21
DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP) TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYAKAT (Studi Kasus di Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik Oleh INDATI AULIA RAHMAH NPM 216.010.910.88 UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK MALANG 2020

DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP)

TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYAKAT

(Studi Kasus di Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik

Oleh

INDATI AULIA RAHMAH

NPM 216.010.910.88

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK

MALANG

2020

Page 2: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

xii

RINGKASAN

Indati Aulia Rahmah,2020, NPM 21601091088, Program Studi Ilmu Administrasi

Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Islam Malang, Dampak

Pengembangan Lokasi Wisata Pasir Putih Terhadap Perubahan Sosisal Ekonomi

Masyarakat (Studi Kasus di Desa Dalegan Kecamatan Panceng Kabupaten

Gresik) Dosen Pembimbing I : Dra. Nurul Umi Ati, M,Ap, Dosen Pembimbing II

: Drs. Agus Zainal Abidin,M.Si

Pengembangan dibidang sektor pariwisata merupakan upaya yang

dilakukan untuk menambah dan meningkatkan pendapatan pada daerahnya.

Dalam pengembangan wisata disuatu daerah harus didasarkan pada perencanaa,

pengembangan dan pengelolaan wisata yang jelas agar semua potensi yang

dimiliki suatu daerah wisata tersebut dapat diberdayakan dengan optimal. Wisata

Pasir Putih (WPP) merupakan wisata yang terletak di Desa Dalegan Kecamatan

Panceng Kabupaten Gresik memilki obyek dan daya tarik wisata yang banyak

potensi untuk dikembangkan. Upaya yang telah dilakukan pemerintah desa dalam

pengembangan Wisata Pasir Putih (WPP) mulai menarik wisatawan untuk datang

berkunjung.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang “Dampak

Pengembangan Lokasi Wisata Pasir Putih (WPP) Terhadap Perubahan Sosial

Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus di Desa Dalegan Kecamatan Panceng

Kabupaten Gresik). Penelitian ini menggunakan metode kualitatf dengan

pendekatan ekploratif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara

dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa WPP merupakan wisata yang

mengandalkan panorama pantai yang masih alami sebagai daya tarik dan

mempunyai ciri khas banyak terdapat pohon waru yang rindang dan teduh, wisata

yang dikelolah langsung oleh pemerintah desa dan dibentuk petugas pengelolah

wisata yang bekerja langsung dilapangan. Upaya pengembangan yang telah

dilakukan dengan menambah fasilitas wisata seperti taman, area berfoto,

meperbanyak tempat istirahat, dan menata ulang tempat makan disekitar wisata.

Dampak dari adanya pengembangan wisata pasir putih menambah peningkatan

pengunjung disetiap harinya. Peningkatan pengunjung memberikan dampak

terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat sekitar wisata yang mana dari

peningkatan pengunjung wisata mendorong masyarakat sekitar wisata untuk

beriwirausaha, menciptakan peluang kerja baru dan peningktan pendapatan

masyarakat.

Kata kunci: Pengembangan Wisata, Dampak Wisata, Perubahan Sosial

Ekonomi.

Page 3: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

xiii

Page 4: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

xiiii

SUMMARY

Indati Aulia Rahmah,2020, NPM 21601091088, Program Studi Ilmu Administrasi

Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Islam Malang, Dampak

Pengembangan Lokasi Wisata Pasir Putih Terhadap Perubahan Sosisal Ekonomi

Masyarakat (Studi Kasus di Desa Dalegan Kecamatan Panceng Kabupaten

Gresik) Dosen Pembimbing I : Dra. Nurul Umi Ati, M,Ap, Dosen Pembimbing II

: Drs. Agus Zainal Abidin,M.Si

Development in the tourism sector is an effort made to increase and

increase income in the region. In the development of tourism in an area must be

based on a clear planning, development and management of tourism so that all the

potential possessed by a tourist area can be optimally empowered. White Sand

Tourism (WPP) is a tour that is located in Dalegan Village, Panceng District,

Gresik Regency, which has many potential tourist objects and attractions to

develop. Efforts that have been made by the village government in the

development of White Sand Tourism (WPP) have begun to attract tourists to visit.

This study aims to describe the "Impact of White Sand Tourism Site

Development (WPP) on Social Socio Economic Change (Case Study in Dalegan

Village, Panceng District, Gresik Regency). This study uses a qualitative method

with an exploratory approach. Data collection techniques through observation,

interviews and documentation. Data analysis techniques through data collection,

data reduction, data presentation and drawing conclusions.

The results showed that WPP is a tourism that relies on unspoiled beach

panoramas as an attraction and has many shady and shady trees, tours that are

managed directly by the village government and formed tourist management

officers who work directly in the field. Development efforts have been made by

adding tourist facilities such as parks, photo areas, many resting places, and

rearranging eating places around the tour. The impact of the development of white

sand tourism adds to the increase in visitors every day. The increase in visitors has

an impact on the socio-economic changes of the community around tourism

which from the increase in tourism visitors encourage the community around

tourism to become entrepreneurs, create new job opportunities and increase

community income.

Keywords: Tourism Development, Tourism Impact, Socio-Economic Change.

Page 5: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan pariwisata di Indonesia sekarang ini semakin pesat.

Perkembangan sektor dibidang pariwisata ini menjanjikan dan memberikan

banyak manfaat kepada banyak pihak dari pemerintah, masyarakat maupun pihak

swasta. Hal ini di karenakan pariwisata merupakan sektor yang dianggap

menguntungkan untuk dikembangkan sebagai salah satu aset yang bisa digunakan

sebagai sumber pendapatan bagi pemerintah maupun masyarakat sekitar obyek

wisata.

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 bahwa pariwisata adalah

berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan

yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

Pariwisata memang menjadi industri yang penting dalam pembangunan dibidang

ekonomi bagi pihak yang terkait dalam hal ini stakeholder yaitu pemerintah,

pemilik industri, maupun masyarakat yang bersama-sama ikut serta dalam

kegiatan pariwisata. Dalam rangka meningkatkan perekonomian dan

kesejahteraan masyarakat, Diketahui bahwa salah satu tujuan pembangunan

pariwisata/desa wisata adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pariwisata merupakan suatu sektor yang tidak jauh berbeda dengan sektor

ekonomi yang lain yaitu dalam proses perkembangannya pariwisata mempunyai

dampak atau pengaruh di bidang sosial ekonomi. Pengaruh yang ditimbulkan

tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif terhadap kehidupan

Page 6: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

masyarakat setempat. Untuk mencegah perubahaan itu menuju ke arah negatif

maka diperlukan suatu perencanaan yang mencakup aspek fisik, sosial dan

ekonomi, sehingga sedapat mungkin masyarakat setempat ikut terlibat di dalam

perencanaan dan pengembangan pariwisata. Hal ini perlu dilakukan untuk

mendukung keberhasilan pengembangan daerah wisata yang bersangkutan proses

pembangunan dan pengembangan suatu. (Biantoro dan Ma’rif 2014).

Pariwisata juga telah terbukti mampu menjadi solusi dalam menopang

ekonomi Negara Indonesia. Industri pariwisata di berbagai daerah telah terbukti

mampu memberi dampak positif yang cukup signifikan bagi perkembangan

ekonomi.

Dikutip dari kompassiana.com, “Disebutkan bahwa sektor pariwisata dapat

memajukan dan mesejahterakan ekonomi masyarakat sekitar wisata dan daerah

wisata tersebut seperti yang terjadi pada Kota Batu, dengan kebijakan pemerintah

yang tepat sektor wisata mampu meningkatkan kesejahteraan melalui penyerapan

tenaga kerja, peluang pekerjaan baru”.

Perkembangan pariwisata juga mendorong dan mempercepat pertumbuhan

ekonomi. Kegiatan pariwisata menciptakan permintaan, baik konsumsi maupun

investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan

keberhasilan pengembangan sektor kepariwisataan merupakan komponen

utamanya dengan memperhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya,

seperti jumlah obyek wisata yang ditawarkan, jumlah wisatawan yang berkunjung

baik domestik maupun internasional dan tingkat hunian hotel.

Kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun 2013 berpendapat

bahwa salah satu solusi alternatif untuk dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat desa khususnya bidang perekonomian adalah dengan

Page 7: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

mengembangkan sektor pariwisata pedesaan yang berbasis pemanfaatan potensi

lokal baik itu potensi alam maupun keanekaragaman

Berbagai upaya pembangunan telah dilakukan pemerintah dalam berbagai

sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Dalam Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Jangka Panjang Menengah

Nasional (RJPMN) 2010-2014 menyatakan bahwa pariwisata mempunyai peran

penting dalam mendorong kegiatan ekonomi, meningkatkan citra Indonesia,

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan perluasan kesempatan

kerja (Indonesia 2010).

M. Tjokowinarto 2005 mengemukakan bahwa “Pemerintah sangat yakin

terhadap potensi yang akan di dapat dari sektor pariwisata ini, karena pariwisata

dapat mengurangi tingkat kemiskinan karena karakteristiknya yang khas.

Pariwisata dapat diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

pembangunan nasional”.

Pengembangan desa wisata merupakan salah satu pengembangan wisata

yang nantinya dapat memperkenalkan potensi-potensi apa saja yang dimiliki desa

tersebut. Dalam hal ini pengembangan desa harus mengetahui secara detail terkait

karakteristik kelebihan dan kelemahan yang dimiliki desa. Sehingga

pengembangan desa wisata dapat sesuai dengan daya tarik yang akan dijual.

Dalam hal ini juga, masyarakat lokal dapat ikut serta dalam mengembangkan desa

wisata sehingga dapat dijadikan subjek dalam pengembangan desa.

Adapun beberapa permasalahan yang pertama seperti, Masih rendahnya

tingkat Kesejahteraan ekonomi Masyarakat Desa Dalegan, yang mana melalui

pemberdayaan masyarakat pada peningkatan dibidang sektor wisata menjadi salah

satu program pembuatan desa wisata yang aman menjadi salah satu alternatif yang

Page 8: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

diyakini sebagai cara tercepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Kedua, Sempitnya Lapangan Pekerjaan, dari adanya pengembangan dan

pembangunan wisata ini memberikan pengaruh langsung terhadap masyarakat

sekitar salah satunya peluang usaha baru dan perluasan tenaga kerja. Ketiga,

Kurangnya pengoptimalisasian potensi sumber daya alam yang ada oleh

masyarakat Desa Dalegan, yang mana masyarakat masih belum memberikan

fasilitas pengunjung yang datang misalnya masyarakat sekitar wisata, menjadi

tour guide dan menceritakan potensi-potensi yang dimiliki wisata, dengan kata

lain masih kurangnya partisipasi masyarakat desa dalegan.

Pembangunan dan pengembangan pariwisata dapat memberikan manfaat

yang besar bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat disekitar

Daerah Tujuan Wisata pada khususnya. Pengembangan pariwisata ikut berperan

dalam pergerakan perekonomian dan dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat seperti semakin terbukanya lapangan pekerjaan, kesempatan berusaha

bagi masyarakat, meningkatkan pendapatan baik masyarakat itu sendiri maupun

negara khususnya Pemerintah Daerah (Gunawan dan Hamid 2016).

Secara geografis apabila Gresik dipandang sebagai daerah kabupaten,

maka secara geografis berada antara 112 sampai 115 Bujur Timur dan 7 sampai 8

Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.174,07 Km2 yang mencakup daratan di

pulau Jawa seluas 977,80 Km2 dan pulau Bawean seluas 196, 27 Km

2 (Setyorini

2014). Gresik merupakan kota yang dipenuhi oleh banyak industri sehingga kota

ini sering disebut dengan kota industri, namun dibalik pekatnya udara yang

Page 9: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

diakibatkan pabrik-pabrik yang ada di kota gresik, gresik juga memiliki tempat

wisata alam yang indah dan eksotis salah satunya adalah Wisata Pasir Putih.

Wisata Pantai Pasir Putih merupakan salah satu obyek wisata yang

potensial di Kabupaten Gresik karena letaknya berada dijalur pantai utara Desa

Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Sebagai kawasan wisata

disamping nilai jual pemandangannya, pemberdayaan masyarakat desa dalegan

juga merupakan peran utama dalam menjaga kelestarian Wisata Pantai Pasir Putih

yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap tingkat perkembangan dalam

aspek sosial dan ekonomi. Wisata Pantai Pasir Putih di Desa Dalegan dipesisir

utara Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik harus dipandang sebagai aset masa

depan dan bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat.

Profil pada Wisata Pantai Pasir Putih di Desa Dalegan yaitu memiliki pasir

sangat indah dan terlihat sangat alami dan telah dikenal sebagai wisata pantai

pasir putih setelah pergantian Kepala Desa menjadi Wisata Indah Segoro Dalegan,

namun setelah pergantian pemerintah Desa Dalegan kembali di Desa Dalegan

pada tahun 2013 wisata ini mengalami perubahan nama sebagai Wisata Pantai

Pasir Putih (WPP) sampai sekarang. Pengunjung yang datang disetiap harinya

juga mengalami peningkatan terutama pengunjungan dari luar kota yang awalnya

hanya dikunjungi masyarakat sekitar wisata.

Page 10: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

Tabel 1

Daftar Pengunjung Wisata Pasir Putih Dalegan

No Pengunjung Wisatawan Jumlah

(Orang) Tahun Nusantara Mancanegara

1 2017 255.937 47 255.984

2 2018 292.425 133 292.558

3 2019 306.684 204 306.888

Sumber : Manografi Kantor Pusat Wisata Pasir Putih Dalegan, 2020

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kenaikan wisatawan tidak hanya

terjadi pada wisatawan nusantara aka tetapi wisatawan mancanegara tiap tahunnya

mengalami kenaikan meskipun jumlah angka kenaikannya tidak banyak seperti

wisatawan nusantara.

Peningkatan pengunjung yang terjadi di Wisata Pasir Putih tersebut

mempengaruhi peningkatan pekerja diwisata tersebut. Wisatawan yang datang

menarik minat masyarakat desa dalegan untuk berjualan disekitar wisata selain

berdampak dibidang ekonomi, peningkatan pengunjung akan memberikan

dampak sosial seperti perubahan tatanan nilai masyarakat, perubahan mata

pencaharian masyarakat sekitar dll. Dari fenomena tersebut, desa Dalegan dan

sekitarnya berpotensi terkena dampak dalam segi sosial dan ekonomi dari

pengembangan Wisata Pasir Putih di Dalegan.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR

PUTIH (WPP) TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI

MASYAKAT (Studi Kasus di Desa Dalegan, Kecamatan Panceng,

Kabupaten Gresik)

Page 11: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat di rumuskan beberapa

masalah yang mendorong dilakukan penelitian ini sebagai berikut, yaitu:

1. Bagaimana gambaran pengembangan lokasi Wisata Pasir Putih Desa

Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik?

2. Upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah desa dalam

pengembangan lokasi Wisata Pasir Putih di Desa Dalegan, Kecamatan

Panceng, Kabupaten Gresik?

3. Bagaimana dampak pengembangan lokasi wisata pasir putih terhadap

perubahan sosial ekonomi masyarakat di Desa Dalegan, Kecamatan

Panceng, Kabupaten Gresik?

C. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diungkapan di atas,maka

tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran pengembangan lokasi Wisata Pasir Putih

Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik

2. Untuk mengetahui Upaya apa saja yang telah dilakukan oleh

pemerintah desa dalam pengembangan Wisata Pasir Putih di Desa

Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik

3. Untuk mengetahui dampak pengembangan Wisata Pasir Putih

terhadap perubahan sosial dan ekonomi masyarakat Desa Dalegan,

Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik setelah dikembangkannya

Wisata Pasir Putih

Page 12: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

a. Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah

informasi mengenai dampak wisata pasir putih terhadap perubahan

sosial ekonomi.

b. Sebagai informasi keilmuwan untuk menambah wawasan

pengetahuan dan keterampilan serta bahan informasi dan pedoman

untuk mengadakan penelitian lebih lanjut yang lebih baik dan

lengkap.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Dapat dijadikan sebagai pengukur kemampuan peneliti dalam

menemukan fenomena permasalahan yang terjadi dimasyarakat

Desa dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik.

b. Bagi Masyarakat

Memberikan tambahan informasi bagi masyarakat agar bisa

menjaga dan memanfaatkan alam yang ada dilingkungan sekitar.

Page 13: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP
Page 14: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

BAB 5

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan dari hasil

analisi pembahasan Dampak Pengembangan Lokasi Wisata Pasir Putih terhadap

Perubahan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Desa Dalegan Kecamatan Panceng

Kabupaten Gresik, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Gambaran lokasi Wisata Pasir Putih Desa Dalegan Kecamatan Panceng

Kabupaten Gresik

Profil dari Wisata Pasir Putih (WPP) yaitu merupakan wisata yang

mengandalkan panorama pantai yang masih alami sebagai salah satu daya tarik

wisata dengan terdapat pohon waru yang rindang sebagai ciri khas dari wisata

ini. Wisata yang dikelola langsung oleh pemerintah desa dan dibentuk petugas

teknik yang bekerja di lapangan.

2. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah desa dalam pengembangan lokasi

Wisata Pasir Putih di Desa Dalegan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik

a. Atraksi atau Daya tarik

Daya tarik yang ditawarkan pada obyek Wisata Pasir Putih antara

lain pemandangan alam, gelombang air laut, pasir putih, kegiatan

berenang, berperahu, memancing dan kuliner. Pemandangan alam pasir

putih wisata pantai dalegan terdapat pasir putih yang sedikit kasar akibat

bercampurnya karang-karang mati dengan pasir pantai akan tetapi pasir

yang ditawarkan sangat bersih.

Page 15: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

b. Sarana dan Prasarana

Penyediaan sarana/fasilitas akomodasi bagi wisatawan yang

berkunjung di Wisata Pasir Putih dalegan meliputi kantor pelayanan

pusat informasi,tempat-tempat makan dan minum, tempat istirahat,

tempat ibadah, toilet, taman, dan spot untuk berfoto. Dan oleh

masyarakat setempat sebagai suatu peluang bisnis, Pengembangan

kawasan tempat makanan berupa konsep pujasera, yang dapat digunakan

oleh masyarakat setempat sebagai lahan membuka usaha.

c. Promosi

Kegiatan pemasaran dan promosi yang dilakukan oleh Wisata

Pasir Putih dilakukan sebisa mungkin dapat ditingkatkan agar lebih

maksimal. Akhirnya pihak pengelola menyiasatinya dengan

menggunakan media promosi yang efisien dan murah, yakni

menggunakan media sosial daring dan penggunaan banner yang dipasang

dijalan

3. Dampak pengembangan lokasi Wisata Pasir Putih terhadap perubahan sosial

ekonomi masyarakat di Desa Dalegan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik

Dampak ekonomi adanya pengembangan wisata pasir putih

a. Tingkat Pendapatan Masyarakat

Tingkat pendapatan masyarakat setelah dilakukannya

pengembangan terhadap obyek Wisata Pasir Putih dapat bertambah

dengan adanya pengembangan WPP. Masyarakat yang dulunya

Page 16: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

bergantung pada hasil pertanian dan nelayan kini pendapatan mereka

bertambah dari adanya pengembangan obyek Wisata Pasir Putih (WPP).

b. Mendorong Aktivitas Berwirausaha

Pengembangan wisata dapat mendorong masyarakat untuk

berwirausaha baru karena danya peluang dari adanya pengembangan

obyek wisata pasir putih. Aktivitas wirausaha yang dilakukan masyarakat

akan memberikan dampak terhadap keadaan ekonomi masyarakat desa

dalegan.

c. Penyerapan Tenaga Kerja

Dampak adanya Pengembangan obyek wisata pasir putih salah

satunya adanya penyerapan tenaga kerja baru dimana pihak pengelolah

wisata akan merekrut karyawan dari masyarakat sekitar WPP. Jadi

masyarakat yang dulunya tidak bekerja yakni memiliki kesepatan

mendapatkan pekerjaan sebagai pedagang dan juga sebagai tukang

parkir.

Dampak Sosial adanya pengembangan wisata pasir putih

a. Meningkatkan Keterampilan Masyarakat

Meningkatnya keterampilan dan keahlian masyarakat yang

bekerja sebagai karyawan di Wisata Pasir Putih (WPP), berupa

bertambahnya keterampilan dalam menjalankan kegiatan, pelayanan

terhadap wisatawan yang datang dan lain sebagainya. Keterampilan

tersebut didapatkan dari pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh

pihak pengelola WPP.

Page 17: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

b. Transformasi Struktur Mata Pencarian

Kehadiran sektor pariwisata dapat mentransformasi struktur mata

pencaharian masyarakat sekitar objek wisata Pasir putih. Hal ini

disebabkan dengan adanya pengembangan objek wisata memberikan

peluang bagi masyarakat untuk memanfaatkannya dengan berbagai cara

dan kemampuannya. Dari yang dulunya bekerja sebagai nelayan dan

petani kini berpindah menjadi pedagang di Wisata Pasir Putih.

c. Transformasi Tata Nilai

Masyarakat sudah mulai peduli terhadap wisatawan, berkata

ramah terhadap wisatawan, dan masyarakat sudah melakukan kegiatan

sapta pesona guna memberikan sikap yang baik kepada wisatawan yang

datang. Perubahan itu juga didorong karena Desa Dalegan merupakan

desa wisata, dimana para masyarakat didorong untuk melaksanakan

kegiatan Sapta Pesona.

B. Saran

Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan dengan judul Dampak

Pengembangan Lokasi Wisata Pasir Putih terhadap Perubahan Sosial dan

Ekonomi Masyarakat Desa Dalegan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik.

Setelah melakukan penelitian penulis memberikan beberapa saran baik yang bisa

memberikan masukan terhadap peningkatan untuk pengembangan wisata

kedepannya.

Page 18: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

1. Bagi Pihak Pengelolah Wisata Pasir Putih

a. Diharapkan pemerintah desa dan petugas pengelolah wisata lebih

memperhatikan kegiatan promosi wisata dengan membentuk bagian

marketing yang nantinya bertugas menangani bagian promosi wisata

agar memperluas pengumuman terkait wisata dengan melalui media

cetak seperti : brosur, pamflet, poster mampun dengan media

elektronik seperti : surat kabar, televisi dan websit lebih ditingkatkan

sehingga lebih dikenal masyarakat luas.

b. Petugas dan pengelolah wisata selalu memperhatikan fasilitas-fasilitas

wisata dan pelayanan yang diberikan dengan cara melakukan

pengontrolan secara intensif dan selalu menjaga kondisi wisata agar

tetap bersih selain melakukan himbauan juga pengelolah wisata juga

menyediakan tempat sampah daur ulang dan mengajak pengunjung

untuk memilah dan membuang sampah sesuai dengan tempatnya. Hal

ini bertujuan melatih kedisiplinan pengunjung yang datang.

2. Bagi Masyarakat disekitar Wisata Pasir Putih

a. Diharapkan masyarakat sekitar juga ikut memperhatikan kebersihan

daerah sekitar wisata dengan cara memilah sampah basah dan sampah

kering dan selalu membuang sampah pada tempatnya.

b. Masyarakat sekitar sebaiknya ikut serta mempromosikan WPP dengan

cara memberikan informasi kepada saudara-saudara jauh atau teman

yang jauh dari lokasi WPP sehingga WPP tidak hanya dikenal oleh

masyarakat lokal akan tetapi luar daerah juga.

Page 19: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

1

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Moleong, L. J. (2007). Metode penelitian kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Milles dan Huberman, 1992. Analisis Data Kualitatif, Jakrta: Universitas

Indonesia Press, hlm, 16.

Musanef.1996. Manajemen Usaha Pariwisata di indonesia. Jakarta : PT Toko

Gunung Agung

Pendit, N.S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Cetakan

kelima PT.Pradnya Paramita. Jakarta.

Suratmo,Gunawan.2004. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta

Gajah Mada University Press.

Sumarso,sonny.2003. Ekonomi Manjemen Sumberdaya Manusia dan

Ketenagakerjaan. Yogyakarta, Graha Ilmu.

Sumihardjo, T. (2008). Penyelenggaraan pemerintah daerah melalui

pengembangan daya saing berbasis potensi daerah, Fokusmedia.

Sugiyono.2015. Metedologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Spillane, James. 2000. Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta:

Penerbit Kanisius

Tjokrowinoto, M. 2005. Pengurangan Kemiskinan Melalui Pariwisata Perspektif

Kebijakan Publik. Dalam dinamika. J,.H.A. dan Raharjana. D. T (E.d)

Penanggulangan Kemisikinan Melalui Pariwisata. Yogyakarta:Kepel Press

53

Yoeti, O.A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angksa. Bandung.

Sumber Jurnal dan Skripsi

Biantoro, R. and S. Ma’rif (2014). "Pengaruh Pariwisata Terhadap Karakteristik

Sosial Ekonomi Masyarakat Pada Kawasan Objek Wisata Candi

Borobudur Kabupaten Magelang." Teknik PWK (Perencanaan Wilayah

Kota) 3(4): 1038-1047.

Page 20: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

2

Chatamallah, M. (2008). "Strategi “public relations” dalam promosi pariwisata:

studi kasus dengan pendekatan “marketing public relations” di Provinsi

Banten." Mediator: Jurnal Komunikasi 9(2): 393-402.

Gumelar, F. C. (2012). Dampak perubahan mata pencaharian terhadap perilaku

masyarakat: Studi psikologi sosial di Pantai Harapan Jaya Kabupaten

Bekasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Gunawan, A. S. and D. Hamid (2016). "Analisis Pengembangan Pariwisata

Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Pada Wisata Religi Gereja

Puhsarang Kediri)." Jurnal Administrasi Bisnis 32(1): 1-8.

Hermawan, H.(2016)Dampak Pengembngan Desa Wisata Nglanggeran terhadap

ekonomi masyarakat lokal. Jurnal Pariwisata, 3(2), 105-117.

Indonesia, P. R. (2010). Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 5 tahun

2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun

2010-2014, Indonesia.

Kebudayaan, K. and R. Pariwisata (2016). "Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan." Diakses di www.

peraturan. go. id 21.

Kurniawan,W.(2015). Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan PariwisataUmbul

Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Economic

Development Analysis Journal,4(4),443-451.

Primadany, S. R. (2013). "Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah

(Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten

Nganjuk)." Jurnal Administrasi Publik 1(4): 135-143.

Rahmayanti, Y, D., & Pinasti, V. I. S. (2018). Dampak Keberadaan Objek Wisata

Waduk Sermo terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di Sermo,

Kulon Progo, Daerah Istimewah Yogyakarta. E-Socientas, 7(2)

SEPTIANI, I. (2017). Strategi Pengembangan Suaka Margasatwa Padang Sugihan

Sebagai Objek WisataAlam Di Kabupaten Banyuasin, Politeknik Negeri

Sriwijaya.

Setyorini, S. (2014). Islam dalam Seni Damar Kurung Menurut Ika

Ismoerdijahwati dan Dwi Indrawati di Kabupaten Gresik, UIN Sunan

Ampel Surabaya.

Page 21: DAMPAK PENGEMBANGAN LOKASI WISATA PASIR PUTIH (WPP

3

Sitanggang,B,T. (2018). Dampak Pembangunan Pariwisata Terhadap Kehidupan

Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Hutanbolon Kecamatan Panguraran

Kabupaten Samosir (Doctoral dissertation)

Sulfi Abdulhaji Ibnu Sina Hi. Yusuf. 2016. Pengaruh Atraksi, Aksesibilitas, Dan

Fasilitas Terhadap Citra Obyek Wisata Danau Tolire Besar Dikota Tenate.

Vol. 7 No.2

Setiyawati, Nanik.2018. Dampak Pengembangan Pariwisata Pantai Pasir Putih

Remen Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Sekitar Di

Dusun Remen Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Vol. 5, No. 9.

Sumber Website

Https//: www.Gresik.go.id

JDIH, Kemenku. 2016. Pengertian Kesejahteraan. Diakses dari

http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2009/11TAHUN2009UU.HTM . pada tanggal 7

febuari 2020

Kompasiana.com.diakses pada tanggal 7 maret 2020. Pukul 14.16.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Jangka Panjang Nasional (RJPMN) 2010-201