59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization for Industrial Spritual and Cultural Advancement) KARANGANYAR TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli Madya Pertanian Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jurusan / Program Studi Agribisnis Hortikultura Dan Arsitektur Pertamanan Disusun Oleh : SRI RUSTANTI H 3309018 PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

(Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

  • Upload
    ngotram

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON

(Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119.

DI OISCA (Organization for Industrial Spritual and Cultural Advancement)

KARANGANYAR

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Derajat Ahli Madya Pertanian

Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Jurusan / Program Studi Agribisnis Hortikultura Dan

Arsitektur Pertamanan

Disusun Oleh :

SRI RUSTANTI

H 3309018

PROGRAM DIPLOMA III

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca Laporan Tugas Akhir dengan

Judul :

USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON

(Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119.

DI OISCA (Organization for Industrial Spritual and Cultural Advancement)

KARANGANYAR

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Sri Rustanti

H 3309018

Telah dipertahankan di depan dosen penguji pada tanggal : ...............................

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.

Menyetujui,

Pembimbing/Penguji I Pembimbing/Penguji II

Ir. Heru Irianto, MM Ir. Panut Sahari, MP

NIP.196305141992021001 NIP.194905211980031001

Surakarta, 2012 Universitas Sebelas Maret Surakarta

Fakultas Pertanian Dekan,

Prof. Dr. Ir. Bambang Pudjiasmanto, MS NIP. 195602251986011001

Page 3: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

taufik dan hidayatnya penulis mampu menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

Dalam menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini tentunya tidaklah

lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pudjiasmanto, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ir. Wartoyo, S.P. MS. selaku Koordinator Program D III Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ir. Heru Irianto, MM selaku Dosen Pembimbing Magang dan Penguji I

4. Ir. Panut Sahari, MP. Selaku Dosen Penguji II

5. AG. Mulyono Herlambang selaku Direktur OISCA TC Karanganyar yang

telah memberikan ijin untuk magang di OISCA.

6. Seluruh dewan guru, Staf-staf , karyawan, siswa reguler angkatan XXVII

dan pihak–pihak di OISCA TC Karanganyar yang telah banyak

membantu dan memberikan dukungan selama kegiatan magang.

Terimakasih telah menerima kami sebagai bagian dari keluarga kecil di

OISCA TC Karanganyar.

7. Mak Itum, ibu ku tersayang yang senatiasa menjadi inspirasi ku untuk

selalu bersabar dan berusaha pada setiap keadaan. Bapak Slamet, ayah ku

yang selalu memotivasi ku untuk segera menyelesaikan kuliah. Terimaksih

atas kasih sayang yang telah diberikan,terimaksh atas doa dan restunya.

8. Keluarga ku yang selalu memberikan dukungan untuk perjalanan panjang

ini.

9. Sahabat seperjuangan ku, terimaksih atas semangat kalian yang senantiasa

membersamai langkah ku.

10. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu.

Page 4: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu kritik dan saran yang menuju sempurnanya laporan ini senantiasa kami

harapkan. Akhir kata, penulis mohon maaf bila dalam laporan ini terdapat kata-

kata yang kurang berkenan. Harapan penulis, semoga laporan ini dapat bemanfaat

bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca semua pada umumnya.

Surakarta, Mei 2012

Penyusun

Page 5: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................................. 3

1. Tujuan Umum ............................................................................... 3

2. Tujuan Khusus .............................................................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4

III. TATALAKSANA PELAKSANAAN ...................................................... 22

A. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan ........................................................ 22

1. Tempat Pelaksanaan Magang ........................................................ 22

2. Waktu Pelaksanaan Magang ......................................................... 22

B. Metode Pelaksanaan ....................................................................... 22

1. Metode Dasar ................................................................................ 22

2. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 22

3. Metode Analisis Data .................................................................... 22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 24

A. Kondisi Umum Lokasi ....................................................................... 24

1. Profil OISCA Training Centre sebagai Institusi Mitra ................ 24

2. Sejarah OISCA Training Centre Karanganya ............................... 24

3. Visi dan Misi OISCA Training Centre Karanganyar ................... 26

4. Kondisi lapang OISCA Training Centre Karanganyar ................. 26

5. Kegiatan di OISCA Training Centre Karanganyar ....................... 27

6. Struktur Organisasi OISCA Training Centre Karanganyar .......... 28

Page 6: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

B. Pembahasan ......................................................................................... 31

1. Kondisi Lahan Pertanaman Melon di OISCA TC Karanganyar .. 31

2. Teknik Budidaya Melon di OISCA TC Karanganyar .................... 31

3. Analisa usaha tani ......................................................................... 41

V. PENUTUP ................................................................................................. 48

A. Kesimpulan ......................................................................................... 48

B. Saran.................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Biaya produksi Budidaya Tanaman Buah Melon ( 450 m2) ................... 42

Tabel 2. Hasil Produksi tanaman Buah Melon (450m2)... ............................... 44

Tabel 3.Pendapatan Penjualan Budidaya Tanaman Buah Melon( 450m2)......... 44

Tabel 4. Laba Bersih Usaha Budidaya Tanaman Buah Melon ( 450 m2).......... 45

Page 8: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi OISCA Training Centre Karanganyar......28

Page 9: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

LAMPIRAN

1. Lampiran 1................... ............................................................................

Surat Keterangan diterima magang di OISCA TC Karanganyar .............

2. Lampiran 2........................................ .......................................................

Sertifikat magang di OISCA TC Karanganyar .........................................

3. Lampiran 3....................................................... ........................................

Data sekunder ( Data Cuaca ) ....................................................................

4. Lampiran 4........................ .......................................................................

Jurnal kegiatan Magang di OISCA TC Karanganyar ..............................

5. Lampiran 5......................................... ......................................................

Foto kegiatan magang di OISCA TC Karanganyar ..................................

Page 10: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan penduduk terhadap produk pertanian semakin meningkat

seiring dengan kepadatan penduduk yang semakin tinggi, sehingga

peningkatan hasil produksi pertanian sangat diperlukan. Komoditas

hortikultura sudah dipandang sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru

dalam sektor pertanian, karena memiliki potensial pasar yang tinggi. Seiring

dengan pertambahan jumlah penduduk, maka permintaan masyarakat

terhadap produk hortikultura di dalam negeri diperkirakan akan meningkat.

Berdasarkan Departemen Pertanian (2007), produksi buah melon terus

mengalami peningkatan pada tahun 2001 - 2003 (secara berurutan) yaitu

37.141 ton, 59.106 ton, 70.560 ton, dan pernah mencapai 478.654 ton pada

tahun 1996.

Melon (Cucumis melo L ) termasuk salah alternatif bahan konsumsi

buah-buahan yang digemari masyarakat luas. Cita rasa buah melon yang

manis dan khas serta beraroma harum. Buah melon umumnya dikonsumsi

sebagai buah segar atau buah meja (dessert fruit ) untuk pencuci mulut atau

pelepas dahaga. Selain itu buah melon juga dijadikan sebagai campuran

minuman bahkan ada juga yang dijadikan bahan baku untuk industri

minuman.

Melon merupakan buah-buahan semusim yang kini berkembang

sebagai komoditas agribisnis. Melon memiliki nilai ekonomi dan prospek

yang cukup besar dalam pemasarannya namun memerlukan penanganan

intensif dalam budidayanya. Komoditas ini diminati oleh masyarakat banyak

dan mempunyai harga yang relatif tinggi baik untuk pasar domestik maupun

ekspor.

Pengembangan budidaya melon dapat diarahkan pada upaya

menunjang peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat,

pengurangan impor dan peningkatan ekspor, perluasan kerja dan

Page 11: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

wirausahatani, pengembangan agribisnis dan agroindustri, pelestarian dan

peningkatan kualitas lingkungan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hasil produksi dalam

budidaya tanaman adalah bahan tanaman yang digunakan. Penggunaan benih

hibrida F-1 merupakan salah satu upaya untuk peningkatan hasil produksi

buah melon. Varietas unggul dihasilkan melalui suatu program pemuliaan

tanaman. Perakitan varietas hibrida merupakan alternatif yang menjanjikan

dalam upaya menghasilkan benih melon yang unggul. Melon hibrida

memiliki keunggulan dalam hal keseragaman buah yang tinggi baik dalam

bentuk maupun mutunya, dan daya tumbuh yang cepat serta memungkinkan

diperoleh kombinasi karakter yang diinginkan pada satu tanaman.

Mahasiswa sebagai orang terpelajar diharap mampu memiliki

pemikiran-pemikiran baru untuk mengatasi masalah-masalah yang sudah ada

serta dapat mengantisipasi permasalahan baru yang akan muncul di kemudian

hari di bidang pertanian khususnya sektor tanaman hortikultura, seperti

permasalah fluktuasi harga produk hortikultura khususnya buah Melon.

Mahasiswa diharapkan memiliki pemikiran baru supaya bisnis budidaya

buah Melon dapat terus berkembang di Indonesia. Maka dari itu, untuk

menambah pengetahuan dan pengalaman serta menyelaraskan antara teori

yang telah didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan,

Mahasiswa Program Diploma III sebagai calon Ahli Madya Pertanian perlu

melaksanakan Magang ke suatu perusahaan yang bergerak dibidang yang

sesuai dengan jurusannya. Diharapkan setelah melaksanakan magang tersebut,

mahasiswa yang bersangkutan memperoleh pengetahuan baru sehingga dapat

mengatasi permasalahan tentang produk hortikultura yang ada dipasar saat ini.

Page 12: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara

teori dengan penerapannya di dunia kerja (lapangan) serta faktor-faktor

yang mempengaruhinya sehingga dapat merupakan bekal bagi

mahasiswa setelah terjun di masyarakat.

b. Meningkatkan ketrampilan dan pengalaman kerja di bidang agribisnis.

c. Meningkatkan wawasan mahasiswa tentang berbagai kegiatan

agribisnis.

d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan Instansi

pemerintah, perusahaan swasta dan masyarakat, dalam rangka

meningkatkan kualitas Tri Darma Perguruan Tinggi.

2. Tujuan Khusus

a. Melihat dan memahami secara langsung upaya dan pengembangan

agribisnis, khususnya agribisnis tanaman buah Melon

(Cucumis melo L.).

b. Memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja dalam bidang

pertanian khususnya pada Budidaya tanaman Hortikultura yang

dilakukan di OISCA Training Centre, Karangpandan, Karanganyar.

Page 13: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Melon secara umum

Tanaman melon (Cucumis melo L) merupakan tanaman semusim yang

banyak dibudidayakan di Indonesia. Buah melon banyak digemari oleh

masyarakat karena buahnya yang berasa manis dan mengandung banyak air

sehingga menyegarkan apabila dimakan. Tanaman melon ini juga memiliki

arti penting bagi perkembangan sosial ekonomi masyarakat khususnya dalam

meningkatkan pendapatan petani, karena dirasa buah melon memiliki nilai

ekonomis yang lebih tinggi, adapun arti penting yang lain adalah sebagai

perbaikan gizi masyarakat dan perluasan kesempatan kerja.

Klasifikasi tanaman melon adalah sebagai berkut :

Divisio : Spermatophyta

Sub-divisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Cucurbitales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : Cucumis

Spesies : Cucumis melo L

(Rukmana,1994).

Tanaman Melon akan tumbuh dengan baik didataran menengah yang

suhunya agak dingin, yakni pada ketinggian tempat antara 300-1000 m dpl.

Di dataran rendah yang elevasinya kurang dari 300 m dpl, buah melon

berukuran lebih kecil dan dagingnya agak kering (kurang berair). Jenis tanah

andosol atau tanah liat berpasir, baik untuk pengembangan melon, pH-nya

berkisar 6-7 (Sunarjono, 2009).

Tanaman Melon sangat memerlukan sinar matahari. Apabila tanaman

Melon kurang mendapatkan sinar matahari pada awal pertumbuhannya, bisa

mengalami etiolasi. sedangkan bagi tanaman Melon yang telah berbuah,

kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan buah melon rasanya kurang

manis (Tjahjadi, 1990).

Page 14: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Buah yang telah tua dan masak, jika dipukul-pukul perlahan akan

menimbulkan bunyi yang nyaring, karena daging buahnya sudah banyak

mengandung gula, serta rongga didalam buah sudah cukup besar. Biji yang

terdapat didalam berjumlah rata-rata 200-600 biji per buah, tergantung dari

besar kecilnya ukuran buah (Tjahjadi, 1990).

Tanaman Melon mempunyai banyak cabang yang tumbuh pada ketiak

daun. Dalam istilah biologi cabang ini disebut tunas lateral (tunas air).

Karena banyaknya cabang itu perlu dilakukan pemangkasan. Sebenarnya

pada ketiak daun yang pertama, buah sudah dapat muncul. Tetapi, kualitas

buah pada ketiak daun pertama sampai delapan, kurang baik ukuran buahnya

kurang optimum. Kemungkinan, hal ini terjadi karena tanaman belum

berdaun cukup untuk menghasilkan buah (Tjahjadi, 1990).

Buah melon harus dipanen setelah tua benar karena buah tidak akan

matang bila diperam. Tanda-tanda buah telah tua yaitu kulit tampak licin,

mengkilap, dan suaranya menggema bila diketuk dengan tangan

(Sunarjono, 2009).

Buah melon yang dipanen dengan cara dipetik pada pagi hari atau sore

hari, akan lebih baik daripada buah yang dipetik pada siang hari. Sebab pada

siang hari terjadi proses fotosintesis, sehingga zat gula yang ada pada buah

tidak maksimal. Pemanenan dilakukan dengan menggunting tangkai buah.

Pemetikan tanpa gunting/alat dapat menyebabkan kerusakan pada buah dan

tanaman (Tjahjadi,1990).

B. Jenis kandungan dan Jumlah Zat Gizi tiap 100 gram bahan

- Air : 92,1 %

- Protein : 0,50%

- Lemak : 0,3%

- Karbohidrat : 6,2%

- Serat : 0,5%

- Abu : 0,4%

- Vitamin A : 350 IU

(Ashari, 1995).

Page 15: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Jenis-Jenis Melon

Pada garis besarnya, melon dibagi menjadi 2 jenis yaitu : net melon

( netted melon) dan noNet melon ( winter melon ). Net melon misalnya : Sky

Rocket, Action, Glamour, Monami, MAI 119, MAI 116, SUMO 28,

LADIKA, dll. Sedangkan jenis noNet melon misalnya : Honey Dew, Mutiara,

Golden langkawi, Eagle dll (Anonim, 2011).

· Tipe netted-melon

Ciri-ciri tipe netted-melon

- Kulit buah keras, kasar, berurat, dan bergambar seperti jala (net)

- Aroma relatif lebih harum dibanding winter-melon

- Lebih cepat masak

- Awet, dan tahan disimpan lama

· Tipe winter- melon

Ciri-ciri tipe winter-melon

- Kulit buah halus,mulus, mengkilat, dan aroma buah tidak harum

- Pemasakan buah lambat

- Mudah rusak dan tidak tahan disimpan lama

(Tjahjadi, 1990).

D. Syarat tumbuh

d.1. Iklim

1) Sinar matahari

Tanaman melon sangat memerlukan sinar matahari. Apabila tanaman

melon kurang mendapatkan sinar matahari pada awal

pertumbuhannya, maka akan mengalami etiolasi (jangkung, lemah,

mudah rebah). Sedangkan bagi tanaman melon yang sedang berbuah,

kekurangan sinar matahari dapat mengakibatkan buah melon menjadi

kurang manis.

2) Curah hujan

Dalam hal penanaman melon, curah hujan dapat mempengaruhi

bahkan dapat menjadi faktor penentu keberhasilan atau kegagalan

usaha tani melon. Curah hujan yang terus menerus pada saat tanaman

Page 16: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

melon menjelang panen, akan mengurangi kadar gula dalam buah.

Bahkan buah melon yang seharusnya manis rasanya dapat berubah

menjadi seperti ketimun atau labu air, kehilangan rasa manisnya.

3) Kelembaban udara

Kelembaban udara erat kaitannya dengan curah hujan dan cuaca

mendung/berawan. Kelembaban udara secara tidak langsung

mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon. Dalam kelembaban

yang tinggi tanaman melon mudah terserang penyakit. Untuk

mencegah perkembangan penyakit itu harus dilakukan penyemprotan

pestisida secara lebih intensif.

4) Ketinggian Tempat

Tanaman melon dapat tumbuh dengan cukup baik pada ketinggian

300–900 m dpl. Apabila ketinggian lebih dari 900 meter dpl tanaman

tidak berproduksi dengan optimal, dan apabila kurang dari 300 mdpl

maka tanaman tidak dapat berbuah secara maksimal/besar.

5) Suhu udara

Tentang suhu udara, sesuai dengan daerah asalnya. Tanaman melon

membutuhkan suhu udara yang cukup panas. Suhu yang dibutuhkan

untuk perkecambahan benih melon antara 25-35 derajat C. Sedangkan

dalam masa pertumbuhan selanjutnya , tanaman melon membutuhkan

suhu udara antara 20 – 30 derajat C.

6) Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon,

tiupan yang keras dapat mematahkan tangkai daun, tangkai buah dan

batang tanaman. Dalam hal penyerbukan, melon dibantu oleh lebah.

Apabila tiupan angin cukup kencang, lebah jarang yang datang,

akibatnya produksi melon rendah.

(Tjahjadi, 2009).

Page 17: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

d.2.Tanah/Media Tanam

Jenis tanah yang paling ideal untuk tanam melon adalah tanah

geluh berpasir yang lapisan olahnya dalam,tidak mudah becek

(menggenang), subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, dan

pH-nya antara 6,0-6,8 meskipun masih toleran pada pH 5,8–7,2

(Rukmana,1994).

Terhadap tanah yang ber- pH masam sebaiknya dilakukan

pengapuran terlebih dahulu , misalnya dengan Calcit, Dolomit, ataupun

Zeolit. Penanaman melon sebaiknya tidak terus menerus pada lahan yang

sama. Perlu dilakukan pola pergiliran (rotasi) dengan jenis tidak sefamili

Cucurbitaceae. Tanah bekas tanaman padi paling baik untuk tanaman

melon. Dapat pula dipilih bekas tanaman tebu atau jagung. Diutamakan

tanah-tanah yang bebas nematoda (Rukmana,1994).

Tanaman melon pada dasarnya membutuhkan air yang cukup

banyak. Tetapi, sebaiknya air itu berasal dari irigasi, bukan dari air hujan.

E. Teknik Budidaya

e.1. Penyemaian Benih

Tanaman melon yang sehat dan berproduksi optimal berasal dari

bibit tanaman yang sehat, kuat dan terawat baik. Pembibitan merupakan

kunci keberhasilan suatu agribisnis melon. Untuk menanam melon kita

harus mengetahui sumber benihnya terlebih dahulu. Sebaiknya selalu

menggunakan benih asli (F1 hibrid). Yaitu hasil persilangan pertama dari

benih yang disilangkan. Sehingga dapat menghasilkan produksi buah

yang maksimal dan berkualitas baik.

e.1.1. Cara dan Waktu Penyemaian

Benih melon yang akan disemaikan, direndam terlebih

dahulu di dalam air selama 2–4 jam. Kemudian benih disemaikan

pada kantong plastik, yang telah diisi tanah dan pupuk kandang

yang dicampur dengan perbandingan 5:1. Benih disemaikan dalam

posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah. Benih

ditutup dengan campuran abu sekam dan tanah dengan

Page 18: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

perbandingan 2:1 yang telah disiapkan, agar tanaman dapat tumbuh

dengan baik, tidak mudah rebah. Untuk merangsang

perkecambahan benih dengan menciptakan suasana hangat maka

tutuplah permukaan persemaian dengan karung goni basah.

Apabila kecambah telah muncul kepermukaan media semai (pada

hari ke-3 atau ke-4) maka karung goni dapat dibuka.

e.1.2. Pembuatan Media Semai

Melon termasuk tanaman yang tidak terlalu menuntut media

semai yang khusus untuk pembibitannya. Medianya dapat dibuat

dengan berbagai variasi, contohnya dengan mencampurkan tanah,

pasir dan pupuk kandang atau kompos, asal perbandingannya sesuai

misalnya 1:1:1. Untuk mendapatkanhasil bibit melon yang kekar dan

sehat maka komposisi media semai yang tepat terdiri dari campuran

tanah, pupuk kandang, pupuk SP-36 atau NPK .

e.1.3. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Setelah benih disemai di polybag akan tumbuh menjadi calon

bibit, dan harus mendapatkan pemeliharaan yang baik agar menjadi

bibit melon yang sehat dan kekar. Penyiraman dan penjarangan

dilakukan untuk menjaga kondisi bibit.

e.1.4. Pemindahan Bibit

Bibit melon dipindahkan ke lapangan apabila sudah berdaun

4–5 helai atau tanaman melon telah berusia 10–14 hari. Cara

pemindahan tidak berbeda dengan cara pemindahan tanaman

lainnya, yaitu kantong plastik polibag dibuang secara hati-hati lalu

bibit berikut tanahnya ditanam pada bedengan yang sudah dilubangi

sebelumnya.

e.2. Persiapan Lahan

Lahan yang dibajak harus digenangi air lebih dahulu selama

semalam, kemudian keesokan harinya dilakukan pembajakan ini cukup

untuk membalik tanah sehingga cukup dilakukan sekali dengan

kedalaman balikan sekitar 30 cm.

Page 19: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

1) Penggarukan dan Pencangkulan Lahan Serta Waktu Lahan Siap

Tanam

Untuk pencangkulan dan penggarukan, keadaan tanahnya

harus cukup kering. Karena kita bisa mudah membentuk tanah yang

semula berbongkah-bongkah dan cukup liat, tanah yang beremah-

remah dan cukup sarang (mudah diserap air). Dengan tanah tersebut

akan menguntungkan tanaman. Selain perakarannya mudah

menembus tanah, juga akan mudah bernapas.

2) Pembentukan Bedengan

a) Cara Pembuatan

Selama 5–7 hari lahan dibiarkan kering setelah dibajak

(atau dibalik). Proses ini akan membuat tanah menjadi lengket dan

berbongkah sehabis dibajak menjadi agak hancur karena

mengalami proses pengeringan matahari dan penganginan. Selama

proses tersebut beberapa senyawa kimia yang beracun dan

merugikan tanaman dan akan hilang perlahan-lahan. Setelah

kering, bongkahan tanah dibuat petakan dengan tali rafia untuk

membentuk bedengan dengan ukuran panjang bedengan maksimum

12–15 m; tinggi bedengan 30–50 cm; lebar bedengan 100–110 cm;

dan lebar parit 55–65 cm.

b) Bentuk Bedengan

Bedengan dibentuk dengan cara mencangkuli bongkahan

tanah menjandi struktur tanah yang remah/gembur. Bila telah

bentuk bedengan terlihat, baik bedengan kasar/setengah jadi

bedengan tersebut dikeringanginkan lagi selama seminggu agar

terjadi proses oksidasi/penguapan dari unsur-unsur beracun.

c) Ukuran dan Jarak Bedengan

Tinggi bedengan dibuat sesuai dengan musim dan kondisi

tanah. Pada musim hujan tinggi bedengan 50 cm agar perakaran

tanaman tidak terendam air jika hujan deras. Pada musim kemarau

tinggi bedengan cukup 30 cm, karena untuk memudahkan

Page 20: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

perawatan pada saat bedengan digenangi. Parit dibuat dengan lebar

55–65 cm adalah untuk memudahkan perawatan pada saat

penyemprotan, pemasangan ajir, maupun penalian.

3) Pengapuran

Pengapuran akan menambah unsur hara kalsium yang

diperlukan untuk dinding sel tanaman. Pengapuran dapat

menggunakan dolomit/calmag (CaCO3MgCO3) kalsit/kaptan

(CaCO3). Setelah diperoleh pH rata-rata, penentuan kebutuhan dapat

dilakukan dengan menggunakan data berikut ini :

a) < 4,0 (paling asam): jumlah kapur >10,24 ton/ha

b) 4,2 (sangat asam): jumlah kapur 9,28 ton/ha

c) 4,6 (asam): jumlah kapur 7,39 ton/ha

d) 5,4 (asam): jumlah kapur 3,60 ton/ha

e) 5,6 (agak asam): jumlah kapur 2,65 ton/ha

f) 6,1 – 6,4 (agak asam): jumlah kapur <0,75 ton/ha

4) Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP)

MPHP yang terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan berwarna

perak di bagian atas dan warna hitam dibagian bawah dengan berbagai

keuntungan. Warna perak pada mulsa akan memantulkan cahaya

matahari sehingga proses fotosintesis menjadi lebih optimal, kondisi

pertanaman tidak terlalu lembab, mengurangi serangan penyakit, dan

mengusir serangga-serangga penggangu tanaman seperti Thrips dan

Aphids. Sedangkan warna hitam pada mulsa akan menyerap panas

sehingga suhu di perakaran tanaman menhadi hangat. Akibatnya,

perkembangan akar akan optimal. Selain itu warna hitam juga

mencegah sinar matahari menembus ke dalam tanah sehingga benih-

benih gulma tidak akan tumbuh (kecuali teki dan anak pisang).

Pemasangan mulsa PHP sebaiknya dilakukan pada saat panas

matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga menutup bedengan

dengan tepat. Teknis pemasangannya cukup oleh 2 orang untuk satu

bedengan. Caranya tariklah kedua ujung mulsa pada bedengan,

Page 21: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

kaitkan salah satu ujungnya pada bedengan menggunakan pasak

penjepit mulsa kemudian ujung yang satunya. Setelah kedua ujung

mulsa PHP terkait erat pada bedengan, dengan cara bersamaan

tariklah mulsa pada kedua sisi bedengan setiap meternya secara

bersamaan. Kaitkan kedua sisi mulsa dan bedengan dengan pasak

penjepit tadi sehingga seluruh sisi mulsa terkait rapat pada bedengan.

Setelah selesai pemasangan, bedengan- bedengan dibiarkan tertutup

mulsa PHP selama 3–5 hari sebelum dibuat lubang tanam. Tujuan

agar pupuk kimia yang diberikan dapat berubah menjadi bentuk

tersedia sehingga dapat diserap tanaman.

5) Pemasangan Ajir

Ajir atau tongkat dari kayu atau bilahan bambu, untuk

rambatan dapat di pasang setelah selesai pemasangan mulsa dan

selesai mensterilkan kebun. Ajir juga dapat dipasang sesudah bibit

ditanam, dan bibit sudah mengeluarkan sulur-sulurnya kira-kira

tingginya adalah 50 cm. Ajir harus terbuat dari bahan yang kuat

sehingga mampu menahan beban buah dengan bobot kira-kira 2–3 kg.

Tempat ditancapkannya ajir dengan jarak kira-kira 25 cm dari pinggir

guludan baik kanan maupun kiri. Supaya ajir lebih kokoh lagi, kita

bisa menambahkan bambu panjang yang diletakkan di bagian pucuk

segitiga antara bambu atau kayu yang menyilang, mengikuti barisan

ajir-ajir dibelakangnya.

e.3. Penanaman

e.3.1. Pembuatan lubang tanam

Untuk membuat lubang tanam dengan menggunakan pelat

pemanas atau memanfaatkan bekas kaleng susu kental. Plat

pemanas yang berupa potongan besi dengan diameter 10 cm,

dibuat sedemikian rupa hingga panas yang ditimbulkan dari arang

yang dibakar mampu melubangi mulsa PHP dengan cepat. Model

penanaman dapat berupa dua baris berhadap-hadapan membentuk

segi empat.

Page 22: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

e.3.2. Cara penanaman

Bibit yang telah di semai 10-12 hari dipindahkan kedalam

lubang tanam beserta medianya. Akar tanaman diusahakan tidak

sampai rusak saat menyobek polibag kecil. Cetakan tanah yang

telah berisi bibit melon, diletakkan pada lubang yang telah ditugal

dan diusahakan agar tidak pecah/hancur karena bisa

mengakibatkan kerusakan akar dan tanaman akan layu jika hari

panas.

e.4. Pemeliharaan

e.4.1. Penyulaman

Penyulaman dilakukan bila dalam waktu 2 (dua) minggu

setelah tanam bibit tidak menunjukkan pertumbuhan normal.

Tanaman dicabut beserta akarnya kemudian diganti dengan

bibit/tanaman baru. Hal ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar

tanaman muda ini dapat lebih beradaptasi dengan lingkungan

barunya. Penyulaman biasanya dilakukan selama 3 – 5 hari,

karena kemungkinan dalam seminggu pertama masih ada tanaman

lainnya yang perlu disulam. Setelah selesai penyulaman tanaman

baru harus disiram air.

e.4.2. Penyiangan

Pada budidaya melon sistem mulsa PHP penyiangannya

dilakukan pada lubang tanam dan parit di antara dua bedengan.

Gulma yang tidak dibersihkan menyebabkan lingkungan

pertanaman lembab sehingga merangsang penyakit. Gulma juga

dapat sebagai inang hama dan nematoda yang merugikan.

e.4.3. Pemangkasan/perompesan,pengikatan

Perompesan merupakan kegiatan memangkas ataupun

membuang cabang–cabang yang tidak produktif. Tujuan dari

perompesan itu sendiri adalah agar proses produksi berlangsung

maksimal, mengurangi kelembapan dalam tajuk tanaman sehingga

akan mengurangi resiko terserangnya hama penyakit dan

Page 23: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

perompesan ini juga digunakan sebagai perangsang pertumbuhan

tunas–tunas produktif. Sebelum dilakukan perompesan, tanaman

melon sebelumnya diikatkan pada lanjaran yaitu pada saat tanaman

melon berumur 12 HST atau setelah tanaman memiliki 5 daun.

Pengikatan Tanaman melon dilakukan dengan cara

mengikatkan batang tanaman melon pada ajir dengan

menggunakan tali rafia. Pengikatan tanaman ini dilakukan setiap 4

hari sekali sampai ikatan mencapai ujung lanjaran. Sedangkan

untuk perompesan, dilakukan sampai pada ruas ke 8 dan diatas

ruas 11, perompesan ini dilakukan dengan cara memotong cabang

yang tumbuh pada ruas–ruas tersebut dengan menyisakan 1 helai

daun. Sedangkan cabang pada ruas ke 9–11 dibiarkan tumbuh

sebagai tempat calon buah yang akan dibesarkan. Selanjutnya

setelah buah dari cabang ke 9–11 tumbuh sebesar bola pimpong

maka dipilih satu buah yang paling baik (tidak cacat, bentuknya

bagus) untuk kemudian dipelihara sampai besar, untuk buah yang

lain dipotong. Setelah dipilih satu buah melon untuk dipelihara

maka selanjutnya dilakukan pengikatan buah untuk menghindari

patahnya tangkai buah serta menghindari kontak dengan tanah.

Bekas daun ataupun buah hasil perompesan itu tidak dibuang

sembarangan. Hasil dari rompesan tersebut dikumpulkan pada satu

tempat untuk kemudian ditimbun pada satu tempat yang telah

disediakan.

e.4.4. Pemupukan

Pemupukan diberikan sebanyak 3 kali, yaitu 20 hari setelah

ditanam, tanaman berusia 40 hari (ketika akan melakukan

penjarangan buah) dan pada saat tanaman berusia 60 hari (saat

menginjak proses pematangan). Caranya sebarkan secara merata di

atas tanah bedengan pada pinggiran kiri dan kanannya (10–15 cm).

Kemudian tanah dibalik dengan hati-hati supaya tidak merusak

perakaran tanaman, dan agar pupuk tersebut bisa aman terpendam

Page 24: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

dalam tanah. Untuk memudahkan dalam pemupukan, dibuat data

mengenai rangkaian pemupukan sejak awal.

a) Pupuk kandang/kompos: pupuk dasar=10–20 ton/ha.

b) Urea: pupuk dasar=440 kg/ha; pupuk susulan I=330 kg/ha;

pupuk susulan II=220 kg/ha; pupuk susulan III=440 kg/ha.

c) TSP: pupuk dasar=1.200 kg/ha; pupuk susulan I=220 kg/ha;

pupuk susulan II=550 kg/ha.

d) KCl: pupuk dasar=330-440 kg/ha; pupuk susulan II=160 kg/ha.

Keterangan pupuk dasar: pemupukan pada pengolahan tanah

(sebelum tanam); pupuk susulan I : umur ± 20 hari; pupuk susulan

II: umur ± 40 hari; pupuk susulan III: umur ± 60 hari.

e.4.5. Pengairan dan Penyiraman

Tanaman melon menghendaki udara yang kering untuk

pertumbuhannya, tetapi tanah harus lembab. Pengairan harus

dilakukan jika hari tidak hujan. Pengairan dilakukan pada sore.

Tanaman di siram sejak masa pertumbuhan tanaman, sampai

tanaman akan dipetik buahnya. Saat menyiram jangan sampai air

siraman membasahi daun dan air dari tanah jangan terkena daun

dan buahnya. Tujuannya adalah supaya tanaman tidak dijangkiti

penyakit yang berasal dari percikan tersebut, kalau daun basah

kuyup akan mengundang jamur sangat besar

e.4.6. Pengendalian hama dan penyakit

1) Hama

a) Kutu aphids (Aphis gossypii G.)

Ciri: Hama ini mempunyai getah cairan yang mengandung

madu dan di lihat dari kejauhan mengkilap. Hama ini

menyerang tanaman melon yang ada di lahan penanaman.

Aphids muda yang menyerang melon berwarna kuning,

sedangkan yang dewasa mempunyai sayap dan berwarna

agak kehitaman. Gejala: daun tanaman menggulung dan

pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan daun yang

Page 25: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dihisap hama. Pengendalian: (1) gulma harus selalu

dibersihkan agar tidak menjadi inang hama; (2) tanaman yang

terserang parah harus disemprot secara serempak dengan

insektisida (3) tanaman yang telah terjangkit virus harus

dicabut dan dibakar (dimusnahkan).

b) Thrips (Thrips parvispinus K.)

Ciri: Hama ini menyerang saat fase pembibitan sampai

tanaman dewasa. Nimfa thrips berwarna kekuning-kuningan

dan thirps dewasa berwarna coklat kehitaman. Thrips

berkembang biak sangat cepat secara partenogenesis (mampu

melahirkan keturunan meskipun tidak kawin). Serangan

dilakukan di musim kemarau. Gejala: daun-daun muda atau

tunas-tunas baru menjadi keriting, dan bercaknya

kekuningan; tanaman keriting dan kerdil serta tidak dapat

membentuk buah secara normal. Kalau gejala ini timbul

harus diwaspadai karena telah tertular virus yang dibawa

hama thirps. Pengendalian: menyemprot dengan racun

kontak, 3–4 hari sekali

c) Lalat buah (Dacus cucurbitae Coquillet)

Ciri-ciri lalat buah dewasa mempunyai ukuran panjang 7-9

mm, berwarna kuning muda atau merah coklat, mempunyai 2

pasang sayap, dan dapat berbiak 4-9 generasi pertahun.

Cara menyerangnya : mula-mula betina akan menusuk buah

melon muda untuk bertelur, kemudian telurnya setelah 1-4

hari menetas menjadi larva. Larva ini akan memangsa daging

buah, sehingga menimbulkan gejala abnormal sampai busuk

total.

Pengendalian : memasang perangkap lalat buah dari metil

eugenol yang dimasukkan kedalam botol aqua, membungkus

buah dengan kertas biasa, nilon, atau plastik hitam, mengubur

Page 26: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

buah yang terserang atau disemprot dengan insektisida

Malathion WP.

d) Oteng-oteng (Aulocophora similis Oliver)

Ciri-ciri : berupa kumbang daun yang sayapnya berwarna

kuning polos mengkilap, aktif dimalam hari, dan termasuk

serangga pemaka segala jenis tanaman (polifag).

Cara menyerang : dengan memakan daging daun, sehingga

daun rusak dan menimbulkan bolong-bolong bekas gigitan

dari kumbang tersebut.

Pengendalian : dengan pola pergiliran tanaman dan disemprot

dengan insektisida seperti Lannate L atau Sevin 85 S pada

konsentrasi 0,2 %.

2) Penyakit

a) Layu bakteri

Penyebab: bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini

dapat disebarkan dengan perantara kumbang daun oteng-

oteng (Aulacophora femoralis M). Gejala: daun dan cabang

layu dan terjadi pengkerutan pada daun, warna daun

menguning, mengering dan akhirnya mati; daun tanaman

layu satu per satu, meskipun warnanya tetap hijau, kemudian

tanaman layu secara keseluruhan. Apabila batang tanaman

yang dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih

kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti benang.

Pengendalian: (1) sebelum ditanami, lahan disterilisasi

dengan Basamid G dengan dosis 40 g/m2 ; (2) benih di

rendam dalam bakterisida Agrimyciin (oxytetracycline dan

streptomycin sulfate) atau Agrept (streptomycin sulfate)

dengan konsentrasi 1,2 gram/liter ; (3) penyemprotan

bakterisida ini pada umur 20 HST.

Page 27: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

b) Penyakit busuk pangkal batang (gummy stem bligt)

Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini)

Chiu et Walker. Gejala: pangkal batang yang terserang mula-

mula seperti tercelup minyak kemudian keluar lendir

berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu dan mati;

daun tanaman yang terserang akan mengering apabila

diremas seperti kerupuk dan berbunyi kresek-kresek apabila

diterpa angin. Pengendalian: (1) penggunaan mulsa PHP

untuk mencegah kelembaban di sekitar pangkal batang dan

mencegah luka di perakaran maupun pangkal batang karena

penyiangan; (2) daun-daun tanaman yang terserang

dibersihkan lalu disemprot dengan fungisida Derasol 500

SC (carbendazim) dengan konsentrasi 1–2 ml/liter; (3)

pangkal batang yang terserang dioles dengan larutan

fungisida Calixin 750 EC (tridemorph) dengan konsentrasi 5

m/liter.

c) Penyakit layu Cendawan (Fusarium oxysporum Schlecht)

Ciri-ciri Penyakit layu fusarium merupakan penyakit yang

disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum (Schlecth).

Jamur ini membentuk miselium bersekat dan dapat tumbuh

dengan baik pada bermacam-macam medium agar yang

mengandung ekstrak sayuran. F. oxysporum f,sp lycopersici

dapat bertahan lama dalam tanah. Tanah yang sudah

terinfeksi sukar di bebaskan kembali dari jamur ini. Jamur

dapat memakai bermacam-macam luka untuk jalan

infeksinya, misalnya luka yang terjadi karena pemindahan

bibit, karena pembunuhan atau luka karena serangga dan

nematode.

Gejala serangan yang pertama kali terlihat adalah ujung sulur

menguning dan layu. Beberapa hari kemudian daun-daun

bagian bawah menguning, layu dan mengering. Gejala

Page 28: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

tersebut kemudian meluas pada daun-daun di bagian atas dan

akhirnya seluruh daun layu dan akhirnya tanaman mati.

Melon yang terkena penyakit layu fusarium terlihat layu pada

siang hari, sedangkan pada pagi dan sore hari terlihat segar.

Pengendalian : pergiliran tanaman dengan jenis yang bukan

dari famili cucurbitaceae,mencabut tanaman yang sakit,

menyiram tanaman dengan benomyl ataupun disemprot

dengan fungisida seperti Dithane M-25, Derosal 60 WP

0,2%.

e.5. Panen

Ciri dan Umur Panen

1) Ukuran buah sesuai dengan ukuran normal

2) Serat jala/net pada kulit buah sangat nyata/kasar

3) Warna kulit hijau kekuningan.

4) Umur Panen ± 3 bulan setelah tanam.

5) Waktu Pemanenan yang baik adalah pada pagi hari.

Cara Panen:

a) Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0 cm

untuk memperpanjang masa simpan buah.

b) Tangkai dipotong berbentuk huruf “T”, maksudnya agar tangkai buah

utuh dan kedua sisi atasnya merupakan tangkai daun yang telah

dipotong daunnya.

c) Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah

yang benar- benar telah siap dipanen.

d) Pemanenan dilakukan pada pagi atau sore hari, tujuannya ketika pagi

atau sore hari tanaman tidak melakukan fotosintesis, sehingga

kemanisan buah tetap terjaga.

e) Buah yang telah dipanen dikumpulkan disuatu tempat untuk disortir.

Kerusakan buah akibat terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya

dihindari karena akan mengurangi harga jual terutama di swalayan.

Page 29: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

e.6. Pasca Panen

a) Pengumpulan

Buah-buah melon yang telah dipanen dikumpulkan pada suatu tempat

untuk segera disortir. Saat panen kerusakan buah sebaiknya dihindari

akibat terbentur atau cacar fisik lainnya, karena akan mengurangi

harga jual terutama untuk konsumsi pasar swalayan.

b) Penyortiran dan Penggolongan

Melon yang telah dipanen, diangkut dan dikumpulkan di suatu tempat

kemudian di sortasi. Buah yang sehat dan utuh dipisahkan dari buah

yang cacat fisik maupun cacat karena serangan hama dan penyakit.

Buah melon yang berkualitas bagus kemudian di lakukan

penggolongan melon berdasarkan bobot buah dan net (jarring).

c) Penyimpanan

Buah melon yang sudah dipetik, tidak boleh ditumpuk satu sama lain,

dan buah yang belum terangkut dapat disimpan dalam gudang

penyimpanan. Buah ditata secara rapi dengan dilapisi jerami kering.

Tempat penyimpanan buah harus bersih, kering dan bebas dari hama

seperti kecoa atau tikus. Melon yang sudah terlalu masak jangan

disatukan dengan buah yang setengah masak (mengkal). Bila ada buah

yang mulai busuk harus di jauhkan dari tempat penyimpanan.

d) Pengemasan dan Pengangkutan

Kemasan untuk melon dapat dibuat dari kayu biasa dan banyak

memiliki lubang angin. Cara menyusunnya, bagian dasar kotak diberi

jerami kering yang cukup tebal, kemudian melon diberikan jerami

juga dibagian atas buahnya. Sebelum kotak ditutup, buah melon diberi

lapisan jerami lagi. Selain dari kotak, pengemasan bisa juga

menggunakan rajutan benang yang mirip jala, kemudian dimasukkan

dalam kemasan karton. Dalam karton masih dilapisi dengan jerami

kering atau kertas hancuran. Dengan kemasan seperti ini akan lebih

terjamin dibanding dengan menggunakan kotak dari kayu

(cara tradisional).

Page 30: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut buah melon

yang akan dibawa ke pasar tergantung jarak yang ditempuh. Buah

yang akan di ekspor biasanya dipak secara khusus dengan peti kemas

yang terbuat dari kayu, karton atau kotak plastik. Di kargo pesawat,

peti kemas melon dimasukkan ke dalam kontainer pendingin agar

buah tetap segar jika sampai ke tempat tujuan

Page 31: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

III. TATALAKSANA PELAKSANAAN

A. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan

1. Tempat Pelaksanaan Magang

Pelaksanaan magang dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Pembangunan Masyarakat Desa OISCA (Organization for Industrial

Spritual and Cultural Advancement) Karanganyar. Beralamat di Jl. Joko

Songo Km 1.2, Doplang, Karangpandan, Karanganyar, 577191, Surakarta,

Jawa Tengah.

2. Waktu Pelaksanaan Magang

Magang ini dilaksanakan pada Tanggal 25 Januari 2012– 25 Februari

2012.

B. Metode Pelaksanaan

Adapun Metode yang digunakan dalam pelaksanaan magang ini yaitu :

1. Metode Dasar

Metode dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan adalah

metode Deskriptif Analitik, yaitu metode penerapan permasalahan

sehingga memusatkan perhatian pada permasalahan yang ada pada masa

sekarang dan bertitik tolak dari data yang dikumpulkan, dianalisis dan

disimpulkan dalam konteks teori–teori yang ada dan dari penelitian

terdahulu.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara dengan

menggunakan daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan dan dengan

pencatatan yaitu mencatat data–data yang diperlukan dari sumber yang

dapat dipercaya.

3. Metode Analisis Data

Data yang tekumpul dianalisis dengan menggunakan tabulasi

representatif yaitu dengan menganalisa data yang telah terkumpul dengan

analisis kualitatif. Pada kasus–kasus tertentu mahasiswa dapat pula

Page 32: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

menjelaskan secara lebih mendalam berdasarkan teori-teori atau

keterangan yang relevan.

Page 33: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Lokasi

1. Profil OISCA Training Centre sebagai Institusi Mitra

OISCA (Organisation for Industrial, Spiritual and Cultural

Advancement) yaitu suatu organisasi swasta nirlaba yang bekerja untuk

meningkatkan atau membangun semangat dan kesadaran serta budaya

yang lingkup kerjasamanya bertaraf internasional. OISCA merupakan

organisasi non politik, non relegius dan non profit yang bergerak dalam

bidang agribisnis. Kata Industrial pada singkatan OISCA bermakna kerja

keras dalam membangun bidang pertanian, perikanan, kehutanan, maupun

melestarikan lingkungan hidup manusia dan terutama membangun Sumber

Daya Manusia (SDM) pelaksananya. Jadi, yang dimaksud bukan industri

pabrik dalam arti pengertian umum. Sedangkan makna spiritual dalam hal

ini bukan berarti agama secara umum, melainkan tentang semangat dan

kesadaran untuk berbuat, mengembangkan dan memelihara materi dunia,

demi kepentingan umat manusia, baik masa kini maupun masa yang akan

datang.

2. Sejarah OISCA Training Centre Karanganyar

OISCA didirikan pada tanggal 6 Oktober 1961. Dr. Yonosuke

Nakano terpilih untuk memimpin OISCA sebagai presiden pertama,

setelah sebelumnyaa beliau memprakarsai sejumlah konferensi bertaraf

Internasional. Tujuan dari gerakan tersebut adalah ingin membentuk

kehidupan dunia yang serasi dan masa depan kehidupan yang damai. dari

konferensi-konferensi tersebut kemudian di tindak lanjuti dengan ajakan-

ajakan dan gerakan-gerakan yang mendapat sambutan dari pimpinan-

pimpinan gerakan sosial, keagamaan, kalangan pengusaha, politikus, dan

lain-lain, dari seluruh dunia; terutama negara-negara kawasan Asia.

Perwakilan dari berbagai negara dan kalangan tersebut kemudian bersama-

sama mendiskusikan bermacam-macam persoalan yang ada di dunia dan

mencapai mufakat, bahwa perlu kiranya untuk mendirikan suatu badan

Page 34: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

organisasi yang berorientasi obyektif, baik ditinjau dari segi semangat,

maupun materinya. disepakati bahwa ke butuhan akan pembangunan

kesadaran dan semangat manusia merupakan landasan yang kokoh bagi

tujuan kerjasama antar bangsa dan manusia sedunia demi tarcapainya

perdamaian dan kehidupan yang harmonis di kemudian hari. Dari

konferensi-koferensi di atas, akhirnya menuntun terbentuknya OISCA

secara resmi dan aksinya bertaraf Internasional yang berkantor pusat di

Jepang. setelah OISCA Internasional terbentuk, kemudian di susunlah

aksi-aksi untuk mendorong tercapainya cita-cita pendiriannya semula.

Pada pertengahan tahun 1960, negara-negara asia selatan dan

tenggara mengalami krisis penyediaan pangan karena musim kemarau

yang panjang. OISCA yang pada saat itu belum terbentuk secara resmi,

tapi karena keberadaannya sudah di kenal lewat aktifitasnya diminta untuk

membantu mengembangkan sektor pertanian di negara-negara yang

mengalami krisis pangan tersebut. Kemudian di kirim misi peneliti yang

diikiti oleh pengiriman misi pengembangan kerja yang terdiri dari para

petani teladan dan sukarelawan lain yang semuanya dari jepang.

Mengiringi program tersebut, beberapa teknisi muda bidang pertanian dari

berbagai negara Asia tadi diterima untuk mengikuti program pelatihan

OISCA di Jepang. Selama masa pelatihan tersebut diajarkan teknik-teknik

yang lebih maju melalui praktek pelatihan yang di selenggarakan atas

kerjasama dengan para anggota OISCA.

OISCA Internasional mulai mengadakan kerja sama dengan

pemerintah Republik Indonesia dengan ditandatanganinya suatu perjanjian

pada tanggal 5 Januari 1979. Kesepakatan kerja sama ini beberapa kali

mengalami perubahan dan terakhir kali berbentuk Memorandum of

Understanding dengan Departemen Luar Negeri Republik Indonesia yang

ditandatangani pada tanggal 19 Juni 1989. Program kegiatan OISCA di

Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1976 sampai dengan sekarang.

Dimana tahun 1992 berdirilah OISCA Training Centre Karanganyar yang

juga termasuk dalam salah satu program negara tersebut.

Page 35: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Bapak A.G. Mulyono Herlambang sebagai Direktur OISCA Training

Centre Karanganyar dan CV. MGA, yang mengusahakan produksi benih

F1 dan pemasarannya baik di dalam maupun ke luar negeri.

3. Visi dan Misi OISCA Training Centre Karanganyar

Visi

- Membentuk insan–insan mandiri, dengan usaha sendiri dapat

memperbaiki nasibnya masing-masing.

- Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

lingkungannya.

Misi

Misi OISCA adalah menciptakan masa depan masyarakat dunia yang

damai tanpa ada peperangan, dengan lingkungan yang baik dan dapat

diwariskan kepada generasi yang akan datang.

4. Kondisi Lapang OISCA Training Centre Karanganyar

OISCA Training Centre Karanganyar berada di Jl. T.P Joko Songo

km 1,2 Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten

Karanganyar. Terletak ± 30 km sebelah timur kota Surakarta. Batas lokasi

sebelah Utara : Desa Doplang, sebelah Timur : Desa Ngemplak, sebelah

Selatan : Kecamatan Matesih, dan batas sebelah Barat : Desa Gerdu.

Lahan keseluruhan yang ada di OISCA Training Centre

Karanganyar seluas ± 6,5 Ha. Dari luas lahan tersebut dibagi menjadi luas

lahan pada lingkup Training Centre sebesar 0,5 Ha dan sisanya adalah

lahan yang digunakan untuk praktek yaitu seluas ± 6 Ha. Lahan seluas 0,5

Ha tersebut terdapat beberapa bangunan yang digunakan sebagai sarana

pendukung dalam berusaha. Bangunan tersebut antara lain digunakan

sebagai kantor, ruang kelas untuk teori, asrama bagi siswa pelatihan,

gudang untuk tempat peralatan, dan tempat persemaian untuk bibit yang

akan ditanam di lapang. Lahan praktek pertanian untuk budidaya beberapa

macam komoditas baik itu sayur ataupun buah seluas 6 Ha ini seluruhnya

merupakan lahan sewa.

Page 36: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Kondisi lingkungan tempat OISCA Training Centre Karanganyar

adalah sebagai berikut :

Tinggi tempat :450 - 490 m dpl berhawa sejuk

Kemiringan bangunan :300 - 400

Suhu :240 - 310 C

Curah hujan rata-rata :3.150 mm/th

Jenis tanah :Latosol

Kelembaban relative :61% - 91%

(Farhani, 2010)

5. Kegiatan di OISCA Training Centre Karanganyar

Wilayah OISCA tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai

macam kegiatan yang telah dilakukan meliputi :

a) Pendidikan: seperti training centre dalam bidang pertanian,

pemberdayaan wanita OISCA (PWO), permeubelan dan lain-lain.

b) Bidang lingkungan hidup: antara lain Childrens Forest Program (CFP)

yaitu pendidikan lingkungan hidup bagi anak-anak, People Forest

Program (PFP) yaitu penghijauan bersama masyarakat, Tokio Marine

Mangrove Project (TMMP) yaitu penghijauan/rehabilitasi pantai dan

lain-lain. Selain itu terdapat juga proyek/bantuan berupa proyek

percontohan bunga krisan, ulat sutera, Committee Environmental and

Educational Project in Indoneia (CEEPI), pengentasan kemiskinan,

bantuan gedung dan prasarana sekolah dan lain-lain.

c) Kegiatan pelatihan meliputi :

1. Pelatihan reguler rutin tiap tahun (± 9-12 bulan), peserta pelatihan

ini adalah pemuda yang berminat di bidang pertanian, melalui

sistem tes seleksi.

2. Kegiatan harian dimulai sejak pukul 05.00-21.00 WIB.

3. Magang / PKL.

Page 37: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

6. Struktur Organisasi OISCA Training Centre Karanganyar tahun

2011/2012.

Dalam menjalankan usahanya yaitu budidaya pertanian dan

pemasarannya baik itu sayur, buah, ataupun tanaman hias, Bapak Mulyono

dibantu oleh beberapa staf dan semua siswa pelatihan OISCA. Adapun

struktur organisasi di OISCA Training Centre Karanganyar adalah sebagai

berikut :

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi OISCA

Training Centre Karanganyar.

OISCA merupakan organisassi yang dikelola secara sukarela oleh

para anggotanya. Struktur organisasi yang dimiliki masih sangat sederhana

yang terdiri atas direktur, wakil direktur, bagian administrasi,

sekertaris,kepala bagian lingkungan hidup, kepala bagian pelatihan,

kepala bagian lapang, penghijauan, dan kepala bagian kesiswaan.

Berdasarkan pembagian bentuk organisasi di OISCA termasuk dalam

struktur organisasi lini (Lini organization atau organisasi garis).

Masing-masing jabatan memiliki wewenang yang telah disepakati.

Wewenang masing-masing jabatan sebagai berikut :

1. Direktur utama bertanggung jawab atas semua kebijakan yang akan

diambil oleh organisasi, mengatasi seluruh aktivitas kegiatan

Wakil Direktur

Darmanto

Direktur

AG. Mulyono Herlambang

Sekertaris Patoni

Kabag Kesiswaan

Setyo Budi U

Kabag Pelatihan I.B. Mei .S

Kabag Lapang

Heri widyanto

Kabag lingkungan hidup Rifaan

Administrasi Tri Dwidarningsih

Page 38: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

perusahaan, baik dalam hal administrasi, kegiatan budidaya,

penghijauan, dan pelatihan. Selain itu juga harus mampu menjalin

kemitraan dengan lembaga lain.

2. Wakil direktur berwenang sebagai pelaksana harian wewenang

direktur utama dan menjalin kerjasama dengan lembaga lain di

wilayah lokal (kabupaten).

3. Ketua bidang administrasi sebagai pengelola semua catatan masuk dan

keluar sebagai laporan yang akan dikirim ke OISCA internasional.

Selain itu juga berperan dalam pencatatan keuangan secara teratur

sehingga posisi keuangan organisasi dapat diketahui setiap saat.

4. Ketua bidang lapang bertanggung jawab dalam pengadaan kebutuhan

kegiatan budidaya tanaman, mulai dari kegiatan produksi tanaman

seperti persiapan atau penyewaan lahan, penyediaan sarana dan

prasarana, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), dan

pemeliharaan tanaman sampai panen. Selanjutnya, tugasnya

disesuaikan dengan kurikulum yang dibuat oleh bidang kesiswaan dan

ditentukan jadwal kegiatan harian yang disampaikan saat apel kerja.

5. Kepala bidang kesiswaan bertanggung jawab dalam pembuatan

kurikulum dan pelaksanaan kegiatan pertanian yang diadakan oleh

OISCA setiap tahunnya selama 10 bulan (November-Agustus),

kemudian membuat laporan realisasi kegiatan budidaya yang telah

dilaksanakan.

6. Kepala bidang lingkungan hidup (penghijauan) bertanggung jawab

dalam pengelolaan kegiatan penghijauan dan lingkungan hidup,

seperti Children Forest Program dan People Forest Program).

7. Staff kantor berwenang sebagai pelaksana bagian tata usaha dan

pengaturan masalah administrasi.

8. Staff atau instruktur lapangan berperan sebagai pemberi instruksi dan

pelatihan harian siswa.

Pengelolaan organisasi yang ada di OISCA TC Karanganyar

dilakukan secara terarah sesuai dengan bidang yang telah ada. Dalam

Page 39: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

menjalankan kegiatan tersebut, OISCA TC Karanganyar memiliki

sumberdaya yanng dapat diandalkan. Sumber daya organisasi yaitu semua

kekayaan yang dimiliki organisasi dan dapat dipergunakan dalam kegiatan

operasional organisasi. Sumber daya organisasi meliputi :

a. Sumber Daya Manusia

OISCA TC Karanganyar memiliki anggota yang membaktikan

dirinya dan melaksanakan tugasnya secara sukarela. Metode kerja yang

diterapkan adalah kegiatan pembangunan masyarakat pedesaan dan

menekankan pada pemberdayaan industri dasar dan pertanian serta

sektor pendukung lain, sehingga pembangunan tersebut dapat dilakukan

secara berkelanjutan. Prinsip kerja yang diterapkan bukanlah

menggunakan teknologi tinggi, namun dengan menerapkan teknologi

yang sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat yang mengikuti

kegiatan pelatihan.

Pengelola OISCA TC Karanganyar berjumlah 10 orang, yang

merupakan staff kantor dan instruktur lapangan. Seluruh staff OISCA

merupakan alumni OISCA Internasional Jepang yang mengabdikan

dirinya secara sukarela. Kegiatan pelatihan ditambah tenaga pengajar

yang merupakan dewan guru dari Dinas Pertanian Karanganyar.

b. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal merupakan sumber daya yang digunakan

oleh organisasi untuk menjalankan dan memperlancar kegiatan yang

dilakukan OISCA TC Karanganyar. Sumber daya modal dibagi menjadi

2 yaitu sumber daya fisik dan sumber daya modal kerja. Sumber daya

fisik merupakan sumber daya pengelola organisasi yang handal dan

terampil di bidangnya, sedangkan sumber daya modal kerja diperoleh

sepenuhnya dari OISCA Internasional yang berpusat di Jepang. Oleh

karena itu, seluruh keadaan keuangan baik yang masuk maupun keluar

dari kas OISCA harus dicatat secara rinci sebagai bentuk

pertangggungjawaban berkala kepada OISCA Internasional.

Page 40: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

B. Pembahasan

1) Kondisi Lahan Pertanaman Melon di OISCA TC Karanganyar

Lahan yang digunakan untuk budidaya melon terletak di Desa

Tiloso, Kec. Karangpandan, Kab. Karanganyar dengan luas lahan 450 m2.

Letaknya mudah dijangkau karena terletak ditepi jalan raya. Sejarah lahan

sebelum ditanami melon adalah bekas sawah tanaman padi. Jenis tanahnya

adalah Latosol. Ketersediaan air berasal dari irigasi sawah. Disekitar

pertanaman melon terdapat tanaman lain yaitu padi, , ketela pohon, tomat,

cabai, dan labu.

2) Teknik Budidaya Melon di OISCA TC Karanganyar

Melon yang ditanam di OISCA TC Karanganyar adalah melon

varietas MAI 119 yang merupakan melon berdaging Jingga/orange.

a. Persiapan Lahan

Alat-alat yang biasa digunakan dalam mengolah tanah antara

lain; handtractor, traktor rotary, cangkul, garpu, bajak atau garu. Tahap-

tahap pengolahannya sebagai berikut:

a. Pengolahan Lahan

1. Pembersihan sisa tanaman sebelumnya.

Pembersihan tanaman lama dilakukan dengan mencabut

seluruh bagian tanaman beserta akar-akarnya.

2. Pembajakan atau pencangkulan pertama.

Hal ini dilakukan dengan membuka tanah total dengan bajak

atau cangkul kira-kira sedalam 25 cm. Pembajakan atau

pencangkulan pertama ini bertujuan untuk membalik tanah,

mendapatkan bongkahan tanah, mematikan gulma,

mendapatkan sinar matahari, dan menghilangkan zat-zat yang

merugikan.

3. Pembajakan atau penggaruan ke dua dan penggaruan.

Pembajakan kedua ini dilakukan sebelum pembuatan bedengan

kasar agar tanah mudah dibentuk menjadi bedengan-bedengan

kasar

Page 41: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4. Pembuatan got dan takaran bedeng.

Pada tanah yang becek got dibuat sebelum pembajakan

pertama dan ke dua.

5. Penaburan pupuk.

Pupuk dan bahan yang digunakan antara lain:

a. Pupuk kandang (20 – 30 ton/ha),

b. Pupuk kimia:

SP 36 (400 – 500 kg/ha)

ZA (600 kg/ha)

Phonska (300 – 400 kg/ha)

c. Kapur pertanian/dolomit (1 ton kapur tiap penaikan 1 pH

tanah)

6. Pengecrohan.

Bedengan dikecroh (diaduk) sehingga pupuk, kapur, dan

tercampur dan masuk dalam tanah. Kemudian tanah

dihaluskan.

7. Menutup calon bedengan tersebut dari parit bedengan,

sehingga bedengan dapat curam (tingginya 30 – 40 cm)dan

parit pun dalam.

8. Penutupan bedengan ini membuat bahan-bahan yang

ditambahkan tadi tercampur rata dengan tanah, sehingga tanah

dalam bedengan tidak perlu mengandung (ditambah) pupuk

lagi karena penyebaran akar adalah 5 cm di bawah permukaan

sampai kedalaman 50 cm.

9. Lapisan luar bedengan sampai penutup diusahakan sehalus

mungkin karena akan menjadi tempat (permukaan) melekatnya

mulsa (MPHP).

b. Pemasangan dan Pelubangan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP).

Cara pemasangan mulsa sebaiknya saat matahari terik agar

mulsa dapat memuai sehingga menutup bedengan dengan tepat.

MPHP dipasang saat ada terik matahari agar bisa kuat dan

Page 42: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

kencang. Kemudian bagian tepi dan tiap sudut diklip dengan

bilahan bambu dengan ukuran kira-kira 20 cm x 1 cm. bedengan

dibiarkan selama 2 – 3 hari agar kondisinya menjadi baik dan

pupuk terurai. Plastik mulsa dilubangi dengan alat pelubang khusus

atau dari kaleng susu yang telah dipanasi. Jarak antar lubang 60 x

70 cm Kemudian tanah di bawahnya dilubangi juga atau langsung

dibuat tugal.

c. Pemasangan Ajir

Ajir yang digunakan terbuat dari bambu dengan panjang 2

meter. Ajir bambu tersebut ditancapkan ke tanah sedalam 20- 25

cm supaya kokoh. Pemasangan ajir dibuat dengan bentuk “H”

karena ajir tersebut selain sebagai lanjaran juga untuk mengikat

buah melon yang sudah besar.

b. Penyemaian Benih

Benih melon dibeli dari Toko Saprodi daerah Karang Pandan.

Benih yang digunakan merupakan benih bersertifikat. Cara semai yang

digunakan di OISCA ada 3 yaitu :

1) Sistem kecambah: benih dikecambahkan terlebih dahulu. Sistem ini

digunakan untuk benih berukuran besar seperti melon, semangka,

timun, dan oyong.

2) Sistem box : benih langsung disebar dalam box semai. Sistem ini

digunakan untuk benih berukuran kecil seperti tomat,cabai, dan

terong.

3) Sistem langsung : benih langsung ditanam dilahan.

Benih melon disemai menggunakan sistem kecambah. Benih

melon direndam dalam air. Benih yang baik berada di dasar air, dan

benih yang kurang baik akan mengapung di atas permukaan air. Setelah

direndam selama 1-2 jam dengan suhu ± 300C kemudian benih diperam

diatas kain atau handuk. Prediksi waktu berkecambah adalah ± 24- 48

jam. Adapun langkah yang dilakukan pada tahap persemaian antara

lain:

Page 43: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1) Pembuatan Media Semai

Media semai yang baik menggunakan tanah yang berasal

dari gunung, dibawah rerumpunan bambu atau tanah sub soil

karena tanah tersebut diperkirakan belum terkontaminasi hama

penyakit maupun residu pestisida dan pupuk kimia. Media semai

dibuat dari campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam

dengan perbandingan 1:1:1. Percampuran ketiga bahan tersebut

kemudian difermentasi menggunakan EMB (efektif

mikroorganisme bambu) sebagai starter mikroorganisme yang

bermanfaat.

Cara membuat EMB :

Bahan : nasi putih, seresah bambu, tetes tebu

Alat : kardus, toples

Cara membuat :

a) Seresah bambu secukupnya dimasukkan dalam kardus.

b) Nasi putih dikepal menggunakan tangan sebanyak 5 kepal,

kemudian dimasukkan dalam kardus berisi seresah bambu.

c) Biarkan selama 3 hari hingga ditumbuhi jamur miselium putih.

d) Ambil gumpalan jamur, masukkan dalam toples dan

tambahkan tetes tebu sebagai pakan.

e) Larutkan jamur tersebut kedalam air. Siap untuk digunakan.

2) Pengisian polybag

Polybag yang digunakan untuk semai adalah polybag

plastik kecil. Polybag diisi media semai sampai 2/3 bagian polybag.

Setelah diisi kemudian disiram sampai basah.

3) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Setelah benih disemai di polybag akan tumbuh menjadi

calon bibit, dan harus mendapatkan pemeliharaan yang baik agar

menjadi bibit melon yang sehat dan kuat.

Page 44: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

a) Cara dan Waktu Penyiraman

Bibit dipersemaian di siram setiap pagi hari. Mulai dari

kecambah belum muncul sampai bibit muncul kepermukaan

tanah. Untuk penyiraman digunakan gembor. Saat menyemprot

untuk penyiraman jangan terlalu kuat karena akan mengikis

tanah media dan melemparkan benih atau kecambah keluar dari

polibag. Saat cuaca panas, tanah pada polybag kering dan

penyiraman perlu diulangi pada sore hari, jangan menyiram bibit

tanaman pada siang hari karena akan menyebabkan air dan zat-

zat makanan tidak dapat terserap akibatnya bibit menjadi kurus,

kering dan layu.

b) Penjarangan

Penjarangan dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan

bibit-bibit yang sehat dan kuat untuk ditanam, selain itu supaya

daun tidak saling berhimpitan. Penjarangan ini mulai dilakukan

3 hari sebelum penanaman bibit ke lapangan. Bibit yang

mempunyai pertumbuhan seragam dikumpulkan menjadi satu.

Bibit-bibit yang pertumbuhannya merana disingkirkan dan tidak

ditanam.

4) Pemindahan bibit/transplanting

Bibit yang telah di semai 10-12 hari atau telah memiliki

daun berjumlah 2-3 helai, dipindahkan kedalam lubang tanam

beserta medianya. Akar tanaman diusahakan tidak sampai rusak

saat menyobek polibag kecil. Cetakan tanah yang telah berisi bibit

melon, diletakkan pada lubang yang telah ditugal dan diusahakan

agar tidak pecah/hancur karena bisa mengakibatkan kerusakan akar

dan tanaman akan layu jika hari panas.

Ketika pindah tanam jangan menekan batangnya karena

masih lunak sehingga bisa menyebabkan memar yang berakibat

gagal tumbuh. Polybag ditarik pelan-pelan usahakan tidak sobek

karena masih bisa digunakan lagi untuk persemaian selanjutnya.

Page 45: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

c. Penanaman

Bibit hasil dari persemaian tersebut diharapkan telah siap tanam

saat pengolahan tanah selesai. Oleh karena itu harus diperhitungkan

luas lahannya, jumlah bibit yang tersedia, dan umur bibit agar ketepatan

tanam dapat tercapai.

Bibit yang terlambat ditanam akan mengurangi masa juvenile

(masa pertumbuhan vegetatif). Sebaliknya, jika bibit sudah siap tanam

tetapi pengolahan tanah belum selesai maka akan mengakibatkan

pengerjaannya tergesa-gesa, sehingga hasilnya kurang optimal.

Hal-hal yang dilakukan dalam penanaman antara lain:

1. Menata bibit dalam kotak kemudian dibawa dari tempat persemaian

ke lahan yang telah siap tanam.

2. Bibit dalam kotak tersebut direndam sebentar agar tanah dan

plastik polybag tidak lengket, sehingga bibit beserta tanahnya

mudah dikeluarkan.

3. Memisahkan polybag dan bibit beserta tanahnya (diusahakan tanah

tersebut tidak pecah) kemudian memasukkannya pada lubang

tanam. Tiap lubang berisi satu bibit. Saat memasukkan bibit,

diusahakan leher akar berada tepat di permukaan tanah (permukaan

tanah pada polybag sejajar dengan permukaan tanah). Selain itu

diupayakan daun tidak terlalu dekat atau rebah ke mulsa karena

panas matahari yang dipantulkan mulsa warna perak dapat

membakar daun yang masih muda tersebut.

4. Menutup lubang dengan tanah yang gembur agar akar mudah

tumbuh.

5. Menyiram bibit yang baru ditanam dengan air. Tanaman yang

masih muda perlu dilakukan penyiraman pada lubang tanamnya

karena akar belum mampu menjangkau air yang ada di parit

bedengan.

6. Melakukan pengecekan dengan rutin pada tanaman baru setelah

disiram karena posisi tanaman dapat berubah.

Page 46: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

d. Pemeliharaan

1) Pengairan

Pengairan harus dilakukan jika hari tidak hujan. Pengairan

dilakukan pada sore hari. Tanaman di siram sejak masa pertumbuhan

tanaman, sampai tanaman akan dipetik buahnya. Pengairan berasal

dari air irigasi semi teknis setempat.

2) Penyulaman

Penyulaman dilakukan bila dalam waktu 1 (satu) minggu

setelah tanam bibit tidak menunjukkan pertumbuhan normal.

Tanaman dicabut beserta akarnya kemudian diganti dengan

bibit/tanaman baru. Hal ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar

tanaman muda ini dapat lebih beradaptasi dengan lingkungan

barunya. Penyulaman menggunakan bibit sisa dari persemaian. Hal

yang penting untuk diperhatikan yaitu penyulaman sebaiknya

dilakukan sebelum hari kelima penanaman, karena bibit yang

disulam setelah hari kelima, maka pertumbuhannya akan terganggu.

3) Penyiangan

Penyianagn dilakukan pada lubang tanam dan parit di antara

dua bedengan. Gulma yang tidak dibersihkan menyebabkan

lingkungan pertanaman lembab sehingga merangsang penyakit.

Gulma juga dapat sebagai inang hama dan menyebabkan defisiensi

unsur hara karena kompetisi.

4) Pemangkasan/perompesan, gantung buah dan pengikatan.

Pemangkasan dilakukan untuk memaksimalkan produksi buah.

Tanaman melon dipangkas pada tunas air ke 1 – 8, disisakan tunas

air ke 9-11 sebagai calon buah. Tunas air ke 12 – 27 dibuang,

disisakan tunas air ke 28-30, kemudian di toping supaya tidak terus

menjalar. Tunas 9,10,11 tersebut dipelihara sebagai calon buah.

Calon buah setelah berukuran sebesar bola pingpong kemudian

diseleksi menjadi hanya 1 calon buah. Kriteria calon buah yang baik

yaitu bentuk oval sebesar bola pingpong, dan tidak cacat. Buah yang

Page 47: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

terpilih kemudian digantung. Pengikatan/gantung buah bertujuan

untuk menghindari patahnya tangkai buah serta menghindari kontak

dengan tanah.

Pengikatan Tanaman melon dilakukan dengan cara

mengikatkan batang tanaman melon pada ajir dengan menggunakan

tali rafia.

5) Pemupukan

Pemupukan pada tanaman melon (pupuk susulan) ini diberikan

setiap minggu yaitu pada 7 HST pemupukan berupa pupuk NPK

dengan konsentrasi 20 gr/lt sebanyak 200 ml larutan pupuk/tanaman,

pada 14 HST berupa pupuk NPK konsentrasi 40 gr/lt sebanyak 200

ml larutan pupuk/tanaman, pada 21 HST yaitu pada saat menjelang

pembungaan yaitu diberikan pupuk susulan NPK dengan konsentrasi

20 gr/lt sebanyak 200 ml larutan pupuk/tanaman selanjutnya untuk

28 HST setelah pembungaan maka konsentrasi pupuk NPK yang

diberikan adalah 20 gr/lt sebanyak 200 ml larutan pupuk/tanaman.

Sedangkan untuk pupuk KNO3 diberikan pada saat tanaman berumur

45 HST dengan konsentrasi 1 gr/lt air sebanyak 200 ml

larutan/tanaman. Pemberian pupuk susulan pada tanaman melon ini

diberikan dengan cara dilarutkan dalam air dan disiramkan disekitar

tanaman.

6) Pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit yang ditemukan di lahan melon OISCA

yaitu :

a) Oteng-oteng (Aulocophora similis Oliver)

· Ciri-ciri : berupa kumbang daun yang sayapnya berwarna

kuning polos mengkilap, aktif dimalam hari, dan termasuk

serangga pemakan segala jenis tanaman (polifag).

· Cara menyerang : dengan memakan daging daun, sehingga

daun rusak dan menimbulkan bolong-bolong bekas gigitan dari

kumbang tersebut.

Page 48: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

· Pengendalian : dengan pola pergiliran tanaman dan disemprot

dengan insektisida seperti Spontan atau Rizotin pada

konsentrasi 0,2 %.

b) Lalat buah (Dacus cucurbitae Coquillet)

· Ciri-ciri lalat buah dewasa mempunyai ukuran panjang 7-9

mm, berwarna kuning muda atau merah coklat, mempunyai 2

pasang sayap, dan dapat berbiak 4-9 generasi pertahun.

· Cara menyerangnya : mula-mula betina akan menusuk buah

melon muda untuk bertelur, kemudian telurnya setelah 1-4 hari

menetas menjadi larva. Larva ini akan memangsa daging buah,

sehingga menimbulkan gejala abnormal sampai busuk total.

· Pengendalian : memasang perangkap lalat buah dari metil

eugenol yang dimasukkan kedalam botol aqua, membungkus

buah dengan kertas biasa, nilon, atau plastik hitam, mengubur

buah yang terserang atau disemprot dengan insektisida.

c) Penyakit layu Cendawan (Fusarium oxysporum Schlecht)

· Ciri-ciri Penyakit layu fusarium merupakan penyakit yang

disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum (Schlecth). Jamur

ini membentuk miselium bersekat dan dapat tumbuh dengan

baik pada bermacam-macam medium agar yang mengandung

ekstrak sayuran. F. oxysporum f,sp lycopersici dapat bertahan

lama dalam tanah. Tanah yang sudah terinfeksi sukar di

bebaskan kembali dari jamur ini. Jamur dapat memakai

bermacam-macam luka untuk jalan infeksinya, misalnya luka

yang terjadi karena pemindahan bibit, karena pembunuhan atau

luka karena serangga dan nematode.

· Gejala serangan yang pertama kali terlihat adalah ujung sulur

menguning dan layu. Beberapa hari kemudian daun-daun

bagian bawah menguning, layu dan mengering. Gejala tersebut

kemudian meluas pada daun-daun di bagian atas dan akhirnya

seluruh daun layu dan akhirnya tanaman mati. Melon yang

Page 49: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

terkena penyakit layu fusarium terlihat layu pada siang hari,

sedangkan pada pagi dan sore hari terlihat segar.

· Pengendalian : pergiliran tanaman dengan jenis yang bukan

dari famili cucurbitaceae,mencabut tanaman yang sakit,

menyiram tanaman dengan benomyl ataupun disemprot dengan

fungisida seperti Daconil dan Antracol 0,2%.

d) Penyakit busuk pangkal batang (gummy stem bligt)

· Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini)

Chiu et Walker.

· Gejala: pangkal batang yang terserang mula-mula seperti

tercelup minyak kemudian keluar lendir berwarna merah

coklat dan kemudian tanaman layu dan mati; daun tanaman

yang terserang akan mengering apabila diremas seperti

kerupuk dan berbunyi kresek-kresek apabila diterpa angin.

· Pengendalian: (1) penggunaan mulsa PHP untuk mencegah

kelembaban di sekitar pangkal batang dan mencegah luka di

perakaran maupun pangkal batang karena penyiangan; (2)

daun-daun tanaman yang terserang dibersihkan lalu disemprot

dengan fungisida (3) pangkal batang yang terserang dioles

dengan larutan fungisida.

e) Penyakit Virus Mozaik

· Penyebabnya adalah Watermelon Mozaik Virus (WMV) dan

Cucumber Mozaik Virus (CMV).

· Gejala serangan ini adalah menyebabka klorosis. Belang-

belang ,lepuh, perubahan bentuk daun(abnormal), dan

terhambatnya pertumbuhan.

· Pengendalian : dengan dimusnahkan/dicabut, karena jika

dibiarkan hidup akan menular pada tanaman yang lain, dan

pertumbuhannya pun tidak normal dan tidak menghasilkan

buah yang baik.

Page 50: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

e. Panen

Kriteria panen melon yaitu buah berukuran normal, jaring/ net

sudah penuh, daun sudah mulai mengering, umur panen ± 65 hari

setelah tanam, beraroma harum. Panen dilakukan pada sore hari karena

untuk mempertahankan kadar air agar tetap tinggi, sehingga berat buah

dapat maksimal saat ditimbang.

Cara Panen:

a) Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0 cm

untuk memperpanjang masa simpan buah.

b) Melon berdaging putih diptong biasa, sedangkan melon berdaging

orange tangkai dipotong berbentuk huruf “T”, maksudnya agar

tangkai buah utuh dan sebagai pembeda.

c) Buah yang telah dipanen dikumpulkan di Asrama OISCA untuk

disortir. Kerusakan buah akibat terbentur/cacat fisik lainnya,

sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual.

f. Pasca Panen

a) Pengumpulan

Buah-buah melon yang telah dipanen dikumpulkan untuk segera

disortir. Saat panen kerusakan buah sebaiknya dihindari akibat

terbentur atau cacat fisik lainnya, karena akan mengurangi harga jual

terutama untuk konsumsi pasar swalayan.

b) Penyortiran dan Pengkelasan

Melon yang telah dipanen, diangkut dan dikumpulkan kemudian di

sortasi. Buah yang sehat dan utuh dipisahkan dari buah yang cacat

fisik maupun cacat karena serangan hama dan penyakit. Buah melon

yang berkualitas bagus kemudian di lakukan penggolongan melon

berdasarkan bobot buah dan net (jarring). Hasil panen melon di

OISCA terbagi menjadi dua kelas yaitu grade A dengan kriteria

berat mencapai 1,5 kg/lebih dan kelas rendah/grade C atau plonco

dengan jaring sedikit atau tidak berjaring sama sekali /tidak

terbentuk net, serta memiliki berat bervariasi.

Page 51: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

c) Penyimpanan

Buah yang sudah dilakukan penggolongan dipisah-pisahkan supaya

memudahkan penanganan berikutnya. Jika ditemukan buah yang

busuk segera mungkin dijauhkan dari tempat penyimpanan. Tempat

penyimpanan harus memiliki sirkulasi udara yang bagus, bersih

terhindar dari hama perusak hasil panen. Saat penyimpanan buah

tidak langsung ditaruh dilantai, tetapi perlu diberi alas jerami untuk

menghindari cacat fisik, serta mengurangi kelembaban dari lantai,

sehingga buah tidak cepat rusak.

d) Pengemasan dan Pengangkutan

Melon yang sudah disortasi dan dikelaskan kemudian dikemas

menggunakan karung. Kendaraan yang digunakan untuk

mengangkut buah melon yang akan dibawa oleh tengkulak ke

pasaran dengan menggunakan mobil bak terbuka.

g. Pemasaran

Melon hasil produksi OISCA TC ini langsung dipasarkan

kepada tengkulak yang datang, selain itu juga dijual langsung kepada

konsumen yang datang ke OISCA TC dengan harga Rp. 4.500,00/ Kg

untuk grade A, dan Rp. 3.000,00/Kg untuk grade C.

3) Analisa Usaha Tani

Analisis usaha tani melon merupakan salah satu analisis dalam

melakukan penanaman secara intensif. Perkiraan analisis usaha tani seluas

450 m2 selama selama satu musim (3 bulan) dengan sekali panen,

informasi terkait usaha budidaya melon MAI 119 adalah sebagai berikut.

· Lahan yang diperlukan seluas 450 m2

· Jarak tanam 60 cm x 70 cm.

· Populasi tanaman 1026

Page 52: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Rumus menghitung populasi tanam:

Populasi tanam = 䴐 b魄䴐b噸bdb7bϜ迫bdb6 - koreksi lahan

= 㿨Ėi60淖i铺呢i品6 - 10 %

= 㿨Ėiiiii品60㿨0ii品60 – 45

= 1071- 45

= 1026 batang

· Biaya tenaga kerja pria (TKP) Rp 3.750,00/jam

· Biaya tenaga kerja wanita (TKW) Rp 3000,00/jam

· Pemanenan dilakukan setelah berumur 65 hari.

· Dari 1026 Populasi yang ditanam, terdapat mortalitas sebanyak 21

tanaman. Sehingga tanaman yang produktif berjumlah 1005

tanaman.

· Buah melon yang dipanen dikelompokkan dalam 2 kelas, yaitu

grade A dan grade C.

· Harga jual buah melon Rp 4.500,00 per kg (gradeA) dan

Rp. 3.000,00 per Kg ( grade C).

Page 53: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Perhitungan Biaya Produksi

Tabel 1. Biaya produksi Budidaya Tanaman Buah Melon

( 450 m2).

No Uraian Kebutuhan Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1 Biaya Tetap Sewa Lahan selama 3 bulan 450 m2 - .540.000 Jumlah biaya tetap 540.000

2 Biaya Variabel 1 Benih MAI 119 3 Pack 105.000 315.000 2 Macam-macam pupuk a. Pupuk kandang 50 karung 2.000 100.000

b. Pupuk kimia · ZA · SP 36 · Phonska · NPK Mutiara · Dolomit

50 Kg 20 Kg 50 Kg 25 Kg 50 Kg

1.500 2.100 2.400 4.500

240

75.000 42.000

120.000 112.500 12.000

3 Pestisida d. Marshal e. Rizotin f. Ziflo g. Antracol h. Apsa

1 botol 1 botol 1 botol 1 kemasan 1 botol

13.500 35.000 15.000 27.000 16.500

13.500 35.000 15.000 27.000 16.500

4 Lain-lain Polybag semai 3 pack 7.500 22.500

MPHP 3 kali pakai

18 Kg 23.000 1/3 x(18 x Rp.23.000)

138.000

Lanjaran /Ajir 1500 batang 150 225.000 Rafia 2 ball 7.500 15.000

5 Biaya Tenaga Kerja Pengolahan Lahan

Selama 3 x 8 jam 3 TKP

30.000

270.000

Persemaian Pengisian polybag semai selama 2 jam

2 TKW

3.000

12.000

Penanaman - Pembentukan

bedengan jadi, pemberian pupuk,pemasangan MPHP selama 2 jam

- Pindah tanam selama

4 TKP 5 TKW

3.750

3.000

30.000

30.000

Page 54: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2 jam 2 TKP 3.750 15.000

Pemeliharaan tanaman - Pemupukan susulan ,

dilaksanakan sebanyak 3 kali

- Penyemprotan dilaksanakan sebanyak 3 kali (masing-masing 1 jam)

- Penyiangan dilaksanakan sebanyak 3 kali (masing-masing 1 jam)

- Perompesan tunas air dilaksanakan sebanyak 4 kali (masing-masing 1 jam)

- Seleksi buah dan gantung buah selama 2 jam

2 TKW 2 TKP 2 TKW 2 TKW 2 TKW

3.000

3.750

3.000

3.000

3.000

24.000

22.500

24.000

30.000

12.000

Keamanan Selama 3 bulan

2 TKP

90.000

Panen Selama 2 jam

3 TKP

3.750

22.500

Jumlah biaya Variabel 1.854.000 TOTAL 2.394.000

Analisis perhitungan:

Input : Biaya Tetap = Rp 540.000,00

Biaya variabel = Rp. 1.854.000,00

Total Biaya Produksi = Rp. 2.394.000,00

Output :

Hasil Produksi

Tabel 2. Hasil Produksi tanaman Buah Melon (450m2)

Grade Jumlah Hasil (Buah)

Rata-Rata Berat (Kg)

Volume Hasil (Kg)

Harga Satuan (Rp)

Prosentase Hasil (%)

A 885 2 1770 4.500,00 90,77 C 120 1,5 180 3.000.00 9,23 Total 1005 - 1950 - 100

Page 55: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Pendapatan Penjualan

Tabel 3.Pendapatan Penjualan Budidaya Tanaman Buah Melon

( 450m2).

Produk (Grade) Harga Jual per buah (Rp)

Volume hasil (kg) Pendapatan penjualan (Rp)

A 4.500,00 1770 7.965.000,00 C 3.000,00 180 540.000,00 Total pendapatan (Rp) 8.505.000,00

Untuk menghitung nilai BEP, maka nilai produksi hasil grade C harus

dikonversikan ke A, sehingga C=C’

Volume Hasil Grade C’ = 噸b7b b䴐7bel披噸b7b b䴐7bel霹 x volume hasil grade C

= 片䬈.脑.iii,ii片䬈.㿨.Ėii,ii x 180 kg

= 0脑 果18e诡龟

= 120 Kg

Setelah dikonversikan, jumlah produksi grade C menjadi 120 Kg.

Maka ,jumlah total produksi menjadi bernilai A + C’ atau bisa

disebut A +, sehingga nilai harga jual grade C pun mengikuti harga

jual grade A yaitu Rp. 4.500,00/ kg

Setelah mengalami konversi, dapat dihitung pendapatannya sebagai

berikut:

Pendapatan Penjualan = (A + C’) x Rp. 4.500,00

= (1770 + 120) x Rp. 4.500,00

= 1890 x Rp. 4.500,00

= Rp. 8.505.000,00

Page 56: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Perhitungan Laba

Tabel 4. Laba Bersih Usaha Budidaya Tanaman Buah Melon ( 450 m2).

Grade A Grade C Total Jumlah produksi 1770 kg 120kg 1890 kg

Pendapatan penjualan Rp. 7.965.000,00 Rp.540.000,00 Rp. 8.505.000,00

Biaya Variabel Rp. 1.854.000,00 -

Laba kontribusi Rp. 6.651.000,00

Biaya Tetap Rp. 540.000,00 -

Laba Bersih Rp.6.111.000,00

Analisis Kelayakan Usaha

· Break Even Point (BEP) / Biaya Impas

1. BEP Nilai

Impas (Nilai)= 贫平b仆b迫l迫b䬈䕸能贫平b仆b⥈b7平b贫l䴐⥈p䴐 6l䬈ld b䴐bd世

=片䬈.Ė㿨i.iii,ii䕸能片䬈.䕸.馁Ė㿨iii,ii 䕸馁内i铺片䬈.㿨.Ėii,ii世

= 片䬈.Ė㿨i.iii,ii䕸能片䬈.䕸.馁Ė㿨.iii,ii 片䬈.馁.ĖiĖ.iii,ii世

= 片䬈.Ė㿨i.iii,ii片䬈.馁.ĖiĖ.iii,ii 片䬈.馁.ĖiĖ.iii,ii世 能片䬈.䕸.馁Ė㿨.iii,ii 片䬈.馁.ĖiĖ.iii,ii世

= 片䬈.Ė㿨i.iii,ii片䬈.淖.淖Ė䕸.iii,ii 片䬈.馁.ĖiĖ.iii,ii世

= Rp. 690.527,74

Page 57: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2. BEP volume / Kuantitas (Q)

Impas(kuantitas)= 贫平b仆b迫l迫b䬈拈狞暖扭狞脓挪狞农虐狞R挪狞奴–你纽狞哦狞镊狞暖纽狞凝泞农聂狞R挪狞奴

= Rp. 540.000,00 : (Rp.4.500,00-(Rp.1.854.000:1890)

= Rp. 540.000,00 : (Rp.4.500,00-Rp.980,95)

= Rp. 540.000,00 : Rp.3.519,05

= 153,45 Kg

Nilai BEP kuantitas (Q) untuk masing-masing grade :

BEP Q grade A = 153,45 x 90,77 %

= 139,28 Kg

Jadi, nilai BEP kuantitas untuk grade A adalah 139,28 kg.

BEP Q grade C = 153,45 x 9,23 %

= 14,16 Kg

Jadi, nilai BEP kuantitas untuk grade C adalah 14,16 kg.

· Benefit Cost Ratio ( B/C )

B/C = Laba / biaya produksi

= Rp 6.111.000,00/ Rp 2.394.000,00

=2,55

Page 58: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil magang yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan

bahwa :

1. OISCA merupakan organisasi non politik, non relegius dan non profit

yang bergerak dalam bidang agribisnis yang beralamatkan di Jl. Joko

Songo Km 1.2, Doplang, Karangpandan, Karanganyar, 577191, Surakarta,

Jawa Tengah.

2. Lahan keseluruhan yang ada di OISCA Training Centre Karanganyar

seluas ± 6,5 Ha. Dari luas lahan tersebut dibagi menjadi luas lahan pada

lingkup Training Centre sebesar 0,5 Ha dan sisanya adalah lahan yang

digunakan untuk praktek yaitu seluas ± 6 Ha.

3. Lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman Melon yaitu 450 m2 .

4. Varietas melon yang ditanam di OISCA yaitu MAI 119.

5. Populasi tanaman buah melon yang ditanam sejumlah 1026 tanaman.

6. Proses budidaya tanaman melon meliputi persiapan lahan, pesemaian,

penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen.

7. Pada budidaya tanaman buah melon di OISCA ini hama dan penyakit

yang menyerang yaitu Oteng-oteng (Aulocophora similis Oliver), Lalat

buah (Dacus cucurbitae Coquille, Penyakit layu Cendawan (Fusarium

oxysporum Schlecht), Penyakit busuk pangkal batang (gummy stem bligt) ,

Penyakit Virus Mozaik.

8. Panen pada melon dilakukan setelah buah berumur 65 HST. Dan kriteria

buah siap panen yaitu buah berukuran normal, jaring/ net sudah penuh,

daun sudah mulai mengering, beraroma harum. Dalam pemetikan buah

yang akan dipanen sebaiknya dilakukan pada saat sore hari.

9. Dari populasi yang ditanam, menghasilkan melon grade A dan melon

grade C. Melon grade A memiliki harga jual Rp. 4.500,00/ Kg sedangkan

melon grade C memiliki harga jual Rp. 3.000,00/Kg.

Page 59: (Cucumis melo L) VARIETAS MAI 119. DI OISCA (Organization .../Usaha...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i USAHA BUDIDAYA TANAMAN BUAH MELON (Cucumis melo L) VARIETAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

10. Berdasarkan data analisis usaha tani, biaya produksi yang dikeluarkan

dalam budidaya melon ini yaitu Rp. 2.394.000,00.

11. Pendapatan penjualan yang didapat dari usaha budidaya tanaman melon

ini yaitu sebesar Rp. 8.505.000,00

12. Laba bersih yang diperoleh dari usaha budidaya tanaman melon ini yaitu

sebesar Rp.6.111.000,00

13. BEP nilai dalam rupiah sejumlah Rp. 690.527,74.

14. Nilai BEP kuantitas sebesar 153,45 Kg.

15. Nilai B/C ratio yang diperoleh yaitu sebesar 2,55

16. Pemasaran buah melon ini langsung kepada tengkulak dan konsumen

setempat.

B. Saran

Dari kesimpulan yang telah diperoleh maka saran yang dapat

disampaikan yaitu :

1. Perlu adanya perhatian yang lebih maksimal lagi tentang pemeliharaan

termasuk pada pengendalian hama dan penyakit pada tanaman melon.

Sehingga harapannya produksi yang dihasilkan akan maksimal.

2. Perlu dilakukan pemeliharaan secara intensif, seperti pemupukan serta

penyemprotan terhadap tanaman yang terserang hama dan penyakit.

3. Sebaiknya managemen pemasaran lebih dikoordinir lagi serta

meningkatkan promosi terhadap tanaman hortikultura. Promosi dapat

dilakukan dengan memperluas jaringan mitra kerja.

4. Perlu didirikannya store/semacam toko untuk menjual hasil produksi

OISCA. Selain harganya relatif lebih rendah, juga dapat menumbuh

kembangkan minat masyarakat sekitar untuk berbudidaya tanaman

hortikultura.