Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Economic: BKPM: Realisasi Investasi Meningkat 27,3%
BMRI : Kredit Infrastruktur BMRI Capai Rp42 Triliun
BBRI : Laba Bersih BRI Ditaksir Rp4 Triliun
Major Indices
Close Chg Chg %
JCI 3,794.76 62.11 1.64%
LQ-45 682.20 13.57 1.99%
Turnover (in Mn Rp.)
Volume Value
JCI 5,208.52 5,331.48
LQ-45 3,023.20 4,414.80
Market Cap (in Tn Rp.)
Value
JCI 3,223,337.00
LQ-45 2,256,573.00
Foreign Transaction (in Mn Rp.)
Buy Sell Net
Foreign 1.79 1.41 0.39
JCI Top 5 Leading Movers
Close Chg %
BMRI IJ 7,100 5.97
BBRI IJ 6,600 5.60
ASII IJ 55,150 2.80
TLKM IJ 7,800 1.96
BBCA IJ 7,550 1.34
JCI Top 5 Lagging Movers
Close Chg %
BUMI IJ 3,300 -1.49
BNII IJ 610 -1.61
KLBF IJ 3,625 -1.36
BJBR IJ 1,330 -2.92
ICBP IJ 5,350 -0.93
World Indexes
Close Chg % PER
NIKKEI 9,606.82 1.76% 17.39
HANGSENG 23,896.10 1.60% 12.84
KOSPI 2,169.91 2.23% 13.23
STI 3,165.80 1.29% 11.20
DOW JONES 12,453.54 1.52% 14.25
FTSE 6,022.26 2.13% 14.73
Commodities
Close Chg %
WTI Crude ($/barrel) 112 0.11
Gold 100 (USD/t oz) 1,502 -0.02
CPO (RM/MT) 3,293 -0.15
Coal Newc. (USD/MT) 123 -0.32
Nickel (USD/MT) 26,400 4.35
Tin (USD/MT) 32,650 0.77
source : Bloomberg
Daily N ws Market Snapshot
• Market Prediction
Pada perdagangan Rabu (20/4) Indeks Dow Jones ditutup naik 186
point (+1.52%) ke level 12,453.54 menyusul keluarnya data penjualan
rumah yang melebihi estimasi semula serta naiknya saham – saham
produsen komoditas. Minyak light sweet Nymex menyusul
melemahnya mata uang US Dollar meningkatkan permintaan akan
komoditas, terutama minyak. IHSG kemarin (20/4) ditutup menguat
62 point (+1.66%) ke level 3,794.76, level tertinggi IHSG selama satu
tahun terakhir. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp442
miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BMRI, TLKM,
BBRI, INDF dan INTP. Secara teknikal, IHSG telah menembus level
support kuatnya di 3,782 dengan bentuk full candle yang diikuti
dengan naiknya volume yang menunjukkan bahwa pasar setuju
dengan pergerakan hari ini. Berdasarkan indikator, stochastic masih
menunjukkan pergerakan menuju area over buy, sementara RSI
meskipun berada di garis over buy masih belum melakukan
deathcross. Pada perdagangan hari ini (21/4) diperkirakan IHSG akan
bergerak dikisaran 3,752 – 3,824 dengan saham yang dapat
diperhatikan a.l. INTP, BBRI dan ASII.
• News & Analysis
Thursday, 21 April 2011
“Risk comes from not knowing what you're doing.”
~Warren Buffet~
• Chart in Focus
UNVR (Trading Sell)ASII (Trading Buy)
BBRI (Spec Buy)BDMN (BoW)
ISAT (SoS)INTP (SoS)
• Economic & Strategy
PTPP : Kantongi kontrak EPC di Sumatra Selatan
ADRO : Siap Akuisisi Tambang Baru
Comment: Kami melihat bahwa penyaluran kredit BMRI untuk infrastruktur yang hingga saat ini mencapai Rp42 triliun merupakan hal yang positif. Pembangunan infrastruktur diharapkan secara signifikan akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bagi BMRI, jika kredit infrastruktur ini didukung dengan penyaluran kredit di sektor lain akan meningkatkan kinerja keuangannya melalui pendapatan bunga. Namun demikian diharapkan BMRI tetap memperhatikan penerapan manajemen risiko sehingga kualitas kredit yang tercermin dalam rasio NPL dapat terkendali. Berdasarkan consensus analis 24 merekomendasikan Buy, 3 Hold dan 0 Sell dengan target harga rata – rata Rp7,822.
Comment: Apabila prediksi laba bersih sebesar Rp 4 triliun pada kuartal I-2011 tersebut benar, maka hal ini merupakan suatu prestasi dari manajamen perseroan yang patut diapresiasi. Laba sebesar Rp 4 triliun tersebut di atas ekspektasi para analis yang memperkirakan laba bersih BBRI pada kuartal ini sebesar Rp 3,161 triliun. Sebagai informasi, Pada Kuartal I-2010 tercatat perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 2,15 triliun. Sehingga jika angka Rp 4 triliun tersebut dapat tercapai pada kuartal ini, maka laba bersih BBRI tercatat meningkat sebesar 86,04% dibanding periode yang sama dibanding tahun lalu. Berdasarkan consensus para analis sebanyak 25 analis merekomendasikan buy, 4 analis merkomendasikan hold, dan 1 analis merekomendasikan sell dengan Target price di Rp 6828,50.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sofyan Basir
menargetkan net profit sebesar Rp4 triliun pada kuartal I-2011. "Mudah-
mudahan bisa, sekitar itu (Rp4 triliun)," ungkap Sofyan di Gedung
Dhanapala, Kementerian Keuangan, Wahidin Raya, Jakarta, Rabu
(20/4/2011). Dia menlanjutkan angka tersebut bukanlah angka pasti, namun
hanya perkiraan dari dia. "Nanti kalau Rp4 triliun, saya besok ditegur
Bapepam," tambahnya.Selain itu dia mengungkapkan net profit tersebut
kebanyakan masih berasal dari kredit dan bukan fee based income. "(Net
profit) terbesar masih dari kredit," jelasnya.(okezone/wsn)
News & Analysis
BBRI: Laba Bersih BRI Ditaksir Rp4 Triliun
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menunjukkan komitmennya dalam
pembangunan infrastruktur. Hingga saat ini, kredit untuk infrastruktur di
BMRI telah melebihi Rp42 triliun. "Sampai saat ini kita yang sudah komitmen
untuk bermacam-macam, infrastruktur lebih Rp42 triliun," ungkap Wakil
Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi, saat ditemui di sela acara Inacraft
2011, di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (20/4/2011). (Okezone/AA)
Open High Low Close
6,300 6,600 6,300 6,600
BBRI
Open High Low Close
6,750 7,100 6,750 7,100
BMRI
Open High Low Close
690 690 660 690
PTPP
BMRI: Kredit Infrastruktur BMRI Capai Rp42 Triliun
PT PP Tbk (PTPP) semakin mantap untuk terjun ke proyek Engineering
Procurement Construction (EPC). Apalagi, perusahaan konstruksi pelat
merah tersebut telah memenangkan tender dan menandatangani kontrak
proyek Sewa Beli (Build Own Operate AndTransfer/BOT) Pembangkit Listrik
Tenaga Gas (PLTG) Talang Duku di kabupaten Musi, Sumatera Selatan.
Proyek yang di dapat PTPP pada 24 Maret lalu masuk dalam wilayah kerja PT
PLN Pembangkit Bagian Selatan. Dalam proyek ini, PTPP telah menunjuk
perusahaan joint venture yaitu PT Muba Daya Pratama. Muba Daya Pratama
ini adalah konsorsium antara PTPP bersama dengan PT Bangun Energy
Resources (BER), PT Navigat Energy, SCN-Lavalin, dan General Electric yang
memasok turbin pembangkit. Proyek PLTG ini diperkirakan bernilai US$ 59
juta dengan tarif Rp 470 per Kwh. Targetnya, proyek ini akan selesai selama
enam bulan dan pembangunannya sudah dimulai di April ini . (kontan/bsms)
PTPP: Kantongi kontrak EPC di Sumatra Selatan
Comment: rencana pemerintah untuk meningkatkan efisiensi kinerja 142 BUMN ini patut diberi apresiasi mengingat ketahan pangan dan
harga kebutuhan primer merupakan kebutuhan dasar dan katalis dalam pembentukan nilai inflasi. Namun yang perlu diperhatikan adalah
koordinasi antar masing – masing BUMN agar dapat bersinergi dengan baik. BUMN sudah ada sejak dulu, namun fakta mengatakan bahwa
ketahan pangan tak pernah terbentuk dan masyarakat kecil selalu dikorbankan. Import bahan pangan masih terus berlangsung dengan
alasan bahwa produksi pangan domestik tidak mencukupi kebutuhan konsumsi domestik itu sendiri. Kalau sudah seperti itu, apakah
sebenarnya fungsi dari BUMN? Hal ini adalah salah satu pekerjaan rumah pemerintah dalam mengoptimalisasikan kinerja BUMN sehi ngga
tingkat inflasi dapat ditekan dan industri dalam negeri dapat bersaing dengan industry luar negeri sehingga menciptakan pertumbuhan
ekonomi yang lebih baik, kondusif dan merata.
Economic & Strategy
Realisasi investasi kuartal I/2011 mencapai Rp53,6 triliun atau meningkat 27,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu
Rp42,1 triliun. Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Azhar Lubis mengatakan penanaman modal dalam negeri
(PMDN) mencapai Rp14,1 trilun atau meningkat 110,4% dibandingkan dengan kuartal I 2010. Peningkatan signifikan juga terjadi pada
penanaman modal asing (PMA) yaitu sebesar Rp39,5 triliun atau 11,6%. (bisnis/sly)
Comment: Dengan target kontrak baru (diluar Joint Operation) yang ditetapkan sebesar Rp. 15,6 triliun dan Pendapatan sebesar Rp. 8,5 triliun, maka berita tersebut akan memberikan reaksi yang positif terhadap investor, ditambah lagi dengan barunya diadakan Infrastructure Conference yang menjadi katalis terbesar dalam rencana pembangunan sector infrastructure di Indonesia. Rencana pemerintah untuk anggaran pembangunan di sector infrsatruktur sebesar Rp 1.230 triliun juga memberikan keyakinan bagi perusahaan konstruksi seperti PTPP dalam mencapai target kontrak barunya (1,3% dari total proyek yang dianggarkan oleh pemerintah). Dengan bentuk BOT (Built Operating Transfer) PTPP juga memperoleh keuntungan akan “recurring Income” dari penjualan listrik sebesar Rp. 470/Kwh, sesuai dengan porsi saham sebagi pembagi dari total pendapatan proyek di PLTG ini. Berdasarkan data dari Bloomberg, saham PTPP ini direkomendasikan sebagai berikut, Buy: 1 Hold: 1 Sell: 0 dan TP: 810
Economic: BKPM: Realisasi Investasi Meningkat 27,3%
juta dengan tarif Rp 470 per Kwh. Targetnya, proyek ini akan selesai selama
enam bulan dan pembangunannya sudah dimulai di April ini. (kontan/bsms)
Comment: Rencana ADRO untuk meningkatkan produksi ini merupakan hal yang positif, terlebih rencana akuisisi ini diikuti oleh rencana refinancing utang ADRO yang akan jatuh tempo. Dengan refinancing utang maka ADRO akan memiliki sejumlah dana yang sebelumnya dialokasikan untuk pelunasan utang tersebut. Dan dengan akuisisi ini tentu saja akan meningkatkan kapasitas produksi batubara perusahaan sekaligus pendapatan perusahaan. Hal ini akan semakin baik dengan semakin meningkatnya harga batubara dunia. P/E ADRO saat ini berada di level 30.25x dengan rata - rata industri sebesar 32.38x. Berdasarkan konsensus analis, 21 merekomendasikan Buy, 5 Hold dan 2 Sell dengan target harga rata - rata Rp2,767 per lembar.
Ekspansi PT Adaro Energy Tbk (ADRO) kian gencar. Guna menambah
cadangan batubara, perusahaan tambang ini memasti kan akan mengakuisisi
dua hingga tiga tambang batubara tahun ini. ADRO tengah mengincar
tambang di kawasan Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan serta Sumatra
Selatan. "Kami sedang penjajakan dengan tiga hingga empat perusahaan,"
beber Garibaldi Thohir, Presiden Direktur ADRO, Selasa (20/4). (kontan/wf)
ADRO: Siap Akuisisi Tambang Baru
Open High Low Close
2,225 2,275 2,225 2,250
ADRO
Charts in Focus
UNVR (Trading Sell)ASII (Trading Buy)
BBRI (Spec Buy)BDMN (BoW)
ISAT (SoS)
Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume
R1 17,800 AK 2,904 CC 1,643
R2 17,900 CS 1,560 DH 621
S1 17,400 DB 1,318 YU 533
S2 17,200 ZP 629 DX 369
Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume
R1 5,500 CS 10,312 DR 4,972
R2 5,600 YU 1,951 NI 3,024
S1 5,350 KI 855 DB 1,856
S2 5,250 ZP 556 DX 1,461
Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume
R1 6,400 ZP 3,208 AK 7,175
R2 6,550 DR 2,766 CS 6,285
S1 6,150 CD 1,144 RX 5,930
S2 6,050 SS 1,093 YU 640
Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume
R1 6,650 DB 21,219 OD 9,362
R2 6,800 DR 11,880 PD 8,406
S1 6,500 AK 11,839 NI 8,267
S2 6,300 CG 8,000 CS 6,721
Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume
R1 55,500 ZP 2,790 BK 3,313
R2 55,900 CS 796 LG 812
S1 54,800 RX 516 YP 164
S2 54,250 IF 446 BJ 117
Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume
R1 15,400 CS 947 ZP 847
R2 15,500 AK 778 HP 800
S1 15,100 BJ 350 LG 658
S2 14,900 DX 324 DR 399
INTP (SoS)
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT eTrading Securities. It is purposed only to person having professional
experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable.
No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report
constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT
eTrading Securities (“eTS”) and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any represe ntation or
warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in rela tion to, the accuracy or completeness of the information
and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opin ions remaining
unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of eTS, its affiliated companies and
their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceed ings, action,
suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the
whole or any part of the contents of this report and neither eTS, its affiliated companies or their respective employees or a gents accepts
liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the r eport or any
inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have
a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may
perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recomm endations
herein before they have been provided to you. © PT eTrading Securities 2011.
Betrand Raynaldi
Head of Research
Cement & Strategist
Andrew Argado
Consumer Goods
Budhy S M Siallagan
Property & Construction
Linda Lauwira
M Wafi
Banking
Yessy Amelia
Eva Puspawati
Nurul Tiffani
Fitri Purnamasari
Utfi Humaya
Research Analyst :
Research Support :
eTrading Research
Teddy Dwitama
Sally Agustina
Wisnu Karto