Court Procedures Mustafa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hukum

Citation preview

  • HUKUM ACARA DAN PUTUSAN PERKARA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DI INDONESIA

    OLEH :NY. HJ. MARNI EMMY MUSTAFA, SH., MH.

    Ketua Pengadilan Negeri Bandung/Ketua Pengadilan hubungan Industrial pada Pengadilan negeri Bandung

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • Marni Emmy Mustafa

    SISTEM PERADILAN DI INDONESIAMAHKAMAH AGUNG

    (UU NO.5 TAHUN 2004 JO. UU NO.14 TAHUN 1985)

    LINGKUNGAN PERADILAN

    MILITER(UU NO.31 TAHUN

    1997)

    LINGKUNGAN PERADILAN

    AGAMA(UU NO.7 TAHUN

    1989)

    - PERADILAN PAJAK

    LINGKUNGAN PERADILAN TATA USAHA NEGARA(UU NO.9 TAHUN 2004 JO. UU NO.5

    TAHUN 1986)

    LINGKUNGAN PERADILAN UMUM(UU NO.8 TAHUN 2004 JO. UU NO.2

    TAHUN 1986)

    - PERADILAN HAK ASASI MANUSIA

    - PERADILAN ANAK

    - PERADILAN NIAGA

    - PERADILAN KORUPSI

    - PERADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

    - PERADILAN PERIKANANEC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • WEWENANG MENGADILI PERKARA HKI

    KASUS PERDATA KASUS PIDANA

    5 Pengadilan NiagaJakarta Pusat, Medan, Semarang, Surabaya,dan

    Ujung Pandang

    30 Pengadilan Tinggi

    347 Pengadilan NegeriSeluruh pengadilan negeri di Indonesia

    Mahkamah Agung

    Mahkamah Agung

    Marni Emmy Mustafa

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    Wewenang Pengadilan untukPembatalan Sengketa PATEN

    Berdasarkan BerdasarkanUndang-Undang No. 6 Tahun 1989 jo Undang-Undang No.14 Tahun 2001Undang-Undang No.13 Tahun 1997

    Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Pengadilan Niaga

    Pengadilan Tinggi Mahkamah Agung

    Mahkamah Agung

    Marni Emmy Mustafa

  • Hukum Acara yang digunakan oleh Pengadilan Niagaselain hukum Acara perdata HIR/RBG, dalam hal tertentudigunakan hukum acara khusus berdasarkan aturanUndang-Undang No. 31 Tahun 2000 tentang DesainIndustri, Undang-Undang No. 32 Tahun 2000 tentangDesain Tata Letak Sirkuit terpadu, Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten, Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek dan Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, dengan demikianmerupakan Lex Specialis dari HIR/RBG dan Hukum acaraPerdata lainnya.

    Marni Emmy Mustafa

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan

    Penjatuhan Putusan Di Muka Umum

    Hakim Aktif Memimpin Persidangan

    Memberi Pertimbangan (Motivering) TerhadapPutusan

    Mendengar Kedua Belah Pihak

    Penyelesaian perkara dalam Tenggang Waktuyang Pantas

    Pemeriksaan Di Muka Umum

    Prinsip-PrinsipDasar Hukum Acara

    Perdata

    Hakim independent dan tidak memihak

    Prinsip-Prinsip dari Hukum Acara Perdata (Nasional)

    Marni Emmy Mustafa

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    Pengadilan Niaga untuk selanjutnya dibentuk pada Pengadilan Ujung Pandang (Makassar), Pengadilan Negeri Surabaya, Pengadilan Negeri Semarang danPengadilan Negeri Medan, beradasarkan Keputusan Presiden R.I. Nomor : 97 Tahun 1999.

    Daerah Hukum Pengadilan Niaga berdasarkan keputusan Presiden R.I. Nomor : 97 Tahun1999, adalah sebagai berikut :1. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Ujung Pandang (Makassar), meliputi wilayahPropinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku dan Propinsi Irian Jaya.2. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya, meliputi wilayah Propinsi JawaTimur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Propinsi Nusa Tengara Timur.3. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang, meliputi wilayah Propinsi JawaTengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.4. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, meliputi wilayah PropinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Lampung dan PropinsiKalimantan Barat.5. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan, meliputi wilayah Propinsi Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi dan Propinsi Daerah Istimewa Aceh

    Marni Emmy Mustafa

  • Untuk kasus pidana berlaku KUHAP Undang-Undang No.8 Tahun 1981

    Pelanggaran terhadap Paten, Merek, Desain Industri, Desain Tata Letak SirkuitTerpadu berlaku Delik Aduan

    Sedangkan untuk Hak Cipta berlaku DelikBiasa

    Marni Emmy Mustafa

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • DELIK ADUAN

    Rahasia Dagang diatur Pasal 17 (2) UU No. 30 Tahun 2000

    Desin Industri diatur Pasal 42 (3) UU No.31 Tahun 2000

    Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Pasal 42 (3) UU No.32 Tahun 2000

    Paten diatur Pasal 133 (3) UU No.14 Tahun 2001 Merek diatur Pasal 95 UU No.15 Tahun 2002

    Marni Emmy Mustafa

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    Prosedure Penyelesaian Sengketa Pembatalan Paten Berdasarkan UU No. 14 tahun 2001 Tentang PATENPasal 120 (1)

    Tenggang Waktu 14 Hr Pasal 121

    Pasal 120 (3)

    SidangPertama

    Pemeriksaan Gugatan

    Pengadilan NiagaPendaftaran gugatan

    Putusasn di PN Niaga

    Pasal 121 (2)

    Putusasn di PN Niaga

    Mulai dari pendaftaran sampai putusan 180 hari

    Tenggang Wktu 60 Hari -Damai-Jawaban-Replik-Duplik-Bukti surat/saksi-kesimpulan

    Tenggang Wktu 14 Hr setelah putusan diucapkan

    SidangPertama

    Pasal 123 (3)Pasal 123

    Tenggang Wktu 7 hr setelah diterima14 Hr setelah

    diucapkan / diberitahukan

    Memori Kasasi

    Pasal 123 (4)

    Pemberitahuan permohonan Kasasi pada termohon kasasi

    Kontra Memori Kasasi

    Pasal 123 (5)

    Harus disampaikanSetelah kasasi didaftarkan tenggang 7 hari

    Tenggang Waktu 2 hr

    Penyerahan Kontra Memori Kasasi

    Tenggang Waktu 2 hr

    Penyerahan Kontra Memori Kasasi

    Dalam Tenggang 7 hr

    MA menetapkan hari sdiang

    Pasal 123 (7)

    Tenggang Waktu 2 hr

    Putusan di MAPemeriksaan sidang di MAPanitera MA mengirim putusanKepada PN Niaga t

    Jurusita PN Niaga memberitahukan

    Isi putusan

    Pasal 123 (9) Pasal 123 (11)Pasal 123 (8) Pasal 123 (12)

    Tenggang Waktu 60 hr

    Tenggang Waktu 2 hr Tenggang Waktu 3 hrTenggang Waktu 2 hr

    MA menetapkan hari sidang

    Pasal 123 (13)

    2 hr setelah diterima PN Niaga

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    Pasal 97 ( Ayat 1 s/d 3)jo psl.121Pendaftaran gugatan ke

    PN Jakarta Pusat

    Prosedure Penyelesaian Sengketa Pembatalan Paten BerdasarkanUndang-Undang Nomor 6 Tahun 1989 jo Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1997 Tentang Paten

    Panggilan menurut pasal 121 HIR pasal 1 s/d4Pasal 122 HIR tenggang waktu harus dipertimbangkan Jauh letaknya tempat tinggal/tempat kediaman minimal Minimal 3 hariPasal 390 (1)HIR Panggilan harus disampaikan kepada orang yang bersangkutan,kalau tidak bertemu panggilan disampaikan kepada Kepala DesaPasal 390 (2)HIR kalau sudah meninggal dipanggil ahli warisnyaJika tidak diketahui maka Panggilan disampaikan kepada Kepala Desa :-apabila Tergugat berada di Singapura, tenggang panggilan satu bulan-apabila Tergugat berada di India,Cina,Jepang,Kepulauan Ind.Timur(diluarInd),atau Australia minimal 3 (tiga) bulan-apabila tergugat berada di lain tempat minimal 4 bulan

    Sidang Pemeriksaan GugatanDamaiJawabanReplikDuplikBukti/surat/saksiKesimpulanPutusan

    Pasal 125Kasasi ke Mahkamah Agung PN Jakarta Pusat Tenggang Kasasi diatur dalam UUMahkamah Agung tgl 6 Mei 1950 No.30

    Pasal 125Banding ke Pengadilan Tinggi JakartaTenggang banding menurut pasal 2 sub d pasal uu darurat no.1/1951

    Catatan : lamanya Proses PenyelesaianMulai dari tingkat pertama tidak diatur Tenggang Waktu, hanya berdasarkan SEMA No.6 Tahun1992 disetiap tingkatan Harus diselesaikan dalam tempo 6 bulan

    Marni Emmy Mustafa

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    Beberapa prinsip TRIPS yang telah diakomodasidalam Undang-undang HaKI yang baru antaralain:* Tenggang waktu yang wajar* Pembuktian terbalik* Sidang in camera (sidang tertutup)* Penetapan sementara

    Marni Emmy Mustafa

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    TENGGANG WAKTU YANG WAJARDalam perkara-perkara HaKI yang disidangkan tenggang waktu telah di penuhi

    sesuai dengan Undang-undang. Sebagai contoh:- Putusan PN Jakarta Pusat No.07/Merek/2002/PN.Niaga/Jks.Pst.tanggal 8 Mei

    2002,jo. Putusan Mahkamah Agung No.011K/N/HaKI/2002, tanggal 30 September 2002, jo. Putusan Mahkamah Agung No.02 PK/N/HaKI/2003, tanggal 13 Mei 2003

    - Putusan PN Jakarta Pusat No.37/Patent/2003/PN.Niaga.Jkt.Pst. Tanggal 9 Oktober 2003, jo. Putusan Mahkamah Agung No. 046 K/N/HaKI/2003, tanggal9 Februari 2004, jo. Putusan Mahkamah Agung No.09 PK/N/HaKI/2004 tanggal 4 Februari 2005

    - Putusan PN Jakarta Pusat No. 46/Desain Industri/2004/PN.Niaga/Jks.Pst.Tanggal 29 November 2004, jo. PutusanMahkamah Agung No. 01 K/N/HaKI/2005, tanggal 31 Maret 2005.

    - Putusan PN Jakarta Pusat No.17/Hak Cipta/2005/PN. Niaga/Jks.Pst. Tanggal18 Juli 2005, jo. Putusan Mahkamah agung No. 038 K/N/HaKI/2005

    Marni Emmy Mustafa

  • PEMBUKTIAN TERBALIK

    Dimaksud dengan pembuktian terbalik berdasarkan Pasal 119 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-Undang No.14 Tahun 2001 Tentang Paten yaitu pembuktian terbalik diterapkan mengingat sulitnya penanganan sengketa paten untuk proses. Sekalipun demikian, untuk menjaga keseimbangan kepentingan yang wajar di antara para pihak, hakim tetap diberi kewenangan memerintahkan kepada pemilik paten untuk terlebih dahulu menyampaikan bukti salinan Sertifikat Paten bagi proses yang bersangkutan serta bukti awal yang memperkuat dugaan itu. Selain itu, hakim juga wajib mempertimbangkan kerahasiaan proses yang telah diuraikannya dalam rangka pembuktian yang harus dilakukannya di persidangan. Pengertian proses yang dipatenkan atau paten bagi proses, pada dasarnya mengacu pada istilah yang sama, yaitu paten proses (process patent).

    Pada tingkat Pengadilan Niaga belum dilakukan hukum acara pembuktian terbalik sebagaimana ditentukan oleh Undang-undang Paten, masih mempergunakan hukum acara berdasarkan Pasal 163 HIR.

    Marni Emmy Mustafa

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    SIDANG IN CAMERA (SIDANG TERTUTUP)

    Kalau melihat dari alur perkara baik diPengadilan Niaga maupun di Mahkamah Agungperlindungan rahasia, belum tersedia saranapersidangan untuk perlindungan rahasia. (lihatbagan)

    Marni Emmy Mustafa

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    MEJA 1

    PANITERA / SEKRETARIS

    KETUA PENGADILAN

    NEGERI

    ALUR PERKARA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DI PENGADILAN NIAGA

    - Meneliti kelengkapan berkas perkara

    - Kasir yang menerima pembayaran uang perkara (SKUM)

    - Mencatat data-data

    - Untuk menunjuk Panitera Pengganti

    - Menunjuk Majelis Hakim

    PANMUD PERDATA

    MAJELIS HAKIM

    PENETAPAN HARI SIDANG

    Marni Emmy Mustafa

    MEJA 2

    MEJA 3

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    PENGADILAN NIAGA

    SEKSI TATA USAHA

    BAGIAN TATA

    USAHA PADA BIRO

    UMUM

    DIREKTORAT PERDATA NIAGA

    SUB. DIREKTORAT

    UMUM

    KASUBDIT KASASI DAN PENINJAUAN

    KEMBALI

    Mencatat penerimaan berkas dalam satu buku agenda.Membubuhkan tanggal penerimaan pada berkas perkaraDilampiri disposisi

    Mencatat penerimaan berkas.Tenggang waktu satu hari harus diserahkan ke Sub Direktorat Umum

    Dicatat pada buku agenda perkara Untuk digandakan Mempersiapkan pengiriman

    SEKSI PENELAAHAN

    SEKSI REGISTRASI

    KETUA MARIMAJELIS HAKIM

    Kelengkapan berkasAdviesblaadDi paraf

    Mendisposisi untuk tindak lebih lanjut.

    Mencatat informasi ke dalam buku registerkelengkapan berkasmencatat nama majelis dan panitera pengganti

    Permohonan penunjukan majelis hakimKelengkapan berkasMenunjuk Panitera Pengganti

    PPMembuat penetapan penunjukan Majelis Hakim

    Marni Emmy Mustafa

    ALUR PERKARA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DI MAHKAMAH AGUNG R.I.

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    MAJELIS HAKIM

    DIREKTORAT PERDATA

    NIAGA

    KASUBDIT KASASI DAN PENINJAUAN

    KEMBALI

    SEKSI REGISTRASI

    SUBDIT UMUM

    SEKSI TATA

    USAHA

    -Kelengkapan berkas perkara-Konsep putusan asli-Lembar pandapat-Membuat matrik proses penyelesaian perkara

    -Tenggang waktu-Untuk penyelesaian akhir-surat pengantar

    DIKIRIM KE PENGADILAN NIAGA YANG

    BERSANGKUTAN

    -Dicatat pada buku agenda perkara -Untuk digandakan -Mempersiapkan pengiriman

    Marni Emmy Mustafa

    Kembali

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    PENETAPAN SEMENTARA (INJUNCTION)Merupakan hal yang baru dalam sistem hukum Indonesia, hal ini dibentuk untuk memenuhi standar perjanjian TRIPS Agreement. Pasal49 Undang-undang No.31 tahun 2000 tentang Desain Industri,Pasal 125 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2001 Tentang Paten, Pasal 85 Undang-undang No. 15 tahun 2001 tentang Merek, Pasal 67 Undang-undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta telah memuat ketentuan penetapan sementara. Undang-undang menjelaskan penetapan sementara ini dimaksudkan untuk mencegah kerugian yang lebih besar pada pihak yang haknya dilanggar, sehingga Pengadilan Niaga diberi kewenangan untuk menerbitkan penetapan sementara guna mencegah berlanjutnya pelanggaran dan masuknya barang yang diduga melanggar HKI. Penetapan Sementara yang telah ditentukan sebagaimana diatur oleh Undang-Undang Paten sampai sekarang belum ada yang menggunakannya karena adanya ketentuan untuk memberikan jaminan apabila nanti pihak pemohon sita tidak dapat membuktikan permohonan sehingga menimbulkan kerugian.

    Marni Emmy Mustafa

  • ALUR PERKARA PIDANA DI INDONESIA (KASUS HKI)

    PENYIDIKANPasal 19 UU No. 30 tahun 2000

    tentang Rahasia DagangPasal 53 UU No. 31 thn 2000

    tentang Desain IndustriPasal 41 UU No. 32 thn 2000

    tentang tata letak sirkuit terpaduPasal 89 UU No.15 thn 2001

    tentang MerekPasal 129 UU No. 14 thn 2001

    tentang PatenPasal 71 UU No. 19 thn 2002

    tentang Hak cipta

    PENUNTUTANPasal 19 UU No. 30 ayat 4 tahun 2000

    tentang Rahasia DagangPasal 53 UU No.32 ayat 4 thn 2000

    tentang Desain IndustriPasal 41 UU No.32 ayat 4 thn 2000

    tentang tata letak sirkuit terpaduPasal 89 UU No. 15 ayat 4 thn 2001

    tentang MerekPasal 129 ayat 4 UU No. 14 ayat 4 thn 2001

    tentang PatenPasal UU No. 19 ayat 4 thn 2002

    tentang hak cipta

    PUTUSAN PENGADILAN

    PENYIDIK PNS (PPNS)

    POLRI

    PENUNTUT UMUM

    PENGADILAN NEGERI

    PENGADILAN TINGGI

    MAHKAMAH AGUNG Marni Emmy MustafaEC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • Penggugat : Tergugat : PT. Tata Logam Lestari PT. Sugi Langgeng Gentalindo

    Perkara Perdata : Nomor 37/Patent/2003/PN.Niaga.Jkt.Pst.

    Sengketa atas penemuan Genting Logam dengan hak paten

    sederhana.

    Dari Segi Hukum Acara :

    a. Pendaftaran di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tanggal 12 Mei 2003

    b. Putusan sela atas eksepsi tanggal 14 Juli 2003c. Putusan Pengadilan Niaga tanggal 12 Oktober 2003d. Kasasi ke Mahkamah Agung RI tanggal 22 Oktober 2003e. Memori kasasi tanggal 29 Oktober 2003f. Kontra memori kasasi tanggal 5 Nopember 2003g. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 9 Februari 2004h. Diberitahukan kepada Pemohon Kasasi tanggal 1 Maret 2004i. Peninjauan Kembali diajukan tanggal 26 Agustus 2004j. Memori Peninjauan kembali tanggal 26 Agustus 2004k. Putusan Peninjauan kembali tanggal 4 Februari 2005

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • Dari materi perkara :a. Permohonan penetapan sementarab. Eksepsi kewenangan absolut, yang menyatakan berwenang adalah Pengadilan Tata Usaha

    Negara. c. Perlindungan hukum terhadap merek dan paten.d. Masalah publik domain. e. Saksi ahli dari Kantor Paten.f. Pertentangan antara perkara pidana dan perkara perdata.g. Gugatan ganti kerugianh. Dasar hukum gugatan adalah pembatalan paten.

    Kasus Posisi :PT. Tata Logam Lestari (Penggugat) merupakan pemegang Paten Sederhana pada Surat Paten Sederhana No. ID 0 000 116 S tanggal 31 Mei 1996 sebagai inventor Genteng Logam. PT. Sugi Langgeng Gentalindo (Tergugat) pada pertengahan tahun 2001 telah membuat dan memproduksi genteng metal yang terbuat dari bahan lempengan besi/metal dengan Merek Dagang Sugi Roof dan telah terdaftar di Direktorat Merek dibawah No.469171 tertanggal 13 Januari 2000. Guna memenuhi permintaan pasar, Tergugat mengembangkan dan menemukan ide baru untuk mengubah dan merombak model Genteng Empat Daun Satu Susun, Genteng Empat Daun Dua Susun, Genteng Empat Daun Tiga Susun Dan Genteng Empat Daun Empat Susun.

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • Menurut Majelis Hakim Tergugat terbukti telah melakukan perbuatan melawan hukum dan harus dihukum membayar ganti kerugian. Sita jaminan yang telah dilaksanakan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Tangerang sebagaimana Berita Acara Sita Jaminan No.37/BA.PATEN/2003/PN.NIAGA. JKT.PST., tanggal 26 September 2003 terhadap 1 (satu) unit mesin Rool Forming yang dipakai untuk mencetak genteng logam ukuran 2 x 4,3 x 4,4 x 4 dll, serta 5.000 lembar genteng ukuran 2 x 4 yang terdapat di Gudang Mutiara Kosambi Jalan Raya Perancis No.188 Blok C-23, Tangerang, harus dinyatakan sah dan berharga.

    Amar Putusan Pengadilan Niaga tertanggal 9 Oktober 2003 :Majelis Hakim Pengadilan Niaga memutuskan yang dalam amar putusannya berbunyi adalah menolak

    eksepsi Tergugat, dan dalam provisi menolak provisi Penggugat, serta dalam pokok perkara yaitu :a. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian.b. Menyatakan Pengugat sebagai Pemegang Hak Paten Sederhana terhadap Genteng Logam sesuai

    Surat Paten No.ID 0 000 116 S tanggal 13 Mei 1996.c. Menyatakan perbuatan Tergugat yang telah memproduksi/membuat atau menyediakan untuk dijual

    Genteng Merek SUGI ROOF adalah Perbuatan Melawan Hukum yang merugikan bagi Penggugat.d. Menghukum Tergugat membayar ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus

    juta rupiah) sejak putusan perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap.e. Menyatakan sita jaminan yang telah dilaksanakan adalah sah dan berharga ;f. Menghukum Tergugat untuk membayar ongkos perkara yang hingga kini diperhitungkan sebesar Rp.

    5.000.000,- (lima juta rupiah);g. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya.

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • Majelis Hakim peninjauan kembali dalam pertimbangan adanya pertentangan antara putusan pidana dan perdata menyatakan, walaupun pemohon peninjauan kembali di dalam putusan pidana telah diputus bebas dari dakwaan, namun sesuai dengan Pasal 1919 KUHPerdata, putusanbebas tidak dapat dimajukan untuk menangkis ganti kerugian. Berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis peninjauan kembali menolak permohonan peninjauan kembali dari PT. Sugi Langgeng Gentalindo tersebut,

    Pada kasus ini terdapat gugatan secara pidana di Pengadilan Negeri Tangerang dengan nomor perkara Nomor 830/Pid.B/2003/PN.TNG., yang telah diputus pada tanggal 28 Januari 2004 yang dimana amar putusannnya sebagai berikut :Menyatakan Terdakwa YOSEF HIMAWAN (Direktur PT. Langgeng Gentelindo) tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum.Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari segala dakwaan.Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • KASUS No.1041/PID/B/2002/PN.BDGTerdakwa :Ny. DELIA WIJAYADakwaan :Bahwa pada hari Rabu tanggal 08 Mei 2002 sekira jam 11.00 Wib. di Karaoke DINDA Jl. Sudirman Bandung, telah terjadi Tindak Pidana Hak

    Karya Cipta dilakukan oleh pemilik atau pengusaha karaoke DINDA dengan cara dengan sengaja tanpa hak menyiarkan atau menjualkepada umum suatu ciptaan dan tidak membayar royalty kepada Yayasan Cipta Indonesia.

    Putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 19 September 2002Yang amar putusannya berbunyi :MENGADILI :1.Menyatakan terdakwa Ny. DELIA WIJAYA, tersebut diatas terbukti sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana DENGAN

    SENGAJA, MENYIARKAN KEPADA UMUM SUATU CIPTAAN ;2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama : 1 (satu) tahun dan denda sebesar Rp. 100.000,- (seratus

    ribu rupiah) subsidair 1 (satu) bulan kurungan ;3. Menetapkan bahwa lamanya terdakwa ditahan akan dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;4. Memerintahkan barang bukti berupa :- 1 (satu) buah daftar lagu Indonesia ;- 3 (tiga) buah VCD lagu Ever Grend 2, 4, 5 ;- 1 (satu) buah VCD lagu Ebit G.Ade ;- 1 (satu) buah VCD lagu balada 2002 ;- 1 (satu) buah VCD Diva Slank Rock ;- 1 (satu) buah speaker, 1 (satu) buah Mic ;- 1 (satu) buah VCD Player yang merupakan kelengkapan Karaoke ; Dirampas untuk dimusnahkan ;5. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan Kota ;6. Menghukum terdakwa membayar ongkos perkara Rp.10.000,- (sepuluh ribu) ;

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • Putusan Pengadilan Tinggi Jawa Barat No. 362/Pid/2002/PT.Bdg. Tanggal 2 Desember 2002, yang amar putusannya berbunyiyang pada pokoknya menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 19 September 2002 No.1041/Pid/B/2002/PN.Bdg.

    Putusan Mahkamah Agung No.1062 K/Pid/2003 tanggal 30 Agustus 2003, yang amar putusannya berbunyi :MENGADILI :Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa : Ny. DELIA WIJAYA tersebut ;Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 19 September 2002 No.1041/Pid/B/2002/PN.Bdg., yang telah dikuatkan

    oleh Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 2 Desember 2002 No.362/Pid/2002/PT.Bdg ;MENGADILI SENDIRI :1. Menyatakan bahwa Terdakwa : NY. DELIA WIJAYA tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak

    pidana sebagimana yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum kepadanya ;2. Membebaskan oleh karena itu dari segala dakwaan ;3. Menyatakan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya harus dipulihkan seperti semula

    (Rehabilitasi) ;4. Memerintahkan barang bukti berupa :- 1 (satu) buah daftar lagu Indonesia ;- 3 (tiga) buah VCD lagu Ever Grend 2, 4, 5 ;- 1 (satu) buah VCD lagu Ebit G.Ade ;- 1 (satu) buah VCD lagu balada 2002 ;- 1 (satu) buah VCD Diva Slank Rock ;- 1 (satu) buah speaker, 1 (satu) buah Mic ;- 1 (satu) buah VCD Player yang merupakan kelengkapan Karaoke ;

    Dikembalikan kepada yang berhak/Terdakwa ;5. Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi ini kepada Negara ;

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • KASUS No.845/PID/B/2005/PN.BDG

    Terdakwa :Ir. YANTO HERMANSYAH Bin HERMANSYAHDakwaan :PrimairBahwa Terdakwa telah menggunakan merek NLK pada cover kemasannya yang secara keseluruhan

    merek tersebut terdapat kesamaan baik pada penempatan huruf, bentuk huruf dan warna yang dipergunakan untuk barang sejenis dengan merek NLK milik PT. NICHIAS LEAKLES TELISON GASKET MANUFACTURING / PT. NLT GASKET MFG yang telah terdaftar di DepartemenKehakiman dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual NomorAgno.ROO-01-09668 sejak tanggal 9 September 2002 Daftar Nomor : 515145 dan DaftarNo.515146 tanggal 9 September 2002 dengan harga jual Rp.11.000,- lebih murah dari harga yang ditetapkan oleh PT. NLT GASKET MFG, sehingga atas perbuatan terdakwa menggunakan merekNLK tanpa izin dari PT. NLT GASKET MFG tersebut, pihak PT. NLT GASKET MFG merasadirugikan sebesar 30 % dari omset penjualan atau sekitar Rp. 60.000.000,- setiap bulan ;Sebagaimana diatur dalam Pasal 90 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek ;

    SubsidairSebagaimana diatur dalam Pasal 94 (1) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek ;.

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • Putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 20 Oktober 2005Yang amar putusannya berbunyi :MENGADILI :1.Menyatakan terdakwa Ir. YANTO HERMASYAH Bin HERMANSYAH tidak terbukti secara sah dan

    meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dalam DakwaanPrimair ;

    2. Membebaskan ia Terdakwa oleh karena itu dari Dakwaan Primair tersebut ;3. Menyatakan terdakwa Ir. YANTO HERMASYAH Bin HERMANSYAH telah terbukti secara sah dan

    meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa Hak memperdagangkan barang yang diketahuiatau patut diketahui bahwa barang tersebut merupakan hasil pelanggaran ;

    4.Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Ir. YANTO HERMASYAH Bin HERMANSYAH tersebut denganpidana kurungan selama 8 (delapan) Bulan ;

    5. Menetapkan bahwa masa selama Terdakwa ditahan, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

    6. Menetapkan agar barang bukti berupa :- 3 (tiga) set packing Top Set NLK-H013 Prima Grand yang diduga palsu, 470 buah packing blok mesin

    sepeda motor yang diperuntukkan untuk sepeda motor Honda Grand dan Legenda, 100 buah packing blok mesin bawah sepeda motor yang diperuntukan sepeda motor Honda Grand, 100 lembar cover dus untuk kemasan spare part merk NLK, dirampas untuk dimusnahkan ;

    - 34 (tiga) set packing Top Set NLK-H013 Prima Grand yang diduga asli, 1 (satu) set packing Top Set NLK-H-024 Legenda asli dikembalikan kepada saksi Ir. SLAMET MANGUNSONG ;

    - 192 buah packing blok mesin sepeda motor yang diperuntukan untuk sepada motor Yamaha Vega R dan Crypton, dikembalikan kepada Terdakwa ;

    7. Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • STUDI KASUS HAK CIPTA

    Pengadilan Negeri :

    Pengadilan Negeri Bandung No.1399/Pid/B/2002/PN.BDG, tanggal 20 Januari 2003.

    - Bahwa Majelis Hakim dalam putusannya memberikan pertimbangan hukum yang

    pokoknya sebagai berikut :

    - Terdakwa didakwa melanggar Pasal 44 ayat 2 UU No.12 tahun 1997 tentang Hak

    Cipta yang dimana haruslah memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :

    1. Barang Siapa

    2. Dengan sengaja,

    3. Menyiarkan, memamarkan, mengedarkan atau menjual kepada umum,

    4. Suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

    -Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Dengan sengajamengedarkan atau menjual kepada umum suatu cuptan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta.

    -Menghukum terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 10(sepuluh) bulan.

    -Menghukum Terdakwa dengan hukuman denda sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) subsidair 1 (satu) bulan kurungan.

    -Menyatakan barang bukti dirampas untuk dimusnahkan.

    MUSRILCV. ECG

    Jakarta

    TERDAKWA :PELAPOR :

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • Catatan terhadap kasus ini :

    1.Terdakwa didakwa dengan Undang-Undang Hak Cipta

    No.12 tahun 1997, sebelum dilakukan perubahan ;

    2. Terdakwa membeli Buku dari seseorang yang bernama

    Syamsudin, tetapi tidak jelas siapa orangnya, sehingga

    dimana buku bajakan itu dicetak tidak jelas ;

    3. Dari bukti yang diajukan : Surat Perjanjian Penerbitan

    atas nama CV. EGC tidak jelas alamatnya ;

    4. Perjanjian Lisensi antara pihak CV. EGC dengan penerbit

    asing dibuat dalam bahasa Inggris tanpa terjemahkan

    kedalam bahasa Indonesia ;

    5. Pihak yang dirugikan bisa menggugat ganti rugi atas

    kasus ini ;

    6. Putusan ini telah mempunyai kekuatan hukum yang pasti.

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • KASUS PERKARA NO.46/DESAIN INDUSTRI/2004/PN.NIAGA/JKT.PST.

    Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat NO.46/DESAIN INDUSTRI/2004/PN.NIAGA/JKT.PST.tanggal 29 Nopember 2004, yang amarnya berbunyi :

    MENGADILI :

    1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya ;

    2. Menyatakan Desain Industri Lemari Nomor ID 0 0066 357 atas nama Tergugat tidak mempunyaikebaruan ;

    3. Menyatakan batal pendaftaran Desain Industri Lemari Nomor ID 0 0066 357 atas namaTergugat dengan segala akibat hukumnya ;

    4. Memerintahkan Turut Tergugat untuk mencatat pembatalan pendaftaran Desain Industri LemariNomor ID 0 0066 357 atas nama Tergugat dalam daftar Umum Desain Industri danmengumumkan dalam berita Resmi Desain Industri ;

    5. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) ;

    1. ROBERT ITO

    2. DIRJEN HKI

    PT.CAHAYA BUANA

    INTITAMA

    TERGUGATPENGGUGAT :

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • Putusan Mahkamah Agung RI No.01 K/N/HaKI/2005 31 Maret 2005, yang amarnya berbunyi :

    MENGADILI :

    - Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : ROBERT ITO tersebut ;

    - Membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 29 Nopember 12004 No.46/Desain Industri/2004/ PN.Niaga/Jkt.Pst. ;

    MENGADILI SENDIRI :

    1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

    2. Menghukum Termohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkatperadilan, yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah)

    Catatan atas kasus ini :Putusan Pengadilan Niaga Disain Industri milik Tergugat tidak mempunyai nilai kebaruan.

    Putusan Mahkamah Agung RI :

    - Bahwa Desain industri milik Tergugat yang dimintakan dan selanjutnya diberikan perlindunganDesain Industri adalah konfigurasi (T.1) sedang Desin Industri milik Pengugat yang dimintakanperlindungan Desain Industri adalah bentuk dan konfigurasi serta ornamen (P.1).

    Bahwa terdapat perbedaan antara desain milik Penggugat dengan desain milik Tergugat sepertitampak pada konfigrasi (ukir yang menonjol) pada desain milik Penggugat, sementara desainTergugat tidak memiliki tonjolan, demikian pula konfigurasi yang terdapat pada pintu, berupagaris-garis seperti anyaman tikar yang tidak sama dan tidak ditiru lemari pada Desain industrimilik Tergugat.

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • KASUS PERKARA NO.17/HAK CIPTA/2005/PN.NIAGA.JKT.PST.

    Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat NO.17/HAK CIPTA/2005/PN.NIAGA.JKT.PST. tanggal 14 Juli 2005, yang amarnya berbunyi :

    MENGADILI :

    DALAM PROVISI :

    Menolak Provisi Penggugat ;DALAM POKOK PERKARA :

    - Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ;- Menyatakan Para Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum ;- Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar Royalty, Denda dan Bunga terhitung

    sejak tanggal 31 Mei 2003 dengan perinscian sebai betrikut :

    Membayar Royalty sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) setahun ;

    - Denda sebesar 200% per tahun dari Royalty ;- Bunga 2 % per bulan dari Royalty ;- Menolak gugatan Penggugat untuk selain selebihnya ;- Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar onkos perkara sebesar Rp. 5.000.000,-

    (lima juta rupiah) ;

    1. PT. HOTEL SAHID JAYA INT.

    2. BADAN PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN HOTEL DAN RESTAURAN INDONESEIA

    YAYASAN KARYA CIPTA

    INDONESIA (YKCI)

    TERGUGATPENGGUGAT :

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • Putusan Mahkamah Agung RI No.038 K/N/HaKI/2005 26 Oktober 2005, yang amarnya berbunyi :

    MENGADILI :

    - Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I. HOTEL SAHID JAYA INTERNASIONAL danPemohon Kasasi II. Badan Pengurus Pusat Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) tersebut ;

    - Menolak permohonan dari Pemohon Kasasi dan Pemohon Kasasi III Yayasan Karya Cipta Indonesia (YCKI) tersebut ;

    - Menghukum para Pemohon Kasasi I dan II untuk membayar biaya perkara pada semua tingkatperadilan, yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah)

    Catatan atas kasus ini :Putusan Pengadilan Niaga

    - Penggugat menggugat Tergugat dengan dasar perbuatan melawan hukum karena tidak membayarroyalty ;

    - Pengadilan Niaga mengabulkan gugatan Penggugat ;

    Putusan Mahkamah Agung RI :

    - Membatalkan putusan Penagidaln Niaga dengan pertombagan tarif baru royalty sebesar 500% belum disepakati dan belum mengikat, maka ganti rugi oleh Hakim didasarkan pada perbuatanmelawan hukum Pasal 1365 KUHPerdata.

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    Kasus Perkara No.06/Merek/2005/PN.Niaga.JKT.PST.

    PENGGUGAT: TERGUGAT:CHENG SEN DJIANG 1. PT.ASTRA HONDA MOTORGUNAWAN CHANDRA 2. PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

    Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat perkara No.06/Merek/2005/PN.Niaga.JKT.PST yang dalam amarnyaberbunyi : MENGADILI

    DALAM KONPENSIDALAM EKSEPSI: - Menolak eksepsi Tergugat IDALAM POKOK PERKARA:1.Menerima dan mengabulkan Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;2.Menyatakan merek-merek TERGUGAT I KARISMA 125, KARISMA 125 D,dan KARISMA dengan Nomor-

    nomor Pendaftaran: 520497, 520496, 520150, untuk melindungi jenis barang di kelas 12 yang terdaftarTERGUGAT II telah digunakan tidak sesuai dengan merek-merek yang didaftarkan tersebut dalamperedaran/dipasaran;

    3.Menyatakan hapus pendaftaran merek-merek KARISMA 125, KARISMA 125 D dan KARISMA atas namaTERGUGAT I dengan Nomor Pendaftaran: 520497, 520496,520150, untuk melindungi jenis barang dikelas 12 dengan segala akibat hukumnya;

    4.Memerintahkan TERGUGAT II untuk mentaati Putusan pengadilan Niaga dalam perkara aquo danmelaksanakan penghapusan pendaftaran merek-merek KARISMA 125, KARISMA 125 D, danKARISMA dengan Nomor Pendaftaran 520497, 520496, 520150 atas nama TERGUGAT I dari DaftarUmum merek dan selanjutnya mengumumkan dalam Berita Resmi Merek sesuai dengan ketentuanUndang-undang Merek yang berlaku;

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    Putusan Mahkamah Agung RI No. 031 K/N/Haki/2005, 19 Desember 2005 yang amarnya berbunyi:MENGADILI:Dalam Kopensi;Dalam Ekspesi:- Menolak eksepsi Tergugat IDalam Pokok Perkara:- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;Dalam rekonpensi:1. Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekonpensi untuk sebagian;2. Menyatakan Penggugat dalam Rekopensi adalah satu-satunya pemilik pendaftar pertama dan pemegang

    hak khusus atas merek-merek terkenal beserta variasinya yaitu:-KARISMA 125 dengan No. Pendaftaran 520497 tertanggal 30 Oktober 2002;-KARISMA 125 D dengan No. Pendaftaran 520150 tertanggal 30 Oktober 2002;-KARISMA Xi 125 D dengan No. Agenda DOO.2004. 33858.34199 tanggal 11 November 2004;-KARISMA XD 125 D dengan No. Agenda DOO.2004. 33859.34200 tanggal pendaftaran 29 Juni 2004;-KARISMA dengan No. Agenda DOO.2004.22172. 22347 tanggal pendaftaran 4 Agustus 2004;-KARISMA XT 125 D dengan No. Agenda DOO.2004.33310.33651 tanggal pendaftaran 8 November 2004;-KARISMA XR 125 D dengan No. Agenda DOO.2004.33311.33652 tanggal pendaftaran 8 November 2004;Masing-masing untuk melindungi jenis barang kelas 12 9 bukti T.1-I s/d T9.1-9)

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    3. Menyatakan bahwa Tergugat dalam rekopensi secara tanpa hak telahmenggunakan merek KARISMA dan KRISMA yang mempunyai persamaanpada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek-merek terkenal KARISMA terdaftar dan variasinya milik Penggugat dalam rekopensi.

    4. Memerintahkan tergugat dalam Rekopensi untuk menghentikan produksi, peredaran dan/atau perdagangan barang yang menggunakan merekKARISMA dan KRISMA tersebut.

    5. Menolak gugatan yang selebihnya;Dalam Konpensi dan Rekopensi;Menghukum Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi untuk

    membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah);Menghukum Termohon Kasasi/Penggugat asal untuk membayar biaya perkara

    dalam tingkat kasasi sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    Catatan kasus ini: Bahwa dasar gugatan Penggugat adalah bahwa Tergugat I telah

    menggunakan merek KARISMA 125 daftar No. 520497, KARISMA 125 D daftar No. 520496 dan KARISMA daftar No. 250150 tidak sesuai denganmerek yang di daftra sebab merek-merek KARISMA milik Tergugat I tersebut(bukti P-2, P-3, P-4, T-I,T-3,TI-14) ditulis dengan huruf balok tegak berdirisecara berjarak dengan warna putih sedang yang beredar dipasaran ditulisdengan huruf kecil bersambung dengan kombinasi warna.

    Bahwa merek KRISMA 125 EFC yang baru di ajukan pendaftarannya olehPenggugat kepada Tergugat II, mempunyai persamaan pada pokoknyadengan merek terkenal dan terdaftar KARISMA milik Tergugat I baik dalamkata, bunyi ucapan maupun jenis barang yang dilindungi yaitu Sepeda motor dan barang lain dalam kelas 12.

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)Rp. 1.500.000.000,-PALING LAMA 5 TAHUNPASAL 72 (9) HAK CIPTARp. 150.000.000,-PALING LAMA 2 TAHUNPASAL 72 (8) HAK CIPTARp. 150.000.000,-PALING LAMA 2 TAHUNPASAL 72 (7) HAK CIPTARp. 150.000.000,-PALING LAMA 2 TAHUNPASAL 72 (6) HAK CIPTARp. 150.000.000,-PALING LAMA 2 TAHUNPASAL 72 (5) HAK CIPTA

    Rp. 1.000.000.000,-PALING LAMA 5 TAHUNPASAL 72 (4) HAK CIPTARp. 500.000.000,-PALING LAMA 5 TAHUNPASAL 72 (4) HAK CIPTARp. 500.000.000,-PALING LAMA 5 TAHUNPASAL 72 (2) HAK CIPTA

    Rp. 5.000.000.000,-PALING SINGKAT 7 TAHUNPASAL 72 (1) HAK CIPTARp. 200.000.000,-1 TAHUNPASAL 94 MEREKRp. 800.000.000,-4 TAHUNPASAL 93 MEREKRp. 800.000.000,-4 TAHUNPASAL 92 (2) MEREK

    Rp. 1.000.000.000,-PALING LAMA 5 TAHUNPASAL 92 (1) MEREKRp. 800.000.000,-4 TAHUNPASAL 91 MEREK

    Rp. 1.000.000.000,-PALING LAMA 4 TAHUNPASAL 90 MEREKRp. 250.000.000,-PALING LAMA 2 TAHUNPASAL 16 PATEN SEDERHANARp. 500.000.000,-PALING LAMA 4 TAHUNPASAL 16 PATEN BIASARp. 300.000.000,-PALING LAMA 3 TAHUNPASAL 42 DESAIN TATA LETAKRp. 300.000.000,-PALING LAMA 4 TAHUNPASAL 54 DESAIN INDUSTRI

    PALING BANYAK Rp. 300.000.000,-PALING LAMA 2 TAHUNPASAL 17 RAHASIA DAGANG

    DENDAPENJARAMELANGGAR UNDANG-UNDANG

    BATASAN ANCAMAN HUKUMAN

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    Aturan sanksi pidana harus terus disosialisasikan, agar menjerakan calon pelaku pelanggaran.

    Penjeraan terdari dari :1. Penjeraan Spesifik

    Yaitu membuat pelaku jera.2. Penjeraan Umum

    Yaitu membuat anggota komunitasnya jera.

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    DATA PERKARA HKI YANG DISIDANGKAN DI PENGADILAN NEGERI BANDUNG DARI TAHUN 2003 S/D TAHUN 2005

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971123/PID/B/2003/PN.BDG.TEXON SIMBOLON BIN SADAR SIMBOLON

    10.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971122/PID/B/2003/PN.BDG.LISA PUTRA b. MIRZA

    9.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971121/PID/B/2003/PN.BDG.BUDIMAN PARDEDE

    8.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971120/PID/B/2003/PN.BDG.ASTI SIMBOLON

    7.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971119/PID/B/2003/PN.BDG.GESMAN SIHOLE BIN SIHOLE

    6.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971118/PID/B/2003/PN.BDG.BANGUN ROY MANALU

    5.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971117/PID/B/2003/PN.BDG.THEOMAN SIHOMBING

    4.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971115/PID/B/2003/PN.BDG.UBASORIM SIMANJUNTAK

    3.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971045/PID/B/2003/PN.BDG.DENNY HASADA RAHARJA

    2.

    6 BULAN PERCOBAAN 10 BULAN DENDA Rp. 10.000.000,- SUBSIDAIR 1 BULAN

    1. 44 (1) 12/1997 perubahan atas UU No.6/1982 diubah dgn UU No.7/1997 jo. Psl. 55 (1) ke-1e KUHP.

    2. Primair : 91 UU No.15/2001 jo. 55 (1) ke-1 KUHP Subsidair : 92 (2) UU No.15/2001 jo. 55 (1) ke-1 KUHP.

    3. 382 bis jo. 55 (1) ke-1 KUHP

    78/PID/B/2003/PN.BDG.TEK HOLMAN CENDARA AL AHOK4 1 2003

    1.

    PUTUSANPASAL YANG DIDAKWAKANNOMOR PERKARA & NAMA TERDAKWANO.URUT

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971139/PID/B/2003/PN.BDG.CLARA SIHOTANG

    24.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971138/PID/B/2003/PN.BDG.RISDA SIHOMBING

    23.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971137/PID/B/2003/PN.BDG.RIANTO SIHOTANG

    22.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971136/PID/B/2003/PN.BDG.MUSTAKIM ROMANA

    21.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971135/PID/B/2003/PN.BDG.FELIX SUGIARTO

    20.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971134/PID/B/2003/PN.BDG.LAMHOT SIHALOHO

    19.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971133/PID/B/2003/PN.BDG.EDWARDI b DANIEL

    18.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971132/PID/B/2003/PN.BDG.SURIPTO

    17.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971131/PID/B/2003/PN.BDG.IWAN GUNAWAN

    16.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971128/PID/B/2003/PN.BDG.RISTON MANALU

    15.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971127/PID/B/2003/PN.BDG.ARTHUR SOERJADI b JOHANES SOERJADI

    14.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971126/PID/B/2003/PN.BDG.ROSMINDA SINAGA bt NURI

    13.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971125/PID/B/2003/PN.BDG.DADAN SUNDANA

    12.

    1 TAHUN44 (2) UU 12/19971124/PID/B/2003/PN.BDG.TINI KARTINI

    11.

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    6 BULAN PERCOBAAN 1 TAHUN1. 90 UU 15/20012. 91 UU 15/2001

    1189/PID/B/2004/PN.BDG.HJ. EUIS JUBAEDAH

    8.

    6 BULAN PERCOBAAN 1 TAHUN1. 90 UU 15/20012. 91 UU 15/2001

    1188/PID/B/2004/PN.BDG.LINDA SUGITA

    7.

    8 BULAN1. 72 (2) UU 19/2002 jo. 55 (1) Ke-2 KUHP jo. 64 (1) KUHP

    2. 40 huruf c UU 8/1992 jo. 55 (1) Ke-2 jo. 64 (1) Ke-1 KUHP

    693/PID/B/2004/PN.BDG.RUDI SUSANTO

    6.

    8 TAHUN1. 72 (2) UU 19/2002 jo. 55 (1) Ke-2 KUHP jo. 64 (1) KUHP

    2. 40 huruf c UU 8/1992 jo. 55 (1) Ke-2 jo. 64 (1) Ke-1 KUHP

    691/PID/B/2004/PN.BDG.R. AHMAD NUGRAHA

    5.

    8 BULAN1. 72 (2) UU 19/2002 jo. 55 (1) Ke-2 KUHP jo. 65 (1) KUHP

    2. 40 huruf c UU 8/1992 jo. 55 (1) Ke-2 jo. 64 (1) Ke-1 KUHP

    690/PID/B/2004/PN.BDG.WIMPIE SURYA

    4.

    1 TAHUN72 (2) UU 19/2002 jo. 55 (1) Ke-2 KUHP jo. 64 (1) KUHP

    680/PID/B/2004/PN.BDG.DAVID SURYONO

    3.

    3 BULAN1. 90 UU 15/2001 jo. 64 (1) KUHP2. 91 UU 15/2001 jo. 64 (1) KUHP3. 94 (1) UU 15/2001 jo. 64 (1) KUHP

    1139/PID/B/2004/PN.BDG.HANDY MULIAWAN

    2.

    1 TAHUN 4 BULAN

    1. 72 (1) UU 9/20022. 72 (2) UU 9/2002

    60/PID/B/2004/PN.BDG.TARYA SUTARYA b ANDI SUHANDI

    1.

    TAHUN 2004

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    8 BULANPRIMAIR : 90 UU 15/2001SUBSIDAIR : 94 (1) UU 15/2001

    845/PID/B/2005/PN.BDG.IR. YANTO HERMANSYAH

    3.

    1 BULAN PERCOBAAN 3 BULAN72 (1) UU 19/2002368/PID/B/2005/PN.BDG.YOPPI ARDIYANTO

    2.

    1 TAHUN6 BULAN

    1. PRIMAIR : 72 (1) UU 19/2002 jo. 55 (1) Ke-1 KUHP.

    2. SUBSIDAIR : 72 (2) UU 19/2002 jo. 55 (1) Ke-1 KUHP.

    3. 480 Ke-1 KUHP jo. 55 (1) Ke-1 KUHP.

    300/PID/B/2005/PN.BDG.GANDA SIHOLE LIMBONG, JURNAWEN SIHOLE, THONCEN LIMBONG, ARIF RAHMAN HAKIM

    1.

    TAHUN 2005

  • DAFTAR PERKARA TINDAK PIDANA HKI TAHUN 2005

    FKuatkan20 juta sub. 6 bl.511490 K/PID/2005

    18.

    J211285 K/PID/2005

    17.

    J211266 K/PID/2005

    16.

    IBebas1263 K/PID/2005

    15.

    IKuatkan11259 K/PID/2005

    14.

    I1256 K/PID/2005

    13.

    I221246 K/PID/2005

    12.

    I5 juta sub.3 bl.2 juta sub. 1 bl.31240 K/PID/2005

    11.

    I211234 K/PID/2005

    10.

    IKuatkan11233 K/PID/2005

    9.

    IKuatkan300.000 sub. 3 bl.101231 K/PID/2005

    8.

    IKuatkan11226 K/PID/2005

    7.

    FKuatkan11035 K/PID/2005

    6.

    IKuatkan20 juta sub.6 bl621030 K/PID/2005

    5.

    GKuatkan1945 K/PID/20054.

    GKuatkan1941 K/PID/20053.

    GBebas920 K/PID/20052.

    IKuatkan1723 K/PID/20051.

    T+PNOTlkKblDendaHariBlnThnDendaHariT+PThn

    KeteranganTIM

    PUTUSAN MAPts - PTPts PNNOKASASINo

  • RINCIAN PERKARA HKI DARI TAHUN 2002 S/D 2005

    1176512138163JUMLAH

    230272014751202005

    203251304136252004

    2541591285042003

    44990222602002

    SISA AKHIRN.O.TOLAKKABULCABUTPUTUSMASUKSISA AWALTAHUN

    124603145JUMLAH

    1409301216102005

    10061071162004

    61920121622003

    200000202002

    SISA AKHIRN.O.TOLAKKABULCABUTPUTUSMASUKSISA AWALTAHUN

    KASASI

    PENINJAUAN KEMBALI

    Catatan :Gugatan Merek : 131

    Hak Cipta : 9Desain Industri : 14Hak Paten : 8Jumlah : 163

    EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

  • EC-ASEAN Intellectual Property Rights Co-operation Programme (ECAP II)

    KESIMPULAN

    Terdapat faktor-faktor ekstra yuridis yang menghambat penerapan untuk beracara di muka Pengadilan Niaga sebagaimana di atur dalam TRIPS WTO yaitu antara lain :

    * belum adanya prasarana untuk persidangan in camera* belum diaturnya burden of proof, * serta perkara-perkara yang dimintakan suatu penetapan sementara belum berjalan

    karena kurang adanya hakim dan pengacara yang menggunakan lembaga baru ini. * Kebanyakan pihak penggugat lebih memilih penyelesaian perkara melalui jalur kepolisian tanpa perlu adanya jaminan sebagaimana disyaratkan dalam TRIPS untuk perkara-perkara yang dimintakan dikeluarkannya penetapan sementara oleh Pengadilan Niaga.

    Hukuman yang dijatuhkan Pengadilan secara konsistensi dapat menunjangkepercayaan publik terhadap pengadilan dan berfungsi sebagai saranamenjerakan calon pelanggar hukum.