Upload
ehadiansyah
View
285
Download
17
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktek Bengkel
Alasan penulisan laporan ini karena minimnya tingkat pengetahuan tentang roda gerinda dan
cara pengopersasian mesin gerinda khususnya gerinda silindris. Dan di dalam laporan ini
dijelaskan bahan-bahan dasar pembuatan roda gerinda, jenis-jenis pengasah dan perekat.
laporan ini dapat menjadi referensi untuk mengetahui roda gerinda lebih mendalam.
Laporan ini ditulis dengan tujuan agar masyarakat pada umumnya dapat tahu banyak tentang
roda gerinda, karena telah mempunyai dasar pengetahuan dan bermanfaat untuk mencegah
kecelakaan kerja, memudahkan penggerindaan dengan penggunaan roda gerinda yang sesuai
dengan material benda kerja yang akan digerinda. Selain itu kita dapat mempelajari cara-cara
mengoperasikan mesin gerinda silindris.
1.2 Landasan Teori
Penggerindaan adalah proses pemotongan/pengasahan logam. Roda gerinda mempunyai
beribu-ribu sisi-sisi potong yang sangat kecil sebagai pengganti sisi potong yang lebar dari
pisau-pisau potong yang berputar.
1. Bagian-Bagian dari Roda Gerinda
Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen :
- Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah.
- Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive selama
pemotongan.
Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori dalam ukuran dan
jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda dalam pengasahannya.
2. Pembuatan roda-roda gerinda
Butiran-butiran abrasive dan perekat dicampur, kemudian dicetak/dibentuk dan dikeringkan
dalam cetakan pada tekanan yang tinggi dan suhu antara 42°- 45° C.
Ukuran terakhir dan bentuknya dibuat setelah proses pengeringan. Perekat roda gerinda
kemudian di “vitrify” kan pada suhu antara 1200°- 1300°C dan didinginkan dengan perlahan-
lahan sekali. Proses pendinginan kadang-kadang maksimum lamanya 120 hari. Sebagai
tindakan pencegahan demi keamanan, pemeriksaan yang teliti diadakan setelah proses
pendinginan.
3. Aksi Potong (pemotongan)
Proyeksi dari permukaan roda gerinda akan terlihat beribu-ribu butiran tajam. Apabila diputar
dengan kecepatan tinggi dan dipertemukan dengan benda kerja, akan memotong beram-
beram. Beram-beram menjadi merah dan panas karena gesekan yang keras.
4.Bahan Asah/Pengasah
Amril (ampelas), corundum, silicon carbide, alumunium oxide, boron nitride, dan intan yang
dihancurkan adalah bahan-bahan asah yang digunakan sampai sekarang. Bahan-bahan
tersebut beraneka ragam dalam kekerasan dan kerapuhan ,mempunyai sifat dan bentuk yang
berbeda-beda.
- Amril adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan persentase campuran
yang bermacam-macam.
- Corundum adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat kemurniannya.
Amril dan corundum adalah sebagian besar digunakan dalam pembuatan kertas pengasah dan
kain pengasah.
- Silicon carbide adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang dibuat dari dapur
tinggi listrik. Pekerjaan ini memakan waktu ± 36 jam pada temperatur 2000°C. Setelah itu
silicon carbide diambil dalam bentuk kristal-kristal yang banyak. Silicon carbide berwarna
hitam kehijau-hijauan.
- Alumunium oxide yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam dapur tinggi
listrik. Bauksit lebur dalam temperatur ± 2100°C. Batangan-batangan dipatahkan,
dihancurkan dan digiling menjadi butiran-butiran kecil.
- Boron nitride adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp. Barang tersebut
mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras seperti silicon carbide, suhunya stabil
hingga 1400°C.
- Intan adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni, sekarang ini dibuat untuk
pembuatan proses industri.
5. Perekat
Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan melengkapi roda gerinda
dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe perekat yang digunakan dan masing-
masing tipe mempunyai kegunaan tersendiri.
- Vitrified bonds adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kwrsa dicampur pada
suhu kira-kira 1100°-1350°C. Roda gerinda ini sensitif terhadap hentakan dan pukulan tapi
tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dapat dipengaruhi oleh air, asam atau oli.
Roda gerinda ini tidak dibuat dalam bentuk yang tipis seperti roda gerinda gerinda untuk
memotong karena tidak dapat menerima beban dari samping. Perekat ini dicampur dalam
bermacam-macam persentase yang baik sehingga mendapatkan bermacam-macam tingkatan.
Kepadatan dari roda gerinda dapat dengan mudah ditentukan oleh proses “vitrified”.
- Silicate bonds (mineral bond) komponen ini digunakan silicate dari soda (water glass).
Oksida seng ditambahkan sebagai bahan anti air. Campuran butiran-butiran pengasah dan
perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan dibakar pada temperatur 260°C selama 2 - 4
hari. Dengan perekat ini butiran-butiran pengasah lebih mudah lepas dari pada vitrified bond
dan roda gerinda ini disebut “pulder acting” yang digunakan khusus untuk mengasah alat-alat
potong.
- Shellac bonds (organik bond) Roda gerinda “shellac” dapat dibuat tipis 3 mm atau
kurang.Serbuk shellac dicampur dengan butiran-butiran pengasah dan dipanaskan sampai
shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap butiran pengasah. Campuran ini diroll menjadi
lembaran dan dipotong. Perekat ini baik untuk pengerjaan halus dan ketahanan terhadap
panas rendah..
- Rubber bonds (organik bond) untuk membuat roda gerinda ini, karet murni dicampur
dengan sulfur sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini dapat digunakan juga sebagai
pemotong.
- Synthetic resin bond bakelite adalah salah satu perekat yang digunakan untuk pembuatan
roda gerinda potong yang tipis. Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan untuk menghilangkan
kerak-kerak besi tuang dan menggerinda las.
6. Penandaan Roda Gerinda
Bila memesan roda gerinda,keterangan yang harus ditunjukkan :
Kualitas (macam-macam bahan asah),ukuran (garis tengah, lebar, lubang), bentuk, ukuran
butiran, tingkat dan struktur.
Perserikatan industri bahan asah telah menyesuaikan sistem penandaan untuk roda gerinda
dengan British Standardised. Contoh :
A 46 K 15 V
Bahan asah Ukuran butiran Tingkat Struktur Macam-macam susunan batu
A = Aluminium oxide 8 – 600 A – Z 1 – 15 V =Vitrified
C = Silicon carbide B =Resionid
R =Rubber
E =Shellac
S =Silicate
7. Pemilihan roda gerinda
Syarat utama yang diperhatikan dalam pemilihan roda gerinda ialah :
A. Sifat fisik dari material yang akan digerinda mempengaruhi pemilihan dari bahan asah.
Gunakan roda gerinda alumunium oksida untuk material-material berkekuatan tarik yang
tinggi. Seperti contoh baja karbon, baja campuran, baja kecepatan tinggi, besiI tempa,
perunggu dll.
Gunakan roda gerinda silicon carbide untuk material berkekuatan tarik yang rendah. Seperti
contoh besi kelabu, kuningan dan perunggu, alumunium dan tembaga, granite, karet, kulit dll.
Gunakan roda gerinda keras untuk material yang lunak dan gunakan roda gerinda lunak untuk
material yang keras. Bila menggerinda material keras, butiran-butiran lebih cepat tumpul dari
material lunak, maka lunaknya perekat diperlukan untuk memudahkan butiran-butiran
membelah atau meninggalkan roda gerinda dengan tujuan memunculkan butiran-butiran baru
sebagai penggantinya.Material lunak kurang cepat penumpulan butiran-butirannya. Perekat
kuat memungkinkan pemegangan butiran-butiran lebih lama.
B. Banyaknya material yang dihilangkan dan hasil akhir yang diminta mempengaruhi
Pemilihan dari ukuran butiran, struktur dan tipe perekat. Gunakan roda gerinda yang kasar
dan berpori-pori untuk pemkanan banyak. Gunakan roda gerinda berbutiran halus untuk
penyelesaian yang baik.
Gunakan roda gerinda berbutiran kasar untuk material liat dan berbutiran halus untuk
material keras.Disini kecepatan produksi bukan faktor yang penting,gunakan roda gerinda
elastis untuk penyelesaian yang terbaik.
1. Putaran Roda Gerinda :
………………rpm
2. Putaran Benda Kerja :
……………..rpm
3. Gerakan Meja Melintang :
……m/ min gerinda silinder
………..m/ min gerinda rata
4. Gerakan Meja Memanjang
Lc = Sr………..mm/ langkah gerinda rata
5. Pemakanan Roda Gerinda
0.0025÷0.003…………..Kasar
0.001÷0.002……………Halus
1.3 Alat dan Bahan
? Mesin gerinda silinder TSCHUDIN HTG 610
? Dial indicator
? Mikrometer luar (25-50 mm)
? Jangka sorong digital
? Lap bersih
? 3 buah Benda kerja ø 49 x 400 mm
BAB II.
PEMBAHASAN
2.1 Langkah Kerja
1. Menggerinda silinder rata
- Setting batu gerinda agar seimbang ketika dipasang pada mesin.
- Pasang benda kerja pada mesin. Gunakan “head dog” pada ujung benda kerja.
- Setting mesin gerinda dengan menyetel panjang langkah jalan benda kerja, jarak batu
terhadap benda kerja, putaran benda kerja, putaran mesin gerinda, kelurusan meja gerinda
dengan menggunakan dial indicator.
- Hidupkan mesin gerinda pada posisi satu, kemudian tarik ke kanan sedikit. Tunggu hingga
mesin utama hidup. Kemudian tarik panel kerja pada posisi satu, lanjutkan posisi dua, lalu
posisi akhir.
- Lakukan proses penggerindaan dengan sangat hati-hati dengan memutar handel pemakanan
ke arah kanan. Kemudian perhatikan apakah batu gerinda telah menyentuh benda kerja
dengan ditandai bunga api. Setelah terdapat bunga api, anggap titik itu adalah titik nol
pemakanan.
- Lakukan terus proses pemakanan dengan hati-hati hingga didapat ukuran kerja yang sesuai
dengan gambar kerja.
- Lepas benda kerja, kemudian letakkan di atas V-Blok.
2. Menggerinda silinder tirus
- Ukur benda kerja dari dimensi panjang, diameter awal dan diameter akhir, dan hitung pula
sudut tirusnya dengan menggunakan rumus phytagoras.
- Pasang benda kerja pada mesin. Gunakan “head dog” pada ujung benda kerja.
- Setting mesin gerinda dengan menyetel panjang langkah jalan benda kerja, jarak batu
terhadap benda kerja, putaran benda kerja, putaran mesin gerinda, kemiringan meja gerinda
dengan menggunakan dial indicator.
- Hidupkan mesin gerinda pada posisi satu, kemudian tarik ke kanan sedikit. Tunggu hingga
mesin utama hidup. Kemudian tarik panel kerja pada posisi satu, lanjutkan posisi dua, lalu
posisi akhir.
- Lakukan proses penggerindaan dengan sangat hati-hati dengan memutar handel pemakanan
ke arah kanan. Kemudian perhatikan apakah batu gerinda telah menyentuh benda kerja
dengan ditandai bunga api. Setelah terdapat bunga api, anggap titik itu adalah titik nol
pemakanan.
- Lakukan terus proses pemakanan dengan hati-hati hingga didapat ukuran kerja yang sesuai
dengan gambar kerja.
- Lepas benda kerja, kemudian letakkan di atas V-Blok.
3. Menggerinda silinder bertingkat
- Setting batu gerinda agar seimbang ketika dipasang pada mesin.
- Pasang benda kerja pada mesin. Gunakan “head dog” pada ujung benda kerja.
- Setting mesin gerinda dengan menyetel panjang langkah jalan benda kerja, jarak batu
terhadap benda kerja (langkah jalan benda kerja hanya sepanjang tingkatan yang telah
dipilih), putaran benda kerja, putaran mesin gerinda, kelurusan meja gerinda dengan
menggunakan dial indicator.
- Hidupkan mesin gerinda pada posisi satu, kemudian tarik ke kanan sedikit. Tunggu hingga
mesin utama hidup. Kemudian tarik panel kerja pada posisi satu, lanjutkan posisi dua, lalu
posisi akhir.
- Lakukan proses penggerindaan dengan sangat hati-hati dengan memutar handel pemakanan
ke arah kanan. Kemudian perhatikan apakah batu gerinda telah menyentuh benda kerja
dengan ditandai bunga api. Setelah terdapat bunga api, anggap titik itu adalah titik nol
pemakanan.
- Lakukan terus proses pemakanan dengan hati-hati hingga didapat ukuran kerja yang sesuai
dengan gambar kerja.
- Lepas benda kerja, kemudian letakkan di atas V-Blok.
2.2 Data Hasil Pengerjaan
1. Menggerinda silinder rata
Dik : ketelitian pemakanan pada mesin/ garis = 0.01 mm
Ukuran awal = 49.625 mm
Ukuran akhir = 49.200 mm
Dit : Berapa garis pemakanan………….
Jawab :
Garis pemakanan =
=
=
= 42.5 garis
2. Menggerinda silinder tirus
Dik : d1 = 48.5 mm ?
d2 = 48.2 mm L
L = 370 mm
Dit : ?……….. ? d
Jawab :
? d = r1 – r2
= 24.25 mm – 24.1 mm
= 0.15 mm
Tan ? = ?d / L
= 0.15 mm / 370 mm
? = arc tan 0.15 / 370
? = 0.020
BAB III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan melakukan praktik kerja gerinda silinder ini memerlukan ketelitian yang extra, dan
diharapkan agar praktikan dapat melaksanakan kegiatan praktik dengan sabar, teliti ,
bertanggung jawab serta mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh instruktur hal ini
bertujuan agar sesuatu yang tidak diinginkan tidak dapat terjadi . kecelakaan kerja tidak akan
terjadi jika praktikan mematuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan kecuali atas
kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.
Makalah Mesin Gerinda
Disusun oleh:
Ery Hadiansyah
0803161
Antony Kristian.P
0802813
JURUSAN TEKNIK MESIN DIII
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2009