cover unejl

8/18/2019 cover unejl

1/21

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM PARIWISATA DI JAWA

TIMUR (STUDI KASUS PROBOLINGGO – PASURUAN)

SKRIPSI

Oleh

Mohammad Rizal i!ma"#$ah

NIM %&%'%%*

JURUSAN TEKNIK SIPIL

AKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

&%+


2/21

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM PARIWISATA DI JAWA

TIMUR (STUDI KASUS PROBOLINGGO – PASURUAN)

SKRIPSI

Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Studi Teknik Sipil (S1)

dan mencapai gelar Sarjana Teknik

Oleh

Mohammad Rizal i!ma"#$ah

NIM %&%'%%*

JURUSAN TEKNIK SIPIL

AKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

&%+


3/21

BAB %, PENDA-ULUAN

%,% LATAR BELAKANG

Pada beberapa kota di Jawa Timur dalam bidang transportasi terjadi

persaingan yang tidak berimbang antara kendaraan pribadi dan angkutan umum

!al ini terjadi karena beberapa kebijakan yang mendukung kepemilikan

kendaraan pribadi dan sebaliknya kurang mendukung sektor angkutan umum"

khususnya angkutan umum perkotaan Secara kasat mata dapat dilihat bahwa

seakan ada pembiaran terhadap terus menurunnya tingkat pelayanan angkutan

umum" baik dari aspek pelayanan (kenyamanan dan sebaran pelayanan) maupun

aspek jumlah armada #ondisi ini bertolak belakang dengan kemudahan$

kemudahan dalam hal kepemilikan kendaraan pribadi Dengan berdasarkan pada

beberapa parameter pelayanan" yaitu kenyamanan dan sebaran pelayanan

angkutan umum yang rendah" maka angkutan umum jenis angkot yang masih

melayani perangkutan penumpang dalam kawasan perkotaan" semakin tidak

diminati masyarakat.

Disisi lain pertumbuhan ekonomi terus menyebabkan jumlah perjalanan

atau jumlah perjalanan per kapita (average number of trips per capita) bertumbuh

(Susantono" %&1') !al ini dapat di jelaskan karena permintaan perangkutan

umum termasuk jenis permintaan turunan dan terdapat saling ketergantungan yang

luas antara angkutan dengan industri" pertanian" perdagangan dan perkembangan

perekonomian suatu daerah (arpani" 1&) Pertumbuhan kendaraan bermotor

yang tinggi terjadi akibat ketiadaan pembatasan kepemilikan kendaraan bermotor

yang e*ekti* menekan pertumbuhan jenis kendaraan pribadi ini #ita pernah

mendengar kebijakan menaikkan nilai uang muka kendaraan kredit sepeda motor

minimal %+, dan mobil '&, di perbankan (Peraturan -enteri #euangan .o

/'0P-#&1&0%&1% tentang ang -uka Pembiayaan #onsumen untuk #endaraan

2ermotor pada Perusahaan Pembiayaan) Setelah mendapatkan resistensi dari

berbagai pihak" maka upaya yang baik untuk menekan tingkat kepemilikan

kendaraan pribadi ini terkalahkan.


4/21

%,& R.m.#a" Ma#alah

2erdasarkan latar belakang di atas" maka perumusan masalah yang

didapatkan adalah 2agaimana perencanaan bangunan atas jembatan jalan lingkar

selatan jember dengan konstruksi pelengkung baja yang aman sesuai S.3

%, T./.a"

2erdasarkan rumusan masalah yang ada" maka tujuan pembuatan tugas

akhir ini adalah untuk merencanakan bangunan atas jembatan jalan lingkar selatan

Jember dengan konstruksi pelengkung baja yang aman sesuai S.3

%,0 Ma"1aa2

-an*aat dari perencanaan jembatan pelengkung baja ini adalah

a ntuk memberikan alternati* desain jembatan yang menghubungkan

antara Desa Plalangan dan Desa #aliwining 2edadung pada pembangunan

Jalan 4ingkar Selatan di Jember

b -enambah keilmuan perihal perencanaan jembatan pelengkung baja untuk

peneliti dan pembaca

%,+ Ba2a#a" Ma#alah

2atasan$batasan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut5

1 Perencanaan hanya terbatas pada struktur atas jembatan

% Perencanaan jembatan menggunakan konstruksi pelengkung baja dengan

bentang 6& m

' Perencanaan lebar jalan dan trotoar menyesuaikan perencanaan jalan

lingkar selatan Jember" yaitu dengan lebar jalan % 7 '"+ meter dan trotoar %

7 1 meter

/ Peraturan yang digunakan untuk pembebanan adalah 8S.3 T$&%$%&&+

+ Peraturan yang digunakan dalam perencanaan jembatan pelengkung baja

adalah S.3 dan 489D


5/21

BAB &, TINJAUAN PUSTAKA

3,% Ti"/a.a" Um.m

Jembatan pelengkung adalah struktur jembatan berbentuk setengah lingkaran

yang bertumpu pada abutmen di kedua sisi ujungnya -erupakan jenis konstruksi

jembatan yang memiliki nilai estetika tinggi Sejarah jembatan pelengkung sendiri

telah dibangun sejak peradaban romawi kuno" meskipun material penyusunnya

hanya terbuat dari batu (http://nusantarabajaprima.com/portfolio/arch-bridge/ )

Desain dari jembatan pelengkung (setengah lingkaran) pada prinsip kerjanya

secara alami akan mengalihkan beban yang diterima lantai kendaraan jembatan

menuju ke abutmen Dalam hal ini dibutuhkan abutmen yang kokoh sehingga

mampu menjaga kedua sisi jembatan agar tidak bergerak kesamping #etika

menahan beban akibat berat sendiri dan beban lalu lintas" setiap bagian dari

pelengkung akan menerima gaya tekan" oleh sebab itulah jembatan pelengkung

harus terdiri dari material yang tahan terhadap gaya tekan #elebihan dari

jembatan ini diantaranya adalah 5


6/21

$ #eseluruhan bagian pelengkung menerima tekan" dan gaya tekan ini

ditrans*er ke abutmen dan ditahan oleh tegangan tanah dibawah

pelengkung Tanpa gaya tarik yang diterima oleh pelengkung

memungkinkan jembatan pelengkung bisa dibuat lebih panjang dari

jembatan balok

$ :dapun pemberian bentuk pelengkung itu sendiri dimaksudkan untuk

mengurangi momen lentur pada jembatan sehingga penggunaan bahan

menjadi lebih e*isien dibandingkan gelagar parallel (D Joh"#o" Vi42o!5

%'6),

$ .ilai arsitektural dari jembatan pelengkung yang dapat menjadi daya tarik tersendiri karena estetika akan memberikan nilai lebih disamping kekuatan

strukturalnya

3,& Ti78 J8m3a2a" Pl8"9:."9

2erdasarkan letak lantai kendaraannya" tipe jembatan pelengkung dibagi

menjadi ' yaitu5

b%1 Deck :rch

-erupakan tipe jembatan pelengkung dimana lantai kendaraan berada

di atas lengkungan jembatan

Gam3a! &,% Jembatan Deck arch

b%% Trough :rch


7/21

Jembatan jenis trough arch ini lantai kendaraannya berada dibawah

pelengkung Dek jembatan disangga oleh penggantung yang

tersambung dengan pelengkung

Gam3a! &,& Jembatan Trough :rch

b%' : !al* Trough :rch

Jembatan jenis ini merupakan perpaduan jenis deck arch dan trough

arch" dimana lantai kendaraannya berada ditengah$tengah" atau

diantara springline dan bagian pelengkung jembatan

Gam3a! &, Jembatan : !al* Trough :rch

3, P8m383a"a"

2erdasarkan pada 8S.3 T$&%$%&&+ beban$beban yang bekerja pada jembatan

jalan raya dapat dibagi menjadi sebagai berikut

b'1 2eban -ati

2eban mati adalah beban yang diakibatkan oleh berat sendiri dari

jembatan 2eban ini dapat berupa lantai kendaraan" gelagar" dan unsur

tambahan lain yang merupakan satu keastuan tetap

b'% 2eban !idup


8/21

2eban hidup adalah semua beban dinamis yang bergerak dan bekerja

pada jembatan 2eban ini dapat dibedakakan menjadi dua macam" yaitu

beban T dan beban D

a 2eban T

-erupakan beban kendaraan truk 2eban tersebut tersebar merata

pada bidang kontak lantai kendaraan 2eban T dapat dilihat pada

gambar di bawah ini

Gam3a! &,0 2eban T (Sumber5 8S.3$T$%&&+)

b 2eban D

2eban D merupakan beban yang bekerja pada jalur lalu lintas 2eban

ini dibagi menjadi dua yaitu beban terbagi rata (2T8) dan beban garis

(2;T)

2T8 mempunyai besaran < kPa yang diperoleh dari ketentuan sebagai

berikut5

4 = '& m ?"& kPa

4 @ '& m q > ?"&A( &"+B 1 +0 4) kP a

Sedangkan 2;T bekerja tegak lurus lalu lintas jembatan dan

mempunyai besaran P k.0m yang nilainya ditentukan sebesar /k.0m


9/21

Gam3a! &,+ 2eban D (Sumber5 8S.3$T$%&&+)

Penempatan beban ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut 5

$ 2ila lebar jalur kendaraan jembatan kurang atau sama dengan +"+ m" maka

beban CDC harus ditempatkan pada seluruh jalur dengan intensitas 1&& ,

$ :pabila lebar jalur lebih besar dari +"+ m" beban CDC harus ditempatkan

pada jumlah lajur lalu lintas rencana (nl) yang berdekatan (Tabel 11)"

dengan intensitas 1&& , seperti tercantum dalam Pasal 6'1 !asilnya

adalah beban garis ekuialen sebesar nl 7 %"E+ q k.0m dan beban terpusat

ekuialen sebesar nl 7 %"E+ p k." kedua$duanya bekerja berupa strip pada

jalur selebar nl 7 %"E+ mF

$ 4ajur lalu lintas rencana yang membentuk strip ini bisa ditempatkan

dimana saja pada jalur jembatan 2eban CDC tambahan harus ditempatkan

pada seluruh lebar sisa dari jalur dengan intensitas sebesar +& ,

Gam3a! &,* #etentuan Penyebaran 2eban D (Sumber5 8S.3$T$%&&+)

Distribusi beban hidup dalam arah melintang digunakan untuk

memperoleh momen dan geser dalam arah longitudinal pada gelagar

jembatan dengan mempertimbangkan beban lajur GDH tersebar pada

seluruh lebar balok (tidak termasuk kerb dan trotoar) dengan intensitas

1&&, untuk panjang terbebani yang sesuai


10/21

Gam3a! &,; Susunan 2eban D (Sumber5 8S.3$T$%&&+)

c 9aktor 2eban Dinamis

92D ini berlaku akibat interaksi beban bergerak yang berpengaruh pada

jembatan 92D dapat ditentukan dengan memperhatikan bentang

jenbatan pada gambar berikut


11/21

Gam3a! &,6 9aktor 2eban Dinamis (Sumber5 8S.3$T$%&&+)

d 2eban Pejalan #aki

2eban yang berlaku sebesar + kPa 2eban ini diperhitungkan pada trotoar

jembatan

e 2eban :ngin

2eban angin dianggap berpengaruh merata pada bidang horisontal

jembatanPengaruh beban angin dapat diperhitungkan dengan arah berikut 5

Tew > &"&&1%Iw(w)%:b

Di mana 5 Tew > gaya nominal ultimit akibat angin

w > kecepatan angin rencana (m0s)

Iw > koe*isien seret

:b > luas ekialen bagian samping jembatan (m%)

* 2eban ;empa

Pengaruh$pengaruh gempa bumi pada jembatan dihitung senilai dengan

pengaruh suatu gaya horisontal pada konstruksi akibat beban mati

konstruksi0bagian yang ditinjau

2eban gempa horisontal pada jembatan dapat ditentukan dengan rumus5

TKL > #h 7 3 7 t dan" #h 7 I 7 S

Di mana 5

TKL 5 gaya geser dasar total dalam arah yang ditinjau

#h 5 koe*isien beban gempa

I 5 koe*isien geser

3 5 *aktor kepentingan

S 5 *aktor jenis struktur


12/21

t 5 berat total nominal jembatan yang dipengaruhi gaya

gempa

#oe*isien geser dasar (I) dapat ditentukan dengan ;ambar 1/ pada

8S.3 T$&%$%&&+ di mana diperlukan waktu getaran sebagai

parameternya ntuk mencari nilai waktu dasar getaran pada jembatan"

dapat ditentukan dengan rumus 5

T>%M √ Wt /gKp

Di mana 5 T 5 waktu getar (detik)

t 5 berat total nominal jembatan

g 5 graitasi

#p 5 kekakuan gabungan bangunan

%,0 Ba9ia"


13/21

Iontoh beberapa jembatan yang ada di dunia yang menggunakan sistem

busur antara lain 5

• The -odern 2ritannia 2ridge" di :nglesey" .orth ales Jembatan ini

memiliki panjang bentang busur /61 meter dengan tinggi lengkung busur

/& meter Sehingga perbandingan tinggi busur dengan panjang bentang

adalah 1 5 11"+ Jembatan ini merupakan jembatan busur rangka baja

• an7ian angtNe 2ridge" di Ihina Jembatan ini memiliki panjang

bentang /%+ meter dengan tinggi lengkung busur ?+ meter Sehingga

perbandingan tinggi busur dengan panjang bentang adalah 1 5 +

Jembatan ini merupakan jembatan beton rangka busur dan merupakan

yang terpanjang

Dari beberapa contoh di atas" dapat diambil kesimpulan bahwa

perbandingan tinggi muka tampang busur dengan panjang bentang jembatan

adalah berkisar 1 5 11"+ s0d 1 5 /"6 ntuk tinggi tampang busur jembatan rangka

batang adalah sekitar hingga 4ebar jembatan rangka batang agar busur kaku"

maka harus direncanakan memiliki perbandingan lebar dan panjang lebih kurang

sama dengan 1 5 %&

%,0, A"ali#i# Si#28m Ra"9:a Ba/a Pada S2!.:2.! J8m3a2a" B.#.! Ra"9:a

Ba/a

8angka batang adalah susunan elemen$elemen yang membentuk segitiga

atau kombinasi segitiga" sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak berubah

bentuknya ketika diberi gaya$gaya dari luar Prinsip utama yang mendasari

penggunaan rangka batang sebagai pemikul beban utama adalah penyusunan

elemen menjadi kon*igurasi segitiga yang menghasilkan bentuk stabil Pada

struktur yang stabil de*ormasi yang terjadi relati* kecil" dan lentur tidak akan

terjadi selama gaya$gaya luar berada pada titik simpul (Di8" A!i#2adi5 &*)

%,+ P8!8"4a"aa" Sam3."9a"

Sambungan harus dianggap memiliki kekakuan yang cukup agar pro*il

antara unsur tidak berubah pada pembebanan De*ormasi sambungan harus


14/21

demikian agar tidak mempunyai pengaruh besar pada pembagian pengaruh aksi

maupun pada keseluruhan rangka 2erikut adalah tipe tipe baut dengan diameter

" proo* load dan kuat tarik minimumnya 5

Tipe 2aut Diameter (mm) Proo* Stress (-pa) #uat Tarik -in (-pa)

:'&E 6'+$1&/ $ 6&

:'%+ 1%E$%+/ +?+ ?%+

%?6$'?1 +1& E%+

:/& 1%E $ '?1 ?%+ 1&'+

Ta38l &,% Tipe tipe 2aut

Sambungan 2aut mutu tinggi dapat didesain sebagai sambungan tipe *riksi

(jika dikehendaki tidak ada slip) atau juga sebagai sambungan tipe tumpu

%,+,% Taha"a" Nomi"al Ba.2

Sutau baut yang memikul beban ter*aktor 8u" sesuai persyaratan 489D

harus memenuhi 5 8u = Q8n

Dengan 8n adalah tahanan nominal baut sedangkan Q adalah *aktor reduksiyang diambil sebesar &"E+ 2esarnya 8n berbeda beda untuk masing masing

tipe sambungan

%,+,& Taha"a" G8#8! Ba.2

Tahanan mominal satu buah baut yang memikul gaya geser memenuhi

persamaan 5

mr1*u:b

Dengan 5

r1 > &"+& untuk baut tanpa ulir pada bidang geser

r1b > &"/& untuk baut tanpa ulir pada bidang geser

*ub > #uat tarik baut (-pa)

:b > 4uas bruto penampang baut pada daerah tak berulir

- > Jumlah bidang geser

%,+, Taha"a" Ta!i: Ba.2


15/21

2aut yang memikul gaya tarik tahanan nominalnya dihitung menurut 5

8n > &"E+*ub:b

Dengan 5

9ub > #uat tarik baut (-pa)

:b > 4uas bruto penampang baut pada daerah tak berulir

Tahanan tumpu nominal tergantungkondisi yang terlemah dari baut atau

komponen pelat yang di sambung 2esarnay ditentukan sebagai berikut5

8n>%"/dbtp*u

Dengan 5

db > diameter baut pada daerah yang tak berulir

tp > tebal plat

*u > kuat putus terendah dari baut atau plat

untuk lubang baut selot panjang tegak lurus arah gaya berlaku

8n>%"&dbtp*u '%/

%,+,0 Ta2a L82a: Ba.2

Tata letak baut diatur dalam S.3 pasal 1'/

Gam3a! &,' Tata 4etak 2aut

dimana5

'db R S R 1+ tp atau %&& mm

1"+db R S1 R (/tpB1&&mm) atau %&& mm


16/21

BAB , METODOLOGI

,% Lo:a#i da" Wa:2. P8"8li2ia"

Jembatan yang akan direncanakan berada pada jalur alternati* lingkar

selatan jember" tepatnya di #ecamatan 8ambipuji #abupaten Jember Jembatan

tersebut berada di atas aliran Sungai 2edadung yang menghubungkan wilayah

Desa Plalangan dengan Desa #aliwining 2edadung Perencanaan jembatan

dilakukan selama 1 semester" tepatnya pada bulan September %&1+ sampai dengan

bulan Januari %&16 2erikut gambar yang menunjukkan lokasi jembatan


17/21

Gam3a! ,% Peta 4okasi Jembatan (;oogle Karth" %&1+)

,& Taha7a" P8!8"4a"aa"

Perencanaan jembatan pelengkung baja pada jalan lingkar selatan Jember

ini diawali dengan pengumpulan data$data yang diperlukan ntuk selanjutnya

dilakukan analisa dari data$data yang telah diperoleh :pabila secara keseluruhan

data yang dibutuhkan telah terpenuhi" baru dilakukan perhitungan struktur" yang

meliputi bangunan atas jembatan saja 4angkah$langkah perhitungan struktur

bangunan atas jembatan pelengkung baja" meliputi5

1 Persiapan data perencanaan jembatan" meliputi ukuran jembatan dan

gambar perencanaan

% Perhitungan pembebanan

' Perhitungan pelat kendaraan

/ Perencanaan gelagar memanjang

+ Perencanaan gelagar melintang

6 Perencanaan kon*igurasi jembatan pelengkung rangka baja

E #ontrol kapasitas dari masing$masing perhitungan

? Perencanaan sambungan

;ambar hasil desain


18/21

, Dia9!am Ali! P8!8"4a"aa" J8m3a2a"

Diagram alir perencanaan jembatan pelengkung baja diuraikan pada

gambar berikut5

-ulai

Persiapan data perencanaan dan

pembuatan gambar perencanaan

• Perhitungan pembebanan

• Perhitungan plat kendaraan

• Perencanaan gelagar memanjang

• Perencanaan gelagar melintang

• Perencanaan kon*igurasi jembatan

pelengkung rangka baja

#ontrol kapasitas5

Pro*il baja

-omen 5 Q-n @ -u

;eser 5 Qn @ u

4endutan5 ijin @


19/21

Gam3a! ,& Diagram :lir Perencanaan Jembatan Pelengkung 2aja

Tidak

A

A

OK

Perencanaan

Sambungan

;ambar desain

Selesai


20/21

DATAR PUSTAKA

Standar .asional 3ndonesia 8S.3 T$&%$%&&+. Pembebanan Untu !embatan

Departemen Pekerjaan mum

Departemen P 2ina -arga 1% "ridge #anagement S$stem ("#S).

Standar .asional 3ndonesia S.3 T$&'$%&&+. Perencanaan Strutur "aja Untu !embatan. Departemen Pekerjaan mum

Dien" :ristadi" %&&6" %nalisis Sistem &anga "aja Pada Strutur !embatan

"usur &anga "aja.

Ihen" ai$9ah" Duan" 4ian %&&& "ridge 'ngineering andboo. 2oca 8aton

4ondon

ictor" D Johnson 1?& G 'ssentials of "ridge 'ngineering.

:merican Ioncrete 3nstitute :I3 16 %nal$sis and *esign of &einforced +oncrete Structures, 9armington5 :I3 Iommittee '/'8$+

(http://nusantarabajaprima.com/portfolio/arch-bridge/ )

Setiawan" Oky 9aiNal %&& Perencanaan jembatan #alangsari #enggunaan

Strutur !embatan "usur &anga ipe hrough-%rch. Surabaya5 2adan Penerbit

3nstitut Teknologi Sepuluh .oember


21/21

Septiawan" !ilmy ;ugo %&1' *esain !embatan "aru Pengganti !embatan utai

artanegara *engan Sistem "usur. . Surabaya5 2adan Penerbit 3nstitut Teknologi

Sepuluh .oember

!idayatullah" :ri* 9ajri %&1+ Perencanaan "angunan %tas !embatan %jung

Pada !alan tto 0sandar *inata *engan onstrusi Pelengung "eton Jember5

2adan Penerbit niersitas Jember

Documents

cover unejl