Daftar PSAK

Embed Size (px)

Citation preview

A k u n t a n s i T o p i k K h u s u

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PER 1 MEI 2011

Harris Pardede 120110090001 Akuntansi Topik Khusus

PSAK 1 PSAK 2 PSAK 3 PSAK 4

PSAK 5 PSAK 6

PSAK 7

PSAK 8 PSAK 9 PSAK 10

Acuan IFRS Penyajian laporan IAS 1 (1 keuangan Jan 2009) Laporan arus kas IAS 7 (1 Jan 2009) Laporan keuangan interim IAS 34 (1 Jan 2009) Laporan keuangan IAS 27 (1 konsolidasi dan laporan Jan 2009) keuangan tersendiri Segmen operasi IFRS 8 (1 Jan 2009) Akuntansi dan pelaporan bagi perusahaan dalam tahap pengembangan Penguatan pihak-pihak IAS 24 berelasi (24 Nov 2009) Peristiwa setelah periode IAS 10 (1 pelaporan Jan 2009) Penyajian aset lancar dan kewajiban jangka pendek Pengaruh perubahan kurs IAS 21 (1 valuta asing Jan 2009) Penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Bagian partisipasi dalam ventura bersama Properti investasi Persediaan Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap Akuntansi penyusutan Akuntansi dan pelaporan IAS 26 (1

SAK

Tanggal Efektif 1 Jan 2011 1 Jan 2011 1 Jan 2011 1 Jan 2011

Status Released Released Released Released

1 Jan 2011 Dicabut 1 Jan 2001 dan 2011 1 Jan 2011 Penerapan dini diperbolehkan 1 Jan 2011 Dicabut 1 Jan 1999 1 Jan 2012 Penerapan dini diperbolehkan Dicabut 1 Jan 2012 1 Jan 2011 1 Jan 2008 1 Jan 2009 1 Jan 2011 1 Jan 2008 Dicabut 1 Jan 2008 1 Jan 2012

Released Dicabut

Released

Released Dicabut Released

PSAK 11

Dicabut

PSAK 12 PSAK 13 PSAK 14 PSAK 15 PSAK 16 PSAK 17 PSAK 18

IAS 31 (1 Jan 2009) IAS 40 (1 Jan 2007) IAS 2 (1 Jan 2008) IAS 28 (1 Jan 2009) IAS 16 (1 Jan 2007)

Released Released Released Released Released Dicabut Released

PSAK 19 PSAK 20 PSAK 21 PSAK 22 PSAK 23 PSAK 24 PSAK 25

program manfaat purnakarya Aset tak berwujud Biaya riset dan pengembangan Akuntansi ekuitas Kombinasi bisnis Pendapatan Imbalan kerja Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan kesalahan Biaya Pinjaman Akuntansi perkoperasian Akuntansi asuransi kerugian Akuntnasi minyak dan gas bumi Sewa Akuntansi perbankan Akuntansi kehutanan Akuntansi pertambangan umum Akuntansi kontrak konstruksi Akuntansi pendapatan jasa telekomunikasi Akuntansi Asuransi jiwa Akuntansi penyelenggaraan jalan tol Akuntansi restrukturisasi entitas sepengendali Akuntansi kerjasama operasi Akuntansi perubahan

Jan 2009) IAS 38 (1 Jan 2009) 1 Jan 2011 Dicabut 1 Jan 2001 1 Jan 2011 1 Jan 2011 1 Jan 2011 1 Jan 2011 1 Jan 2011 Released Dicabut Released Released Released Released Released

IFRS 3 (1 Jan 2009) IAS 18 (1 Jan 2009) IAS 19 (1 Jan 2009) IAS 8 (1 Jan 2009) IAS 23 (1 Jan 2008) Non IFRS Non IFRS IAS 17 (1 Jan 2007)

PSAK 26 PSAK 27 PSAK 28 PSAK 29 PSAK 30 PSAK 31 PSAK 32 PSAK 33 PSAK 34 PSAK 35 PSAK 36 PSAK 37 PSAK 38 PSAK 39 PSAK 40

1 Jan 2011 1 Jan 2011 1 Jan 2012 (estimasi) 1 Jan 2012 (estimasi) 1 Jan 2008 Dicabut 1 Jan 2010 Dicabut 1 Jan 2010 1 Jan 2012 (estimasi) 1 Jan 2012 Dicabut 1 Jan 2010 1 Jan 2012 (estimasi) Dicabut 1 Jan 2010 1 Jan 2012 (estimasi) 1 Jan 2012 (estimasi) Dicabut 1 Jan

Released Released ED Revisi ED Pencabutan Released Dicabut Dicabut ED Revisi Released Dicabut ED Revisi Dicabut ED Revisi ED Pencabutan Dicabut

Non IFRS IAS 11 (1 Jan 2009)

Non IFRS

Non IFRS Non IFRS

PSAK 41 PSAK 42 PSAK 43 PSAK 44 PSAK 45 PSAK 46 PSAK 47 PSAK 48 PSAK 49 PSAK 50

ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi Akuntansi waran Akuntansi perusahaan efek Akuntansi anjak piutang Akuntansi aktivitas pengembangan real estat Pelaporan keuangan entitas nirlaba (2011) Pajak penghasilan Akuntansi tanah Penurunan nilai aset Akuntansi reksa dana Instrumen keungan: penyajian dan pengungkapan Instrumen keungan: penyajian (2010) Akuntansi kuasi organisasi Mata uang pelaporan Pembayaran berbasis saham Akuntansi restrukturisasi utang piutang bermasalah Instrumen keungan: pengakuan dan pengukuran Laba persaham Provisi, liabilitas kontijensi dan aset aset kontijensi Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi IAS 32 (1 Jan 2006) IAS 32 (1 Jan 2009) Non IFRS Non IFRS Non IFRS IAS 12 (1 Jan 2009) Non IFRS IAS 36 (1 Jan 2009)

2011

Dicabut 1 Jan 2010 Dicabut 1 Jan 2010 Dicabut 1 Jan 2010 1 Jan 2012 (estimasi) 1 Jan 2012 1 Jan 2012 NA 1 Jan 2011 Dicabut 1 Jan 2010 1 Jan 2010

Dicabut Dicabut Dicabut ED Pencabutan Released Released Dicabut Released Dicabut Released

PSAK 50 PSAK 51 PSAK 52 PSAK 53

1 Jan 2012 1 Jan 2012 (estimasi) Dicabut 1 Jan 2012 1 Jan 2012 Penerapan dini diperbolehkan Dicabut 1 Jan 2010 1 Jan 2010

Released ED Pencabutan Dicabut Released

IFRS 2 (1 Okt 2009)

PSAK 54 PSAK 55

Dicabut Released

IAS 39 (1 Jan 2006) IAS 33 (1 Jan 2009) IAS 37 (1 Jan 2009) IFRS 5 (1 Jul 2009)

PSAK 56 PSAK 57

1 Jan 2012 1 Jan 2011

Released Released

PSAK 58

1 Jan 2011

Released

PSAK 59 PSAK 60 PSAK 61

PSAK 62 PSAK 63

yang dihentikan Akuntansi perbankan syariah Instrumen keuangan: pengungkapan Akuntansi hibah pemerintah dan pengungkapan bantuan pemerintah Kontrak asuransi Pelaporan keuangan dalam ekonomi hiperinflasi Eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral

Non IFRS IFRS 7 (1 Jan 2009) IAS 20 (1 Jan 2009)

Pindah ke SAK Syariah 1 Jan 2012 1 Jan 2012

Released Released Released

IFRS 4 (1 Jan 2009) IAS 29 (1 Jan 2009) IFRS 6 (1 Jan 2009)

1 Jan 2012 (estimasi) 1 Jan 2012

ED Released

PSAK 64

1 Jan 2012 (estimasi)

ED

Dalam melakukan konvergensi ke IFRS, DSAK telah mencabut kurang lebih 10 PSAK terutama PSAK berbasis Industri. PSAK yang akan dicabut per 1 Januari 2010 adalah: 1. PSAK 32 Akuntansi Kehutanan, (berlaku efektif 2010) 2. PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi (efektif 2010) 3. PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol telah disahkan (efektif 2010) 4. PSAK 41 Akuntansi Waran (efektif 2010) 5. PSAK 43 Anjak Piutang (efektif 2010) 6. PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Utang piutang bermasalah (efektif 2010) 7. PSAK 31 Akuntansi Perbankan (efektif 2010) 8. PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek (efektif 2010) 9. PSAK 49 Akuntansi Reksadana (efektif 2010) 10. ISAK 6 Paragraf 12 PSAK Interpretasi atas paragraph 12 dan 16 PSAK No. 55(1999) (efektif 2010)

Alasan pencabutan biasanya karena adanya tumpang tindih dengan PSAK lain. Sebuah kajian dibutuhkan dalam menelaah dampak pencabutan PSAK industri ini. Apakah pencabutan ini berpotensi menurunkan kualitas laporan keuangan perusahaan dalam industry tersebut mengingat para penyusun laporan keuangan saat ini sudah terbiasa dipandu oleh standar Akuntansi berbasis industri tersebut.

Berikut adalah salah satu PSAK yang telah konvergen dengan IFRS yaitu PSAK 46 revisi 2010 : Pajak Penghasilan yang telah terkonvergensi dengan IAS 12 : Income Taxes per Januari 2009. Oleh karena itu terdapat perubahan antara PSAK 46 revisi 1997 : Akuntansi Pajak Penghasilan dengan PSAK 46 revisi 2010 : Pajak Penghasilan, berikut telah disajikan dibawah ini perubahan antara keduanya : Perihal ED PSAK 46 (revisi 2010): Pajak Penghasilan 1. Mencakup seluruh pajak domestik dan luar negeri berdasarkan pada laba kena pajak. 2. Tidak mencakup metode akuntansi untuk hibah pemerintah atau kredit pajak investasi, tetapi mencakup akuntansi untuk perbedaan temporer yang dapat ditimbulkan dari hibah tersebut atau kredit pajak investasi. PSAK 46 (1997): Akuntansi Pajak Penghasilan Tidak mengatur ruang lingkup tersebut

Ruang Lingkup

Definisi aset pajak tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui akibat dari: a. Perbedaan temporer yang boleh diakui b. Akumulasi rugi pajak belum dikompensasi c. Akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan Manfaat berkaitan dengan rugi pajak yang ditarik kembali untuk memulihkan pajak kini periode sebelumnya diakui sebagai aset. Pengecualian pengakuan liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kena pajak atas pengakuan awal goodwill.

Tidak mengakui aset pajak tangguhan yang berasal dari akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan.

Pengakuan aset dan liabilitas pajak kini Perbedaan temporer kena pajak

Tidak mengatur hal tersebut

Pengecualian pengakuan liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kena pajak dari goodwill yang amortisasinya tidak dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal. Tidak mengatur hal tersebut

Perbedaan temporer kena pajak untuk aset yang diukur pada nilai wajar

Perbedaan antara jumlah tercatat aset terevaluasi dengan DPP merupakan perbedaan temporer yang menimbulkan liabilitas pajak tangguhan.

Perbedaan temporer kena pajak untuk Goodwill Pengakuan awal aset atau liabilitas Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan

Tidak memperkenankan pengakuan yang dihasilkan oleh liabilitas pajak tangguhan karena goodwill diukur sebagai sisa dan pengakuan liabilitas pajak tangguhan akan meningkatkan jumlah tercatat goodwill. Pengaturan perbedaan temporer untuk instrumen keuangan majemuk.

Tidak mengatur hal tersebut

Tidak mengatur hal tersebut

Perbedaan temporer dapat dikurangkan untukpajak Rugi Goodwill belum dikompensas i dan kredit pajak belum dimanfaatkan Investasi pada entitas anak, cabang dan asosiasi dan bagian partisipasi dalam ventura bersama

Pengaturan kemungkinan bahwa laba kena pajak tersedia terhadap perbedaan temporer dapat dikurangkan yang dimanfaatkan ketika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang memadai dan tidak memadai menurut otoritas perpajakan yang sama dan entitas kena pajak yang sama. Jumlah tercatat goodwill dari transaksi kombinasi bisnis yang lebih rendah dari DPPnya akan menimbulkan aset pajak tangguhan. Kriteria pengakuan aset pajak tangguhan timbul dari akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sama dengan pengakuan aset pajak tangguhan dari perbedaan temporer dapat dikurangkan. Pengakuan liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan yang dapat dikurangkan yang timbul.

Tidak mengatur hal tersebut

Tidak mengatur hal tersebut

Tidak mengatur hal tersebut

Tidak mengatur hal tersebut

Pengukuran

Mengukur aset dan liabilitas pajak tangguhan dengan tarif pajak dan DPP secara konsisten dengan ekspektasi dalam memulihkan atau menyelesaikan aset atau liabilitas. Dalam hal perbedaan perlakuan pajak terhadap pendistribusian laba, aset atau liabilitas pajak kini dan tangguhan diukur dengan tarif pajak terhadap laba yang tidak terdistribusi. tangguhan diakui diluar Pajak kini dan laporan laba rugi jika pajak terkait pos-pos tersebut diakui di luar laporan laba rugi pada periode yang sama atau berbeda. Jumlah transfer secara neto dari pajak tangguhan apabila melakukan transfer surplus revaluasi ke saldo laba dan pelepasan aset tetap. Jumlah pemotongan pajak atas dividen dibebankan ke ekuitas sebagai bagian dari dividen.

Tidak mengatur pengukuran tersebut

Tidak mengatur pengukuran tersebut.

Pos yang diakui diluar laporan laba rugi (pendapatan komprehensif lain dan ekuitas)

Hanya mengatur pos- pos yang diakui pada ekuitas. Tidak mengatur hal tersebut.

Tidak mengatur hal tersebut Tidak mengatur hal tersebut

Pajak tangguhan yang berasal dari kombinasi bisnis

Sebagai hasil darikombinasi bisnis, kemungkinan realisasi suatu praakuisisi aset pajak tangguhan pihak pengakuisisi dapat berubah. Pengakuan manfaat pajak tangguhan yang diperoleh yang direalisasikan setelah kombinasi bisnis.

Tidak mengatur hal tersebut

Pajak kini dan tangguhan yang berasal dari transaksi pembayaran berbasis saham Penyajian

Dalam hal terdapat pengurangan pajak sehubungan dengan remunerasi, maka dapat menimbulkan perbedaan temporer.

Tidak mengatur hal tersebut.

Tidak mengatur hal tersebut

Tidak mengatur hal tersebut

Penyajian terpisah aset dan liabilitas pajak serta aset/ liabilitas pajak tangguhan dengan aset/liabilitas pajak kini. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak boleh disajikan dalam aset dan liabilitas lancar dalam neraca. Tidak mengatur persyaratan untuk saling Tidak mengatur hapus. saling hapus untuk pajak tangguhan. Tidak mengatur penyajian tersebut.

Saling Hapus

Memberikan syarat untuk aset pajak kini dan liabilitas pajak kini yang boleh saling hapus. Memberikan syarat untuk aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan yang boleh saling hapus.

Beban Pajak

Penyajian terpisah untuk beban (penghasilan) pajak terkait laba rugi dari aktivitas normal jika menggunakan laporan keuangan terpisah.

Pengungkapan

Pengungkapan terpisah untuk komponen utama beban (penghasilan) pajak.

Tidak mengatur hal tersebut.

Pengungkapan dilakukan untuk jumlah beban (penghasilan) yang berhubungan dengan perubahan dalam kebijakan akuntansi dan kesalahan. Pengungkapan lain yang harus disajikan terpisah: a. Jumlah pajak penghasilan berkaitan dengan tiap komponen dalam pendapatan komprehensif lain. b. Jumlah agregat perbedaan temporer yang dihubungkan dengan investasi pada entitas anak, cabang dan perusahaan asosiasi dan bagian partisipasi dalam ventura bersama. c. Jumlah konsekuensi pajak penghasilan atas pembayaran dividen. Tidak mengatur pengungkapan yang berasal dari pos luar biasa.

Tidak mengatur pengungkapan untuk hal tersebut. Tidak mengatur ketiga pengungkapan tersebut.

Pengungkapan untuk beban (penghasilan) pajak yang berasal dari pos luar biasa serta sifat setiap jumlahnya. Tidak mengatur hal tersebut.

Jumlah aset pajak tangguhan dan sifat bukti pendukung atas pengakuannya.

Pengungkapan atas sifat yang memberikan potensi konsekuensi pajak atas pembayaran dividen dan fitur dari sistem pajak penghasilan yang mempengaruhi konsekuensi tersebut. Pengungkapan sejumlah perbedaan temporer yang mendasar tetapi tidak mensyaratkan pengungkapan liabilitas pajak tangguhan, untuk investasi pada pada entitas anak, cabang dan perusahaan asosiasi dan bagian partisipasi dalam ventura bersama.

Tidak mengatur pengungkapan tersebut. Tidak mengatur pengungkapan tersebut.