Upload
riyo-wijanarko
View
2
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
keperawatan
Citation preview
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Preceptee : Artha Uli Nainggolan
NIM/Kelompok : 1304004/III
Stase : Keperawatan Jiwa
Ruang Praktik : IVY
Kasus : masalah stress
A. Pengkajian data focus
1. Identitas
Nama : Bp. S
Umur : 67 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Klaten
2. Alasan Masuk Rumah Sakit
Perawat ruang IVY mengatakan Bp S seorang gelandangan yang berkeliaran
dijalan. Dinas sosial membawanya ke RSJD Soedjarwadi untuk dirawat, saat
datang pasien diam tidak mau diwawancara. Beberapa hari kemudian pasien
mau berbicara dan bercerita tentang beban pikirannya karena anaknya yang
banyak permintaan.
3. Faktor Predisposisi
Data yang didapatkan dari perawat ruang IVY yaitu Tn S warga Klaten yang
lari dari rumah karena tidak tahan dengan beban pikirannya memeikirkan
anaknya
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : kesadaran compos metis, Tn S berpakaian dan
berpenampilan rapih menggunakan seragam ruang perawatan. Tn Ttidak
menggunakan alas kaki, dan sering menyendiri
b. Tanda-tanda vital
1) TD : 130/80 mmHg
2) RR: 22 X/menit
3) Suhu: 36 0C
4) Nadi : 84 X/menit
c. Antropometri
BB: 54 kg TB: 158 cm
d. Ektremitas atas : anggota gerak atas lengkap, kuku pendek dan bersih
e. Ektremitas bawah: anggota gerak bawah lengkap, kuku pendek dan bersih
5. Psikososial
a. Data yang didapatkan dari perawat ruang IVY yaitu bahwa keluarga Tn S
mengatakan tidak ada keluarga lain yang mengalami gangguan jiwa.
b. Konsep Diri
1) Citra tubuh
Tn S menyukai semua tentang dirinya
2) Ideal diri
Tn S mengatakan ingin cepat pulang ke rumah
3) Harga diri
Tn S mengatakan malu karena tidak dapat memenuhi kebutuhan
anaknya
4) Peran diri
Tn S mengatakan dirinya adalah seorang ayah dari 2 anak yang
beranjak dewasa, dengan pekerjaaan petani
5) Identitas diri
Tn S mampu manyebutkan nama, umur, agama dan alamat rumah.
c. Hubungan Sosial
Tn S mengatakan tidak mau berbicara dengan siapa pun
d. Spiritual
Tn S mengatakan baragama islam, dan jarang melaksanakan ibadah
apabila dirumah. Tn S mengatakan jarang sekali ibadah
6. Status mental
1. Penampilan
Cara berpenampilan dan berpakaian Tn S rapih dengan seragam ruangIVY
, kuku kaki tangan pendek dan besih, menggunakan alas kaki. Ekpresi
wajah sedih. Tn S cukup kooperatif.
2. Pembicaraan
Tn S sering berbicara sendiri dengan kalimat satu dengan yang lainnya
tidak berkaitan (kurang terarah).
3. Aktivitas Motorik
Tingkat aktivitas Tn S terlihat lesu dan gelisah (mondar-mandir)
4. Afek dan Emosi
Tn S mengatakan ingin cepat pulang karena tidak betah di sini
5. Interaksi Selama Wawancara
Tn S cukup kooperatif, selalu berusaha menghindar, kontak mata kurang
6. Persepsi Sensori
Tn S mengatakan ”saya tidak mendengar atau melihat apa-apa”
7. Proses Pikir
Pembicaraan klien kadang kacau tidak terarah tetapi dapat difokuskan
lagi.
8. Tingkat Kesadaran
Kesadaran Tn S compos mentis, Tn T mengatakan selalu mendengar
bisikan yang mengajaknya untuk jalan
9. Memori (daya ingat)
Saat dikaji Tn S mengatakan tidak ingat kapan masuk RSJ ini
10. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Daya ingat jangka panjang Tn S baik yaitu karena dapat mengingat tahun
lahirnya. Daya ingat jangka pendek Tn S kurang karena tidak ingat kapan
masuk RSJ ini
7. Mekanisme Koping
Tn S mengatakan jika ada masalah selalu tidak siap untuk berbagi dengan
orang lain atau keluarga
8. Program Pengobatan
Data yang didapatkan dari perawat ruang Flamboyan mendapatkan terapi obat
Tn S Diazepam 1x 5 mg tablet secara oral.
9. Analisa Data
No DATA PROBLEM1. DS :
- Pasien mengatakan “saya tidak mau tinggal disini”
- Pasien mengatakan “saya tidak mau mengikuti kegiatan apapun”
- Pasien mengatakan “saya bosan tinggal disini”
- Pasien mengatakan “saya selalu memikirkan anak-anak saya”
DO :- Pasien tidak mengikuti
rehabilitasi- Pasien tidak mau mengikuti
gerakan senam yang di ajarkan tetapi diam saja di barisan
- Pasien tidak berinteraksi dengan lansia lainnya
- pasien suka menyendiri di dalam kamar
Stress
2. DS : - Pasien mengatakan “saya tidak
mau tinggal disini”- Pasien mengatakan “saya
bosan tinggal disini”- Pasien mengatakan “saya
selalu memikirkan anak-anak saya”
DO :- Pasien tidak mengikuti
rehabilitasi- Pasien tidak berinteraksi
dengan lansia lainnya- pasien suka menyendiri di
dalam kamar
Isolasi sosial
B. Diagnosa Keperawatan
1. Stress
2. Isolasi Social
C. Rencana Keperawatan
Nama Pasien : Bp. SRuangan : IVY
Diagnosa Rencana Keperawatan
Tindakan Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Stress7 Desember 2014 13.30
Klien dapat mengatasi stressnya
1. Kaji penyebab terjadinya stress
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
3. Ajarkan cara teknik relaksasi
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat penenang
S : - Pasien mengatakan “ saya sedikit lebih tenang setelah
melakukan teknik napas dalam”O :
- Pasien mampu melakukan teknik napas dalam - Wajah pasien tersenyum dan lebih tenang- Wajah tidak murung lagi- Pasien sudah bisa di ajak bicara- Pasien dapat menghabiskan makanannya yang telah
disediakan oleh rumah sakit A : Masalah stress teratasi P : pertahankan Intervensi
Isolasi Sosial
TUM: Klien dapat berinteraksi
1) Menanyakan siapa yang satu rumah
S : - Pasien mengatakan “saya satu rumah dengan anak saya”
dengan orang lain
TUK:1. Klien dapat
membina hubungan saling percaya
2. Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri.
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
5. Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan
dengan pasien2) Menanyakan siapa
yang dekat dengan pasien serta alasannya
3) Menanyakan siapa yang tidak dekat dengan pasien serta alasannya
4) Menanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain
5) Menanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksidengan orang lain
6) Menanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak mau berinteraksi dengan orang lain
7) Mendiskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab
- Pasien mengatakan “ saya dekat dengan semua anak saya”- Pasien mengatakan “ saya memang tidak suka berbicara
dengan orang lain karena saya sudah tua”O :- Pasien tetap tidak mau melakukan interaksi dengan orang lain - Pasien mengatakan dirinya sudah tua- Pasien tidak mau bicara lagi
A : TUK 3 tidak teratasi P : Ulangi TUK 3
sosial.6. Klien
mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial
7. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
dengan mereka8) Mendiskusikan
kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain
9) Memberikan contoh cara berinteraksi dengan orang lain