah dosen, karyawan, dan mahasiswa di Fakultas Ekonomi UII.

Page 18: Contoh proposal-peneltian-2009

3.2. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data

3.2.1. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data

adalah pertanyaan-pertanyaan berupa kuesioner yang akan disebarkan pada

responden yaitu dosen, karyawan, dan mahasiswa di Fakultas Ekonomi UII.

Instrumen kuesioner ini terdiri dari 15 item pertanyaan yaitu:

a) Pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data partisipasi pemakai yang

dikaitkan dengan kinerja sistem informasi, terdiri dari 10 pertanyaan yaitu

kontribusi terhadap pengembangan sistem, keanggotaan tim pengembang,

penyelesaian hambatan, pengidentifikasian masalah, perbaikan prosedur yang

ada, tanggung jawab terhadap operasional sistem, volume pekerjaan harian,

rutinitas pekerjaan, frekuensi penggunaan sistem, dan keperluan penggunaan

sistem informasi. Item-item pertanyaan diukur dengan menggunakan 6 poin

skala Likert.

b) Pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui tingkat kepuasan pemakai terhadap

sistem informasi yang ada, terdiri dari 5 pertanyaan, yaitu penggunaan sistem

dalam penyelesaian pekerjaan, efisiensi, efektivitas, peranan sistem dalam

pembuatankeputusan dan kegunaan sistem. Item-item pertanyaan diukur dengan

6 point skala Likert.

3.2.2. Sumber Data Penelitian

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah

menggunakan sumber data primer yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara

Page 19: Contoh proposal-peneltian-2009

langsung dari sumber aslinya. Dalam hal ini data primer berupa hasil pengisian

kuesioner oleh dosen, karyawan dan mahasiswa di UII Yogyakarta.

3.2.3. Teknik Pengumpulan Data

Tenik pengumpulan data menggunakan metode survei dengan menyebarkan

kuesioner kepada responden yaitu dosen, karyawan, dan mahasiswa di UII

Yogyakarta. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner dengan cara mendatangi satu

persatu calon responden. Penyebaran dilakukan dalam lingkungan perguruan tinggi.

Alasan menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner secara

langsung kepada responden adalah agar supaya peneliti dapat menghemat waktu,

tenaga, biaya. Penggunaan metode tersebut dapat mengungkap persepsi responden

secara sebenarnya.

3.3. Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kinerja sistem.

Kinerja sistem menurut Soegiarto (2001) dalam (Anik dan Lilis, 2005:4) merupakan

penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Rahayu dan Supriyadi (2000) dalam (Anik dan Lilis, 2005:4) melakukan

penelitian yang mempertimbangkan level perkembangan sistem dengan melihat

hubungan antara kinerja SI dengan faktor-faktor yang memepengaruhi kinerja SI.

Penelitian yang dilakukan oleh Soegiarto (2001) dalam (Anik dan Lilis, 2005:4)

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem menyimpulkan bahwa

Page 20: Contoh proposal-peneltian-2009

tingginya kepuasan pemakai diperoleh dari pemakai yang mempunyai partisipasi

dalam pengembangan sistem.

3.3.2.Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah partisipasi pemakai dan kepuasan

pemakai.

1. Partisipasi Pemakai

Partisipasi pemakai merupakan keterlibatan pemakai sistem informasi dalam

pengembangan sistem informasi. Apabila pemakai diberi kesempatan untuk

memberikan pendapat dan usulan dalam pengembangan sistem informasi maka

pemakai secara psikologis akan merasa bahwa sistem informasi tersebut

merupakan tanggung jawabnya sehingga diharapkan kinerja sistem informasi akan

meningkat.

2. Kepuasan Pemakai

Kepuasan pemakai merupakan rasa terpenuhinya kebutuhan pemakai akan sistem

informasi. Kepuasan pemakai ditunjukkan oleh terpenuhinya kebutuhan pemakai

dan kemudahan pemakai dalam mengoperasikan sistem informasi sehingga

kinerja sistem informasi akan semakin tinggi.

3.4. Teknik Skala Penelitian

Untuk variabel partisipasi pemakai kaitannya dengan kinerja sistem

informasi, menggunakan 6 point skala Likert, pilihan yang tersedia yaitu:

SS = sangat setuju dengan skor 1

S = setuju dengan skor 2

Page 21: Contoh proposal-peneltian-2009

AS = agak setuju dengan skor 3

ATS = agak tidak setuju dengan skor 4

TS = tidak setuju dengan skor 5

STS = sangat tidak setuju dengan skor 6

Untuk variabel kepuasan pemakai terhadap sistem informasi menggunakan 5

point skala Likert. Pilihan yang tersedia yaitu :

SM = sangat memuaskan dengan skor 1

M = memuaskan dengan skor 2

AM = agak memuaskan dengan skor 3

ATM = agak tidak memuaskan dengan skor 4

TM = tidak memuaskan dengan skor 5

STM = sangat tidak memuaskan dengan skor 6

3.5. Teknik Analisis Data

3.5.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada penyusunan kuesioner, salah satu kriteria kuesioner yang baik adalah

validitas dan reliabilitas kuesioner. Validitas menunjukkan kinerja kuesioner dalam

mengukur apa yang diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner

tersebut konsisten apabila digunakan untuk mengukur gejala yang sama. Tujuan

pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner adalah untuk meyakinkan bahwa

kuesioner yang kita susun akan benar-benar baik dalam mengukur gejala dan

menghasilkan gejala yang valid.

Page 22: Contoh proposal-peneltian-2009

3.5.1.1. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya. Validitas sebuah survey dapat diketahui melalui uji

validitas berdasarkan kuesioner dan jawaban dari responden. Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengujian validitas dilakukan berdassrkan analisis item, yaitu

mengkorelasikan skor setiap pertanyaan dengan skor totalnya. Teknik

korelasinya menggunakan pearson correlation dengan alat bantu Software

SPSS 11 item pertanyaan diberi predikat valid jika memiliki koefisien korelasi

pearson positif dengan signifikansi ≥5% (0.05).

3.5.1.2. Uji Reliabilitas

Analisis reliabilitas adalah analisis untuk menguji sejauh mana suatu

instrumen pengukuran dapat diandalkan atau sejauh mana suatu hasil

pengukura relatif konsisten jika pengukuran diulang dua kali atau lebih. Uji

reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode

Cronbach Alpha.

Uji reliabilitas dapat dihitung dengan bantuan software spss 11.00 for

windows. Jika dari hasil perhitungan komputer tersebut mendapatkan nilai

cronbach’s alpha lebih besar dari r-tabel maka instrumen dinyatakan cukup

reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memiliki

Cronbach alpha ≥0.50 (Nunally:1978) dalam Nursya’bany Purnama

(2002:179).

Page 23: Contoh proposal-peneltian-2009

3.5.2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika

model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik itu

multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas.

3.5.2.1. Multi Kolinearitas

Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel

bebas yang memiliki kemiripan dengan variabel bebas lain dalam suatu model.

Kemiripan antara variabel bebas dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya

korelasi yang sangat kuat antar suatu variabel bebas dengan variabel bebas yang

lain. Selain itu deteksi multikolinearitas juga bertujuan untuk menghindari

kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji

parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Deteksi multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari bebrapa hal,

antara lain:

a. Jika nilai Varian Inflation Factor (VIF) tidak lebuh dari 10 dan nilai tolerance

tidak kurang dari 0.1, maka dapat dikataka terbebas dari multikolinearitas.

VIF=1/Tolerance. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance.

b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing0masing variabel nmdependent kurang

dari 0,07 maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik

multikolinearitas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang

sangat kuat antar variabel independent sehinggat terjadi multikolinearitas.

Page 24: Contoh proposal-peneltian-2009

c. Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R2 maupun R-square diatas 0,06

namun tidak ada variabel independent yang berpengaruh.

3.5.2.2. Heterokedastisitas

Hetereokedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu

periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik

adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Uji ini menggunakan

metode korelasi ranking spearman (Spearman Rank korelation). Bila nilai

probabilitas (sig)>0,05, maka tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

3.5.2.3. Autokorelasi

Autokorelasi untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier

berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada peride t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Tentu saja model regresi yang baik adalh

regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi

digunakan pengujian Durbin-Watson (Alghifari, 1997:79).

3.5.3. Analisis Koefisien Korelasi

Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan

antara suatu variabel independen (partisipasi pemekai dan kepuasan pemakai)

terhadap variabel dependen (kinerja sistem informasi). Pengujian analisis koefisien

korelasi akan menggunakan pearson correlation analysis. Menurut Young dalam

Djarwanto (1996) dalam Skripsi S-1 Anik, 2003) kriteria derajat hubungan korelasi

adalah sebagai berikut : koefisien korelasi 0.70 sampai 1.00 (plus atau minus)

Page 25: Contoh proposal-peneltian-2009

menunjukkan derajat hubungan yang sedang. Apabila koefisien korelasinya diatas

0.20 sampai dibawah 0.40 (plus atau minus) menunjukkan adanya korelasi yang

rendah dan apabila kurang dari 0.20 dapat diabaikan.

3.6. Alat Analisis Data

Analisis Regresi Berganda

Pengujian analisis regresi linier berganda antara variabel dependen (kinerja sistem

informasi) dengan variabel independen (partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai)

dengan menggunakan regresi linier berganda, yaitu untuk mengetahu pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Data diolah menggunakan

komputer dengan bantuan software program SPSS versi 11.0.

Persamaan regresi:

Y=bo+b1X1+b2X2+b3X1X2+E

Keterangan

Y = Kinerja Sistem

X1 = Partisipasi Pemakai

X2 = Kepuasan Pemakai

Bo = Koefisien Regresi

E = Kemungkinan Error

3.7. Metode Penelitian

Partisipasi dalam Pengembangan SI

Page 26: Contoh proposal-peneltian-2009

Model pengaruh partisipasi dalam pengembangan sistem informasi dan kepuasan

pemakai terhadap kinerja sistem informasi.

Kepuasan Pemakai

Kinerja Sistem InformasiKebutuhan Pemakai

Page 27: Contoh proposal-peneltian-2009

Yogyakarta, 2008

Hal : Permohonan menjadi respondenKepada Yth. Bpk/Ibu/Sdr. RespondenDi tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dalam rangka penelitian untuk skripsi dengan ini saya,Nama : Dwirini AnggarsariNo. Mahasiswa : 05 312 162Status : Mahasiswi S1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia

Memohon bantuan Bapak/ Ibu/ Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya mengharapkan Bapak/ Ibu/ Saudara dapat mengisi kuesioner ini dengan baik dan lengkap.

Kuesioner ini ditujukan untuk dosen/ karyawan/ mahasiswa di Universitas Islam Indonesia. Data yang diperoleh dari kuesioner ini akan saya gunakan untuk mengetahui “Pengaruh Partisipasi dan Kepuasan Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi”. Semua informasi yang terkumpul melalui kuesioner ini hanya akan digunakan untuk penelitian ini saja dan saya akan menjaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian.

Atas kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya. Peneliti

Dwirini AnggarsariNIM : 05 312 162

Page 28: Contoh proposal-peneltian-2009

KUESIONER

IDENTITAS RESPONDENNama :(boleh diisi boleh tidak)Usia :Jenis Kelamin :Fakultas/ Unit :Jabatan : Dosen/ Karyawan/ Mahasiswa

(coret yang tidak perlu)Pendidikan Terakhir :

A. PARTISIPASI PEMAKAI DAN KINERJA SISTEMKami mohon kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara untuk memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Bapak/ Ibu/ Saudara rasa paling sesuai dengan pilihan Bapak/ Ibu/ Saudara, dengan kriteria sebagai berikut :

1 2 3 4 5 6Sangat Setuju

Setuju Agak Setuju Agak Tidak Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

No. Pertanyaan/Pernyataan SS S AS ATS TS STS1 Saya akan memberikan kontribusi, pada saat

UII merencanakan pengembangan sistem informasi.

1 2 3 4 5 6

2 Saya akan bersedia menjadi anggota tim pengembang sistem informasi, pada saat universitas meminta saya menjadi anggota tim pengembang.

1 2 3 4 5 6

3 Saya akan menyampaikan kepada pihak yang berkompeten, pada saat saya menemukan hambatan yang berkaitan dengan sistem informasi di universitas.

1 2 3 4 5 6

4 Saya akan bersedia bila diminta menjadi anggota tim khusus di universitas pada saat proses pengidentifikasian masalah yang berkaitan dengan sistem informasi.

1 2 3 4 5 6

5 Saya akan memperbaiki prosedur dan praktek yang ada dalam pelaksanaan tugas sehubungan dengan sistem informasi di universitas.

1 2 3 4 5 6

6 Saya akan ikut bertanggungjawab terhadap kesuksesan pengembangan sistem informasi di

1 2 3 4 5 6

Page 29: Contoh proposal-peneltian-2009

universitas.7 Saya menggunakan atau memanfaatkan sistem

informasi yang ada di universitas dengan volume yang relatif tinggi

1 2 3 4 5 6

8 Saya menggunakan atau memanfaatkan sistem informas yang ada di universitas untuk keperluan yang sama.

1 2 3 4 5 6

9 Saya setiap hari melakukan aktivitas yang berhubungan dengan sistem informasi di universitas

1 2 3 4 5 6

10 Saya menggunakan atau memanfaatkan sistem informasi yang ada di universitas dengan frekuensi tinggi dala kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan.

1 2 3 4 5 6

B. KEPUASAN PEMAKAISilahkan untuk memberi tanda silang (X) atas salah satu jawaban yang Bapak/ Ibu/ Saudara, dengan kriteria sebagai berikut :

1 2 3 4 5 6Sangat

MemuaskanMemuaskan Agak

MemuaskanAgak Tidak Memuaskan

Tidak Memuaskan

Sangat Tidak

Memuaskan

No. Pernyataan/ Pertanyaan SM

M AM

ATM

TM STM

1 Bagaimana tingkat kepuasan yang Bapak/ Ibu/ Saudara rasakan sehubungan dengan pengunaan sistem informasi yang ada di universitas.

1 2 3 4 5 6

2 Bagaimana tingkat kepuasan yang Bapak/ ibu/ Saudara rasakan sehubungan dengan efisiensi pekerjaan dengan adanya sistem informasi di universitas.

1 2 3 4 5 6

3 Bagaimana tingkat kepuasan yang Bapak/ Ibu/ Saudara rasakan sehubungan dengan efektivitas pekerjaandengan adanya sistem informasi di universitas.

1 2 3 4 5 6

4 Bagaimana tingkat kepuasan yang Bapak/ Ibu/ Saudara rasakan sehubungan dengan pembuatan keputusan dengan adanya sistem informasi di universitas.

1 2 3 4 5 6

5 Bagaimana tingkat kepuasan yang Bapak/ Ibu/ Saudara rasakan terhadap kegunaan sistem informasi di universitas dalam penyelesaian

1 2 3 4 5 6

Page 30: Contoh proposal-peneltian-2009

pekerjaan.