32
Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen 31 Desember 2002 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2001 < Mata Uang Indonesia > PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 MARET 2008 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 MARET 2007 Daftar Isi Hal. Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi............................................................. 1-2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi................................................................. 3-4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi.............................................................. 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi.............................................................. 6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi...................................................................... 7-30 ************************** 1

Copy of LAPORAN KEUANGAN PT. PBP Tbk PER 31 ......Laporan Auditor Independen Laporan No. RPC-0182/02 Pemegang Saham dan Direksi PT Perdana Bangun Pusaka Tbk Kami telah mengaudit neraca

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen31 Desember 2002 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2001< Mata Uang Indonesia >

    PT PERDANA BANGUN PUSAKA TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

    PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN31 MARET 2008

    DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 MARET 2007

    Daftar Isi

    Hal.

    Laporan Auditor Independen

    Neraca Konsolidasi............................................................. 1-2

    Laporan Laba Rugi Konsolidasi................................................................. 3-4

    Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi.............................................................. 5

    Laporan Arus Kas Konsolidasi.............................................................. 6

    Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi...................................................................... 7-30

    **************************

    1

  • Laporan Auditor Independen

    Laporan No. RPC-0182/02

    Pemegang Saham dan DireksiPT Perdana Bangun Pusaka Tbk

    Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Perdana Bangun Pusaka Tbk dan Anak perusahaan tangga 31 Desember 2002, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporanarus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggungjawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuanganberdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasi PT Perdana Bangun Pusaka Tbk dan Anak perusahaan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2001 diaudit oleh auditor independen lain yang dalamlaporannya bertanggal 8 April 2002 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragrafpenjelasan mengenai adanya keraguan mendasar terhadap kemampuan Perusahaan dan Anak perusahaanuntuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

    Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standartersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinanmemadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasarpengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit jugameliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kamimemberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

    Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Perdana Bangun Pusaka Tbk dan Anak perusahaantanggal 31 Desember 2002, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebutsesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

    Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak perusahaanakan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsunganhidupnya. Catatan 21 atas laporan keuangan konsolidasi berisi pengungkapan dampak kondisi ekonomiIndonesia terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan dan tindakan yang telah ditempuh dan rencana yangakan dibuat oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi kondisi tersebut. Padatahun 2002, Perusahaan dan Anak perusahaan mengalami rugi bersih konsolidasi sebesar Rp 6.180.966.438 sedangkan pada tahun 2001, Perusahaan dan Anak perusahaan memperoleh laba bersih konsolidasi sebesarRp 132.035.288. Akumulasi defisit konsolidasi masing-masing sebesar Rp 19.896.951.446 danRp 13.715.985.008 pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001. Kewajiban lancar konsolidasi melebihi aktivalancar konsolidasi sebesar Rp 8.020.840.046 pada tanggal 31 Desember 2002 dan Rp 5.258.124.056 padatanggal 31 Desember 2001. Kegiatan operasi Perusahaan dan Anak perusahaan telah terpengaruh dan masihakan terus terpengaruh di masa depan oleh kondisi ekonomi. Sebagai akibat kondisi ekonomi Indonesia,terdapat ketidakpastian signifikan yang dapat mempengaruhi operasi masa depan Perusahaan dan Anakperusahaan, dan oleh karena itu terdapat ketidakpastian signifikan apakah Perusahaan dan Anak perusahaanakan dapat merealisasikan aktiva dan menyelesaikan pembayaran kewajiban pada saat jatuh tempo. Faktor-faktor ini, bersama hal-hal yang diuraikan pada Catatan 21, menimbulkan keraguan mendasar mengenaikemampuan Perusahaan dan Anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

    PRASETIO, SARWOKO & SANDJAJA

    Indrajuwana Komala WidjajaNIAP 98.1.0511

    7 Maret 2003

    2

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI

    31 MARET 2011 dan 2010< Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    Catatan 2011 2010

    ASET

    ASET LANCARKas dan setara kas 2c, 2k, 3, 19 21,177,750,599 4,715,359,060Piutang Usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 308.979.957 pada tahun 2011 dan Rp 734.110.915 pada tahun 2010 2d, 4 7,488,968,487 7,844,909,547 Lain-lain 21,000,000 90,450,000Persediaan - bersih 2f, 5 28,301,236,955 49,659,107,715Biaya dibayar di muka 2g 321,751,373 2,546,413,530

    JUMLAH ASET LANCAR 57,310,707,413 64,856,239,852

    ASET TIDAK LANCARAset pajak tangguhan - bersih 2m, 10 1,971,226,426 1,879,633,492Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 30.195.222.799 pada tahun 2011 dan Rp 29.068.766.162 pada tahun 2010 2h, 6 22,137,692,165 23,285,240,013Aset dari operasi dalam penghentian, bersih 532,768,163Aset lain-lain 2e, 2g, 7, 10 1,762,386,698 329,192,248

    JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 25,871,305,289 26,026,833,916

    JUMLAH ASET 83,182,012,702 90,883,073,768

    Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan .

    3

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    Catatan 2011 2010

    KEWAJIBAN DAN EKUITAS

    KEWAJIBAN

    KEWAJIBAN LANCARHutang bank 2k, 6, 8, 19 47,894,000,000 56,968,750,000Hutang Usaha 2e 182,586,851 92,433,110 Lain-lain 109,600,000 15,389,995Biaya masih harus dibayar 2k, 9, 19 793,543,625 464,113,633Hutang pajak 2m, 10 46,780,989 32,743,522Pendapatan yang ditangguhkan 2j 920,605,967 668,393,900Hutang hubungan istimewa 2e 829,793,540 829,793,540

    Jumlah Kewajiban Lancar 50,776,910,972 59,071,617,700

    KEWAJIBAN TIDAK LANCARPenyisihan imbalan kerja 7,524,880,000 6,435,826,845Jaminan dari penyewa 11 546,743,500 725,677,750

    Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 8,071,623,500 7,161,504,595

    JUMLAH KEWAJIBAN 58,848,534,472 66,233,122,295

    SELISIH LEBIH NILAI AKTIVA BERSIH ATASBIAYA PEROLEHAN ANAK PERUSAHAAN - Bersih 2i, 12 90,021,643 121,793,985

    HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH 2bANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 317,715 317,698

    EKUITASModal saham Modal dasar - 200.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 76.000.000 saham 13 38,000,000,000 38,000,000,000Agio saham 8,080,485,432 8,080,485,432Defisit 21 (21,837,346,560) (21,552,645,642)

    Jumlah Ekuitas 24,243,138,872 24,527,839,790

    JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 83,182,012,702 90,883,073,768

    Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan .

    4

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    Catatan 2011 2010

    PENDAPATAN BERSIH 2j, 14 13,495,181,121 17,428,821,418

    BEBAN POKOK PENDAPATAN 2j, 15 10,458,168,309 13,909,128,727

    LABA KOTOR 3,037,012,812 22.50 3,519,692,691

    BEBAN USAHA 2j, 16Penjualan 2,277,874,249 2,279,904,244Umum dan administrasi 20 627,875,600 436,677,800

    Jumlah Beban Usaha 2,905,749,849 2,716,582,044

    LABA (RUGI) USAHA 131,262,963 803,110,647

    PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAINLaba (rugi) selisih kurs - bersih 2k 956,539,591 1,815,092,000Penghasilan bunga 3 (11,390,943) 32,317,271Amortisasi selisih lebih nilai aktiva bersih atas biaya perolehan Anak perusahaan - bersih 2i, 12 7,943,086 7,943,086Beban bunga 8 (52,500,180) (98,088,286)Lain-lain - bersih (8,025,725) (1,907,054)

    Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih 892,565,829 1,755,357,017

    LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK 1,023,828,792 2,558,467,664

    BEBAN PAJAK 2m, 10Tahun berjalan (300,777,963) (138,850,441)Tangguhan 51,114,096 17,570,651

    Jumlah Beban Pajak (249,663,867) (121,279,790)

    LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN 774,164,925 2,437,187,874

    HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIHANAK PERUSAHAAN 2b (30) (13)

    LABA (RUGI) BERSIH 774,164,895 2,437,187,861

    LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 2n 10 32

    Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan .

    5

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    ModalDitempatkan dan

    Catatan Disetor Penuh Agio Saham Defisit Ekuitas - Bersih

    Saldo per 31 Desember 2009 38,000,000,000 8,080,485,432 (23,989,833,503) 22,090,651,929

    Laba bersih 21 - - 2,437,187,861 2,437,187,861

    Saldo per 31 Maret 2010 13, 21 38,000,000,000 8,080,485,432 (21,552,645,642) 24,527,839,790

    Saldo per 31 Desember 2010 38,000,000,000 8,080,485,432 (22,611,511,455) 23,468,973,977

    Rugi bersih 21 - 774,164,895 774,164,895

    Saldo per 31 Maret 2011 13, 21 38,000,000,000 8,080,485,432 (21,837,346,560) 24,243,138,872

    Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan .

    6

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

    31 MARET 2011 dan 2010< Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    Catatan 2011 2010

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 16,668,263,967 18,689,513,682Pembayaran kas untuk: Pemasok (10,400,559,933) (20,111,159,907) Beban usaha (1,879,042,657) (3,935,149,294)

    Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 4,388,661,378 (5,356,795,519)

    Penerimaan kas dari: Penghasilan bunga (11,390,943) 32,317,271 Tagihan pajak penghasilan 10 0 525,541,460 Lain-lain (90,340,553) 2,199,446Pembayaran kas untuk: Beban bunga (81,201,769) (98,088,286) Pajak (415,690,755) (390,935,476)

    Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 3,790,037,358 (5,285,761,104)

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPerolehan aktiva tetap 6 (31,824,250) (284,175,514)

    Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (31,824,250) (284,175,514)

    KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS 3,758,213,108 (5,569,936,618)

    KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3 17,419,537,491 10,285,295,678

    KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 21,177,750,599 4,715,359,060

    INFORMASI TAMBAHAN ARUS KASAktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Reklasifikasi dari aktiva lain-lain - uang muka pembelian peralatan ke aktiva tetap - -

    Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan .

    7

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    1 UMUM

    a. Pendirian Perusahaan

    PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Konica Cemerlang berdasarkan akta notaris James Herman Rahardjo, S.H/ No. 27 tanggal 7 Oktober 1987. Berdasarkan akta notaris No. 100 dari notaris yang sama tanggal 27 April 1988, Perusahaan mengubah namanya menjadi PT. Perdana Bangun Pusaka. Perubahan ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Kepotusan No, C2-4750.HT. 01.01. TH 88 tanggal 3 Juni 1988, didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan No. 86/Leg/1988 dan No. 154/Leg/1988 tanggal 16 Juni 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 46 Tambahan No. 2030 tanggal 8 Juni 1990 .

    Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 26 Juni 2008 yang diaktakan dengan akta notaris Nyonya Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 88 tanggal 26 Juni 2008 mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 Perseroan Terbatas. Perubahan terakhir anggaran dasar ini mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-86536 AH.01.02-th-08 tanggal 17 November 2008 .

    Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatannya meliputi:

    I. Menjalankan usaha-usaha khususnya di bidang pengolahan film, industri alat-alat perlengkapan fotografi, kertas fotografi dan kamera, serta di bidang perfilman.

    II. Menjalankan perdagangan impor dan ekspor, bertindak sebagai perwakilan, agen, distributor dari badan-badan dan perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri.

    IIII. Menjalankan usaha-usaha di bidang perindustrian, pembangunan, pertambangan, pengangkutan, pertanian, peternakan, pergudangan dan percetakan.

    Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1987.

    Perusahaan saat ini bergerak di bidang penjualan dan distribusi produk-produk fotografi. Perusahaan dan Anak perusahaan berdomisili di Jakarta, sedangkan depot-depot/perwakilan-perwakilan yang dimiliki atau disewa oleh Perusahaan tersebar di 14 wilayah geografis di Indonesia. Perusahaan beralamat di Jalan Gunung Sahari 78, Jakarta 10610.

    b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

    Pada tanggal 20 Juli 1995, dengan surat BAPEPAM No. S-965/PM/1995, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat 23.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga jual Rp 950 per saham. Pada tanggal 22 Agustus 1995, seluruh saham tercatat pada Bursa Efek Indonesia. saham Perusahaan hanya dicatatkan pada BEJ.

    8

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    1 UMUM ( lanjutan )

    c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan

    Struktur Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:

    Jumlah AktivaPerusahaan Kegiatan Pokok Tahun Mulai Persentase (Dalam Jutaan

    Operasi Komersial Pemilikan Rupiah)

    2010 2009

    PT Perdana Bangun Pusaka TbkPenjualan dan distribusi produk- 1987 - 87,526 95,756 ( PBP ) - Induk Perusahaan produk fotografi PT Perdana Liga Prima (PLP)Manufaktur film dan kertas foto 1991 99.99% 2,300 2,228 PT Perdana Adiloka (PAL)Menyewakan ruang gedung

    perkantoran 1993 99.99% 13,315 12,643

    d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

    Berdasarkan akta notaris Nyonya Maria Theresia Suprapti, S.H., notaris pengganti dari Nyonya Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 95 tanggal 28 Juni 2001, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

    Dewan Komisaris Dewan Direksi

    1. Lukman Kolim - Presiden Komisaris 1. Beng Irawan - Presiden Direktur Presiden Direktur 2. Lukman Roswita - Komisaris 2. Rudy Lauw - Direktur Direktur 3. Yustino Nirjana - Komisaris (Independen) 3. Buntaran Gondomartono - Direktur Direktur

    Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan tanggal 18 Desember 2001, susunan anggota Komite Audit adalah sebagai berikut:

    Komite Audit

    1. Yustino Nirjana - Ketua 2. Djunaedy Nauli - Anggota 3. Hermawan - Anggota

    Gaji dan tunjangan untuk komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp 215 juta dan Rp. 235 juta pada tahun 2011 dan 2010. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan mempekerjakan 197 dan 184 orang karyawan tetap . ( tidak diaudit ).

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

    a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

    Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang pedoman penyajian laporan keuangan perusahaan publik.

    Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah anatara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.

    9

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( lanjutan )

    a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi ( lanjutan )

    Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.

    Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.

    b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

    Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan (lihat Catatan 1c).

    Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, jumlah aktiva PLP dan PAL ( lihat Catatan 1c ) masing-masing mencerminkan 16 % dan 16 % terhadap jumlah aktiva konsolidasi untuk kedua tahun tersebut.

    Bagian hak minoritas atas ekuitas dari Anak perusahaan disajikan dalam akun "Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi" dalam neraca konsolidasi.

    Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

    c. Setara Kas

    Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang diklasifikasikan sebagai "Setara Kas".

    d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

    Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih lagi.

    e. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

    Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa".

    Seluruh transaksi signifikan yang berkaitan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan maupun tidak dengan persyaratan dan kondisi yang normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasi .

    f. Persediaan

    Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih ( the lower of cost or net realizable value ). Biaya perolehan ditentukan dengan metode "masuk pertama, keluar pertama (FIFO)". Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan penyisihan persediaan usang berdasarkan penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir tahun.

    g. Biaya Dibayar di Muka

    Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing biaya. Biaya dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun disajikan sebagai bagian dari "Aktiva Lain-lain".

    10

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( lanjutan )

    h. Aset Tetap

    Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2007) "Aset Tetap", yang menggantikan PSAK No.16 (1994). "Aset Tetap dan Aset lain-lain" dan PSAK No. 17 (1994), "Akuntansi Penyusutan". Berdasarkan PSAK No.16 (Revisi 2007) suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi ( revaluation model ) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan dan Anak Penusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan konsolidasi .

    Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:Tahun

    Bangunan dan prasarana 20 Mesin 10 Peralatan dan perabotan kantor 5 Kendaraan 5

    Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek dan dicatat sebagai "Aset lain-lain" pada neraca konsolidasi.

    Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan .

    Berdasarkan PSAK No.48 "Penurunan Nilai Aset" jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi pada saat kejadian atau perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi;

    Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari "Aset tetap" di neraca konsolidasi. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.

    i. Selisih Lebih Nilai Aset Bersih atas Biaya Perolehan Anak Perusahaan

    Selisih lebih nilai aset bersih atas biaya perolehan Anak perusahaan pada tanggal pemilikan diamortisasi selama 20 ( dua puluh ) tahun sampai dengan tahun 2014 dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

    j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan atas penjualan barang diakui pada saat barang diserahkan kepada distributor/pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.

    Pada Anak perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan ruang gedung perkantoran, pendapatan atas sewa ruang kantor dan parkir serta jasa pemeliharaan yang diterima di muka ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian sewa.

    k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

    Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi

    11

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( lanjutan )

    k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing ( lanjutan )

    dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

    Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp 8.708 dan Rp 9.115 untuk 1 Dollar Amerika Serikat berdasarkan kurs tengah transaksi wesel ekspor dan uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

    l. Informasi Segmen

    Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2000), "Pelaporan Segmen", segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.

    Perusahaan dan Anak perusahaan mengelompokkan segmen usaha menjadi tiga jenis industri yaitu manufaktur, perdagangan produk-produk fotografi yang diselenggarakan di 16 wilayah geografis di Indonesia ( lihat Catatan 1 dan 18c), serta penyewaan ruang gedung perkantoran.

    m. Penghasilan atau Beban Pajak Informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Sesuai dengan PSAK No. 46 "Akuntansi Pajak Penghasilan", penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporam komersial dan fiskal dan akumulasi kompensasi rugi fiskal.

    Mulai tahun 2002, penghasilan Anak perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan ruang gedung perkantoran dikenakan pajak yang bersifat final dengan tarif 10%. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak ( SKP ) diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

    n. Laba (Rugi) per Saham Dasar

    Laba (rugi) usaha per saham dasar dan laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi masing-masing laba (rugi) usaha dan laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang dari saham ditempatkan dan disetor penuh yaitu sejumlah 76.000.000 saham masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 .

    o. Penggunanaan estimasi

    Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Dengan adanya ketidak pastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sesungguhnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan estimasi tersebut.

    12

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    3. KAS DAN SETARA KAS

    Akun ini terdiri dari:

    2011 2010

    Kas 335,328,042 442,678,946

    Bank PT Bank Central Asia Tbk 334,701,266 625,635,316 PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu Bank Lippo Tbk) 563,974,523 514,440,053 PT Bank Mega Tbk 724,350,311 56,567,968 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 120,191,775 147,325,791 PT Bank Permata Tbk (dahulu PT Bank Bali Tbk) 12,449,481 5,895,689 PT Bank Mandiri 44,037,949 59,745,796 ING N.V, Singapura (US$ 369.161,72 pada tahun 2011 dan US$ 21.189,90 pada tahun 2010) 3,214,660,286 193,145,956

    Jumlah 5,014,365,591 1,602,756,569

    Setara kas - deposito berjangka PT Bank Mega Tbk 12,472,650,000 2,125,067,979 PT Bank Panin 3,355,406,966

    15,828,056,966 2,125,067,979

    Jumlah 21,177,750,599 4,170,503,494

    Suku bunga tahunan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah berkisar antara 7.0% sampai dengan 8% pada tahun 2011 dan antara 7.5% sampai dengan 13% pada tahun 2010.

    4. PIUTANG USAHA

    Akun ini terdiri dari piutang usaha kepada pihak ketiga yang berasal dari penjualan:

    2011 2010

    Produk fotografi dan lainnya Depot-depot 7,793,687,694 8,574,258,690 Penyewaan dan pemeliharaan gedung 4,260,750 4,761,772

    Jumlah 7,797,948,444 8,579,020,462

    Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 308,979,957 734,110,915

    Bersih 7,488,968,487 7,844,909,547

    Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

    2011 2010

    Saldo awal 308,979,957 734,110,915

    13

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    4. PIUTANG USAHA ( lanjutan )

    2011 2010 Penyisihan (pembukuan kembali) piutang ragu-ragu

    Saldo akhir 308,979,957 734,110,915

    Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

    2011 2010Persentase Persentase

    Umur (hari) Jumlah dari Jumlah Jumlah dari Jumlah

    1 - 60 6,111,611,701 78.37% 5,830,474,868 67.96%61 - 90 850,376,559 10.91% 826,153,232 9.63%

    91 - 360 594,179,278 7.62% 1,527,184,072 17.80%> 361 241,780,906 3.10% 395,208,290 4.61%

    Jumlah 7,797,948,444 100.00% 8,579,020,462 100.00%

    Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010.

    5. PERSEDIAAN

    Akun ini terdiri dari:

    2011 2010

    Kertas fotografi 16,444,062,753 33,116,780,890 Film 1,913,402,530 1,379,371,346 Lain - lain 44,214,010 18,841,640 Mesin fotokopi dan suku cadang 2,752,919,881 3,706,597,801 Bahan kimia 974,956,988 1,751,247,246

    Jumlah 22,129,556,162 39,972,838,923

    Dikurangi penyisihan persediaan usang 515,952,429 1,594,847,930

    Bersih 21,613,603,733 38,377,990,993

    Barang impor dalam perjalanan 6,687,633,222 11,281,116,722

    Jumlah 28,301,236,955 49,659,107,715

    Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran dan risiko lainnya (lihat Catatan 6).

    Berdasarkan analisa atas kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari persediaan usang yang tidak dapat dijual.

    14

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    6. ASET TETAP

    Akun ini terdiri dari:2011

    Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Saldo AkhirReklasifikasi Reklasifikasi

    Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah 17,741,653,902 - - 17,741,653,902 Bangunan dan prasarana 18,930,081,079 0 - 18,930,081,079 Mesin 8,176,932,041 0 - 8,176,932,041 Peralatan dan perabotan kantor 2,998,251,232 31,824,250 - 3,030,075,482 Kendaraan 4,458,093,029 0 - 4,458,093,029

    Jumlah Biaya Perolehan 52,305,011,283 31,824,250 0 52,336,835,533

    Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana 15,636,197,984 194,760,959 - 15,830,958,943 Mesin 8,090,416,420 9,514,138 - 8,099,930,558 Peralatan dan perabotan kantor 2,616,768,497 39,434,568 - 2,656,203,065 Kendaraan 3,536,968,518 75,082,284 - 3,612,050,802

    Jumlah Akumulasi Penyusutan 29,880,351,419 318,791,949 0 30,199,143,368

    Nilai Buku 22,424,659,864 22,137,692,165

    2010Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir

    Reklasifikasi Reklasifikasi Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah 17,741,653,902 - 0 17,741,653,902 Bangunan dan prasarana 18,930,081,079 0 0 18,930,081,079 Mesin 8,176,932,041 0 - 8,176,932,041 Peralatan dan perabotan kantor 2,892,304,176 140,125,514 - 3,032,429,690 Kendaraan 4,328,859,463 144,050,000 - 4,472,909,463

    Jumlah Biaya Perolehan 52,069,830,661 284,175,514 0 52,354,006,175

    Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana 14,816,545,099 204,913,224 - 15,021,458,323 Mesin 8,043,508,333 11,799,940 - 8,055,308,273 Peralatan dan perabotan kantor 2,483,367,724 36,816,933 - 2,520,184,657 Kendaraan 3,398,837,716 72,977,193 - 3,471,814,909

    Jumlah Akumulasi Penyusutan 28,742,258,872 326,507,290 0 29,068,766,162

    Nilai Buku 23,327,571,789 23,285,240,013

    Beban penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 137.948.038 dan Rp. 176.923.342 untuk tahun 2011 dan Rp 326.507.290 untuk tahun 2010.

    15

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    6. ASET TETAP ( lanjutan )

    Hak atas tanah yang berlokasi di Jalan Urip Sumohardjo, Surabaya dan Jalan Otto Iskandardinata, Jakarta, memiliki hak pakai yang telah habis masa berlakunya pada tahun 1981. Hak atas tanah tersebut tidak dapat diperpanjang lagi, karena lokasi tersebut akan digunakan untuk kepentingan lain oleh pemerintah. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, tanah tersebut masih digunakan oleh Perusahaan dan Perusahaan akan meneruskan penggunaan tanah tersebut sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari Pemerintah. Biaya perolehan hak atas tanah tersebut adalah sebesar Rp 613.690.000. Hak atas tanah selain yang tersebut di atas merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berlaku selama 20 dan 30 tahun. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2011sampai dengan 2033. Manajemen berpendapat bahwa HGB tersebut dapat diperbaharui .

    Asset tetap, kecuali tanah dan persediaan ( Catatan 5 ) telah diasuransikan teehadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 37.000.000.000. Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas asset yang dipertanggungkan.

    Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010.

    7. ASET LAIN-LAIN

    Akun ini terdiri dari:

    2011 2010

    Taksiran tagihan pajak (lihat Catatan 10) 13,696,817 160,628,778 Sewa dibayar di muka - jangka panjang 0 5,216,746 Pinjaman karyawan 146,387,500 44,490,000 Hak Guna Bangunan - bersih 1,040,674,218 68,906,724 Lain-lain 561,628,163 49,950,000

    Jumlah 1,762,386,698 329,192,248

    8. HUTANG BANK

    Akun ini terdiri dari hutang bank yang diperoleh dari:

    2011 2010

    ING N.V., Singapura < US$ 5.500.000 pada tahun 2011 dan US$ 4.875.000 pada tahun 2010> 47,894,000,000 50,132,500,000 Bank Mega, Jakarta < US$ 0 pada tahun 2011 dan US$ 750.000 pada tahun 2010> 0 6,836,250,000

    Jumlah 47,894,000,000 56,968,750,000

    16

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    8. HUTANG BANK ( lanjutan )

    Selama tahun 2011, Perusahaan dan Anak perusahaan belum melakukan pelunasan atas pinjaman tersebut di atas .

    Perusahaan memperoleh fasilitas modal kerja dari Bank of Singapore Limited dengan jumlah maksimum sebesar US$ 8.000.000.Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 0.63% sampai dengan 0.83% pada tahun 2011 dan antara 0,67% sampai dengan 3.70% pada tahun 2010. Pinjaman ini jatuh tempo setiap tiga bulanan dan akan terus diperpanjang secara otomatis sampai ada permintaan tertulis dari pihak Bank of Singapore Limited atas pelunasan pinjaman tersebut.

    Pinjaman ini dijamin dengan jaminan pribadi dari Lukman Kolim, pemegang saham, dan Djenih Tanasal, pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

    Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan diharuskan untuk meminta persetujuan tertulis dari Bank dalam melakukan, antara lain, penjaminan aset dan penggadaian atas aset yang dimiliki saat ini dan akan datang.

    Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, Perusahaan telah memenuhi persyaratan yang diberikan oleh bank tersebut .

    9. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

    Akun ini terdiri dari:

    2011 2010

    Penyisihan kesejahteraan karyawan (Lihat Catatan 20) 7,524,880,000 6,435,826,845 Jasa tenaga ahli 665,050,000 300,000,000 Lain-lain 128,493,625 164,113,633

    Jumlah 8,318,423,625 6,899,940,478

    10. HUTANG PAJAK

    Akun ini terdiri dari:

    2011 2010

    Pajak penghasilan Pasal 21 557,875 150,000 Pasal 23 21,453,909 18,845,223 Pasal 25 (Desember) 7,418,250 0 Pajak pertambahan nilai 17,350,955 13,748,299

    Jumlah 46,780,989 32,743,522

    Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

    17

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    10. HUTANG PAJAK ( lanjutan )

    2011 2010

    Laba sebelum beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi 1,023,828,733 2,558,467,638 Rugi Anak perusahaan sebelum beban pajak (343,536,976) (287,324,053) Amortisasi selisih lebih nilai aktiva bersih atas biaya perolehan Anak perusahaan - bersih (7,943,086) (7,943,086)

    Laba perusahaan sebelum beban pajak 672,348,671 2,263,200,499

    Koreksi positif: Penyisihan kesejahteraan karyawan 200,000,000 70,000,000 Penyusutan (2,091,864) 10,621,702 Beban sewa 3,287,565 (1,024,885)

    Koreksi negatif: Penghasilan bunga yang dikenakan pajak final 11,718,620 (32,025,502)

    Taksiran laba < rugi > fiskal Perusahaan 885,262,992 2,310,771,814

    Kompensasi kerugian (2,045,095,378)

    Kompensasi kerugian setelah koreksi dari kantor pajak 0 (2,045,095,378)

    Taksiran rugi fiskal Perusahaan setelah kompensasi kerugian 885,262,992 265,676,436

    Rugi fiskal yang tidak dapat direalisasi 885,262,992 265,676,436

    Taksiran laba < rugi > fiskal Perusahaan setelah kompensasi - bersih 885,262,992 265,676,436

    Perhitungan beban pajak, taksiran tagihan pajak dan hutang pajak penghasilan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut :

    2011 2010

    Perusahaan Taksiran rugi fiskal setelah kompensasi kerugian 885,262,992 265,676,436

    Anak Perusahaan Penghasilan sewa yang dikenakan pajak penghasilan final - PT Perdana Adiloka (PAL) 720,439,500 724,314,160

    Taksiran penghasilan kena pajak - PT Perdana Liga Prima (PLP) < Dibulatkan > 59,346,000 (6,094,000)

    18

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    10. HUTANG PAJAK ( lanjutan )

    2011 2010

    Beban pajak Perusahaan Tarif progresif 221,315,763 66,419,025 Anak perusahaan Tarif final - PAL 72,043,950 72,431,416 Tarif progresif - PLP 7,418,250

    Beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi 300,777,963 138,850,441

    Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 232,397,500 224,572,000 Pasal 25 1,776,331 1,609,203

    Sub-jumlah 234,173,831 226,181,203

    Anak perusahaan Pasal 23 - PAL 72,043,950 72,431,416 Pasal 25 - PLP 838,749 866,600

    Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 307,056,530 299,479,219

    Taksiran hutang pajak penghasilan Anak perusahaan - PLP 6,579,501 (866,600)

    Taksiran tagihan pajak Perusahaan Pajak penghasilan 12,858,068 159,762,178 Pajak penghasilan - PLP 838,749 866,600

    Jumlah 13,696,817 160,628,778

    Rincian taksiran tagihan pajak berdasarkan tahun pajak adalah sebagai berikut:

    2011 2010

    Tahun 2011 13,696,817 Tahun 2010 0 160,628,778 Jumlah 13,696,817 160,628,778

    Pada bulan April 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas pajak penghasilan badan tahun 2008 sebesar jumlah uang yang diklaim oleh Perusahaan. Lebih lanjut Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai kekurangan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 4 (2), 21, 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai tahun 2008 sejumlah Rp.248.505.929.

    19

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    10. HUTANG PAJAK ( lanjutan )

    Rincian beban pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

    2011 2010

    Beda waktu dengan tarif pajak yang berlaku Perusahaan Penyisihan kesejahteraan karyawan 50,000,000 17,500,000 Penyusutan aktiva tetap (522,966) 2,655,425 Amortisasi sewa dibayar di muka 821,891 (256,221)

    50,298,925 19,899,204

    PLP Penyusutan aset tetap 815,171 (2,328,553)

    815,171 (2,328,553)

    Jumlah beban ( manfaat ) pajak tangguhan - konsolidasi 51,114,096 17,570,651

    Pada tahun 2002 manajemen Perusahaan memutuskan untuk menghapus aktiva pajak tangguhan yang berasal dari akumulasi rugi fiskal yang tidak dapat direalisasikan .

    Pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal adalah sebagai berikut:

    2011 2010

    Aset pajak tangguhan Perusahaan Penyisihan kesejahteraan karyawan 1,630,610,000 1,382,741,824 Aset tetap 83,850,769 158,846,419 Penyisihan piutang ragu-ragu 77,244,989 183,527,729 Penyisihan persediaan usang 128,988,107 55,961,983

    1,920,693,865 1,781,077,955

    PLP Penyisihan kesejahteraan karyawan 54,691,125 109,414,957

    54,691,125 109,414,957

    Jumlah aset pajak tangguhan 1,975,384,990 1,890,492,912

    Kewajiban pajak tangguhan Perusahaan Beban sewa dibayar di muka (821,891) 256,221 PLP Aset tetap 4,980,455 10,603,199

    Jumlah kewajiban pajak tangguhan 4,158,564 10,859,420

    20

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    10. HUTANG PAJAK ( lanjutan )

    2011 2010

    Aset pajak tangguhan - bersih Perusahaan 1,921,515,756 1,780,821,734 PLP 49,710,670 98,811,758

    Aset pajak tangguhan - bersih 1,971,226,426 1,879,633,492

    Kewajiban pajak tangguhan - bersih (PLP)

    Penggunaan aset pajak tangguhan yang diakui Perusahaan bergantung atas laba kena pajak di masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang ada. Manajemen Peusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa aset pajak tangguhan akan dapat terpulihkan.

    Rekonsiliasi antara beban ( manfaat ) pajak yang dihitung dengan menngunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban ( manfaat ) pajak seperti yang tercantum pada laporan rugi laba konsolidasi, kecuali PT Perdana Adiloka, Anak Perusahaan yang penghasilannya dikenakan pajak final, adalah sebagai berikut :

    2011 2010

    Laba (rugi) sebelum beban pajak 1,023,828,792 2,558,467,664 Dikurangi rugi sebelum beban pajak Anak perusahaan yang dikenakan pajak final (290,681,861) (284,051,688)

    733,146,931 2,274,415,976 Eliminasi - selisih nilai lebih aktiva bersih atas biaya perolehan Anak perusahaan (7,943,086) (2,053,038,824)

    725,203,845 221,377,152

    2011 2010

    Dengan tarif pajak maksimum 174,694,072 55,344,288 Beda tetap dengan tarif pajak maksimum (48,188,252) (8,019,317) Beda temporer 51,114,096 1,523,402

    Beban pajak 177,619,916 48,848,373

    Penghasilan Anak perusahaan yang dikenakan pajak final 720,439,500 724,314,160

    Beban pajak final 72,043,950 72,431,416

    Jumlah beban pajak 249,663,866 121,279,789

    Pada September 2008, Undang-undang No.7 Tahun 1983 mengenai "Pajak Penghasilan" diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No.36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.

    21

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    10. HUTANG PAJAK ( lanjutan )

    Sesuai dengan peraturan perpajakan Indonesia, saldo rugi fiskal dapat dibawa untuk periode selama lima tahun. Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jendral Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Menurut perubahan ketiga atas ketentuan umum dan tata cara perpajakan, batas waktu tersebut berkurang menjadi 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak dan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, batas waktu tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.

    11. JAMINAN DARI PENYEWA

    Akun ini merupakan jaminan atas telepon, sewa gedung dan jasa pemeliharaan dari penyewa sehubungan dengan kegiatan penyewaan ruangan oleh PT Perdana Adiloka, Anak perusahaan.

    12. SELISIH LEBIH NILAI AKTIVA BERSIH ATAS BIAYA PEROLEHAN ANAK PERUSAHAAN

    Selisih lebih nilai aktiva bersih atas biaya perolehan Anak perusahaan :

    Analisis dari akun ini adalah sebagai berikut:

    2011 2010

    Selisih lebih nilai aktiva bersih atas biaya perolehan Anak perusahaan 635,446,848 635,446,848 Akumulasi amortisasi (545,425,205) (513,652,863)

    Bersih 90,021,643 121,793,985

    Amortisasi selisih lebih nilai aktiva bersih atas biaya perolehan Anak perusahaan berjumlah Rp 7.943.086 disajikan sebagai bagian dari "Penghasilan ( Beban ) Lain-lain" dalam laporan laba rugi konsolidasi.

    13. MODAL SAHAM

    Pemegang saham dan pemilikan saham berdasarkan catatan Biro Administrasi Efek (BAE) adalah sebagai berikut:

    2011Jumlah Saham

    Ditempatkan dan PersentasePemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

    PT Dasabina Adityasarana 48,760,000 64.16% 24,380,000,000 PT Indolife Pensiontama 6,619,000 8.71% 3,115,000,000 Lukman Kolim (Presiden Komisaris) 4,240,000 5.58% 2,120,000,000 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 16,381,000 21.55% 8,385,000,000

    Jumlah 76,000,000 100.00% 38,000,000,000

    22

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    13. MODAL SAHAM ( lanjutan )

    2010Jumlah Saham

    Ditempatkan dan PersentasePemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

    PT Dasabina Adityasarana 48,760,000 64.16% 24,380,000,000 PT Indolife Pensiontama 6,619,000 8.71% 3,115,000,000 Lukman Kolim (Presiden Komisaris) 4,240,000 5.58% 2,120,000,000 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 16,381,000 21.55% 8,385,000,000

    Jumlah 76,000,000 100.00% 38,000,000,000

    14. PENDAPATAN BERSIH

    Akun ini terdiri dari:2011 2010

    Barang dagangan Produk fotografi 11,119,789,904 14,737,710,259 Produk mesin fotokopi dan suku cadang 1,577,023,638 1,625,211,833 Produk fotografi lain-lain 15,000,001 361,778,939 Jasa penyewaan dan pemeliharaan gedung 783,367,578 704,120,387

    Jumlah 13,495,181,121 17,428,821,418

    Perusahaan dan Anak perusahaan tidak melakukan penjualan kepada satu pihak manapun dengan nilai penjualan melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih konsolidasi.

    15. BEBAN POKOK PENDAPATAN

    Akun ini terdiri dari:

    2011 2010

    Barang dagangan Produk fotografi 8,660,525,734 12,015,893,408 Produk mesin fotokopi dan suku cadang 1,166,508,798 1,032,412,769 Produk fotografi lain-lain 101,400 297,145,993 Jasa penyewaan dan pemeliharaan gedung 631,032,377 563,676,557

    Jumlah 10,458,168,309 13,909,128,727

    Perusahaan melakukan pembelian produk fotografi dari Mitsubishi Corporation, Jepang ( lihat Catatan 17a ), dengan jumlah pembelian sekitar 59.02% dan 72.63% masing-masing dari jumlah pembelian pada tahun 2011 dan 2010 dan melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih konsolidasi.

    23

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    16. BEBAN USAHA

    Akun ini terdiri dari:2011 2010

    Beban Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 901,967,350 906,559,250 Iklan dan promosi 278,859,250 429,923,750 Penyusutan 180,843,911 186,839,304 Perjalanan dinas 48,606,800 81,829,400 Kendaraan 105,060,500 123,010,800 Kantor 132,444,860 112,066,700 Telepon 74,975,683 71,746,906 Listrik dan air 129,395,100 125,401,739 Pemeliharaan dan perbaikan 104,558,480 35,825,900 Asuransi 33,483,750 0 Sewa 5,162,565 3,912,565 Lain-lain 282,516,000 202,787,930

    Jumlah 2,277,874,249 2,279,904,244

    Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 352,657,500 324,340,500 Penyisihan kesejahteraan karyawan (Lihat Catatan 20) 200,000,000 70,000,000 Jasa tenaga ahli 25,399,600 9,300,000 Kendaraan 16,770,000 9,985,300 Perjalanan dinas 9,405,600 4,090,000 Lain-lain 23,642,900 18,962,000

    Jumlah 627,875,600 436,677,800

    Jumlah Beban Usaha 2,905,749,849 2,716,582,044

    17. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN

    Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian penting dan ikatan sebagai berikut:

    a. Berdasarkan Perjanjian Pengadaan dan Pembelian antara Perusahaan dengan Konica Minolta Photo Imaging Inc., Jepang dan Mitsubishi Corporation ( Mitsubishi ),Jepang, Perusahaan setuju untuk membeli produk Konica Minolta seperti kertas film berwarna, film, bahan kimia untuk foto, mesin cuci cetak ( minilab ) dan lain-lain dalam jumlah minimal tertentu. Sesuai dengan perjanjian ini, Perusahaan memperoleh hak eksklusif sebagai penyalur dan penjual produk-produk Konica Minolta di Indonesia. Pada bulan Juli 2006, Dai Nippon Printing Co. Ltd., Jepang (DNP) mengambil alih usaha dan aset milik Konica Minolta. Pada bulan Maret 2007berdasarkan "Certified Letter" yang dikeluarkan oleh DNP, Perusahaan telah ditunjuk sebagai distributor resmi DNP di Indonesia. Pembelian produk DNP adalah sejumlah Rp. 2.999.668.180 atau sekitar 59 % dari jumlah pembelian pada tahun 2011 .

    b. Berdasarkan Perjanjian Pengadaan dan Pembelian tanggal 14 Juli 2008 antara Perusahaan dengan Panasonic System Asia Pacific (PSY). Singapore. PSY setuju untuk memasok peralatan dokumen kantor seperti mesin foto copy dan spare part yang terkait dengan merk Panasonic dan merk lain yang dimiliki Matsushita Electric Industrial Company imited of Japan. Perjanjian ini berlaku selama satu tahun terhitung sejak 1 Juli 2008 dan secara otomatis diperpanjamg setiap satu tahun kecuali ada pernyataan pemberhentian dari salah satu pihak tersebut.

    24

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    18. INFORMASI SEGMEN

    Perusahaan dan Anak perusahaan mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi 3 segmen usaha utama yang terdiri dari:

    a. Bidang Usaha

    Bidang Usaha Nama Perusahaan

    Perdagangan PT Perdana Bangun Pusaka Manufaktur PT Perdana Liga Prima Penyewaan ruang gedung perkantoran PT Perdana Adiloka

    b. Informasi Segmen Usaha

    2011Penyewaan Ruang

    Gedung Keterangan Perdagangan Manufaktur Perkantoran Eliminasi Konsolidasi

    PENDAPATAN Penjualan eksternal 12,711,813,543 0 783,367,578 13,495,181,121 Penjualan antar segmen 0 129,200,000 134,985,000 (264,185,000) 0 Jumlah pendapatan 12,711,813,543 129,200,000 918,352,578 (264,185,000) 13,495,181,121

    HASIL Laba < rugi > usaha (208,941,389) 52,884,151 287,320,201 0 131,262,963 Penghasilan bunga (11,718,620) 30,964 296,713 (11,390,943) Beban bunga (52,500,180) 0 0 (52,500,180) lain-lain (11,030,672) (60,000) 3,064,947 7,943,086 (82,639) Selisih kurs 956,539,591 0 0 0 956,539,591 Pajak penghasilan tahun berjalan (221,315,763) (7,418,250) (72,043,950) 0 (300,777,963) Pajak penghasilan ditangguhkan 50,298,925 815,171 0 51,114,096 Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi 0 0 0 (30) (30) Laba (rugi) bersih 501,331,892 46,252,036 218,637,911 7,943,056 774,164,895

    INFORMASI LAINNYA Aktiva segmen 71,777,648,345 2,300,445,863 13,315,020,780 (4,211,102,286) 83,182,012,702 Invesrasi pada perusahaan asosiasi 16,280,663,333 0 0 (16,280,663,333) 0 Jumlah aktiva yang dikonsolidasi 88,058,311,678 2,300,445,863 13,315,020,780 (20,491,765,619) 83,182,012,702 Kewajiban segmen 58,147,489,664 2,186,344,474 2,725,802,620 (4,211,102,286) 58,848,534,472 Penyusutan (180,843,911) (7,954,049) (129,993,989) 0 (318,791,949)

    2010Penyewaan Ruang

    Gedung Keterangan Perdagangan Manufaktur Perkantoran Eliminasi Konsolidasi

    PENDAPATAN Penjualan eksternal 16,724,701,031 0 704,120,387 0 17,428,821,418 Penjualan antar segmen 0 74,300,000 134,985,000 (209,285,000) 0 Jumlah pendapatan 16,724,701,031 74,300,000 839,105,387 (209,285,000) 17,428,821,418

    25

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    18. INFORMASI SEGMEN ( lanjutan )

    b. Informasi Segmen Usaha < lanjutan )

    2010Penyewaan Ruang

    Gedung Keterangan Perdagangan Manufaktur Perkantoran Eliminasi Konsolidasi

    HASIL Laba < rugi > usaha 524,401,244 3,280,573 275,428,830 0 803,110,647 Penghasilan bunga 32,025,502 51,762 240,007 0 32,317,271 Beban bunga (98,088,286) 0 0 0 (98,088,286) Rugi penurunan nilai aktiva tetap lain-lain (10,229,935) (59,970) 8,382,851 7,943,086 6,036,032 Selisih kurs 1,815,092,000 0 0 0 1,815,092,000 Prov for written of N/R 0 0 0 0 0 Pajak penghasilan tahun berjalan (66,419,025) 0 (72,431,416) 0 (138,850,441) Pajak penghasilan ditangguhkan 19,899,204 (2,328,553) 0 0 17,570,651 Hak minoritas atas rugi bersih anak 0 0 0 0 0 perusahaan yang dikonsolidasi 0 0 0 (13) (13) Laba (rugi) bersih 2,216,680,704 943,812 211,620,272 7,943,073 2,437,187,861

    INFORMASI LAINNYA Aktiva segmen 80,007,789,138 2,228,373,717 12,642,668,699 (3,995,757,786) 90,883,073,768 Invesrasi pada perusahaan asosiasi 16,280,663,333 0 0 (16,280,663,333) 0 Jumlah aktiva yang dikonsolidasi 96,288,452,471 2,228,373,717 12,642,668,699 (20,276,421,119) 90,883,073,768 Kewajiban segmen 65,792,782,280 2,136,366,783 2,299,731,018 (3,995,757,786) 66,233,122,295 Penyusutan (186,839,304) (9,868,827) (129,799,159) 0 (326,507,290)

    Penetapan harga untuk transaksi antar segmen dilakukan sesuai dengan perjanjian yang ditetapkan.

    c. Informasi Segmen Geografis

    Pendapatan dari kegiatan operasi:

    2011 2010

    Jakarta 5,059,067,469 9,058,283,594 Surabaya 1,921,080,774 1,672,216,902 Medan 1,100,395,140 1,376,346,045 Semarang 1,005,246,513 1,291,173,851 Bandung 268,133,283 438,623,283 Banjarmasin 722,507,943 485,654,555 Padang 252,412,989 277,962,839 Palembang 971,515,558 831,658,883 Makassar 1,017,323,886 949,334,172 Pekanbaru 332,071,722 282,515,729 Manado 340,382,321 173,620,289 Denpasar 123,672,101 162,046,049 Balikpapan 429,339,907 503,319,455 Lampung 216,214,504 135,348,762

    26

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    18. INFORMASI SEGMEN ( lanjutan )

    c. Informasi Segmen Geografis ( lanjutan )2011 2010

    Pendapatan dari kegiatan operasi 13,759,364,110 17,638,104,408

    Eliminasi (264,185,000) (209,285,000)

    Pendapatan bersih setelah eliminasi 13,495,179,110 17,428,819,408

    Semua aktiva berlokasi di Indonesia. 19. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

    Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aset dan kewajiban dalam Dolar AS sebagai berikut:

    2011 2010

    Aset Kas dan setara kas 369,162 21,190

    Kewajiban Hutang bank (5,500,000) (6,250,000)

    Kewajiban dalam Dolar AS - bersih (5,130,838) (6,228,810)

    Ekuivalen dalam Rupiah (44,679,337,304) (72,098,475,750)

    20. KESEJAHTERAAN KARYAWAN

    Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat akrual untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian masing-masing sebesar Rp 200.000.000 dan Rp 70.000.000 sebagaimana yang ditentukan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan. Akrual atas kewajiban ini telah ditentukan berdasarkan metode diskonto nilai sekarang dan disajikan sebagai bagian dari "Beban Umum dan Administrasi" dalam laporan laba rugi konsolidasi (lihat Catatan 16).

    21. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN

    Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi kini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.

    Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya .

    27

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    21. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN ( lanjutan )

    Manajemen berpendapat bahwa nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha dan aset lain-lain, dan hutang bank, hutang usaha, hutang lain-lain dan beban yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Nilai tercatat dari aset tidak lancar lain-lain yang terdiri dari pinjaman karyawan dan uang jaminan sewa tidak berbeda secara material dan estimasi nilai wajarnya .

    Kewajiban keuangan utama Perusahaan dan Anak perusahaan terdiri dari hutang bank, hutang usaha, hutang lain-lain, dan beban masih harus dibayar. Tujuan utama dari kewajiban ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk kegiatan operasional Perusahaan dan Anak perusahaan. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga mempunyai aset keuangan seperti kas dan setara kas dan oiutang usaha, yang timbul langsung dari kegiatan usahanya.

    Telah menjadi kebijakan Perusahaan dan Anak perusahaan bahwa tidak akan ada perdagangan dalam instrumen keuangan yang akan dilakukan.

    22. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

    Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah risiko tingkat suku bunga, resiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing- masing risiko ini, yang dijelaskan secara detail sebagai berikut: a. Risiko tingkat suku bunga arus kas Risiko tingkat suku bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko tingkat suku bunga arus kas terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja yang dikenakan suku bunga mengambang. Kebijakan Perusahaan atas tingkat suku bunga adalah dengan memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan mencari tingkat suku bunga yang paling menguntungkan yang ditawarkan pasar keuangan.

    Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap bunga pada saat ini.

    b. Risiko nilai tukar mata uang asing

    Mata uang pelaporan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dan Anak perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman dan pembelian impor dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Perusahaandan Anak perusahaan harus menghadapi risiko mata uang asing, karena pendapatan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah dalam mata uang Rupiah sedangkan pembelian Perusahaan dan Anak Perusahaan di dalam mata uang selain Rupiah.

    Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing.

    c. Risiko kredit

    Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan Anak perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perusahaan dan Anak perusahaan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Perusahaan dan Anak perusahaan memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 45 hari dari faktur yang diterbitkan. Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki kebijakan mengenai pembatasan paparan kredit untuk pelanggan tertentu. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan dan Anak perusahaan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan dan Anak

    28

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    22. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN ( lanjutan )

    c. Risiko kredit ( lanjutan )

    perusahaan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Perusahaan dan Anak perusahaan, penyisihan khusus mungkin dibuat jika hutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan resiko kredit, Perusahaan dan dan Anak perusahaan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan sebagai akibat gagal bayar.

    Perusahaan dan Anak perusahaan tidak mempunyai risiko kredit yang terkonsentrasi karena piutang usaha berasal dari jumlah pelanggan yang banyak.

    Lebih lanjut, saldo bank ditempatkan pada institusi keuangan yang terpercaya.

    22. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN d. Risiko likuiditas

    Perusahaan dan Anak perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola hutang yang jatuh tempo dengan mengatur kas yang cukup dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.

    Perusahaan dan Anak perusahaan secara regular melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas keluar untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk menyelesaikan pelunasan kewajiban jangka pendek diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.

    23. KELANGSUNGAN USAHA

    Walaupun Perusahaan dan Anak perusahaan memperoleh laba bersih konsolidasi pada tahun 2011 dan 2010, yang terutama diperoleh dari laba selisih kurs, kerugian yang berulang kali dari kegiatan usaha pada tahun-tahun sebelumnya telah mengakibatkan saldo akumulasi rugi konsolidasi sebesar Rp.21.837 juta pada tanggal 31 Maret 2011.

    Untuk menghadapi kondisi di atas dan untuk mengimbangi kemajuan teknologi yang cepat dalam bisnis produk fotografi, Perusahaan merencanakan untuk meningkatkan volume penjualan produk "color paper" dan produk "medical x-ray" dengan strategi sebagai berikut:

    * Meningkatkan volume penjualan "color paper" ukuran besar - 20R, 24R, sampai 50R. * Melakukan analisa berkelanjutan mengenai kondisi pasar dengan tujuan untuk mempertahankan harga color paper yang kompetitif guna mempertahankan pangsa pasar yang ada. * Melakukan terobosan baru untuk meningkatkan penjualan produk kesehatan ke rumah sakit yang ada di Indonesia.

    Selain strategi-strategi tersebut, Perusahaan juga telah melakukan langkah-langkah lain dalam rangka penghematan biaya operasional seluruh bagian yang berdampak positif pada Perusahaan, seperti:

    * Pengawasan yang ketat terhadap seluruh pengeluaran biaya telepon dan listrik. * Penghentian kunjungan lapangan dan kegiatan kanvas yang tidak produktif dan berbiaya tinggi. * Pembayaran pajak reklame hanya berlaku untuk beberapa agen kategori besar yang memenuhi persyaratan.

    Walaupun Perusahaan melakukan rencana-rencana tersebut di atas, masih terdapat ketidakpastian signifikan yang dapat mempengaruhi Perusahaan dan Anak perusahaan dalam melanjutkan usahanya secara berkesinambungan. Laporan keuangan konsolidasi mencakup dampak dari kelangsungan usaha sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Perkembangan kondisi industri fotografi serta dampaknya terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan di masa depan tidak dapat ditentukan. Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak perusahaan tidak mencakup penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut.

    29

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    24. STANDAR-STANDAR DITERBITKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF Standar Akuntansi diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia ( "DSAK-IAI" ) sampai tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak perusahaan tetapi belum berlaku efektif untuk tahun buku 2010 diikhtisarkan di bawah ini:

    Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

    a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan", menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

    b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas", memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.

    c. PSAK 3 (Revisi 2010), "Laporan Keuangan Interim" - Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

    d. PSAK No. 4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri", akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

    e. PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segemen Opersai", informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

    f. PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi", mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.

    g. PSAK No. 10 (Revisi 2010), "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing", menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi- transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.

    h. PSAK No. 12 (Revisi 2009), "Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama", akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.

    i. PSAK No. 15 (Revisi 2009), "investasi pada Entitas Asosiasi", akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 ( 1994 ), "Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi", dan PSAK No. 40 (1997), "Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi".

    j. PSAK No. 19 (Revisi 2010), "Aset Tak Berwujud", menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.

    k. PSAK No. 22 (Revisi 2010), "Kombinasi Bisnis", diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.

    l. PSAK No. 23 (Revisi 2010), "Pendapatan", mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari

    30

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    24. STANDAR-STANDAR DITERBITKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF ( lanjutan ) transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

    m. PSAK No. 25 ( Revisi 2009 ), "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan", menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

    n. PSAK No. 48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset", menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

    o. PSAK No. 57 ( Revisi 2009 ), "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi", bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

    p. PSAK No. 58 (Revisi 2009), "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan", bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.

    q. ISAK No. 7 (Revisi 2009), "Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ("EBK")", menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut.

    r. ISAK No. 9, "Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa", diterapkan tehadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK No. 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK No. 57.

    s. ISAK No. 13, "Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri", diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian.

    Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:

    a. PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja", mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.

    b. PSAK No. 46 (Revisi 2010), "Akuntansi Pajak Penghasilan". mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

    c. PSAK No. 50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian", menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

    d. PSAK No. 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan", mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan, dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

    e. ISAK No. 15, "PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya", memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), "Imbalan Kerja".

    f. ISAK No. 20, "Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham", membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

    31

  • PT PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 MARET 2011 dan 2010

    < Dinyatakan Dalam Rupiah. kecuali dinyatakan lain >

    24. STANDAR-STANDAR DITERBITKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF ( lanjutan ) Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi ini, Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang baru dan direvisi tersebut terhadap laporan keuangannya.

    25. REKLASIFIKASI

    Beberapa angka perbandingan dalam neraca tanggal 31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian neraca tanggal 31 Desember 2010. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

    Dilaporkan Setelahsebelumnya Reklasifikasi Reklasifikasi

    31 Desember 2009 Pendapatan yang ditangguhkan- yang akan direalisaikan dalam waktu satu tahun 668.393.900 (651.649.809) 16.744.091 Pendapatan yang ditangguhkan- bagian jangka panjang 651.649.809 651.649.809

    26. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyajian laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 10 Maret 2011.

    32