11
Daftar Isi Halaman Judul ……………………………………………………………………………………. i Kata Pengantar ……………………………………………………………..…………………….. ii Daftar Isi …………………………………………………………………………………………….. iii BAB I. Pendahuluan ……………………………………………………………………........... 1 BAB II. Isi Bahasan ...................................................... ...................................................... 2 Manusia ...................................................... .............................................................. ......... 2 A. Hakikat Manusia ...................................................... ................................................ 3 B. Martabat Manusia ...................................................... ............................................. 4 C. Tanggung Jawab Manusia ...................................................... ............................ 6 BAB III. Penutup....................................................... ........................................................... 8 A. Kesimpulan ………………………………………………………………….................. 8 Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………... 9

Daftar Isi

  • Upload
    hajimex

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

azx

Citation preview

Page 1: Daftar Isi

Daftar IsiHalaman Judul

……………………………………………………………………………………. i

Kata Pengantar ……………………………………………………………..

…………………….. ii

Daftar Isi

…………………………………………………………………………………………….. iii

BAB I. Pendahuluan ……………………………………………………………………...........

1

BAB II. Isi Bahasan ............................................................................................................ 2

Manusia ............................................................................................................................. 2

A.    Hakikat Manusia ...................................................................................................... 3

B.    Martabat Manusia ................................................................................................... 4

C.        Tanggung Jawab Manusia .................................................................................. 6

BAB III. Penutup.................................................................................................................. 8

A.    Kesimpulan ………………………………………………………………….................. 8

Daftar Pustaka

…………………………………………………………………………………... 9

 

BAB I PENDAHULUAN

Berbicara dan berdiskusi tentang manusia selalu menarik. Karena selalu menarik,

maka masalahnya tidak pernah selesai dalam artia tuntas. Manusia merupakan makhluk yang

paling menakjubkan, makhluk yang unik multi dimensi, serba meliputi, sangat terbuka, dan

mempunyai potensi yang agung.

Manusia dalam pandangan kebendaan (materialis) hanyalah merupakan sekepal tanah

di bumi. Dari bumi asal kejadiannya, di bumi dia berjalan, dari bumi dia makan dan kedalam

bumi dia kembali.

Dalam pandangan orang yang beriman, manusia itu makhluk yang mulia dan

terhormat pada sisi Tuhan. Manusia diciptakan Tuhan dalam bentuk yang amat baik, sesudah

itu ditiup Roh ke dalam tubuhnya, para malaikat disuruh sujud (memberi hormat) kepadanya.

Tuhan memberi manusia ilmu pengetahuan dan kemauan, dijadikan khalifah (penguasa) di

Page 2: Daftar Isi

bumi dan menjadi pusat kegiatan di alam ini. Segala apa yang ada di langit dan di bumi,

semuanya bekerja untuk kepentingan manusia, dan kepadanya di berikan nikmat lahir dan

batin.

Al-Qur'an memberi keterangan tentang manusia dari banyak seginya, Dari ayat-ayat

Al-Qur’an, dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk fungsional yang bertanggung

jawab, pada surat al-Mu'minun ayat 115 Allah bertanya kepada manusia sebagai berikut :

"Apakah kamu mengira bahwa kami menciptakan kamu sia-sia, dan bahwa kamu tidak akan

dikembalikan kepada Kami?"

Dari ayat ini, menurut Ahmad Azhar Basyir, terdapat tiga penegasan Allah yaitu [1]

manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, [2] manusia diciptakan tidak sia-sia, tetapi berfungsi,

dan [3] manusia akhirnya akan dikembalikan kepada Tuhan, untuk

mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang dilakukan pada waktu hidup di dunia ini,

dan perbuatan itu tidak lain adalah realisasi daripada fungsi manusia itu sendiri.

BAB II ISI BAHASAN

v MANUSIA

Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan

dengan makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara

logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita

bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri.

Bukan hanya itu saja pengertian manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk

pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu

bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk

sosial.

Adapun beberapa definisi manusia menurut para ahli, yaitu :

·         ABINENO J. I

Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang

terbungkus dalam tubuh yang fana".

·         UPANISADS

Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan

fisik.

·         I WAYAN WATRA

Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.

Page 3: Daftar Isi

·         OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY

Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan

manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam

pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.

A.   Hakikat Manusia

Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah,

alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang

memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang

telah diberikan Allah Swt.

Manusia menurut pandangan al-Quran, al-Quran tidak menjelaskan asal-usul kejadian

manusia secara rinci. Dalam hal ini al-Quran hanya menjelaskan mengenai prinsip-prinsipnya

saja. Ayat-ayat mengenai hal tersebut terdapat dalam surat Nuh 17, Ash-Shaffat 11, Al-

Mukminuun 12-13, Ar-Rum 20, Ali Imran 59, As-Sajdah 7-9, Al-Hijr 28, dan Al-Hajj 5.

Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan

bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.

Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari tanah, umumnya dipahami

secara lahiriah. Hal ini itu menimbulkan pendapat bahwa manusia benar-benar dari tanah,

dengan asumsi karena Tuhan berkuasa , maka segala sesuatu dapat terjadi. Ayat-ayat yang

menerangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah tidak berarti bahwa semua unsure kimia

yang ada dalam tanah ikut mengalami reaksi kimia.

Dalam penciptaannya manusia dibekali dengan beberapa unsure sebagai kelengkapan

dalam menunjang tugasnya. Unsur-unsur tersebut ialah : jasad ( al-Anbiya’ : 8, Shad : 34 ).

Ruh (al-Hijr 29, As-Sajadah 9, Al-anbiya’ :91 dan lain-lain); Nafs (al-Baqarah 48, Ali Imran

185 dan lain-lain ) ; Aqal ( al-Baqarah 76, al-Anfal 22, al-Mulk 10 dan lain-lain); dan Qolb

( Ali Imran 159, Al-Ara’f 179, Shaffat 84 dan lain-lain ). Jasad adalah bentuk lahiriah

manusia, Ruh adalah daya hidup, Nafsu adalah jiwa , Aqal adalah daya fakir, dan Qolb

adalah daya rasa. Di samping itu manusia juga disertai dengan sifat-sifat yang negatif seperti

lemah ( an-Nisa 28 ), suka berkeluh kesah ( al-Ma’arif 19 ), suka bernuat zalim dan ingkar

( ibrahim 34), suka membantah ( al-kahfi 54 ), suka melampaui batas ( al-‘Alaq 6 ) suka

terburu nafsu ( al-Isra 11 ) dan lain sebagainya. Hal itu semua merupakan produk dari nafsu ,

sedang yang dapat mengendalikan kecenderungan negatif adalah aqal dan qolb.

Dengan demikian al-Quran tidak berbicara tentang proses penciptaan manusia

pertama. Yang dibicarakan secara terinci namun dalam ungkapan yang tersebar adalah proses

terciptanya manusia dari tanah, saripati makanan, air yang kotor yang keluar dari tulang sulbi,

Page 4: Daftar Isi

alaqah, berkembang menjadi mudgah, ditiupkannya ruh, kemudian lahir ke dunia setelah

berproses dalam rahim ibu.

B.     Martabat Manusia

Martabat saling berkaitan dengan maqam, maksud nya adalah secara dasarnya maqam

merupakan tingkatan martabat seseorang hamba terhadap khalikNya, yang juga merupakan

sesuatu keadaan tingkatannya seseorang sufi di hadapan tuhannya pada saat dalam perjalanan

spritual dalam beribadah kepada Allah Swt. Maqam ini terdiri dari beberapa tingkat atau

tahapan seseorang dalam hasil ibadahnya yang di wujudkan dengan pelaksanaan dzikir pada

tingkatan maqam tersebut, secara umum dalam thariqat naqsyabandi tingkatan maqam ini

jumlahnya ada 7 (tujuh), yang di kenal juga dengan nama martabat tujuh, seseorang hamba

yang menempuh perjalanan dzikir ini biasanya melalui bimbingan dari seseorang yang alim

yang paham akan isi dari maqam ini setiap tingkatnya, seseorang hamba tidak di benarkan

sembarangan menggunakan tahapan maqam ini sebelum menyelesaikan atau ada hasilnya

pada riyadhah dzikir pada setiap maqam, ia harus ada mendapat hasil dari amalan pada

maqam tersebut.

Tingkat martabat seseorang hamba di hadapan Allah Swt mesti melalui beberapa

proses sebagai berikut :

1. Taubat;

2. Memelihara diri dari perbuatan yang makruh, syubhat dan apalagi yang haram;

3. Merasa miskin diri dari segalanya;

4. Meninggalkan akan kesenangan dunia yang dapat merintangi hati terhadap tuhan yang

maha esa;

5. Meningkatkan kesabaran terhadap takdirNya;

6. Meningkatkan ketaqwaan dan tawakkal kepadaNya;

7. Melazimkan muraqabah (mengawasi atau instropeksi diri);

8. Melazimkan renungan terhadap kebesaran Allah Swt;

9. Meningkatkan hampir atau kedekatan diri terhadapNya dengan cara menetapkan

ingatan kepadaNya;

Page 5: Daftar Isi

10. Mempunyai rasa takut, dan rasa takut ini hanya kepada Allah Swt saja.

Dengan melalui latihan di atas melalui amalan dzikir pada maqamat, maka seseorang

hamba akan muncul sifat berikut :

1. Ketenangan jiwa;

2. Harap kepada Allah Swt;

3. Selalu rindu kepadaNya dan suka meningkatkan ibadahnya;

4. Muhibbah, cinta kepada Allah Swt.

Untuk mendapatkan point di atas, seseorang hamba harus melalui beberapa tingkatan

maqam di bawah ini, tetapi melaluinya adalah amalan dzikir pada maqam yang 7 (tujuh),

adapun hasilnya akan dapat di uraikan dengan beberapa maqam sifat, yaitu :

Taubat;

Zuhud;

Sabar;

Syukur;

Khauf (takut);

Raja’ (harap);

Tawakkal;

Ridha;

Muhibbah.

C.   Tanggung Jawab Manusia

Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu,

juga merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab,

mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan.

Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia.

Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki

sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia

Page 6: Daftar Isi

akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan

diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab.

Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda,

Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Tanggung jawab juga

berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

·         Macam-Macam Tanggung Jawab

a.      Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri

Manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai mana kehidupan manusia

mempunyai beban dan tanggung jawab masing-masing.

b.      Tanggung jawab terhadap keluarga

Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota

keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.

c.       Tanggung jawab terhadap masyarakat

Pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan

kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus

berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini

merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota

masyarakat yang lain agar dapat melangsunggkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.

d. Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara

Suatu kenyataan bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu

negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-

norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya

sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kan kepada

negara.

e. Tanggung jawab terhadap Tuhan

Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan

manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab

suci melalui berbagai macam agama.

Page 7: Daftar Isi

BAB III PENUTUP

A.       Kesimpulan

Manusia telah dianugrahi potensi yang sempurna untuk hidup di dunia, yaitu akal,

nafsu, dan qalbu. Akal diarahkan kepada alam melalui proses tafakur, sehingga manusia

dapat menguasai ilmu dan teknologi sebagai pelaksanaan tugas kekhalifahannya, dan

manusia mempunyai hakikat, martabat, serta tanggung jawab nya masing-masing. Sementara

qalbu yang diarahkan kepada penghayatan firman-firman Allah melalui proses dzikir

melahirkan keimanan sebagai bentuk pelaksanaan tugas ke-abdullah-annya.

Penggunaan potensi akal secara terpisah dari qalbu akan melahirkan materialisme yang

kering dan hampa. Sementara penggunaan qalbu terpisah dari akal melahirkan mistisisme

yang statis dan beku. Karena itu, seluruh potensi yang dimiliki manusia semestinya

digunakan secara terpadu. Keterpaduan dalam penggunaan potensi dan tugas tersebut akan

mewujudkan sosok manusia yang utuh dan sempurna.

Daftar PustakaTrianto. 2006. Wawasan Ilmu Alamiah Dasar. Surabaya : Prestasi Pustaka.

Muchsin, dkk. 1984. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta : Bulan Bintang.

Page 8: Daftar Isi

Sauri Sofyan. 2004. Pendidikan Agama Islam. Bandung : Alfabeta.

http://ratrismart.blogspot.com/2010/04/pengertian-manusia.htmlhttp://carapedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html

http://wadahsufiyah.blogspot.com/2011/07/pengertian-maqam-dan-martabat.html

http://bacaebookgratis.wordpress.com/2011/06/03/9-manusia-dan-tanggung-jawab-2/