Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Dampak COVID-19
Terhadap Perekonomian Jawa Barat
Herawanto
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat
Bandung, 13 Mei 2020
www.yourwebsite.com
List PERKEMBANGAN EKONOMI JAWA BARAT
SEJAK COVID-19Perkembangan Kasus COVID-19
CONTENTS:
1
2
3
Pasca COVID-19 di Jawa Barat : A New Habits?
Dampak COVID-19 terhadap Perekonomian Jawa Barat
4
Perkembangan Makroekonomi Jawa Barat
1. PERKEMBANGAN KASUS COVID - 19
3
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19 GLOBAL
• COVID-19 telah ditetapkan WHO sebagai global pandemic.
• Hingga saat ini, COVID-19 telah menyebar ke 211 negara dengan fatality rate mencapai 5,4%.
• Negara dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi adalah Amerika Serikat, United Kingdom, Italia, Spanyol dan
France.
4BANK INDONESIA
Sumber : covid19.who.int, update (11 Mei 2020)
“Kill the virus, but not the economy…”
Negara Confirmed Death Recovered
World 4,013,728 278,993 1,521,879
Indonesia14,265
991 2,881
US1,271,645
76,916 260,280
Spain 224,390 26,621 177,846
Italy 219,070 30,560 106,587
France 137,073 26,338 56,724
Germany 169,575 7,417 103,300
United Kingdom 219,187 31,855 2,787
Turkey 138,657 3,700 95,780
Iran109,286
6,685 87,422
China 84,450 4,643 78,144
Russia221,344 1900 39,801
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19 JAWA BARAT
5BANK INDONESIASumber : https://pikobar.jabarprov.go.id/ , update 11 Mei 2020“Kill the virus, but not the economy…”
Penerapan PSBB di wilayah Jabar :
1. Kota Bogor
2. Kab. Bogor
3. Kota Bekasi
4. Kab. Bekasi
5. Kota Depok
6. Kota Bandung
7. Kota Cimahi
8. Kab. Bandung
9. Kab. Bandung Barat
10. Kota Cimahi
11. Kab. Sumedang
12. Provinsi Jawa Barat
Bodebek
Mulai 15 April – 12
Mei 2020
Bandung Raya
Mulai 22 April 2020
– 5 Mei 2020 -
Seluruh Kab/Kota
Mulai 6 Mei 2020
Peta Persebaran Kasus COVID-19 di Jawa Barat
2. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI JAWA BARAT
6
7
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN JAWA BARAT 2020
5,07%5,39% 5,67% 5,15% 4,11%
I’19 r) II’19 r) III’19 r) IV’19 2019
Source
of
Growth
Konsumsi RT, PMTB,
industri,
perdagangan, transp,
infokom & konstruksi
Konsumsi pemerintah,
konsumsi RT, perdagangan,
pertanian, jasa
pemerintahan, infokom,
akomodasi & mamin,
Konsumsi
peemrintah, ekspor
dan industri
pengolahan
Konsumsi pemerintah,
konsumsi RT, PMTB,
perdagangan,
konstruksi, infokom,
jasa keuangan
Konsumsi pemerintah,
konsumsi RT, perdagangan,
infokom, transp.,
pertanian,
• Ekonomi Jawa Barat tw I 2020 melambat menjadi sebesar 2,73% (yoy), terendah sejak tahun 2011. Dari sisi permintaan, hal ini disebabkanperlambatan pada seluruh komponen seiring dengan menurunnya permintaan global dan domestik sebagai dampak COVID-19.
• Dari sisi lapangan usaha, perlambatan juga terjadi pada hampir seluruh sektor, kecuali sektor konstruksi yang masih terpantau stabil padatriwulan I 2020 seiring dengan masih berlanjutnya proyek infrastruktur di Jawa Barat seperti Tol Cisumdawu dan Pelabuhan Patimban.
• Perlambatan pada konsumsi rumah tangga seiring dengan penurunan daya beli masyarakat akibat kebijakan social distancing yangmempengaruhi aktivitas dunia usaha sehingga berdampak pada penurunan pendapatan.
• Perlambatan kinerja industri pengolahan didorong oleh penurunan permintaan ekspor seiring dengan kondisi ekonomi negara mitra dagangyang melambat. Hal ini juga dipengaruhi oleh melambatnya investasi fisik karena menurunnya kepercayaan investor akibat tingginyaketidakpastian ekonomi global pada periode COVID-19.
2,73%
I’20
Konsumsi RT, sektor
informasi &
komunikasi
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN JAWA BARAT 2020
8“Kill the virus, but not the economy…”
• Perlambatan ekonomi pada triwulan I 2020 disebabkan oleh perlambatan seluruh komponen pengeluaran dan komponen lapangan usaha,
kecuali sektor konstruksi yang masih terpantau stabil.
Dari Sisi PengeluaranPertumbuhan Ekonomi Jawa Barat
PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I 2020 MELAMBAT
10
Sumber: Bank Indonesia, PLN (diolah)
Konsumsi rumah tangga tumbuh 3,04% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,12% (yoy)
dan lebih rendah dibanding perkiraan. Melambatnya konsumsi RT pada triwulan I 2020 disebabkan oleh daya beli
masyarakat yang cenderung menurun seiring dengan perlambatan kinerja lapangan usaha utama terkait
kebijakan social distancing untuk mencegah penyebarluasan COVID-19.
Investasi tumbuh sebesar 0,71% (yoy), melambat dibandingkan triwulan IV 2019 yang tumbuh sebesar 4,13%
(yoy). Perlambatan disebabkan oleh menurunnya investasi fisik, terutama barang modal seiring dengan
berkurangnya kepercayaan investor akibat ketidakpastian global dan terganggunya rantai produksi sebagai
dampak COVID-19.I
Konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 4,33% (yoy) atau melambat dari triwulan IV 2019 sebesar 5,13%
(yoy). Hal tersebut diakibatkan realisasi anggaran Pemprov Jabar yang baru mencapai 4,65% sampai
dengan triwulan I 2020, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.
PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I 2020 MELAMBAT
11
Sumber: Bank Indonesia, PLN (diolah)
Pertumbuhan ekspor pada triwulan I 2020 terkontraksi sebesar -2,50% (yoy) dibandingkan triwulan IV 2020
sebesar 1,71% (yoy). Hal ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi global yang masih terus melambat sehingga
berdampak pada volume perdagangan dunia yang menurun.
Impor LN mengalami kontraksi sebesar -4,89% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan IV
2019 sebesar -2,80% (yoy). Kondisi tersebut disebabkan oleh menurunnya impor bahan baku dan barang
modal dari China sebagai pemasok utama industri di Jawa Barat.M
INVESTASI JAWA BARAT TRIWULAN I 2020 MENURUN
• Terdapat 11 proyek investasi multiyear yang sedang on-going di Jawa Barat dan diperkirakan dapat menahan perlambatan investasi yang lebih dalam di Jawa
Barat, khususnya pada tahun 2020.
12“Kill the virus, but not the economy…”
Dari Sisi Lapangan UsahaPertumbuhan Ekonomi Jawa Barat
INDUSTRI PENGOLAHAN TUMBUH MELAMBAT
14“Kill the virus, but not the economy…”
Kinerja industri pengolahan tumbuh melambat sebesar 1,58% (yoy), lebih rendah
dibandingkan triwulan IV 2019 sebesar 2,08% (yoy) seiring dengan penurunan
permintaan ekspor menyusul tren perlambatan ekonomi dunia, khususnya negara
mitra dagang utama seperti AS, Jepang, ASEAN, dan China.INDUSTRI
PENGOLAHAN
Kinerja sektor perdagangan tumbuh sebesar 0,15% (yoy), melambat sangat dalam
dibandingkan triwulan IV 2019. Hal ini disebabkan oleh daya beli masyarakat
cenderung menurun serta terbatasnya aktivitas kegiatan masyarakat. Hal ini juga
terkonfirmasi dari penurunan penjualan mobil pada triwulan I 2020.PERDAGANGAN
Pertumbuhan LU pertanian terkontraksi sebesar -10,92% disebabkan oleh
pergeseran periode tanam sebagai dampak lanjutan anomali cuaca pada 2019
sehingga periode panen akan terjadi pada tw II 2020. Selain itu, tinginya curah
hujan pada awal tahun menyebabkan kurang optimalnya hasil produksi
hortikultura dan terjadinya banjir di beberapa wilayah sehingga terjadi gagal
panen.
PERTANIAN
Pertumbuhan LU konstruksi terpantau stabil pada triwulan I 2020 sebesar 5,31%
(yoy). Hal ini didorong oleh masih terus berlanjutnya proyek infrastruktur
khususnya PSN di Jawa Barat seperti Tol Cisumdawu dan Pelabuhan Patimban.KONSTRUKSI
Jawa BaratPerkembangan Inflasi
INFLASI JAWA BARAT APRIL 2020 TERCATAT LEBIH RENDAH
16“Kill the virus, but not the economy…”
3.77
2.6
7
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I Apr
2015 2016 2017 2018 2019 2020
% (YOY)
KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI/DEFLASI JAWA BARAT
PERKEMBANGAN INFLASI JAWA BARAT VS NASIONAL (YOY)PERKEMBANGAN INFLASI TERKINI
• Pada April 2020, Jawa Barat mengalami inflasi sebesar 0,13% (mtm) atau 3,77% (yoy). Level inflasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan
nasional yang mengalami inflasi sebesar 2,67% (yoy). Inflasi bulanan Jawa Barat pada April 2020 disumbang oleh komoditas bawang
merah, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, gula pasir dan cat tembok.
Stimulus Kebijakan Pemerintah Dan Otoritas
“Kill the virus, but not the economy…” 18
STIMULIS FISKAL UNTUK MEMITIGASI DAMPAK COVID - 19
• Melengkapi stimulus fiskal jilid I dan jilid II, Pemerintah mengeluarkan stimulus fiskal jilid III dengan total intensif diprakirakan sebesar Rp 430,4
triliun yang difokuskan untuk sektor kesehatan, jarring pengaman sosial dan dukungan bagi industri.
18
Sumber : Kementerian Keuangan, diolah Sumber : Kementerian Keuangan, diolah
“Kill the virus, but not the economy…”
“Kill the virus, but not the economy…” 19
PENGUATAN BAURAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA UNTUK MITIGASI DAMPAK COVID - 19
19“Kill the virus, but not the economy…”
“Kill the virus, but not the economy…” 20
KOORDINASI KEBIJAKAN UNTUK MITIGASI DAMPAK COVID – 19
20“Kill the virus, but not the economy…”
“Kill the virus, but not the economy…” 2121
KEBIJAKAN OJK
Sumber: Perkembangan Sektor Jasa keuangan Di tengah Pandemi COVID-19, OJK 6 April 2020
“Kill the virus, but not the economy…”
“Kill the virus, but not the economy…” 2222
KEBIJAKAN OJK
KETENTUAN
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
11/POJK.03/2020 TENTANG STIMULUS PEREKONOMIAN
NASIONAL SEBAGAI KEBIJAKAN COUNTERCYCLICAL
DAMPAK PENYEBARAN CORONAVIRUS DISEASE 2019
(POJK STIMULUS DAMPAK COVID-19)
Debitur yang terkena dampak penyebaran COVID-19
termasuk debitur UMKM adalah debitur yang mengalami
kesulitan untuk memenuhi kewajiban pada Bank karena
debitur atau usaha debitur terdampak dari penyebaran
COVID-19 baik secara langsung ataupun tidak langsung pada
sektor ekonomi antara lain pariwisata, transportasi,
perhotelan, perdagangan, pengolahan, pertanian, dan
pertambangan.
SASARAN
Sumber: HIMBARA
CARA RESTRUKTURISASI
Cara restrukturisasi kredit/pembiayaan dilakukan
sebagaimana diatur dalam peraturan OJK mengenai
penilaian kualitas aset, antara lain dengan cara:
1) penurunan suku bunga;
2) perpanjangan jangka waktu;
3) pengurangan tunggakan pokok;
4) pengurangan tunggakan bunga;
5) penambahan fasilitas kredit/pembiayaan; dan/atau
6) konversi kredit/pembiayaan menjadi Penyertaan Modal
Sementara.
Ket: Berlaku 1 tahun
Sumber: Peraturan OJK, disarikan
“Kill the virus, but not the economy…”
Sumber : OJK
Pemanfaatan Relaksasi Pajak Pusat dan Daerah di Jawa Barat
23“Kill the virus, but not the economy…”
Beberapa stimulus/insentif telah dilakukan pemerintah pusat terkait dengan pajak, juga dilakukan oleh pemerintah provinsi, kota dan kabupaten sesuai dengan
kewenangannya untuk menanggapi dampak COVID-19. Insentif fiskal yang diberikan utamanya terkait dengan sektor industri, sektor pariwisata (termasuk hotel
dan restoran), pajak penghasilan serta pajak kendaraan untuk menjaga daya beli masyarakat.
INSENTIF FISKAL
Tenaga kerja khususnya pada
sektor industri menyambut
positif relaksasi PPh 21
selama periode pandemi.
Sebagian pelaku usaha,
khususya industri sudah
memanfaatkan pembebasan
bea masuk impor. Namun
demikian, beberapa perusahaan
menyatakan belum memahani
secara teknis prosesnya dan
sebagian menyatakan kebijakan
ini belum dapat secara optimal
dimanfaatkan karena proses
impor yang terkendala akibat
pandemi.
Beberapa pelaku usaha di
Jawa Barat sudah
memanfaatkan relaksasi PPh
25 Badan
Adanya relaksasi pajak hotel
dan restoran oleh pemerintah
kota dan kabupaten di Jawa
Barat. Sebagai contoh: Peraturan
Wali Kota Bogor No.20/2020
bagi pajak restoran, hotel,
hiburan, dan parkir yang
diterbitkan itu sebagai stimulus
atau keringanan bagi dunia
usaha terutama restoran, hotel,
hiburan, dan parkir hingga 30
Juni 2020.
Adanya relaksasi pajak
kendaraan bermotor oleh
Pemprov Jawa Barat melalui
program Triple Untung, yaitu
pembebasan denda pajak
kendaraan bermotor,
pembebasan pokok & denda
BBNKB II, pembebasan tarif
progresif poko tunggakan balik
nama sampai dengan 31 Mei
2020.
Perkembangan Social Safety Net di Jawa Barat
Terdapat 9 sumber bantuan sosial yang bisa diperoleh masyarakat
Jawa Barat di tengah pandemi Covid-19. Sebagian besar bansos
berasal dari Pmemerintah Pusat seperti PKH dan Program Sembako.
Jumlah keluarga penerima manfaat dan nominal KPH meningkat dalam
rangka social safety net.
24“Kill the virus, but not the economy…” Sumber: Dinsos Jawa Barat
Besaran Manfaat PKH
Perluasan PKH
1. PKH
Perkembangan Social Safety Net di Jawa Barat
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah bansos yang penyalurannya secara non tunai dan hanya dapat ditukarkan dengan bahan pangan sesuai
kebutuhan di e-Warong. Bahan pangan yang dapat ditukarkan antara lain sumber karbohidrat, sumber protein dan sumber vitamin. Saat ini, penyaluran
BPNT di Jawa Barat telah dilakukan oleh 4 bank Pemerintah yaitu BNI, BRI, Mandiri dan BTN.
25“Kill the virus, but not the economy…” Sumber: Dinsos Jawa Barat
Mekanisme bansos Bentuk Bantuan dan Besaran Manfaat
2. BPNT
Bansos Non Tunai di Jawa Barat dilakukan oleh 4 Bank Pemerintah dengan pembagian sebagai berikut:
a. BNI : Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya,
Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab. Sukabumi, Kab. Karawang, Kab. Indramayu, Kab. Cirebon, Kab Garut, Kab.
Purwakarta, Kab. Kuningan, Kab. Bekasi, Kab. Bogor (19 Daerah)
b. BRI : Kab. Subang, Kab. Majalengka, Kab. Sumedang, Kab. Tasikmalaya, Kab. Pangandaran, Kab. Cianjur, Kota Banjar (7
Daerah)
c. Mandiri : Kab. Ciamis (1 Daerah)
d. BTN : Kota Cirebon (1 Daerah)
Perkembangan Social Safety Net di Jawa Barat
Bansos sembako Presiden merupakan bansos yang berasal secara langsung dari Presiden dan hanya berlaku di wilayah Bogor, Depok dan Bekasi
(Bodebek) yang merupakan daerah epicentrum COVID-19. Bantuan sembako Presiden akan diberikan selama 3 bulan (Mei, Juni dan Juli).
26“Kill the virus, but not the economy…” Sumber: Dinsos Jawa Barat
Kuota dan Realisasi Bansos Sembako Bentuk Bantuan dan Besaran Manfaat
3. Sembako
Presiden
Perkembangan Suku Bunga Perbankan di Jawa Barat
27“Kill the virus, but not the economy…”
PERKEMBANGAN BI7DRRR
INSENTIF MONETER
Kebijakan moneter akomodatif melalui penurunan suku bunga acuan BI7DRRR diikuti dengan trend penurunan suku bunga perbankan di
Jawa Barat.
4,00%
4,50%
5,00%
5,50%
6,00%
6,50%
17 J
an
ua
ri 2
01
9
21 F
ebru
ari 2
01
9
21 M
are
t 20
19
25-A
pr-
19
16 M
ei 2
01
9
20 J
un
i 2
019
18 J
uli
20
19
22 A
gustu
s 2
01
9
19-S
ep-1
9
24 O
kto
be
r 2
01
9
21 N
ope
mbe
r 2
019
19 D
ese
mbe
r 20
19
23 J
an
ua
ri 2
02
0
20 F
ebru
ari 2
020
19 M
are
t 20
20
14-A
pr-
20
PERKEMBANGAN SUKU BUNGA KREDIT DI JAWA BARAT
Perkembangan Restrukturisasi Kredit di Jawa Barat
28“Kill the virus, but not the economy…”
Perkembangan Restrukturisasi Kredit Pada Debitur terdampak COVID-19
Restrukturisasi kredit debitur berdasarkan Peraturan OJK Nomor 11 Tahun 2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical
Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Sebanyak 39,71% debitur terdampak telah memanfaatkan fasilitas restrukturisasi kredit baik di
perbankan maupun lembaga keuanan non bank.
452,560 34,505,947 145,390 12,501,901 32.13% 36.23%
220,760 9,072,535 121,967 4,133,324 55.25% 45.56%
673,320 43,578,482 267,357 16,635,225 39.71% 38.17%Outstanding dalam juta rupiah
Total (I + II)
I. Perbankan Jawa Barat
II. Lembaga Pembiayaan Jawa Barat
Jumlah
Debitur
Outstanding
Kredit/Pembiayaan
Oustanding
Restru/
No
Kredit/Pembiayaan Terdampak
COVID-19 Lembaga Jasa Keuangan
Jumlah
Debitur
Outstanding
Kredit/Pembiayaan
Kredit/Pembiayaan Restrukturisasi %
Debitur Restru/
Terdampak
Sumber: OJK Jawa Barat
Penggunaan QRIS di Jawa Barat berkembang pesat
Di tengah kondisi pandemi COVID-19, inovasi terhadap instrument pembayaran menggunakan QRIS sangat diperlukan utnuk mengurangi intensitas
penggunaan uang kartal. Di Jawa Barat, implementasi QRIS berkembang pesat yang tercermin dari penggunaan QRIS oleh merchant/ pedagang paling
banyak di antara provinsi lain di Jawa.
29“Kill the virus, but not the economy…”
3. DAMPAK COVID-19 TERHADAP INDUSTRI JAWA BARAT
30“Kill the virus, but not the economy…”
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Terdampak COVID-19
COVID-19 mengganggu aktivitas produksi sector usaha, sehingga banyak pekerja/buruh yang dirumahkan atau terkena putus kontrak (PHK). Sektor yangterdampak paling besar adalah industry tekstil dan produk tekstil (TPT), akomodasi/restaurant, industri manufaktur, pariwisata dan industri perdagangan.
% PEKERJA TERDAMPAK COVID BY GENDER
PERKEMBANGAN PERKERJA TERDAMPAK COVID-19
44%56%PEKERJA/BURUH PEREMPUAN PEKERJA/BURUH LAKI-LAKI
PERKEMBANGAN PERKERJA TERDAMPAK COVID-19 PER INDUSTRI
5 SEKTOR INDUSTRI TERBESAR YANG TERDAMPAK
TPT AKOMODASI/RESTAURAN
MANUFAKTUR* PARIWISATA PERDAGANGAN
*manufaktur: pembuatan boneka, industri mainan anak Sumber: disnaker jawa barat, update 20 april 2020
4
Update per 5 mei 2020
Jumlah PHK: 14.029 org
Jumlah dirumahkan: 61.084 org
31
Dampak Covid-19 Menyebabkan Perubahan Alokasi Anggaran
Kebijakan penanganan COVID-19 oleh Pemprov Jabar meliputi (1) Penanganan Kesehatan, (2) Penyediaan Social Safety Net, serta (3) Operasional Gusus Tugas.
Realisasi belanja untuk penanganan COVID-19 tersebut utamanya berasal dari pos belanja tidak terduga, sementara sisanya berasal dari belanja bansos, hibah dan
bantuan keuangan. Selain memberi bantuan untuk penanganan kesehatan dan bantuan sosial bagi masyarakat, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan bagi
UMKM dan ekraf.
32“Kill the virus, but not the economy…”
Pengananan Kesehatan
Rp 957,76 miliar
Digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
1. APD untuk RS, Labkesda Provinsi &
Labkesda Kab/kota, Pemakaman dan
Bandara
2. Penyiapan Ruang Isolasi di 50 titik
3. Penyediaan Tempat Transit Tenaga
Kesehatan
4. Kebutuhan Peralatan Kesehatan
5. Penyiapan anggaran untuk tanggap
bencana dan pemulihan pasiean pasca
COVID-19
Penyediaan Social Safety Net
Rp 4,95 triliun
• Digunakan untuk bantuan tunai dan
bantuan non-tunai yang meliputi bantuan
untuk keluarga yang anggotanya terkenda
ODP, PDP dan Positif Covid-19 dan
persiapan kebutuhan pangan di wilayah
yang akan di karantina.
• Bantuan sosial akan diberikan selama 4
bulan mulai dari April 2020.
Operasional Gugus Tugas
Rp 20 miliar
• Operasional setiap divisi pada satuan
gugus tugas penanganan Covid-19.
KESIMPULAN: Alokasi anggaran Pemprov Jabar untuk penanganan COVID-19 adalah sebesar Rp 5,93 Triliun
Sumber: BPKAD Jawa Barat
Dampak COVID-19 Menyebabkan Penurunan Pendapatan Daerah Jawa Barat
Penerimaan PAD berupa pajak merupakan komponen pendapatan terbesar pada struktur APBD Pemprov Jabar. Pendapatan Pemprov Jawa Barat tahun 2020 diperkirakan lebih rendah
dari tahun-tahun sebelumnya seiring dengan adanya insentif relaksasi pajak bagi sektor terdampak COVID-19, seperti pajak kendaraan, pajak industri, pajak perhotelan dan pariwisata.
Selain itu, pemotongan transfer keuangan dan dana desa dari Pemerintah Pusat seiring dengan refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19 berpotensi menurunkan pendapatan
Pemprov Jabar tahun 2020. Hal ini seiring dengan ketergantungan Jawa Barat terhadap bantuan dana dari Pemerintah Pusat yang masih tinggi.
33“Kill the virus, but not the economy…”
Pangsa Pendapatan Daerah Target pendapatan Pemerintah Daerah Prov. Jabar disesuaikan
dari Rp 41,5 T menjadi Rp 36,9 T
PAD Provinsi meliputi pajak (PKB, BBNKB, PBBKB, pajak air
permukaan dan pajak rokok), retribusi dan penerimaan lainnya.
Pada tahun 2020, penerimaan dari komponen pajak
diperkirakan menurun akibat kemampuan bayar masyarakat
yang melemah seiring dengan menurunnya income sebagai
dampak COVID-19.
Pemda Jabar memberikan insentif program Triple Untung yang
terdiri dari : bebas denda PKB, bebas BBNKB II, bebas tarif
progresif pokok tunggakan (untuk BBNKB II menjadi 1,75%)
Transfer Keuangan dan Dana Desa (TKDD) Tahun 2020
71,6063,53
TKDD
TKDD 2020
TKDD-P 2020 TKDD meliputi dana perimbangan
(DAU, DAK, DBH) serta DID dan
Dana Desa yang ditransfer ke
seluruh kabupaten/kota di Jawa
Barat.
TKDD ke Jawa Barat mengalami
penurunan alokasi sesuai dengan
PMK/No.35/2020 tentang
penyesuaian TKDD untuk
penanganan COVID-19.
Secara total, penurunan TKDD ke
Jawa Barat sebesar Rp 8,07 T.
Perubahan Target Pendapatan Jawa Barat Tahun 2020
5,0
8 3,5
4
DBH
36,56 32,15
DAU
5,9
4 5,8
7
DD
4,07 3,05
DAK Fisik
1… 1…
DAK Non Fisik
1… 1…
DID
Rp Triliun
Kemandirian Fiskal
Sumber: BPKAD Jawa Barat
Jawa Barat
0,74
Derajat kemandirian fiskal Jawa Barat tahun
2020 sebesar 0,74. Hal ini berarti Jawa Barat
masih bergantung pada transfer keuangan dari
Pemerintah Pusat. Dengan demikian,
pemotongan TKDD akan sangat berpengaruh
pada pendapatan Jawa Barat.
Dampak COVID-19 Menyebabkan Perubahan Target Pendapatan Jawa Barat Kebijakan yang dilakukan Pemprov Jabar untuk refocusing dan realokasi akan menurunkan realisasi belanja tahun 2020 akibat anggaran belanja yang telah terserap
untuk penanganan COVID-19. Dengan demikian, ruang fiskal Jawa Barat pada tahun 2020 hanya sebesar 32,4%, menurun dari tahun-tahun sebelumnya seiring
dengan menurunnya pendapatan Pemerintah. Ruang fiskal Pemprov Jabar hanya dapat digunakan untuk pemenuhan belanja wajib dan prioritas saja, disamping
fokus untuk penanganan COVID-19. Menurunnya pendapatan mengakibatkan anggaran mengalami defisit Rp 4,5 T dan akan dibiayai oleh SiLPA. Selain itu,
Pemerintah juga melakukan koordinasi dengan pihak eksternal dalam rangka pemenuhan anggaran penanganan COVID-19 di Jawa Barat.
34“Kill the virus, but not the economy…” Sumber: BPKAD Jawa Barat
Perubahan Target Pendapatan Jawa Barat Tahun 2020 Pemenuhan Belanja Wajib dan Prioritas di Luar PenangananCOVID-19
Belanja Fixed Cost
Belanja Honorer
Belanja BOS Pusat
Belanja DAK
BOP Sekolah Gratis
Jaminan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran
Program Prioritas Provinsi Jawa Barat
Bantuan Keuangan Desa
Belanja Kegiatan Prioritas Perangkat Daerah
Belanja Kegiatan yang sudah Kontraktual
Strategi Pemerintah Provinsi untuk Pemenuhan Anggaran Penanganan COVID-19
1
2
Kolaborasi pendanaan dengan
pihak swasta untuk pencegahan
dan penanggulangan COVID-19
Melakukan pinjaman daerah untuk
pencegahan dan penanggulangan
COVID-19 serta pemenuhan
cashflow kas daerah
3
4
Kolaborasi pendanaan
penanganan COVID-19 dengan
kabupaten/kota
Melakukan rescheduling
pembayaran kegiatan yang sudah
ada kontrak dengan pihak ketiga
Perubahan Target Pendapatan Jawa Barat Tahun 2020
Pendapatan
Rp 36,99 T
Belanja
Rp 41,5 TDefisit
Rp -4,5 T
Defisit Rp 4,5 triliun dibiayai oleh sisa saldo pagu anggaran
(SiLPA) tahun 2019 sebesar Rp 4,5 triliun.
Untuk menutup defisit, Pemprov Jabar melakukan penundaan
penyertaan modal kepada BUMD
Ruang Fiskal
Ruang fiskal Pemprov Jawa Barat tahun 2020
menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal
ini disebabkan oleh menurunnya pendapatan,
sedangkan belanja masih tinggi. Dengan demikian,
Pemprov Jabar hanya mampu merealisasikan
belanja wajib dan prioritas hingga akhir tahun
2020.
52,26 52,8732,4
2018 2019 2020
35
Sejak COVID-19, Kondisi Kegiatan Dunia Usaha Terkini Terkontraksi Lebih Dalam
Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha mengindikasikan kegiatan usaha di Jawa Barat pada triwulan I 2020 menurun. Hal ini tercermin dari Saldo
Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha sebesar -17,16%, lebih rendah dibandingkan 8,22% pada triwulan IV-2019.
Meskipun kondisi usaha ada triwulan I-2020 menurun, namun optimisme kegiatan dunia usaha masih terjaga pada triwulan II-2020, terindikasi
dari SBT sebesar 15,28%. Meskipun hal ini menghadapi risiko yang cukup tinggi seiring dengan perkembangan kondisi terkini.
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40,0%
45,0%
50,0%
55,0%
60,0%
I II III IV I II III IV I II III IV I
2017 2018 2018 2019 2020
PMI Jawa BaratSBT Kegiatan Usaha-sisi…
“Kill the virus, but not the economy…”
36
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor Utama Jawa Barat
Sub SektorKinerja
Ekspor
Penjualan
Domestik
Importisasi
Bahan Baku
Otomotif
Elektronik
TPT
Alas Kaki
Kimia
TABEL DAMPAK COVID PADA BEBERAPA SUB-SEKTOR JABAR PERKEMBANGAN KINERJA BERDASARKAN LIASON
Kinerja industri utama Jawa Barat mengalami penurunan baik dari sisi penjualan ekspor dan domestik serta pasokan bahan baku yang berkurang seiring dengan
kendala terputusnya rantai pemasok akibat terhambatnya impor karena COVID-19. Namun demikian, industri kimia (cakupan industri tidak termasuk industri pupuk)
masih mengalami peningkatan permintaan seiring dengan peningkatan demand produk farmasi dan kesehatan serta adanya stimulus pemerintah untuk belanja
penanganan kesehatan dalam mengatasi dampak COVID-19.
Sumber: Kubus Eksim(DSta), Anekdotal. Liason BI Jawa Barat
DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA INDUSTRI
37
Secara umum, kinerja pelaku usaha menurun akibat terganggunya rantai penawaran global, menurunnya permintaan
dunia, dan melemahnya keyakinan pelaku ekonomi ..
“Kill the virus, but not the economy…”
DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA PERDAGANGAN & JASA
38
Kinerja pelaku usaha ritel masih relatif terjaga, meski demikian pelaku usaha hotel menjadi pelaku usaha yang paling
terdampak Covid-19 dan terbanyak melakukan PHK atau merumahkan pegawainya ..
“Kill the virus, but not the economy…”
4. PASCA COVID-19 DI JAWA BARAT : A NEW HABITS ?
39“Kill the virus, but not the economy…”
The 4 Consumer Megashift In the time of COVID-19 Crisis
A New Habits During Pandemic: Perubahan Perilaku Masyarakat
COVID-19 menyebabkan perubahan perilaku yang sangat besar terhadap masyarakat. Menurut riset, terdapat empat perubahan terbesar (shifting) padaperilaku masyarakat Indonesia yakni perubahan lifestyle, perubahan hierarki kehidupan (pemenuhan dasar kebutuhan fisiologis manusia), perkembanganvirtual/digital, dan perubahan rasa empati.
40
CONTOH PERUBAHAN PERILAKU YANG SEDANG TRENDING
Sumber: inventure.id
EMPATHIC SOCIETY
40
Perubahan Perilaku Konsumen ditengah Pandemik COVID-19
A New Habits During Pandemic: Perubahan Perilaku Masyarakat
Di sejumlah negara ASEAN, terdapat peningkatan pembelanjaan online, peningkatan food delivery, peningkatan pembelian produk pembersih dan upayameningkatkan persediaan makanan. Di sisi lain, kunjangan ke pusat perbelanjaan menurun, aktivitas diluar rumah juga dikurangi serta kegiatan travellingditunda.
41
41
Perkembangan non tunai semakin pesat karena COVID-19
A New Habits During Pandemic: Perubahan Perilaku Masyarakat
Preferensi masyarakat menggunakan uang non tunai dibandingkan uang tunai tercermin pada pangsa penggunaan uang non tunai yang jauh lebih besar dibandingkanpenggunaan uang tunai. Pada triwulan I 2020, Jawa Barat mengalami net inflow sebesar Rp 14,54 T, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal tersebut seiringdengan adanya kebijakan social distancing akibat COVID-19 sehingga transaksi lebih banyak dilakukan secara non-tunai. Sejalan dengan hal tersebut, perkembanganfintech yang semakin pesat di Jawa Barat tercermin dari jumlah rekening dan transaksi, baik borrower maupun lender yang mengalami tren kenaikan setiap bulannya. Haltersebut menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan fintech oleh masyarakat Jawa Barat semakin membaik.
PANGSA TUNAI VAS NON TUNAI PERKEMBANGAN FINTECHPERKEMBANGAN IN/OUTFLOW
PERKEMBANGAN UE PERKEMBANGAN NOMINAL BELANJA
42
467
12.889
11.099
11.643 11.724
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
Okt-19 Nov-19 Des-19 Jan-20 Feb-20
Jumlah UE (Ribu Kartu)
49,40 52,64 48,28
2,08
44,08
-
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
Okt-19 Nov-19 Des-19 Jan-20 Feb-20
Volume Belanja (x Juta Transaksi)
42
Pasar Online adalah salah satu inovasi penerapan teknologi di masyarakat di tengah pandemic COVID-19..
Pesatnya Perkembangan Pasar Online….
Dampak COVID-19 yang merebak serta berkembangnya digitalisasi secara pesat merubah pola hidup masyarakat di Jawa Barat. Salah satu inovasi
untuk mengatasi permasalahan pemenuhan kebutuhan di tengah kebijakan social distancing adalah dengan adanya “Pasar Online”. Pasar online
tersebut memungkinkan konsumen berbelanja secara online melalui WhatsApp dan pembayaran secara non tunai melalui transfer.
43
BEBERAPA CONTOH PASAR ONLINE
43
Pandemi COVID-19 mendorong penggunaan teknologi digital..
Lesson Learned: A New Chance to Change….
TRANSFORMASI DIGITALPandemi COVID-19 menyebabkan perubahan baik dari sisi
permintaan, maupun dari sisi penawaran. Dari sisi
penawaran, COVID-19 sangat berdampak pada pola
perdagangan dunia, termasuk Global Value Chain (GVC)
GVC: industri, pariwisata, perhotelan, restoran dan
transportasi udara.
Dapat diatasi oleh penerapan transformasi
teknologi digital:
1. Transformasi digital pada perekonomian harus tetap
mengutamakan perdagangan bebas.
2. Menciptakan koherensi peraturan internasional dalam
protokol perdagangan digital dan pajak untuk mendorong
penggunaan jaringan pasokan digital.
3. Mengembangkan infrastruktur digital, termasuk kapasitas
dan konektivitasnya.
1. TelekomunikasiKebijakan social distancing mengharuskan untuk
belajar dan bekerja dari rumah, sehingga muncul istilah
learn from home dan work from home
2. On-demand and delivery food & serviceSeiring dengan keterbatasan kegiatan usaha menyusul
kebijakan untuk melakukan social distancing, para
pelaku usaha beralih pada layanan on-demand and
delivery untuk makanan dan jasa, dimana kebutuhan
konsumen akan diantarkan ke rumah melalui jasa kurir
3. Virtual eventBanyak event-event yang dapat dilakukan secara virtual
dengan menggunakan aplikasi-aplikasi tertentu
Pandemi COVID-19 menyebabkan banyak perubahan pada aktivitas perekonomian di seluruh dunia, salah satunya yaitu dapat mempengaruhi
struktur GVC yang ada selama ini, sehingga terdorong untuk lebih banyak memanfaatkan teknologi digital. Dalam skala kecil, pandemi COVID-19
juga telah merubah pola bekerja, baik bagi para pelaku usaha maupun masyarakat.
Sumber: East Asia Forum, 5 April 2020
44
44
Future Business Opportunities become wider…
Pasca COVID-19: A New Chance to Change….
Dengan kondisi perubahan kebiasaan perilaku masyarakat, beberapa peluang/ kesempatan bisnis baik untuk mencari lowongan pekerjaan maupun
penjualan produk dengan segala marketingnya mulai menjadi trending.
45
PELUANG BISNIS 1
2
3
Diagram shifting business
Maraknya pekerjaan free-lancer seiring dengan flexible
working hours.
Shifting produk yang dijual, i.e beberapa online shop penjual
mulai menjajakan masker sebagai produk sampingan.
Meningkatnya work from home dan learn from home
menyebabkan munculnya industri baru yaitu home office
industry untuk menunjang aktivitas bekerja dan belajar dari
rumah.
4Di tengah pandemic COVID-19, keberadaan uang cash sangat
penting untuk berjaga-jaga. Dengan demikian, masyarakat
meningkatkan transaksi non tunai dan akan memanfaatkan
fitur pay later dari lembaga keuangan untuk solusi pembiayaan
selama darurat COVID-19.
5Layanan medis secara virtual melalui aplikasi kesehatan akan
meningkat pesat pasca COVID-19. Hal tersebut membuka
peluang untuk menjadi the next Unicorn.45
HATUR NUHUNKantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat