96
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah SMA N 1 KINTAMANI beridiri pada tahun 1990 yang beralamat di Jalan Yudistira Desa Bayunggede Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli SMA N 1 Kintamani merupakan suatu lembaga pendidikan setingkat SMA yang terletak di kecamatan Kintamani, dari tahun ke tahun telah mengalami peningkatan kuantitas maupun kualitas pendidikan dan menjadi salah satu tujuan bagi siswa SMP untuk melanjutkan ke tingkat SMA. Lima tahun terakhir SMA kintamani mulai diperhitungkan di tingkat kabupaten dan ditetapkan sebagai Sekolah Rintisan Kategori Mandiri (RSKM) yang nantinya mengarah menjadi Sekolah Mandiri dan selanjutnya ke arah SBI. FASILITAS Dalam areal yang luas (1,4 H) dan nyaman terdapat 23 ruang kelas, 4 ruang LAB termasuk Ruang Komputer dengan fasilitas wifi internet unlimited, Ruang Perpustakaan, Kantin, serta ruang lainnya sedang dibangun. Setiap tahun pada awal semester, SMA Negeri 1 Kintamani mengadakan kegiatan rutin yaitu pemilihan siswa teladan. 1

Contoh skripsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh skripsi

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

SMA N 1 KINTAMANI beridiri pada tahun 1990 yang beralamat di Jalan Yudistira Desa Bayunggede Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli SMA N 1 Kintamani merupakan suatu lembaga pendidikan setingkat SMA yang terletak di kecamatan Kintamani, dari tahun ke tahun telah mengalami peningkatan kuantitas maupun kualitas pendidikan dan menjadi salah satu tujuan bagi siswa SMP untuk melanjutkan ke tingkat SMA. Lima tahun terakhir SMA kintamani mulai diperhitungkan di tingkat kabupaten dan ditetapkan sebagai Sekolah Rintisan Kategori Mandiri (RSKM) yang nantinya mengarah menjadi Sekolah Mandiri dan selanjutnya ke arah SBI. FASILITAS Dalam areal yang luas (1,4 H) dan nyaman terdapat 23 ruang kelas, 4 ruang LAB termasuk Ruang Komputer dengan fasilitas wifi internet unlimited, Ruang Perpustakaan, Kantin, serta ruang lainnya sedang dibangun.

Setiap tahun pada awal semester, SMA Negeri 1 Kintamani mengadakan kegiatan rutin yaitu pemilihan siswa teladan. Siswa yang dapat ikut serta menjadi calon siswa teladan adalah siswa-siswa tingkat 12 saja. Hal itu dikarenakan oleh cara perhitungan dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) suatu mata pelajaran berbeda-beda tiap tingkatnya. Setiap kelas pada tingkat kelas 12 mengirimkan 1 orang perwakilan kelas untuk dijadikan calon siswa teladan. Penilaian yang dilakukan mempertimbangkan prestasi akademik dan prestasi non akademik sehingga kriteria penilaian menjadi lebih bervarian. Pemilihan siswa teladan bertujuan untuk memberi penghargaan kepada siswa sehingga siswa yang bersangkutan merasa dihargai dan memiliki kebanggaan tersendiri terkait dengan prestasi yang dimilikinya sehingga siswa tersebut termotivasi untuk lebih meningkatkan prestasi yang dimilikinya. Pemilihan siswa teladan juga bertujuan untuk menjadi teladan atau contoh bagi teman-temannya sehingga peserta didik lainnya termotivasi serta menunjukkan prestasi dan bakatnya. Namun, pemilihan siswa teladan ini merupakan persoalan yang membutuhkan banyak pertimbangan. Manfaat proses pertimbangan dalam pemilihan ini adalah untuk mencapai akhir yang diinginkan yaitu mendapatkan siswa yang tepat berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Pemilihan siswa teladan ini menjadi suatu proses yang lama dan rumit karena pengerjaannya yang selama ini masih manual, selain itu dalam proses tersebut banyak peluang untuk membuat keputusan yang salah karena proses penilaian berdasarkan subyektifitas. Ini berarti kemungkinan besar bahwa siswa yang dipilih tidak mencapai standart yang diinginkan dan tidak memperoleh kandidat terbaik. Untuk itu perlu dirancang suatu sistem yang dapat memberikan rekomendasi kepada sekolah terkait dengan siswa teladan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dengan perhitungan yang tepat dan akurat. Oleh karena terlalu banyak kriteria-kriteria yang digunakan sebagai perhitungan untuk memilih siswa teladan, maka dalam penelitian ini perhitungan yang digunakan adalah metode SAW. Metode SAW dipilih karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah yang berhak menjadi siswa teladan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Dengan metode ini diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai, kriteria dan bobot yang sudah ditentukan sehingga mendapatkan hasil yang lebih akurat terhadap siapa yang menjadi siswa teladan.1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahanya adalah bagaimana merancang Sistem Rekomendasi Pemilihan Siswa Teladan Dengan Metode SAW Berbasis Web sehingga dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialami oleh sekolah untuk memilih siswa teladan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sekolah.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membuat dan merancang sistem rekomendasi pemilihan siswa teladan dengan metode SAW berbasis web sehingga mempermudah didalam memperhitungkan kriteria-kriteria yang ditetapkan dan mendapatkan hasil yang tepat dan akurat.1.4 Manfaat

Adapun manfaat penelitian ini adalah Untuk Membuat Dan Merancang Sistem Rekomendasi Pemilihan Siswa Teladan Dengan Metode SAW Berbasis Web sehingga dapat :

1. Mempermudah dalam proses pemilihan siswa teladan.2. Penilaian yang lebih obyektif dan sportif.3. Menghasilkan laporan dan data yang lebih tepat karena didasari oleh perhitungan yang akurat.

1.5 Ruang Lingkup

Di dalam perancangan sistem ini, penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang ada pada penelitian ini, dengan tujuan agar perancangan akan dihasilkan tidak terlalu luas dan sesuai dengan yang diharapkan oleh yang bersangkutan. Adapun ruang lingkup penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut :1. Aplikasi yang dibangun khusus untuk Sekolah Menengah Atas (SMA).2. Aplikasi yang dibangun akan difokuskan pada rekomendasi pemilihan siswa teladan berdasarkan penilaian prestasi akademik dan non akademik siswa bersangkutan3. Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem rekomendasi ini adalah Metode SAW.

4. Pengguna dalam aplikasi ini terdiri : Administrator yang bertugas mengelola data seperti data parameter dan data admin. User yang dapat mengakses ke sistem ini dengan tujuan untuk mendapatkan hasil peringkat dari data yang diinputkan dalam hal ini adalah user. 5. Terdapat kriteria-kriteria yang menjadi bahan pertimbangan pemilihan siswa teladan antara lain :a. Prestasi Akademik Nilai Raport Mata Pelajaran : Agama Budi Pekerti Pkn Bahasa Indonesia Bahasa Inggris TIK Penjaskes Sejarah Seni Budaya Matematika Peringkat Kelas : Juara Kelas Juara Umum Juara Lomba: Tingkat Sekolah Tingkat Kabupaten Tingkat Provinsi Tingkat Nasional Tingkat Internasional Nilai Berpidato : Pidato Bahasa Inggris Pidato Bahasa Indonesiab. Prestasi Non Akademik Nilai Affektif/Sikap Mata Pelajaran : Agama Budi Pekerti Pkn Bahasa Indonesia Bahasa Inggris TIK Penjaskes Sejarah Seni Budaya Matematika Nilai BK (Bimbingan Konseling) Ikut Keorganisasian Sekolah Keseharian: Perangkat Kelas Perangkat Upacara Bendera/Upacara Agama6. Input :

a. Data SiswaBerisikan identitas siswa terkait nama, kelas, alamat, jenis kelamin, agama, tempat dan tanggal lahir.

b. Data Prestasi AkademikBerisikan tentang data-data prestasi akademik seperti nilai raport, peringkat kelas, juara lomba, nilai berpidato siswa yang bersangkutan.c. Data Prestasi Non AkademikBerisikan tentang data-data nilai non akademik seperti nilai sikap/affektif mata pelajaran, keikut sertaan dalam keorganisaian sekolah, nilai BK serta Keseharian siswa yang bersangkutan.7. Output :

a. Daftar Rangking Siswa TeladanBerisikan tentang daftar rangking siswa teladan diurut berdasarkan perangkingan yang didapat masing-masing siswa.

b. Daftar Nilai Bobot SiswaBerisikan nilai bobot yang didapat siswa berdasarkan perhitungan dari kriteria penilaian masing-masing siswac. Data Kriteria PenilaianBerisikan kriteria-kriteria apa saja yang dijadikan bahan pertimbangan pemilihan siswa teladan.8. Bahasa pemprograman yang digunakan yaitu, PHP, HTML, CSS, dan JavaScript.

9. Database yang digunakan yaitu MySql, XAMPP.1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistem penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan akan membahas latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, metodelogi dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori penunjang yang membahas konsep dasar sistem dan definisi istilah-istilah dalam database serta membahas konsep perancangan database.BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini dijelaskan mengenai proses perancangan sistem yang mencangkup Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram(ERD) serta perancangan databasenya.

BAB IV : IMPLEMENTASI

Pada bab ini implementasi akan menjelaskan proses dari program yang dirancang, serta menjelaskan tampilan berikut keterangan mengenai implementasi program yang telah dibuat.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan[1]. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Secara umum sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukug keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif - alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan. 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

Konsep sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur. sistem pendukung keputusan dirancang untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai dari tahapan mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan alternative[2].2.1.2 TahapTahap Pengambilan Keputusan

Tahaptahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :1.Tahap Pemahaman( Inteligence Phace )Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.2.Tahap Perancangan( Design Phace )Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.3.Tahap Pemilihan( Choice Phace )Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap di antara berbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.4.Tahap Impelementasi( Implementation Phace )Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancangan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.2.1.3 Jenis Keputusan

Keputusan keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis :1.Keputusan Terprogram

Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.2.Keputusan Tak Terprogram

Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.2.1.4 Komponen Penyusun Sistem Pendukung KeputusanKomponenkomponen Sistem Pendukung Keputusan dapat dibagi menjadi empat [1] :1. Subsistem manajemen data

Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS).2. Subsistem antarmuka model

Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistic, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Perangkat lunak ini sering disebut sistem manajemen basis model (MBMS).3. Susbsistem antarmuka pengguna

Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan Sistem pendukung Keputusan melalui subsistem ini. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem.4. Subsistem manajemen berbasis pengetahuan

Subsistem ini dapat mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independen. Subsistem ini dapat diinterkoneksikan dengan repository pengetahuan perusahaan, yang kadang disebut basis pengetahuan organisasional.

2.1.5 Manfaat Sistem Pendukung Keputusan

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pendukung keputusan [2] :1. Sistem Pendukung Keputusan memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.2. Sistem Pendukung Keputusan membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.3. Sistem Pendukung Keputusan dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.4. Walaupun suatu Sistem Pendukung Keputusan, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

2.2 Siswa TeladanSiswa teladan adalah seorang pelajar yang berstatus siswa dalam suatu sekolah yang memiliki prilaku dan prestasi baik prestasi akademik dan prestasi non akademik yang patut dijadikan contoh dan patut dijadikan panutan untuk ditiru. Siswa teladan memiliki nilai-nilai akademik yang baik, serta memiliki nilai sikap dan moral yang baik. Sehat jasmani dan rohani. Memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.2.3 FMADM (SAW)

Fuzzy Multiple Attribute Decision Making FMADM adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu[3]. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah FMADM. antara lain :

Simple Additive Weighting Method (SAW)

Weighted Product (WP)

ELECTRE

Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

Analytic Hierarchy Process (AHP)2.2.1 Pengertian Metode SAW

Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi)diberikan sebagai:

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

2.2.2 Algoritma FMADM

Algoritma FMADM adalah:

1. Memberikan nilai setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan, dimana nilai tersebut di peroleh berdasarkan nilai crisp; i=1,2,m dan j=1,2,n.

2. Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan nilai crisp.

3. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi (rij) dari alternatif Ai pada atribut Cj berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan / benefit = MAKSIMUM atau atribut biaya / cost = MINIMUM). Apabila berupa artibut keuntungan maka nilai crisp (Xij) dari setiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX Xij) dari tiap kolom, sedangkan untuk atribut biaya, nilai crisp MIN (MIN Xij) dari tiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp (Xij) setiap kolom.

4.Melakukan proses perankingan dengan cara mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W).

5.Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih[3].

2.2.3 Langkah Penyelesaian

Dalam penelitian ini menggunakan FMADM metode SAW. Adapun langkah-langkahnya adalah:

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternative pada setiap kriteria.

3. Membuat matriks keputusan berdasarkan criteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi. [3].

2.2.4 Tujuan Penggunaan Metode SAW

Mudah untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot prefensi yang sudah ditentukan, selain itu SAW juga dapat menyeleksi alternative terbaik dari sejumlah alternatif yang ada karena adanya proses perankingan setelah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut.2.2.5 Keunggulan Metode SAW Setiap metode pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan dan kekurangan tersebut sangat berhubungan dengan sistem yang sedang dirancang. Berdasarkan penjelasan metode serta algoritma metode SAW tersebut maka sistem rekomendasi pemilihan siswa teladan ini menggunakan metode SAW dengan pertimbangan :

a. Hasil akhir berupa perangkingan. b. Rating tiap atribut/kriteria bebas dimensi (telah melewati proses normalisasi) [3]. Maksudnya adalah nilai tiap-tiap kriteria telah dipersentasekan dengan jumlah maksimal (benefit).c. Terdapat pembobotan dari tiap-tiap kriteria sehingga dapat mengatur bobot kriteria sesuai dengan kebutuhan sistem.2.3 HTML

HTML (Hyper Text Markup Language) merupakan suatu metoda untuk mengimplementasikan konsep hypertext dalam suatu naskah atau dokumen. HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan sebagai program[4].

Berdasarkan kata-kata penyusunnya HTML dapat diartikan lebih dalam lagi menjadi : Hypertext adalah kata atau frase yang dapat menunjukkan hubungan suatu naskah dokumen dengan naskah-naskah lainnya. Markup menunjukkan bahwa pada file HTML berisi suatu instruksi tertentu yang dapat memberikan suatu format pada dokumen yang akan ditampilkan pada World Wide Web (WWW). Language, diartikan sebagai language karena HTML merupakan kumpulan dari beberapa instruksi yang dapat digunakan untuk mengubah-ubah format suatu naskah atau dokumen. Pada awalnya HTML dikembangkan sebagai subset SGML (Standard Generalized Mark-up Language). Karena HTML didedikasikan untuk ditransmisikan melalui media Internet, maka HTML relatif lebih sederhana daripada SGML yang lebih ditekankan pada format dokumen yang berorientasi pada aplikasi.

2.4 CSS

Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL[5]. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C).CSS digunakan oleh penulis maupun pembaca halaman web untuk menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek tampilan dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen (yang ditulis dengan HTML atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi dokumen (yang ditulis dengan CSS). Pemisahan ini dapat meningkatkan aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada struktur isi.

2.5 JavaScript

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang khusus untuk halaman web agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa pemrograman berorientasi objek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program[6].Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan pemrograman JavaScript, diantaranya JavaScript adalah case sensitive, yang artinya JavaScript membedakan huruf besar dan huruf kecil, Jika pernah belajar bahasa pemrograman seperti Turbo C atau C++, maka sama seperti bahasa pemrograman tersebut, dimana huruf T tidak sama dengan huruf t. Dalam bahasa pemrograman JavaScript juga, sebagai contoh fungsi perintah var tidak boleh ditulis Var dan juga tidak boleh ditulis VAR (huruf besar semua), yang benar adalah var (huruf kecil semua).2.6 PHP

PHP (Personal Home Page) atau Hypertext Preprocessor merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa pemrograman yang memiliki perkembangan paling pesat. Perkembangan ini terjadi karena PHP dikembangkan secara bersama oleh programmer-programmer dari seluruh dunia yang dilakukan secara open source, PHP dikembangkan khususnya untuk memanipulasi data yang ada di database server open source [7].

Penemu bahasa pemrograman ini adalah Rasmus Lerdorf yang bermula dari keinginan sederhananya mempunyai alat bantu (tool) dalam memonitor pengunjung yang melihat situs web pribadinya.

Pada bulan Juli 2004, komunitas PHP merilis PHP versi baru PHP5 yang dikatakan membawa perubahan yang cukup besar terhadap dunia pemrograman web. PHP5 dikatakan sebagai bahasa pemrograman sebagai loncatan baru menuju enterprise application. Pada bagian inti, yaitu engine program PHP dilakukan perombakan total. Zend engine 2 yang memiliki konsep OOP (Objek Oriented Programming) yang jauh lebih bagus dengan tidak mengorbankan kecepatan proses yang merupakan keunggulan PHP dibandingkan script language lainya.

2.7 AJAX

AJAX adalah kependekan dari Asycronous Javascript dan XML, dalam bahasa indonesianya asinkron antara javascript dan XML, pengertian mudahnya menggabungkan antara Javascript dan XML untuk mengakses sumber data di server. Javascript sebagai pemrograman di sisi client (artinya program yang dibuat dengan javascript, bisa dijalankan tanpa menggunakan server) sekarang ini bisa digunakan untuk mengakses server secara asinkron (di belakang layar, artinya proses akses tidak terlihat oleh user). Dan XML digunakan untuk format data hasil kembalian dari server. Javascript bisa mengakses server dengan menggunakan suatu object yang disebut dengan XMLHttpRequest().

2.8 MySQL

MySQL adalah salah satu database server yang digunakan untuk bahasa pemrograman. Cikal bakal MySQL adalah MiniSQL yang dikembangkan oleh MySQL AB (perusahaan Swedia) sejak tahun 1979 dibawah komando Michael Widenius Monty. MySQL realese 1.0 dikeluarkan Mei 1996 secara terbatas untuk kalangan sendiri. Baru dilepas untuk public bulan Oktober 1996 setelah muncul versi 3 [5].

Versi awal MySQL hanya berjalan diatas Linux dan Solaris. Tetapi setelah versi 3.22, MySQL mulai berjalan diberbagai Platform termasuk Windows. Sejak tahun 2000, MySQL muncul sebagai produk open source sejati menggunakan lecence GPL (General Public Licence). MySQL merupakan salah satu database terbesar yang digunakan dalam pengolahan data di dunia. Hal ini terbukti digunakannya MySQL oleh beberapa perusahaan dan institusi besar dunia seperti NASA (USA), Yahoo!Finance, Aizawa (Japanese Security) dan lain-lain.2.9 Apache

Apache adalah salah satu aplikasi web server yang paling banyak digunakan saat ini. web server adalah media penyimpanan modul maupun program PHP yang sudah jadi.

Apache bertanggung jawab pada request-response HTTP dan logging informasi secara detail(kegunaan basicnya). Selain itu, Apache juga diartikan sebagai suatu web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol HTTP, dan tentu saja sangat digemari. Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah pengguna yang jauh melebihi para pesaingnya. Sesuai hasil survai yang dilakukan oleh Netcraft, bulan Januari 2005 saja jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server yang berjalan di Internet. Ini berarti jika semua web server selain Apache digabung, masih belum bisa mengalahkan jumlah Apache.Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.2.10 System flow

Diagram alur yang menggambarkan logika dari proses dan bentuk symbol tertentu sehingga memudahkan analisis system dalam membuat program. System flow dapat melengkapi logika yang terdapat pada event tertentu[8]. System flow merupakan tahap paling awal dalam pembuatan desain suatu system dengan cara manual yang di gambarkan dengan simbol-simbol. Dengan flow chart dapat di lihat secara jelas tentang aliran data , baik data input maupun data output.

Tabel 2.1 Sistem Flow

NoNamaGambarKeterangan

1.Terminator

Menunjukan awal dan akhir suatu program atau sistem.

2.Proses

Menunjukan proses perhitungan aritmatik.

3.Read/Write

Menunjukan sumber data yang akan diproses atau dicetak.

4.Operasi Manual

Menunjukan suatu pekerjaan manual.

5.Dokumen

Menunjukan input atau output hasil proses yang berjumlah satu dokumen saja

6.Decision

Menunjukan proses evaluasi atau pemeriksaan

7.Multi Dokumen

Menunjukan hasil dari proses yang lebih dari satu dokumen

8.Input

Menunjukan input yang dilakukan secara manual

9.Magnet Disk

Menunjukan media penyimpanan berupa hard disk

10.Arsip

Menunjukan file bukan computer yang diarsip secara manual

11.Arrow

Menunjukan arus dari suatu proses

2.11 Data Flow Diagram (DFD)

DFD memberikan gambaran bagaimana data masuk dan keluar dalam dari dan ke suatu entity dari sumber dan tujuan aliran data tersebut, aturan dari pemrosesan data, penyimpanan data, dan entitas external [8].

DFD digambarkan secara bertingkat mulai dari yang paling global (context diagram) , umum (level 0), sampai tingkat yang lebih rinci.

Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan DFD adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Data Flow DiagramNoNamaGambarKeterangan

1.TerminatorTerminator adalah entitas diluar yang berkomunikasi atau berhubungan langsung dengan sistem.

2.ProsesKomponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output. Penamaan proses disesuaikan dengan proses/kegiatan yang sedang dilakukan.

3.Data StoreKomponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda bersifat jamak. Data store dapat berupa file/database yang tersimpan dalam disket, harddisk, atau bersifat manual seperti buku alamat, file folder.

4.Arus Data

yang mengalir diatara proses, simpana data, dan terminator, dan harus diberi nama.

2.12 ERD

Pada model Entity Relationship Diagram(ERD) menggambarkan hubungan yang terjadi dalam antar entity. Pada model ini, hubungan antar file direlasikan dengan kunci relasi yang merupakan kunci utama dari masing-masing file.[8] Untuk dapat menghubungkan satu file dengan file yang lainnya, dilakukan dengan menghubungkan antara satu record di file lain.

Hubungan antar record(disebut dengan Cardinal Cardinalitas), yang terdiri dari tiga jenis yaitu One to One, One to Many dan Many to Many. Untuk lebih jelasnya akan digambarkan satu persatu hubungan tersebut diantaranya:1. One To One

Merupakan hubungan yang hanya melibatkan satu record disatu file dan satu record saja difile lain. Contoh gambar yang digunakan sebagai berikut:

Gambar 2.1 One to One2. One To Many

Adalah hubungan antara dua tabel, yang memungkinkan satu record dalam suatu file berhubungan dengan beberapa record di file yang lain, demikian pula sebaliknya. Contoh gambar yang digunakan sebagai berikut:

Gambar 2.2 One to Many3. Many To Many

Adalah hubungan antara dua tabel, yang memungkinkan beberapa record dalam suatu file berhubungan dengan beberapa record di file yang lain, demikina pula sebaliknya. Contoh gambar yang digunakan sebagai berikut:

Gambar 2.3 Many to ManyBAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMTahap analisa dan perancangan sistem ini akan membahas masalah yang dapat di angkat selama penulis melakukan penelitian untuk menentukan siswa teladan, walaupun perkembangan teknologi sudah sangat berubah. Kian majunya teknologi, disini penulis ingin memberikan informasi kepada orang lain mengenai kriteria penilaian siswa teladan diantaranya adalah kriteria prestasi akademik : a). nilai mata pelajaran, b). nilai penunjang, serta kriteria non akademin : a). nilai sikap atau afektif mata pelajaran, b). nilai sikap keseharian siswa sebagai unsur penunjang.Untuk perancangan sistem pendukung keputusan penilaian siswa teladan ini mempergunakan:1. Data Flow Diagram (DFD)

2. Entity Relationship Diagram (ERD)

3. Konseptual database4. Struktur File5. Perhitungan FMADM SAW6. Desain Antarmuka3.1 Data Flow Diagram (DFD)

3.1.1. Diagram Konteks

Gambar 3.1. Diagram Konteks.Diagram Konteks di atas menggambarkan struktur dasar dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan Berbasis Web Dengan Metode FMADM SAW. Sistem ini melibatkan Admin dan Siswa.3.1.2. DFD Level 0Gambar 3.2 DFD Level 0DFD Level 0 digunakan untuk mengetahui pembagian proses pada diagram konteks dipecah menjadi beberapa proses dimana proses tersebut merupakan proses yang terakhir dari alur data pada sistem yang telah dibuat. Pada Gambar 3.2 DFD Level 0 terdapat 6 proses yang dapat dipecah lagi ke DFD Level 1, sehingga tiap-tiap proses pada level 1 menjadi lebih mengkhusus pada suatu proses tertentu.3.1.3. DFD Level 1 Proses 2 Akses Data Siswa

Gambar 3.3 DFD Level 1 Proses 2 Akses Data SiswaDFD Level 1 Proses 2 Akses Data Siswa digunakan untuk mengetahui alur proses apa saja yang terjadi pada saat siswa ataupun admin melakukan manajemen data siswa yang berupa edit delete, ataupun ganti password siswa dimana pada proses ini tabel siswa dibaca dan dihasilkan tabel siswa baru sesuai dengan perubahan yang telah dilakukan. Kemudian sebagai output, sistem memberikan output berupa info data siswa.3.1.4. DFD Level 1 Proses 3 Akses Nilai Mapel Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses 3 Akses Nilai MapelDFD Level 1 Proses 3 Akses Nilai Mapel terdapat 2 proses yaitu proses Mengakses Nilai Mapel dan proses Cetak Nilai Mapel. Sebagai input ke sistem adalah data nilai mapel dimana tabel siswa dibaca dan menghasilkan tabel nilai_mapel, pada saat proses pencetakan nilai mapel, tabel siswa dan tabel nilai_mapel di baca oleh sistem, sebagai output dari sistem adalah info nilai mapel siswa.3.1.5. DFD Level 1 Proses 4 Akses Nilai Penunjang

Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses 4 Akses Nilai PenunjangDFD Level 1 Proses 4 Akses Nilai Penunjang terdapat 2 proses yaitu proses Mengakses Nilai Penunjang dan proses Cetak Nilai Penunjang. Sebagai input ke sistem adalah data nilai penunjang dimana tabel siswa dibaca dan menghasilkan tabel nilai_penunjang, pada saat proses pencetakan nilai penunjang, tabel siswa dan tabel nilai_penunjang di baca oleh sistem, sebagai output dari sistem adalah info nilai penunjang siswa.3.1.6. DFD Level 1 Proses 5 Akses Nilai Bobot

Gambar 3.7 DFD Level 1 Proses 5 Akses Nilai BobotDFD Level 1 Proses 5 Akses Nilai Bobot terdapat 2 proses yaitu proses Edit Bobot Kriteria dan proses Cetak Nilai Bobot Kriteria. Sebagai input ke sistem adalah data nilai bobot dimana menghasilkan tabel bobot_kriteria, pada saat proses pencetakan nilai bobot kriteria, tabel bobot_kriteria di baca oleh sistem, sebagai output dari sistem adalah info nilai bobot.3.1.7. DFD Level 1 Proses 6 Perhitungan Siswa Teladan

Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses 6 Perhitungan Siswa TeladanDFD Level 1 Proses 6 Perhitungan Siswa Teladan terdapat 2 proses yaitu proses Hasil Perhitungan FMADM SAW dan proses Cetak Daftar Siswa Teladan. Sebagai input ke sistem adalah data siswa teladan dimana sistem membaca tabel siswa, bobot_kriteria, nilai_mapel, serta nilai_penunjang siswa dan menghasilkan tabel fmadm_saw, pada saat proses pencetakan daftar siswa teladan, tabel siswa dan tabel fmadm_saw di baca oleh sistem, sebagai output dari sistem adalah info daftar siswa teladan3.1.8 DFD Level 2 Proses 2.2 Pengolahan Data Siswa Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses 2.2 Pengolahan Data SiswaDFD level 2 proses 2 Pengolahan Data Siswa memiliki 3 proses, yaitu proses insert data, update data, dan delete data. Proses ini hanya dapat dilakukan oleh admin saja.3.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram adalah suatu diagram yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang diangkat. Berikut ini adalah ERD dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan:

Gambar 3.10. Entity Relationship Diagram (ERD)3.3 Konseptual Database

Dari data-data yang dibutuhkan dan berdasarkan ERD Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan dengan penambahan yang diperlukan maka akan dibuat beberapa tabel sebagai media penyimpanan data. Penyimpanan data tersebut disimpan dalam sebuah database yang berisikan tabel-tabel, berikut ini adalah nama-nama tabelnya :

admin

bobot_kriteria

fmadm_saw

nilai_mapel

nilai_penunjang

siswa

Gambar 3.11 Konseptual Diagram3.4 Struktur FileDalam program Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan Berbasis Web Dengan Metode FMADM SAW, terdapat enam tabel yang dibuat nama database teladan. Adapun tabel tersebut, antara lain:a. Tabel AdminTabel 3.1. Tabel Data AdminNoNama FieldTipe DataUkuran FieldKeterangan

1UsernameVarchar32Primary Key

2PasswordVarchar32

b. Tabel Bobot_KriteriaTabel 3.2 Tabel Bobot_KriteriaNoNama FieldTipe DataUkuran FieldKeterangan

1id_bobotInt11Primary Key

2mapel_akademikVarchar2

3mapek_nonakademikVarchar2

4penunjang_akademikVarchar2

5penunjang_nonakademikVarchar2

c. Tabel Fmadm_sawTabel 3.3 Tabel Fmadm_SawNoNama FieldTipe DataUkuran FieldKeterangan

1id_fmadmInt11Primary Key

2Nisvarchar10Foreign Key

3mapel_akademikFloat

4mapek_nonakademikFloat

5penunjang_akademikFloat

6penunjang_nonakademikFloat

7Id_bobotFloatForeign Key

d. Tabel SiswaTabel 3.4 Tabel SiswaNoNama FieldTipe DataUkuran FieldKeterangan

1NisVarchar4Primary Key

2PasswordVarchar32

3NamaVarchar50

4KelasVarchar10

5AlamatText

6JkVarchar1

7tmp_lahirVarchar50

8tgl_lahirDatetime

9PhoneVarchar20

10EmailVarchar50

11FotoVarchar50

e. Tabel nilai_mapelTabel 3.5 Tabel nilai_mapelNoNama FieldTipe DataUkuran FieldKeterangan

1id_nilai_mapel Int11Primary Key

2nis Varchar10Foreign Key

3agama Varchar10

4budi_pekerti Varchar10

5pkn Varchar10

6b_indo Varchar10

7b_inggris Varchar10

8tik Varchar10

9penjas Varchar10

10sejarah Varchar10

11seni Varchar10

12matematika Varchar10

13a_agama Varchar3

14a_budi_pekerti Varchar3

15a_pkn Varchar3

16a_b_indo Varchar3

17a_b_inggris Varchar3

18a_tik Varchar3

19a_penjas Varchar3

20a_sejarah Varchar3

21a_seni Varchar3

22a_matematika Varchar3

23status Varchar1

f. Tabel nilai_penunjangTabel 3.6 Tabel nilai_penunjangNoNama FieldTipe DataUkuran FieldKeterangan

1id_nilai_penunjang Int11Primary Key

2nis varchar10Foreign Key

3juara_kelas varchar10

4juara_umum varchar10

5juara_lomba varchar10

6nilai_pidato_b_inggris varchar10

7nilai_pidato_b_indo varchar10

8nilai_bk varchar10

9organisasi varchar10

10perangkat_kelas varchar10

11perangkat_up varchar10

Perhitungan Menggunakan Metode FMADM SAW

Dalam proses pemilihan siswa teladan ini menggunakan metode fuzzy logic yaitu FMDAM SAW. Langkah-langkah pemecahan masalah dalam proses penjurusan ini adalah sebagai berikut:1. Memasukkan nilai akademik dan non akademik2. Nilai akademik ada 2 jenis yaitu nilai mata pelajaran akademik dan nilai penunjang akademik, sedangkan nilai non akademik juga ada 2 yaitu nilai mata pelajaran non akademik dan nilai penunjang non akademik.3. Menjumlahkan seluruh nilai mata pelajaran akademik, nilai penunjang akademik, nilai mata pelajaran non akademik dan nilai penunjang non akademik.4. Menghitung persentase pembobotan nilai mata pelajaran akademik, nilai penunjang akademik, nilai mata pelajaran non akademik dan nilai penunjang non akademik menjadi nilai konversi mata pelajaran akademik, nilai penunjang akademik, nilai mata pelajaran non akademik dan nilai penunjang non akademik.5. Menjumlahkan nilai konversi mata pelajaran akademik, nilai penunjang akademik, nilai mata pelajaran non akademik dan nilai penunjang non akademik6. Mengurutkan hasil penjumlahan nilai konversiDalam perhitungan ini nilai akademik mencangkup nilai kognitif yang berarti kecerdasan mental dan otak, nilai psikomotor yang berarti ketrampilan. Sedangkan nilai non akademik lebih mencangkup ke nilai afektif yaitu nilai sikap.Contoh :SMAN 1 Kintamani akan memilih siswa teladan dengan kriteria sebagai berikut :

C1 = Nilai Mapel Akademik

C2 = Nilai Mapel Non Akademik

C3 = Nilai Penunjang Akademik

C4 = Nilai Penunjang Non Akademik

Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap criteria sebagai berikut : C1 = 20%; C2 = 35%; C3 = 25%; dan C4 = 20%. Misalkan ada dua orang siswa yang menjadi kandidat (alternatif)

untuk dipromosikan sebagai siswa teladan, yaitu: A1 = Indra

A2 = Roni

Menjumlahkan nilai akademik yaitu nilai akademik mata pelajaran dan nilai akademik penunjangNILAI AKADEMIKIndra

MapelNilaiJuara KelasNilai

Agama95Juara Umum 1100

Budi Pekerti95Juara Lomba tingk. Kab.50

PKn95Nilai Pidato Bhs_Inggris100

B. Indonesia95Nilai Pidato Bhs_Indonesia86

B. Inggris95Juara Kelas 186

TIK95

Penjaskes95

Sejarah95

Seni Budaya95

Matematika95

Jumlah950Jumlah422

NILAI AKADEMIKRoni

MapelNilaiJuara KelasNilai

Agama98Juara Umum 1100

Budi Pekerti98Juara Lomba tingk. Inter. 100

PKn98Nilai Pidato Bhs_Inggris100

B. Indonesia98Nilai Pidato Bhs_Indonesia100

B. Inggris98Juara Kelas 186

TIK98

Penjaskes98

Sejarah98

Seni Budaya98

Matematika98

Jumlah980Jumlah488

Menjumlahkan nilai non akademik yaitu nilai non akademik mata pelajaran dan non akademik nilai penunjang.NILAI NON AKADEMIKIndra

MapelAfekNilaiJuara KelasAfekNilai

AgamaA100Nilai BKPK50

Budi PekertiA100OSISA100

PKnA100Perangkat KelasA100

B. IndonesiaA100Perangkat Upacara BenderaA100

B. InggrisA100

TIKA100

PenjaskesC50

SejarahB75

Seni BudayaA100

MatematikaA100

Jumlah925Jumlah350

NILAI NON AKADEMIKRoni

MapelAfekNilaiJuara KelasAfekNilai

AgamaA100Nilai BKA100

Budi PekertiA100OSISA100

PKnA100Perangkat KelasA100

B. IndonesiaA100Perangkat Upacara BenderaA100

B. InggrisA100

TIKA100

PenjaskesA100

SejarahB75

Seni BudayaA100

MatematikaA100

Jumlah975Jumlah400

Jadi Tabel Nilai Kriterianya adalah :

AlternativeKriteria

C1C2C3C4

Indra950925422350

Roni980975488400

Proses Perhitungan Normalisasi:Dalam proses normalisasi hanya menggunakan pencarian untuk mencari benefit, bukan mencari cost. Karena dalam pencarian benefit, lebih menguntungkan siswa yang mempunyai nilai prestasi dan sikap yang lebih tinggi sehingga rumus perhitungan benefit lebih dipilih.Rumus Fuzzy Multiple Attribut Decition Method Simple Additive Weighting

950____ 950r11 =max{950,980} = 980 = 0.96

980____ 980r21 =max{950,980} = 980 = 1.00

925____ 925r12 =max{925,975} = 975 = 0.94

975____ 975r22 =max{925,975} = 975 = 1.00

422____ 422r13 =max{422,488} = 488 = 0.86

488____ 488r23 =max{422,488} = 488 = 1.00

350____ 350r14 =max{350,400} = 400 = 0.87

400____ 400r24 =max{350,400} = 400 = 1.00Hasil Normalisasi (matrik)R = [ ]Proses perankingan dengan menggunakan bobot yang telah diberikan oleh pengambil keputusan: w = [0,20 0,35 0,25 0,20]

n

Vi = wj r ij j=1

V1 = (0.20)(0.96) + (0.35)(0.94) + (0.25)(0.86) + (0.20)(0.87) = 0. 91

V2 = (0.20)(1.00) + (0.35)(1.00) + (0.25)(1.00) + (0.20)(1.00) = 1. 00

Nilai terbesar ada pada V2 sehingga alternatif A2 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternative terbaik.

Dengan kata lain, Roni akan terpilih sebagai siswa teladan.3.5 Desain Form3.5.1 User Siswa

Dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa teladan dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu tampilan web untuk siswa dan tampilan web untuk admin, berikut ini adalah tampilan web untuk siswa :a. Form Login

Gambar 3.12 Form LoginGamabr 3.10 Form Login merupakan form yang pertama kali muncul ketika program telah dijalankan. User memasukkan NIS dan Password untuk bisa mengakses ke menu utama.b. Menu IndexSekolah Menengah Atas Negeri 1 Kintamani

BerandaProfileLihat Nilai MapelLihat Nilai PenunjangDaftar Siswa TeladanKeluar

Selamat Datang di Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Siswa Teladan

Silahkan gunakan fasilitas ini se-maksimal mungkin, Terimakasih.

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan

Gambar 3.13 Form IndexGamabr 3.11 Form Index adalah halaman awal setelah user siswa melakukan login. Halaman ini berisikan pesan pembuka. Terdapat berberapa menu yang dapat diakses oleh siswa. Berikut ini adalah penjelasan tiap-tiap menu tersebut.c. Menu Profile

Gambar 3.14 Form ProfileGamabr 3.12 Form Profile adalah halaman yang digunakan oleh user siswa untuk mengolah data identitas siswa bersangkutan, pada form ini siswa dapat melakukan ganti foto, ganti password dan dapat melakukan pembaharuan pada data pribadi siswa bersangkutan.d. Menu Lihat Nilai MapelSekolah Menengah Atas Negeri 1 Kintamani

BerandaProfileLihat Nilai MapelLihat Nilai PenunjangDaftar Siswa TeladanKeluar

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan

Gambar 3.15 Form Nilai MapelGambar 3.13 Form Nilai Mapel adalah halaman yang digunakan oleh user siswa untuk melihat nilai mata pelajaran siswa bersangkutan. Pada form nilai mapel terdapat 2 (dua) kriteria nilai yaitu nilai mapel akademik dan nilai mapel non akademik. Nilai mapel akademik adalah nilai pengetahuan yang dimiliki siswa tiap-tiap mata pelajaran, sedangkan nilai mapel non akademik adalah nilai mapel non akademik atau biasa disebut nilai sikap siswa terhadap tiap-tiap mata pelajaran.e. Menu Lihat Nilai PenunjangSekolah Menengah Atas Negeri 1 Kintamani

BerandaProfileLihat Nilai MapelLihat Nilai PenunjangDaftar Siswa TeladanKeluar

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan

Gambar 3.16 Form Nilai PenunjangGamabr 3.14 Form Nilai Penunjang adalah halaman yang digunakan oleh user siswa untuk melihat nilai penunjang siswa bersangkutan. Pada form nilai mapel terdapat 2 (dua) kriteria nilai yaitu nilai penunjang akademik dan nilai penunjang non akademik. Nilai penunjang akademik adalah nilai penunjang pengetahuan yang dimiliki siswa, sedangkan nilai penunjang non akademik adalah nilai keseharian siswa.f. Menu Daftar Siswa TeladanSekolah Menengah Atas Negeri 1 Kintamani

BerandaProfileLihat Nilai MapelLihat Nilai PenunjangDaftar Siswa TeladanKeluar

No.

NIS

Nama

Kriteria

Jumlah BOBOT

Mapel (Akademik)

Mapel Non Akademik

Penunjang Akademik

Penunjang Non Akademik

1.

3236

Siswa 125

23

21.25

20

89.25 %

2.

3235

Siswa 223

25

21.45

17.5

86.95 %

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan

Gambar 3.17 Form Daftar Siswa TeladanGamabr 3.15 Form Daftar Siswa Teladan adalah halaman yang digunakan oleh user siswa untuk melihat daftar siswa teladan yang diurut dari nilai bobot tertinggi ke nilai bobot terendah. Nilai bobot tersebut didapat dari hasil perhitungan kriteria-kriteria penilaian yang menggunakan metode FMADM SAW.3.5.2 Admin

berikut ini adalah tampilan web untuk admin :a. Form Login Admin

Gambar 3.18 Form Login adminGambar 3.16 Form Login Admin merupakan form yang pertama kali muncul ketika program telah dijalankan oleh admin. Admin memasukkan username dan Password untuk bisa mengakses ke menu utama.b. Menu IndexADMIN | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kintamani

BerandaManaj. Data SiswaInput Nilai MapelInput Nilai PenunjangBobot KriteriaDaftar Siswa Teladan (FMADM SAW)Keluar

Selamat Datang di Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Siswa Teladan

Silahkan gunakan fasilitas ini se-maksimal mungkin, Terimakasih.

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan

Gambar 3.19 Form IndexGamabr 3.17 Form Index adalah halaman awal setelah admin melakukan login. Halaman ini berisikan pesan pembuka. Terdapat berberapa menu yang dapat diakses oleh admin. Berikut ini adalah penjelasan tiap-tiap menu tersebut.c. Menu Manajemen SiswaADMIN | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kintamani

BerandaManaj. Data SiswaInput Nilai MapelInput Nilai PenunjangBobot KriteriaDaftar Siswa Teladan (FMADM SAW)Keluar

Data Siswa

1.

Siswa 12.

Siswa 2Tambah Data SiswaForm Olah Data Siswa

NIS

:

Nama

:

Kelas

:

Alamat

:

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan

Gambar 3.20 Form Manajemen SiswaGamabr 3.18 Form Manajemen Siswa adalah halaman yang digunakan oleh admin untuk melakukan proses maintanance data siswa baik itu berupa add, edit, serta delete data siswa.d. Menu Input Nilai MapelADMIN | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kintamani

BerandaManaj. Data SiswaInput Nilai MapelInput Nilai PenunjangBobot KriteriaDaftar Siswa Teladan (FMADM SAW)Keluar

Data Siswa

1.

Siswa 12.

Siswa 2

Tambah Data Siswa

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan

Gambar 3.21 Form Input Nilai Mapel

Gamabr 3.19 Form Input Nilai Mapel adalah halaman yang digunakan oleh admin untuk melakukan proses input nilai siswa pada tiap-tiap mata pelajaran.e. Menu Input Nilai PenunjangADMIN | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kintamani

BerandaManaj. Data SiswaInput Nilai MapelInput Nilai PenunjangBobot KriteriaDaftar Siswa Teladan (FMADM SAW)Keluar

Data Siswa

1.

Siswa 12.

Siswa 2Tambah Data Siswa

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan

Gambar 3.22 Form Input Nilai PenunjangGamabr 3.20 Form Input Nilai Penunjang adalah halaman yang digunakan oleh admin untuk melakukan proses input nilai penunjang pada tiap-tiap kriteria penunjang pemilihan siswa teladan.f. Menu Input Bobot KriteriaADMIN | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kintamani

BerandaManaj. Data SiswaInput Nilai MapelInput Nilai PenunjangBobot KriteriaDaftar Siswa Teladan (FMADM SAW)Keluar

Mapel (Akademik)

Mapel (Non_Akademik)

Penunjang (Akademik)

Penunjang (Non_Akademik)

Total

%

%

%

%

%

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan

Gambar 3.23 Form Input Nilai BobotGamabr 3.21 Form Input Nilai Bobot adalah halaman yang digunakan oleh admin untuk melakukan proses input nilai bobot pada tiap-tiap kriteria penunjang siswa teladan.g. Menu Daftar Siswa TeladanSekolah Menengah Atas Negeri 1 Kintamani

BerandaProfileLihat Nilai MapelLihat Nilai PenunjangDaftar Siswa TeladanKeluar

No.

NIS

Nama

Kriteria

Jumlah BOBOT

Mapel (Akademik)

Mapel Non Akademik

Penunjang Akademik

Penunjang Non Akademik

1.

3236

Siswa 125

23

21.25

20

89.25 %

2.

3235

Siswa 223

25

21.45

17.5

86.95 %

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan

Gambar 3.24 Form Daftar Siswa TeladanGambar 3.22 Form Daftar Siswa Teladan adalah halaman yang digunakan oleh admin untuk melihat daftar siswa teladan yang diurut dari nilai bobot tertinggi ke nilai bobot terendah. Nilai bobot tersebut didapat dari hasil perhitungan kriteria-kriteria penilaian yang menggunakan metode FMADM SAW.

BAB IV

IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem dan petunjuk operasional dari sistem yang telah dibuat dimana akan dibagi menjadi dua bagian yaitu User Siswa dan Admin.4.1 Siswa

Siswa adalah user yang menjadi objek sistem pendukung keputusan penentuan jurusan. Sebelum siswa dapat melakukan akses ke sistem, terlebih dahulu siswa harus melakukan login sebagai autentifikasi kebenaran pengguna siswa bersangkutan.4.1.1. Form Login Siswa

Halaman ini merupakan halaman yang digunakan Siswa untuk melakukan login ke sistem. Di dalam halaman ini berisikan Input NIS dan Password.

Gambar 4.1 Login Siswa

4.1.2. Index

Halaman ini merupakan halaman utama dimana halaman ini adalah yang paling pertama kali muncul setelah siswa melakukan login. Halaman ini berisikan pesan pembuka dan manfaat sistem. Terdapat menu-menu yang dapat diakes oleh siswa seperti menu identitas diri, nilai mapel, nilai penunjang, dan menu untuk melihat daftar siswa teladan.

Gambar 4.2 Index

4.1.3. Identitas Diri

Menu identitas diri adalah halaman yang digunakan siswa untuk melakukan edit data identitas siswa seperti mengganti photo profile, mengubah password serta mengubah data-data pribadi siswa.

Gambar 4.3 Identitas Diri

4.1.4. Nilai Mapel (Mata Pelajaran)

Menu nilai mapel adalah halaman yang digunakan siswa untuk melihat nilai mata pelajaran yang siswa bersangkutan dapat. Nilai mapel ini terdiri dari dua kriteria yaitu nilai mapel akademik dan nilai mapel non akademik.

Gambar 4.4 Nilai Mapel

4.1.5. Nilai Penunjang

Menu nilai penunjang adalah halaman yang digunakan siswa untuk melihat nilai penunjang yang siswa bersangkutan dapat. Nilai penunjang ini terdiri dari dua kriteria yaitu nilai penunjang akademik dan nilai penunjang non akademik. Nilai penunjang akademik meliputi juara kelas, juara umum, juara lomba, nilai lomba pidato bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Sedangkan nilai penunjang non akademik meliputi nilai Bimbingan Konseling (BK), keanggotaan OSIS (Organisasi Intra Sekolah), perangkat kelas dan perangkat upacara bendera.

Gambar 4.5 Nilai Penunjang

4.1.6. Daftar Siswa Teladan (FMADM SAW)

Menu Daftar siswa teladan (FMADM SAW) adalah halaman yang digunakan siswa untuk melihat daftar siswa teladan sesuai dengan perhitungan FMADM SAW. Pada perhitungan FMADM SAW ini menggunakan pertimbangan beberapa kriteria yaitu nilai akademik meliputi nilai mata pelajaran akademik dan nilai penunjang akademik, serta kriteria nilai non akademik meliputi nilai mata pelajaran non akademik (sikap dan prilaku siswa) serta nilai penunjang non akademik (keseharian siswa). Dalam form ini akan dihitung pembobotan dari tiap-tiap kriteria kemudian dilakukan perangkingan, sehingga akan menghasilkan hasil perhitungan pembobotan. Dengan kata lain nilai hasil perhitungan yang tertinggi akan dipilih sebagai siswa teladan.

Gambar 4.6 Daftar Siswa Teladan4.2 Admin

Admin adalah user yang bertugas untuk memanajerial sistem pendukung keputusan pemilihan siswa teladan. Sebelum admin dapat melakukan akses ke sistem, terlebih dahulu admin harus melakukan login sebagai autentifikasi kebenaran pengguna admin bersangkutan.

4.2.1. Form Login Admin

Halaman ini merupakan halaman yang digunakan Admin untuk melakukan login ke sistem. Ini berisikan tentang Username dan Password admin.

Gambar 4.7 Login Admin

4.2.2. Index

Halaman ini merupakan halaman utama dimana halaman ini adalah yang paling pertama kali muncul setelah admin melakukan login. Halaman ini berisikan pesan pembuka dan manfaat sistem. Terdapat menu-menu yang dapat diakes oleh admin seperti menu manajemen data siswa, manajemen nilai mapel, manajemen nilai penunjang, bobot kriteria serta daftar siswa teladan.

Gambar 4.8 Index

4.2.3. Manajemen Data Siswa

Halaman ini adalah halaman yang digunakan admin untuk melakukan pengolahan data siswa seperti menambah, mengedit, serta menghapus data siswa. Di dalam halaman ini berisikan tentang input data siswa seperti : NIS, Nama, Kelas dan Alamat.

Gambar 4.9 Manajemen Data Siswa

4.2.4. Manajemen Nilai Mapel

Halaman ini adalah halaman yang digunakan admin untuk melakukan entry nilai mata pelajaran tiap-tiap siswa. Nilai mata pelajaran meliputi nilai akademik dan nilai non akademik. Di dalam form ini nilai akademik maupun non akademik terdapat banyak mata pelajaran meliputi : Agama, Budi Pekerti, Pkn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, TIK, Penjaskes, Sejarah, Seni Budaya dan Matematika. Disini Admin juga dapat input nilai siswa melalui file exel.

Gambar 4.10 Manajemen Nilai Mapel4.2.5. Manajemen Nilai Penunjang

Halaman ini adalah halaman yang digunakan admin untuk melakukan entry nilai penunjang tiap-tiap siswa. Nilai penunjang meliputi nilai penunjang akademik dan nilai penunjang non akademik. Di dalam nilai penunjang akademik meliputi : Juara Kelas, Juara Umum, Juara Lomba, Nilai Pidato Bahasa Inggris, Nilai Pidato Bahasa Indonesia. Sedangkan nilai penunjang non akademik meliputi : Nilai BK, OSIS, Perangkat Kelas, Perangkat Upacara Bendera. Disini Admin juga dapat input melalui file exel.

Gambar 4.11 Manajemen Nilai Penunjang

4.2.6. Bobot Kriteria

Halaman ini adalah halaman yang digunakan admin untuk melakukan entry nilai bobot dari tiap-tiap kriteria penilaian. Nilai bobot ini akan mempengaruhi hasil akhir perhitungan FMADM SAW. Nilai bobot ini akan disesuaikan oleh admin sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan aturan yang berlaku pada saat melakukan penilaian pemilihan siswa teladan. Dalam form ini terdapat empat bobot kriteria meliputi : mapel akademik, mapel non akademik, penunjang akademik dan penunjang non akademik.

Gambar 4.12 Bobot Kriteria4.2.7. Daftar Siswa Teladan

Menu Daftar siswa teladan (FMADM SAW) adalah halaman yang digunakan siswa untuk melihat daftar siswa teladan sesuai dengan perhitungan FMADM SAW. Pada perhitungan FMADM SAW ini menggunakan pertimbangan beberapa kriteria yaitu nilai akademik meliputi nilai mata pelajaran akademik dan nilai penunjang akademik, serta kriteria nilai non akademik meliputi nilai mata pelajaran non akademik (sikap dan prilaku siswa) serta nilai penunjang non akademik (keseharian siswa). Dalam form daftar siswa teladan ini memperlihatkan nama-nama siswa teladan beserta nilai bobot yang didapat setelah dilakukan perangkingan. Dalam form ini akan dihitung pembobotan dari tiap-tiap kriteria kemudian dilakukan perangkingan, sehingga akan menghasilkan hasil perhitungan pembobotan. Dengan kata lain nilai hasil perhitungan yang tertinggi akan dipilih sebagai siswa teladan.

Gambar 4.13 Daftar Siswa TeladanBAB VPENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari penulisan skripsi yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Teladan Dengan Metode SAW Berbasis Web. Kesimpulan yang di dapat sebagai berikut :

1. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat memberikan informasi tentang siswa teladan berdasarkan kriteria nilai mata pelajaran akademik dan non akademik serta kriteria nilai penunjang akademik dan non akademik .2. Dapat dilakukan secara online dan dalam bentuk digital sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan dan kerusakan data.3. Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan ini, para siswa dapat melihat langsung siswa mendapat nilai tertinggi sebagai siswa teladan dan dapat melihat nilai bobot yang diperoleh masing-masing siswa sehingga menghasilkan laporan yang lebih cepat dan transparan.4. Dalam proses normalisasi hanya menggunakan pencarian untuk mencari benefit, bukan mencari cost. Karena dalam pencarian benefit, lebih menguntungkan siswa yang mempunyai nilai prestasi dan sikap yang lebih tinggi sehingga rumus perhitungan benefit lebih dipilih.5.2. Saran

Sistem ini masih jauh dari sempurna, sehingga ada banyak hal yang bisa dikembangkan dari sistem ini. Hal-hal yang bisa dikembangkan yaitu menambahkan kriteria poling suara sehingga seluruh siswa di sekolah dapat memberikan suaranya kepada siswa yang difavoritkan. Selain itu dapat juga melakukan perhitungan dengan metode yang berbeda agar dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam setiap perhittungan dan metode itu sendiri.Login

Simpan

NIS: HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1 Nama: HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1 Nilai Kognitif/Psiko (Akademik)

Nilai Affektif (Non Akademik)

Agama

:

HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1

Budi Pekerti

:

HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1

PKn

:

HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1

B. Indonesia

:

HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1

B. Inggris

:

HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1

TIK

:

HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1

Penjaskes

:

HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1

Sejarah

:

HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1

Seni Budaya

:

HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1

Matematika

:

HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1

Agama

:

Budi Pekerti

:

PKn

:

B. Indonesia

:

B. Inggris

:

TIK

:

Penjaskes

:

Sejarah

:

Seni Budaya

:

Matematika

:

0.96 0.94 0.86 0.87

1.00 1.00 1.00 1.00

Gambar 3.2 DFD Level 0

Cancel

NIS: HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1 Nama: HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1 Penunjang (Akademik)

Penunjang (Non Akademik)

Juara Kelas

:

Juara Umum:

Juara Lomba

:

Nilai Pidato Bhs_Inggris

:

HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1

Nilai Pidato Bhs_Indonesia

:

HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1

Nilai BK

:

OSIS

:

Perangkat Kelas

:

Perangkat Upacara Bendera

:

Form Login Admin

Username :

Password :

Reset

Hapus

Reset

Simpan

Form Olah Data Nilai Mata Pelajaran SiswaNIS: HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1 Nama: HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1

Mapel 1

Mapel 2

Mapel 3

Mapel 4

Simpan

Reset

Form Olah Data Nilai PenunjangNIS: HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1 Nama: HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1

Penunjang 1

Penunjang 2

Penunjang 3

Penunjang 4

Reset

Simpan

QUOTE

Terjemahan :

Nilai Siswa (i) dari indikator penilaian ke (j) sama dengan:

Nilai (x) siswa (i) dari indikator penilaian ke (j)

Nilai max dari indikator penilaian ke (j)

xij

rij =

max j

n

Vi = wj rij

j=1

Keterangan :

Rentang Skor AffektifPredikatAmat Baik (A) = 91-100Baik (B) = 75 -90Cukup (C) = 50 -74Kurang (K) = < 50

Nilai BK :

(A) = 91 - 100

(B) = 75 90

(PK) =