73
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………… RINGKASAN EKSEKUTIF…………………………………………………………………………… DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….. DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………………….. i ii vii viii BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN …..………………………………………………………….. A. Gambaran Umum ……………………………………...................... B. Maksud dan Tujuan ..…………………………………………………….. C. Sistematika Penyajian ..…………………………………………………. RENCANA STRATEGIS dan PENETAPAN KINERJA ...……. A. Rencana Strategis 2011 2015 ...…………………………………… 1. Isu Strategis ........................................................ 2. Visi dan Misi ......................................................... 3. Maksud dan Tujuan ............................................... B. Penetapan Kinerja ..………………………………………………………. 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran ……………………… 2. Rencana Kerja tahun 2013 ……………………………………… AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………………………. A. Kerangka Pengukuran dan Evaluasi Kinerja ………....………… B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ……………….……………. C. Evaluasi Kinerja Berdasarkan Capaian Target SPM 1 1 8 9 10 10 10 12 13 13 18 25 25 28 56 60 62 65 65 74 74 75 77

DAFTAR ISI - bandungkab.go.id · 11 Penyediaan Makanan dan Minuman 12 Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah 13 Penyediaan Tenaga Pendukung Adm. Teknis &

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012

DAFTAR ISI

Hal KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………… RINGKASAN EKSEKUTIF…………………………………………………………………………… DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….. DAFTAR TABEL………………………………………………………………………………………..

i ii

vii

viii

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

PENDAHULUAN …..…………………………………………………………..

A. Gambaran Umum ……………………………………......................

B. Maksud dan Tujuan ..……………………………………………………..

C. Sistematika Penyajian ..………………………………………………….

RENCANA STRATEGIS dan PENETAPAN KINERJA ...…….

A. Rencana Strategis 2011 – 2015 ...…………………………………… 1. Isu Strategis ........................................................ 2. Visi dan Misi ......................................................... 3. Maksud dan Tujuan ...............................................

B. Penetapan Kinerja ..………………………………………………………. 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran ………………………

2. Rencana Kerja tahun 2013 ………………………………………

AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………………………….

A. Kerangka Pengukuran dan Evaluasi Kinerja ………....…………

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ……………….…………….

C. Evaluasi Kinerja Berdasarkan Capaian Target SPM

1

1 8 9

10

10 10

12

13 13 18

25

25 28 56

60

62

65

65

74

74 75 77

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 2

…….…….

D. Evaluasi terhadap penetapan kinerja tahun 2012 ...………….

E. Akuntabilitas Keuangan ..……………………………………………….

1. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah ………………

2. Anggaran dan Realisasi Belanja ………………………………...

PENUTUP ..……………………………………………………………………….

A. Keberhasilan………………………………………………………………….

B. Permasalahan ……………………………………………………………….

C. Upaya Pemecahan Masalah…………………………………………….

LAMPIRAN-LAMPIRAN

I. Alur Perencanaan Tahun 2012 II. Penetapan Kinerja Tahun 2012

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 3

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel : Indikator Kinerja Utama Tahun 2012…………………………. ... 14

Tabel : Hubungan Visi/ Misi dan Tujuan serta Sasaran Renstra 16

Tabel : Target Indikator Kinerja Utama Tahun 2012 ………………. .. 25

Tabel : Target SPM Tahun 2012 …………............................………… 56

Tabel : Formulir Penetapan Kinerja Tahun 2012..............………. 58

Tabel : Realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2012 ..…................. 60

Tabel : Realisasi Pendapatan Daerah (PAD) Tahun 2012 ……… 63

Tabel : Rekapitulasi Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Langsung Tahun Anggaran 2012 ………… 67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 4

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan

Kebersihan ini merupakan implementasi program-program guna mencapai Tujuan dan

Sasaran Utama dalam mewujudkan Visi dan Misi Dinas secara keseluruhan. Sesuai

dengan Rencana Strategik tahun 2011 - 2015, visi ke depan dari Dinas Perumahan,

Penataan Ruang dan Kebersihan adalah “ Permukiman Yang Layak, Tertata Dan

Berkelanjutan Tahun 2015 “. Untuk mewujudkan visi tersebut, telah dirumuskan

beberapa misi, yaitu:

1. Meningkatkan kinerja penataan, pemanfaatan dan pengendalian ruang yang

berkualitas dan terintegrasi.

2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dasar lingkungan permukiman

(yang bersifat khusus, tradisional, strategis, cagar), ruang publik, bangunan

gedung, dan sarana prasarana kebersihan.

3. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran di

lingkungan perumahan dan permukiman melalui peningkatan partisipasi

masyakat.

4. Meningkatkan pembinaan dan pengendalian pembangunan perumahan dan

permukiman, bangunan gedung serta sarana prasarana

kebersihan.pengembangan perumahan dan prasarana dasar lingkungan

permukiman.

5. Meningkatkan pembangunan dan pengelolaan air minum/ airbersih, air limbah,

drainase permukiman dan persampahan melalui peningkatan peran serta

masyarakat.

6. Meningkatkan perbaikan kualitas perumahan dan permukiman melalui kegiatan

perbaikan berbasis pada masyarakat dan kemitraan dengan swasta.

7. Meningkatkan Pelayanan Di Bidang Keciptakaryaan.

Untuk mencapai misi tersebut, telah ditetapkan tujuan dan sasaran yang akan

dicapai oleh Dinas. Tujuan dan sasaran tersebut tertuang dalam Rencana Strategis

Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan. Program dan kegiatan tahun 2012

dapat dilihat sebagai berikut:

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 5

PROGRAM KEGIATAN DI DISPERTASIH TAHUN ANGGARAN 2012 PROGRAM KEGIATAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PADA SETIAP SKPD

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya air dan Listrik 2 Penyediaan Jasa Peralatan Perlengkapan Kantor

3 Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS 4 Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah 5 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 6 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 7 Penyediaan Alat Tulis Kantor 8 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 9 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor 10 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 11 Penyediaan Makanan dan Minuman 12 Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar

daerah 13 Penyediaan Tenaga Pendukung Adm. Teknis & perkantoran 14 Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke dalam

daerah 15 Penunjang Hari-hari Besar Bersejarah

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional 4 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 3 Program Peningkatan

Disiplin Aparatur 1 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

2 Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan

4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan

2 Penyusunan Produk Hukum Bidang Keciptakaryaan

5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

PROGRAM DAN KEGIATAN URUSAN

1 Program Pengembangan Perumahan

1 Penetapan Kebijakan, Strategi dan Program Perumahan

2 Penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM)

3 Koordinasi Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan 4 Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat

Kurang mampu 5 Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah sederhana sehat 6 Penyusunan Data Bangunan Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 6

2 Program Lingkungan Sehat Perumahan

1 Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin (Penyediaan Sarana Air Bersih Pedesaan)

2 Penetapan Kebijakan dan Strategis Penyelenggaraan Keserasian Kawasan dan Hunian Berimbang (Penyusunan CAP-RPP)

3 Penetapan Kebijakan dan Strategis Penyelenggaraan Keserasian Kawasan dan Hunian Berimbang (Pelaksanaan RPKPP)

4 Pengendalian dan Pengawasan Bangunan

5 Penataan Sarana Sanitasi 3 Program Pemberdayaan

komunitas Perumahan 1 Fasilitasi pembangunan prasarana dan sarana dasar pemukiman berbasis masyarakat

4 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

1 Pengawasan pelaksanaan kebijakan pencegahan kebakaran

2 Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan Kebakaran

3 Pengadaan Sarana Prasarana Damkar Slang dan HT 4 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya

Kebakaran 5 Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran

6 Peningkatan Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran 7 Pelatihan Tenaga Sukarela Pertolongan Bencana Kebakaran

Pembangunan Sarana dan Prasarana Gedung Diklat Damkar 5 Program pengelolaan

areal pemakaman 1 Pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman

6 Program Perencanaan Tata Ruang

1 Penetapan kebijakan tentang Penyusunan Tata Ruang

2 Penetapan kebijakan tentang RDTRK, RTRK, dan RTBL

3 Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan

4 Sosialisasi NSPM Perencanaan Penataan Ruang

7 Program Pemanfaatan Tata Ruang 1 Penyusunan Norma, Standar dan Kriteria Pemanfaatan Ruang

(Perencanaan Kawasan Ibukota Cicalengka)

2 Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Kajian Pemanfaatan Ruang KBT)

3 Survey dan pemetaan

4 Penyusunan Kajian (Kajian Tegalluar Pembuatan Danau Embung-embung)

8 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 1 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

9 Program Pengembangan Data /Informasi 1 Penyusunan dan Pengumpulan Data Informasi Kebutuhan

Penyusunan Dokumen

2 Penyusunan dan Pengumpulan Data Informasi Kebutuhan Penyusunan Dokumen

3 Penyusunan dan Pengumpulan Data Informasi Kebutuhan Penyusunan Dokumen

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 7

4 Penyusunan dan Pengumpulan Data Informasi Kebutuhan Penyusunan Dokumen

10

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

1 Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan

2 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan

3 Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan (Sosialisasi Kebersihan)

4 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan

11

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

1 Penyusunan dan Analisis Data /Informasi Pengelolaan RTH 2 Penyusunan Program Pengembangan RTH 3 Penataan RTH dalam rangka dukungan Program Penataan RTH

(Si Jalak Harupat dan Jl. Al Fathu Pendampingan Program Pemerintah Pusat / Propinsi)

4 Pemeliharaan RTH (Pengelolaan Sarana dan Prasarana Taman)

12

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

1 Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sehat Sederhana (Pendampingan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan)/PNPM Perkotaan

Di dalam analisis diuraikan mengenai hambatan-hambatan untuk kegiatan yang

tidak mencapai sasaran. Hal ini sebagai tindakan korektif untuk pelaksanaan kegiatan

di masa yang akan datang. Secara umum dapat dikemukakan bahwa hambatan dan

kendala berasal dari faktor internal dan eksternal yang menyangkut sumber daya, baik

masyarakat maupun karyawan, dana dan sarana/prasarana untuk kegiatan kedinasan.

Untuk keseluruhan kegiatan tersebut, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan

Kebersihan mendapat alokasi biaya untuk kegiatan belanja (belanja tidak langsung dan

belanja langsung), Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan mendapat

alokasi biaya yaitu :

a. Belanja Tidak Langsung, meliputi :

Belanja Pegawai sebesar Rp. 15.861.916.064,50 dan terealisasi sebesar Rp.

15.036.328.372,00 atau 94,80 %, terdiri atas :

Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 13.031.797.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.

12.446.037.372,00 atau 95,51 %,

Tambahan Penghasilan PNS sebesar Rp. 2.444.302.500,00 dan terealisasi sebesar

Rp. 2.315.067.000,00 atau 94,71 %,

Insentif Pemungutan Retribusi Daerah sebesar Rp. 385.816.564,50,00 dan

terealisasi sebesar Rp. 275.224.000,00 atau 71,33 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 8

b. Belanja Langsung sebesar Rp. 53.560.738.540,00 dan terealisasi sebesar Rp.

48.981.654.715,00 atau 91,45 %, terdiri dari :

1) Belanja Langsung Program dan Kegiatan pada Setiap SKPD sebesar Rp.

2.994.647.500,00 dan terealisasi sebesar Rp. 2.909.195.079,00 atau 97,14 %,

terdiri atas :

- Belanja Pegawai sebesar Rp. 422.190.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.

387.030.000,00 atau 91,67 %.

- Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp. 2.317.212.500,00 dan terealisasi sebesar

Rp. 2.275.122.679,00 atau 98,18 %.

- Belanja Modal sebesar Rp. 255.245.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.

247.042.400,00 atau 96,78 %.

2) Belanja Langsung Urusan Wajib SKPD sebesar Rp. 50.566.091.040,00 dan

terealisasi sebesar Rp. 45.933.144.636,00 atau 90,83 %, terdiri atas :

- Belanja Pegawai sebesar Rp. 3.767.296.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.

3.661.702.000,00 atau 97,19 %.

- Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp. 15.361.369.350,00 dan terealisasi

sebesar Rp. 14.611.152.966,00 atau 95,11 %.

- Belanja Modal sebesar Rp. 31.437.425.690,00 dan terealisasi sebesar Rp.

27.799.604.670,00 atau 88,42 %.

Sehingga pencapaian kinerja keuangan belanja total dalah rencana sebesar

Rp. 69.422.654.604,50 terealisasi sebesar Rp. 64.017.983.087,00 atau

pencapaian 92.21 %.

Soreang, Februari 2013

KEPALA DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN

H. SLAMET MULYANA, SH., S.IP., M.Si

Pembina

NIP. 19600307 198503 1 001

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 9

BAB I

PENDAHULUAN

1. Gambaran Umum

Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor : 20 Tahun 2007 Tentang Pembentukan

Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung.

Tugas pokok Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan adalah

merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis

operasional di bidang perumahan, penataan ruang dan kebersihan yang

meliputi pengembangan kawasan, pengembangan perumahan, penataan

ruang, penataan dan pengendalian bangunan, permukiman, pelayanan

kebersihan, dan pengelolaan sampah serta melaksanakan ketatausahaan

dinas.

Sedangkan Susunan Organisasi Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan

Kebersihan dalam pelaksanaan tugas pokok di atas, berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas

Daerah Kabupaten Bandung.

Dinas Pemahan, Penataan ruang dan Kebersihan, terdiri atas :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat membawahkan :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Penyusunan Program

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 10

3. Bidang sebanyak 6 Bidang yaitu :

1.Bidang pengembangan Kawasan, membawahkan ;

1) Seksi Pengembangan Kawasan Khusus

2) Seksi Kerjasama pengembangan Kawasan

2.Bidang pengembangan Perumahan, membawahkan :

1) Seksi Pengembangan Perumahan

2) Seksi Pembinaan Perumahan

3) Seksi Pengembangan Fasilitas Umum

3.Bidang Penataan Ruang, membawahkan :

1) Seksi Perencanaan Tata Ruang

2) Seksi pemanfaatan Ruang

3) Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

4.Bidang penataan dan Pengendalian Bangunan, membawahkan :

1) Seksi Pembangunan Bangunan Gedung

2) Seksi Pembinaan Teknis Bangunan Gedung

3) Seksi Pengendalian Bangunan

5.Bidang Permukiman, membawahkan :

1) Seksi Pembangunan

2) Seksi Pembinaan Teknis

3) Seksi Pengembangan Teknologi Dan Industri

6.Bidang Kebersihan, membawahkan;

1) Seksi Pelayanan Kebersihan

2) Seksi Kerjasama Pengelolaan Persampahan

3) Seksi Pengembangan Sarana Dan Prasarana

4. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) sebanyak 8 (delapan) unit yaitu :

1. UPTD Pemadam Kebakaran sebanyak 3 (tiga) unit terdiri atas

Kepala UPTD dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha .

2. UPTD Pertamanan dan Pemakaman sebanyak 1 (satu) unit terdiri

atas Kepala UPTD dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

3. UPTD Pengangkutan Sampah sebanyak 4 (empat) unit terdiri atas

Kepala UPTD dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha .

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 11

Untuk menyelenggarakan tugas pokok diatas Dinas Perumahan, Penataan

Ruang dan Kebersihan, memiliki fungsi :

(a). Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

(b). Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

(c). Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;

(d). Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

lingkup tugasnya.

Sumber Daya Manusia Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan

terdiri atas :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Kepala Dinas (Eselonering II b)

Sekretaris (Eselonering III a)

Kepala Bidang (Eselonering III b)

Kepala Sub Bagian (Eselonering IV a)

Kepala Seksi (Eselonering IV a)

Kepala UPTD (Eselonering IV a)

Kepala Sub Bagian pada UPTD (Eselonering IV b)

Kelompok Jabatan Fungsional

Pelaksana (Staf)

PNS (Pegawai Negeri Sipil)

TKK (Tenaga Kontrak Kerja)

J u m l a h

1

1

6

3

17

8

8

0

285

14

299

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

orang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor : 1 Tahun 2012

tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Bandung Tahun Anggaran 2012 dan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung

Nomor : 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Penetapan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2012, bahwa

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 12

kegiatan yang menjadi tanggung jawab Dinas Perumahan, Penataan Ruang

dan Kebersihan Tahun 2012 meliputi program / kegiatan yaitu :

Program dan Kegiatan pada Setiap SKPD :

a. Program Pelayanan administrasi Perkantoran, terdiri atas

kegiatan :

1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

2. Penyediaan Jasa Peralatan Perlengkapan Kantor (Sewa Repeater)

3. Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS

4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

6. Penyediaan Alat Tulis Kantor

7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

9. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

10. Penyediaan Makanan dan Minuman

11. Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

12. Penyediaan Tenaga Pendukung Adm. Teknis & Perkantoran

13. Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah

14. Penunjang Hari-hari Besar Bersejarah

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur, terdiri

atas kegiatan :

1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung kantor

3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional

4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung kantor

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 13

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, terdiri atas kegiatan :

1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

2. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan

d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur,

terdiri atas kegiatan :

1. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan

2. Penyusunan Produk hukum Bidang Keciptakaryaan

e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan, terdiri atas kegiatan :

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtiar Realisasi Kinerja

SKPD

Program dan Kegiatan Urusan :

f. Program Pengembangan Perumahan, terdiri atas kegiatan :

1. Penetapan Kebijakan, Strategi dan Program Perumahan (Pendataan

Perumahan terorganisir dalam Bentuk Peta Digital)

2. Penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM)

3. Koordinasi penyelenggaraan pengembangan perumahan (Verifikasi

Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan)

4. Fasilitasi dan stimulasi pembangunan masyarakat kurang mampu

5. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat

6. Penyusunan Data Bangunan Pemerintah

g. Program Lingkungan Sehat Perumahan, terdiri atas kegiatan :

1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi

masyarakat miskin

2. Penetapan Kebijakan dan Strategi Penyelenggaraan Keserasian

Kawasan dan Hunian Berimbang (Penyusunan CAP-RPP)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 14

3. Penetapan Kebijakan dan Strategi Penyelenggaraan Keserasian

Kawasan dan Hunian Berimbang (Pelaksanaan RPKPP)

4. Pengendalian dan Pengawasan Bangunan

5. Penataan Sarana Sanitasi (Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi

masyarakat miskin) (Pendamping DAK dan BOP)

h. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan, terdiri atas

kegiatan :

1. Fasilitasi Pembangunan Prasarana dan Sarana Dasar Pemukiman

Berbasis Masyarakat

i. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya

Kebakaran, terdiri atas kegiatan :

1. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Pencegahan Kebakaran

2. Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan Kebakaran

3. Pengadaan Sarana Prasarana Damkar Slang dan HT

4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran

5. Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran

6. Peningkatan Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

7. Pelatihan Satuan Relawan Kebakaran (SATLAKAR)

8. Pembangunan Sarana dan Prasarana Gedung Diklat Damkar

(Pendamping RPIJM Pemerintah Pusat)

j. Program Pengelolaan Areal Pemakaman terdiri atas kegiatan:

1. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pemakaman

k. Program Perencanaan Tata Ruang, terdiri atas kegiatan :

1. Penyusunan Kebijakan tentang Penyusunan Tata Ruang

2. Penetapan Kebijakan tentang RDTRK, RTRK, dan RTBL

3. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 15

4. Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan (Perencanaan

Keterpaduan Blok Plan di Desa Cincin Kec. Soreang

5. Sosialisasi NSPM Perencanaan Penataan Ruang

l. Program Pemanfaatan Ruang, terdiri atas kegiatan :

1. Penyusunan Norma, Standar dan Kriteria Pemanfaatan Ruang (Perencanaan Kawasan Ibukota Cicalengka)

2. Penyusunan Kebijakan pengendalian Pemanfaatan Ruang (Kajian Pemanfaatan Ruang KBT)

3. Survey dan Pemetaan

4. Penyusunan Kajian (Kajian Tegalluar Pembuatan Danau Embung-embung)

m. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, terdiri atas

kegiatan :

1. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

n. Program Pengembangan Data/Informasi, terdiri atas kegiatan

:

1. Penyusunan dan Pengumpulan Data Informasi Kebutuhan Penyusunan

Dokumen

o. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan,

terdiri atas kegiatan :

1. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengolahan Persampahan

2. Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana

Persampahan.

3. Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan

4. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan

p. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), terdiri atas

kegiatan :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 16

1. Penyusunan dan Analisis Data/Informasi Pengelolaan RTH

2. Penyusunan Program pengembangan RTH

3. Penataan RTH dalam dukungan Program Penataan RTH (Si Jalak

Harupat dan Jl. Al Fathu pendampingan Program pemerintahan

Pusat/Propinsi)

4. Pemeliharaan RTH

q. Program peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam

Membangun Desa, terdiri atas kegiatan :

‘1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sehat Sederhana

(Pendamping Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan)/PNPM

Perkotaan

2. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Laporan adalah untuk mempertanggungjawabkan

pelaksanaan kegiatan Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan

Kabupaten Bandung, dalam rangka pelaksanaan misi dinas berdasarkan

tugas pokok dan fungsi serta kewenangan, selama kurun waktu Januari

sampai dengan Desember 2012.

Adapun tujuannya adalah :

1. Mengukur pencapaian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sebagai

masukan dalam peningkatan kinerja Dinas Perumahan, Penataan Ruang

dan Kebersihan.

2. Memberikan gambaran tingkat pencapaian kinerja Dinas,

keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala, permasalahan yang

dihadapi, dan kesimpulan capaian kinerja Dinas Perumahan, Penataan

Ruang dan Kebersihan Kabupaten Bandung.

3. Menjadi bahan evaluasi dan perbaikan atas pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi guna peningkatan kinerja Dinas Perumahan, Penataan Ruang

dan Kebersihan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 17

3. Sistematika Laporan

Sistematika Pelaporan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintahan (LAKIP) ini sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Berisi Gambaran Umum, Maksud dan Tujuan Pelaporan serta

Sistematika Penyajian.

Bab II Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja

Berisi Rencana Strategis, Penetapan Kinerja tahun 2011 - 2015 dan

Perencanaan Anggaran

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Berisi Pengukuran Capaian dan Evaluasi Kinerja, Evaluasi dan Analisis

Capaian Kinerja, Evaluasi Kinerja Berdasarkan Capaian Target SPM

dan Akuntabilitas Keuangan

Bab IV Penutup

Berisi Keberhasilan, Permasalahan dan Upaya Pemecahan Masalah

Lampiran-lampiran

a. Dokumen Penetapan Kinerja yang telah ditandatangani

b. Alur Perencanaan 2012

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 18

BAB II

RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS Tahun 2011 - 2015

1. Isu Strategis

Isu-isu penting merupakan permasalahan yang berkaitan dengan tugas

Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan, diantaranya :

1) Belum optimalnya kualitas pemanfaatan ruang dan infrastruktur wilayah;

2) Derajat Permukiman Sehat masyarakat masih rendah;

3) Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan

penanggulangan kebakaran;

4) Belum optimalnya capaian respon time penanggulangan kebakaran;

5) Belum optimalnya pengendalian, pengawasan, dan pembinaan di Bidang

perumahan dan pemukiman;

6) Belum optimalnya kualitas Pelayanan Publik;

7) Belum optimalnya pelayanan sarana prasarana dasar wilayah;

8) Belum optimalnya ketersediaan permukiman dan perumahan yang layak;

9) Kualitas pelayanan publik belum optimal disebabkan antara lain oleh

terbatasnya kualitas sumberdaya manusia aparatur, kinerja birokrasi,

SPM, dan sarana prasarana yang belum memadai;

10) Pola penggunaan lahan berkembang pesat;

11) Tingginya tingkat alih fungsi lahan;

12) Kecenderungan pelanggaran terhadap tata ruang.

2. Visi dan Misi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 19

Berdasarkan potensi, permasalahan dan peluang yang dimiliki Dinas

Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan, serta memperhatikan visi dan

misi Pemerintah Kabupaten Bandung, aspirasi dan dinamika kehidupan

masyarakat yang berkembang selama kurun waktu 2011 - 2015, visi Dinas

Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan adalah :

” Permukiman Yang Layak, Tertata Dan Berkelanjutan

Tahun 2015 ”

Terwujudnya visi, merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap

personil Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Kabupaten

Bandung. Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, maka ditetapkanlah misi

yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana, sehingga hal yang

masih terlihat abstrak pada visi akan lebih nyata pada misi Dinas Perumahan,

Penataan Ruang dan Kebersihan Kabupaten Bandung.

Untuk mewujudkan visi di atas, dirumuskan 7 (tujuh) misi sebagai berikut :

8. Meningkatkan kinerja penataan, pemanfaatan dan pengendalian ruang

yang berkualitas dan terintegrasi.

9. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dasar lingkungan

permukiman (yang bersifat khusus, tradisional, strategis, cagar), ruang

publik, bangunan gedung, dan sarana prasarana kebersihan.

10. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana

kebakaran di lingkungan perumahan dan permukiman melalui peningkatan

partisipasi masyakat.

11. Meningkatkan pembinaan dan pengendalian pembangunan perumahan

dan permukiman, bangunan gedung serta sarana prasarana

kebersihan.pengembangan perumahan dan prasarana dasar lingkungan

permukiman.

12. Meningkatkan pembangunan dan pengelolaan air minum / air bersih, air

limbah, drainase permukiman dan persampahan melalui peningkatan

peran serta masyarakat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 20

13. Meningkatkan perbaikan kualitas perumahan dan permukiman melalui

kegiatan perbaikan berbasis pada masyarakat dan kemitraan dengan

swasta.

14. Meningkatkan Pelayanan Di Bidang Keciptakaryaan.

3. Maksud dan Tujuan

Maksud

Rencana Strategis ini disusun dengan maksud sebagai berikut :

a. Sebagai acuan Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan dan

Stakeholder dalam menentukan prioritas program 5 (lima) tahun ke depan

(2011 – 2015) debagai pedoman Penyusunan Rencana Kerja Dinas

Tahunan (Renja Dinas Tahunan).

b. Memudahkan seluruh aparatur Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan

Kebersihan serta masyarakat dan instansi terkait lainnya untuk memahami

dan menilai program dinas selama 4 (empat) tahun ke depan.

Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi,

program yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 – 5 tahun.

Penetapan tujuan dalam Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan

permasalahan serta isu utama bidang Perumahan, Penataan Ruang dan

Kebersihan di Kabupaten Bandung. Adapun rumusan tujuan di dalam

Perencanaan Strategis Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan

Kabupaten Bandung Tahun 2011 – 2015 adalah :

1. Mewujudkan profesionalisme aparatur.

2. Mewujudkan bangunan gedung yang fungsional sesuai dengan tata

bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya.

3. Memenuhi hak dasar kebutuhan masyarakat terhadap air bersih dan

sanitasi.

4. Meningkatkan pengelolaan, penataan dan pengawasan kinerja drainase

permukiman.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 21

5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur permukiman wilayah strategis

dan cepat tumbuh.

6. Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan

yang sehat, aman, serasi dan teratur.

7. Mengoptimalkan penataan ruang sehingga terwujud ruang wilayah yang

aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.

8. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta

menjadikan sampah sebagai sumber daya.

9. Mewujudkan Ruang Terbuka Hijau yang fungsional, indah, teduh dan

lestari.

B. PENETAPAN KINERJA

1. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama

Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan

dicapai/ dihasilkan secara nyata oleh Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan

Kebersihan dalam jangka waktu tahunan, sampai lima tahun mendatang.

Sasaran yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Perumahan, Penataan

Ruang dan Kebersihan Kabupaten Bandung untuk periode tahun 2011 –

2015. Sasaran-sasaran yang ditetapkan sepenuhnya mendukung pencapaian

tujuan strategis yang terkait. Dengan demikian, apabila seluruh sasaran yang

ditetapkan telah dicapai diharapkan bahwa tujuan strategis terkait juga telah

dapat dicapai. Perumusan sasaran harus memiliki kriteria “SMART”. Analisis

SMART digunakan untuk menjabarkan isu yang telah dipilih menjadi sasaran

yang lebih jelas dan tegas. Analisis ini juga memberikan pembobotan kriteria,

yaitu khusus (spesific), terukur (measuable), dapat dicapai (attainable),

nyata (realistic) dan tepat waktu (time bound).

Penetapan Kinerja berikut target yang ingin dicapai di tahun 2015 sesuai

RPJMD tahun 2011 - 2015, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 22

PENATAPAN KINERJA DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN

TAHUN 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Penanggung

jawab Sumber data Ket

Meningkatnya peran rencana tata ruang dalam pelaksanaan pembangunan (Meningkatnya Pengendalian Tata Ruang)

Kualitas Ke-Tata Ruang-an

Bidang P2B

Jumlah bangunan ber-IMB ∑ Bangunan ber-IMB Jumlah bangunan ∑ Bangunan di Kab. Bandung Persentase Bangunan ber-IMB ∑ Bangunan ber-IMB

∑ Bangunan di Kab. Bandung

Kualitas Ke-Tata Ruang-an - Bidang

Penataan Ruang

- UPTD Pemakaman dan Pertamanan

Luas Ruang Terbuka Hijau (Ha) ∑ Ruang Terbuka Hijau yang dikelola

Luas wilayah ber HPL/HGB ∑ Wil ber HPL/HGB

Luas wilayah ∑ Luas Wilayah

Persentase RTH per Satuan luas wilayah

∑ Ruang Terbuka Hijau yang dikelola ∑ Wilayah

Tercapainya pemenuhan kebutuhan pelayanan air bersih (Tersedianya Sarana dan Prasarana Air Bersih)

Kualitas Permukiman dan Perumahan

Bidang Permukiman

Jumlah penduduk yang mendapat akses air bersih

∑ penduduk yang mendapat akses air bersih

Jumlah rumah tangga ∑ rumah tangga

Persentase penduduk yang mempunyai akses air minum/air bersih

∑ penduduk yang mendapat akses air bersih ∑ rumah tangga

Tingkat pelayanan air bersih perpipaan di kawasan perkotaan

Tingkat pelayanan air bersih perpipaan di kawasan perdesaan

Meningkatkan ketersediaan sistem air limbah setempat (Tersedianya Prasarana dan Sarana Permukiman)

Kualitas Permukiman dan Perumahan

- Bidang Permukiman

- Bidang Kebersihan

Jumlah rumah tinggal berakses sanitasi

∑ rumah tinggal berakses sanitasi

Jumlah rumah tangga ∑ rumah tangga Persentase rumah tinggal bersanitasi

∑ rumah tinggal berakses sanitasi ∑ rumah tangga

Terwujudnya lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah (Meningkatnya Kualitas Jasa

Kualitas Lingkungan Hidup

Jumlah volume sampah yang tertangani/terangkut (m3/hr)

∑ Volume sampah terangkut

Jumlah volume sampah yang dihasilkan (m3/hr)

∑ Volume sampah yang dihasilkan

Persentase penanganan sampah ∑ Volume sampah Terangkut

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 23

Pelayanan Persampahan

Bidang Kebersihan

∑ Volume sampah yg dihasilkan

Kualitas Lingkungan Hidup Jumlah TPSS (unit) ∑ TPSS yg ada Jumlah Daya Tampung TPS (m3) ∑ Penduduk x 2,5 l/o/h Jumlah Penduduk (jiwa) ∑ Penduduk Rasio Daya Tampung TPS terhadap Jumlah penduduk (%)

∑ Daya Tampung TPSS ∑ Penduduk

Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

Cakupan pelayanan bencana kebakaran

UPTD DAMKAR Wilayah I, II dan

III

Jumlah mobil pemadam kebakaran (Unit)

∑ mobil pemadam kebakaran

Jumlah penduduk (Jiwa) ∑ penduduk Luas wilayah (KM2) ∑ Luas wilayah Jumlah kejadian kebakaran (kali) ∑ kejadian kebakaran dalam 1 tahun Persentase Tingkat Cakupan Pelayanan Kebakaran di Kab. Bandung (%)

Jangkauan luas WMK Luas wilayah Kab. Bandung

Tingkat Waktu Tanggap (Respon Time Rate) daerah layanan WMK (Wilayah Manajemen Kebakaran) (%)

Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman (Tersedianya Prasarana dan Sarana Permukiman)

Kualitas Permukiman dan Perumahan

Bidang Pengembangan

Perumahan

Luas area permukiman (Ha) ∑ Luas permukiman Total luas area permukiman (Ha) ∑ total luas permukiman Persentase luas permukiman yang tertata (%)

∑ Luas permukiman ∑ total luas permukiman

Luas kawasan kumuh (Ha)

Bidang Kawasan

∑ Luas kawasan kumuh Luas wilayah (Ha) ∑ Wilayah Persentase kawasan kumuh (%) ∑ Luas kawasan kumuh

∑ Wilayah

Permukiman layak huni dan rumah layak huni

Bidang Pengembangan

Perumahan

Luas permukiman layak huni (Ha) ∑ Luas permukiman layak huni Luas wilayah (Ha) ∑ Luas wilayah Persentase kawasan permukiman layak huni (%)

∑ Luas permukiman layak huni ∑ Luas wilayah

Jumlah rumah layak huni (unit) ∑ Rumah layak huni Jumlah rumah tangga (unit) ∑ Rumah tangga Rasio rumah layak huni (%)

∑ Rumah layak huni ∑ Rumah tangga

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 24

Kualitas Permukiman dan Perumahan

UPTD Pemakaman dan

Pertamanan

Jumlah Tempat Pemakaman Umum ∑ Tempat Pemakaman Umum Luas Tempat Pemakaman Umum ∑ Luas Tempat Pemakaman Umum

Daya Tampung Tempat Pemakaman Umum

∑ Daya Tampung Tempat Pemakaman Umum

Jumlah Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU)

∑ Jumlah Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU)

luas Tempat Pemakaman Bukan Umum ∑ Luas Tempat Pemakaman Bukan Umum (M2)

Daya Tampung Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU)

∑ Daya Tampung Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU)

Jumlah Tempat Pemakaman ∑ Tempat Pemakaman Jumlah luas Tempat Pemakaman

∑ Luas Tempat Pemakaman Umum (M2) ∑ Jumlah Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU)

Jumlah Daya tampung Tempat Pemakaman

∑ Daya Tampung Tempat Pemakaman Umum (JNSH) ∑ Daya Tampung Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU)

Jumlah Penduduk ∑ Penduduk Rasio Tempat Pemakaman Umum persatuan penduduk

∑ Daya tampung Tempat Pemakaman ∑ Penduduk

Sumber : Rencana Strategis Dinas tahun 2011 – 2015 Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan dan RPJMD Kab. Bandung tahun 2010 – 2015

Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi Dinas Perumahan,

Penataan Ruang dan Kebersihan, diuraikan dalam matriks tabel berikut :

Tabel 3.2 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan serta Sasaran Renstra SKPD

Permukiman Kabupaten Bandung Yang Layak, Produktif dan Berkelanjutan tahun 2015

Misi Tujuan Sasaran

Misi 1 : Meningkatkan kinerja penataan, pemanfaatan dan pengendalian ruang yang implementatif

1. Mengoptimalkan penataan ruang sehingga terwujud ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan

2. Mewujudkan RTH yang fungsional, indah, teduh dan lestari

1. Meningkatnya kinerja penataan ruang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 25

Permukiman Kabupaten Bandung Yang Layak, Produktif dan Berkelanjutan tahun 2015

Misi Tujuan Sasaran

Misi 4 : Meningkatkan pembinaan dan pengendalian pembangunan perumahan dan permukiman, bangunan gedung serta sarana prasarana kebersihan Misi 2 : Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dasar lingkungan permukiman, ruang publik, bangunan gedung dan sarana prasarana kebersihan Misi 5 : Meningkatkan pembangunan dan pengelolaan air minum, air limbah, drainase permukiman dan persampahan melalui peningkatan peran serta masyarakat Misi 7 : Meningkatkan pelayanan di bidang keciptakaryaan

1. Memenuhi hak dasar kebutuhan masyarakat terhadap air bersih dan air limbah

2. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya

1. Tercapainya pemenuhan kebutuhan pelayanan air bersih (Meningkatnya kualitas jasa pelayanan prasarana air bersih)

2. Terwujudnya lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah (Meningkatnya kualitas jasa pelayanan persampahan)

Misi 3 : Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan kebakaran di lingkungan perumahan dan permukiman melalui peningkatan partisipasi masyarakat

1. Mewujudkan bangunan gedung yang fungsional sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya

1. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 26

Permukiman Kabupaten Bandung Yang Layak, Produktif dan Berkelanjutan tahun 2015

Misi Tujuan Sasaran

Misi 6 : Meningkatkan perbaikan kualitas perumahan dan permukiman melalui kegiatan perbaikan berbasis pada masyarakat dan kemitraan dengan swasta

1. Mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur

1. Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman (Tersedianya prasarana dan sarana permukiman)

2. Rencana Kerja tahun 2013

Implementasi dari program yang telah ditetapkan, tidak terlepas dari

beberapa dasar hukum yang melandasinya serta beberapa kebijakan yang

harus dilaksanakan dalam rangka melaksanakan kebijakan Pemerintah

Kabupaten Bandung.

Adapun beberapa dasar hukum yang melandasi program dan kegiatan Dinas

Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan tahun 2012, diantaranya :

1. Rencana Pembangunan Daerah Tahunan Kabupaten Bandung.

2. Rencana Strategis Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan

Kabupaten Bandung Tahun 2011 – 2015.

3. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 52 Tahun 2011 tanggal 23

September 2012 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012;

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 27

4. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan

dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kabupaten Bandung

(Lembaran Daerah Tahun 2001 Nomor 7 Seri D);

5. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 10 Tahun 2012 tentang

Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2012;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2012 tentang

Penetapan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

2012;

7. Peraturan Bupati Bandung Nomor 1 Tahun 2012 tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Bandung Tahun

Anggaran 2012;

8. Peraturan Bupati Bandung Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penjabaran

Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Bandung

Tahun Anggaran 2012;

9. Keputusan Bupati Bandung Nomor 954/Kep.68/Dispertasih/2012

tentang Penunjukan Pengelola Keuangan Daerah pada Dinas Perumahan,

Penataan Ruang dan Kebersihan Kabupaten Bandung Tahun Anggaran

2012;

10. Keputusan Bupati Bandung Nomor 954/Kep.171/Dispertasih/2012

tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Bupati Bandung Nomor

954/Kep.68/Dispertasih/2012 tentang Penunjukan Pengelola Keuangan

Daerah pada Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan

Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2012;

12 Keputusan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kabupaten Bandung tanggal 30 Maret 2012 tentang Pengesahan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran 2012;

13 Keputusan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kabupaten Bandung tanggal 23 Nopember 2012 tentang Pengesahan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 28

Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA) Tahun Anggaran

2012.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor : 1 Tahun 2012

tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Bandung Tahun Anggaran 2012, bahwa kegiatan yang menjadi tanggung

jawab Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan tahun 2012

meliputi program / kegiatan yaitu :

Program dan Kegiatan pada Setiap SKPD :

Program Pelayanan administrasi Perkantoran, terdiri atas kegiatan

:

1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

2. Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS

3. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

5. Penyediaan Alat Tulis Kantor

6. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

7. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

8. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

9. Penyediaan Makanan dan Minuman

10. Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

11. Penyediaan Tenaga Pendukung Adm. Teknis & Perkantoran

12. Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah

13. Penunjang Hari-hari Besar Bersejarah

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur, terdiri atas

kegiatan :

1. Pengadaan mobil jabatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 29

2. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung kantor

4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional

5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung kantor

6. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kendaraan Dinas Operasional

Program Peningkatan Disiplin Aparatur, terdiri atas kegiatan :

1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, terdiri

atas kegiatan :

1. Kajian Data Potensi Pendapatan

2. Evaluasi dan Kajian Tupoksi

3. Evaluasi Operasional Pelayanan Persampahan

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan, terdiri atas kegiatan :

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtiar Realisasi Kinerja SKPD

Program dan Kegiatan Urusan :

Program Pengembangan Perumahan, terdiri atas kegiatan :

1. Penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM)

2. Koordinasi penyelenggaraan pengembangan perumahan (Verifikasi

Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan)

3. Fasilitasi dan stimulasi pembangunan masyarakat kurang mampu

4. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat

5. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat (DAK)

Program Lingkungan Sehat Perumahan, terdiri atas kegiatan :

1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat

miskin

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 30

2. Penetapan Kebijakan dan Strategi Penyelenggaraan Keserasian Kawasan

dan Hunian Berimbang

3. Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin

4. Penyediaan sarana sanitasi komunal bagi masyarakat miskin (DAK)

5. Penetapan Kebijakan, Strategi dan Program Percepatan Pembangunan

sanitasi Permukiman (PPSP)

6. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat

miskin (DAK)

Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan, terdiri atas kegiatan

:

1. Fasilitasi Pembangunan Prasarana dan Sarana Dasar Pemukiman Berbasis

Masyarakat

Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya

Kebakaran, terdiri atas kegiatan :

1. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Pencegahan Kebakaran

2. Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan Kebakaran

4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran

5. Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran

6. Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran

Program Pengelolaan Areal Pemakaman terdiri atas kegiatan :

1. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pemakaman

Program Perencanaan Tata Ruang, terdiri atas kegiatan :

1. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan

2. Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan

Program Pengembangan Data/Informasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 31

1. Penyusunan Kajian keterpaduan Program Kawasan Perumahan dan

Permukiman pada Kawasan Perkotaan di Kabupaten Bandung

2. Penyusunan Pedoman Standarisasi Bentuk Bangunan Pemerintah dan

Bangunan Komersil di Kabupaten Bandung

3. Penyusunan Analisis Harga Satuan Bangunan di Kabupaten Bandung

4. Penyusunan Data Bangunan Pemerintah Berbasis WEB di Kabupaten

Bandung

5. Penataan dan Pengendalian Bangunan

6. Pembangunan Pagar Komplek Pemda dan Penataan Landscape Lapangan

Upakarti

7. Perencanaan Gapura Batas Kota/Kabupaten Bandung

8. Pengadaan Tempat Khusus Merokok (Gazebo)

Program Pemanfaatan Ruang, terdiri atas kegiatan :

1. Survey dan Pemetaan

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, terdiri atas kegiatan :

1. Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan ruang

2. Pengawasan Pemanfaatan Ruang

3. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, terdiri

atas kegiatan :

1. Penyusunana Kebijakan Manajemen Pengelolaan Sampah

2. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengolahan Persampahan

3. Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana

Persampahan.

4. Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan

5. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 32

Program Peningkatan partisipasi Masyarakat dalam Membangun

Desa

1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat

Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat

Tumbuh

1. Penyusunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat

Tumbuh

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

1. Pengembangan Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Program dan

Kebijakan Layanan Publik

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), terdiri atas

kegiatan :

1. Penyusunan dan Analisis Data/Informasi Pengelolaan RTH

2. Penataan RTH

3. Pemeliharaan RTH

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Kerangka Pengukuran Capaian dan Evaluasi Kinerja Tahun 2012

Kerangka Pengukuran Capaian dan Evaluasi Kinerja Kegiatan Dinas

Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Kabupaten Bandung Tahun 2012

adalah sebagai berikut :

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama Sumber data Target

tahun 2012 Ket

Meningkatnya Kualitas Ke-Tata Ruang-an

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 33

peran rencana tata ruang dalam pelaksanaan pembangunan (Meningkatnya Pengendalian Tata Ruang)

Jumlah bangunan ber-IMB ∑ Bangunan ber-IMB 3.900

Jumlah bangunan ∑ Bangunan di Kab. Bandung 1.594.191

Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan

∑ Bangunan ber-IMB ∑ Bangunan di Kab. Bandung

0,24

Kualitas Ke-Tata Ruang-an

Luas Ruang Terbuka Hijau (Ha)

∑ Ruang Terbuka Hijau yang dikelola

46.187,94

Luas wilayah ber HPL/HGB ∑ Wil ber HPL/HGB -

Luas wilayah ∑ Luas Wilayah 176.793,46

Persentase RTH per Satuan luas wilayah

∑ Ruang Terbuka Hijau yang dikelola ∑ Luas Wilayah

Tercapainya pemenuhan kebutuhan pelayanan air bersih (Tersedianya Sarana dan Prasarana Air Bersih)

Kualitas Permukiman dan Perumahan

Jumlah penduduk yang mendapat akses air bersih

∑ penduduk yang mendapat akses air bersih

942.244

Jumlah rumah tangga ∑ rumah tangga 999.082 Persentase penduduk yang mempunyai akses air minum/air bersih

∑ penduduk yang mendapat akses air bersih ∑ rumah tangga

95,071

Tingkat pelayanan air bersih perpipaan di kawasan perkotaan

Tingkat pelayanan air bersih perpipaan di kawasan perdesaan

Meningkatkan ketersediaan sistem air limbah setempat (Tersedianya Prasarana dan Sarana Permukiman)

Kualitas Permukiman dan Perumahan Jumlah rumah tinggal berakses sanitasi

∑ rumah tinggal berakses sanitasi

1.010.452

Jumlah rumah tangga ∑ rumah tangga 999.082 Persentase rumah tinggal bersanitasi

∑ rumah tinggal berakses sanitasi ∑ rumah tangga

101,983

Terwujudnya lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah (Meningkatnya Kualitas Jasa

Kualitas Lingkungan Hidup Jumlah volume sampah yang tertangani/terangkut (m3/hr)

∑ Volume sampah Terangkut 714

Jumlah volume sampah yang dihasilkan (m3/hr)

∑ Penduduk x 2,5 l/o/h 4.871

Persentase penanganan ∑ Volume sampah Terangkut 14,66

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 34

Pelayanan Persampahan)

sampah

∑ Volume sampah yg dihasilkan

Kualitas Lingkungan Hidup Jumlah TPSS (unit) ∑ TPSS yg ada 41 Jumlah Daya Tampung TPS (m3)

∑ Penduduk x 2,5 l/o/h 144

Jumlah Penduduk (jiwa) ∑ Penduduk 3.418.174 Rasio Daya Tampung TPS terhadap Jumlah penduduk (%)

∑ Daya Tampung TPSS ∑ Penduduk

0,0042

Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

Cakupan pelayanan bencana kebakaran Jumlah mobil pemadam kebakaran (Unit)

∑ mobil pemadam kebakaran 10

Jumlah penduduk (Jiwa) ∑ penduduk 3.418.174 Luas wilayah (KM2) ∑ Luas wilayah 1762.39 Jumlah kejadian kebakaran (kali)

∑ kejadian kebakaran dalam 1 tahun

165

Persentase tingkat cakupan pelayanan kebakaran di Kabupaten Bandung (%)

Jangkauan luas WMK Luas wilayah Kab. Bandung

40,09

Tingkat waktu tanggap (Respon Time Rate) daerah layanan WMK (Wilayah Manajemen Kebakaran) (%)

45

Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman (Tersedianya Prasarana dan Sarana Permukiman)

Kualitas Permukiman dan Perumahan Luas area permukiman (Ha) ∑ Luas permukiman 8044,39 Total luas area permukiman (Ha)

∑ total luas permukiman 14297,34

Persentase luas permukiman yang tertata (%)

∑ Luas permukiman ∑ total luas permukiman

56

Luas kawasan kumuh (Ha) ∑ Luas kawasan kumuh Luas wilayah (Ha) ∑ Wilayah Persentase kawasan kumuh (%)

∑ Luas kawasan kumuh ∑ Wilayah

Luas permukiman layak huni (Ha)

∑ Luas permukiman layak huni 70.718

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 35

Luas wilayah (Ha) ∑ Wilayah 14297,34 Persentase kawasan permukiman layak huni (%)

∑ Luas permukiman layak huni ∑ Wilayah

1 : 0,05

Jumlah rumah layak huni (unit)

∑ Rumah layak huni 707.351,01

Jumlah rumah tangga (unit) ∑ Rumah tangga 885.674 Persentase rumah layak huni (%)

∑ Rumah layak huni ∑ Rumah tangga

1 : 80

Rasio Tempat Pemakaman Umum

Jumlah Tempat Pemakaman Umum (buah)

∑ Tempat Pemakaman Umum 138

Luas Tempat Pemakaman Umum (m2)

∑ Luas Tempat Pemakaman Umum

291.309

Daya Tampung Tempat Pemakaman Umum (m2)

∑ Daya Tampung Tempat Pemakaman Umum

50.550

Jumlah Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) (buah)

∑ Jumlah Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU)

9

luas Tempat Pemakaman Bukan Umum (m2)

∑ Luas Tempat Pemakaman Bukan Umum (M2)

328.627

Daya Tampung Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) (m2)

∑ Daya Tampung Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU)

57.509,73

Jumlah Tempat Pemakaman

∑ Tempat Pemakaman 267

Jumlah luas Tempat Pemakaman (m2)

∑ Luas Tempat Pemakaman Umum (M2) ∑ Jumlah Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU)

762.658

Jumlah Daya tampung Tempat Pemakaman (buah)

∑ Daya Tampung Tempat Pemakaman Umum (JNSH) ∑ Daya Tampung Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU)

133.465,17

Jumlah Penduduk (jiwa) ∑ Penduduk 3.855.918 Rasio Tempat Pemakaman Umum persatuan penduduk

∑ Daya tampung Tempat Pemakaman ∑ Penduduk

23,67

Sumber : RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2011 – 2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 36

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan

Kebersihan tahun 2012 berdasarkan urusan yang terdiri dari Urusan

Perumahan Rakyat, Urusan Penataan Ruang dan Urusan Lingkungan

Hidup adalah sebagai berikut :

Sasaran : Meningkatnya Kinerja Penataan Ruang

(Meningkatnya Pengendalian Tata Ruang)

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan optimalisasi penataan ruang

sehingga terwujud ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif dan

berkelajutan di Kabupaten Bandung. Indikator dan capaian kinerja dari

sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Persentase Bangunan Yang Memiliki IMB per Satuan Bangunan

Setiap individu/badan usaha di wilayah Kabupaten Bandung yang akan

mendirikan bangunan, mengubah fungsi banguanan dan mengubah

bangunan harus sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan

teknis yang berlaku yaitu wajib Memiliki Iizin yang diatur lebih lanjut oleh

Peraturan Bupati Nomer 33 tahun 2010.

Mekanisme Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) merupakan salah satu alat dalam

kegiatan pengaturan bangunan, IMB merupakan salah satu instrumen dalam

melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian pembangunan. Hal ini

karena IMB memiliki fungsi mengatur inflementasi peruntukan lahan yang

ditetapkan dalam rencana tata ruang. IMB juga dibutuhkan untuk

mewujudkan keteraturan dalam pembangunan fisik, sehingga bangunan

secara fisik dapat dijamin dan hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari

melalui standar-standar yang ditetapkan dalam IMB sehingga

terselenggaranya tertib bangunan di 31 kecamatan dalam bentuk pemberian

data rekomendasi penertiban IMB sehingga pelaksanaan pembangunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 37

bangunan sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Daerah

Nomer 16 tahun 2009 tentang Tata Bangunan.

Sesuai dengan Rekomendasi Teknis (Rentek), dalam pengurusan Izin

Mendirikan Bangunan di wilayah Kabupaten Bandung yang meliputi

penegakan ketertiban serta pengendalian pemanfaatan ruang adalah sebagai

berikut : tahun 2012 jumlah bangunan ber-IMB sebanyak 21.045 unit,

tahun 2011 jumlah bangunan ber-IMB sebanyak 4754 unit dan tahun

2010 sebanyak 3514 unit. Kondisi diatas menunjukan bahwa Pemerintah

Daerah Khususnya SKPD terkait dalam hal ini Bidang P2B yang membawahi

indikator dan program/kegiatan yang menunjang pencapaian target kinerja

dan target pendapatan yang telah ditetapkan. Hal ini dimaksudkan dalam

rangka pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Bandung.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

No Uraian 2010 2011 2012

1. Jumlah bangunan ber IMB (> 250 m)

3.514 4.754 21.045

2. Jumlah Bangunan 1.148.437 819.319 865.623

3. Persentase Bangunan ber-IMB

0,30 % 0,58 % 2,43 %

Sumber : BPS tahun 2011 dan Bidang P2B Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan

Kebersihan Kab. Bandung

Oleh sebab itu, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan telah

merumuskan strategi dan kebijakan baru yang tertuang dalam Rencana

Strategis (Renstra Dinas tahun 2011 – 2015) yang akan menjadi acuan di

dalam menyusun program/kegiatan dinas.

Sasaran : Meningkatnya Peran Rencana Tata Ruang Dalam Pelaksanaan

Pembangunan (Meningkatnya Pengendalian Tata Ruang)

Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran rencana tata ruang

dalam pelaksanaan pembangunan dalam meningkatkan pengendalian tata

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 38

ruang di wilayah Kabupaten Bandung dimana salah satunya adalah

penyediaan ataupun pemeliharaan Ruang terbuka Hijau (RTH) yang dapat

meningkatkan kualitas lingkungan menggambarkan serta dapat

menyeimbangkan pembangunan-pembangunan yang ada di wilayah

Kabupaten Bandung sehingga terwujud ruang wilayah yang aman, nyaman,

produktif dan berkelajutan di Kabupaten Bandung. Indikator dan capaian

kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Persentase Ruang Terbuka Hijau

Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota merupakan bagian dari ruang-ruang

terbuka (Open Spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan,

tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat

langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota

tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan dan keindahan

wilayah perkotaan tersebut.

Berbagai fungsi yang terkait dengan keberadaannya (fungsi ekologi, social,

ekonomi dan arsitektur) dan nilai estetika yang dimilikinya (obyek dan

lingkungan) tidak hanya dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan

kelangsungan kehidupan perkotaan tetapi juga dapat menjadi nilai

kebanggaan dan identitas kota. Agar kegiatan budidaya tidak melampaui

daya dukung dan daya tamping lingkungan, pengembangan ruang terbuka

hijau dari luas kawasan perkotaan paling sedikit 30 % dimana 10 %

diantaranya adalah RTH private (RTH yang berada di lahan milik pribadi,

seperti rumah atau pabrik) dan 20 % adalah RTH publik. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

No Uraian 2010 2011 2012

1. Luas Ruang Terbuka Hijau 27,327 28,827 33,000

2. Luas Wilayah 176.238,67 176.238,67 176.238,67

3. Persentase Ruang Terbuka Hijau per satuan luas wilayah

0,016 0,016 0,019

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 39

Sumber: UPTD Pemakaman dan Pertamanan, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan

Kebersihan Kab. Bandung

Ruang Terbuka Hijau merupakan bagian dari ruang-ruang suatu wilayah

yang diisi oleh tumbuhan guna mendukung manfaat langsung maupun tidak

langsung dari ruang tersebut. Tahun 2012 luas RTH sebesar 33,00 Ha

terdiri dari Taman Kota 3,9 Ha, Hutan Kota Kutawaringin 2 Ha, Hutan Kota

Komplek Pemda 6,4 Ha dan TPU Perkotaan 16,527 Ha, TPU Perkotaan 16,5

Ha, RTH Jalan Raya 3,7 Ha dan Taman Cingcin 0,5 Ha. Tahun 2011 luas

RTH sebesar 28,827 Ha terdiri dari Taman Kota 3,9 Ha, Hutan Kota

Kutawaringin 2 Ha, Hutan Hutan Kota Komplek Pemda Pemda 6,4 Ha dan

TPU Perkotaan 16,527 Ha. Tahun 2010 luas RTH sebesar 27,327 Ha

terdiri dari Taman Kota 3,9 Ha, Hutan Kota Kutawaringin 0,5 Ha, Hutan

Hutan Kota Komplek Pemda Pemda 6,4 Ha dan TPU Perkotaan 16,527 Ha.

Sasaran : Tercapainya Pemenuhan Kebutuhan Pelayanan Air Bersih

(Meningkatnya Kualitas Jasa Pelayanan Prasarana Air Bersih)

Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air

minum/air bersih yang masih rendah sehingga dapat terpenuhinya

kebutuhan masyarakat terhadap air minum/air bersih yang memenuhi

standar kesehatan, dimana tingkat kehilangan air rata-rata masih tinggi,

tidak sesuainya antara supply dan demand serta daya dukung air baku yang

semakin terbatas akibat pengelolaan daerah tangkapan air kurang baik

serta kualitas dan kuantitas air baku yang tidak memenuhi standar air baku

yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat (Kemenkes RI).

Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Persentase rumah tangga berakses air bersih

Pelayanan air bersih di Kabupaten Bandung dilakukan oleh PDAM, Dinas

Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan serta swadaya masyarakat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 40

PDAM melayani penyediaan air bersih perkotaan sedangkan Dinas

Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan melayani pembangunan

sistem penyediaan air bersih perdesaan. Untuk melayani penyediaan air

bersih perdesaan tersebut, sumber air baku yang digunakan berasal dari air

permukaan, mata air dan sumur dalam, sistem pengaliran yang digunakan

adalah secara gravitasi.

Bentuk penyediaan air bersih perdesaan selain melalui pemasangan pipa

secara gravitasi juga dilakukan melalui : pembangunan sumur dalam,

sumur dangkal serta pembangunan terminal air. Pengelolaan dan

pemeliharaan air bersih perdesaan selanjutnya diserahkan pada desa

masing-masing yang dikoordinir oleh Bumdes atau BPABD.

Pelayanan penyediaan air bersih oleh PDAM dan Dinas Perumahan,

Penataan Ruang dan Kebersihan belum menjangkau seluruh

kota/desa/kelurahan/kecamatan di Kab. Bandung. Oleh karenanya

pemerintah mengharapkan agar penyediaan air bersih ini menjadi tanggung

jawab bersama pemerintah dan masyarakat.

Proyeksi Peningkatan Pelayanan Tahun 2011 – 2015

Tahun Perkotaan Perdesaan % Pddk % Layanan % Pddk % Layanan

2010 8,28 16,59 9,96 13,38 2011 8,90 18,70 10,40 15,98 2012 9,56 20,09 11,14 18,08 2013 12,64 26,58 11,88 20,18 2014 16,16 34,00 12,62 22,28 2015 19,41 40,85 13,36 24,38

Sumber : Evaluasi Kinerja SPAM di Kab. Bandung, Bidang Permukiman Dispertasih

Pada tahun 2012 pembangunan sistem penyediaan air bersih berlokasi di

Kec. Kertasari Ds. Cibeureum, Kec. Rancabali Ds. Alamendah, Kec. Pacet

Ds. Cikitu, Kec. Ciwidey Ds. Sukawening dan Kec. Soreang Ds. Panyirapan

serta IKK Kutawaringin dan bantuan stimulan pipa yang diberikan ke desa

(Ds. Cipaku, Karang Tunggal, Tangsimekar Kec. Paseh, Ds. Ciluluk Kec.

Cikancung, Ds. Loa Kec. Pacet, Ds. Babakan Kec. Ciparay, Ds. Sukapura,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 41

Ds. Tarumajaya Kec. Kertasari, Ds. Sukamaju, Warjabakti, Cipinang,

Mekarsari Kec. Cimaung, Ds. Lamajang Kec. Pangalengan, Ds. Bandasari

Kec. Cangkuang, Ds. Panundaan dan Panyocokan Kec. Ciwidey) dari

Program Lingkungan Sehat Perumahan pada Kegiatan Penyediaan Sarana

Air Bersih dan Sanitasi Dasar Terutama Bagi Masyarakat Miskin. Tahun

2011 berlokasi di 5 kecamatan/5 desa yang meliputi Kec. Pangalengan Ds.

Margamulya, Kec. Cimaung Ds. Mekarsari, Kec. Banjaran Ds. Banjaran, Kec.

Arjasari Ds. Mekarjaya dan Kec. Cipinang Ds. Babakan serta adanya

kegiatan IKK Ciwidey meliputi Kec. Ciwidey Ds. Ciwidey, Kec. Pasirjambu

Ds. Mekarmaju dan Ds. Pasirjambu dari Dinas Permukiman dan Perumahan

Propinsi Jawa Barat dan luncuran program P2TPD 2 di Kec. Cimaung Ds.

Campaka Mulya dan Ds. Pasirhuni yang merupakan Bantuan dari Bank

Dunia. Tahun 2010 konstruksi fisik APBD tersebar di 29 desa (16 desa

sistem perpipaan+ 3 desa sumur dalam + 10 desa sumur dangkal dan bak

penampung). Konstruksi fisik DAK tersebar di 3 desa dengan sistem

perpipaan serta Proyek P2TPD 2 paket dari Bank Dunia. Tahun 2009

konstruksi fisik APBD tersebar di 29 desa (16 desa sistem perpipaan+ 3

desa sumur dalam + 10 desa sumur dangkal dan bak penampung).

Konstruksi fisik DAK tersebar di 3 desa dengan sistem perpipaan serta

Proyek P2TPD 2 paket dari Bank Dunia.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

No Uraian 2010 2011 2012

1. Jumlah rumah tinggal yang mendapatkan akses air bersih

763.184 615.705 620.379

2. Jumlah rumah tangga 831.988 859.101 865.623

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 42

3. Persentase rumah tangga berakses air bersih

91,73 71,67 71,67

4. Tingkat pelayanan air bersih perpipaan di kawasan perkotaan (%)

8,64 8,71 9,88

5. Tingkat pelayanan air bersih perpipaan di kawasan perdesaan (%)

9,96 10,13 10,55

Sumber : BPS Kabupaten Bandung, RPIJM dan RIS-PAM Bidang Permukiman Dinas

Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan

Cakupan pelayanan air bersih perpipaan untuk penduduk yang tinggal di kawasan

perkotaan adalah 9,98 % dan tingkat pelayanan air bersih perpipaan di kawasan

perdesaan adalah 10,55 % terhadap total jumlah penduduk Kab. Bandung.

Sehingga prosentase cakupan air bersih sebesar 20,53 % sedangkan untuk

persentase rumah tangga berakses air bersih di Kabupaten Bandung adalah 71,67

%.

Capaian kinerja Persentase rumah tangga berakses air bersih tersebut

sangat dipengaruhi oleh tingkat kinerja Penyediaan Sarana Air Bersih dan

Sanitasi Dasar Terutama Bagi Masyarakat Miskin.

Sasaran : Meningkatkan Ketersediaan Sistem Air Limbah Setempat

Jumlah Yang

Dilayani10,55%

Jumlah Yang

Belum Dilayani…

Cakupan Pelayanan Terhadap Total Penduduk

Jumlah Yang

Dilayani14,34%

Jumlah Yang

Belum Dilayani........%

Cakupan Pelayanan Di Daerah Pelayanan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 43

Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan cakupan dan kehandalan

pelayanan sanitasi (air limbah) untuk meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat dan memenuhi Standar dari Pemerintah bagi penyediaan

sanitasi dan pengelolaan limbah yang aman, layak dan sehat bagi

masyarakat Kabupaten Bandung. Terbatasnya pengetahuan dan perilaku

higienis masyarakat serta persepsi masyarakat terhadap pentingnya

sanitasi masih sangat rendah, 80 % sumber pencemaran yang masuk

Sungai Citarum berasal dari limbah domestik sehingga sangat diperlukan

sistem penanganan air limbah setempat yang memadai untuk mewujudkan

peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta meningkatnya budaya

hidup bersih dan sehat sehingga dapat meningkatkan akses masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Grafik Penggunaan Sarana Sanitasi

(sumber : Dinkes Kab. Bandung)

Persentase rumah tinggal bersanitasi (mempunyai fasilitas

tempat buang air besar/tinja)

Pada saat ini Kab. Bandung telah memiliki 2 buah instalasi pengolahan air

limbah (IPAL Soreang dan IPLT Cibeet) serta IPLT Bojongsoang. Kesadaran

masyarakat akan pentingnya rumah tinggal berakses sanitasi dasar

(mempunyai fasilitas pembuangan air besar/tinja) sudah mulai memdapat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 44

respon yang baik dari masyarakat maupun pemerintah. Berikut adalah data

tentang kondisi rumah tinggal berakses sanitasi di Kab. Bandung selama

kurun waktu 2010 – 2012. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut :

No Uraian 2010 2011 2012

1. Jumlah rumah tinggal yang mempunyai fasilitas pembuangan air besar/tinja

440.000 450.651 460.750

2. Jumlah rumah tangga 831.988 859.101 865.623 3. Persentase 52,89 52,46 53,23

Sumber : BPS Kab. Bandung, Bidang P2PL Dinkes Kab. Bandung dan Bidang Permukiman

Dispertasih Kab. Bandung

Target kinerja sasaran sebesar 101,983 % (RPJMD 2011 – 2015 Kabupaten

Bandung) dan terealisasi pada tahun 2012 adalah 53, 23% di hitung dari

jumlah rumah tinggal yang mempunyai fasilitas pembuangan air besar di

wilayah Kabupaten Bandung karena minimnya lumpur tinja yang akan

diolah.

Aspek penilaian Air limbah permukiman yang tertuang dalam Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 14/PRT/2010 yang

mengacu pada 2 aspek penilaian yaitu : Tersedianya sistem air limbah

setempat yang memadai dan Tersediannya sistem air limbah skala

komunitas/kawasan/kota.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 45

Capaian kinerja tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat kinerja

Penyediaan Sarana Sanitasi di mana merupakan program dan kegiatan yang

secara berkelanjutan setiap tahun.

Sasaran : Terwujudnya Lingkungan Yang Sehat Dan Bersih Dari Sampah

(Meningkatkan Kualitas Jasa Pelayanan Persampahan)

Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan pengelolaan

persampahan yang semakin hari semakin meningkat di wilayah Kabupaten

Bandung. Rendahnya tingkat pelayanan tersebut berdampak secara

langsung terhadap kualitas lingkungan dan sanitasi masyarakat.

Pembuangan sampah ke sungai dan tempat-tempat lainnya yang kerap

ditemukan sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan, gangguan

kesehatan, kenyamanan dan estetika.

Citarum

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 46

Persentase Penanganan Sampah

Salah satu masalah yang dihadapi kota-kota di Indonesia khususnya di Kab.

Bandung adalah masalah persampahan. Salah satu masalah persampahan

yang cukup rumit dalam penyelesaiannya adalah pengadaan dan

pengelolaan fasilitas tempat pembuangan sampah akhir (TPAS) yang layak,

baik secara teknis maupun non teknis. Keberadaan TPAS selain dapat

menampung timbulan sampah yang dihasilkan juga harus dapat

meminimalisasi bahaya yang mungkin timbul akibat penimbunan sampah

tersebut. Kabupaten Bandung hanya memiliki 1 (satu) buah TPAS yang

terletak di Desa Babakan Kecamatan Ciparay. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut :

No Uraian 2010 2011 2012

1. Jumlah volume sampah yang tertangani (m3)

560 716 716

2. Jumlah volume sampah yang dihasilkan (m3)

6.983 6.655 6.936

3. Persentase penanganan sampah (%) 8,02 10,76 10,32

Sumber : Bidang Kebersihan dan UPTD Pengangkutan Sampah Wil. I, II, III dan IV

Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung

Rasio Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) per

Satuan Penduduk

Sebelum sampah diangkut/dibuang ke TPA, terlebih dahulu sampah

dikumpulkan di beberapa lokasi TPSS yang sudah ditentukan. Jumlah TPSS

di Kab. Bandung pada tahun 2011 dan 2012 sebanyak 42 buah (berlokasi di

pasar dan pabrik) dengan daya tampung setiap TPSS tersebut hanya

sebesar 252 m3 sedangkan tahun 2010 sebanyak 23 buah (berlokasi di

pasar dan pabrik) dengan daya tampung setiap TPSS tersebut hanya

sebesar 138 m3..

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 47

No Uraian 2010 2011 2012

1. Jumlah TPSS (unit) 23 42 42

2. Jumlah daya tampung TPS (m3) 138 252 252

3. Jumlah Penduduk (jiwa) 3.215.548 3.299.988 3.351.048

Sumber : Bidang Kebersihan dan UPTD Pengangkutan Sampah Wil. I, II, III dan IV

Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung

Rasio Jumlah Truk Pengangkut Sampah per Satuan Penduduk

Pengangkutan sampah dari TPS menuju TPA Babakan Kec. Ciparay

Kabupaten Bandung. Pengangkutan Sampah di wilayah Kabupaten Bandung

terbagi 4 wilayah yaitu Pengangkutan Sampah Wilayah Soreang,

Pengangkutan Sampah Wilayah Baleendah, Pengangkutan Sampah Wilayah

Ciparay dan Pengangkutan Sampah Wilayah Rancaekek. Berikut data

mengenai perbandingan truk pengangkut sampah terhadap jumlah

penduduk Kab. Bandung.

No Uraian 2010 2011 2012

1. Jumlah truk pengangkut sampah (unit)

57 60 70

2. Jumlah daya tampung truk (m3) 362 376 616

3. Jumlah Penduduk (jiwa) 3.215.548 3.299.988 3.351.048

Sumber : Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Kab. Bandung

Strategi yang ditempuh untuk mewujudkan sasaran ini adalah dengan

melaksanakan program dan kegiatan yang berkelanjutan setiap tahunnya.

Tahun 2012 Bidang Kebersihan dan UPTD Pengangkutan Sampah

mempunyai program dan kegiatan sebagai berikut : Program

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan yang meliputi kegiatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 48

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan, Peningkatan

Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan, Sosialisasi

Kebijakan Pengelolaan Persampahan serta Peningkatan Peran Serta

Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah. Program dan kegiatan-kegiatan

tersebut dapat mengurangi timbulan sampah yang semakin hari semakin

tinggi masuk ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Babakan.

Volume produksi sampah tahun 2012 sebesar 6.936 m3/hari, tahun

2011 sebesar 6.655 m3/hari sehingga setiap tahun Dinas Perumahan,

Penataan Ruang dan Kebersihan khususnya Bidang Kebersihan Seksi

Kerjasama Pengelolaan Persampahan melakukan sosialisasi untuk seluruh

masyarakat Kabupaten Bandung. Sedangkan tahun 2010 Program dan

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat mengurangi timbulan sampah

yang semakin hari semakin tinggi masuk ke Tempat Pembuangan Akhir

Sampah (TPA) Babakan sebesar 6.983 m3/hari atau pelayanan

pengangkutan sampah di Kabupaten Bandung rata-rata mencapai 560

m3/hari.

Aspek penilaian Pengelolaan Sampah yang tertuang dalam Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 14/PRT/2010 yang

mengacu pada 2 aspek penilaian yaitu : Tersedianya fasilitas pengurangan

sampah di perkotaan dan Tersedianya sistem penanganan sampah di

pekotaan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 49

Sasaran : Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pencegahan dan

penanggulangan bahaya kebakaran

Persentase cakupan pelayanan bencana kebakaran dan

Persentase Capaian Tingkat waktu Tanggap (respon time rate) daerah

layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan cakupan pelayanan bencana

kebakaran dan capaian respon time rate daerah layanan Wilayah

Manajemen Kebakaran (WMK) Kabupaten Bandung. Indikator dan capaian

kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

No Uraian 2010 2011 2012

1. Jumlah mobil pemadam kebakaran (unit) 7 7 7 2. Jumlah penduduk (jiwa) 3.215.548 3.299.988 3.351.048 3. Luas wilayah (Ha) 176.238,67 176.238,67 176.238,67 4. Jumlah Kejadian Kebakaran (kali) 168 192 220 5. Rasio cakupan pelayanan bencana kebakaran

(%) 30,06 30,06 35,00

6. Rasio Capaian Tingkat waktu Tanggap (respon time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) (%)

32 40 50

Sumber : UPTD DAMKAR Wilayah I, II dan III, Dinas Perumahan, Penataan Ruang

dan Kebersihan Kab. Bandung

Cakupan pelayanan bencana kebakaran yaitu setiap peristiwa yang

disebabkan karena kebakaran dan dapat menimbulkan kerugian material

maupun korban jiwa, cakupan pelayanan bencana kebakaran

mencerminkan berapa persen luas wilayah yang dapat terlayani dalam

penanggulangan kebakaran. Sedangkan Capaian Respon Time Rate daerah

layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) yaitu rasio antara kejadian

kebakaran yang tertangani dalam waktu kurang dari/ sama dengan 15

menit dengan jumlah kejadian kebakaran di WMK. Sesuai dengan target kinerja Meningkatnya cakupan pelayanan bencana

kebakaran sebesar 30 % dan realisasi sebesar 30 % serta Meningkatnya

Capaian Tingkat waktu Tanggap (respon time rate) daerah layanan Wilayah

Manajemen Kebakaran (WMK) sebesar 40 % dan realisasi sebesar 43 %.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 50

Sedangkan tahun 2010 untuk Meningkatnya cakupan pelayanan bencana

kebakaran terealisasi sebesar 30 % dan realisasi 35 % untuk Meningkatnya

Capaian Tingkat waktu Tanggap (respon time rate) daerah layanan Wilayah

Manajemen Kebakaran (WMK). Kondisi diatas menunjukan bahwa

Pemerintah Daerah Khususnya SKPD terkait dalam hal ini UPTD DAMKAR

Wilayah I, II dan III yang membawahi indikator dan program/kegiatan

yang menunjang pencapaian target yang telah ditetapkan dimana masih

terdapat kesenjangan antara sarana dan peralatan Unit Pemadam

Kebakaran dan meningkatnya kesenjangan dalam system penanggulangan

oleh Unit Pemadam Kebakaran Kab. Bandung (Respon time yang tinggi,

tumpulnya efektifitas pemadaman dsb) serta kurangnya kesadaran

masyarakat tentang pencegahan kebakaran dan proteksi kebakaran serta

faktor penyebabnya. Jarak tempuh yang jauh dari pos pemadam turut

memperlambat penanganan kebakaran di lokasi dimana kondisi saat ini

bahwa Luas wilayah Kab. Bandung 176.238,67 Ha dengan 31 kecamatan

dilayani oleh 3 pos pemadam kebakaran wilayah I Soreang Wilayah II

Ciparay dan wilayah III Cicalengka dan 7 mobil pemadam kebakaran

dimana jumlah kejadian kebakaran tahun 2010 sebanyak 168 kali kejadian

dan tahun 2011 sebanyak 192 kejadian sedangkan tahun 2012 sebanyak

220 kali kejadian.

Aspek penilaian Penanggulangan Bencana Kebakaran yang tertuang dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2008

yang mengacu pada 2 aspek penilaian yaitu : Cakupan pelayanan bencana

kebakaran kabupaten/kota dan Tingkat waktu tanggap (response time rate)

daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 51

Sasaran : Meningkatnya Kualitas Perumahan dan Permukiman

(Tersedianya Prasarana dan Sarana Permukiman)

Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas perumahan dan

permukiman. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Persentase Luas Permukiman Tertata

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung,

baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi

sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat

kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Salah satu

masalah yang ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Bandung terkait

dengan permukiman adalah penataan permukiman. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut :

No Uraian 2010 2011 2012

1. Luas area permukiman tertata (Ha)

11.649,05 12.469,50 12.508,50

2. Total luas area permukiman (Ha)

14.297,30 14.297,30 14.297,30

3. Persentase luas permukiman yang tertata

81,84 87,22 87,49

Sumber : Bidang Pengembangan Perumahan, Dinas Perumahan, Penataan Ruang

dan Kebersihan Kab. Bandung

Persentase Kawasan Kumuh

Permukiman dan perumahan layak huni merupakan harapan dan idaman

setiap insan. Pemerintah telah berupaya dalam meningkatkan kualitas hunian

masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah dan kurang mampu

dengan tujuan mendorong masyarakat lain untuk berpartisipasi dan peduli

terhadap masyarakat dengan memperbaiki sarana dan prasarana lingkungan

permukiman dan perumahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 52

No Uraian 2010 2011 2012

1. Luas kawasan kumuh (Ha) - - 595,7

2. Luas wilayah (Ha) 14.297,30 14.297,30 14.297,30

3. Persentase kawasan kumuh (%) - - 4,167

Sumber : Bidang Kawasan, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan

Kabupaten Bandung.

Target kinerja kawasan kumuh adalah 10 % di tahun 2014 (Berdasarkan

SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) dan sampai saat ini

peraturan yang ada adalah Peraturan Bupati No. 14 tahun 2010 tentang

RP4D yang merupakan hasil survai tahun 2008 tidak dijelaskan angka-

angka kawasan kumuh. Sedangkan sebesar 4,167 % di tahun 2012 yang di

ukur dari kegiatan Penetapan Kebijakan dan Strategi Penyelenggaraan

Keserasian Kawasan dan Hunian Berimbang (Pelaksanaan RPKPP) sebagai

tindak lanjut dari program Strategi Pembangunan Permukiman dan

Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) sehingga adanya kesesuaian rencana

pembangunan sesuai dengan RTRW, RP4D dan RPKPP di tahun 2012

dengan kegiatan Penetapan kebijakan dan strategi penyelenggaraan

keserasian kawasan dan hunian berimbang (Penyusunan CAP-RPP dan

RPKPP).

Aspek penilaian Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan pada yang

tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia

Nomor 14/PRT/2010 yang mengacu pada 1 aspek penilaian yaitu :

Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan.

Rasio Tempat Pemakaman Umum

Sasaran ini dimaksudkan untuk melaksanakan Penataan Prasarana TPU

sesuai amanat Permendagri No.9 Thn 2009 tentang Tata Cara Serah terima

Prasarana Sarana dan Utilitas perumahan dan pemukiman dan Peraturan

Daerah Kab. Bandung Nomer 6 tahun 2012 tentang prosedur penyerahan

prasarana, sarana dan utilitas perumahan dari pengembang kepada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 53

Pemerintah Kabupaten Bandung sehingga dapat meningkatkan kualitas

perumahan dan permukiman. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

No Uraian 2010 2011 2012

1. Jumlah Tempat Pemakaman Umum (buah)

133 138 156

2. Luas Tempat Pemakaman Umum (m2)

289.529 291.170 310.395

3. Daya Tampung Tempat Pemakaman Umum (JNSH)

60.077 60.418 64.407

4. Jumlah Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU)

9 9 9

5. Luas Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU)

328.627 328.627 328.627

6. Daya Tampung Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU)

68.190 68.190 68.190

7. Jumlah Tempat Pemakaman 142 147 165

8. Jumlah luas Tempat Pemakaman

618.156 619.797 639.022

9. Jumlah Daya Tampung Tempat Pemakaman

128.267 128.608 132.597

10. Jumlah Penduduk 3.215.548 3.299.988 3.351.048

11. Rasio Tempat Pemakaman Umum Persatuan penduduk

1 : 1 : 18,31 1 : 19,22

Sumber : UPTD Pemakaman dan Pertamanan, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan

Kebersihan Kab. Bandung

Melalui Program pengelolaan areal pemakaman di kegiatan Pemeliharaan

sarana dan prasarana pemakaman yang dilakukan secara berkelanjutan

dari tahun ke tahun untuk areal pemakaman yang sudah diserah terimakan

kepada Pemerintah Daerah dan dikelola oleh UPTD Pemakaman dan

Pertamanan Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan. Tahun

2012 jumlah lokasi TPU sebanyak 156 lokasi, tahun 2011 jumlah lokasi TPU

sebanyak 138 lokasi, tahun 2010 jumlah lokasi TPU sebanyak 133 lokasi.

Sedangkan sampai dengan tahun 2012 jumlah TPBU sebanyak 9 lokasi

yang dikelola oleh yayasan-yayasan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 54

Persentase Rumah Layak Huni

Permukiman dan rumah layak huni merupakan harapan dan idaman setiap

insan. Pemerintah telah berupaya dalam meningkatkan kualitas hunian

masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah dan kurang

mampu, dengan tujuan mendorong masyarakat lain untuk berpartisipasi

dan peduli terhadap sesame warga masyarakat tersebut. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

No Uraian 2010 2011 2012

1. Jumlah rumah layak huni 707.600 711.486 713.351

2. Jumlah rumah tangga 831.988 831.988 831.988

3. Persentase rumah layak huni

85 % 85,52 % 85,74 %

Sumber : Bidang Pengembangan Perumahan, Dinas Perumahan, Penataan Ruang

dan Kebersihan Kab. Bandung

Pencapaian ketersediaan rumah layak huni adalah dengan dilaksanakanya

rehabilitas rumah dan prasarana dasar lingkungan yang tidak layak huni.

Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) periode tahun 2006 – 2009 telah dibangun

sebanyak 2150 unit atau 43 % dari rencana sebanyak 5000 unit di tahun

2010. Tahun 2012 konstruksi rehab RTLH sebanyak 1100 unit penataan

PSU sebanyak 10 paket, tahun 2011 konstruksi rehab RTLH sebanyak 205

unit penataan PSU sebanyak 20 paket, tahun 2010 pengadaan konstruksi

rehab RTLH sebanyak 616 unit penataan PSU sebanyak 3 paket.

Pencapaian layanan rumah layak huni yang terjangkau adalah dengan

dilaksanakanya pembangunan perumahan baik oleh pihak swasta ataupun

pemerintah seperti Rusunawa. Tahun 2011 Kemenpera membangun

rusunawa sebanyak 1 twin blok di Ds. Cangkuang Kec. Rancaekek, tahun

2010 Kementerian Pekerjaan Umum membangun rusunawa sebanyak 3

twin blok di Ds. Baleendah Kec. Baleendah, dan tahun 2009 Kemenpera

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 55

membangun rusunawa sebanyak 1 twin blok di Ds. Baleendah Kec.

Baleendah.

Oleh sebab itu, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan telah

merumuskan strategi dan kebijakan baru yang tertuang dalam Rencana

Strategis (Renstra Dinas tahun 2011 – 2015) yang akan menjadi acuan di

dalam menyusun program/kegiatan dinas.

C. Evaluasi Kinerja Berdasarkan Capaian Target SPM

Evaluasi Kinerja Berdasarkan Capaian Target SPM tahun 2012 yang

dilakukan oleh Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan adalah

sebagai berikut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp)

1. Meningkatnya Kinerja Penataan Ruang

- Tersedianya informasi mengenai data spatial untuk perencanaan ruang

- Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang mmenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal 2 kali setiap disusunya RTR dan program pemanfaatan ruang

- Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital

- Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20 % dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan

35,25%

100 %

35,25%

0,11 %

0

(Tidak ada kegiatan

tahun 2012)

800.000.000,00

- Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran di bidang tata ruang

- Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan IMB

100 %

35 %

137.745.000,00

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 56

2. Meningkatnya prasarana pemerintahan daerah dan pengelolaan bangunan gedung lainnya

- Tersedianya pedoman harga standar bangunan dan lingkungan

100 %

67.500.000,00

3. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

- Meningkatnya cakupan pelayanan bencana kebakaran

- Meningkatnya Capaian Tingkat waktu Tanggap (respon time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

30%

40%

3.207.125.000,00

4. Tercapainya pemenuhan pelayanan air bersih

- Tersedianya akses air minum yang aman melalui sistem penyediaan dengan jarngan perpipaan terlindung dengan kebutuhan pokok minimal 60 lt/orang/hari sebesar 60%

40,75 %

5.603.526.490,00

5. Meningkatkan ketersediaan sistem air limbah setempat

- Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai

- Tersediannya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota

51,15%

1,5%

2.101.270.000,00

70.000.000,00

6. Terwujudnya lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah

- Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotan

- Tersedianya sistem penanganan sampah di pekotaan

3,79 %

12,62 %

200.000.000,00

7. Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman.

- Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan

0,74 %

1.050.000.000,00

- Terlaksananya penataan prasarana TPU sesuai amanat Permendagri No.9 Thn 2009 tentang Tata Cara Serah terima Prasarana, Sarana, dan Utilitas perumahan dan pemukiman

11 % 150.000.000,00

- Cakupan ketersediaan rumah layak huni

- Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau

89,99 %

5,22 %

8.258.150.000,00

8. Meningkatnya Kinerja Aparatur

Peningkatan SPM 10 % per tahun yang meliputi variabel :

20% 2.994.647.500,00

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 57

- Tertib administrasi kepegawaian.

- Tertib administrasi program, evaluasi dan pelaporan.

- Tertib administrasi keuangan.

- Persentase SOP yang diterapkan.

- Persentase SPM yang diterapkan.

- Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti

- Indeks Kepuasan Masyarakat di bidang Perumahan, tata ruang dan kebersihan

Sumber : Rencana Strategis Dinas tahun 2011 – 2015, Standar Pelayanan Minimal, Dokumen Pengelola Anggaran (DPA)

tahun 2012 Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan

‘d. Evaluasi Terhadap Penetapan Kinerja Tahun 2012

Penetapan Kinerja Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan

yang ditetapkan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut :

FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Satuan Kerja Perangkat Daerah : Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Tahun Anggaran : 2012

Sasaran strategis Indikator Kinerja Target Program Anggaran (Rp) (1) (2) (3) (4) (5)

1. Meningkatnya kinerja penataan ruang

- Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten beserta rencana rincinya

- Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan

31,27 %

0,1 %

1. Program Perencanaan Tata Ruang

2. Program Pemanfaatan Ruang

3. Pengendalian Pemanfaatan Ruang

4. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

650.000.000,- (700.000.000,-)

300.000.000,- (1.120.001.500,-)

93.522.500,- (178.522.500,-) 1.394.902.500,-

2. Meningkatnnya prasarana pemerintahan daerah dan pengelolaan bangunan gedung lainnya

- Tersedianya pedoman harga standar bangunan dan lingkungan

100 % Program Pengembangan Perumahan

40.000.000,- (67.500.000,-)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 58

3. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

- Meningkatnya cakupan pelayanan bencana kebakaran

- Meningkatnya capaian tingkat waktu tanggap (respon time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

30 %

40 %

Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

2.997.650.000,- (3.207.125.000,-)

4. Tercapainya pemenuhan pelayanan air bersih

- Tersedianya akses air minum yang aman melalui sistem penyediaan dengan jaringan perpipaan terlindung dengan kebutuhan pokok minimal 60 lt/orang/hari sebesar 60 % (perkotaan+perdesaan)

31 % Lingkungan Sehat Perumahan

4.591.801.490,- (5.603.526.490,-)

5. Meningkatkan ketersediaan sistem air limbah setempat

- Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai

- Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota

51,01 %

1 %

Lingkungan Sehat Perumahan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

1.665.276.000,- (2.101.270.000,-)

6. Terwujudnya lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah

- Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan

- Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan

0,6 %

11,36 %

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

13.729.680.300,- (14.951.931.300,-)

7. Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman

- Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan

- Cakupan ketersediaan rumah layak huni

- Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau

- Terlaksananya penataan prasarana TPU

0,37 %

0,65 % (89,99 %)

0,39 % (5,22 %)

11 %

Pengembangan Perumahan Pengelolaan Areal Pemakaman

18.033.921.750,- (375.000.000,-)

150.000.000,-

8. Meningkatnya kinerja aparatur

Peningkatan SPM 10 % per tahun, meliputi : - Tertib administrasi

kepegawaian

10 % - Pelayanan Administrasi Perkantoran

- Peningkatan Sarana

2.670.702.500,- (2.994.647.500,-)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 59

- Tertib adminnistrasi program, evaluasi dan pelaporan

- Tertib administrasi keuangan

- Persentase SOP yang diterapkan

- Persentase SPM yang diterapkan

- Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti

- Indeks Kepuasan Masyarakat di bidang Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan

dan Prasarana Aparatur

- Peningkatan Disiplin Aparatur

- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

- Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Penetapan Kinerja yang ditetapkan oleh Dinas Perumahan, Penataan Ruang

dan Kebersihan adalah berdasarkan Target Penilaian Standar Pelayanan

Minimal (SPM) tahun 2012 dari 3 Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu

SPM Perumahan yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara

Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomer : 22/PERMEN/M/2008, SPM

Pemerintahan Dalam Negeri yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri

Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 62 Tahun 2008 dan SPM

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang ditetapkan oleh Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor : 14/PRT/2010.

Realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini

:

Realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2012

Sasaran strategis Indikator Kinerja Realisasi Program Realisasi (Rp) (1) (2) (3) (4) (5)

1. Meningkatnya kinerja penataan

- Tersedianya informasi mengenai rencana tata

24,76 %

1. Program Perencanaan Tata Ruang

664.923.500,-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 60

ruang ruang (RTR) wilayah Kabupaten beserta rencana rincinya

- Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan

0,114 %

2. Program Pemanfaatan Ruang

3. Pengendalian Pemanfaatan Ruang

4. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

1.021.217.500,-

177.708.000,-

1.368.819.930,-

5. Meningkatnnya prasarana pemerintahan daerah dan pengelolaan bangunan gedung lainnya

- Tersedianya pedoman harga standar bangunan dan lingkungan

100 % Program Pengembangan Perumahan

67.455.000,-

6. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

- Meningkatnya cakupan pelayanan bencana kebakaran

- Meningkatnya capaian tingkat waktu tanggap (respon time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

35 %

46 %

Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

3.152.509.900,-

7. Tercapainya pemenuhan pelayanan air bersih

- Tersedianya akses air minum yang aman melalui sistem penyediaan dengan jaringan perpipaan terlindung dengan kebutuhan pokok minimal 60 lt/orang/hari sebesar 60 % (perkotaan+perdesaan)

36,04 % Lingkungan Sehat Perumahan

4.856.311.200,-

8. Meningkatkan ketersediaan sistem air limbah setempat

- Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai

- Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota

51,12%

0,012 %

Lingkungan Sehat Perumahan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

2.081.599.600,-

9. Terwujudnya lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah

- Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan

- Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan

2,86 %

10,76 %

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

14.281.619.585,-

10.Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman

- Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan

- Cakupan ketersediaan rumah layak huni

0,37 %

89,99 %

Pengembangan Perumahan

366.095.000,-

8.188.742.500,-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 61

- Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau

- Terlaksananya penataan prasarana TPU

5,22 %

11 %

Pengelolaan Areal Pemakaman

148.224.500,-

11.Meningkatnya kinerja aparatur

Peningkatan SPM 10 % per tahun, meliputi : - Tertib administrasi

kepegawaian - Tertib adminnistrasi

program, evaluasi dan pelaporan

- Tertib administrasi keuangan

- Persentase SOP yang diterapkan

- Persentase SPM yang diterapkan

- Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti

- Indeks Kepuasan Masyarakat di bidang Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan

10 % - Pelayanan Administrasi Perkantoran

- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

- Peningkatan Disiplin Aparatur

- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

- Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

2.909.195.079,-

D. Akuntabilitas Keuangan

1. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang menjadi tanggungjawab Dinas

Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan berupa Hasil Retribusi

Daerah, terdiri atas :

1. Retribusi Pelayanan Persampahan

2. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat

3. Retribusi Sewa Rumah Susun Sewa

4. Retribusi Penyedotan Tinja

5. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Gambaran rencana dan realisasi pendapatan dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 62

No. Jenis Pendapatan Target (Rp.) Realisasi (Rp.) % Capaian

1.

2.

3.

4.

5.

Retribusi Pelayanan Persampahan Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat Retribusi Rumah Susun Sewa Retribusi Penyedotan Tinja Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

2.076.480.000,00

30.000.000,00

211.536.000,00

47.421.000,00

5.195.043.000,00

2.094.002.001,00

9.585.000,00

147.230.000,00

22.102.500,00

6.506.083.426,00

100,84

31,95

69,60

46,61

121,59

J u m l a h 7.716.331.290,00 8.779.002.927,00 113,77

Berdasarkan tabel di atas retribusi yang tidak mencapai target adalah :

a) Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat, dimana target

yang tercapai 31,95 %, yang menjadi faktor penyebab adalah adanya

Peraturan Daerah Nomer 11 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum

yang menghilangkan beberapa potensi pendapatan pemakaman karena

tidak sesuai dengan UU nomer 28 tahun 2009 tentang Pajak dan

retribusi daerah yang tidak memperbolehkan pengenaan retribusi

terhadap : Retribusi izin penyediaan tanah cadangan, Retribusi izin

penyediaan tanah TPBU, Retribusi izin pengadaan tempat penitipan

mayat dan Retribusi izin pengadaan krematorium sehingga target

tersebut tidak tercapai dari target Rp. 30.000.000,00 terealisasi Rp.

9.585.000.000,00

b) Retribusi Sewa Rumah Susun Sewa Balegede Kec. Baleendah, dimana

target yang tercapai sebesar 69,60 % yang menjadi faktor

penyebabnya adalah :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 63

1. Pada saat penentuan target pendapatan pada awalnya diperkiraakan

berasal dari pengelolaan Rusunawa Balegede dan Rusunawa PU di

Baleendah. Namun untuk Rusunawa PU sampai saat ini belum ada

serah terima pengelolaan dari kementerian PU ke pemerintah Kab.

Bandung sehingga sampai saat ini Rusunawa PU di Baleendah belum

dihuni

2. Untuk penghunian kamar yang ditempati sifatnya fluktuatif

(keluar/masuk) sehingga berpengaruh terhadap pencapaian target

pendapatan.

Maka target tersebut tidak tercapai dari target Rp. 211.536.000,00

terealisasi Rp. 147.230.000,00.

c) Retribusi Penyedotan Tinja, dimana target yang tercapai 46,61 %, yang

menjadi faktor penyebab adalah :

1. Kendaraan truk tinja sebagian tidak dapat beroperasi dikarenakan

rusak berat dan adanya persaingan dengan pihak swasta yang

melakukan usaha penyedotan tinja

2. Fasilitas IPLT belum mendukung/masih memerlukan perbaikan untuk

dapat beroperasi dengan baik

3. Daya jangkau pelayanan kurang maksimal karena semua kendaraan

disimpan di pool kantor UPTD Persampahan di Citaliktik sehingga

konsumen yang berada di daerah timur (Kec. Cileunyi, Rancaekek,

Majalaya dan lain-lain tidak terlayani)

Maka kontribusi terhadap PAD tidak tercapai dari target Rp.

47.421.000,00 terealisasi Rp. 22.102.500,00.

2. Anggaran dan Realisasi Belanja

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 64

Untuk kegiatan belanja (belanja tidak langsung dan belanja langsung),

Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan mendapat alokasi biaya

yaitu :

a. Belanja Tidak Langsung, meliputi :

Belanja Pegawai sebesar Rp. 15.861.916.064,50 dan terealisasi sebesar Rp.

15.036.328.372,00 atau 94,80 %, terdiri atas :

Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 13.031.797.000,00 dan terealisasi

sebesar Rp. 12.446.037.372,00 atau 95,51 %,

Tambahan Penghasilan PNS sebesar Rp. 2.444.302.500,00 dan terealisasi

sebesar Rp. 2.315.067.000,00 atau 94,71 %,

Insentif Pemungutan Retribusi Daerah sebesar Rp. 385.816.564,50,00

dan terealisasi sebesar Rp. 275.224.000,00 atau 71,33 %

b. Belanja Langsung sebesar Rp. 53.560.738.540,00 dan terealisasi

sebesar Rp. 48.981.654.715,00 atau 91,45 %, terdiri dari :

3) Belanja Langsung Program dan Kegiatan pada Setiap SKPD sebesar Rp.

2.994.647.500,00 dan terealisasi sebesar Rp. 2.909.195.079,00 atau

97,14 %, terdiri atas :

- Belanja Pegawai sebesar Rp. 422.190.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.

387.030.000,00 atau 91,67 %.

- Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp. 2.317.212.500,00 dan terealisasi

sebesar Rp. 2.275.122.679,00 atau 98,18 %.

- Belanja Modal sebesar Rp. 255.245.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.

247.042.400,00 atau 96,78 %.

4) Belanja Langsung Urusan Wajib SKPD sebesar Rp. 50.566.091.040,00

dan terealisasi sebesar Rp. 45.933.144.636,00 atau 90,83 %, terdiri

atas :

- Belanja Pegawai sebesar Rp. 3.767.296.000,00 dan terealisasi sebesar

Rp. 3.661.702.000,00 atau 97,19 %.

- Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp. 15.361.369.350,00 dan terealisasi

sebesar Rp. 14.611.152.966,00 atau 95,11 %.

- Belanja Modal sebesar Rp. 31.437.425.690,00 dan terealisasi sebesar Rp.

27.799.604.670,00 atau 88,42 %.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 65

Sehingga pencapaian kinerja keuangan belanja total dalah rencana

sebesar Rp. 69.422.654.604,50 terealisasi sebesar Rp. 64.017.983.087,00

atau pencapaian 92.21 %.

Rekapitulasi Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung dan

Belanja Langsung Tahun Anggaran 2012 dapat dilihat pada Tabel berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 66

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 68

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 69

BAB IV

P E N U T U P

1. Keberhasilan

Dalam tahun anggaran 2012, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan

Kebersihan telah berhasil melaksanakan seluruh kegiatan tersebut sesuai

dengan sasaran yang direncanakan, dan bila ditinjau dari segi pembiayaan /

belanja Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan mendapat alokasi

biaya terdiri dari :

Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 15.861.916.064,50 dan terealisasi

sebesar Rp. 15.036.328.372,00 atau 94,80 %.

Belanja Langsung sebesar Rp. 53.560.738.540,00 dan terealisasi

sebesar Rp. 48.981.654.715,00 atau 91,45 %.

Sehingga pencapaian kinerja keuangan dari rencana sebesar Rp.

69.422.654.604,50 terealisasi sebesar Rp. 64.017.983.087,00 atau

pencapaian 92.21 %.

Adapun pencapaian kinerja pada tahun 2012 berdasarkan adalah sebagai

berikut :

1. Cakupan pelayanan air bersih pedesaan sampai dengan tahun 2012

mencapai 10,55 % terhadap daerah pelayanan

2. Penambahan sistem air limbah setempat (komunal) yang memadai di

10 lokasi dengan persentase 53,23 %

3. Cakupan pelayanan sampah di perkotaan sebesar 10,32 %.

4. Rekomendasi Teknis (Rentek) IMB di Kabupaten/Kota sebesar 21.045 unit.

5. Luas RTH sebesar 33,00 Ha dari Luas wilayah Kab. Bandung

6. Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten/kota sebesar 35 %.

7. Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate) daerah layanan Wilayah

Manajemen Kebakaran (WMK) sebesar 40 %. (Jangkauan luas WMK/ Luas

wilayah Kab. Bandung)

8. Persentase luas permukiman yang tertata sebesar 87,48 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 70

9. Persentase kawasan kumuh sebesar 4,167 %

10. Persentase Tempat Pemakaman Umum persatuan penduduk sebesar 4,02

%

11. Persentase rumah layak huni sebesar 82,41 %

12. Rehabilitasi Rumah Tidak Layak huni tahun 2012 mencapai 1.100 unit

2. Permasalahan

Secara umum seluruh sasaran kegiatan belum mencapai 100 %, tetapi bila

dikaitkan dengan sasaran yang diharapkan masih terdapat beberapa

permasalahan diantaranya :

Masih rendahnya cakupan pelayanan air minum (perpipaan dan non

perpipaan) masih rendah tahun 2012 : 20,53 %;

Tidak semua desa memiliki sumber mata air;

Jarak mata air ke daerah pelayanan relatif jauh;

Belum optimalnya pemanfaatan dari jaringan yang telah terbangun oleh

para pengelola air bersih desa;

Keterbatasan dana untuk pengembangan (mengandalkan pendanaan dari

pemerintah/Pemerintah Daerah), operasional dan pemeliharaan SPAM

karena besarnya biaya yang diperlukan untuk pengembangan SPAM;

Masyarakat Kabupaten Bandung belum semua memiliki sarana air limbah

yang memadai;

Masih rendahnya penanganan sistem air limbah skala

komunitas/kawasan/kota (sistem off-site sanitation) di Kabupaten

Bandung;

Kurangnya sarana dan prasarana fasilitas penanganan sampah dan saat

ini Dinas Perumahan Penataan Ruang dan Kebersihan memiliki armada

truk sebanyak 70 unit, 1 diantaranya dalam kondisi rusak berat;

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 71

Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengolahan sampah;

Kurangnya kesadaran masyarakat Kabupaten Bandung dalam melakukan

pengurusan IMB;

Jumlah mobil pemadam kebakaran masih kurang guna mencapai target

capaian SPM (Standar pelayanan minimal);

Jumlah SDM petugas damkar yang tersertifikasi masih sangat kurang guna

mencapai target capaian SPM;

Status kelembagaan pemadam kebakaran yang saat ini masih lemah

dengan terbagi menjadi 3 UPTD (eselon 4), dibandingkan dengan tugas

dan kewenangan dalam pelayanan pencegahan dan penanggulangan

kebakaran;

Belum terimplementasinya RISPK rencana induk sistem proteksi kebakaran

yang telah dimiliki oleh Kabupaten Bandung;

Jumlah kenaikan rumah layak huni dan permukiman layak huni masih

sangat kecil;

Penyelenggaraan penataan ruang belum optimal karena Penyusunan

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan sebagai penjabaran dari Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung belum semua mendapat

persetujuan dari Propinsi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 72

3. Upaya Pemecahan Masalah

Sehingga beberapa upaya yang harus dapat dilaksanakan pada tahun-tahun

mendatang diantaranya :

Meningkatkan prosentase cakupan pelayanan air bersih pedesaan

sehingga prosentase cakupan pelayanan meningkat sesuai sasaran MDG’s,

SPM dan Indikator Kinerja Tahun 2013, dengan mengajukan proposal

bantuan pembangunan ke Pemerintah Pusat dan Pihak swasta;

Untuk desa yang tidak memiliki mata air dibangun sumur dalam atau sumur

dangkal;

Dilakukan pengambilan mata air dari desa lain;

Mengoptimalkan pemanfaatan sumber air baku potensial bagi masyarakat

pedesaan yang memiliki keinginan untuk mengelola dengan baik;

Meningkatkan kapasitas pengelolaan SPAM Perdesaan dan melakukan

bimbingan teknis bagi pengelola SPAM Perdesaan agar lebih profesional;

Revitalisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kota Soreang dan

Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Ds. Cibeet Kecamatan Ibun;

Penambahan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan untuk

menunjang fasilitas pengurangan dan penanganan sampah di perkotaan

dan mengoptimalkan penggunaannya melalui penjadualan ulang

pengangkutan;

Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengolahan sampah

melalui Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan

diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 73

dalam mengelola sampah dengan sistem 3 R, maka diharapkan jumlah

timbulan sampah akan berkurang sampah bisa berkurang dari sumbernya;

Meningkatkan partisipasi masyarakat Kabupaten Bandung dalam

melakukan pengurusan IMB melalui sosialisasi dan melakukan

panggilan/pemberitahuan/teguran-teguran kepada masyarakat yang

sedang membangun sebagai bahan potensi IMB;

Perlunya penambahan mobil pemadam kebakaran secara rutin setiap

tahun guna meningkatkan pelayanan penanggulangan kebakaran;

Perlunya penambahan SDM petugas damkar mengacu pada jumlah mobil

damkar yang dimiliki, dengan standar 1 mobil damkar di butuhkan 6 org

petugas;

Perlunya peningkatan status kelembagaan Instansi Damkar menjadi

institusi yang mandiri (satuan atau kantor) guna meningkatkan peran

serta pelayanan penanggulangan kebakaran;

Perlunya implementasi RISPK dengan pembuatan Peraturan Bupati tentang

RISPK yang selanjutnya dapat dikaitkan dengan program dan kegiatan di

RPJMD Kabupaten Bandung;

Rehabilitasi RTLH dan penanganan kawasan kumuh agar dilaksanakan

berkelanjutan pada setiap tahun;

Mendorong pihak propinsi agar Rencana Detail Tata Ruang Kawasan

(RDTRK) memperoleh rekomendasi gubernur yang selanjutnya akan

segera diproses ke BKPRN (Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional).