Upload
doandieu
View
239
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
- 1 -
DALIL-DALIL PENDUKUNG
KITAB AD-DURUSUL MUHIMMAH
PELAJARAN PERTAMA
Surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek (Surat Az-
Zalzalah hingga Surat An-Naas) dengan melakukan
bimbingan, pembenaran bacaan, menghafal, dan
penjelasan yang harus difahami.
- 2 -
PELAJARAN KEDUA
Rukun Islam
Rukun Islam ada lima. Sebagaimana diriwayatkan
dari „Umar bin Khaththab y, ketika Rasulullah a
ditanya oleh Malaikat Jibril j tentang Islam, beliau
bersabda;
دا يس أ إال الل إ ال إن د أ إ رشإ طالو أ الإو إ رص كبح ري انش رؤإ الح ى انص رقيإ
ل الل إ رطال طجيإ ذ إنيإ ز ؼإ اطإ ذ إ جيإ رسح انإ ريعب
“Islam (yaitu) engkau bersaksi bahwa sesungguhnya
tiada Sesembahan (yang berhak untuk disembah dengan
benar) selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu
utusan Allah, engkau mendirikan shalat, mengeluarkan
zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan
mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau
mampu melakukannya.”1
1 HR. Muslim Juz 1 : 8.
- 3 -
PELAJARAN KETIGA
Rukun Iman
Rukun iman ada enam. Sebagaimana hadits yang
diriwayatkan dari „Umar bin Khaththab y, ketika
Rasulullah a ditanya oleh Malaikat Jibril j tentang
iman, beliau bersabda;
و اآلخز إ ي انإ رطه كزج يالئكز ثبلل ي إ رؤإ أ زر
ز قدر خيإ ثبنإ ي رؤإ .
“Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-
Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada
Hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang
buruk.”2
2 HR. Muslim Juz 1 : 8.
- 4 -
PELAJARAN KEEMPAT
Pembagian Tauhid dan Syirik
Pembagian tauhid ada tiga, yaitu :
1. Tauhid Rububiyyah
Sebagaimana firman Allah q;
هك مإ إ إ ي ض أي رإ الإ بء انظ س كىإ ي إ يزإ يغ إ يرذ انظ انإ زج انإسي ي إ يخإ ي صبر ثإ الإ
يرذ زج انإ يخإ إ ن إ ز فظيق يإ إ يدثرز الإ ي انإسير ي فقمإ أفال الل إ .رزق
“Katakanlah, “Siapakah yang memberi rezki kepadamu
dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa
(menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan
siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati
dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan
siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka
akan menjawab: “Allah.” Maka katakanlah “Mangapa
engkau tidak bertaqwa kepada-Nya)?”3
3 QS. Yunus : 31.
- 5 -
2. Tauhid Uluhiyyah
Sebagaimana firman Allah q;
نقدإ جا ز اخإ جدا الل اػإ ال أ إ خ رط أي ب فيإ كمر ثؼثإ
د إ ان با
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-
tiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah (saja),
dan jauhilah Thaghut (sesembahan selain Allah).”4
3. Tauhid Asma’ wa Sifat
Sebagaimana firman Allah q;
ز جصيإ غ انإ يإ انظ ءء يإ ه ثإ ض ك .نيإ
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan
Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”5
4 QS. An-Nahl : 36. 5 QS. Asy-Syura : 11.
- 6 -
Pembagian syirik ada tiga, antara lain :
1. Syirik besar
Sebagaimana firman Allah q;
إ ه ا يؼإ إ ىإ يب كب إ ا نسج ػ إ زك إ أ إ ن .
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya
lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka
kerjakan.”6
Dan juga firman Allah q;
إ إ نك ن إ ز يب ي إ ز ث إ يشإ ز أ ال ي إ الل
ب ب ػظيإ زز إثإ فقد افإ ز إ ثبلل إ يشإ ي يشبء
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”7
6 QS. Al-An‟am : 88. 7 QS. An-Nisa‟ : 48.
- 7 -
2. Syirik kecil
Diriwayatkan dari Mahmud bin Labid Al-Anshari
y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ز إ الإ زإكىإ انشر ا يب أخبا ػهيإ أخإ ا إ إ : بن
بل ل الل إ ز يب رط إ الإ زإيب انشر يبء انزر
“Sesungguhnya hal yang paling aku takuti menimpa
kalian ialah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Syirik
kecil itu apa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,
“Riya‟.”8
Diriwayatkan dari Ibnu „Umar p ia berkata, aku
mendengar Rasulullah a bersabda;
ز أ إ فقدإ ك ز ز الل إ زهف ث يإ ي
“Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah,
maka ia telah Kafir atau Musyrik.”9
8 HR. Ahmad. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t
dalam Irwa‟ul Ghalil : 2561. 9 HR. Tirmidzi Juz 4 : 1535.
- 8 -
Dari Hudzaifah y, dari Nabi a bersabda;
ثى ا يب بء الل إ ن إ ء بء فال ا يب بء الل إ ن إ ال رقء . بء فال
“Janganlah kalian mengatakan, ”Jika kehendak Allah
dan kehendak fulan.” Tetapi hendaklah kalian
mengatakan, ”Jika kehendak Allah kemudian kehendak
fulan.”10
3. Syirik khafi
Dari Abu Sa‟id Al-Khudri y, Rasulullah a
bersabda;
ر ظيإ انإ كىإ ي ا ػهيإ أخإ ب جزكىإ ث أال أخإو إ إ يق انإخ يإ أ زإ
ب ثه بل انشر إديإ بل هإ ػ رخم كب م ن .رخمء يؼإ
“Maukah kalian aku kabarkan kepada kalian terhadap
sesuatu yang lebih aku takutkan menimpa kalian
daripada Al-Masih (Dajjal).” Para sahabat menjawab,
“Tentu, (bersedia).” Beliau bersabda, “(Yaitu) Syirik
Khafi, (dimana) seseorang berdiri (shalat), ia
melakukan(nya) karena (dilihat) oleh orang (lain).”11
10 HR. Ahmad. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t
dalam As-Silsilah Ash-Shahihah Juz 1 : 137. 11 HR. Ahmad. Hadits ini dishasankan oleh Syaikh Al-Albani t
dalam Shahihul Jami‟ : 2607.
- 9 -
PELAJARAN KELIMA
Ihsan
Diriwayatkan dari „Umar bin Khaththab y, ketika
Rasulullah a ditanya oleh Malaikat Jibril j tentang
ihsan, beliau bersabda;
يزا فئ إ رزا إ نىإ رك فئ ك ك رزا جد الل إ رؼإ .أ
“Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau
melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, (yakinlah)
sesungguhnya Dia pasti melihatmu.”12
12 HR. Muslim Juz 1 : 8.
- 10 -
PELAJARAN KEENAM
Syarat Sah Shalat
Syarat sah shalat ada sembilan, antara lain :
1. Islam
Shalat tidak akan diterima selain dari orang Islam,
sebagaimana firman Allah q;
إ ي في إ جم ي إ يقإ ب فه الو ي طإ ز الإ زغ ايإ يجإخزح اآلإ انإخبطزي ي
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang
yang merugi.”13
2. Berakal
Hal ini berdasarkan hadits dari „Aisyah i,
sesungguhnya Rasulullah a bersabda;
إ ثالثخ قهى ػ ق : رفغ انإ زيإ انبئى زز يظإ . ػ ػ جز ز زز يكإ يإ إ . انص قم، أ زز يؼإ إ دإ انإ ػ
.ي يإ
13 QS. Ali Imran : 85.
- 11 -
“Diangkat pena dari tiga orang; orang tidur hingga ia
bangun, anak-anak sampai ia baligh, orang gila hingga
ia berakal atau sadar.”14
3. Tamyiz
Biasanya dimulai sejak anak berusia tujuh tahun.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah a;
، يإ غ ط بء طجإ ىإ أثإ الح ال كىإ ثبنص إ ا أ إ يزا إ فزر ، يإ
ز ط بء ػشإ ىإ أثإ ب ىإ ػهيإ إ زث اظإ عبخغ ىإ في انإ .ثيإ
“Perintahkanlah anak-anak kalian (untuk melaksanakan)
shalat ketika telah berusia tujuh tahun, dan pukullah
mereka (untuk melaksanakan shalat setelah mencapai
usia sepuluh tahun (jika mereka enggan). Dan pisahkan
tempat tidur mereka.”15
14 HR. Ahmad, Abu Dawud : 4398, Nasa‟i Juz 6 : 3432, dan Ibnu
Majah : 2041, lafazh ini milik keduanya. Hadits ini dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 2043. 15 HR. Ahmad dan Abu Dawud : 495, lafazh ini miliknya. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 298.
- 12 -
4. Menghilangkan hadats
Diriwayatkan dari Anas bin Malik y ia berkata,
Aku mendengar Rasulullah a bersabda;
ر إ ز الح ث يإ جم الل ال يقإ
”Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci
(berwudhu).”16
5. Menghilangkan najis
Menghilanglan najis pada pakaian, badan, dan
tempat yang dipakai untuk melaksanakan shalat. Sucinya
pakaian berdasarkan firman Allah q;
ثيبثك زإ ر ف
“Dan pakaianmu bersihkanlah.”17
Sucinya badan berdasarkan sabda Rasulullah a;
ظمإ كز ظ إ ااإ ر
”Basuhlah kemaluanmu dan wudhulah.”18
16 HR. Muslim Juz 1 : 224, Tirmidzi Juz 1 : 1, dan Ibnu Majah : 273,
lafazh ini miliknya. 17 QS. Al-Muddatsir : 4. 18 HR. Baihaqi Juz 1 : 771.
- 13 -
Sucinya tempat berdasarkan hadits dari Anas bin
Malik y, ia berkata;
انبص دد فشخز ظإ زاثي فجبل فيإ بئ خ انإ خبء أػإ ن إ ب ع ث طهى فه ػهيإ ىإ انجي ه الل ب فإ يبء؛ ة ي إ طهى ثذ ػهيإ أيز انجي ه الل
زيإ ػهيإ إ ف
“Seseorang Badui datang kemudian kencing di suatu
sudut masjid, maka orang-orang menghardiknya, lalu
Nabi a melarang mereka. Ketika ia telah selesai
kencing, Nabi a menyuruh untuk diambilkan setimba air
lalu disiramkan di atas bekas kencing itu.”19
6. Menutup aurat
Berdasarkan firman Allah q;
دد يب يظإ د كمر إ زكىإ ػ ا سي إ يإ و خذ ث
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di
setiap (memasuki) masjid.”20
19 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 219, dan Muslim Juz 1: 285. 20 QS. Al-A‟raaf : 31.
- 14 -
Yang dimaksud dengan kata Az-Ziinah adalah setiap
pakaian yang menutupi aurat, dan yang dimaksud dengan
masjid adalah shalat. Jadi makna ayat tersebut adalah
tutuplah aurat kalian ketika hendak melakukan shalat.
Dan juga berdasarkan hadits dari „Aisyah i bahwa
Nabi a bersabda;
بر الح زبئط إال ثخ جم الل .اليقإ
“Allah tidak akan menerima shalat seorang wanita yang
telah haidh (telah baligh), kecuali dengan memakai
kerudung.”21
7. Masuknya waktu (shalat)
Hal ini berdasarkan firman Allah q;
رب إ إ كزبثب ي يإ ي ؤإ ذإ ػه انإ الح كب انص إ
“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman.”22
21 HR. Abu Dawud : 614. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 196. 22 QS. An-Nisa‟ : 103.
- 15 -
8. Menghadap kiblat
Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah y Nabi a
bersabda terhadap orang yang buruk shalatnya;
جم زقإ ظء ثى اطإ جغ انإ الح ف طإ ذ إن انص إ إ ا هخ قجإ انإ
“Jika engkau hendak shalat, maka berwudhulah dengan
sempurna. Kemudian menghadaplah (ke) Kiblat.”23
6. Niat
Berdasarkan hadits dari „Umar bin Khaththab y, ia
berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;
زا يب ايإ ب نكمر إ يبد بل ثبنر ب اإلػإ .إ
“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada
niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan
dibalas) berdasarkan apa yang ia niatkan.”24
23 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 5 : 5897 dan Muslim Juz 1 : 397. 24 HR. Bukhari Juz 1 : 1 dan Muslim Juz 3 : 1907.
- 16 -
PELAJARAN KETUJUH
Rukun-rukun Shalat
Rukun shalat ada empat belas, anatara lain :
1. Berdiri (pada shalat fardhu) bagi yang mampu
Allah q berfirman;
ا إ زبفظ ا لل إ ي إ طإ الح انإ انص اد ه ػه انص زيإ ب
”Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat
wustha (shalat Ashar). Berdirilah untuk Allah (dalam
shalatmu) dengan khusyu‟.”25
2. Takbiratul ihram
Dari „Ali y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ر إ الح ان زبذ انص ب ي إ ه هيإ رسإ ز جيإ ب انزكإ زيإ رسإ ى هيإ انزظإ
”Kunci shalat adalah bersuci. Pengharamnya adalah
takbir dan penghalalnya adalah salam.”26
25 QS. Al-Baqarah : 238. 26 HR. Tirmidzi Juz 1 : 3, Abu Dawud : 61, dan Ibnu Majah : 275.
- 17 -
3. Membaca Al-Fatihah pada setiap raka’at
Hal ini berdasarkan hadits dari Ubadah bin Shamit
y bahwa Rasulullah a bersabda;
زأإ إ نىإ يقإ كزبة ال الح ن .ث برسخ انإ
”Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Al-
Fatihah.” 27
4. Ruku’
Sebagaimana difirmankan oleh Allah q;
ا يب إ دد اطإ ا إ كؼ يا ارإ ب انذيإ أي
”Hai orang-orang yang beriman, ruku‟lah kalian dan
sujudlah kalian.”28
5. I’tidal (berdiri tegak) setelah ruku’
27 Muttafaq ‟alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 723 dan Muslim Juz 1 : 394. 28 QS. Al-Hajj : 77.
- 18 -
6. Sujud dengan anggota tubuh yang tujuh
Anggota sujud ada tujuh, sebagaimana hadits dari
Ibnu ‟Abbas p ia berkata, bahwa Nabi a bersabda;
أ بر خ دجإ ظى انإ ؼخ أػإ دد ػه طجإ إ أطإ د أ أيزإ هيإ خإ انزر يديإ انإ
إ ػه أ ) ثيد جزيإ كإ (انز قدييإ زاا انإ أ إ
”Aku diperintahkan untuk bersujud di atas tujuh tulang;
dahi –beliau juga berisyarat dengan tangannya ke
hidungnya,- kedua (telapak) tangan, kedua (lutut) kaki,
serta ujung jari-jemari kaki.”29
7. Bangkit darinya
8. Duduk diantara dua sujud
9. Tuma’ninah dalam semua amalan
Tuma‟ninah dapat diwujudkan dengan
menenangkan semua persendian –dengan
mengembalikan semua persendian ke tempatnya.- Ada
yang berpendapat bahwa lamanya seukuran bacaan yang
wajib diucapkan.
29 Muttafaq ‟alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 776 dan Muslim Juz 1 : 490,
lafazh ini miliknya.
- 19 -
10. Tertib antar tiap-tiap rukun
Dalil tentang rukun shalat mulai dari takbiratul
ihram hingga tuma‟ninah adalah hadits musi‟ (orang
yang salah shalatnya). Diriwayatkan dari Abu Hurairah
y ia berkata;
دد ظإ طهى خم انإ ػهيإ ه الل ل الل إ رط أ
ل الل إ ط فدخم رخمء فصه ثى خبء فظهى ػه رر ػهيإ ه الل
ل الل إ طهى فز رط ػهيإ ه الل فزخغ فئك نىإ رصمر خغإ فصمر الو بل ارإ طهى انظ
ه ثى خبء إن انجير ب كب خم فصه ك انز ل الل إ فقبل رط طهى فظهى ػهيإ ػهيإ ه الل
خغإ الو ثى بل ارإ ك انظ ػهيإ طهى ػهيإ ه اللاد زز فؼم نك ثالس يز فئك نىإ رصمر فصمر
ذا ز ايإ ظ انذيإ ثؼثك ثبنإس ر يب أزإ خم فقبل انززأإ يب زإ ثى ا إ الح فكجر ذ إن انص إ يإ بل إ ا
إ ػهر راكؼب ئ كغإ زز ر إ ثى ارإ قزإ انإ ز يؼك ي ريظ ئ ددإ زز ر إ ب ثى اطإ زدل بئ فغإ زز رؼإ ثى ارإ
- 20 -
ؼمإ نك خبنظب ثى افإ ئ فغإ زز ر إ طبخدا ثى ارإب .فيإ الرك كهر
”Rasulullah a masuk masjid, lalu ada seorang laki-laki
yang masuk (masjid) dan shalat. Kemudian ia datang
memberi salam kepada Rasulullah a. Rasulullah a
menjawab salamnya dan bersabda, ”Kembalilah ulangi
shalatmu, karena engkau belum shalat.” Maka orang
tersebut melakukan shalat lagi seperti shalatnya yang
sebelumnya. Kemudian ia datang menemui Nabi a dan
memberi salam (kepada beliau). Rasulullah a bersabda,
”Wa‟alaikas Salam (bagimu keselamatan), Kembalilah
ulangi shalatmu, karena engkau belum shalat.” Sampai
ia melakukannya sebanyak tiga kali. Maka orang tersebut
berkata, ”Demi yang telah mengutusmu dengan
(membawa) kebenaran, aku tidak dapat melakukan yang
lebih baik selain ini, (maka) ajarilah aku.” Rasulullah a
bersabda, ”Jika engkau berdiri mengerjakan shalat maka
bertakbirlah, kemudian bacalah (ayat) Al-Qur‟an yang
mudah bagimu, lalu ruku‟lah hingga engkau tenang
(tu‟maninah) dalam ruku‟, kemudian bangunlah hingga
engkau tegak berdiri, lalu sujudlah hingga engkau
tenang dalam sujud, kemudian bangunlah hingga engkau
tenang dalam duduk. Lakukanlah yang demikian itu
dalam semua shalatmu.”30
30 HR. Bukhari Juz 1 : 724 dan Muslim Juz 1 : 397.
- 21 -
11. Tasyahud akhir
12. Duduk tasyahud akhir
Diriwayatkan dari ‟Abdullah (bin Mas‟ud) y ia
berkata, Rasulullah a bersabda;
يقمإ انزسيبد ن الح فهإ إ ا ؼد أزدكىإ في انصب انجي ك أي الو ػهيإ جبد انظ يإ ان ر اد ه انص ػه ػجب الل ب الو ػهيإ انظ ثزكبر خ الل رزإ
بنسيإ ... انص د أ أ إ إال الل إ ال إن د أ أ إ ن إ رط د دا ػجإ يس
“Jika salah seorang diantara kalian duduk (tasyahud
akhir) di dalam shalat, maka hendaklah ia membaca,
”Segala salam hormat milik Allah, shalawat dan
kebaikan. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan
barakah-Nya senantiasa dilimpahkan kepada engkau,
wahai Nabi. Semoga keselamatan senantiasa
dilimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba
Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwasanya tiada
sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah
dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya
dan utusan-Nya.”31
31 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 797 dan Muslim Juz 1 : 402.
- 22 -
13 Shalawat atas Nabi n
Bacaan shalawat Nabi a, adalah :
ذ ب هيإ د ك ػه ل يس د ػه يس ى مر انهى يإ زا دء ػه ػه إثإ دء يديإ يإ ى إك ز يإ زا ل إثإ
ى ب ثبر إ انه د ك ػه ل يس د ػه يسى يإ زا ذ ػه إثإ ثبركإ ػه يإ ؼبن ى في انإ يإ زا ل إثإدء دء يديإ يإ إك ز
”Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad
dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau
melimpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha
Mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada
Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana
Engkau melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan
keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
dan Maha Mulia.”32
32 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 5 : 5996 dan Muslim Juz 1 : 406,
lafazh ini miliknya.
- 23 -
14. Dua kali salam
Sebagaimana hadits dari „Ali y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;
ر إ الح ان زبذ انص ب ي إ ه هيإ رسإ ز جيإ ب انزكإ زيإ رسإ ى هيإ انزظإ
”Kunci shalat adalah bersuci. Pengharamnya adalah
takbir dan penghalalnya adalah salam.”33
33 HR. Tirmidzi Juz 1 : 3, Abu Dawud : 61, dan Ibnu Majah : 275.
- 24 -
PELAJARAN KEDELAPAN
Wajib-wajib Shalat
Wajib-wajibnya shalat ada delapan, antara lain :
1. Semua takbir selain takbiratul ihram
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;
ا إ ز ز فكجر فئ ا كج
“Jika (imam) bertakbir, maka bertakbirlah.”34
2. Mengucapkan “Sami‟allahu liman hamidah” bagi
imam dan orang yang shalat sendiri
Diriwayatkan dari Wail bin Hujr y ia berkata;
د إ ز ن غ الل بل ط زيإ رفغ يديإ
“(Nabi a) mengangkat tangannya ketika mengucapkan,
“Sami‟allahu liman hamidah (Allah mendengar orang
yang memuji-Nya).”35
34 HR. Abu Dawud : 603. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 507. 35 HR. Ahmad.
- 25 -
3. Mengucapkan “Rabbana wa lakal hamdu” bagi
semua (imam, makmum, dan orang yang shalat
sendiri)
Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah y, ia
berkata;
طهى إ ا بو إن ػهيإ ه الل ل الل إ رط كب
ل إ كغ ثى يق يزإ ز زيإ و ثى يكجر إ يق ز زيإ الح يكجر انصع ثى إ ك انز ي ج فغ هإ يزإ زيإ د
إ ز ن غ الل طد إ س نك انإ ب بئىء رث ل إ يق
“Apabila Rasulullah a berdiri (untuk) shalat beliau
bertakbir ketika berdiri, kemudian bertakbir ketika ruku‟,
lalu membaca “Sami‟allaahu liman hamidah” (Allah
mendengar orang yang memuji-Nya) ketika beliau
mengangkat tulang punggungnya dari ruku‟. Saat berdiri
beliau membaca “Rabbana walakal hamdu” (Wahai
Rabb kami hanya bagi-Mu segala puji).”36
36 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 657 dan Muslim Juz 1 : 392,
lafazh ini miliknya.
- 26 -
4. Mengucapkan “Subhana Rabbiyal Azhim” ketika
ruku’
5. Mengucapkan “Subhana Rabbiyal A‟la” ketika
sujud
Dari Hudzaifah y ia berkata;
طهى فزكغ ػهيإ ه الل ل الل إ ذ يغ رط هيإ
إ فيإ طد ى ؼظيإ رثري انإ سب طجإ ػ إ فقبل فيإ رك
ه ػإ رثي الإ سب .طجإ
“Aku shalat bersama Rasulullah n. Dalam ruku‟nya
beliau membaca, “Subhana Rabbiyal Azhim.” (Maha
Suci Rabbku Yang Maha Agung). Dan dalam sujudnya
beliau membaca, “Subhana Rabbiyal „Ala.”(Maha Suci
Rabbku Yang Maha Tinggi).”37
37 HR. Nasa‟i Juz 2 : 1046.
- 27 -
6. Mengucapkan “Rabbighfirli” (ketika duduk)
diantara dua sujud
Dari Ibnu „Abbas p ia berkata;
“Sesungguhnya Nabi a ketika berada diantara dua sujud,
beliau membaca;
ى يإ (رةر )انه إ ز زإ نيإ ارإ يإ )ااإ
فؼإ ارإ يإ جزإ اخإ )
س إ ارإ يإ ػبف يإ
د إ ا
“Ya Allah (ya Rabb-ku) ampunilah aku, rahmatilah aku,
(cukupilah aku, angkatlah [derajat]ku), berilah petunjuk
kepadaku, selamatkanlah aku dari marabahaya dan
berilah aku rizki.”38
7. Tasyahud awal
8. Duduk untuk tasyahud awal
38 HR. Abu Dawud : 850. lafazh yang di dalam kurung adalah
tambahan dalam riwayat Ahmad.
- 28 -
PELAJARAN KESEMBILAN
Penjelasan Tentang Tasyahud
Diriwayatkan dari ‟Abdullah (bin Mas‟ud) y ia
berkata, Rasulullah a bersabda;
“Jika salah seorang diantara kalian duduk (tasyahud
akhir) di dalam shalat, maka hendaklah ia membaca;
ب t;انزسيبد ن ك أي الو ػهيإ جبد انظ يإ ان ر اد ه انص ػه ػجب ب الو ػهيإ انظ ثزكبر خ الل رزإ انجي
بنسيإ انص الل د أ أ إ إال الل إ ال إن د أ أ إ
ن إ رط د دا ػجإ يس
”Segala salam hormat milik Allah, shalawat dan
kebaikan. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan
barakah-Nya senantiasa dilimpahkan kepada engkau,
wahai Nabi. Semoga keselamatan senantiasa
dilimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba
Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwasanya tiada
sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah
dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya
dan utusan-Nya.”39
39 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 797 dan Muslim Juz 1 : 402.
- 29 -
Kemudian membaca shalawat Nabi a;
ذ ب هيإ د ك ػه ل يس د ػه يس ى مر انهى يإ زا دء ػه ػه إثإ دء يديإ يإ ى إك ز يإ زا ل إثإ
ى ب ثبر إ انه د ك ػه ل يس د ػه يسى يإ زا ذ ػه إثإ ثبركإ ػه يإ ؼبن ى في انإ يإ زا ل إثإدء دء يديإ يإ إك ز
”Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad
dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau
melimpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha
Mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada
Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana
Engkau melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan
keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
dan Maha Mulia.”40
40 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 5 : 5996 dan Muslim Juz 1 : 406,
lafazh ini miliknya.
- 30 -
Lalu berlindungan kepada Allah dari empat hal,
dengan membaca;
إ ػذاة ي ى إ ػذاة خ ثك ي إ يإ أػى إر انه
خ إ زر فزإ ي بد انإ يب سإ خ انإ إ فزإ ي ز قجإ انإبل خ ر اند ظيإ .انإ
“Ya Allah sesungguhnya aku memohon perlindungan
kepada-Mu dari siksa (Neraka) jahannam, dari siksa
kubur, dari cobaan hidup dan mati, dan dari keburukan
fitnah dajjal.”41
Lalu memilih doa yang ma‟tsur, diantaranya;
ػجب رك زظإ ز ، كإ ز ، يإ ػه كإى أػر انه
“Ya Allah, berilah pertolongan kepadaku untuk berdzikir
(mengingat)-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan ibadah yang
baik untuk-Mu.”42
41 HR. Muslim Juz 1 : 588. 42 HR. Abu Dawud : 1522. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani t dalam Shahihul Jami‟ : 7969.
- 31 -
ز ال ي إ زا، ب كثيإ ظيإ هإ إ ذ إ يإ هى إر انه
إد إ ػ زح ي زإ نيإ ي إ إذ، فباإ ة إال أ إ انذيإ إ ز ارإ ى زيإ ر انز إ إذ انإ .إك أ
“Ya Allah, sesungguhnya aku banyak menganiaya diriku,
dan tidak ada yang (dapat) mengampuni dosa-dosa
kecuali Engkau. Ampunilah dosa-dosaku (dengan)
pengampunan dari sisi-Mu. Dan berilah rahmat
kepadaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan
Maha Penyayang.”43
43 HR. Bukhari Juz 1 : 799.
- 32 -
PELAJARAN KESEPULUH
Sunnah-sunnah Shalat
Diantara sunnah-sunnah shalat :
1. Do’a istiftah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, tentang doa
istiftah Rasulullah a;
د ثيإ ب ثبػدإ خ بيبي ك ثيإ يإ ى ثبػدإ ثيإ انه
ق ب ي إ انإخ بيب ك ي ي قر ى زة انه إ انإ زق شإ انإظمإ خ بيبي ى ااإ ض انه اند يط ي ثإ ة الإ إ انث
جز انإ ح انثهإ بء ثبنإ
“Ya Allah, jauhkanlah jarak antara aku dan kesalahanku
sebagaimana Engkau telah menjauhkan jarak antara
timur dan barat. Ya Allah, Ya Allah, bersihkanlah aku
dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih
dibersihkan dari noda. Ya Allah, cucilah aku dari
kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan es.”44
44 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 711, lafazh ini miliknya dan
Muslim Juz 1 : 598.
- 33 -
2. Meletakkan (telapak) tangan kanan diatas tangan
kiri pada dada ketika berdiri, sebelum ruku’, dan
setelahnya
Diriwayatkan dari Wail bin Hujr y, beliau berkata;
ظغ طهى ػهيإ ه الل ل الل إ ذ يغ رط هيإ
ر إ ػه دإ ز يظإ انإ ػه يد إ ي انإ . يد
“Aku pernah melakukan shalat bersama Rasulullah j dan
beliau meletakkan tangan kanannya diatas tangan kiri di
dadanya.”45
3. Mengangkat kedua tangan dengan jari-jari rapat
yang terbuka (tidak terkepal) setinggi bahu atau
setinggi telinga ketika; takbiratul ihram, ruku’,
bangkit dari ruku’, dan ketika berdiri dari tasyahud
awal menuju raka’at ketiga
Diriwayatkan dari Abu Humaid y, ia berkata;
طهى إ ا بو إن ػهيإ ه الل ل الل إ رط كب
كجيإ إ ب ي زز يسب يإ ث فغ يديإ الح يزإ انص
“Rasulullah a ketika berdiri di dalam shalat, beliau
mengangkat kedua tangannya setinggi kedua bahunya.”46
45 HR. Ibnu Khuzaimah Juz 1 : 479. 46 HR. Abu Dawud : 730.
- 34 -
Dari Qatadah y;
بل زز طهى ػهيإ ه الل رأ جي الل أ
يإ ع أ إ ب فز .يسب يإ ث
“Sesungguhnya ia melihat Nabiyullah a (sedang shalat).
Lalu Qatadah y berkata, “(Beliau mengangkat kedua
tangannya) hingga setinggi ujung telinganya.”47
Diriwayatkan dari Nafi‟ y, dari Ibnu „Umar p;
إ ا ، رفغ يديإ الح كجز إ ا خم في انص كب أ إ ا بو ي ، د إ ز ن غ الل إ ا بل ط ركغ، ل الل إ فغ نك إن رط يزإ ،
رفغ يديإ ؼزيإ كإ انزطهى ػهيإ . ه الل
“Bahwasannya ia (Ibnu Umar p) jika melakukan shalat
bertakbir dan mengangkat kedua tangannya, ketika akan
ruku‟, ketika membaca, “Sami‟allahu liman hamidah,”
ketika berdiri dari raka‟at kedua beliau juga mengangkat
kedua tangannya. Dan beliau memarfu‟kan
(menghubungkan) hadits tersebut kepada Nabi a.”48
47 HR. Muslim Juz 1 : 391. 48 HR. Abu Dawud : 741.
- 35 -
4. Tambahan lebih dari sekali dalam tasbih ruku’ dan
sujud
Yang wajib adalah satu kali dan minimal
kesempurnaan adalah tiga kali.
5. Tambahan dari ucapan ”Rabbana wa lakal hamdu”
setelah bangkit dari ruku’ serta tambahan dari satu
permohonan akan maghfirah diantara dua sujud
Diantaranya tambahan do‟a setelah mengucapan
”Rabbana wa lakal hamdu” adalah;
ء يب يمإ ب يب ثيإ ض رإ ء الإ يمإ اد ب ء انظ يمإب غ ن د ال يب دإ انإ بء م انث إ د أ ء ثؼإ إ يإ ئإذ ي غ ا انإددر إ ال ي ذ ؼإ ب ي ي ن ال يؼإ ذ يإ أػإ
إك انإدد .ي
”Sepenuh langit-langit, sepenuh bumi dan seisinya, dan
sepenuh apa saja sesudahnya yang Engkau kehendaki.
Wahai Dzat Yang memiliki sanjungan dan Kejayaan,
tidak ada yang dapat menahan apa yang telah Engkau
berikan, tidak ada yang dapat memberikan apa yang
telah Engkau tahan, dan tidaklah bermanfaat kekayaan
bagi seseorang yang memilikinya (kecuali iman dan amal
shalihnya), hanya dari Engkau kekayaan itu.”49
49 HR. Muslim Juz 1 : 478.
- 36 -
6. Meratakan kepala dengan punggung dalam ruku’
Diriwayatkan dari „Aisyah i, ia berkata;
إ نك ثإ ر نىإ يص ضإ رأإط إ ا ركغ نىإ يشخر كب نك ثيإ
“Jika (Rasulullah a) ruku‟, maka beliau a tidak
meninggikan kepalanya dan tidak pula menurunkannya,
akan tetapi diantara itu.”50
7. Berjauhan antara kedua lengan atas dengan kedua
sisi, antara perut dengan kedua paha, dan antara
kedua paha dengan kedua betis dalam sujud
Dalam Hadits Abu Humaid y dijelaskan;
”Jika beliau bersujud, maka beliau (benar-benar)
menekankan hidung dan keningnya di lantai, menjauhkan
kedua tangannya dari kedua lambungnya, dan
meletakkan kedua telapak tangan sejajar dengan kedua
pundaknya.”51
8. Mengangkat kedua siku dari lantai ketika sujud
Diriwayatjan dari Al-Barra‟ bin „Azib y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;
ك فقيإ فغإ يزإ ارإ ك يإ د فعغإ ك إ ا طددإ
50 HR. Muslim Juz 1 : 498. 51 HR. Ibnu Khuzaimah dan Tirmidzi.
- 37 -
“Apabila engkau sujud, maka letakkanlah kedua telapak
tanganmu dan angkatlah kedua siku-sikumu.”52
9. Duduk iftirasy (duduk diatas kaki kiri sebagai alas)
dan menegakkan kaki kanan pada tasyahud awal
diantara dua sujud
Diriwayatkan dari Abu Humaid As-Sa‟idi y yang
menceritakan shalat Rasulullah a;
ز يظإ انإ ه خهض ػه رخإ ؼزيإ كإ إ ا خهض في انز إ ي صت انإ
”Apabila beliau duduk pada raka‟at kedua beliau duduk
di atas kakinya yang kiri dan meluruskan (menegakkan)
kaki kanan (iftirasy).”53
10. Duduk tawarruk (duduk pada lantai dan
meletakkan kaki kiri dibawah kaki kanan yang tegak)
pada tasyahud akhir dalam shalat empat atau tiga
raka’at
Sebagaimana hadits Abu Humaid As-Sa‟idi y yang
menceritakan shalat Rasulullah a;
ز يظإ انإ ه و رخإ خيزح د ؼخ الإ كإ إ ا خهض في انز ؼدر ؼد ػه يقإ ز خإ صت الإ
52 HR. Muslim Juz 1 : 494. 53 HR. Bukhari Juz 1 : 794.
- 38 -
”Apabila duduk pada raka‟at terakhir beliau memajukan
kakinya yang kiri dan meluruskan kaki yang kanan dan
beliau duduk di atas pinggulnya (tawarruk).”54
11. Mengisyaratkan dengan telunjuk pada tasyahud
dari awal dan kedua, sejak mulai duduk sampai
selesai tasyahud menggerakkannya ketika berdoa
Diriwayatkan dari Wail bin Hujr y ia berkata
menceritakan shalat Rasulullah a;
ب إ ث ػ ب يدإ ك يسزر ز فزأيإ جؼ ثى رفغ إ إ
“Kemudian Rasulullah a mengangkat jari (telunjuk)nya
dan aku melihat beliau menggerak-gerakkannya dengan
berdoa.”55
12. Mendo’akan shalawat dan berkah untuk Nabi
Muhammad a dan keluarga beliau serta untuk Nabi
Ibrahim j dan keluarga beliau pada tasyahud awal
13. Berdoa pada tasyahud akhir
54 HR. Bukhari Juz 1 : 794. 55 HR. Ibnu Khuzaimah Juz 1 : 714. Hadits ini dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 367.
- 39 -
14. Mengeraskan (jahr) bacaan pada Shalat Fajar
(Shubuh), Shalat Jum’at, Shalat ‘Ied, Shalat Istisqa‟
(minta hujan), dan pada dua raka’at pertama dari
Shalat Maghrib dan Isya’
Berkata Ibnu Qudamah t;
“Telah disepakati secara ijma‟ tentang mustahabnya
menjahrkan bacaan pada tempat-tempat jahr dan
mensirkan pada tempat-tempat sir, serta kaum muslimin
tidak berselisih pendapat tentang tempat-tempatnya. Atas
dasar perbuatan Nabi a yang jelas pada penukilan
ulama‟ khalaf dari salaf.”
15. Merendahkan suara (sir) bacaan pada Shalat
Zhuhur, Ashar, pada raka’at ketiga Maghrib, dan
dua raka’at akhir Isya’
16. Tambahan surat setalah surat Al-Fatihah
Dari Abu Qatadah y, ia berkata,
زأ ب فيقإ يإ ثطهى يصهر ػهيإ ه الل
ل الل إ رط كب ث برسخ نييإ إ الإ ؼزيإ كإ ز في انز انإؼصإ ز إ في انظ
رريإ إ ط كزبة انإ
“Rasulullah a selalu shalat bersama kami pada dua
raka‟at pertama dalam shalat Zhuhur dan Ashar beliau
membaca Al-Fatihah dan dua surat.”56
56 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 725 dan Muslim Juz 1 : 451,
lafazh ini miliknya.
- 40 -
PELAJARAN KESEBELAS
Hal-hal yang Membatalkan Shalat
Hal-hal yang membatalkan shalat ada delapan,
antara lain :
1. Berbicara dengan sengaja dalam keadaan ingat
dan tahu, adapun orang yang lupa dan tidak tahu,
maka shalatnya tidak batal dengan berbicara
Diriwayatkan dari Muawiyah bin Al-Hakam y, ia
berkata Rasulullah a bersabda;
إ كالو انبص ءء ي ب يإ هر فيإ الح ال يصإ انص ذ إ
قزإ زاءح انإ ز جيإ انزكإ ر جيإ انزظإ ب إ
”Sesungguhnya shalat ini tidak pantas ada di dalamnya
percakapan manusia sedikit pun. Sesungguhnya (bacaan
di dalam) shalat itu adalah tasbih, takbir, dan bacaan Al-
Qur‟an ”57
57 HR. Muslim Juz 1 : 537.
- 41 -
2. Tertawa
Diriwayatkan dari Jabir y, ia berkata;
زح قزإ غ انإ إ رقإ نك غ ى ال يقإ .انزجظ
”Tersenyum itu tidak membatalkan shalat, tetapi yang
membatalkan (shalat hanyalah) tertawa.”58
3. Makan
4. Minum
5. Terbuka aurat
Menutup aurat merupakan syarat sah shalat, maka
jika aurat terbuka dengan sengaja batal shalatnya.
6. Bergeser banyak dari arah kiblat
Menghadap kiblat merupakan syarat sah shalat,
maka bergeser banyak (jauh) dari arah kiblat dengan
sengaja adalah membatalkan shalatnya.
7. Melakukan gerakan yang banyak dan berturut-
turut dalam shalat
Melakukan gerakan yang banyak dan berturut-turut
membatalkan shalat menurut kesepakatan ulama‟. Tetapi
jika hanya sedikit, maka tidaklah membatalkan.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Qatadah y berkata;
58 HR. Ibnu Abi Syaibah 1/387.
- 42 -
يإ يصهر طهى كب ػهيإ ه الل
ل الل إ رط أ ه الل ل الل إ إذ رط ت ث إذ سيإ زبيمء أيبيخ ث
ب ه غ فئ ا بو ز ثيإ انز ؼبص ثإ لثي انإ طهى ػهيإب ظؼ إ ا طدد .
“Sesungguhnya Rasulullah a shalat dengan
menggendong Umamah putri Zainab (putri Rasulullah
a) dengan Abul Ash bin Ar-Rabi‟. Jika beliau berdiri,
beliau menggendongnya dan jika beliau sujud beliau
meletakkannya.”59
8. Batalnya thaharah
Diriwayatkan dari Anas bin Malik y ia berkata,
aku mendengar Rasulullah a bersabda;
ر إ ز الح ث يإ جم الل ال يقإ
”Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci
(berwudhu).”60
59 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 494 dan Muslim Juz 1 : 543,
lafazh ini miliknya. 60 HR. Muslim Juz 1 : 224, Tirmidzi Juz 1 : 1, dan Ibnu Majah : 273,
lafazh ini miliknya.
- 43 -
PELAJARAN KEDUA BELAS
Syarat Sahnya Wudhu
Syarat sahnya wudhu ada sepuluh, antara lain :
1. Islam
Ibadah tidak akan diterima selain dari orang Islam,
sebagaimana firman Allah q;
إ ي في إ جم ي إ يقإ ب فه الو ي طإ ز الإ زغ ايإ يجإخزح اآلإ انإخبطزي ي
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang
yang merugi.”61
2. Berakal
Hal ini berdasarkan hadits dari „Aisyah i,
sesungguhnya Rasulullah a bersabda;
إ ثالثخ قهى ػ ق : رفغ انإ زيإ انبئى زز يظإ . ػ ػ جز ز زز يكإ يإ إ . انص قم، أ زز يؼإ إ دإ انإ ػ
.ي يإ
61 QS. Ali Imran : 85.
- 44 -
“Diangkat pena dari tiga orang; orang tidur hingga ia
bangun, anak-anak sampai ia baligh, orang gila hingga
ia berakal atau sadar.”62
3. Tamyiz
Biasanya dimulai sejak anak berusia tujuh tahun.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah a;
، يإ غ ط بء طجإ ىإ أثإ الح ال كىإ ثبنص إ ا أ إ يزا إ فزر ، يإ
ز ط بء ػشإ ىإ أثإ ب ىإ ػهيإ إ زث اظإ عبخغ ىإ في انإ .ثيإ
“Perintahkanlah anak-anak kalian (untuk melaksanakan)
shalat ketika telah berusia tujuh tahun, dan pukullah
mereka (untuk melaksanakan shalat setelah mencapai
usia sepuluh tahun (jika mereka enggan). Dan pisahkan
tempat tidur mereka.”63
62 HR. Ahmad, Abu Dawud : 4398, Nasa‟i Juz 6 : 3432, dan Ibnu
Majah : 2041, lafazh ini milik keduanya. Hadits ini dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 2043. 63 HR. Ahmad dan Abu Dawud : 495, lafazh ini miliknya. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 298.
- 45 -
4. Niat
Berdasarkan hadits dari „Umar bin Khaththab y, ia
berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;
زا يب ايإ ب نكمر إ يبد بل ثبنر ب اإلػإ .إ
“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada
niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan
dibalas) berdasarkan apa yang ia niatkan.”64
5. Menjaga kelanggengan niat, dengan tidak berniat
memutuskan hingga selesai berthaharah
6. Terputusnya sebab-sebab yang mewajibkan wudhu
Maksudnya sebelum memulai wudhu harus terhenti
dari sesuatu yang keluar dari dua jalan, dan pembatal
wudhu lainnya. Sehingga tidak boleh seorang memulai
berwudhu padahal ia belum selesai dengan sempurna dari
membuang hajat.
7. Istinja‟atau istijmar sebelum berwudhu
Istinja‟ adalah bersuci dengan air, sedangkan
istijmar adalah bersuci dengan batu atau semisalnya.
Wajib bagi orang yang telah menunaikan hajatnya untuk
beristinja‟ atau beristijmar sebelum memulai berwudhu.
Adapun bagi orang yang tidak menunaikan hajat dan
tidak keluar sesuatu dari dua jalannya, maka tidak
disyaratkan untuk beristinja‟ atau beristijmar.
64 HR. Bukhari Juz 1 : 1 dan Muslim Juz 3 : 1907.
- 46 -
8. Suci dan halalnya air
Tidak boleh berwudhu dengan air yang najis, dan
tidak boleh berwudhu dengan air rampasan atau curian.
9. Menghilangkan penghalang sampai ke kulit
Wajib untuk menghilangkan sesuatu yang
menghalangi sampainya air ke kulit.
10. Masuknya waktu shalat bagi orang yang terus-
menerus berhadats
Nabi a memerintahkan wanita yang mustahadhah
untuk berwudhu setiap kali shalat. Nabi a bersabda
kepada Fathimah binti Abu Hubaisy i (yang sedang
istihadhah);
الح ئي نكمر ظ ر
“Berwudhulah pada setiap kali akan shalat.”65
65 HR. Ibnu Majah : 624. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani t dalam As-Silsilah Ash-Shahihah Juz 1 : 301.
- 47 -
PELAJARAN KETIGA BELAS
Fardhu-fardhu Wudhu
Fardhu-fardhu wudhu ada enam, antara lain :
1. Membasuh wajah termasuk didalamnya berkumur
dan beristinsyaq
Batasan-batasan wajah adalah mulai dari tempat
tumbuhnya rambut kepala sampai jenggot yang turun dari
dua jambang, dan dagu memanjang (atas ke bawah). Dan
dari telinga kanan sampai telinga kiri. Allah q
berfirman;
ايب إ ظه الح فباإ زىإ إن انص إ ا إ ا إ ي ب انذيإ أيكىإ إ خ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu.”66
Dalil tentang perintah berkumur adalah sabda
Rasulullah a;
طإ عإ ظ إد ف إ ا ر
“Jika engkau berwudhu, maka berkumurlah”67
66 QS. Al-Maidah : 6.
- 48 -
Dalil tentang menghirup air ke hidung adalah hadits
yang diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;
زثزإ إ يبء ثى ني إ ؼمإ فيإ أ يدإ ظ أزدكىإ فهإ إ ا ر
”Jika salah seorang dari kalian hendak berwudhu, maka
masukkanlah air ke dalam hidungnya (istinsyaq),
kemudian buanglah (istintsar).”68
3. Membasuh kedua tangan hingga siku-siku
Sebagaimana firman Allah q;
زاف ديكىإ إن انإ أيإ
“Dan (basuhlah) tanganmu sampai dengan siku.”69
67 HR. Abu Dawud : 144. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani t dalam Shahihul Jami‟ : 444. 68 HR. Muslim Juz 1 : 237 dan Abu Dawud : 140. 69 QS. Al-Maidah : 6.
- 49 -
4. Mengusap kepala termasuk dua telinga
Diriwayatkan dari ‟Abdullah bin Zaid y;
ثيديإ طهى يظر رأإط ػهيإ ه الل ل الل إ رط أ
ب إن ت ث ثى و رأإط قد ثز ثدأ ث أ إ ب جم ث ف إ
إ انذيإ ثدأ ي كب ب زز رخغ إن انإ ثى ر ب
”Rasulullah a mengusap kepalanya dengan kedua
tangannya, mengusap dengannya ke belakang dan ke
depan. Memulainya dari bagian depan kepalanya,
kemudian membawanya ke bagian belakang (kepala)nya.
Lalu mengembalikannya ke tempat semula (ke depan).”70
Mengusap kepala adalah dengan sekali usapan.
Sebagaimana hadits dari ‟Ali y tentang cara berwudhu
Nabi a, ia berkata;
ازدح يظر ثزأإط
”Beliau mengusap kepalanya satu kali.”71
70 HR. Tirmidzi Juz 3 : 32. 71 HR. Abu Dawud : 115.
- 50 -
5. Membasuh kedua kaki termasuk kedua mata kaki
Allah l berfirman;
جيإ كؼإ خهكىإ إن انإ أرإ
“Dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata
kaki.”72
6. Tertib
Tertib merupakan rukun karena Allah q
menyebutkan rukun-rukun wudhu didalam firman-Nya
Surat Al-Maidah ayat yang keenam secara tertib. Dan
sebagiamana hadits dari Jabir y bahwa Rasulullah a
bersabda;
ث ب ثدأ الل ا ث إ د اثإ
”Mulailah dengan apa yang telah dimulai oleh Allah.”73
72 QS. Al-Maidah : 6. 73 HR. Muslim Juz 2 : 1218 dan Nasa‟i : 2962, lafazh ini miliknya.
- 51 -
7. Muwalah
Dari Khalid (bin Ma‟dan) y dari sebagian sahabat
Nabi a;
طهى رأ رخال يصهري ػهيإ انجي ه الل أبء؛ ب انإ ى نىإ يصجإ رإ ر اندر ؼخء دإ إ ن ز دي إ في ء إ ظ د انإ إ يؼيإ طهى أ ػهيإ انجي ه الل ف يز
الح انص .
“Bahwa Nabi a melihat seseorang yang sedang
melakukan shalat, sedangkan pada punggung telapak
kakinya ada bagian sebesar uang dirham yang belum
tersentuh air, lalu Nabi a memerintahkan untuk
mengulangi wudhu dan shalat.”74
Seandainya muwalah bukan rukun tentu Nabi a
tidak memerintahkan laki-laki tersebut untuk mengulangi
wudhunya, tetapi cukup membasuh punggung telapak
kakinya saja. Akan tetapi kerena muwalah merupakan
rukun, maka Nabi a memerintahkan orang tersebut agar
mengulangi wudhunya dari awal. Namun jika pemisah
wudhu hanya sebentar, maka hal itu tidak mengapa
(wudhunya sah).
74 HR. Abu Dawud : 175. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani t dalam Shahih Sunan Abi Dawud : 161 dan Irwa‟ul
Ghalil : 86.
- 52 -
PELAJARAN KEEMPAT BELAS
Hal-hal yang Membatalkan Wudhu
Hal-hal yang membatalkan wudhu ada enam, antar
lain :
1. Sesuatu yang keluar dari dua jalan (qubul dan
dubur)
Diriwayatkan dari ‟Ali bin Thalq y bahwa
Rasulullah a bersabda;
إصزاإ ي الح فهإ ظ إ إ ا فظب أزدكىإ في انص يز فهإالح يؼد انص نإ
”Apabila seseorang di antara kalian buang angin dalam
shalat, maka hendaknya ia membatalkan shalat,
berwudhu, dan mengulangi shalatnya.”75
2. Sesuatu yang kotor dan najis yang keluar dari
tubuh
75 HR. Abu Dawud : 205.
- 53 -
3. Hilang akal kerena tidur atau selainnya
Sebab lainnya seperti; gila, pingsang, mabuk, dan
semisalnya. Diriwayatkan dari „Ali „ bin Abi Thalib y ia
berkata, Rasulullah a bersabda;
ظ إ يز بو فهإ إ ؛ ف ب ؼيإ انإ كبء انظ
”Pengikat dubur (adalah) kedua mata, maka
barangsiapa yang tidur hendaklah ia berwudhu.”76
4. Menyentuh qubul atau dubur dengan tangan tanpa
penghalang
Diriwayatkan dari Busrah binti Shafwan y bahwa
Rasulullah n bersabda;
ظ إ يز فهإ إ يض كز ي
”Barangsiapa menyentuh kemaluannya, maka hendaklah
ia berwudhu”77
76 HR. Abu Dawud : 203. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh al-
Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 133. 77 HR. Ahmad, Abu Dawud : 181, Ibnu Hibban : 1116, dan Baihaqi
Juz 1 : 639. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t
dalam Irwa‟ul Ghalil : 116.
- 54 -
5. Memakan daging unta
Dari Jabir bin Samurah y;
إ ظ ي طهى أأر ػهيإ ه الل ل الل إ رخال ط ل رط أ
ظ إ بل إ ئإذ فال ر إ ظ إ إ ئإذ فز ى بل إ و انإ إ نسثم و الإ إ إ نس ظ إ ي ؼىإ فز ثم بل و الإ إ إ نس ظ ي أر
”Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah a,
”Apakah aku harus berwudhu (setelah makan) daging
kambing?” Beliau menjawab, ”Jika engkau menghendaki
berwudhu (silakan), jika engkau menghendaki tidak
berwudhu (tidak apa-apa)” Orang tersebut bertanya lagi,
”Apakah aku harus berwudhu (setelah memakan) daging
unta?” Beliau menjawab: ”Ya, engkau harus berwudhu
(setelah memakan) daging unta.”78
6. Murtad –Semoga Allah q memelihara kami dan
kaum muslimin darinya-
Allah q berfirman;
ي إ نزك هك ػ ج ذ نيسإ زكإ إ أ إ نئ
انإخبطزيإ
“Jika engkau melakukan syirik, niscaya akan hapuslah
(semua) amalmu dan tentulah engkau termasuk orang-
orang yang merugi.”79
78 HR. Muslim Juz 1 : 360, lafazh ini miliknya, Tirmidzi Juz 1 : 81,
dan Abu Dawud : 184. 79 QS. Az-Zumar : 65.
- 55 -
PELAJARAN KELIMA BELAS
Berhias dengan Akhlak yang Disyari’atkan Bagi
Setiap Muslim
Akhlak yang yang disyari‟atkan bagi setiap muslim,
diantaranya adalah :
1. Jujur
Diriwayatkan dari „Abdullah (bin Mas‟ud) y ia
berkata, Rasulullah a bersabda;
دخ د إن انإ إ جز ي انإ إ جزر د إن انإ إ ق ي دإ انصر إ
انإكذة إ قب يإ زت در دق زز يكإ خم نيصإ انز إ إ د إن انبر إ ر ي إ د انإ إ ر إ د د إن انإ إ ي
اثب زت كذ ذة زز يكإ خم نيكإ .انز
“Sesungguhnya kejujuran menunjukkan kepada kebaikan
dan kebaikan menunjukkan kepada Surga. Sesungguhnya
seorang selalu belaku jujur hingga dicatat disisi Allah
sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya kedustaan
menunjukkan kepada keburukan dan keburukan
menunjukkan kepada Neraka. Sesungguhnya seorang
selalu belaku dusta hingga dicatat disisi Allah sebagai
orang yang pendusta.”80
80 HR. Bukhari Juz 5 : 5743 dan Muslim Juz 4 : 2607.
- 56 -
2. Amanah
Sebagaimana firman Allah q;
ب إ ه إ بد إن أ يب ا الإ إ رؤ ي إيزكىإ أ الل
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk
menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya.”81
3. Menjaga kehormatan
Sebagaimana firman Allah q;
ف زؼإ يظإ نإ ى الل ي كبزب زز ي إ إ ال يدد انذيإ ه إ فعإ ي
”Dan orang-orang yang belum mampu untuk menikah
hendaklah mereka menjaga kesucian (diri)nya, sehingga
Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.”82
81 QS. An-Nisa‟ : 58. 82 QS. An-Nur : 33.
- 57 -
Dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah y
bersabda;
ى إ ػ ، : ثالثخء ز ػه الل م الل د في طجيإ دب انإد انبكر انذيإ يزيإ اء، د الإ كبرت انذيإ يزيإ انإ
ؼ با .انإ
“Tiga golongan yang Allah berhak menolong mereka.
Yaitu; Mujahid yang berjuang di jalan Allah, Mukatab83
yang ingin membayar dirinya, orang yang (ingin)
menikah untuk menjauhkan diri dari kemaksiatan.”84
4. Malu
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari Nabi a
beliau bersabda;
جخء ي سيبء ؼإ انإ جخ ؼإ إ ؼ طجإ غء ثعإ ب يإ الإ ب يإ .الإ
“Iman memiliki tujuh puluh cabang dan malu termasuk
cabang dari keimanan.”85
83 Mukatab adalah seorang majikan menjual hamba sahayanya
kepada dirinya dengan pembayaran tunda. 84 HR. Trmidzi Juz 4 : 1655. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-
Albani t dalam Shahihul Jami‟ : 3050. 85 HR. Bukhari Juz 1 : 9 dan Muslim Juz 1 : 35, lafazh ini miliknya.
- 58 -
5. Berani
Keberanian letaknya di hati, sedangkan kekuatan
letaknya di badan.
6. Dermawan
Diriwayatkan dari „Ibnu „Abbas p ia berkata;
انبص طهى أخإ ػهيإ ه الل ل الل إ رط كب
إ ز ريعب إ فيإ إ يب يك أخإ كب ز خيإ ثبنإخ فيإ ط فيإ كمر قب يهإ الو كب انظ م ػهيإ زيإ خجإ
ه ل الل إ رط زض ػهيإ ظهخ فيؼإ إ زز ي ريعبل إ رط م كب زيإ خجإ فئ ا نقي قزإ طهى انإ
ػهيإ الليإر انزر ز ي خيإ ثبنإ طهى أخإ
ػهيإ ه الل الل
طهخ زإ انإ
“Rasulullah a adalah orang yang paling dermawan
dalam kebaikan, dan beliau akan lebih dermawan (dari
hari-hari biasanya) pada bulan Ramadhan, ketika Jibril
j menjumpainya. Dan Jibril j selalu
mendatanginya setiap tahun pada bulan Ramadhan
hingga Ramadhan selesai. Rasulullah a membacakan
Al-Qur‟an kepadanya, dan saat ia bertemu dengan Jibril
j, beliau lebih dermawan terhadap kebaikan daripada
angin yang berhembus (dengan lembut.)”86
86 HR. Bukhari Juz 1 : 6 dan Muslim Juz 4 : 2308.
- 59 -
7. Memenuhi ucapan
Sebagaimana firman Allah q;
إ يب ؼق ا ثبنإ إ ف إ ا أ إ ي ب انذيإ أي
“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-
janji.”87
8. Menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan
Allah q
Dari Abu „Abdillah An-Nu‟man bin Basyir p ia
berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;
رء إ ب أي ثيإ ء انإسزاو ثير إ ء انإسالل ثير إ ارق انبص، ف زء ي كثيإ ه بدء ال يؼإ زج يشإ غ في إ ي ، ظ ػزإ
زأ نديإ زجإ بد فقدإ اطإ ج انشل إ ز ػ اػي يزإ غ في انإسزاو، كبنز بد ج انش يهك نكمر إ ، أال رغ فيإ إ يزإ ك أ إ ي انإس
في إ أال يسبري الل ز إ أال زإ ا خ إ ا هسذإ هر انإدظد كه انإدظد يعإ
ت قهإ ي انإ أال .فظددإ فظد انإدظد كه
87 QS. Al-Mai‟dah : 1.
- 60 -
“Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu
jelas, dan diantara keduanya ada perkara yang samar-
samar, kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Maka
barangsiapa menjaga dirinya dari yang samar-samar itu,
berarti ia telah menyelamatkan agama dan
kehormatannya, dan barangsiapa terjerumus ke dalam
hal-hal yang samar-samar, maka ia telah terjerumus ke
dalam yang haram, seperti penggembala yang
menggembala disekitar daerah terlarang, maka hampir-
hampir dia terjerumus kedalamnya. Ingatlah setiap raja
memiliki larangan dan ingatlah bahwa larangan Allah
(adalah) apa-apa yang diharamkanNya. Ingatlah bahwa
dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka
baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, maka
rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal
daging itu adalah hati.”88
9. Bertetangga dengan baik
Diriwayatkan dari Nafi‟ bin Harits y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;
ء يإ كت انإ زإ انإ بنر ء انإدبر انص زإ إ طؼب ح انإ ي
اطغ انإ ك ظإ انإ
“Tiga hal yang menjadikan kebahagiaan seorang muslim
di dunia; tetangga yang baik, kendaraan yang nyaman,
dan tempat tinggal yang luas.”89
88 HR. Bukhari Juz 1 : 52 dan Muslim Juz 3 : 1599. 89 HR. Ahmad. Hadits ini dinilai Shahih li ghairihi oleh Syaikh Al-
Albani t dalam Shahihul Targhib wat Targhib Juz 2 : 2575.
- 61 -
10. Membantu orang yang membutuhkan sesuai
dengan kemampuan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;
أخيإ إ د فيإ ػ ؼجإ انإ د يب كب ؼجإ انإ إ فيإ ػ الل
”Allah akan membantu seorang hamba selama ia
membantu saudaranya.”90
90 HR. Muslim Juz 4 : 2699.
- 62 -
PELAJARAN KEENAM BELAS
Beretika dengan Etika Islam
Diantara bentuk etika Islam, ialah :
1. Mengucapkan salam
Sebagaimana firman Allah q;
إ ا ب إ إ إ ر ب أ إ ي ظ ا ث زإ إ يزىإ ثزسيخ فسي زيرجب الل ء زظيإ يإ ػه كمر .كب
“Apabila kalian diberi penghormatan dengan salam
penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan
yang lebih baik dari padanya, atau balaslah
penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya
Allah memperhitungankan segala sesuatu.”91
2. Tersenyum
Dari Abu Dzar y ia berkata Nabi a bersabda
kepadaku;
ق أخب إ رهإ إ أ ن ئب ا يإ إ ز ؼإ انإ ي قز ال رسإ هإ خإ ث
91 QS. An-Nisa‟ : 86.
- 63 -
“Janganlah engkau meremehkan suatu kebaikan apapun,
walaupun engkau bertemu saudaramu dengan wajah
yang ceria.”92
3. Makan dan minum dengan tangan kanan
4. Membaca basmalah sebelum memulai (makan)
Dari ‟Umar bin Abi Salamah y, ia berkata;
طهى ػهيإ ه الل ل الل إ ز رط إذ فيإ زدإ ك
خ فقبل نيإ يب االو سإ ش في انص ذإ يدي ر يإ كب ك ب يهيإ كمإ ي ك يإ كمإ ثي .طىر الل
“Ketika aku sedang dalam bimbingan Rasulullah a dan
tanganku gegabah (mengambil makanan) dalam nampan,
maka beliau bersabda kepadaku, “Wahai anak, jika
engkau makan bacalah bismillah, makanlah dengan
tangan kananmu, dan makanlah di dekatmu.”93
92 HR. Muslim Juz 4 : 2626. 93 HR. Bukhari Juz 5 : 5061 dan Muslim Juz 3 : 2022, lafazh ini
miliknya.
- 64 -
5. Membaca hamdalah setelah selesai (makan)
Diriwayatkan dari Sahl bin Mu‟adz bin Anas dari
Bapaknya y berkata, Rasulullah a bersabda;
ذا يإ ؼ ا انذيإ أ إ د ن إ س إ أكم ؼبيب فقبل انإ ي
و يب رقد ح ا ز ن ال ل يري إ ز ز إ ايإ ي يإ رس ج إ إ ي
”Barangsipa yang memakan makanan, lalu ia membaca,
”Alhamdulillahil ladzi at-amani hadza wa razaqanihi
min ghairi haulin minni wala quwwatin” (Segala puji
bagi Allah yang memberiku makanan ini dan
memberikan rizki, tanpa daya dan upaya dari kami),
niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu.”94
6. Membaca hamdalah setelah bersin
94 HR.Tirmidzi Juz 5 : 3458. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-
Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 1989.
- 65 -
7. Mendoakan orang yang bersin, jika ia
mengucapkan hamdalah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari Nabi a,
beliau bersabda;
يقمإ زبل، : إ ا ػ ض أزدكىإ فهإ إي ػه كمر د ن إ س انإ إ بزج أ إ يقمإ أخ نإ : ل إ يق ، ك الل ز : يزإ
هر ثبنكىإ يصإ ديإكى الل إ .ي
“Apabila salah seorang di antara kalian bersin, maka
hendaklah ia membaca, “Alhamdulillahi „ala kulli hal”
(Segala puji bagi Allah dalam semua keadaan). Dan
hendaklah saudaranya atau temannya mengucapkan
kepadanya, “Yarhamukallah” (Semoga Allah
mengasihimu). Lalu ia mengucapkan kepada temannya
tersebut, “Yahdikumullahu wa yushlihu balakum”
(Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki
keadaanmu).”95
95 HR. Abu Dawud : 5033. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani t dalam Irwa‟ul Ghalil : 780.
- 66 -
8. Menjenguk orang sakit
Diriwayatkan dari Tsauban y, bahwa Rasulullah a
bersabda;
خغ دخ زز يزإ زفخ انإ زيإط فيإ يخإ .ػبئد انإ
”Barangsiapa menjenguk orang sakit, maka ia berada di
taman buah Surga sampai ia kembali.”96
9. Menghadiri jenazah untuk menshalatkan dan
memakamkannya
Dari Abu Hurairah y Sesungguhnya Rasulullah
a bersabda;
ل إ يب رط م يب هى طذ يإ ظإ هى ػه انإ ظإ ز انإإ ا إ ا ػب ف خجإ فظهرىإ ػهيإ ز بل إ ا نقيإ
الل زإ ر فظ د الل إ ا ػ ض فس إصرإ ن إصسك فب ز اطإ
جؼ إ ا يبد فبرإ إ ا يزض فؼدإ . “Hak muslim atas muslim (lainnya) ada enam.” Ada
yang bertanya, “Apa itu wahai Rasulullah?” Beliau
bersabda, “Jika engkau menemuinya, maka ucapkanlah
salam kepadanya. Jika ia mengundangmu, maka
datangilah. Jika ia meminta nasihat kepadamu, maka
nasihatilah. Jika ia bersin lalu ia memuji Allah, maka
doakanlah dia. Jika ia sakit, maka jenguklah dia. Jika ia
meninggal dunia, maka makamkanlah dia.”97
96 HR. Muslim Juz 4 : 2568. 97 HR. Muslim Juz 4 : 2162.
- 67 -
10. Etika ketika masuk masjid, masuk rumah, atau
ketika keluar dari keduanya
Diriwayatkan dari Abu Humaid atau Abu Usaid p
meriwayatkan bahwa Rasulullah a bersabda;
زرإ نيإ ى افإ يقمإ انه دد فهإ ظإ إ ا خم أزدكى انإيإ أطإ نك
ى إر يقمإ انه إ ا خزج فهإ زك اة رزإ أثإهك إ فعإ ي
“Apabila salah seorang di antara kalian masuk masjid,
maka hendaknya membaca, “Allahummaf tafli abwaba
rahmatika” (Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu
rahmat-Mu). Dan jika keluar, maka hendaknya
membaca, “Allahumma inni as-aluka min fadhlika” (Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu sebagian
dari karunia-Mu).”98
Diriwayatkan dari Anas bin Malik y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;
ذ ػه كهإ ر ى الل ثظإ ز إ ثيإ ي إ ا خزج ي إ بل يؼإ يذ يإ ذ ك يإ يقبل ن
ح إال ثبلل ال ل إ ال ز الل ب يإ انش إ ػ س ر
98 HR. Muslim Juz 1 : 713.
- 68 -
“Barangsiapa yang ketika keluar dari rumahnya
mengucapkan, “Bismillahi tawakkaltu „alallahi la haula
wala quwwata illa billahi” (Dengan nama Allah (aku
keluar). Aku bertawakkal kepada-Nya, dan tiada daya
dan upaya kecuali karena pertolongan Allah), maka akan
dikatakan kepadanya, “Engkau telah dicukupi, engkau
telah dijaga, dan setan telah meninggalkanmu.”99
11. Etika ketika safar
Diriwayatkan dari ‟Ali bin Rabi‟ah y ia berkata;
د ػهيب دإ [ إ ػ ب، [رظي الل كج أري ثداثخ نيزإ كبة بل في انزر ه ظغ رخإ ب ب : فه ، فه
ى الل ثظإب بل ز إ إ ػه ز ر ثى بل : اطإ
د ن إ س : انإإب } ، يإ ز يقإ يب كب ن ذا ب ز ن انذيإ طخ سب طجإ
إ قهج إ ب ن رإ ثالس : ثى بل {إن رثر د ن إ س انإاد، ثى بل اد ثى بل : يز جز ثالس يز : الل أكإ
ز الي إ ؛ فئ زإ نيإ ظيإ فباإ إ ذ إ يإ هك إر سب طجإ
م إذ ثى ظسك، فقيإ ة إال أ إ ز : انذ يب أييإذ بل ء ظسكإ إ أير يإ ي يإ
ي ؤإ رأيإذ : انإ
99 HR. Tirmidzi Juz 5 : 3426. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani t dalam Shahihul Jami‟ : 6419.
- 69 -
ذ ثى ب فؼهإ طهى فؼم ك ػهيإ ه الل ل الل إ رط
ذ ء : ظسك، فقهإ إ أير يإ ، ي ل الل إ يبرط
ذ بل إ ا بل : ظسكإ د إ ػجإ دت ي رثك يؼإ : إزيإ ة ايإ إ ز انذ ال ي إ هى أ ، يؼإ ثيإ إ زإ نيإ .ااإ
”Aku pernah melihat ‟Ali (bin Abi Thalib y) sedang
dipersiapkan seekor (unta) untuk dikendarainya (ketika
safar). Ketika ia meletakkan kakinya di kendaraan itu ia
membaca, ”Bismillah” (Dengan menyebut Nama Allah).
Dan setelah mendudukinya ia mem-baca,
”Alhamdulillah” (Segala puji bagi Allah), lalu berdoa,
”Subhanal ladzi sakhara lana hadza wama kunna lahu
muqrinin, wa inna ila rabbina lamunqalibun” (Maha
Suci Rabb yang telah menundukkan semua ini bagi kami,
padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya,
dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami
[QS. Az-Zukhruf : 13-14]).
Kemudian ia membaca Alhamdulillah” (Segala puji
bagi Allah) tiga kali, dan ”Allahu Akbar” (Allah Maha
Besar) tiga kali. Selanjutnya ia membaca,
“Subhanaka inni dzalamtu nafsi faghfirli, fainnahu la
yaghfirudz dzunuba illa Anta” (Maha Suci Engkau,
sesungguhnya aku menzhalimi diriku sendiri, maka
ampunilah aku. Karena sesungguhnya tidak ada yang
dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau).
Kemudian ia tertawa. Lalu ditanya, ”Wahai amirul
- 70 -
mukminin, mengapa engkau tertawa?” Ia menjawab,
”Aku melihat Rasulullah a melakukan seperti apa yang
kulakukan, lalu beliau tertawa. Kemudian aku bertanya,
”Ya Rasulullah, mengapa engkau tertawa? ” Beliau pun
menjawab, ”Sesungguhnya Rabbmu kagum kepada
hamba-Nya ketika ia mengatakan, ”Ampunilah dosa-
dosaku.” Ia tahu bahwa tidak ada yang dapat
mengampuni dosa-dosa selain Aku.”100
12. Etika kepada kedua orangtua, kerabat, dan para
tetangga
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;
ززيإ كب فيشإ إ ه إ ي إ يدد اندا إال أ ندء إ ش ال يدإ زق فيؼإ
“Seseorang anak tidak akan mampu membalas
(sepenuhnya) kepada orang tua(nya), kecuali jika ia
mendapatkan (orangtua)nya menjadi budak, lalu ia
membelinya dan memerdekakannya.”101
100 HR. Abu Dawud : 2602. 101 HR. Muslim Juz 2 : 1510.
- 71 -
Dari Anas bin Malik y ia berkata, aku mendengar
Rasulullah a bersabda;
فيإ أثز ظ ن إ إ ي أ فيإ رسإ ظ ن إ يجإ أ إ طز ي
يصمإ رز .فهإ
“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya
atau dipanjangkan usianya, maka hendaklah ia
menyambung silaturrahmi (hubungan kekerabatan).”102
Dariwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;
إ ي خبر خز فال يؤإ و اآلإ إ ي انإ ثبلل ي يؤإ إ كب ي إ كب ي زوإ ظيإ يكإ خز فهإ و اآلإ إ ي انإ ثبلل ي يؤإ كب
ذإ إ نيصإ زا أ يقمإ خيإ خز فهإ و اآلإ إ ي انإ ثبللر ي .يؤإ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari
Akhir, maka janganlah ia mengganggu tetangganya.
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir,
maka hendaklah hendaklah ia memuliakan tamunya.
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir,
maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”103
102 HR. Bukhari Juz 2 : 1961. 103 HR. Bukhari Juz 5 : 5672, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 1 :
47.
- 72 -
13. Etika kepada yang lebih tua dan kepada anak
muda
Diriwayatkan dari „Amru bin Syu‟aib y dari
bapaknya dari kakeknya berkata, Rasulullah a bersabda;
ب ز ا كجيإ زاإ زإ يؼإ ب ز زىإ يإ إ نىإ يزإ ض يب ي نيإ
“Bukan dari (golongan) kami seorang yang tidak
menyayangi (kepada) yang lebih kecil dan (tidak)
mengetahui kehormatan orang yang lebih besar.”104
14. Mengucapkan selamat (tahni‟ah) atas kelahiran
bayi
Diantara bentuk ucapan selamatnya adalah;
ت، ا د انإ كزإ ة نك، إ إ نك في انإ ثبر اللثهغ ذ ثز رس إ ، .أ د
“Semoga Allah memberkahimu pada anak yang
diberikan kepadamu. Engkau pun bersyukur kepada Sang
Pemberi, dan dia dapat mencapai dewasa, serta engkau
dikaruniai kebaikannya.”105
104 HR. Tirmidzi Juz 4 : 1920. Dishahihkan Syaikh Al-Albani t
dalam Shahihul Jami‟ : 5444. 105 Al-Adzkar, 349. Dishahihkan oleh Syaikh Salim bin „Ied Al-
Hilali 2 dalam Shahih Al-Adzkar 2/713.
- 73 -
15. Memberikan doa keberkahan untuk perkawinan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y tentang doa
Nabi a kepada penganti;
نك ك ثبر الل ثبر ػهيإ غ خ ز ب فيإ خيإ ك .ثيإ
“Semoga Allah memberkahi untukmu (dalam
kebaikan)mu dan memberkahi (dalam keburukan yang
menimpa)mu serta mengumpulkan kalian berdua dalam
kebaikan.”106
16. Berta‟ziah (menghibur) orang yang ditimpa
musibah
Diantara bentuk hiburan terhadap orang yang
ditimpa musibah adalah mengatakan;
ن ث خم ngإ د إ ء ػ كم يإ يب أػإ ن يب أخذ زظتإ زسإ نإ جزإ زصإ ب فهإ زإ ف .يظ
“Sesungguhnya hak Allah untuk mengambil apa saja dan
hak Allah untuk memberi apa saja. Segala sesuatu disisi-
Nya memiliki ajal tertentu, maka suruhlah ia bersabar
dan berihtisab (mengharap pahala dari Allah q).”107
106 HR. Tirmidzi Juz 3 : 1091. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani
t dalam Shahih Sunanut Tirmidzi. 107 HR. Bukhari Juz 1 : 1224 dan Muslim Juz 2 : 923, lafazh ini
miliknya.
- 74 -
17. Dan etika lain seperti; etika ketika mengenakan
pakaian, melepas pakaian, memakai sandal, dan
sebagainya
Diriwayatkan dari ‟Aisyah i ia berkata;
في ي انز دج طهى يؼإ ػهيإ انجي ه الل كب كهر في إ ر إ ه رزخ ه ؼ ر
”Adalah Nabi y senang mendahulukan yang kanan
dalam bersandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam
segala hal.”108
108 Muttafaq ‟alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 166, lafazh ini miliknya dan
Muslim Juz 1 : 268.
- 75 -
PELAJARAN KETUJUH BELAS
Peringatan dari Syirik dan Berbagai Maksiat
Diantaranya adalah tujuh dosa besar yang
membinasakan, yaitu :
1. Menyekutukan Allah
2. Sihir
3. Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah q,
kecuali dengan alasan yang benar
4. Memakan riba
5. Memakan harta anak yatim
6. Lari dari medan perang
7. Menuduh wanita mukminah yang terjaga
kehormatannya dan jauh dari maksiat (dengan
perbuatan zina)
- 76 -
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, sesungguhnya
Rasulullah a bersabda;
يب ل الل إ م يب رط ثقبد يإ إ غ انإ جإ جا انظ ز اخإ و الل ض انزيإ زز م ان إ زإ ز سإ انظر ثبلل زإ
بل انشرو إ نيإ ي انز ثب م انزر أكإ ى يزيإ م يبل انإ أكإ إال ثبنإس ر بد ي ؤإ بفالد انإ بد انإ ص سإ ا انإ ذإ ف زإ .انش
“Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan.” Ditanyakan
kepada beliau, “Apakah itu wahai Rasulullah?” Beliau
menjawab, “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa
yang diharamkan oleh allah q, kecuali dengan alasan
yang benar, memakan harta anak yatim, memakan riba,
lari dari medan perang, dan menuduh wanita mukminah
yang terjaga kehormatannya dan jauh dari maksiat
(dengan perbuatan zina).”109
109 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 3 : 2615 dan Muslim Juz 1 : 89,
lafazh ini miliknya.
- 77 -
Diantara bentuk kemaksiatan adalah :
1. Durhaka kepada kedua orangtua
Rasulullah a bersabda;
ق إ ػق زا ثبلل إ كجبئز ثالثب الإ جز انإ ئكىإ ث كإ جر أال أر إ ل انش إ ر أ إ ب ح انش انديإ انإ
“Maukah kalian aku beritahukan tiga dosa besar yang
paling besar? (Yaitu); Syirik kepada Allah, durhaka
kepada kedua orangtua, persaksian palsu atau sumpah
palsu.”110
2. Memutuskan hubungan silaturrahmi
Rasulullah a bersabda;
ى دخ ب غ رزإ خم انإ ال يدإ
”Tidak akan masuk Surga seorang yang memutuskan
silaturrahmi.”111
110 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 2 : 2510 dan Muslim Juz 1 : 87,
lafazh ini miliknya. 111 HR. Bukhari Juz 5 : 5638 dan Muslim Juz 4 : 2556, lafazh ini
miliknya.
- 78 -
3. Persaksian palsu
Diriwayatkan Anas y, ia berkata;
كجبئز بل انإ طهى ػ ػهيإ طئم انجي ه اللب ح ض م ان إ زإ انديإ ق انإ إ ػق زا ثبلل إ الإ
ر إ انش
“Nabi a ditanya tentang dosa besar. Beliau bersabda,
“Syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orangtua,
membunuh jiwa, dan persaksian palsu.”112
4. Sumpah palsu
Dari Abu Dzar y dari Nabi a, beliau bersabda;
ال ىإ إظز إنيإ ال ي قيبيخ و انإ إ ي ىإ الل ثالثخء ال يكهر ب رطل الل ىإ ػذاةء أنيىء بل فقزأ ن ىإ ي يشكر
ا إ طهى ثالس يزارا بل أث رر خبث ػهيإ ه اللىإ يب رطل الل إ ا ي إ خظز ب انإ جم ظإ بل انإ
ثبنإسهف انإكب ة ؼز طهإ ر انإ .
112 HR. Bukhari Juz 2 : 2510.
- 79 -
“Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh
Allah, tidak akan dilihat, tidak akan disucikan dan akan
mendapatkan azab (siksa) yang pedih.” Rasulullah a
membacanya tiga kali. Abu Dzar y lalu berkata,
“Mereka pasti kecewa dan merugi. Siapakah mereka itu
ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu; musbil
(orang yang memanjangkan pakaiannya melebihi mata
kaki), orang yang suka menyebut-nyebut pemberiannya,
dan orang yang memperlaris dagangannya dengan
sumpah palsu.”113
5. Mengganggu tetangga
Diriwayatkan dari Abu Syuraih y, sesungguhnya
Nabi a bersabda;
إ يإ م يإ ي ال يؤإ الل ي ال يؤإ الل ي ال يؤإ الل
ائق ث خبر بل انذيإ ال ي إي ل الل إ .يب رط
“Demi Allah tidak beriman (dengan sempurna), demi
Allah tidak (beriman (dengan sempurna), demi Allah
tidak beriman (dengan sempurna).” Ditanyakan kepada
beliau, “Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,
“Yaitu orang yang tetangganya tidak merasa aman dari
gangguannya.”114
113 HR. Muslim Juz 1 : 106.
114 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 5 : 5670, lafazh ini miliknya
dan Muslim Juz 1 : 46.
- 80 -
6. Berbuat zhalim kepada orang lain, baik yang
berhubungan dengan; darah, harta, maupun
kehormatan
Diriwayatkan dari „Abdullah bin „Umar p dari
Nabi a, beliau bersabda;
قيبيخ و انإ إ بدء ي ى ه .انظهإ
“Kezhaliman adalah kegelapan pada Hari Kiamat.”115
7. Meminum minuman yang memabukkan dan
bermain judi
Sebagaimana firman Allah q;
إصبة يب الإ ظز يإ انإ ز إ خ ب انإ ا إ إ ي ب انذيإ أي
نؼهكىإ إ ج ز فبخإ ب يإ م انش إ ػ ضء ي الو رخإ سإ الإ
إ هس .ر إ
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
(meminum) khamer, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah,
adalah termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan
tersebut agar kalian beruntung.”116
115 HR. Bukhari Juz 2 : 2315, lafazh ini miliknya dan Muslim Juz 4 :
2578. 116 QS. Al-Maidah : 90.
- 81 -
8. Ghibah dan namimah
Sebagaimana firman Allah q;
ط يب ثؼإ ر إ انظ زا ي جا كثيإ ز يا اخإ ب انذيإ أي
عب عكىإ ثؼإ زتإ ثؼإ ال ي إ ا إ ظ ال ردظ ر إثإىء انظ أيست إ ز إ زب فكز ييإ ى أخيإ إ ي إكم نسإ أزدكىإ أارقا اةء رزيىء ر الل إ .الل
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan persangkaan (kecurigaan), karena sebagian
dari persangkaan itu dosa. Dan janganlah mencari-cari
keburukan orang. Dan janganlah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah seorang diantara kalian yang senang
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang.”117
117 QS. Al-Hujurat : 12.
- 82 -
Diriwayatkan dari Ibnu ‟Abbas p, ia berkata;
فقبل زيإ طهى ػه جإ ػهيإ ه الل ل الل إ يز رط
ب ب أزد ز أي فيإ كجيإ ثب يب يؼذ ثب ب نيؼذ ب إ أي
إ ززز ي ال يظإ خز فكب ب اآلإ أي خ يإ شيإ ثبن إ ي فكب ن إ ث
“Rasulullah a melewati dua buah kuburan, lalu beliau
bersabda, “Sesungguhnya dua penghuni kubur ini sedang
disiksa, dan keduanya tidak disiksa dengan hal yang
(dianggap) besar. Salah seorang dari keduanya (dahulu)
senantiasa berjalan dengan mengadu domba (namimah).
Adapun yang kedua, ia tidak bertabir dari
kencingnya.”118
118 HR. Bukhari Juz 1 : 213 dan Muslim Juz 1 : 292, lafazh ini
miliknya.
- 83 -
PELAJARAN KEDELAPAN BELAS
Mengurus Jenazah, Menshalatkan, dan
Memakamkannya
Berikut ini adalah perinciannya :
1. Mentalqinkan orang yang sedang sakaratul maut
Dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a
bersabda;
إال الل ربكىإ ال إن إ ا ي إ .نقر
”Talqinlah orang yang akan meninggal diantara kalian
dengan kalimat ”Laa Ilaha Illallah” (Tidak ada
sesembahan yang berhak untuk disembah selain
Allah).”119
2. Jika diyakini telah meninggal dunia, maka
pejamkanlah kedua matanya dan diikat tulang
dagunya
Diriwayatkan dari Ummu Salamah i ia berkata,
Rasulullah a bersabda;
جصز انإ ذ إ ا جط رجؼ إ انز إ
”Sesungguhnya ruh (ketika dicabut), maka mata akan
mengikutinya.”120
119 HR. Muslim Juz 2 : 917. 120 HR. Muslim Juz 2 : 920.
- 84 -
3. Wajib memandikan jenazah seorang muslim,
kecuali yang mati syahid dalam peperangan, maka ia
tidak dimandikan, tidak dishalati, dan dimakamkan
dengan pakaiannya tersebut
Diriwayatkan dari Jabir bin ‟Abdillah p, dari Nabi
a, beliau bersabda;
إ كم و ذ أ كم خزإ ىإ فئ إ ظه ه أزد ال ر إ فيإ زإىإ ػهيإ نىإ يصمر قيبيخ و انإ إ كب ي ذ يظإ إ .ي
”Yang terbunuh (dalam peperangan) diantara kalian,
janganlah kalian mandikan mereka. Karena
sesungguhnya setiap luka atau setiap darah akan
menyebarkan wangi kesturi pada Hari Kiamat. Dan
janganlah menshalati mereka”121
Dan Nabi a juga tidak memandikan korban perang
Uhud dan tidak menshalati mereka.
121 HR. Ahmad. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani t
dalam Shahihul Jami‟ : 6260.
- 85 -
4. Memandikan jenazah
Diantara dalilnya adalah hadits Ummu ‟Athiyyah
i ,,, dimana Rasulullah a bersabda kepada para wanita
yang memandikan jenazah putri beliau;
ب ثالثب ظهإ ظب, ااإ إ إ خ إ نك أ ثز ي إ أكإ أ ز إ رأيإ إرا إ خزح كبف في اآلإ ؼهإ اخإ ر طدإ بء ئب نك ث إ يإ أ
ر إ إ كبف ي
“Mandikanlah ia tiga kali, lima kali atau lebih dengan
air dan bidara jika menurut kalian perlu. Dan jadikan
(basuhan) terakhir dengan kapur barus atau sedikit
dengannya.”122
5. Mengkafani jenazah
6. Orang yang paling berhak untuk memandikan,
menshalati, dan memakamkan jenazah
Orang yang paling berhak untuk memandikan
jenazah laki-laki adalah orang yang diwasiatkan, lalu
bapaknya, kemudian kakeknya, lalu yang paling dekat
dari kerabat laki-laki yang mewarisinya. Orang yang
paling utama untuk memandikan jenazah wanita adalah
orang yang diwasiatkan, lalu ibunya, kemudian
neneknya, lalu yang paling dekat dari kalangan kerabat
wanitanya. Adapun untuk suami isteri, maka
122 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 1195 dan Muslim Juz 2 :
939.
- 86 -
pasangannya yang paling utama untuk memandikan.
Karena dahulu Abu bakar As-Shiddiq y dimandikan
oleh isterinya dan ‟Ali y yang memandikan jenazah
isterinya (Fatimah i).
7. Shalat Jenazah
Diriwayatkan dari Salamah bin Al‟Akwa y ia
berkata, Rasulullah a bersabda;
ا ػه بزجكىإ إ ه
“Shalatilah sahabat kalian.”123
Shalat Jenazah dilakukan dengan empat kali takbir;
Takbir pertama membaca Al-Fatihah, jika ditambah
dengan surat pendek, maka itu baik.
Takbir kedua, bershalawat kepada Nabi a,
sebagaimana shalawat ketika tasyahud.
Takbir ketiga dan takbir keempat mendoakan
jenazah.
Dan dianjurkan untuk mengangkat tangan ketika
takbir pada Shalat Jenazah. Posisi imam jika jenazahnya
laki-laki adalah sejajar dengan kepala jenazah, dan jika
jenazahnya wanita, maka posisi imam adalah ditengah
jenazah.
123 HR. Bukhari Juz 2 : 2168.
- 87 -
8. Memakamkan jenazah
Sebagaimana firman Allah q;
ثى جز ف إ أيبر
”Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke
dalam kubur.”124
9. Disyariatkan bagi jenazah yang belum dishalati
untuk dishalati setelah dimakamkan
Karana Nabi a melakukan yang demikian itu.
Namun hal itu hendaknya dilakukan (selambat-
lambatnya) satu bulan atau kurang dari itu.
10. Tidak diperbolehkan bagi keluarga jenazah untuk
membuat makanan untuk orang-orang
Diriwayatkan dari Jarir bin ‟Abdillah Al-Bajali y
ia berkata;
ؼخ ان ؼبو يإ ذ ير م انإ إ بع إن أ ز خإ ؼد االإ كب
يبزخ انر ي د فإ .ثؼإ
”Kami menggolongkan perbuatan berkumpul-kumpul
pada keluarga jenazah dan membuat makanan setelah
pemakaman sebagai bentuk niyahah (meratap).”125
124 QS. „Abasa : 21. 125 HR. Ahmad, dengan sanad yang shahih menurut Syaikh Al-
Albani t dalam Ahkamul Jana‟iz.
- 88 -
Dan niyahah termasuk bentuk perbuatan kufur.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia
berkata, Rasulullah a bersabda;
ت في انظإ زء ان ؼإ ىإ ك إ ب ث في انبص زب اثإيرذ يبزخ ػه انإ انر .
“Dua hal yang dilakukan manusia yang dengan
keduanya mereka kufur; mencela nasab, dan niyahah
(meratapi) jenazah.”126
Adapun membuat makanan untuk keluarga jenazah
atau untuk tamu-tamu mereka, maka tidak mengapa.
Disyaria‟atkan bagi para kerabatnya dan para tetangga
untuk membuatkan makanan untuk keluarga jenazah.
Karena Nabi a ketika sampai berita kepada beliau
tentang meninggalnya Ja‟far bin Abi Thalib y di Syam,
maka beliau memerintahkan isteri beliau untuk membuat
makanan untuk keluarga Ja‟far y, lalu beliau bersabda;
ىإ ه ىإ يب يشإ دإ خبء .إ
“Sesungguhnya telah datang (sesuatu) yang
menyibukkan (pikiran) mereka.”127
Tidak mengapa bagi keluarga jenazah untuk
memanggil tetangga mereka atau selainnya untuk
memakan makanan yang telah diberikan kepada mereka.
126 HR. Muslim Juz 1 : 67. 127 HR. Tirmidzi Juz 3 : 998.
- 89 -
11. Tidak diperbolehkan bagi wanita berkabung
karena ditingga mati (ihdad) lebih dari tiga hari
Kecuali jika yang meninggal adalah suaminya,
maka wajib atasnya untuk berkabung selama empat bulan
sepuluh hari. Kecuali dalam keadaan hamil, maka
berkabungnya adalah sampai melahirkan. Hal ini
sebagaimana firman Allah q;
انذيإ اخب يززثصإ أسإ إ يذر إكىإ ي إ ف يز ظ إ زا ث ػشإ ز ثؼخ أ إ أرإ
”Orang-orang yang meninggal dunia di antara kalian
dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri
itu) menangguhkan dirinya (ber‟iddah) empat bulan
sepuluh hari.”128
Dan juga firman Allah q;
ه إ ز إ يعؼإ أ بل أخه زإ أالد الإ
”Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu „iddah
mereka itu ialah sampai mereka melahirkan
kandungannya.”129
Adapun bagi kaum laki-laki, maka tidak
diperbolehkan berkabung karena kematian kerabatnya
atau selainnya.
128 QS. Al-Baqarah : 234. 129 QS. Ath-Thalaq : 4.
- 90 -
12. Disyari’atkan bagi kaum laki-laki untuk
berziarah kubur untuk mendoakan ahli kubur,
memohonkan rahmat untuk mereka, dan untuk
mengingatkan kematian dan apa yang terjadi setelah
kematian
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Nabi
a bersabda;
د إ ز انإ ب رذكر ر فئ إ قج را انإ إ .س
“Ziarahilah kubur, karena ia dapat mengingatkan pada
kematian.”130
Disunnahkan ketika ziarah kubur untuk
mengucapkan;
يإ ه ظإ انإ يإ ي ؤإ انإ يبر ي م اندر إ كىإ أ الو ػهيإ انظؼبفيخ نكى انإ ب ن أطإ ل الل إ زق نال إ بء الل إب إ .
“Keselamatan bagi kalian (wahai) penduduk kampung
yang mukmin dan yang muslim, dan jika Allah
menghendaki kami akan mengikuti jejak kalian. Aku
mohonkan kepada Allah keselamatan bagi kami dan
kalian.”131
130 HR. Muslim Juz 2 : 976. 131 HR. Muslim Juz 2 : 975.
- 91 -
Adapun bagi kaum wanita, maka tidak ada ziarah
kubur bagi mereka. Karena Rasulullah a melaknat para
wanita yang sering berziarah kubur, selain itu karena
dikhawatirkan bagi mereka terfitnah karena ziarah
tersebut, dan karena khawatir mereka tidak mampu
bersabar. Demikian pula tidak diperbolehkan bagi wanita
untuk mengantarkan jenazah ke pemakaman, karena
Rasulullah a melarang yang demikian itu. Sebagaimana
hadits dari Ibnu „Abbas p ia berkata;
ر إ قج طهى سائزاد انإ ػهيإ ه الل ل الل إ رط نؼ
“Rasulullah a melaknat wanita-wanita yang (sering)
berziarah kubur.”132
Adapun menshalati jenazah di masjid, maka hal
tersebut diperbolehkan bagi kaum laki-laki dan kaum
wanita.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada
Nabi kami Muhammad, kepada keluarganya, dan para
sahabatnya.
*****
132 HR. Tirmidzi Juz 2 : 320.
- 92 -
MARAJI’
1. Ad-Durusul Muhimmah li „Ammatil Ummah, „Abdul
„Aziz bin „Abdullah bin Baz.
2. Ahkamul Jana‟iz wa Bida‟uha, Muhammad Nashiruddin
Al-Albani.
3. Al-Arba‟in An-Nawawiyyah, Yahya bin Syarif bin Muri
An-Nawawi.
4. Al-Jami‟ush Shahih, Muhammad bin Ismai‟l Al-Bukhari.
5. Al-Jami‟ush Shahih Sunanut Tirmidzi, Muhammad bin
Isa bin Surah As-Sulami At-Tirmidzi.
6. As-Silsilah Ash-Shahihah, Muhammad Nashiruddin Al-
Albani.
7. Hisnul Muslim, Sa‟id bin „Ali bin Wahf Al-Qahthani
8. Irwa‟ul Ghalil fi Takhriji Ahadits Manaris Sabil,
Muhammad Nashiruddin Al-Albani.
9. Kitabul Adab, Fuad „Abdul „Aziz Asy-Syalhub.
10. Mushannaf, Ibnu Abi Syaibah.
11. Musnad Ahmad, Ahmad bin Muhammad bin Hambal
Asy-Syaibani.
12. Shahih Ibni Khuzaimah, Ibnu Khuzaimah.
13. Shahih Muslim, Muslim bin Hajjaj An-Naisaburi.
14. Shahihul Jami‟ish Shaghir, Muhammad Nashiruddin Al-
Albani.
15. Shahihul Targhib wat Targhib, Muhammad Nashiruddin
Al-Albani.
16. Sunan Abi Dawud, Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy‟ats
bin Amru Al-Azdi As-Sijistani.
17. Sunan Ibni Majah, Muhammad bin Yazid bin „Abdillah
Ibnu Majah Al-Qazwini.
18. Sunan Nasa‟i, Ahmad bin Syu‟aib An-Nasa‟i.
19. Sunanul Baihaqil Kubra, Ahmad bin Husain bin „Ali bin
Musa Al-Baihaqi.