29
Pesawat Pengangkat CONVEYOR 1. Conveyor Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan. Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada : Kapasitas material yang ditangani Jarak perpindahan material Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties) Harga peralatan tersebut. 2. Jenis - Jenis Conveyor Secara umum jenis - jenis Conveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Belt Conveyor Chain Conveyor : Scraper Conveyor Apron Conveyor D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 1

Conveyor 2

  • Upload
    didit29

  • View
    1.252

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

1. Conveyor

Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang

berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut

bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa

kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan.

Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang

berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat

transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada :

Kapasitas material yang ditangani

Jarak perpindahan material

Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi

Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)

Harga peralatan tersebut.

2. Jenis - Jenis Conveyor

Secara umum jenis - jenis Conveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

Belt Conveyor

Chain Conveyor :

Scraper Conveyor

Apron Conveyor

Bucket Conveyor

Bucket Elevator

Screw Conveyor

Pneumatic Conveyor

Conveyor Chute

Conveyor Roda

Conveyor Slat

Vibrating Conveyor

Conveyor Vertikal

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 1

Page 2: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

2.1 Belt Conveyor

Belt Conveyor pada dasarnya mernpakan peralatan yang cukup sederhana. Alat

tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang

digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet,

plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut.

Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang

tahan terhadap panas.

Karakteristik dan performance dari belt conveyor adalah:

Dapat beroprasi secara mendatar atau miring dengan sudut maksimum sampai dengan

180.

Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.

Kapasitas tinggi

Serba guna

Dapat beroprasi secara continyu

Kapasitas dapat diatur.

Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m

Dapat naik turun

Perawatan mudah.

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 2

Page 3: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

Pada umumnya belt conveyor terdiri dari : kerangka (frame), dua buah pulley yaitu

pulley penggerak (driving pulley) pada head end dan pulley pembalik ( take-up pulley) pada

tail end, sabuk lingkar (endless belt), Idler roller atas dan Idler roller bawah, unit penggerak,

cawan pengisi (feed hopper) yang dipasang di atas conveyor, saluran buang (discharge spout),

dan pembersih belt (belt cleaner) yang biasanya dipasang dekat head pulley.

Gambar Konstruksi belt conveyor

Keterangan :

1. Frame 6. Lower pulley

2. Drive pulley 7. Drive unit

3. Take up pulley 8. Feed hopper

4. Endless belt 9. Discharge

5. Upper pulley 10. Cleaner

2.2 Chain Conveyor

Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis, yaitu:

Scraper conveyor

Apron conveyor

Bucket conveyor

Bucket elevator

Dari keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai untuk menggerakkan

material.

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 3

Page 4: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

2.3 Scraper Conveyor

Scraper conveyor merupakan conveyor yang sederhana dan paling murah diantara

jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar.

Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material ringan yang tidak mudah rusak,

seperti : abu, kayu, dan kepingan.

Karakteristik dan performance dari scraper conveyor adalah :

Dapat beroprasi dengan kemiringan sampai 450.

Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m

Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam

Harganya murah

Kelemahan pada scraper conveyor :

mempunyai jarak yang pendek

Tenaga tidak konstan

Biaya mahal

Mengangkut beban ringan dan tidak tepat.

2.4 Apron Conveyor

Apron conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang lebih

berat dengan jarak yang pendek. Apron conveyor yang sederhana terdiri dari dua rantai yang

dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang

kayu dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuandari tarikan

conveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda

(roller) pada alat tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 4

Page 5: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.

Karakteristik dan performance Apron Conveyor adalah :

Dapat beroprasi dengan kemiringan hingga 25 0.

Kapasitas hingga 100 ton/jam.

Kecepatan maksimum 100 ft/m

Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.

Perawatan murah

Kelemahan Apron Conveyor

Kecepatan relative rendah

Kapasitas pengangkutan yang kecil

Hanya satu arah gerakan

Gambar 2.3 Apron Conveyor

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 5

Page 6: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

2.5 Bucket Conveyor

Bucket Conveyor merupakan jenis conveyor yang menyerupai Apron conveyor yang

dalam. Karakteristik dan perfamance dari bucket conveyor adalah :

Bucket terbuat dari baja

Bucket digerakkan dengan rantai

Biaya relative murah

Rangkaian sederhana

Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan

Kecepatan maksimum 100 ft/m

Kapasitas kecil 100 ton/jam

Kelemahan bucket conveyor adalah:

Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in

Investasi mahal

Kecepatan rendah

2.6 Bucket Elevator

Belt, scraper maupun apron conveyor mengankut material dengan kemiringan yang

terbatas. Belt conveyor jarang beroprasi pada sudut yang lebih besar dari 15-200 dan scraper

jarang melebihi 300. Sedangkan kadangkala diperlukan pengangkatan material dengan

kemiringan yang curam. Untuk itu dapat digunakan bucket elevator. Secara umum Bucket

elevator terdiri dari timba-timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak.

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 6

Page 7: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

Timba-timba yang digunakan mempunyai beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing-

masing.

Bentuk dari bucket dapat dibagi atas:

Minneapolis Type

Bentuk ini hamper dipakai di seluruh dunia. dipergunakan untuk mengangkut bbutiran

dan material kering yang sudah lumat.

Bucket for wet or sticky materials

Bucket yang lebih datar. Digunakan untuk mengangkut material yang cenderung

lengket.

Stamped steel bucket for crused rock

Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan-bongkahan besar dan material yang

berat.

Ketiga jenis bucket tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.5 Bucket Elevator

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 7

Page 8: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

2.7 Screw Conveyor

Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut benda padat berbentuk halus

atau bubur adalah screw conveyor. Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin

mengelilingi suatu sumbbu sehingga bentuknya mirip screw. pisau ini disebut Filight.

Macam-macam flight adalah :

Sectional flight

Helicoid flight

Special flight

Cast iron flight

Ribbon Flight

Cut flight

Conveyor berflight section (gambar 2.6-a) dibuat dari pisau pendek yang disatukan

tiap pisau berpilin satu putaran penuh dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah

pisau dengan paku keeling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.

Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi

suatu poros ( Gambar 2.6-b ). Untuk membentuk suatu conveyor, flight-flight disatukan

dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.

Flight khusus digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi adalah flight cast

iron. Flight-flight ini disusun sehingga membentuk sebuah conveyor (Gambar 2.6-c).

Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight (Gambar 2.6-d). untuk mengaduk

digunakan cut flight (Gambar 2.6-e). Flight pengaduk ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan

cara memotong flight biasa lalu membengkokan potongan ke berbagai arah.

Untuk mendapatkan conveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya

conveyor tersebut disusun dari conveyor-conveyor pendek. Sepasang conveyor pendek

disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.

tiap conveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang dengan

conveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah conveyor

ke lubang yang terdapat pada poros conveyor yang satunya lagi (Gambar 2.7).

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 8

Page 9: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

Gambar 2.6 Screw conveyor: a. Sectional ; b. Helicoid ; c. Cast Iron ; d. Ribbon ; e. Cut

Flight

Gambar 2.7 Screw Conveyor Coupling

Wadah conveyor biasanya terbuat dari lempeng baja (Gambar 2.8), panjang sebuah

wadah antar 8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah yang paling sederhana (gambar 2.8-a) hanya bagian

dasarnya, yang berbentuk setengah lingkaran, sedangkan sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari

kayu.

Untuk mendapatkan sebuah wadah yang panjang, wadah-wadah pendek disusun

sehingga sesuai dengan panjang conveyor. Gambar 2.8-b menunjukkan wadah yang lebih

rumit dimana semua konstruksinga terbuat dari besi.

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 9

Page 10: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

Perlu diperhatikan bahwa poros conveyor harus digantung dan dipersambung yang

tetap sejajar. dua buah persambungan di buat pada ujung wadah, dan sepanjang wadah harus

tetap das hanger atau penahan. Biasanya sebuah hanger untuk tiap bagian.

Gambar 2.9 menunjukkan beberapa tipe hanger. Gambar 29.9-a menunjukkan tipe

palingsederhana dan murah. Gambar 2.9-b menunjukkantipe yang mempunyai persambungan

terpisah danditempatkan di wadah. bentuk yang paling rumit mempunyai persambungan yang

dapat distel dan juga dengan cara meminyaki yang lebih baik.

Jika bahan yang diangkut conveyor bersentuhan dengan persambungan hanger,

sering kali minyak atau pelumas tidak dapat dipakai karena akan mencemari bahan tersebut,

dan wadah kayu akan basah oleh minyak. Oleh karena itu wadah dalam hanger dibuat dari

besi cor putih (Gambar 2.9-c) sehingga tempat bergerak akan dapat digunakan walaupun

tanpa pelumas.

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 10

Page 11: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

Ujung dari wadah conveyor disebut box ends. Umumnya box ends awal berbeda

konstruksinya dengan box ends akhir. box ends awal mempunyai roda gigi (gears) bevel

untuk memutar poros conveyor.

2.8 Pneumatic Conveyor

Conveyor yang digunakan untuk mengangkut bahan yang ringan atau berbentuk

bongkahan kecil adalah conveyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada jenis conveyor ini

bahan dalam bentuk suspense diangkut oleh aliran udara. Pada conveyor ini banyak alat yang

dipakai, antara lain :

Sebuah pompa atau kipas angina untuk menghasilkan aliran udara.

Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 11

Page 12: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

Sebuah kotak penyaringan (bag filter) untuk menyaring debu.

Pada tipe yang sederhana (gambar 2.11), sebuah pompa cycloid akan menghasilkan

kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan system pengangkutan. Bahan-

bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat dipindah-pindahkan ujungnya.

Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspense akan menuju

siklon dan selanjutnya menuju pompa.

Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak pompa dan

debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kata lain debu adalah

produk yang tidak diinginka. Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan dalam siklon

pompa.

Jenis conveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang kebersihannya

harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat seperti soda abu dan lain-lain)

supaya keadaanya tetap baik dan tidak mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan asren.

Conveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang berbentuk

bongkahan kecil sepertu chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya yang sejenis. Kadang-

kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelok-kelok atau jika bahan harus

diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe conveyor lainnya menyebabkan biaya operasional

lebih tinggi.

Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan pada

kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang digunakan untuk

mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm, tergantung pada keadaan dan berat

bahan, jarak, dan kemiringan pengangkutan, dan lain-lain.

Kerugian menggunakan conveyor ini adlah pemakaian energinya lebih besar

disbanding jenis conveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang sama. Perhitungan-

perhitungan pada conveyor pneumatic sama sekali empiris dan memuat factor-faktor yang

tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 12

Page 13: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

Gambar 2.11 Pneumatic Conveyor

2.9 Conveyor Chute

Digunakan untuk menghubungkan dua perangkat

penanganan

Digunakan untuk menyediakan akumulasi dalam pengiriman

daerah

Digunakan untuk menyampaikan item antara lantai

Sulit untuk mengontrol posisi dari item

Gambar 2.12 Conveyor Chute

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 13

Page 14: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

2.10 Conveyor Roda

Gambar 2.13 Conveyor Roda

Menggunakan serangkaian skatewheels dipasang pada sebuah poros (atau gandar), dimana jarak roda tergantung pada beban yang sedang diangkut

Lereng untuk gerakan gravitasi tergantung pada beban berat

Lebih ekonomis dari conveyor roller

Untuk aplikasi ringan

Fleksibel, dapat diupgrade versi yang tersedia

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 14

Page 15: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

2.11 Conveyor Slat

Gambar 2.14 Conveyor Slat

Menggunakan discretely bilah spasi terhubung ke rantai

Unit yang diangkut tetap dapat mempertahankan posisi (seperti conveyor belt)

Orientasi dan penempatan beban dikendalikan

Digunakan untuk beban berat atau beban yang mungkin merusak sabuk

Pengolahan dan pengalengan tanaman menggunakan rantai datar atau konveyor slat karena

kondisi basah, suhu, dan persyaratan kebersihan

Tilt slat conveyor yang digunakan untuk sortasi

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 15

Page 16: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

2.12 Vibrating Conveyor

Gambar 2.15 Vibrating Conveyor

Terdiri dari tempat tidur, palung, atau tabung

Bergetar pada frekuensi tinggi dan amplitudo yang relatif kecil dalam rangka untuk

menyampaikan unit individu produk atau materi massal

Dapat digunakan untuk menyampaikan hampir semua granular, bahan-bahan gratis mengalir

Sebuah Conveyor osilasi mirip dalam konstruksi, tetapi bergetar pada frekuensi yang lebih

rendah dan amplitudo yang lebih besar (tidak lembut) dalam rangka untuk menyampaikan

objek yang lebih besar seperti tuang panas.

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 16

Page 17: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

3. SCREW CONVEYOR

Tujuan desain screw conveyor ialah untuk mendorong bahan umpan sepanjang tabung. Dorongan ini diakibatkan pengecilan jarak antar ulir sehingga menyebabkan volume antar ulir mengecil. Penggunaan screw conveyor tidak terbatas pada pengangkutan material dalam arah horizontal, tetapi screw conveyor juga dapat digunakan untuk mengangkut material dengan sudut tertentu. Bahkan juga dapat digunakan untuk memindahkan material dalam arah vertikal.

Gambar 3.1 Macam-macam bentuk screw

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 17

Page 18: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

Gambar 3.2 Susunan Screw Conveyor

Screw conveyor mudah dalam hal perencanaan, maintenance, dimensi kecil, dapat

mengeluarkan material pada beberapa titik yang dikehendaki. Ini penting untuk material yang

berdebu dan material panas, material yang bau, dan menjijikan.

Karena gesekan material terhadap screw dan through dapat mengakibatkan konsumsi

daya yang tinggi, maka screw conveyor digunakan untuk kapasitas rendah sampai sedang

( sampai 100 m3/jam ) dan panjang biasanya 30 sampai 40 meter.

Bagian – bagian screw conveyor

Bagian utama screw conveyor adalah (a) conveyor screw, (b) coupling, (c) hanger and

bearing, (d) trough ends, (e) trough,covers, clamps and shroud, (f) weld flange, (g) feed and

discharge spouts, dan (h) supporting feet and saddles

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 18

Page 19: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

Gambar 3.3 Bagian Utama Screw Conveyor

Screw conveyor bisa putar kanan (right-hand) yang merupakan jenis umum atau putar

kiri ( left-hand), ulir (thread) tunggal, ganda atau triple. Desain screw dipilih untuk

mnyesuaikan bahan yang akan dipindahkan. Jika conveyor adalah untuk memindahkan

butiran kering atau material bubuk, maka digunakan trough screw atau continous screw ;

untuk bahan berbentuk bongkahan dan material lengket digunakan ribbon screw. Paddle dan

cut-flight conveyor digunakan untuk pencampuran, pengadukan, dan pencampuran dua atau

lebih material untuk tujuan yang sama.

Gambar 3.4 Horinzontal “U” Trough Screw Conveyor

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 19

Page 20: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

Screw biasanya dibuat dari lembaran baja 4 ± 8 mm. Setiap bagian dilas ke poros dan

dilas atau di-keling satu sama lain. Screw kadang juga dicor menyatu dengan poros. Ribbon

screw terpisah oleh poros oleh radial rods.

Gambar 3.5 Jenis-jenis Screw

a-solid, continous; b-ribbon, c-paddle fligh, d cut-fligh

Poros kadang pejal atau hollow. Poros hollow ringan, kuat, lebih mudah untuk

menyambungnya. Poros 1 dan screw 2 biasanya dibuat dalam 2 sampai 4 bagian. Poros

hollow digabung dengan memasukkan bushing 3 dan pin 4 melalui baut 5. Pin berfungsi

sebagai jurnal untuk bantalan utama dan bantalan antara (main and intermediate bearing).

Metode sambungan ini sederhana dan kompak tetapi sulit terpecah.

Gambar 3.6 Bagian dari Hollow Shaft

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 20

Page 21: Conveyor 2

Pesawat Pengangkat CONVEYOR

1-hollow shaft, 2-spiral turns, 3-bushing, 4-bolts

bantalan (bearing) utama biasanya dipasang pada sisi buang (discharge end) screw

conveyor. Pelumasan dengan gemuk (grease), dimana pelumasan melalui grease cup yang

dipasang di atas trough cover.

Trough untuk penggunaan screw conveyor umum dibuat dari lembaran baja (sheet

steel). Flanged dilas melingtang trough berfungsi sebagai pengaku dan juga menyambung

trough dan cover.

Diameter dalam cylindrical trough sedikit lebih besar daripada screw sehingga

meninggalkan sedikit celah. Celah yang dianjurkan 6 sampai 9,5 mm.

D3 MESIN PRODUKSI DISNAKER – ITS SURABAYA 21