CRS - Pulpitis Reversible

7/29/2019 CRS - Pulpitis Reversible

1/40


2/40

Presentan :

Balqisha Silvia

Refa Setiadi

CASE PRESENTATION SESSION


3/40

Nama : Ny. R

Umur : 48 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : PurbalayingTanggal pemeriksaan : 14 maret 2013

IDENTITAS


4/40

Keluhan utama :

Gigi pada rahang kanan atas ngilu/linu

Pasien mengeluhkan gigi pada rahang kanan atas terasangilu/linu. Rasa ngilu ini mulai terasa sejak satu mingguyang lalu. Rasa ngilu ini terasa pada saat pasien minumminuman dingin maupun panas.

ANAMNESIS


5/40

Pasien memiliki kebiasaan sikat gigi dua kali sehari, yaitu padasaat mandi pagi dan sore hari.kebiasaan menggigit jari, pulpen disangkal oleh pasien.Kebiasaan menggertak gigi disangkal pasien. tidak terdapatriwayat gusi berdarah. Tidak terdapat riwayat penyakit darahtinggi, kencing manis, jantung sering berdebar, batuk lama,

asma dan alergi obat. Pasien tidak rutin memeriksakankesehatan giginya secara rutin ke dokter gigi.

Untuk keluhannya tersebut, pasien datang ke poliklinik gigi RSAl Islam Bandung dan ingin menambal giginya.


6/40

Keadaan umum : tampak sakit ringan

Kesadaran : Komposmentis

Tanda vital : T: 120/80

N: 80x/min

GENERAL SURVEY


7/40

Wajah simetris, tidak ada pembengkakan

Temporomandibula joint terdapat kliking di sebelahkanan dan kiri.

Tidak terdapat pembesaran KGB pada submandibular.

EXTRA ORAL


8/40

Oral higiene : sedang Bibir : normotonus, mukocele (-) Mukosa bukal : cheek biting (+) pada sinistra maupun

dextra Gingiva : merah muda Lidah : Ukuran normal, warna merah muda,

papil normal. Dasar mulut : Tidak hiperemis, ranula (-) Palatum : palatal torus (-), kedalaman normal Tonsil : T1/ T1

INTRA ORAL


9/40

8 7 6 5 4 3 2 1

8 7 6 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7 8

1 2 3 4 5 6 7 8

Gigi Geligi

PS M M

M

M


10/40

STATUS LOKALIS


11/40

Ginggiva sekitar 15 bengkak, terasa sakit.

JARINGAN SEKITAR


12/40

DIAGNOSA KERJA15 Pulpitis Reversibel


13/40

Pro Rujuk Dokter Gigi

TERAPI


14/40

Quo ad vitam: ad bonam

Quo ad functionam: ad bonam

PROGNOSIS


15/40

Menjaga kebersihan mulut (oral hygiene) dengan

baik: Sikat gigi pagi setelah makan dan malam sebelum

tidur

Flossing.

Mouthwash.

Menyarankan pasien untuk mengurangi makananyang terlalu manis / terlalu asam

Dental check up 6 bulan sekali.

KONSELING


16/40

Mengapa pada pasien ini didiagnosis Pulpitis reversible?

Anamnesa:Pada pasien ditemukan keluhan yang khas, terasa ngilu/linuterutama pada saat minum air dingin maupun panas, dankeluhan hilang pada saat rangsangan hilang.

Pada status lokalis:Karies, tes sondasi, tes dingin (+) dimana ketiga tanda inimerupakan 3 tanda khas pada pulpitis reversible.

Pembahasan


17/40

Bagaimanakah proses terjadinya penyakit pada pasien

ini? Dan apabila tidak diobati bagaimanakah perjalananpenyakitnya?


18/40

Penyakit pada jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dansementum yang disebabkan aktivitas mikroorganisme yang ada

dalam suatu karbohidrat yang diragikan.

Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi padajaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya.

KARIES


19/40

Hiperemia pulpa/pulpitis gangren

Pulpitis Ireversibel

Nekrosis/gangren pulpa

KELAINAN JARINGAN PULPA


20/40

Definisi

Pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yangmenimbulkan rasa nyeri.

Pulpitis


21/40

Pulpitis Reversible

Respon inlamasi pertahanan jaringan pulpa terhadaprangsang mekanik yang ringan hingga sedang, kimia danbakteri.

Klasifikasi :

Infeksi pada Pulpa

Iritasi Pulpa

Kedalaman karies superficialis.Rasa linu jika terkena rangsang

dingin, manis, asam ataumekanis.

Hiperemi Pulpa

Kedalaman karis media sampaiprofunda.

Rasa ngilu bila terkena rangsangdingin , manis, asam atau mekanis.Rasa ngilu hilang bila rangsang

dihilangkan.Terjadi pelebaran pembuluh darah

didalam rongga pulpa


22/40

Pulpitis IrreversibleLanjutan dari pulpitis reversible akibat jaringan pulpa tidakmampu memberi respon inflamasi & imunologis yangadekuat.

Klasifikasi:

Infeksi pada Pulpa

Pulpitis parsialis

Kedalaman karies mediasampai profunda.

Rasa sakit berdenyutspontan, hilang timbul,terutama pada malam hari.

Pulpitis Totalis

Kedalaman karies mediasampe profunda, Terdapat

trias gejala:Sakit berdenyut spontan

terus-menerus.Rasa sakit menyebar.Terdapat gejala

periodontitis apikalis.


23/40

KLASIFIKASI ABSES

Abses gingival Abses periodontal Abses pericoronal Abses Periodontal (abses gingival) Abses Periapikal

Absen pada gigi dan jaringan sekitarnya, diantaranya:


24/40

Abses Periapikal

Adalah Suatu reaksi inflamasi akut/ kronik jaringan yang mengelilingi apeks gigi,disertai dengan kumpulan pus, akibat infeksi pulpa melalui lesi karies

atau dari trauma yang menyebabkan nekrosis pulpa.


25/40

1Karies dentis

2 Pasienimmunocompromised

3 Posttraumatic infectionatau postsurgical infection.

Etiologi


26/40

Pembentukan Abses periapikal

Stadium subperiostal dan periostal

Pembengkakan belum terlihat jelas

Warna mukosa masih normal

Perkusi gigi yang terlibat terasa sakit yang sangat, ada triggerPalpasi sakit dengan konsistensi keras

Stadium serosa

Abses menembus periosteummasuk tunika serosa daritulang dan pembengkakan sudah ada

Mukosa mengalami hiperemi dan merah

Rasa sakit yang mendalam , spontan

Palpasi sakit dan konsistensi keras, belum ada fluktuasi


27/40

Stadium sub mukous

Pembengkakan jelas tampak

Rasa sakit mulai berkurang

Mukosa merah dan kadang-kadang terlihat terlihat pucat

Perkusi pada gigi yang terlibat terasa sakit

Palpasi sedikit sakit dan konsistensi lunak, fluktuasi (+)

Stadium subkutan

Pembengkakan sudah sampai kebawah kulit

Warna kulit ditepi pembengkakan merah, tapi tengahnyapucat

Konsistensi sangat lunak seperti bisul yang mau pecah

Turgor kencang, berkilat dan berfluktuasi tidak nyata


28/40

1. Periodontitis apikalis

2. Granuloma periapikal3. Kista radikular.

Diagnosis banding Abses Periapikal


29/40

Diagnosis

Berdasarkan gejala danhasil pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan

Pemeriksaan leukosit leukositosisdengan neutrofil predominan. Kultur darah (aerobik dan anaerobik). Needle aspiratepewarnaan gram dankultur.

Pemeriksaan imaging tergantung padakeparahan abses

Periapical radiography level pertamainvestigasi Panoramic radiography(pantomography) apical radioluscent


30/40

Menghilangkan infeksi dan membuang nanah

(drainase)

Pembersihan plak dan kalkulus (scalling)

Antibiotik

Analgetik

Antipiretik (bila perlu)

Pengobatan


31/40

Drainase

Insisi (dibuka) absesnya, dan didrainase nanah yang berisi

bakteri Periapical abses perawatan saluran akar.

Gigi yang mati dibormengeluarkan nanahmemindahkan jaringan yang rusak dari pulpa lubang akar

ditambal untuk mencegah infeksi/peradangan lebih lanjut.Operasi

Jika periapical abses dan infeksi berulang bedah mulutmemindahkan jaringan yang sakit

Terapi


32/40

Analgesik

Tidak bisa menyembuhkan abses gigi.

Untuk penundaan perawatan abses gigi

Pasien asma/ulcer gastric Jangan minum ibuprofen

Aspirin tidak cocok untuk anak-anak di bawah umur 16

Ibu hamil dan menyusui, pasien gastritis paracetamol

Nyeri hebat codeine fosfat.


33/40

Antibiotik:

Untuk mencegah penyebaran infeksi

Dipakai bersama analgesik Pemberian amoxicillin dan metronidazole, jika:

1. Wajah bengkak infeksi atau peradangan menyebar ke areasekelilingnya,

2. Tanda-tanda dari infeksi berat demam, pembengkakan KGB,

3. Daya tahan tubuh menurun orang yang telah di kemoterapi,infeksi HIV positif,

4. Peningkatan faktor risiko diabetes mellitus, risiko endocarditis


34/40

Pencegahan nyeri:

Hindari makanan dan minuman yang terlalu dinginatau terlalu panas, Makan makanan lunak, Makan dengan menggunakan sisi yang berlawanan

dari abses, dan Penggunaan sikat gigi yang lembut dan serat halus di

sekitar gigi yang sakit.


35/40

KOMPLIKASI

Gigi terlepas Focal infection :

Infeksi kejaringan lunak (selulitis fasial, angina Ludwig) Infeksi kejaringan tulang (sinusitis, osteomielitis

mandibula atau maksila) Infeksi ke bagian tubuh lain menyebabkan abses

serebral, endokarditis, pneumonia, dll Sepsis


36/40

ANAMNESIS

Nyeri pada gigi bagian kanan bawah.

Nyeri berdenyut dan linu jika mengunyah dan minumdingin sudah pernah dirasakan sejak 1 minggu yang lalu.Sekarang keluhan yang dirasakan adalah ngilumenandakan proses kronis.

Kebiasaan merokok (+), mengkorek gigi dengan tusuk gigi(+)

Diagnosis Pasien


37/40

Manifestasi klinis abses periapikal

Anamnesis Nyeri dan bengkak yang terlokalisasi (dapat terjadi sejak beberapa jam atau

beberapa hari sebelumnya) Sensitif terhadap suhu panas Demam (mengigil)

Gusi berdarah

Rasa pahit di dalam mulut

Nafas berbau busuk

Takikardi

Sukar tidur

Nafsu makan menurun sehingga tubuh menjadi lemas (malaise)


38/40

Pemeriksaan Fisik

Gingiva

Bengkak

Hangat

Eritema/ hiperemiFluktuasi massa

Palatum : fistula (+) Gigi geligi: gigi terlibat molar bawah ke-3

Terjadi peningkatan mobilitas

Nyeri pada penekanan atau perkusi Keterlibatan KGB regionalPada infeksi yang lebih parah dapat terjadi:

trismus

disfagia

dispnea,

bengkak pada leher atau wajah.


39/40

Quo ad vitam: baik, selama tidak terjadi komplikasi ke

organ vital

Quo ad functionam: abses periapikalbentuk kronik danberulang lebih sukar diterapi komplikasi(kemungkinan pada pasien sinusitis maksilaris)

Prognosis


40/40

TERIMA KASIH

Documents

CRS - Pulpitis Reversible