2
Konsumerisme tentunya memiliki pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif yang dapat dikemukakan adalah: 1. Konsumerisme dapat meningkatkan dinamika dalam masyarakat. Dinamika dalam masyarakat dibutuhkan dalam upaya menuju perkembangan masyarakat. Memang tidak selamanya dinamika mengarah kepada hal yang positif (perkembangan), tetapi masyarakat yang dinamis menyimpan potensi semangat untuk melakukan perubahan. 2. Konsumerisme didukung dengan berbagai kemudahan yang ditunjukkan. Salah satunya adalah barang-barang yang serba unik, baru dan melimpah. Harga pasar yang terjangkau dan persaingan yang ketat. Dalam level praktis, konsumerisme selalu didukung dengan kemudahan pasar. Inilah yang mengakibatkan banyak kalangan melakukannya, bahkan, meskipun tidak menyadarinya. Selain sisi positif yang tentunya dicari dengan kepayahan, beberapa sisi negatif dengan mudah dapat ditemukan: 1. Konsumerisme menuntun masyarakat pada alienasi atau proses pengasingan dari diri dan keinginannya (bahkan rasionalitasnya). Masyarakat dijadikan proyek produksi yang diiming-imingi sesuatu dan diarahkan pada sesuatu. Masyarakat dibentuk dan dapat kehilangan kesadarannya (consiousness-nya). Ini dapat terlihat dalam pola budaya massa. Juga pencitraan melalui media massa. 2. Konsumerisme dapat melanggengkan ketidakadilan. Proses produksi dapat dengan mudah menindas kaum yang kecil dan keadilan tidak seimbang. Meskipun budaya massa dapat berarti menyeragaman, tetapi dilihat dari keseimbangan pendapatan dan kekayaan maka akan nampak semakin tidak seimbang. Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin dan terbodohi

Dampak Konsumerisme.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dampak Konsumerisme.docx

Konsumerisme tentunya memiliki pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif yang dapat

dikemukakan adalah:

1.    Konsumerisme dapat meningkatkan dinamika dalam masyarakat. Dinamika dalam

masyarakat dibutuhkan dalam upaya menuju perkembangan masyarakat. Memang tidak

selamanya dinamika mengarah kepada hal yang positif (perkembangan), tetapi masyarakat

yang dinamis menyimpan potensi semangat untuk melakukan perubahan.

2.    Konsumerisme didukung dengan berbagai kemudahan yang ditunjukkan. Salah

satunya adalah barang-barang yang serba unik, baru dan melimpah. Harga pasar yang

terjangkau dan persaingan yang ketat. Dalam level praktis, konsumerisme selalu didukung

dengan kemudahan pasar. Inilah yang mengakibatkan banyak kalangan melakukannya,

bahkan, meskipun tidak menyadarinya.

Selain sisi positif yang tentunya dicari dengan kepayahan, beberapa sisi negatif dengan

mudah dapat ditemukan:

1.    Konsumerisme menuntun masyarakat pada alienasi atau proses pengasingan dari diri

dan keinginannya (bahkan rasionalitasnya). Masyarakat dijadikan proyek produksi yang

diiming-imingi sesuatu dan diarahkan pada sesuatu. Masyarakat dibentuk dan dapat

kehilangan kesadarannya (consiousness-nya). Ini dapat terlihat dalam pola budaya massa.

Juga pencitraan melalui media massa.

2.    Konsumerisme dapat melanggengkan ketidakadilan. Proses produksi dapat dengan

mudah menindas kaum yang kecil dan keadilan tidak seimbang. Meskipun budaya massa

dapat berarti menyeragaman, tetapi dilihat dari keseimbangan pendapatan dan kekayaan

maka akan nampak semakin tidak seimbang. Yang kaya semakin kaya dan yang miskin

semakin miskin dan terbodohi

3.    Konsumerisme meningkatkan konsumsi dan membahayakan keseimbangan alam.

Dengan pola produksi dan konsumsi yang berlebihan, beban bumi dalam menyeimbangkan

alam menjadi semakin berat. Mari kita lihat limbah produksi, limbah hasil produksi disertai

ketidakmauan berpikir untuk melakukan daur ulang. Hal ini dapat membahayakan bumi.

4.    Konsumerisme dapat meningkatkan kriminalitas. Hal ini disebabkan karena

meningkatnya keinginan dan kebutuhan, tanpa diimbangi dengan meningkatnya daya beli

masyarakat. Meskipun ini adalah sisi negatif tidak langsung, tetapi hal ini harus diwaspadai.