9
DAMPAK DARI GEMPA BUMI Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi. 1) Berbagai bangunan roboh. 2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus. 3) Tanah longsor akibat guncangan. 4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul. 5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang). DAMPAK BADAI

Dampak Dari Gempa Bumi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dampak yang terjadi akibat gempa

Citation preview

DAMPAK DARI GEMPA BUMI

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah

biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam

kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada

kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi

seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun)

juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia,

Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi

(contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa

juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia

senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga

seismisitas terinduksi.

1) Berbagai bangunan roboh.

2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.

3) Tanah longsor akibat guncangan.

4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.

5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).

DAMPAK BADAI

Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut.Perubahan di dalam energi atmosfer mengakibatkan petir dan badai. Badai tropis ini berpusar dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis. Pada saat terjadi angin ribut ini, tekanan udara sangat rendah disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam. Hal ini bisa terjadi di Indonesia maupun negara-

negara lain. Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu di Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.

Yang dimaksud sebagai dampak langsung siklon tropis adalah dampak yang ditimbulkan oleh siklon tropis terdapat daerah-daerah yang dilaluinya. Ini dapat berupa gelombang tinggi, gelombang badai atau storm surge yang berupa naiknya tinggi muka laut seperti air pasang tinggi yang datang tiba-tiba, hujan deras serta angin kencang.

Contoh ketika suatu wilayah di Indonesia mengalami dampak langsung keberadaan siklon tropis adalah ketika terjadi peristiwa langka yaitu tumbuh siklon tropis Kirrily di atas Kepulauan Kai, Laut Banda, pada 27 April 2009. Kirrily menyebabkan hujan lebat dan storm surge di wilayah ini. Tercatat puluhan rumah rusak dan puluhan lainnya terendam, jalan raya rusak, dan gelombang tinggi terjadi dari 26 hingga 29 April. Curah hujan tercatat per 24 jam yang tercatat adalah di Tual adalah sebanyak 20mm, 92mm dan 193mm, masing-masing untuk tanggal 27, 28 dan 29 April 2009.

DAMPAK PENCEMARAN UDARA

Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan segala aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara lain :

1. Pembakaran; Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).

2. Proses peleburan; Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.

3. Pertambangan dan penggalian; Polutan yang dihasilkan terutama adalah debu.

4. Proses pengolahan dan pemanasan; Semisal proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan bau.

5. Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Polutannya adalah gas H 2S yang menimbulkan bau busuk.

6. Proses kimia; Semisal pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral, dan pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan umunya berupa debu, uap dan gas.

7. Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu.

8. Proses percobaan atom atau nuklir; Polutan yang dihasilkan terutama adalah gas dan debu radioaktif.

- Penipisan Ozon- Pemanasan Global ( Global Warming )- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan- Terganggunya fungsi reproduksi- Stres dan penurunan tingkat produktivitas- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak

DAMPAK YANG DITIMBULKAN AKIBAT DEGRADASI

Degradasi lahan secara umum disebabkan oleh proses alami dan akibat aktivitas manusia. Barrow (1991) secara lebih rinci menyatakan bahwa faktor-faktor utama penyebab degradasi lahan adalah: 1) Bahaya alami 2) Perubahan jumlah populasi manusia 3) Marjinalisasi tanah 4) Kemiskinan 5) Status kepemilikan tanah 6) Ketidakstabilan politik dan masalah administrasi 7) Kondisi sosial ekonomi 8) Masalah kesehatan 9) Praktek pertanian yang tidak tepat, dan 10) Aktifitas pertambangan dan industri.

a) Terjadi perubahan kondisi iklim. Tumbuhan berfungsi meningkatkan penguapan melalui dedaunan (transpirasi) dan menyerap panas. Jika tumbuhan banyak ditebang, suhu udara meningkat dan penguapan berkurang b) Spesies makhluk hidup yang ada di dalam hutan menjadi hilang atau bahkan punah karena hutan sebagai habitatnya mengalami kerusakan. Sebagian hewan terpaksa masuk ke pemukiman penduduk, merusak kebun atau mengganggu aktivitas manusia.

c) Hilangnya berbagai jenis spesies makhluk hidup karena rusaknya lahan menimbulkan kerugian yang tak ternilai harganya.

d) Banjir dan kekeringan semakin sering terjadi karena berkurangnya infiltrasi dan meningkatkan limpasan permukaan

e) Berkembangnya masalah kemiskinan di kalangan petani karena produktivitas lahannya terus menurun

f) Terbukanya lahan kerana kerusakan hutan memungkinkan terjadinya erosi yang sangat intensif pada lahan sehingga tanah menjadi tidak subur

g) Nilai estetika (keindahan) dari keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang hidup di suatu lahan menjadi hilang h) Hasil – hasil hutan yang secara ekonomi dapat memberikan keuntungan seperti kayu, buah – buahan dan tanaman obat menjadi hilang i) Tanah menjadi tandus dan tidak dapat ditanami lagi j) Erosi yang terjadi pada lahan kritis dapat menimbulkan tanah longsor

DAMPAK GUNUNG BERAPI

Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi yang dikeluarkan antara lain carbon monoksida (CO), Carbondioksida(Co2), Hidrogen Sulfida (H2S), sulfurdioksida(SO2) dan nitrogen (NO2) yang

membahayakan manusia.Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau lembah yang ada sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya. Lahar adalah merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di lereng gunung berapi. Lahar adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Dikenal sebagai lahar letusan dan lahar hujan. Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki danau kawah meletus, sehingga air danau yang panas bercampur dengan material letusan, sedangkan lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar puncaknya.Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya bagi organisme yang dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan. Berikut ini hal negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:

1. Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partike debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.

2. Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktifitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumph termasuk kegiatan ekonomi.

3. Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas akan merusak pemukiman warga.

4. Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.

5. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.

6. Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rnjani dan juga Gunung Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi wisata terbaik bagi mereka wisatawan pecinta alam.

DAMPAK YANG DITIMBULKAN BANJIR

Faktor Penyebab Banjir yang Menyebabkan Terjadinya Bencana1. Luapan Air SungaiSungai yang lebar dan kedalamannya tidak berubah, namun di sekitarnya terjadi peningkatan jumlah penduduk yang sangat signifikan dapat menyebabkan ketidakmampuan sungai untuk menampung secara keseluruhan air buangan, air hujan dan sampah yang masuk ke dalamnya. Jika sudah penuh, maka air akan menggenangi pinggiran sungai dan daerah rendah lainnya.2. Pendangkalan Sungai, Kali, Selokan, Danau, Situ, DllJika orang-orang selalu membuang sampah di sungai atau terus-menerus terjadi erosi tanah di sekitarnya, maka akan terjadi pendangkalan. Sungai, danau dan selokan yang dangkal tidak akan mampu menampung air dalam jumlah besar sehingga air akan meluap menggenangi sekitarnya dan daerah-daerah yang rendah.3. Kegagalan Tanah Menyerap AirJika jumlah luas keseluruhan lahan terbuka hijau dan tanah kosong berkurang drastis di suatu daerah akibat berbagai sebab, maka air hujan yang turun akan langsung meluncur dengan cepat ke selokan, sungai dan akhirnya ke laut. Jika air yang meluncur tersebut sangat banyak jumlahnya, maka otomatis tidak akan tertampung di saluran air yang ada. Walhasil air yang tidak dapat ditampung oleh saluaran pembuangan air akan tergenang bebas dan menyebabkan banjir.4. Penggundulan HutanHutan yang berisi berbagai macam pohon-pohon lebat nan rindang serta semak belukar yang rimbun dengan lantai hutan yang penuh dengan kompos alami sampah hutan dapat menyerap air hujan dalam jumlah besar. Jika hutan digunduli dan dipersempit, maka air hujan akan meluncur ke sungai dan kemudian berakhir di laut. Jika sungai tidak

mampu menampung air dalam jumlah besar, maka akan terjadi banjir di sekitar sungai dan daerah rendah yang ada di sekitarnya.5. Air Bah / Banjir BandangAir bah atau air banjir bandang yang datangnya cepat dan tiba-tiba bisa saja terjadi akibat terjadinya sesuatu hal seperti jebol tanggul, jebol bendungan, tanah longsor, hujan lebat di daerah sekitar hulu sungai, salju mencair masal secara tiba-tiba dan lain sebagainya. Banjir yang tiba-tiba ini bisa saja langsung menghajar dan menggenangi daerah pemukiman penduduk.6. Hujan Deras Yang LamaJika hujan terjadi dengan intensitas yang tinggi dalam waktu yang panjang bisa mengakibatkan suatu daerah yang tidak biasa banjir menjadi banjir jika tidak sigap menghadapi kuantitas air yang tidak wajar di luar kebiasaan normalnya.7. Air Laut Pasang (Rob)Permukaan air laut yang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dan permukaan daratan yang terus-menerus ambles mengakibatkan pada saat air pasang, daerah-daerah pantai dan daerah yang rendah akan digenangi air laut yang asin.8. Saluran Air MampetJika got, selokan, comberan, parit dan atau sebangsanya mampet karena sampah, maka aliran air akan terhambat, dengan begitu air yang tidak bisa menembus barikade sampah tersebut akan meluap dan menggenangi di sekitar saluran air tersebut. Oleh sebab itu perlu kesadaran masyarakat yang tinggi untuk tidak membuang sampah sembarangan di mana pun berada. Terkadang orang menganggap kali sebagai tempat membuang sampah yang sah, sehingga saat sampah menyangkut dan menghambat laju air, maka bisa mengakibatkan banjir.9. Perubahan Sistem Drainase Pembuangan AirSuatu daerah yang biasanya tidak banjir bisa saja menjadi daerah langganan banjir baru jika daerah di sekitarnya melakukan sesuatu yang mengubah sistem drainase yang sudah ada tanpa memperhatikan amdal (analisis mengenai dampak lingkungan). Contohnya seperti peninggian masal suatu wilayah rendah untuk komplek perumahan baru, menyempitkan saluran air yang ada untuk suatu pembangunan, hilangnya daerah rawa-rawa untuk dijadikan mall, dan lain sebagainya.10. Tsunami Air LautAdanya gempa bumi, pergeseran lempengan bumi, tumbukan meteor besar, ledakan bom, angin besar, tanah longsor, es longsor, dan lain sebagainya bisa saja menyebabkan gelombang tinggi air laut yang menyapu suatu daratan baik skala kecil maupun besar. Banjir air laut akibat sunami bisa mencapai ketinggian ratusan meter sehingga dapat menewaskan banyak orang yang dilaluinya.

Dampak Negatif 1. Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas mulai dari

Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partike debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.

2. Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktifitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumph termasuk kegiatan ekonomi.

3. Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas akan merusak pemukiman warga.

4. Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.

5. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.

6. Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rnjani dan juga Gunung Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi wisata terbaik bagi mereka wisatawan pecinta alam.

DAMPAK AKIBAT KEMARAU

Penyebab Kemarau Panjang Di Indonesia Tahun 2012. Kalau kita lihat beberapa hari terakhir ini hampir semua media masa di Indonesia baik yang elektronik maupun cetak sedang gencar mengangkat berita tentang kekeringan akibat musim kemarau yang berkepanjangan di Indonesia. Di sebut sebagai kemarau berkepanjangan karena seharusnya di Indonesia pada bulan Agustus sudah terjadi hujan tetapi pada tahun 2012 ini hingga bulan September masih terjadi kemarau.

1. Penyakit akibat iklim ekstrim. Pengungsian akibat iklim ekstrim menimbulkan banyak penyakit,

2. Peningkatan penyakit ISPA karena pencemaran udara meningkat. Ozon meningkat ketika rata-rata temperatur meningkat,

3. Kekurangan gizi ataumalnutrisi akan terjadi ketika kegagalan panen,

4. Meningkatnya penyebaran agen penyakit dan wabah penyakit menular seperti leptospirosis, diare, dan kolera. Penyakit ini meningkat ketika terjadi kekurangan air untuk sanitasi atau kekeringan atau ketika terjadi banjir. Penyakit diare memiliki risiko tinggi di sebagian wilayah Indonesia.

5. Peningkatan temperatur 2 - 3 derajat selsius akan meningkatkan jumlah penderita penyakit tular vektor sebesar 3 - 5 persen.

6. Peningkatan temperatur akan memperluas distribusi vektor dan meningkatkan erkembangan dan pertumbuhan parasit menjadi infektif.

7. Perubahan temperatur dan kelembaban dapat meningkatkan atau mengurangi kepadatan populasi vektor penyakit serta kontak manusia dengan vektor penyakit.

8. Ekosistem rawa dan mangrove yang berubah dapat menyebabkan pola penyebaran vektor penyakit berubah.

DAMPAK TANAH LONGSOR ANTARA LAIN:

1. Hujan

Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November seiring meningkatnya intensitas hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Muncul-lah pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan dan rekahan tanah di permukaan. Pada saat hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak. Tanah pun dengan cepat mengembang kembali.

2. Lereng terjal

Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.

3. Tanah yang kurang padat dan tebal

Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter dan sudut lereng > 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.

 

4. Batuan yang kurang kuat

Pada umumnya, batuan endapan gunungapi dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah jika mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor apabila terdapat pada lereng yang terjal.

1. Rusaknya area pertanian, perhutanan, perkebunan, perternakan.2. Rusaknya Infrastruktur a. Daerah pemukiman penduduk. b. Jalan dan jembatan. c. Sarana pendidikan, kesehatan, dan peribadatan.3. Buruknya sanintasi lingkungan.4. Korban jiwa.