Upload
isoktaviani-juwita-syari
View
65
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
1/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan nasional : mewujudkan suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila.
Arah pembangunan jangka panjang di bidang ekonomi adalah tercapainya
struktur ekonomi yg seimbang yg di dalamnya terdpt kemampuan dan
kekuatan industri yg maju, didukung oleh kekuatan dan kemampuan pertanian
yg tangguh
Industri memegang peranan yg menentukan dan perlu lebih dikembangkan
secara seimbang dan terpadu, mendayagunakan secara optimal seluruh SDA,
SDM dan dana yang tersedia;
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi,
dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaanindustri.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
2/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Bahan mentah adalah bahan yg didapat dari SDAdan/atau yang diperoleh dari usaha manusia untukdimanfaatkan lebih lanjut,
Misalnya kapas untuk industri tekstil, batu kapur untuk
industri semen, biji besi untuk industri besi dan baja.
Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolahatau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana
produksi dalam industri,Misalnya lembaran besi atau baja untuk industri pipa,kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benangadalah kapas yang telah dipintal untuk industri garmen
(tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri margarine.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
3/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Barang setengah jadiadalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalamisatu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi
barang jadi,
misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri mebel dan
kertas untuk barang-barang cetakan.
Barang jadiadalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir
ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel, semen,
dan bahan bakar.
Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan
perencanaan pendirian industri/pabrik secara keseluruhan atau bagian-bagiannya.
Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan
perancangan dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
4/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Pembangunan industri bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatsecara adil dan merata
b.Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap,
mengubah struktur perekonomian ke arah yang lebih baik,maju, sehat, dan lebih seimbang
c. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta
mendorong terciptanya teknologi yang tepat guna dan
menumbuhkan kepercayaan terhadap kemampuan duniausaha nasional;
d.Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan
golongan ekonomi lemah,
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Pembangunan industri bertujuan untuk :
e.Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja
dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan
peranan koperasi industri;
f. Meningkatkan penerimaan devisa melalui
peningkatan ekspor hasil produksi nasional yang
bermutu
g.Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industriyang menunjang pembangunan daerah
h.Menunjang dan memperkuat stabilitas nasional
yang dinamis
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
6/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
DEFINISI, PENGERTIAN, JENIS INDUSTRI
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan
mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang
memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.
Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah
bagian dari industri.
Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam
bentuk jasa.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
7/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
2.1. Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku
1. Industri ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan
lain lain.
2. Industri nonekstaktif
Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain
alam sekitar.
3. Industri fasilitatifIndustri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang
dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi,
dan lain sebagainya.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
8/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
2.2. Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil
modal
1. Industri padat modal
adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnyabesar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya
2. Industri padat karya
adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlahbesar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta
pengoperasiannya.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
9/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
2.3. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannyaberdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986.
1. Industri kimia dasar
contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2. Industri mesin dan logam dasar
misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
3. Industri kecil
Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyakgoreng curah, dll
4. Aneka industry
misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
10/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
2.4. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga
kerjaNo Jenis industri Jumlah Tenaga
kerja
1 Rumah tangga 1-4
2 Kecil 5-19
3 Sedang dan Menengah 20-99
4 Besar 100 lebih
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
11/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
2.5. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi
1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar(market
oriented industry) : didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen.
Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen
potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja/ labor
(man power oriented industry) : berada pada lokasi di pusat pemukiman
penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja
/ pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply
oriented industry) : mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk
memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
12/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
2.6. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas
perorangan
1. Industri primer : produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa
diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil produksi pertanian,
peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
2. Industri sekunder : bahan mentah diolah sehingga menghasilkan
barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya adalah pemintalan
benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
3. Industri tersier : produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh
seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih
banyak lagi yang lainnya.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
13/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
DAMPAK INDUSTRI
Pembangunan sektor industri dapat memberikan dampak positif dandampak negatif. Dampak positif harus dapat dimaksimalkan sedangkan
dampak negatif harus diminimalkan.
Dampak positif pembangunan industri antara lain adalah :1. Terbukanya lapangan kerja
2. Terpenuhinya berbagai kebutuhan masyarakat
3. Pendapatan/kesejahteraan masyarakat meningkat
4. Menghemat devisa negara
5. Mendorong untuk berfikir maju bagi masyarakat
6. Terbukanya usaha-usaha lain di luar bidang industry
7. Penundaan usia nikah
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
14/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Dampak negatif pembangunan industri adalah :
1. Terjadi pencemaran lingkungan
2. Konsumerisme
3. Hilangnya kepribadian masyarakat4. Terjadinya peralihan mata pencaharian
5. Terjadinya urbanisasi di kota-kota
6. Terjadinya permukiman kumuh di kota-kota
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
15/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Dalam industry terjadi perubahan dari bahan baku, bahan penolong, bahan
tambahan dan sebagainya menjadi produk yang diinginkan.
Tetapi tidak semua bahan yang diolah tersebut semua menjadai produk yang
diinginkan, melainkan
- produk samping atau
- bahan lainnya sebagai sisa.
Bahan sisa ini biasanya dapat menimbulkan dampak
Jumlah limbah dan jenis limbah sangat dipengaruhi oleh
- kemurnian bahan olah,
- efisiensi proses pengubahan dan
- kondisi operasi yang terjadi dalam proses produksi.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
16/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
PROSES
BAHAN
BAKU
BAHAN
PENOLONG
PRODUK
SAMPING
LIMBAH
BAHAN
BAKAR
BAHAN
ADDITIF
PRODUK
UTAMA
DIAGRAM PROSES PRODUKSI
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
17/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Bahan sisa (limbah) ini sering menimbulkan dampak negative terhadap
lingkungan hidup, dan nilai ekonomi yang rendah. Untuk itu diperlukanupaya-upaya bagaimana dampak negatif dari limbah dapat
diminimalkan, bahkan sangat diharapkan jika dengan sentuhan iptek
dan seni, sifat limbah yang berdampak negative dapat diubah memiliki
dampak positif, mIsalnya :
- limbah cair dari pabrik minyak sawit (CPO) dapat diubah menjadi
biogas, yang dapat dipakai sebagai bahan bakar.
- Limbah padat tandan sawit kosong dapat diproduksi asap cair,
bioetanol, bahan bakar gas (gasifikasi).
- Abu terbang (flyash) dari PLTU berbahan bakar batubara, dapat
dipakai sebagai campuran beton.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
18/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Limbah yang dihasilkan dari suatu industry dapat dikalisifikasikan menjadi :
Dari wujudnya dapat berupa : padat, cair, gas, atau dari gabungannya seperti
lumpur (padat-cair), asap (gas-padat).
Dari tingkat bahayanya : bahan berbahaya beracun (B3) dan bahan non B3.
Dari sifat perubahannya : dapat didegradasi oleh mikroorganisme
(biodegradable), oleh sinar matahari (foton), oksidasi-reduksi dan tak dapat
didegradasi (nonbiodegradable), dan lain-lain.
Jenis dan jumlah limbah dari kegiatan industri dapat diketahui dari :
Proses perubahan bahan baku menjadi bahan jadi (produk), apakah secara fisika,
kimia, biologis atau sebagainya.
Jenis bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan (bahan olahan).
Kuantitas dan sifat bahan olahan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
19/68
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
20/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Pencemar udara.
Pencemar udara ini dapat berasal dari pemakaian bahan baku, bahan bakar atau dariproses itu sendiri. Beberapa bahan pencemar udara antara lain :
a. Oksida sulfur
Pencemaran oleh sulfur oksida : sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3),
dan keduanya disebut sulfur oksida (SOx).
Sulfur dioksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakardiudara, sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif
Pembakaran bahan-bahan yang mengandung Sulfur
Di udara SO2 selalu terbentuk dalam jumlah besar. Jumlah SO3 yang terbentuk
bervariasi dari 1 sampai 10% dari total SOx.Tahap reaksi sebagai berikut :
S + O2< --------- > SO2
2 SO2 + O2< --------- > 2 SO3
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
21/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
SO3 dan uap air akan segera bergabung membentuk droplet asam sulfat (
H2SO4 ) dengan reaksi sebagai berikut :
SO3+ H2O ------------ > H2SO4
Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistim pernafasan.
b. Karbon monoksida (CO)
CO sebagai hasil pembakaran yang tidak
CO merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu udara
normal berbentuk gas yang tidak berwarna.
CO mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu
membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu haemoglobin.
CO dapat berasal dari bakan bakar bensin, batubara, pembakaran sampah
domestik dll.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
22/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
c. Oksida Nitrogen
Oksida Nitrogen (NOx) terdiri dari nitrogen monoksida(NO) dan nitrogen dioksida (NO2).
Nitrogen monoksida merupakan gas yang tidak berwarna
dan tidak berbau
Nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau
tajam
Oksida nitrogen seperti NO dan NO2 berbahaya bagi
manusia.
Penelitian menunjukkan bahwa NO2 empat kali lebih
beracun daripada NO.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
23/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
d. Oksidan
Oksidan adalah komponen atmosfir yang diproduksi oleh prosesfotokimia, yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan sinar
matahari
Senyawa yang terbentuk merupakan bahan pencemar sekunder
yang diproduksi karena interaksi antara bahan pencemar primerdengan sinar.
Hidrokarbon merupakan komponen yang berperan dalam produksi
oksidan fotokimia.
Polutan sekunder yang dihasilkan dari reaksi hidrokarbon dalamsiklus ini adalah ozon dan peroksiasetilnitrat. OZON
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat
setelah fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2).
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
24/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
e. Hidrokarbon (HC)
Struktur Hidrokarban (HC) terdiri dari elemen hidrogen dan korbon dan sifat fisikHC dipengaruhi oleh jumlah atom karbon yang menyusun molekul HC.
HC adalah bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan maupunpadatan
HC yang berupa gas akan tercampur dengan gas-gas hasil buangan lainnya.
Sedangkan bila berupa cair maka HC akan membentuk semacam kabut minyak,bila berbentuk padatan akan membentuk asap yang pekat dan akhirnyamenggumpal menjadi debu.
Hidrokarbon dapat berasal dari proses industri yang diemisikan ke udara dankemudian merupakan sumber fotokimia dari ozon.
HC merupakan polutan primer karena dilepas ke udara ambien secara langsung,sedangkan oksidan fotokima merupakan polutan sekunder yang dihasilkan diatmosfir dari hasil reaksi-reaksi yang melibatkan polutan primer.
Kegiatan industri yang berpotensi menimbulkan cemaran dalam bentuk HCadalah industri plastik, resin, pigmen, zat warna, pestisida dan pemrosesan karet.Diperkirakan emisi industri sebesar 10 % berupa HC.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
25/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
f. Klorin
Senyawa khlorine yang mengandung khlor yang dapat
mereduksi atau mengkonversi zat inert atau zat kurang
aktif dalam air.
Termasuk senyawa khlorin adalah asam hipokhlorit (HOCl)
dan garam hipokhlorit (OCl).Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau
sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat
udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik.
Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang
digunakan pada perang dunia ke-1.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
26/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
f. Klorin
Khlorin merupakan bahan kimia penting dalam industri yang
digunakan untuk khlorinasi pada proses produksi yangmenghasilkan produk organik sintetik, seperti plastik (khususnya
polivinil khlorida), insektisida (DDT, Lindan, dan aldrin) dan
herbisida (2,4 dikhloropenoksi asetat) selain itu [juga digunakan
sebagai pemutih (bleaching agent) dalam pemrosesan sellulosa,industri kertas, pabrik pencucian (tekstill) dan desinfektan untuk air
minum dan kolam renang.
Terbentuknya gas khlorin di udara ambien merupakan efek samping
dari proses pemutihan (bleaching) Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi
dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang
bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
27/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
f. Klorin
Khlorin merupakan bahan kimia penting dalam industri
Di udara ambien, gas khlorin dapat mengalami proses
oksidasi dan membebaskan oksigen :
Cl2+ H2O HCL + HOCL
8 HOCl6 HCl + 2HClO3+ O3
Pada kadar antara 3,0
6,0 ppm gas khlorin terasa pedasdan memerahkan mata.
Bila terpapar dengan kadar sebesar 14,0 21,0 ppm
selama 30 60 menit dapat menyebabkan penyakit dan
radang paru-paru
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
28/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
g. Timah hitam
Timah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-
biruan atau abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,5C dantitik didih 1.740C pada tekanan atmosfer.
Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil adl
senyawa yang penting karena banyak digunakan sebagai zat aditif
pada bahan bakar bensin dalam upaya meningkatkan angka oktansecara ekonomi.
Penambangan dan peleburan batuan Pb di beberapa wilayah sering
menimbulkan masalah pencemaran
Peleburan Pb sekunder, penyulingan dan industri senyawa danbarang-barang yang mengandung Pb, dan insinerator juga dapat
menambah emisi Pb ke lingkungan.
Pb dpt berasal dari berbagai industri yang terutama menghasilkan
besi dan baja peleburan tembaga dan pembakaran batubara
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
29/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Pencemar air.
a. KekeruhanKekeruhan dapat berasa dari material padat yang terdapat dalam
air, yang dapat menyebabkan turunnya estetika, bau, warna dan
sebaginya.
b. Zat Padat TersuspensiPadatan dapat terdiri dari bahan padat organik maupun anorganik
yang terlarut, dapat juga mengendap maupun suspensi.
Bahan tersuspensi ini akan mengendap pada dasar air yang makin
lama dapat menimbulkan pendangkalan badan air permukaanpenerima.
Akibatnyadapat memicu tumbuhnya tanaman air dan dapat
menjadi racun bagi mahluk lain.
Banyak padatan menunjukkan banyak lumpur terkandung dalam air.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
30/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Pencemar air.
c. Tingkat Keasaman (pH)
Perubahan derajat keasaman pada air buanganakan sangat
mengganggu kehidupan ikan dan hewan air lainnya di sekitarnya.
pH yang ekstrem akan menyebabkan korosi terhadap material yang
terbuat dari logam seperti besi.
d. Kebutuhan Oksigen Biologis (BOD5)
Dalam air permukaan, zat organik yang terkandung di dalamnya
terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan dapat jugamengandung unsur tambahan yang lain seperti nitrogen, belerang
dan lain-lain.
Unsur-unsur tersebut berpotensi dapat berikatan secara kimiawi
dengan oksigen melalui proses peruraian senyawa organik.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
31/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
d. Kebutuhan Oksigen Biokimia (BOD5)
Jadi unsur oksigen tersebut digunakan untuk menguraikan senyawaorganik, sehingga kandungan oksigen dalam badan air akan
berkurang.
Hasil degradasi bahan organik akan menyebabkan timbulnya bau
pada badan air.
Nilai BOD5 menunjukkan kandungan bahan organik yang dapat
terurai/terdegradasi yang dinyatakan dengan jumlah oksigen yang
dibutuhkan untuk proses degradasinya.
Makin tinggi nilai BOD5 suatu air permukaan, maka kualitas air
permukaan tersebut makin buruk. BOD5 yang tinggi menunjukkan
makin defisit (berkurangnya) jumlah oksigen terlarut dalam air
(sebagai akibat kebutuhan oksigen untuk proses sintesa).
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
32/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
e. Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD)
Nilai COD menunjukkan kandungan bahan organik dan anorganik yang dapat
didegradasi, yang dinyatakan dengan jumlah oksigen yang dibutuhkan untukproses degradasinya.
Makin tinggi nilai COD dalam air maka kualitas air tersebut makin buruk.
COD yang tinggi akan terjadi defisit (berkurangnya) oksigen terlarut dan
selanjutnya mengganggu kehidupan biota perairan seperti nekton (ikan).
f. Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak dalam air limbah, air permukaan atau air sumur akan
membentuk lapisan tipis (film minyak).
Menghambat kelarutan udara (terutama oksigen) ke dalam air yang dibutuhkanoleh biota perairan.
Menghambat masuknya cahaya matahari ke dalam air, sehingga proses
fotosintesis terhambat.
Proses fotosintesis dalam badan air akan meningkatkan kandungan oksigen yang
terlarut dalam bada air.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
33/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
g. Nitrat
Tinggi rendahnya nitrat dalam air ditentukan oleh senyawa nitrogen dan
oksigen yang diuraikan oleh bakteri.
Terlebih dahulu senyawa nitrogen akan menjadi nitrit.
Nitrit dalam jumlah yang besar akan mengikat oksigen dalam air yang
mengakibatkan air kekurangan oksigen, DO nya rendah.
h. Logam Berat Beracun
Air sering tercemar oleh komponen-komponen anorganik, diantaranya
berbagai logam berat yang berbahaya
Berbagai logam berat tersebut banyak digunakan dalam berbagaikeperluan, oleh karena itu diproduksi secara rutin dalam skala industri.
Logam berat pada umumnya seperti campuran cadmium (Cd), tembaga
(Cu), krom heksavalen (Cr6+), timbal (Pb), dan mangan (Mn).
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
34/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
h. Logam Berat Beracun
Mangan (Mn) yang teroksidasi dalam air berwarna kecoklatan dan
tidak larut dalam air menyebabkan penggunaan air menjadi
terbatas.
Air yang mengandung padatan larut mempunyai sifat mengantarkan
listrik dengan mempercepat terjadinya korosi.
i. Phenol Total
Phenol adalah senyawa golongan berbahaya dan beracun (B3).
Senyawa ini termasuk senyawa yang sukar didegradasi olehmikroorganisme (refractory substance), bahkan termasuk dalam
desinfektan.
Phenol dapat mengganggu kehidupan biota perairan dan
menyebabkan air limbah menjadi berwarna dan berbau.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
35/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
HUTAN INDUSTRI & INDUSTRI PULP AND PAPER
Pabrik hardwood bleached kraft pulp dengan kapasitas
produksi pulp sebesar 450.000 ADT/tahun, dibutuhkan
bahan baku kayu sebesar 1.935.000 m3/tahun atau 4.3
m3untuk setiap ton pulp yang dihasilkan.
Proses pengelantangan di bleaching plant menggunakan
100% klorin dioksida (ClO2) dengan menggunakanmetode Elemental Chlorine Free (ECF).
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
36/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
HUTAN INDUSTRI & INDUSTRI PULP AND PAPER
Bahan baku dan bahan penunjang yang diperlukan untuk industri pulpini disajikan
pada Tabel 1 :
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
37/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
1 : Bahan baku dan bahan penunjang untuk industri pulp
Unit Pengolahan Limbah (UPL) telah yang dipakai pada pabrik pulp
menggunakan sistem activated sludge treatment.
Volume limbah cair dari pabrik dan water treatment diperkirakan
sekitar 80.000 m3/hari.
Sedangkan UPL mempunyai kapasitas sebesar 100.000 m3/hari
termasuk safety factor 15%.
Di UPL telah dibangun kolam penampungan limbah cair dengan
kapasitas 1.000.000 m3 yang dasarnya dilapisi tanah liat yang
bersifat kedap air.
Kolam penampungan ini berguna untuk mengatur volume limbah
apabila terjadi musim kering yang panjang dan jika debit sungai
lebih kecil dari 23 m3/detik.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
38/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Identifikasi permasalahan yang terjadi :
a. Kualitas air badan air (biasanya sungai), misalnya perubahan kualitas air
b. Potensi Konflik Sosial yang dapat bersumber dari berbagai kegiatan tahap pra-
konstruksi (pembebasan lahan), operasi dan akumulasi dari berbagai kegiatan.
Dampak yang ditimbulkan adalah timbulnya proses sosial yang bersifat disosiatif
berupa keluhan dan protes akibat kegiatan proses produksi, sebagai akibat dari :
Pengambilan air (1 m3/detik) untuk kepentingan operasional pabrik dapat
menimbulkan persepsi negatif masyarakat.
Terjadinya sedimentasi pada segmen sungai akibat kumulatif dari kegiatan pra-
konstruksi dan konstruksi.
Berubahnya kualitas air sungai akibat kekeruhan(perubahan warna air sungai).
Perubahan kualitas udara seperti menyebarkan bau tidak sedap
Hilangnya mata pencaharian penduduk lokal akibat pembebasan lahan untuk
proyek, hilangnya kesempatan kerja sebagai buruh akibat berakhirnya kegiatan
konstruksi proyek, dan tidak terserapnya sebagian besar pekerja lokal baik
sebagai karyawan tetap maupun sebagai tenaga kontrak
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
39/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
c. Kesehatan Masyarakat
Dampak bersumber dari pembuangan limbah cair serta emisi gas
akibat operasi pabrik pulp.
Dampak yang ditimbulkan adalah terganggunya kesehatan
masyarakat akibat pencemaran air dan emisi gas dan tidak
terlayaninya pelayanan kesehatan masyarakat yang terkena dampak.
d. Kesempatan Berusaha
Pemanfaatan peluang berusaha masyarakat sebagai akibat
pembelanjaan pekerja pabrik.
Kesempatan berusaha beredarnya uang di lingkungan masyarakat,
antara lain:
Warung makan yang makin berkembang
Usaha transportasi air dan darat.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
40/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Sumber Masalah Lingkungan pabrik pulp and paper
a. Kualitas Udara :Sumber Dampak berasal dari emisi debu dari power boiler,
recover boiler,dan lime kiln; serta emisi H2S (TRS), SO2, NO2
dan ClO2 berasal dari lime kiln, powerboiler, recovery
boiler,dissolving tank, digesting tank dan bleach tank.
b. Kebisingan
Sumber dampak yaitu pada tahap operasi pabrik, termasuktransportasi bahan baku dan produk ,dari mesin pabrik,
seperti turbo generator, debarking/chipping, recovery boiler,
power boiler dan sebagainya.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
41/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Sumber Masalah Lingkungan pabrik pulp and paper
c. Limbah padat / Landfill
Dari berbagai sumber seperti yang terlihat pada Tabel 2.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
42/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
d. Sampah Domestik
Sumber dampak berasal dari sampah yang berasaldari kegiatan rumah tangga masyarakat penghuni
town site dan perkantoran.
e. Flora dan Fauna Darat
Sumber dampak adalah kegiatan tahap operasi yang
dapat mengakibatkan perubahan flora dan faunadarat.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
43/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
f. Potensi Konflik Sosial
Sumber dampak konflik sosial terjadi akibat adanyapenerimaan pekerja pendatang dan pekerja asing.
g. Kualitas Air Permukaan
Pengaliran limbah cair produksi pulp dan limbah domestik ke
sungai dengan debit rata-rata 80.000 m3/hari atau 0,925
m3/detik.
h. Kesehatan Masyarakat
Dampak bersumber dari pembuangan limbah cair serta emisi
gas akibat operasi pabrik pulp.
D k I d i T h d Li k
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
44/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Karakteristik / Sifat Permasalahannya
a. Kualitas UdaraDampak emisi gas dan debu yang timbul pada tahap
operasi dapat menimbulkan masalah kesehatan terhadap
masyarakat di sekitar pabrik dan juga terhadap karyawan
di pabrik.
Tolok ukur pengelolaan berdasarkan pada
- Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999
- Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
KEP- 50/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat
Kebauan (H2S = 0,02 ppm).
D k I d i T h d Li k
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
45/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Karakteristik / Sifat Permasalahannya
b. Kebisingan
Dampak yang ditimbulkan berupa masalah kesehatan terhadap
masyarakat sekitar terutama pemukiman terdekat.
Tolok ukur dampak kebisingan adalah Peraturan Gubernur
Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2005 tentang Baku Mutu Udara
Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan sebesar 55 dB(A) untuk
pemukiman dan 70 dB(A) untuk industri serta Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP- 48/MENLH/11/1996
tentang Baku Tingkat Kebisingan.
D k I d i T h d Li k
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
46/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Karakteristik / Sifat Permasalahannya
c. Limbah padat / Landfill
Dampak yang ditimbulkan berupa terjadinya penimbunan atau
akumulasi limbah padat yang mengandung logam berat (Limbah
B3).
Penimbunan tersebut akan terjadi jika penanganan landfill tidak
sesuai dengan standar persyaratan teknis.
Tolok ukur pengelolaan adalah bau dan penurunan kualitas air
tanah di sekitar lokasi landfill.
D k I d t i T h d Li k
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
47/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
d. Sampah Domestik
Menimbulkan bau, menjadi media hidup dan berkembangnya
populasi lalat dan estetika yang buruk yang mengakibatkan keluhan
(persepsi masyarakat) dan gangguan kesehatan karyawan.
Sebagai tolok ukur digunakan : Bau yang menyengat/tidak sedap;
populasi lalat meningkat; Estetika (pemandangan kurang sedap);
dan adanya keluhan masyarakat.
f. Flora dan Fauna Darat
Hilangnya habitat fauna darat/satwa liar akibat penebangan
tanaman asal pada tahap konstruksi,
Terganggunya fauna yang ada, sehingga akan menurunkan
keanekaragaman spesies, kelimpahan masing-masing spesies dan
perubahan komposisi spesies.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
48/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
g. Potensi Konflik Sosial
Dampak dapat berupa konflik tertutup atau konflik terbuka apabila
penerimaan pekerja tidak dilakukan secara transparan dan interaksi
sosial antara mereka tidak dikelola atau direkayasa dengan baik.
Tolok ukurnya adalah timbulnya keluhan dan/atau protes
ketidakpuasan dari pekerja lokal yang signifikan karena:
Kurangnya komunikasi sosial antara pekerja pendatang dengan
pekerja lokal;
Perasaan dinomorduakan atau kecemburuan sosial pada pekerja
lokal terkait dengan perlakuan manajemen pabrik terhadap
pekerja pendatang termasuk diantaranya pekerja asing; dan
pernyataan ketidaksenangan pekerja lokal terhadap keberadaan
pekerja pendatang.
D k I d t i T h d Li k
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
49/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
h. Kwalitas Air Permukaan
Karakteristik dari permasalan yang ditimbulkan yaitu :
Peningkatan kadar BOD5, COD, dan TSS.
Terjadinya sedimentasi pada segmen badan ar
Berubahnya kualitas air badan air terkait dengan kekeruhan
(perubahan warna air sungai).
i. Kesehatan Masyarakat
Dampak yang ditimbulkan adalah
terganggunya kesehatan masyarakat akibat pencemaran air danemisi gas dan
tidak terlayaninya pelayanan kesehatan masyarakat yang terkena
dampak.
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
50/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Alternatif pemecahan masalah
a. Kwalitas Udara
Lokasi pengelolaan dilakukan yaitu di Unit produksi bubur kertas,
khususnya unit lime kiln, scrubber, power boiler, electrostatic
precipitator, disolving tank, Non-Condensable Gasses (NCG)
treatment dan pada areal hijau/buffer zone.
Upaya pengelolaan
melakukan pengontrolan terhadap debu dan emisi gas dengan
menggunakan alat pengendali pencemaran udara yang memiliki
efesiensi tinggi, yaitu electrostatic precipitators (ESP) dan cyclone
separators (CS)
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
51/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
52/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
b. Kebisingan
Pemasangan silencer (peredam suara) ataumuffler pada mesin-mesin pabrik.
Spesifikasi peralatan disyaratkan dengan tingkat
bunyi maksimum 70 dB(A) untuk jarak 25 m.
Apabila kebisingan mesin lebih dari 70 dB(A)
maka mesin ditempatkan di ruang tertutup
(diisolasi)
mempertahankan vegetasi yang ada di bufferzone.
D k I d i T h d Li k
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
53/68
c. Limbah padat / Landfill
Berbagai upaya antara lain :
Dimulai dari pemilihan lokasi pengelolaan landfill
yang dilakukan dengan memperhatikan berbagai
aspek, antara lain:
jarak dari lokasi pemukiman masyarakat sekitar
pabrik dan town site;
jarak dari sumber mata air maupun air tanah;
jarak dari jalan raya; dan ketinggian lokasi yang memadai untuk
menghindari banjir.
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
54/68
p p g g
c. Limbah padat / Landfill
Berbagai upaya antara lain :
Melakukan program 3R dengan memanfaatkan kembali
limbah padat yang berasal dari chip preparation yang
umumnya terdiri dari kulit kayu (bark) sebagai sumber
energi untuk boiler. Sehingga dapat mengurangi volume
limbah padat berupa kulit kayu yang dihasilkan oleh pabrik
serta menjadi alternatif sumber energi.Limbah padat dari wastewater treatment, re-caustisizing
plant, dan recovery unit dikelola secara khusus dengan
landfill system.
Sebelum dibuang ke landfill, limbah padat dikelola terlebihdahulu, antara lain melalui proses dewatering untuk
menurunkan kadar air dan proses pemadatan
(compaction). Walaupun limbah padat dari industri bubur
kertas dan kertas dapat diklasifikasikan sebagai non
hazardous.
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
55/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
d. Sampah Domestik
Alternative pemecahan masalah adalah membuat tempatpenampungan sampah yang berupa bak sampah dan TPS.
Selanjutnya dari TPS, sampah akan diangkut ke TPA.
e,. Flora dan Fauna Darat
Upaya adalah sebagai berikut : Melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan dalam hal flora
darat, termasuk memantau perkembangan vegetasi ,Selain itu
menunjang kegiatan pengelolaan fauna, pengendalian
terhadap pencemaran udara serta kebisingan.
Mempertahankan keaslian areal buffer zone dan areal
konservasi dan melakukan perbaikan habitat di wilayah
tersebut (penanaman) serta membuat dan memasang papan
larangan berburu satwa liar di dekat areal kolam penampungan
dan guest house.
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
56/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
f. Potensi Konflik Sosial
Upaya yang dilakukan adalah:
Melaksanakan pertemuan silaturahmi antar pekerja.
Tidak membedakan penggunaan fasilitas umum
perusahaan bagi pekerja lokal dan pendatang.
Untuk pekerja asing, pabrik tidak menyediakan fasilitaskhusus yang bersifat eksklusif;
Melakukan pendidikan dan latihan khusus bagi pekerja
lokal
Memfasilitasi terbentuknya serikat pekerja/buruh,menerima dan melaksanakan butir kesepakatan kerja
bersama (KKB) serta memberikan kebebasan kepada
serikat pekerja melakukan sosialisasi KKB di lingkungan
pabrik.
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
57/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
g. Kualitas Air Permukaan
Dalam pengelolaan air permukaan sebagai tolok ukur
adalah Keputusan Menteri Negara Lingkungan HidupNomor : KEP-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu
Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri dan
Baku Mutu Air Sungai dan Limbah Cair di Propinsi Daerah
Tingkat I SUMSEL Peraturan Gubernur No. 18 tahun2005.
Waktu pengelolaan selama operasi dan lokasi
pengelolaan adalah Unit Pengolahan Limbah (UPL),
saluran pembuangan limbah cair dan kolam
penampungan (holding pond) dibangun di dalam tapakpabrik.
Adapun sumber limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan
operasi pembuatan bubur kertas yaitu terdapat pada
Tabel 4 :
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
58/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
59/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
60/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
61/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Pengelolaan limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi
pulp dilakukan dengan dua pendekatan yaitu:(1) terintegrasi dalam proses produksi; dan
(2) di luar proses produksi.
Pengelolaan limbah cair dilakukan secara terintegrasi sebagai
berikut:Dry debarking yang tidak menghasilkan limbah cair;
Pemanfaatan uap panas hasil pembakaran untuk
pemanasan air;
Oxygen delignification untuk mengurangi pemakaiankonsumsi bahan kimia pada proses penggelantangan;
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
62/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Pencucian yang berlawanan arah dengan aliran bubur
kertas guna mengurangi penggunaan air (brown stock
washing);Mendaur ulang lindi hitam dan bubur kertas yang rusak,
serta air pendingin bekas;
Peluruhan dengan O2mengurangi pemakaian bahan kimia
pada proses penggelantangan;
Pemakaian 100% ClO2
Bahan-bahan kimia bekas (CaO, weak white liquor) didaur
ulang untuk dimanfaatkan kembali;
Pemanfaatan white water hasil pengeringan bubur kertas
untuk penggelantangan. Pemakaian kembali air pendinginan bekas (panas) dengan
didinginkan kembali di cooling tower.
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
63/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Limbah cair dari proses pabrik disaringmelalui penapisan mekanis (mechanical
screening) untuk memisahkan padatan
tersuspensi atau Total Suspended Solids
(TSS) dan lumpur dari limbah cair.
Endapan yang terbentuk dialirkan ke
sludge thickener, sedangkan limbah cairdialirkan ke lime neutralization untuk
penetralan pH menjadi 69;
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
64/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Lumpur halus tersisa dalam limbah cair
diendapkan dalam clarifier, dan endapan yang
terbentuk dikirim ke sludge thickener, sedangkan
limbah cair dialirkan ke settling basin;
Dalam keadaan darurat dimana terjadi limpasan
(spill) bahan kimia dari pabrik (blue wont), alat
sensor konduktivitas akan menutup aliran normal
limbah ke settling basin dan mengalirkannya kespill pond. Limpasan bahan kimia ditampung dalam
spill pond dan dialirkan ke settling basin dengan
mengatur kecepatan aliran.
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
65/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Limbah cair mengalami pengendapan dalam
settling basin. Selanjutnya limbah cair dialirkan keaerated stabilization basin untuk diproses secara
biologis, akan mengalami pengadukan (mixing)
dan penambahan O2 (oksigen) yang cukup agar
proses biologi dapat berlangsung secara optimal.
Limbah cair yang telah diolah di UPL dan telah
memenuhi baku mutu lingkungan hidup
selanjutnya dibuang ke Sungai. Lokasi UPL
terletak di luar lokasi pabrik yaitu 500 meter dari
arah pintu keluar pabrik.
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
66/68
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
i. Kesehatan MasyarakatPengelolaan layanan kesehatan dan
pengelolaan lingkungan (pencemaran air dan
bau) dilakukan selama tahap operasi.
Pengelolaan lingkungan terhadap layanan
kesehatan diprioritaskan kepada masyarakatyang tinggal di daerah sekitar industri pulp
dan masyarakat yang berasal dari desa
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
67/68
a pa dus e adap g u ga
i. Kesehatan Masyarakat
ii. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga dan
mempertahankan kualitas kesehatan karyawan
dan masyarakat seperti yang dipersyaratkan
RKL/RPL adalah: Menjaga agar semua limbah yang dihasilkan dari
pabrik dan rumah tangga di town site dikelola
sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
memenuhi BML yang dipersyaratkan; dan Memfungsikan poliklinik di lingkungan pabrik.
Poliklinik pabrik dilayani oleh dokter umum, tenaga
paramedis, bidan, office boy dan pengemudi.
Dampak Industri Terhadap Lingkungan
5/19/2018 Dampak Industri Terhadap Lingkungan
68/68
p p g g
Kesehatan Masyarakat
Melakukan medical check up bagi karyawan,
melakukan tinjauan terhadap hasil medical checkup.
memberikan saransaran perbaikan untuk
meningkatkan efektifitas medical check up yang
telah dilaksanakan
Melaksanakan kebijakan perusahaan yangberhubungan dgn pelayanan kesehatan oleh
poliklinik yaitu pelayanan :
(1) di dalam poliklinik;