181
CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS INDONESIA PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel hasil pertandingan selama kejuaraan All-England 14-18 Maret 2018 di akun instagram @badminton.ina dan @badmintalk_com ) SKRIPSI Disusun sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Hubungan Masyarakat Jurusan Ilmu Komunikasi Oleh Hendra Fitriansyah NIM 6662141144 KONSENTRASI HUMAS JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2018

CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS INDONESIA PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan

artikel hasil pertandingan selama kejuaraan All-England 14-18 Maret 2018

di akun instagram @badminton.ina dan @badmintalk_com )

SKRIPSI

Disusun sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada

Konsentrasi Hubungan Masyarakat Jurusan Ilmu Komunikasi

Oleh

Hendra Fitriansyah

NIM 6662141144

KONSENTRASI HUMAS

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2018

Page 2: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

i

Page 3: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

ii

Page 4: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

iii

Page 5: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

IF YOU WANT IT, YOU WILL GET IT. -Gita Wirjawan-

YOU ARE WHAT YOU DO,

NOT WHAT YOU SAY YOU WILL DO !

Bismillahirrahmanirrahim,

Skripsi ini saya

persembahkan untuk diri

saya sendiri, kedua orangtua

dan keluarga serta semua

rekan-rekan dan orang yang

mengenali saya

Page 6: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan

rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan

Tugas Akhir Skripsi yang berjudul CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET

BULUTANGKIS INDONESIA PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

hasil pertandingan selama kejuaraan All-England 14-18 Maret 2018 di akun

instagram @badminton.ina dan @badmintalk_com ). Skripsi ini dibuat sebagai

syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial

dan Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dari berbagai sisi, oleh karena itu penulis mengarapkan adanya kritik

dan saran yang membangun untuk skripsi ini. selesai nya penulisan skripsi ini

tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, dengan hati yang tulus penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Sultan agung Tirtayasa beserta jajarannya..

3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi

Universitas Sultan ageng Tirtayasa sekaligus sebagai Dosen Pembimbing

Skripsi I dan Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih banyak atas

segala waktu dan kesempatanya dalam memberikan bimbingan, nasehat,

kritik, saran dan motivasinya selama masa perkuliahan hingga pada tahap

selesainya skripsi dan masa perkuliahan penulis.

4. Ibu Neka Fitriyah, M.Si selaku dosen pembimbing akademik peneliti.

Page 7: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

vi

5. Bapak Ari Pandu Witantra, M.I.kom selaku Dosen Pembimbing Skripsi II.

Terimakasih atas bimbingan, kritik, saran dan arahannya selama

mengerjakan tugas akhir skripsi ini

6. Ibu Dr. Nina Yuliana, M.Si yang telah memberikan bimbingannya kepada

peneliti diawal pengerjaan skripsi.

7. Bapak Iman Mukhroman, M.Si selaku Ketua Penguji pada sidang akhir

skripsi penulis.

8. Bapak Ail Muldi, M.I.Kom selaku penguji pada sidang akhir skripsi

penulis.

9. Bapak Ronny Yudhi SP., M.Si yang telah bersedia meluangkan waktunya

untuk berdiskusi dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

10. Segenap Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik khususnya

jurusan Ilmu Komunikasi. Terimakasih atas segala pengajaran dan bantuan

yang telah diberikan.

11. Seluruh teman-teman radio komunitas kampus Untirta 107.9 Tirta FM

yang telah memberikan dukungan dan pengalaman yang berharga dan

warna dalam kehidupan saya selama masa perkuliahan

12. Teman-temann LPM Orange FISIP Untirta dan DPM FISIP Untirta, atas

kepercayaannya kepada saya untuk dapat menjadi bagian untuk menggali

pengalaman dan menambah wawasan pengetahuan penulis.

13. Kedua Orang tua dan keluarga saya yang selalu memberikan dukungan

kepada saya selama menjalani perkuliahan.

14. Teman-teman Ilmu Komunikasi angkatan 2014. Terimakasih atas

pengalaman dan waktu yang telah diberikan selama penulis menjalani

perkuliahan bersama-sama.

15. Teman-teman KKN Bersama Desa Penyamun, Bangka Belitung.

terimakasih atas segala pengalaman, doa, dukungan dan motivasi yang

diberikan kepada penulis.

16. Dini Annisa Haryani dan Soffal Yahsya yang telah memberi banyak

pengalaman, masukan dan kesempatan kepada saya untuk bisa

mengembangkan kemampuan selama menjalani perkuliahan.

Page 8: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

vii

17. Sahabat-sahabat terbaik M. Aryo Wibowo, Ermanatu Rosidah, Rai Intan,

Riska Aulia, Puput Fujianti, Luliyana Rimawaty, Nafisa Nuraini, Yunita,

Annisa Ratu dan Gita Dwi AP yang telah bersama-sama selama menjalani

perkuliahan menghabisi waktu dan berbagi suka dan duka, terimakasih

atas segala pertolongan dan waktu yang telah dihabiskan bersam-sama.

18. Fitriya Ningsih, Faradila Saphira, Dhea dan Tb. Hidayatullah yang telah

membantu peneliti dalam proses pengisia lembar Coding.

19. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi dan proses perkuliahan yang tidak dapat penulis tuliskan

satu persatu.

Kepada semua pihak, semoga amal baik yang telah diberikan dapat

diterima di sisi Allah S.W.T dan mendapat limpahan rahmat dari-nya. peneliti

berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak orang dan atas kekurangan

yang ada saya ucapkan permintaan maaf. Terimaksih.

Cilegon, 1 November 2018

Penyusun

Hendra Fitriansyah

NIM 6662141144

Page 9: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................... iv

KATA PENGANTAR...................................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN.......................................................................................................... xiii

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xv

ABSTRAK ..................................................................................................................... xvi

ABSTACT ...................................................................................................................... xvii

BAB I PENDHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 14

1.3 Identifikasi Masalah .......................................................................................... 14

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 15

1.5 Manfaat Penelitan .............................................................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 17

2.2 Cyber-bullying .................................................................................................. 22

Page 10: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

ix

2.3 Media Sosial Instagram ..................................................................................... 28

2.4 Teori Logika Penyusunan Pesan ......................................................................... 30

2.5 Kategorisasi Penelitian ....................................................................................... 32

2.6 Kerangka Berpikir ............................................................................................. 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian ........................................................................................ 38

3.2 Jenis Penelitian .................................................................................................. 40

3.3 Metode Penelitian .............................................................................................. 41

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 43

3.5 Unit Analisis ..................................................................................................... 45

3.6 Populasi dan Sampel ......................................................................................... 46

3.7 Teknik Analisi Data .......................................................................................... 49

3.8 Uji Keabsahan Data ........................................................................................... 50

3.9 Jadwal Penelitian ................................................................................................ 52

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................................. 54

4.1.1 Akun Instagram @badminton.ina ............................................................... 54

4.1.2 Sejarah Singkat PBSI ................................................................................. 54

4.1.3 Struk Organisasi Komite Kepengurusan PBSI............................................ 57

4.1.4 Akun Instagram @badmintalk_com ........................................................... 59

4.1.5 Atlet Bulutangkis Indonesia ....................................................................... 61

4.1.6 Turnamen All-England ............................................................................... 62

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................................................. 64

Page 11: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

x

4.2.1 Uji Validitas ............................................................................................... 64

4.2.3 Uji Reliabilitas........................................................................................... 64

4.3 Hasil Penelitian .................................................................................................. 67

4.3.1 Frekuensi Kemunculan Komentar cyber-bullying....................................... 67

4.3.2 Frekuensi Kemunculan Jenis-jenis cyber-bullying ...................................... 69

4.3.3 Cara Komunikator Menyampaikan Pesan .................................................. 74

4.3.4 Hasil Temuan Tambahan ............................................................................ 78

4.4 Pembahasan ....................................................................................................... 81

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 89

5.2 Saran .................................................................................................................. 91

5.2.1 Saran Teoretis ........................................................................................... 91

5.2.2 Saran Praktis ............................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 93

LAMPIRAN ................................................................................................................. 97

Page 12: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 21

Tabel 2.2 Kategorisasi Penelitian ................................................................................... 35

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................................. 53

Tabel 4.1 Struktur Organisasi Komite Kepengurusan PBSI ............................................. 57

Tabel 4.2 Daftar Atlet Bulutangkis Indonesia Pada Kejuaraan All-England 2018 ............. 62

Tabel 4.3 Rekapitulasi Uji Reliabilitas ............................................................................ 66

Tabel 4.4 Frekuensi Kemunculan Komentar Cyber-bullying pada akun instagram

@badminton.ina dan @badmintalk_com ......................................................... 68

Tabel 4.5 Frekuensi Kemunculan Jenis-jenis Cyber-bullying pada akun instagram

@badminton.ina .............................................................................................. 70

Tabel 4.6 Frekuensi Kemunculan Jenis-jenis Cyber-bullying pada akun instagram

@badmintalk_com ......................................................................................... 72

Tabel 4.7 Frekuensi Logika Penyusunan Pesan pada Komentar Cyber-bullying

dalam akun instagram @badminton.ina .......................................................... 75

Tabel 4.8 Frekuensi Logika Penyusunan Pesan pada Komentar Cyber-bullying

dalam akun instagram @badmintalk.com ........................................................ 77

Page 13: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Postingan Kompas.com pada akun Facebook Kompas.com .......................... 8

Gambar 1.2 Komentar pada postingan yang dibuat oleh akun Facebook

Kompas.com ............................................................................................ 8

Gambar 1.3 Meme yang berisi serangan cyber-bullying pada Rio Haryanto ...............................9

Gambar 1.4 Contoh Cyber-bullying .............................................................................................10

Gambar 1.5 Contoh Cyber-bullying .............................................................................................12

Gambar 1.6 Contoh Cyber-bullying .............................................................................................13

Gambar 4.1 Tampilan Akun Instagram @badminton.ina..............................................................55

Gambar 4.2 Tampilan Akun Instagram @badmintalk_com ..........................................................60

Page 14: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 37

Page 15: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Ketidaknyamanan Pengguna Internet 2014/2015 ............................................ 2

Grafik 1.2 Negara dengan jumlah pengguna aktif instagram terbesar (Jan 2018) ........... 4

Page 16: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Coding (Coding Sheet) .................................................................... 98

Lampiran 2 Dokumentasi Pengisian Coding Sheet .......................................................... 156

Lampiran 3 Transkip Wawancara .................................................................................... 158

Page 17: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

xvi

ABSTRAK

Hendra Fitriansyah. NIM. 6662141144. Cyber-bullying Terhadap Atlet Bulutangkis Indonesia pada Media Sosial Instagram (Analisis Isi Kuantitatif pada Komentar di Postingan Hasil Pertandingan dan Artikel Hasil Pertandingan Selama Kejuaraan All-England 14-18 Maret 2018 di Akun Instagram @badminton.ina dan @badmintalk_com. Pembimbing 1 : Dr. Rahmi Winangsih., M.si dan Pembimbing 2: Ari Pandu Witantra., M.Ikom.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat kasus cyber-bullying yang menyerang atlet bulutangkis Indonesia selama turnamen All-England 2018 dari tanggal 14-18 Maret 2018 pada media sosial Instagram. Dengan menggunakan metode penelitian analisis isi kuantitatif, penelitian ini bertujuan untuk mencaritahu frekuensi munculnya komentar yang mengandung pesan cyber-bullying, frekuensi jenis-jenis cyber-bullying, dan cara komunikator menyampaikan pesannya pada komentar dalam postingan Hasil Pertandingan dan Artikel Hasil Pertandingan selama kejuaraan All-England 2018 di Akun Instagram @badminton.ina dan @badmintalk_com. Dengan menggunakan indikator pada jenis-jenis cyber-bullying dari Price dan Dalgleish serta teori logika penyusunan pesan dari O’Keefe. Diperoleh hasil penelitian frekuensi munculnya akun yang berkomentar dengan komentar yang mengandung pesan cyber-bullying pada akun instagram @badminton.ina sebanyak 18% dari jumlah sampel sebanyak 332 dan sebanyak 15% pada akun instagram @badmintalk_com dari jumlah sampel sebanyak 388. Jenis pesan cyber-bullying yang paling banyak muncul adalah jenis pesan cyber-bullying yang berisi pendapat yang merendahkan, dimana pada kedua akun instagram @badminton.ina dan @badmintalk_ina muncul sebanyak 97% dan 3% lainnya adalah jenis cyber-bullying called name. Logika penyusunan pesan yang paling banyak digunakan oleh pelaku cyber-bullying pada akun instagram @badminton.ina adalah logika penyusunan pesan ekspresif dengan angka sebesar 71%, kemudian logika retoris dengan persentase sebasar 19% dan logika penyusunan pesan konvensional sebesar 10%. Pada akun instagram @badmintalk_com, Logika penyusunan pesan ekspresif digunakan oleh 69% pelaku cyber-bullying. 26% menggunakan logika penyusunan retoris, dan 5% lainnya menggunakan logika penyusunan pesan konvensional.

Kata Kunci : Analisis isi, cyber-bullying, instagram, atlet bulutangkis.

Page 18: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

xvii

ABSTRACT

Hendra Fitriansyah. NIM. 6662141144. Cyber-bullying To Indonesian Badminton Athletes on Instagram (Quantitative content analysis on Comments of Results Match Posts and Articles of Match Results Posts During the All-England on March 14th-18th 2018 Tournament on Instagram Accounts of @ badminton.ina and @badmintalk_com. Supervisor I: Dr. Rahmi Winangsih., M.si and Supervisor II : Ari Pandu Witantra., M.Ikom.

This research was conducted to look at cases of cyber-bullying that attacks Indonesian badminton athletes during the All-England 2018 on March 14th-18th 2018. By using quantitative content analysis research methods, this research aim to find out the frequency of comments that contain messages of cyber-bullying, frequency the types of cyber-bullying, and the way communicators convey their messages on comments of results match posts and articles of match results posts during the All-England 2018 tournament on Instagram accounts of @ badminton.ina and @badmintalk_com. Indicators of this research using the types of cyber-bullying from Price and Dalgleish’s research and the theory of message design logics by O’Keefe. The results of the research showed that the frequency of comments that contained messages cyber-bullying on Instagram account of @badminton.ina is 18% and 15% on Instagram account of @badmintalk_com. The types of cyber-bullying messages that appear most often are types of opinion slammed , opinion slammed appeared as mush as 97% on both of instagram account of @badminton.ina and @badmintalk_ina and the other 3% are types of cyber-bullying called names. The logic of design messages that are most widely used by cyber-bullying actors on Instagram account of @badminton.ina is the expressive logic as much as 71%, then rhetorical logic as much as 19% and the conventional logic messages as much as 10%. In Instagram account of @badmintalk_com, the expressive logic is used by 69% of the actor of cyber-bullying. 26% use the rhetorical logic, and the other 5% use the conventional logic.

Keywords: Content analysis, cyber-bullying, instagram, badminton athletes.

Page 19: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah data dari Tetra Pak Index 2017 yang dilansir dari detik.com

(diakses pada 28 Februari 2018, 15:03) menunjukan terdapat 132 juta

pengguna internet di Indonesia dan 106 juta penduduk Indonesia

menggunakan media sosial setiap bulannya. Banyaknya pengguna media

sosial tidak lain disebabkan oleh banyaknya fitur yang ditawarkan oleh tiap-

tiap jenis media sosial yang ada. McGraw Hill Dictionary menyebutkan

bahwa media sosial adalah sarana yang digunakan oleh orang-orang untuk

berinteraksi satu sama lain dengan cara menciptakan, berbagi, serta bertukar

informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual.

Banyak manfaat yang telah dirasakan oleh para pengguna media sosial,

menjadikan penggunanya terus bertambah. Manfaat seperti memperoleh

informasi dengan cepat, dapat berbagi foto, video dan cerita pribadi serta

menjadi ruang bagi penggunanya untuk berekspresi dan menyampaikan

aspirasinya, menjadi daya tarik khas tersendiri pada media sosial.

Sayangnya, tidak semua pengguna media sosial menggunakan dan

memanfaatkan media sosial dengan bijak. Banyak para pengguna media sosial

yang menjadikan media sosial sebagai tempat yang justru berdampak negatif,

baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Salah satu bentuk penggunaan

media sosial yang salah adalah menjadikan media sosial sebagai tempat untuk

melakukan kegiatan cyber-bullying atau perundungan yang dilakukan melalui

Page 20: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

2

media daring. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survei oleh Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Puskakom UI terhadap

2.000 pengguna internet di 42 kota di Indonesia yang dilakukan pada

November 2014 sampai Februari 2015. Ditemukan bahwa 7.2% responden

menyatakan diganggu oleh akun anonim. Hal ini berarti ada 144 orang

mengalami serangan cyber-bullying dalam kurun waktu tiga bulan.

Grafik 1.1 Ketidaknyamanan Pengguna Internet (2014/2015) Sumber : puskakom.ui.ac.id

Data lain didapatkan dari UNICEF pada tahun 2016 yang dikutip dari

Kumparan.com (di akses pada 25 Maret 2018, 15:35) menyebutkan bahwa

terdapat 41 hingga 50 persen remaja di Indonesia dalam rentang usia 13

sampai 15 tahun pernah mengalami tindakan cyber-bullying pada tahun 2016.

Beberapa tindakan di antaranya adalah doxing (mempublikasikan data

personal orang lain), cyber stalking (penguntitan di dunia maya yang berujung

pada penguntitan di dunia nyata), revenge pom (penyebaran foto atau video

dengan tujuan balas dendam yang dibarengi dengan tindakan intimidasi dan

pemerasan) dan beberapa tindakan cyber-bullying lainnya.

Page 21: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

3

Sederhananya cyber-bullying sendiri merupakan bentuk perundungan

yang dilakukan melalui pemanfaatan teknologi dan media elektronik untuk

menyerang orang tertentu, bentuk serangannya berupa ejekan, mengatakan

kata-kata bohong, kata-kata kasar dan lain sebagainya yang dilakukan oleh

seseorang atau kelompok secara intens dan terus menerus.

Berdasarkan data yang didapat dari hasil survei oleh lembaga donasi

anti-bullying, Ditch The Label dilansir dari Kompas.com (diakses pada 25

Maret 2018, 18:10) diketahui bahwa media sosial Instagram menjadi tempat

yang paling umum untuk melakukan kejahatan cyber-bullying. Cyber-bullying

yang dimaksud dalam hal ini mencakup komentar negatif pada postingan

tertentu, pesan personal tak bersahabat, serta menyebarkan postingan atau

profil akun media sosial tertentu dengan mengolok-olok.

Instagram sendiri merupakan sebuah media sosial yang didalamnya

terdapat fitur bagi para penggunanya untuk melakukan kegiatan berbagi foto,

video, menulis status yang dapat berisi aspirasi, pendapat ataupun hal lain

yang sifatnya pribadi, didalam Instagram juga terjadi sebuah interaksi antar

sesama pengguna Instagram melalui fitur live, direct message, dan adanya

kolom komentar yang dapat di isi oleh pengguna Instagram jika ingin

mengomentari postingan yang dibuat oleh salah satu diantara pengguna

Instagram lainnya. Instagram yang kini sangat populer dengan jumlah

pengguna yang banyak menjadi sasaran empuk bagi para pelaku cyber-

bullying untuk melancarkan aksinya.

Page 22: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

4

Berdasarkan hasil survei dari WeAreSocial.net dan Hootsuite yang

dilansir oleh katadata.com (diakses pada 4 Maret 2018, 14:35), Instagram

merupakan platform media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak ke tujuh

di seluruh dunia. Total terdapat 800 juta pengguna Instagram di seluruh dunia

pada Januari 2018. Indonesia berada diurutan ke tiga dengan jumlah pengguna

sebanyak 55 juta. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan

jumlah pengguna Instagram terbanyak se-Asia-Pasifik. Di Indonesia sendiri

Instagram menjadi media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak ke-empat

setelah youtube, facebook, dan whatsapp.

Grafik 1.2 10 Negara dengan jumlah pengguna aktif Instagram terbesar (Jan 2018)

Sumber : databoks.katadata.co.id

Banyak orang yang menggunakan Instagram sebagai ajang eksistensi,

tempat melakukan bisnis, tempat penyebaran dan memperoleh informasi serta

tempat untuk beraspirasi dan mengeksperiskan diri. Namun begitu, peluang

terjadinya hal-hal negatif pun terbuka lebar, seperti provokasi, propaganda

hingga tindakan cyber-bullying.

Page 23: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

5

Cyber-bullying sebenarnya dapat dikatakan lebih berbahaya jika

dibandingkan dengan tindakan perundungan tradisional. Dalam cyber-bullying

pelaku dapat dengan leluasa melakukan aksinya tanpa harus takut diketahui

oleh korbannya, berbeda dengan tindakan perundungan tradisional dimana

tindakannya berlangsung secara tatap muka dimana antara pelaku dan korban

saling bertemu. Dalam cyber-bullying pelaku dapat melakukan aksi sesukanya

tanpa harus memikirkan kapan waktunya dan dimana tempatnya.

Dampak cyber-bullying sangatlah menakutkan dan bervariasi, orang

yang menjadi korban cyber-bullying dapat terganggu psikologisnya sehingga

akan merasakan depresi, turunya rasa percaya diri, sulit bergaul dengan

lingkungan sekitar bahkan hingga aksi bunuh diri korban cyber-bullying.

Terdapat beberapa kasus cyber-bullying yang korbanya berakhir pada

kematian akibat depresi dari tekanan yang mereka dapatkan akibat tindakan

cyber-bullying. Terdapat beberapa penelitian terdahulu mengenai dampak

cyber-bullying pada korban nya. (Setyawati, 2016) dalam penelitianya

mengenai pengaruh cyber-bullying terhadap gangguan emosi remaja.

Penelitian ini menggambarkan bahwa adanya tindakan cyber-bullying dapat

menganggu perkembangan emosi remaja sehingga membentuk karakter

remaja yang keras.

Penelitian lainnya dilakukan oleh (Rifauddin, 2016) yang meneliti

sebuah fenomena cyber-bullying pada remaja di media sosial Facebook.

Dalam penelitian ini disebutkan bahwa dampak cyber-bullying sebenarnya

tidak hanya dialami oleh korban melainkan juga pelakunya, dimana pelaku

Page 24: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

6

terancam hukuman atas pelanggaran pada Undang-undang No.11 tahun 2008

tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Sedangkan pada korbanya

cyber-bullying berdampak pada perkembangan psikisnya dimana mereka akan

merasakan kecemasan, depresi, ketidaknyamanan, penurunan prestasi sekolah,

tidak mau bergaul dengan teman sebaya, menghindar dari lingkungan sosial

hingga upaya bunuh diri.

Beberapa kasus cyber-bullying yang dilansir oleh CNNindonesia.com

(diakses pada 25 Maret 2018, 16:55) berikut adalah contohnya, Rahtaeh

Parson, merupakan gadis asal Kanada yang ditemukan tewas gantung diri usai

dua tahun menerima serangan Cyber-bullying di Facebook. Usianya masih 15

tahun, ia merupakan korban pemerkosaan. Malangnya, sebuah foto yang

menunjukkan kejadian pemerkosaan tersebut beredar di sekolah. Sejak itu

Rahtaeh menjadi bahan ejekan teman-teman sekolahnya. Akibat foto yang

beredar, Rahtaeh dianggap sebagai seorang pelacur. Selain dipermalukan

secara verbal, selama berbulan-bulan ia menjadi target cyber-bullying di

Facebook.

Di indonesia kasus cyber-bullying yang berakhir pada kematian pernah

terjadi pada Yustinus Yoga Cahyadi pada 26 Mei 2013. Diduga ia

memutuskan untuk bunuh diri dengan menabrakan dirinya pada kereta api

yang melintas, usai menerima ejekan dan hujatan di media sosial akibat

gagalnya penyelenggaraan acara LockStock Fest#2. Kebo sapaan akrab Yoga

Cahyadi ditemukan tewas di lintasan kereta api Sorowajan Baru,

Banguntapan, Bantul Yogyakarta pada Minggu (26/5/2013). Sebagai ketua

Page 25: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

7

penyelenggara dan promotor musik, ia dianggap orang yang paling

bertanggung jawab atas kegagalan acara tersebut.

Cyber-bullying tidak memandang bulu untuk menyerang siapa korban

nya. Mulai dari masyarakat biasa, public figure, tokoh politik hingga atlet pun

dapat menjadi sasaran cyber-bullying. Akan sangat berbahaya jika atlet

menjadi korban cyber-bullying terlebih jika dampaknya langsung dirasakan

oleh mereka yakni menurunya rasa percaya diri. Kasus cyber-bullying pada

atlet yang cukup parah pernah dialami oleh seorang petenis wanita asal

Kanada yang memutuskan pensiun setelah menerima serangan cyber-bullying

di Facebook dan Twitter. Di lansir dari okezone.com (diakses pada 3 April

2018, 13:25) , Rebecca Marino petenis berusia 22 tahun tersebut mengaku tak

kuat hati ketika dirinya menerima serangan cyber-bullying, serangan tersebut

didapatnya akibat ia seringkali tidak tampil baik dalam beberapa turnamen.

Maka dari itu sangat beralasan jika serangan cyber-bullying pada atlet akan

berpengaruh banyak terhadap keadaan psikologisnya terutama saat melakukan

latihan hingga dalam sebuah pertandingan yang dijalani, sehingga akan sulit

untuk memenangkan sebuah pertandingan.

Serangan cyber-bullying pada atlet juga banyak terjadi di Indonesia

berikut adalah beberapa kasus serangan cyber-bullying pada atlet-atlet

Indonesia. Dari cabang olahraga wushu, melansir dari artikel yang

diterbitkan oleh Tribunnews.com (diakses pada 10 Mei 2018, 18: 30), atlet

berprestasi Lindswell Kwok kala itu berhasil menyumbangkan medali

Page 26: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

8

emas pada ajang Sea Games 2017, namun ternyata tidak hanya sebuah

pujian yang datang padanya sebuah komentar negatif pun menyerang

dirinya. Sebuah postingan dari akun Facebook media berita Kompas.com

yang berisikan informasi kemenangan Lindsell Kwok atas raihan emasnya

kala itu, ternyata mendapat beberapa komentar negatif dari para warganet

seperti terlihat pada foto di bawah ini.

Gambar 1.1 Postingan Kompas.com pada akun Facebook Kompas.com Sumber : Tribunnews.com

Gambar 1.2 Komentar pada postingan yang dibuat oleh akun Facebook Kompas.com

Sumber : Tribunnews.com

Berikutnya kasus cyber-bullying juga pernah menyerang pebalap F1

pertama asal Indonesia, Rio Haryanto. Rio Haryanto sebenarnya telah

Page 27: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

9

mencatatkan prestasi tersendiri bagi Indonesia yaitu ia menjadi orang

Indonesia pertama yang berhasil mengikuti kompetisi balap mobil cepat

terbaik di dunia yakni F1. Namun sayangnya Rio tidak begitu menunjukan

prestasinya, saat balapan ia kerap kali gagal finish dan kalaupun berhasil

finish Rio hanya berada pada urutan belakang. Hal ini menimbulkan banyak

kekecewaan pada warga Indonesia terlebih untuk mengikuti kompetisi

tersebut Rio Haryanto telah menghabiskan banyak uang yang menjadi syarat

baginya agar dapat tergabung dalam klub mobil balap Manor Racing. Dari

sinilah banyak serangan cyber-bullying yang menyerang padanya salah

satunya seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.3 Meme yang berisi serangan cyber-bullying pada Rio Haryanto Sumber : Kaskus.com

serangan cyber-bullying pada atlet-atlet di Indonesia biasanya

menyerang atlet dari cabang olahraga populer seperti sepak bola dan

bulutangkis. Hal ini terjadi akibat cabang-cabang olahraga tersebut seringkali

di ekspos oleh media massa, sehingga banyak masyarakat yang mengetahui

dan memberikan respon terhadap pemberitaan yang ada. Respon yang muncul

Page 28: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

10

dapat berupa respon positif seperti bentuk apresiasi serta dukungan, dan

respon negatif yaitu serangan cyber-bullying.

Mengingat bulutangkis merupakan salah satu olahraga paling populer di

Indonesia dan juga olahraga yang paling berprestasi bagi Indonesia di kancah

Dunia. Maka wajar jika masyarakat mempunyai harapan yang besar kepada

mereka untuk mengharumkan nama bangsa. Namun apa yang terjadi saat ini

adalah cabang olahraga bulutangkis tidak lagi memiliki prestasi yang begitu

baik jika dibandingkan pada era beberapa dekade yang lalu. Banyak

masyarakat yang justru melakukan serangan cyber-bullying pada atlet

bulutangkis yang belum menunjukan prestasi terbaiknya. Berikut dibawah ini

adalah beberapa serangan cyber-bullying yang menyerang atlet bulutangkis

Indonesia.

Gambar 1.4 Contoh Cyber-bullying Sumber : Instagram.com/badmintalk_com

Page 29: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

11

Gambar diatas merupakan bentuk cyber-bullying yang diterima oleh

salahsatu atlet bulutangkis Indonesia yaitu Jonathan Cristie, saat berlaga pada

kejuaraan All England 2018 di Birmingham-Inggris. Saat itu Instagram

Fanbase bulutangkis @badmintalk_com (diakses pada 29 April 2018, 11:25)

dan akun resmi humas PBSI @badminton.ina (diakses pada 29 April 2018,

11:40) mengumumkan hasil pertandingan, banyak komentar dari para warga

net yang tergolong dalam kegiatan cyber-bullying.

Sebagai akun resmi PP PBSI akun Instagram @badminton.ina tentu

akan menjadi pilihan utama untuk memperoleh informasi seputar

perbulutangkisan Indonesia mulai dari aktifitas atlet selama latihan,

bertanding, hingga kegiatan lainnya yang dilakukan dan dilaksanakan oleh PP

PBSI. Sehingga akan banyak warga net yang menjadikan akun Instagram

@badminton.ina untuk memperbarui informasi seputar bulutangkis Indonesia.

Selain akun Instagram resmi PP PBSI, sebetulnya masih banyak lagi akun-

akun Instagram fanbase bulutangkis yang juga memberikan informasi seputar

bulutangkis salah satu diantaranya adalah akun Instagram @badmintalk_com.

Dengan jumlah pengikut yang mencapai sekitar 510 ribu pengikut,

menjadikan akun ini sebagai akun Instagram fanbase bulutangkis terbesar

yang mengindikasikan bahwa banyak warga net yang mengakses akun

Instagram tersebut untuk memperoleh informasi seputar bulutangkis. Peneliti

melihat adanya komentar-komentar yang mengandung pesan cyber-bullying

pada komentar di postingan dalam kedua akun Instagram tersebut. Hal ini

terjadi karena kedua akun tersebut memang menjadi pusat informasi bagi

Page 30: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

12

pecinta bulutangkis Indonesia dan warganet sehingga banyak pula komentar

yang akan datang dan kemungkinan munculnya pesan cyber-bullying pun

terbuka.

Kejuaraan All-England merupakan salah satu kejuaraan prestisius

dalam dunia bulutangkis dunia hal ini disebabkan karena turnamen ini

merupakan turnamen tertua dalam dunia perbulutangkisan. Banyak atlet yang

menargetkan gelar juara pada kejuarann All-England dalam karir

bulutangkisnya, termasuk atlet bulutangkis Indonesia. Catatan prestasi Atlet

bulutangkis Indonesia pun terbilang sangat baik pada kejuaraan ini, total

secara keseluruhan Indonesia berhasil mendapatakan 46 koleksi gelar juara

All-England sepanjang sejarah penyelenggaraanya. Hal ini pulalah yang

membuat masyarakat Indonesia memiliki ekspetasi tinggi pada atlet Indonesia

untuk bisa berprestasi pada kejuaraan tersebut.

serangan cyber-bullying lainya yang menyerang beberapa atlet

bulutangkis indonesia terlihat pada gambar berikut.

Gambar 1.5 Contoh Cyber-bullying Sumber : facebook.com/badmintonwonderbwf

Page 31: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

13

Gambar 1.6 Contoh Cyber-bullying Sumber : Instagram.com/badmintalk_com

Gambar-gambar diatas merupakan serangan cyber-bullying yang terjadi

selama penyelenggaraan turnamen Thomas & Uber Cup 2018 pada tanggal

20-27 Mei 2018. Pada turnamen ini tim beregu putra dan putri Indonesia gagal

meraih hasil terbaik, sehingga banyak komentar negatif dari warga net yang

datang dari berbagai media sosial. Banyaknya komentar negatif terjadi akibat

beberapa atlet Indonesia tidak mampu menjadi juara pada beberapa kejuaraan

yang diikuti. Sebenarnya posisi Indonesia dalam persaingan perbulutangkisan

dunia terbilang sangat baik. Indonesia merupakan negara dengan prestasi

bulutangkis yang sangat banyak mulai dari Sea Games hingga Olimpiade .

Atas dasar itulah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

tindakan cyber-bullying terhadap atlet bulutangkis Indonesia pada media

sosial Instagram (analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil

pertandingan dan artikel hasil pertandingan selama kejuaraan All-England 14-

18 Maret 2018 di akun Instagram @badminton.ina dan @badmintalk_com).

Page 32: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

14

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas. Maka rumusan masalah

dalam penelitiaan ini adalah : “Bagaimana cyber-bullying terhadap atlet

bulutangkis Indonesia pada media sosial Instagram (analisis isi

kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

hasil pertandingan selama kejuaraan All-England 14-18 Maret 2018 di

akun Instagram @badminton.ina dan @badmintalk_com) ? “

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah disusun diatas. Maka

peneliti mengidentifikasikan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Seberapa banyak frekuensi cyber-bullying muncul dalam komentar di

postingan hasil pertandingan dan artikel hasil pertandingan selama

kejuaraan All-England 2018 di akun Instagram @badminton.ina dan

@badmintalk_com ?

2. Apasajakah jenis-jenis cyber-bullying yang muncul dalam komentar di

postingan hasil pertandingan dan artikel hasil pertandingan selama

kejuaraan All-England 2018 di akun Instagram @badminton.ina dan

@badmintalk_com ?

3. Bagaimana cara komunikator (pelaku cyber-bullying) memproduksi

pesan ?

Page 33: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

15

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui banyaknya frekuensi cyber-bullying yang muncul

dalam komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel hasil

pertandingan selama kejuaraan All-England 2018 di akun Instagram

@badminton.ina dan @badmintalk_com.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis cyber-bullying yang muncul dalam

komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel hasil

pertandingan selama kejuaraan All-England 2018 di akun Instagram

@badminton.ina dan @badmintalk_com.

3. Untuk mengetahui cara komunikator (pelaku cyber-bullying)

memproduksi pesan.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi penulis dalam

memperkaya kajian Ilmu Komunikasi umumnya. Penelitian ini juga

diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi penelitian-

penelitian analisis isi kuantitatif komunikasi khususnya yang berkaitan

dengan tema cyber-bullying yang penulis ketahui bahwa masih belum

banyak kajian tentang hal tersebut dan juga mengenai adanya fenomena

cyber-bullying sebagai akibat dari berkembangnya media komunikasi

digital.

Page 34: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

16

1.5.2 Manfaat Praktis

Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan penjelasan

mengenai cyber-bullying. serta menjadi pengingat bagi para pengguna

media siber akan besarnya ancaman cyber-bullying sehingga untuk

dikemudian hari dapat dilakukan tindakan pencegahan dan ditemukan

solusi agar tindakan cyber-bullying dapat dikurangi. Selain itu diharapkan

juga ini dapat menjadi masukan bagi para atlet bulutangkis Indonesia dan

pengurus Pusat Pelatihan Nasional PP PBSI agar dapat menanggapi positif

terhadap serangan cyber-bullying yang ada dan melakukan penanganan

cepat terkait dampak dari serangan cyber-bullying.

Page 35: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

17

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bukanlah hal yang dapat dikesampingkan.

Penelitian terdahulu penting untuk digunakan dalam sebuah penelitian untuk

menjadi sumber referensi bacaan bagi peneliti serta sebagai bahan

pembanding antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini. Dengan begitu

akan dapat diketahui persamaan dan perbedaan diantara penelitian-penelitian

tersebut, sehingga mencegah terjadinya pengulangan / penjiplakan hasil

penelitian dan sebagai bentuk pembaharuan terhadap penelitian baik yang

sudah ada maupun penelitian yang belum pernah ada sebelumnya. Dalam

penelitian ini, peneliti akan menyajikan tiga penelitian terdahulu yang relevan

dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.

Penelitian terdahulu yang pertama, merupakan penelitian yang

dilakukan pada tahun 2015 oleh Syarif Ady Putra yang merupakan

mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman, judul penelitian

tersebut adalah “ Analisis isi kekerasan verbal pada tayangan Pesbukers di

ANTV”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi kekerasan

verbal yang terdapat pada program komedi Pesbukers selama periode bulan

September 2014 . Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode

penelitian analisis isi kuantitatif deskriptif. Analisa dalam penelitian ini

dilakukan terhadap 1.396 tayangan Pesbukers pada tanggal 1 sampai 30

Page 36: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

18

September 2014, dengan menggunakan lima kategori kekerasan yaitu:

asosiasi pada binatang, umpatan, hiperbola, eufimisme dan kekerasan verbal

secara disfemisme. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat

1.396 pola komunikasi yang termasuk kekerasan verbal, yang mencapai 1.394

jumlah frekuensi kesepakatan. Terdiri dari lima kategorisasi. Kekerasan

verbal didominasi oleh kategori dengan cara umpatan sebanyak 679 kali

kemunculan (48,63%), sedangkan kekerasan dengan cara disfemisme 193 kali

kemunculan (13,82% ). Kekerasan dengan cara eufimisme sebanyak 191

kemunculan (13,68%), kemudian kategori asosiasi binatang sebanyak 184

kali (13,18%), dan kekerasan verbal secara hiperbola sebanyak 149 kali

kemunculan atau 10,67%.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan peneliti

lakukan adalah kedua penelitian menggunakan metode penelitian analisis isi

kuantitatif deskriptif. Namun berbeda dengan unit analisis nya. Dalam

penelitian yang akan peneliti teliti unit analisis nya adalah komentar pada

postingan hasil pertandingan selama turnamen All-England 2018 , selain itu

konsep yang dibahas pun berbeda, pada penelitian tersebut konsep yang

digunakan adalah mengenai kekerasan verbal, sedangkan peneliti disini akan

meneliti mengenai cyber-bullying.

Penelitian berikutnya adalah penelitian yang berjudul “Diskursus

Cyberbullying Florence Sihombing (Analisis Wacana Kritis Teun A. Van

Dijk Tentang Florence Sihombing di Dunia Maya), penelitian ini dilakukan

oleh Syntia Balina Dewi dan Syarif Maulana pada tahun 2015 dari

Page 37: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

19

Universitas Islam Sultan Agung Semarang, dengan tujuan untuk mengetahui

diskursus cyber-bullying dalam kasus Florence Sihombing berdasarkan

analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk. Metode penelitian yang digunakan

adalah analisis wacana, dengan cara mengumpulkan screenshot kicauan

cyber-bullyer di media Twitter dan headline sebuah portal berita online yang

berhubungan dengan kasus Florence Sihombing yang kemudian dikaitkan

dengan analisis wacana kritis van Dijk. Penelitian ini berhasil membuktikan

bahwa cyber-bullying yang dialami Florence Sihombing melalui headline

berita online dan kicauan Twitter cyber-bullyer dapat dijelaskan melalui

sembilan elemen yang terdapat dalam analisis wacana kritis van Dijk.

Penelitian tersebut serupa dengan penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti dalam hal fokus penelitianya yakni mengenai cyber-bullyingi

walaupun unit analisis yang digunakannya berbeda yakni screenshot kicauan

cyber-bullyer di media Twitter dan headline sebuah portal berita online yang

berhubungan dengan kasus Florence Sihombing. Sedangkan peneliti dalam

penelitian ini menggunakan Komentar pada postingan hasil pertandingan

turnamen All-England 2018 pada akun Instagram @badminton.ina dan

@badmintalk_com sebagai unit analisisnya. Sedangkan mengenai metode

penelitianya berbeda. Pada penelitian tersebut menggunakan metode analisis

isi kualitatif tepatnya analisis wacana kritis Van Dijk sedangkan pada

penelitian yang akan dilakukan oleh penulis menggunakan metode penelitian

analsis isi kuantitatif deskriptif.

Page 38: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

20

Penelitian berikutnya adalah penelitian yang berjudul analisis isi

Cyber-bullying di media sosial twitter (Studi Pada Akun Twitter

@ahmaddhaniprast Periode Bulan Februari-Juni 2016) yang dilakukan oleh

Aprian Putra mahasiswa Universitas Lampung pada tahun 2017. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis isi teks cuitan cyber-

bullying pengguna twitter terhadap akun twitter @ahmaddhaniprast. Dengan

menggunakan metode penelitian analisis wacana Van Dijk ditemukan hasil

penelitian bahwa cyber-bullying yang dilakukan oleh para followers

disebabkan cuitan-cuitan Ahmad Dhani yang dianggap kasar dan

kontrovesial. Selain itu faktor kebencian atau ketidaksukaan terhadap sosok

Ahmad Dhani yang dikarenakan citra negatif dirinya juga merupakan alasan

lain mengapa followers melakukan cyber-bullying terhadap Ahmad Dhani.

Jenis cyber-bullying yang dilakukan pengguna twitter terhadap akun twitter

@ahmaddhaniprast terdiri dari flaming, dinegration, dan masquerade.

Ditinjau berdasarkan karakteristik cyber-bullying, Ahmad Dhani

mendapatkan cybe-rbullying dengan karakteristik agresif. Selain itu logika

desain pesan pengguna twitter yang melakukan cyber-bullying mereka

mengemas pesan dengan tipe logika pesan ekspresif.

Yang menjadi pembeda dalam penelitian diatas dengan penelitian yang

akan dilakukan peneliti terletak pada metode penlitian dan unit analisis yang

digunakan. Pada penelitian diatas metode yang digunakan adalah analisis

wacana Van Dijk sedangkan penelitian yang akan dilakukan peneliti

menggunakan metode analisis isi kuantitatif. Unit analisis dalam penelitian

Page 39: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

21

yang akan dilakukan peneliti adalah komentar pada postingan hasil

pertandingan turnamen All-England 2018 pada akun Instagram

@badminton.ina dan @badmintalk_com sedangkan pada penelitian diatas

adalah cuitan cyber-bullying pengguna twitter terhadap akun twitter

@ahmaddhaniprast. Sedangkan untuk konsep yang digunakan antara

penelitian diatas dengan penelitian ini adalah sama yaitu mengenai cyber-

bullying.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama Universitas Judul Tujuan Kesimpulan 1. Syarif

Ady Putra

Universitas Mulawarman

Analisis isi kekerasan verbal pada tayangan Pesbukers di ANTV

mengetahui frekuensi kekerasan verbal yang terdapat pada prokram komedi Pesbukers selama periode bulan September 2014 .

terdapat 1.396 pola komunikasi yang termasuk kekerasan verbal, yang mencapai 1.394 jumlah frekuensi kesepakatan. Terdiri dari lima kategorisasi. Kekerasan verbal didominasi oleh kategori dengan cara umpatan sebanyak 679 kali kemunculan (48,63%), sedangkan kekerasan dengan cara disfemisme 193 kali kemunculan (13,82% ). Kekerasan dengan cara eufimisme sebanyak 191 kemunculan (13,68%), kemudian kategori asosiasi binatang sebanyak 184 kali (13,18%), dan kekerasan verbal secara hiperbol sebanyak 149 kali kemunculan atau 10,67%.

2. Syntia Balina Dewi dan Syarif Maulana

Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Diskursus Cyberbullying Florence Sihombing (Analisis Wacana

mengetahui diskursus cyberbullying dalam kasus Florence Sihombing berdasarkan

Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa cyberbullying yang dialami Florence Sihombing melalui headline berita online dan kicauan Twitter cyberbullyer dapat dijelaskan melalui

Page 40: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

22

2.2 Cyber-bullying

Cyber-bullying merupakan bentuk lain dari bullying. Hal ini terjadi

karena perkembangan jaman yang semakin pesat dimana proses komunikasi

dapat terjadi melalui media siber, dimana media dengan sistem jaringan

Kritis Teun A. Van Dijk Tentang Florence Sihombing di Dunia Maya

analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk.

sembilan elemen yang terdapat dalam analisis wacana kritis van Dijk.

3. Aprian Putra

Universitas Lampung

Analisis isi Cyberbullying di media sosial twitter (Studi Pada Akun Twitter @ahmaddhaniprast Periode Bulan Februari-Juni 2016)

mengetahui dan menganalisis isi teks cuitan cyber-bullying pengguna twitter terhadap akun twitter @ahmaddhaniprast.

cyberbullying yang dilakukan oleh para followers disebabkan cuitan-cuitan Ahmad Dhani yang dianggap kasar dan kontrovesial. Selain itu faktor kebencian atau ketidaksukaan terhadap sosok Ahmad Dhani yang dikarenakan citra negatif dirinya juga merupakan alasan lain mengapa followers melakukan cyberbullying terhadap Ahmad Dhani. Jenis cyberbullying yang dilakukan pengguna twitter terhadap akun twitter @ahmaddhaniprast terdiri dari flaming, dinegration, dan masquerade. Ditinjau berdasarkan karakteristik cyberbullying, Ahmad Dhani mendapatkan cyberbullying dengan karakteristik agresif. Selain itu logika desain pesan pengguna twitter yang melakukan cyberbullying mereka mengemas pesan dengan tipe logika pesan ekspresif.

Page 41: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

23

internet dan digital tersebut dapat dikatakan telah menjadi salah satu

teknologi utama bagi media komunikasi saat ini.

Cyber-bullying adalah perbuatan bullying yang dilakukan / terjadi di

media siber dan media komunikasi elektronik seperti sosial media, website, e-

mail, social chat, dan lain sebagainya. (Hinduja & Patchin, 2009), dan

(Smith, dkk, 2008) mengadaptasi definisi bullying dari Olweus, yaitu cyber-

bullying adalah perilaku agresif, intens, berulang yang dilakukan oleh

individu dan perorangan dengan menggunakan bentuk-bentuk pemanfaatan

teknologi dan eletronik sebagai media untuk menyerang orang tertentu (dalam

Putera, 2017: 19). Menurut Kowalski (2008), cyberbullying mengacu pada

bullying yang terjadi melalui instant messaging, email, chat room, website,

video game, atau melalui gambaran atau pesan yang dikirim melalui telepon

selular.

Bentuk cyber-bullying bermacam-macam dapat berupa kata-kata

umpatan, gosip, ejekan, cemoohan, penghinaan, dan lain sebagainya. Menurut

Hertz (dalam Putera, 2017: 19), cyber- bullying adalah bentuk penindasan

atau kekerasan dengan bentuk mengejek, mengatakan kebohongan,

melontarkan kata-kata kasar, menyebarkan rumor maupun melakukan

ancaman atau berkomentar agresif yang dilakukan melalui media-media

seperti e-mail, chat room, website (termasuk blog) atau pesan singkat (SMS).

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Cyber-

bullying merupakan bentuk perundungan yang dilakukan melalui

Page 42: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

24

pemanfaatan teknologi dan media elektronik untuk menyerang orang tertentu,

bentuk serangannya berupa ejekan, mengatakan kata-kata bohong, kata-kata

kasar dan lain sebagainya yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok

secara intens dan terus menerus. Yang umum menjadi korban cyber-bullying

adalah anak-anak, remaja, tokoh-tokoh publik, artis, politikus hingga atlet.

Hal ini dapat terjadi karena mereka -tokoh politik, atlet, artis- seringkali

mendapat sorotan media sehingga kehidupan mereka banyak yang tersebar

dan itu dapat menjadi bahan bagi para pelaku cyber-bullying untuk

melakukan serangan cyber-bullying.

Terdapat beberapa pendapat yang membahas mengenai jenis-jenis

cyber-bullying. Yang pertama adalah pendapat dari Willard (Jalil A dalam

Sanda, 2016: 25-27) yang membagi berbagai macam tindakan cyber-bullying

kedalam delapan bentuk, yaitu :

Flaming (terbakar): yaitu mengirimkan pesan teks yang isinya

merupakan kata-kata yang penuh amarah dan frontal. Istilah “flame” ini

pun merujuk pada kata-kata di pesan yang berapi-api dan menggambarkan

emosi si komunikator yang penuh dengan amarah.

Harassment (gangguan): pesan-pesan yang berisi gangguan yang

menggunakan e-mail, SMS, maupun pesan teks di jejaring sosial yang

dilakukan secara terus menerus.

Page 43: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

25

Denigration (pencemaran nama baik): yaitu proses mengumbar

keburukan seseorang di internet dengan maksud merusak reputasi dan

nama baik orang tersebut (korban)

Impersonation (peniruan): berpura-pura menjadi orang lain dan

mengirimkan pesan-pesan atau status yang tidak baik

Outing: menyebarkan rahasia orang lain, atau foto-foto pribadi orang lain

Trickery (tipu daya): membujuk seseorang dengan tipu daya agar

mendapatkan rahasia atau foto pribadi orang tersebut

Exclusion (pengeluaran): secara sengaja dan kejam mengeluarkan

seseorang dari grup online.

Cyberstalking: mengganggu dan mencemarkan nama baik seseorang

secara intens sehingga membuat ketakutan besar pada orang tersebut.

Pendapat kedua mengenai jenis cyber-bullying didapat dari penelitian

yang dilakukan Price dan Dalgleish (2010) pada 548 remaja Australia dan juga

didukung oleh penelitan-penelitian lainnya (dalam Akbar & Prahastiwi,2015;

14-15) yang menggarisbawahi bentuk-bentuk cyber-bullying yang dilakukan

oleh pelaku remaja pada media internet. Bentuk-bentuk cyber-bullying yang

ditemukan antara lain;

a. Called Name (Pemberian Nama Negatif)

Pemberian nama negatif adalah bentuk serangan cyber-bullying yang

memberi label buruk terhadap korban. Seorang pakar bullying, Sherry Gordon

(bullying.about.com, 2014) mengemukakan pemberian nama negatif atau yang

kerap disebut name-calling adalah salah satu bentuk cyber-bullying yang

Page 44: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

26

paling membahayakan, karena memaksakan seseorang untuk menerima nama

negatif yang bukan dirinya. Nama-nama negatif yang disebutkan dalam aksi

cyber-bullying terhadap korban antara lain: 1) Nama hewan, seperti :

“Anjing”, “Babi”, “Bangsat” dll. 2) Nama makhluk halus, Seperti : “Setan”,

“kuntilanak”, “hantu” dll ; c) Panggilan fisik, Seperti “gembrot”, “pesek” dll.

b) Image of Victim Spread (Penyebaran Foto Korban)

Adalah wujud dari ungkapan ekspresi pelaku untuk menghibur dirinya

maupun orang lain dengan memakai foto korban sebagai objek/bahan hiburan.

penyebaran foto pribadi korban juga dilakukan biasanya untuk membuat malu

korban. Foto yang di sebarkan biasanya adalah foto rahasia dari korban

tersebut atau ada juga yang menyebarkan foto hasil editan yang membuat

malu korbannya.

c) Threatened Physical Harm (Mengancam Keselamatan Fisik)

Merupakan bentuk cyber-bullying yang dilakukan dengan memberikan

ancaman yang dapat membahayakan keselamatan kepada korbannya.

Ancaman seperti pembunuhan, berkelahi dan lain sebagainya merupakan

bentuk ancaman yang mengancam keselamatan fisik korban.

d) Opinion Slammed (Pendapat yang Merendahkan)

Opini merendahkan adalah pendapat yang ditulis pelaku kepada

korban untuk menghina keadaan atau penampilan korban. Jenis ini biasanya

termasuk juga seperti mengolok-olok, mengejek dan lain sebagainya.

Dari berbagai jenis cyber-bullying yang telah diuraikan diatas dapat

dilihat bahwa jenis apapun itu semuanya merupakan bentuk tindakan yang

Page 45: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

27

sangat merugikan bagi korbannya terlebih dalam hal kesehatan psikologis

karena serangan cyber-bullying merupakan bentuk serangan yang dilakukan

tidak dengan melakukan kontak fisik melainkan dengan bentuk serangan

verbal yang tidak dapat dirasa oleh fisik dampaknya melinkan oleh psikologis,

namun begitu perlahan tapi pasti dampaknya pun akan berimbas pada

kesehatan fisik korbannya.

Secara sitematik pelaku cyber-bullying mencoba untuk masuk ke dalam

kepala dan pola pikir korbannya untuk membuat korban merasa tak berharga

dan menderita akibat perbuatan pelaku. Korban akan merasa takut dengan apa

yang akan terjadi selanjutnya. Hal ini dapat menyebabkan beberapa gangguan

yang tidak dapat dianggap remeh pada kesehatan secara keseluruhan.

Korban cyber-bullying pada umumnya mengalami masalah kesehatan secara

fisik dan mental.

Gejala Fisik: Selera makan hilang, sulit tidur atau gangguan tidur, keluhan

masalah kulit, pencernaan dan jantung berdebar-debar. Dari gejala-gejela

fisik tersebut jika dibiarkan akan berdampak lebih besar lagi seperti selera

makan hilang akan berpengaruh terhadap asupan gizi korban, gangguan tidur

akan berpengaruh terhadap metabolisme dan sistem kerja tubuh korban dan

lain sebagainya dimana jika gejala ini tidak ditangani secara cepat maka besar

kemungkinan efek yang lebih serius akan dialami oleh korban.

Gejala Psikologis: Gelisah, depresi, Kelelahan, rasa harga diri berkurang,

sulit konsentrasi, murung, menyalahkan diri sendiri, gampang marah, hingga

Page 46: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

28

bunuh diri (Dinkes, 2015). Gejala ini lebih besar dirasakan nantinya pada

proses sosial korbannya dimana korban akan cenderung memilih untuk

menyendiri akibat depresei, tidak percaya diri, dan lain sebagainya. Dampak

sosial seperti ini yang sebenarnya akan sulit disembuhkan jika tidak ada

penanganan cepat. Rasa trauma akan muncul sepanjang hidup korban.

Dari kedua pendapat di atas mengenai jenis-jenis cyber-bullying,

dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis cyber-bullying yang

dikemukakan oleh Price dan Dalgleish untuk menjawab identifikasi masalah

frekuensi kemunculan pesan cyber-bullying dan jenis-janis cyber-bullying.

2.3 Media Sosial Instagram

Kemunculan media sosial tidak dapat dilepaskan dari berkembangnya

teknologi komunikasi yang kini dikenal dengan media siber yaitu bentuk

komunikasi dengan pola many to many dan feww to few yang terjadi karena

adanya koneksi antara satu perangkat komputer dengan perangkat komputer

lainnya dimana dari sinilah muncul istilah “internet” yang menghubungkan

komputer secara global, yaitu tidak ada batasan baik secara lokasi

demografis, perangkat keras atau program yang digunakan. (dalam Nasrullah,

2014; 24). Nasrullah menyebutkan terdapat beberapa jenis media siber yang

salah satu diantaranya adalah media sosial yang diartikannya sebagai media

yang digunakan untuk mempublikasikan konten seperti profil, aktivitas, atau

bahkan pendapat pengguna juga sebagai media yang memberikan ruang bagi

komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial di ruang siber.

Page 47: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

29

Dalam McGraw Hill Dictionary disebutkan bahwa media sosial

merupakan sarana yang digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi satu

sama lain dengan cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan

gagasan dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual. Media sosial sama

halnya dengan media komunikasi lainnya yang digunakan sebagai sarana

untuk berkomunikasi antara komunikator dan komunikan. Yang membedakan

antara media komunikasi konvensional dengan media sosial adalah teknologi

yang digunakan pada media sosial dimana sistem digital lebih dominan dalam

media sosial. Media sosial umumnya digunakan sebagai media untuk berbagi

gagasan, pemikiran, ide, informasi, dan gagasan lainnya kepada orang lain

yang juga menggunakan media massa.

Saat ini sudah banyak sekali berbagai macam media sosial seperti

Facebook, Twitter, Path, dan yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini

adalah Instagram. Mengutip dari Wikipedia (diakses pada 29/07/2016, 18.45)

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan

pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan

membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik

Instagram sendiri. Terdapat banyak fitur dalam Instagram yang dapat

digunakan oleh para penggunanya. Seperti fitur berbagi foto dan video,

InstaStory, live,dan IGTV, serta dilengkapi pula dengan fitur berbagi pesan

seperti Direct Message dan kolom komentar.

Instagram berasal dari kata “insta” dan “gram”. Kata "insta" berasal

dari kata "instan", kata ini menggambarkan fungsi Instagram yang dapat

Page 48: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

30

menampilkan foto-foto secara instan. Sedangkan untuk kata "gram" berasal

dari kata "telegram" yang cara kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada

orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat

mengunggah foto dengan menggunakan jaringan Internet, sehingga informasi

yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat (Wikipedia. Diakses

pada 29/7/2018: 18.57). Instagram dapat digunakan umtuk berbagi segala

macam pesan seperti foto, gambar, video, dan lain sebagainya secara cepat

dan instan dengan menggunakan teknologi internet.

2.4 Logika Penyusunan Pesan

Teori ini dikembangkan oleh Barbara O’Keefe. Dalam tesisnya

O’Keefe menjelaskan bahwa manusia beprikir dengan cara yang berbeda

tentang komunikasi dan pesan serta mereka menggunakan logika yang

berbeda dalam memutuskan apa yang akan dikatakan kepada orang lain

dalam sebuah situasi (Littlejohn, 2014:188). Terdapat proses dan

pertimbangan tertentu sebelum kita melakukan sebuah komunikasi ini disebut

juga sebagai manajemen pesan. O’Keefe menggunakan istilah “logika dalam

merancang pesan” (message design logic) untuk menjelaskan bagaimana

proses berpikir yang terjadi hingga munculnya pesan (O’Keefe dalam

Morissan, 2013: 185) . Logika penyusunan pesan berbeda-beda pada tiap

orang dan pada kondisi tertentu, dimana penyusunan logika pesan ini

digunakan agar pesan yang ingin disampaikan sesuai dengan apa yang

diinginkan. Sama halnya dengan cyber-bullying ada pertimbangan-

pertimbangan tertentu dalam komunikator sebelum ia menyampaikan

Page 49: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

31

pesannya supaya pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan

baik.

Terdapat tiga macam logika penyusunan pesan menurut O’Keefe.

1. Logika ekspresif (expressive logic) merupakan komunikasi untuk

pengungkapan perasaan dan pemikiran sendiri. Pesan-pesan dalam

cara ini bersifat terbuka dan reaktif, dengan adanya sedikit perhatian

pada kebutuhan atau keinginan orang lain. Dalam hal ini, logika

ekspresif bersifat self-centered atau terpusat pada diri komunikator,

kebalikan dari person-centered atau terpusat pada lawan bicara

(komunikan).

2. Logika konvensional (conventional logic), dalam logika ini,

komunikasi adalah sebuah cara pengungkapan diri yang berjalan

sesuai dengan aturan-aturan dan norma-norma yang diterima,

termasuk hak dan kewajiban setiap orang yang terlibat. logika ini

bertujuan untuk menyusun pesan-pesan yang sopan, tepat, dan

didasarkan pada aturan-aturan yang diketahui setiap orang.

3. Logika retoris (rhetorical logic), yaitu memandang komunikasi

sebagai sebuah cara perubahan aturan melalui negosiasi. Pesan-pesan

yang disusun dengan logika ini cenderung luwes, berwawasan, dan

terpusat pada seseorang (Littlejohn, 2014:189). Komunikator yang

menggunakan logika ini cenderung untuk membingkai ulang situasi

yang dihadapi agar berbagai tujuan termasuk persuasi dan kesopanan,

dapat diintegrasikan dalam satu kesatuan yang bulat.

Page 50: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

32

Menurut O’Keefe pada situasi tertentu, pesan akan cenderung sama,

tetapi pada situasi lain, pesan akan menjadi berbeda, misal, jika anda bertanya

kepada beberapa orang teman anda yang baru pulang dari liburan bersama di

Bali maka mereka akan mengemukakan cerita yang kurang lebih sama.

Sebaliknya, jika anda meminta mereka untuk menilai diri anda , “apa

pendapat kamu tentang saya?” maka mereka masing-masing akan

meyampaikan pandangan yang berbeda-beda yang disebut oleh O’Keefe

sebagai “keragaman pesan” (message diversity). Pada situasi tertentu akan

terdapat sedikit keragaman, namun pada situasi lain terdapat keragaman yang

besar, apapun logika yang digunakan dalam merancang pesan akan

menghasilkan bentuk pesan yang kurang lebih sama jika tujuan komunikasi

bersifat sederhana dan tidak ada orang yang akan kehilangan muka.

Sebaliknya, jika banyak tujuan yang ingin dicapai, kompleks dan memiliki

potensi seseorang kehilangan muka, maka apapun logika yang digunakan

dalam merancang pesan akan menghasilkan berbagai bentuk pesan yang

berbeda (Morissan, 2013: 187).

2.5 Kategorisasi Penelitian

Kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada jenis-

jenis cyber-bullying dan tiga macam logika penyusunan pesan dari O’Keefe.

Jenis-jenis cyber-bullying dari Price dan Dalgleish (2010) digunakan untuk

menjawab dua identifikasi masalah yaitu frekuensi munculnya pesan cyber-

bullying dan frekuensi munculnya Jenis-jenis cyber-bullying. Sehingga, untuk

Page 51: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

33

menentukan suatu pesan tergolong dalam pesan cyber-bullying atau bukan

digunakan indikator yang sama pada indikator jenis-jenis cyber-bullying.

Jenis-jenis cyber-bullying didapat dari hasil penelitian yang dilakukan

Price dan Dalgleish (2010) pada 548 remaja Australia dan juga didukung oleh

penelitan-penelitian lainnya (Patchin, 2009)(dalam Akbar & Utari,2015)

yakni : 1) pemberian nama negatif (called name) Pemberian nama negatif

adalah bentuk serangan cyber-bullying untuk memberi label buruk terhadap

korban. Nama-nama negatif yang disebutkan dalam aksi cyber-bullying

terhadap korban antara lain nama hewan seperti : “Anjing”, “Babi”,

“Bangsat” dan sejenisnya, nama makhluk halus seperti : “setan”, “hantu”,

“pocong”, dan lain sebagainya, dan panggilan fisik seperti : “cebol”,

“gembrot”, “bantet” dan lain sebagainya; 2) Penyebaran foto (Image of Victim

Spread) menurut Price dan Dalgleish (2010) Image of Victim Speard adalah

wujud dari ungkapan ekspresi pelaku untuk menghibur dirinya maupun orang

lain dengan memakai foto korban sebagai objek hiburan. Namun, disisi lain

Price dan Dalgleish juga mengutarakan bahwa penyebaran foto pribadi

korban adalah aksi untuk membuat malu korban. Bentuknya dapat berupa

foto pribadi korban yang sebenarnya adalah sebuah rahasia atau foto hasil

gubahan yang bertujuan unutk mempermalukan korban; 3) Mengancam

keselamatan fisik (Threatened Physical Harm) penggunaan kata-kata seperti

“mati” atau “bunuh” atau kata lainnya yang bermaksud untuk mengancam

keselamatan seseorang menjadi erat kaitannya dengan eksistensi keselamatan

orang lain di dunia nyata; 4) Opinion Slammed (Pendapat Yang

Page 52: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

34

Merendahkan), Opini merendahkan adalah pendapat yang ditulis pelaku

kepada korban untuk menghina keadaan atau penampilan korban. Jenis ini

biasanya termasuk juga seperti mengolok-olok, mengejek dan lain

sebagainya.

Untuk menjawab identifikasi masalah cara komunikator memproduksi

pesan , digunakan indikator pada tiga macam logika penyusunan pesan

menurut O’Keefe. Pertama adalah logika ekspresif yang dapat dilihat dari

sifat pesannya yang terbuka dan reaktif, kata-kata ataupun kalimat yang

digunakan merupakan sebuah ungkapan perasaan dari komunikator, ditandai

dengan penggunaan huruf kapital, penggunaan simbol seperti emoticon,

gambar yang digunakan sebagai pendukung sebuah pernyataan serta kata-kata

ekspresif lainya. Berikutnya adalah logika konvensional (conventional logic),

dalam logika ini pesan-pesan yang disampaikan bersifat sopan, tepat, dan

didasarkan pada aturan-aturan dan norma-norma yang berlaku ditandai

dengan penggunaan kata “maaf”, “tolong” dan lain sebagainya. Bentuk logika

terakhir adalah logika retoris (rhetorical logic) yaitu memandang komunikasi

sebagai sebuah cara perubahan aturan melalui negosiasi. Pesan-pesan yang

disusun dengan logika ini cenderung luwes, berwawasan, dan terpusat pada

seseorang. Pelaku interaksi retoris menggunakan komunikasi untuk

menetapkan situasi dalam cara yang akan memfasilitasi pertemuan beragam

instrumen dan tujuan yang dihadapi. Komunikator yang menggunakan logika

ini cenderung untuk membingkai ulang situasi yang dihadapi agar berbagai

Page 53: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

35

tujuan termasuk persuasi dan kesopanan, dapat diintegrasikan dalam satu

kesatuan yang bulat.

Lebih jelasnya kategorisasi penelitian pda penelitan ini dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.2 Kategorisasi Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Cyber-Bullying dan Jenis-Jenis Cyber-Bullying

1. Called Name 2. Image of Victim

Spread 3. Mengancam

Keselamatan Fisik 4. Pendapat yyang

merendahkan

1. nama hewan : “Anjing”, “Babi”, “Bangsat” dan sejenisnya, nama makhluk halus : “setan”, “hantu”, “pocong”, dan lain sebagainya, dan panggilan fisik : “cebol”, “gembrot”, “bantet” dan lain sebagainya;

2. Penggunaan foto untuk menghibur diri pelaku dan mempermalukan korban. Baik foto asli maupun foto hasil gubahan.

3. penggunaan kata-kata seperti “mati” atau “bunuh” atau kata lainnya yang bermaksud untuk mengancam keselamatan seseorang

4. menghina keadaan atau penampilan korban. Mengolok-olok ataupun mengejek.

Page 54: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

36

Logika penyusunan pesan

1. Ekspresif 2. Konvensional 3. Retoris

1. huruf kapital, penggunaan simbol seperti emoticon, gambar yang digunakan sebagai pendukung sebuah pernyataan serta kata-kata ekspresif lainya

2. penggunaan kata/kalimat yang sopan seperti penggunaan kata “tolong”, “maaf”, “silahkan”, atau kata/kalimat lainya yang bersifat sopan.

3. persuasi, argumentasi, negosiasi serta pesan cenderung luwes/fleksibel, dan berwawasan.

Sumber : Peneliti, 2018

2.6 Kerangka Berpikir

Penelitian ini merupakan penelitian yang berawal dari adanya

fenomena yang terjadi di media sosial khususnya media sosial Instagram.

Peneliti melihat bahwa terdapat kasus yang terjadi pada atlet-atlet bulutangkis

nasional Indonesia yaitu kasus serangan cyber-bullying yang menyerang pada

atlet-atlet bulutangkis nasional Indonesia. Pada penelitian ini peneliti

berusaha melakukan sebuah analisis isi kuantitatif.

Analisis isi kuantitatif dilakukan untuk mencari tahu jumlah

frekuensi munculnya komentar yang mengandung pesan cyber-bullying pada

postingan hasil pertandingan dan artikel hasil pertandingan selama turnamen

All-England 14-18 Maret 2018 di akun Instagram @badminton.ina dan

@badmintalk_com, dan frekuensi munculnya jenis-jenis pesan cyber-bulying

dimana untuk menjawab dua identifikasi masalah tersebut peneliti lakukan

dengan melihat indikator-indikator pada jenis-jenis cyber-bullying yang

Page 55: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

37

diungkapkan oleh Price dan Dalgleish (2010) yang muncul, untuk kemudian

akan di akumulasikan total keseluruhannya. Kemudian peneliti akan

menghitung juga frekuensi munculnya masing-masing jenis cyber-bullying

dengan menggunakan indikator yang sama. Dalam penelitian ini juga peneliti

akan mencari tahu bagaimana cara komunikator menyampaikan pesannya

yang dapat diketahui dengan menggunakan melihat indikator-indikator pada

teori logika penyusunan pesan dari Barbara O’Keefe.

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Sumber : Analisa Peneliti, 2018

Analisis isi

- Frekuensi munculnya Pesan

cyber-bullying

- Jenis cyber-bullying

Logika penyusunan pesan

Cara komunikator (pelaku

cyber-bullying)

menyampaikan pesan

- Ekspresif

- Konvensional

- Retoris

Instagram Cyber-bullying pada atlet

bulutangkis

Page 56: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian

kuantitatif. Menurut Sugioyono (2008), metode kuantitatif adalah pendekatan

ilmiah yang memandang suatu realitas itu dapat diklasifikasikan, konkrit,

teramati dan terukur, hubungan variabelnya bersifat sebab akibat dimana data

penelitiannya berupa angka-angka dan analisinya menggunakan statistik.

Dengan pendekatan kuantitatif peneliti berusaha menjawab rumusan masalah

dengan sebuah jawaban yang besifat kuantitatif yaitu menggunakan angka-

angka. Penelitian kuantitatif menekankan pada fenomena-fenomena objektif

dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian

kuantitatif menurut Sukmadinata (2009:530) dilakukan dengan menggunakan

angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.

Pendekatan kuantitatif umum digunakan pada penelitian analisis

isi. Dimana pada penelitian analisis isi kuantitatif, yang menjadi pusat

perhatian dari peneliti adalah menghitung dan mengukur secara akurat aspek

atau dimensi dari teks dan kemudian menyajikannya secara kuantitatif

(Eriyanto, 2011: 4). Sesuai dengan penelitian ini dimana peneliti akan

melakukan penghitungan pada frekuensi munculnya pesan cyber-bullying dan

jenis-jenisnya serta cara komunikator menyampaikan pesannya. Eriyanto

lanjut menjelaskan penelitian analisis isi kuantitatif harus dikerjakan secara

Page 57: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

39

objektif dimana ini merupakan ciri khas dari pendekatan penelitian

kuantitatif. Syarat objektif baru dapat dilakukan oleh peneliti bila tersedia

kategorisasi analisis yang telah di definisikan secara jelas dan operasional

sehingga peneliti lain dapat mengikutinya. Analisis kuantitatif mengutamakan

ketepatan dalam mengidentifikasi isi pernyataan, seperti penghitungan,

penyebutan yang berulang-ulang dari kata-kata tertentu (Eriyanto, 2011: 1).

Pendekatan penelitian ini dipilih karena sifatnya yang objektif dimana

hasil penelitian tidak dipengaruhi oleh perspektif subjektif dari peneliti, hasil

penelitian didapat sesuai dengan apa yang terjadi selama proses pengumpulan

data. Selain itu penelitian kuantitatif yang bersifat dapat di generalisasikan

juga menjadi pertimbangan peneliti untuk memilih pendekatan kuantitatif.

Dengan pengumpulan data melalui sampel hasil penelitian dapat dijadikan

jawaban atas sebuah permasalahan secara keselurhan, dimana permasalahan

yang diangkat dalam penelitian ini yaitu cyber-bullying pada media sosial

Instagram.

Dalam penelitian ini penulis akan menyajikan data-data yang berupa

angka untuk mencapai tujuan penelitian yakni mengenai cyber-bullying yang

terjadi selama pelaksanaan turnamen bulutangkis All England 2018. Dengan

metode ini diharapkan dapat diketahui frekuensi munculnya jenis-jenis cyber-

bullying, seberapa banyak kasus cyber-bullying yang terjadi yang menyerang

kepada atlet-atlet bulutangkis Pelatnas PP PBSI dan bagaimana para pelaku

cyber-bullying menyampaikan pesannya.

Page 58: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

40

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian kuantitatif deskriptif.

Penelitian dengan jenis deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

menggambarkan karakter suatu variabel, kelompok atau gejala sosial yang

terjadi di masyarakat (Martono, 2011: 17). dalam penelitian ini peneliti

berusaha menggambarkan hasil temuan atas jawaban dari rumusan masalah

dengan menyajikan data yang berupa angka dan menggambarkanya dalam

bentuk kata-kata untuk menjelaskan temuan yang didapat. Best (1982) (dalam

Sukardi, 2009: 157) mengatakan bahwa penelitian deskritif merupakan

metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek

sesuai dengan apa apadanya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis isi

kuantitatif deskriptif, yaitu analisis isi yang dimaksudkan untuk

menggambaran secara detail suatu pesan, atau suatu teks tertentu (Eriyanto,

2013: 47). Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan analisis isi pada

pesan cyber-bullying yang menyerang atlet bulutangkis pelatnas PP PBSI

yang hasilnya akan disajikan dalam bentuk angka dan kemudian

menggambarkan hasil temuan tersebut. Eriyanto menyebutkan bahwa analisis

isi kuantitatif deskriptif tidak bertjuan untuk menguji suatu hipotesis tertentu,

atau menguji hubungan diantara variabel. Analisis isi ini semata untuk

menggambarkan aspek-aspek dan karakter dari suatu pesan. Dalam penelitian

ini peneliti bertujuan untuk mencari tahu frekuensi munculnya pesan cyber-

bullying, jenis cyber-bullying yang muncul, dan cara komunikator

Page 59: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

41

menyampaikan pesan tersebut, dimana hasil temuan akan disajikan dalam

bentuk angka dan kemudian peneliti akan menggambarkannya.

3.3 Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah analisis isi. Eriyanto (2013:1)

menyebutkan bahwa analisis isi merupakan salah satu metode utama dalam

ilmu komunikasi. Peneliti di bidang ilmu komunikasi menggunakan analisis

isi untuk mengetahui secara sistematis isi dari media. Martono (2011;86)

menyebutkan bahwa analisis isi berupaya mengungkap informasi dibalik data

yang disajikan di media atau teks, atau singkatnya analisis isi merupakan

teknik mengumpulkan data dan menganalisis isi dari suatu teks. Peneliti

dibidang ilmu komunikasi menggunakan analisis isi untuk mengetahui secara

sistematis isi dari media (surat kabar, radio, film, televisi), iklan, dan materi

public relations, sebuah dokumen serta media komunikasi lainya seperti

grafiti, surat pribadi, buku dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud

“isi” dapat berupa gambar, kata, simbol, ide, tema dan lain sebagainya.

Peneliti menggunakan metode ini karena dalam penelitian ini peneliti akan

melakukan analisis terhadap isi pesan dimana dalam penelitian ini yang

dimaksud pesan adalah pesan cyber-bullying.

Eriyanto menerangkan bahwa analisis isi kuantitatif adalah analisis

yang dipakai untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari isi yang dilakukan

secara kuantitatif dengan prosedurnya yaitu mengukur atau menghitung aspek

dari isi dan menyajikannya secara kuantitatif. Peneliti akan mengukur

frekuensi dan jenis cybe-bullying. Perlu ditegaskan bahwa penelitian analisis

Page 60: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

42

isi kuantitatif hanya menfokuskan penelitiannya pada bahan atau pesan yang

tersurat, yaitu pesan atau teks yang tampak dan terlihat. Tidak seperti

penelitian analisis isi kualitatif yang berusaha mencari pesan tersembunyi

didalam sebuah teks atau bahan tertentu.

Dalam analisis isi, secara umum terdapat dua aliran (paradigma),

pertama adalah aliran transmisi yaitu aliran yang melihat komunikasi sebagai

proses yang statis. Proses dilihat secara linear dari pengirim ke penerima.

Asumsi dari aliran ini adalah adanya hubungan satu arah dari media ke

khalayak. Peranan dalam menyampaikan pesan digambarkan sebagai yang

satu aktif, dan yang lain pasif. Aliran kedua adalah aliran produksi dan

pertukaran makna, aliran ini melihat komunikasi sebagai proses penyebaran

(pengiriman dan penerimaan pesan), maka aliran ini melihat komunikasi

sebagai produksi dan pertukaran makna (Fiske dalam Eriyanto, 2011: 2).

Terdapat perbedaan mendasar anatar dua aliran dalam analisis isi

tersebut, perbedaan antara aliran transmisi dan aliran produksi dan pertukaran

makna menurut Eriyanto ialah terletak padda definisi pesan dan makna. Pada

aliran transmisi, kuncinya addalah pesan, yaitu apa yang pengirim sampaikan

kepadda khalayak, pesan merupakan isi yang statis. Sementara pada aliran

produksi dan pertukaran makna, kata kuncinya adalah makna, dimana makna

disini bukanlah isi yang statis. Makna disini bukan apa yang dikirimkan,

tetapi apa yang di konstruksi, atau apa yang dibaca. Makna merupakan

produk konstruksi dan interaksi antara pengirim dan penerima.

Page 61: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

43

Pada penelitian ini peneliti menggunakan aliran (paradigma)

transmisi, dimana sesuai pada praktiknya, aliran transmisi itu melahirkan

teknik analisis isi kuantitatif, yang menjadi pusat perhatian dari peneliti

adalah menghitung dan mengukur secara akurat aspek atau dimensi dari teks.

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini dimana peneliti

akan menghitung frekuensi munculnya pesan cyber-bullying dan jenis-

jenisnya serta cara komunikator menyampaikan pesannya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,

2009: 62). Teknik pengumpuulan data merupakan hal yang sangat penting

dalam sebuah penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara

mengumpulkan data, siapa sumbernya dan apa alat yang digunakan. Dalam

penelitan ini teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui

lembar coding (coding sheet), dokumentasi, dan kajian pustaka.

Lembar coding merupakan alat yang digunakan untuk menghitung

ataupun mengukur aspek tertentu dari isi media. Lembar coding sama halnya

dengan kuesioner dalam penelitian kuantiatif lainnya. Di dalam lembar

coding memuat aspek-aspek apa saja yang akan dilihat dalam analisis isi

(Eriyanto, 2013:221). Dari lembar coding inilah kemudian diperoleh data-

data yang sesuai dengan unit analisis dan tujuan dari sebuah penelitian. Data

Page 62: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

44

yang akan terdapat dalam lembar coding pada penelitian ini adalah komentar-

komentar yang ada pada postingan hasil pertandingan selama turnamen All-

England 2018 di akun Instagram @badminton.ina dan @badmintalk_com

untuk kemudian dilakukan proses pengolahan data atau pengukuran sesuai

dengan kategorisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Teknik berikunya adalah dokumentasi. Studi dokumen merupakan

suatu cara memperoleh data dengan mengumpulkan, melihat dan menganalisa

dokumen dari objek dan subjek penelitan serta mengolahnya sehingga dapat

dijadikan sebagai sumber data penelitian. (Sugiyono, 2012; 240) mengatakan

bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah komentar-komentar

yang ada pada postingan hasil pertandingan selama turnamen All-England

2018 di akun Instagram @badminton.ina dan @badmintalk_com, dimana

dokumen ini diperoleh dengan cara melakukan screenshot dan copy-paste.

Terakhir, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah studi pustaka yaitu proses peneliti dalam memahami permasalahan

dalam penelitian ini. Teknik ini digunakan untuk memahami fenomena

penelitian dan mendapatkan data pendukung lainnya terkait topik penelitian

yang akan dibahas. Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari,

mengutip, dan memahami konsep dan teori-teori yang berkaitan dengan

permasalahan dalam penelitian ini. Sehingga data yang dikumpulkan

Page 63: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

45

merupakan data yang sesuai dan relevan dengan kajian dan teori keilmuan

yang telah ada.

3.5 Unit Analisis

Eriyanto (2013:59) mengatakan bahwa menentukan unit analisis

merupakan salah satu langkah terpenting dalam penelitian analisis isi. Dapat

dikatakan tahap ini merupakan tahap pokok dalam penelitian analisis isi

sehingga tidak dapat dilakukan sebuah penelitian analisis isi jika tidak

ditentukan unit analisis sebelumnya. Krippendorff (dalam Eriyanto, 2013:59)

mendefinisikan unit analisis sebagai apa yang diobservasi, dicatat, dan

dianggap sebagai data, memisahkan menurut batas-batasnya dan

mengidentifikasi untuk analisis berikutnya. Data ini dapat berupa kata,

kalimat, foto, potongan adegan, paragraf. Dalam penelitian ini data yang akan

diteliti adalah komentar-komentar yang mengandung pesan cyber-bullying

yang terdapat pada postingan hasil pertandingan selama turnamen All-

England 2018 di akun Instagram @badminton.ina dan @badmintalk_com.

Terdapat 5 jenis unit analisis menurut Eriyanto (2013:64), yaitu, unit

fisik, unik sintaksis, unit refrensial, unit proporsional, dan unit tematik.

Dalam penelitian ini digunakan jenis unit refrensial. Unit refrensial kurang

lebih sama dengan unit sintaksis yang mencatat dan menghitung pemakaian

sebuah kata atau kalimat. Kata yang berbeda akan dihitung berbeda dan

dicatat sebagai satuan yang berbeda. Sedangkan dalam unit refrensial, kata-

kata yang mirip, sepadan, atau punya arti dan maksud yang sama dicatat

sebagai satu kesatuan. Dimana dalam pesan cyber-bullying terdapat berbagai

Page 64: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

46

macam bentuk kata yang dapat digolongkan kedalam bentuk cyber-bullying.

dalam penelitian ini akan dihitung frekuensi munculnya pesan cyber-bullying.

unit refrensial dalam penelitian ini adalah kata atau kalimat yang

mengandung pesan cyber-bullying dalam komentar-komentar pada postingan

hasil pertandingan dan artikel hasil pertandingan selama turnamen All-

England 2018 di akun Instagram @badminton.ina dan @badmintalk_com.

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kuantitas atau karakter tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2001:55). Eriyanto mengatakan bahwa populasi merupakan

semua anggota dari objek yang ingin kita ketahui isinya. populasi dalam

penelitian ini adalah semua komentar yang ada pada postingan hasil

pertandingan dan artikel hasil pertandingan selama turnamen All-England

2018 dari tanggal 14-18 Maret 2018 di akun Instagram @badminton.ina dan

@badmintalk_com.

Setelah melalui proses pengumpulan data, diketahui bahwa populasi

pada penelitian ini yaitu sebanyak 1.950 akun instagram yang berkomentar

pada postingan hasil pertandingan dan artikel hasil pertandingan selama

turnamen All-England 2018 di akun Instagram @badminton.ina. kemudian

sebanyak 13.212 akun yang berkomentar pada postingan hasil pertandingan

dan artikel hasil pertandingan selama turnamen All-England 2018 di akun

Instagram @badmintalk_com.

Page 65: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

47

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau

keadaan tertentu yang akan di teliti (Martono, 2011: 74). Martono

menyebutkan bahwa sampel juga dapat dikatakan sebagai sebagian anggota

populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga

diharapkan dapat mewakili populasi. Untuk menentukan jumlah sampel yang

akan diteliti, peneliti menggunakan teknik probability sampling atau

penarikan sampel acak yaitu teknik penarikan sampel dimana setiap anggota

populasi diberikan peluang sama untuk terpilih sebagai sampel. Jenis

pemilihan sampel acak yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel

acak sederhana dimana sistem penarikan sampel dilakukan dengan

menggunakan angka acak. Peneliti menggunakan angka acak yang didapat

melalui operasi yang dlakukan pada Ms. Excel untuk menentukan sampel

penelitian.

Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus

Slovin dengan tingkat derajat kesalahan sebesar 5%. Maka dapat dilihat

rumusnya sebagai berikut :

𝒏 = 𝑵

𝟏 + 𝑵𝒆²

Keterangan :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Taraf signifikansi 5%

Page 66: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

48

Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh jumlah sampel

pada masing-masing akun Instagram @badminton.ina dan @badmintalk_com

sebanyak :

𝒏 = 𝑵

𝟏 + 𝑵𝒆²

𝒏(@𝒃𝒂𝒅𝒎𝒊𝒏𝒕𝒐𝒏. 𝒊𝒏𝒂) = 𝟏𝟗𝟓𝟎

𝟏 + 𝟏𝟗𝟓𝟎. 𝟎. 𝟎𝟓²

𝒏(@𝒃𝒂𝒅𝒎𝒊𝒏𝒕𝒐𝒏. 𝒊𝒏𝒂) = 𝟏𝟗𝟓𝟎

𝟏 + 𝟏𝟗𝟓𝟎. 𝟎. 𝟎𝟎𝟐𝟓

𝒏(@𝒃𝒂𝒅𝒎𝒊𝒏𝒕𝒐𝒏. 𝒊𝒏𝒂) = 𝟏𝟗𝟓𝟎

𝟏 + 𝟒. 𝟖𝟕𝟓

𝒏(@𝒃𝒂𝒅𝒎𝒊𝒏𝒕𝒐𝒏. 𝒊𝒏𝒂) = 𝟏𝟗𝟓𝟎

𝟓. 𝟖𝟕𝟓

𝒏(@𝒃𝒂𝒅𝒎𝒊𝒏𝒕𝒐𝒏. 𝒊𝒏𝒂) = 𝟑𝟑𝟏. 𝟗𝟏 = 𝟑𝟑𝟐

Dari perhitungan diatas diperoleh jumlah sampel pada akun

Instagram @badminton.ina sebanyak 332 akun yang berkomentar dari total

populasi sebanyak 1.950.

𝒏 = 𝑵

𝟏 + 𝑵𝒆²

𝒏(@𝒃𝒂𝒅𝒎𝒊𝒏𝒕𝒐𝒏𝒕𝒂𝒍𝒌_𝒄𝒐𝒎) = 𝟏𝟑𝟐𝟏𝟐

𝟏 + 𝟏𝟑𝟐𝟏𝟐. 𝟎. 𝟎𝟓²

𝒏(@𝒃𝒂𝒅𝒎𝒊𝒏𝒕𝒐𝒏𝒕𝒂𝒍𝒌_𝒄𝒐𝒎) = 𝟏𝟑𝟐𝟏𝟐

𝟏 + 𝟏𝟑𝟐𝟏𝟐. 𝟎. 𝟎𝟎𝟐𝟓

Page 67: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

49

𝒏(@𝒃𝒂𝒅𝒎𝒊𝒏𝒕𝒐𝒏𝒕𝒂𝒍𝒌_𝒄𝒐𝒎) = 𝟏𝟑𝟐𝟏𝟐

𝟏 + 𝟑𝟑. 𝟎𝟑

𝒏(@𝒃𝒂𝒅𝒎𝒊𝒏𝒕𝒐𝒏𝒕𝒂𝒍𝒌_𝒄𝒐𝒎) = 𝟏𝟑𝟐𝟏𝟐

𝟑𝟒. 𝟎𝟑

𝒏(@𝒃𝒂𝒅𝒎𝒊𝒏𝒕𝒐𝒏𝒕𝒂𝒍𝒌𝒄𝒐𝒎) = 𝟑𝟖𝟖. 𝟐𝟒 = 𝟑𝟖𝟖

Dari perhitungan diatas diperoleh jumlah sampel pada akun

Instagram @badmintalk_com sebanyak 388 akun yang berkomentar dari

jumlah populasi sebanyak 13.212..

3.7 Teknik Analisis Data

Langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan analisis data

dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data populasi yang dilakukan

dengan cara menyalin seluruh komentar kedalam lembar kerja Ms.word

kemudian melakukan input dan rekapitulasi data. Data yang dimaksud adalah

data yang diperoleh dari hasil coding dan penghitungan jumlah sampel yang

telah dilakukan sebelumnya. Dari sini dihitung frekuensi munculnya pesan

cyber-bullying dan jenisnya kemudian mendeskripsikan hasil temuan dengan

metode statistik deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan dan menjabarkan

temuan dan data yang didapat dari analisis isi (Eriyanto, 2013: 305).

Pada penelitian ini hasil analisis isi akan dideskripsikan dalam bentuk

tabel frekuensi, yaitu dengan mengklasifikasikan data sesuai dengan kategori

yang telah ditentukan dan dilakukan proses penghitungan yang diperoleh dari

hasil peng-coding-an. Tabel frekuensi yang akan digunakan adalah tabel

Page 68: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

50

frekuensi tabulasi tunggal. Dalam tabel frekuensi tabulasi tunggal, tabel

hanya akan menyajikan data dari satu variabel (Eriyanto, 2013:306).

3.8 Uji Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha melakukan uji keabsahan data

dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Validitas menurut

(Sugiyono, 2012: 267) adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

objek maupun subjek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh

peneliti. Dalam analisis isi kuantitatif validitas berkaitan dengan apakah alat

ukur yang dipakai secara tepat mengukur konsep yang ingin diukur (Eriyanto,

2013: 260). Maksudnya apakah dalam melakukan sebuah penelitian telah

digunakan alat ukur yang tepat atau belum. Eriyanto menyebut setidaknya ada

lima jenis validitas utama yang biasa dipakai yaitu, validitas muka, validitas

kecocokan, validitas konstruk, validitas prediktif, dan validitas isi. Dari

kelima jenis validitas tersebut Krippendorff (dalam Eriyanto, 2011: 200)

menggolongkannya kembali kedalam tiga kategori yaitu: 1) validitas yang

berotientasi pada data (data oriented); 2) validitas yang berorientasi pada

hasil (product oriented) dan ; 3) validitas yang berorientasi pada proses

(process oriented).

Dalam penelitian ini akan digunakan adalah kategori validititas yang

berorientasi pada data, yaitu validitas yang menilai seberapa baik alat ukur

merepresentasikan informasi yang melekat di dalam dan berasosiasi dengan

data yang tersedia. Validitas muka yaitu jenis validitas yang termasuk

kedalam kategori validitas yang berorientasi pada data maka dari itu akan

Page 69: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

51

digunakan pengujian validitas muka pada penelitian ini yaitu pengujian

validitas yang berkaitan dengan ketepatan dalam menggunakan alat ukur.

Validitas muka mengecek dan memastikan bahwa ukuran yang dipakai sesuai

dengan apa yang ingin diukur (Eriyanto, 2013:260). Eriyanto menjelaskan

cara yang dilakukan dalam melakukan validitas muka adalah dengan melihat

kesesuain alat ukur yang digunakan oleh komunitas ilmiah atau kajian-kajian

yang telah ada. Kemudian menguji alat ukur yang dipakai kepada beberapa

ahli. Peneliti dapat meminta beberapa ahli untuk mengevaluasi alat ukur,

apakah sudah sesuai atau belum.

Uji reliabilitas melihat pada apakah alat ukur dapat dipercaya

menghasilkan temuan yang sama, ketika dilakukan oleh orang yang berbeda

(Eriyanto, 2013: 282). Reliabilitas menguji kesamaan hasil yang diperoleh

dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Pengujian reliabilitas

dilakukan terhadapap hasil pengisian lembar coding yang diisi oleh orang

yang berbeda. Minimal diperlukan dua orang coder (pengisi lembar coding)

untuk mengetahui apakah alat ukur reliabel atau tidak. Untuk kemudian hasil

dari masing pengisian oleh coder akan dibandingkan. Untuk mengukur

reliabilitas digunakan rumus yang diperkenalkan oleh Holsti yaitu :

𝑅𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑛𝑡𝑎𝑟 − 𝐶𝑜𝑑𝑒𝑟 =2M

N1 + N2

Keterangan :

M = jumlah coding yang sama

Page 70: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

52

N1 = jumlah coding yang dibuat oleh coder 1

N2 = jumlah coding yang dibuat oleh coder 2

Reliabilitas bergerak antara 0 hingga 1, dimana 0 berarti tidak ada

satu pun yang disetujui oleh para coder dan sebaliknya untuk nilai 1. Dalam

formula Holsti, angka reliabilitas minimun yang ditoleransi adalah 0,7 atau

70%. Artinya jika hasil perhitungan menunjukan angka 0,7 berarti alat ukur

dianggab reliabel, dan jika hasil penghitungan diperoleh angka dibawah 0,7

berarti alat ukur tidak reliabel.

3.9 Jadwal Penelitian 3.9.1 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian merupakan agenda waktu yang

ditentukan atau telah dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini

peneliti memulai penelitian dengan pra-riset yang mulai dilakukan

pada bulan November 2017 pra-riset dilakukan dengan melihat

kasus-kasus cyber-bullying pada beberapa media sosial dan melihat

dan mengamati kasus cyber-bullying yang menyerang atlet-atlet

bulutangkis Indonesia dan pengumpulan data dimulai dari bulan

juni hingga Agustus data yang dicari pada penelitian ini adalah dat

mengenai kasus cyber-bullying, data penggunaan internet dan

media sosial secara umum dan Instagram secara khusus dan data-

data lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini serta proses

bimbingan yang dilakukan selama 9 bulan mulai dari bulan

Page 71: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

53

November 2017 hingga Oktober 2018. Berikut adalah tabel Jadwal

Penelitian yang telah diusun oleh peneliti.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No. Jenis Kegiatan

Nov ‘17

Des ‘17

Jan ‘18

Feb ‘18

Mar ‘18

Apr ‘18

Mei ‘18

Jun ‘18

Jul ‘18

Agu ‘18

Sept ‘18

Okt ‘18

1. Pengajuan Judul dan Pra riset

2. Pengmpulan Sumber Data

3. Proses Bimbingan dan Acc bab 1 s/d 3

4. Sidang Outline

5. Revisi dan pengerjaan bab 4-5

6. Sidang akhir skripsi

Sumber : Peneliti, 2018

Page 72: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Akun Instagram @badminton.ina

Akun media sosial Instagram @badminton.ina merupakan akun

instgaram resmi Pengurus Pusat Persatuan Bultangkis Seluruh

Indonesia (PP PBSI) yang dikelola oleh Subid humas dan media PP

PBSI. Akun Instagram ini digunakan sebagai sarana untuk memberikan

informasi kepada masyarakat seputar berbagai kegiatan yang dilakukan

oleh PP PBSI dan informasi lainnya seputar perbulutangkisan dunia

secara umum dan Indonesia secara khusus. Mulai dari jadwal

pertandingan yang akan di ikuti oleh atlet bulutangkis Indonesia, hasil

pertandingan, profil atlet, hingga kegiatan-kegiatan lainnya. Saat ini

akun Instagram @badminton.ina sudah di ikuti oleh sekitar 314.000

pengguna Instagram. Dengan adanya akun ini terbuka kesempatan bagi

masyarakat untuk bisa memberi dukungan dan pendapatnya seputar

perbulutangkisan indonesia melalui fitur-fitur yang tersedia pada media

sosial Instagram, seperti, kolom komentar, direct Message, dan fitur

lainnya. Selain media sosial Instagram, PP PBSI juga menggunakan

beberapa media lainya sebagai media kehumasan yaitu website

www.badmintonindonesia.org, akun facebook Badminton Indonesia,

akun twitter @INABadminton.

Page 73: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

55

Gambar 4.1 Tampilan akun Instagram @badminton.ina

4.1.2 Sejarah Singkat Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh

Indonesia

PP PBSI berdiri pada mulanya di awali dengan adanya ada

perkumpulan-perkumpulan bulutangkis di Indonesia yang bergerak

sendiri-sendiri pada jaman penjajahan. Perkumpulan ini berdiri tanpa

adanya satu tujuan dan satu cita-cita. Melihat hal ini tidak dapat

dibiarkan begitu saja dimana harus diusahakan adanya satu organisasi

secara nasional, sebagai organisasi pemersatu.

Untuk menempuh jalan menuju satu wadah organisasi maka cara

yang paling tepat adalah mempertemukan tokoh perbulutangkisan

dalam satu kongres. Namun, dikarenakan sulitnya komunikasi antara

satu daerah dengan daerah lainnya. Satu-satunya cara yang bisa

ditempuh adalah hanya dengan melibatkan tokoh perbulutangkisan di

Page 74: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

56

lingkunga pulau jawa saja. Itupun bisa ditempuh setelah terbentuknya

PORI (Persatuan Olah Raga Replubik Indonesia).

Usaha yang dilakukan oleh Sudirman dan rekan-rekannya dengan

melalui perantara surat yang intinya mengajak mereka untuk

mendirikan PBSI membawakan hasil. Maka dalam suatu pertemuan

tanggal 5 Mei 1951 di Bandung lahirlah PBSI (Persatuan Bulutangkis

Seluruh Indonesia) dan pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres

pertama PBSI. Dengan ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja, ketua

I : Soedirman, Ketua II : Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I : Amir,

Sekretaris II : E. Soemantri, Bendahara I : Rachim, Bendahara II : Liem

Soei Liong.

Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan

di tingkat daerah / propinsi otomatis menjadi cabang yang berubah

menjadi Pengda (Pengurus Dareah) sedangkan Pengcab (Pengurus

Cabang) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat

kotamadya / kabupaten. Hingga akhir bulan Agustus 1977 ada 26

Pengda di seluruh Indonesia (kecuali Propinsi Timor-Timur) dan

sebanyak 224 Pengcab, sedangkan jumlah perkumpulan yang menjadi

anggota PBSI diperkirakan 2000 perkumpulan.

Page 75: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

57

4.1.3 Struksur Organisasi Komite Kepengurusan PP PBSI

Tabel 4.1 Struktur organisasi komite kepengurusan PP PBSI 2016-2020

DEWAN KEHORMATAN 1. Try Sutrisno 2. Soerjadi 3. Subagyo Hadisiswoyo 4. Chairul Tanjung 5. Sutiyoso 6. Joko Santoso

DEWAN PENYANTUN 1. Harun 2. Bing Arianto 3. Irwan Hidayat

DEWAN PENASEHAT 1. Gita Wirjawan 2. Bambang S. Brodjonegoro 3. Nurdin Halid 4. Nusron Wahid 5. Hamid Awaludin 6. Lukmanul Hakim 7. Franky Wijaya 8. Ciputra 9. Justian Suhandinata 10. Tan Joe Hok 11. Rudi Hartono 12. Anton Subowo

DEWAN PENGAWAS 1. Abdullah Fadri Auli 2. Eduart Wolok 3. Syarif Abdullah Alkadrie 4. Tahrir Tasaruddin 5. Syafrizal Ucok 6. Djendri A. Kentjen 7. I Nengah Wiratha 8. TB. Herman 9. Tjandra Agriawan

KETUA UMUM Wiranto WAKIL KETUA UMUM I/ KETUA HARIAN WAKIL KETUA UMUM II WAKIL KETUA UMUM III

Alex Tirta Lutfi Hamid Karna Brata Lesmana

SEKJEN / WASEKJEN 1. Achmad Budiharto 2. Oei Wijanarko Ady Mulya

Page 76: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

58

BENDAHARA/WAKIL BENDAHARA 1. Beni Prananto 2. Sutoto Agus Harmono

SUBID HUBUNGAN LUAR NEGERI Bambang Roediyanto SUBID INFORMASI TEKNOLOGI (IT) Devi Indah Kartika SUBID HUMAS DAN MEDIA Ricky Achmad

Soebagdja Carmelita

SUBID PELATNAS Lius Pongoh SUBID PENGEMBANGAN DAN SPORT SCIENCE Basri Yusuf SUBID ORGANISASI DAN TATA LAKSANA Topan Indra Karsa SUBID TURNAMEN Sarjono SUBID PERWASITAN Nelson Napis SUBID KORWIL I 1. Sukriadi

2. Eri Zulhendrizal SUBID KORWIL II 1. Agung Lindartawan

2. Suyono SUBID KORWIL III 1. H. Junaidin Yaman

2. Dharmawan Duming 3. Calvin A. Kobis

SUBID KOMUNITAS Edy Prayitno SUBID SPONSORSHIP Alan Budikusuma SUBID PENGADAAN DAN LOGISTIK 1. HM. Ferlie

2. Masranudin Abd. Aziz 3. Johnson AM Rantung

STAF AHLI ORGANISASI 1. Indra Utoyo

2. Juniarto Suhandinata STAF AHLI HUKUM 1. Umbu S. Samapaty

2. Arfa Gunawan STAF AHLI BINPRES 1. Taufik Hidayat

2. Christian Hadinata BIDANG BINPRES Susi Susanti BIDANG ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN Edy Sukarno BIDANG KEABSAHAN DAN IMPLEMENTASI Rachmat Setiyawan BIDANG TURNAMEN PERWASITAN DAN REFEREE

Eddiyanto Sabarudin

BIDANG PENGEMBANGAN DAERAH DAN KOMUNITAS

Alfianto Wijaya

BIDANG DANA DAN USAHA Yoppy Rosimin BIDANG SARANA DAN PRASARANA Freddy EP Husein

Sumber : badmintonindonesia.org

Page 77: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

59

4.1.4 Akun Instagram @badmintalk_com

Lahir pada 12 Agustus 2016, akun Instagram @badmintalk_com

merupakan akun resmi dari badmintalk.com. sama halnya dengan

akun Instagram @badminton.ina, akun Instagram @badminton_com

juga membarikan informasi kepada masyarakat seputar

perbulutangkisan dunia umumnya dan Indonesia pada khususnya.

Mulai dari informasi hasil pertandingan, jadwal pertandingan

bulutangkis, profil atlet, dan informasi lainnya seputar bulutangkis.

Dengan jumlah pengikut sekitar 410.000 pengikut menjadikan akun

instgram @badmintalk_com sebagai akun Instagram fanbase

badminton terbesar, dengan jumlah postingan sebanyak 5.065

postingan. Badmintalk.com sendiri merupakan sebuah website yang

memberikan wadah bagi masyarakat pada umumnya dan pecinta

bulutangkis secara khusus untuk untuk berbagi informasi, berdiskusi,

menyuarakan aspirasi dan menyalurkan inspirasi para pecinta

bulutangkis, agar olahraga bulutangkis semakin dikenal dan dipahami

oleh masyarakat Indonesia.

Latar belakang munculnya badmintalk.com adalah dikarenakan

minimnya pemberitaan, perbincangan dan pengetahuan masyarakat

Indonesia dewasa ini tentang olahraga bulutangkis. Badmintalk.com

mempercayai bahwa bulutangkis adalah olahraga yang paling banyak

mengangkat harkat martabat bangsa dan mengharumkan nama

Indonesia di kancah internasional, dan badmintalk.com meyakini

Page 78: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

60

bahwa sampai saat ini bulutangkis masih menjadi salah satu olahraga

kebanggaan Indonesia yang melekat erat pada identitas bangsa ini dan

selalu memiliki tempat yang spesial di hati masyarakat

Indonesia. Badmintalk.com juga melihat bahwa dukungan, aspirasi,

dan suara-suara pendapat yang embangun bagi perbulutangkisan

indonesia perlu digaungkan dengan tujuan yang baik bagi

perbulutangkisan Indonesia di kancah internasional, supaya lebih

berprestasi, maju dan berjaya.

Badmintalk.com percaya bahwa kecintaan dan kebanggaan

masyarakat Indonesia terhadap olahraga bulutangkis ini perlu terus

dipupuk, dikembangkan, dan ditularkan agar jasa para pahlawan

bulutangkis Indonesia dapat terus diingat dan dibanggakan oleh

generasi penerus bangsa Indonesia sampai kapan pun juga.

Gambar 4.2 Tampilan akun Instagram @badmintalk_com

Page 79: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

61

4.1.5 Atlet Bulutangkis Indonesia

Atlet bulutangkis adalah seseorang yang tekun dan menggeluti

bidang olahraga bulutangkis dengan rutin menjalankan latihan dan

mengikuti berbagai kompetisi yang ada dan menerima hadiah atas

prestasi yang didapatkan. Dalam (KBBI, 2008) tertulis bahwa atlet

bulutangkis adalah atlet yang mengikuti perlombaan, atlet yang

mengikuti pertandingan (dalam beradu ketangkasan, kecepatan,

keterampilan dan kekuatan). Atlet bulutangkis indonesia sendiri berarti

atlet bulutangkis yang membawa nama Indonesia dalam setiap

pertandingannya dalam skala internasional.

Bulutangkis sendiri merupakan sebuah cabang olahraga yang

identik dengan raket dan shuttlecock. Menurut Alhusin Syahri (dalam

Mahakharisma, 2014: 25) Bulutangkis adalah permainan yang

menggunakan raket sebagai alat memukul shutlecock sebagai objeknya.

Lapangan bulutangkis memiliki ukuran lebar 6.10m, panjang

13.40m. Berbentuk empat persegi panjang yang datar, dan garis selebar

4cm. Sebuah net terikat pada dua buah tiang setinggi 1.55m. lapangan

bulutangkis dibatasi dua buah garis pinggir (side boundary lines and

back boundary lines) yang berada di setiap sisinya. Net dipasang di

bagian tengah lapangan sehingga membagi luas lapangan menjadi dua

sama besar yang menyerupai empat persegi panjang.

Permainan bulutangkis memiliki macam-macam nomor yakni

nomor tunggal putra, tunggal puteri, ganda putera, ganda puteri dan

Page 80: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

62

ganda campuran. Untuk mmemulai permainan seorang pemain harus

melakukan servis sehingga permainan dapat berlangsung dengan

terjadinya rally-rally. Terdapat beberapa teknik dalam bermain

bulutangkis yaitu: drive, lob, dropshot, smash, netting, overhead dan

pukulan backhand serta teknik-teknik lainya.

Dalam penelitian ini atlet bulutangkis yang dibahas adalah atlet

bulutangkis Indonesia yang dikirim unutk mengikuti turnamen All-

England 2018 terdapat 14 pemain/pasangan yang akan diturunkan

Indonesia dalam turnamen tersebut. Atlet-atlet tersebut yaitu :

Tabel 4.2 Daftar Atlet Bulutangkis Indonesia pada Kejuaraan All-England 2018

Nomor Pertandingan Wakil Tunggal Putra Anthony Sinisuka Ginting (INA)

Tommy Sugiarto (INA) Jonatan Christie (INA)

Tunggal Putri Fitriani (INA) Ganda Putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon

(1/INA) Angga Pratama/Rian Agung Saputro (INA) Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (INA) Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (INA)

Ganda Putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu (INA) Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani (INA) Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta (INA)

Ganda Campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (INA) Praveen Jordan/Debby Susanto (INA) Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja (INA)

4.1.6 Turnamen All-England

Turnamen All-England merupakan turnamen tertua dan prestisius

dalam dunia perbulutangkisan. Sejarah munculnya turnamen All-

England diawali pada sebuah kejuaraan pertama di dunia yang digelar di

Page 81: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

63

Guildford, Inggris, pada 4 April 1899 yang kini dikenal sebagai All

England. Awalnya kejuaraan All-England hanya mempertandingkan tiga

nomor yaitu ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Sedangkan

untuk nomor tunggal putra dan tunggal pitru baru dipertandingkan pada

tahun berikutnya.

Kejuaraan All-England pernah tidak dipertandingkan pada masa

perang dunia pertama pada tahun 1915-1919 dan perang dunia kedua

pada tahun 1940-1946. Para pebulutangkis Inggris mendominasi

perhelatan All England hingga paruh pertama Abad ke-20. Namun,

setelah semakin banyak negara lain berpartisipasi, All England menjadi

lebih kompetitif dan tak lagi didominasi pemain-pemain tuan rumah.

Hingga 1977, All England menjadi satu-satunya turnamen bulutangkis di

dunia. Namun, pada tahun tersebut BWF mulai meluncurkan turnamen

resminya.

Catatan prestasi atlet bulutangkis Indonesia pun terbilang sangat baik.

Pada kejuaraan All-England, total secara keseluruhan Indonesia telah

berhasil mengumpulkan 46 gelar juara All-England sepanjang sejarah

pelaksanaannya dari lima sektor tunggal putera dan puteri, ganda putera

dan puteri, serta ganda campuran. Raihan gelar juara tersebut

menjadikan Indonesia berada pada posisi ke-4 dibawah Inggris,

Denmark, dan Tiongkok. Gelar juara terakhir berhasil dipersembahkan

oleh pasangan ganda putera Indonesia Kevin Sanjaja/Gideon Marcus

pada gelaran All-England 2018. Nama atlet lain seperti Tontowi

Page 82: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

64

Ahmad/Lilyana Natsir, Susy Susanti, Christian Hadinana/Ade Chandra,

hingga Rudy Hartono yang berhasil membuat rekor dengan berhasil

meraih gelar juara All-England sebanyak delapan kali diama tujuh

diantaranya diraih secara beruntun, masih banyak lagi atlet bulutangkis

Indonesia yang berhasil meraih galar juara pada kejuaraan All-England.

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.2.1 Uji Validitas

Dalam penelitian ini akan digunakan jenis validitas muka

yaitu jenis validitas yang berkaitan ketepatan dalam menggunakan

alat ukur. Validitas muka mengecek dan memastikan bahwa ukuran

yang dipakai sesuai dengan apa yang ingin diukur (Eriyanto,

2013:260). Eriyanto menjelaskan cara yang dilakukan dalam

melakukan validitas muka adalah dengan melihat kesesuain alat ukur

yang digunakan oleh komunitas ilmiah atau kajian-kajian yang telah

ada, cara ini dapat dilakukan dengan mengecek buku, jurnal ataupun

konferensi yang dilakukan oleh komunitas ilmiah dibidang yang kita

teliti. Dalam melakukan uji validitass ini peneliti sudah melakukan

pengecekan melalui sebuah jurnal penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad alam Akbar dan Prahastiwi Utari mengenai cyber-

bullying pada remaja di media sosial Facebook. Dalam jurnal

tersebut digunakan juga indikator yang sama yang digunakan oleh

penulis dalam penelitian ini.

Page 83: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

65

Kemudian menguji alat ukur yang dipakai kepada beberapa

ahli. Peneliti dapat meminta beberapa ahli untuk mengevaluasi alat

ukur, apakah sudah sesuai atau belum. Pada tahap ini peneliti

melakukan pengujian alat ukur kepada ahli dari dosen Ilmu

Komunikasi padaUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa Yakni Ronny

Yudhi Septa Priana, S.I.Kom, M.Si. Latarbelakang pendidikan

dibidang Ilmu Komunikasi menjadi alasan peneliti untuk melakukan

pengujian validitas pada indikator yang telah disusun oleh peneliti

dan dinyatakan valid untuk kemudian dapat dilanjutkan untuk

melakukan proses penelitian selanjutnya. Berdasarkan pada dua

langkah yang telah dilakukan peneliti, maka alat ukur yang

digunakan dapat dikatakan valid untuk melakukan penelitian ini.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas melihat pada apakah alat ukur dapat

dipercaya menghasilkan temuan yang sama, ketika dilakukan oleh

orang yang berbeda (Eriyanto, 2013: 282). Reliabilitas menguji

kesamaan hasil yang diperoleh dari alat ukur yang digunakan

dalam penelitian. Untuk mengukur reliabilitas peneliti

menggunakan rumus Holsti yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya. Dalam formula Holsti, angka reliabilitas minimun

yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Artinya jika hasil

perhitungan menunjukan angka 0,7 berarti alat ukur dianggap

Page 84: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

66

reliabel, dan jika hasil penghitungan diperoleh angka dibawah 0,7

berarti alat ukur tidak reliabel.

Tabel 4.3 Rekapitulasi Uji Reliabilitas

No Variabel

Nilai Reliabilitas antar Coder

1&2

Nilai Reliabilitas antar Coder

1&3

Nilai Reliabilitas antar Coder

2&3

Nilai Batas Status

@badminton.ina 1. Frekuensi Cyber-

bullying 0.95 0.96 0.95 0.7 Reliabel

2. Jenis-jenis Cyber-bullying 0.95 0.96 0.95 0.7 Reliabel

3. Logika Penyusunan Pesan 0.94 0.94 0.94 0.7 Reliabel

@badmintalk_com 4. Frekuensi Cyber-

bullying 0.98 0.96 0.96 0.7 Reliabel

5. Jenis-jenis Cyber-bullying 0.98 0.96 0.96 0.7 Reliabel

6. Jenis-jenis Cyber-bullying 0.96 0.93 0.94 0.7 Reliabel

Sumber : Penghitungan Peneliti, 2018

Dalam melakukan uji reliabilitas peneliti secara keseluruhan

menggunakan 5 orang Coder. Terdiri dari tiga Coder untuk akun

Instagram @badminton.ina, dan tiga Coder untuk akun Instagram

@badmintalk_com. Dari total kelima coder tersebut 4 diantaranya

adalah penggemar olahraga bulutangkis dan mengikuti informasi

seputar perbulutangkisan hal ini dilakukan untuk menghindari bias

yang kemungkinan terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap

topik yang akan diteliti, sedangkan satu diantaranya adalah coder

umum, hal ini dilakukan untuk menguji ketepatan penggunaan alat

Page 85: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

67

ukur apakah reliabel atau tidak, apakah bisa digunakan untuk orang

yang tidak memahami topik penelitian yakni mengenai

cyberbullying dan perbulutangkisan.

Dilihat dari tabel 4.1 hasil uji reliabilitas dengan jumlah

coder masing-masing akun Instagram tiga orang, maka semua item

dalam penelitian dikatakan raliabel karena melebihi nilai batas

yang telah ditentukan dalam formula Holsti yaitu 0,7. Maka, dilihat

dari hasil pengujian validitas dan reliabilitas maka setiap butir item

dalam penelitian ini bisa digunakan dan dapat dilanjutkan untuk

melaksanakan proses penelitian.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Frekuensi Kemunculan Komentar Cyber-bullying

Hasil analisis data untuk menjawab pertanyaan frekuensi

munculnya komentar cyber-bullying dapat dilihat pada tabel

dibawah ini. untuk menentukan jumlah komentar cyber-bullying

yang muncul dalam postingan hasil pertandingan dan artikel hasil

pertandingan selama kejuaraan All-England 14-18 Maret 2018 di

akun Instagram @badminton.ina dan @badmintalk_com

digunakan indikator pada jenis-jenis cyber-bullying dari Price dan

Dalgleish (2010). Sehingga dari jenis-jenis cyber-bullying tersebut

dapat diketahui apakah pesan dalam komentar tersebut termasuk

kedalam bentuk pesan cyber-bullying atau bukan.

Page 86: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

68

Tabel 4.4 Frekuensi Kemunculan Komentar Cyber-bullying pada akun Instagram @badminton.ina dan @badmintalk_com

Total Cyber-bullying Akun Instagram

@badminton.ina @badmintalk_com

Jumlah Sampel 332 Akun 388 Akun

Frekuensi 59 akun 58 akun

Persentase 18 % 15 %

Sumber : Hasil Pengamatan Peneliti, 2018

Dari tabel diatas ditemukan hasil bahwa jumlah akun yang

berkomentar dengan komentar yang mengandung unsur cyber-

bulying pada postingan hasil pertandingan dan artikel hasil

pertandingan selama turnamen All-England 2018 dalam akun

Instagram @badminton.ina adalah sebanyak 59 akun atau 18 %.

Dari total sebanyak 35 postingan hasil pertandingan dan artikel

hasil pertandingan dan sebanyak 1.950 total keseluruhan akun yang

berkomentar, diketahui bahwa akun yang memberikan komentar

yang mengandung pesan cyber-bullying lebih banyak muncul pada

saat postingan yang menginformasikan hasil atlet bulutangkis

Indonesia yang kalah dalam pertandingan.

Sedangkan untuk hasil analisis frekuensi munculnya akun

yang berkomentar dengan komentar yang mengandung pesan

cyber-bullying pada akun Instagram @badmintalk_com tidak

berbeda jauh dengan hasil data pada akun Instagram

@badminton.ina, dari data diatas diketahui bahwa frekuensi

munculnya akun yang berkomentar yang berisi pesan cyber-

Page 87: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

69

bullying pada postingan hasil pertandingan dan artikel hasil

pertandingan selama All-England 2018 dalam akun Instagram

@badmintalk_com sebanyak 58 akun atau sebesar 15 %. Yang

membedakan dengan akun Instagram @badminton.ina adalah

jumlah keseluruhan akun yang berkomentar / populasi pada akun

Instagram @badmintalk_com lebih banyak yakni 13.212 akun

yang berkomentar dari total 34 postingan hasil pertandingan dan

artikel hasil pertandingan.

4.3.2 Frekuensi kemunculan Jenis-Jenis Cyber-bullying

Hasil temuan data frekuensi kemunculan jenis cyber-

bullying pada postingan hasil pertandingan dan artikel hasil

pertandingan pada akun Instagram @badminton.ina dan

@badmintalk_ina diperoleh dengan melihat indikator-indikator

yang telah ditentukan sebelumnya yaitu indikator jenis-jenis cyber-

bullying yang didapat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh

Price dan Dalgleish (2010) yang kemudian dijadikan pedoman bagi

peneliti dan pengisi lembar coding lainnya dalam menghitung

jumlah kemunculan jenis-jenis cyber-bullying. berikut dibawah ini

adalah hasil penghitungan frekuensi kemunculan jenis-jenis cyber-

bullying yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 88: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

70

Tabel 4.5 Frekuensi Kemunculan Jenis-jenis Cyber-bullying pada akun Instagram @badminton.ina

@badminton.ina Total

Cyber-bullying

Jenis-Jenis Cyber-bullying

Called Name

Penyebaran Foto

Ancaman Keselamatan Diri

Pendapat yang Merendahkan

Frekuensi 59 akun 2 akun 0 0 57 akun

Persentase 18 % 3 % 0 0 97%

Sumber : Hasil Pengamatan Peneliti, 2018

Dari tabel 4.5 diatas diketahui pada akun Instagram

@badminton.ina jenis cyber-bullying yang muncul pada kolom

komentar dalam postingan hasil pertandingan dan artikel hasil

pertandingan hanya terdapat dua jenis pesan cyber-bullying saja

yakni jenis cyber-bullying called name (pemberian nama negatif)

dan jenis cyber-bullying Opinion Slammed (pendapat yang

merendahkan) dengan persentase masing-masing sebanyak 3% dan

97%. Akun yang berkomentar dengan komentar yang mengandung

pesan pendapat yang merendahkan memang merupakan jenis

cyber-bullying yang paling banyak muncul. Hal ini disebabkan oleh

komentar cyber-bullying berdasarkan hasil pengamatan peneliti

dominan muncul pada postingan yang menginformasikan

kekalahan atlet bulutangkis Indonesia, sehingga hal tersebut

memancing warga net untuk berkomentar mengenai penampilan

atlet tersebut yang justru termasuk dalam bentuk serangan cyber-

bullying.

Page 89: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

71

Bentuk pendapat merendahkan yang kerap muncul pada

postingan hasil pertandingan dan artikel hasil pertandingan selama

turnamen All-England 2018 di akun Instagram @badminton.ina

adalah ungkapan sindiran yang mengatakan bahwa atlet

bulutangkis Indonesia pergi bertanding bukan untuk menang,

melainkan untuk berjalan-jalan. Membandingkan kualitas

permainan, mental bertanding, dengan atlet bulutangkis lainnya

yang dianggap lebih baik, sedangkan lainnya dianggap lebih buruk.

Dan komentar-komentar lainnya yang menilai bahwa kualitas

permainan atlet bulutangkis Indonesia buruk seperti banyak

melakukan kesalahan sendiri, bermain kurang cerdas, kualitas yang

lebih buruk dibanding atlet bulutangkis negara lain dan pendapat-

pendapat merendahkan lainnya.

Sedangkan sisanya sebanyak 3% merupakan pesan cyber-

bullying yang tergolong kedalam jenis called name (pemberian

nama negatif). Diketahui dalam pengamatan peneliti, terdapat

pesan yang bertuliskan “Ahh Vangke Tommy Sugiarto”, dalam

komentar ini komunikator (pemilik akun) menggunakan kata

plesetan dari “bangkai” untuk mengungkapkan kekesalannya

terhadap atlet bulutangkis Tommy Sugiarto yang kalah pada

pertandingan tersebut. Kemudian terdapat juga pesan yang berisi

hinaan terhadap kondisi fisik atlet yang dituliskan oleh akun

@tamrin01 “Shitta Awanda Badannya aja gede...powernya Nol”,

Page 90: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

72

dalam pesan ini pelaku cyber-bullying menghina kondisi fisik atlet

yang dianggapnya gemuk namun tidak memiliki tenaga yang cukup

saat bermain.

Berikutnya untuk jenis cyber-bullying lainnya diketahui

tidak muncul sama sekali yakni jenis penyebaran foto dan ancaman

keselamatan. Selain pesan cyber-bullying, akun-akun Instagram

yang berkomentar banyak yang memberikan komentar-komentar

yang berisi pesan semangat dan ucapan syukur terhadap hasil

pertandingan yang dilakukan oleh atlet bulutangkis Indonesia

kemudian ada juga pesan yang berisi adu balas komentar di antara

warga net yang membela atlet yang yang menjadi korban cyber-

bullying.

Untuk frekuensi kemunculan jenis-jenis cyber-bullying

pada akun Instagram @badmintalk_ina dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4.6 Frekuensi Kemunculan Jenis-jenis Cyber-bullying pada akun Instagram @badmintalk_com

@badmintalk_com Total

Cyber-bullying

Jenis-Jenis Cyber-bullying

Called Name

Penyebaran Foto

Ancaman Keselamatan Diri

Pendapat yang Merendahkan

Frekuensi 58 akun 2 akun 0 0 56 akun

Persentase 15 % 3 % 0 0 97%

Sumber : Hasil Pengamatan Peneliti, 2018

Page 91: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

73

Dari tabel diatas diketahui hasil yang didapat tidak jauh

berbeda dengan hasil yang diperoleh pada akun Instagram

@badminton.ina, dimana terdapat 97% akun yang berkomentar

dengan pesan cyber-bullying termasuk kedalam jenis pendapat

yang merendahkan dan sisanya sebanyak 3% adalah jenis cyber-

bullying pemberian nama negatif. Sama dengan pada akun

Instagram @badminton.ina komentar yang mengandung pesan

cyber-bullying banyak muncul pada postingan yang

menginformasikan hasil kekalahan atlet bulutangkis Indonesia.

Sehingga memancing warga net untuk memberikan pendapat yang

merendahkan terhadap penampilan atlet yang bertanding.

Akun Instagram warga net yang berkomentar pada akun

Instagram @badmintalk_com dapat dikatakan lebih berani dan

lebih ekspresif. Warga net lebih berani secara langsung

memberikan kritik terhadap permainan atlet bulutangkis Indonesia.

Seperti komentar yang berisi pesan untuk mengeluarkan atlet dari

pusat pelatihan PBSI yang ditulis oleh akun @jacobmanullang

“Praven didegradasi aja”, pesan ini muncul disebabkan atas

kekalahan pasangan ganda campuran bulutangkis Indonesia Praven

Jordan/Debby Susanto. Praven Jordan menjadi atlet yang paling

banyak menerima komentar negatif dari warga net pada akun ini,

dimana pelaku cyber-bullying menilai kualitas permainan Praven

yang buruk dengan seringnya melakukan kesalahan saat

Page 92: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

74

bertanding. namun begitu terdapat juga akun lain yang memberikan

komentar dengan menyampaikan pesan yang menyudutkan atlet

Indonesia akibat kualitas permainan yang buruk. Kemudian pesan

yang tergolong jenis pemberian nama negatif dilakukan oleh akun

@dickyalamsyahhh yang menulis “Badan Jojo gede amat ya, berat”

dan akun @aimy_olshop2 “Jojo kalau main beregu bagus tapi

kalau individu kok lembek banget ya...........”, dua komentar ini

memberikan nama negatif kepada atlet bulutangkis tunggal putra

Jonatan Christie dengan mengejek fisik, yaitu mengatakan kondisi

fisik yang besar dan berat dan memberikan nama negatif “lembek”.

Pada akun Instagram @badmintalk_com ini juga diketahui tidak

terdapat pesan yang mengancam keselamatan fisik dan penyebaran

foto korban.

4.3.3 Cara Komunikator Menyampaikan Pesan

Untuk mengetahui logika yang digunakan komunikator atau

cara komunikator menyampaikan pesan pada komentarnya selama

kejuaraan All-England 2018 di akun Instagram @badminton.ina

dan @badmintalk_com digunakan indikator yang didapat pada

terori logika penyusunan pesan dari Barbara O’keefe yang

menyebutkan terdapat tiga logika penyusunan pesan yakni : 1)

Logika Ekspresif; 2) Konvensional dan 3) Retoris. Setelah melalui

penghitungan secara manual pada lembar coding maka diperoleh

data sebagai berikut.

Page 93: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

75

Tabel 4.7 Frekuensi Logika Penyusunan Pesan pada Komentar Cyber-bullying dalam akun Instagram @badminton.ina

@badminton.ina

Logika Penyusunan Pesan Frekuensi Persentase

Ekspresif 43 73 %

Konvensional 5 8 %

Retoris 11 19 %

Total 59 100 %

Sumber : Hasil Pengamatan Peneliti, 2018

Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa dari 15 % akun yang

berkomentar dengan komentar cyber-bullying pada postingan hasil

pertandingan dan artikel hasil pertandingan selama turnamen All-

England 2018 pada akun Instagram @badminton.ina, 73%

diantaranya pesan disampaikan dengan menggunakan logika pesan

ekspresif, artinya pesan yang disampaikan merupakan pesan yang

berisi ungkapan perasaan komunikator, pesan bersifat reaktif, serta

pesan diungkapkan dengan menggunakan beberapa unsur penguat

yang menggambarkan bentuk pesan yang ekspresif yaitu

penggunaan emoticon, penggunaan huruf kapital pada keseluruhan

kalimat/kata, dan penggunaan kata-kata ekspresif lainnya seperti

“ahh” yang menggambarkan ekspresi kekecewaan, “wkwk” dan

“hahaha” menggambarkan ekspresi tertawa, “hiks” yang

menggambarkan ekspresi menangis ataupun sedih, “hmm”

menggambarkan ekspresi berpikir, “waduh” yang menggambarkan

ekspresi kekecewaan dan kata ekspresif lainnya.

Page 94: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

76

Selanjutnya, 19% diantaranya diketahui menggunakan

logika penyusunan pesan retoris, artinya pesan disampaikan secara

luwes, berwawasan dan merupakan sebuah argumentassi yang

sistematis. dan sisanya sebanyak 8 % menggunnakan pesan

konvensional, dimana terdapat pula pelaku cyber-bullying yang

menyampaikan pesannya dengan sopean dimana dalam penelitian

ini ditemui terdapat pesan yang menggunakan kata “maaf”, namun

begitu walaupun pesan disampaikan dengan logika konvensional,

jika memang terdapat indikator yang menyatakan bahwa pesan

tersebut adalah pesan cyber-bullying, maka pesan tersebut tetap

tergolong dalam bentuk serangan cyber-bullying.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pesan cyber-bullying lebih

dominan disampaikan dengan cara yang ekspresif dimana

komunikator menggunakan kata-kata atau kalimat yang reaktif,

merupakan ungkapan perasaan sang komunikator, menggunakan

emoticon, huruf kapital, dan kata-kata yang meggambarkan

ekspresi komunikator.

Sedangkan untuk logika penyusunan pesan komentar cyber-

bullying pada postingan hasil pertandingan dan artikel hasil

pertandingan selama turnamen All-England 2018 pada akun

Instagram @badmintalk_com dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 95: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

77

Tabel 4.8 Frekuensi Logika Penyusunan Pesan pada Komentar Cyber-bullying dalam akun Instagram @badmintalk.com

@badmintalk_com Logika Penyusunan Pesan Frekuensi Persentase Ekspresif 40 69 % Konvensional 3 5 % Retoris 15 26 % Total 58 100 %

Sumber : Hasil Pengamatan Peneliti, 2018

Dari hasil penghitungan yang dilakukan secara manual oleh

peneliti diperoleh hasil bahwa sebanyak 69% dari seluruh akun

yang berkomentar dengan komentar yang mengandung pesan

cyber-bullying pada postingan hasil pertandingan dan artikel hasil

pertandingan selama turnamen All-England 2018 pada akun

Instagram @badmintalk_com adalah pesan yang menggunakan

logika penyusunan pesan ekspresif, kemudian 26% diketahui akun

berkomentar dengan menggunakan logika penyusunan pesan

retoris dan hanya sedikit akun yang menggunakan logika

penyusunan pesan konvensional yakni hanya sebesar 5%. Sama

halnya dengan pada akun Instagram @badminton.ina, logika

penyusunan pesan yang paling banyak digunakan adalah logika

penyusunan pesan ekspresif diikuti dengan logika penyusunan

pesan retoris di urutan kedua dan logika penyusunan pesan

konvensional yang paling sedikit digunakan oleh komunikator.

Dari hasil temuan data yang telah dipaparkan diatas dapat

dikatakan bahwa secara keseluruhan tidak terdapat banyak

perbedaan antara akun Instagram @badmintan.ina dan

Page 96: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

78

@badmintalk_com baik dalam hal frekuensi munculnya komentar

yang mengandung cyber-bullying, frekuensi munculnya jenis

cyber-bullying dan logika penyusunan pesan yang digunakan oleh

komunikator.

4.3.4 Hasil Temuan Tambahan

Pada penelitian analisis isi kuantitatif diketahui bahwa penelitian

ini dilakukan pada isi yang tampak, artinya yang dianalisis oleh peneliti

adalah unsur-unsur teks yang terlihat bukan pesan yang tersembunyi.

Namun begitu, terdapat beberapa pendapat mengenai hal ini. Neuendorf

dan Krippendorff (dalam Eriyanto, 2011: 23) mengatakan bahwa analisis

isi dapat dipakai untuk melihat semua karakteristikdari isi, baik yang

tampak maupun yang tidak tampak. Kemudian Riffe, Lacy, dan Fico

(dalam Eriyanto, 2011: 23) menyebutkan bahwa pada saat proses coding

dan pengumpulan data, peneliti hanya dapat menilai aspek-aspek dari isi

yang terlihat. Sementara pada saat tahap analisis data, peneliti dapat

memasukan penafsiran akan aspek-aspek dari isi yang tidak terlihat. Dari

pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya analisis isi memang

berfokus pada teks yang nampak, namun begitu tidak melarang peneliti

untuk melakukan analisis terhadap pesan yang tersembunyi dari sbuah

teks.

Atas dasar itulah peneliti disini menyertakan hasil temuan

tambahan yang didapat melalui proses wawancara terhadap akun

Instagram yang diketahui melakukan serangan cyber-bullying. Wawancara

Page 97: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

79

ini dilakukan untuk mengetahui motif pelaku dan pemahaman pelaku

terkait dampak dari serangan cyber-bullying yang dilakukannya terhadap

atlet-atlet bulutangkis Indonesia Dalam melakukan penelitian ini, peneliti

sempat menyebar beberapa pertanyaan melalui google form kepada

beberapa pelaku cyber-bullying yang diketahui menyerang atlet

bulutangkis Indonesia. Pertanyaan yang diajukan dalam formulir tersebut

adalah pertanyaan seputar motif pelaku dalam melakukan serangan cyber-

bullying dan siapa saja atlet yang menjadi sasaran pelaku cyber-bullying

serta pemahaman pelaku terkait dampak dari cyber-bullying yang

dilakukannya.

Permohonan pengisian formulir dilakukan melalui fitur direct

message pada media sosial Instagram. Terdapat dua akun pelaku cyber-

bullying terhadap atlet yang bersedia mengisi pertanyaan yang telah

disediakan oleh peneliti yaitu akun @jamali1987 dan @radinwinata.

Akun @jamali1987 mengaku bahwa tujuan ia melakukan serangan

cyber-bullying adalah untuk meningkatkan motivasi dan memperkuat

mental atlet supaya dapat tampil lebih baik di turnamen yang akan diikuti

berikutnya.

“ya, karena beliau bertanding membawa nama bangsa jadinya ya seharusnya beliau sadar karakternya dilapangan mewakili bangsa, sehingga beliau sadar kekurangganya” ungkapnya (23/6/2018). Serangan cyber-bullying biasa dilakukanya kepada atlet yang

kualitas permainanya tidak konsisten -terkadang baik, terkadang buruk-.

Saat atlet bermain buruk dan bermain tanpa daya juang adalah saat dimana

Page 98: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

80

akun @jamali1987 melakukan cyber-bullying. akun @jamali1987

sebenarnya memiliki maksud yang baik, yaitu untuk meningkatkan

motivasi atlet namun cara yang dilakukannya adalah salah yakni dengan

memberikan kritik dan sindiran terhadap atlet. Pelaku cyber-bullying ini

sebenarnya mengetahui bahwa sebenarnya serangan cyber-bullying yang

dilakukan dapat berdampak negatif terhadap atlet. Namun dengan alasan

untuk memotivasi, serangan cyber-bullying tetap dilakukannya.

“ya, tapi itu buat atlet yang memiliki mental lemah, kalau bagi atlet mental tangguh dia akan membungkam bullying dengan prestasi” (23/6/2018) tulis @jamali saat ditanya mengenai dampak cyber-bullying yang dapat mengganggu atlet. Berbeda dengan akun @jamali1987, akun @radinwinata justru

melakukan cyber-bullying karena dia mengaku suka melakukan kegiatan

tersebut. Dia beralasan bahwa atlet yang lemah, stamina yang lemah, dan

dengan gaji yang atlet terima dianggapnya tidak pantas berada di pusat

pelatihan PBSI dan mewakili Indonesia di kejuaraan internasional.

“...karena lemah, stamina lemah, digaji ratusan juta gabisa berbuat banyak!! Out aja itu atlet!” tulisnya (23/6/2018)

Akun @radinwinata lebih sering melakukan serangan cyber-

bullying kepada atlet tunggal putri Indonesia, Fitriani, yang dianggapnya

bermain sangat buruk. Dengan adanya serangan cyber-bullying yang

dilakukannya, ia berharap bahwa atlet dapat memperbaiki kekuranganya

dan lebih keras berlatih. Akun @radinwinata berharap bahwa atlet yang

bermain buruk dikeluarkan dari pusat pelatihan PBSI. “...Biar cepet

Page 99: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

81

intrspeksi dan out dari Pelatnas” ungkapnya saat ditanya alasan

melakukan serangan cyber-bullying

Dalam melakukan serangannya, tidak ragu akun @radinwinata

memblokir akun Instagram atlet bulutangkis indonesia. ia pun mengaku

sering melakukan serangan cyber-bullying di Instagram, khususnya disaat

atlet bulutangkis Indonesia bermain buruk, ia mengaku sering

menggunakan kata-kata/kalimat-kalimat kebencian saat melakukan

serangan cyber-bullying.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan pada hasil pengumpulan data dilapangan yang telah

dilakukan oleh peneliti. Diperoleh hasil bahwa persentase munculnya akun

yang memberikan komentar yang mengandung pesan cyber-bullying pada

postingan hasil pertandingan dan artikel hasil pertandingan dalam akun

Instagram @badminton.ina yaitu sebesar 18% atau sebanyak 59 komentar

dari 332 sampel akun instagram yang memberi komentar.

Dari semua akun yang berkomentar yang mengandung pesan

cyber-bullying, 97% diantaranya adalah pesan cyber-bullying yang berisi

pendapat yang merendahkan. Banyak akun yang berkomentar dengan pesan

cyber-bullying yang menghina dan menyudutkan kemampuan seorang atlet

ketika bertanding. Pelaku cyber-bullying biasanya mengunakan kata-kata

ataupun kalimat yang merendahkan atlet yang mengganggap bahwa

permainan atlet buruk.

Page 100: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

82

Banyaknya kemunculan jenis cyber-bullying yang berisi pendapat

yang merendahkan ini terjadi dikarenakan komentar yang mengandung pesan

cyber-bullying banyak muncul pada postingan yang menginformasikan

kekalahan atlet bulutangkis Indonesia pada saat pertandingan. Sedangkan

pada postingan lainnya yang menginformasikan kemenangan atlet Indonesia

komentar yang mengandung pesan cyber-bullying hampir tidak ada sama

sekali, yang ada hanyalah ucapan selamat dan kalimat dukungan dari para

warga net. Sedangkan 3% lainya adalah cyber-bullying yang termasuk dalam

jenis pemberian nama negatif. Sama halnya dengan pendapat yang

merendahkan, jenis cyber-bullying ini juga muncul pada postingan mengenai

kekalahan atlet bulutangkis Indonesia pada pertandingan.

Kemudian pada akun Instagram @badmintalk_com, akun yang

berkomentar yang muncul pada postingan hasil pertandingan dan artikel hasil

pertandingan mengandung 15% akun yang memberikan komentar yang berisi

pesan cyber-bullying atau sebanyak 58 akun dari total sampel yang digunakan

yaitu sebanyak 388 akun yang memberikan komentar. Dari seluruh komentar

yang mengandung pesan cyber-bullying, jenis cyber-bullying yang berisi

pendapat yang merendahkan muncul sebanyak 97% dan 3% lainya adalah

jenis cyber-bullying pemberian nama negatif.

Dari kedua akun Instagram tersebut, secara persentase frekuensi

kemunculan akun yang memberikan komentar yang mengandung pesan

cyber-bullying dapat dikatakan tidak jauh berbeda begitupun dengan jenis

cyber-bullying yang muncul. Hanya saja yang membedakan adalah jumlah

Page 101: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

83

keseluruhan populasi komentar yang ada dari kedua akun tersebut, dimana

perbedaan terlihat sangat mencolok. Secara keseluruhan akun yang

berkomentar yang ada pada postingan hasil pertandingan dan artikel

pertandingan pada akun Instagram @badminton.ina sebanyak 1.950 akun

berbeda jauh dengan jumlah akun yang berkomentar pada akun Instagram

@badmintalk_com yang berjumlah 13.212. Peneliti berpendapat bahwa hal

ini terjadi karena sifat akun Instagram tersebut yang berbeda, dimana akun

Instagram @badminton.ina merupakann akun Instagram resmi dari Persatuan

Bulutangkis Seluruh Indonesia sehingga tidak begitu banyak warga net yang

berani memberikan begitu banyak komentar, selain itu variasi isi setiap

postingan pun kurang bervariatif dan menarik.

Berbanding terbalik dengan akun Instagram @badmintalk_com yang

merupakan akun Instagram yang diciptakan oleh masyarakat pecinta olahraga

bulutangkis, sehingga warga net dapat dengan leluasa memberikan

komentarnya pada setiap postingan dalam akun Instagram @badmintalk_ina

tanpa merasa takut jika dibandingkan harus berkomentar langsung di akun

resmi PBSI. Selain itu variasi isi pada postingan di akun Instagram

@badmintalk_com juga menarik dan bervariasi sehingga wajar jika jumlah

followers-nya mencapai angka 411 ribu pengikut. Sehingga lebih banyak pula

warga net yang akan memberikan komentar pada setiap postingan yang ada

dalam akun Instagram @badmintalk_com, dan juga membuka peluang akan

semakin banyaknya komentar yang mengandung pesan cyber-bullying pada

setiap postinganya.

Page 102: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

84

Sedangkan melihat hasil pengumpulan data untuk cara komunikator

menyampaikan pesan, hasilnya lebih bervariasi. Pada akun Instagram

@badminton.ina akun yang menyampaikan pesan dengan logika pesan

ekspresif diperoleh angka sebesar 73% artinya banyak pelaku cyber-bullying

yang menyampaikan pesannya secara ekspresif, dimana kata-kata ataupun

kalimatnya merupakan kalimat yang bersifat reaktif, terbuka, dan merupakan

ungkapan perasaan yang ada pada diri komunikator, serta kata-kata ataupun

kalimatnya disampaikan dengan cara yang ekspresif yaitu dengan

menggunakan huruf kapital, emoticon, dan kata-kata esprsif lainnya.

Kemudian terdapat 19% akun yang berkomentar dengan pesan

cyber-bullying disampaikan dengan logika retoris, dimana dalam pesan ini

biasanya pelaku menyampaikan pesannya dengan kalimat yang struktural,

logis, dan fleksibel. Dan sisanya sebanyak 8% pelaku cyber-bullying

menggunakan logika penyusunan pesan yang konvensional, yaitu pesan yang

disusun sesuai dengan aturan yang ada dengan kalimat yang sopan, namun

dalam konteks ini tetap saja walaupun pesan disampaikan ssecara sopan

namun pesan tersebut tetaplah mengandung pesan cyber-bulying sesuai

dengan indikator yang telah ditentukan sebelumnya.

Sedangkan pada akun Instagram @badmintalk_com, persentase

munculnya pesan cyber-bullying yang menggunakan logika penyusunan

pesan retoris lebih banyak dibanding pada akun Instagram @badminton.ina

yakni sebesar 26%, kemudian pesan dengan logika ekspresif sebanyak 69%

lebih sedikit dibanding pada aku Instagram @badminton.ina, begitu pula

Page 103: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

85

dengan logika penyusunan pesan konvensional yang hanya sebanyak 5%.

Lagi-lagi hal ini disebabkan oleh sifat kedua akun Instagram tersebut yang

berbeda dimana akun Instagram @badminton.ina merupakan akun resmi yang

dikelola langsung oleh PBSI sehingga pesan yang disampaikan lebih bisa

diolah terlebih dahulu oleh komunikator supaya terlihat lebih sopan dan tidak

terlalu kasar dalam melakukan penyerangan cyber-bullying kepada atlet.

Jika di analisis lebih dalam lagi, diketahui bahwa seluruh pelaku

yang menyampaikan pesan cyber-bullying dengan jenis called name

(pemberian nama negatif) yang memiliki persentase masing-masing 3%,

mereka menggunakan logika penyusunan pesan ekspresif. Hal ini dilakukan

untuk memperkuat pesan cyber-bullying yang disampaikannya dengan

kalimat ataupun kata-kata yang bersifat reaktif dan kata-kata ekspresif

lainnya. Sedangkan 97% akun yang menyampaikan pesan cyber-bullying

dengan jenis pendapat yang merendahkan pada akun @badminton.ina, 72%

disampaikan dengan logika pesan ekspresif, 9% dengan logika konvensional

dan 19% dengan logika retoris. Pada akun @badmintalk_com 97% akun yang

menyampaikan pesan cyber-bullying dengan jenis pendapat yang

merendahkan terdapat 68% pesan disampaikan dengan logika pesan ekspresif,

5% dengan logika pesan konvensional dan logika pesan retoris disampaikan

sebanyak 27%.

Jika melihat besarnya angka persentase frekuensi kemunculan

komentar yang mengandung pesan cyber-bullying yang hanya sebesar 18%

dan 15% memang tergolong dalam angka yang cukup kecil. Namun begitu

Page 104: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

86

akun Fanbase bulutangkis di media sosial pada umumnya dan Instagram pada

khususnya tidaklah hanya dua akun tersebut, masih banyak sekali akun-akun

lain yang juga memiliki kemungkinan untuk munculnya komentar yang

mengandung pesan cyber-bullying yang menyerang atlet bulutangkis.

Melihat dari hasil jawaban yang diberikan oleh pelaku cyber-

bulying yang terdapat pada lembar pertanyaan yang sepat peneliti berikan,

diketahui motif sebenarnya dari warga net adalah untuk memberikan motivasi

kepda atlet dan masukan pendapat serta kritik agar atlet dapat membenahi

kualitas permainannya. Hanya saja memang cara yang dilakukan salah yaitu

membeikan komentar dengan kalimat negatif yang justru kalimat tersebut

mengandung pesan cyber-bullying. Dari hasil wawancara yang peneliti dapat

diketahui terdapat salah satu pelaku yang terlihat sangan marah dan

membenci satu atlet tertentu, sehingga ia kerap melakukan tindakan cyber-

bullying yang mengarah kepada atlet tersebut. Dari hasil wawancara juga

menegaskan bahwa serangan cyber-bullying muncul dan meyerang kepada

atlet akibat permainan atlet yang kurang baik sehingga kalah dalam

pertandingan.

Maksud yang baik yang sebenarnya ada pada diri pelaku justru menjadi

hal yang berdampak negatif terhadap atlet bulutangkis. Dari adanya serangan

cyber-bullying tersebut sedikit banyaknya tentu akan berpengaruh terhadap

penampilan atlet dalam bertanding. Kebanyakan dari mereka yang mendapat

serangan cyber-bullying menurut pengamatan peneliti memang grafik

prestasinya tidak begitu terlihat, tidak banyak prestasi yang mereka dapatkan

Page 105: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

87

bahkan ada juga yang penampilanya semakin menurun sehingga serangan

cyber-bullying pun semakin banyak menyerang. Dampak cyber-bullying disini

sangat terlihat jelas, dimana atlet akan merasa dirinya memang tidak mampu

untuk berprestasi atau atlet merasa tidak percaya diri terhadap kemampuan

yang dimilikinya. Keyakinan pada kemampuan diri sangat diperlukan bagi

setiap orang untuk meyakinkan pada diri sendiri akan kemampuan untuk

menyelesaikan suatu masalah dan kemampuan untuk mencapai sebuah target.

Termasuk sangat penting dimiliki oleh seorang Atlet.

Keyakinan yang telah dibangun selama bertahun-tahun melalui latihan dan

pertandingan-pertandingan yang mereka ikuti merupakan modal bagi para

atlet untuk membangun rasa percaya diri dan keyakinan akan kemampuan

yang mereka miliki. Atlet yang belum bisa berprestasi secara psikis tentu ia

akan merasa kecewa akan hasil yang diraihnya. Maksud baik dari warga net

dengan memberikan kritik akan sangat membantu atlet dalam mengevaluasi

permainannya, namun jika cara yang dilakukan salah yaitu dengan

memberikan pesan cyber-bullying justru akan memperburuk keadaan psikis

pemain, hingga akhirnya atlet bulutangkis akan kebingungan terhadap

permainannya dan akhirnya akan berdampak pada prestasi atlet tersebut.

Walaupun ada juga atlet yang menanggapi positif serangan cyber-

bullying sebagai sebuah motivasi dan berhasil membuktikan dengan prestasi-

prestasi yang mereka dapatkan. Sebagai contoh pasangan Gideon/Kevin, pada

awal karir mereka dipasangkan, mereka tidak langsung mendapat prestasi

Page 106: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

88

yang cukup baik, sehingga banyak komentar negatif yang menyerang mereka

bahkan sempat dijuluki sebagai “pasangan bag big bug” yaitu pemain yang

cara bermainnya asal pukul dan smash saja. Namun begitu seiring berjalanya

waktu mereka berhasil membuktikan dengan catatan prestasi yang cukup baik

sehingga mereka kini menjadi pasangan yang menempati peringkat 1 dunia.

Namun begitu tindakan cyber-bullying yang dilakukan oleh warga

net pada media sosial Instagram walaupun berdasarkan pada hasil penelitian

ini jumlahnya tergolong kecil, namun jelas sedikit banyaknya akan

berdampak secara baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap

penampilan atlet bulutangkis Indonesia, terlebih pesan cyber-bullying tersebut

menggunakan kata-kata yang frontal dan amat kasar bukan pesan yang

memberikan semangt dan motivasi

Page 107: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil pengumpulan data yang telah dilakukan oleh

peneliti dan telah pula diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang

dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah.

1. Frekuensi munculnya komentar yang mengandung pesan cyber-bullying

pada postingan hasil pertandingan dan artikel hasil pertandingan dalam

akun Instagram @badminton.ina sebanyak 59 akun yang berkomentar dari

jumlah sampel sebanyak 322 akun atau 18 % dan sebanyak 15% yaitu 58

akun yang berkomentar dari jumlah sampel sebanyak 388 akun pada akun

Instagram @badmintalk_com.

2. Jenis pesan cyber-bullying yang paling banyak muncul adalah jenis pesan

cyber-bullying yang berisi pendapat yang merendahkan, dimana pada

kedua akun Instagram @badminton.ina dan @badmintalk_ina muncul

sebanyak 97%, pendapat merendahkan yang sering muncul adalah

pendapat mengenai kualitas permainan atlet bulutangkis Indonesia yang

dinilai buruk oleh warga net. Dari 97% tersebut pada akun

@badminton.ina 72% disampaikan dengan logika pesan ekspresif, 9%

dengan logika konvensional dan 19% dengan logika retoris. Pada akun

@badmintalk_com terdapat 68% pesan disampaikan dengan logika

ekspresif, 5% dengan logika konvensional dan logika retoris disampaikan

sebanyak 27%. Sedangkan 3% lainnya adalah jenis cyber-bullying dengan

Page 108: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

90

memberikan nama negatif pada pelaku, Seperti “badan gede”, “letoy” dan

“Bangkai” dimana dari 3% jenis called name seluruhnya disampaikan

dengan logika pesan ekspresif. Sedangkan jenis lainnya yaitu penyebaran

foto korban dan ancaman keselamatan tidak terdapat pada kedua akun

tersebut.

3. Logika penyusunan pesan secara keseluruhan yang paling banyak

digunakan oleh pelaku cyber-bullying pada postingan hasil pertandingan

dan artikel hasil pertandingan dalam akun Instagram @badminton.ina

adalah logika penyusunan pesan ekspresif dengan angka sebesar 73%.

Kemudian logika retoris ada pada urutan kedua dengan persentase sebasar

19% dan terakhir adalah logika penyusunan pesan konvensional dengan

persentase sebesar 8%. Pada postingan hasil pertandingan dan artikel hasil

pertandingan dalam akun Instagram @badmintalk_com. Logika

penyusunan pesan ekspresif digunakan oleh 69% pelaku cyber-bullying.

26% menggunakan logika penyusunan retoris, dan 5% lainnya

menggunakan logika penyusunan pesan konvensional. Penggunaan logika

ekspresif dapat dilihat dari penggunaan emoticon, penggunaaan huruf

kapital, dan kata-kata ekspresif seperti “wkwk”, “haha”, “waduh”, dan

“hmm”. Pesan retoris dapat dilihat dari gaya penulisan yang merupakan

argumentasi yang berwawasan dan fleksibel. Logika penyusunan pesan

konvensional dapat dilihat dari adanya penggunaan kata “maaf” dan

penulisan komentar lainnya yang sopan.

Page 109: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

91

5.2 Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis

memberikan saran :

1. Saran Teoretis

Bagi para peneliti berikutnya yang juga tertarik melakukan

penelitian dengan tema yang sama disarankan untuk dapat menggunakan

sudut pandang yang lebih luas lagi dalam melakukan penelitian, yaitu

dengan menggunaka metode penelitian kualitatif yang dapat lebih jelas

menggambarkan mengenai motif pelaku cyber-bullying dan dampaknya

terhadap atlet serta penanganan yang dapat dilakukan, bukan lagi dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif yang menggambarkan fenomena

dengan mengguakan angka-angka. Disarankan penelitian berikitnya dapat

dilakukan dengan membandingkan kasus cyber-bullying yang muncul di

beberapa media sosial yang berbeda dan menganalisa fitur-fitur yang ada

pada media sosial tersebut yang mendukung terjadinya kasus cyber-

bullying.

2. Saran Praktis

Secara praktis peneliti menyarankan kepada kedua akun Instagram

@badminton.ina dan @badmintalk_com untuk dapat melakukan tindakan

terhadap akun-akun yang diketahui melakukan tindakan cyber-bullying

baik dengan melakukan pemblokiran, melaporkannya pada pihak

Instagram ataupun cara lainnya dan tidak menyebarluaskan informasi yang

dapat memprovokasi satu sama lain. Untuk para penggemar bulutangkis

Page 110: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

92

Indonesia diharapkan dapat menanggapi dengan positif segala hasil dari

perjuangan setiap atlet Indonesia dan terus memberikan dukungan kepada

atlet-atlet Indonesia yang sedang bertanding membawa nama bangsa. Bagi

atlet saya menyarankan untuk dapat menangggapi cyber-bullying ini

sebagai sebuah motivasi untuk terus berlatih keras dan meraih prestassi

terbaik. Bagi PBSI disarankan agar dapat menangani permasalahan ini

dengan bantuan beberapa ahli seperti psikolog dan pelatih untuk

memantau keadaan atlet sebelum efek buruk menimpa atlet Indonesia.

Page 111: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

93

Daftar Pustaka

Buku :

Basrowi. Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Rineka Cipta, Jakarta, 2008.

Bungin. Burhan, Metode Penelitian Kuantitatif, Prenadamedia Group, Jakarta, 2005.

Dianne L. Hoff, Sidney N. Mitchell, Cyberbullying: causes, effects, and

remedies, Journal of Educational Administration, Vol. 47 Issue: 5, pp.652-665, USA, 2009.

Effendy. Uchjana Onong, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya

Bakti, Bandung, 2003. Eriyanto. Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi

dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, PT. Prenada Media Group, Jakarta 2011.

Jalil A., 2015. Psikolog dari Cyberbullying. Bandung: Universitas UGM

Kowalski, R.M., Limber, S.P., & Agatston, P.W. (2008). Cyberbullying: Bullying in the digitalage. Oxford: Blackwell Publishing.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi, PT. Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2006.

Littlejohn. Stephen & Karen A. Foss, Teori Komunikasi, Salemba Humanika,

Jakarta, 2014. Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif, PT Raya Grafindo Persada,

Jakarta, 2011. Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, PT. Fajar Interpratama

Mandiri, Jakarta, 2013. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi, PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung, 2013.

Mulyana. Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008.

Myers. David G, Psikologi Sosial, Salemba Humanika, Jakarta, 2014 Nasrullah. Rulli, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), Prenadamedia

Group, Jakarta, 2014.

Page 112: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

94

Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rohim. Syaiful, TEORI KOMUNIKASI Perspektif, Ragam, & Aplikasi, Rineka Cipta, Jakarta, 2009.

Smith. Peter K, Cyberbullying: Abusive Relationships in Cyberspace Volume 217,Masalah 4 dari Journal of Psychology Series Volume 217 dari Zeitschrift Fur Psychologie/Journal of Psychology Zeitschrift für Psychologie. Hogrefe, 2010

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2012.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2009

Sukmadinata. Syaodih Nana, Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009.

Jurnal

Mira M & Ivan T. 2016. Pengaruh Cyber-bullying di Media Sosial Terhadap

Perilaku Reaktif Sebagai Pelaku maupun Korban Cyber-bullying pada Siswa Kristen SMP Nasional Makassar. Jurnal. Jurnal Jaffray: Makassar.

M Alam Akbar & Prahastiwi.2015. Cyberbullying pada media sosial.Jurnal.Jurnal

Kommas UNS: Surakarta Rifauddin M. 2016. Fenomena cyberbullying pada remaja. Jurnal Ilmu

Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Khizanah Al-Hikmah: Makassar.

Syarif Ady Putra. 2015. Analisis isi kekerasan verbal pada tayangan Pesbukers di ANTV.Jurnal. ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id: Kalimantan Timur.

Syntia B & Syarif M. 2015.Diskursus cyberbullying Florence

Sihombing.Jurnal.Jurnal Ilmiah Komunikasi MAKNA:Semarang Skripsi

Antonius S. 2016. Tinjauan Yuridis terhadap Fenomena Cyberbullying Sebagai Kejahatan Di Dunia CyberDikaitkan Dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 50/PUU-VI/2008. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Hukum. Universitas Hasanuddin: Makassar

Aprian P. 2017. Analisis Cyberbullying Di Media Sosial Twitter (studi pada akun twitter @ahmaddhaniprast periode bulan februari-juni 2016). Skripsi.

Page 113: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

95

Tidak Diterbitkan. Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik. Universitas Lampung: Bandar Lampung

Indah S. 2016. Pengaruh Cberbullying Di Media Sosial Ask.FM Terhadap

Ganggua Remaja (studi pada siswa-siswi SMAN 10 Bandar Lampung). Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik. Universitas Lampung: Bandar Lampung

Sumber Lainnya

http://badmintonindonesia.org (diakses pada 07 September 2018, 14.10)

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/09/berapa-pengguna-instagram-dari-indonesia (diakses pada 4 Maret 2018, 14.35)

http://ditchthelabel.org/the-annual-bullying-survey-2017-1 (diakses pada 26 Maret 2018, 13.40)

hhtp://facebook.com/badmintonwonderbwf (diakses pada 25 Mei 2018, 16:30)

hhtp://facebook.com/badmintonnewsflash (diakses pada 25 Mei 2018, 16:30)

Hilda , T ; (t.t) ; Pengertian Instagram, Sejarah, Fitur, Kelebihan, dan kekuranganya; https://www.kata.co.id/Pengertian/Instagram/2535 (diakses pada 15 Maret 2018, 14.50)

https://inet.detik.com/cyberlife/d-3659956/132-juta-pengguna-internet-indonesia-40-penggila-medsos (diakses pada 28 Februari 2018, 15.03)

https://Instagram.com/badmintalk_com (diakses pada 29 April 2018, 17.10)

https://Instagram.com/badminton.ina (diakses pada 17 Maret 2018, 14.40)

https://kumparan.com/@kumparanstyle/41-persen-remaja-indonesia-pernah-alami-cyberbullying (diakses pada 25 Maret 2018, 15:35)

https://kaskus.co.id (diakses pada 10 Mei 2018, 19:00)

http://puskakom.ui.ac.id/publikasi/rilis-pers-hasil-survey-profil-pengguna-internet-di-indonesia-2014-oleh-apjii-bekerja-sama-dengan-pusat-kajian-komunikasi-universitas-indonesia.html (diakses pada 4 April 2018, 11.25)

https://sports.okezone.com/read/2013/02/21/44/765425/gara-gara-cyberbully-petenis-ini-gantung-raket (diakses pada 3 April 2018, 13.25)

Page 114: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

96

https://tekno.kompas.com/read/2017/07/21/12520067/instagram-jadi-media-cyber-bullying-nomor-1(diakses pada 25 Maret 2018, 18.10)

https://football-tribe.com/indonesia/2017/05/29/cyber-bullying-di-wajah-sepak-bola-kita/ (diakses pada 10 Mei 2018, 18:15)

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20140910112008-255-2906/ketika-bullying-berujung-maut (diakses pada 25 Maret 2018, 16.55)

http://style.tribunnews.com/2017/08/23/atlet-wushu-indonesia-ini-berhasil-raih-medali-emas-di-sea-games-2017-tapi-malah-dibully-netizen?page=2 (diakses pada10 Mei 2018, 18:30)

Page 115: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

97

LAMPIRAN

Page 116: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

98

Lampiran 1 Lembar Coding (Coding Sheet)

Lampiran 1.1 Lembar Coding @badminton.ina

Page 117: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

99

Lampiran 1.2 Lembar Coding @badminton.ina

Page 118: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

100

Lampiran 1.3 Lembar Coding @badminton.ina

Page 119: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

101

Lampiran 1.4 Lembar Coding @badminton.ina

Page 120: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

102

Lampiran 1.5 Lembar Coding @badminton.ina

Page 121: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

103

Lampiran 1.6 Lembar Coding @badminton.ina

Page 122: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

104

Lampiran 1.7 Lembar Coding @badminton.ina

Page 123: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

105

Lampiran 1.8 Lembar Coding @badminton.ina

Page 124: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

106

Lampiran 1.9 Lembar Coding @badminton.ina

Page 125: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

107

Lampiran 1.10 Lembar Coding @badminton.ina

Page 126: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

108

Lampiran 1.11 Lembar Coding @badminton.ina

Page 127: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

109

Lampiran 1.12 Lembar Coding @badminton.ina

Page 128: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

110

Lampiran 1.13 Lembar Coding @badminton.ina

Page 129: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

111

Lampiran 1.14 Lembar Coding @badminton.ina

Page 130: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

112

Lampiran 1.15 Lembar Coding @badminton.ina

Page 131: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

113

Lampiran 1.16 Lembar Coding @badminton.ina

Page 132: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

114

Lampiran 1.17 Lembar Coding @badminton.ina

Page 133: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

115

Lampiran 1.18 Lembar Coding @badminton.ina

Page 134: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

116

Lampiran 1.19 Lembar Coding @badminton.ina

Page 135: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

117

Lampiran 1.20 Lembar Coding @badminton.ina

Page 136: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

118

Lampiran 1.21 Lembar Coding @badminton.ina

Page 137: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

119

Lampiran 1.22 Lembar Coding @badminton.ina

Page 138: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

120

Lampiran 1.23 Lembar Coding @badminton.ina

Page 139: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

121

Lampiran 1.24 Lembar Coding @badminton.ina

Page 140: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

122

Lampiran 1.25 Lembar Coding @badminton.ina

Page 141: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

123

Lampiran 1.26 Lembar Coding @badminton.ina

Page 142: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

124

Lampiran 1.27 Lembar Coding @badminton.ina

Page 143: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

125

Lampiran 1.28 Lembar Coding @badminton.ina

Page 144: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

126

Lampiran 1.29 Lembar Coding @badminton.ina

Page 145: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

127

Lampiran 1.30 Lembar Coding @badminton.ina

Page 146: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

128

Lampiran 1.31 Lembar Coding @badminton.ina

Page 147: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

129

Lampiran 1.32 Lembar Coding @badminton.ina

Page 148: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

130

Lampiran 1.33 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 149: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

131

Lampiran 1.34 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 150: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

132

Lampiran 1.35 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 151: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

133

Lampiran 1.36 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 152: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

134

Lampiran 1.37 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 153: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

135

Lampiran 1.38 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 154: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

136

Lampiran 1.39 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 155: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

137

Lampiran 1.40 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 156: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

138

Lampiran 1.41 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 157: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

139

Lampiran 1.42 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 158: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

140

Lampiran 1.43 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 159: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

141

Lampiran 1.44 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 160: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

142

Lampiran 1.45 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 161: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

143

Lampiran 1.46 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 162: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

144

Lampiran 1.47 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 163: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

145

Lampiran 1.48 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 164: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

146

Lampiran 1.49 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 165: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

147

Lampiran 1.50 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 166: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

148

Lampiran 1.51 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 167: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

149

Lampiran 1.52 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 168: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

150

Lampiran 1.53 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 169: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

151

Lampiran 1.54 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 170: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

152

Lampiran 1.55 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 171: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

153

Lampiran 1.56 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 172: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

154

Lampiran 1.57 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 173: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

155

Lampiran 1.58 Lembar Coding @badmintalk_com

Page 174: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

156

Lampiran 2 Dokumentasi Pengisian Coding Sheet

Lampiran 2.1 Coder saat mengisi lembar coding

Lampiran 2.2 Coder saat mengisi lembar coding

Page 175: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

157

Lampiran 2.3 Coder saat mengisi lembar coding

Lampiran 2.4 Coder saat mengisi lembar coding

Page 176: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

158

Lampiran 3 Transkip Wawancara

Lampiran 3.1 Transkrip Wawancara dengan akun Instagram @radinwinata

Page 177: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

159

Lampiran 3.2 Transkrip Wawancara dengan akun Instagram @radinwinata

Page 178: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

160

Lampiran 3.3 Transkrip Wawancara dengan akun Instagram @radinwinata

Page 179: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

161

Lampiran 3.4 Transkrip Wawancara dengan akun Instagram @jamali1987

Page 180: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

162

Lampiran 3.5 Transkrip Wawancara dengan akun Instagram @jamali1987

Page 181: CYBER-BULLYING TERHADAP ATLET BULUTANGKIS …repository.fisip-untirta.ac.id/1213/1/SKRIPSI_ILMU...(Analisis isi kuantitatif pada komentar di postingan hasil pertandingan dan artikel

163

Lampiran 3.6 Transkrip Wawancara dengan akun Instagram @jamali1987