4
CONTOH WHITE PAPER KOMPETENSI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi, serta makin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan memerlukan perawat – perawat yang professional dan kompeten. Dalam rangka menciptakan perawat yang kompeten tersebut memerlukan sebuah system yang akuntable dan berkelanjutan untuk melakukan asesmen kompetensi seseorang berdasarkan standar yang sudah ditetapkan. Penetapan capaian standar kompetensi keperawatan di RS Haji Jakarta berdasarkan Area pelayanan keperawatan dari berbagai level jenjang perawat klinik terendah sampai ke yang tertinggi. Dalam hal ini, kompetensi di area keperawatan medical bedah merupakan area yang terluas dan menjadi dasar bagi seluruh kompetensi di area lain. Penetapan kompetensi ini berdasarkan pada asuhan keperawatan untuk membantu pasien mengatasi masalah kebutuhan dasar manusia. Asuhan keperawatan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan, melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hasil tindakan keperawatan serta mendokumentasikan. Dalam mengatasi masalah keperawatan medical bedah memerlukan standar kompetensi dari seorang tenaga keperawatan yang telah mengikuti pendidikan formal dan non formal. Dengan ini kami berupaya menetapkan standar

Contoh White Paper

Embed Size (px)

DESCRIPTION

assaa

Citation preview

Page 1: Contoh White Paper

CONTOH

WHITE PAPERKOMPETENSI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi, serta makin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan memerlukan perawat – perawat yang professional dan kompeten. Dalam rangka menciptakan perawat yang kompeten tersebut memerlukan sebuah system yang akuntable dan berkelanjutan untuk melakukan asesmen kompetensi seseorang berdasarkan standar yang sudah ditetapkan.

Penetapan capaian standar kompetensi keperawatan di RS Haji Jakarta berdasarkan Area pelayanan keperawatan dari berbagai level jenjang perawat klinik terendah sampai ke yang tertinggi. Dalam hal ini, kompetensi di area keperawatan medical bedah merupakan area yang terluas dan menjadi dasar bagi seluruh kompetensi di area lain. Penetapan kompetensi ini berdasarkan pada asuhan keperawatan untuk membantu pasien mengatasi masalah kebutuhan dasar manusia.

Asuhan keperawatan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan meliputi proses pengkajian (anamnese, pemeriksaan fisik dan data penunjang), menentukan diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan, melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi hasil tindakan keperawatan serta mendokumentasikan.

Dalam mengatasi masalah keperawatan medical bedah memerlukan standar kompetensi dari seorang tenaga keperawatan yang telah mengikuti pendidikan formal dan non formal. Dengan ini kami berupaya menetapkan standar minimum pencapaian seseorang agar di akui sebagai perawat yang kompeten di area keperawatan medical bedah dari berbagai jenjang Perawat Klinik (PK) nya berdasarkan standar kompetensi umum dan khusus.

B. Standar Kompetensi Keperawatan

Merupakan standar yang harus dimiliki oleh perawat secara umum yang bekerja di area layanan keperawatan medical bedah dengan kualifikasi sebagai berikut:

1. Karyawan tetap / kontrak2. Lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan3. Memiliki SIK dan STR perawat yang masih berlaku

Page 2: Contoh White Paper

CONTOH

4. Telah mengikuti Pelatihan BTCLS yang diselenggarakan institusi diklat yang sudah terakreditasi dalam 5 tahun terakhir

5. Telah mengikuti pelatihan Kelas kompetensi keperawatan medical bedah sesuai level PK-nya

6. Telah mengikuti pelatihan KMB dasar yang diselenggarakan institusi diklat yang sudah terakreditasi

7. Minimal 3 tahun di jenjang karir PK sebelumnya8. Telah melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri, kolaborasi dan

tugas tambahan minimal 10 kali untuk setiap tindakan dalam kurun waktu 3 tahun.

9. Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan tindakan keperawatan medikal bedah belum boleh melakukan tindakan mandiri sampai dilakukan asesmen kompetensi berikutnya.

10. Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 90 % untuk dapat diajukan dalam proses Asesmen kompetensi

11. Rekomendasi Mitra Bestari tentang Clinical Nursing Privilege baik disetujui maupun disetujui dengan supervisi secara keseluruhan dengan ketentuan:a. > 90 % = Direkomendasikan untuk proses asesmen berikutnyab. 70 % - 90 % = Direkomendasikan proses asesmen dengan catatan c. < 70% = Tidak direkomendasikan proses asesmen, untuk selanjutnya

diserahkan kembali ke bidang keperawatan.12. Apabila, setelah selesai asesmen maka rekomendasi Mitra Bestari tentang Clinical

Nursing Privilege terkait penentuan dalam pelaksanaan kredensial dengan ketentuan:a. > 90 % = Kompetenb. 70 % - 90 % = Kompeten dengan Supervisi c. < 70% = Belum Kompeten

d. Melaksanakan proses asesmen kompetensi secara sunguh – sungguh.e. Mendapakan SPKK / Clinical Appointmen dari Direktur RS haji Jakarta

C. Standar Kompetensi Khusus

Merupakan standar pencapaian kompetensi berdasarkan level PKnya yang harus di penuhi oleh seorang perawat medical bedah.

1. Standar kompetensi PK 1

a. Konsep asuhan keperawatanb. Penerimaan pasien baru dan pasien pulangc. Memenuhi kebutuhan oksigenasid. Memenuhi integritas jaringan e. Memenuhi kebutuhan nutrisif. Memenuhi kebutuhan eliminasi

Page 3: Contoh White Paper

CONTOH

g. Memenuhi kebutuhan keamanan dan keselamatanh. Memenuhi kebutuhan kebersihan diri dan lingkungani. Memenuhi kebutuhan aktifitas dan latihanj. Memenuhi kebutuhan rasa nyaman: bebas nyerik. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolitl. Memenuhi kebutuhan belajarm. Memfasilitasi pemeriksaan penunjang n. Memenuhi kebutuhan pemberian obat yang aman dan tepato. Memenuhi kebutuhan spiritual

p. Memenuhi kebutuhan perasaan kehilangan, menjelang ajal dan menghadapi kematian

2. Standar Kompetensi PK 2a. …………………………………………

3. Standar Kompetensi PK 3a. …………………………………………

4. Standar kompetansi PK 4a. …………………………………………

5. Standar kompetensi PK 5

Demikian white paper kompetensi keperawatan medikal bedah ini ditetapkan untuk dapat dilaksanakan sebagai panduan dalam pelaksanaan proses kredensial keperawatan. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Mei 2013

Mengetahui;Ka. Komite Keperawatan

…………………………………………….

Ka. Sub Komite Kredensial Keperawatan

……………………………………………………………