Cuplikan Sinopsis Tiga Buku

Embed Size (px)

Citation preview

CUPLIKAN SINOPSIS TIGA BUKU

1. B032/Ande-Ande Lumut: merupakan sebuah cerita rakyat dari Jawa Timur (Lamongan) yang lazim juga disebut sebagai Cerita Panji. Ande-ande Lumut adalah nama samaran seorang pangeran (Panji Asmara Bangun) yang pergi dari istana mengembara mencari istrinya Dewi Sekartaji (atau Galuh Candra Kirana). Ande-ande Lumut mempunyai banyak versi, dan telah menyebar di beberapa tempat di Nusantara (Jawa, Bali, Kalimantan) dan juga di negara-negara lain di Asia Tenggara (Malaysia, Thailand, Kamboja, Myanmar, Filipina). 2. B033/Angklung Petunjuk Praktis: SEBAGAI alat musik yang dapat dimainkan secara klasikal/berkelompok yang mudah diperoleh, mudah mempelajarinya dan mengandung unsur kegotong-royongan, serta menunjukkan identitas Nasional, angklung kiranya sekarang telah mendapat tempat yang tersendiri dalam masyarakat las. Perhatian terhadapnya kian hari kian bertambah, sehingga dianggap perlu adanya buku pembimbing yang dapat memberikan petunjuk praktis kepada yang bersangkutan, tentang cara memainkannya, cara mengajarkannya, cara merawatnya, dan sebagainya. Oleh karena itu, adalah suatu hal yang patut dihargai kebijaksanaan yang diambil oleh Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Nasional yang telah memberikan fasilitas sepenuhnya sampai terwujudnya buku ini. Usaha ini merupakan salah satu lahgkah nyata ke arah pembinaan, pemeliharaan dan peningkatan alat musik tradisionil sebagai salah satu segi dari pada kebudayaan kita, sesuai dengan perkembangannya. 3. B034/ Arjuna Krama: Cerita-cerita wayang sangat digemari di Indonesia, karena kisahnya menarik. Waktu dimainkan dalam pertunjukan wayang kulit suara gamelan mengikutinya dengan lagu-lagu yang menimbulkan perasaan aman, gembira, susah, marah, bersemangat dan lain-lain. Dalam pertunjukan wayang kulit biasanya digunakan bahasa halus, sedang dan kasar menurut kebutuhan. Isi cerita selalu mengandung tuntunan dan nasihat-nasihat untuk masyarakat. Kisah Arjuna Krama ini sejak dulu sampai sekarang tetap digemari orang, terutama oleh ibu-ibu rumah tangga, karena isinya menyangkut cobaan-cobaan yang dapat dialami dalam rumah tangga. Sangat disayangkan bahwa buku-buku mengenai kisah-kisah wayang purwa itu sebagian besar masih dalam bahasa Jawa Kuno atau Kawi, dalam huruf Jawa dan dalam bentuk syair Macapat yang sulit untuk dimengerti oleh mereka yang tidak memahami huruf dan bahasa tersebut. Penyajian dalam bahasa Indonesia gaya bebas ini dimaksud agar kisah Arjuna Krama mudah dipahami oleh masyarakat di seluruh Indonesia.

Tugas, 17 Januari 2012