Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Daftar IsiTable of Contents
Teknologi Sistem InformasiInformation Systems Technology
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Rencana StrategisStrategic Plan
Peristiwa PentingSignificant Events
Tanggung Jawab Laporan TahunanResponsibility of the Annual Report
Profil Dewan KomisarisProfile of Board of Commissioners
Profil DireksiProfile of Board of Directors
Kepala DivisiDivision Heads
Struktur OrganisasiOrganization Structure
Tim ManajemenManagement Team
Jaringan Unit KerjaNetwork Unit
Sekilas Bank Jasa JakartaBank Jasa Jakarta at a Glance
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Laporan Presiden KomisarisReport of the President Commissioner
Laporan Presiden DirekturReport of the President Director
Visi dan MisiVision and Mission
Tinjauan KeuanganFinancial Review
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Produk & LayananProduct & Services
Tanggung Jawab SosialSocial Responsibilities
Manajemen RisikoRisk Management
2
3
4
6
8
9
15
30
31
33
56
57
59
60
61
62
63
65
66
67
68
Bank Jasa Jakarta secara perlahan tapi pasti telah berhasil membangunreputasi sebagai bank yang berkembang dengan baik, solid dan sehat.Kemampuan Bank Jasa Jakarta menjaga kelanjutan kinerja yang baik ditengah lingkungan yang penuh tantangan, telah terbukti dan terujikehandalannya. Penerapan filosofi bisnis dan tatanan nilai yang ditanamkanoleh Pemegang Saham serta penerapan manajemen risiko secara konsisten,telah memberikan inspirasi dalam keberhasilan kinerja Bank Jasa Jakartaselama ini dan menjamin tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan dimasamendatang.
Di akhir tahun 2015 ini, Bank Jasa Jakarta mencatatkan MODAL INTI lebihdari Rp 1 Triliun dan menempatkan Bank Jasa Jakarta sebagai Bank KategoriBUKU 2. Pemenuhan Modal Inti diatas Rp 1 triliun tersebut, merupakanwujud komitmen dari Pemegang Saham untuk pengembangan Bank JasaJakarta kedepan. Dengan permodalan yang kuat, maka Bank Jasa Jakartamemiliki kemampuan dalam mengelola risiko, mengembangkan teknologiinformasi, serta memberikan peluang bagi Bank Jasa Jakarta untuk melakukanekspansi bisnis dan terus tumbuh secara berkelanjutan (sustainable growth).
Kinerja Bank Jasa Jakarta yang baik selama ini membuktikan kemampuandan komitmen Bank Jasa Jakarta untuk melakukan transformasi dalam petaperbankan di Indonesia. Kondisi tersebut menjadi modal dasar bagi BankJasa Jakarta untuk melangkah ke depan dalam memanfaatkan potensi danpeluang bisnis perbankan yang ada untuk mencapai kinerja terbaik.
Atas penilaian kinerja yang telah dicapai selama ini, Bank Jasa Jakarta diTahun 2015 ini mendapatkan beberapa penghargaan (award) dari lembagaindependen, antara lain:1. Titanium Trophy Infobank Awards 2015 dari Majalah InfoBank
sebagai Bank Berkinerja “Best of The Best” selama 18 tahunberturut-turut.
2. Indonesia Banking Award 2015 dari Majalah Tempo dan IndonesiaBanking School sebagai “The Most Reliable Bank” dan “The MostEfficient Bank”.
Didukung jaringan kantor yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 11 Kantor CabangPembantu dan 3 Kantor Kas serta penyediaan jaringan ATM yang tergabungdalam jaringan Prima yang tersebar di seluruh kota besar Indonesia, BankJasa Jakarta berkomitmen untuk menyediakan layanan yang dapat menjawabkebutuhan finansial nasabah.
Dalam menghadapi tingkat persaingan dan tantangan kedepan, sesuai denganvisi Menjadi Bank Ritel yang Andal dan Terpercaya, Bank Jasa Jakarta memilikikeyakinan positif untuk melangkah ke depan dengan memanfaatkan potensidan peluang bisnis perbankan yang ada untuk mencapai kinerja terbaik.
Bank Jasa Jakarta is slowly but surely has managed to build a reputation asa well developed bank, solid and soundness . Bank Jasa Jakarta's ability tosustain the good performance amid challenging environment, has been provenand tested. Implementation of business philosophy and value system instilledby the Shareholders and the implementation of risk management consistentlyhas inspired in the successful performance of Bank Jasa Jakarta during thistime and ensure high levels of sustainable growth in the future.
At the end of 2015, Bank Jasa Jakarta's CORE CAPITAL recorded more thanRp. 1 Trillion and put Bank Jasa Jakarta as a BUKU 2 Bank Category.Compliance core capital above Rp 1Trillion, is a manifestation of the commitmentof the Shareholders for the future development of Bank Jasa Jakarta. Withstrong capital, the Bank Jasa Jakarta has the ability to manage risks,development of information technology, as well as providing opportunities forBank Jasa Jakarta for business expansion and continue to grow in a sustainablemanner.
Good performance of Bank Jasa Jakarta proves the capability and commitmentof Bank Jasa Jakarta to perform the transformation in the banking forum inIndonesia. This condition is a basic capital for the Bank Jasa Jakarta to stepforward in exploiting the potential of the banking and business opportunitiesthat exist to achieve the best performance.
On assessment performance has been achieved so far, Bank Jasa Jakartain 2015 received several awards from independent institutions, such as:1. Titanium Trophy Infobank Awards 2015 from Infobank magazine as
a bank with the performance "Best of the Best" for 18 consecutive years.2. Indonesia Banking Award 2015 from Tempo magazine and the Indonesian
Banking School as "The Most Reliable Bank" and "The Most EfficientBank".
Supported by networking office that consists of one Head Office, 11 BranchOffices and 3 Cash Offices and the provision of network ATMs belonging tothe Prima network spread across major cities of Indonesia, Bank Jasa Jakartais committed to providing services that can answer customers' financial needs.
Facing the competition and challenges ahead, suitable with the vision ofRetail Bank Become a Reliable and Trustworthy, Bank Jasa Jakarta has apositive belief to move forward by utilizing the potential and opportunitiesexisting banking business to achieve the best performance.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 20152
Sekilas Bank Jasa JakartaBank Jasa Jakarta at a Glance
INDONESIA BANKING AWARD 2015(TEMPO MEDIA GROUP & IBS)w The Most Reliable Bankw The Most Efficient Bank
Keterangan/ Description Jumlah Saham/ Total Shares %
PT Widya Raharja Dharma PT Adikarta Graha
JUMLAH/ TOTAL
PEMEGANG SAHAM/ SHAREHOLDERS
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Pemegang saham pengendali adalah keluarga Iskandar Widyadi melalui PT Widya Raharja Dharma dan PT Adikarta Graha.Ultimate shareholders is the family of Iskandar Widyadi through PT Widya Raharja Dharma and PT Adikarta Graha.
NERACATotal AsetKredit - GrossKredit - NettoCKPNSimpanan
GiroTabunganDeposito Berjangka
Ekuitas
PERHITUNGAN LABA RUGIPendapatan BungaBeban BungaLaba Sebelum PajakLaba Bersih
RASIO KEUANGAN UTAMACAR dengan memperhitungkan risiko kreditCAR dengan memperhitungkan risiko kredit,operasional dan risiko pasarNPL - GrossNPL - NettoReturn on Assets (ROA)Return on Equity (ROE)Net Interest MarginBiaya Operasional/ Pendapatan OperasionalLoan to Deposit Ratio (LDR)Giro Wajib Minimum
BALANCE SHEETTotal AssetsLoan - GrossLoan - NetAllowance for Impairment LossesDeposits :
Demand DepositsSaving DepositsTime Deposits
Equity
INCOME STATEMENTInterest IncomeInterest ExpensesIncome Before TaxNet Income
FINANCIAL RATIOS HIGHLIGHTSCAR with credit risk chargeCAR with credit, operational andmarket risk chargeNPL - GrossNPL - NettoReturn on Assets (ROA)Return on Equity (ROE)Net Interest MarginOperating Expanses/ Operating RevenuesLoan to Deposit Ratio (LDR)Reserve Requirements
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 3
Catatan/ Note :Posisi 31 Desember 2014 disajikan kembali setelah penyesuaian transisi PSAK no.24 (Revisi 2013).Period of 31 December 2014 was restated after the transition adjustment of PSAK no.24 (Revised 2013).
KETERANGAN 2015 2014 2013 2012 2011
4.148.096 2.830.952 2.801.511
29.441 3.394.405
377.251 250.045
2.767.109 689.935
369.554 200.287 107.414 80.768
25,99 %20,98 %
0,37 %0,31 %2,80 %
13,34 %4,36 %
72,75 %83,40 %8,05 %
4.384.849 3.199.916 3.194.822
5.094 3.565.153
385.029 304.524
2.875.600 750.966
366.813 195.351 110.092 82.476
25,83 %20,58 %
0,36 %0,26 %2,57 %
13,14 %3,97 %
72,96 %89,76 %8,05 %
5,098,278 3,689,916 3,688,125
1,791 4,127,299
494,260 327,130
3,305,909 836,730
457,337 285,416 97,804 73,086
26.74%23.37%
0.13%0.09%2.04%9.82%3.59%
79.41%89.40%8.05%
4.710.6243.484.4623.480.146
4.3163.884.661
427.192309.090
3.148.379757.077
385.053221.407111.77383.276
26,68 %22,84 %
0,10 %0,02 %2,46 %
12,26 %3,59 %
73,41 %89,70 %8,05 %
5,346,502 3,776,890 3,767,294
9,596 4,224,328
430,255 339,692
3,454,381 1,062,197
502,924 296,226 120,780 90,100
31.73%28.15%
0.30%0.06%2.36%
10.63%4.02%
77.11%89.41%7.55%
jutaan Rupiah/ million Rupiah
DESCRIPTION
496.384 203.616
700.000
70,91 %29,09 %
100,00 %
“Bank Jasa Jakarta mencatatkan Modal Inti lebih dari Rp 1 Triliun dan menempatkanBank Jasa Jakarta sebagai Bank Kategori BUKU 2. Penambahan Modal Inti tersebutberasal dari Setoran Modal dari Pemegang Saham dan hasil dari penilaian kembaliaktiva tetap.”
“Bank Jasa Jakarta recorded a core capital of more than Rp. 1 trillion and put theBank Jasa Jakarta as a BUKU 2 Bank Category. Addition of Core Capital is derivedfrom Capital Deposit of Shareholders and the results of the revaluation of fixedassets.“
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 20154
Laporan Presiden KomisarisReport of the President Commissioner
Dear Shareholder,
During 2015, the Indonesian economy is still affected by the negative impactsof the weakening global economy and macro-economic challenges in thecountry. Indonesian economic slowdown is reflected in the performance ofthe Indonesian banking industry experienced a decrease in credit quality andslowing credit growth and third party funds.
In the middle of these conditions, Bank Jasa Jakarta still be able to maintainits position as a solid and healthy bank in 2015. Bank Jasa Jakarta hasconsistently implemented policies aimed careful to maintain credit quality,maintaining strong capital and liquidity position to manage healthy. By utilizingsolid liquidity position, Bank Jasa Jakarta able to distribute quality loan withpriority to customers who have a good track record.
The positive results achieved during the year 2015 as reflected in the growthof profit before tax of 23,49% to Rp.120 billion, Minimum Capital Adequacyratio/ CAR at 28,15% and the ratio of loans to deposits (Loan to Deposit ratio-LDR) stood at 89,41%, is within a healthy target range. Meanwhile, the rateof return on assets (Return on Assets - ROA) stood at 2,36% and return onequity (Return on Equity - ROE) of 10,63% with the gross NPL ratio of 0,30%is controlled.
From the capital, at the end of 2015, the Bank Jasa Jakarta recorded a corecapital of more than Rp. 1 trillion and put the Bank Jasa Jakarta as a BUKU2 Bank Category. Addition of Core Capital is derived from Capital Deposit ofShareholders (Fresh Money) and the results of the revaluation (revaluationof fixed assets). Fulfillment of core capital above Rp.1 trillion, is a manifestationof the commitment of the shareholders to the future development of BankJasa Jakarta. With strong capital, the Bank Jasa Jakarta has the ability to
Pemegang Saham yang terhormat,
Selama tahun 2015, perekonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh dampaknegatif atas melemahnya ekonomi global dan berbagai tantangan makro-ekonomi di dalam negeri. Melambatnya perekonomian Indonesia tercerminpada kinerja industri perbankan Indonesia yang mengalami penurunan kualitaskredit maupun perlambatan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga.
Ditengah kondisi tersebut, Bank Jasa Jakarta tetap mampu berhasilmempertahankan posisinya yang solid dan sehat pada tahun 2015. BankJasa Jakarta secara konsisten telah menerapkan kebijakan yang berhati-hatiyang diarahkan untuk mempertahankan kualitas kredit, menjaga permodalanyang kuat dan mengelola posisi likuiditas yang sehat. Dengan memanfaatkansolidnya posisi likuiditas, Bank Jasa Jakarta mampu menyalurkan kredit yangberkualitas dengan prioritas kepada nasabah yang mempunyai rekam jejakyang baik.
Hasil positif yang telah dicapai selama tahun 2015 tersebut antara laintercermin dari pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 23,49% menjadRp 120 miliar, rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum/KPMM sebesar28,15% dan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio-LDR) tercatat sebesar 89,41%, berada dalam kisaran target yang sehat.Sementara itu, tingkat pengembalian atas aset (Return on Assets – ROA)tercatat sebesar 2,36% dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return onEquity – ROE) sebesar 10,63% disertai dengan rasio NPL gross yang terkendalisebesar 0,30%.
Dari aspek permodalan, di akhir tahun 2015 ini, Bank Jasa Jakarta mencatatkanModal Inti lebih dari Rp 1 Triliun dan menempatkan Bank Jasa Jakarta sebagaiBank Kategori BUKU 2. Penambahan Modal Inti tersebut berasal dari SetoranModal dari Pemegang Saham (Fresh Money) dan hasil dari penilaian kembaliaktiva tetap (revaluasi aktiva tetap). Pemenuhan Modal Inti diatas Rp 1 triliuntersebut, merupakan wujud dari komitmen dari Pemegang Saham untukpengembangan Bank Jasa Jakarta kedepan. Dengan permodalan yang kuat,
Iskandar WidyadiPresiden Komisaris/ President Commissioner
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 5
Iskandar WidyadiPresiden Komisaris/ President Commissioner
maka Bank Jasa Jakarta memiliki kemampuan dalam mengelola risiko,mengembangkan teknologi informasi, serta memberikan peluang bagi BankJasa Jakarta untuk melakukan ekspansi bisnis dan terus tumbuh secaraberkelanjutan.
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris secara aktif telah menjalankanfungsi pengawasan terhadap pengelolaan Bank yang dilakukan oleh Direksi.Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan, Dewan Komisarisberpendapat bahwa Direksi telah menjalankan peran dan fungsinya denganbaik dan kami menilai bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh Direksiselaras dengan pandangan Dewan Komisaris. Sepanjang tahun, Direksi danDewan Komisaris melakukan komunikasi secara aktif dalam mengambilberbagai tindakan untuk menghadapi berbagai tantangan, serta untukmemanfaatkan berbagai peluang bisnis yang ada.
Dewan Komisaris dan Direksi beserta seluruh karyawan memiliki komitmenyang tinggi untuk mewujudkan tata kelola yang baik sebagaimana tercermindari penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dalam setiap kebijakan,antara lain transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dankewajaran. Upaya-upaya Bank Jasa Jakarta dalam menerapkan tata kelolaperusahaan yang baik ini telah menciptakan landasan yang kokoh bagipertumbuhan usaha dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, berdasarkan hasilself-assessment terhadap pelaksanaan GCG di Bank Jasa Jakarta selamatahun 2015 menghasilkan peringkat komposit dengan predikat “Baik.”
Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menilai bahwa rencana kerja yangdisusun oleh Direksi Bank Jasa Jakarta ke depan, telah mempertimbangkanberbagai peluang bisnis sekaligus risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank JasaJakarta. Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa dengan prospek usaha danrencana kerja strategis Bank Jasa Jakarta tersebut, akan mendorong BankJasa Jakarta menjadi lebih sehat dan lebih solid di masa-masa mendatang.
Atas nama Dewan Komisaris, kami ingin menyampaikan rasa terima kasihkepada semua pemegang saham, nasabah, mitra bisnis, karyawan danseluruh pemangku kepentingan. Keberhasilan yang telah dicapai oleh BankJasa Jakarta selama tahun 2015 tidak mungkin terwujud tanpa dukunganyang berkesinambungan dari berbagai pihak tersebut. Dewan Komisarismenghargai kerja keras dan pengelolaan Bank Jasa Jakarta yang efektif danefisien oleh Direksi, sehingga dapat mempertahankan stabilitas dan kinerjakeuangan yang solid sepanjang tahun 2015. Terima kasih juga kami sampaikankepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, atas bimbingan dandukungan yang telah diberikan kepada Bank Jasa Jakarta. Kami yakin bahwadengan komitmen dan dukungan semua pihak, kami akan terus tumbuh danberkembang untuk meraih pencapaian yang lebih baik di tahun-tahunmendatang.
manage risks, development of information technology, as well as providingopportunities for Bank Jasa Jakarta for business expansion and continue togrow in a sustainable manner.
Throughout 2015, the Board of Commissioners has actively exercises oversightof the management of the Bank conducted by the Board of Directors. Basedon the results of monitoring that has been done, the Board believes that theDirectors have their functions and roles well and we assessed that the stepsundertaken by the Board of Directors in line with the views of the Board ofCommissioners. Throughout the year, the Board of Directors and the Boardof Commissioners to communicate actively in taking measures to face thechallenges and to take advantage of business opportunities that exist.
Board of Commissioners and Board of Directors and all employees have astrong commitment to achieve good governance as reflected in the applicationof the principles of good governance in any policies, such as transparency,accountability, responsibility, independence and fairness. Bank Jasa Jakarta'sefforts in implementing good corporate governance has created a solidfoundation for business growth from year to year. Therefore, based on theresults from self-assessment of the implementation of GCG in Bank JasaJakarta during 2015 obtain composite with "Good"rating.
Overall, the Board of Commissioners considers that the work plan preparedby the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta forward, has to considervarious business opportunities at the same time the risks faced by the BankJasa Jakarta. Board of Commissioners believes that the business prospectsand strategic work plan of the Bank Jasa Jakarta, will encourage the BankJasa Jakarta become healthier and more solid in the future.
On behalf of the Board of Commissioners, we would like to express ourgratitude to all our shareholders, customers, business partners, employeesand stakeholders. The success that has been achieved by the Bank JasaJakarta during 2015 is not possible without the ongoing support of variousparties. The Board of Commissioners appreciates the hard work and themanagement of Bank Jasa Jakarta effective and efficient by the Board ofDirectors, in order to maintain stability and solid financial performancethroughout 2015. Thanks also go to the Financial Services Authority and BankIndonesia, for the guidance and support that has been given the Bank JasaJakarta. We are confident that with the commitment and support of all parties,we will continue to grow and develop to achieve better outcomes in the yearsto come.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 20156
Laporan Presiden DirekturReport of the President Director
Pemegang Saham yang terhormat,
Perekonomian Indonesia dan industri perbankan Indonesia menghadapitantangan yang tidak mudah di tahun 2015. Ditengah tantangan perlambatanperekonomian global dan Indonesia, Bank Jasa Jakarta berhasilmempertahankan pertumbuhan yang positif di tahun 2015. Hal ini tidakterlepas dari upaya dan pendekatan bisnis yang berhati-hati di tengahketidakpastian lingkungan usaha dan mengambil langkah-langkah pencegahanuntuk mengelola dan meminimalisasi eksposur risiko. Di akhir tahun 2015,Bank Jasa Jakarta mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif dengan rasiokredit bermasalah (Non Performing Loans – NPL) yang rendah sertatetap mampu menjaga posisi likuiditas dan permodalan yang kokoh.
Menutup tahun 2015, Bank Jasa Jakarta membukukan Kredit dan Dana PihakKetiga masing-masing sebesar Rp 3,78 triliun dan Rp 4,22 triliun, ataumeningkat masing-masing 2,36% dan 2,35% dibandingkan dengan periodeyang sama tahun sebelumnya. Kualitas kredit Bank dapat terjaga denganbaik, dimana rasio NPL Gross tercatat sebesar 0,30%, di bawah rata-rataindustri perbankan sebesar 2,5%. Meskipun disadari bahwa kredit bermasalahini merupakan lagging indicator, dan masih memiliki kemungkinan akanmeningkat sehingga berpotensi memberikan tekanan terhadap kinerja Bank,namun peningkatan tersebut diperkirakan masih dalam tingkat yang terkendalisesuai risk appetite Bank. Sementara itu, rasio kecukupan modal (CapitalAdequacy Ratio – CAR) mencapai 28,15%, lebih tinggi dari persyaratanminimum yang ditetapkan oleh Otoritas. Pencapaian rasio kecukupan modaltersebut tidak terlepas dari setoran modal (fresh money) dari PemegangSaham dan hasil revaluasi aktiva tetap yang menempatkan Bank Jasa Jakartamenjadi Bank Kategori BUKU 2.
Bank Jasa Jakarta menyadari akan pentingnya Tata Kelola Perusahaan yangBaik dalam mendukung kinerja bisnis serta memberi nilai tambah bagi seluruhpemangku kepentingan. Direksi dan Dewan Komisaris beserta seluruhkaryawan Bank memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan sebuahorganisasi yang transparan, akuntabel, bertanggung jawab, wajar danindependen. Selama tahun 2015, koordinasi dan interaksi antara DewanKomisaris dan Direksi terpelihara dengan baik berdasarkan prinsip tata kelolayang baik secara terbuka dan dinamis dalam diskusi serta membuat keputusan
Dear Shareholder,
Indonesia's economy and banking industry faces a challenge that is not easyin 2015. Amid the challenges of the global economic slowdown and Indonesia,Bank Jasa Jakarta managed to maintain positive growth in 2015. This cannot be separated from the efforts and approach to business are cautious inthe middle the uncertainty of the business environment and take preventivemeasures to manage and minimize risk exposure. At the end of 2015, BankJasa Jakarta positive credit growth recorded by the NPL (Non-PerformingLoans) are low and remain able to maintain the liquidity and capital positionis solid.
Closing the year 2015, Bank Jasa Jakarta posted Credit and third party fundsamounting to Rp. 3,78 trillion and Rp. 4,22 trillion, or an increase of respectively2,36% and 2,35% compared with the same period the previous year. Bankloan quality can be maintained, where the Gross NPL ratio stood at 0,30%,below the industry average of 2,5%. Although we recognize that these problemloans is a lagging indicator, and still have the possibility to be increased sothat the potential to put pressure on the Bank's performance, but the increaseis expected to remain within manageable level appropriate risk appetite ofthe Bank. Meanwhile, the Capital Adequacy Ratio - CAR reached 28,15%,higher than the minimum requirements set by the Authority. Achievement ofthe capital adequacy ratio can not be separated from the capital injection(fresh money) of the Shareholders and the revaluation of fixed assets whichput Bank Jasa Jakarta into BUKU 2 Bank Category.
Bank Jasa Jakarta realizes the importance of Good Corporate Governancein support of business performance and provide added value for all stakeholders.The Board of Directors and the Board of Commissioners and all the Bank'semployees have a strong commitment to achieve an organization that istransparent, accountable, responsible, fair and independent. During 2015,coordination and interaction between the Board of Commissioners and Boardof Directors are well maintained by the principles of good governance in anopen and dynamic discussions and make decisions that are useful for the
“Ditengah tantangan perlambatan perekonomian global dan Indonesia, Bank JasaJakarta berhasil mempertahankan pertumbuhan yang positif di tahun 2015. Halini tidak terlepas dari upaya dan pendekatan bisnis yang berhati-hati di tengahketidakpastian lingkungan usaha dan mengambil langkah-langkah pencegahanuntuk mengelola dan meminimalisasi eksposur risiko.”
“Amid the challenges of the global economic slowdown and Indonesia, Bank JasaJakarta managed to maintain positive growth in 2015. This can not be separatedfrom the efforts and approach to business are cautious in the middle the uncertaintyof the business environment and take preventive measures to manage and minimizerisk exposure”
Handrie WirawanPresiden Direktur/ President Director
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 7
Handrie Wirawan Presiden Direktur/ President Director
yang berguna bagi keseluruhan bank termasuk stakeholder secara umum.Berkenaan dengan pelaksanaan seluruh aspek GCG, Direksi menyampaikanpenghargaan atas peran yang dijalankan oleh Komite-Komite dalam membantuimplementasi tugas-tugas Direksi. Semua komite telah melakukan tugasnyadengan baik untuk memastikan semua strategi bisnis telah dijalankan sesuaidengan yang ditetapkan.
Dalam hal tingkat kesehatan Bank, Bank Jasa Jakarta telah melakukanpenilaian sendiri tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatanrisiko (Risk Base Bank Rating/ RBBR) selama tahun 2015 dengan hasil masukdalam peringkat komposit 2 dan secara umum mencerminkan kondisi Bankyang sehat.
Dalam hal manajemen risiko, Bank Jasa Jakarta terus menerapkan kerangkamanajemen risiko yang kuat, antara lain melalui perbaikan metodologipenentuan risk appetite dan risk tolerance serta memperkuat budaya risikodi seluruh jenjang organisasi melalui berbagai pelatihan yang konsisten.Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self-asessment), pada tahun 2015peringkat profil risiko Bank Jasa Jakarta adalah “low to moderate”. Peringkatprofil risiko tersebut merupakan hasil penilaian dari peringkat risiko inheren“low to moderate” dan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko“satisfactory”.
Manajemen memahami sepenuhnya bahwa keberadaan dan keberhasilanBank Jasa Jakarta dalam mengembangkan bisnis tidak dapat dipisahkan daridukungan dan hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitarnya.Kepedulian Bank Jasa Jakarta untuk berkontribusi bagi masyarakat sekitardiwujudkan dalam program-program tanggung jawab sosial. Bank Jasa Jakartasecara aktif memberi kontribusi kepada masyarakat sekitarnya melalui aktivitastanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). CSRBank Jasa Jakarta yang dilakukan antara lain dalam bentuk kegiatan sosialuntuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan/ataumeringankan beban masyarakat seperti memberikan bantuan beras, bantuanpemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, donor darah secara rutin danlainnyal.
Menghadapi tahun 2016, Direksi dan jajaran Manajemen Bank Jasa Jakartatetap optimis atas prospek ekonomi Indonesia dan industri perbankan di masamendatang. Meskipun, kondisi perekonomian global dan Indonesia belumsepenuhnya pulih, namun Direksi dan Manajemen Bank Jasa Jakartamempunyai keyakinan bahwa Bank Jasa Jakarta saat ini telah berada di jaluryang benar (on the right track) dan akan terus melakukan ekspansi bisnisdan tumbuh secara berkelanjutan. Dengan didukung struktur permodalanyang kuat, kepemimpinan dan penerapan strategi yang baik, Bank JasaJakarta akan senantiasa mencapai kinerja yang baik guna menjaga momentumpertumbuhan di masa-masa mendatang.
Akhir kata, atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan sertadukungan segenap Nasabah, Pemegang Saham, Otoritas Jasa Keuangandan Bank Indonesia. Terima kasih juga kami sampaikan kepada segenapkaryawan atas kerja kerasnya selama ini dan para pemangku kepentinganlainnya atas segala dukungan dan kepercayaan yang senantiasa diberikansehingga memungkinkan Bank Jasa Jakarta terus tumbuh dan berkembangsecara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi stakeholders dariwaktu ke waktu.
entire bank, including stakeholders in general. With regard to the implementationof all aspects of corporate governance, the Board of Directors expressedappreciation for the role undertaken by the Committees in assisting theimplementation of tasks of the Board of Directors. All the committee has donea good job to make sure all business strategies have been implemented inaccordance with established.
In the case of the Bank, Bank Jasa Jakarta has conducted its own assessmentof the bank by using a risk approach (Risk Base Bank Rating/ RBBR) for2015 with the results included in the composite rate 2 and broadly reflectsthe healthy condition of the bank.
In terms of risk management, Bank Jasa Jakarta continues to implementstrong risk management framework, including through improvement ofmethodology of determining risk appetite and risk tolerance and strengthenthe risk culture at all levels of the organization through consistent training.Based on the results of the self-assessment, in 2015 rank Bank Jasa Jakarta'srisk profile is "low to moderate". Traveler risk profile is the result of anassessment of the inherent risk rating of "low to moderate" and "satisfactory"ratefrom quality of risk management.
Management fully understands that the existence and success of the BankJasa Jakarta in developing the business can not be separated from thesupport and a harmonious relationship with the surrounding community.Concern Bank Jasa Jakarta to contribute to the surrounding communityembodied in the programs of social responsibility. Bank Jasa Jakarta activelycontribute to the surrounding community through the activities of corporatesocial responsibility (Corporate Social Responsibility). CSR Bank Jasa Jakartaare among others in the form of social activities to help improve the welfareof local communities and / or alleviate the burden on society as provide riceaid, medical assistance and free medical examinations, regular blood donorand others.
Facing 2016, the Board of Directors and the Board of Management of BankJasa Jakarta remains optimistic over the outlook for the Indonesian economyand the banking industry in the future. Although global economic conditionsand Indonesia has not fully recovered, but the Board of Directors andManagement of Bank Jasa Jakarta have confidence that the Bank JasaJakarta today has been on the right track (on the right track) and will continueto expand the business and grow sustainably. With the support of strongcapital structure, leadership and implementing a good strategy, the Bank JasaJakarta would continue to achieve good performance in order to maintain thegrowth momentum in the future.
Finally, on behalf of the Board of Directors, we thank him profusely and highappreciation for the trust and support of all Customers, Shareholders, theFinancial Services Authority and Bank Indonesia. Thanks also go to allemployees for their hard work during this time and other stakeholders fortheir support and trust are always given so as to enable the Bank Jasa Jakartacontinues to grow and develop in a sustainable and provide added value forstakeholders from time to time.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 20158
Visi dan MisiVision and Mission
w Menjalankan usaha perbankan yang sehat dengan berpedoman pada prinsipkehati-hatian
w Menyediakan layanan perbankan yang berkualitas dan menjangkau kepentinganpengusaha/ masyarakat
w Meningkatkan stakeholder value
w Performing a sound banking business based on prudential principle
w Providing quality banking services and reach out to the interests of employers/community
w Increasing stakeholder value
VisiVision
MisiMission
Menjadi Bank Ritel yang Andal dan Terpercaya
To become a reliable and trustworthy retail Bank
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 9
Tinjauan kinerja keuangan ini berdasarkan Laporan Keuangan BankJasa Jakarta yang telah disusun dan disajikan sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia. Semua informasi dalam laporankeuangan tersebut telah dimuat secara lengkap dan benar dan tidakmengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidakmenghilangkan informasi atau fakta material. Laporan keuangan BankJasa Jakarta telah diaudit oleh auditor independen KAP HendrawinataEddhy Siddharta & Tanzil a member of Kreston International danmemperoleh opini wajar tanpa pengecualian dalam semua hal yangmaterial.
HASIL USAHADitengah kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan, pada tahun2015 Bank Jasa Jakarta kembali mencatat kinerja keuangan yangsolid, ditopang oleh pertumbuhan berkualitas di bidang penyalurankredit maupun penghimpunan dana serta terjaganya permodalan danlikuiditas pada posisi yang sehat.
Bank Jasa Jakarta berhasil mempertahankan posisi likuiditas yangsolid dengan ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar3,35% menjadi Rp 4,22 triliun pada tahun 2015 dibandingkan posisitahun 2014 sebesar Rp 4,13 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredittercatat sebesar 3,36% menjadi Rp 3,77 triliun pada tahun 2015dibandingkan dengan posisi tahun 2014 sebesar Rp 3,69 triliun.Peningkatan kredit ini mampu mendukung peningkatan total asetsehingga bertumbuh sebesar 4,87% menjadi Rp 5,35 triliun padatahun 2015 dibandingkan dengan posisi tahun 2014 sebesar Rp 5,09triliun. Penerapan prinsip penyaluran kredit secara hati-hati telahmemungkinkan Bank Jasa Jakarta untuk mempertahankan rasio kreditbermasalah (Non Performing Loans - NPL) di bawah 1% darikeseluruhan portofolio kredit. Dengan terjaganya keseimbangan antarapertumbuhan portofolio kredit dan dana pihak ketiga, Bank JasaJakarta berhasil menjaga rasio kredit terhadap dana pihak ketiga(Loan to Deposit Ratio – LDR) pada level yang aman sebesar 89,41%,di tengah kondisi likuiditas yang ketat.
Pendapatan Bunga BersihPenghasilan bunga bersih meningkat sebesar 20,80% menjadiRp198,34 miliar pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014sebesar Rp 164,19 miliar. Kenaikan penghasilan bunga bersih ini tidakberpengaruh terhadap marjin bunga bersih (NIM) yang mencapaisebesar 4,02%. Rata-rata tingkat suku bunga kredit tahun 2015mencapai 11,76% atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2014yang mencapai 11,28%. Sementara rata-rata tingkat suku bungadeposito tahun 2015 mencapai 8,19% atau menurun dibandingkandengan tahun 2014 yang mencapai 8,46.%.
Pendapatan bunga selama tahun 2015 mencapai Rp 502,92 miliar,meningkat dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp 457,34 miliar.
Overview of financial performance is based on the financial statementsof Bank Jasa Jakarta which have been prepared and presented inaccordance with Financial Accounting Standards in Indonesia. Allinformation contained in the financial statements is complete andcorrect and do not contain information or material facts that are nottrue, and do not omit material information or facts. Bank Jasa Jakarta'sfinancial statements were audited by independent auditor HendrawinataEddhy Siddharta & Tanzil a member of Kreston International andobtain an unqualified opinion in all material respects.
OPERATING RESULTSAmid slowing economic conditions, in 2015 the Bank Jasa Jakartaagain recorded solid financial performance, driven by growth in qualityin the field of lending and fund raising as well as the preservation ofcapital and liquidity in a healthy position.
Bank Jasa Jakarta managed to maintain a solid liquidity position,sustained by the growth of third party funds by 3,35% to Rp. 4,22trillion in 2015 compared to the position in 2014 to Rp. 4,13 trillion.Meanwhile, credit growth was recorded at 3,36% to Rp. 3,77 trillionin 2015 compared to the position in 2014 to Rp. 3,69 trillion. Creditenhancement is able to support an increase in total assets thus grewby 4,87% to Rp. 5,35 trillion in 2015 compared to the year 2014amounting to Rp. 5,09 trillion. The application of the principle of lendingcautiously Bank Jasa Jakarta has made it possible to maintain theNPL (Non Performing Loans - NPL) below 1% of the overall loanportfolio. With the preservation of the balance between the growth ofthe loan portfolio and third party fund, Bank Jasa Jakarta managedto maintain the ratio of loans to deposits (Loan to Deposit Ratio -LDR) at a safe level of 89.41%, amid tight liquidity conditions.
Net interest incomeNet interest income increased by 20,80% to Rp. 198,34 billion in 2015compared to 2014 amounting to Rp. 164,19 billion. The increase innet interest income have no effect on the net interest margin (NIM),which reached 4,02%. The average loan interest rate in 2015 reached11,76%, an increase compared to 2014, which reached 11,28%.Meanwhile, the average interest rate on deposits in 2015 reached8,19%, down compared to 2014 which reached 8,46.%.
Interest income for 2015 reached Rp. 502,92 billion, an increasecompared to 2014 which reached Rp. 457,34 billion. Meanwhile,
Tinjauan KeuanganFinancial Review
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201510
Grafik Pendapatan dan Beban BungaInterest Income and Expenses Graphic
(jutaan Rupiah/ million Rupiah)
Pendapatan bungaInterest Income
Beban BungaInterest Expenses
Pendapatan Bunga - BersihInterest Income - Net
2014 2015
457.337
293.151
164.186
502.924
304.587
198.337
Pendapatan OperasionalPendapatan Operasional selama tahun 2015 mencapai Rp 9,42 miliaratau menurun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 11,48 miliar.
Beban OperasionalBeban operasional selama tahun 2015 mencapai Rp 81,84 miliar ataumeningkat dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 79,73 miliar,sejalan dengan peningkatan biaya tenaga kerja khususnya terkaitdengan kewajiban imbalan pasca kerja serta biaya-biaya lain antaralain iuran tahunan dari Otoritas Jasa Keuangan. Pencapaianpendapatan (beban) operasional ini berdampak pada rasio BebanOperasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional yangmencapai 77,11%.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) mengacukepada penerapan regulasi PSAK 50 dan 55 yang berlaku sejak 1Januari 2010, dinilai secara individual maupun kolektif di dalamportofolio kredit. CKPN yang dibentuk Bank Jasa Jakarta per 31Desember 2015 mencapai Rp 9,59 miliar atau meningkat dibandingkandengan tahun 2014 yang mencapai sebesar Rp 1,79 miliar, sejalandengan peningkatan kredit bermasalah sebagaimana tercermin daripencapain rasio NPL pada tahun 2015 sebesar 0,30% gross atau0,06% net.
Operating incomeOperating income for 2015 reached Rp. 9,42 billion, dropped comparedto 2014 amounting to Rp. 11,48 billion.
Operating ExpensesOperating expenses for the year 2015 reached Rp. 81,84 billion, anincrease compared to 2014 amounting to Rp. 79,73 billion, in line withthe increase in labor costs, especially related to post-employmentbenefit obligations and other costs include annual contributions fromthe Financial Services Authority , Achievement income (expense)impact on the operating ratio of Operating Expenses compared withoperating income reaching 77,11%.
Allowance for Impairment Losses (CKPN)Allowance for impairment losses (CKPN) refers to the application ofIAS 50 and 55 regulations in force since 1 January 2010, assessedindividually or collectively in the loan portfolio. CKPN formed BankJasa Jakarta per 31 December 2015 reached Rp. 9,59 billion, anincrease compared with 2014 which reached Rp. 1,79 billion, in linewith the increase in nonperforming loans as reflected in the achievementof the 2015 NPL ratio of 0,30% 0,06% gross or net.
interest expense for the year 2015 reached Rp. 304,59 billion, alsoincreased compared to 2014 which reached Rp. 293,15 billion. Withthe achievement of this profitability, Return On Assets (ROA) stoodat 2,36% and Return on Equity (ROE) stood at 10,63%.
Sementara itu, beban bunga selama tahun 2015 mencapai Rp 304,59miliar, juga meningkat dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp293,15 miliar. Dengan pencapaian profitabilitas ini, tingkat pengembalianatas aset (Return on Assets – ROA) tercatat sebesar 2,36% dantingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity – ROE) tercatatsebesar 10,63%.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 11
Grafik Pendapatan dan Beban Operasional LainnyaOther Operating Income and Other Operating Expenses Graphic
(jutaan Rupiah/ million Rupiah)
Pendapatan Operasional LainnyaOther Operating Income
Beban Operasional LainnyaOther Operating Expenses
Beban Operasional Lainnya - BersihOther Operating Expenses - Net
2014 2015
88.583
101.758
13.176
74.865
90.424
15.559
Laba Sebelum PajakLaba sebelum pajak mencapai Rp. 120,78 miliar atau meningkat daritahun sebelumnya sebesar Rp. 97,80 miliar. Peningkatan laba inisejalan dengan semakin meningkatnya margin suku bungasebagaimana tercermin dari peningkatan NIM sebagai akibat daripenerapan manajemen suku bunga yang efektif.
POSISI KEUANGANTotal AktivaPada 31 Desember 2015, total aktiva Bank Jasa Jakarta mencapaiRp. 5,35 triliun atau meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesarRp. 5,09 triliun. Pertumbuhan total aset tersebut dari sisi pasivadidukung oleh kenaikan dana pihak ketiga serta pertumbuhan ekuitasyang berasal dari penambahan modal disetor dan hasil revaluasiaktiva tetap.
KreditPertumbuhan kredit Bank Jasa Jakarta yang mencapai 3,36% berkatkontribusi dari semua jenis penggunaan kredit, baik kredit modal kerja,kredit investasi maupun kredit konsumsi. Penyaluran kredit modalkerja selama tahun 2015 mencapai Rp. 977,98 miliar atau meningkat18,20% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesarRp.87,39 miliar dan untuk kredit investasi mencapai Rp.1.548,27 miliaratau meningkat 3,53% apabila dibandingkan dengan tahun 2014sebesar Rp.1.495,49 miliar. Sedangkan untuk kredit konsumsi menurun8,52% menjadi Rp. 1.250,63 miliar dibandingkan dengan tahun 2014yang mencapai Rp. 1.367,04 miliar.
Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit selama tahun 2015ditujukan kepada Kredit Investasi yang memberikan kontribusi terbesaryaitu 40,99%, diikuti oleh Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerjamasing-masing sebesar 33,11% dan 25,89% dari total kredit.
Profit before taxProfit before tax reached Rp.120,78 billion, increased from the previousyear amounting to Rp. 97,80 billion. The profit increase is in line withthe increase of the interest rate margin as reflected in the increasein NIM as a result of the application of the effective interest ratemanagement.
FINANCIAL POSITIONTotal assetsOn 31 December 2015, total assets of Bank Jasa Jakarta reachedRp. 5,35 trillion, an increase from the previous year amounting toRp. 5,09 trillion. The growth of the total assets of the liabilities sideis supported by the increase in third party funds and equity growthcoming from additional paid-in capital and revaluation of fixed assets.
LoansBank Jasa Jakarta credit growth, which reached 3,36% thanks to thecontribution of all types of credit use, good working capital credit,investment credit and consumption credit. Working capital loandisbursements during the year 2015 reached Rp. 977.98 billion, anincrease 18,20.% when compared to the previous year of Rp. 87,39billion and investment loans reached Rp.1.548,27 billion, an increase3,53% when compared to 2014 amounting to 1.495,49 billion. As forconsumer credit decreased 8,52% to Rp. 1.250,63 billion, comparedwith 2014 which reached Rp. 1.367,04 billion.
Based on the type of use, lending during 2015 addressed to theInvestment Credit that gives the largest contribution at 40.99%, followedby consumer credit and working capital credit respectively 33.11%and 25,89% of total loans.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201512
Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi/ Loan by Economic Sector(jutaan Rupiah/ million Rupiah)
Sektor Ekonomi Nominal % Economic Sector
Pertanian, Perburuan dan KehutananPerikananPertambangan dan PenggalianIndustri PengolahanListrik, Gas dan AirKonstruksiPerdagangan Besar dan EceranPenyediaan Akomodasi dan Makan MinumTransportasi, Pergudangan dan KomunikasiPerantara KeuanganReal Estate, Usaha Persewaan dan Jasa PerusahaanJasa PendidikanJasa Kesehatan dan Kegiatan SosialJasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan LainnyaJasa Perorangan yang Melayani Rumah TanggaRumah TanggaLain-lainTotal
26.2076.534
14.446396.195
1.956200.863928.151251.937234.636
11.007317.15332.10471.28133.504
2851.250.261
3703.776.890
0,69 %0,17 %0,38 %
10,49 %0,05 %5,32 %
24,57 %6,67 %6,21 %0,29 %8,40 %0,85 %1,89 %0,89 %
0,01 %33,10 %0,01 %
100,00 %
Agriculture, hunting and forestryFishingMining and excavationManufacturingElectricity, gas and waterConstructionWholesale and RetailAccomodation and food and baveragesTransportation, warehousing and communicationsFinancial IntermediaryReal estate, leasing services and servicing companiesEducational servicesHealth and social servicesServices in social, art culture, recreation andother individual servicesIndividual services to householdsHouseholdsOthersTotal
Jenis KreditType of Loan
InvestasiInvestment
KonsumsiConsumer
Modal KerjaWorking Capital
33,11 %
40,99 %
25,89 %
Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit selama tahun 2015tumbuh pada hampir semua sektor, portofolio kredit kepada sektorrumah tangga memberikan kontribusi sebesar 33,10% dari total kredit.Pada umumnya, sektor rumah tangga ini meliputi kredit untuk tujuanpenggunaan konsumsi, antara lain KPR, KPM, dll. Sementara itu,untuk sektor perdagangan besar dan eceran memberikan kontribusisebesar 24,57% terhadap total kredit dan sektor real estate, usahapersewaan dan jasa perusahaan memberikan kontribusi 8,40% daritotal kredit.
Penyaluran kredit ke sektor UMKM selama tahun 2015 mencapai31,32%, masing-masing untuk kredit usaha mikro sebesar 0,87%,kredit usaha kecil sebesar 2,31% dan kredit usaha menengah 96,82%.
Based on the economic sector, the loan portfolio during 2015 grewin almost all sectors, the portfolio of credit to the household sectoraccounted for 33,10% of total loans. In general, the household sectorinclude the use of credit for consumption purposes, including mortgage,car loan, etc. Meanwhile, for the wholesale and retail trade sectoraccounted for 24,57% of total loans and real estate, leasing andservices company contributes 8,40% of total loans.
Lending to the SME sector for 2015 reached 31,32%, respectively formicro loans of 0,87%, small business loans of 2,31% and 96,82%medium enterprise credit.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 13
Kualitas Kredit/ Loan Quality(dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah)
LancarDalam Perhatian KhususKurang LancarDiragukanMacetTotal Kredit yang DiberikanTotal NPLNPL (%)
CurrentSpecial MentionSubstandardDoubtfulLossTotal LoansTotal NPLNPL (%)
3.679.84685.686
255131
10.9723.776.890
11.3580,30%
97,43 %2,27 %0,01 %0,00 %0,29 %
100,00 %
Keterangan 2014 % 2015 % Description
3.604.955 80.198 2.731
296 1.736
3.689.9164.763
0,13%
97,70 %2,17 %0,08 %0,01 %0,05 %
100,00 %
Thanks to the consistency of the lending policies based on the principleof prudence, at the end of 2015, Bank Jasa Jakarta managed tomaintain credit quality, with the ratio of non-performing loans (NPLGross) 0,30% and 0,06% Net NPLs. Achievement of this in additionto lower NPL compared to the NPL of the banking industry in general,but still far from the maximum limit set by the NPL indication of BankIndonesia at 5%.
Berkat konsistensi terhadap kebijakan penyaluran kredit berdasarkanprinsip kehati-hatian, di akhir tahun 2015, Bank Jasa Jakarta berhasilmempertahankan kualitas kredit, dengan rasio kredit bermasalah(NPL Gross) sebesar 0,30% dan NPL Net 0,06%. Pencapaian NPLini selain lebih rendah dibandingkan dengan NPL industri perbankansecara umum, tetapi juga masih jauh dari batas maksimal indikasiNPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.
SecuritiesThe value of securities held by the Bank Jasa Jakarta for investmentpurposes in the form of Bank Indonesia Certificates of Deposit,Government Securities, Indonesia Retail Bond and Shariah Securitiesreached Rp. 232,42 billion and securities purchased for resale toRp.86,15 billion. Of the total securities for investment purposes, whichis classified as held to maturity amounted to Rp.49,81 billion and therest are categorized as available for sale. Investing in these securitiesin accordance with the policy defined by Management, Third PartyFunds that have been collected but not yet fully disbursed to credit,temporarily placed in secure financial instruments and generate agood return.
Fund raisingIn times of economic slowdown, the financing position of Bank JasaJakarta solid successfully maintained with third party funds at the endof 2015 stood at Rp. 4,22 trillion, an increase of 3,35% compared tothe previous year. The increase in third party funds was driven byincreased 3,84 % Savings and deposits increased 4,49%.
Based on its composition, deposits contributed 81,77% to total thirdparty funds, followed by demand and saving deposits respectively10,19% and 8,04%. While based on the time period, not a shift in thecomposition of the majority of the funding.
EquityTotal equity at the end of 2015 to reach Rp. 1.062,19 billion, anincrease from the previous period amounting to Rp. 836,73 billion.
Surat BerhargaNilai surat berharga yang dimiliki Bank Jasa Jakarta untuk tujuaninvestasi berupa Sertifikat Deposito Bank Indonesia, Surat UtangNegara, Obligasi Ritel Indonesia dan Surat Berharga Syariah Negaramencapai Rp 232,42 miliar dan surat berharga yang dibeli untuk dijualkembali mencapai Rp 86,15 miliar. Dari total surat berharga untuktujuan investasi tersebut, yang dikategorikan sebagai dimiliki hinggajatuh tempo sebesar Rp 68,67 miliar dan sisanya dikategorikan sebagaitersedia untuk dijual. Penempatan dana dalam surat berharga inisesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Manajemen,Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun namun belum sepenuhnyadisalurkan ke kredit, untuk sementara ditempatkan dalam instrumenkeuangan yang aman dan menghasilkan return yang baik.
Penghimpunan DanaDi masa perlambatan ekonomi, posisi pendanaan Bank Jasa Jakartayang solid berhasil dipertahankan dengan dana pihak ketiga padaakhir tahun 2015 tercatat sebesar Rp 4,22 triliun, meningkat 3,35%dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya. Kenaikan Dana PihakKetiga tersebut didorong oleh Tabungan yang meningkat 3,84% danDeposito yang meningkat 4,49%.
Berdasarkan komposisinya, Deposito berjangka memberikan kontribusi81,77% terhadap total Dana Pihak Ketiga, disusul Giro dan Tabunganmasing-masing 10,19% dan 8,04%. Sementara berdasarkan jangkawaktunya, belum terjadi pergeseran komposisi mayoritas pendanaan.
EkuitasTotal ekuitas per akhir 2015 mencapai Rp.1.062,19 miliar ataumeningkat dari periode sebelumnya sebesar Rp. 836,73 miliar.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201514
The increase in equity was primarily due to the addition of the paid-up mode of Rp. 20 billion and revaluation of fixed assets amountingto Rp. 125 billion.
KPMMCapital management policy aims to ensure that the Bank Jasa Jakartahas a strong capital to support the Bank's business developmentstrategy now and ensure sustainable growth in the future. This policyis also established by considering the capital requirements set byregulators. The capital adequacy ratio/ minimum capital requirement(Capital Adequacy Ratio - CAR) after taking into account credit risk,market risk and operational risk reached 28,15% increase comparedwith the previous period, which reached 23,37%. Achievement of thisCAR is still far above the minimum level required by Bank Indonesiaat 9% - <10%.
Lending Rate (Prime Lending Rate)Bank Indonesia requires all commercial bank conducting conventionalbusiness in Indonesia to report and publish Lending Rate (primelending rate) in Rupiah. The application of transparency of informationon the prime lending rate is one attempt to provide clarity to customersand allows customers to assess the benefits and costs of loans offeredby the bank. In addition, the prime lending rate is also working toimprove good governance and encourage healthy competition in thebanking industry, among others through the creation of market discipline(market discipline) better. The prime lending rate per December 2015for corporate and retail loans amounted to 11,65% and for mortgageloans and non-mortgage amounted to 11,40%. Information SBDKBank Jasa Jakarta can be seen in publications in each office and/ orthe website of Bank Jasa Jakarta.
Lending Limit (LLL)LLL parties related to the Bank, its oustanding reached Rp. 38,17billion, or just 0,03.% of Capital Bank, or 0,01% of total loans.Achievement percentage is still below the maximum limit set by BankIndonesia at 10% of the entire capital and loans granted to relatedparties are classified in the category of CURRENT.
Komposisi/ Composition
Deposito Berjangka/ Time Deposits
Giro/ Demand Deposits
Tabungan/ Saving Deposits
8,04 %
10,19 %
81,77 %
Peningkatan ekuitas terutama disebabkan oleh penambahan modadisetor sebesar Rp.20 miliar dan hasil revaluasi aktiva tetap sebesarRp.125 miliar.KPMMKebijakan pengelolaan modal bertujuan untuk memastikan bahwaBank Jasa Jakarta memiliki modal yang kuat dalam mendukungstrategi pengembangan usaha Bank saat ini dan memastikanpertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang. Kebijakan inijuga disusun dengan memperhatikan persyaratan permodalan yangditentukan oleh regulator. Rasio kecukupan modal/ kewajibanpenyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio - CAR) setelahmemperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasionalmencapai 28,15% meningkat dibandingkan dengan periodesebelumnya yang mencapai 23,37%. Pencapaian CAR ini masih jauhdiatas level minimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar9% - <10%.
Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK)Bank Indonesia mewajibkan seluruh Bank Umum yang melaksanakankegiatan usaha secara konvensional di Indonesia untuk melaporkandan mempublikasikan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dalam Rupiah.Penerapan transparansi informasi mengenai SBDK merupakan salahsatu upaya untuk memberikan kejelasan kepada nasabah danmemudahkan nasabah dalam menilai manfaat dan biaya atas kredityang ditawarkan oleh bank. Selain itu, SBDK juga berupaya untukmeningkatkan good governance dan mendorong persaingan yangsehat dalam industry perbankan antara lain melalui terciptanya disiplinpasar (market discipline) yang lebih baik. SBDK per Desember 2015untuk kredit korporasi dan ritel sebesar 11,65% dan untuk kredit KPRmaupun non KPR sebesar 11,40%. Informasi SBDK Bank Jasa Jakartadapat dilihat pada publikasi di setiap kantor dan/atau website BankJasa Jakarta.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)BMPK Pihak yang terkait dengan Bank, oustanding-nya mencapaiRp 38,17 miliar atau hanya 0,03 % dari Modal Bank atau 0,01% daritotal kredit yang diberikan. Pencapaian prosentase tersebut masih dibawah batas maksimal yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar10% dari modal dan seluruh kredit yang diberikan kepada pihak terkaittersebut tergolong dalam kategori LANCAR.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 15
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Bank Jasa Jakarta realize that the implementation of good corporategovernance (GCG) is a must in order to maintain the company'ssustainability in the long term and maximize the value of the company.Implementation of corporate governance is an important factor inmaintaining the trust of the shareholders and stakeholders of the BankJasa Jakarta. It was felt more and more important with the increasingbusiness risks and challenges faced by the banking industry.
Through the application of the principles of good corporate governance(GCG) Bank Jasa Jakarta is expected to be a going concern is ahealthy and competitive. On the basis of the foregoing view, BankJasa Jakarta is committed to continue to improve the implementationof the principles of good corporate governance in accordance withthe provisions of the legislation in force.
Bank Jasa Jakarta has conducted its own assessment on theimplementation of good governance of each semester in accordancewith the provisions of SEBI No. 15/15/DPNP Year 2013 concerningImplementation of Good Corporate Governance (GCG) for CommercialBanks. Rating 3 aspects of governance, namely governance structure,governance process and governance outcomes at 11 FactorsAssessment GCG implementation, namely:1. The implementation of the duties and responsibilities of the Board
of Commissioners;2. Implementation of duties and responsibilities of the Board of
Directors;3. Completion and implementation of the Committee;4. Handling conflicts of interest;5. Implementation of compliance;6. Application of the internal audit function;7. Implementation of external audit function;8. Implementation of risk management including internal control;9. Provision of funds to related parties and large exposures;10. Transparency of financial and non financial condition, GCG
implementation report, and11. The strategic plan of the bank.
Based on the results of the implementation of GCG self assessmentduring the semester I and II in 2015, a ranking of 2, or "Good" thatreflect management of Bank Jasa Jakarta has done GCGimplementation is generally good and the fulfillment of the principlesof good corporate governance are adequate. A weakness in theapplication of corporate governance principles generally does notsignificantly affect the operations of the Bank Jasa Jakarta and canbe solved properly by Management. Bank Jasa Jakarta continues to
Bank Jasa Jakarta menyadari bahwa penerapan tata kelola perusahaanyang baik (Good Corporate Governance) merupakan suatu keharusandemi menjaga kelangsungan usaha perusahaan dalam jangka panjangdan memaksimalkan nilai perusahaan. Penerapan tata kelolaperusahaan adalah faktor penting dalam memelihara kepercayaanpara pemegang saham dan para pemangku kepentingan terhadapBank Jasa Jakarta. Hal ini dirasakan semakin penting seiring denganmeningkatnya risiko bisnis dan tantangan yang dihadapi oleh industriperbankan.
Melalui penerapan pinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik(Good Corporate Governance) diharapkan Bank Jasa Jakarta dapatmempertahankan kelangsungan usahanya yang sehat dan kompetitif.Dengan berlandaskan pada pandangan tersebut di atas, Bank JasaJakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan implementasi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku.
Bank Jasa Jakarta telah melakukan penilaian sendiri atas penerapantata kelola yang baik setiap semester sesuai dengan ketentuan SEBINo.15/15/DPNP Tahun 2013 perihal Pelaksanaan Good CorporateGovernance (GCG) bagi Bank Umum. Penilaian 3 aspek governanceyaitu governance structure, governance process dan governanceoutcome pada 11 Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG, yaitu:1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;4. Penanganan benturan kepentingan;5. Penerapan fungsi kepatuhan;6. Penerapan fungsi audit intern;7. Penerapan fungsi audit ekstern;8. Penerapan manajemen risiko termasuk pengendalian intern;9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana
besar;10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan
pelaksanaan GCG, dan11. Rencana strategis bank.
Berdasarkan hasil self assessment atas pelaksanaan GCG selamasemester I dan II tahun 2015, menghasilkan peringkat 2 atau “Baik”yang mencerminkan manajemen Bank Jasa Jakarta telah melakukanpenerapan GCG yang secara umum baik dan pemenuhan atas prinsip-prinsip GCG sudah memadai. Adanya kelemahan dalam penerapanprinsip GCG secara umum tidak signifikan mempengaruhi kegiatanoperasional Bank Jasa Jakarta dan dapat diselesaikan dengan baikoleh Manajemen. Bank Jasa Jakarta terus berkomitmen untuk
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201516
melakukan langkah-langkah perbaikan untuk mendukung keberlanjutanusaha Bank Jasa Jakarta.
Governance StructureStruktur dan infrastruktur tata kelola di Bank Jasa Jakarta sudahmemenuhi ketentuan yang berlaku. Selain mematuhi ketentuanminimum mengenai pembentukan Komite, Bank Jasa Jakarta jugamembentuk Komite yang mendukung penerapan tugas dan tanggungjawab Direksi dalam pengelolaan kegiatan operasional Bank. Ketentuaninternal Bank disusun berdasarkan kerangka kerja yang berbasisrisiko dan disesuaikan dengan skala dan kompleksitas usaha sertatingkatan organisasi dalam Bank.
Governance ProcessStruktur dan infrastruktur tata kelola Bank Jasa Jakarta berjalan sesuaidengan peran, tugas dan tanggung jawabnya untuk menjalankanproses tata kelola yang efektif berdasarkan prinsip GCG, prinsipkehati-hatian dan pilar-pilar penerapan manajemen risiko.
Governance OutcomePerusahaan mematuhi rasio kehati-hatian utama sesuai ketentuanyang berlaku dan mengungkapkan kondisi keuangan dan non-keuangansesuai ketentuan kepada otoritas berwenang dan publik secara berkala
Secara umum, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antarorgan/ unit kerja di Bank Jasa Jakarta telah mencerminkan adanyapenerapan prinsip check and balance serta sistem pengendalianinternal yang baik. Struktur Tata Kelola Perusahaan Bank Jasa Jakartaterdiri dari:1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);2. Dewan Komisaris;3. Direksi;4. Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris: yaitu Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi & Nominasi, danKomite Tata Kelola Terintegrasi;
5. Komite-Komite Eksekutif Direksi, yaitu Asset & Liability Committee(ALCO), Komite Manajemen Risiko, Komite Kebijakan Perkreditan,Komite Kredit, Komite Pengarah Teknologi Informasi, KomitePersonalia;
Struktur tata kelola perusahaan tersebut di atas telah menjalankantugas dan tanggung jawab sesuai dengan lingkup tugas, tanggungjawab, serta fungsinya masing-masing sesuai dengan ketentuan yangberlaku.
A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggidalam struktur GCG di Bank Jasa Jakarta dan RUPS merupakanwadah pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya.RUPS juga memegang wewenang yang tidak didelegasikan kepadaDewan Komisaris atau Direksi sesuai batasan yang diatur dalamanggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selama tahun 2015, telah diselenggarakan 3 kali RUPS yang terdiridari 1 kali RUPS Tahunan dan 2 kali RUPS Luar Biasa terkait denganpengangkatan anggota Dewan Komisaris dan penambahan modal
be committed to undertake remedial measures to support thesustainability of the Bank Jasa Jakarta.
Governance StructureStructure and governance infrastructure in Bank Jasa Jakarta alreadymeet the applicable provisions. In addition to adhere to minimumprovisions regarding the establishment of the Committee, the BankJasa Jakarta also formed a committee that supports the implementationof tasks and responsibilities in the management of the Bank'soperations. Bank internal regulations prepared based on a risk-basedframework and adapted to the scale and complexity of their operationsand the level of organization within the Bank.
Governance ProcessStructure and governance infrastructure of Bank Jasa Jakarta run inaccordance with the role, duties and responsibilities to carry out theprocess of effective governance based on the principles of goodcorporate governance, the principles of prudence and pillars of riskmanagement.
Governance OutcomeCompanies adhere to the main prudential ratios according to applicableregulations and disclose financial and non-financial pursuant to therelevant authorities and the public on a regular basis
In general, the division of tasks and responsibilities clearly betweenorgan / work units in Bank Jasa Jakarta has reflected the applicationof the principle of checks and balances as well as a good system ofinternal control. Corporate Governance Structure of Bank Jasa Jakartaconsist of:1. The General Meeting of Shareholders (AGM);2. The Board of Commissioners;3. Board of Directors;4. Committees under the Board of Commissioners: namely the Audit
Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration Committeeand Nomination and Corporate Governance Committee Integrated;
5. Committees Executive Directors, the Asset & Liability Committee(ALCO), Risk Management Committee, Credit Policy Committee,Credit Committee, Information Technology Steering Committee,the Personnel Committee;
The governance structure of the above companies have beenperforming their duties and responsibilities in accordance with thescope of the duties, responsibilities, as well as their respective functionsin accordance with applicable regulations.
A. General Meeting of Shareholders (AGM)General Meeting of Shareholders (AGM) is the highest organ in thestructure of GCG in Bank Jasa Jakarta and the AGM is a forum ofshareholders to exercise their rights and responsibilities. Shareholdersalso holds the powers not delegated to the Board of Commissionersor Board of Directors in accordance limits set out in the Basic budgetand legislation in force.
During 2015, it has been held three times GMS consists of 1 timesthe Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting 2times associated with the members of the Board of Commissioners
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 17
and additional paid-in capital. Some important decisions relating tothe Annual General Meeting are as follows:1. Approved the Annual Report of the Board of Directors for the
fiscal year ended 31 December 2014.2. To approve and ratify the Company's Annual calculation for the
year ended 31 December 2014 audited by Public Accounting FirmHendrawinata, Eddy Siddharta & Tanzil which overall are listedin the Annual Report 2014 as well as provide release and dischargefull responsibility (acquit et de charge) to the members of theBoard of Directors and Commissioners for management andsupervision have been implemented in the fiscal year ended on31 December 2014.
3. Define the use of the net profit for the financial year 2014 atRp. 6.000.000.000, - (six billion Rupiah) is stored as reserves andthe remaining Rp. 66.848.154.900, - (sixty six billion eight hundredand forty eight million one hundred and fifty four thousand ninehundred Rupiah) stored in retained earnings to strengthen theCompany's capital.
4. Provide power and authority to the Board of Commissioners tonenetapkan the large number of production services (bonus),honorarium, salary and other benefits to the Board ofCommissioners, Directors and Employees of the Company forthe Financial Year 2014.
5. Appoint Public Accountant Office Hendrawinata, Eddy Siddharta& Tanzil to audit the financial statements of the Company for thefinancial year ended on December 31, 2015 in accordance withthe recommendations of the Audit Committee.
B. Board of CommissionersBoard of Commissioners is the organ of the Company which servesto conduct surveillance in general and / or specified by the Articlesof Association and provide advice to the Board in running the Companyand implementing good corporate governance (GCG). The Board ofCommissioners and is collectively responsible collegial assisted bythree (3) committees, namely the Audit Committee, Remuneration &Nomination Committee and the Risk Monitoring Committee.
Guidelines and procedures on the Board of Commissioners of BankJasa Jakarta is working guidelines of the Board of Commissioners inperforming its duties and responsibilities under the supervision of anefficient, effective, transparent, competent, independent andaccountable, in accordance with the statutory provisions in force inorder to achieve the vision and mission Bank. Guidelines and Rulesof Conduct Working Board of Commissioners last updated on 15November 2013.
Composition of the Board of Commissioners of Bank Jasa Jakartauntil December 31, 2015, consisting of:
President Commissioner : Iskandar WidyadiIndependent Commissioner : Mintolo HardiyantoIndependent Commissioner : Julianti Tatan
Number of members of the Board of Commissioners of the abovedoes not exceed the number of members of the Board of Directorsof Bank Jasa Jakarta and the number of Independent Commissioners
disetor. Beberapa keputusan penting terkait dengan RUPS Tahunantersebut adalah sebagai berikut:1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.2. Menyetujui dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, EddySiddharta & Tanzil yang secara keseluruhan tercantum dalamLaporan Tahunan 2014 serta memberikan pelunasan danpembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge)kepada anggota Direksi dan Komisaris Perseroan atas pengurusandan pengawasan yang telah dijalankan dalam tahun buku yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
3. Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2014sebesar Rp. 6.000.000.000,- (enam miliar Rupiah) disimpansebagai Cadangan dan sisanya sebesar Rp 66.848.154.900,-(enam puluh enam milyar delapan ratus empat puluh delapan jutaseratus lima puluh empat ribu sembilan ratus Rupiah) disimpandalam Laba Ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan.
4. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan KomisarisPerseroan untuk menetapkan besarnya jumlah jasa produksi(bonus), honorarium, gaji dan tunjangan lainnya kepada DewanKomisaris, Direksi dan Karyawan Perseroan untuk Tahun Buku2014.
5. Menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy Siddharta& Tanzil untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuktahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sesuaidengan rekomendasi dari Komite Audit Perseroan.
B. Dewan KomisarisDewan Komisaris adalah organ Perseroan yang berfungsi untukmelakukan pengawasan secara umum dan/ atau khusus sesuaiAnggaran Dasar serta memberikan nasehat kepada Direksi dalammenjalankan Perusahaan dan menerapkan good corporate governance(GCG). Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secarakolektif kolegial dibantu oleh 3 (tiga) komite yaitu Komite Audit, KomiteRemunerasi & Nominasi dan Komite Pemantau Risiko.
Pedoman dan tata tertib Dewan Komisaris Bank Jasa Jakartamerupakan pedoman kerja Dewan Komisaris dalam menjalankantugas dan tanggung jawabnya dalam pengawasan secara efisien,efekt i f , t ransparan, kompeten, independen dan dapatdipertanggungjawabkan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka mencapai visi dan misi Bank.Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris terakhir dikinikanpada 15 November 2013.
Susunan Dewan Komisaris Bank Jasa Jakarta sampai dengan 31Desember 2015, terdiri dari:
Presiden Komisaris : Iskandar WidyadiKomisaris Independen : Mintolo HardiyantoKomisaris Independen : Julianti Tatan
Jumlah anggota Dewan Komisaris tersebut diatas tidak melebihijumlah anggota Direksi Bank Jasa Jakarta dan jumlah KomisarisIndependen mencapai 2/3 dari jumlah anggota Dewan Komisaris Bank
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201518
reach 2/3 of the number of members of the Board of Commissionersof Bank Jasa Jakarta. All members of the Board of Commissionershas passed the Fit and Proper Test and has obtained the approvalfrom Bank Indonesia / Financial Services Authority as well as whollydomiciled in Indonesia. Composition of the Board of Commissionersof the above has reflected the diversity of its members, both in termsof education (field of study), work experience, age, gender or skill.Each member of the Board of Commissioners has high competencein favor of increasing the company's performance.
Entire Independent Commissioner of Bank Jasa Jakarta has nofinancial, relationship management, relationship stock ownership, and/ or family relationship to the second degree with a member of theBoard of Commissioners, members of the Board of Directors, and /or controlling shareholders, or the relationship with the Bank JasaJakarta, which may affect the ability to act independently. In addition,members of the Board of Commissioners are also not served on theBoard of Commissioners, Board of Directors or Executive Officers ofthe institution/ company is not a financial institution as stipulated inapplicable regulations.
Board of Commissioners are appointed by the shareholders to conductsurveillance and provide advice to the Board of Directors, related tothe implementation of the tasks and responsibilities of the Board ofDirectors in managing the Bank. Duties and responsibilities of theBoard of Commissioners is to ensure the business continuity of theBank and ensure that Directors perform their duties in good faith forthe benefit of the Bank, as well as other stakeholders. In practice,duties and responsibilities of the Board of Commissioners include:1. Supervising the Board of Directors in carrying out the duties and
responsibilities of the Board of Directors, to direct, monitor andevaluate the implementation of strategic policies.
2. Enforce the provisions of Articles of Association of the Bank andensure the implementation of GCG in each of the Bank's businessactivity at every level of organization.
3. Ensure the Board of Directors to follow up on audit findings andrecommendations Internal Audit Unit, an external audit, the resultsof supervision Banking Authority and other authorities.
4. Inform Banking Authority no later than 7 (seven) working daysafter the discovery of violations of legislation in the field of bankingand finance, as well as other conditions or forecast conditionsthat might jeopardize the continuity of the Bank's business.
5. In order to support the effective discharge of its duties andresponsibilities, the Board of Commissioners shall be establishedan Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remunerationand Nomination Committee
Board of Commissioners meetings are held regularly and during 2015,the Board of Commissioners has held 6 meetings. All decisions takenin the meeting of the Board of Commissioners conducted by consensusand all decisions taken in the meeting of the Board of Commissionersshall be binding and made the minutes of meetings and administeredproperly.
Jasa Jakarta. Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Fit andProper Test dan telah memperoleh surat persetujuan dari BankIndonesia/ Otoritas Jasa Keuangan serta seluruhnya berdomisili diIndonesia. Komposisi Dewan Komisaris tersebut diatas telahmencerminkan keberagaman anggotanya, baik dalam hal pendidikan(bidang studi), pengalaman kerja, usia, jenis kelamin maupun keahlian.Masing-masing anggota Dewan Komisaris memiliki kompetensi tinggiyang mendukung peningkatan kinerja perusahaan.
Seluruh Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta tidak memilikihubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikansaham, dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat keduadengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/ atauPemegang Saham Pengendali, atau hubungan dengan Bank JasaJakarta, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindakindependen. Selain itu, anggota Dewan Komisaris juga tidak merangkapjabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau PejabatEksekutif pada lembaga/ perusahaan bukan lembaga keuanganlainnya sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku.
Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukanpengawasan dan memberikan saran kepada Direksi, terkait denganpelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam mengelolaBank. Tugas dan tanggung jawab utama Dewan Komisaris adalahuntuk memastikan kelangsungan usaha Bank dan memastikan bahwaDireksi menjalankan tugas dengan itikad baik untuk kepentingan Bank,serta pemangku kepentingan lainnya (stakeholders). Dalampelaksanaannya, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antaralain meliputi:1. Melakukan pengawasan terhadap Direksi dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab Direksi, dengan mengarahkan,memantau dan mengevaluasi implementasi kebijakan stratejik.
2. Memastikan dilaksanakannya ketentuan-ketentuan AnggaranDasar Bank dan memastikan terselenggaranya GCG dalam setiapkegiatan usaha Bank pada setiap tingkatan atau jenjang organisasi.
3. Memastikan Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasiSatuan Kerja Audit Internal, audit eksternal, hasil pengawasanOtoritas Perbankan dan otoritas lainnya.
4. Memberitahukan kepada Otoritas Perbankan paling lambat 7(tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran terhadapperaturan perundang-undangan di bidang perbankan dankeuangan, termasuk juga kondisi lainnya atau perkiraan kondisiyang mungkin dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.
5. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dantanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk KomiteAudit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi danNominasi.
Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala dan selama tahun2015, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 6 kali rapat. Segalakeputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris dilakukansecara musyawarah mufakat dan segala keputusan yang diambildalam rapat Dewan Komisaris bersifat mengikat serta dibuatkan risalahrapat serta diadministrasikan dengan baik.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 19
C. DireksiDireksi merupakan bagian dari Organ Utama GCG yang bertanggungjawab atas jalannya pengelolaan perusahaan, bertindak untuk danatas nama mewakili kepentingan Bank dalam perkara di dalam maupundi luar pengadilan. Direksi Bank Jasa Jakarta bertugas sesuai masingmasing bidang kerja, demi mencapai efektifitas pengelolaan danpencapaian hasil yang maksimal. Dalam pelaksanaan tugasnya,Direksi Bank Jasa Jakarta senantiasa menjunjung tinggi sikapprofesional, obyektif, berpikiran strategis dan mengedepankankepentingan Bank, untuk meningkatkan nilai tambah bagi PemangkuKepentingan dan memastikan keberlanjutan usaha.
Pedoman kerja Direksi dalam menjalankan peran dan fungsipengelolaan Bank serta mengelola hubungan dengan DewanKomisaris, disusun berdasarkan ketentuan anggaran dasar, ketentuanperundang-undangan dan prinsip-prinsip GCG yang meliputitransparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran.Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi terakhir dikinikan pada 2 Mei2014.
Anggota Direksi Bank Jasa Jakarta per 31 Desember 2015 berjumlah5 orang, dengan susunan anggota sebagai berikut:
Presiden Direktur : Handrie WirawanWakil Presiden Direktur I : Emanuela TanubrataWakil Presiden Direktur II : LisawatiDirektur : Krisna ChandraDirektur Kepatuhan : Suroso
Sesuai dengan ketentuan GCG, Presiden Direktur berasal dari pihakyang independen terhadap pemegang saham pengendali. Seluruhanggota Direksi Bank Jasa Jakarta telah lulus Fit and Proper Test dantelah memperoleh surat persetujuan dari Bank Indonesia/ OtoritasJasa Keuangan serta seluruhnya berdomisili di Indonesia. Seluruhanggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungankepengurusan, hubungan kepemilikan saham, dan/ atau hubungankeluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota DewanKomisaris, anggota Direksi lainnya dan/ atau pemegang sahampengendali atau hubungan dengan Bank Jasa Jakarta, yang dapatmempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Komposisianggota Direksi Bank Jasa Jakarta telah mencerminkan keberagamananggotanya, baik dalam hal pendidikan (bidang studi), pengalamankerja, usia, gender, maupun keahlian. Masing-masing anggota Direksimemiliki kompetensi tinggi yang mendukung peningkatan kinerjaperusahaan. Selain itu, seluruh anggota Direksi tidak merangkapjabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atauPejabat Eksekutif pada Bank lain, perusahaan, dan/atau lembaga lainsebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku.
Seluruh anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor padasuatu perusahaan lain dan kepemilikan saham melebihi 5% sahamdari modal disetor pada Bank Jasa Jakarta, Bank lain, LembagaKeuangan Bukan Bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukandi dalam maupun di luar negeri, telah sesuai dengan ketentuan yangberlaku.
C. The Board of DirectorsDirectors are part of the GCG Main Organ is responsible for theoperations of the management company, acting for and on behalf ofthe Bank in the case of representing the interests both inside andoutside the court. The Board of Directors of Bank Jasa Jakarta dutycorresponding each field of work, in order to achieve managementeffectiveness and achieving maximum results. In performing its duties,the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta always uphold theprofessional attitude, objective, strategic thinking and promotes theinterests of the Bank, to increase added value for stakeholders andensuring business continuity.
Directors working guidelines in performing the role and function ofmanagement of the Bank and to manage relationships with BOC,prepared under the provisions of statutes, statutory provisions andprinciples of good corporate governance which include transparency,accountability, responsibility, independence and fairness. EmploymentGuidelines and Rules of Conduct The Board of Directors last updatedon 2 May 2014.
Member of the Board of Directors of Bank Jasa Jakarta per 31December 2015 amounted to 5 people, with the members as follows:
President : Handrie WirawanVice President Director I : Emanuela TanubrataVice President Director II : LisawatiDirector : Krisna ChandraDirector of Compliance : Suroso
In accordance with the provisions of GCG, President comes from aparty independent from the controlling shareholder. All members ofthe Board of Directors of Bank Jasa Jakarta has passed the Fit andProper Test and has obtained the approval from Bank Indonesia /Financial Services Authority as well as wholly domiciled in Indonesia.All members of the Board of Directors does not have a financialrelationship, relationship management, relationship stock ownership,and / or family relationship to the second degree with a member ofthe Board of Commissioners, Directors and / or the controllingshareholders or the relationship with the Bank Jasa Jakarta, whichcould affect its ability to act independently. Composition of the Boardof Directors of Bank Jasa Jakarta has reflected the diversity of itsmembers, both in terms of education (field of study), work experience,age, gender, or expertise. Each member of the Board of Directorshas a high competence in favor of increasing the company'sperformance. In addition, the Board of Directors do not hold positionsas members of the Board of Commissioners, Board of Directors orExecutive Officer at other banks, companies, and / or other institutionsas stipulated by the applicable regulations.
All members of the Board of Directors either individually or jointly havemore than 25% of the paid up capital of another company and shareownership exceeds 5% of the shares of the paid up capital of theBank Jasa Jakarta, other Banks, Non Bank Financial Institutions andCompanies other domiciled inside or outside the country, in accordancewith applicable regulations.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201520
Secara umum, Direksi bertanggung jawab dalam mengelola Banksesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimanadiatur dalam Anggaran Dasar, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksidan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pelaksanaan tugasdan tanggung jawab Direksi tersebut antara lain:1. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan Bank dalam mencapai maksud dan tujuannya.2. Menciptakan struktur pengendalian internal, menjamin
terselenggaranya fungsi audit internal dalam setiap tingkatanmanajemen dan menindaklanjuti temuan audit internal sesuaidengan kebijakan atau arahan yang diberikan Dewan Komisaris.
3. Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (GoodCorporate Governance) dalam setiap kegiatan usaha Bank padaseluruh tingkatan atau jenjang organisasi Bank dan untuk ituDireksi wajib membentuk• Satuan Kerja Audit Internal.• Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen
Risiko.• Satuan Kerja Kepatuhan.
4. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari AuditorEksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, BankIndonesia dan/ atau hasil pengawasan otoritas lain.
5. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya kepada pemegang saham melalui Rapat UmumPemegang Saham.
Dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya,Direksi wajib melaksanakannya dengan itikad baik, penuh tanggungjawab, dan kehati-hatian, dengan memperhatikan ketentuan AnggaranDasar Bank, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi serta peraturanperundang-undangan yang berlaku.
Rapat Direksi diadakan secara berkala dan selama tahun 2015, Direksitelah menyelenggarakan 12 kali rapat. Segala keputusan yang diambildalam Rapat Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dandibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik.
D. Pola Hubungan Dewan Komisaris dan DireksiHubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah hubunganchecks and balances dengan prinsip bahwa kedua organ tersebutmempunyai kedudukan setara, namun keduanya mempunyai tugas,tanggung jawab dan wewenang yang berbeda sesuai dengan AnggaranDasar Bank. Tugas utama Dewan Komisaris pada intinya adalahmelakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, sementaraitu tugas utama Direksi adalah melakukan pengurusan perusahaan,memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan denganmemperhatikan keputusan RUPS dan arahan Dewan Komisaris.Namun keduanya, senantiasa berkoordinasi dan bekerjasama untukmencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangkapanjang.
Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-masingbertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangkapanjang, sebagaimana tercermin:• Terpeliharanya kesehatan bank sesuai dengan prinsip kehati-
hatian sebagaimana ditentukan oleh otoritas.
In general, the Board of Directors is responsible for managing theBank in accordance with the authority and responsibilities as stipulatedin the Articles of Association, Rules of Conduct Guidelines andEmployment Directors and the applicable laws and regulations.Implementation of duties and responsibilities include:1. Take full responsibility in performing their duties for the benefit of
the Bank in achieving its goals and objectives.2. Creating the internal control structure, ensure the implementation
of the internal audit function within each level of management andfollow up on the findings of an internal audit in accordance withthe policies or directives by the Commissioners.
3. Implementing the principles of corporate governance (GCG) in allbusiness activities of the Bank at all levels of the organization andto the Board of Directors of the Bank is required to establish• Internal Audit Unit.• Risk Management Unit and Risk Management Committee.• Compliance Unit.
4. Follow up on audit findings and recommendations from the externalauditor, the supervision of the Financial Services Authority, BankIndonesia and/ or other authorities.
5. Accounting for performance of duties and responsibilities to theshareholders through the General Meeting of Shareholders.
In carrying out the duties, responsibilities, and authority, the Board ofDirectors shall implement it in good faith, full of responsibility, andprudence, with due regard to the provisions of Articles of Associationof the Bank, Guidelines and Rules of Conduct Working Directors andlegislations in force.
Board of Directors Meeting held regularly and during 2015, the Boardof Directors has held 12 meetings. All decisions taken in the meetingof the Board of Directors conducted consensus and made the minutesof meetings and administered properly.
D. Relationship Between Board of Commissioners and Board ofDirectorsThe working relationship Commissioners and Directors of the Bankis the relationship of checks and balances with the principle that thetwo organs have a similar position, but both have the duties,responsibilities and authority which differ according to the Articles ofAssociation of the Bank. The main task of the Board of Commissionersat its core is exercising oversight and advisory, while the main taskof the Board of Directors is to the company's management, maintainand take care of the company's assets with regard GMS decision anddirected by the Board of Commissioners. But both of them, alwaysin coordination and cooperation to achieve the goals and the company'ssustainability in the long term.
Board of Commissioners and Board of Directors in accordance withtheir respective functions responsible for the continuity of the Bankin the long term, as indicated:• Maintaining the health of banks in accordance with the
precautionary principle as defined by the authorities.
Dewan Direksi dan Komisaris/ Board of Directors and CommissionersKiri ke kanan/ Left to Right :Krisna Chandra - Lisawati - Suroso - Iskandar Widyadi - Mintolo Hardiyanto - Emanuela Tanubrata - Handrie Wirawan - Julianti Tatan
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 21
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi/ Frequency of Board of Commissioners and Directors Meeting
Rapat KomisarisBoard of Commissioners Meeting
Rapat DireksiBoard of Directors Meeting
Rapat GabunganJoint Meeting of BOC & BOD
JadwalSchedule
Komisaris/ Commissioners
Iskandar Widyadi
Mintolo Hardiyanto
Julianti Tatan
Direksi/ DirectorsHandrie Wirawan
Emanuela Tanubrata
Lisawati
Krisna Chandra
Suroso
Komisaris/ DireksiCommissioners/ Directors
6
6
4
-
-
-
-
-
-
-
-
11
10
12
11
12
HadirPresence
6
6
6
-
-
-
-
-
-
-
-
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
11
12
7
12
10
12
12
12
JadwalSchedule
HadirPresence
JadwalSchedule
HadirPresence
• Terlaksananya manajemen risiko dan sistem pengendalian interndengan baik.
• Terpenuhinya penerapan GCG.• Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar.• Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang saham.
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi diadakan secaraberkala dan selama tahun 2015, telah diselenggarakan 12 kali rapat.Segala keputusan yang diambil dalam Rapat Gabungan DewanKomisaris dan Direksi dilakukan secara musyawarah mufakat dandibuatkan risalah rapat serta diadministrasikan dengan baik.
• Implementation of risk management and internal control systemproperly.
• Fulfillment of GCG implementation.• The protection of the interests of stakeholders appropriately.• The achievement of a reasonable return for shareholders.
Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directorsare held regularly and during 2015, has held 12 meetings. All decisionstaken in the meeting of the Joint Board of Commissioners and Boardof Directors conducted consensus and made the minutes of meetingsand administered properly.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201522
E. CommitteesThe Committee is responsible to the Board of CommissionersIn order to support the effective implementation of the tasks andresponsibilities, the Board established an Audit Committee, RiskMonitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee.Appointment of Committee members is conducted by the Board ofDirectors based on the decision of the Board of Commissioners. Eachcommittee is chaired by an Independent Commissioner and has theWorking Guidelines and Rules of Conduct set forth in Charter, whichis updated regularly.
The Audit CommitteeThe Audit Committee is a committee formed to assist the Board inorder to support the effective implementation of duties and oversighton matters related to financial reporting, internal control systems, theimplementation of the internal audit function and external, GCGimplementation and compliance with the laws and regulations thatapply.
The composition of the Audit Committee consists of:Chairman : Julianti TatanMembers : Prof. Dr. Ir. Sugiarto. M.Sc.
Djoko Untung SutomoMintolo Hardiyanto
Composition, membership requirements, expertise and independenceof audit committee members have complied with Bank Indonesia /Financial Services Authority (FSA). Membership The Audit Committeeconsists of an independent commissioner as chairman and three (3)members of the Independent that an independent commissioner andtwo (2) people Independent Party who have expertise in finance/accounting and banking. Committee members have a high commitmentand integrity, ability and expertise for the field work to support theimplementation of good governance.
All members of the Audit Committee is an independent party, has nofinancial, management, share ownership and / or family relationshipwith members of the Board of Commissioners, Board of Directorsand/ or Controlling Shareholders or business relationships with theBank Jasa Jakarta that could affect its ability to act independently.
In carrying out its functions, the Audit Committee has duties andresponsibilities include:1. Monitoring and evaluation of the planning and implementation as
well as monitoring of audit follow-up results of the audit in orderto assess the adequacy of internal controls, including the adequacyof the financial reporting process. In order to carry out this task,the Audit Committee for monitoring and evaluation of:a. Execution of duties Internal Audit Unit (SKAI).b. Conformity audit by Public Accountant with Auditing Standards
applicable.c. Conformity Financial Statements with the applicable accounting
standards.d. Provide independent opinion in the event of disagreements
between management and public accounting firm for servicesrendered.
E. Komite-KomiteKomite yang bertanggung jawab kepada Dewan KomisarisDalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit, KomitePemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatananggota Komite tersebut di atas dilakukan oleh Direksi berdasarkanKeputusan Dewan Komisaris. Setiap Komite diketuai oleh KomisarisIndependen dan memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yangdituangkan dalam suatu Piagam (Charter) yang diperbaharui secaraberkala.
Komite AuditKomite Audit adalah komite yang dibentuk untuk membantu DewanKomisaris dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugasdan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan laporankeuangan, sistem pengendalian internal, pelaksanaan fungsi auditinternal dan eksternal, implementasi GCG serta kepatuhan terhadapperaturan perundang-undangan yang berlaku.
Susunan keanggotaan Komite Audit terdiri dari:Ketua : Julianti TatanAnggota : Prof. Dr. Ir. Sugiarto. M.Sc.
Djoko Untung Sutomo Mintolo Hardiyanto
Komposisi, persyaratan keanggotaan, keahlian dan independensianggota Komite Audit telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Keanggotaan Komite Audit terdiri dariseorang Komisaris Independen sebagai Ketua dan 3 (tiga) oranganggota Independen yaitu seorang Komisaris Independen dan 2 (dua)orang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidangkeuangan/akuntansi dan perbankan. Seluruh anggota Komite memilikikomitmen dan integritas yang tinggi, kemampuan dan keahlian sesuaibidang pekerjaannya untuk mendukung terselenggaranya Tata Kelolayang sehat.
Seluruh anggota Komite Audit adalah pihak independen, yaitu tidakmemiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan sahamdan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris,anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubunganusaha dengan Bank Jasa Jakarta yang dapat mempengaruhikemampuannya untuk bertindak independen.
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dantanggung jawab antara lain:1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan
pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil auditdalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasukkecukupan proses pelaporan keuangan. Dalam rangkamelaksanakan tugas ini, Komite Audit melakukan pemantauandan evaluasi terhadap:a. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik
dengan Standar Audit yang berlaku.c. Kesesuaian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntansi
yang berlaku.d. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 23
e. Implementation of follow-up by the Board of Directors on thefindings of Internal Audit, Public Accountant and FinancialServices Authority supervision results.
2. Reviewing any other financial information that will be issued byBank Jasa Jakarta to the public and/ or authorities such asprojections, and other statements relating to financial informationof Bank Jasa Jakarta.
3. Reviewing the compliance of Bank Jasa Jakarta against thelegislation in the field of banking and other applicable provisions.
4. Provide recommendations to the Board regarding the appointmentof Public Accounting, which is based on the independence andscope of the assignment to be submitted to the General Meetingof Shareholders.
5. Assessing and monitoring the effectiveness and sustainableimplementation of GCG .
6. Perform the other tasks that are relevant to the functions of theAudit Committee at the request of the Board of Commissioners.
The Audit Committee is authorized to access documents, data andinformation about employees, funds, assets and resources as well asthe Bank is authorized to invite each of Commissioners, Directors andExecutive Officers as well as External Auditor to attend the committeemeetings related to the duties and responsibilities of the AuditCommittee. The Audit Committee holds meetings at least once within1 (one) month and committee meetings decisions made by consensus.In each meeting of the Audit Committee meeting minutes are alwaysmade specifying the date of the meeting, the presence of membersof the Audit Committee, meeting agendas and meeting materials.
Risk Monitoring CommitteeRisk Oversight Committee is a committee established to support theimplementation of the tasks and responsibilities of the BOC associatedwith the implementation of Risk Management in Bank Jasa Jakarta.Risk Monitoring Committee was created to ensure that the riskmanagement framework has provided adequate protection againstall risks Bank Jasa Jakarta.
The composition of the Risk Oversight Committee consists of:Chairman : Mintolo HardiyantoMembers : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc.
Djoko Untung SutomoJulianti Tatan
Membership, composition, as well as the independence of the membersof the Risk Monitoring Committee has met the aforementioned BankIndonesia Regulation. Membership Risk Monitoring Committee iscomposed of an Independent Commissioner as Chairman and three(3) members of the Independent is an Independent Commissionerand 2 (two) independent parties who each have expertise in financeand risk management.
All members of the Risk Monitoring Committee is an independentparty, has no financial, management, share ownership and / or familyrelationship with members of the Board of Commissioners, Board of
pendapat antara manajemen dan Kantor Akuntan Publik atasjasa yang diberikannya.
e. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI,Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan lainnya yangakan dikeluarkan Bank Jasa Jakarta kepada publik dan/atau pihakotoritas seperti proyeksi, dan laporan lainnya terkait denganinformasi keuangan Bank Jasa Jakarta.
3. Melakukan penelaahan atas kepatuhan Bank Jasa Jakarta terhadapperaturan perundang-undangan di bidang perbankan dan ketentuanlain yang berlaku.
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenaipenunjukan Kantor Akuntan Publik, yang didasarkan padaindependensi dan ruang lingkup penugasan untuk disampaikankepada Rapat Umum Pemegang Saham.
5. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas implementasi GCGyang efektif dan berkelanjutan.
6. Menjalankan tugas-tugas lain yang relevan dengan fungsi KomiteAudit atas permintaan Dewan Komisaris.
Komite Audit berwenang mengakses dokumen, data dan informasitentang karyawan, dana, aset dan sumber daya Bank serta berwenangmengundang setiap Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif sertaAkuntan Publik untuk hadir dalam rapat Komite terkait tugas dantanggung jawab Komite Audit. Komite Audit mengadakan rapatsekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan dan keputusan rapatkomite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam setiaprapat Komite Audit selalu dibuat risalah rapat yang mencantumkantanggal rapat, kehadiran anggota Komite Audit, agenda rapat, danmateri rapat.
Komite Pemantau RisikoKomite Pemantau Risiko adalah komite yang dibentuk guna mendukungpelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yangberhubungan dengan penerapan Manajemen Risiko di Bank JasaJakarta. Komite Pemantau Risiko ini dibentuk untuk memastikanbahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikanperlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko Bank Jasa Jakarta.Susunan Komite Pemantau Risiko terdiri dari:
Ketua : Mintolo HardiyantoAnggota : Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc.
Djoko Untung SutomoJulianti Tatan
Keanggotaan, komposisi, maupun independensi anggota KomitePemantau Risiko tersebut di atas telah memenuhi Peraturan BankIndonesia. Keanggotaan Komite Pemantau Risiko terdiri dari seorangKomisaris Independen sebagai Ketua dan 3 (tiga) orang anggotaIndependen yaitu seorang Komisaris Independen dan 2 (dua) orangPihak Independen yang masing-masing memiliki keahlian di bidangkeuangan dan bidang manajemen risiko.
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko adalah pihak independen,yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikansaham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris,
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201524
Directors and / or Controlling Shareholders or business relationshipswith the Bank Jasa Jakarta that could affect its ability to act independent.
Risk Monitoring Committee carry out the duties and responsibilitiesprofessionally and independently without any interference from anyparty that does not comply with the legislation. The main duties andresponsibilities of the Risk Oversight Committee is to monitor theimplementation of the principles and practices of risk managementunder risk management framework has been established, amongother things:1. Assist and provide recommendations to the Board in order to
improve the effectiveness of supervisory duties and responsibilitiesin the field of risk management and ensuring that risk managementpolicies implemented.
2. In relation to the process to be able to provide recommendationsRisk Monitoring Committee should do:• Evaluation of the consistency between risk management
policies and the implementation of the policy.• Monitoring and evaluating the implementation of the Risk
Management Committee and Risk Management Unit.
Risk Monitoring Committee held a meeting at least once within 1 (one)month and committee meetings decisions made by consensus. Ineach meeting of the Risk Oversight Committee meeting minutes arealways made specifying the date of the meeting, the presence ofmembers of the Risk Monitoring Committee, meeting agendas andmeeting materials.
Remuneration and Nomination CommitteeRemuneration and Nomination Committee is a committee establishedto assist the Board of Commissioners carry out their supervisoryresponsibilities of policy implementation Remuneration and Nominationof Directors / Board of Commissioners and employees in accordancewith the Articles of Association of the Company and Bank Indonesiaregulations and labor laws.
The composition of the Remuneration and Nomination Committeeconsists of:
Chairman : Mintolo HardiyantoMembers : Iskandar Widyadi
Ahmad Ampera
Membership, composition, as well as the independence of the membersof the Remuneration Committee and the Nomination mentioned aboveis in compliance with Regulation of Bank Indonesia, where the numberof Remuneration and Nomination Committee consists of an independentcommissioner, a commissioner and an Executive Officer in charge ofHuman Resources (HR) or representative of employees , ExecutiveOfficers Remuneration and Nomination Committee members haveknowledge regarding the remuneration system and / or nominationand succession plan. Remuneration and Nomination Committee carryout their duties and responsibilities professionally and independently,without interference from any party that does not comply with thelegislation.
anggota Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali atauhubungan usaha dengan Bank Jasa Jakarta yang dapat mempengaruhikemampuannya untuk bertindak independen.
Komite Pemantau Risiko menjalankan tugas dan tanggung jawabsecara profesional dan independen tanpa campur tangan dari pihakmanapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Tugas dan tanggung jawab utama dari Komite Pemantau Risiko adalahmemantau pelaksanaan prinsip-prinsip dan praktik-praktik pengelolaanrisiko di bawah kerangka manajemen risiko yang telah ditetapkan,antara lain:1. Membantu dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugaspengawasan dan tanggung jawab di bidang manajemen risikodan memastikan bahwa kebijakan manajemen risiko dilaksanakandengan baik.
2. Dalam kaitannya dengan proses untuk dapat memberikanrekomendasi, Komite Pemantau Risiko harus melakukan :• Evaluasi atas konsistensi antara kebijakan manajemen risiko
dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.• Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sekurang-kurangnyasekali dalam 1 (satu) bulan dan keputusan rapat komite dilakukanberdasarkan musyawarah mufakat. Dalam setiap rapat KomitePemantau Risiko selalu dibuat risalah rapat yang mencantumkantanggal rapat, kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko, agendarapat, dan materi rapat.
Komite Remunerasi dan NominasiKomite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang dibentuk untukmembantu Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawabpengawasan implementasi kebijakan Remunerasi dan NominasiDireksi/ Dewan Komisaris dan karyawan sesuai dengan AnggaranDasar Perusahaan dan Peraturan Bank Indonesia dan peraturanketenagakerjaan.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari:Ketua : Mintolo HardiyantoAnggota : Iskandar Widyadi
Ahmad Ampera
Keanggotaan, komposisi, maupun independensi anggota KomiteRemunerasi dan Nominasi tersebut di atas telah memenuhi PeraturanBank Indonesia, dimana jumlah Komite Remunerasi dan Nominasiterdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Komisaris danseorang Pejabat Eksekutif yang membawahi Sumber Daya Manusia(SDM) atau wakil dari karyawan. Pejabat Eksekutif anggota KomiteRemunerasi dan Nominasi memiliki pengetahuan mengenai sistemremunerasi dan/ atau nominasi serta succession plan. KomiteRemunerasi dan Nominasi menjalankan tugas dan tanggung jawabnyasecara profesional dan independen, tanpa campur tangan dari pihakmanapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 25
Remuneration and Nomination Committee is responsible for theformulation of selection criteria and nomination procedures for membersof the Board of Commissioners, Directors and Independent PartyCommittees under the Board of Commissioners. In general, the dutiesand responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee,among others:
Remuneration sector1. To evaluate the remuneration policy and provide recommendations
to the Board regarding:a. The remuneration policy for the Board of Commissioners, the
Board of Directors to be submitted to the General Meeting ofShareholders.
b. The remuneration policy for Executive Officers and employeesare to be submitted to the Board of Directors.
c. The remuneration policy for the members of the Committeeof the Board of Commissioners.
2. Evaluate and provide recommendations to the Board regarding:a. Systems and procedures and/ or replacement of members of
the Board of Commissioners and Board of Directors to besubmitted to the General Meeting of Shareholders (AGM).
b. Prospective members of the Board of Commissioners andBoard of Directors to be submitted to the General Meeting ofShareholders (AGM).
c. Independent Party candidate who will become a member ofthe Committee.
3. Carry out other duties assigned by the Board of Commissionersrelating to remuneration and nominations in accordance withapplicable regulations.
Committee meetings held as needed at least three (3) times a year.
Executive CommitteeThe Executive Committee is a committee at the level of the Board ofDirectors that was formed to support the implementation of the tasksand responsibilities of the Board of Directors. The Board of DirectorsExecutive Committee is assisted by six of which were assigned toprovide an objective opinion to the Board and help improve theeffectiveness of the Board of Directors the task systematically. ExecutiveCommittee members are appointed by the Board of Directors and tocontribute in accordance with their duties and responsibilities.
Fund Management Committee (Asset Liability Committee/ ALCO)ALCO is a permanent committee under the Board of Directors withthe mission of reaching the level of profitability of Bank Jasa Jakartaoptimum as well as liquidity risk and market risk is controlled throughthe formulation of policies and strategies for the assets and liabilitiesof Bank Jasa Jakarta. ALCO serves among other things to establishpolicy and liquidity management strategy to meet the liquidity needsof the Bank Jasa Jakarta and minimize idle funds. Additionally ALCOestablishes policies and strategies related to market risk, pricingstrategy and strategy in structuring an investment portfolio and balancesheet structuring strategy by anticipating changes in interest rates inorder to achieve the level of net interest margin (NIM) is optimal.
Komite Remunerasi dan Nominasi bertanggung jawab membuatformulasi kriteria pemilihan dan prosedur nominasi untuk anggotaDewan Komisaris, Direktur dan Pihak Independen Komite di bawahDewan Komisaris. Secara umum, tugas dan tanggung jawab KomiteRemunerasi dan Nominasi, antara lain:
Bidang Remunerasi1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan
secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.c. Kebijakan remunerasi bagi anggota Komite Dewan Komisaris.
2. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada DewanKomisaris mengenai:a. Sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota
Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepadaRapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
b. Calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikankepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
c. Calon Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite.3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris yang
berkaitan dengan remunerasi dan nominasi sesuai denganketentuan yang berlaku.
Rapat Komite dilaksanakan sesuai kebutuhan sekurang-kurangnya3 (tiga) kali dalam setahun.
Komite EksekutifKomite Eksekutif adalah komite di tingkat Direksi yang dibentuk untukmendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Direksidibantu oleh 6 Komite Eksekutif yang semuanya bertugas memberikanopini objektif kepada Direksi dan membantu meningkatkan efektivitaspelaksanaan tugas Direksi secara sistematis. Anggota Komite Eksekutifditunjuk oleh Direksi dan memberikan kontribusi sesuai dengan bidangtugas dan tanggung jawabnya.
Komite Manajemen Dana (Asset Liability Committee/ALCO)ALCO adalah Komite tetap dibawah Direksi dengan misi mencapaitingkat profitabilitas Bank Jasa Jakarta yang optimum serta risikolikuiditas dan risiko pasar yang terkendali, melalui penetapan kebijakandan strategi aset dan liabilitas Bank Jasa Jakarta. ALCO berfungsiantara lain untuk menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaanlikuiditas untuk mencukupi kebutuhan likuiditas Bank Jasa Jakartadan meminimalisasi idle funds. Selain itu ALCO menetapkan kebijakandan strategi yang berkaitan dengan risiko pasar, strategi harga sertastrategi dalam penataan portofolio investasi dan strategi penataanstruktur neraca melalui antisipasi perubahan suku bunga sehinggadapat dicapai tingkat marjin bunga bersih (Net Interest Margin - NIM)yang optimal.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201526
Komite Kebijakan Perkreditan BankKomite Kebijakan Perkreditan dibentuk untuk mengarahkan pemberiankredit melalui perumusan kebijakan perkreditan dalam rangkapencapaian target perkreditan sesuai dengan prinsip kehati-hatian.Secara umum, fungsi Komite Kebijakan Perkreditan ini, antara lain:• Membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan perkreditan,
terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalamperkreditan.
• Memantau dan mengevaluasi penerapan kebijakan perkreditanagar dapat dilaksanakan secara konsisten.
• Melakukan pengkajian secara berkala atas Kebijakan PerkreditanBank.
• Memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan.
Komite KreditKomite Kredit dibentuk untuk membantu Direksi dalam mengevaluasidan/ atau memberikan keputusan kredit sesuai batas wewenang yangditetapkan Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar BankJasa Jakarta dengan memperhatikan pengembangan bisnis dansenantiasa berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Secara umum,fungsi Komite Kredit antara lain:• Memberikan pengarahan dan jika perlu dilakukan analisis kredit
yang lebih komprehensif terkait dengan kecukupan informasi yangdisajikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.
• Memberikan pertimbangan atas rancangan keputusan kredit yangdiajukan.
• Memberikan keputusan pemberian kredit secara profesional secarajujur, obyektif, cermat dan seksama.
Komite Pengarah Teknologi InformasiKomite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk untuk memastikanpenerapan sistem teknologi informasi (TI) sejalan dengan strategiBank Jasa Jakarta. Komite Pengarah Teknologi Informasi memilikimisi untuk meningkatkan keunggulan bersaing Bank Jasa Jakartamelalui pemanfaatan teknologi informasi (TI) yang tepat guna. Secaraumum, fungsi Komite Pengarah Teknologi Informasi ini, antara lain:• Mereview dan merekomendasikan rencana strategis TI agar
sejalan dengan rencana bisnis Bank Jasa Jakarta.• Melakukan evaluasi secara berkala atas dukungan TI pada kegiatan
usaha Bank Jasa Jakarta.• Memastikan investasi TI memberikan nilai tambah kepada Bank
Jasa Jakarta.
Komite Manajemen RisikoKomite Manajemen Risiko (KMR) dibentuk untuk memastikan bahwakerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindunganyang memadai terhadap seluruh risiko Bank Jasa Jakarta. Secaraumum, fungsi Komite Manajemen Risiko ini, antara lain:• Menyusun kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen
risiko.• Menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan
hasil evaluasi pelaksanaan proses dan sistem manajemen risikoyang efektif.
Bank Credit Policy CommitteeCredit Policy Committee was formed to direct lending through theformulation of credit policies in order to achieve the target of creditin accordance with the precautionary principle. In general, the functionof the Credit Policy Committee, among others:• Assist the Board of Directors in formulating credit policy, especially
with regard to the principle of prudence in lending.• Monitor and evaluate the implementation of credit policies to be
implemented consistently.• Conduct regular assessments on the Bank's Credit Policy.• Monitor the development and conditions of credit portfolio.
Credit CommitteeCredit committee formed to assist the Board of Directors in evaluatingand / or provide credit decisions within the limits of authority stipulatedDirectors as stipulated in the Articles of Association of Bank JasaJakarta to consider the development of business and always be guidedby the precautionary principle. In general, the function of the CreditCommittee, among others:• Provide guidance and if necessary a more comprehensive credit
analysis related to the adequacy of the information presented tobe used in decision making.
• Giving consideration to the draft decision proposed credit.• Provide professionally lending decisions in an honest, objective,
accurate and thorough.
Information Technology Steering CommitteeInformation Technology Steering Committee was established to ensurethe application of the system of information technology (IT) in linewith the strategy of Bank Jasa Jakarta. Information Technology SteeringCommittee has the mission to increase the competitive advantage ofBank Jasa Jakarta through the use of information technology (IT) isappropriate. In general, the function of Information Technology SteeringCommittee, among others:• Reviewing and recommending strategic IT plan to be in line with
the business plan of the Bank Jasa Jakarta.• Conduct regular evaluation on the IT support the business activities
of Bank Jasa Jakarta.• Ensure that IT investments provide added value to the Bank Jasa
Jakarta.
Risk Management CommitteeThe Risk Management Committee (RMC) was established to ensurethat the risk management framework has provided adequate protectionagainst all risks Bank Jasa Jakarta. In general, the function of theRisk Management Committee, among others:• Formulate policies, strategies and guidelines for risk management.• Enhancing the implementation of risk management based on the
evaluation of the process and system of effective risk management.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 27
Komite PersonaliaKomite Personalia komite yang dibentuk oleh direksi dalam pengelolaanSumber Daya Manusia (SDM). Secara umum, fungsi Komite Personaliaini, antara lain:• Memastikan keselarasan kebijakan dan strategi SDM dengan
strategi dan tujuan perusahaan, termasuk dengan nilai-nilaiperusahaan, kode etik, serta kebijakan dan peraturan yangdikeluarkan oleh regulator.
• Memutuskan penyempurnaan manajemen SDM, yang meliputiperencanaan SDM, rekrutmen, pengembangan, performancemanagement, pengelolaan talent, serta sistem remunerasi yangkompetitif.
F. Fungsi KepatuhanMempertimbangkan bahwa industri perbankan merupakan salah satuindustri yang sarat dengan ketentuan (highly regulated industry) danmeningkatnya kompleksitas perkembangan kegiatan usaha Bank,maka akan berdampak pada peningkatan eksposur risiko yang dihadapiBank, salah satunya adalah risiko kepatuhan. Untuk mengelola danmemitigasi risiko kepatuhan tersebut, Bank Jasa Jakarta telah menunjuksalah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahkanfungsi kepatuhan. Untuk membantu pelaksanaan tugas Direktur yangmembawahkan fungsi kepatuhan tersebut, Bank telah memiliki SatuanKerja Kepatuhan yang memiliki fungsi ex-ante dengan melakukantindakan, antara lain:• Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua
tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank Jasa Jakarta.• Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank Jasa
Jakarta;• Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta
kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Jasa Jakarta telahsesuai dengan ketentuan regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Memastikan kepatuhan Bank Jasa Jakarta terhadap komitmenyang dibuat oleh Perusahaan kepada regulator.
Selain itu, Satuan Kerja Kepatuhan juga mengelola kegiatanpelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan PendanaanTerorisme (APU dan PPT), serta memantau implementasi GCG.
Selama 2015, aktivitas fungsi kepatuhan yang dilakukan, antara lain:• Melakukan langkah-langkah untuk mendorong terciptanya Budaya
Kepatuhan.• Melakukan analisa dampak atas ketentuan baru terhadap
operasional Bank Jasa Jakarta dan penyesuaian atas manual,kebijakan dan prosedur internal yang diperlukan.
• Melakukan penilaian risiko kepatuhan dan menyusun laporanprofil risiko kepatuhan setiap triwulan, dalam rangka mengelolarisiko kepatuhan.
• Melakukan review dan memberikan pendapat atas rencana produkdan aktivitas baru, untuk memastikan bahwa produk yang akandibuat dan aktivitas baru yang akan dilakukan telah sesuai denganketentuan yang berlaku.
• Memberikan kajian atas penerbitan ketentuan internal yang akanditerbitkan.
• Menindaklanjuti komitmen Bank Jasa Jakarta kepada OJK, BIdan regulator lainnya.
Personnel CommitteePersonnel Committee is a committee established by the board ofdirectors in the management of Human Resources (HR). In general,the functions of the Personnel Committee, among others:• Ensure alignment of HR policies and strategies with the strategy
and objectives of the company, including the company's values,code of ethics, as well as policies and regulations issued by theregulator.
• Decided improvement of human resource management, whichincludes HR planning, recruitment, development, performancemanagement, talent management, as well as a competitiveremuneration system.
F. Compliance FunctionConsidering that the banking industry is one industry that is ladenwith provisions (highly regulated industry) and the increasing complexityof the development of the Bank's business activities, it will have animpact on increased risk exposure faced by the Bank, one of whichis a compliance risk. To manage and mitigate compliance risk, theBank Jasa Jakarta has appointed one member of the Board of Directorsas Director in charge of the compliance function. To assist theimplementation of the tasks that the Director in charge of the compliancefunction, the Bank has a Compliance Unit which has the function ofex-ante by taking action, among others:• The cause of advancing a culture of compliance at all levels of
the organization and the business activities of Bank Jasa Jakarta.• Managing Compliance Risks faced by the Bank Jasa Jakarta;• Ensuring that policies, regulations, systems and procedures and
business activities conducted by the Bank Jasa Jakarta inaccordance with regulatory provisions and legislation in force.
• Ensure compliance with Bank Jasa Jakarta against thecommitments made by the Company to the regulator.
In addition, the Compliance Unit also manages the activities of theimplementation of the Anti-Money Laundering and Combating theFinancing of Terrorism (AML and CFT), and monitoring theimplementation of Good Corporate Governance.
During 2015, the activities of the compliance function is performed,among others:• Perform steps to encourage the creation of Culture of Compliance.• Analyze the impact on the new provisions for the operation of
Bank Jasa Jakarta adjustments for manual, internal policies andprocedures as needed.
• Conduct a risk assessment of compliance and prepared a reporton the compliance risk profile on a quarterly basis, in order tomanage compliance risk.
• To review and give an opinion on plans new products and activities,to ensure that the products to be made and new activities that willbe conducted in accordance with applicable regulations.
• Provide a review of the issuance of internal regulations to bepublished.
• Following up on the commitment of Bank Jasa Jakarta to the FSA,the central bank and other regulators.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201528
• To coordinate in order to vote against the Bank based Risk.
During 2015, the Bank Jasa Jakarta compliance indicators reflectedthe following conditions:• Capital Adequacy Ratio (CAR) cover credit risk, market risk and
operational risk per December 2015 is 28,15% is above the BankIndonesia regulation which is 9% to less than 10% (CAR basedon the risk profile of Bank Jasa Jakarta which is on rank 2).
• The NPL ratio (net) per December 2015 was 0,06%, far belowthe allowed limit, the provisions of Bank Indonesia maximum of5%.
• There were no violations or exceedances of the Lending Limit(LLL), either to related parties, as well as to the business group.
• Primary IDR Reserve Requirements per December 2015 amountedto 7,55% and Secondary at 4,38% are in accordance with theprovisions of the Bank Indonesia Rupiah Statutory Reserves.
• Commitment to the Financial Services Authority, Bank Indonesiaand other regulators are met as well.
• The findings of Internal Audit, External Audit and the Authority areadministrative and not significant to disrupt the continuity of bankingoperations.
G. Internal Audit Unit (SKAI)Internal Audit Function in Bank Jasa Jakarta carried out by the InternalAudit Unit (SKAI) as a unit established to provide added value andimprove the operations of the Bank Jasa Jakarta through auditing andconsulting an independent and objective. In carrying out its functions,Internal Audit assessing the adequacy and effectiveness of riskmanagement, internal control, governance, and provide consultationfor the internal Bank Jasa Jakarta in need.
SKAI has acted independently of operational units and the Head ofInternal Audit Unit directly responsible to the President Director andcan communicate directly with the Board of Commissioners and theAudit Committee. SKAI meeting with the CEO, the Audit Committeeand the Commissioner can be done at any time required, outside themeeting which is done regularly.
In the audit, SKAI always be guided by the Working Manual and theInternal Audit Charter as issued and has been prepared by Internal AuditStandard Bank from Bank Indonesia and other applicable provisions.
In general, the main duties of SKAI, among others, as follows:• Develop and implement a risk-based annual audit plan and report
on its realization.• Test and evaluate risk management processes, internal controls
and governance processes to assess the adequacy and effectiveness.• Carry out assessment of credit quality.• Provide recommendations for improvements and information on
the activities examined.• Carry out investigations/ special inspection upon request of the
Board of Commissioners, the Audit Committee, the Board ofDirectors, their work unit or certain indications.
• Melakukan koordinasi dalam rangka penilaian terhadap TingkatKesehatan Bank berbasis Risiko.
Selama tahun 2015, indikator kepatuhan Bank Jasa Jakarta tercerminpada kondisi sebagai berikut:• Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) mencakup
risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional per Desember2015 adalah 28,15% berada di atas ketentuan Bank Indonesiayaitu 9% sampai dengan kurang dari 10% (KPMM berdasarkanprofil risiko Bank Jasa Jakarta yaitu peringkat 2).
• Rasio NPL (net) per Desember 2015 adalah 0,06% jauh dibawahbatas yang diperkenankan ketentuan Bank Indonesia maksimalsebesar 5%.
• Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap BatasMaksimum Pemberian Kredit (BMPK), baik kepada pihak terkait,maupun kepada kelompok usaha.
• Giro Wajib Minimum Rupiah Primer per Desember 2015 sebesar7,55% dan Sekunder sebesar 4,38% sudah sesuai denganketentuan BI mengenai GWM Rupiah.
• Komitmen kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia danregulator lainnya telah dipenuhi dengan baik.
• Temuan Satuan Kerja Audit Intern, Audit Eksternal dan Otoritasbersifat administratif dan tidak signifikan yang dapat menganggukelangsungan kegiatan usaha bank.
G. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)Fungsi Audit Internal di Bank Jasa Jakarta dilaksanakan oleh SatuanKerja Audit Intern (SKAI) sebagai unit yang dibentuk untuk memberikannilai tambah dan meningkatkan operasional Bank Jasa Jakarta melaluikegiatan audit dan konsultasi yang independen dan objektif. Dalammelaksanakan fungsinya, SKAI melakukan penilaian atas kecukupandan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian internal, tatakelola, serta memberikan konsultasi bagi pihak intern Bank JasaJakarta yang membutuhkan.
SKAI telah bertindak independen terhadap unit kerja operasional danKepala SKAI bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direkturdan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris danKomite Audit. Pertemuan SKAI dengan Presiden Direktur, KomiteAudit dan Komisaris dapat dilakukan sewaktu-waktu diperlukan, diluarpertemuan yang dilakukan secara berkala.
Dalam pelaksanaan audit, SKAI senantiasa berpedoman pada ManualKerja dan Piagam Audit Internal sebagaimana yang telah ditetapkandan telah disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi AuditIntern Bank dari Bank Indonesia dan ketentuan lain yang berlaku.Secara umum tugas pokok SKAI, antara lain sebagai berikut:• Menyusun dan melaksanakan rencana audit tahunan berbasis
risiko dan melaporkan realisasinya.• Menguji dan mengevaluasi proses manajemen risiko, pengendalian
internal dan proses tata kelola untuk menilai kecukupan danefektivitasnya.
• Melaksanakan pengkajian kualitas kredit.• Memberikan rekomendasi perbaikan dan informasi objektif tentang
kegiatan yang diperiksa.• Melaksanakan investigasi/pemeriksaan khusus berdasarkan
permintaan Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, unit kerjaatau adanya indikasi tertentu.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 29
• Monitor, analyze and report the implementation of which hasbeen done auditee on audit recommendations.
The effectiveness of the implementation of the Internal Audit functionand its compliance with the Internal Audit Standards Bank (SPFAIB)reviewed by independent external party at least once in 3 (three)years. The review carried out last by external parties in 2014.
Evaluation of Internal ControlInternal control systems in Bank Jasa Jakarta is a control systemdesigned to make the operations of Bank Jasa Jakarta can be run ina healthy, safe and controlled. Internal control system that has beendone for the purpose of ensuring the Bank's compliance with applicableregulations, the availability of financial information and management,banking activities are performed efficiently and effectively, and identifyweaknesses that occur early.
All management and employees of Bank Jasa Jakarta has a role andresponsibility in improving the quality and implementation of the internalcontrol system of the Bank Jasa Jakarta. Internal control system hasbeen implemented effectively tailored to objectives, business policy,size and complexity of the business activities of Bank Jasa Jakartawith reference to the requirements and procedures as specifiedstatutory provisions in force and refers to measures and actions asfollows:• A clear separation of functions between operational unit with a
working unit performing control functions. The control functionperformed by the SKMR, Internal Control, Compliance Unit andSKAI.
• Internal Audit and Internal Control Work Unit has conductedindependently and objectively review the procedures and operationsof the Bank Jasa Jakarta regularly and the results of the reviewhave been presented to the Board of Directors and Board ofCommissioners.
LawsuitsDuring 2015, there was no significant lawsuits from third parties thatmay affect the business activities of Bank Jasa Jakarta.
Appointment of Independent AuditorCommissioner based on the authority granted by the Annual GeneralMeeting of Shareholders has appointed Public Accountant OfficeHendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil to audit the financial statementsof Bank Jasa Jakarta for the year ended December 31, 2015. KAPappointed has submitted the results of the audit and managementletter to Bank Jasa Jakarta timely manner, and has been workingindependently, meet the professional standards of public accountingand labor agreements as well as the scope of the audit are set.
Related partiesThe definition of related parties used is in accordance with thatstipulated in IAS 7 (Revised 2010). Types of transactions and balanceswith related parties, whether or not carried out with any terms orconditions with the same normal to parties who are not related partiesare disclosed in the notes to the audited financial statements (note29).
• Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindaklanjut yang telah dilakukan auditee atas rekomendasi hasil audit.
Efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal dan kepatuhannyaterhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)dikaji ulang oleh pihak eksternal yang independen sekurang-kurangnyasekali dalam 3 (tiga) tahun. Kaji ulang terakhir oleh pihak eksternalterlaksana tahun 2014.
Evaluasi Pengendalian InternSistem pengendalian intern di Bank Jasa Jakarta merupakan sistempengendalian yang dirancang agar kegiatan operasional Bank JasaJakarta dapat berjalan secara sehat, aman dan terkendali. Sistempengendalian intern yang sudah dilakukan dimaksudkan untukmemastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku,tersedianya informasi keuangan dan manajemen, kegiatan usahaBank dilakukan secara efisien dan efektif serta mengidentifikasikelemahan yang terjadi secara dini.
Seluruh manajemen dan karyawan Bank Jasa Jakarta memiliki perandan tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan pelaksanaansistem pengendalian internal Bank Jasa Jakarta. Sistem pengendalianinternal selama ini telah diterapkan secara efektif yang disesuaikandengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatanusaha Bank Jasa Jakarta dengan berpedoman pada persyaratan dantata cara sebagaimana ditetapkan ketentuan perundang-undanganyang berlaku serta mengacu pada langkah dan tindakan sebagaiberikut:• Pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja operasional
dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian.Fungsi pengendalian dilakukan oleh SKMR, Unit Kerja InternalControl, KK dan SKAI.
• SKAI dan Unit Kerja Internal Control telah melakukan reviewsecara independen dan obyektif terhadap prosedur dan kegiatanoperasional Bank Jasa Jakarta secara berkala dan hasil reviewtersebut telah disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
Tuntutan HukumSelama tahun 2015, tidak ada tuntutan hukum yang signifikan daripihak ketiga yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Bank JasaJakarta.
Penunjukan Auditor IndependenKomisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPSTahunan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata EddySiddharta & Tanzil untuk mengaudit laporan keuangan Bank JasaJakarta untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015. KAPyang telah ditunjuk telah menyampaikan hasil audit dan managementletter kepada Bank Jasa Jakarta secara tepat waktu, dan telah bekerjasecara independen, memenuhi standard profesional akuntan publikdan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
Pihak BerelasiDefinisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan yang diaturdalam PSAK No.7 (Revisi 2010). Jenis transaksi dan saldo denganpihak-pihak yang berelasi, baik yang dilaksanakan dengan atau tidakdengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak-pihak yangbukan pihak berelasi, diungkapkan pada catatan atas laporan keuanganyang diaudit (catatan 29).
Bank Jasa Jakarta consistently strives to provide quality services to improvecustomer satisfaction and loyalty in an increasingly competitive bankingindustry. Bank Jasa Jakarta strategies in customer service rests on the corecompetence in the form of a network owned work units, products and services,human resources and customer base. Recognizing that the developmentproducts and services is key to the growth of sustainable banking business,Bank Jasa Jakarta will continue to rely on the products and services areconstantly evaluated and improved. Bank product innovation process is basedon an understanding of customers' needs. Efforts to improve products andservices consistent with the needs of its customers, among others, with theaddition of features and modifications of products and services.
The products and services provided by the Bank Jasa Jakarta include:
Funding Products• Current Account• Jasa Saving• Sejahtera Saving• Time Deposits• Certificate of Deposits
Credits• Current Account• Credit Acceptance• Advance Credit• Car Loans• Housing Loans• Bank Guarantee
Foreign Exchange Transactions• Foreign Exchange
Services• Automatic Teller Machine (ATM)• Transfers/ Clearings/ Collections• Payment points of Electricity and Telephone Bills• Tax payment
Bank Jasa Jakarta secara konsisten berupaya menyediakan layanan berkualitasguna meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah di tengah industriperbankan yang semakin kompetitif. Strategi Bank Jasa Jakarta dalampelayanan nasabah bertumpu pada core competence yang dimiliki berupajaringan unit kerja, produk dan layanan, sumber daya manusia dan customerbase. Menyadari bahwa aspek pengembangan produk dan layanan merupakankunci pertumbuhan bagi usaha perbankan yang berkesinambungan, BankJasa Jakarta akan tetap mengandalkan produk dan layanan yang senantiasadievaluasi dan disempurnakan. Proses inovasi produk Bank didasarkan padapemahaman tentang kebutuhan nasabah. Upaya-upaya untuk meningkatkanproduk dan layanannya sesuai dengan kebutuhan nasabahnya, antara laindengan penambahan fitur dan modifikasi produk dan jasa layanan.
Produk dan Jasa yang disediakan oleh Bank Jasa Jakarta meliputi:
Produk Simpanan• Giro• Tabungan Jasa• Tabungan Sejahtera• Deposito• Sertifikat Deposito
Kredit• Kredit Rekening Koran• Kredit Aksep• Kredit Persekot• Kredit Pemilikan Mobil• Kredit Pemilikan Rumah• Bank Garansi
Transaksi Valuta Asing• Jual Beli Mata Uang Asing
Jasa Layanan• Anjungan Tunai Mandiri (ATM)• Transfer/ Kliring/ Inkaso• Pembayaran tagihan listrik dan telepon• Pembayaran pajak
Produk & LayananProducts & Services
Manajemen memahami sepenuhnya bahwa keberadaan dankeberhasilan Bank Jasa Jakarta dalam mengembangkan bisnis tidakdapat dipisahkan dari dukungan dan hubungan yang harmonis denganmasyarakat sekitarnya. Kepedulian Bank Jasa Jakarta untukberkontribusi bagi masyarakat sekitar diwujudkan dalam program-program tanggung jawab sosial. Bank Jasa Jakarta secara aktifmemberi kontribusi kepada masyarakat sekitarnya melalui aktivitastanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility).
Aktivitas CSR Bank Jasa Jakarta selama ini lebih fokus di bidangsosial kemasyarakatan, dimana Bank Jasa Jakarta aktif dalam berbagaikegiatan sosial untuk membantu meningkatkan kesejahteraanmasyarakat sekitar dan/ atau meringankan beban masyarakat. Selamatahun 2015, berbagai program sosial yang dilaksanakan antara lain:• Pelayanan pengobatan gratis bagi warga dan masyarakat
sekitar bekerjasama dengan YKPMI (Yayasan Kasih PeduliMasyarakat Indonesia). Pelayanan pengobatan yang meliputipelayanan dokter umum, dokter gigi dan pemberian obat-obatantersebut telah melayani sekitar 500 warga masyarakat.
• Bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) melakukankegiatan donor darah rutin setiap 3 bulan sekali bertempat diKantor Pusat Bank Jasa Jakarta yang melibatkan manajemen,karyawan dan nasabah.
• Pemberian bantuan dana untuk kegiatan keagamaan, sosial dankemasyarakatan.
• Pembagian Beras kepada para warga di sekitar wilayah KantorPusat Bank Jasa Jakarta di Jl. Tiang Bendera III No.26-32, Jakarta.Kegiatan ini dilaksanakan 2 minggu menjelang Hari Raya Idul Fitridan merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan BankJasa Jakarta sejak tahun 2000 dengan maksud untuk membantumeringankan beban warga menghadapi kenaikan harga kebutuhanbahan pokok.
Management fully understands that the existence and success of theBank Jasa Jakarta in developing the business can not be separatedfrom the support and a harmonious relationship with the surroundingcommunity. Concern Bank Jasa Jakarta to contribute to the surroundingcommunity embodied in the programs of social responsibility. BankJasa Jakarta actively contribute to the surrounding community throughthe activities of corporate social responsibility (CSR)
CSR Activities Bank Jasa Jakarta has been more focused in the areasof social, Bank Jasa Jakarta which is active in various social activitiesto help improve the welfare of local communities and / or alleviate theburden on society. During 2015, various social programs that havebeen implemented include, among others:• Free medical services for the residents and the surrounding
communities in cooperation with YKPMI (Yayasan Kasih PeduliMasyarakat Indonesia). Treatment services which include generalpractice services, dentists and administration of these drugs hasbeen serving around 500 residents.
• In cooperation with the Indonesian Red Cross (PMI) conductregular blood donors every three months at the Head Office ofBank Jasa Jakarta that involve management, employees andcustomers.
• Providing funding for religious activities, social and civic.• Distribution of rice to the residents in the area around the Central
Office of Bank Jasa Jakarta at Jl. Tiang Bendera III No.26-32,Jakarta. This activity was conducted two weeks before Idul Fitriand is an annual event held Bank Jasa Jakarta since 2000 withthe intent to help ease the burden on residents cope with risingprices of basic needs.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 31
Tanggung Jawab SosialSocial Responsibilities
Kegiatan pengobatan gratisFree medical services
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201532
Kegiatan donor darah rutinRegular blood donation activities
Kegiatan CSR melalui pembagian beras untuk warga sekitarCSR activity through rice distribution for the surrounding community
Kegiatan CSR melalui pembagian beras untuk warga sekitarCSR activity through rice distribution for the surrounding community
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 33
Manajemen RisikoRisk Management
Bank Jasa Jakarta menerapkan manajemen risiko sejalan dengankerangka kerja manajemen risiko yang efektif, efisien dan profesionalterhadap 8 (delapan) jenis risiko utama yaitu risiko kredit, risiko pasar,risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risikostratejik dan risiko kepatuhan serta terhadap risiko lainnya dalamupaya untuk mendukung pertumbuhan Bank secara berhati-hati,konsisten dan berkelanjutan serta meningkatkan nilai tambah Bankkepada pemangku kepentingan.
Berdasarkan kerangka kerja manajemen risiko tersebut, prosespengelolaan manajemen risiko menjadi tanggung jawab bersamaseluruh karyawan dan kesadaran akan risiko (risk awareness) sudahmenjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Bank. Denganmenggunakan pendekatan Three Lines of Defense, fungsi pengelolaanrisiko dilakukan secara komprehensif oleh semua lini organisasi, yangdimulai dengan oversight yang dilakukan oleh Dewan Komisaris danDireksi. Seluruh unit bisnis dan seluruh unit pendukung berfungsisebagai First Line of Defense yang melaksanakan pertumbuhan usahadengan tetap mempertimbangkan aspek risiko dalam setiappengambilan keputusan. Unit kerja manajemen risiko dan unit kerjakepatuhan berfungsi sebagai Second Line of Defense yang mengelolarisiko secara independen bersama-sama dengan SKAI sebagai ThirdLine of Defense yang bertugas melaksanakan risk assurance danmelakukan pengawasan serta evaluasi secara berkala.
Selain itu, Bank Jasa Jakarta mengambil langkah dan upaya mitigasirisiko untuk meminimalisasi tingkat kerugian sesuai dengan riskappetite dan risk tolerance yang ditetapkan. Tingkat risiko yang adaterus dipantau secara periodik dan secara keseluruhan prosesmanajemen risiko dijalankan berdasarkan pada penerapan prinsipGood Corporate Governance (GCG). Berkat penerapan proses
Bank Jasa Jakarta applied risk management in line with the riskmanagement framework that is effective, efficient and professional toeight (8) types of major risks such as credit risk, market risk, liquidityrisk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk andcompliance risk as well as the other risks in order to support thegrowth of the Bank prudently, consistent and sustainable and addvalue to the Bank's stakeholders.
Based on the risk management framework, risk management processis a shared responsibility of all employees and awareness of risk (riskawareness) has become an integral part of the culture of the Bank.Using a Three Lines of Defense, risk management function carriedout comprehensively by all levels of the organization, which startedwith the oversight conducted by the Board of Commissioners andBoard of Directors. All business units and all ancillary unit serves asFirst Line of Defense conducting business growth while consideringthe aspects of risk in every decision. Risk management units and unitcompliance work serves as Second Line of Defense who manage riskindependently together with SKAI as the Third Line of Defense incharge of implementing risk assurance and monitoring and periodicevaluation.
In addition, the Bank Jasa Jakarta take measures and risk mitigationmeasures to minimize the extent of losses in accordance with the riskappetite and risk tolerance set. The level of risk that is continuouslymonitored periodically and overall risk management process is executedbased on the application of the principles of Good CorporateGovernance (GCG). Thanks to the implementation of effective risk
Risiko Kredit/ Credit Risk
Risiko Pasar/ Market Risk
Risiko Likuiditas/ Liquidity Risk
Risiko Operasional/ Operation Risk
Risiko Hukum/ Legal Risk
Risiko Strategik/ Strategic Risk
Risiko Kepatuhan/ Compliance Risk
Risiko Reputasi/ Reputation Risk
Peringkat Komposit/ Composit Rank
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
2
2
2
2
2
2
2
1
2
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low
Low to Moderate
Peringkat Risiko InherenInherent Risk Rating
Peringkat KualitasManajemen Risiko
Risk Management Quality RankPeringkat Tingkat Risiko
Risk Level RankProfil RisikoRisk Profile
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201534
MODAL INTI/ CORE CAPITALMODAL INTI UTAMA/ MAIN CORE CAPITAL- Modal Disetor/ Paid in capital- Dana Setoran Modal/ Fund Paid up capital- Cadangan Tambahan Modal/ Additional Reserve Capital
- Faktor Penambah/ Addition Factor- Cadangan Umum/ General Reserve- Laba Tahun Lalu/ Last Year Profit- Laba Tahun Berjalan/ Profit for the Year- Revaluasi Aktiva Tetap/ Fixed Asset Revaluation
- Faktor Pengurang/ Deduction Factor- Selisih kurang PPA dan CKPN/
Negative differences between regulatory provision andallowance for impairmant losses
- Laba/ Rugi Komprehensif/ Comprehensive Profit/ LossRegulatory provision on non productive assets
TOTAL MODAL INTI UTAMA/ TOTAL OF MAIN CORE CAPITALMODAL INTI TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY CORE CAPITAL
TOTAL MODAL INTI/ TOTAL OF CORE CAPITAL
MODAL PELENGKAP/ SUPPLEMENTARY CAPITAL- Cadangan Umum(1,25% ATMR)
General Allowance (1,25% of RWA)
TOTAL MODAL INTI DAN PELENGKAPTOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY
42.00087.55590.100
125.223
40.177
8.541
-
700.00020.000
344.878
48.718
1.016.160 -
1.016.160
40.052
1.056.212
ATMR (Kredit, Pasar & Operasional)Risk Weighted Assets (Credit, Market & Operation)
KPMMMinimum Capital Adequacy
MODAL INTI UTAMA/ ATMRMAIN CORE CAPITAL/ RWA
MODAL INTI/ ATMRCORE CAPITAL/ RWA
3.752.361
28,15 %
27,08 %
27,08 %
management processes in all business activities, based on the resultsof self-assessment, in 2015 the level of Bank Jasa Jakarta compositerisk is "low to moderate". The composite risk level is the result of anassessment of inherent risk "low to moderate" and the quality of riskmanagement assessment "satisfactory."
CAPITALCapital structureIn an effort to strengthen the capital, in December 2015 have improvedsignificantly the core capital which consists of:• Amount of capital (fresh money) from shareholders amounting to
Rp. 20 billion.• The results of the revaluation of fixed assets amounting to
Rp.121 billion.With the additional paid-in capital and revaluation of fixed assets aswell as organic growth of profits, core capital BJJ per December 2015reached Rp. 1,05 trliun and put BJJ as a Bank BUKU 2 category withcapital above Rp. 1 trillion.
In accordance with PBI No.15/12/PBI/2013 concerning the MinimumCapital Requirement for Commercial Banks, core capital ratio comparedto risk-weighted assets per December 2015 reached 27,08%, far
manajemen risiko yang efektif pada seluruh aktivitas usaha,berdasarkan hasil self-assesment, pada tahun 2015 tingkat risikokomposit Bank Jasa Jakarta adalah “low to moderate”. Tingkat risikokomposit tersebut merupakan hasil penilaian dari risiko inheren “lowto moderate” dan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko“satisfactory.”
PERMODALANStruktur PermodalanDalam upaya untuk memperkuat permodalan, pada bulan Desember2015 telah dilakukan peningkatan modal inti yang cukup signifikanyang terdiri dari:• Setoran modal (fresh money) dari pemegang saham sebesar
Rp 20 miliar.• Hasil revaluasi aktiva tetap sebesar Rp 121 miliar.Dengan tambahan modal disetor dan revaluasi aktiva tetap sertapertumbuhan organik dari laba, Modal Inti BJJ per Desember 2015mencapai Rp 1,05 triliun dan menjadikan BJJ masuk kategori BankBuku 2 dengan modal inti diatas Rp 1 triliun.
Sesuai dengan PBI No.15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban PenyediaanModal Minimum Bank Umum, Rasio Modal Inti dibandingkan ATMRper Desember 2015 mencapai 27,08%, jauh diatas ketentuan yang
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 35
ditetapkan Otoritas sebesar 6%. Sementara itu, Rasio Modal IntiUtama dibandingkan dengan ATMR juga mencapai 27,08%, jugajauh diatas ketentuan yang ditetapkan Otoritas sebesar 4,5%.
Dengan komposisi modal (modal inti + pelengkap) sebagaimanatersebut diatas, maka Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)Bank yang merupakan perbandingan antara Modal dengan ATMR(Aktiva Tertimbang Menurut Risiko), per Desember 2015 mencapai28,15%.
Pertumbuhan modal inti ini dari tahun ke tahun senantiasa meningkatsejalan dengan upaya peningkatan modal secara organik melaluipenambahan laba. Modal inti per Desember 2015 memberikankontribusi yang sangat dominan sebesar 96,19% terhadap total modalBJJ dan komponen modal ini bersifat permanen sehingga memberikanpeluang bagi BJJ untuk melakukan ekspansi bisnis dan terus tumbuhsecara berkelanjutan (sustainable growth) sesuai sasaran jangkapanjang yang telah ditetapkan.
Kecukupan PermodalanKebijakan permodalan BJJ adalah mempertahankan posisi modalyang kuat untuk meningkatkan kemampuan bank dalam mengelolausaha dan risiko, mengembangkan teknologi informasi danmeningkatkan skala usaha (ekspansi bisnis). Berkaitan dengan haltersebut, permodalan yang ada saat ini akan terus dijaga danditingkatkan sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha Bank.
Upaya-upaya untuk mewujudkan itu, antara lain dengan:w Menjaga Tingkat KPMM (CAR)Berdasarkan self assessment, KPMM/ CAR Per Desember 2015mencapai 28,15% (setelah memperhitungkan risiko kredit, risiko pasardan risiko operasional). Pencapaian KPMM/ CAR ini mencerminkanbahwa BJJ merupakan bank yang sehat dan dengan posisi rasio yangjauh melebihi ketentuan tersebut BJJ masih memiliki kemampuanuntuk melakukan ekspansi usaha yang lebih besar.
Kedepan, BJJ akan senantiasa berupaya untuk mengelola Bank iniberdasarkan asas kehati-hatian (prudential banking) sehingga posisiKPMM/CAR selalu berada pada tingkat yang wajar dan sesuai denganketentuan yang berlaku. Apabila terdapat perubahan ketentuanpermodalan dalam perbankan Indonesia, Manajemen akan segeramenyusun perencanaan untuk memenuhi ketentuan tersebut denganmemperhatikan peraturan yang berlaku.
w Pertumbuhan Modal secara OrganikBeberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhanorganik melalu peningkatan laba, antara lain:
- Menjalankan fungsi intermediary secara optimal baik penyalurankredit maupun penghimpunan dana sesuai dengan kapasitassumber daya.
- Upaya perbaikan dan menjaga kualitas aktiva produktif secarakonsisten.
- Penempatan dana pada aktiva produktif secara selektif sesuaidengan prinsip kehati-hatian.
- Peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja melalui berbagaipenyempurnaan proses bisnis, system prosedur, evaluasiefisiensi dan produktivitas setiap unit kerja, penyediaaninfrastruktur dan lainnya.
higher than the stipulated Authority of 6%. Meanwhile, the Main CoreCapital Ratio compared with RWA also reached 27,08%, also farhigher than the stipulated Authority by 4,5%.
With the composition of capital (core capital + complementary), asmentioned above, the Capital Adequacy Ratio (CAR) of the Bankwhich is the ratio between the Capital to RWA (Risk Weighted Assets),as of December 2015 reached 28,15%.
Core capital growth from year to year continues to rise in line withefforts to increase the capital organically through the addition of profit.Core capital per December 2015 contributed very dominant amountedto 96,19% of the total capital and capital components BJJ is permanentso as to provide an opportunity for BJJ to expand the business andcontinue to grow in a sustainable manner (sustainable growth) suitablelong-term goal that has been set.
Capital AdequacyBJJ capital policy is to maintain a strong capital position to enhancethe bank's ability to manage the business and risks, developinginformation technology and increasing the scale of business (businessexpansion). In this regard, the existing capital this time will be maintainedand enhanced in accordance with the scale and complexity of the
Bank. Efforts to realize that, among other things:w Maintain Level of KPMM/ CARBased on self-assessment, KPMM/ CAR As of December 2015 reached28,15% (after taking into account credit risk, market risk and operationalrisk). Achievement KPMM/ CAR reflects that BJJ is a healthy bankand the position ratio that far exceeds that provision BJJ still have theability to do greater business expansion.
In the future, BJJ will constantly strive to manage the Bank is basedon the principle of prudence (prudential banking) so that the positionof KPMM/ CAR always be at a reasonable level and in accordancewith applicable regulations. If there are changes in the capitalrequirements in the banking Indonesia, Management will soon beplanning to comply with applicable regulations.
w Organic Capital GrowthSeveral attempts were made to increase organic growth throughincreased profits, among others:
- Running intermediary function optimally both lending and fundraising in accordance with the capacity of resources.
- Efforts to repair and maintain asset quality consistently.- Placement of funds in productive assets selectively in
accordance with the precautionary principle.- Increased productivity and work efficiency through improvement
of business processes, system procedures, evaluation of theefficiency and the productivity per unit of labor, infrastructure,and others.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201536
Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank UmumDisclosure of Quantitative Bank Capital Structure
31 Desember 2015Keterangan/ Description
jutaan Rupiah/ million Rupiah
I KOMPONEN MODAL/ CAPITAL COMPONENTA. Modal Inti/ Core Capital
1. Modal disetor/ Issued capital/ Paid in capital2. Cadangan Tambahan Modal/ Additional Reserve Capital3. Modal Inovatif/ Innovative Capital Instrument4. Faktor Pengurang Modal Inti/ Tier 1 Capital Deduction Factor5. Kepentingan Non Pengendali/ Non Controling Interest
B. Modal Pelengkap/ Supplementary Capital1. Level Atas (Upper Tier 2)2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti/ Maximum 50% of Tier 1 Capital3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap/ Tier 2 Capital Deduction Factor
C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap/ Tier 1 & 2 Capital Deduction FactorEksposur Sekuritisasi/ Securitization Exposure
D. Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)Additional Supplementary Capital (Tier 3)
E. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASIRISIKO PASARADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION
II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C)TOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY (A + B + C)
III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANGDIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E)TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITALFOR MARKET RISK ANTICIPATION (A + B - C + E)
IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDITRISK WEIGHTED ASSETS FOR CREDIT RISK
V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONALRISK WEIGHTED ASSETS FOR OPERATIONAL RISK
VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASARRISK WEIGHTED ASSET FOR MARKET RISKA. Metode Standar/ Standardized MethodB. Model Internal/ Internal Method
VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONALDAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)]MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKETRISK [III : (IV + V + VI)]
1.016.160 700.000 316.160
- - -
40.052 40.052
- -
-
-
-
1.056.212
1.056.212
3.328.575
369.293
54.493
28,15%
Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan ManajemenRisikoPenerapan prinsip-prinsip manajemen risiko dan eksposur risikotermasuk permodalan mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia,No. 14/35/DPNP tanggal 10 Desember 2012 perihal LaporanTahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikankepada Bank Indonesia. Secara umum, pedoman penerapanmanajemen risiko Bank Jasa Jakarta berpedoman pada PBI No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan ManajemenRisiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, dimana Penerapan ManajemenRisiko dilakukan melalui 4 (empat) kegiatan utama, yaitu:
1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan DireksiDewan Komisaris dan Direksi Bank Jasa Jakarta telah memahamirisiko-risiko yang dihadapi Bank Jasa Jakarta dan memberikan arahanyang jelas, melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif serta
Disclosure of Risk Exposure and Risk Management
The application of the principles of risk management and risk exposure,including funding refers to Bank Indonesia Circular Letter, No.14/35/DPNP on 10 December 2012 regarding Reports AnnualCommercial Banks and Certain Annual Report to Bank Indonesia. Ingeneral, guidelines for implementation of risk management servicesbased on the Jakarta PBI 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 concerningApplication of Risk Management for Commercial Banks as amendedby Regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009, where theimplementation of risk management is done through four (4) mainactivities, namely:
1. Active Supervision Board of Commissioners and Board ofDirectorsBoard of Commissioners and Board of Directors of Bank Jasa Jakartahave understood the risks faced by the Bank Jasa Jakarta and provides
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 37
mengembangkan budaya Manajemen Risiko. Dewan Komisarisbertanggung jawab dalam melakukan persetujuan dan peninjauanberkala mengenai strategi dan kebijakan risiko yang mencakup tingkattoleransi Bank terhadap risiko.
Direksi Bank Jasa Jakarta telah menetapkan struktur organisasi yangmencerminkan secara jelas mengenai batas wewenang, tanggungjawab dan fungsi, serta independensi antar unit bisnis dengan unitkerja manajemen risiko. Selain itu, Direksi juga bertanggung jawabuntuk mengimplementasikan strategi dan kebijakan risiko tersebutdengan cara menjabarkan dan mengkomunikasikan kebijakan danstrategi risiko, memantau dan mengendalikan risiko dan mengevaluasipenerapan kebijakan dan strategi dimaksud. Secara berkala, Direktur(yang membawahkan fungsi kepatuhan) melakukan evaluasi terhadapakurasi metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi sisteminformasi manajemen risiko, dan kebijakan prosedur serta limit risiko.
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan LimitBank Jasa Jakarta telah memiliki struktur organisasi yang memadaiuntuk mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalianinternal yang baik antara lain Satuan Kerja Audit Intern, Satuan KerjaManajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan dan Komite ManajemenRisiko. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga telah memiliki kebijakanpengelolaan risiko yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank yangdisusun sesuai dengan visi, misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan,kemampuan SDM dan risk appetite. Kebijakan tersebut dikaji ulangsecara berkala dan disesuaikan dengan perkembangan/ perubahanyang terjadi, baik internal maupun eksternal. Selama ini, kebijakan,prosedur dan penetapan limit risiko telah didokumentasikan secaratertulis dan lengkap serta direview secara berkala. Dalam melakukanaktivitas bisnisnya, Bank Jasa Jakarta telah menyusun Rencana BisnisBank yang membahas strategi Bank Jasa Jakarta secara keseluruhanyang mencakup arah pengembangan bisnis dan penetapan strategitersebut telah memperhitungkan dampaknya terhadap permodalanBank, antara lain proyeksi permodalan dan Kewajiban PenyediaanModal Minimum (KPMM).
3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, danPengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen RisikoBank Jasa Jakarta melakukan proses identifikasi dan pengukuranrisiko terhadap setiap kegiatan yang mengandung risiko. IdentifikasiRisiko yang dilakukan mencakup seluruh aktivitas bisnis Bank dandilakukan dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinantimbulnya Risiko serta dampaknya. Selain itu, Bank Jasa Jakarta jugatelah memiliki sistem pemantauan eksposur risiko yang memadai,meliputi adanya fungsi yang independen yang melakukan pemantauanterhadap eksposur risiko, adanya sistem informasi yang disesuaikandengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha Bankdan tindak lanjut perbaikan/ penyempurnaan. Dalam pelaksanaannya,Satuan Kerja Manajemen Risiko membangun proses yangkomprehensif dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau danmengendalikan risiko serta menyampaikan laporan atas tingkat risikoserta membangun sistem pengendalian internal yang handal.
4. Sistem Pengendalian InternBank Jasa Jakarta telah melaksanakan sistem pengendalian interndalam penerapan Manajemen Risiko Bank dengan mengacu padakebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, antara lain melalui
clear guidelines, monitoring and mitigation actively and develop aculture of risk management. The Board of Commissioners is responsiblefor the approval and periodic review of strategies and policies thatcover risk tolerance level of the Bank against the risks.
The Board of Directors of Bank Jasa Jakarta have established anorganizational structure which clearly reflects on the limits of authority,responsibility and functions, as well as the independence of businessunits with risk management units. In addition, the Board of Directorsis also responsible for implementing strategies and policies that riskby way of presenting and communicating risk policy and strategy,monitor and control risks and evaluate the implementation of policiesand strategies meant. Periodically, the Director (which is in charge ofthe compliance function) evaluating the accuracy of risk assessmentmethodology, the adequacy of risk management information systemimplementation, and policies, procedures and risk limits.
2. Policies, Procedures, and LimitBank Jasa Jakarta already have adequate organizational structure tosupport the implementation of risk management and internal controlboth include Internal Audit, Risk Management Unit, Compliance Unitand Risk Management Committee. In addition, the Bank Jasa Jakartaalso has a risk management policy that is contained in the BusinessPlan were prepared in accordance with the vision, mission, businessstrategy, capital adequacy, human resource capacity and risk appetite.The policy is reviewed regularly and adjusted to developments /changes, both internal and external. During this time, policies,procedures and risk limits have been documented in writing andcomplete and reviewed periodically. In conducting business activities,Bank Jasa Jakarta has developed a Business Plan that discussesthe strategy of Bank Jasa Jakarta as a whole which includes thedirection of business development and the establishment of such astrategy has taken into account the impact on capital of the Bank,among others, projections of capital and Capital Adequacy Ratio(CAR).
3. Adequacy of Identification Process, Measurement, Monitoring,and Control of Risks and Risk Management Information SystemBank Jasa Jakarta the process of identifying and measuring the riskagainst any risky behaviors. Risk identification is carried out coveringall the Bank's business activities and conducted in order to analyzethe source and possible risks and impacts. In addition, the Bank JasaJakarta also has a monitoring system adequate risk exposures,including their functions independently monitoring the risk exposure,information system tailored to the characteristics, activities andcomplexity of the business activities of the Bank and of theimprovements/ enhancements. In practice, the Risk Management Unitestablish a comprehensive process to identify, measure, monitor andcontrol risks and to submit a report on the level of risk and build areliable internal control system.
4. Internal Control SystemBank Jasa Jakarta has implemented internal control system in theapplication of the Bank's Risk Management with reference to thepolicies and procedures that have been established, among other
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201538
things through the establishment of the authority and responsibilityof monitoring compliance with policies, procedures and limits. Inaddition, the Bank Jasa Jakarta have also established reporting linesand the separation of the functions of a clear operational unit to theunit performing the function of controlling and periodically evaluatethe policies, frameworks and operating procedures Bank adjusted tothe development Risk exposure Bank, the market changes, the methodof measurement and risk management. Internal Audit and InternalControl Unit Job Bank Jasa Jakarta conduct periodic audits withadequate coverage, documenting audit findings and managementresponses to the audit results, as well as the review of the follow-upof audit findings.
IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT1. Credit RiskCredit risk is the risk arising due to the failure of borrowers orcounterparties to fulfill their obligations to the Bank. During 2015, theBank Jasa Jakarta successfully manage and limit their credit risk tothe well, where the loan portfolio grew by 3,35% with gross non-performing loan ratio (Gross non-performing loans) reached 0,30%and the Allowance for Impairment Losses (CKPN) which formed atRp 9,59 billion.
Governance and OrganizationBank Jasa Jakarta has developed a credit risk management processthat is effective to support the principle of a solid credit with stronginternal controls. In managing credit risk, the Bank Jasa Jakartaimplement centralized policies that centralize all the credit decisionprocess in the Central Office. To maintain and improve the quality ofcredit, the credit process has separate marketing function amongbusiness units with units of credit analysis. Furthermore, the creditapproval process performed in the Credit Committee is a forum withthe competent authorities in accordance with the credit limit set. Bankhas also developed a credit risk assessment using the InternalCustomer Risk Rating for loans in larger amounts as determined bythe Board of Directors. In order to support business objectives whilemaintaining the quality of the portfolio, the Bank Jasa Jakarta hasestablished Credit Policy Bank (KPB) as a guide to policy related tolending activities.
Allowance for Impairment LossesBank Jasa Jakarta has established guidelines to determine whetherthe establishment CKPN done individually or collectively. FormationCKPN performed individually for financial assets that are individuallysignificant and impaired. Formation CKPN done collectively for financialassets that are individually significant but not impaired. The samewas done for financial assets that are individually assessed but noobjective evidence of impairment.
CKPN calculation method for Individual impairment by comparing thecarrying amount of financial assets with a current value derived fromthe Discounted Cash Flows, the estimated future cash flows discountedat the original effective interest rate of financial assets.
CKPN calculation approaches individually represents the differencebetween the cash value in the estimated cash flows discounted at the
penetapan wewenang dan tanggung jawab pemantauan kepatuhankebijakan, prosedur dan limit. Selain itu, Bank Jasa Jakarta juga telahmenetapkan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas darisatuan kerja operasional kepada satuan kerja yang melaksanakanfungsi pengendalian dan secara berkala mengevaluasi kebijakan,kerangka dan prosedur operasional Bank disesuaikan denganperkembangan eksposur Risiko Bank, perubahan pasar, metodepengukuran, dan pengelolaan Risiko. SKAI dan Unit Kerja InternalControl Bank Jasa Jakarta melakukan audit secara berkala dengancakupan yang memadai, mendokumentasikan temuan audit dantanggapan manajemen atas hasil audit, serta melakukan reviewterhadap tindak lanjut temuan audit.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO1. Risiko KreditRisiko kredit merupakan risiko yang timbul karena kegagalan debituratau counterparties dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank.Selama tahun 2015, Bank Jasa Jakarta berhasil mengelola danmembatasi risiko kreditnya dengan baik, dimana portofolio kredittumbuh sebesar 3,35% dengan rasio kredit bermasalah gross (GrossNon Performing Loan) mencapai 0,30% dan Cadangan KerugianPenurunan Nilai (CKPN) yang dibentuk mencapai Rp 9,59 miliar.
Tata Kelola dan OrganisasiBank Jasa Jakarta telah mengembangkan proses manajemen risikokredit yang efektif guna mendukung prinsip perkreditan yang kokohdengan kontrol internal yang kuat. Dalam mengelola risiko kredit,Bank Jasa Jakarta menerapkan centralized policy yang mensentralisasisemua proses keputusan kredit di Kantor Pusat. Untuk menjaga danmeningkatkan kualitas kredit, proses kredit telah memisahkan fungsiantara unit bisnis marketing dengan unit analisa kredit. Selanjutnya,proses persetujuan kredit dilakukan dalam Komite Kredit yaitu forumbersama pejabat yang berwenang memutus kredit sesuai denganlimit yang ditetapkan. Bank juga telah mengembangkan penilaianrisiko kredit menggunakan Internal Customer Risk Rating untukpinjaman dalam jumlah besar sebagaimana ditetapkan oleh Direksi.Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap menjaga kualitasportofolio, Bank Jasa Jakarta telah memiliki Kebijakan PerkreditanBank (KPB) sebagai panduan kebijakan terkait aktivitas perkreditan.
Cadangan Kerugian Penurunan NilaiBank Jasa Jakarta telah memiliki pedoman dalam menentukan apakahpembentukan CKPN dilakukan secara individual atau kolektif.Pembentukan CKPN secara individual dilakukan untuk aset keuanganyang signifikan secara individual dan mengalami penurunan nilai.Pembentukan CKPN secara kolektif dilakukan untuk aset keuanganyang secara individual tidak signifikan tetapi mengalami penurunannilai. Hal yang sama juga dilakukan untuk aset keuangan yang dinilaisecara individual tetapi tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
Metode perhitungan CKPN untuk penurunan nilai secara individudilakukan dengan membandingkan nilai tercatat aset keuangan dengannilai terkini yang diperoleh dari Discounted Cash Flows, yaitu estimasiarus kas masa datang yang didiskontokan dengan tingkat suku bungaefektif awal aset keuangan.
Pendekatan perhitungan CKPN secara individual merupakan selisihantara nilai tunai atas estimasi cashflow yang didiskonto berdasarkan
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 39
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan NilaiDisclosure of Details of Movements of Impairment Provision on Financial Assets
31 Desember 2015
No
jutaan Rupiah/ million Rupiah
Kategori PortofolioPortfolio Category CKPN Individual
Allowance for impairmentlosses - individual
CKPN KolektifAllowance for impairment
losses - collective
Saldo awal CKPNAllowance for impairment losses beginning balance
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)Allowance/ reversal for impairment losses during the year (Net)
- Pembentukan CKPN pada periode berjalan- Additional allowance for impairment losses during the year
- Pemulihan CKPN pada periode berjalan- Reversal for impairment losses during the year
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalanAllowance for impairment losses used to claims written off during the year
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalanOther allowance/ reversal during the year
Saldo Akhir CKPNAllowance for impairment losses ending balance
1
2
3
4
1.791
7.805
11.559
(3.754)
-
-
9.596
-
-
-
-
-
-
-
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahDisclosure of Net Receivable Based on Region
jutaan Rupiah/ million Rupiah
Tagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral danLembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks andInternational Entities
Tagihan Kepada BankClaims on Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/PensiunanClaims on Pension Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio
Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates
Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures
Aset LainnyaOther Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
DKI Jakarta Banten
31 Desember 2015No Kategori Portofolio
Portfolio Category LainnyaOthers
-
-
-
-
123.943
176.453
-
112.373
257.861
479
-
-
671.109
-
-
-
-
21.089
51.852
-
58.769
71.184
96
-
-
202.990
-
-
-
-
-
8.758
-
6.003
88.978
-
-
-
103.739
768.707
-
-
569.043
486.410
709.256
-
719.396
1.868.301
2.238
221.262
-
5.344.613
768.707
-
-
569.043
341.378
472.193
-
542.251
1.450.278
1.663
221.262
-
4.366.775
TotalJawa BaratWestern Java
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201540
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu KontrakDisclosure of Net Receiveable By Remaining Period Contract
jutaan Rupiah/ million Rupiah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
31 Desember 2015No
< 1 tahun > 1 - 3 tahun > 3 - 5 tahun > 5 tahun Non Kontraktual< 1 year > 1 - 3 years > 3 - 5 years > 5 years Non Contractual
Kategori PortofolioPortfolio Category Total
Tagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral danLembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks andInternational Entities
Tagihan Kepada BankClaims on Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/PensiunanClaims on Pension Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio
Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates
Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures
Aset LainnyaOther Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)
Total
768.707
-
-
569.043
-
330
-
77.610
890.013
1.671
221.262
-
2.528.636
-
-
-
-
22.841
35.232
-
521.350
459.763
135
-
-
1.039.221
-
-
-
-
85.044
155.279
-
105.119
133.741
-
-
-
479.183
-
-
-
-
378.525
518.415
-
15.317
384.784
432
-
-
1.297.473
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
768.707
-
-
569.043
486.410
709.256
-
719.396
1.868.301
2.238
221.262
-
5.344.613
effective interest rate (EIR) at amortized cost in the event of impairment.While the calculation approach CKPN collectively statistically usingparameters:• Probability of Default (PD), which is the probability of failure
debtor's obligations, as measured by the approach MigrationAnalysis.
• Loss Given Default (LGD), which is the level of losses resultingfrom the failure of the debtor to meet its obligations. To get areasonable percentage of LGD, it would require an analysis ofhistorical data.
In addition to forming CKPN, Bank Jasa Jakarta also calculate theirprovision Earning Assets and Non-Earning Assets in the form ofgeneral reserves and special reserves. The calculation of generalreserves for Productive Assets and special reserves for Earning Assetsand Non-Earning Assets refers to the provisions of Bank Indonesiaand the calculation of reserve has been included for the collateral thatis recognized as a deduction.
suku bunga efektif (Effective Interest Rate – EIR) dengan amortizedcost pada saat terjadi penurunan nilai. Sedangkan pendekatanperhitungan CKPN secara kolektif secara statistik menggunakanparameter:• Probability of Default (PD), yaitu tingkat kemungkinan kegagalan
debitur memenuhi kewajiban, yang diukur berdasarkan pendekatanMigration Analysis.
• Loss Given Default (LGD), yaitu tingkat kerugian yang diakibatkandari kegagalan debitur memenuhi kewajibannya. Untukmendapatkan persentase LGD yang wajar, maka diperlukananalisa data historis.
Selain membentuk CKPN, Bank Jasa Jakarta juga menghitung PPAterhadap Aset Produktif dan Aset Non-Produktif berupa cadanganumum dan cadangan khusus. Perhitungan cadangan umum untukAset Produktif dan cadangan khusus untuk Aset Produktif dan AsetNon-Produktif mengacu ketentuan Bank Indonesia dan perhitungancadangan sudah memasukkan faktor agunan yang diakui sebagaipengurang.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 41
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor EkonomiDisclosure of Net Receiveable by Economic Sector
jutaan Rupiah/ million Rupiah
Pertanian, perburuan dan kehutananAgriculture, hunting and forestry
PerikananFishing
Pertambangan dan penggalianMining and excavation
Industri pengolahanProcessing Industry
Listrik, gas dan airElectricity, gas and water
KonstruksiConstruction
Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trade
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumProvision of accomodation and food and water supply
Transportasi, pergudangan dan komunikasiTransportation, warehousing and communications
Perantara keuanganTransitional finance
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal estate, rental busines and services company
Administrasi Pemerintahan, pertahanan danjaminan sosial wajibGovernment administration, the defense andcompulsory social security
Jasa pendidikanEducational services
Jasa kesehatan dan kegiatan sosialHealth and social services
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan danperorangan lainnyaCommunity, sociocultural, entertainment andother individual services
Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaIndividual services which serve households
Badan internasional dan badan ekstrainternasional lainnyaInternational agency and other extrainternational agency
Kegiatan yang belum jelas batasannyaBusiness activities which are not clearly defined
Bukan Lapangan UsahaCredit recipients not industrial origin
LainnyaOthers
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
768.707
768.707
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
569.043
569.043
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
486.410
-
486.410
13.501
806
4.860
80.433
-
34.656
187.464
15.064
34.866
169
94.284
-
19.889
8.415
12.215
-
-
-
200.754
1.880
709.256
3.022
485
1.594
47.833
223
21.537
106.097
4.297
39.223
1.373
32.155
-
376
2.466
6.777
287
-
-
450.150
1.501
719.396
9.830
5.273
8.086
264.937
1.750
145.507
628.588
233.177
161.479
6.352
191.981
-
11.992
60.570
14.693
-
-
-
118.945
5.141
1.868.301
-
-
-
-
-
12
1.823
-
99
-
42
-
-
16
-
-
-
-
246
-
2.238
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
221.262
221.262
31 Desember 2015
No
TagihanKepada BankPembangunan
Multilateraldan LembagaInternasional
TagihanKepada
Bank
KreditBeragunRumahTinggal
KreditBeragunProperti
Komersial
KreditPegawai/
Pensiunan
TagihanKepada
Usaha Mikro,Usaha Kecil
danPortofolio
Ritel
TagihanKepada
Korporasi
TagihanYang Telah
JatuhTempo
AsetLainnya
Kategori PortofolioPortfolio Category
TagihanKepada
Pemerintah
TagihanKepadaEntitasSektorPublik
Claims onMultilateral
DevelopmentBanks and
InternationalEntitirs
Claims onBanks
ClaimsSecured byResidential
Property
ClaimsSecured byCommercialReal Estate
Claims onPensionLoans
Claims onMicro, Small
and RetailPortfolio
Claims onCorporate
Claims onPast Due
Exposures
OtherAssets
Claims onPublicSectorEntities
Claims onGovernment/
Sovereign
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan StandarDalam melakukan perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko(ATMR) risiko kredit, Bank mengacu kepada Surat Edaran BankIndonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal PedomanPerhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit denganMenggunakan Pendekatan Standar. ATMR untuk risiko kredit denganmenggunakan Pendekatan Standar Basel II, secara umumperhitungannya didasarkan pada hasil peringkat yang diterbitkan olehlembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia sebagaimana diaturdalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/DPNP tanggal 22Desember 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yangdiakui Bank Indonesia. Penggunaan peringkat dalam perhitunganATMR risiko kredit hanya digunakan untuk jenis tagihan kepadaPemerintah Negara lain, Entitas Sektor Publik, Bank PembangunanMultilateral dan Lembaga Internasional tertentu, Bank dan Korporasi.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, eksposur kredit yang termasukdalam perhitungan ATMR kredit standar meliputi:• Eksposur aset dalam neraca dan kewajiban serta kontinjensi dalam
transaksi rekening administratif, namun tidak termasuk posisi tradingbook yang telah dihitung dalam ATMR risiko pasar dan penyertaanyang telah diperhitungkan sebagai factor pengurang modal.
• Eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan.• Eksposur transaksi penjualan dan pembelian instrumen keuangan
yang dapat menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen.
Kategori Portofolio yang Menggunakan PeringkatBerdasarkan pendekatan standar, perhitungan ATMR untuk beberapakategori portofolio didasarkan pada external rating dan sebagianberdasarkan bobot risikonya. Namun oleh karena seluruh debiturBank Jasa Jakarta tidak memiliki rating sehingga memperoleh bobotrisiko 100%.
Lembaga Peringkat yang DigunakanBerdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/30/DPNP, tanggal30 Oktober 2009, lembaga pemeringkat yang diakui oleh BankIndonesia antara lain Pefindo, Fitch Indonesia, Moody’s Indonesia,
Credit Risk Disclosure by Standard ApproachIn calculating the Risk Weighted Assets (RWA) credit risk, the Bankrefers to Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6 /DPNP dated 18February 2011 regarding Guidelines for Calculation of Credit RiskWeighted Assets by Using Standard Approach. RWA for credit riskusing the Basel II Standard Approach, in general, the calculation isbased on the ratings issued by rating agencies recognized by BankIndonesia as stipulated in Bank Indonesia Circular Letter No.13/31/DPNP dated 22 December 2011 concerning the Rating Agenciesand acknowledged by Bank Indonesia. The use of ratings in thecalculation of credit risk RWA is only used for a type of bill to otherState Government, Public Sector Entities, Multilateral DevelopmentBanks and the International Institute particular, the Bank and theCorporation.
Based on Bank Indonesia Regulation, credit exposures are includedin the calculation of the credit RWA standards include:• Exposure in balance sheet assets and liabilities and contingencies in
administrative account transactions, but excluding the trading bookpositions that have been calculated in market risk RWA and inclusionthat have been taken into account as a factor deduction from capital.
• Exposures pose a credit risk due to failure of the counterparty.• Exposure sales and purchases of financial instruments that could
pose a credit risk as a result of settlement failure
Using Portfolio Category RatingBased on the standard approach, the calculation of RWA for somecategories of the portfolio based on external ratings and partly basedon the weight of risks. However, since the entire debtors Bank JasaJakarta does not have a rating so as to obtain a 100% risk weight.
Institutions RatingBased on Bank Indonesia Circular Letter No. 11/30/DPNP, dated 30October 2009, the rating agency recognized by Bank Indonesia amongothers PEFINDO, Indonesia Fitch, Moody's Indonesia, Fitch, Moody's
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan WilayahDisclosure of Receiveables and Allowances by Region
31 Desember 2015No Kategori Portofolio
Portfolio Category
jutaan Rupiah/ million Rupiah
DKI Jakarta Banten Jawa Barat TotalLainnyaOthers
TagihanReceivables
Tagihan yang mengalami penurunan nilaiImpaired receivables
a. Belum jatuh tempoa. Non past due
b. Telah jatuh tempob. Past due
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - IndividualAllowances for impairment losses - Individual
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - KolektifAllowances for impairment losses - Collective
Tagihan yang dihapus bukuClaims written off
1
2
3
4
5
2.814.588
-
-
-
-
6.926
-
203.340
-
-
-
-
381
-
673,358
-
-
-
-
2.286
-
103.739
-
-
-
-
3
-
3.795.025
-
-
-
-
9.596
-
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201542
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 43
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor EkonomiDisclosure of Receiveables and Allowances by Economic Sectors
jutaan Rupiah/ million Rupiah
Pertanian, perburuan dan kehutananAgriculture, hunting and forestry
PerikananFishing
Pertambangan dan penggalianMining and excavation
Industri pengolahanProcessing Industry
Listrik, gas dan airElectricity, gas and water
KonstruksiConstruction
Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trade
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumProvision of accomodation and food and water supply
Transportasi, pergudangan dan komunikasiTransportation, warehousing and communications
Perantara keuanganTransitional finance
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal estate, rental busines and services company
Administrasi Pemerintahan, pertahanan danjaminan sosial wajibGovernment administration, the defense andcompulsory social security
Jasa pendidikanEducational services
Jasa kesehatan dan kegiatan sosialHealth and social services
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan danperorangan lainnyaCommunity, sociocultural, entertainment andother individual services
Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaIndividual services which serve households
Badan internasional dan badan ekstrainternasional lainnyaInternational agency and other extrainternational agency
Kegiatan yang belum jelas batasannyaBusiness activities which are not clearly defined
Bukan Lapangan UsahaCredit recipients not industrial origin
LainnyaOthers
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
31 Desember 2015
No Kategori PortofolioPortfolio Category
Tagihan Yang MengalamiPenurunan Nilai Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai(CKPN) - Individual
Cadangan KerugianPenurunan Nilai(CKPN) - Kolektif
TagihanYang
DihapusbukuTagihan Impaired Receivables
BelumJatuh Tempo
TelahJatuh Tempo
Receivables
NonPast Due Past Due
Allowance forImpairment
Losses - Individual
Allowance forImpairment
Losses - Collective
ClaimsWritten off
26.356
6.565
14.540
398.310
1.981
201.778
932.263
252.540
236.106
11.051
318.686
-
32.261
71.546
33.687
285
-
-
1.256.698
372
3.795.025
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
-
1
127
7
77
8.331
25
461
1
249
-
7
84
6
-
-
-
213
-
9.596
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Fitch, Moody’s dan S&P. Oleh karena seluruh debitur Bank tidakmemenuhi eksternal rating, maka Bank tidak menggunakan ratingdari lembaga pemeringkat tersebut.
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty CreditRisk)Counterparty credit risk merupakan risiko kredit yang timbul akibattransaksi dengan pihak lawan (counterparty) dari transaksi treasurimaupun transaksi non-treasuri dan dalam hal ini Bank tidak memilikieksposur risiko kredit.
and S&P. Therefore, debtors do not meet the Bank's external rating,the Bank does not use ratings from the rating agencies.
Counterparty Credit RiskCounterparty credit risk is the credit risk arising from transactions withthe counterparties from treasury transactions and non-treasurytransactions and in this case the Bank does not have exposure tocredit risk.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201544
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Bank Secara IndividuDisclosure of Net Receivables Based on Portfolio and Individual Rating Scale
jutaan Rupiah/ million Rupiah
Tagihan KepadaPemerintahClaims onGovernment/Sovereign
Tagihan KepadaEntitas Sektor PublikClaim on PublicSector Entities
Tagihan KepadaBank PembangunanMultilateraldan LembagaInternasionalClaims on MultilateralDevelopment Banksand InternationalEntities
Tagihan Kepada BankClaims on Banks
Kredit BeragunRumah TinggalClaims Secured byResidential Property
Kredit BeragunProperti KomersialClaims Secured byCommercialReal Estate
Kredit Pegawai/PensiunanClaims on PensionLoans
Tagihan KepadaUsaha Mikro, UsahaKecil dan PortofolioRitelClaims on Micro,Small and RetailPortfolio
Tagihan kepadaKorporasiClaims on Corporates
Tagihan yang TelahJatuh TempoClaims on Past DueExposures
Aset LainnyaOther Assets
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
768.707
-
-
569.043
486.410
709.256
-
719.396
1.868.301
2.238
221.262
5.344.613
No
LembagaPemeringkat
Rating Agencies Peringkat Jangka Panjang/ Long Term Rating Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating
Tanpa PeringkatUnrated
TotalKategori PortofolioPortfolio Category
31 Desember 2015
Standard and Poor's
Fitch Rating
Moody's
PT. Fitch RatingsIndonesia
PT ICRA Indonesia
PT Pemeringkat EfekIndonesia
AAA
AAA
Aaa
AAA (idn)
[Idr]AAA
idAAA
AA+ - s.d AA-AA+ - to AA-
AA+ s.d AA-AA+ to AA-
Aa1 s.d Aa3Aa1 to Aa3
AA+(idn)s.d
AA-(idn)
AA+(idn)to
AA-(idn)
[Idr]AA+s.d
[Idr]AA-
[Idr]AA+to
[Idr]AA-
idAA+s.d
idAA-
idAA+to
idAA-
A+ s.d A-A+ to A-
A+ s.d A-A+ to A-
A1 s.d A3A1 to A3
A+(idn)s.d
A-(idn)
A+(idn)to
A-(idn)
[Idr]A+s.d
[Idr]A-
[Idr]A+to
[Idr]A-
idA+s.d
id A-
idA+to
id A-
BBB+ s.d BBB-BBB+ to BBB-
BBB+ s.d BBB-BBB+ to BBB-
Baa1 s.d Baa3Baa1 to Baa3
BBB+(idn)s.d
BB-(idn)
BBB+(idn)to
BBB-(idn)
[Idr]BBB+s.d
[Idr]BBB-
[Idr]BBB+to
[Idr]BBB-
id BBB+s.d
id BBB-
id BBB+to
id BBB-
BB+ s.d BB-BB+ to BB-
BB+ s.d BB-BB+ to BB-
Ba1 s.d Ba3Ba1 to Ba3
BB+(idn)s.d
BB-(idn)
BB+(idn)to
BB-(idn)
[Idr]BB+s.d
[Idr]BB-
[Idr]BB+to
[Idr]BB-
id BB+s.d
id BB-
id BB+to
id BB-
B+ s.d B-B+ to B-
B+ s.d B-B+ to B-
B1 s.d B3B1 to B3
B+(idn)s.d
B-(idn)
B+(idn)to
B-(idn)
[Idr]B+s.d
[Idr]B-
[Idr]B+to
[Idr]B-
id B+s.d
id B-
id B+to
id B-
< B-
< B-
< B3
< B-(idn)
< [Idr]B-
< idB-
A-1
F1+ s.d F1F1+ to F1
P-1
F1+(idn)s.d
F1(idn)
F1+(idn)to
F1(idn)
[Idr]A1+s.d
[Idr]A1
[Idr]A1+to
[Idr]A1
idA1
A-2
F2
P-2
F2(idn)
[Idr]A2+s.d
[Idr]A2
[Idr]A2+to
[Idr]A2
idA2
A-3
F3
P-3
F3(idn)
[Idr]A3+s.d
[Idr] A3
[Idr]A3+to
[Idr] A3
idA3 s.d id A4idA3 to id A4
< A-3
< F3
< P-3
< F3(idn)
< [Idr]A3
< idA4
768.707
-
-
569.043
486.410
709.256
-
719.396
1.868.301
2.238
221.262
5.344.613
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Penerapan Teknik Mitigasi Risiko Kredit dengan PendekatanStandarSesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP, tanggal18 Februari 2011, perihal Pedoman Perhitungan ATMR untuk RisikoKredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar, Bank Jasa Jakartamengakui keberadaan agunan, garansi, penjaminan, atau asuransikredit sebagai teknik mitigasi risiko kredit, selanjutnya disebut teknikMRK.
Bank Jasa Jakarta mengatur kebijakan, prosedur dan proses untukmenilai dan mengelola agunan antara lain collateral coverage yangharus dipenuhi, pihak yang melaksanakan penilaian dan pemeriksaanagunan, aturan dan prosedur penilaian baik internal maupun eksternal,serta frekuensi penilaian berdasarkan jenis agunan.
Eksposur SekuritisasiBank Jasa Jakarta per 31 Desember 2015 tidak memiliki eksposursekuritisasi asset.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 45
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reverse Repo - Bank secara IndividualDisclosure of Counterparty Credit Risk : Reverse Repo Transaction - Bank Individually
jutaan Rupiah/ million Rupiah
Tagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaims on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateraldan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks andInternational Entities
Tagihan Kepada BankClaims on Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortfolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio
Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates
Total
1
2
3
4
5
6
86.148
-
-
-
-
-
86.148
-
-
-
-
-
-
-
31 Desember 2015
NoTagihan BersihNet Receivable
Kategori PortofolioPortfolio Category
Tagihan Bersihsetelah MRK
Net ReceivableAfter CRM
ATMR setelah MRKRWA After CRM
Nilai MitigasiRisiko Kredit (MRK)
Credit RiskMitigation (CRM)
86.148
-
-
-
-
-
86.148
-
-
-
-
-
-
-
Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusiaActivities in developing and training of human resources
Application of Credit Risk Mitigation Techniques with StandardApproachIn accordance with the Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/ DPNP,dated 18 February 2011, regarding Guidelines for Calculation of RWAfor Credit Risk by Using the Standard Approach, Bank Jasa Jakartarecognizes the existence of collateral, warranties, guarantees, orcredit insurance as credit risk mitigation techniques, hereinafter referredMRK techniques.
Bank Jasa Jakarta set of policies, procedures and processes to assessand manage the collateral, among others, collateral coverage that mustbe met, those who carry out the assessment and inspection of collateral,rules and procedures for both internal and external assessment, as wellas the frequency of assessment based on the type of collateral.
Securitization ExposureBank Jasa Jakarta per 31 December 2015 have no exposure to assetsecuritization.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201546
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditDisclosure of Net Receivable Risk Weighted After CRM Effect - Bank Individually
Eksposur Neraca/ Balance Sheet ExposuresTagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateraldan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks andInternational Entities
Tagihan Kepada BankClaims on Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/ PensiunanClaims on Pension Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio
Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates
Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures
Aset LainnyaOther Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)
Total Eksposur NeracaTotal Balance Sheet Exposures
Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensipada Transaksi Rekening AdministratifCommitment and Contigencies LiabilitiesExposures on Administrative AccountTagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateraldan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks andInternational Entities
Tagihan Kepada BankClaims on Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/ PensiunanClaims on Pension Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio
Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates
Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)
Total Eksposur TRATotal Exposures on Administrative Account
jutaan Rupiah/ million Rupiah
A1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
-
-
-
569.043
-
-
-
-
-
-
-
-
569.043
-
-
-
-
483.402
-
-
-
-
-
-
-
483.402
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.008
-
-
-
-
-
-
-
3.008
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
712.735
-
-
-
-
712.735
-
-
-
-
-
-
-
14.602
-
-
-
14.602
-
-
-
-
-
705.195
-
-
1.533.555
-
187.124
-
2.425.874
-
-
-
-
-
34
-
-
69.378
-
-
69.412
-
-
-
-
-
-
-
-
2.238
-
-
2.238
-
-
-
-
-
-
-
-
-
150
-
150
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
113.809
170.394
705.195
-
534.551
1.533.555
3.357
-
-
3.247.985
-
-
-
-
-
34
-
10.952
69.378
225
-
80.589
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.061
-
6.661
334.746
-
-
-
345.468
-
-
-
-
-
-
-
654
6.205
-
-
6.859
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
No
LainnyaOthers0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%
31 Desember 2015
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivable After Credit Risk Mitigation ATMR
RWABeban Modal
Capital Charge
Kategori PortofolioPortfolio Category
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 47
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditDisclosure of Net Receivable Risk Weighted After CRM Effect - Bank Individually
Eksposur akibat Kegagalan Pihak LawanCounterparty Credit RiskTagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateraldan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks andInternational Entities
Tagihan Kepada BankClaims on Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio
Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
jutaan Rupiah/ million Rupiah
C
1
2
3
4
5
6
7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
31 Desember 2015
No Kategori PortofolioPortfolio Category
LainnyaOthers
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivable After Credit Risk Mitigation
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%
ATMRRWA
Beban ModalCapital Charge
Eksposur Neraca/ Balance Sheet ExposuresTagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks and International Entities
Tagihan Kepada BankClaims on Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/ PensiunanClaims on Pension Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio
Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates
Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures
Aset LainnyaOther Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)
Total Eksposur Neraca/ Total Balance Sheet Exposures
jutaan Rupiah/ million Rupiah
A1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko KreditDisclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques
768.707
-
-
569.043
486.410
709.256
-
719.396
1.868.301
2.238
221.262
-
5.344.613
768.707
-
-
569.043
486.410
705.195
-
712.735
1.533.555
2.238
221.262
-
4.999.145
31 Desember 2015
No Kategori PortofolioPortfolio Category
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion Secured byTagihanBersih
NetReceivable
Bagian YangTidak Dijamin
UnsecuredPortion
AgunanCollateral
GaransiGuarantee
AsuransiKreditCredit
Insurance
LainnyaOthers
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.061
-
6.661
334.746
-
-
-
345.468
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201548
Eksposur Rekening Administratif/ Exposures on Administrative AccountTagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks and International Entities
Tagihan Kepada BankClaims on Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/ PensiunanClaims on Pension Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio
Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates
Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)
Total Eksposur Rekening AdministratifTotal Exposures on Administrative Account
Eksposur akibat Kegagalan Pihak LawanCounterparty Credit RiskTagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks and International Entities
Tagihan Kepada BankClaims on Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio
Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Sharia Exposures (if any)
Total Eksposur Counterparty Credit RiskTotal (A + B + C)
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko KreditDisclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques
jutaan Rupiah/ million Rupiah
B1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
C
1
2
3
4
5
6
7
-
-
-
-
-
34
-
15.256
75.583
150
-
91.023
-
-
-
-
-
-
-
- 5.435.636
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- -
-
-
-
-
-
34
-
14.602
69.378
150
-
84.164
-
-
-
-
-
-
-
- 5.083.309
31 Desember 2015
No Kategori PortofolioPortfolio Category
Bagian Yang Dijamin Dengan/ Portion Secured byTagihanBersih
NetReceivable
Bagian YangTidak Dijamin
UnsecuredPortion
AgunanCollateral
GaransiGuarantee
AsuransiKreditCredit
Insurance
LainnyaOthers
-
-
-
-
-
-
-
654
6.205
-
-
6.859
-
-
-
-
-
-
-
- 352.327
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko KreditTotal Measurement of Credit Risk
jutaan Rupiah/ million Rupiah
31 Desember 2015No Keterangan/ Description
Total ATMR Risiko Kredit/ Risk Weighted Assets Credit Risk
Total Faktor Pengurang Modal/ Capital Charge Factor
1
2
3.328.575
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- -
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 49
jutaan Rupiah/ million Rupiah
Tagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks and International Entities
Tagihan Kepada BankClaims on Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/ PensiunanClaims on Pension Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio
Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates
Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures
Aset LainnyaOther Assets
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara IndividualCalculation of RWA fpr Credit Risk Standardized Approach - Bank Individually
Pengungkapan Eksposur Aset di NeracaAsset Disclosure in Balance Sheet
768.707
-
-
569.043
486.410
709.256
-
719.396
1.868.301
2.238
221.262
5.344.613
-
-
-
113.809
170.394
709.256
-
539.547
1.868.301
3.357
-
3.404.664
-
-
-
113.809
170.394
705.195
-
534.551
1.533.555
3.357
187.124
3.247.985
31 Desember 2015No Kategori Portofolio
Portfolio Category Tagihan BersihNet Receivable
ATMR Setelah MRKRWA After CRM
ATMR Sebelum MRKRWA Before CRM
Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusiaActivities in developing and training of human resources
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201550
Tagihan Kepada PemerintahClaims on Government/ Sovereign
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikClaim on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalClaims on Multilateral Development Banks and International Entities
Tagihan Kepada BankClaims on Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalClaims Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti KomersialClaims Secured by Commercial Real Estate
Kredit Pegawai/ PensiunanClaims on Pension Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelClaims on Micro, Small and Retail Portfolio
Tagihan kepada KorporasiClaims on Corporates
Tagihan yang Telah Jatuh TempoClaims on Past Due Exposures
Total
jutaan Rupiah/ million Rupiah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifExposure of Liability Commitment/ Contigency on Administrative Account
-
-
-
-
-
34
15.256
75.583
-
150
91.023
-
-
-
-
-
34
11.442
75.583
-
225
87.284
-
-
-
-
-
34
10.951
69.378
-
225
80.588
31 Desember 2015No Kategori Portofolio
Portfolio Category Tagihan BersihNet Receivable
ATMR Setelah MRKRWA After CRM
ATMR Sebelum MRKRWA Before CRM
2. Risiko PasarRisiko pasar merupakan risiko yang disebabkan oleh pergerakanvariabel-variabel di pasar, seperti suku bunga, kurs mata uang, danharga pasar yang terkait secara langsung dengan portofolio Bank.Beberapa faktor penyebab terjadi risiko pasar antara lain pergerakansuku bunga baik dana maupun kredit terkait dengan kebijakan repricingdan termasuk fluktuasi market price pada portfolio surat berhargayang dipelihara.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikanbahwa penerapan manajemen risiko terhadap nilai tukar dan sukubunga telah sesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik bisnisdan profil risiko nilai tukar dan suku bunga Bank, termasuk memastikanintegrasi penerapan manajemen risiko nilai tukar dan suku bungadengan risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak pada posisi risikoBank.
Portofolio surat berharga secara keseluruhan dikelola oleh unit kerjaTreasuri. Sistem dan prosedur terkait risiko pasar ini selain tercermindi Pedoman dan Kebijakan Manajemen Risiko tetapi juga padaPedoman Operasi dan Prosedur Treasuri. Pengukuran risiko pasardari fluktuasi suku bunga dan kurs mata uang dilakukan denganmenggunakan metode standar yang dilakukan oleh Satuan KerjaManajemen Risiko (SKMR). Selain itu, Bank Jasa Jakarta jugamenerapkan repricing gap untuk mengelola risiko suku bunga melaluievaluasi stress testing secara berkala.
2. Market RiskMarket risk is the risk caused by movements in market variables, suchas interest rates, foreign exchange rates and market prices are directlyrelated to the Bank's portfolio. Some factors contributing to marketrisk occurs among other movements in interest rates both funds andcredits associated with the repricing policy and including fluctuationsin the market price on the securities portfolio were maintained.
The Board of Commissioners and Board of Directors is responsiblefor ensuring that the risk management of the exchange rate andinterest rates are in accordance with the strategic objectives, scale,business characteristics and risk profile of the exchange rate andinterest rate Bank, including ensuring the integration of risk managementof exchange rate and interest rates with other risks that may impacton the Bank's risk position.
Overall securities portfolio managed by the Treasury unit. Systemsand associated procedures in addition to market risk is reflected inthe Risk Management Policy and Guidelines, but also in the OperationsManual and Procedures Treasury. Measurement of market risk fromfluctuations in interest rates and currency exchange rate performedusing standard methods performed by the Risk Management Unit(SKMR). In addition, the Bank Jasa Jakarta also apply repricing gapto manage interest rate risk through periodic evaluation of stresstesting.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 51
3. Risiko OperasionalRisiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupandan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,kegagalan sistem atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhioperasional Bank.
Dewan Komisaris dan Direksi, memastikan penerapan manajemenrisiko telah memadai sesuai dengan karakteristik, kompleksitas danprofil risiko Bank Jasa Jakarta, serta memahami dengan baik jenisdan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank.Pengelolaan risiko operasional dilakukan melalui beberapa tahapan,antara lain:• Identifikasi Risiko, proses ini dilakukan oleh masing-masing unit
kerja terkait dengan potensi risiko pada setiap aktivitas yangdilakukan.
• Pengukuran dan Pemantauan, proses ini dilakukan oleh SatuanKerja Manajemen Risiko dengan menggunakan Basic IndicatorApproach dan proses self assessment profil risiko.
• Pengendalian, proses ini dilakukan melalui penyempurnaan systemdan prosedur terkait dengan kegiatan operasional.
Pengelolaan Risiko Operasional yang dilakukan bertujuan untukmenekan kerugian akibat risiko operasional, memahami eksposurrisiko operasional dalam pencapaian target pada unit kerja, perbaikanproses internal secara berkelanjutan dan untuk meningkatkan riskawareness. Selain itu, dalam upaya mitigasi risiko operasional, selaintelah disusun system dan prosedur Business Continuity Plan (BCP)tetapi juga dilakukan uji coba secara berkala pelaksanaan BCP.
3. Operational RiskOperational risk is the risk of loss resulting from inadequate and/ orfailed internal processes, human error, system failure or the presenceof external factors affecting the operations of the Bank.
Board of Commissioners and Board of Directors, ensuring adequaterisk management in accordance with the characteristics, complexityand risk profile of Bank Jasa Jakarta, as well as a good understandingof the type and level of risk inherent in the Bank's business activities.Operational risk management is done through several steps, amongothers:• Risk Identification, the process is performed by each unit of work
related to the potential risks involved in any activity undertaken.• Measurement and Monitoring, the process is conducted by the
Risk Management Unit using the Basic Indicator Approach andthe process of self assessment risk profile.
• Control, this process is done through improvement of systemsand procedures related to operational activities.
Operational Risk management is carried out aiming to reduce lossesfrom operational risk, understand the operational risk exposures inthe achievement of the work unit, internal process improvements onan ongoing basis and to enhance risk awareness. Additionally, in aneffort to mitigate operational risk, in addition to systems and procedureshave been prepared Business Continuity Plan (BCP) but also betested periodically the implementation of the BCP.
Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode StandarMarket Risk Disclosure Using Standardized Approach
jutaan Rupiah/ million Rupiah
Risiko Suku Bunga/ Interest Rate Riska. Risiko Spesifik/ Specific Riskb. Risiko Umum/ General Risk
Risiko Nilai Tukar/ Foreign Exchange Risk
Risiko Ekuitas/ Equity Risk
Risiko Komoditas/ Commodity Risk
Risiko Option/ Option Risk
Total
1
2
3
4
5
4.359-
4.359
-
-
-
-
4.359
54.493-
54.493
-
-
-
-
54.493
No Jenis RisikoRisk Type
31 Desember 2015
Beban Modal ATMRCapital Charge RWA
Pengungkapan Kuantitatif Risiko OperasionalDisclosure of Operational Risk Quantitative
No
1
Pendekatan Yang DigunakanApproach Used
31 Desember 2015
jutaan Rupiah/ million Rupiah
196.956
196.965
Pendekatan Indikator DasarBasic Indicator Approach
Total
Pendapatan Bruto(Rata-rata 3 tahun terakhir) Beban Modal
Capital ChargeGross Income (Average last 3 years)
29.543
29.543
ATMRRWA
369.293
369.293
Kegiatan edukasi perbankan di SMP Kemurnian Green VilleActivities in banking education at Kemurnian Green Ville Junior High School
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201552
4. Risiko LikuiditasRisiko likuiditas adalah potensi kerugian yang timbul akibatketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempodari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitastinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisikeuangan Bank. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan,likuiditas aset, liabilitas kepada counterparty dan komitmen kreditkepada debitur.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk memastikanbahwa penerapan manajemen risiko likuiditas telah sesuai dengantujuan strategis, skala, karakteristik bisnis dan profil risiko likuiditasBank, termasuk memastikan integrasi penerapan manajemen risikolikuiditas dengan risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak padaposisi likuiditas Bank.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan oleh unit kerja treasuri danSatuan Kerja Manajemen Risiko melakukan pemantauan terhadappengelolaan risiko likuiditas ini. Sistem dan prosedur terkait denganrisiko likuiditas antara lain tercermin kebijakan dan pedoman manajemenrisiko, PODP Treasuri.
Risiko likuiditas diukur melalui berbagai indikator antara lain, primaryreserve, secondary reserve dan loan to deposit ratio dan secarakualitatif dilakukan melalui penilaian terhadap kualitas penerapanmanajemen risiko likuiditas. Pengendalian risiko likuiditas dilakukandengan menetapkan limit-limit yang mengacu pada regulator danketentuan internal.
4. Liquidity RiskLiquidity risk is the potential loss arising from the Bank's inability tomeet liabilities maturing of funding sources of cash flow and / or ofhigh-quality liquid assets that can be pledged, without disrupting theactivities and financial condition of the Bank. The Bank's liquidity isaffected by the funding structure, liquidity of assets, liabilities to thecounterparty and credit commitments to borrowers.
The Board of Commissioners and Board of Directors is responsiblefor ensuring that liquidity risk management in accordance with strategicobjectives, scale, characteristics of the business and the Bank'sliquidity risk profile, including ensuring liquidity risk managementapplication integration with other risks that may impact on the liquidityposition of the Bank.
Liquidity risk management carried out by the unit Treasury and RiskManagement Unit monitors the liquidity risk management is. Systemsand procedures related to liquidity risk as reflected in the policies andguidelines for risk management, PODP Treasuries.
Liquidity risk is measured through various indicators, among others,primary reserve, secondary reserve and the loan to deposit ratio andqualitatively done through an assessment of the quality of riskmanagement of liquidity. Liquidity risk control is done by setting limitsreferring to the regulator and internal regulations.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 53
Pengungkapan Profil Maturitas RupiahDisclosure of Rupiah Maturity Profile
jutaan Rupiah/ million Rupiah
NERACABALANCE SHEETAsetAssetsKasCash
Penempatan pada Bank IndonesiaPlacement to Bank Indonesia
Penempatan pada bank lainInterbank placement
Surat BerhargaSecurities
Kredit yang diberikanLoan to customer
Tagihan lainnyaOther assets
Lain-lainOther
Total AsetTotal Assets
KewajibanLiabilities
Dana Pihak KetigaDeposits of non bank customers
Kewajiban pada Bank IndonesiaDeposits of Bank Indonesia
Kewajiban pada bank lainDeposits of banks
Surat Berharga yang DiterbitkanDebt securities issued
Pinjaman yang DiterimaBorrowings
Kewajiban lainnyaOther liabilities
Lain-lainOther
Total KewajibanTotal Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam NeracaDifference of Asset and Liabilities
I
A
1
2
3
4
5
6
7
B
1
2
3
4
5
6
7
34.138
486.866
569.043
195.693
3.776.890
86.148
41.153
5.189.931
4.224.328
-
1.011
-
-
-
38.578
4.263.917
926.014
34.138
448.136
491.117
-
88.326
86.148
39.139
1.187.000
3.263.866
-
1.011
-
-
-
11.485
3.276.362
(2.084.362)
-
-
29.649
29.948
143.861
-
-
203.458
826.814
-
-
-
-
-
-
826.814
(623.356)
-
38.730
48.277
10.097
205.210
-
-
302.314
133.538
-
-
-
-
-
6.445
139.983
162.331
-
-
-
32.604
757.182
-
-
789.786
89
-
-
-
-
-
-
89
789.697
-
-
-
123.044
2.582.311
-
2.018
2.707.373
21
-
-
-
-
-
20.648
20.669
2.686.704
31 Desember 2015No Kategori Portofolio
Portfolio CategoryJatuh Tempo/ Maturity
SaldoBalance < 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan
< 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months > 12 months
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201554
Pengungkapan Profil Maturitas RupiahDisclosure of Rupiah Maturity Profile
31 Desember 2015No Kategori Portofolio
Portfolio CategoryJatuh Tempo/ Maturity
SaldoBalance < 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan
< 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months > 12 months
jutaan Rupiah/ million Rupiah
REKENING ADMINISTRATIFADMINISTRATIVE ACCOUNTTagihan Rekening AdministratifAdministrative account receivableKomitmenCommitment
KontijensiContigency
Total Tagihan Rekening AdministratifTotal Administrative Account Receivable
Kewajiban Rekening AdministratifAdministrative Account Payable
KomitmenCommitment
KontijensiContigency
Total Kewajiban Rekening AdministratifTotal Administrative Account Payable
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalamRekening AdministratifDifference of Administrative AccountReceivable and Payable
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih KumulatifCummulative Difference
II
A
1
2
B
1
2
440.641
-
440.641
-
5.789
5.789
434.852
1.360.866
-
24.843
-
24.843
-
1.804
1.804
23.039
(2.066.323)
(2.066.323)
85.919
-
85.919
-
350
350
85.569
(537.787)
(2.604.110)
80.504
-
80.504
-
2.159
2.159
78.345
240.676
(2.363.434)
249.375
-
249.375
-
1.476
1.476
247.899
1.037.596
(1.325.838)
-
-
-
-
-
-
-
2.686.704
1.360.866
5. Risiko HukumRisiko hukum adalah risiko yang muncul akibat adanya kelemahanaspek yuridis, adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidakdipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidaksempurna.
Dalam rangka mengendalikan risiko hukum yang mungkin terjadi,Bank Jasa Jakarta telah membentuk unit kerja Hukum (Legal) dikantor pusat untuk mendukung Bank Jasa Jakarta dalam menjalankankegiatan perbankan dan melakukan mitigasi risiko hukum. Unit kerjaHukum (Legal) mempunyai tugas dan tanggung jawab untukmengamankan kepentingan hukum Bank Jasa Jakarta dalammelaksanakan kegiatan perbankan dengan tetap memperhatikanketentuan hukum yang berlaku.
Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank senantiasa melakukan kajianterhadap dokumen-dokumen hukum dan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang dapat menimbulkan masalah hukum bagi Bank.Selain itu, Bank senantiasa mematuhi setiap peraturan dan undang-undang yang berlaku dalam melaksanakan setiap kegiatan bisnisnya.Proses manajemen risiko hukum dilakukan melalui penilaian/assessment berupa kajian yuridis atas produk dan aktivitas baru atau
5. Legal RiskLegal risk is the risk arising from the weakness of the judicial aspect,the lawsuits, the absence of legislation that support, or weaknesssuch as noncompliance with the terms of the engagement contractvalidity and binding of collateral that is not perfect.
In order to control the legal risks that may occur, Bank Jasa Jakartahas formed a working unit of Law (Legal) in the central office to supportthe Bank Jasa Jakarta in carrying out banking activities and mitigatelegal risks. Unit labor Law (Legal) have a duty and responsibility tosafeguard the legal interests of Bank Jasa Jakarta in carrying outbanking activities with regard to the provisions of applicable law.
In the management of legal risk, the Bank constantly reviewing legaldocuments and identify weaknesses that could pose legal problemsfor the Bank. In addition, the Bank continue to comply with all regulationsand laws that apply in carrying out any business activities. The processof legal risk management is done through appraisal/ assessment inthe form of juridical studies on new products and activities or additions/changes in product features and new activities. In addition, the legal
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 55
penambahan/ perubahan fitur produk dan aktivitas baru. Selain itu,unit kerja hukum melakukan review secara berkala terhadap kontrakdan perjanjian antara Bank dengan pihak lain.
6. Risiko StrategikRisiko strategik adalah potensi kerugian yang disebabkan olehperubahan di lingkungan eksternal yang tidak dapat diakomodasiataupun diantisipasi oleh Bank dengan strategi dan kebijakan yangada.
Sebagai upaya untuk mengendalikan potensi risiko stratejik yangmungkin terjadi, Direksi telah menyusun rencana stratejik sebagaimanatercermin dalam Rencana Bisnis Bank yang telah disetujui oleh DewanKomisaris.
Dalam pengelolaan risiko strategik dibawah pengawasan aktif PresidenDirektur, Bank Jasa Jakarta telah berupaya untuk merumuskan strategidan anggaran jangka pendek dan panjang, dengan mempertimbangkanberbagai skenario keuangan yang mungkin dapat terjadi di kemudianhari sebagaimana tertuang dalam corporate plan dan business plan.
Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencanabisnis yang ditetapkan dilakukan dengan membandingkan targetdengan realisasi bisnis secara bulanan, triwulanan dan semesteran.
7. Risiko KepatuhanRisiko kepatuhan adalah potensi kerugian yang diakibatkan bank tidakmematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangandan ketentuan intern.
Dalam pengelolaan risiko kepatuhan, Direktur Kepatuhan Bank dengandibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan, secara teratur meninjau kembaliaspek kepatuhan Bank, termasuk transaksi-transaksi yangmencurigakan atau yang tidak wajar.
Dalam rangka efektivitas pelaksanaan fungsi kepatuhan, Satuan KerjaKepatuhan melakukan proses manajemen risiko kepatuhan berupaaktivitas-aktivitas antara lain pemberian pendapat/analisis kepatuhanterkait dengan penyusunan kebijakan dan prosedur untuk memastikankesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku, review preventifmelalui penilaian kepatuhan terhadap permohonan kredit dalam jumlahtertentu, review kegiatan usaha bank dan lainnya.
8. Risiko ReputasiRisiko reputasi adalah risiko yang disebabkan karena kebijakan,prosedur, dan tindakan Bank yang dapat merusak kepercayaan dankeyakinan dari stakeholders.
Dalam pengelolaan risiko reputasi ini, Bank selain menjaga komunikasiyang baik dalam lingkup internal dan eksternal, tetapi juga menanganisetiap keluhan dengan segera oleh bagian yang berwenang danmenyediakan solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas layanan.
units conduct periodic review of contracts and agreements betweenthe Bank and other parties.
6. Strategic RiskStrategic risk is the potential loss caused by changes in the externalenvironment that can not be accommodated or anticipated by theBank with the strategy and policy.
In an effort to control potential strategic risk that may occur, the Boardof Directors has developed a strategic plan as reflected in the Bank'sBusiness Plan which has been approved by the Board ofCommissioners.
In a strategic risk management under the active supervision of thePresident Director, Bank Jasa Jakarta has sought to formulate astrategy and short and long-term budget, taking into account thevarious financial scenarios that may occur at a later date, as set outin the corporate plan and business plan.
The mechanism to measure progress of the business plan set bycomparing the target with the realization of business on a monthly,quarterly and semi-annually.
7. Compliance RiskCompliance risk is the potential loss caused banks do not complywith or implement legislation and internal regulations.
In compliance risk management, Director of Compliance Bank, assistedby the Compliance Unit, regularly review aspects of compliance ofthe Bank, including suspicious transactions or unusual.
In the framework of the effectiveness of the implementation ofcompliance, Compliance Unit perform the process of compliance riskmanagement in the form of activities include the provision of opinions/analysis of compliance associated with the development of policiesand procedures to ensure compliance with applicable regulations,review prevention through assessment of compliance with the loanapplication in the amount particular, review the business activities ofbanks and others.
8. Reputation RiskReputation risk is the risk that due to policies, procedures, and actionsthat may damage the Bank's trust and confidence of stakeholders.
In the management of reputation risk, the Bank in addition to maintaininggood communication within the scope of internal and external, butalso deal with any complaints promptly by authorized parts and provideappropriate solutions to improve the quality of service.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201556
Teknologi Sistem InformasiInformation Systems Technology
Implementation of the system of Information Technology (IT) that arereliable is one of the keys to the Bank Jasa Jakarta in providingpayment settlement services and financial solutions according to theneeds of diverse clients. Bank Jasa Jakarta constantly strengthen itsinformation technology infrastructure to ensure that banks havesufficient capacity and capability to meet the growing demand forbanking services, both through the branch network and electronicnetworks.
In the digital era, banking services easy, fast, convenient and securehas become a part that can not be separated from the banking industry.To ensure continuity of service to customers, Bank Jasa Jakarta hasbuilt a comprehensive business continuity plan to ensure that theBank can still operate in the event of an extraordinary event (forcemajeure) by implementing redundant communication systems with acapacity sufficient to maintain the availability and reliability of thebanking network. Network redundancy is an important aspect ofinformation technology systems Bank Jasa Jakarta to operate thenetwork infrastructure that is reliable and performs in real-time. Networkredundancy expected to mitigate system failures and enables automaticnetwork recovery on an equipment failure without causing a systeminterruption or data loss. As part of the redundancy policy, Bank JasaJakarta also manages the data center in Singapore and a DisasterRecovery Center (DRC) in Jakarta. The DRC is designed to integratefully with the two data centers that operate mirroring.
Solid information technology infrastructure is the main prerequisite ofquality banking services in the digital age. Bank Jasa Jakarta willcontinue to carry out a number of initiatives to strengthen theinfrastructure, among others, by completing the information technologyinfrastructure in terms of system, network, data center, and variousother aspects. Such a move is important as part of efforts to increasebusiness continuity, security, reliability and scalability of the informationtechnology systems of the Bank. Maintain and enhance the overallbanking system will remain the focus of the Bank. The next phase,the evaluation and further improvement of the information technologyarchitecture will support the business strategy of the Bank as a bankthat prioritizes customer relationships and improved quality of service,both in banking activities and lending transactions.
Maintain customer confidence and to provide security in the transactionare important in the banking business. To that end, in line with therapid development of technology, information technology strategicobjectives in the future is expected to connect the information technologydynamically according to business needs based on quality standardswere adequate.
Penerapan sistem Teknologi Informasi (TI) yang andal merupakansalah satu kunci bagi Bank Jasa Jakarta dalam menyediakan layananpenyelesaian pembayaran dan solusi keuangan sesuai dengankebutuhan nasabah yang beragam. Bank Jasa Jakarta senantiasamemperkuat infrastruktur teknologi informasi untuk memastikan bahwaBank memiliki kapasitas dan kapabilitas yang memadai dalammemenuhi pertumbuhan permintaan layanan transaksi perbankan,baik melalui jaringan cabang maupun jaringan elektronik.
Dalam era digital, layanan perbankan yang mudah, cepat, nyamandan aman telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dariindustri perbankan. Untuk menjamin keberlangsungan pelayanankepada nasabah, Bank Jasa Jakarta telah membangun businesscontinuity plan secara komprehensif untuk memastikan bahwa Banktetap dapat beroperasi apabila terjadi suatu kejadian luar biasa (forcemajeure) dengan menerapkan sistem komunikasi redundantberkapasitas cukup untuk menjaga ketersediaan dan keandalanjaringan perbankan. Redundansi jaringan merupakan aspek pentingdari sistem teknologi informasi Bank Jasa Jakarta untukmengoperasikan jaringan infrastruktur yang andal dan berkinerjasecara real-time. Redundansi jaringan diharapkan dapat memitigasikegagalan sistem dan memungkinkan pemulihan jaringan secaraotomatis atas suatu kerusakan peralatan tanpa menyebabkan gangguansistem atau kehilangan data. Sebagai bagian dari kebijakan redundansi,Bank Jasa Jakarta juga mengelola data center di Bandung dan DisasterRecovery Center (DRC) di Jakarta. DRC tersebut dirancang untukberintegrasi secara penuh dengan dua data center yang beroperasisecara mirroring.
Infrastruktur teknologi informasi yang solid merupakan prasyarat utamalayanan perbankan berkualitas di era digital. Bank Jasa Jakarta akanterus melakukan sejumlah inisiatif untuk memperkuat infrastrukturantara lain dengan melengkapi infrastruktur teknologi informasi dalamhal sistem, jaringan, data center, dan berbagai aspek lainnya. Langkahtersebut penting sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkankelangsungan, keamanan, keandalan dan skalabilitas sistem teknologiinformasi Bank. Memelihara serta menyempurnakan sistem transaksiperbankan secara keseluruhan akan tetap menjadi fokus Bank. Tahapberikutnya, evaluasi dan perbaikan lebih lanjut terhadap arsitekturteknologi informasi akan mendukung strategi bisnis Bank sebagaibank yang mengutamakan hubungan nasabah dan peningkatankualitas layanan, baik dalam kegiatan usaha perbankan transaksimaupun penyaluran kredit.
Menjaga kepercayaan nasabah sekaligus memberi keamanan dalambertransaksi merupakan hal yang penting dalam bisnis perbankan.Untuk itu, sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi, sasaranstrategis Teknologi Informasi dimasa yang akan datang diharapkandapat menghubungkan teknologi informasi secara dinamis sesuaidengan kebutuhan bisnis berdasarkan standar kualitas yang memadai.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 57
Sumber daya manusia merupakan sumber daya utama Bank yangdiperlukan dalam mempertahankan posisi di tengah meningkatnyapersaingan. Bank Jasa Jakarta percaya bahwa pengembangan karirdan pelatihan merupakan elemen penting untuk mengembangkandan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas. Untukitu, Bank Jasa Jakarta terus membina para karyawan, membangunkompetensi dan kapabilitas yang diperlukan untuk menghadapipersaingan industri perbankan yang semakin ketat. Bank kedepansecara sistematis akan mencanangkan program-program peningkatanSumber Daya Manusia (SDM), baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.Unit Kerja SDM bertanggung jawab terhadap perencanaan, rekrutmen,pembinaan, pengembangan SDM, termasuk namun tidak terbataspada pengelolaan penggajian (payroll), evaluasi dan penetapan careerpath, performance appraisal, dll. Dengan demikian, programpengembangan SDM diharapkan dapat dilaksanakan secaraberkesinambungan yang bertujuan agar tercipta SDM yang berkualitasdan handal dalam segala aspek sehingga akan memberikan nilaitambah sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis.
Upaya pengembangan SDM kedepan yang senantiasa dilakukanadalah transformasi budaya di berbagai aspek, berupa:a. Aspek Kepemimpinan
Melalui pengembangan kemampuan kepemimpinan dan peran/fungsi supervisor.
b. Aspek ManajemenMelalui pengembangan kemampuan dan ketrampilan, menjagatingkat kinerja yang tinggi dan meningkatkan produktivitas daninovasi.
c. Aspek KomunikasiMelalui peningkatan sosialisasi kebijakan, strategi, system danprosedur yang telah ditetapkan ke seluruh karyawan agarmempunyai kesamaan persepsi dan tindakan dalam rangkamencapai tujuan perusahaan.
d. Aspek InovasiMelalui pengembangan kemampuan untuk berinovasi danmerespon secara cepat terhadap kebutuhan nasabah.
Bank Jasa Jakarta menyelenggarakan berbagai program pelatihandan pengembangan yang dirancang untuk membekali karyawandengan keahlian yang dibutuhkan agar dapat memberikan pelayananyang optimal kepada nasabah serta membangun budaya kerja sesuaidengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di Bank Jasa Jakarta.Melalui kombinasi program in-house dan eksternal, pengembanganSDM difokuskan pada program-program pelatihan operasionalperbankan, layanan nasabah, kredit dan pemasaran, pengendalianinternal dan manajemen risiko. Program-program tersebut disusunsejalan dengan arahan strategis Bank. Melalui program-programpelatihan yang komprehensif, Bank Jasa Jakarta bertekad untuk terusmengembangkan Sumber Daya Manusia yang dimilikinya dalammewujudkan visinya sebagai Bank yang andal dan terpercaya.
Human resources are the main resources necessary to keep theBank's position amid increasing competition. Bank Jasa Jakartabelieve that the career development and training is an importantelement to develop and sustain a quality human resources. To thatend, the Bank Jasa Jakarta continue to foster employees, buildcompetencies and capabilities needed to deal with the banking industrycompetition is getting tighter. Bank ahead will systematically launchedprograms to improve the Human Resources (HR), both in terms ofquantity and quality. HR Work Unit is responsible for the planning,recruitment, training, human resource development, including but notlimited to management of payroll (payroll), evaluation and determinationof career path, performance appraisal, etc. Thus, the human resourcesdevelopment program is expected to be conducted continuouslyaiming to create quality human resources and reliable in all aspectsso that it will provide added value as a measure of business success.
Human resource development efforts forward always done is a culturaltransformation in various aspects, such as:a. Leadership aspects
Through the development of leadership skills and roles / functionssupervisor.
b. Management aspectsThrough the development of abilities and skills, maintain highlevels of performance and increase productivity and innovation.
c. Communications aspectThrough increased socialization of policies, strategies, systemsand procedures have been established for all employees in orderto have a common perception and action in order to achieve thecompany's goals.
d. Innovation aspectsThrough the development of the ability to innovate and respondquickly to customers' needs.
Bank Jasa Jakarta organizes various training and developmentprograms that are designed to provide employees with the expertiseneeded to provide optimal service to customers as well as build aculture in accordance with the values that grows and develops inBank Jasa Jakarta. Through a combination of in-house programs andexternal, human resource development program focused on trainingprograms in banking operations, customer service, credit and marketing,internal control and risk management. Such programs are preparedin line with the strategic direction of the Bank. Through trainingprograms are comprehensive, Bank Jasa Jakarta are determined tocontinue to develop human resources in establishing the Bank's visionas a reliable and trustworthy.
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Kegiatan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusiaActivities in developing and training of human resources
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201558
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pengurus Bank dan pejabatyang mempunyai kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi manajemenrisiko. Per 31 Desember 2015, pengurus bank dan pajabat yang telahmengikuti program sertifikasi manajemen risiko adalah sebagai berikut:
Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition
Komposisi Sumber Daya Manusia/ Human Resources Composition
KomisarisDireksiDivisi
SupervisorStaffTotal
---63238
1--
201839
--4
174
25
25---7
354
4354
109
CommissionersDirectorsDivisions
SupervisorsStaffsTotal
SertifikasiManajemen Resiko
Risk Management CertificationLevel 1 Level 2 Level 3 Executive Total
Jenjang JabatanDireksiManajerSupervisorStaffJumlahJenjang PendidikanPasca SarjanaSarjanaAkademiSLTASLTP dan Lain-lainJumlahKelompok Usias/d 30 tahun31 s/d 40 tahun41 s/d 50 tahun50 tahun ke atasJumlah
43713
263317
1110143
15012
317
901247726
317
1,74 %11,46 %4,86 %
81,94 %100,00 %
3,13 %32,99 %12,50 %47,57 %3,82 %
100,00 %
23,61 %42,36 %22,92 %11,11 %
100,00 %
Rank TitleDirectorManagerSupervisorStaffTotalEducation LevelPost GraduateGraduateDiplomaHigh SchoolElementary and othersTotalAge Groupup to 30 years31 - 40 years old41 - 50 years oldover 50 yearsTotal
Keterangan Jumlah/ Amount
2014 2015
% Jumlah/ Amount %
Description
1,26 %11,67 %4,10 %
82,97 %100,00 %
3,47 %31,86 %13,56 %47,32 %3,79 %
100,00 %
28,39 %39,12 %24,29 %8,20 %
100,00 %
53314
236288
99536
13711
288
681226632
288
In accordance with applicable regulations, the Bank Management andofficials who have the obligation to obtain certification of risk management.As of 31 December 2015, bank management and pajabat who hasfollowed the risk management certification program is as follows:
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 59
Indonesia's economic prospects is believed to be returned to improvewith sustained healthy economic structure, balanced, and resilient.Optimism on the economic resilience can not be separated from thecommitment to continue to accelerate structural reforms and implementsustainable, consistent, and synergy between sectors. In 2016 theprojected improvement in the domestic economy will continue andlead to economic growth reached 5,2 to 5,6%. This improvementmainly supported by domestic demand from the investment side,given the external conditions have not recovered significantly.
The projection of the economy in 2016 suggests economic improvementwill be the foundation for a more solid economic growth in the years2017-2019. Synergies policies to accelerate economic transformation,will be able to bring the economy to grow more healthy, balanced,and inclusive and confirms outlook for sustainability. Although theeconomic conditions facing today is still filled with uncertainty, but theBank Jasa Jakarta optimistic that this can be bypassed by either alongthe always alert and able to manage it carefully. Bank Jasa Jakartahas a positive belief to move forward with a better hope, through thesetting of targets and exploiting the potential of existing bankingbusiness opportunities to achieve the best performance, with baseson four main perspectives, namely:w Financial Perspective
- Increase the value of the company (company value) to theachievement of sustainable performance (sustainable growth).
- Maintaining the level of profitability of the Bank.- Maintain Assets Quality (NPL) is low.- Increase the fee-based income.
w Customer Perspective- Increasing lending in the retail sector through KMK products,
car loan, mortgage, investment credit, etc.- Improve the collection of funds to support lending to the
maintenance of good liquidity and stable.- Improving the quality of service to customers.
w Internal Business Process Perspective- Enhance the application of Good Corporate Governance (GCG)- Improving policies, systems and procedures in accordance
with the principles of prudence and risk management as wellas well as to increase the efficiency, effectiveness andproductivity.
w Development Perspective- Improving innovation and productivity of employees through
the process of training, education, workshops, workshops andother HR development patterns.
Prospek ekonomi Indonesia diyakini akan kembali membaik denganditopang struktur ekonomi yang lebih sehat, seimbang, dan berdayatahan. Optimisme terhadap ketahanan ekonomi ini tidak terlepas darikomitmen untuk terus mempercepat dan melaksanakan reformasistruktural secara berkelanjutan, konsisten, dan bersinergi antar sektor.Di tahun 2016 diproyeksikan perbaikan perekonomian domestik akanberlanjut dan membawa pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2-5,6%.Perbaikan ini ditopang permintaan domestik terutama dari sisi investasi,mengingat kondisi eksternal belum pulih secara signifikan.
Proyeksi perekonomian di tahun 2016 tersebut mengisyaratkanterjadinya perbaikan ekonomi akan menjadi landasan bagi pertumbuhanekonomi yang semakin solid pada tahun 2017-2019. Sinergi kebijakandalam mempercepat transformasi ekonomi, akan dapat membawaperekonomian tumbuh lebih sehat, berimbang, dan inklusif, sertamenegaskan prospek keberlanjutannya. Meskipun kondisiperekonomian yang dihadapi saat ini masih dipenuhi olehketidakpastian, namun Bank Jasa Jakarta optimis bahwa hal ini dapatdilewati dengan baik sepanjang selalu waspada dan mampumengelolanya dengan hati-hati. Bank Jasa Jakarta memiliki keyakinanpositif untuk melangkah ke depan dengan harapan yang lebih baik,melalui penetapan target dan memanfaatkan potensi dan peluangbisnis perbankan yang ada untuk mencapai kinerja terbaik, denganmendasarkan pada 4 perspektif utama, yaitu:w Perspektif Keuangan
- Meningkatkan nilai perusahaan (company value) denganpencapaian kinerja yang berkelanjutan (sustainable growth).
- Mempertahankan tingkat profitabilitas Bank.- Menjaga Kualitas Aktiva Produktif (NPL) yang rendah.- Meningkatkan fee based income.
w Perspektif Nasabah- Meningkatkan penyaluran kredit di sektor ritel melalui produk
KMK, KPM, KPR, Kredit Investasi dan lainnya.- Meningkatkan penghimpunan dana untuk mendukung
penyaluran kredit dengan pemeliharaan tingkat likuiditas yangbaik dan stabil.
- Meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.w Perspektif Proses Bisnis Internal
- Meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG)- Menyempurnakan kebijakan, system dan prosedur sesuai
dengan prinsip kehati-hatian dan penerapan manajemen risikoserta sekaligus untuk peningkatan efisiensi, efektifitas danproduktivitas.
w Perspektif Pengembangan- Meningkatkan inovasi dan produktivitas karyawan melalui
proses pelatihan, pendidikan, workshop, lokakarya dan polapengembangan SDM lainnya.
Rencana StrategisStrategic Plan
Bank Jasa Jakarta menerima penghargaan Indonesia Banking Award 2015 dari Tempo Media Group dan Indonesia Banking School sebagai“The Most Reliable Bank”·dan “The Most Efficient Bank”
Bank Jasa Jakarta received the Indonesia Banking Award 2015 from Tempo Media Group and Indonesian Banking School as "The Most Reliable Bank"and "The Most Efficient Bank"
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201560
Peristiwa PentingSignificant Events
Bank Jasa Jakarta menerima penghargaan dari Majalah Infobank berupa Titanium Trophy InfobankAwards 2015 atas pencapaian kinerja yang “Sangat Bagus” selama 18 tahun berturut-turut.
Bank Jasa Jakarta received Titanium Trophy Infobank Awards 2015 from Infobank Magazine onthe achievement of "Very Good" performance for 18 consecutive years.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 61
Laporan tahunan ini beserta laporan keuangan dan informasi lainyang terkait, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank JasaJakarta dan telah disetujui oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksidengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini:
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
Direksi/ Board of Directors
This annual report together with the financial statements and relatedinformation, is the responsibility of the management of PT Bank JasaJakarta and has been approved by the Board of Commissioners andBoard of Directors to affix their respective signatures below:
Iskandar WidyadiPresiden Komisaris
President Commissioner
Mintolo HardiyantoKomisaris Independen
Independent Commissioner
Handrie WirawanPresiden DirekturPresident Director
Emanuela TanubrataWakil Presiden Direktur IVice President Director I
LisawatiWakil Presiden Direktur IIVice President Director II
SurosoDirektur KepatuhanCompliance Director
Tanggung Jawab Laporan TahunanResponsibility of the Annual Report
Krisna ChandraDirektur OperasionalOperational Director
Julianti TatanKomisaris Independen
Independent Commissioner
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201562
ISKANDAR WIDYADIPresiden Komisaris/ President Commissioner
Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Komisaris PT Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984. Mengawalikarir dibidang usaha pada tahun 1952 sebagai pengusaha toko Tin Tin. Pada tahun 1955, mendirikan perusahaanCV Intisari yang bergerak dibidang perdagangan. Tahun 1972 menjabat sebagai Komisaris PT Grandtex yangbergerak dibidang pertekstilan. Berpengalaman di bidang perbankan sejak tahun 1974 dengan mendudukijabatan sebagai Wakil Presiden Direktur PT Bank International Indonesia sampai dengan tahun 1982. Dilanjutkanpada tahun 1984, mengambil-alih kepemilikan saham sebuah Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnyadiubah namanya menjadi PT Bank Pasar Jasa Jakarta dan selanjutnya ditingkatkan menjadi Bank Umumdengan nama PT Bank Jasa Jakarta.
An Indonesian national, the President Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since 1984. Started his careerin business in 1952 as a businessman and owner of a shop with the name Tin Tin. Incorporated a firm namedCV Intisari in 1955 with its activities in trading. In 1972, he was a Commissioner of PT Grandtex with its activitiesin textile. Experienced in banking since 1974 as the Vice President Director of PT Bank Internasional Indonesiauntil 1982. Continuing in 1984, he took over the share ownership of Bank Perkreditan Rakyat which later on,changed its name into PT Bank Pasar Jasa Jakarta and thereafter upgraded into a general bank with thename PT Bank Jasa Jakarta.
MINTOLO HARDIYANTO, SEKomisaris Independen/ Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 71 tahun, mantan Pejabat Bank Indonesia. Menjabat Komisaris Independen BankJasa Jakarta sejak tahun 2003. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Mahasaraswati Denpasar.Belajar Akuntansi dan Audit TSI di Akademi Administrasi Niaga dan pendidikan khusus yang diselenggarakanoleh intern Bank Indonesia serta berbagai pendidikan dan kursus di dalam dan diluar negeri. Mengawalikarirnya di Bank Indonesia pada tahun 1965 sampai dengan pensiun awal tahun 2001 dengan jabatan terakhirsebagai Pengawas Bank Senior di Urusan Pengawasan Bank. Bergabung dengan Kantor Akuntan PublikDrs. Heroe, Pramono & Rekan dan sejak Oktober 2001 bergabung di Bank Jasa Jakarta.
An Indonesian national, 71 years old, a former official of Bank Indonesia. An Independent Commissioner ofPT Bank Jasa Jakarta since 2003. Obtained Bachelor of Economy at the Mahasaraswati University in Denpasar.Studied Accountancy and TSI Audit at the Akademi Administrasi Niaga (Business Administration Academy)and the internal special trainings given by Bank Indonesia and various domestic and overseas trainings andcourses. Started his career at Bank Indonesia in 1965 until retired in early 2001 with the last capacity as aSenior Bank Supervisor at the Bank Supervision Affairs. Joined the Public Accountant Office Drs. Heroe,Pramono & Partners and joined Bank Jasa Jakarta in October 2001.
JULIANTI TATAN, SE, Ak, M.ScKomisaris Independen/ Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 68 tahun, menjabat Komisaris Independen Bank Jasa Jakarta sejak Maret 2015.Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia dan menyelesaikan S2 di SouthernIllinois University At Carbondae, Illinois – Amerika Serikat. Mengawali karir di Bank Indonesia pada tahun1978 sampai dengan tahun 2002 dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Tim Pengaturan (Peneliti BankEksekutif). Dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2008, bergabung dengan Kantor Akuntan Publik Drs. HeroePramono & Rekan dan sekaligus sebagai Tim Perencana dan Tim Pengajar Akuntansi & Audit Khusus Perbankandi Ikatan Akuntan Indonesia. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 2009 sebagai anggota KomiteAudit dan anggota Komite Pemantau Risiko.
An Indonesian national, 68 years old, An Independent Commissioner of PT Bank Jasa Jakarta since March2015. Obtained Bachelor of Accounting Economic at Indonesia University and completed her Master degreeat Southern Illinois University At Carbondae, Illinois – United States. Started her carreer at Bank Indonesia in1978 until 2002 with her last post as Head of Regulation Team (Executive Bank Analyst) From 2002 until2008, joined Public Accountant Office Drs. Heroe, Pramono & Partners also as Planning Team and Accounting& Specific Banking Audit Instructor Team at Indonesia Institute of Accountants. Joined Bank Jasa Jakarta in2009 as a member of both Audit Committee and Risk Monitoring Committee.
Profil Dewan KomisarisProfile of Board of Commissioners
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 63
Profil DireksiProfile of Board of Directors
HANDRIE WIRAWANPresiden Direktur/ President Director
Warga Negara Indonesia, 64 tahun, menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejaktahun 1984. Mengawali karir usahanya sebagai Pengusaha Wiraswasta sejak tahun 1972. Bergabungdengan Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1984.
An Indonesian national, 64 years old, the President Director of Bank Jasa Jakarta since 1984. Startedhis career in business as a private entrepreneur in 1972. Joined Bank Jasa Jakarta in 1984.
EMANUELA TANUBRATA, SHWakil Presiden Direktur I/ Vice President Director I
Warga Negara Indonesia, 51 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakartasejak tahun 2004. Mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanegara Jakarta.Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi danjabatan di bidang perkreditan, mulai dari Staf Kredit, Asisten Manajer Kredit, Manajer Kredit, GeneralManager dan Direktur Kredit.
An Indonesian national, 51 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since 2004.Obtained the Law degree at the Tarumanagara University, Jakarta. Started her career at Bank JasaJakarta in 1989 by having various positions and posts of office in the business of credits, startingfrom Credit Staff, Credit Assistant Manager, Credit Manager, General Manager and Credit Director.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201564
LISAWATI, SE, MBA, MMWakil Presiden Direktur II/ Vice President Director II
Warga Negara Indonesia, 62 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta sejakawal tahun 2009. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Master of Business Administration dan MagisterManajemen bidang Keuangan serta mengikuti Executive Program-Cambridge University. Mengawali karirdibidang perbankan sejak tahun 1973 pada bank umum swasta di Surabaya. Bergabung dengan Bank Swadesisejak tahun 1983 sampai dengan 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama. Dalam kegiatanorganisasi, menduduki berbagai jabatan dalam kepengurusan Perbanas Pusat meliputi Wakil Bendahara II,Wakil Sekretaris Jenderal II, Wakil Bendahara I, Wakil Sekretaris Jenderal dan saat ini sebagai BendaharaUmum. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak awal tahun 2009.
An Indonesian national, 62 years old, the Vice President Director of Bank Jasa Jakarta since early 2009.Obtained Bachelor of Economy, Master of Business Administration and Magister Manajemen in Financeand attended an Executive Program Education Judge Business School - University of Cambridge. Startedher career since 1973 in commercial banks in Surabaya. Joined Bank Swadesi in 1983 until 2008 with herlast post as the President Directress. In organization activities, she has held various posts in the managementof the Central Board of Perbanas (Association of National Banks) varying from Vice Treasurer II, Vice SecretaryGeneral II, Vice Treasurer I, to Vice Secretary General and currently as a General Treasurer. Joined BankJasa Jakarta in early 2009.
KRISNA CHANDRA, SE, MMDirektur/ Director
Warga Negara Indonesia, 53 tahun, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak tahun2006 dan mulai bulan April 2014 menjabat sebagai Direktur Operasional Bank Jasa Jakarta. Memperolehgelar S1 dari Universitas Kristen Indonesia Jakarta dan S2 dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Mengawalikarir di Perbankan sebagai staf operasional Bank Perdania tahun 1983. Tahun 1989 bergabung di PT JayaFuji Leasing Pratama sebagai Credit & Marketing Officer dan terakhir menjabat sebagai Senior Manager.Tahun 1997 melanjutkan karir di PT Danamon Finance sebagai Deputy General Manager dan terakhir menjabatsebagai Direktur. Dari tahun 2003-2006 menjadi Direktur Kepatuhan di Bank Harmoni Internasional dan mulaitahun 2006 bergabung di Bank Jasa Jakarta.
An Indonesian national, 53 years old, holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta since2006 and starts on April 2014 holds the post as Operational Direcror. Obtained the Bachelor degree at theIndonesian Christian University in Jakarta and Master degree at the Tarumanagara University in Jakarta.Started his career in banking as an operational staff at Bank Perdania in 1988. Joined PT Jaya Fuji LeasingPratama in 1989 as a Credit & Marketing Officer and his last post was a Senior Manager. Continued hiscareer in 1997 at PT Danamon Finance as a Deputy General Manager and his last post was Director. Becamea Compliance Director of Bank Harmoni International between the years 2003 to 2006 before joining BankJasa Jakarta in 2006.
SUROSO, SE, SH, MAkDirektur Kepatuhan/ Compliance irector
Warga Negara Indonesia, 47 tahun, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jasa Jakarta sejak April2014, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Penunjang Operasional Bank Jasa Jakarta sejak tahun2009. Memperoleh gelar S.1. dari STIE Perbanas Surabaya dan Universitas Airlangga Surabaya dan S.2dari Universitas Indonesia Jakarta. Memulai karirnya di Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) sejaktahun 1993 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Staf Operasional, Auditor, KepalaBagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Kepala Biro Direksi, Corporate Secretary hingga DirekturKepatuhan dan mulai tahun 2009 bergabung di Bank Jasa Jakarta.
An Indonesian national, 47 years old, holds the post as the Compliance Director of Bank Jasa Jakarta sinceApril 2014. Previously served as Head of Operation Support Division since 2009. He began his career atBank Swadesi since 1993 and held various positions with positions ranging from Operations Staff, Auditor,Head of Research and Development (R & D), Head of the Directors Bureau, Corporate Secretary thenCompliance Director and started on 2009 joined Bank Jasa Jakarta.
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 65
BUDI WIDYADIWarga Negara Indonesia, 39 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing dan Treasuri sejaktahun 2009. Memulai karirnya di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1996 sebagai Account Officer dantahun 2004 sebagai Kepala Bidang Perkreditan.
An Indonesian national, 39 years old, served as Head of Marketing and Treasury since 2009. Hestarted his career in Bank Jasa Jakarta since 1996 as an Account Officer and in 2004 as Head ofCredit.
AHMAD AMPERAWarga Negara Indonesia, 54 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional sejak tahun 2009.Mengawali karirnya di KAP Drs. Hakim Murni sebagai Auditor dan dilanjutkan di KAP Hanadi Sudjendro& Rekan. Berga-bung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1989 dengan menduduki berbagai posisi danjabatan mulai dari Internal Auditor, Kepala SKAI hingga Kepala Divisi Operasional.
An Indonesian national, 54 years old, served as Head of Operations Division since 2009. He beganhis career in public accountant (KAP) Drs. Hakim Murni as an Auditor, and then continued his careerin public accountant (KAP) Hanadi Sudjendro & Partners and joined Bank Jasa Jakarta since 1989held various positions ranging from Internal Auditor, Head of Internal Audit and Head of Non-OperationDivision.
IRWANI ANJARMULYAWarga Negara Indonesia, 52 tahun, menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit sejak tahun 2010. Memulaikarirnya di Bank Pacific sejak tahun 1992 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dariAccount Officer, Koordinator Marketing hingga Treasury Relationship Officer. Tahun 1997 melanjutkankarir di Bank Swadesi sebagai Kepala Sub Divisi Kredit, Kepala Divisi Kredit, Pimpinan KPO hinggaAsisten Direksi Kredit& Marketing. Dari tahun 2007 – 2009 sebagai Direktur Alpen Resources.
An Indonesian national, 52 years old, served as Head of Credit Division since 2010. Started his careerat Bank Pacific since 1992 and held various positions ranging from Account Officer, MarketingCoordinator to Treasury Relationship Officer. He continued his career in 1997 in Bank Swadesi asHead of Credit Sub Division, Head of Credit Division, Chief of Operation Head Office then AssistantDirectors of Credit & Marketing. He was in charge as Director of Alpen Resources from 2007 to 2009.
LIE NJOEK LANWarga Negara Indonesia, 48 tahun, menjabat sebagai Kepala Biro Direksi sejak tahun 2009. Mengawalikarirnya di PT. Central SPS sebagai Sekretaris Marketing Manager, dilanjutkan di PT. Tritama UpayaSakti sebagai Sekretaris Perusahaan. Bergabung di Bank Jasa Jakarta sejak tahun 1988 denganmenduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Sekretaris Junior, Sekretaris Direksi hingga CorporateSecretary.
An Indonesian national, 48 years old, served as Head of Directors Bureau since 2009. She starterdher career at PT. Central SPS as Secretary of Marketing Manager, then responsible as CorporateSecretary in PT. Tritama Upaya Sakti. She joined Bank Jasa Jakarta since 1988 and held variouspositions with positions ranging from Junior Secretary, Secretary to the BOD, then Corporate Secretary.
Kepala DivisiDivision Heads
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201566
Struktur OrganisasiOrganization Structure
KOM
ITE PEMANTAU RESIKO
KOM
ITE NOM
INASI & REMUNERASI
KOM
ITE AUDIT
WAKIL PRESIDENDIREKTUR I
DIVISI OPERASIONALDIVISI M
ARKETING &
TREASURIDIVISI KREDIT
SATUAN KERJAKEPATUHAN
SATUAN KERJAM
ANAJEMEN RISIKO
SKAIDIVISI PERSO
NALIA
Garis Kom
unikasi/ penyampaian laporan
Garis pertanggungjawaban
Catatan :
DIREKTURDIREKTUR
PRESIDEN DIREKTUR
RAPAT UMUM
PEMEG
ANG SAHAM
DEWAN KO
MISARIS
KOM
ITEEKSEKUTIF
WAKIL PRESIDENDIREKTUR II
BAGIAN APU PPT
BAGIAN ACCO
UNTINGNO
N OPERASIO
NAL
BAGIAN INTERNALCO
NTROL
BAGIAN TSI
BAGIAN OPERASIONAL
BAGIAN REM
EDIAL
BAGIAN UM
UM
BAGIAN M
ARKETING
BAGIAN TREASURI
BAGIAN
ADMINISTRASI
BAGIAN PENYELESAIANTRANSAKSI
BAGIAN APRAISAL
BAGIAN M
IS &IM
PAIRMENT
BAGIAN ANALISAKREDIT
BAGIAN HUKUM
BAGIAN DO
KUMEN
KREDITBAG
IAN SISDUR &LITBANG
KANTOR CABANG
PEMBANTU/ KAS
BAGIAN PERSO
NALIA
KESEKRETARIATAN
Kepala Divisi Marketing & Treasuri Head of Marketing & Treasury Division Budi WidyadiKepala Divisi Kredit Head of Credit Division Irwani AnjarmulyaKepala Divisi Operasional & Umum Head of Operation & General Affairs Division Ahmad Ampera Kepala Biro Direksi Corporate Secretary Lie Njoek Lan
Koordinator Wilayah Regional Managers Flaviana SuryaniIwan KurniaLinggawaty Widjaja
Kepala Bagian Treasuri Head of Treasury Department Dady RahardjoKepala Bagian Hukum Head of Legal Department Lim Ai SiangKepala Bagian Administrasi Head of Administration Department DorinaKepala Bagian Operasional Head of Operation Department Anna Djuwita TanzilKepala Bagian Penyelesaian Transaksi Head of Transaction Settlement Department Honny LilikKepala Bagian Umum dan Personalia Head of General Affairs & HR Department Suryati TanKepala Bagian TSI Head of IT Department William SaputraKepala Satuan Kerja Audit Intern Head of Audit Intern Task Force Paulus SudirmanKepala Satuan Kerja Kepatuhan Head of ComplianceTask Force Andriana SusantoKepala Satuan Kerja Manajemen Risiko Head of Risk Management Task Force Suryadi Karnadi
Kepala Cabang Pembantu/ Sub Branch Managers
Mangga Dua : Bobby Indra Gunawan Gajah Mada : Franky Yusman Muara Karang : Iwan KurniaTanah Abang : Helda Farida Glodok Plaza : Glen Tan Bumi Serpong Damai : Linggawaty Widjaja Kelapa Gading : Hendryanto Tanuwidjaja Kebon Jeruk : Emily Patricia Cimone : Oey Steven WijayaFatmawati : Teuku Surya Djajasyah Matraman : Arief Setia Budi
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 67
Tim ManajemenManagement Team
Kepala Divisi/ Division HeadsKiri ke kanan/ Left to Right : Budi Widyadi - Lie Njoek Lan - Ahmad Ampera - Irwani Anjarmulya
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 201568
Jaringan Unit KerjaNetwork Unit
Jl. Tiang Bendera III No. 26-32Jakarta 11230Phone : (021) 6902611Fax : (021) 6902619 & 6902031Email : [email protected] : www.bjj.co.id
KCP Mangga DuaKomplek Pertokoan Mangga DuaBlok C4 No. 2Jakarta 14430Phone : 021 - 6011401Fax : 021 - 6120335
KCP Tanah AbangPertokoan Tanah Abang BukitBlok D/17, Jl. KH. Fachrudin No. 36Jakarta 10250Phone : 021 - 3156608Fax : 021 - 3156925
KCP Kelapa GadingJl. Raya Boulevard BaratBlok LC7 No. 46Kelapa Gading BaratJakarta 14240Phone : 021 - 4529050Fax : 021 - 4529459
Kantor Cabang Pembantu & Kantor Kas/ Sub Branches & Payment Points
KCP FatmawatiPertokoan Duta MasBlok A1 No. 6Jl. RS. Fatmawati No. 39Jakarta 12150Phone : 021 - 7210560Fax : 021 - 7210562
KCP Gajah MadaJl. Gajah Mada No. 27E-FJakarta 11140Phone : 021 - 6332668Fax : 021 - 6332659
KCP Glodok PlazaPertokoan Glodok PlazaBlok H No. 37-38Jakarta 11180Phone : 021 - 6280202Fax : 021 - 6280203
Kantor Pusat/ Head Office
ANNUAL REPORT/ LAPORAN TAHUNAN 2015 69
KCP Kebon JerukKomplek Sastra Graha No. 6Jl. Raya Perjuangan Kav. 21Jakarta 11530Phone : 021 - 5329511Fax : 021 - 5329512
KCP MatramanKomp. Mitra MatramanBlok A1 No. 11-12Jl. Matraman Raya No. 148Jakarta 13140Phone : 021 - 85918033Fax : 021 - 85918032
KCP Muara KarangMuara Karang RayaNo. 8 Blok CC 5 SJakarta 14450Phone : 021 - 6626677Fax : 021 - 6626611
Seluruh kantor beroperasi di gedung milik sendiriAll office operates in its own building
Kantor Kas RS. Gading PluitJl. Boulevard Timur RayaKelapa GadingJakarta 14250Phone : 021 - 45866450Fax : 021 - 45866448
Kantor Kas Bandara Benda PermaiKomp. Pergudangan Bandara Benda PermaiJl. Raya Perancis No. 68Benda, TangerangPhone : 021 - 55911178Fax : 021 - 55911176
Kantor Kas SentulLobby Gedung SICCJl. Jend. SudirmanSentul City, BogorPhone : 021 - 87950628Fax : 021 - 87950726
KCP BSDRuko Golden BoulevardBlok B No. 1 & 2Jl. Pahlawan SeribuTangerang 15322Phone : 021 - 5376999Fax : 021 - 53151899
KCP CimoneJl. Raya Merdeka No. 53 & 55Cimone, TangerangPhone : 021 - 55770145Fax : 021 - 55770143
LAPORAN AUDITOR INDEPENDENINDEPENDENT AUDITOR’S REPORT