24
1 ISSN NO : 1978-6522 The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI BIOGAS DI DUSUN TO’DURIAN, PATA’PADANG, TORAJA UTARA Eunike Rismayani Allufris *Gustin Tanggulungan * Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana ([email protected]) ABSTRACT A This study aims to analyze the feasibility of alternative development models of biogas technology in the hamlet To 'Durian, District Sanggalangi', North Toraja, using the Cost - Benefit Analysis (CBA). Feasibility assessment based on NPV > 0 and BCR> 1 with a discount rate of 24%, and the IRR rate of> 24%. The results showed that individual models worthy of 6 households, the choice between individual or communal models feasible for 9 households, and decent communal models for 5 communities consisting of 20 households. The benefits to be derived from the application of biogas technology is the provision of alternative energy sources, reduction of health and environmental problems, and additional incomes. Cost needed include installation costs, maintenance costs, and the cost of socialization. The farmers need socialization of these technologies to achieve adopt awareness. Keywords: cost - benefit analysis, NPV, BCR, IRR, biogas technology PENDAHULUAN Beternak hewan bagi masyarakat pedesaan Toraja, khususnya hewan babi dan kerbau adalah hal yang umum dijumpai. Masyarakat di pedesaan Toraja melakukan aktivitas beternak karena permintaan hewan sangat tinggi untuk memenuhi acara- acara adat. Oleh karena itu beternak hewan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan. Akan tetapi terdapat fenomena bahwa aktivitas beternak belum memberikan hasil maksimal serta memunculkan masalah lingkungan dan kesehatan. Para peternak dapat memaksimalkan manfaat ternaknya diantaranya dengan mengkonversi kotoran ternak menjadi sumber biogas untuk berbagai keperluan (Hastuti, 2009). Dengan teknologi sederhana ini, kotoran ternak yang tadinya hanya mencemari lingkungan, mengganggu pemandangan, dan penyebab penyakit dapat diubah menjadi sumber energi terbarukan (Simamora, 2006).

COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

1 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL

TEKNOLOGI BIOGAS DI DUSUN TO’DURIAN,

PATA’PADANG, TORAJA UTARA

Eunike Rismayani Allufris

*Gustin Tanggulungan

* Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

([email protected])

ABSTRACT A This study aims to analyze the feasibility of alternative development models of biogas

technology in the hamlet To 'Durian, District Sanggalangi', North Toraja, using the Cost -

Benefit Analysis (CBA). Feasibility assessment based on NPV > 0 and BCR> 1 with a

discount rate of 24%, and the IRR rate of> 24%. The results showed that individual models

worthy of 6 households, the choice between individual or communal models feasible for 9

households, and decent communal models for 5 communities consisting of 20 households.

The benefits to be derived from the application of biogas technology is the provision of

alternative energy sources, reduction of health and environmental problems, and additional

incomes. Cost needed include installation costs, maintenance costs, and the cost of

socialization. The farmers need socialization of these technologies to achieve adopt

awareness.

Keywords: cost - benefit analysis, NPV, BCR, IRR, biogas technology

PENDAHULUAN

Beternak hewan bagi masyarakat pedesaan Toraja, khususnya hewan babi dan

kerbau adalah hal yang umum dijumpai. Masyarakat di pedesaan Toraja melakukan

aktivitas beternak karena permintaan hewan sangat tinggi untuk memenuhi acara-

acara adat. Oleh karena itu beternak hewan dapat menjadi salah satu sumber

pendapatan. Akan tetapi terdapat fenomena bahwa aktivitas beternak belum

memberikan hasil maksimal serta memunculkan masalah lingkungan dan kesehatan.

Para peternak dapat memaksimalkan manfaat ternaknya diantaranya dengan

mengkonversi kotoran ternak menjadi sumber biogas untuk berbagai keperluan

(Hastuti, 2009). Dengan teknologi sederhana ini, kotoran ternak yang tadinya hanya

mencemari lingkungan, mengganggu pemandangan, dan penyebab penyakit dapat

diubah menjadi sumber energi terbarukan (Simamora, 2006).

Page 2: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

2 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Teknologi biogas pada dasarnya juga dimaksudkan untuk mengatasi kelangkaan

energi dengan menciptakan sumber energi alternatif. Biogas dihasilkan dari limbah

peternakan dan pertanian yang relatif mudah diperoleh di lingkungan masyarakat

pedesaan (Simamora, 2006). Masyarakat pedesaan atau sekitar pinggir hutan yang

umumnya masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar akan terbantu dengan

teknologi tersebut yang sekaligus mengatasi masalah lingkungan dari menurunnya

populasi pohon karena dgunakan sebagai bahan bakar.

Meskipun demikian, keputusan untuk mengadopsi suatu teknologi baru selayaknya

didahului dengan uji kelayakan. Analisis biaya dan manfaat (cost-benefit analysis)

adalah salah satu informasi akuntansi manajemen yang dapat menyediakan informasi

perbandingan cost dan benefit atas suatu alternatif tindakan oleh pengambil

keputusan. CBA berguna untuk menilai apakah keputusan yang dipilih dapat

memanfaatkan secara efisien sumber daya yang langka dengan pengambilan

alternatif kebijakan yang relevan untuk menerapkan suatu kriteria keputusan yang

tepat (Fuguitt dan Wilcox, 1999; Campbell dan Brown, 2003). Pemerintah di

beberapa tempat telah mengupayakan berbagai penelitian dan program untuk

merealisasi program biogas dengan memanfaatkan limbah ternak. Namun belum ada

kajian untuk model pengembangan yang dapat diterapkan pada masyarakat pemilik

ternak di pedesaan Toraja.

Penelitian ini bertujuan menganalisis kemungkinan pengembangan teknologi biogas

bagi masyarakat pedesaan Toraja khususnya pada wilayah yang menjadi lokasi

penelitian ini dengan pendekatan cost-benefit analysis. Untuk itu dirumuskan

persoalan penelitian “ apakah teknologi biogas layak diadopsi masyarakat pemilik

ternak di Dusun To’ Durian, Kecamatan Sanggalangi’, Kabupaten Toraja Utara dan

bagaimanakah model pemanfaatan teknologi biogas yang dapat dipilih oleh setiap

rumah tangga?

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah setempat ataupun pihak-

pihak terkait dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Bagi

Page 3: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

3 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menimbulkan kesadaran untuk

mengadopsi teknologi biogas sebagai sumber energi alternatif yang juga dapat

mengurangi masalah yang ditimbulkan oleh kegiatan beternak tersebut. Penelitian ini

juga diharapkan menjadi referensi untuk penelitian terkait.

TELAAH LITERATUR

Cost Benefit Analysis (CBA)

Cost Benefit Analysis (CBA) adalah suatu prosedur sistematis dan analitis yang

membandingkan manfaat dan biaya dalam mengevaluasi suatu proyek atau program

yang bersifat sosial (Mishan dan Quah, 2007). Bappenas (2011), secara sederhana

mengartikan “manfaat” adalah hal-hal positif atau menguntungkan suatu pihak

apabila suatu pilihan diambil sedangkan “biaya/cost” diartikan sebagai hal-hal

negatif atau merugikan suatu pihak. Identifikasi biaya maupun manfaat proyek

kemudian didiskontokan dengan discount rate tertentu (Ismaryanto, 1992).

Dengan CBA keputusan kebijakan mempertimbangkan hasil perbandingan cost dan

benefit terkait proyek/program tersebut. CBA berguna untuk menilai apakah

keputusan yang dipilih dapat memanfaatkan secara efisien sumber daya yang langka

dengan pengambilan alternatif kebijakan yang relevan untuk menerapkan suatu

kriteria keputusan yang tepat (Fuguitt dan Wilcox, 1999; Campbell dan Brown,

2003). Di sektor publik, CBA digunakan untuk mengevaluasi nilai akhir dari sebuah

proyek publik dan memberikan arah apakah sebuah proyek kemudian layak

dijalankan atau tidak (Puslitbang Sosial, Ekonomi dan Lingkungan, 2011).

Biaya atau manfaat yang timbul tidak selalu berupa “uang”. Namun biaya dan

manfaat harus diidentifikasikan, diukur, dan dinilai dalam satuan moneter untuk

menentukan Net Present Value (NPV), Benefit-Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate

of Return (IRR) dari suatu proyek/program yang dinilai. NPV adalah nilai bersih

dari selisih cash flow yang dihasilkan dengan yang dikeluarkan dengan

mempertimbangkan nilai waktu dari uang. BCR adalah perbandingan nilai sekarang

(present value) dari manfaat yang diperoleh terhadap nilai sekarang (present value)

dari biaya yang dikorbankan. Adapun IRR adalah tingkat discount rate yang terjadi

Page 4: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

4 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

apabila NPV sama dengan nol. NPV dan IRR yang semakin tinggi berarti semakin

besar manfaat bersih yang diperoleh (Ruijs, 2008).

Model Pengembangan Teknologi Biogas

Terdapat dua model pengembangan teknologi biogas yang umumnya diterapkan

oleh peternak, yaitu: model individual (skala rumah tangga) dan model komunitas

(skala komunal). Teknologi biogas skala rumah tangga dapat dikembangkan jika

rumah tangga pemilik ternak memiliki kecukupan limbah ternak dan memiliki

kesediaan dan komitmen untuk menerapkan teknologi ini secara berkelanjutan

(Junus, 1995:6). Adapun skala komunal akan dapat diterapkan apabila: (1)

masyarakat yang tergabung dalam sebuah komunitas suka bergotong–royong (2)

jarak antar rumah tangga yang tergabung dalam sebuah komunitas berdekatan; (3)

adanya komitmen dari semua rumah tangga yang tergabung dalam komunitas untuk

menerapkan teknologi secara berkelanjutan.

Cost dan Benefit Teknologi Biogas

Teknologi biogas merupakan suatu metode pemanfaatan limbah yang berupa feses,

urine, dan sisa pakan hewan ternak sebagai bahan baku pembuatan berbagai

kebutuhan hidup dengan cara mengolahnya menjadi penghasil sumber energi

alternatif dalam bentuk gas yang ramah lingkungan (Simamora at al, 2006). Cost

yang berkaitan langsung dengan adopsi teknologi biogas mencakup biaya instalasi

dan biaya pemeliharaan. Biaya instalasi terdiri atas biaya alat, bahan, dan biaya

tenaga. Pada wilayah Salatiga di Jawa Tengah, komponen biaya dana standar biaya

instalasi adalah seperti pada Lampiran 1. Cost yang timbul akan dapat diamortisasi

sepanjang umur ekonomis reaktor biogas yang menurut Widodo, at al (2007) dapat

mencapai umur ekonomis 20 tahun. Pemeliharaan secara rutin diperlukan untuk

kelancaran penggunaan teknologi biogas. Komponen biaya pemeliharaan teknologi

biogas mencakup pemeliharaan digester, penampung gas, kompor dan saluran biogas

untuk menghindari kebocoran (Yusriadi, 2011).

Page 5: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

5 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Pada tahap awal adopsi teknologi biogas keterlibatan pemerintah dan aktor-aktor

sosial lainnya sangat diperlukan untuk mendorong dan menarik minat masyarakat.

Sehubungan dengan itu akan ada biaya sosialisasi. Kegiatan sosialisasi tersebut dapat

berupa ceramah tentang manfaat biogas, demonstrasi cara pembuatan biogas dan

praktek pelatihan penggunaan biogas. Proses dan biaya sosialisasi juga dilakukan

setelah pembuatan teknologi biogas untuk meningkatkan loyalitas dan kepercayaan

masyarakat untuk keberlanjutan penggunaan teknologi biogas (Baba, 2008).

Ada berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan teknologi biogas.

Teknologi yang menggunakan bahan baku feses ternak dapat mengurangi

pencemaran lingkungan (Yusriadi, 2011). Teknologi ini juga memberi dampak

positif terhadap lingkungan, diantaranya membantu program pelestarian hutan, tanah

dan air, mengurangi polusi udara dan meningkatkan sanitasi lingkungan. Selain itu,

penerapan teknologi biogas dapat mengurangi masalah kesehatan yang ditimbulkan

oleh limbah ternak (Muryanto, 2006).

Potensi biogas berbeda-beda untuk berbagai limbah kotoran sebagaimana disajikan

pada tabel 1 berikut ini :

Tabel 1.

Potensi Produksi Gas dari Kotoran Ternak

AIRBAHAN

KERING

Sapi 28 80 20 0,644 - 1.120

Sapi Perah 28 80 20 0,644 - 1,120

Kerbau 35 83 17 0,805 - 1.400

Kambing 1,13 74 26 tidak ada informasi

Domba 1,13 74 26 tidak ada informasi

Babi 3,41 67 33 0, 136 - 0,201

Ayam 0,18 72 28 0,012 - 0,021

Itik 0,34 62 38 0,022 - 0,400

JUMLAH

TINJA PER

HARI (KG)

JENIS

TERNAK

PERSENTASE

KANDUNGAN PRODUKSI GAS PER

HARI (m3)

AIR BAHAN KERING

Sapi 28 80 20 0.644 - 1.120

Sapi Perah 28 80 20 0.644 - 1.120

Kerbau 35 83 17 0.805 - 1.400

Kambing 1.13 74 26 tidak ada informasi

Domba 1.13 74 26 tidak ada informasi

Babi 3.41 67 33 0.136 - 0.201

Ayam/kampung/ras 0.18 72 28 0.012 - 0. 021

Itik 0.34 62 38 0.022 - 0,400

Manusia 0.15 77 23 0.003 - 0.004

JENIS TERNAK

Sumber: (1)Buku saku peternakan, Dit. Bina Program Dirjen Peternakan

(http://www.scribd.com/doc/40142122/3-5-Biogas);

(2)Updated Guidebook On Biogas Development (1984) dalam (Haryati, 2006).

Page 6: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

6 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Hasil dari biogas dapat diubah menjadi beberapa bentuk energi, yaitu energi panas

atau dengan bantuan generator diubah menjadi energi listrik maupun mekanik

(Haryati, 2006). Perbandingan hasil konversi energi biogas per 1m3 untuk berbagai

penggunaan adalah seperti yang ditunjukkan tabel 2 berikut ini:

Tabel 2.

Konversi Energi Biogas per 1 m3 dan Penggunaannya

Tenaga pengangkut Konversi

Penerangan Sebanding dengan lampu 60 – 100 W selama 6 jam.

Memasak Untuk memasak 3 jenis makanan untuk 5 – 6 orang

Pengganti bahan bakar

Sebanding dengan 0,8 liter bensin, elpiji 0,46 kg,

minyak tanah 0,62 liter, minyak solar 0,52 liter dan

kayu bakar 3,5 kg .

Tenaga pengangkut Menjalankan motor 1 pk selama 2 jam

Listrik Sebanding dengan 1,25 KWH listrik

Sumber: Kristoferson Dan Bolkaders (1991) dalam Haryati (2006)

Gas bio yang dihasilkan dapat digunakan untuk pembakaran karena

menghasilkan panas yang tinggi, tidak berbau, tidak berasap, dan api yang dihasilkan

berwarna biru. Hasil sampingan dari teknologi biogas adalah berupa pupuk organik

dalam bentuk padat maupun cair dengan kualitas yang tinggi. Kapasitas pupuk padat

dan pupuk cair yang dihasilkan dari setiap ukuran digester adalah sebagaimana

terlihat pada Tabel 3 berikut ini:

Tabel 3.

Produksi Pupuk Organik Berdasarkan

Ukuran Reaktor Biogas per Bulan

UKURAN REAKTOR

BIOGAS (m3)

PUPUK PADAT

(Kg)

PUPUK CAIR

(Ltr)

4 140 50

6 210 75

8 280 100

10 350 125

12 420 150

4 1 4 0 5 0

6 2 1 0 7 5

8 2 8 0 1 0 0

1 0 3 5 0 1 2 5

1 2 4 2 0 1 5 0

U K U R A N R E A K T O R

B I O G A S ( M 3 )

P U P U K P A D A T

( K G )

P U P U K C A I R

( L T R )

Sumber: http://sulteng.litbang.deptan.go.id

Page 7: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

7 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan studi kasus di Dusun To’ Durian, Lembang

Pata’padang, Kecamatan Sanggalangi’, Kabupaten Toraja Utara. Pemilihan lokasi

penelitian berdasarkan pertimbangan: 1) merupakan kawasan pedesaan; 2)

keberadaan peternak dalam skala yang beragam; 3) ketersediaan akses data. Data

diperoleh dengan cara observasi dan wawancara ke rumah penduduk.

Data dan Asumsi

Data penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh

melalui wawancara kepada masyarakat, tokoh masyarakat dan pemerintah setempat.

Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur terkait manfaat dan biaya

teknologi biogas, potensi biogas, dan nilai konversi biogas ke berbagai macam

penggunaan. Data yang terkumpul, dianalisis dengan menggunakan beberapa konsep

dan asumsi berikut ini :

1. Satu rumah sebagai satu rumah tangga

2. Semua rumah tangga dan komunitas bersedia mengadopsi teknologi biogas dan

dapat bekerjasama untuk pengembangan reaktor biogas secara komunal (satu

komunitas adalah rumah dengan jarak maksimal 50 meter)

3. Pemilihan ukuran reaktor biogas didasarkan pada potensi maksimal biogas pada

setiap keluarga/komunitas yakni sesuai jumlah kepemilikan hewan ternak pada

saat penelitian dan akan dipertahankan sepanjang umur reaktor biogas.

4. Satu batang pohon setara dengan 100 kg kayu bakar. Biaya replacement untuk

sebatang pohon adalah US $ 0,965 (Krause & Koomey (1989) dalam Renwick

at al (2007)). Satu ikat kayu bakar (satuan yang lazim di masyarakat) setara

dengan 3 kg.

5. Upah rata – rata buruh tani per hari (8 jam) adalah Rp 25.000,00

6. Penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang tercemar lebih rentan

menyerang anak–anak daripada usia dewasa. Penyakit demam dan diare yang

sering menyerang anak-anak setempat menjadi proxy dalam penelitian ini.

7. Semua masyarakat melakukan pengobatan di Puskesdes Pata’padang dengan

tarif biaya per pengobatan sebesar Rp 20.000,00

Page 8: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

8 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

8. Tersedia pasar untuk menjual pupuk organik sebagai hasil sampingan dari

reaktor biogas dengan harga Rp 350,00/kg untuk pupuk padat dan Rp

500,00/liter untuk pupuk cair.

9. Harga metana sama dengan emisi karbon dan tersedia pasar emisi karbon

menurut harga Protokol Kyoto yaitu U$ 10 per ton CO2e.

10. Suku bunga tingkat petani adalah 24 persen dan konstan setiap tahunnya

(Moll,1989).

11. Tahun dasar dalam perhitungan adalah tahun 2013.

12. Kurs terhadap USD adalah kurs tengah BI pada bulan Agustus, 2013 sebesar Rp

10.318,00.(http://www.bi.go.id/id/moneter/informasi-kurs/transaksi-

i/Default.aspx)

13. Umur ekonomis instalasi biogas adalah 20 tahun

Langkah Analisis Data

Langkah analisis data adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi kemungkinan pengembangan alternatif model individu atau

komunitas berdasarkan jarak antar rumah.

2. Penghitungan potensi biogas pada rumah tangga atau komunitas.

3. Identifikasi ukuran digester biogas yang sesuai untuk potensi biogas pada rumah

tangga atau komunitas

4. Eliminasi rumah tangga dan komunitas yang tidak potensial

5. Mengestimasi cost dan benefit pada setiap rumah tangga dan atau komunitas

yang potensial

6. Menghitung NPV, BCR, dan IRR.

7. Menentukan kelayakan adopsi model pengelolaan biogas berdasarkan nilai

NPV> 0, BCR> 1, dan IRR >i (discount rate).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden Penelitian

Jumlah rumah tangga dan kepemilikan ternak pada objek penelitian adalah

sebagaimana pada Tabel 4 dengan karakteristik demografi sebagaimana pada

Page 9: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

9 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Lampiran 2. Dari tabel tersebut terlihat bahwa 91 persen rumah tangga di Dusun To’

Durian melakukan aktivitas beternak.

Tabel 4.

Populasi Rumah Tangga dan Kepemilikan Ternak

KETERANGAN JUMLAH %

Jumlah rumah tangga 67 100%

Rumah tangga yang tidak melakukan aktivitas beternak 6 9%

Rumah tangga yang melakukan aktivitas beternak 61 91%

Sumber: Data Diolah, 2014

Potensi Model Pengembangan Ukuran Reaktor Biogas

Hasil identifikasi ukuran reaktor biogas untuk rumah tangga dan komunitas

menunjukkan ada 15 rumah tangga yang tidak potensial mengadopsi teknologi ini

karena kapasitas limbah ternak tidak cukup untuk semua ukuran digester biogas

(lampiran 3). Sedangkan kapasitas reaktor yang potensial dibangun adalah sebagai

berikut :

Tabel 5.

Jumlah Potensi per Model dan Ukuran Digester

UKURAN

DIGESTER

JUMLAH RUMAH

TANGGA

JUMLAH KOMUNITAS &

JUMLAH RUMAH

Ukuran 4 m3 5 3 (7 rumah)

Ukuran 6 m3 3 3 (15 rumah)

Ukuran 8 m3 0 1 (2 rumah)

Ukuran 10 m3 2 2 (6 rumah)

Ukuran 12 m3 5 3 (11 rumah)

Potensi Biogas Pada Skala Rumah Tangga dan Komunitas

Perhitungan potensi biogas (m3) di setiap rumah tangga dilakukan dengan terlebih

dahulu menentukan potensi gas rata-rata setiap hewan ternak. Potensi rata – rata

adalah merupakan nilai rata-rata dari potensi maksimal dan potensi minimal. Cara

pengitungan potensi per rumah tangga adalah : (jumlah ternak kerbau x rata-rata

produksi gas hewan kerbau per hari x 30 hari) + {( jumlah ternak babi dewasa + (¼

x jumlah babi anakan) x rata-rata produksi gas hewan babi per hari x 30 hari } +

Page 10: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

10 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

(jumlah ternak itik x rata-rata produksi gas hewan itik per hari x 30 hari). Sedangkan

perhitungan potensi biogas per bulan untuk komunitas adalah total penjumlahan

potensi perbulan seluruh rumah tangga yang tergabung dalam sebuah komunitas.

Hasil perhitungan potensi biogas per bulan menunjukkan potensi biogas untuk 46

rumah tangga yang memiliki hewan ternak di Dusun To’ Durian, Kecamatan

Sanggalangi’, Kabupaten Toraja Utara adalah sebesar 2.491,52 m3. Total potensi

biogas skala individu adalah 1.415,28 m3. Sedangkan total potensi biogas untuk

skala komunal sebesar 1.076,24 m3. Penghitungan potensi biogas ini menjadi dasar

untuk menentukan besar potensi subsitusi manfaat bila teknologi biogas diadopsi.

Jenis dan Jumlah Biaya

Biaya Instalasi Teknologi Biogas

Perhitungan biaya instalasi biogas untuk rumah tangga/individu mencakup semua

kebutuhan alat dan bahan pembuatan instalasi biogas, biaya tenaga ahli, tukang, dan

asisten tukang. Komponen biaya instalasi mengikuti daftar kebutuhan biaya di Kota

Salatiga dengan penyesuaian harga berlaku di lokasi penelitian. Perhitungan biaya

instalasi untuk model komunal lebih besar daripada model rumah tangga karena ada

beberapa tambahan alat sesuai jumlah rumah tangga yang tergabung dalam suatu

komunitas, yaitu: pipa gas utama (1,5”), knee polos 0,5” PVC, pipa PVC AW 0,5”,

valve gas utama KITZ, kompor, selang gas PE, T PVC 0,5”, T drat dalam 0,5”,

sokdrat luar PVC 0,5”, sokdrat dalam PVC 0,5”, manometer, water drain, dan lem

pipa PVC.

Hasil perhitungan biaya instalasi biogas per unit untuk model rumah tangga dengan

ukuran reaktor 4 m3 yakni Rp 6.488.500,00; ukuran reaktor 6 m3 sebesar Rp

7.233.500,00; ukuran reaktor 10 m3 sebesar Rp 9.168.500,00; dan ukuran reaktor 12

m3 sebesar Rp 10.093.500,00. Adapun biaya instalasi untuk model komunal berkisar

antara Rp 7.464.000,00 hingga Rp 14.774.500,00.

Page 11: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

11 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Biaya Reparasi dan Pemeliharaan

Biaya reparasi dan pemeliharaan adalah biaya untuk kebutuhan mereparasi dan

memelihara instalasi biogas agar kondisi fisik instalasi dapat bertahan lama dan

beroperasi dengan baik. Rata – rata biaya reparasi dan pemeliharaan menggunakan

acuan biaya rata-rata di Kota Salatiga yakni Rp 200.000,00 per tahun untuk semua

ukuran digester biogas.

Biaya Sosialisasi

Menurut pemerintah setempat dan beberapa tokoh masyarakat, kegiatan sosialisasi

program-program kepada masyarakat setempat relatif mudah dilakukan karena

dapat disampaikan pada acara-acara adat atau kegiatan ibadah yang frekuensi

kejadiannya tinggi. Dan masyarakat pedesaan umumnya akan mudah mengikuti

suatu program apabila terbukti hasilnya, sehingga sosialisasi disarankan dilakukan

dalam bentuk pelatihan pembuatan sebuah pilot project. Sehubungan dengan itu

perhitungan biaya sosialisasi menggunakan asumsi biaya pilot project di salah satu

potensi model komunal yaitu di lokasi To’ Gereja. Pemilihan tersebut dengan

pertimbangan bahwa lokasi ini dekat dengan gereja, salah satu fasilitas publik

penting di daerah ini, dengan lingkungan yang terlihat kumuh karena menjadi lokasi

kandang hewan para pemilik ternak yang memiliki lahan tersebut. Biaya untuk

instalasi tersebut adalah berkisar Rp 11.564.500,00 dengan tambahan kebutuhan

pelatihan lainnya, maka total biaya terhitung mencapai Rp 15.000.000,00.

Identifikasi Jenis Dan Nilai Manfaat

Tersedianya Bahan Bakar secara Mandiri

Konversi biogas untuk keperluan memasak menjadi kebutuhan prioritas dalam

penghitungan kebutuhan energi masyarakat karena dibutuhkan semua masyarakat

dan tidak memerlukan biaya tambahan yang besar dalam proses konversi dari gas

bio ke bahan bakar. Selain menjadi sumber energi alternatif manfaat lain yang terkait

adalah dapat direlokasinya waktu yang semula digunakan untuk mengumpulkan

kayu ke kegiatan produktif lainnya. Perhitungan manfaat dari tersedianya bahan

bakar secara mandiri dilakukan dengan langkah – langkah berikut ini:

Page 12: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

12 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

1. Menentukan kuantitas kebutuhan bahan bakar yang terpenuhi dan nilai

konversinya ke harga elpiji.

2. Menentukan jumlah penghematan waktu dari kegiatan pengumpulan bahan

bakar kayu dan nilai konversinya sebagai pendapatan berdasarkan rata-rata tarif

upah per jam setempat.

Total benefit berupa ketersediaan bahan bakar secara mandiri dan penghematan

waktu pengumpulan bahan bakar mencapai Rp 34.542.000,00 untuk instalasi model

individual dan Rp 60.662.000,00 untuk instalasi komunal. Terdapat beberapa

reaktor yang akan memiliki kapasitas sisa yang seharusnya bisa dikonversi ke

kebutuhan bahan bakar kendaraan bermotor yang juga menjadi kebutuhan penting

masyarakat setempat. Akan tetapi manfaat ini tidak diperhitungkan karena proses

konversi tersebut membutuhkan alat dan biaya tambahan yang tidak tersedia

informasinya.

Tersedianya Pupuk Organik Secara Mandiri

Bahan keluaran dari proses pembuatan biogas adalah pupuk organik berupa pupuk

padat dan pupuk cair yang kuantitasnya tergantung ukuran reaktor biogas. Pupuk

organik sebagai hasil sampingan tersebut akan mengurangi biaya pembelian pupuk

oleh para peternak yang juga mayoritas petani. Disamping itu akan ada penghematan

waktu produktif yang semula untuk menangani pupuk kandang. Langkah

perhitungan manfaat dari ketersediaan pupuk organik dilakukan sebagai berikut:

1. Menghitung kuantitas keluaran pupuk padat dan pupuk cair organik

berdasarkan ukuran reaktor biogas.

2. Menentukan nilai moneter keluaran pupuk dengan cara : ( Q pupuk padat x

Rp 350,00) + (Q pupuk cair x Rp 500,00).

Perhitungan penghematan waktu dari penanganan pupuk kandang dilakukan sebagai

berikut :

1. Menentukan waktu per periode penanganan pupuk kandang dan intensitas

pengumpulan pupuk kandang.

Page 13: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

13 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

2. Mengukur dan menghitung penghematan waktu mengumpulkan pupuk

kandang ke satuan moneter per tahun dengan menggunakan informasi rata –

rata upah pekerja masyarakat setempat yakni Rp 3.000,00/jam dengan cara :

(jam per penanganan pupuk x rata-rata upah buruh per jam x intensitas

pengumpulan per bulan x 12 bulan)

Total benefit terhitung dari ketersediaan pupuk organik secara mandiri dan

penghematan waktu penanganan pupuk kandang mencapai Rp 33.756.000,00 untuk

instalasi model individual dan Rp 55.428.000,00 untuk instalasi komunal. Dengan

demikian teknologi biogas memberikan manfaat pengurangan biaya pembelian

pupuk, tambahan penghasilan dari kapasitas pupuk yang tidak terpakai, serta

realokasi waktu yang semula digunakan untuk menangani pupuk kandang.

Peningkatan Kualitas Kesehatan

Penanganan limbah ternak melalui teknologi biogas mengurangi masalah kesehatan

sehingga memberi manfaat penghematan biaya pengobatan dalam hal ini digunakan

proxy biaya pengobatan penyakit diare. Menurut masyarakat setempat, anak-anak

umumnya lebih rentan terhadap penyakit diare daripada orang tua sehingga dalam

penghitungan hanya diperhitungkan biaya berobat oleh anak-anak.

Penghitungan manfaat kesehatan per tahun untuk tiap rumah tangga maupun

komunitas dilakukan dengan cara : (jumlah anak x intensitas berobat dalam setahun

x tarif berobat). Pemanfaatan limbah menjadi biogas berpotensi meningkatkan

kualitas kesehatan masyarakat setempat yakni penghematan biaya berobat bagi

penggunaan skala individu diperkirakan sebesar Rp 4.140.000 per tahun dan untuk

skala komunal adalah sebesar Rp 14.080.000 per tahun.

Peningkatan Kualitas Lingkungan

Manfaat Pengurangan Pohon Untuk Keperluan Kayu Bakar

Pengalihan bahan bakar memasak dari kayu bakar ke gas bio akan mengurangi

penebangan pohon untuk kebutuhan kayu bakar. Penghitungan benefit dari

Page 14: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

14 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

penyelamatan hutan lokal digunakan proxy biaya replacement. Biaya replacement

dalam hal ini adalah biaya penanaman pohon kembali. Metode perhitungannya

dilakukan sebagai berikut:

1. Menghitung penggunaan kg kayu bakar per tahun berdasarkan rata-rata

penggunaan saat ini.

2. Konversi penggunaan kg kayu bakar per tahun ke satuan pohon.

3. Menentukan biaya penanaman pohon/tahun dalam nilai rupiah.

4. Menentukan manfaat penghematan penanaman pohon/tahun dengan cara

(persentase) pemenuhan kayu bakar dikalikan dengan biaya penanaman

pohon/tahun.

Total manfaat pengurangan pohon dari substitusi kayu bakar ke gas bio untuk skala

individu sebesar Rp 2.771.099,00 per tahun, sedangkan untuk skala komunal sebesar

Rp 4.389.826,00 per tahun .

Manfaat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

Pemanfaatan limbah ternak melalui teknologi biogas dapat membantu mengurangi

emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Nilai pengurangan emisi GRK dari setiap instalasi

biogas dihitung berdasarkan total pengurangan emisi dan harga pasar pengurangan

karbon melalui mekanisme CDM (Clean Development Mechanism) di bawah

Protokol Kyoto. Perhitungan nilai moneter pengurangan emisi GRK adalah sebagai

berikut :

1. Menghitung pengurangan emisi GRK untuk setiap instalasi biogas. Setiap

instalasi biogas dapat mengurangi emisi GRK rata – rata 5t CO2/instalasi/tahun

(berdasarkan proyek pengembangan CDM biogas di Nepal, 2005).

2. Menetapkan harga pasar penjualan karbon/ ton. Satu ton pengurangan emisi gas

CO2 diukur berdasarkan harga karbon yang ada di pasar internasional sesuai

dengan Protokol Kyoto yaitu sebesar U$ 10 per ton CO2e dengan menggunakan

Kurs Tengah BI pada bulan Agustus, 2013 sebesar Rp 10.318,00.

3. Mengukur nilai pengurangan karbon per tahun ke satuan rupiah untuk setiap

instalasi biogas.

Page 15: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

15 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

= 5 ton x U$ 10/ton x Rp 10.318,00

= Rp 515.900,00.

Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu program sensitif

terhadap suatu perubahan. Salah satu variabel yang dapat berubah adalah variabel

discount rate. Menurut Likke et al (2000) dalam analisis cost benefit dengan

menggunakan NPV dan BCR, variabel yang paling berpengaruh adalah discount

rate. Tingkat discount rate diubah untuk melihat bagaimana nilai cost dan benefit

mengalami perubahan pada tingkat discount rate yang lebih tinggi maupun pada

tingkat discount rate yang lebih rendah (Perkins, 1994). Penelitian ini menggunakan

tingkat discount rate sebesar 24 persen yaitu tingkat suku bunga pinjaman yang

menurut Moll (1989) berlaku pada petani di Jawa Barat. Dalam penelitian ini

discount rate diasumsikan konstan setiap tahun dan disimulasikan pada tingkat 15

persen, 30 persen, dan 40 persen.

Analisis Kelayakan Adopsi Teknologi Biogas

Analisis NPV, BCR, dan IRR

Hasil perhitungan cost dan benefit menunjukkan nilai akhir NPV yang positif, BCR

lebih besar dari 1 (BCR> 1), dan tingkat IRR lebih besar dari 24% (IRR > 24%).

Nilai penghitungan IRR sangat tinggi dibandingkan tingkat suku bunga yang berlaku

di Indonesia yang berkisar antara 5,75 persen sampai dengan 12,25 persen. Analisis

tersebut menunjukkan bahwa dari 61 rumah tangga yang ada di lokasi penelitian,

teknologi biogas skala rumah tangga dan skala komunitas layak diadopsi dalam

bentuk :

1. Model skala rumah tangga saja oleh 6 rumah tangga

2. Model skala komunal oleh 5 komunitas yang terdiri atas 20 rumah tangga.

3. Alternatif pilihan antara model skala rumah tangga dengan skala komunal oleh 9

rumah tangga

Page 16: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

16 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Analisis Sensitivitas

Hasil analisis sensitivitas pada beberapa tingkatan discount rate menunjukkan baik

model skala individu maupun skala komunal terlihat bahwa semakin tinggi tingkat

discount rate maka nilai NPV dan BCR yang dihasilkan semakin menurun. Pada

tingkat discount rate 15 persen, nilai NPV> 0 dan BCR> 1 dan nilainya cukup besar.

Akan tetapi pada tingkat discount rate 30 persen nilai NPV dan BCR menurun

tetapi NPV tetap positif dan nilai BCR masih > 1. Demikian pula pada tingkat

discount rate 40 persen. Hal ini menunjukkan bahwa adopsi teknologi ini

memberikan manfaat yang lebih besar daripada biayanya sehingga layak untuk

diadopsi.

SIMPULAN DAN SARAN

Pendekatan Cost Benefit Analysis untuk potensi adopsi teknologi biogas di Dusun

To’Durian, Lembang Pata’padang, Kecamatan Sanggalangi’, Kabupaten Toraja

Utara, menunjukkan adanya benefit berupa tersedianya bahan bakar secara mandiri,

tersedianya pupuk organik secara mandiri, peningkatan kualitas kesehatan, dan

peningkatan kualitas lingkungan. Sedangkan cost yang teridentifikasi dan dapat

dihitung adalah biaya instalasi reaktor biogas, biaya reparasi dan pemeliharaan

reaktor oleh masyarakat, dan biaya sosialisasi. Terdapat pula manfaat yang

teridentifikasi tetapi tidak dapat dihitung berupa kelebihan kapasitas yang

seharusnya dapat dikonversi ke energi lainnya misalnya untuk bahan bakar

kendaraan bermotor.

Berdasarkan kriteria NPV yang positif, BCR>1, dan IRR > 24 persen, maka

teridentifikasi ada 6 rumah tangga dapat mengadopsi model individual, 20 rumah

tangga dapat tergabung dalam 5 komunitas untuk mengadopsi model komunal, dan 9

rumah tangga dapat memilih diantara model rumah tangga atau model komunal.

Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:

1. Tidak semua cost dan benefit dapat dihitung karena keterbatasan data dan

metode pengukuran. Terdapat pula asumsi-asumsi yang perlu dikaji lebih lanjut

diantaranya asumsi bahwa masyarakat dapat bekerjasama mengembangkan dan

Page 17: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

17 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

mengelola model komunal, semua hewan piaraan dikandangkan, serta kayu

bakar diperoleh dengan cara menebang pohon.

2. Analisis sensitivitas hanya menggunakan faktor discount rate, sedangkan faktor

lain yang juga mudah berubah belum dianalisis diantaranya perubahan jumlah

hewan yang diternakkan, pola pemeliharaan hewan ternak masyarakat setempat

yang tidak selalu dikandangkan, dan penambahan jumlah anggota keluarga.

Sehubungan dengan itu pihak pemerintah, stakeholder lainnya, maupun peneliti yang

bergerak dalam pengusahaan kesejahteraan ekonomi masyarakat pedesaan dapat

menjadikan penelitian ini sebagai referensi awal untuk penelitian lanjutan yang

terkait.

DAFTAR PUSTAKA :

Anonim. Kajian Metode Analisis Biaya Manfaat Hasil Litbang. (2011). Kementerian

Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan – Puslitbang Sosial,

Ekonomi dan Lingkungan.

Baba, S. (2008). Rekayasa Teknologi Biogas untuk Diadopsi Peternak Sapi Potong

di Sulawesi Selatan. Prosding Seminar Nasional Sapi Potong – Palu, 24

November 2008: 140 – 150.

Bappenas (2011). Kajian Ringkas Pengembangan Dan Implementasi Metode

Regulatory Impact Analysis (Ria) Untuk Menilai Kebijakan (Peraturan Dan

Non Peraturan) Di Kementerian Ppn/Bappenas,

http://birohukum.bappenas.go.id/data/data_kajian/Draft%20Policy%20Pape

r%2013juli.pdf, diunduh 1 Juni 2014.

BSP Nepal. (2005). Clean Development Mechanism Simplified Project Design

Document For Small – Scale Project Activities (Version 02).

Campbell, H. F.& Brown, R. P. C. (2003). Benefit-Cost Analysis-Financial and

Economic Appraisal Using Spreadsheets. New York: Cambridge University

Press.

Fuguitt, D. & Wilcox, S. J. (1999). Cost-Benefit Analysis for Public Sector Decision

Makers. United States: Greenwood Publishing Group, Inc.

Page 18: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

18 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Haryati, T. (2006). Biogas – Limbah Peternakan yang Menjadi Sumber Energi

Alternatif. Wartazoa Vol. 16, No.3: 160 – 169.

Ismaryanto, S. (1992). Pengukuran Eksternalitas Lingkungan Proyek – Proyek

Pembangunan – Pendekatan Analisis Biaya Dan Manfaat. Jakarta: Pusat

Antar Universitas – Studi Ekonomi Universitas Indonesia.

Junus, M. (1995). Teknik Membuat Dan Memanfaatkan Unit Gas Bio. Yokyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Likke., Liewelyn, R. & Musianto, L. (2000). Analisis Cost-Benefit terhadap Industri

Rokok di Indonesia. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol.2, No. 2,

September 2000.

Mishan, E. J. & Quah, E. (2007). Cost Benefit Analysis, Fifth Edition. London and

New York: Routledge, Taylor & Francis Group.

Moll, H.A.J. (1989). Farmers and Finance: Experience with Institutional Savings

andCredit in West Java. Dissertation. Wageningen Agricultural University,

TheNetherlands. Wageningen Economic Studies, Netherlands.

Muryanto., Hermawan, A., Muntoha. & Widagdo. (2006). Rekomendasi Teknologi

Instalasi Biogas Drum Skala Rumah

Tangga,http://jateng.litbang.deptan.go.id(diakses tanggal 8 Juli 2013).

Renwick, M., Subedi, P. S., & Hutton, G. (2007). A Cost-Benefit Analysis of

National And Regional Integrated Biogas And Sanitation Programs In Sub-

Saharan Africa. Draft Final Report Prepared For The Dutch Ministry Of

Foreign Affairs, 26 – 27.

Ruijs,A. (2008). The Role of Social Cost-Benefit Analysis Revisited - The role of

CBA In River Basin Management In The Netherlands. Water Economic and

Institutions Group.

Simamora., Salundik., Wahyuni & Surajin. (2006). Membuat Biogas – Pengganti

Bahan Bakar Minyak Dan Gas Dari Kotoran Ternak. Jakarta Selatan : PT.

Agro Media.

Widodo, T. W., Ana, N., & Elita, R. (2007). Pemanfaatan Limbah Industri

Pertanian Untuk Energi Biogas.

Page 19: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

19 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Yusriadi. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Adopsi Peternak Sapi

Perah Tentang Teknologi Biogas Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan.

Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Hastuti, Dewi. (2009). Aplikasi Teknologi Biogas Guna Menunjang Kesejahteraan

Petani Ternak: Mediagro, VOL.5 No.1, 2009 hal 20-26

Page 20: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

20 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Lampiran 1. Rata-rata Biaya Instalasi Biogas di Salatiga 2013

No Keterangan Unit Harga Satuan Jumlah Total Jumlah Total Jumlah Total Jumlah Total Jumlah Total

1 Bata Merah pcs 600.00Rp 1400 840,000Rp 1600 960,000Rp 1900 1,140,000Rp 2100 1,260,000Rp 2400 1,440,000Rp

2 Pasir Kasar m3 140,000.00Rp 2.5 350,000Rp 3.5 490,000Rp 4 560,000Rp 5 700,000Rp 6 840,000Rp

3 Batu Pecah 1,5-2,5 cm m3 250,000.00Rp 1.3 325,000Rp 1.5 375,000Rp 1.7 425,000Rp 1.9 475,000Rp 2.1 525,000Rp

4 Semen 40 Kg sak 50,000.00Rp 22 1,100,000Rp 25 1,250,000Rp 28 1,400,000Rp 32 1,600,000Rp 35 1,750,000Rp

5 Batang Besi 10mm pcs 45,000.00Rp 3 135,000Rp 4 180,000Rp 5 225,000Rp 6 270,000Rp 7 315,000Rp

6 Bendrat kg 16,000.00Rp 1 16,000Rp 1 16,000Rp 1 16,000Rp 1 16,000Rp 1 16,000Rp

7 1 set Pipa Gas Utama (1,5") pcs 150,000.00Rp 1 150,000Rp 1 150,000Rp 1 150,000Rp 1 150,000Rp 1 150,000Rp

8 Knee Polos 0,5" PVC Pcs 2,000.00Rp 10 20,000Rp 10 20,000Rp 10 20,000Rp 10 20,000Rp 10 20,000Rp

9 Pipa PVC AW 0,5" Btg 15,000.00Rp 10 150,000Rp 10 150,000Rp 10 150,000Rp 10 150,000Rp 10 150,000Rp

10 Selotif Pipa PVC pcs 10,000.00Rp 1 10,000Rp 1 10,000Rp 1 10,000Rp 1 10,000Rp 1 10,000Rp

11 Paku+Klem pcs 1,000.00Rp 20 20,000Rp 20 20,000Rp 20 20,000Rp 20 20,000Rp 20 20,000Rp

12 Valve Gas Utama KITZ Pcs 130,000.00Rp 1 130,000Rp 1 130,000Rp 1 130,000Rp 1 130,000Rp 1 130,000Rp

13 Kompor pcs 160,000.00Rp 1 160,000Rp 1 160,000Rp 1 160,000Rp 2 320,000Rp 2 320,000Rp

14 Mixer pcs 120,000.00Rp 1 120,000Rp 1 120,000Rp 1 120,000Rp 1 120,000Rp 1 120,000Rp

15 Selang Gas PE meter 20,000.00Rp 1 20,000Rp 1 20,000Rp 1 20,000Rp 2 40,000Rp 2 40,000Rp

16 Pipa Inlet PVC AW 4" pcs 140,000.00Rp 1 140,000Rp 1 140,000Rp 1 140,000Rp 1 140,000Rp 1 140,000Rp

17 Cat Emulsi liter 20,000.00Rp 2 40,000Rp 2 40,000Rp 3 60,000Rp 3 60,000Rp 4 80,000Rp

18 T PVC 0,5" Pcs 2,500.00Rp 1 2,500Rp 1 2,500Rp 1 2,500Rp 2 5,000Rp 2 5,000Rp

19 T drat dalam 0,5" pcs 2,500.00Rp 2 5,000Rp 2 5,000Rp 2 5,000Rp 2 5,000Rp 2 5,000Rp

20 Keni Sokdrat dalam 0,5" pcs 2,500.00Rp 1 2,500Rp 1 2,500Rp 2 5,000Rp 2 5,000Rp 2 5,000Rp

21 Sokdrat luar pvc 0,5" pcs 2,500.00Rp 2 5,000Rp 2 5,000Rp 2 5,000Rp 2 5,000Rp 2 5,000Rp

22 Sokdrat dalam pvc 0,5" pcs 2,500.00Rp 1 2,500Rp 1 2,500Rp 1 2,500Rp 1 2,500Rp 1 2,500Rp

23 Aditif Cor pcs 45,000.00Rp 1 45,000Rp 1 45,000Rp 1 45,000Rp 1 45,000Rp 1 45,000Rp

24 1 set Manometer pcs 50,000.00Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp

25 ayakan pasir (1/4") m2 15,000.00Rp 1 15,000Rp 1 15,000Rp 1 15,000Rp 1 15,000Rp 1 15,000Rp

26 Water Drain pcs 35,000.00Rp 1 35,000Rp 1 35,000Rp 1 35,000Rp 1 35,000Rp 1 35,000Rp

27 Gas Tap pcs 50,000.00Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp

28 Lem Pipa PVC pcs 10,000.00Rp 2 20,000Rp 2 20,000Rp 2 20,000Rp 2 20,000Rp 2 20,000Rp

29 Galian Tanah hari 100,000.00Rp 3 300,000Rp 3 300,000Rp 4 400,000Rp 5 500,000Rp 6 600,000Rp

30 Ember pcs 10,000.00Rp 5 50,000Rp 5 50,000Rp 5 50,000Rp 5 50,000Rp 5 50,000Rp

31 Pemeliharaan ls 200,000.00Rp 1 200,000Rp 1 200,000Rp 1 200,000Rp 1 200,000Rp 1 200,000Rp

32 Tenaga Ahli ls 1,000,000Rp 1,100,000Rp 1,200,000Rp 1,300,000Rp 1,400,000Rp

33 Tukang hari 60,000.00Rp 7 420,000Rp 8 480,000Rp 9 540,000Rp 10 600,000Rp 11 660,000Rp

34 Buruh / Pembantu tukang orang 40,000.00Rp 14 560,000Rp 16 640,000Rp 18 720,000Rp 20 800,000Rp 22 880,000Rp

6,488,500Rp 7,233,500Rp 8,091,000Rp 9,168,500Rp 10,093,500Rp TOTAL HARGA BAHAN

4m3 6m3 8m3 10m3 12m3

Page 21: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

21 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Lamiran 2 : Karakteristik Responden

A. Jenis Kelamin Responden

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014

B. Usia Responden

Sumber: Data Primer yang Diolah,2014

Pria 14 21%

Wanita 53 79%

Total 67 100%

JENIS KELAMINJUMLAH RESPONDEN

(ORANG)PERSENTASE

< 11 0 0%

11 − 20 7 10%

21 − 30 13 19%

31 − 40 18 27%

41 − 50 12 18%

51 − 60 12 18%

> 60 5 7%

USIA (TAHUN)JUMLAH RESPONDEN

(ORANG)PERSENTASE

Page 22: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

22 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Lampiran 3 : Identifikasi Kapasitas, Alternatif Model & Potensi Ukuran Reaktor Biogas

DEWASA ANAKAN

1 Nekku' 0 1 0 0 3,41

2 Bundo 0 3 0 5 11,93

3 Tanan 0 3 7 20 23 4

4 Jenny 0 2 0 1,71

5 Kurri' Batu 0 3 0 0 10,23

6 Mukkun 0 2 0 1,71

7 Yusuf Sampe 0 2 1 0 7,67

8 Petrus Randa 0 2 0 0 6,82

9 Marthen 0 3 0 0 10,23

10 Maria Ripu 0 2 0 11 10,56

11 Saba 0 3 0 6 12,27

12 Kapurung 0 2 0 4 8,18

13 Rembon 0 2 0 0 6,82

14 Upa' Masakke 0 2 0 1,71

15 Kurri' Tambunan 0 3 0 13 14,65

16 Leppe 0 2 0 0 6,82

17 Dallo 0 2 0 0 1,71

18 Kale'pe' 0 1 0 0 14,65

19 Daniel Moto' 0 2 0 0 6,82

20 Lukas 0 2 0 0 1,71

21 Tinong 0 3 0 0 14,65

22 Dito 0 2 0 0 6,82

23 Yulianus Bintan 0 1 2 0 5,12

24 Rannu 0 2 0 0 6,82

25 Appe 2 3 0 0 80,23 10

26 Yohanis Luttu 0 2 0 0 6,82

27 Sakke' To' Bulo 0 3 0 0 10,23

28 Tappu' 0 2 0 0 6,82

29 Stevanus Marampa' 0 1 7 0 9,38

30 Paginta' 0 2 0 0 6,82

4

4

4

6

10

20,79

20,45

23,18

52,86

93,87

17,05

16,2

Kalebu'

To' Bulo 1

To' Bulo 2

To' Bulo 3

To' Bulo 4

To' Bulo 5

UKURAN REAKTOR

BIOGAS RT YG

SESUAI (m3)

UKURAN REAKTOR

BIOGAS

KOMUNITAS YG

SESUAI (m3)

NONAMA KEPALA

KELUARGA

NAMA

KOMUNITAS

Kalapuan

KERBAU

BABI

ITIK

KEPEMILIKAN TERNAKKAPASITAS LIMBAH

TERNAK RT PER

HARI (KG)

KAPASITAS LIMBAH

TERNAK

KOMUNITAS PER

HARI (Kg)

Page 23: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

23 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

DEWASA ANAKAN

31 Matius Lolo 2 2 10 0 85,35 10

32 Bata 0 1 0 0 3,41

33 Pa'deng 0 2 0 0 6,82

34 Yessi Bungaran 0 1 0 0 3,41

35 Pussang 0 2 0 0 6,82

36 Daniel Barasa' 1 1 0 0 38,41 4

37 Ne' Briel 1 1 0 0 38,41 4

38 Luther Tanduk 0 2 8 0 13,64

39 Lattu' 1 4 0 0 48,64 6

40 John Nober Barre 0 2 1 0 17,9

41 Yanas Tato' 0 4 0 0 13,64

42 Reta Marampa' 0 2 0 0 6,82

43 Dina Marampa' 3 4 0 0 118,64 12

44 Rante M 2 40 0 0 206,4 12

45 Malimbu 1 1 0 0 38,41 4

46 Markus Manda' 1 1 0 0 38,41 4

47 Apping 0 1 0 0 3,41

48 Ne' Baru 0 1 0 0 3,41

49 Yusuf Bato' 0 0 3 0 2,56

50 Panggau Ponglabba 1 16 26 0 111,73 12

51 Budiarto 3 6 0 0 125,46 12

52 Dorce 0 13 0 0 44,33 6

53 Bernadus 0 5 0 0 17,05

54 Papa' Donna 0 4 3 0 16,2

55 Daniel 0 1 0 0 3,41

56 Petrus Alik 0 1 0 0 3,41

57 Hartasi' 0 0 0 15 5,1

58 Minggu 1 3 0 0 45,23 6

59 Yohanis Lempang 0 2 0 0 6,82

60 Padars Marampa' 0 3 10 0 18,76

61 Gallaran 3 3 0 0 115,23 12

22 188 84 74 1523,56 1115,46 118 94

12

10

12

6

Jumlah

12

6

8

169,79

45,17

105,81

52,05

66,54

345,5

80,23

5,97To' Gereja 1

To' Durian 2

To' Durian 3

To' Durian

To' Durian 1

To' Kantoro'

Lembang 1

To Kantoro'

Lembang 2

To' Gereja

UKURAN REAKTOR

BIOGAS RT YG

SESUAI (m3)

UKURAN REAKTOR

BIOGAS

KOMUNITAS YG

SESUAI (m3)

NONAMA KEPALA

KELUARGA

NAMA

KOMUNITAS KERBAU

BABI

ITIK

KEPEMILIKAN TERNAKKAPASITAS LIMBAH

TERNAK RT PER

HARI (KG)

KAPASITAS LIMBAH

TERNAK

KOMUNITAS PER

HARI (Kg)

Page 24: COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI …

24 ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture

Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Lampiran 4 : Contoh Perhitungan Biaya Instalasi Biogas Skala Rumah Tangga setiap Ukuran Reaktor Biogas

Jumlah Total Jumlah Total Jumlah Total Jumlah Total Jumlah Total

1 Bata Merah pcs 600Rp 1400 840,000Rp 1600 960,000Rp 1900 1,140,000Rp 2100 1,260,000Rp 2400 1,440,000Rp

2 Pasir Kasar m3 150,000Rp 2.5 350,000Rp 3.5 525,000Rp 4 600,000Rp 5 750,000Rp 6 900,000Rp

3 Batu Pecah 1,5-2,5 cm m3 300,000Rp 1.3 325,000Rp 1.5 450,000Rp 1.7 510,000Rp 1.9 570,000Rp 2.1 630,000Rp

4 Semen 40 Kg sak 48,000Rp 22 1,100,000Rp 25 1,200,000Rp 28 1,344,000Rp 32 1,536,000Rp 35 1,680,000Rp

5 Batang Besi 10mm pcs 58,000Rp 3 135,000Rp 4 232,000Rp 5 290,000Rp 6 348,000Rp 7 406,000Rp

6 Bendrat kg 15,000Rp 1 16,000Rp 1 15,000Rp 1 15,000Rp 1 15,000Rp 1 15,000Rp

7 1 set Pipa Gas Utama (1,5") pcs 160,000Rp 1 150,000Rp 1 160,000Rp 1 160,000Rp 1 160,000Rp 1 160,000Rp

8 Knee Polos 0,5" PVC Pcs 3,000Rp 10 20,000Rp 10 30,000Rp 10 30,000Rp 10 30,000Rp 10 30,000Rp

9 Pipa PVC AW 0,5" Btg 25,000Rp 10 150,000Rp 10 250,000Rp 10 250,000Rp 10 250,000Rp 10 250,000Rp

10 Selotif Pipa PVC pcs 15,000Rp 1 10,000Rp 1 15,000Rp 1 15,000Rp 1 15,000Rp 1 15,000Rp

11 Paku+Klem pcs 1,000Rp 20 20,000Rp 20 20,000Rp 20 20,000Rp 20 20,000Rp 20 20,000Rp

12 Valve Gas Utama KITZ Pcs 140,000Rp 1 130,000Rp 1 140,000Rp 1 140,000Rp 1 140,000Rp 1 140,000Rp

13 Kompor pcs 180,000Rp 1 160,000Rp 1 180,000Rp 1 180,000Rp 2 360,000Rp 2 360,000Rp

14 Mixer pcs 120,000Rp 1 120,000Rp 1 120,000Rp 1 120,000Rp 1 120,000Rp 1 120,000Rp

15 Selang Gas PE meter 25,000Rp 1 20,000Rp 1 25,000Rp 1 25,000Rp 2 50,000Rp 2 50,000Rp

16 Pipa Inlet PVC AW 4" pcs 145,000Rp 1 140,000Rp 1 145,000Rp 1 145,000Rp 1 145,000Rp 1 145,000Rp

17 Cat Emulsi liter 35,000Rp 2 40,000Rp 2 70,000Rp 3 105,000Rp 3 105,000Rp 4 140,000Rp

18 T PVC 0,5" Pcs 3,500Rp 1 2,500Rp 1 3,500Rp 1 3,500Rp 2 7,000Rp 2 7,000Rp

19 T drat dalam 0,5" pcs 5,000Rp 2 5,000Rp 2 10,000Rp 2 10,000Rp 2 10,000Rp 2 10,000Rp

20 Keni Sokdrat dalam 0,5" pcs 3,000Rp 1 2,500Rp 1 3,000Rp 2 6,000Rp 2 6,000Rp 2 6,000Rp

21 Sokdrat luar pvc 0,5" pcs 3,000Rp 2 5,000Rp 2 6,000Rp 2 6,000Rp 2 6,000Rp 2 6,000Rp

22 Sokdrat dalam pvc 0,5" pcs 3,500Rp 1 2,500Rp 1 3,500Rp 1 3,500Rp 1 3,500Rp 1 3,500Rp

23 Aditif Cor pcs 50,000Rp 1 45,000Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp

24 1 set Manometer pcs 50,000Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp 1 50,000Rp

25 ayakan pasir (1/4") m2 15,000Rp 1 15,000Rp 1 15,000Rp 1 15,000Rp 1 15,000Rp 1 15,000Rp

26 Water Drain pcs 40,000Rp 1 35,000Rp 1 40,000Rp 1 40,000Rp 1 40,000Rp 1 40,000Rp

27 Gas Tap pcs 55,000Rp 1 50,000Rp 1 55,000Rp 1 55,000Rp 1 55,000Rp 1 55,000Rp

28 Lem Pipa PVC pcs 10,000Rp 2 20,000Rp 2 20,000Rp 2 20,000Rp 2 20,000Rp 2 20,000Rp

29 Galian Tanah hari 100,000Rp 3 300,000Rp 3 300,000Rp 4 400,000Rp 5 500,000Rp 6 600,000Rp

30 Ember pcs 15,000Rp 5 50,000Rp 5 75,000Rp 5 75,000Rp 5 75,000Rp 5 75,000Rp

32 Tenaga Ahli ls 1,000,000Rp 1,100,000Rp 1,200,000Rp 1,300,000Rp 1,400,000Rp

33 Tukang hari 50,000Rp 7 420,000Rp 8 400,000Rp 9 450,000Rp 10 500,000Rp 11 550,000Rp

34 Buruh / Pembantu tukang orang 40,000Rp 14 560,000Rp 16 640,000Rp 18 720,000Rp 20 800,000Rp 22 880,000Rp

Harga Satuan

TOTAL

UnitKeteranganNo

6,488,500Rp 7,233,500Rp 8,091,000Rp 9,168,500Rp 10,093,500Rp

4m3 6m3 8m3 10m3 12m3