85
DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP PENDAPATAN DAN PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA DI KOTA BOGOR (STUDI KASUS RUMAH TANGGA PENGOJEG PENGGUNA KREDIT MOTOR) OLEH ANADIA RAHMADINI H14103075 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP PENDAPATAN DAN PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH

TANGGA DI KOTA BOGOR

(STUDI KASUS RUMAH TANGGA PENGOJEG PENGGUNA KREDIT MOTOR)

OLEH ANADIA RAHMADINI

H14103075

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Page 2: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

RINGKASAN

ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg Pengguna Kredit Motor) (dibimbing oleh DIDIN S. DAMANHURI). Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam baik yang terdapat didaratan maupun dilautan. Kekayaan alam yang melimpah terutama hasil tambang berupa minyak bumi telah mengikut sertakan Indonesia sebagai salah satu anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries). Pada tahun 1973-1974 telah terjadi krisis energi pertama, yang mengakibatkan harga minyak dunia meningkat tiga kali lipat dari US$ 4 per barrel menjadi US$ 12 per barrel. Hal serupapun terjadi pada tahun 1978-1979, kenaikan harga minyak dari US$ 14 per barrel menjadi US$ 26 per barrel. Krisis energi pertama dan kedua memberikan keuntungan yang melimpah kepada negara-negara penghasil minyak, salah satunya Indonesia. Penerimaan yang besar dari penjualan minyak mendorong pemerintah untuk memberikan subsidi BBM dan Tarif listrik. Krisis energi keempat yang terjadi pada tahun 2005 telah meningkatkan harga minyak dunia hingga US$ 60,63 per barrel. Peningkatan kali ini tidak memberikan keuntungan kepada Indonesia melainkan mengakibatkan beban subsidi BBM yang harus ditanggung oleh pemerintah. Hal ini terjadi karena Indonesia mulai berubah status dari negara eksportir menjadi negara net-importir. Seiring bertambahnya jumlah penduduk konsumsi BBM semakin meningkat sedangkan produksi BBM semakin menurun. Atas pertimbangan tersebut pemerintah menaikan harga BBM dalam negeri pada 1 Oktober 2005. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kenaikan harga BBM terhadap pendapatan dan pengeluaran konsumsi rumah tangga pengojeg, serta pengaruhnya terhadap daya bayar cicilan kredit motor. Analisis data dilakukan setelah data primer berhasil dikumpulkan dari kegiatan penelitian. Data yang diperoleh selanjutnya disajikan dalm bentuk tabel dan uraian. Analisa data dilakukan secara kualitatif dan dijabarkan dalam pendeskripsian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya kenaikan harga BBM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendapatan rumah tangga pengojeg motor. Sementara itu, kenaikan harga BBM berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga pengojeg motor.

Page 3: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP PENDAPATAN DAN PENGELUARAN KONSUMSI

RUMAH TANGGA DI KOTA BOGOR (STUDI KASUS RUMAH TANGGA PENGOJEG PENGGUNA KREDIT MOTOR)

Oleh

ANADIA RAHMADINI H14103075

Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Page 4: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh;

Nama Mahasiswa : Anadia Rahmadini

Nomor Register Pokok : H14103075

Program Studi : Ilmu Ekonomi

Judul Penelitian : Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap

Pendapatan dan Pengeluaran Konsumsi

Rumah Tangga (Studi Kasus Rumah Tangga

Pengojeg Pengguna Kredit Motor)

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor.

Menyetujui,

Dosen Pembimbingan,

Prof. Dr. H. Didin S. Damanhuri, S.E., M.S., D.E.A.

NIP. 131 404 217

Mengetahui, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi,

Dr. Ir. Rina Oktaviani, M.S. NIP. 131 846 872

Page 5: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

Tanggal Kelulusan :

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH

BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, September

2004

Anadia Rahmadini H14103075

Page 6: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Anadia Rahmadini lahir pada 24 Mei 1985 di Kota

Bogor, yang berada di Provinsi Jawa Barat. Penulis merupakan anak tunggal, dari

pasangan Ayahanda Adang Hery Koswara dan Ibunda Jasmi. Penulis mengawali

pendidikannya dari sekolah dasar. Pada tahun 1997 penulis menamatkan sekolah

dasar pada SD Negeri Polisi II Bogor, kemudian melanjutkan ke SLTP Negeri 1

Bogor dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan

pendidikannya ke SMU Negeri 5 Bogor. Mulai caturwulan ke 2 penulis

melanjutkan pendidikannya di SMU Negeri 1 Bogor, hingga lulus pada tahun

2003. Pada tahun yang sama penulis diterima pada Departemen Ilmu Ekonomi,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, melalui jalur

Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Selama menjadi mahasiswa penulis aktif

di berbagi kepanitiaan, salah satunya Dies Natalis FEM ke-3.

Page 7: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Judul

skripsi ini adalah “Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah

Tangga Pengojeg Pengguna Kredit Motor)”. Kenaikan harga BBM merupakan

topik yang sangat menarik karena dalam kenaikan harga BBM terdapat pihak

yang pro dan kontra. Karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan topik ini, khususnya di daerah Kota Bogor. Disamping hal tersebut, skripsi

ini juga merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi

pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor.

Penulis sadar bahwa pencapaian ini bukan karya yang luar biasa, namun

melalui karya ini penulis berharap agar dalam proses penyusunan hingga hasil

yang dicapai dapat dijadikan pembelajaran bagi penulis sendiri maupun pembaca.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Prof. Dr. H. Didin S. Damanhuri, S.E., M.S., D.E.A., selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat

berarti.

2. Ir. Wiwiek Rindayanti, M. Si, selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan.

3. Widyastutik, S.E., M.Si., selaku dosen komisi pendidikan yang

memberikan masukan tata cara penulisan agar lebih baik.

4. Dosen-dosen Ilmu Ekonomi, serta petugas TU IE, dan TU FEM.

5. Orang Tua yang dengan sabar, tabah, dan ikhlas mendidik dan

menguatkan jiwa dan raga.

Page 8: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

6. Sahabat terbaik yang selalu menemani dalam keadaan senang dan sedih

(Aci, Eka, Ephee, Lea, Kikie, Maiva, Pritta, Windy, dan Yanti).

7. Teman terbaik yang selalu memberikan dukungan dan semangat (Else,

Depe, Asih, Tanti, dan Echa).

8. Teman seperjuangan (Eka Sari Ningsih, Rizki Amelia, dan Halida

Fatimah).

9. Teman-teman IE angkatan 40 dan 41 (Ipul dan Heri).

10. Guru-guru SMK Negeri 2 Bogor jurusan teknik elektronika khususnya

kepada Bapak Yuniarto Triadi.

11. Guru-guru SMU Negeri 1 Bogor yang telah membimbing, dan

memberikan masukan kepada penulis.

12. Keluarga besar tercinta di Bukittinggi dan Malaysia yang selalu

memberikan semangat dan doa kepada penulis.

Bogor, September 2007

Anadia Rahmadini H14103075

Page 9: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL……………………………………………………….. iii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….. iv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. v

I. PENDAHULUAN…………………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang……………………………………………….. 1

1.2. Perumusan Masalah………………………………………….. 7

1.3. Tujuan Penelitian…………………………………………….. 10

1.4. Manfaat Penelitian…………………………………………… 11

1.5. Ruang Lingkup Penelitian…………………………………… 11

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN……… 12

2.1. Tinjauan Teori………………………………………………... 12

2.1.1. Kondisi Umum Kehidupan Masyarakat Miskin di Indonesia…………………………………………….. 12

2.1.2. Kenaikan Harga BBM dan Subsidi BBM……………... 13

2.1.3. Definisi Transportasi………………………………….. 18

2.1.4. Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga…………. 19

2.1.5. Kredit Perorangan……………………………………… 21

2.2. Penelitian Terdahulu…………………………………………. 24

2.3. Kerangka Pemikiran…………………………………………. 25

III. METODOLOGI PENELITIAN …………………………………… 28

3.1. Wilayah Penelitian…………………………………………… 28

3.2. Jenis dan Sumber Data………………………………………. 28

3.3. Metode Pengambilan Sampel……………………………….. 29

3.4. Metode Analisis Data……………………………………….. 30

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH………………………………. 31

4.1. Kondisi Geografis Kota Bogor……………………………… 31

4.2. Penduduk Kota Bogor……………………………………….. 33

Page 10: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

ii

4.3. Perekonomian Kota Bogor………………………………….... 34

4.4. Sarana dan Prasarana Transportasi…………………………… 36

V. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………. 40

5.1. Profil Pengojeg Sepeda Motor……………………………….. 40

5.1.1. Gender……………………………………………….. 40

5.1.2. Usia…………………………………………..……… 40

5.1.3. Pendidikan…………………………………………… 42

5.1.4. Masa Kerja…………………………………………... 43

5.1.5. Jam Kerja Per Hari…………………………………... 44

5.1.6. Kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM)…………. 44

5.2. Kenaikan Tarif Ojeg, dan Perubahan Penerimaan Pengojeg Motor……………………………………………… 45

5.3. Perubahan Pengeluaran Biaya Operasional Pengojeg Motor.. 47

5.4. Penerimaan Bersih dan Pendapatan Rumah Tangga Pengojeg Motor ………………………………………………………… 50

5.5. Pengeluaran Rumah Tangga Pengojeg Motor………………... 56

5.6. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan Rumah Tangga Pengojeg Motor……………………………… 59

5.7. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pengeluaran Rumah Tangga Pengojeg Motor……………………………… 60

5.8. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Daya Bayar Kredit Motor Pengojeg…..……………..………………………….... 61

VI. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………….….… 62

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..… 64

LAMPIRAN…………………………………………………………..….. 66

Page 11: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

iii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1.1. Kondisi Perminyakan Indonesia (Ribu Barrel)……………………. 4

2.1. Harga BBM Per 1 Oktober 2005………………………………….. 5

2.2. Skema Tingkat Efektivitas Kompensasi Harga BBM (Persen)…… 17

3.1. Responden Penelitian……………………………………………… 29

4.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Bogor Tahun 1987-2005… 33

4.2. Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk di Kota Bogor Tahun 2005…………………………….. 34

4.3. PDRB Kota Bogor Tahun 2001-2005……………………………... 35

4.4. Kontribusi Sektor dalam Perekonomian Kota Bogor Tahun 2005... 35

4.5. Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalanan di Kota Bogor Tahun 2005…………………………….…………………………. 36

4.6. Jumlah Kendaraan di Kota Bogor Tahun 2001-2006…………….. 37

4.7. Tingkat Kecelakaan Kota Bogor………………………………….. 39

4.8. Perkembangan Kriminalitas Kota Bogor…………………………. 39

5.1. Kepemilikan SIM…………………………………………………. 45

5.2. Perubahan Tarif, dan Penerimaan Kotor Per Hari……………….... 47

5.3. Rata-rata Pengeluaran Pengojeg Motor Per Hari…………………. 48

5.4. Rata-rata Penerimaan Bersih Pengojeg Motor Per Hari Kerja…..... 50

5.5. Pendapatan dan Penghasilan Tambahan Pengojeg Motor Per Bulan Sebelum Kenaikan Harga BBM (Rupiah) ………………………… 52

5.6. Pendapatan dan Penghasilan Tambahan Pengojeg Motor Per Bulan Setelah Kenaikan Harga BBM (Rupiah) …………………………. 55

5.7. Penundaan Pembayaran Cicilan Kredit Motor………….………… 60

Page 12: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

iv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1.1. Laju Penjualan Sepeda Motor Anggota AISI Kuartal I (2005-2006) 8

1.2. Perbandingan Harga Premium di Berbagai Negara…………..…. 15

2.1. Kerangka Analisis Penelitian…………………………………….. 27

5.1. Frekuensi Pengojeg Berdasarkan Usia………………………....… 41

5.2. Frekeunsi Pengojeg Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga… 42

5.3. Frekuensi Pengojeg Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan….... 43

5.4. Frekuensi Pengojeg Berdasarkan Masa Kerja……………….…… 43

5.5. Persentase Pendapatan Rumah Tangga Pengojeg Sebelum KenaikanHarga BBM……………………………………….…… 51

5.6. Persentase Pendapatan Rumah Tangga Pengojeg Setelah Kenaikan Harga BBM………………………………..……….…. 53

5.7. Persentase Net Balance Rumah Tangga Pengojeg Setelah Kenaikan Harga BBM.................................................................... 58

Page 13: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

v

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Pendapatan Rumah Tangga Pengojeg Motor Per Bulan Sebelum Kenaikan Harga BBM di Kota Bogor……………….…….. 66

2. Pendapatan Rumah Tangga Pengojeg Motor Per Bulan Setelah Kenaikan Harga BBM di Kota Bogor………………..…….. 68

3. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengojeg Motor Per Bulan Sebelum Kenaikan Harga BBM di Kota Bogor…….……. 70

4. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengojeg Motor Per Bulan Setelah Kenaikan Harga BBM di Kota Bogor……………. 72

5. Data dasar Pengolahan Uji t ………………………………………… 74

6. Hasil Uji t untuk Pendapatan……………………….……………….. 76

7. Hasil Uji t untuk Pengeluaran……………………………………….. 76

8. Ringkasan Hasil Uji t untuk Pendapatan……………………………. 77

9. Ringkasan Hasil Uji t untuk Pengeluaran…………………………… 78

10. Kuisioner Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengojeg………………. 79

Page 14: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan sumber

daya alam, baik yang terdapat di daratan maupun di lautan. Kekayaan alam

yang dimiliki berupa hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan dan

pertambangan. Kekayaan alam yang melimpah terutama hasil tambang

berupa minyak bumi telah mengikutsertakan Indonesia sebagai salah satu

anggota dari OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries). OPEC

merupakan organisasi yang terdiri dari negara-negara penghasil minyak

bumi. Menurut Pamungkas dan Hidayat OPEC bertujuan

“mempertahankan harga minyak atau menentukan harga sehingga

menguntungkan negara produsen, dan mengatur hubungan dengan

perusahan-perusahaan minyak asing atau pemerintah negara-negara

konsumen”.1 Peranan OPEC sangat besar ketika terjadi perang Yom Kipur antara

Arab dan Israel pada tahun 1973-1974 yang mengakibatkan negara-negara

Arab memboikot untuk mengirim minyak ke Amerika dan Eropa. Perang

tersebut menyebabkan krisis energi pertama sehingga harga minyak dunia

naik tiga kali lipat dari US$ 4 per barrel menjadi US$ 12 per barrel. Hal

yang serupapun terjadi pada tahun 1978-1979 ketika terjadi revolusi Iran

yang berakibat penghentian produksi minyak oleh Iran ke negara-negara

Barat. Krisis energi kedua ini menyebabkan kenaikan harga minyak dunia

1 Pamungkas dan Syamsul Hidayat. 1998. Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap. Surabaya :

Apollo. hal 162.

Page 15: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

2

hingga dua kali lipat dari US$ 14 menjadi US$ 26. Kedua krisis energi

tersebut membuat negara-negara yang tergabung di dalam OPEC mendapat

keuntungan yang berlipat akibat melambunganya harga minyak dunia.

Indonesia yang menjadi salah satu negara anggota OPEC ikut

merasakan keuntungan yang berlipat akibat krisis energi pertama dan

kedua, yang terkenal dengan Oil Boom. Penerimaan yang besar dari hasil

penjualan minyak bumi telah mendorong pemerintah untuk memberikan

subsidi kepada masyarakat berupa subsidi harga Bahan Bakar Minyak

(BBM) dan subsidi Tarif Dasar Listrik (TDL). Pemberian subsidi tersebut

bertujuan untuk meningkatkan pembangunan, menarik para investor asing

agar menanamkan modal di Indonesia, dan membantu orang-orang miskin

yang ada di Indonesia. Pemberian subsidi tersebut memberikan dampak

terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bersama negara Malaysia dan

Thailand, Indonesia mendapat julukan sebagai “Macan Asia”. Selain

mendapat julukan tersebut Indonesia juga mendapat julukan sebagai NICs

(New Industrial Countries). Pemberian subsidi yang bertujuan untuk membantu orang-orang

miskin, pada kenyataannya sebagian besar yang menikmati subsidi tersebut

adalah golongan masyarakat menengah ke atas, dan bukan golongan

masyarakat miskin. Padahal, beban subsidi yang diberikan pemerintah telah

memberatkan APBN Indonesia.

Perekonomian Indonesia yang belum pulih benar akibat krisis

ekonomi, kembali dihadapkan pada krisis energi keempat. Krisis energi

tersebut menyebabkan harga minyak dunia meningkat hingga 60,63 US$ per

Page 16: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

3

barel.2 Peningkatan harga minyak tersebut membuat beban subsidi energi

bertambah besar, Prihandana mengatakan “subsidi meningkat lagi dengan

pesat pada tahun 2004, menjadi tidak kurang dari 80 triliun rupiah, karena

harga minyak internasional meningkat sampai tiga kali lipat. Tahun 2005,

subsidi ditetapkan Rp 89 triliun”.3

Kenaikan harga minyak dunia kali ini tidak memberikan keuntungan

terhadap Indonesia. Peningkatan konsumsi dan penurunan produksi BBM

dalam negeri merupakan salah satu faktor yang menyebabkan Indonesia

mulai berubah status menjadi negara net importir. Adanya subsidi energi

menyebabkan harga BBM di Indonesia menjadi murah, hal ini menimbulkan

pola konsumsi BBM yang cenderung konsumtif, selain itu tingginya

perbedaan harga BBM dalam negeri dengan luar negeri menyebabkan

terjadi penyelundupan BBM. Dari sisi produksi BBM mengalami

penurunan, dikarenakan sumur-sumur minyak yang ada sudah tua,

teknologi yang digunakan sudah ketinggalan zaman, dan ditambah dengan

iklim investasi di sektor pertambangan minyak yang kurang kondusif.

Tingginya tingkat konsumsi yang tidak diimbangi oleh peningkatan produksi

BBM menyebabkan defisit BBM, sehingga untuk mencukupi kebutuhan

minyak dalam negeri, dilakukan dengan cara mengimpor.

Tabel 1.1. Kondisi Perminyakan Indonesia (Ribu Barrel)

2 Teguh Dartanto. BBM, Kebijakan Energi, Subsidi, dan Kemiskinan di Indonesia.

http://www.oi.ppi-jepang.org.artcle.php?id=102 [1 Oktober 2005]. 3 Rama Prihandana. 2006. Dari Energi Fosil Menuju Enegi Hijau. Jakarta: Proklamasi

Publishing. hal 9.

Page 17: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

4

Kondisi Perminyakan Indonesia

2000 2001 2002 2003 2004

Produksi minyak 1272.5 1214.2 1125.4 1139.6 1094.4Konsumsi minyak 996.4 1026.0 1075.4 1112.9 11143.7Impor minyak mentah 219.1 326.0 327.7 306.7 330.1Ekspor minyak mentah 622.5 599.2 639.9 433.0 412.7Kapasitas pengilangan 1057.0 1057.0 1057.0 1057.0 1055.5Output pengilangan 968.2 1006.1 1002.4 944.4 1011.6Cadangan minyak (MB)*

5123.0 5095.0 4722.0 4320.0 4301.0Sumber: Dartanto (2005)

Volume impor yang semakin meningkat dan biaya untuk subsidi yang

semakin bertambah, sedangkan penerimaan dari ekspor yang semakin

menurun, mengakibatkan biaya pengadaan BBM menjadi tinggi. Ketika

harga minyak dunia melonjak di luar kewajaran dari anggaran pemerintah,

hal tersebut dapat menimbulkan permasalahan defisit anggaran. Prihandana

mengatakan : Terdapat beberapa pertimbangan mengapa pemberian subsidi BBM harus dikurangi. Pertama, pemberian subsidi BBM membuat pemberian subsidi untuk pendidikan, pangan, kesehatan, dan perumahan berkurang. Kedua, BBM yang di subsidi sebenarnya hanya menimbulkan disparitas harga, yang pada akhirnya akan mendorong penyelundupan. Ketiga, subsidi BBM yang jumlahnya sangat besar itu ternyata kebanyakan dinikmati oleh kelompok orang yang mampu.4 Atas beberapa pertimbangan tersebut pemerintah mencabut subsidi

BBM dengan menaikkan harga minyak dalam negeri mengikuti kenaikan

harga minyak dunia. Sehingga pada 1 Oktober 2005 harga BBM dalam

negeri naik hingga mencapai rata-rata 100 persen. Hal ini tercantum dalam

Peraturan Presiden No. 5 tahun 2005 mengenai kenaikan harga BBM

bersubsidi.

4 Ibid. hal 14.

Page 18: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

5

Tabel 1.2. Harga BBM Per 1 Oktober 2005

Jenis BBM Keterangan Harga

lama per liter (Rp)

Harga baru per liter

(Rp)

Perubahan (%)

Pertamax Plus

- 5.900 5.900 -

Pertamax - 5.700 -Harga eceran 2.400 4.500 87,5Premium Harga industri

5.160 5.160 -Harga eceran 700 185,7Minyak

Tanah Harga industri

2.200 2.000 -10,0Harga eceran 2.100 4.300 104,8Minyak

Solar Harga industri

5.350 5.350 -Harga eceran 2.300 123,0Minyak

Diesel Harga industri

5.130 5.130 -Harga eceran 2.600 21,2Minyak

Bakar Harga industri

3.150 3.150 -Sumber: Pertamina (2006)

Dari Tabel 1.2 dapat dilihat untuk BBM jenis premium mengalami

kenaikan sebesar 87,5 persen, untuk jenis minyak tanah mengalami

kenaikan harga sebesar 185,7 persen, minyak solar mengalami kenaikan

harga sebesar 104,8 persen, minyak diesel mengalami kenaikan harga

sebesar 123 persen dan minyak bakar mengalami kenaikan harga sebesar

21,2 persen. Pencabutan subsidi BBM oleh pemerintah dialihkan dalam program

kompensasi kenaikan harga BBM, berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT).

BLT merupakan bantuan langsung yang diberikan pemerintah kepada

masyarakat miskin sebesar Rp. 100.000 per bulan per keluarga. Pemberian

BLT ini bertujuan agar subsidi yang diberikan pemerintah dapat langsung

menyentuh masyarakat miskin, sehingga subsidi tidak salah sasaran.

Peristiwa kenaikan harga BBM selalu menjadi sorotan tajam dari

berbagai kalangan. Peristiwa tersebut sering kali disambut oleh masyarakat

Page 19: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

6

dengan aksi-aksi demonstrasi dan sering berakhir dengan kericuhan dari

para pendemo dengan aparat hukum. Menurut Hasan penolakan kenaikan

harga BBM yang dilakukan kalangan masyarakat berdasarkan alasan :

Pertama, masyarakat belum yakin benar pemerintah dapat mengendalikan dampak dari kebijakan ini terhadap kenaikkan berbagai kebutuhan hidup. Kedua, masyarakat belum yakin bahwa program kompensasi BBM akan dapat mereka nikmati sebagaimana pemerintah janjikan. Ketiga, masyarakat belum dapat membeli alasan keadilan yang melatar belakangi kenaikkan harga BBM sebagaimana yang disampaikan pereintah.5 Program kompensasi BBM yang ada selama ini disinyalir sebagai

pembagian rezeki kepada instansi-instansi pemerintah yang menjadi

pelaksana dan penanggung jawab program tersebut, sehingga tingkat

keefektivitasan program tersebut kecil dirasakan oleh masyarakat.

Kenaikan harga BBM yang mencapai rata-rata 100 persen akan

memberikan dampak terhadap kehidupan masyarakat. Akibat dari

kenaikan harga BBM tersebut telah menimbulkan inflasi yang tercermin

dari naiknya harga sejumlah komponen kebutuhan pokok masyarakat

berupa barang dan jasa. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS),

tingkat inflasi meningkat setelah kenaikan harga BBM sebesar 17,11 persen.

Dampak kenaikan harga BBM juga dirasakan oleh perusahaan-perusahaan,

karena telah menyebabkan biaya produksi meningkat, hal inipun ditambah

dengan permintaan kenaikan upah dari para pekerja akibat meningkatnya

biaya hidup. Dampaknya banyak perusahaan yang gulung tikar dan

merumahkan atau melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

5 M. Fadhil Hasan. Kenapa Kenaikan Harga BBM di Tolak ?

http://www.freelist.org/archieves/list_indonesia/02-2005/msg00488.html [21 Februari 2005].

Page 20: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

7

Di tengah kehidupan sosial ekonomi yang terhimpit krisis, kebutuhan

hidup masyarakat semakin melambung, yang menyebabkan daya beli

masyarakat menurun, karena dari segi pendapatan yang diterima belum

tentu mengalami peningkatan. Kondisi ini akan menurunkan daya tahan

ekonomi masyarakat serta kualitas hidup msyarakat yang akan mengalami

penurunan, terutama kelompok masyarakat kelas menengah ke bawah,

seperti pedagang kecil, pengojeg motor dan sopir. Penurunan kesejahteraan

masyarakat akan menimbulkan masyarakat miskin di Indonesia yang akan

meningkat jumlahnya akibat kenaikan harga BBM pada 1 Oktober 2005.

“Dikatakan jumlah penduduk miskin bertambah drastis, hingga maret 2006,

jumlahnya meningkat 50 persen dibandingkan tahun 2004, dari 36,1 juta

jiwa menjadi 50 juta jiwa”.6

1.2. Perumusan Masalah

Kenaikan harga BBM pada 1 Oktober 2005 yang mencapai rata-rata

100 persen, telah mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia. Karena

secara tidak langsung kenaikan tersebut akan meningkatkan biaya produksi

barang dan jasa dan menambah beban hidup masyarakat. Bertambahnya

beban hidup masyarakat yang tidak diimbangi bertambahnya pendapatan

dapat menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Adanya penurunan

daya beli masyarakat akan mempengaruhi pasar dan kinerja suatu

perusahaan. Salah satu industri yang terkena dampak dari kenaikan harga BBM

adalah industri otomotif, salah satunya industri sepeda motor. Kenaikan

6 Anonim. 2006. Orang Miskin Naik 50 Persen Paling Banyak Bekasi [Kompas Online].

http://www.kompas.com/metro/news/0604/11/083112.htm [11 April 2006].

Page 21: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

8

harga BBM telah mempengaruhi pasar sepeda motor dari segi penjualan.

Penurunan daya beli masyarakat terhadap sepeda motor tercermin dari

hasil penjualan pada kuartal pertama tahun 2006.

Dari data penjualan sepeda motor pada kuartal pertama di tahun

2006 yang dibandingkan dengan penjualan pada kuartal pertama di tahun

2005 dapat dilihat dari Gambar 1.1, menunjukan tren penjualan sepeda

motor yang mengalami penurunan. Penurunan sebesar 31 persen terjadi di

bulan Januari, penurunan 9 sebesar persen di bulan Februari dan

penurunan sebesar 34 persen terjadi di bulan Maret.

387,083 364,406400,72

266,618330,767

264,615

Januari Februari Maret

Penjualan Sepeda Motor Kuartal I 2005 Penjualan Sepeda Motor Kuartal I 2006

Sumber : AISI dalam Warta Ekonomi (2006)

Gambar 1.1. Laju Penjualan Sepeda Motor Anggota AISI Kuartal I (2005 - 2006)

Penurunan penjualan berdampak terhadap penurunan pertumbuhan

industri sepeda motor. Tingginya tingkat suku bunga dan inflasi telah

membuat pasar motor tidak bergerak dan menggeser prioritas barang yang

hendak dibeli oleh masyarakat, karena sebagian besar penjualan sepeda

motor dilakukan dengan sistem kredit. Dikatakan “sampai saat ini hampir

Page 22: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

9

90 persen pasar sepeda motor di Indonesia itu adalah konsumen dengan

sistem kredit”.7 Dalam keadaan seperti ini permintaan akan sepeda motor

tidak akan bertambah, akibatnya pabrik-pabrik yang harus menyesuaikan

produksinya dengan permintaan pasar. Kenaikan harga BBM tidak hanya

berpengaruh terhadap pasar sepeda motor namun memberikan dampak

terhadap potensi terjadinya kredit macet. Mengingat sebagian besar dari

konsumen motor adalah masyarakat golongan menengah ke bawah, yang

melakukan pembelian secara kredit. Adanya kenyataan kenaikan harga

barang dan jasa yang meningkatkan biaya hidup, sedangkan pendapatan

yang diterima belum tentu meningkat. Berakibat terhadap

ketidakseimbangan antara tingkat pengeluaran dan pendapatan

rumahtangga yang melakukan kredit sepeda motor. Ketidakseimbangan

tersebut akan mempengaruhi penurunan daya bayar cicilan kredit.

Penurunan daya bayar yang dialami dapat berpotensi terhadap timbulnya

kredit macet.

Bagi sebagian orang sepeda motor tidak hanya digunakan sebagai

alat transportasi tetapi juga sebagai sumber mata pencaharian. Salah satu

profesi yang dapat ditekuni dengan menggunakan motor adalah mengojeg

motor. Para pengojeg motor pada umumnya adalah masyarakat kecil, yang

berpendapatan rendah dan menggantungkan hidup keluarganya pada mata

pencaharian tersebut. Para pengojeg merupakan bagian dari angkatan kerja yang kurang

beruntung dalam mendapatkan kesempatan kerja, karena tingkat keahlian

7Anonim. 2006. Keras, Persaingan Sepeda Motor di Tahun 2007. http://www.karismafansclub.or.id/v2/modules/news/article.php?item_id=225[13 November 2006].

Page 23: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

10

yang dimiliki terbatas. Selain keterbatasan keahlian para pengojeg juga

memiliki keterbatasan dalam hal keuangan. Sehingga untuk memiliki sebuah

sepeda motor baru, jalan yang ditempuh para pengojeg adalah dengan

mengkredit sepeda motor tersebut. Namun adanya kenaikan harga BBM

telah mempengaruhi tingkat pendapatan dan pengeluaran rumah tangga

pengojeg, yang berpengaruh terhadap kemampuan daya bayar cicilan kredit

motor.

Berdasarkan latar belakang yang telah diketahui, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah dampak kenaikan harga BBM terhadap pendapatan

rumah tangga pengojeg motor ?

2. Bagaimanakah dampak kenaikan harga BBM terhadap pengeluaran

rumah tangga pengojeg, baik kebutuhan makanan dan nonmakanan

? 3. Bagaimanakah pengaruh kenaikan harga BBM terhadap daya bayar

kredit pengojeg motor ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis dampak kenaikan harga BBM terhadap tingkat

pendapatan rumah tangga pengojeg motor.

2. Menganalisis dampak kenaikan harga BBM terhadap tingkat

pengeluaran rumah tangga pengojeg.

Page 24: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

11

3. Mengetahui pengaruh kenaikan harga BBM terhadap daya bayar

cicilan kredit motor.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi pemerintah, diharapkan penelitian ini dapat memberikan

gambaran umum terhadap kehidupan ekonomi pengojeg motor.

2. Bagi pembuat kebijakan, diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam pembuat kebijakan yang dapat membawa

dampak bagi kehidupan orang banyak.

3. Bagi masyarakat, diharapkan memberikan gambaran umum terkait

masalah penerimaan dan pengeluaran setelah kenaikan harga BBM.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah para pengojeg yang

melakukan pembelian motor secara kredit. Untuk melihat dampak dari

kenaikan harga BBM terhadap rumah tangga pengojeg. Responden dalam

penelitian ini adalah para pengojeg yang melakukan pembelian motor secara

kredit, dengan pembayaran kredit yang dilakukan pada masa sebelum dan

sesudah kenaikan harga BBM, serta pengojeg yang mengalami persaingan

usaha karena pertambahan jumlah pengojeg.

Page 25: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

12

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Teori 2.1.1. Kondisi Umum Kehidupan Masyarakat Miskin di Indonesia Sejak awal kemerdekaan, bangsa Indonesia mempunyai perhatian

yang cukup besar terhadap pengentasan kemiskinan. Besarnya perhatian

tersebut tercantum dalam alinea keempat Undang-Undang Dasar 1945,

melalui program pembangunan bertujuan menciptakan masyarakat yang

adil dan makmur, sehingga menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Meskipun demikian, masalah kemiskinan sampai saat ini masih menjadi

masalah yang berkepanjangan. Penduduk miskin dari tahun 1976-1996 berdasarkan data BPS,

menunjukkan penurunan jumlah penduduk miskin yang ada di Indonesia.

Pada tahun 1976, penduduk miskin yang ada di Indonesia sebesar 54,2 juta

jiwa atau sekitar 40,1 persen dan berkurang menjadi 22,5 juta jiwa atau

sebesar 11,3 persen pada tahun 1996. Hal ini membuktikan program-

program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah berpengaruh

terhadap penurunan jumlah penduduk miskin yang ada di Indonesia.

Jumlah masyarakat miskin di Indonesia yang mulai menurun, harus

dihadapkan dengan kenyataan krisis ekonomi pada tahun 1997 yang

menyebabkan jumlah penduduk miskin bertambah. Tahun 1998 jumlah

Page 26: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

13

penduduk miskin yang ada di Indonesia menjadi 49,5 juta jiwa atau sebesar

24,2 persen. Peningkatan tersebut membuat pemerintah mengeluarkan

program-program penanggulangan kemiskinan secara besar-besaran

diantaranya program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Usaha yang dilakukan

oleh pemerintah memberikan hasil, berdasarkan data BPS jumlah penduduk

miskin di Indonesia menurun dengan jumlah 35,1 juta jiwa atau sebesar

15,97 persen di tahun 2005. Tahun 2006 jumlah masyarakat miskin

bertambah jumlahnya menjadi 39,3 juta atau sebesar 17,75 persen di tahun

2006.8

Pertambahan jumlah masyarakat miskin dikarenakan beban biaya

kebutuhan hidup sehari-hari yang meningkat, akibat kenaikan harga BBM 1

Oktober 2005 yang mencapai rata-rata 100 persen. Peningkatan pengeluaran

yang tidak diimbangi peningkatan pendapatan rumah tangga akan

menambah beban ekonomi dan menurunkan daya tahan ekonomi serta

kualitas hidup masyarakat. Dilain pihak perusahaan mengalami hal yang

sama, dimana peningkatan harga barang dan jasa lainnya telah

meningkatkan biaya produksi perusahaan. Peningkatan biaya produksi yang

tidak diikuti peningkatan penjualan, akibat menurunnya daya beli

masyarakat, akan menurunkan kinerja perusahaan, dan pada akhirnya

perusahaan melakukan PHK terhadap karyawannya. Kenaikan harga BBM

pada 1 Oktober 2005 yang mencapai rata-rata 100 persen dapat

8Aryo Adi Prabowo. 2007. Jumlah Penduduk Miskin Indonesia. http://www.liputan6.com/news/?id [16 Agustus 2007].

Page 27: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

14

mempengaruhi pertambahan jumlah masyarakat miskin dan pengangguran

di Indonesia.

2.1.2. Kenaikan Harga BBM dan Subsidi BBM

Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu kekayaan alam

yang dimiliki oleh Indonesia, yang dalam pengolahan dan penyalurannya

dikuasai oleh negara. Hal ini sesuai dengan pasal 33 ayat (2) UUD 1945 yang

menyatakan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan

menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

BBM adalah sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui, yang

berasal dari endapan sisa-sisa jasad hidup yang halus dan mengandung

minyak. BBM merupakan energi sekunder yang dihasilkan dari proses

transformasi minyak bumi. Menurut pasal 3 Undang-undang No. 4 Perpu

tahun 1960, bahan galian minyak dan gas bumi adalah kekayaan nasional,

dikuasai oleh negara sedangkan usaha pertambangan dilaksanakan oleh

perusahaan negara. Pasal tersebut menjelaskan dalam pengolahan minyak

mentah dan BBM dikuasai sepenuhnya oleh negara yang penguasaannya

diwakili oleh pemerintah. Penguasaan yang dilakukan tersebut dijalankan oleh Pertamina,

selaku Badan Usaha Milik Negara. Menurut Undang-undang No.8 tahun

1971 Pertamina mempunyai tugas meliputi kegiatan ekplorasi, eksploitasi,

pemurnian, dan pengolahan. Dalam kenyataannya Pertamina belum mampu

melaksanakan sendiri kegiatan tersebut. Sehingga dalam memproduksi BBM

pihak pertamina melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam bentuk

Page 28: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

15

(Contrak Production Sharing) atau yang lebih dikenal dengan KPK. Dari

kerjasama tersebut hasil produksi minyak Indonesia dibagi dengan KPK,

dengan hasil yang lebih menguntungkan negara dan hasilnya dipergunakan

untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kerjasama antara Pertamina

dan pihak ketiga tersebut dibenarkan dalam pasal 12 UU No.8 tahun 1971.

Menurut UU No.22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi

dinyatakan bahwa migas merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh

negara dan pemerintah yang ditetapkan sebagai pemegang kuasa

pertambangan. Dikatakan pula bahwa harga BBM dan gas bumi diserahkan

kepada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar. Dikeluarkannya

UU tersebut untuk memperbaiki kondisi yang ada selama ini, agar

pengelolaan migas lebih mengacu kepada mekanisme pasar.

Tingginya harga minyak dunia akibat krisis energi keempat yang lalu

membuat pemerintah kesulitan menutupi besarnya subsidi BBM yang

semakin meningkat seiring peningkatan harga minyak dunia. Subsidi BBM

yang diberikan pemerintah membuat harga domestik menjadi murah, hal ini

mendorong tingkat konsumsi yang sangat tinggi. Tingginya penggunaan

BBM di Indonesia tidak hanya dikarenakan peningkatan konsumsi BBM

tetapi didukung oleh maraknya penyelundupan BBM ke luar negeri.

Page 29: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

16

Sumber : Dartanto (2005)

Gambar 2.1. Perbandingan Harga Premium di Berbagai Negara

Dari Gambar 2.1 terlihat perbandingan harga BBM Indonesia yang

rendah bila dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti India.

Harga jual BBM di Indonesia tergolong lebih murah bila dibandingkan

dengan negara berkembang lainnya, adanya tingkat perbedaan harga ini

memunculkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Oknum-

oknum tersebut mencari keuntungan lebih dengan menjual BBM ke negara

lain, karena harga jual yang lebih tinggi sehingga memberikan keuntungan

yang lebih besar. Dalam hal ini pemerintah menjadi pihak yang dirugikan,

karena nilai subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan meningkat yang

menyebabkan defisit APBN. Tujuan pemberian subsidi BBM untuk membantu orang-orang

miskin di Indonesia, ternyata telah salah sasaran. Pada kenyataannya

penikmat terbesar subsidi BBM yang diberikan pemerintah adalah

kelompok orang mampu. Karena pemberian subsidi BBM tidak membeda-

bedakan golongan masyarakat. Alasan keadilan terhadap masyarakat miskin

dan defisit anggaran membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk

Germany UK

JapanIndia

Brazil

RusiaChina

NigeriaIndonesia

Egypt

USA

0 50 100 150

Harga Premium (Euro sen per liter)

Page 30: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

17

mengurangi subsidi BBM, dengan cara menaikan harga BBM dalam negeri,

pada 1 Oktober 2005 dengan kenaikan BBM yang mencapai rata-rata 100

persen.

Pengurangan subsidi BBM tersebut kemudian dialihkan ke sektor

lain berupa program kompensasi kenaikan harga BBM. Program ini

bertujuan agar subsidi tepat sasaran kepada masyarakat miskin. Program

yang baru diluncurkan oleh pemerintah adalah berupa Bantuan Langsung

Tunai (BLT) sebesar Rp. 100.000 per bulan per keluarga miskin.

Namun bila dilihat dari Tabel 2.1 mengenai program kompensasi

BBM yang sudah ada, tingkat efektivitasnya amat rendah, untuk program

kartu sehat tingkat efektivitasnya mencapai 26,53 persen, program raskin

tingkat efektivitasnya hanya mencapai 25,93 persen, program beasiswa

tingkat efektivitasnya cukup tinggi dari program lainya yang mencapai 37,99

persen, sedangkan dana bergulir tingkat efektivitasnya paling rendah yaitu

9,89 persen. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa program

kompensasi yang selama ini berjalan tidak efektif dan tidak menjangkau

seluruh lapisan masyarakat. Hal ini disinyalir karena terjadinya

penyalahgunaan dana kompensasi oleh oknum terkait, karena salah satu

faktor penyebabnya terkait dengan tingkat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

(KKN) di Indonesia yang masih tinggi. Tabel 2.1. Skema Tingkat Efektivitas Kompensasi Harga BBM (Persen) Tingkat Efektivitas Kompensasi

Harga BBM Program Bantuan 2002 2003 2004

Kartu Sehat 28,07 27,14 26,53Raskin (Beras Miskin) 27,55 26,97 25,93Beasiswa 38,59 39,46 37,99Dana Bergulir - 7,68 9,89

Page 31: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

18

Sumber : Prihandana (2006).

Tujuan pemerintah untuk menyentuh secara langsung masyarakat

miskin melalui program BLT mendapat kritikan. Karena uang sebesar Rp.

100.000 yang diberikan per bulan hanya dalam tempo yang singkat akan

habis, setelah itu masyarakat miskin tersebut akan kembali menjadi miskin.

Pemberian subsidi seperti ini dapat menimbulkan mental miskin terhadap

sebagian masyarakat, mereka akan berebut dikatakan miskin agar

mendapat bantuan. Pemerintah seharusnya membangun mental masyarakat

untuk maju, kreatif, mandiri dan inovatif dengan menciptakan berbagai

iklim kerja yang kondusif. Sehingga program kompensasi BBM dapat

membawa masyarakat miskin keluar dari kemiskinannya.

2.1.3. Transportasi

Transportasi merupakan hal yang penting di dalam kehidupan

manusia dan sebagai mobilitas manusia dan barang sehari-hari.

Perkembangan dan kemajuan pembangunan suatu daerah bergantung

terhadap peran transportasi. Maka diperlukanlah suatu sistem yang dapat

memberikan pelayanan yang cukup, baik kepada masyarakat secara umum

maupun secara pribadi, sehingga rasa aman, nyaman, cepat, dan dapat

diandalkan oleh para penggunanya. Definisi trasportasi menurut Simbolon

adalah : Transportasi berasal dari kata transportation, dalam bahasa Inggris yang memiliki arti angkutan, yang menggunakan suatu alat untuk melakukan pekerjaan tersebut atau dapat pula berarti suatu proses pemindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan suatu alat bantu kendaraan darat, laut, maupun udara, baik

Page 32: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

19

umum maupun pribadi dengan menggunakan mesin atau tidak menggunakan mesin.9

BPS membedakan alat transportasi darat menjadi beberapa alat yaitu

: 10 1. Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh

peralatan teknik yang ada pada kendaraan itu, biasanya digunakan untuk

angkutan orang atau barang di jalan, selain kendaraan yang berjalan di

atas rel. Kendaraan bermotor yang dicatat adalah semua kendaraan

bermotor kecuali kendaraan bermotor Angkatan Bersenjata Republik

Indonesia dan Korps Diplomatik. 2. Mobil Penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi

dengan tempat duduk untuk sebanyak-banyaknya delapan orang, tidak

termasuk tempat duduk untuk pengemudi, baik dilengkapi atau tidak

dilengkapi dengan bagasi.

3. Mobil bis adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan

tempat duduk untuk lebih dari delapan orang, tidak termasuk tempat

duduk untuk pengemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi dengan

bagasi. 4. Mobil beban adalah setiap kendaraan bermotor yang digunakan untuk

angkutan barang, selain mobil penumpang, mobil bis dan kendaraan

bermotor roda dua. 5. Sepeda motor adalah setiap kendaraan bermotor yang beroda dua.

6. Kereta api adalah kendaraan dengan tenaga gerak (listrik, diesel, atau

tenaga uap) baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan

kendaraan lainnya, yang akan atau sedang bergerak di jalan rel, yang

meliputi kereta penumpang dan kereta barang. 9 Maringan Masry Simbolon. 2003. Ekonomi Transportasi. Jakarta: Ghalia Indah. hal 1. 10Badan Pusat Statistik. Konsep dan Definisi Transportasi.

http://bps.Jakarta.go.id/P3_Sat/P3B_Transpor/P3b_def.htm [3 Maret 2007].

Page 33: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

20

2.1.4. Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga

Salah satu indikator yang menunjukkan peningkatan kesejahteraan

adalah perubahan pola konsumsi penduduk. Terkait hubungan antara

pendapatan dan konsumsi rumah tangga telah dipelajari oleh salah satu

pakar ekonomi Ernest Engel (1821-1896). Hukum Ernest Engel

mengemukakan bahwa “bagian pendapatan yang digunakan untuk belanja

makanan cenderung menurun jika pendapatannya meningkat”.11 Artinya,

semakin meningkat kesejahteraan seseorang atau kelompok masyarakat,

maka semakin berkurang persentase pengeluaran untuk makanan.

Berdasarkan hukum Engel dapat disimpulkan bahwa telah terjadi

peningkatan kesejahteraan, terlihat dari pola konsumsi penduduk terhadap

makanan yang menunjukkan penurunan, dari 69,5 persen tahun 1980, 56,86

persen tahun199312, menjadi 53,86 persen pada tahun 2005.13 Saefudin dan Marisa dalam penelitian yang dilakukan oleh Inayati

tahun 2006 mengemukakan definisi rumah tangga, pendapatan dan

pendapatan rumah tangga : 14

1. Rumah tangga adalah semua anggota keluarga yang termasuk satu

unit anggaran belanja keluarga (satu dapur), termasuk anak yang

sedang sekolah di kota atas biaya keluarga dan orang lain yang ikut

11 Walter Nicholson. 2002. Mikro Intermediate dan Aplikasinya. Jakarta: Erlangga. hal 94. 12 BPS.1993. Statistik Indonesia Tahun 1993. hal 525. 13 BPS. 2006. Statistik Indonesia Tahun 2005/2006. hal 485. 14 Saefudin dan Marisa dalam Hani Inayati. 2006. Dampak Kenaikan Harga BBM Terhadap

Pendapatan dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Sopir Angkot serta Keuntungan Usaha Angkot di Kota Bogor (Studi Kasus Trayek 03 Jurusan Baranangsiang-Bubulak) [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Page 34: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

21

makan secara teratur, meskipun tidak tidur di rumah, tetapi tidak

termasuk orang yang tinggal di rumah tetapi tidak makan.

2. Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang

atau natura. Secara garis besar pendapatan dapat digolongkan

menjadi tiga yaitu :

a. Gaji dan upah, yaitu imbalan yang diperoleh seseorang setelah

melakukan pekerjaan untuk orang lain, perusahaan swasta

atau pemerintah (di pasar tenaga kerja).

b. Pendapatan dari usaha sendiri, yaitu nilai total hasil produksi

dikurangi biaya yang dibayar (baik dalam bentuk uang atau

natura).

c. Pendapatan dari sumber lain, yaitu pendapatan yang diperoleh

tanpa pencurahan tenaga kerja, antara lain hasil dari

menyewakan aset (ternak, rumah dan barang lain), bunga

uang, sumbangan dari pihak lain atau pension.

3. Pendapatan rumah tangga, yaitu total pendapatan dari setiap anggota

rumah tangga dalam bentuk uang atau natura, yang diperoleh baik

sebagai gaji atau upah, usaha rumah tangga atau sumber lain.

2.1.5. Kredit Perorangan

Definisi kredit berdasarkan Undang-undang No.10 tahun 1998 adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank

Page 35: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

22

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit

perorangan merupakan kredit untuk membiayai kebutuhan barang dan jasa

yang bersifat konsumtif. Perkembangan kredit perorangan dalam suatu

negara berhubungan erat dengan perkembangan pendapatan penduduk

yang memiliki pekerjaan tetap, terutama bagi masyarakat yang tergolong

kelas menengah, selain itu dipengaruhi pula oleh kecanggihan pola konsumsi

masyarakatnya. Semakin tinggi pendapatan dan pola konsumsinya maka

akan semakin banyak muncul kebutuhan barang dan jasa mewah yang

diingginkan. Sutojo mengatakan :

Semakin bertambah pendapatan masyarakat suatu negara akan semakin banyak muncul jenis kebutuhan barang konsumtif tahan lama atau barang konsumsi rumah tangga dengan nilai tinggi (misalnya; rumah tinggal, villa, kendaraan bermotor, alat-alat elektronik, pakaian dan perhiasan mewah). Demikian pula dengan semakin canggihnya pola konsumsi masyarakat, akan semakin banyak timbul kebutuhan akan barang dan jasa mewah yang lainnya (misalnya; tamasya atau studi ke luar negeri, tamasya dalam negeri, dan berbelanja di berbagai pusat perbelanjaan, dan rumah makan kelas atas).15

Sehingga bila jumlah penduduk yang berpenghasilan cukup di suatu negara

meningkat, maka akan semakin banyak jumlah kredit yang dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan konsumtif tersebut.

Kredit perorangan ditawarkan dalam berbagai macam bentuk secara

umum, kredit perorangan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :

1. Kredit dengan pembayaran kembali secara mencicil (installment

loans),

15 Siswanto Sutojo. 1997. Analisa Kredit Bank Umum Konsep dan Teknik. Jakarta: Pustaka

Binaman Presindo. hal 169.

Page 36: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

23

2. Kredit dengan penarikan dan pembayaran kembali sekaligus (single

payment loans) dan,

3. Kredit dengan plafon (over draft checking lines).

Nilai kredit dengan pembayaran kembali secara mencicil, merupakan

bagian terbesar dari seluruh jumlah kredit perorangan yang terjadi. Hal ini

dikarenakan pembayaran kembali kredit perorangan secara mencicil

dirasakan lebih ringan oleh pihak peminjam.

Kredit perorangan juga dapat dibagi menjadi dua yaitu kredit

dengan jaminan dan kredit tanpa jaminan. Pihak bank dan lembaga lainnya

akan memberikan kredit kepada debitur tanpa jaminan, bila pihak

peminjam perorangan dapat membuktikan bahwa secara finansial mereka

cukup kuat, antara lain dengan membuktikan bahwa mereka bekerja pada

atau mengusahakan sebuah badan usaha yang kuat dengan penghasilan yang

cukup. Tidak lancarnya pembayaran cicilan kredit perorangan oleh pihak

peminjam akan menyebabkan kredit macet atau Noan Performing Loan

(NPL). Kredit yang bermasalah ini menurut Sutojo dapat disebabkan oleh

“tidak dipatuhinya standar persyaratan pemberian kredit, lemahnya usaha

koleksi cicilan, dan menurunnya kondisi ekonomi setempat”.16

Tidak dipatuhinya standar persyaratan pemberian kredit, dapat

terjadi karena ketidakcermatan dalam melakukan analisis kredit. Dimana

berdasarkan analisis kredit pihak peminjam yang diperbolehkan diberi

pinjaman, bila pendapatan tetap bulanan harus lebih besar dari pengeluaran

16 Ibid. hal 172.

Page 37: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

24

tetap perbulan, yang termasuk pengeluaran tetap perbulan adalah biaya

rumah tangga seperti sewa rumah, uang sekolah, biaya kesehatan, dan

sebagainya. Selain karena ketidakcermatan dalam analisis, hal ini dapat

terjadi karena moral Hazard, dari petugas yang diberi tugas mensurvei ke

rumah calon peminjam.

Lemahnya usaha koleksi cicilan diakibatkan karena kepatuhan pihak

peminjam yang dipengaruhi watak yang dimilikinya. Banyak pihak

peminjam yang sukarela membayar cicilannya sesuai dengan jadwal, tetapi

tidak sedikit yang perlu diberi peringatan dahulu untuk membayar

cicilannya. Adanya resesi ekonomi dapat mengakibatkan terjadinya penurunan

pendpatan, bahkan mengakibatkan terjadinya PHK. Kondisi yang tidak

menguntungkan seperti itu dapat mengganggu stabilitas sumber dana

pembayaran cicilan kepada pihak bank dan lembaga lainnya. Bila keadaan

ini semakin parah maka kemungkinan besar dapat terjadi kredit macet.

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Nugroho (2005) yang berjudul “Analisis

Pengaruh Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap Tingkat Inflasi Di

Indonesia”, menganalisis pengaruh harga BBM terhadap tingkat inflasi di

Indonesia selama periode 1990 sampai 2004 dengan menggunakan metode

OLS (Ordinary Least Square). Penelitian ini menyimpulkan bahwa selama

perode 1990 sampai 2004 harga BBM berkolerasi positif terhadap tingkat

inflasi di Indonesia. Kenaikan harga BBM sebesar 1 persen akan

menyebabkan inflasi sebesar 0,11 persen.

Page 38: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

25

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Inayati (2006) yang berjudul

“Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran

Konsumsi Rumah Tangga Sopir Angkot serta Keuntungan Usaha Angkot di

Kota Bogor” menyimpulkan bahwa kenaikan harga BBM mempunyai

pengaruh terhadap pendapatan rumah tangga sopir angkot, yang

diakibatkan oleh naiknya pengeluaran biaya operasional seperti biaya bahan

bakar, cuci kendaraan, upah calo dan makan siang. Pengeluaran konsumsi

makanan dan nonmakanan juga meningkat seiring dengan kenaikan harga

BBM. Untuk melihat seberapa besar kenaikan harga BBM mempengaruhi

jumlah masyarakat miskin di Indonesia, Kajian Institute of Economics and

Finance (INDEF) pada tahun 2005 dalam Hasan, tentang dampak kenaikan

harga BBM terhadap masyarakat miskin dengan menggunakan metode VAR

(Vector Auto Regressive) membuktikan kenaikan harga BBM (semua jenis

BBM) sebesar 5 persen, akan meningkatkan jumlah masyarakat miskin di

desa menjadi 1,3 persen, sedangkan jumlah masyarakat miskin di kota akan

bertambah sebesar 2,76 persen. Secara umum penelitian tersebut

mengisyaratkan bahwa rumah tangga yang hidup di bawah garis kemiskinan

menjadi meningkat jumlahnya setelah kenaikan harga BBM.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada

fokus penelitian yang menitikberatkan pada dampak kenaikan harga BBM

terhadap pendapatan dan pengeluaran rumah tangga pengojeg motor, yang

melakukan pembelian motor dengan sistem kredit, serta melihat dampak

Page 39: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

26

kenaikan BBM terhadap daya bayar kredit motor. Penelitian ini meneliti

rumah tangga pengojeg motor yang berada di Kota Bogor.

2.3. Kerangka Pemikiran

Alur pemikiran konseptual dalam penelitian ini berawal dari krisis

energi keempat yang melanda dunia yang berdampak pada kenaikan harga

minyak dunia. Untuk mengantisipasi defisit APBN yang semakin besar,

maka dikeluarkan kebijakan untuk menaikan harga BBM dalam negeri

mengikuti kenaikan harga minyak dunia. Kenaikan harga BBM di Indonesia

terjadi beberapa kali, namun kenaikan yang paling memukul masyarakat

adalah kenaikan harga BBM pada 1 Oktober 2005 yang mencapai rata-rata

100 persen. Pengaruh dari kenaikan harga BBM tersebut adalah kenaikan harga-

harga baik barang maupun jasa sehingga meningkatkan biaya kebutuhan

hidup sehari-hari. Pada bidang transportasi, biaya produksi jasa angkutan

seperti ojeg motor mengalami peningkatan, sehingga mengurangi

pendapatan pengojeg. Bagi para pengojeg yang menggantungkan hidup

keluarganya dari hasil mengojeg, adanya kenaikan biaya kebutuhan hidup

yang tidak disertai kenaikan pendapatan akan menambah beban hidup para

pengojeg. Terlebih lagi terhadap para pengojeg yang menggunakan sepeda

motor kredit, adanya kewajiban membayar cicilan kredit per bulan

menambah jumlah pengeluaran rumah tangga pengojeg. Beban kehidupan

yang dirasa oleh para pengojeg menjadi bertambah berat. Keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran rumah tangga

pengojeg harus dilakukan. Bila ketidakseimbangan terjadi antara

Page 40: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

27

pendapatan dan pengeluaran rumah tangga pengojeg terjadi, maka akan

mempengaruhi terhadap daya bayar cicilan motor. Dalam penelitian ini, hal-

hal yang dianalisis adalah dampak kenaikan harga BBM terhadap

perubahan pendapatan rumah tangga pengojeg, perubahan pengeluaran

kebutuhan konsumsi rumah tangga baik kebutuhan makanan dan

nonmakanan, dan melihat pengaruh kenaikan harga BBM terhadap daya

bayar cicilan sepeda motor oleh para pengojeg. Untuk melihat besarnya

dampak kenaikan harga BBM terhadap pendapatan dan pengeluaran rumah

tangga pengojeg dilakukan analisis statistik, yakni uji t.

Harga BBM domestik meningkat

Pengurangan subsidi

Harga BBM internasional meningkat

Defisit anggaran

pemerintah

Page 41: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

28

Keterangan: Hal yang dianalisis Hal yang tidak dianalisis Hal yang terjadi

Gambar 2.2. Kerangka Analisis Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Wilayah Penelitian

Biaya produksi jasa ojeg meningkat

Kenaikan tarif ojeg

Perubahan permintaan jasa

ojeg

Perubahan penerimaan pengojeg

Biaya hidup meningkat

Perubahan pengeluaran

konsumsi rumah tangga pengojeg

Perubahan pendapatan pengojeg

Analisa Deskriptif

Perubahan daya bayar

cicilan kredit

Uji t sebelum dan sesudah kenaikan

BBM

Page 42: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

29

Penelitian dilakukan di Kota Bogor, propinsi Jawa Barat. Pemilihan

lokasi ini berdasarkan letak Kota Bogor yang strategis dan mudah

dijangkau. Kota Bogor memiliki jasa transportasi yang beraneka ragam,

salah satunya adalah ojeg sepeda motor. Letak Kota Bogor yang strategis

membuat pertumbuhan ojeg sepeda motor bertambah setiap tahunnya,

sehingga pengojeg sepeda motor dapat dengan mudah di temui. Waktu

penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2007.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan meliputi data primer

dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara secara

langsung menggunakan kuisioner dan dilakukan terhadap responden yang

berprofesi sebagai pengojeg motor, dimana sepeda motor yang digunakan

adalah sepeda motor kredit dalam tahap pelunasan.

Data sekunder diperoleh dari pihak-pihak yang terkait antara lain :

Polresta Kota Bogor, Samsat Kota Bogor, Badan Pusat Statistik (BPS),

artikel-artikel dan referensi lain yang relevan.

3.3. Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pengojeg sepeda motor yang

beroperasi di Kota Bogor, dan menggunakan sepeda motor kredit. Masa

Page 43: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

30

mengkredit sepeda motor dalam jangka waktu sebelum dan sesudah harga

BBM naik pada 1 Oktober 2005.

Metode pengambilan sampel data primer untuk penelitian ini

menggunakan metode pengambilan sampel berdasarkan spontanitas

(Accidental Sampling) yang termasuk ke dalam teknik penarikan contoh

bukan berpeluang (Non Probability Sampling). Pemilihan teknik ini terpilih

karena tidak semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk

terpilih menjadi responden. Dalam hal ini siapa saja pengojeg motor yang

ditemui dan bersedia di wawancara maka orang tersebut menjadi sampel

(responden). Tabel 3.1. Responden Penelitian Kecamatan Kota Bogor Wilayah Jumlah Responden

(Orang) Bogor Barat Bubulak, Cifor 25Tanah Sareal Kedung Badak 14Bogor Utara Cibuluh, Tanah Baru 21

Sumber : Data Primer

Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat jumlah responden dalam

penelitian ini terdiri dari 60 orang pengojeg yang berlokasi di Kota Bogor.

Pengambilan responden 60 orang berdasarkan asumsi kenormalan jumlah

data lebih dari sama dengan 30 responden. Santoso mengatakan

“berdasarkan prosedur asumsi kenormalan jumlah data sekitar 30 data atau

lebih”.17

3.4. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah data berhasil dikumpulkan dari

kegiatan penelitian. Untuk melihat dampak kenaikan harga BBM terhadap

17 Singgih Santoso. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo. hal 6.

Page 44: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

31

perubahan pendapatan dan pengeluaran konsumsi rumah tangga pengojeg,

dilakukan uji statistik berupa uji t terhadap pendapatan dan pengeluaran

sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM. Dengan rumus uji t sebagai

berikut :18

t = ns

d

d

dμ−

dengan : d = nilai tengah sampel dari selisih pendapatan / pengeluaran

rumah tangga pengojeg sebelum dan sesudah kenaikan BBM

sd = ragam sampel dari selisih pendapatan / pengeluaran

rumah tangga pengojeg sebelum dan sesudah kenaikan BBM

μ d = nilai tengah dari selisih pendapatan / pengeluaran rumah

tangga pengojeg sebelum dan sesudah kenaikan BBM

n = ukuran sampel, yakni 60 rumah tangga pengojeg

Analisis data kemudian dilakukan secara kualitatif dan dijabarkan

dalam pendeskripsian. Analisis deskriptif dilakukan untuk memberikan

gambaran penerimaan kotor dan bersih yang diperoleh dari hasil mengojeg,

serta pengeluaran rumah tangga pengojeg motor yang meliputi berbagai

biaya kebutuhan hidup rumah tangga tersebut. Penelitian ini juga melihat

besarnya pengaruh sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM 1 Oktober

2005 terhadap daya bayar kredit pengojeg motor.

IV. GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

18 Ahmad Ansori Mattjik dan Made Sumertajaya. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab jjilid 2. Bogor: IPB Press. hal 47.

Page 45: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

32

4.1. Kondisi Geografis Kota Bogor

Kota Bogor adalah salah satu kota yang berada di bawah wilayah

adminisrasi Propinsi Jawa Barat dan hanya berjarak kurang lebih 60 km

dari Kota Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan Indonesia. Kota

Bogor memiliki luas 11.850 Ha yang dihuni lebih dari 820.707 jiwa dan

tersebar di enam kecamatan, 68 kelurahan, dibatasi oleh Kabupaten Bogor.

Kota Bogor terletak pada ketinggian antara 190 sampai dengan 350

meter di atas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 4000 mm per

tahun. Curah hujan bulanan berkisar antar 250-335 mm dengan waktu

curah hujan minimum terjadi pada bulan September sekitar 128 mm,

sedangkan curah hujan maksimum terjadi pada bulan Oktober sekitar 346

mm. Temperatur rata-rata wilayah Kota Bogor berada pada suhu 260 C,

temperatur tertinggi sekitar 30,40 C dengan kelembaban udara rata-rata

lebih kurang 70 persen. Tingginya curah hujan di Kota Bogor menjadikan

Kota Bogor sebagai Kota Hujan, julukan Kota Hujan tersebut sering disalah

artikan sebagai daerah “pengirim” banjir ke Jakarta melalui dua sungai

besar, yaitu Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane. Pada umumnya kedua

sungai sebagai sumber air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM). Terdapatnya beberapa mata air di Kota Bogor juga dimanfaatkan

masyarakat untuk kebutuhan air bersih sehari-hari. Secara administratif Kota Bogor dikelilingi oleh Kabupaten Bogor

dan sekaligus menjadi pusat pertumbuhan Bogor Raya dan secara geografis

dikelilingi oleh pegunungan, mulai dari Pegunungan Pancar, Megamendung,

Page 46: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

33

Gunung Gede, Gunung Pangrango, Gunung Salak serta Gunung Halimun

yang membentuk seperti huruf U.

Kota Bogor merupakan daerah perbukitan bergelombang dengan

ketinggian yang bervariasi antara 190 sampai dengan 350 m di atas

permukaan laut dengan kemiringan lereng berkisar 0-2 persen kemiringan

datar dengan luas 1.763,94 Ha, 4-15 persen kemiringan landai dengan luas

764,96 Ha dan lebih besar dari 40 persen kemiringan sangat curam seluas

119,94 Ha. Kedudukan topografis Kota Bogor di tengah-tengah wilayah

Kabupaten Bogor serta lokasi yang dekat dengan ibukota Negara

merupakan potensi yang strategis untuk perkembangan dan pertumbuhan

ekonomi. Batas wilayah Kota Bogor adalah sebagai berikut :

Sebelah Selatan :Wilayah Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin

Kabupaten Bogor

Sebelah Timur :Wilayah Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi

Kabupaten Bogor

Sebelah Utara :Wilayah kecamatan Kemang, Kecamatan Bojong Gede

dan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor

Sebelah Barat :Wilayah Kecamatan Dramaga dan Kecamatan Ciomas

Kabupaten Bogor

4.2. Penduduk Kota Bogor

Page 47: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

34

Data penduduk merupakan data yang sangat diperlukan dalam

berbagai perencanaan dan evaluasi pembangunan, terutama dalam upaya

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi tumpuan

dan tujuan pembangunan.

Jumlah penduduk Kota Bogor terus meningkat dari tahun-tahun.

Kenaikan ini diduga akibat banyaknya fasilitas sosial yang mudah diperoleh

di Kota Bogor, selain itu Kota Bogor merupakan kota penyangga ibukota

negara, sehingga menarik para pendatang untuk tinggal dan mencoba

peruntungannya di Kota Bogor yang pada akhirnya meningkatkan jumlah

dan kepadatan penduduk kota ini.

Tabel 4.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Bogor Tahun 1987-2005 Tahun Jumlah Penduduk

(Jiwa) Kepadatan Penduduk

(Jiwa/Km2) Pertumbuhan

Penduduk (Persen) 1987 536.086 4.475,56 0,00

1988 536.671 4.523,53 0,111989 542.658 4.573,99 1,121990 587.448 4.951,52 8,251991 595.467 5.019,11 1,371992 623.145 5.252,40 4,651993 628.789 5.299,98 0,911994 647.190 5.455,07 2,931995 666.273 5.615,92 2,951996 670.620 5.652,56 0,651997 675.174 5.690,94 0,681998 680.514 5.743,00 0,791999 697.496 5.886,00 2,502000 714.712 6.031,00 2,472001 760.329 6.416,00 6,382002 789.423 6.662,00 3,832003 820.707 6.926,00 3,962004 831.571 7.017,00 1,322005 855.571 7.216,00 2,75

Sumber: BPS (2006). Pada Tahun 1987, jumlah penduduk Kota Bogor sebesar 535.086 jiwa

dengan kepadatan 1.175,56 jiwa/km2. Jumlah ini terus meningkat dari tahun

Page 48: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

35

ke tahun. Pada tahun 2005, jumlah penduduk di kota Bogor menjadi sebesar

855.085 jiwa dengan kepadatan 7.216 jiwa/km2.

Kecamatan Bogor Barat merupakan kecamatan dengan jumlah

penduduk terbanyak yaitu 190.421 jiwa. Hal ini sebanding karena luas

wilayah Bogor Barat adalah wilayah terbesar yaitu 32,62 km. Jumlah

penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Bogor Timur sebanyak 86.978

jiwa. Sedangkan untuk tingkat kepadatan, Kecamatan Bogor Tengah

merupakan kecamatan terpadat, yaitu 12.691 jiwa/km2, hal ini disebabkan

karena pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi banyak berada di

Kecamatan Bogor Tengah. Tabel 4.2. Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk di Kota Bogor Tahun 2005

Kecamatan Jumlah Rumah Tangga (Unit)

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Luas Wilayah (Km2)

Kepadatan Penduduk (Jiwa/km2)

Bogor Selatan Bogor Timur Bogor Utara Bogor Tengah Bogor Barat Tanah Sereal

39.05018.59435.18724.25641.75335.517

166.74586.978

149.578103.176190.421158.187

30,81 10,15 17,72 8,13

32,85 18,84

5.4128.5698.441

12.6915.7978.396

Kota Bogor 194.357 855.085 118,50 7.216Sumber: BAPEDA (2006).

4.3. Perekonomian Kota Bogor

Indikator makro perekonomian diukur dari PDRB (Produk Domestik

Regional Bruto). Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa PDRB Kota Bogor

untuk tahun 2001 harga konstan dari harga berlaku sebesar Rp. 2.994.826,20

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun hingga tahun 2005 PDRB Kota

Page 49: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

36

Bogor atas dasar tahun berlaku sebesar Rp. 6.836.918,89 dan harga konstan

sebesar Rp. 3.567.230,91.

Tabel 4.3. PDRB Kota Bogor Tahun 2001-2005 Tahun PDRB Atas

Dasar Harga Berlaku (Juta

Rp)

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000

(Juta Rp)

Laju Pertumbuhan PDRB Atas

Dasar Harga Berlaku (Persen)

Laju Pertumbuhan PDRB Atas

Dasar Harga Konstan 2000

(Persen) 2001 2.994.826,20 2.823.430,21 12,10 5,682002 3.454.398,26 2.986.837,37 15,15 5,792003 4.165.569,12 3.168.185,54 20,41 6,072004 5.245.746,83 3.361.483,93 25,93 6,102005 6.836.918,89 3.567.230,91 30,33 6,12

Sumber: BAPEDA (2006).

Kontribusi setiap sektor terhadap PDRB Kota Bogor berbeda-beda.

Pada tahun 2005, Kota Bogor memiliki sektor-sektor kegiatan perekonomian

dominan dalam rangka memberikan kontribusi terhadap PDRB. Kontribusi

9 sektor lapangan usaha ini sangat menentukan laju pertubuhan ekonomi

Kota Bogor. Tabel 4.4. Kontribusi Sektor dalam Perekonomian Kota Bogor Tahun 2005 No Sektor PDRB Atas

Dasar Harga Berlaku (Persen)

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000

(Persen) 1 Perdagangan, hotel dan

restoran 47,42 30,03

2 Inustri pengolah 21,37 28,103 Keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan 12,70 13,72

4 Pengangkutan dan komunikasi 10,68 9,665 Bangunan 8,61 7,466 Jasa-jasa 7,16 7,527 Listrik, gas dan air bersih 3,12 3,158 Pertanian, peternakan,

kehutanan dan perikanan 0,40 0,36

9 Pertambangan 0,00 0,00PDRB 100,00 100,00

Sumber: BAPEDA (2006).

Page 50: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

37

4.4. Sarana dan Prasarana Transportasi

Prasarana transportasi darat berupa jalan di Kota Bogor yang

meliputi jalan negara, jalan propinsi, jalan kota dan jalan lingkungan (Tabel

4.5). Tabel 4.5. Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalanan di Kota Bogor Tahun 2005

Status Jalan Keadaan Jalan

Negara (Km)

Jalan Propinsi

(Km)

Jalan Kota (Km)

Jumlah Jalan (Km)

I. Jenis Permukaan a. Diaspal 33,810 10,120 490,112 534,042b.Kerikil - - 20,125 20,125c.Tanah - - 9,070 9,070d.Beton/comblock - - 39,072 39,072e. Tidak dirinci - - 18,286 18,286Jumlah 33,810 10,120 576,665 620,595II. Kondisi Jalan a. Baik 11,661 - 73,514 85,175b.Sedang 14,778 10,120 245,347 270,245c.Rusak 7,371 - 179,327 186,698d.Rusak Berat - - 78,477 78,477Jumlah 33,810 10,120 576,665 620,595III. Kelas Jalan a. Kelas I - - - -b. Kelas II 33,810 10,120 13,028 56,958c. Kelas III - 147,675 147,675d. Kelas III A - - 54,144 54,144e. Kelas III B - - 158,124 158,124f. Kelas III C - - 167,800 167,800g. Kelas tidak dirinci

- - 35,894 35,894Jumlah 33,810 10,120 576,665 620,505Sumber: BPS (2006) Jalan negara di Kota Bogor dengan ruas jalan sepanjag 33,810 km

dan panjang jalan tersebut kondisinya pada tahun 2005 adalah baik 11,661

km, sedang 14,778 km, dan rusak 7,371 km, jalan Propinsi dengan ruas jalan

sepanjang 10,120 km dan jalan tersebut 10,120 km dalam kondisi sedang dan

Page 51: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

38

jalan Kota dengan ruas jalan sepanjang 576,665 km, dengan kondisi baik

73,514 km, sedang 245,347 km, rusak 179,327 km dan rusak 78,477 km.

Berdasarkan data dari DLLAJ dan Samsat Kota Bogor terdapat

kendaraan yang ada di Kota Bogor sejak tahun 2000 sampai dengan tahun

2006, dimana setiap tahunnya jumlah kendaraan cenderung meningkat.

Tabel 4.6. Jumlah Kendaraan di Kota Bogor Tahun 2001-2006 Jumlah Kendaraan di Kota Bogor ( Tahun) No Uraian

2001 2002 2003 2004 2005 2006 1 Jumlah Sepeda

Motor 28.057 28.169 42.390 53.576 73.145 90.851

2 Jumlah mobil penumpang pribadi

22.456 21.679 23.917 25.486 28.388 30.512

3 Jumlah mobil barang

7.315 7.315 7.173 8.062 8.943 9.734

4 Jumlah mobil penumpang umum

a. Angkutan kota 2.422 2.422 3.189 3.271 3.316 3.385 b. Angkutan

perkotaan

-Asli domisili kota 1.846 1.926 1.926 -Asli domisili di

luar kota 2.981 2.901 2.901

5 Jumlah mobil penumpang umum tidak dalam trayek

11 23 23 23 23 62

6 Jumlah kendaraan tidak bermotor

-Becak 1.441 1.441 1.441 1.441 1.456 934 -Andong/dokar

Sumber: DLLAJ Kota Bogor (2006)

Berdasarkan data diatas pertambahan jumlah kendaraan di Kota

Bogor yang tertinggi adalah sepeda motor bila dibandingkan jenis

kendaraan lainnya. Jumlah sepeda motor di tahun 2006 mencapai 90.851

unit. Pertambahan tersebut dikarenakan sepeda motor merupakan

kendaraan yang mudah didapat dan murah, kemudahan kredit

Page 52: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

39

meringankan masyarakat dalam hal mencicil, bila dibandingkan dengan

kendaraan bermotor lainnya sepeda motor merupakan kendaraan yang

murah, sehingga konsumen terbesarnya adalah golongan masyarakat

menengah ke bawah.

Secara umum pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bogor

sangat tinggi setiap tahunnya, hal ini mengakibatkan populasi kendaraan

bermotor yang meningkat, dimana tahun 2000 jumlah kendaraan bermotor

mencapai 48.502 unit, dan telah mencapai 140.305 unit di tahun 2006, dapat

dibayangkan permasalahan yang ditimbulkan dari pertumbuhan kendaraan

bermotor yang sangat tinggi. Masalah yang paling sering ditemukan di Kota

Bogor adalah kemacetan, hampir diruas-ruas jalan Kota Bogor mengalami

kemacetan. Jumlah kendaraan yang semakin bertambah membuat tinggi tingkat

kecelakaan yang terjadi di Kota Bogor. Terlebih lagi bagi sepeda motor yang

jumlahnya sangat banyak, sehingga sering kali kecelakaan yang terjadi

mengikutsertakan sepeda motor sebagai salah satu korbannya. Berdasarkan

Tabel 4.7 pada tahun 2005 telah terjadi 168 kejadian, dimana sebanyak 93

kejadian melibatkan sepeda motor dalam kecelakaan tersebut. Tingginya

angka kejadian kecelakaan tentunya membuat aparat kepolisian merasa

terpanggil dengan menertibkan kendaraan bermotor yang ada sehingga

angka kecelakaan di Kota Bogor menurun. Jumlah kejadian adalah 99 dan

sebanyak 72 kecelakaan melibatkan sepeda motor. Sepeda motor merupakan

kendaraan yang rentan terhadap kecelakaan, karena struktur kendaraan

yang tidak memiliki kabin pelindung seperti halnya mobil, sehingga setiap

Page 53: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

40

kecelakaan yang melibatkan sepeda motor, maka korban kecelakaan yang

parah adalah pengguna motor.

Tabel 4.7. Tingkat Kecelakaan Kota Bogor Kecelakaan yang melibatkan

Sepeda Motor No Tahun Jumlah Kecelakaan (Kejadian) Jumlah Persen

1 2005 168 93 55,42 2006 99 72 72,0

Sumber: Polresta Kota Bogor (2006) Pertambahan sepeda motor diikuti oleh tindak kriminalitas pencurian

yang semakin meningkat setiap tahunnya. Tindak kriminalitas pencurian

untuk sepeda motor pada tahun 2002 mencapai 276 kejadian, jumlah

tersebut meningkat menjadi 378 kejadian di tahun 2006. Tindak kriminal

yang menimpa sepeda motor lebih banyak daripada kendaraan roda 4.

Sepeda motor merupakan kendaraan yang rawan terhadap tindak

kriminalitas pencurian, karena tingkat pengamanan yang rendah, selain itu

minat masyarakat terhadap sepeda motor yang tinggi, memudahkan barang

curian tersebut untuk dijual kembali.

Tabel 4.8. Perkembangan Kriminalitas Kota Bogor Sumber: Polresta Kota Bogor (2006)

Sarana transportasi darat lainnya yang dimiliki oleh Kota Bogor

adalah kereta api. Setiap harinya kereta api mampu mengangkut

penumpang baik yang pergi dan datang ke Bogor dengan rata-rata 49.364

Perkembangan Kriminalitas No Jenis Kejadian 2002 2003 2004 2005 2006

1 Curanmor roda 2 276 262 232 284 3782 Curanmor roda 4 72 63 36 85 83

Page 54: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

41

jiwa. Untuk keberangkatan dimulai jam 04.30 WIB sampai dengan 21.00

WIB dengan jumlah keberangkatan sebanyak 70 keberangkatan, sedangkan

kedatangan kereta api dari Jakarta menuju Bogor dimulai jam 06.07 WIB

sampai dengan 22.12 WIB dengan jumlah kedatangan 70 kedatangan.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Profil Pengojeg Sepeda Motor

Penyebaran kuesioner dilakukan kepada 60 orang pengojeg motor

yang menggunakan sepeda motor kredit, yang wilayah beroperasi berada

pada daerah Kota Bogor. Dari hasil wawancara yang dilakukan

menghasilkan data karakteristik pengojeg sepeda motor. Berikut ini

disajikan profil pengojeg sepeda motor mengenai gender, usia, pendidikan,

masa kerja, jam kerja per hari, dan kepemilikan Surat Izin Mengemudi

(SIM).

5.1.1. Gender

Dari hasil wawancara terhadap 60 orang pengojeg menunjukan

bahwa semua pengojeg motor berjenis kelamin laki-laki. Walaupun pada

kenyataan sepeda motor dapat digunakan oleh perempuan, tetapi untuk

menjadi pengojeg motor diperlukan stamina yang kuat. Sehingga

kebanyakan yang menjadi pengojeg motor adalah laki-laki.

5.1.2. Usia

Page 55: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

42

Usia pengojeg motor sangat beragam dari yang muda hingga yang

tua. Hal ini menunjukan bahwa faktor usia bukanlah penghalang untuk

menjadi pengojeg motor. Usia mereka berkisar 21 tahun sampai 54 tahun.

Berdasarkan Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa 15 persen pengojeg berusia

20-24 tahun, 15 persen berusia 25-29 tahun, 25 persen berusia 30-34 tahun,

20 persen berusia 35-39 tahun, 13 persen berusia 40-44 tahun, 7 persen

berusia 45-49 tahun, 5 persen berusia diatas 50 tahun.

15% 15%

25%20%

13%7% 5%

0%

10%

20%

30%

20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 ≥50

Usia (Tahun)

Frekuensi

Sumber: Data Primer (Hasil Olahan).

Gambar 5.1. Frekuensi Pengojeg Berdasarkan Usia Usia pengojeg yang berada dalam usia produkif ini, menjadikan

seorang pengojeg memegang jabatan sebagai kepala rumah tangga di dalam

keluarganya. Jabatan yang dipegang sebagai kepala rumah tangga

mengharuskan seorang pengojeg motor bertanggung jawab kepada

keluarganya dengan membiayai kebutuhan rumah tangga, yang terbagi

menjadi kebutuhan makanan dan non makanan.

Hal ini menyebabkan para pengojeg motor harus bekerja keras untuk

mencukupi kebutuhan keluarga. Terlebih lagi dengan keadaan seperti

sekarang dimana harga-harga yang meningkat membuat biaya kebutuhan

Page 56: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

43

hidup bertambah besar, beban ini pun ditambah dengan kewajiban para

pengojeg ini untuk membayar cicilan kredit motor setiap bulannya. Beban

yang cukup berat ini dipikul oleh para pengojeg dan berdasarkan hasil

wawancara kepada 60 orang pengojeg, sebesar 59 persen para pengojeg

mempunyai jumlah anggota keluarga yang harus ditanggung berkisar 2-3

orang, 30 persen mempunyai tanggungan sebanyak 4-6 orang, 11 persen

mempunyai tanggungan anggota keluarga lebih dari 7 orang.

s Sumber: Data Primer (Hasil Olahan).

Gambar 5.2. Frekuensi Pengojeg Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga

5.1.3. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang dalam bekerja.

Untuk bekerja menjadi pengojeg motor, pendidikan formal bukan hal yang

diutamakan. Hal yang diperlukan untuk menjadi pengojeg adalah

kemampuan dalam mengendarai sepeda motor. Berdasarkan data yang

diperoleh, sebanyak 25 persen para pengojeg berlatar pendidikan Sekolah

Dasar (SD), 38 persen berlatar pendidikan Sekolah Mengah Pertama (SMP),

59%30%

11%

1-34-6≥7

Page 57: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

44

35 persen berlatar perdidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat

dengan SMA, dan sisanya sebesar 2 persen berlatar pendidikan Pondok

Pesantren (PONPRES). Pendidikan formal yang tidak menjadi faktor utama,

menjadikan profesi sebagai pengojeg menjadi salah satu pilihan, bagi para

angkatan kerja yang kurang beruntung dalam persaingan dunia kerja.

25%

38% 35%

2%0%

10%

20%

30%

40%

50%

SD SMP SMA PONPRES

Pendidikan

Frekuensi

Sumber : Data Primer (Hasil Olahan).

Gambar 5.3. Frekuensi Pengojeg Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan 5.1.4. Masa Kerja

Berdasarkan hasil wawancara, para pengojeg telah menekuni profesi

yang digelutinya berkisar antara 3 tahun hingga 30 tahun. Berdasarkan

Gambar 5.4 dapat dilihat sebesar 13 persen pengojeg telah bekerja 1-5

tahun, 43 persen bekerja 6-10 tahun, 13 persen bekerja 11-15 tahun, 23

persen bekerja 16-20 tahun, 3 persen bekerja 21-25, dan sisanya sebesar 3

persen telah bekerja 26-30 tahun.

Page 58: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

45

13,33%

43,33%

13,33%23,33%

3,33% 3,33%0,00%

10,00%20,00%30,00%40,00%50,00%

1-5 6-10 11-15 16-20 21-25 26-30

Masa Kerja (Tahun)

Frekuensi

Sumber: Data Primer, (Hasil Olahan)

Gambar 5.4. Frekuensi Pengojeg Berdasarkan Masa Kerja

5.1.5. Jam Kerja Per Hari

Para pengojeg biasa bekerja setiap hari, sehingga waktu bekerja

adalah sebulan penuh. Kebanyakan pengojeg tetap bekerja meskipun dihari-

hari libur. Adanya kewajiban mereka yang harus mencicil kredit sepeda

motor, membuat para pengojeg harus bekerja setiap hari. Para pengojeg

biasanya tidak mengojeg disebabkan oleh kondisi badan yang tidak sehat

atau karena sepeda motor yang digunakannya sedang rusak.

Jam kerja per hari tukang ojeg sangat beragam, bergantung terhadap

kebiasaan setiap pengojeg. Jam kerja minimum pengojeg adalah 6 jam per

hari, dan yang paling maksimum pengojeg bekerja sampai 14 jam per hari.

5.1.6. Kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM)

Salah satu syarat yang harus dimiliki oleh pengemudi kendaraan

bermotor adalah Surat Izin Mengemudi (SIM). Namun tidak semua

Page 59: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

46

pengendara kendaraan bermotor mengindahkan peraturan tersebut. Banyak

diantara mereka yang tidak memiliki SIM tetapi nekat mengendarai

kendaraan bermotor dijalanan. Hal ini tentunya membahayakan bagi

pengendara lainnya. Para aparat kepolisian tentunya tidak tinggal diam,

mereka seringkali melakukan razia terhadap pengendara kendaraan

bermotor yang melanggar aturan, dengan harapan akan berhasil

menertibkan para pengguna kendaraan bermotor.

Hal yang serupa dialami para pengojeg motor, tidak semua pengojeg

motor memiliki SIM. Dari hasil wawancara terhadap 60 orang pengojeg

hanya 62 persen pengojeg yang memiliki SIM, dan sisanya sebesar 38 persen

tidak memiliki SIM. Alasan para pengojeg yang tidak memiliki SIM,

dikarenakan biaya pembuatan SIM yang relatif mahal bagi mereka,

sehingga mereka nekat membawa motor tanpa disertai SIM.

Tabel 5.1. Kepemilikan SIM Kepemilikan SIM Jumlah (Orang) Persentase

Ada 37 62Tidak 23 38

Sumber: Data Primer (Hasil Olahan).

5.2. Kenaikan Tarif Ojeg, dan Perubahan Penerimaan Pengojeg Motor

Adanya kenaikan harga BBM pada 1 Oktober 2005 telah

menyebabkan kenaikan tarif ojeg motor. Kenaikan tarif ojeg disetiap lokasi

tidaklah sama, namun rata-rata kenaikan tarif tersebut adalah sebesar 100

persen. Terdapat dua tarif ojeg motor yang berlaku, yaitu tarif siang dan

malam hari. Tarif ojeg di malam hari lebih mahal dari pada tarif siang hari.

Page 60: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

47

Perbedaan tarif ini berdasarkan alasan mengojeg di malam hari banyak

resiko yang ditanggung oleh pengojeg, dari segi kesehatan dan keselamatan.

Faktor udara yang lebih dingin dan buruknya efek dari angin malam,

membuat resiko para pengojeg terserang penyakit lebih besar. Dari segi

keselatamatan mengojeg di malam hari memerlukan konsentrasi yang lebih

tinggi, karena gelapnya jalanan bila penerangan yang ada tidak memadai,

selain itu tindak kejahatan yang menimpa pengojeg motor lebih besar

kemungkinan terjadi di malam hari disebabkan keadaan yang relatif sepi.

Alasan-alasan tersebut yang melatarbelakangi tarif ojeg di malam hari lebih

mahal daripada tarif di siang hari. Namun tidak semua pangkalan ojeg

memiliki perbedaan tarif siang dan malam hari, seperti pangkalan ojeg

Asrama Brimob. Hal ini dikarenakan pihak organisasi yang mengkoordinir

meminta kesediaan para pengojeg untuk tidak membedakan tarif siang dan

malam hari, mengingat keadaan ekonomi masyarakat yang melemah.

Penetapan tarif ojeg tidak hanya dipengaruhi waktu siang dan malam

hari, tetapi dipengaruhi pula oleh jarak, dan jenis penumpangnya. Tarif

berdasarkan jarak ini dipengaruhi oleh dekat atau jauhnya tujuan yang

hendak dicapai. Sedangkan tarif berdasarkan jenis penumpangnya

dibedakan dari penumpang anak sekolah dan penumpang dewasa, tarif

untuk penumpang dewasa lebih mahal dari penumpang anak sekolah.

Perubahan yang dialami pengojeg tidak hanya tarif ojeg, tetapi juga

mengalami perubahan penerimaan dari hasil mengojeg. Diakui oleh para

pengojeg beban hidup yang dipikulnya cukup berat selain peningkatan biaya

Page 61: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

48

kebutuhan hidup dari segi pengeluaran rumah tangga, dari segi pendapatan

yang diterima oleh rumah tangga pengojeg juga mengalami penurunan,

karena penerimaan dari hasil mengojeg yang menurun.

Penerimaan yang diterima pengojeg motor setiap harinya tergantung

dari banyak atau sedikitnya jumlah penumpang yang didapatkan. Hari-hari

kerja dan anak sekolah biasanya jumlah penumpang cenderung lebih

banyak bila dibandingkan hari libur. Perilaku yang tampak pada pengguna

jasa angkutan kini terlihat lebih mengurangi tingkat perjalanannya dihari-

hari libur, hal ini dilatar belakangi oleh alasan mahalnya tarif angkutan jasa

yang ada saat ini, terlebih lagi banyaknya masyarakat yang telah memiliki

sepeda motor akibat kemudahan kredit yang ditawarkan oleh lembaga

pembiayaan kredit atau leasing. Sehingga secara tidak langsung faktor

tersebut telah mempengaruhi penerimaan para pengojeg motor.

Tabel 5.2. Perubahan Tarif, dan Penerimaan Kotor Per Hari Perubahan Uraian Sebelum Kenaikan

Harga BBM Sesudah Kenaikan

Harga BBM Absolut % Jarak jauh – 2000 Jarak jauh – 3000 1000 50

Jarak dekat : Jarak dekat : Anak sekolah –

500Anak Sekolah –

1000500 100

Rata-rata Tarif Siang (Rp)

Dewasa - 1000 Dewasa - 2000 1000 100Jarak jauh – 4000 Jarak jauh – 5000 1000 25Rata-rata

Tarif Malam (Rp) Jarak dekat - 2000 Jarak dekat - 3000 1000 50

Penerimaan Kotor (Rp)/Hari

49.800 36.300 13.500 -27

Sumber: Data Primer (Hasil Olahan).

Gambaran penerimaan kotor dalam Tabel 5.2 merupakan rata-rata

penerimaan kotor yang didapat dari 60 orang pengojeg per hari kerjanya.

Page 62: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

49

Penerimaan kotor pengojeg dapat mencapai Rp. 40.000 – Rp. 80.000

sebelum kenaikan harga BBM, namun setelah kenaikan harga BBM hanya

mencapai Rp. 25.000 – Rp. 50.000 per hari. Penerimaan kotor mengalami

penurunan sebesar 27 persen, penurunan tersebut akan mempengaruhi

pendapatan yang akan diterima oleh rumah tangga pengojeg.

5.3. Perubahan Pengeluaran Biaya Operasional Pengojeg Motor

Berdasarkan penerimaan kotor yang diterima pengojeg motor,

terdapat beberapa pengeluaran berupa biaya operasional yang rutin

dikeluarkan oleh para pengojeg setiap harinya. Biaya operasional tersebut

terdiri dari biaya bahan bakar, iuran organisasi, dan biaya makan siang

ditambah rokok. Tabel 5.3. Rata-rata Pengeluaran Pengojeg Motor Per Hari No Jenis Pengeluaran Sebelum

Kenaikan BBM (Rp)

Sesudah Kenaikan BBM

(Rp)

Perbedaan (Persen)

1 Bahan bakar 4.000 7.800 952 Iuran organisasi 800 800 -3 Makan siang dan

rokok 4.400 5.200 18

4 Jumlah pengeluaran

9.200 13.800 50

Sumber : Data Primer (Hasil Olahan). Berdasarkan rata-rata pengeluaran biaya operasional dari 60 orang

pengojeg, dapat dilihat perubahan yang cukup besar yaitu sekitar 50 persen.

Pengeluaran yang paling besar dialami pengeluaran bahan bakar yang

mencapai 95 persen, hal ini sesuai dengan kenaikan BBM khususnya jenis

premium dimana kenaikannya mencapai 87,5 persen. Untuk pengeluaran

Page 63: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

50

iuran oranisasi tidak mengalami kenaikan, sedangkan pengeluaran untuk

makan, minum, dan rokok mengalami kenaikan sebesar 18 persen.

Bahan bakar premium yang digunakan oleh para pengojeg berkisar

antara 1-2 liter per hari, perbedaan tersebut selain dipengaruhi kebutuhan

juga dipengarahui jenis motor dan mesin motor yang digunakan. Semakin

besar kapasitas mesin motor yang digunakan, maka semakin banyak pula

bahan bakar yang digunakan.

Pengeluaran untuk iuran organisasi ojeg tidak mengalami kenaikan,

karena iuran ini lebih bersifat sosial antar sesama pengojeg. Tidak semua

pangkalan ojeg memungut iuran organisasi, hal tersebut tergantung dari

keaktifan dari pengurus organisasi ojeg yang mengkoordinirnya.Tujuan dari

iuran ini untuk membantu pengojeg dan keluarganya yang terkena musibah

atau yang sedang merayakan perhelatan seperti pernikahan dan khitanan.

Dalam penyaluran dana tersebut diperlukan kejujuran dari pihak organisasi

yang mengkoordinirnya, karena terdapat pengakuan dari pengojeg di lokasi

berbeda dimana dalam penyaluran dana tersebut tidak sampai kepada yang

berhak. Dana tersebut telah diselewengkan oleh pengurus organisasi tersebut

sehingga tidak sampai kepada pihak yang berhak. Walaupun demikian para

pengojeg tidak pernah melakukan protes kepada pengurus organisasi,

mereka lebih senang bersikap diam, karena takut tidak diperbolehkan lagi

untuk mengojeg. Makan, minum, dan rokok menjadi salah satu pengeluaran rutin para

pengojeg setiap harinya. Jenis pengeluaran ini tidak terlalu mengalami

kenaikan karena para pengojeg cenderung bersikap menghemat. Untuk

Page 64: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

51

lebih mengurangi biaya operasional sebagian pengojeg memilih untuk

makan dirumah bersama keluarganya. Selain itu terdapat pula pengojeg

yang hanya membeli makanan bergoreng seperti goreng pisang dan tahu.

Hal tersebut dilakukan sebagai penahan rasa lapar saja, atau ada pengojeg

yang sengaja mengurangi kebiasaan merokoknya, banyak cara yang

ditempuh oleh para pengojeg untuk dapat meminimumkan biaya

operasionalnya. Pengeluaran untuk makan, minum, dan rokok berkisar

antara Rp 3.000 sampai Rp 8.000 per hari. setelah kenaikan harga BBM

pengeluaran tersebut berkisar antara Rp. 3000 sampai Rp. 10.000.

Jumlah rata-rata pengeluaran biaya operasional yang dikeluarkan

setiap harinya mencapai Rp. 9.200 sebelum kenaikan harga BBM, dan

mencapai Rp. 13.800 setelah kenaikan harga BBM, terjadi kenaikan sebesar

50 persen. Peningkatan biaya operasional tersebut akan berpengaruh

terhadap penerimaan bersih para pengojeg.

5.4. Penerimaan Bersih dan Pendapatan Rumah Tangga Pengojeg Motor

Berdasarkan Tabel 5.4 terlihat bahwa penerimaan kotor mengalami

penurunan sedangkan biaya operasional pengojeg mengalami peningkatan,

sehingga menyebabkan rata-rata penerimaan bersih yang diperoleh

menurun dari Rp 40.600 per hari menjadi Rp 22.500 per hari, penurunan

tersebut sebesar 44,6 persen.

Tabel 5.4. Rata-Rata Penerimaan Bersih Pengojeg Motor Per Hari Kerja Uraian Sebelum Kenaikan

BBM (Rp) Setelah Kenaikan

BBM (Rp) Perbedaan

(Persen) Penerimaan kotor

49.800 36.300 -27,0Pengeluaran 9.200 13.800 50,0

Page 65: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

52

biaya operasional Penerimaan bersih

40.600 22.500 -44,6

Sumber: Data Primer (Hasil Olahan).

Sebelum kenaikan harga BBM penerimaan bersih pengojeg berkisar

antara Rp. 20.000 sampai Rp. 66.000 per hari. Setelah kenaikan harga BBM

para pengojeg hanya mengantongi uang berkisar antara Rp. 10.000 sampai

Rp. 35.500 per hari. Walaupun penerimaan bersih para pengojeg mengalami

penurunan, tetapi para pengojeg tetap setia menjalani profesinya. Hal ini

dikarenakan faktor keahlian dan modal yang dimiliki pengojeg terbatas.

Faktor keahlian dan modal yang terbatas membuat sebagian besar

para pengojeg menggantungkan hidupnya beserta keluarga pada profesi

tersebut, walaupun terdapat sebagian dari mereka yang mendapatkan

penghasilan tambahan dari pekerjaan sampingan atau dari anggota keluarga

lainnya. Terdapat 26 rumah tangga pengojeg mendapatkan penghasilan

tambahan.

8%

52%

32%

8%

< Rp. 1 JutaRp. 1 Juta - Rp. 1,5 Juta>Rp. 1,5 Juta -Rp. 2 Juta> Rp. 2 Juta

Sumber: Data Primer (Hasil Olahan).

Gambar 5.5. Persentase Pendapatan Rumah Tangga Pengojeg Sebelum Kenaikan Harga BBM

Page 66: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

53

Berdasarkan gambar diatas, sebesar 8 persen pengojeg motor

mempunyai penghasilan kurang dari Rp. 1 juta, 52 persen mempunyai

penghasilan antara Rp. 1 juta sampai Rp. 1,5 juta, 32 persen mempunyai

penghasilan diatas Rp. 1,5 juta sampai Rp. 2 juta, dan sisanya sebesar 5

persen mempunyai penghasilan diatas Rp. 2 juta. Perbedaan pendapatan ini

disebabkan oleh faktor penghasilan tambahan yang diperoleh pengojeg, baik

dari pekerjaan sampingan atau dari anggota keluarga lainnya. Besarnya

penghasilan tambahan yang diterima beragam jumlahnya, yaitu berkisar

antara Rp. 120.000 sampai Rp. 1.000.000 per bulannya. Perbedaan ini

diakibatkan jenis pekerjaan yang ditekuni. Terdapat 11 orang pengojeg yang

memiliki pekerjaan sampingan. Pekerjaan sampingan yang dilakukan

seperti satpam, supir tembak, pembuat sumur bor, dan calo terminal.

Sedangkan sisanya sebesar 16 istri pengojeg mendapatkan penghasilan

tambahan dari pekerjaan mereka sebagai pembantu, buruh pabrik, penjahit

dan berdagang. Sebagian besar istri para pengojeg bekerja sebagai buruh

pabrik, tempat tinggal yang dekat dengan lokasi pabrik memberi peluang

terhadap istri-istri pengojeg bekerja sebagai buruh pabrik. Tabel 5.5. Pendapatan dan Penghasilan Tambahan Pengojeg Motor Per Bulan Sebelum Kenaikan Harga BBM (Rupiah)

No Pendapatan Penghasilan

Pendapatan Pendapatan

Pengojeg Tambahan Anggota Keluarga

Rumah Tangga 1 1.230.000 300.000 1.530.0002 1.980.000 500.000 2.480.0003 1.470.000 600.000 2.070.0004 1.080.000 900.000 1.980.0005 900.000 1.000.000 1.900.0006 1.200.000 500.000 1.700.0007 600.000 450.000 1.050.0008 1.770.000 600.000 2.370.000

Page 67: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

54

9 750.000 800.000 1.550.00010 1.320.000 250.000 1.570.00011 1.290.000 120.000 1.410.00012 1.260.000 500.000 1.760.00013 1.320.000 300.000 1.620.00014 1.260.000 200.000 1.460.00015 900.000 200.000 1.100.00016 990.000 200.000 1.190.00017 960.000 500.000 1.460.00018 1.200.000 200.000 1.400.00019 1.020.000 600.000 1.620.00020 990.000 600.000 1.590.00021 900.000 850.000 1.750.00022 1.230.000 800.000 2.030.00023 1.200.000 700.000 1.900.00024 1.245.000 700.000 1.945.00025 1.260.000 400.000 1.660.00026 975.000 700.000 1.675.000

Sumber: Data Primer (Hasil Olahan).

Rata-rata pendapatan pengojeg motor yang tidak memiliki

penghasilan tambahan adalah Rp. 1.260.900 atau pendapatan perkapitanya

Rp. 556.750 Sedangkan rata-rata pendapatan pengojeg motor yang memiliki

penghasilan tambahan adalah Rp. 1.683.400 atau pendapatan perkapitanya

sebesar Rp. 583.600, jika dibandingkan dengan PDRB rata-rata perkapita

Kota Bogor tahun 2005 yaitu sebesar Rp. 691.000, maka pendapatan

perkapita rumah tangga pengojeg di bawah rata-rata pendapatan perkapita

masyarakat Kota Bogor.

Page 68: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

55

60%

33%

7%

< Rp. 1 Juta>Rp. 1 Juta - Rp. 1,5 Juta>Rp. 1,5 Juta - Rp. 2 Juta

Sumber: Data Primer (Hasil Olahan).

Gambar 5.6. Persentase Pendapatan Rumah Tangga Pengojeg motor Setelah Kenaikan Harga BBM

Berdasarkan Gambar 5.6 dapat dilihat bahwa sebesar 60 persen

rumah tangga pengojeg motor mendapat penghasilan sebesar kurang dari

Rp. 1 juta, 33 persen mendapat penghasilan antara Rp. 1 juta

sampai Rp. 1,5 juta, dan sisanya sebesar 7 persen berpenghasilan diatas

Rp1,5 juta sampai dengan Rp. 2 juta. Penurunan pendapatan rumah tangga dikarenakan penurunan

penerimaan bersih para pengojeg. Penerimaan bersih para pengojeg

mengalami penurunan dikarenakan menurunnya penerimaan kotor

pengojeg, dan meningkatnya biaya operasional yang dikeluarkan oleh

pengojeg. Penghasilan yang diterima dari mengojeg menurun, tetapi

penghasilan dari pekerjaan sampingan dan anggota keluarga lainnya

terdapat yang meningkat dan menurun. Penghasilan yang meningkat terjadi

pada pengojeg yang memiliki pekerjaan sampingan sebagai satpam, dan

istri-istri pengojeg yang bekerja dipabrik-pabrik Tabel 5.6. Pendapatan dan Penghasilan Tambahan Pengojeg Motor Per Bulan Setelah Kenaikan Harga BBM ( Rupiah)

No Pendapatan Penghasilan Pendapatan Pendapatan Pengojeg Tambahan Anggota

Keluarga Rumah Tangga

1 870.000 300.000 1.170.0002 720.000 700.000 1.420.000

Page 69: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

56

3 450.000 600.000 1.050.0004 720.000 1.200.000 1.920.0005 300.000 1.500.000 1.800.0006 780.000 700.000 1.480.0007 450.000 100.000 550.0008 510.000 600.000 1.110.0009 900.000 500.000 1.400.00010 300.000 900.000 1.200.00011 510.000 450.000 960.00012 960.000 250.000 1.210.00013 750.000 250.000 1.000.00014 510.000 700.000 1.210.00015 660.000 300.000 960.00016 750.000 300.000 1.050.00017 750.000 300.000 1.050.00018 630.000 200.000 830.00019 450.000 900.000 1.350.00020 1.050.000 200.000 1.250.00021 630.000 500.000 1.130.00022 600.000 700.000 1.300.00023 450.000 965.000 1.415.00024 450.000 1.000.000 1.450.00025 450.000 830.000 1.280.00026 1.065.000 830.000 1.895.00027 480.000 500.000 980.00028 1.065.000 800.000 1.865.000

Sumber: Data Primer (Hasil Olahan).

Setelah kenaikan harga BBM, rata-rata pendapatan pengojeg motor

yang tidak memiliki penghasilan tambahan adalah Rp. 702.200 atau

pendapatan per kapitanya sebesar Rp. 303.650. Sedangkan rata-rata

pendapatan pengojeg motor yang memiliki tambahan adalah Rp. 1.260.200

atau pendapatan perkapitanya sebesar Rp. 452.400. Bila dibandingkan

dengan PDRB rata-rata perkapita Kota Bogor tahun 2005 pendapatan

perkapita rumah tangga pengojeg motor baik yang memiliki penghasilan

Page 70: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

57

tambahan dan yang tidak memiliki berada di bawah rata-rata pendapatan

perkapita masyarakat Kota Bogor.

Kenaikan harga BBM ternyata memberikan dampak terhadap

penurunan pendapatan yang diterima oleh pengojeg motor. Pendapatan

rumah tangga pengojeg motor menurun sebesar 33 persen bila dibandingkan

pendapatan sebelum kenaikan harga BBM. Bagi rumah tangga yang tidak

mempunyai penghasilan tambahan adanya penurunan pendapatan akan

terasa berat. Sebagian rumah tangga yang mendapat penghasilan tambahan

merasa perekonomian keluarganya terbantu.

5.5. Pengeluaran Rumah Tangga Pengojeg Motor

Pengeluaran rumah tangga secara umum terdiri dari kebutuhan akan

makanan dan nonmakanan. Pengeluaran rumah tangga pengojeg

nonmakanan terdiri dari biaya pendidikan anak, biaya kesehatan, biaya

listrik dan air, biaya sewa rumah, cicilan kredit motor, dan biaya tak

terduga lainnya. Para pengojeg memberikan uang belanja kepada istri mereka untuk

kebutuhan bahan makanan berkisar antara Rp. 10.000 sampai Rp. 30.000.

Setelah kenaikan harga BBM tidak terlalu berubah, walaupun terdapat

beberapa pengojeg yang menaikan uang belanja kebutuhan bahan makanan,

namun ada pula yang menurunkan uang belanja tersebut. Setelah kenaikan

harga BBM, harga-harga kebutuhan bahan makanan mengalami kenaikan,

akibat dari kenaikan harga bahan makan tersebut, para pengojeg mengakui

perubahan dalam pola konsumsi yang lebih sederhana, bagi mereka yang

Page 71: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

58

terpenting kuantitas dipertahankan walaupun kualitas makanannya

menurun. Pergeseran pola konsumsi makanan yang terjadi pada rumah

tangga pengojeg mengisyaratkan terjadinya penurunan daya tahan ekonomi

rumah tangga pengojeg. Selain pergeseran pola konsumsi makanan, tidak

menentunya penghasilan para pengojeg sehari-harinya, membuat mereka

terkadang tidak membawa uang lebih untuk belanja makanan. Untuk dapat

memenuhi kebutuhan tersebut para pengojeg sering melakukan hutang

terhadap bahan makanan kepada warung yang berada disekitar rumah

mereka.

Konsumsi nonmakanan yang lazim dikeluarkan adalah biaya

pendidikan anak, kesehatan, biaya perumahan, dan cicilan kredit motor.

Untuk biaya pendidikan, banyak keluarga pengojeg yang terbantu dengan

adanya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sehingga para

pengojeg tidak mengeluarkan biaya untuk SPP dan hanya memberi uang

transportasi dan uang jajan. Tetapi ada beberapa yang masih membayar

uang SPP per bulannya, hal ini menunjukan bahwa kebijakan setiap sekolah

dalam mengalokasikan beasiswa yang diberikan oleh pemerintah berbeda-

beda caranya. Untuk pengeluaran dibidang kesehatan bagi para pengojeg

hal tersebut termasuk ke dalam biaya tidak terduga. Namun dari kebiasaan

para pengojeg bila ada anggota keluarga yang sakit, mereka lebih sering

membeli obat-obatan di warung atau pergi puskesmas. Hal ini terjadi karena

penyesuaian dari pendapatan rumah tangga pengojeg yang pas-pasan

sehingga untuk kesehatan mereka lebih memilih pengobatan puskesmas atau

obat dari warung.

Page 72: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

59

Pengeluaran rumah tangga dalam bidang perumahan terdiri dari

biaya sewa rumah, biaya listrik, dan air. Dari hasil wawancara terhadap 60

responden, sebesar 15 persen pengojeg motor mengeluarkan biaya

kontrakan rumah. Sisanya sebesar 85 persen tidak mengeluarkan biaya sewa

rumah, karena mereka masih bertempat tinggal bersama dengan orang

tuanya atau mendapat rumah dari hasil warisan orang tuanya. Biaya listrik

dan air setelah kenaikan harga BBM tidak mengalami kenaikan yang

berarti, karena penggunaannya lebih dihemat dengan memakai seperlunya.

Untuk pembayaran kredit, tidak mengalami peningkatan karena cicilan

kredit motor yang harus dibayarkan bersifat tetap. Sebelum kenaikan harga BBM, para pengojeg motor dapat memenuhi

kebutuhan hidup keluarga dan terdapat pula sebagian dari mereka yang

dapat menyisihkan kelebihan penghasilannya untuk ditabung. Pengeluaran

rata-rata sebelum kenaikan harga BBM dari ke-60 responden sebesar Rp.

984.000 atau rata-rata pengeluaran perkapitanya sebesar Rp. 388.400.

Seiring kenaikan biaya kebutuhan hidup setelah kenaikan harga

BBM, pengeluaran rata-rata menjadi Rp. 1.030.200 atau rata-rata

perkapitanya sebesar Rp. 406.600. Jika dihubungkan dengan garis

kemiskinan Kota Bogor tahun 2003, maka pengeluaran perkapita rumah

tangga pengojeg sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM di atas rata-rata

garis kemiskinan, yaitu sebesar Rp. 149.401 perkapita per bulan.

Hal ini seiring dengan kenaikan harga barang dan jasa lainya, total

pengeluaran rumah tangga pengojeg naik sebesar 5 persen dan pendapatan

yang diterima mengalami penurunan sebesar 33 persen. Hal ini

Page 73: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

60

menyebabkan hampir setiap bulan, rumah tangga pengojeg menderita

kerugian.

58%

42%

Defisit

Surplus

Sumber: Data Primer (Hasil Olahan).

Gambar 5.7. Persentase Net Balance Rumah Tangga Pengojeg Setelah Kenaikan Harga BBM

Berdasarkan Gambar 5.7 menyimpulkan sebesar 42 persen rumah

tangga pengojeg mengalami kerugian, dan sisanya sebesar 58 persen dapat

menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran rumah tangganya,

sehingga terdapat pula yang mengalami surplus. Rumah tangga yang tidak

mengalami kerugian sebanyak 25. Hal ini dapat disebabkan sebagian dari

mereka yang memiliki penghasilan tambahan yang cukup besar, baik dari

pekerjaan tambahan atau dari anggota keluarga lainnya. Kerugian yang

diterima oleh 35 responden lainnya cukup besar, berkisar antara Rp. 50.000

sampai Rp. 599.000 per bulannya. Untuk menutupi kerugian akibat besarnya

pengeluaran yang tidak diimbangi peningkatan pendapatan, membuat

mereka menggunakan sisa tabungan yang masih ada, meminjam uang

kepada orang-orang terdekat, atau melakukan berhutang ke warung-warung

dekat rumah mereka. Terlihat bahwa pasca kenaikan harga BBM, mereka

Page 74: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

61

sangat rawan terkena kredit macet, tidak seimbangnya pendapatan dengan

pengeluaran rumah tangga dapat mempengaruhi daya bayar cicilan kredit

motor mereka.

Merujuk terhadap kategori BPS mengenai pengeluaran per kapita

rumah tangga diantara Rp. 200.000 sampai Rp. 499.000 per bulan

merupakan rumah tangga dengan kategori tingkat menengah. Dapat

dikatakan bahwa rumah tangga pengojeg berada dalam kategori rumah

tangga dengan tingkat menengah. Walaupun pada kenyataannya

pengeluaran konsumsi rumah tangga pengojeg lebih besar daripada

pendapatan yang mereka terima.

5.6. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan Rumah Tangga Pengojeg Motor

Untuk melihat dampak kenaikan harga BBM terhadap pendapatan

rumah tangga pengojeg motor, maka dilakukan uji t terhadap pendapatan

sebelum dan sesudah adanya kenaikan harga BBM. Berdasarkan hasil uji t

(Lampiran 6) nilai probabilitas untuk pendapatan rumah tangga pengojeg

motor sebesar p = 0,000 yang berarti bahwa pada semua tingkat taraf nyata

kenaikan harga BBM berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan

rumah tangga pengojeg motor. Sementara nilai koefisien t sebesar – 12,53,

hal ini menunjukkan adanya kenaikan harga BBM menurunkan pendapatan

rumah tangga pengojeg motor. Secara umum pendapatan rumah tangga menurun, sebelum kenaikan

harga BBM pendapatan rumah tangga pengojeg berkisar antara dengan Rp.

1.536.116. Setelah kenaikan harga BBM menjadi antara Rp 866.126 sampai

Rp. 1.059.041 (Lampiran 8). Kenaikan harga BBM ternyata memberikan

Page 75: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

62

dampak terhadap penurunan pendapatan yang diterima oleh pengojeg

motor. Pendapatan rumah tangga pengojeg motor menurun sebesar 33

persen bila dibandingkan pendapatan sebelum kenaikan harga BBM. Bagi

rumah tangga yang tidak mempunyai penghasilan tambahan adanya

penurunan pendapatan akan terasa berat. Sebagian rumah tangga yang

mendapat penghasilan tambahan merasa perekonomian keluarganya

terbantu.

5.7. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pengeluaran Rumah Tangga Pengojeg Motor

Untuk melihat dampak kenaikan harga BBM terhadap pengeluaran

rumah tangga pengojeg motor, maka dilakukan uji t terhadap pengeluaran

sebelum dan sesudah adanya kenaikan harga BBM. Berdasarkan hasil uji t

(Lampiran 7) nilai probabilitas untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga

pengojeg motor sebesar p = 0,011 yang berarti bahwa pada taraf nyata 5

persen kenaikan harga BBM berpengaruh secara signifikan terhadap

pengeluaran rumah tangga pengojeg motor. Sementara nilai koefisien t

sebesar + 2,62 yang menunjukkan adanya kenaikan harga BBM akan

meningkatkan pengeluaran konsumsi rumah tangga pengojeg motor.

Seiring kenaikan biaya kebutuhan hidup setelah kenaikan harga

BBM, pengeluaran rumah tangga pengojeg mengalami kenaikan.

Pengeluaran rumah tangga pengojeg sebelum kenaikan harga BBM antara

Rp. 938.810 sampai dengan Rp. 1.029.156. Setelah kenaikan BBM menjadi

antara Rp. 976.505 sampai Rp. 1.084.029 (Lampiran 9).

Page 76: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

63

5.8. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Daya Bayar Kredit Motor Pengojeg

Penurunan pendapatan dan peningkatan pengeluaran rumah tangga,

mempengaruhi terhadap daya bayar kredit motor, banyak diantara mereka

yang mengalami tidak lancar dalam pembayaran kredit motor, baik

menunggak atau melewati waktu pembayaran kredit. Bila para pengojeg

tidak lancar dalam pembayaran kredit tersebut maka akan dikenakan

denda. Sehingga pengojeg tidak hanya menanggung beban cicilan motor

yang tertunda tetapi ditambah oleh beban denda yang ditetapkan oleh

leasing yang terkait. Sebanyak 32 orang pernah mengalami hal tersebut,

namun mereka tetap berusaha untuk membayar cicilan motor meskipun

harus menunggak. Tabel 5.7. Penundaan Pembayaran Cicilan Kredit Motor Sebelum BBM Naik (orang) Sesudah BBM Naik (orang)

Tidak ada 32 Sumber: Data Primer (Hasil Olahan).

Kehidupan rumah tangga pengojeg mengalami masa yang sulit

setelah kenaikan harga BBM. Sepeda motor yang mereka memiliki arti

penting sebagai sumber mata pencaharian keluarga. Membuat mereka

melakukan berbagai hal seperti meminjam kepada orang-orang terdekat,

untuk menutupi keperluan rumah tangga mereka. Cicilan sepeda motor

merupakan hal yang diprioritaskan terlebih dahulu, bila dibandingkan

pengeluaran rumah tangga lainnya. Para pengojeg akan berusaha

mempertahankan sepeda motornya, walaupun kehidupan mereka yang

harus berhutang, dengan harapan setelah melunasi cicilan kredit, kehidupan

mereka akan lebih baik karena tidak ada lagi kewajiban mencicil, sehingga

perekonomian rumah tangga mereka dapat membaik.

Page 77: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

64

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian mengenai dampak kenaikan harga BBM

terhadap pendapatan dan pengeluaran konsumsi rumah tangga pengojeg

motor di Kota Bogor, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kenaikan harga BBM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

pendapatan rumah tangga pengojeg. Sebelum kenaikan harga BBM

pendapatan rumah tangga pengojeg berkisar antara Rp. 1.351.840

sampai dengan Rp. 1.536.116. Setelah kenaikan harga BBM menjadi

antara Rp 866.126 sampai Rp. 1.059.041.

2. Kenaikan harga BBM berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pengeluaran rumah tangga pengojeg motor. Pengeluaran rumah tangga

pengojeg sebelum kenaikan harga BBM antara Rp. 938.810 sampai

dengan Rp. 1.029.156. Setelah kenaikan BBM menjadi antara Rp.

976.505 sampai Rp. 1.084.029.

3. Setelah kenaikan harga BBM terdapat rumah tangga pengojeg yang

melakukan tunggakan dalam mencicil kredit motornya.

Berdasarkan hasil studi ini penulis menyarankan beberapa hal yang

dapat dipertimbangkan, seperti berikut :

1. Dalam rangka upaya peningkatan pendapatan rumah tangga pengojeg,

hendaknya dilakukan penghematan biaya operasional.

Page 78: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

65

2. Pemerintah diharapkan melakukan pemerataan dalam penyaluran

program-program bantuan seperti beras miskin, beasiswa dll. Hal

tersebut dapat membantu meminimumkan pengeluaran rumah tangga

masyarakat golongan menengah ke bawah, seperti rumah tangga

pengojeg motor. 3. Pengembangan sumber energi terbarukan dapat dilakukan oleh

pemerintah, untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM.

Mengingat cadangan minyak Indonesia yang diperkirakan akan habis 15

tahun lagi. Salah satunya sumber energi yang berasal dari tumbuh-

tumbuhan (Biofuel), yang dapat menyerap tenaga kerja dan dapat

memelihara lingkungan. Hal tersebut dapat menjadi solusi dari masalah

pengangguran dan kerusakan alam.

Page 79: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. “Orang Miskin Naik 50 Persen Paling Banyak Bekasi” [Kompas Online].http://www.kompas.co.id/metro/news/0604/111083112.htm

[11 April 2006]. . 2006. “Perkembangan Harga Produk BBM Tahun 1965-2006”.

http://www.pertamina.com/harga_BBM/index_harga_BBM.html [20 Mei 2006].

. 2006. “Sepeda Motor Memasuki Masa Sulit”. http://www.warta ekonomi.com?detail.asp?aid7290&Cid=25 [20 Juni 2006]. . 2007. “Keras Persaingan Sepeda Motor di Tahun 2007”.

http://www.karismafansclub.or.id/v2/modules/news/article.php?item_id=225 [13 november 2006].

Badan Perencana Daerah. 2006. Pendapatan Domestik Regional Bruto Kota Bogor. BAPEDA Kota Bogor, Bogor. Badan Pusat Statistik. 1993. Statistik Indonesia Tahun 1993. BPS, Jakarta. . 2006. Statistik Indonesia Tahun 2005/2006. BPS, Jakarta. . 2006. Kota Bogor Dalam Angka Tahun 2006. BPS Kota

Bogor, Bogor. . “Konsep dan Definisi Transportasi”.

http://www.bps.Jakarta.go.id/P3_Sat/P3B_Transpor/P3b_def.htm. [3 Maret 2007].

Dartanto, T. 2004. “BBM, Kebijakan Energi, Subsidi, dan Kemiskinan di

Indonesia”. http://www.oi.ppi-jepang.org.artcle.php?id=102.2004. [1 Oktober 2005]. Dinas Lalulintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor. 2006. Data Bidang

Transportasi Tahun 2002-2006 di Lingkungan DLLAJ Kota Bogor. DLLAJ Kota Bogor, Bogor.

Hasan, M. F. “Kenapa Kenaikan BBM di Tolak”?. http://www.freelist.org/archieves/list_indonesia/02-2005/msg00488.html [21 Februari 2005].

Page 80: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

65

Inayati, H. 2006. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Sopir Angkot serta Keuntungan Usaha Angkot di Kota Bogor (Studi Kasus Trayek 03 Jurusan Branangsiang-Bubulak) [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mattjit, A. A, dan M. Sumertaya. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi

SAS dan Minitab Jilid 2. IPB Press, Bogor. Nicholson, Walter. 2000. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. B. Mahendra dan A. Aziz [penerjemah]. Erlangga, Jakarta. Nugroho, C. W. 2005. Analisis Pengaruh Harga Bahan Bakar Minyak terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Polisi Resor Kota Bogor. 2006. Data Tingkat Kecelakaan Tahun 2005-2006 di

Lingkungan Polresta Kota Bogor. Polresta Kota Bogor, Bogor. . 2006. Data Perkembangan Kriminalitas Kota Bogor

Tahun 2002-2006 di Lingkungan Polresta Kota Bogor. Polresta Kota Bogor, Bogor.

Pamungkas dan S. Hidayat. 1998. Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap.

Apollo, Surabaya. Prabowo, A. A. 2007. “Jumlah Penduduk Miskin Indonesia”. http://www.liputan6.com/news/?id [16 Agustus 2007]. Prihandana, R. 2006. Dari Energi Fosil Menuju Energi Hijau. Proklamasi

Publishing House, Jakarta. Simbolon , M. M. 2003. Ekonomi Transportasi. Ghalia Indah, Jakarta. Sutojo, S. 1997. Analisa Kredit Bank Umum Konsep dan Teknik. PT. Pustaka

Binaman Presindo, Jakarta.

Page 81: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

76

Lampiran 6. Hasil Uji t untuk Pendapatan One-Sample T: Pendapatan Test of mu = 0 vs not = 0 Variable N Mean StDev SE Mean 95% CI T P ss 60 -481417 297572 38416 (-558288, -404546) -12.53 0.000

Lampiran 7. Hasil Uji t untuk Pengeluaran One-Sample T: Pengeluaran Test of mu = 0 vs not = 0 Variable N Mean StDev SE Mean 95% CI T P sspeng 60 46283.3 136589.0 17633.6 (10998.7, 81568.0) 2.62 0.011

Page 82: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

77

Lampiran 8. Ringkasan Hasil Uji t untuk Pendapatan

2400000200000016000001200000800000

Median

Mean

1550000150000014500001400000135000013000001250000

A nderson-Darling Normality Test

V ariance 1.27276E+11Skewness 0.740878Kurtosis 0.394323N 60

Minimum 870000

A -Squared

1st Q uartile 1200000Median 14050003rd Q uartile 1650000Maximum 2480000

95% C onfidence Interv al for Mean

1351840

0.98

1536160

95% C onfidence Interv al for Median

1230000 1531387

95% C onfidence Interv al for StDev

302400 435124

P-V alue 0.013

Mean 1444000StDev 356758

95% Confidence Intervals

Summary for Pendapatan Sebelum Kenaikan BBM

180000015000001200000900000600000

Median

Mean

10500001000000950000900000850000800000

A nderson-Darling Normality Test

V ariance 1.39422E+11Skewness 0.860125Kurtosis 0.289877N 60

Minimum 450000

A -Squared

1st Q uartile 720000Median 9000003rd Q uartile 1207500Maximum 1920000

95% C onfidence Interv al for Mean

866126

1.09

1059041

95% C onfidence Interv al for Median

777920 1022080

95% C onfidence Interv al for StDev

316500 455412

P-V alue 0.007

Mean 962583StDev 373392

95% Confidence Intervals

Summary for Pendapatan Sesudah Kenaikan BBM

Page 83: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

78

Lampiran 9. Ringkasan Hasil Uji t untuk Pengeluaran

140000012000001000000800000

Median

Mean

10200001000000980000960000940000920000900000

A nderson-Darling Normality Test

V ariance 30578457345Skewness 0.512687Kurtosis -0.303458N 60

Minimum 650000

A -Squared

1st Q uartile 861000Median 9380003rd Q uartile 1108500Maximum 1410000

95% C onfidence Interv al for Mean

938810

0.82

1029156

95% C onfidence Interv al for Median

896000 1024763

95% C onfidence Interv al for StDev

148223 213279

P-V alue 0.032

Mean 983983StDev 174867

95% Confidence Intervals

Summary for Pengeluaran Sebelum Kenaikan BBM

140000012000001000000800000600000

Median

Mean

11000001075000105000010250001000000975000950000

A nderson-Darling Normality Test

V ariance 43312198870Skewness 0.330061Kurtosis -0.154063N 60

Minimum 600000

A -Squared

1st Q uartile 881250Median 10305003rd Q uartile 1159250Maximum 1512000

95% C onfidence Interv al for Mean

976505

0.27

1084029

95% C onfidence Interv al for Median

957445 1090069

95% C onfidence Interv al for StDev

176406 253831

P-V alue 0.663

Mean 1030267StDev 208116

95% Confidence Intervals

Summary for Pengeluaran Sesudah Kenaikan BBM

Page 84: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

79

KUISIONER DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP

PENDAPATAN DAN PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA PENGOJEG

I. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Nama :…………………………………..

2. Usia :……………………………………

3. Jumlah anggota keluarga inti :…………..

4. Jumlah anggota keluarga di luar inti :…...

5. Tingkat pendidikan terakhir :…………...

6. Lama bekerja / hari :…………………….

7. Telah menekuni profesi :………………..

8. Kepemilikan SIM :………………………

II. BIAYA OPERASIONAL

Keterangan Sebelum Kenaikan BBM Sesudah Kenaikan BBM Penerimaan kotor mengojeg / hari

Biaya bahan bakar (premium) / hari

Biaya makan siang, minum dan rokok / hari

Iuran organisasi / hari Penerimaan bersih / hari

III. PENERIMAAN RUMAH TANGGA PENGOJEG

Keterangan Sebelum kenaikan BBM Setelah kenaikan BBM Apakah bapak memiliki pekerjaan tambahan?

a. Ya b. Tidak Jika Ya, sebutkan Besarnya pendapatan Rp

a. Ya b. Tidak Jika Ya, sebutkan Besarnya pendapatan Rp

Apakah ada anggota keluarga yang membantu pemenuhan biaya kebutuhan rumah tangga?

a. Ya b. Tidak Jika Ya, pekerjaanya Besarnya pendapatan Rp

a. Ya b. Tidak Jika Ya, pekerjaanya Besarnya pendapatan Rp

Apakah keluarga bapak mendapat Dana kompensasi BBM?

a. Ya b. Tidak

a. Ya b. Tidak

Page 85: DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP ... ANADIA RAHMADINI. Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga di Kota Bogor (Studi Kasus Rumah Tangga Pengojeg

80

IV. PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA PENGOJEG

Keterangan Sebelum kenaikan BBM Setelah kenaikan BBM Konsumsi bahan makanan / hari Perumahan :

- Pengeluaran untuk air / bulan

- Pengeluaran untuk listrik / bulan

Pengeluaran untuk kesehatan / bulan

Pengeluaran untuk pendidikan anak / bulan

Besarnya cicilan kredit sepeda motor / bulan

Biaya lainnya

Dari besarnya pendapatan yang diterima terhadap pengeluaran rumah tangga, apakah

keluarga bapak memiliki sejumlah tabungan ?.....................

SPESIFIKASI SEPEDA MOTOR

1. Tahun sepeda motor………………………………………………………….

2. Merek/jenis motor……………………………………………………………

3. Sejak kapan memulai kredit motor…………………………………………..

4. Sudah berapa lama mengkredit motor……………………………………….

5. Besarnya uang muka pada saat pembelian sepeda motor……………………

6. Pernakah bapak mengalami tunggakan cicilan motor sebelum

dan sesudah kenaikan BBM …………………………………………………