14
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348 Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI) Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini 11 DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SHARIA MAQASID INDEX (SMI) PERIODE JUNI 2019- JUNI 2020 Abstract This study aims to analyze the impact of Covid-19 on the financial performance of Islamic banking in Indonesia using sharia maqasid index (SMI) approach reviewed from the objectives of individual education, justice creation, welfare achievement during 2019-2020. This research uses a type of research mix method, which is a combination of quantitative methods and qualitative methods. The population specified in this study is Sharia Commercial Bank (BUS) in Indonesia. The samples used were three banks, namely Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah and Bank Syariah Mandiri. Based on the results of the Covid-19 Pandemic research, the impact on business activities so as to affect financial performance with SMI shows that Bank BNI Syariah has the highest sharia maqasiq index (SMI) score compared to the other two Sharia commercial banks with a score of 1,579 Keywords: Financial Performance, Islamic Banking, Sharia Maqasid Index (SMI), Impact Covid-19 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak Covid-19 terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di indonesia menggunakan pendekatan sharia maqasid index (SMI) ditinjau dari tujuan pendidikan individu, penciptaan keadilan, pencapaian kesejahteraan selama tahun 2019-2020. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mix method, yaitu gabungan dari metode kuantitatif dan metode kualitatif. Populasi yang ditentukan dalam peneltian ini adalah Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia. Sampel yang digunakan sebanyak tiga Bank yaitu Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan hasil penelitian Pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap aktivitas bisnis sehingga mempengaruhi kinerja keuangan dengan SMI menunjukkan bahwa Bank BNI Syariah memiliki skor sharia maqasiq index (SMI) yang tertinggi dibanding kedua bank umum syariah lainnya dengan skor nilai 1,579. Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Perbankan Syariah, Sharia Maqasid Index (SMI), Dampak Covid-19 Lica Miana Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Bengkulu E-mail: [email protected] Nonie Afrianty IAIN Bengkulu E-mail: [email protected] Asnaini IAIN Bengkulu E-mail: [email protected] PENDAHULUAN Munculnya virus baru yang saat ini sedang menjangkit dibelahan dunia yaitu Coronaviruses (CoV). Virus ini memiliki nama ilmiah yaitu Covid-19 yang mana virus ini

DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)

Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini

11

DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SHARIA

MAQASID INDEX (SMI) PERIODE JUNI 2019- JUNI 2020

Abstract

This study aims to analyze the impact of Covid-19 on the

financial performance of Islamic banking in Indonesia using

sharia maqasid index (SMI) approach reviewed from the

objectives of individual education, justice creation, welfare

achievement during 2019-2020. This research uses a type of

research mix method, which is a combination of quantitative

methods and qualitative methods. The population specified in

this study is Sharia Commercial Bank (BUS) in Indonesia. The

samples used were three banks, namely Bank BRI Syariah,

Bank BNI Syariah and Bank Syariah Mandiri. Based on the

results of the Covid-19 Pandemic research, the impact on

business activities so as to affect financial performance with

SMI shows that Bank BNI Syariah has the highest sharia

maqasiq index (SMI) score compared to the other two Sharia

commercial banks with a score of 1,579

Keywords:

Financial Performance, Islamic Banking, Sharia Maqasid

Index (SMI), Impact Covid-19

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak

Covid-19 terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di

indonesia menggunakan pendekatan sharia maqasid index

(SMI) ditinjau dari tujuan pendidikan individu, penciptaan

keadilan, pencapaian kesejahteraan selama tahun 2019-2020.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mix method, yaitu

gabungan dari metode kuantitatif dan metode kualitatif.

Populasi yang ditentukan dalam peneltian ini adalah Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia. Sampel yang digunakan

sebanyak tiga Bank yaitu Bank BRI Syariah, Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan hasil

penelitian Pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap

aktivitas bisnis sehingga mempengaruhi kinerja keuangan

dengan SMI menunjukkan bahwa Bank BNI Syariah memiliki

skor sharia maqasiq index (SMI) yang tertinggi dibanding

kedua bank umum syariah lainnya dengan skor nilai 1,579.

Kata Kunci:

Kinerja Keuangan, Perbankan Syariah, Sharia Maqasid

Index (SMI), Dampak Covid-19

Lica Miana

Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam, IAIN Bengkulu

E-mail: [email protected]

Nonie Afrianty

IAIN Bengkulu

E-mail: [email protected]

Asnaini

IAIN Bengkulu

E-mail: [email protected]

PENDAHULUAN

Munculnya virus baru yang saat ini sedang

menjangkit dibelahan dunia yaitu

Coronaviruses (CoV). Virus ini memiliki nama

ilmiah yaitu Covid-19 yang mana virus ini

Page 2: DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)

Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini

12

menyerang bagian pernafasan pada manusia

(Yenti Sumarni, 2020). Penyebaran pandemi

Covid-19 memberikan dampak yang sangat

buruk bagi perekonomian dunia dan salah

satunya Indonesia. Akibat pandemi Covid-19

yang saat ini sedang menjangkit dibelahan dunia

yang tidak hanya berpengaruh buruk terhadap

kesehatan manusia namun juga menghambat

perekonomian secara global (Nasution et al.,

2020).

Dibalik kemerosotan perekonomian masih

terdapat salah satu sektor yang masih memiliki

kinerja yang cukup stabil apabila dibandingkan

dengan sektor lain yaitu perbankan syariah.

Namun perbankan syariah harus waspada akan

keadaan yang penuh ketidakpastian, mengingat

kondisi ekonomi dan stabilitas sistem keuangan

berubah cepat di masa pandemi Covid-19 .

Namun fungsi perbankan syariah merupakan

perantara keuangan yang mempertemukan

antara orang yang mempunyai kelebihan dana

dengan orang yang tidak mempunyai dana

kemudian dituntut untuk dapat berinteraksi

dengan banyak orang. Sehingga berbagai

kebijakan dikeluarkan perbankan untuk

bertahan ditengah pandemi Covid-19 (Tahliani,

2020). Dengan berbagai kebijakan yang telah

dibuat diharapkan mampu mendukung untuk

pemulihan ekonomi global dan tentunya

meminimalkan dampak Covid-19 khusunya

disektor industri perbankan agar dapat

mempengaruhi peningkatan kinerja keuangan

pada perbankan termasuk perbankan syariah di

masa pandemi Covid-19.

Sektor industri perbankan syariah

mempunyai peran yang starategis dalam

membangun ekonomi rakyat, sebagaimana yang

kita ketahui perbankan syariah adalah institusi

keuangan dimana dalam pelaksanaan segala

kegiatan keuangannya harus berlandaskan pada

prinsip syariah Islam serta semua transaksi yang

di lakukan harus sesuai dengan kaidah dan

aturan yang berlaku pada akad-akad dalam fiqh

muamalah. Dimasa pandemi saat ini perbankan

syariah harus mempunyai nilai tambah serta

harus bergerak cepat untuk beradaptasi dengan

membuat strategi, dan inovasi baru untuk

bertahan dalam menghadapi pandemi Covid-19

(Ningsih & Mahfudz, 2020).

Artinya, disini sektor perbankan syariah

mempunyai tantangan yang cukup besar,

kemudian perbankan syariah bisa membidik

permasalahan saat ini dan menjadikannya

sebuah kesempatan untuk bisa lebih baik. Akan

tetapi Pandemi Covid-19 tidak hanya

memberikan dampak buruk, namun juga dapat

memberikan pengaruh yang baik bagi

perbankan syariah di Indonesia. Ada dampak

positif dari pandemi Covid-19 karena bank

syariah bisa melakukan merger. Yang mana

dapat kita ketahui perbankan syariah mampu

tumbuh dan bertahan dengan baik walaupun

berada dalam situasi pandemi Covid-19 saait

ini. Kemudian baik atau tidaknya suatu

perusahaan tesebut dapat dilihat dari kinerja

Page 3: DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)

Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini

13

keuangan perusahaan itu sendiri (Putri Diesy

Fitriani, 2020).

Namun, sebagai entitas bisnis perbankan

syariah tidak hanya dituntut untuk mencari

keuntungan semata, namun juga menjalankan

fungsi dan tujuan yang berlandaskan maqashid

syari’ah (good shariah objectives) sehingga

akan sesuai dengan tujuan dari ekonomi syari’ah

yaitu pencapaian maqashid syari’ah dengan cara

mewujudkan keadilan dan keseimbangan

masyarakat sama halnya dengan tujuan

perbankan syariah yaitu memaslahatkan umat.

Selain itu perbankan syariah juga memiliki

tanggungjawab atas seluruh kinerjanya yang di

interprestasikan dalam laporan keuangan serta

laoparan pendukung lainnya yang mana sebagai

alat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan

selama satu tahun (Afrianty, 2019).

Penelitian ini menggunakan sharia

maqasid index (SMI) sebagai pendekatan untuk

mengukur kinerja keuangan perbankan syariah

di Indonesia agar sesuai dengan tujuannya.

Peneitian ini merupakan pengembangan dari

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

(Aisah et al., 2016), Mengenai Analisis Kinerja

Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia

dengan Pendekatan Sharia Maqashid index

(SMI). Pengukuran suatu kinerja keuangan

perbankan sangat penting dilakukan karena

pengukuran kinerja merupakan suatu gambaran

pencapaian prestasi yang telah dilakukan dalam

kegiatan operasionalnya sehingga dengan

adanya pengukuran tersebut dapat diketahui

kondisi kesehatan suatu bank sehingga dapat

melihat baik atau tidaknya kondisi kinerja

keuangan perusahaan tersebut (Amalia, 2020).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah pada pandemi Covid-19,

kemudian periode yang digunakan adalah

periode laporan keuangan yaitu pada tahun 2019

– 2020 serta populasi yang digunakan dalam

penelitian hanya tiga Bank Umum Syariah.

Berdasrakan latar belakang diatas, penulis

merasa perlu melakukan penelitian tentang

dampak Covid-19 terhadap kinerja keuangan

perbankan syariah di indonesia dengan

menggunkan pendekatan Sharia Maqasid Index

(SMI) apabilah ditinjau dari tiga aspek: (i)

tujuan pendidikan individu, (ii) tujuan

penciptaan keadilan, (iii) tujuan pencapaian

kesejahteraan (Syafii et al., 2012), selama tahun

2019-2020. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis dampak Covid-19 terhadap

kinerja keuangan perbankan syariah di

Indonesia dengan menggunkan pendekatan

Sharia Maqasid Index (SMI).

TINJAUAN TEORITIS

Dampak Covid-19

Menurut KBBI Dampak merupakan

pengaruh yang dapat mendatangkan akibat, baik

itu akibat positif maupun akibat negatif

(kbbi.web.id). Adapun definisi dampak menurut

beberapa ahli yaitu, menurut (Otto

Soemarwoto) dampak merupakan suatu

perubahan yang terjadi atas suatu aktifitas.

Page 4: DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)

Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini

14

Atifitas tersebut dapat bersifat alamiah maupun

biologis. Menurut (Hikmah Arif) Pengertian

Dampak secara umum, dalam hal ini adalah

segala sesuatu yang ditimbulkan akibat

adanya sesuatu (Hariyati, 2015). Jadi dapat

disimpulkan bahwa dampak merupakan suatu

hal yang dapat mempengaruhi atau

memberikann pengaruh terhadap sesuatu baik

itu pengaruh positif maupun negatif kemudian

secara sederhana dampak dapat diartikan

sebagai pengaruh atau akibat.

Coronavirus Disease 2019 atau virus yang

memiliki nama ilmiah yaitu Covid-19, virus ini

merupakan penyakit menular yang menyerang

bagian paru-paru pada manusia. Kasus Covid-

19 ditemukan pertama kali di Tiongkok pada

November 2019 (Silpa Hanoatubun, 2020).

Covid-19 memberikan dampak yang cukup

signifikan terhadap perekonomian dunia dan

tentunya juga terhadap sektor perbankan .

Perbankan syariah memiliki tantangan besar

dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini

dimana sektor perbankan syariah harus

mempunyai nilai tambah serta mampu membuat

strategi dan inovasi baru untuk bertahan

ditengan pandemi Covid-19 (Ningsih &

Mahfudz, 2020).

Perbankan Syariah

Pada dasarnya bank adalah entitas yang

kegiatannya adalah menghimpun dan

meyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk

pembiayaan atau dengan kata lain bank sebagai

lembaga intermediasi keuangan. Dalam sistem

perbankan di Indonesia terdapat dua macam

sistem operasional perbankan, yaitu bank

konvensional dan bank syariah. Dalam

peraturan UU No. 21 Tahun 2008 tentang

perbankan syariah (Anto & Firmansyah, 2019).

Bank syariah adalah bank yang kegiatan

usahanya berdasarkan pada prinsip-prinsip

syariah serta semua transaksi yang di lakukan

harus sesuai dengan kaidah dan aturan yang

berlaku pada akad-akad dalam fiqh muamalah,

serta dalam kegiatannya tidak menyertakan

bunga (riba). dan menurut jenisnya terdiri dari :

(1) bank umum syariah, (2) unit usaha syariah,

(3) bank pembiayaan rakyak syariah (BPRS)

(Rosanti, 2019)

Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja merupakan bagian dari

sistem pengendalian manajemen yang mecakup

tindakan menyiratkan keputusan perencanaan ,

penilaian kinerja dan operasi karyawan.

Penilaian kinerja adalah alat manajemen untuk

menentukan seberapa jauh adalah tujuan

perusahaan yang telah dicapai, mengevaluasi

kinerja bisnis, manajer, divisi dan individu

dalam perusahaan, juga untuk memprediksi

harapan perusahaan dimasa depan. Kinerja yang

unggul ditandai dengan efektif dan efisien

pekerjaan dengan baik. Sistem pengukuran

kinerja yang handal merupakan salah faktor

kunci keberhasilan organisasi. Informasi yang

digunakan untuk mengambil atau menilai

Page 5: DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)

Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini

15

kinerja dikelompokan menjadi dua, salah

satunya yaitu kinerja keuangan (Syafii et al.,

2012) Kinerja keuangan adalah suatu analisis

yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu

peusahaan telah melaksanakan dengan

menggunkan aturan-aturan pelaksanaan

keuangan secara baik dan benar (Fahmi Irham,

2011).

Maqasid Syariah

Definisi maqasid syariah merupakan

gabungan dari dua maqasid dan syariah.

Maqashid merupakan bentuk jamak dari kata

maqshad yang berarti tujuan, sedangkan syariah

apa-apa yang telah ditetapkan dan dijelaskan

oleh Allah kepada hamba-Nya baik yang

berkaitan dengan masalah akidah dan hukum.

Kemudian ada juga defenisi Maqasid Syariah

menurut beberapa ahli yang dapat disimpulkan

bahawa setiap maqasid (tujuan) dalam maqasid

syariah adalah maslahat baik berupa manfaat

yang dicapai maupun mudharat yang

dihindarkan, jadii substansi dari maqasid

syariah adalah maslahat. Dan maqasid syariah

sering dikenal juga dengan istilah hikmah.

Hikmah adalah tujuan ditetapkan atau

ditiadakannya suatu hukum (Musolli, 2018).

Adapun konsep maqasid syariah yang

dikemukakan oleh Abdul Majid Najjar secara

kebih luas dan efektif mengenai maqasid

syariah menjadi empat objektif yaitu: (1)

mengamankan nilai kehidupan manusia, (2)

mengamankan diri manusia, (3) mengamankan

masyarakat, (4) mengamankan lingkungan

(Mutia & Musfirah, 2017).

Sharia Maqasid Index (SMI)

Sharia maqasid index (SMI) adalah

pendekatan yang digunakan untuk mengukur

kinerja keuangan perbankan syariah agar sesuai

dengan tujuannya. Pemahaman yang lengkap

mengenai Sharia Maqasid Index dapat diambil

dari maqasid Syariah yang dipahami sebagai

tujuan akhir dari syariah dengan nilai-nilai

kesejahteraan dan bermanfaat juga

menghilangkan penderitaan (Novilia Aisah,

2016)

Adapun maqasid syariah yang lebih rinci

menurut Al-Ghazali terdiri dari lima hal,

diantaranya: menjaga agama, jiwa, pikiran,

keluarga dan kekayaan. Jadi, apapun yang

menjamin kelestarian kelima tersebut disebut

maslahah dan setiap hal yang melarikakn diri

dari itu disebut mafsadah (kerusakan)

(Syofyan, 2017).

Maqasid syariah merupakan tujuan dalam

kehidupan yang ditetapkan Allah dengan segala

hukumnya yang dapat membawa kebaikan dan

kemaslahatan bagi manusia baik di dunia

maupunn di akhirat apabilah melaksanakannya.

Konsep maqasid syariah dibagi menjadi 3

kategori oleh Imam Abu Zahra, diantaranya: (a)

Tahzib al-fardu (pendidikan untuk individu), (b)

Iqimat al-adl (keadilan), (c) Jaib al-maslahah

(manfaat atau kesejahteraan) (Mustafa Omar

Mohammed, 2008).

Page 6: DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)

Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini

16

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan jenis penelitian Mix

Method, yang mana merupakan penelitian yang

mengkombinasikan antara metode kuantitatif dan

metode kualitatif. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model sequential (metode

kombinasi secara beruntun), yang mana salah satu

metodenya adalah sequential explamatory design

yaitu dengan mengumpulkan dan mentabulasi data

kuantitatif pada tahap pertama dan diikuti dengan

mengumpulkan dan analisis data kualitatif pada

tahap kedua guna memperkuat hasil penelitian

kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama (Dr.

Prof. Sugiyono, 2013).

Data yang diperoleh merupakan data sekunder

berupa laporan keuangan tahunan (annual report)

bank umum syariah periode 2019-2020 bersumber

dari website resmi dari Otoritas Jasa Keuangan

(OJK). Data mengenai daftar bank umum syariah

di Indonesia diperoleh dari Data Statistik Perbankan

Syariah yang dipublikasikan oleh (Otoritas Jasa

Keuangan (OJK). 2020. “Laporan Publikasi

Perbankan”. "https://Cfs.Ojk.Go.Id/Cfs., n.d.)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juni 2020

sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1

Bank Umum Syariah di indonesia

No Bank Umum Syariah Tahun

Beroperasi

1 PT. Bank Muamalat

Indonesia

1992

2 PT. Bank Syariah Mandiri 1999

3 PT. Bank Mega Syariah

Indonesia

2004

4 PT. Bank BRI Syariah 2008

5 PT. Bank Syariah Bukopin 2008

6 PT. Bank Panin Dubai

Syariah

2009

7 PT. Bank Victoria Syariah 2010

8 PT. Bank Jabar Banten

Syariah

2010

9 PT. Bank BNI Syariah 2010

10 PT. Bank BCA Syariah 2010

11 PT. Bank NET Indonesia

Syariah

2010

12 PT. Bank BTPN Syariah Tbk 2014

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2020 (diolah)

Populasi yang ditentukan dalam penelitian ini

adalah bank umum syariah di Indonesia. Sampel

yang diambil untuk penelitian adalah sebanyak tiga

bank umum syariah yaitu Bank BRI Syariah, Bank

BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian in dilakukan

menggunaka metode purposive sampling. Kriteria

dalam pengambilan sampel Bank Umum Syariah

(BUS) tersebut memiliki laporan keuangan tahunan

(annual report) yang dipublikasi secara lengkap

pada periode 2019-2020. Dan pemilihan sampel

dilihat berdasarkan Bank Umum Syariah (BUS)

tersebut beroperasi sejak tahun 1992 hingga

sekarang, kemudian ketiga Bank Umum (BUS)

akan melakukan merger. Berdasarkan kriteria

sampling yang telah ditetapkan diatas, sampel yang

valid untuk diteliti dalam penelitian ini adalah

sebanyak tiga Bank Umum Syariah di Indonesia

(Afrinaldi, 2014)

Penghitungan kinerja keaungan perbankan

Page 7: DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)

Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini

17

syariah di indonesia ditinjau dari tiga indikator (1)

Pendidikna Individu (2) Penciptaan Keadilan, (3)

Pencapaian Kemaslahatan. Adapun tahapan dalam

pengukuran kinerja SMI yaitu: (a) menilai rasio

Kinerja Maqasid, (b) menentukan peringkat dari

bank syariah berdasarkan indikator Kinerja, (c)

menentukan index maqasid syariah (Afrianty,

2019)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Kinerja Maqasid Syariah Bank Syariah

Sharia Maqashid Indeks (SMI) diperoleh

dari total semua indikator kinerja dari ke tiga

tujuan maqashid syariah yaitu: (1) Tahfidz al

Fard (mendidik individu), (2) Iqamah al adl

(Menegakan keadilan), (3) Jabl al Maslahah

(Menciptakan Kemaslahatan) (Cakhyaneu,

2018). Kemudian rasio kinerja itulah yang akan

mengukur dan menentukan bagaimana bank

melaksanakan setiap tujuannya (Afrinaldi,

2014).

Berikut ini rasio kinerja maqasid syariah ketiga

bank syariah untuk setiap tujuannya:

(a) Tujuan pertama : mendidik Individu

(tahfidz al fard)

Tabel 2

Rasio Kinerja Maqasid Syariah Tujuan pertama

Bank Syariah di Indonesia Periode Juni 2019-

2020

Bank Rasio Kinerja Tujuan 1

R₁₁ R₂₁ R₃₁ R₄₁

BRIS 0 0,2504 0,2505 0,006

BNIS 0 0,377 0,4233 0,0197

BSM 0 0,292 0,297 0,01

Sumber: data diolah 2020

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat kita lihat

bahwa untuk rasio hibah pendidikan dan

pelatihan ditunjukan oleh R₁₁ dan R₃₁ yang

diperoleh dari biaya pendidikan karyawan,

biaya pelatihan karyawan dan total biaya

operasional. Maka dapat kita ketahui bahwa

Bank BNI Syariah memiliki rasio yang paling

tinggi dengan skor nilai 0,4233. Rasio ini

menunjukkan adanya alokasi dana pada

pengembangan karyawan. Tetapi pada program

pendidikan tidak disebutkan besaran dana yang

dialokasikan. Bank BRI Syariah dan Bank

Syariah Mandiri juga sudah mengalokasikan

dana untuk pendidikan individu. Perbankan

syariah di indonesia telah melakukan tujuan

pendikanan individu dengan baik, namun ada

beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi agar

rasio pendidikan individu akan dijalankan

secara konisten oleh bank umum syariah.

Rasio selanjutnya untuk penelitian dan

publisitas yang ditunjukan oleh R₂₁ dan R₄₁ yang

diperoleh dari biaya penelitian karyawan, biaya

publikasi dan total biaya operasional. Maka

dapat diketahui bahwa Bank 0,3967. Hal ini

menunjukan bahwa Bank BNI Syariah

memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai keberadaan perbankan syariah.

(b) Tujuan kedua: Penciptaan keadilan

(Iqomat al-adl)

Tabel 3

Page 8: DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)

Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini

18

Rasio Kinerja Maqasid Syariah Tujuan

Kedua Bank Syariah di Indonesia Periode

2019-2020.

Bank

Pencitpaan Keadilan

R₁₂ R₂₂ R₃₂

BRIS 0 0,3169 0

BNIS 0 0,2487 0

BSM 0 0,2868 0

Sumber: data diolah 2020

Menurut Mohammed (2008), tujuan

penciptaan keadilan terdiri dari tiga rasio namun

pada penelitian ini hanya menggunakan satu

rasio yaitu rasio fungsi distibusi yang diperoleh

melalui penyaluran pembiayaan dengan skim

mudharabah dan musyarakah (Aisah et al.,

2016). Hal ini dikarenakan untuk R₁₂ yang

merupakan rasio pertama tujuan ke-2 yaitu fair

return Bank Syariah yang ada di indonesia PER

belum diterapkan secara penuh dan belum ada

bank syariah yang melaporkan PER dalam

laporan keuangan tahunannya sehingga rasio ini

tidak dapat dihitung (Afrinaldi, 2014).

Rasio kedua tujuan kedua yang ditunjukkan

oleh R₂₂ yaitu rasio fungsi distibusi, rasio ini

dihitung dari rasio total pembiayaan dengan

skim bagi hasil (mudharabah dan musyarakah)

menunjukan bahwa Bank BRI Syariah memiliki

skor nilai paling tinggi dengan nilai 0,3169. Hal

ini menunjukkan bahwa pembiyaan yang

disalurkan oleh Bank BRI Syariah sebagian

besar banyak dilakukan dengan akad

mudharabah dan musyarakah. Dan Bank BRI

Syariah dianggap lebih dianggap lebih

mencerminkan keadilan, dikarenakan skim bagi

hasil juga mencerminkan hubungan kemitraaan

jangka panjang yang mengandalkan

kepercayaan.

(c) Tujuan Ketiga: Pencapaian

Kemaslahatan (Jaib al-maslahah).

Pencapaian kesejahteraan merupakan

tujuan maqasid syariah yang ketiga dimana

dapat melihat kemampuan bank syariah dalam

mewujudkan kesejahteraan para stakeholders.

Tujuan ini dapat diukur melalui tiga rasio yaitu

(i) rasio profitabilitas, (ii) rasio pendapatan

personal dan (iii) rasio investasi di sektor-sektor

riil. Tabel berikut adalah tabel rasio kinerja

menyajikan maqasid index ditinjau dari tujuan

Ketiga:

Tabel 4

Rasio Kinerja Maqasid Syariah Tujuan

Ketiga Bank Syariah di Indonesia Periode

2019-2020.

BUS Pencapaian Kemaslahatan

R₁₃ R₂₃ R₃₃

BRIS 0,088 0 0

BNIS 0,069 0 0

BSM 0,522 0 0

Sumber: data diolah 2020

Berdasarkan tabel 4 diatas pada rasio R₁₃ yang

merupakan rasio pertama tujuan ketiga hasil

perhitungan rasio kedua ini dihitung dari

pendapatan bersih terhadap total aset menunjukkan

bahwa Bank Syariah Mandiri memperoleh skor

nilai lebih tinggi yaitu 0,522. Namun dapat kita

ketahuai juga bahwa ketiga bank syariah sudah

Page 9: DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)

Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini

19

memliliki profitabilitas yang baik. Bank umum

syariah di indonesia pada umumnya sudah

menyalurkan dana zakat dan menginvestasikan

dana nasabah disektor riil. Namun disini Bank BRI

Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri

tidak mengungkapakan besaran zakat.

Indikator Kinerja Bank Syariah di Indonesia

Setelah diketahui hasil perhitungan rasio

kinerja maqasid syariah dari masing-masing Bank

Syariah, selanjutnya adalah menentukan peringkat

Kinerja maqasid syariah dari setiap Bank Syariah.

Berikut ini adalah indikator kinerja setiap Bank

Syariah berdasarkan tujuan-tujuan maqasid syariah

diantaranya adalah:

Tabel 5

Indikator Kinerja Maqasid Syariah

Tujuan 1-3 Bank Syariah di Indonesia

Periode Juni 2019-2020

BUS IK 1 IK 2 IK 3

BRIS 0,507 0,3169 0,088

BNIS 1,262 0,2487 0,069

BSM 0,599 0,2868 0,522

Sumber: Data diolah 2020

Berdasarkan tabel 5 diatas dapat kita lihat

bahwa Bank BNI Syariah memiliki indikator

kinerja paling tinggi maka dengan ini menunjukkan

bahwa Bank BNI Syariah merancang program-

program pendidikan, pelatihan, penelitian dan

publisitas dengan nilai-nilai moral sehingga mereka

mampu berperan dalam mengembangkan

pengetahuan masyarakat serta mampu

meningkatkan keahlian karyawan.

Pada tujuan kedua menunjukkan bahwa Bank

BRI Syaria memiliki nilai lebih tinggi daripada

kedua bank lainnya, maka dengan ini Bank BRI

Syariah menunjukkan bahwa mereka melakukan

transaksi bagi secara adil dalam transaksi bagi hasil

yang berakibat pada tidak menzolimi sesama atau

tidak merugikan nasabah.

Tujuan ketiga yaitu kemaslahatan, dapat kita

lihat pada tabel 5 diatas bahwasanya Bank Syariah

Mandiri memiliki indikator tertinggi. Dengan

indikator kinerja tujuan ketiga ini menunjukkan

bahwa Bank Syariah di Indonesia mampu

mewujudkan kemaslahatan yang tidak hanya

dimiliki oleh karyawannya, tetapi berdampak pada

semua golongan yang mampu mingkatkan

kemaslahatan masyarakat.

Sharia Maqasid Index (SMI) di Indonesia

Sharia maqasid index (SMI) merupakan total dari

semua indikator kinerja maqasid syariah Bank

Syariah untuk ketiga tujuan yaitu (1) Pendidikan

Individu (2) Penciptaan Keadilan, (3) Pencapaian

Kemaslahatan. Berikut merupakan tabel yang

menunjukkan nilai sharia maqasid index (SMI)

pada Bank Syariah di Indonesia periode Juni 2019-

2020 :

Tabel 6

Sharia Maqasid Index (SMI) Bank Syariah di

Indonesia Periode Juni 2019-2020

Bank SMI Peringkat

BRIS 0,912 3

BNIS 1,579 1

BSM 1,408 2

Page 10: DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)

Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini

20

Sumber: Data Diolah 2020

Berdasarkan tabel 8 diatas dapat kita lihat bahwa

Bank BNI Syariah memiliki skor sharia maqasid

index (SMI) tertinggi dibandingkan dengan Bank

BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Secara

umum, perbankan syariah di Indonesia telah

mengaktualisasikan ketiga tujuan syariah secara

optimal, sehingga ke depannya pencapaian yang

baik ini perlu ditingkatkan.

Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

dampak Covid-19 terhadap kinerja keuangan

perbakan syariah di Indonesia meggunakan

pendekatan sharia maqasid index (SMI) Pada

tiga bank umum syariah (BUS) yaitu Bank BRI

Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Syariah

Mandiri dan dapat kita lihat berdasarkan hasil

penelitian diatas.

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja

Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia

Tahun 2019-2020.

Dampak dari pandemi covid-19 sangatlah

besar bagi beberapa sektor dan salah satunya

sektor perbankan syariah di indonesia. Salah

satu Dampak yang rasakan oleh perbankan

syariah di indonesia yaitu aktivitas bisnis yang

mana mempengaruhi kinerja dari keuangan

perbankan dan disini sektor perbankan harus

mampu bertahan ditengah pandemi dengan

mengubah serta memperbaiki strategi dan juga

membuat inovasi baru dalam menghadapi

tantangan ditengah hiruk-piruk permasalahan

pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

Pertama, Covid-19 memberikan dampak

terhadap aktivitas bisnis Perbankan Syariah di

Indonesia dimana perbankan syariah merupakan

perantara keuangan yang mempertemukan antara

orang yang mempunyai kelebihan dana dengan

orang yang tidak mempunyai dana kemudian

dituntut untuk dapat berinteraksi dengan banyak

orang. Sehingga berbagai kebijakan dikeluarkan

perbankan salah satunya memberikan keringanan

kepada pelaku Usaha UMKM dan Non UMKM

berdasarkan penerbitan POJK

No.11/POJK.03/2020. Kebijakan Bank Umum

Syariah yaitu memberikan relaksasi kepada

nasabah terhadap fasilitas pembiayaan seperti

melalui penundaan pembayaran serta pemberian

keringanan margin (bagi hasil) yang kurun waktu

dan syaratnya disesuaikan dengan sektor ekonomi,

kriteria, dan kondisi nasabah dengan mengacu pada

POJK (Jefik Zulfikar, 2020). Dan kebijakan yang

dikeluarkan merupakan strategi perbankan untuk

bertahan dimasa pandemi.

Kemudian adapun tantangan Perbankan Syariah

dalam memperbaiki aktivitas bisnisnya dengan

merubah pola bisnis menjadi layanan bank berbasis

digital pada sisi penghimpunan dana dan

pembiayaan. Mengurai pembayaran secara Non

Performing Finanacing (NPF). Dan mencari

alternatif pasarbaru, khususnya pasar yang tidak

terdampak signifikan dari sisi ekonomi oleh

pandemi COVID-19 (Tahliani, 2020).

Kedua, berdasarkan hasil penelitian diatas dapat

Page 11: DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)

Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini

21

kita lihat bahwa kinerja keuangan perbankan

syariah di indonesia yang diperhitungan

menggunakan pendekatan sharia maqasid index

(SMI) pada masa pandemi Covid-19 menunjukkan

bahwa kinerja keuangan sudah mencapai

tujuannya, namun belum sepenuhnya dari ketiga

bank umum syariah tersebut telah menerapkan

program-program yang ada pada tujuan syariah.

Pada Bank Umum Syariah (BUS) Bank BRI

mendapatkan skor nilai paling rendah dari ketiga

Bank Umum Syariah (BUS) lainnya, artinya Bank

Umum Syariah (BUS) sudah berupaya

melaksanakan tujuannya namun masih harus

memaksimalkan setiap tujuan syariah secara

optimal. Bank Umum Syariah (BUS) tidak

mengalami dampak Covid-19 secara signifikan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk dapat melihat

dampak pandemi covid-19 terhadap kinerja

keuangan perbankan syariah di Indonesia

menggunakan pendekatan sharia maqasid index

(SMI) ditinjau dari ketiga tujuan yaitu (i) Tahdzib

al-Fard (pendidikan bagi individu), (ii) Iqamah al-

‘Adl (menegakkan keadilan), dan (iii) Jalb al-

Maslahah (menciptakan kesejahteraan). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Bank BNI

Syariah memiliki skor sharia maqasid index (SMI)

tertinggi dibandingkan dengan Bank BRI Syariah

dan Bank Syariah Mandiri. Hal ini menunjukkan

bahwa kinerja keuangan pada Bank BNI Syariah

memiliki tingkat kinerja yang terbaik selama

pengamatan 2019-2020. Dengan nilai 1,579. Secara

umum, perbankan syariah di Indonesia telah

mengaktualisasikan ketiga tujuan syariah secara

optimal, sehingga ke depannya pencapaian yang

baik ini perlu ditingkatkan. Namun, perlu

memperhatikan kembali kinerja berdasarkan

maqasid index ditahun berikutnya.

Saran

Diharhapkan Bank umum syariah di indonesia

dapat meningkatkan tujuan pendidikan individu

agar sesuai dengan tujuan maqasid index.

Analisis sharia maqasid index pada indikator

kinerja kedua (tujuan penciptaan keadilan)

sebaiknya mengukapkan ketiga rasio secara

jelas berikut rasio fair returns, cheap products

and services dan elimination injustice.

Penelitian berikutkanya sebaiknya menambah

jumlah sampel penelitian sehingga dapat

mempresentasikan industri perbankan syariah

secara nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianty, N. (2019). Analisis Kinerja Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (Bprs) Di

Provinsi Bengkulu Dengan Pendekatan

Sharia Maqasid Index (Smi). Jurnal Baabu

Al-Imi Ekonomi Dan Perbankan Syariah,

4(2), 208.

Afrinaldi. (2014). Analisa Kinerja Perbankan

Syariah Indonesia Ditinjau Dari Maqasid

Syariah : Pendekatan Syariah Maqasid

Index ( SMI ) Dan Profitabilitas Bank

Page 12: DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)

Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini

22

Syariah. Islamic Economic & Finance

(IEF) Universitas Trisakti, 24(1), 3.

Aisah, N., Puspitasari, N., & Mufidah, A.

(2016). Analisis Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah di Indonesia dengan

Pendekatan Sharia Maqashid Index (

Analysis of The Financial Performance of

Islamic Banking in Indonesia with Sharia

Maqashid Index Approach ). Artikel Ilmiah

Mahasiswa 2016, 3.

Amalia, R. (2020). Bagaimanakah Kinerja Bank

Umum Syariah di Indonesia?: Penilaian

dengan Sharia Maqashid Index (SMI).

Jurnal Ilmu Perbankan Dan Keuangan

Syariah, 2(1), 46–69.

https://doi.org/10.24239/jipsya.v2i1.22.46

-69

Anto, A., & Firmansyah, M. A. (2019).

manajemen bank syariah. In Buku

Manajemen Bank Syariah (Issue

September, pp. 23–24).

Cakhyaneu, A. (2018). Pengukuran Kinerja

Bank Umum Syariah Di Indonesia

Berdasarkan Sharia Maqashid Index (Smi).

Amwaluna: Jurnal Ekonomi Dan

Keuangan Syariah, 2(2), 160.

https://doi.org/10.29313/amwaluna.v2i2.3

753

Dr. Prof. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi (Mix

Method). 404.

Fahmi Irham. (2011). Analisis Kinerja

Keuangan, Panduan bagi Akademisi,

Manajer.

Hariyati, S. (2015). Persepsi Masyarakat

Terhadap Pembangunan Jembatan

Mahkota II di Kota Samarinda. Ejournal

Ilmu Pemerintahan, 3, 12.

Jefik Zulfikar. (2020). Peran Bank Syariah

Mandiri ( Bsm ). 5(2), 143.

Musolli, M. (2018). Maqasid Syariah: Kajian

Teoritis dan Aplikatif Pada Isu-Isu

Kontemporer. AT-TURAS: Jurnal Studi

Keislaman, 5(1), 62.

https://doi.org/10.33650/at-turas.v5i1.324

Mustafa Omar Mohammed, D. A. R. and F. M.

T. (2008). The Performance Measures of

Islamic Banking Based on the Maqasid

Framework. IIUM International

Accounting Conference (INTAC IV), 3–4.

Mutia, E., & Musfirah, N. (2017). Pendekatan

Maqashid Shariah Index Sebagai

Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah Di

Asia Tenggara. Jurnal Akuntansi Dan

Keuangan Indonesia, 14(2), 185.

https://doi.org/10.21002/jaki.2017.10

Nasution, D. A. D., Erlina, E., & Muda, I.

(2020). Dampak Pandemi COVID-19

terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal

Benefita, 5(2), 212.

https://doi.org/10.22216/jbe.v5i2.5313

Ningsih, M. R., & Mahfudz, M. S. (2020).

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap

Manajemen Industri Perbankan Syariah:

Analisis Komparatif. Point, 2(1), 2–3.

https://doi.org/10.46918/point.v2i1.576

Page 13: DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)

Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini

23

Novilia Aisah. (2016). Analisis Kinerja

Keuangan Perbakan Syariah di Indonesia

Dengan Pendekatan Sharia Maqasid Index.

In skripsi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 2020.

“Laporan Publikasi Perbankan”.

"https://cfs.ojk.go.id/cfs. (n.d.).

Putri Diesy Fitriani. (2020). Analisis

Komparatif Kinerja Keuangan Bank

Umum Syariah Pada Masa Pandemi

Covid-19. Jurnal Ilmu Akuntansi Dan

Bisnis Syariah, 2(2), 114.

Rosanti, R. A. (2019). Telaah Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Dengan Pendekatan

Sharia Maqashid Index Di Indonesia.

Prosiding Seminar Nasional & Call For

…, 10, 85.

http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php

/sncp/article/view/1996

Silpa Hanoatubun. (2020). Dampak Covid-19

Terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal

of Education, Psychology and Counseling,

2(1), 147.

https://doi.org/10.22216/jbe.v5i2.5313

Syafii, M., Sanrego, Y. D., & Taufiq, M. (2012).

An Analysis of Islamic Banking

Performance: Maqashid Index

Implementation in Indonesia and Jordania.

Journal of Islamic Finance, 1(1), 13–14.

Syofyan, A. (2017). Analisis Kinerja Bank

Syariah dengan Metode Indeks Maqasid

Syariah di Indonesia. Al-Masraf : Jurnal

Lembaga Keuangan Dan Perbankan, 2(2),

147.

https://journal.febi.uinib.ac.id/index.php/a

lmasraf/article/view/113

Tahliani, H. (2020). Tantangan Perbankan

Syariah dalam Menghadapi Pandemi

Covid-19. Madani Syari’ah, 3(2), 101.

https://stai-binamadani.e-

journal.id/Madanisyariah/article/view/205

Yenti Sumarni. (2020). Pandemi Covid-19:

Tantangan Ekonomi Dan Bisnis. Jurnal

Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 6(2),

47.

Page 14: DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN …

JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU

Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348

Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan

Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)

Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini

1