53
Bahasa Indonesia ( Bobot : 2 SKS ) Harapan Mahasiswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan yang benar, yang sifatnya teoritis maupun aplikatif. Deskripsi Singkat Mata kuliah ini membahas masalah yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar. Topik yang dipelajari meliputi ragam bahasa, kalimat & penekanan unsur kalimat, diksi, retorika bahasa, komunikasi lisan & tulis, paragraf & teknik pengembangannya, kerangka karangan, serta karangan ilmiah & teknik penulisannya. Tujuan Mahasiswa mampu dan trampil dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis, teoritis maupun aplikatif kaitannya untuk kepentingan komunikasi & penulisan

Copy of Bhs. Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Copy of Bhs. Indonesia

Bahasa Indonesia( Bobot : 2 SKS )

Harapan Mahasiswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan yangbenar, yang sifatnya teoritis maupun aplikatif.

Deskripsi Singkat Mata kuliah ini membahas masalah yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar. Topik yang dipelajari meliputi ragam bahasa, kalimat & penekanan unsur kalimat, diksi, retorika bahasa,komunikasi lisan & tulis, paragraf & teknik pengembangannya, kerangkakarangan, serta karangan ilmiah & teknik penulisannya.

Tujuan Mahasiswa mampu dan trampil dalam berbahasa Indonesia yang baik danbenar, baik secara lisan maupun tertulis, teoritis maupun aplikatif kaitannya untuk kepentingan komunikasi & penulisan karangan ilmiah, sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari.

Page 2: Copy of Bhs. Indonesia

Buku Acuan 1. Depdikbud. Pedoman Umum EYD dan Pedoman Pembentukan Istilah.2. Keraf, Gorys. 1988. Komposisi. Ende : Nusa Indah.3. __________. 1990. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia.4. Sugono, Dendy. 1997. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jkt : Puspa Swara5. Pedoman Penulisan Skripsi/Tugas Akhir.

Agenda Pertemuan & Topik Bahasan 1. Pendahuluan, Kedudukan B. Indonesia 8. Pilihan Kata / Diksi2. Ragam Bahasa Indonesia 10. Penekanan Unsur Kalimat3. Bahasa Indonesia Ragam Baku 11. Paragraf / Alinea4. Kalimat dan Unsur-unsurnya 12. Kerangka Karangan5. Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk 13. Karangan Ilmiah6. Kalimat Aktif-Pasif, Kalimat Efektif 14. Teknik Penulisan Karangan Ilmiah7. Retorika Bahasa,Tata Istilah dan EYD 15. Komunikasi Lisan & Tulis8. Ujian Tengah Semester 16. Ujian Akhir Semester

Penentuan Penilaian Nilai Akhir = 15% Kehadiran + 15% Tugas + 30% UTS + 40% UAS

Grade nilai : 85 < A 70 < B < 85 55 < C < 70 40 < D < 55 E < 40

Page 3: Copy of Bhs. Indonesia

Alur Perkembangan Bahasa Indonesia

2. Bahasa-bahasa yang Mempengaruhi Bahasa Melayu

1. Bahasa Melayu sebagai Dasar Pembentukan Bahasa Indonesia

BahasaMelayu

Bhs. Sansekerta

Bhs. Arab

Bhs. Belanda

Bhs. Inggris

Bhs. AsingLainnya

Bhs-BhsDaerah

28 Oktober 1928Politis

Bahasa PersatuanBahasa Nasional

18 Agustus 1945Yuridis

Bahasa NegaraBahasa Resmi

Page 4: Copy of Bhs. Indonesia

Kedudukan & Fungsi Bahasa IndonesiaBahasa Nasional :

- Lambang kebanggaan nasional.- Lambang identitas bangsa.- Alat pemersatu bangsa.- Penghubung antar budaya & daerah.

Bahasa Negara :- Bahasa resmi kenegaraan.- Pengantar resmi di semua lembaga pendidikan.- Bahasa resmi pada tingkat nasional untuk kepen- tingan pemerintah, perencanaan & pelaksanaan pembangunan.- Bahasa resmi pemanfaatan iptek.

Page 5: Copy of Bhs. Indonesia

Kriteria Bahasa Indonesia1. yang Baik

2. yang Benar Sesuai kaidah bahasa Indonesia

Ketepatan memilih ragam bahasa sesuai dengan kebutuhan komunikasi

• Topik yang dibicarakan• Maksud & tujuan pembicaraan• Sasaran / lawan bicara• Tempat & situasi pembicaraan

• Tata bahasa (kata & kalimat)• Tata bunyi (fonologi)• Kosa kata, ejaan, makna, dll.

Page 6: Copy of Bhs. Indonesia

Kemungkinan Pemakaian Bahasa Indonesia :1. Pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar.

(terjadi pada pemakaian bahasa Indonesia baku dalam situasi

formal).2. Pemakaian bahasa Indonesia yang baik tetapi tidak benar.(terjadi pada pemakaian bahasa Indonesia yang tidak

sesuaidengan kaidah tata bahasa, tetapi sesuai dengan situasi

pema-kaiannya & komunikatif).3. Pemakaian bahasa Indonesia yang benar tetapi tidak baik.(terjadi pada pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai

dengan kaidah tata bahasa, tetapi tidak komunikatif).4. Pemakaian bahasa Indonesia yang tidak baik dan tidak benar.

(terjadi pada pemakaian bahasa Indonesia ragam santai yang

situasi pemakaiannya tidak cocok).

Page 7: Copy of Bhs. Indonesia

RagamBahasa

Media

PokokPersoalan

Penutur

LisanTulis

Keilmuan / IlmiahEkonomiHukumAgamaJurnalistikdll.

DialekTerpelajarResmi & tidak resmi

Baku Tidak baku

Page 8: Copy of Bhs. Indonesia

Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia (ragam tulis) yang digunakan untuk kepentingan ilmiah (penulisan karangan yang sifatnya ilmiah), dengan ketentuan :

• Menggunakan bahasa Indonesia ragam baku.• Pemakaian kalimat efektif.• Menghindari bentuk bahasa bermakna ganda.• Menggunakan kata / istilah bermakna lugas.• Menghindari penonjolan persona untuk menjaga obyektifitas isi karangan.• Adanya keselarasan dan keruntutan antarpreposisi dan antaralinea.

Page 9: Copy of Bhs. Indonesia

Bahasa Indonesia Ragam Bakua) Penggunaan awalan ‘ber’ dan ‘me’ secara konsisten.b) Penggunaan kata tugas secara eksplisit dan konsisten.c) Penggunaan kata tugas sesuai dengan fungsinya.d) Penggunaan struktur logika yang tidak rancu.e) Penggunaan fungsi gramatikal secara konsisten.f) Menghindari pemendekan bentuk-bentuk kata maupun kalimat.g) Menghindari penggunaan kata/kalimat yang berbau dialek.h) Penggunaan kata-kata sapaan formal.i) Penggunaan pola urutan (aspek + pelaku + kata kerja) pada bentuk

kata kerja pasif berpelaku.j) Penggunaan bentuk terpadu (sintetik) bukan terberai (analitik).k) Penggunaan bentuk yang efektif.l) Penggunaan lafal baku pada pemakaian bahasa lisan.m) Penggunaan sistem tulis resmi pada pemakaian bahasa tulis.

Page 10: Copy of Bhs. Indonesia

Ciri Khusus Bahasa Baku

1. Adanya kemantapan dinamis.2. Unsur keseragaman3. Bersifat formil / terpelajar / resmi

Page 11: Copy of Bhs. Indonesia

Kalimat Efektif

Kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca / pendengar seperti apa yang ada dalam pikiran penulis / pembicara.

Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi untuk tetap menjamin kejelasan kalimat.

Ciri-ciri kalimat efektif :

1. Kesepadanan2. Keparalelan3. Ketegasan4. Kehematan5. Kecermatan6. Kepaduan7. Kelogisan

Page 12: Copy of Bhs. Indonesia

K A L I M A T

• Syarat pokok pernyataan disebut sebagai kalimat atau bukan, jika terdapat unsur Predikat.

• Susunan dua kata / lebih, yang memiliki unsur lengkap (S,P,O,Pel, K), atau minimal terdapat unsur Subyek & Predikat, memiliki satu makna, bila dituliskan diawali huruf kapital dan diakhiri tanda baca yang sesuai kaidah EYD, disebut Kalimat.

• Pernyataan yang terdiri dari dua kata / lebih, di dalamnya tidak ada unsur Predikat, satu kata sebagai inti dan kata lainnya berfungsi sebagai penjelas atau pembatas, disebut Frasa.

• Susunan kelompok kata berpredikat, tidak terdapat unsur Subyek, disebut Klausa.

Page 13: Copy of Bhs. Indonesia

Kalimat Frasa

S

Pak Dar itu mengajar bhs. Indonesia

P O

Pak Dar yang mengajar bhs. Indonesia itu

Inti Pembatas

Gadis itu cantik Gadis yang cantik ituDul Brewok penjual rongsokan Dul Brw yang penjual rongsokan

Contoh Klausa : mengajar bahasa Indonesia, penjual rongsokan

Unsur Kelengkapan Kalimat1. Subyek (S) :

a. Jawaban atas pertanyaan ‘siapa’ atau ‘apa’.b. Disertai kata ‘itu’.c. Didahului kata ‘bahwa’.d. Mempunyai keterangan pembatas ‘yang’.e. Tidak didahului preposisi.f. Berupa nomina atau frasa nomina.

Page 14: Copy of Bhs. Indonesia

2. Predikat (P) :a. Jawaban atas pertanyaan ‘mengapa’ atau ‘bagaimana’.b. Diawali kata ‘adalah’ atau ‘ialah’.c. Dapat diingkarkan dengan kata ‘tidak’.d. Dapat disertai kata-kata aspek dan modalitas.e. Unsur pengisi predikat.f. Peran predikat (pernyataan, perintah, pertanyaan, dll.).

3. Obyek (O) :a. Langsung mengikuti predikat.b. Bisa menjadi subyek (S) dalam kalimat pasif.c. Tidak didahului dengan preposisi.

4. Pelengkap (Pel) :a. Terletak di belakang predikat (P) atau obyek (O).b. Tidak didahului dengan preposisi.

5. Keterangan (K) :a. Bukan merupakan unsur utama.b. Tidak terikat pada letak posisi.c. Jenis keterangan : waktu, tempat, cara, sebab, tujuan, tambahan, dll..

Page 15: Copy of Bhs. Indonesia

1. Pak Dar mengatakan bahwa bahasa Indonesia dapat menaikkan derajat bangsa. S P O

2. Pak Dar berkata, “bahasa Indonesia dapat menaikkan derajat bangsa”. S P O

3. Bahwa bahasa Indonesia dapat menaikkan derajat bangsa dikatakan oleh pak Dar.S (berbentuk frasa benda) P O

4. Bahasa Indonesia dapat menaikkan derajat bangsa dikatakan oleh pak Dar.S (berbentuk kalimat) P O

5. Bahasa Indonesia dapat menaikkan derajat bangsa dikatakan oleh pak Dar. S P O K

a. Pak Dar mengajar bahasa Indonesia (kalimat) S P Ob. Pak Dar yang mengajar bahasa Indonesia (itu) (frasa)c. Pak Dar Yang mengajar bahasa Indonesia (itu) lembut (kalimat)

S P

Kalimat berobyek : kalimat transitifKalimat tidak berobyek : kalimat intransitif

Page 16: Copy of Bhs. Indonesia

Kalimat Tunggal & Kalimat Majemuk(dilihat dari struktur/unsur pembentuk kalimat)

Dr. Pratiwi sudah melangkah ke teknologi canggih. Dia mewakili bangsa Indonesia umumnya, wanita Indonesia pada khususnya. Dia memang ilmuwan wanita yang hebat, dia termasuk cendekiawan muda.

Kalimat 1 :

Dr. Pratiwi sudah melangkah ke teknologi canggih. S P K

Kalimat 2 :

Dia mewakili bangsa Indonesia umumnya, dia mewakili wanita Indonesia khususnya. S1 P1 O1 S2 P2 O2

Dia mewakili bangsa Indonesia umumnya, wanita Indonesia pada khususnya. S P O1 O2

Kalimat 3 :

Dia (memang) ilmuwan wanita yang hebat, dia (termasuk) cendekiawan muda. S1 P1 K S2 P2

Kalimat 1 disebut sebagai kalimat tunggal karena strukturnya hanya memiliki satu kalimat dasar, sedangkan kalimat 2 & 3 disebut sebagai kalimat majemuk karena strukturnya memiliki lebih dari satu kalimat.

Page 17: Copy of Bhs. Indonesia

Kalimat Tunggal

Kalimat dasar merupakan kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti dan belum mengalami perubahan struktur (penambahan unsur, perubahan bentuk, pertukaran urutan, serta peniadaan unsur tertentu).

Kalimat yang hanya memiliki satu unsur S P O Pel & K saja. Kelima unsur tidak harus muncul semua secara bersamaan, karena unsur minimal kalimat yaitu S dan P.

Kalimat Majemuk Kalimat yang strukturnya merupakan gabungan dari dua atau lebih

kalimat tunggal. Berdasarkan hubungan antarkalimat, kalimat majemuk dibedakan

menjadi kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.

Page 18: Copy of Bhs. Indonesia

Kalimat Majemuk Setara Hubungan antarkalimat satu dengan kalimat lainnya masing-masing sederajat

atau dapat berdiri sendiri sebagai bentuk kalimat tunggal (koordinatif). Konjungsi / penghubung yang digunakan : dan, serta, sedangkan, kemudian,

baik…maupun…, lalu, melainkan, tetapi, atau.

Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan antarkalimat satu dengan lainnya tidak dapat berdiri sendiri tetapi

merupakan perluasan dari kalimat sebelumnya. Satu kalimat dasar sebagai inti, kalimat perluasan berfungsi sebagai pengisi

unsur kalimat inti yang ada. Konjungsi / penghubung yang digunakan menyatakan suatu tingkatan : sejak,

sewaktu, sementara, setelah, sambil, sebelum, ketika, hingga, seandainya, andaikan, asalkan, kalau, apabila, manakala, agar, supaya, untuk, walaupun, meskipun, karena, maka, oleh karena itu.

Inti kalimat berfungsi sebagai Induk Kalimat (IK), sedangkan kalimat perluasan yang mengisi unsur kalimat inti disebut sebagai Anak Kalimat (AK).

* Pada kenyataan penggunaan bahasa (ragam tulis), kalimat yang kita gunakan merupakan bentuk Kalimat Majemuk Campuran.

Page 19: Copy of Bhs. Indonesia

Kalimat Aktif & Kalimat Pasif

Bentuk aktif dan pasif dalam susunan kalimat merupakan kerangka pemikiran dari hubungan / relasi antara Subyek dan Predikat.

Hubungan tersebut, dilihat dari segi peran yang dilakukan Subyek terhadap perbuatan yang dinyatakan pada Predikat .

1. Kalimat Aktif

2. Kalimat Pasif

• Subyek suatu kalimat merupakan pelaku perbuatan yang dinyatakan pada Predikat.

• Kalimat aktif terdapat pada kalimat yang predikatnya berupa verba aktif.

• Subyek suatu kalimat merupakan sasaran perbuatan yang dinyatakan oleh Predikat.

• Kalimat pasif merupakan perubahan dari kalimat aktif, yakni Obyek kalimat aktif menjadi Subyek kalimat pasif.

• Fungsi verba pengisi predikat juga berubah menjadi verba pasif.• Kalimat intransitif tidak bisa dijadikan kalimat pasif.

Page 20: Copy of Bhs. Indonesia

RETORIKA BAHASA( Jenis kalimat menurut bentuk gaya penyampaiannya )

Tulisan/karangan akan lebih efektif, selain kalimat-kalimat yang disusunnya benar, diperlukan juga gaya penyampaiannya atau retorikanya juga menarik.

Meskipun kalimat yang disusun sudah gramatikal sesuai dengan kaidah, belum tentu tulisan itu memuaskan pembacanya jika segi retorikanya tidak memikat (susunan konstruksi kalimat monoton).

Kalimat majemuk, menurut gaya penyampaian / retorikanya ada 3 macam :

a. Kalimat yang Melepas ( Induk – Anak )b. Kalimat yang Berklimaks ( Anak – Induk )c. Kalimat yang Berimbang ( Setara / Campuran )

Page 21: Copy of Bhs. Indonesia

Tata Istilah & EYD

a. Penerjemahanb. Penyerapan, disertai dengan :

- penyesuaian ejaan (lafal dipertahankan)- penyesuaian lafal (ejaan dipertahankan)- penyesuaian imbuhan

c. Penerjemahan & Penyerapan

1. Prosedur Pembentukan IstilahProsedur pembentukan istilah bahasa Indonesia mengikuti langkah-langkah sesuai ketentuan pedoman pembentukan istilah yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

2. Pengindonesiaan Istilah Asing

3. Pembentukan Istilah secara BersistemKata-kata bahasa Indonesia cukup potensial dipakai sebagai istilah lewat pembentukan istilah secara bersistem

* Istilah dari bahasa Inggris lebih diutamakan, dibandingkan bahasa asing lainnya.

Page 22: Copy of Bhs. Indonesia

DIKSI / Pilihan Kata

Diksi akan sangat membantu penulis mengungkapkan dengan tepat apa yang disampaikan.

Dalam menggunakan diksi harus sesuai dengan situasi, kondisi, dan tempat pemakaiannya.

Pemakaian diksi meliputi :

1. Makna Denotatif & Konotatif2. Makna Umum & Khusus3. Makna Konkret & Abstrak4. Sinonim5. Pembentukan Kata ( Kesalahan & Pemilihan Kata)6. Ungkapan Idiomatik

Page 23: Copy of Bhs. Indonesia

Penekanan Unsur KalimatMasalah Kalimat :1. Kesalahan kalimat akibat kerancuan2. Kesalahan kalimat akibat kesalahan diksi3. Kesalahan kalimat akibat kesalahan ejaan

Ad. 1. Kerancuan pikiran :a. Aktif dan Pasif

Masalah yang bapak baru saja sampaikan itu, saya telah bicarakan dengan dosen pembimbing saya (kalimat tidak benar).

Kalimat perbaikan :

- Masalah yang baru saja bapak sampaikan itu, telah saya bicarakan dengan dosen pembimbing saya.- Saya telah membicarakan dengan dosen pembimbing saya, masalah yang baru saja bapak sampaikan.- Masalah yang baru saja bapak sampaikan itu, saya telah membicara- kannya dengan dosen pembimbing saya.

Page 24: Copy of Bhs. Indonesia

b. Subjek dan Keterangan

Pada bab kesimpulan ini tidak memuat rangkuman pembahasan, tetapi mengemukakan hasil analisis saja (kalimat tidak benar).

Kalimat perbaikan :

- Pada bab kesimpulan ini tidak dimuat rangkuman pembahasan, tetapi dikemukakan hasil analisis saja.- Bab kesimpulan ini tidak memuat rangkuman pembahasan, tetapi mengemukakan hasil analisis saja.

c. Pengantar Kalimat dan Predikat

Seperti telah kita ketahui bahwa kenaikan harga BBM akan mempengaruhi

kenaikan harga sembako (kalimat tidak benar).

Kalimat perbaikan :

- Telah kita ketahui bahwa kenaikan harga BBM akan mempengaruhi ….- Seperti telah kita ketahui, kenaikan harga BBM akan mempengaruhi ….

Page 25: Copy of Bhs. Indonesia

d. Kalimat Majemuk Bertingkat dan Setara

Meskipun keringat membasahi tubuhnya, tetapi petani itu tetap bekerja di bawah terik matahari (kalimat tidak benar).

Kalimat perbaikan :

- Meskipun keringat membasahi tubuhnya, petani itu tetap ….. - Keringat membasahi tubuhnya, tetapi petani itu tetap …..

e. Induk Kalimat dan Anak Kalimat

Berhubung objek penelitian terlalu luas, maka pengumpulan data hanya di batasi pada daerah kalurahan saja (kalimat tidak benar).

Kalimat perbaikan :

- Berhubung objek penelitian terlalu luas, pengumpulan data …..- Objek penelitian terlalu luas, maka pengumpulan data ….

Page 26: Copy of Bhs. Indonesia

Ad. 2. Kesalahan Diksi :

a. Pemakaian kata ‘dari’ dan ‘daripada’ yang tidak tepatb. Penggunaan kata berpasangan : baik ….. maupun ……, tidak …. tetapi …..,

bukan ….. melainkan ……, antara ….. dan ……c. Penggunaan dua kata yang tidak efisien : adalah merupakan, agar supaya, demi

untuk, seperti misalnya.d. Penghubung antarkalimat + kata ‘maka’ tidak efektif : dengan demikian maka,

oleh karena itu maka, sehubungan dengan itu maka, dll.e. Peniadaan preposisi : unsur preposisi yang tidak dapat ditiadakan dan kata kerja

dalam struktur tertentu, preposisi dapat dihilangkan.

Ad. 3. Kesalahan Ejaan (tanda baca koma) :

a. Koma diantara Subjek dan PredikatMahasiswa yang ikut ujian, diharapkan membawa kartu ujian.

b. Koma diantara Keterangan dan SubjekDengan kemenangan yang gemilang itu, pemain andalan dapat membawapiala Thomas ke Tanah air kembali.

c. Koma diantara Predikat dan ObjekKami belum tahu, kapan penelitian ini akan selesai.

Page 27: Copy of Bhs. Indonesia

TOPIK - TEMAKERANGKA KARANGAN

TOPIK

Langkah pertama ketika menulis karangan ilmiah harus memilih dan menetapkan topik.

Topik merupakan pokok pembicaraan / permasalahan yang dikembangkan menjadi karangan.

Merupakan jawaban atas pertanyaan ‘masalah apa yang akan dibahas?’ atau ‘hendak menulis tentang apa?’

Ciri khas topik terletak pada permasalahan yang bersifat umum dan belum terurai.

Page 28: Copy of Bhs. Indonesia

TEMA

Pokok pikiran / gagasan sebagai pengungkapan maksud dan tujuan.

Perumusan tema akan memudahkan dalam menyusun kerangka (outline) karangan yang akan ditulis karena sifatnya sudah terurai.

KERANGKA (outline) KARANGAN

Adalah rencana terstruktur & teratur dari pembagian-pembagian dan penyusunan gagasan.

Fungsi utama dari kerangka (outline) karangan yaitu mengatur hubungan antar gagasan-gagasan yang ada.

Page 29: Copy of Bhs. Indonesia

JUDUL

Pada dasarnya judul merupakan perincian / penjabaran topik.

Dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan biasanya sudah menyiratkan permasalahan / variabel yang akan dibahas.

Catatan : Topik boleh saja dijadikan judul, tetapi judul tidaklah harus sama dengan topik.

Jika topik sekaligus judul, biasanya karangan bersifat umum & ruang lingkupnya sangat luas.

Dalam penyusunan TA / Skripsi, judul diajukan pada awal proses penulisan (saat pengajuan outline). Namun proses penetapan judul tetap berawal dari pemilihan topik.

Page 30: Copy of Bhs. Indonesia

LANGKAH PENULISAN

1. Pemilihan Topik

2. Perumusan Tema

3. Pembuatan Outline

4. Pengumpulan Data

5. Penyusunan Draft

6. Penyuntingan Wacana

7.

Pokok bahasan tertentu & tentukan ruang lingkupnya.

Sasaran & target serta rumuskan pokok pikiran

Bentuk & jenis karangan dengan metode penelitian

Penelitian lapangan / kepustakaan

Data, lalu susun menjadi wacana

Kaidah bahasa, diksi, alinea, dan kalimat

TENTUKAN

TETAPKAN

SESUAIKAN

LAKUKAN

KLASIFIKASIKAN

SUNTINGLAH

PENULISAN AKHIR

Page 31: Copy of Bhs. Indonesia

Contoh : Bentuk kerangka (outline) karangan

1. Faktor Penyebab Keresahan Buruh1.1. Keuangan1.1.1. Gaji Pokok1.1.1.1. Buruh Terampil1.1.1.2. Buruh Kasar1.1.2. Perumahan1.1.2.1. Buruh yang Sudah Berkeluarga1.1.2.2. Buruh yang Belum Berkeluarga1.1.3. Kesehatan1.1.3.1. Buruh Lelaki1.1.3.2. Buruh Perempuan1.2. Politik1.2.1. Pengaruh Serikat Buruh1.2.1.1. Pengaruh pada Buruh Terampil1.2.1.2. Pengaruh pada Buruh Kasar

I. A. 1. a. b. 2. a. b. 3. a. b. B. 1. a. b.

Page 32: Copy of Bhs. Indonesia

PARAGRAF1. Pengertian dan Persyaratan :

Bagian-bagian karangan yang berpotensi, terdiri dari bebe-

rapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan terpadu yang

membentuk kesatuan pikiran.

Dilihat dari segi makna, paragraf merupakan satuan informasi yang memiliki ide pokok sebagai dasarnya.

Karangan yang utuh, satuan-satuan informasi yang ada saling terkait.

Paragraf merupakan bagian dari keseluruhan karangan, yang terdiri dari susunan beberapa kalimat dan membentuk satu kesatuan ide.

Page 33: Copy of Bhs. Indonesia

Contoh :

Sebagai anggota masyarakat, manusia membutuhkan tingkat kehidupan yang lebih baik. Kehidupan tersebut menyangkut berbagai aspek, seperti ekonomi, kese- hatan, dan keamanan. Ketiga hal tersebut merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap manusia agar dapat hidup sejahtera. Apabila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, kesejahteraan hidup manusia akan terganggu.

Paragraf di atas terdiri dari 4 kalimat. Kalimat 1 sebagai kalimat utama yang berisi pikiran pokok, sedangkan kalimat 2, 3, & 4 sebagai kalimat pengembang atau penjelas.

2. Unsur Paragraf :

a. Kalimat topik / kalimat utamab. Kalimat pengembang / penjelasc. Kalimat penegas

Page 34: Copy of Bhs. Indonesia

3. Struktur Paragraf :

- a b c - a b - b a - b c a

4. Syarat Paragraf :

- Kesatuan - Keselarasan - Kelengkapan

5. Fungsi Paragraf :

- Fungsi utama adalah sebagai awal ide / gagasan baru- Sebagai pengembangan ide sebelumnya- Sebagai penegasan tentang gagasan yang diungkapkan

6. Jenis Paragraf :

- Berdasarkan Fungsi- Berdasarkan Keberadaan Pikiran Pokoknya- Berdasarkan Bentuknya

Page 35: Copy of Bhs. Indonesia

B. Berdasarkan Isinya :

1. Cara perbandingan atau pertentangan2. Cara analogi3. Cara contoh 4. Cara sebab akibat5. Cara definisi luas6. Cara klasifikasi

Teknik Pengembangan Topik dalam Paragraf :

A. Berdasarkan Tekniknya :

1. Cara alamiah : a. urutan ruang b. urutan waktu2. Cara klimaks atau anti klimaks3. Cara umum – khusus atau khusus – umum

Page 36: Copy of Bhs. Indonesia

KARYA ILMIAH

1. Pengertian Karya Ilmiah 2. Ciri-ciri Karya Ilmiah 3. Jenis-jenis Karya Ilmiah4. Komponen Karya Ilmiah5. Karya Ilmiah dan Karya Ilmiah Populer6. Teknik Penulisan Karya Ilmiah

Tulisan / karangan yang membahas permasalahan tertentu, yang diungkapkan dengan menggunakan metode ilmiah.

Segi keilmiahnya karena berisi pengetahuan yang dikemukakan secara sistematis, dilandasi pola pikir logis dengan didukung data sebagai pembuktian fakta dalam penjabaran analisa objektif.

Page 37: Copy of Bhs. Indonesia

Ciri-ciri Karya Ilmiah : 1. Membahas masalah dalam bidang tertentu. 2. Membahas masalah secara utuh. 3. Bersifat objektif dan rasional. 4. Pengungkapan pendapat didukung data / fakta. 5. Penjabaran secara sistematis dan logis.

Jenis karya ilmiah (berdasarkan tingkat akademis) meliputi :laporan penelitian, makalah, tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi.

Komponen karya ilmiah meliputi : 1. bagian awal 2. bagian isi 3. bagian penutup.

Page 38: Copy of Bhs. Indonesia

Komponen Karya Ilmiah

1. Bagian Awal

Sampul depan (hard cover)Halaman Judul …………………………………….Halaman Pengesahan ……………………………...Halaman Motto ……………………………………Halaman Persembahan ………………....................Kata Pengantar …………………………………….Daftar Isi …………………………………………..Daftar Tabel (jika ada) …………………………….Daftar Gambar (jika ada) ………………………….Intisari ……………………………………………..Abstract ……………………………………………

iiiiiiivvviviiviiiixx

Page 39: Copy of Bhs. Indonesia

Komponen Karya Ilmiah

2. Bagian Isi / Pokok / Utama

BAB I PENDAHULUAN1. Latar Belakang Masalah2. Pokok Permasalahan3. Batasan Masalah4. Tujuan Penelitian5. Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI1. Tinjauan Pustaka2. Hasil Penelitian Terdahulu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN1. Objek Penelitian2. Metode Pengumpulan Data3. Metode Pengolahan & Analisis Data

Page 40: Copy of Bhs. Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP1. Kesimpulan2. Saran3. Rekomendasi

Komponen Karya Ilmiah

3. Bagian Akhir

Daftar PustakaLampiran

Sistem tata tulis karya ilmiah :

Penulisan karangan ilmiah harus menggunakan bahasa Indonesia ragam baku.

Page 41: Copy of Bhs. Indonesia

Perbedaan Karya Ilmiah dan Karya Ilmiah Populer :

Karya Ilmiah Karya Ilmiah Populer

a. Terikat pola & ketentuan ilmuwan - Tidak terikat pola & ketentuan b. Bentuk menyajikan urutan bab, bagian - Tanpa menyebutkan, penyajian dengan penomoran secara eksplisit secara global dan sederhana c. Menyajikan sumber referensi - Tidak perlu menuliskan referensi d. Memuat lampiran data pembuktian - Data pembuktian tidak perlu e. Bahasa ragam baku / ilmiah - Bahasa jelas, ringkas, lugas f. Terbatas golongan ilmuwan - Masyarakat umum

Karangan / tulisan / karya ilmiah populer merupakan salah satu ragam karangan faktawi (menurut Gie).

Karya ilmiah populer identik dengan karya ilmiah

Perbedaan utama pada pola penyusunan & jangkauan pembacanya.

Page 42: Copy of Bhs. Indonesia

Teknik Penulisan Karya Ilmiah

Ketentuan teknis :

1. Penggunaan Kertas2. Teknik Pengetikan3. Sistem Penomoran4. Penulisan Sumber Referensi5. Penulisan Daftar Pustaka

Catatan :Acuan yang detail gunakan Buku Panduan Penulisan & Penyusunan Tugas Akhir / Karya Tulis Ilmiah / Skripsi program studi Anda !

Page 43: Copy of Bhs. Indonesia

1. Penggunaan KertasJenis : HVS putih 80 gramUkuran : Kuarto A4 (21,5 X 29) cmPenulisan : Satu sisi tidak bolak-balikGambar/grafik : bisa menggunakan jenis dan ukuran lain.Sampul/Cover : Hard cover

2. Teknik PengetikanPengetikan naskah diketik dengan menggunakan huruf pica atau standart (Time New Roman / Arial 12), warna hitam.

JARAK PENGETIKAN Naskah utama : Jarak antarbaris 2 spasi (spasi ganda).Intisari : Jarak antarbaris 1 spasi, kurang dari 1 hal.Kutipan : Kutipan langsung lebih dari 4 baris, diketik

1 spasi, gunakan tanda petik.

Page 44: Copy of Bhs. Indonesia

Daftar Pustaka : Jarak antarbaris setiap sumber 1 spasi, antar sumber berjarak 2 spasi

Batas kertas : Tepi atas, bawah, kiri, kanan : 4, 3, 4, 3 cm.

PENULISAN NAMA

Catatan tubuh : Ditulis nama pokok atau belakangnya saja.

Daftar Pustaka : Ditulis nama belakangnya dahulu, baru nama pertama dan keduanya.

2 pengarang : Keduanya ditulis, hanya nama pengarang ke- dua penulisan sesuai nama tidak

dibalik.

3 pengarang / : Yang ditulis nama pengarang pertama saja,lebih dibalik, diikuti singkatan dkk. atau et.al.

Gelar : Tidak perlu dicantumkan.

Page 45: Copy of Bhs. Indonesia

PENULISAN ALINEA BARU

Kontinental : Dimulai 5 - 7 ketukan dari batas tepi kiri.Amerika : Setiap pergantian alinea diberi jarak 2X jarak

spasi baris.

PENULISAN BAB & SUBBAB

Bab : Huruf kapital semua, tanpa tanda baca titik. Nomor bab menggunakan angka

romawi. Penempatan pada posisi tengah.

Subbab : Penulisan nomor subbab dimulai dari batas

tepi kiri diikuti tanda titik. Judul subbab, setiap awal kata

memakai hu- ruf kapital kecuali kata tugas dan

sambung, tanpa diakhiri tanda titik.

Anak Subbab : sama dengan penulisan subbab.

Page 46: Copy of Bhs. Indonesia

PENULISAN TABEL & GAMBAR

Tabel : Nomor dan judul tabel ditempatkan simetris di atas tabel. Tabel bisa dipisah, dengan catatan

kepala tabel pada halaman baru disebutkan

lagi.

Gambar / grafik : Nomor dan judul gambar / grafik ditempatkan

simetris di bawah gambar / grafik. Penyusunan gambar tidak boleh

dipotong.

Penulisan : Judul tabel / gambar, setiap awal kata dengan huruf kapital, kecuali kata depan,

sambung

Nomor Urut : Penulisan nomor urut tabel menggunakan angka arab, sedangkan nomor urut

gambar menggunakan angka romawi.

Page 47: Copy of Bhs. Indonesia

3. Sistematika PenomoranPenomoran halaman baru awal bab, penulisan nomor ditaruhdi tengah bawah menggunakan angka arab (1,5 cm dari tepi bawah kertas).

Penomoran naskah utama menggunakan angka arab ditaruhdi sudut kanan atas (2 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm daritepi kanan kertas.

Penomoran bagian awal (halaman pelengkap) menggunakan angka romawi kecil, diletakkan di bagian tengah bawah.

Daftar pustaka & lampiran, tanpa diberi nomor halaman.

4. Penulisan Sumber ReferensiSumber bacaan yang diacu ditulis pada akhir kutipan diantaratanda kurung, dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman.

Page 48: Copy of Bhs. Indonesia

Antara nama pengarang dan tahun penerbitan dipisahkan tanda koma, sedangkan antara tahun dan halaman dengan tanda titik dua.Contoh : Manajemen pemasaran ………….(Kotler, 2002:19).

Bila nama pengarang telah disebutkan terlebih dahulu, yang dituliskan dalam tanda kurung hanya tahun dan halamannya saja.Contoh : Menurut Tjiptono (2006:24) jasa merupakan ……….Atau Menurut Tjiptono, jasa merupakan …………. (2006:24).

Penggunaan sumber referensi dengan menggunakan catatan tubuh lebih praktis dan efisien.

Demi konsistensi penulisan, apabila menggunakan catatan tubuh semua harus catatan tubuh dan apabila menggunakan catatan kaki (foot note) semua harus foot note.

Page 49: Copy of Bhs. Indonesia

Abadi, C.J.. 2002. “Kumis Kucing”, (online), (http://www.chang.jaya_abadi.com.jamu-jawa04htm/, diakses 12 Desember 2003).

Connel, D.W. dan G.J. Miller. 1990. Kimia dan Entoksikologi Pencemaran.Terjemahan oleh Y. Koestoer. 1995. Jakarta : UI Press.

Griffith, Antonio.I.. 1995. “Coordinating Family and School:Mothering for Schooling”. Education Policy Analysis Archive,

(online), vol.3,No.1, (http://olam.ed.asu.edu/epaa/, diakses 12 Februari

1997).

Haryadi dan Purwiyatno. 2000. “Fortifikasi A dan B Karoten”. JurnalTeknologi dan Industri Pangan, XI (1) : 61-69.

Kompas. 18 Maret 2005. “Virgin Coconut Oil, Minyak Penakluk Berbagai Penyakit”, hal. 15

5. Penulisan Daftar Pustaka

Page 50: Copy of Bhs. Indonesia

Pitayaningrum, C.W.. 2004. “Efek Perebusan dengan Daun Kumis Kucingterhadap Penurunan Kandungan Logam Berat dalam

Hati danUsus Sapi”. Skripsi. Semarang : Fakultas Peternakan,

Undip

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Pedoman UmumEjaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan

PedomanUmum Pembentukan Istilah. Bandung : Yrama Widya.

Robert, H.R.. 1981. Food Safety. Cet. I. Canada : A Wiley-Interscience Publication.

Sumardjo, S.. 2005. “Metodologi Penelitian, Sebuah Pengantar” Makalah disajikan dalam Lokakarya Metodologi Penelitian bagi

DosenUniversitas Diponegoro. Semarang, 12 Juni.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional. 2004. Jakarta : PT. Gramedia

Grup.

Wilarjo, L.. 2003. “Pasir Sebagai Sumber Energi”. Kompas, 23 Mei, hal.10.

Page 51: Copy of Bhs. Indonesia

KOMUNIKASI

1. Komunikasi Tulis :

a. Fungsi suratb. Bentuk suratc. Bagian-bagian suratd. Jenis surat

2. Komunikasi Lisan :

a. Dialog dan percakapanb. Bahasa untuk negosiasi (bisnis)

Page 52: Copy of Bhs. Indonesia

DialogSuatu komunikasi lisan sebagai proses take and give yang memerlukan interaksi dan tenggang rasa diantara para peserta, dengan tujuan antara lain menampung pendapat, pandangan, mencari solusi / pemecahan masalah.

Dalam dialog perlu dikembangkan : an open mind, an open heart, an open mouth.

PercakapanSuatu bentuk dialog yang tidak terlalu formal dan bersifat antarpersona (self-expression).

Page 53: Copy of Bhs. Indonesia

“ Berbicara sebagai Suatu Bahasa ”( Henry Guntur Tarigan )

1. Bagaimana cara menarik perhatian2. Bagaimana cara memulai pembicaraan3. Bagaimana cara menyela, menginterupsi,

mengoreksi pembicaraan4. Bagaimana cara mengakhiri pembicaraan