86
i DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SALATIGA NOMOR : 0077/Pdt.P/2014/PA. SAL) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh Lilik Setyawan NIM : 21211003 JURUSAN AHWALAL- SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

i

DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH

TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN PENGADILAN

AGAMA SALATIGA NOMOR : 0077/Pdt.P/2014/PA. SAL)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh

Lilik Setyawan

NIM : 21211003

JURUSAN AHWALAL- SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

ii

Page 3: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

iii

Page 4: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

iv

Page 5: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

رواه البخا ر ى.خير كم مه تعلم القر ان و علمه

Sebaik-baiknya orang diantara kamu adalah orang yang mempelajari

Al-qur’an dan mengajarkannya.

PERSEMBAHAN

Untuk orang tuaku, para dosenku, saudara saudaraku,

sahabat-sahabatku seperjuangan.

Page 6: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat-

Nya, kesabaran, ketelitian dan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul: ” Dampak Penolakan Itsbat Nikah Terhadap Hak Anak (Studi Putusan

Pengadilan Agama Salatiga Nomor : 0077/Pdt.P/2014/PA. SAL)”, untuk memenuhi

salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program S-1 Fakultas Syari’ah Jurusan

Ahwal al-Syakhshiyyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai apabila tanpa ada bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan meluangkan tenaga, fikiran dan waktunya guna

memberikan bimbingan dan petunjuk yang berharga demi terselesaikannya

pembuatan skripsi ini. Sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengahturkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Heriyadi, M. Pd., Selaku Rektor IAIN Saltiga, yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat melakukan penelitian dan

penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Dra. Siti Zumrotun selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

Page 7: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

vii

3. Bapak Syukron Makmun, M. Si., selaku Ketua Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah

(AS) IAIN Salatiga yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menyusun

skripsi ini.

4. Bapak Drs.Machfudz, M. Ag. Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingannya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Drs. H. Umar Muchlis selaku Ketua Pengadilan Agama Salatiga yang telah

berkenan memberikan izin penulis untuk melakukan penelitiaan di Pengadilan

Agama Salatiga

6. Bapak Drs. Jaenuri, M.H sebagai hakim Pengadilan agama Salatiga yang telah

membantu memberikan informasi dan data-data yang penulis butuhkan.

7. Para Dosen Syari’ah yang banyak memberikan ilmu, arahan serta do’a selama

penulis menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Semoga atas bantuan semua pihak yang telah berkontribusi dalam skripsi ini

sebagaimana disebutkan di atas mendapat limpahan berkah dan imbalan yang

setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Skripsi

ini, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kasempurnaan

tulisan ini serta bertambahnya pengetahuan dan wawasan penulis. Akhir kata penulis

Page 8: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

viii

Page 9: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

ix

ABSTRAK

Setyawan, Lilik. 2015. Dampak Penolakan Itsbat Nikah Terhadap Hak Anak (Studi

Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor : 0077/Pdt.P/2014/PA. SAL)

Skripsi. Jurusan Ahwal Al-Shakhshiyyah. Fakultas syari’ah. Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Drs. Machfudz M, Ag.

Kata kunci : Dampak Penolakan Itsbat Nikah Terhadap Hak Anak

Perkawinan yang tidak dicatatkan adalah perkawinan yang dilakukan menurut

hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya tetapi tidak di catatkan atau

didaftarkan pada kantor urusan agama (KUA) dan kantor catatan sipil. Perkawinan

yang tidak dicatatkan tentunya akan mempunyai akibat hukum. Tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim

dalam menolak permohonan itsbat nikah nomor : 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL dan

dampak penolakan itsbat nikah terhadap hak anak. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode yuridis normatif yaitu suatu pendekatan untuk menemukan

apakah suatu perbuatan hukum itu sesuai dengan perundangan-undangan yang

berlaku atau tidak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur

analisis stastistik atau cara kuantifikasi lainnya. Teknik pengumpulan data dengan

menggunakan metode observasi,wawancara, dokumentasi dan studi pustaka, sehingga

menghasilkan data deskriptif analisis dari data yang diperoleh dari data tertulis.

Peneliti ini menggunakan data primer penetapan pengadilan agama Salatiga

no. 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL dan data sekunder UUP no.1 tahun 1974, Kompilasi

Hukum Islam (KHI), UU no.23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan data

yang bersumber dari buku-buku, peraturan perundang-undangan. Dasar pertimbangan

hakim dalam memutuskan perkara Nomor : 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL adalah :

undang-undang perkawinan no.1 tahun 1974 pasal 7 ayat (1) dan (2) yang

menyatakan bahwa perkawinan hanya di izinkan jika pihak pria sudah mencukupi

umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun. Dalam hal

penyimpangan terhadap ayat (1) pasal ini dapat meminta dispensasi kepada

pengadilan atau pejabat lain. Sedangkan dampak penolakan itsbat nikah terhadap hak

anak, jika kedua orang tuanya bercerai anak sulit mendapatkan harta gono gini karena

secara hukum pernikahannya dianggap belum pernah terjadi menurut Negara, Istri

dan anak juga tidak berhak atas nafkah dan warisan jika suami meninggal dunia,

Anak kesulitan mendapatkan akta kelahiran sebab orang tuanya tidak mempunyai

akta nikah.

Page 10: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING .................................................................................. ii

PENGESAHAN ............................................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................ v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................

B. Rumusan Masalah..............................................................

C. Tujuan Penelitian ...............................................................

D. Kegunaan Penelitian ..........................................................

E. Penegasan Istilah ................................................................

F. Kajian Pustaka ...................................................................

G. Metodologi Penelitian ........................................................

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian…………....….…..........

2. Kehadiran Peneliti……………...………………….........

3. Lokasi Penelitian…………..…………………...….........

4. Sumber Data……………...………………….….............

5. Teknik Pengumpulan Data………...………………........

6. Analisis Data……………………..…………..................

7. Pengesahan Keabsahan Data……..…..............................

8. Tahap-Tahap Penelitian…………..……..........................

H. Sistimatika Penulisan ....................................................

1

4

4

4

4

5

10

10

10

11

11

12

13

13

14

14

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Tentang Perkawinan

1. Pengertian Perkawinan …………………….................

2. Rukun dan Syarat Perkawinan…………..…….............

3. Hukum Perkawinan……………..…………..................

4. Tujuan Perkawinan……………...………….................

B. Pencatatan Perkawinan

1. Dasar Hukum Pencatatan Perkawinan….......................

2. Instansi Pencatat Perkawinan…………….....................

3. Tujuan Pencatatan Perkawinan…………......................

4. Akibat Hukum Perkawinan Tidak Dicatatkan ..............

16

16

23

24

25

28

28

29

Page 11: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

xi

C. Itsbat Nikah

1. Pengertian Itsbat Nikah ................................................

2. Dasar Hukum Itsbat Nikah……………...….................

3. Sebab-Sebab Diajukannya Permohonan Isbat

Nikah…........................................................................

4. Akibat Hukum Itsbat Nikah……….............................

D. Pengertian Anak dan Hak-Hak Anak

1. Pengertian Anak Menurut Islam..................................

2. Hak Anak dalam Hukum Islam...................................

3. Pengertian Anak Menurut Perundang-Undangan.......

4. Hak-Hak Anak Menurut Perundang-Undangan……..

30

30

31

33

33

34

36

37

BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Profil Pengadilan Agama Salatiga

1. Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Agama

Salatiga………...............................................................

2. Batas Wilayah……………………………....................

3. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama.…….......

4. Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama Salatiga…..…..

5. Visi dan Misi ……………............................................

6. Struktur Organisasi

B. Prosedur Itsbat Nikah

1. Proses Pengajuan Perkara .………………….…..........

2. Menghadiri Persidangan…………………….…...........

3. Putusan/Penetapan Pengadilan…………………….....

C. Gambaran Perkara Nomor : 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL

1. Tentang Duduk Perkaranya…………….….…............

2. Tentang Pertimbangan Hukum…………………….....

39

39

40

41

43

44

44

46

47

47

49

BAB IV : PEMBAHASAN

A. Analisis Penetapan Nomor : 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL...…

B. Dampak Yuridis Penolakan Itsbat Nikah

No :0077/Pdt.P/2014/PA.SAL.. ......................................

51

55

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................

B. Saran ...................................................................................

57

59

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..

LAMPIRAN-LAMPIRAN

60

Page 12: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

xii

Page 13: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan

maupun kelompok dengan jalan yang sah, pergaulan laki-laki dan perempuan

terjadi secara terhormat sesuai kedudukan manusia sebagai mahkluk yang

berkehormatan. Pergaulan hidup berumah tangga dibina dalam suasana damai,

tentram dan rasa kasih sayang antara suami istri. Anak keturunan dari hasil

perkawinan yang sah menghiasi kehidupan keluarga dan sekaligus merupakan

kelangsungan hidup manusia secara bersih dan berkehormatan (Basyir, 1996:1).

Menurut undang-undang RI nomor 1 tahun 1974 pengertian dan tujuan

perkawinan terdapat dalam satu pasal, yaitu bab 1, pasal 1 menetapkan bahwa

perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita

sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga) yang

bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa. Sedangkan perkawinan

menurut hukum islam adalah suatu akad atau perikatan untuk menghalalkan

hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan dalam rangka mewujudkan

kebahagian hidup keluarga, yang meliputi rasa ketentraman serta kasih sayang

dengan cara yang di ridhai Allah (Basyir, 1996:11). Dalam perkawinan tidak

terlepas dari hak dan kewajiban suami istri, karena perkawinan adalah suatu

lembaga yang luhur di dalam rumah tangga, perkawinan menjadi sarana

Page 14: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

2

terbentuknnya keluarga besar yang asalnnya terdiri dari dua keluarga yang tidak

saling mengenal,yakni kelompok keluarga suami dengan kelompok keluarga istri

(Nasution, 2004:19). Perkawinan dalam Islam di pandang sebagai perjanjian,

karena di dasari oleh saling persetujuan antara laki-laki dan perempuan. oleh

karena itu, bisa bubar ketika hak dan kewajiban yang di tetapkan oleh hukum,

tidak di penuhi (Ghazali, 1984:16). Perkawinan adalah salah satu asas pokok

hidup, terutama dalam pergaulan atau bermasyarakat yang sempurna, selain itu

perkawinan juga merupakan suatu pokok utama untuk menyusun masyarakat

kecil, yang nantinya akan menjadi anggota dalam masyarakat yang besar.

Dalam Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 pasal 2 ayat 1 tentang

perkawinan menyebutkan bahwa perkawinan adalah sah, apabila dilakukan

menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. Dalam

penjelasan pasal 2 disebutkan bahwa dengan perumusan pada pasal 2 ayat (1) ini,

tidak ada perkawinan diluar hukum rnasing-masing agamanya dan

kepercayaannya itu, sesuai dengan undang-undang perkawinan. Pasal 7 ayat 1

perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 (Sembilan

belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai usia 16 (enam belas) tahun. Ayat 2

dalam hal penyimpangan dalam ayat (1), pasal ini dapat minta dispensasi kepada

pengadilan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria atau

pihak wanita.

Page 15: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

3

Berdasarkan ketentuan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam (KHI)

dan pasal 100 KUH perdata tersebut, adanya suatu perkawinan hanya bisa

dibuktikan dengan akta perkawinan atau akta nikah yang dicatat dalam register.

Bahkan ditegaskan, akta perkawinan atau akta nikah merupakan satu-satunya alat

bukti perkawinan. Dengan perkataan lain, perkawinan yang dicatatkan pada

pegawai pencatat nikah (PPN) kantor urusan agama kecamatan akan diterbitkan

akta nikah atau buku nikah merupakan unsur konstitutif (yang melahirkan)

perkawinan. tanpa akta perkawinan yang dicatat, secara hukum tidak ada atau

belum ada perkawinan. sedangkan menurut undang-undang nomor 1 tahun 1974

tentang perkawinan, akta nikah dan pencatatan perkawinan bukan satu-satunya

alat bukti keberadaan atau keabsahan perkawinan, karena itu walaupun sebagai

alat bukti tetapi bukan sebagai alat bukti yang menentukan sahnya perkawinan,

karena hukum perkawinan agamalah yang menentukan keberadaan dan

keabsahan perkawinan.

Terkait dengan dampak negatif dari maraknya praktek pernikahan siri

terutama perempuan dan anak dengan adanya beberapa kasus, termasuk

diantaranya tentang penolakan itsbat nikah yang diajukan ke pengadilan agama,

maka penulis tertarik untuk mengangkat sebuah penelitian dengan judul

“Dampak Penolakan Itsbat Nikah Terhadap Hak Anak”.

Page 16: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

4

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam penolakan permohonan

itsbat nikah nomor : 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL?

2. Bagaimana dampak penolakan itsbat nikah terhadap hak anak?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim dalam penolakan permohonan

itsbat nikah nomor : 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL.

2. Untuk mengetahui dampak penolakan itsbat nikah terhadap hak anak.

3. Untuk Mengetahui kedudukan perkawinan yang itsbat nikahnya di tolak

pengadilan agama.

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara akademis untuk memberikan kontribusi keilmuwan dalam bidang

hukum, terutama dalam bidang pernikahan.

2. Secara praktis, skripsi ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran bagi

mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin mengetahui masalah hukum

perkawinan khususnya dalam masalah itsbat nikah.

E. Penegasan Istilah

Penulis perlu memperjelas beberapa istilah yang di pakai dalam penelitian

ini. Hal ini penulis maksudkan untuk menghindari terjadinnya kesalah pahaman

terhadap istilah-istilah yang perlu di jelaskan sebagai berikut :

Page 17: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

5

1. Itsbat nikah adalah : Pengesahan atas Perkawinan yang telah di langsungkan

menurut syariat agama islam, akan tetapi tidak di catat oleh KUA atau PPN

yang berwenang.

2. Itsbat nikah adalah : Penetapan atau Pengesahan Nikah oleh Pengadilan

Agama (Summa, 2005:287).

3. Dampak : Pengaruh kuat yang mendatangkan akibat.

F. Kajian Pustaka

Untuk mendukung penelitian ini, maka peneliti kemukakan beberapa

penelitian tentang itsbat nikah : Skripsi Maman badruzzaman yang berjudul

Efektivitas itsbat nikah masal dalam meminimalisir terjadinnya pernikahan tanpa

akta nikah (studi kasus di KUA kecamatan karang gampel kecamatan Indramayu

tahun 2008-2012). Rumusan masalah : Apa yang menjadi dasar pertimbangan

hakim dalam penetapan itsbat nikah di kecamatan Indramayu? Bagaimana

keberhasilan itsbat nikah masal dalam mengurangi terjadinya pernikahan tanpa

akta nikah? Hasil penelitian : dasar hukum yang digunakan para hakim

pengadilan agama Indramayu dalam penetapan itsbat nikah adalah kompilasi

hukum islam pasal 7 (3). Program itsbat nikah masal di kabupaten Indramayu

sangat efektif karena dapat membantu pasangan suami istri yang belum

mempunyai akta nikah, dapat mengitsbatkan nikahnya tanpa dipungut biasa.

Page 18: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

6

Skripsi Ayuhan yang berjudul : Legalisasi hukum pernikahan siri dengan

itsbat nikah dipengadilan Jakarta pusat. Rumusan masalah : Bagaimana ketentuan

itsbat nikah yang diatur dalam hukum islam dan perundang-undangan?

Bagaimana hasil penetapan majlis hakim pengadilan agama Jakarta pusat dalam

menetapkan itsbat nikah pernikahan siri? Apa yang menjadi dasar dan

pertimbangan hukum pengadilan Jakarta pusat dalam menetapkan perkara itsbat

tersebut?

Hasil penelitian : Adapun ketentuan itsbat nikah yang diatur dalam hukum

islam adalah : pernikahan yang telah memenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat

pernikahan itu sendiri, karena pada hakekatnya rukun dan syarat pernikahan

adalah hal yang penting dalam sebuah pernikahan, sedangkan dalam perundang-

undangan adalah telah sesuai dalam pasal 2 (1-2) undang –undang nomor 1 tahun

1974 tentang perkawinan dan juga pada kompilasi hukum islam pasal 7 ayat (1-

4). Pada kasus ini, hasil penetapan majlis hakim pengadilan agama Jakarta pusat

menetapkan bahwa perkawinan yang di lakukan antara pemohon I dan pemohon

II dapat di itsbatkan dan juga perkawinannya sah karena telah sesuai dengan

rukun dan syarat sahnya pernikahan, maka tidak adanya alasan lagi majlis hakim

pengadilan agama Jakarta pusat untuk tidak menetapkan itsbat nikah tersebut.

Adapun yang menjadi dasar dan pertimbangan hakim pengadilan agama Jakarta

pusat dalam memutuskan perkara itsbat nikah ini adalah sesuai dengan penjelasan

dan ketentuan pasal 49 ayat (2) undang-undang nomor 7 tahun 1989 sebagaimana

telah diubah dengan undang-undang nomor 3 tahun 2006 tentang peradilan

Page 19: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

7

agama dan dalam kompilasi hukum islam pasal 7 ayat (3) dan pasal 14 sampai 38

tentang rukun dan syarat perkawinan, oleh karena pertimbangan hukum diatas

maka sudah jelas bagi hakim mengabulkan permohonan itsbat nikah tersebut.

Skripsi Dian Syafrianto yang berjudul : Pelaksanaan Itsbat Nikah

DiPengadilan Agama Semarang Setelah Berlakunnya Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1974. Rumusan masalah : Bagaimana prosedur pengajuan itsbat nikah di

pengadilan agama semarang setelah berlakunnya undang-undang nomor 1 tahun

1974? Dasar pertimbangan hakim dalam memberikan putusan atau penetapan

itsbat nikah di pengadilan Semarang? Hasil penelitian : Prosedur pengajuan itsbat

nikah dipengadilan agama Semarang serta dengan menganalisis perkara itsbat

nikah yang masuk disana bahwa secara keseluruhan tahap dan prosedurnya sudah

sesuai dengan hukum acara peradilan agama sebagaimana yang ada di HIR/R.Bg.

dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Dasar pertimbangan

pengadilan agama semarang dalam memberikan penetapan itsbat nikah yaitu

dengan melihat dan memeriksa legal standing (kedudukan hukum) pemohon

untuk mengajukan perkara itsbat nikah di pengadilan agama dan fundamentum

petendi (posita) adalah dasar atau dalil gugatan yang berisi tentang peristiwa dan

hubungan hukum itsbat nikah dan alasan atau tujuan dalam pengajuan itsbat

nikah.

Kajian pustaka berfungsi untuk mengetahui sejarah penelitian, membantu

prosedur penyelesaian masalah, memahami latar belakang teori masalah,

Page 20: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

8

mengetahui manfaat sebelumnya, menghindari terjadinya duplikat penelitian,

memberikan pembenaran alasan pemilihan masalah penelitian.

Perbedaan skripsi yang terdahulu dengan skripsi ini, skripsi Maman

badruzzaman yang berjudul Efektivitas itsbat nikah masal dalam meminimalisir

terjadinnya pernikahan tanpa akta nikah (studi kasus di KUA kecamatan karang

gampel kecamatan Indramayu tahun 2008-2012). Hasil penelitian : dasar hukum

yang digunakan para hakim pengadilan agama Indramayu dalam penetapan itsbat

nikah adalah kompilasi hukum islam pasal 7 (3). Program itsbat nikah masal di

kabupaten Indramayu sangat efektif karena dapat membantu pasangan suami istri

yang belum mempunyai akta nikah, dapat mengitsbatkan nikahnya tanpa

dipungut biasa.

Skripsi Ayuhan yang berjudul : Legalisasi hukum pernikahan siri dengan

itsbat nikah dipengadilan Jakarta pusat. Hasil penelitian : Adapun ketentuan itsbat

nikah yang diatur dalam hukum islam adalah : pernikahan yang telah memenuhi

rukun-rukun dan syarat-syarat pernikahan itu sendiri, karena pada hakekatnya

rukun dan syarat pernikahan adalah hal yang penting dalam sebuah pernikahan,

sedangkan dalam perundang-undangan adalah telah sesuai dalam pasal 2 (1-2)

undang –undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan juga pada

kompilasi hukum islam pasal 7 ayat (1-4). Pada kasus ini, hasil penetapan majlis

hakim pengadilan agama Jakarta pusat menetapkan bahwa perkawinan yang di

lakukan antara pemohon I dan pemohon II dapat di itsbatkan dan juga

perkawinannya sah karena telah sesuai dengan rukun dan syarat sahnya

Page 21: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

9

pernikahan, maka tidak adanya alasan lagi majlis hakim pengadilan agama

Jakarta pusat untuk tidak menetapkan itsbat nikah tersebut. Adapun yang menjadi

dasar dan pertimbangan hakim pengadilan agama Jakarta pusat dalam

memutuskan perkara itsbat nikah ini adalah sesuai dengan penjelasan dan

ketentuan pasal 49 ayat (2) undang-undang nomor 7 tahun 1989 sebagaimana

telah diubah dengan undang-undang nomor 3 tahun 2006 tentang peradilan

agama dan dalam kompilasi hukum islam pasal 7 ayat (3) dan pasal 14 sampai 38

tentang rukun dan syarat perkawinan, oleh karena pertimbangan hukum diatas

maka sudah jelas bagi hakim mengabulkan permohonan itsbat nikah tersebut.

Skripsi Dian Syafrianto yang berjudul : Pelaksanaan Itsbat Nikah

DiPengadilan Agama Semarang Setelah Berlakunnya Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1974.Hasil penelitian : Prosedur pengajuan itsbat nikah dipengadilan

agama Semarang serta dengan menganalisis perkara itsbat nikah yang masuk

disana bahwa secara keseluruhan tahap dan prosedurnya sudah sesuai dengan

hukum acara peradilan agama sebagaimana yang ada di HIR/R.Bg. dan peraturan

perundangan-undangan yang berlaku. Dasar pertimbangan pengadilan agama

semarang dalam memberikan penetapan itsbat nikah yaitu dengan melihat dan

memeriksa legal standing (kedudukan hukum) pemohon untuk mengajukan

perkara itsbat nikah di pengadilan agama dan fundamentum petendi (posita)

adalah dasar atau dalil gugatan yang berisi tentang peristiwa dan hubungan

hukum itsbat nikah dan alasan atau tujuan dalam pengajuan itsbat nikah.

Page 22: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

10

Dengan demikian skripsi yang saya angkat berbeda dengan skripsi-skripsi

yang dibahas terdahulu, karena skripsi penulis akan membahas tentang Dampak

Penolakan Itsbat Nikah Terhadap Hak Anak (Studi Putusan Pengadilan Agama

Salatiga Nomor : 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL).

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan penulis adalah pendekatan yuridis

normatif. yaitu suatu pendekatan untuk menemukan apakah suatu perbuatan

hukum itu sesuai dengan perundangan-undangan yang berlaku atau tidak.

Karena dengan pendekatan ini bisa mengetahui semua hal tentang

pelaksanaan isbat nikah di pengadilan agama.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan

prosedur analisis stastistik atau cara kuantifikasi lainnya (Maleong, 2008:6).

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, penulis bertindak sebagai instrumen sekaligus

menjadi pengumpul data. Instrumen lain yang digunakan perlengkapan tulis

(pensil, bolpoin, penggaris dan buku catatan) serta alat dokumentasi (kamera

dan alat perekam). Kehadiran penulis dilapangan sangat diperlukan, data

lapangan yang diperlukan yaitu penetapan itsbat nikah nomor :

0077/Pdt.P/2014/PA.SAL dan masalah yang berkaitan dengan itsbat nikah.

Page 23: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

11

Penulis berperan sebagai partisipan penuh membaur dengan subjek atau

informan. Kehadiran penulis sebagai peneliti diketahui statusnya sebagai

peneliti oleh subjek atau informan.

3. Lokasi Penelitian

Pengadilan agama Salatiga karena masyarakat Salatiga dan sekitarnya

yang beragama Islam mengajukan itsbat nikah di pengadilan tersebut.

4. Sumber Data

a. Data Primer

1) Penetapan pengadilan agama Salatiga No. 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL

dan wawancara terhadap hakim, kemudian data itu di analisis dengan

cara menguraikan dan menghubungkan dengan masalah yang dikaji.

b. Data Sekunder

1) Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan

2) Kompilasi Hukum Islam (KHI)

3) Undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi

kependudukan.

4) Data yang diperoleh dari studi kepustakaan (library risearsch) dari

buku-buku literatur dan karangan ilmiah.

Page 24: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

12

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Metode pengumpulan data dengan jalan pengamatan, peninjauan

secara cermat dan penulisan secara langsung untuk melihat dari dekat

kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004:104).

b. Wawancara

Wawancara ini digunakan untuk memperoleh beberapa jenis data

dengan komunikasi secara langsung mengenai pokok-pokok masalah

tentang itsbat nikah, sasaran wawancara adalah para hakim di Pengadilan

Agama Salatiga.

c. Dokementasi

Mencari data mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan itsbat

nikah dari pengadilan agama Salatiga. Metode ini digunakan sebagai

pelengkap dalam memperoleh data.

d. Studi Pustaka

Studi pustaka diperlukan untuk mengkaji beberapa literatur yang

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Literatur-literatur yang

dimaksud di antaranya bersumber dari al-qur’an, peraturan perundang-

undangan, buku-buku dan literatur lain.

Page 25: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

13

6. Analisis Data

Penyusun akan menyusun data yang telah terkumpul secarakualitatif

yang bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,

selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.

Berdasarkan hepotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut,

selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga dapat

disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasrkan data

yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara

berulang-ulang dengan teknik triangulasi, teryata hipotesis diterima, maka

hipotesis tersebut berkembang menjadi teori (Sugiyono, 2010:335).

7. Pengecekan Keabsahan Data

Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek

keabsahan data, sedangkan pengertian triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan

hasil wawancara terhadap objek penelitian (Maleong, 2004:330). Untuk

pengecekan keabsahan data, penulis menggunakan cara teknik-teknik

perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi, yang diperdalam,

triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori),

pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan

pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat-tidaknya

ditransfer ke latar lain (transferability), ketergantungan pada konteksnya

Page 26: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

14

(dependability), dan dapat-tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya

(confirmability).

8. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan penelitian

pendahuluan ke pengadilan agama Salatiga untuk mencari data awal

mengenai kasus itsbat nikah, kemudian penulis melakukan pengembangan

dari data awal tadi, kemudian penulis melakukan penelitian yang sebenarnya

dan menulis hasil laporan tersebut.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika ini terdiri dari lima bab yang saling berkaitan yang dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Bab Kesatu :Merupakan Bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan

istilah, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab Kedua : Dalam bab ini berisi tentang kajian pustaka yang menjelaskan

tentang gambaran umum perkawinan,itsbat nikah,pencatatan perkawinan dan hak-

hak anak dalam perkawinan menurut perundang-undangan.

Bab Ketiga : Dalam bab ini berisi tentang gambaran pengadilan agama

salatiga, gambaran perkara nomor : 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL dan dasar

pertimbangan hakim dalam penetapan perkara nomor : 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL.

Bab Keempat : Dalam bab ini berisi tentang analisis penetapan

hakimnomor : 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL dan dampak yuridis terhadap hak anak.

Page 27: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

15

Bab Kelima : Dalam bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan

dan saran-saran.

Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 28: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Tentang Perkawinan

1. Pengertian Perkawinan

Perkawinan menurut undang-undang perkawinan nomor 1 tahun 1974

ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai

suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa (Basyir, 1996:11).

Perkawinan menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 2, perkawinan

menurut hukum Islam adalah pernikahan yaitu akad yang sangat kuat atau

mitssaqan gholidhzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakanya

merupakan ibadah (Summa, 2004:286). Perkawinan dalam literatur fiqih

berbahasa arab disebut dengan dua kata yaitu nikah ( كحن ) dan zawaj ( زواج ).

Kata na-ka-ha banyak terdapat dalam Al-qur’an dengan arti kawin, seperti

dalam surat annisa ayat (3) :

...

Dan jika kamu takut tidak akan berlaku adil terhadap anak yatim, maka

kawinilah perempuan-perempuan lain yang kamu senangi, dua, tiga

atau empat orang, dan jika kamu takut tidak akan berlaku adil, cukup

satu orang…(Bafadal, Al-qur’an dan Terjemahannya, 2006:99).

Page 29: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

17

Demikian pula banyak terdapat kata za-wa-jadalam Al-qur’an dalam

arti kawin, seperti dalam surat al ahzab ayat 37 :

Maka tatkala zaid telah mengakhiri keperluan (menceraikan) istrinnya,

kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi

orang mukmin untuk (mengawini) mantan istri-istri anak angkat

mereka…(Bafadal, Al-qur’an dan Terjemahannya, 2006:598).

Secara arti kata nikah atau zawaj berarti bergabung, hubungan

kelamin, dan juga berarti akad. dalam arti terminologis dalam kitab-kitab fiqih

banyak diartikan akad atau perjanjian yang mengandung maksud

memperbolehkan hubungan kelamin dengan menggunakan lafaz na-ka-ha

atau za-wa-ja (Syarifuddin, 2003:74). Perkawinan atau pernikahan dalam

Islam dilakukan atas dasar hubungan yang halal, Sebagaimana dinyatakan

dalam Al-qur’an, merupakan bukti dari kemaha bijaksanaan Allah. dalam

mengatur mahkluknya, firman Allah : (An najm : 45).

Dan bahwasanya dialah yang menciptakan berpasang-pasang pria dan

wanita (Bafadal, Al-qur’an dan Terjemahannya, 2006:766).

Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah dia menciptakan

untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan

merasa tenteram kepadannya, dan dijadikannya diantaramu rasa kasih

Page 30: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

18

dan sayang, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar

terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (ar rum : 21) (Bafadal,

Al-qur’an dan Terjemahannya, 2006:766).

Kedua ayat diatas menyatakan kepada kita bahwa Islam merupakan

ajaran yang menghendaki adannya keseimbangan hidup antara jasmani dan

rohani, antara duniawi dan ukhrawi, antara materiil dan spiritual. oleh sebab

itu selain merupakan sunnatullah yang bersifat kodrati, perkawinan dalam

Islam juga merupakan sunnah Rasul (Saleh, 2008:296).

2. Rukun dan Syarat Perkawinan

Rukun dan syarat adalah hal yang penting dan bila ditinggalkan akan

menyebabkan sesuatu itu tidak sah, demikian halnnya dalam perkawinan.

Perkawinan yang syarat nilai dan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan

rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Rukun adalah unsur

yang melekat pada peristiwa hukum atau perbuatan hukum (misalnya akad

perkawinan), baik dari segi para subjek hukum maupun objek hukum yang

merupakan bagian dari perbuatan hukum atau peristiwa hukum (akad nikah)

ketika peristiwa hukum tersebut berlangung (Djubaidah, 2010:90). Syarat

adalah hal-hal yang melekat pada masing-masing unsur yang menjadi bagian

dari suatu perbuatan hukum atau peristiwa hukum akibat tidak terpenuhinya

syarat adalah tidak dengan sendirinya membatalkan perbuatan hukum atau

peristiwa hukum, namun perbuatan hukum atau peristiwa hukum tersebut

dapat dibatalkan (Djubaidah, 2010:92).

a. Syarat perkawinan menurut UU no 1 tahun 1974 pasal (6) yaitu :

Page 31: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

19

1) Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua mempelai

2) Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai

umur 21 (dua puluh satu) tahun harus mendapat izin kedua orang tua

3) Dalam hal salah satu orang dari kedua orang telah meninggal dunia

atau dalam keadaan tidak mampu menyatakan kehendaknya, maka

izin yang di maksud ayat (2) pasal ini cukup diperoleh dari orang tua

yang masih hidup atau dari orang tua yang mampu menyatakan

kehendaknnya

4) Dalam hal kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan

tidak mampu untuk menyatakan kehendaknnya, maka izin diperoleh

dari wali, orang yang memelihara atau keluarga yang mempunyai

hubungan darah dalam garis keturunan lurus keatas selama mereka

masih hidup dan dalam keadaan dapat menyatakan kehendaknnya

5) Dalam hal ada perbedaan pendapat antara orang-orang yang disebut

dalam ayat (2), (3) dan 4 pasal ini, atau salah seorang atau lebih

diantara mereka tidak menyatakan pendapatnya, maka pengadilan

dalam daerah hukum tempat tinggal orang yang akan melangsungkan

perkawinan atas permintaan orang tersebut dapat memberikan izin

setelah lebih dahulu mendengar orang- orang tersebut dalam ayat (2),

(3) dan (4) pasal ini

Page 32: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

20

6) Ketentuan tersebut ayat (1) sampai dengan ayat (5) pasal ini berlaku

sepanjang hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu

dari yang bersangkutan tidak menentukan lain (Sudarsono, 2005:3).

b. Menurut KHI pasal 14 rukun dalam perkawinan adalah sebagai berikut :

1) Calon suami

2) Calon istri

3) Wali nikah

4) Dua orang saksi

5) Ijab dan qobul (Summa, 2004:289).

c. Menurut agama Islam

1) Akad nikah

Akad nikah adalah perjanjian yang berlangsung antara dua

pihak yang berakad dalam bentuk ijab dan qobul. Ijab penyerahan dari

pihak pertama sedangkan qobul adalah penerimaan dari pihak kedua.

Adapun syarat-syarat akad adalah :

a) Akad harus dimulai dengan ijab dan dilanjutkan dengan qobul

b) Materi ijab dan qobul tidak boleh berbeda, seperti nama

perempuan secara lengkap dan bentuk mahar

c) Ijab dan qobul harus diucapkan secara bersambung tanpa terputus-

putus walaupun sesaat,jelas dan terus terang

d) Ijab dan qobul tidak boleh menggunakan lafaz yang mengandung

maksud membatasi perkawinan untuk masa tertentu

Page 33: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

21

2) Laki-laki dan perempuan yang kawin

Islam hanya mengakui perkawinan antara laki-laki dan

perempuan dan tidak boleh lain dari itu, seperti sesama laki-laki atau

sesama perempuan, karena ini yang tersebut dalam al-qur’an. Adapun

syarat-syarat yang dipenuhi laki-laki dan perempuan yang akan kawin

ini adalah sebagai berikut :

a) Keduannya jelas keberadaannya, identitasnnya dan beragama

Islam

b) Antara keduanya tidak terlarang melangsungkan perkawinan

c) Keduannya telah mencapai usia yang layak untuk perkawinan

3) Wali

Wali dalam perkawinan adalah seseorang yang bertindak atas

nama mempelai perempuan dalam suatu akad nikah. Keberadaan

seorang wali dalam akad nikah suatu yang mesti dan tidak sah akad

perkawinan yang tidak dilakukan oleh wali. ini adalah pendapat

jumhur ulama. adapun syarat-syarat menjadi wali adalah :

a) Telah dewasa dan berakal sehat dalam arti anak kecil atau orang

gila tidak berhak menjadi wali

b) Laki-laki, muslim, merdeka,adil, tidak dalam pengampuan dan

tidak sedang dalam ihram

Page 34: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

22

4) Kerelaan perempuan untuk dinikahkan

Meskipun perempuan waktu akad nikah tidak dapat melakukan

sendiri pernikahannya tetapi dilakukan oleh wali, namun kerelaan

perempuan untuk dinikahkan merupakan suatu keharusan, wali mesti

meminta izin dan kerelaan perempuan yang dinikahkan bila

perempuan itu masih perawan, Sedangkan bila perempuan itu sudah

janda tidak cukup minta izin, tetapi perempuan itu sendiri untuk minta

dinikahkan.

5) Saksi

Akad pernikahan mesti disaksikan oleh dua orang saksi supaya

ada kepastian hukum dan untuk menghindari timbulnnya sanggahan

dari pihak-pihak yang berakad di belakang hari. adapun syarat-syarat

saksi dalam pernikahan adalah sebagai berikut :

a) Saksi itu berjumlah paling kurang dua orang, beragama islam,

merdeka, laki-laki dan dapat mendengar dan melihat

b) Kedua saksi bersifat adil dan tidak pernah melakukan dosa

6) Mahar

Mahar ialah pemberian khusus laki-laki kepada perempuan

yang melangsungkan perkawinan pada waktu akad nikah. Hukum

pemberian mahar itu adalah wajib dengan arti laki-laki yang

Page 35: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

23

mengawini seorang perempuan mesti menyerahkan mahar kepada

istrinnya itu (Syarifuddin, 2003:97).

3. Hukum Perkawinan :

a. Wajib

Hukum nikah menjadi wajib bagi seseorang yang memiliki

kemampuan biaya nikah, mampu menegakkan keadilan dalam pergaulan

yang baik dengan istri yang dinikahinya, dan ia mempunyai dugaan kuat

akan melakukan perzinaan apabila tidak menikah (Azzam, 2009:45).

b. Sunnat

Perkawinan hukumnya sunnat bagi orang yang telah berkeinginan

kuat untuk kawin dan telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan

dan memikul kewajiban-kewajiban dalam perkawinan, tetapi apabila

tidak kawin juga tidak ada kekhawatiran akan berbuat zina (Basyir,

1996:12).

c. Haram

Hukum nikah haram bagi seseorang yang tidak memiliki

kemampuan nafkah nikah dan yakin akan terjadi penganiayaan jika

menikah.

Page 36: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

24

d. Makruh

Nikah makruh bagi seseorang yang dalam kondisi campuran,

seseorang mempunyai kemampuan harta biaya nikah dan tidak

dikhawatirkan terjadi maksiat zina, tetapi di khawatirkan terjadi

penganiayaan istri yang tidak sampai ke tingkat yakin (Azzam, 2009:46).

e. Mubah

Perkawinan yang hukumnya mubah bagi orang yang mempunyai

harta, tetapi apabila tidak kawin tidak merasa khawatir akan berbuat zina

dan andaikata kawinpun tidak merasa khawatir akan menyia-nyiakan

kewajibannya terhadap istri. perkawinan dilakukan sekadar untuk

memenuhi syahwat dan kesenangan dan bukan dengan tujuan membina

keluarga dan menjaga keselamatan hidup beragama (Basyir, 1996:14).

4. Tujuan Perkawinan

Tujuan menurut agama Islam ialah untuk memenuhi petunjuk agama

dalam rangka mendirikan keluarga yang harmonis, sejahtera dan bahagia.

Harmonis dalam menggunakan hak dan kewajiban anggota keluarga,

sejahtera artinya terciptanya ketenangan lahir batin di sebabkan terpenuhinya

keperluan hidup lahir dan batinnya, sehingga timbullah kebahagiaan, yakni

kasih sayang antar anggota keluarga. Ada beberapa tujuan dari

disyari’atkannya perkawinan atas umat Islam, diantaranya adalah :

a. Untuk mendapatkan anak keturunan bagi melanjutkan generasi yang akan

datang. hal ini terlihat dari surat an nisa ayat (1) :

Page 37: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

25

Wahaisekalian manusia bertaqwalah kepada Tuhanmu yang

menjadikanmu kamu dari diri yang satu dari padannya Allah

menjadikan istri-istri dan dari keduannya Allah menjadikan anak

keturunan yang banyak, laki-laki dan perempuan (Bafadal, Al-

qur’an dan Terjemahannya, 2006:99).

b. Untuk mendapatkan keluarga bahagia yang penuh ketenangan hidup dan

rasa kasih sayang. Hal ini terlihat dari surat ar rum ayat ( 21) :

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung

dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu

rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir

(Bafadal, Al-qur’an dan Terjemahannya, 2006:572).

B. Pencatatan Perkawinan

1. Dasar hukum pencatatan perkawinan

a. Menurutundang-undang nomor 1 tahun 1974:

Pencatatan perkawinan menurut undang-undang nomor 1

tahun 1974 adalah sebagai pencatatan peristiwa penting bukan

sebagai peristiwa hukum. Hal itu dapat dilihat lebih jelas lagi

dalam penjelasan umum pada angka 4 huruf b undang-undang

nomor 1 tahun 1974, seperti kutipan langsung berikut ini : Dalam

Page 38: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

26

undang-undang ini di nyatakan bahwa suatu perkawinan adalah sah

bilamana di lakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan

kepercayaannya itu, dan di samping itu tiap-tiap perkawinan harus

di catat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku

(Djubaidah, 2010: 215).

b. Menurut UU no. 22 th1946 tentang pencatatan nikah, talak dan rujuk:

Nikah yang dilakukan menurut agama islam, selanjutnya disebut

nikah diawasi oleh pegawai pencatat nikah yang diangkat oleh menteri

agama atau pegawai yang ditunjuk olehnya. Talak dan rujuk yang

dilakukan menurut agama islam selanjutnya disebut talak dan rujuk,

diberitahukan kepada pegawai pencatat nikah. Pasal ini berarti bahwa

nikah, talak dan rujuk menurut agama islam harus dicatat agar mendapat

kepastian hukum dalam negara yang teratur segala sesuatu yang

menyangkut kependudukan seperti kelahiran,kematian dan perkawinan

perlu dicatat agar tidak menjadi kekacauan.

c. Menurut (KHI) : Pencatatan diatur dalam pasal 5 KHI :

1) Agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat islam setiap

perkawinan harus di catat.

2) Pencatatan perkawinan sebagaimana ayat (1) dilakukan oleh pegawai

pencatat nikah sebagaimana di atur dalam undang undang nomor 22

tahun 1946 jo. Undang-undang nomor 32 nomor 1954.Pasal 5 KHI

Page 39: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

27

yang memuat tujuan pencatatan perkawinan adalah agar terjaminnya

ketertiban perkawinan bagi masyarakat islam, oleh karena itu

perkawinan harus dicatat, merupakan ketentuan lanjutan dari pasal 2

ayat (2) undang-undang nomor 1 tahun 1974 yang pelaksanaannya

dimuat dalam peraturan pemerintah nomor 9 tahun 1975 bab II tentang

pencatatan perkawinan. Pasal 6 KHI merumuskan bahwa :

a) Untuk memenuhi ketentuan pasal 5, setiap perkawinan harus

dilangsungkan dihadapan dan dibawah pengawasan pegawai

pencatat nikah

b) Perkawinan yang dilakukan diluar pengawasan pegawai pencatat

nikah tidak mempunyai kekuatan hukum (Djubaidah, 2010:220).

d. Pencatat perkawinan dalam perspektif PP nomor 9 tahun 1975 pasal 3 :

1) Setiap orang yang akan melangsungkan perkawinan memberitahukan

kehendaknya itu kepada pegawai pencatat ditempat perkawinan akan

dilangsungkan.

2) Pemberian tersebut dalam ayat (1) dilakukan sekurang-kurangnnya 10

(sepuluh) hari kerja sebelum perkawinan dilangsungkan.

3) Pengecualian terhadap jangka waktu tersebut dalam ayat (2)

disebabkan sesuatu alasan yang penting, diberikan oleh camat atas

nama bupati kepala daerah.

e. Pencatatan perkawinan dalam undang-undang nomor 23 tahun 2006

tentang administrasi kependudukan :

Page 40: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

28

1) Perkawinan yang sah menurut peraturan perundang-undangan wajib di

laporkan oleh penduduk kepada instansi pelaksana dimana tempat

terjadinnya perkawinan yang paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak

tanggal perkawinan.

2) Berdasarkan laporan sebagaimana di maksud pada ayat (1) pejabat

pencatat sipil mencatat pada register akta perkawinan dan menerbitkan

kutipan akta perkawinan.

3) Kutipan akta perkawinan sebagaimana yang di maksud pada ayat (2)

masing-masing diberikan kepada suami dan istri.

4) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi penduduk yang

beragama islam dilakukan olehKUA kecamatan.

5) Data hasil pencatatan peristiwa sebagaimana di maksud pada ayat (4)

dan dalam pasal 8 ayat (2) wajib di sampaikan oleh KUA kecamatan

kepada instansi pelaksana dalam waktu paling lambat 10 (sepuluh

hari) setelah pencatatan perkawinan dilaksanakan.

6) Hasil pencatatan data sebagaimana di maksud pada ayat (5) tidak

memerlukan penerbitan kutipan akta pencatatan sipil.

7) Pada tingkat kecamatan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan pada instansi pelaksana (Djubaidah, 2010: 225).

2. Instansi pencatat perkawinan :

a. Kantor urusan agama kecamatan untuk nikah, talak dan rujuk bagi orang

yang beragama islam.

Page 41: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

29

b. Kantor catatan sipil (begerlijk stand) untuk perkawinan non muslim

(Manan, 2006:14).

3. Tujuan pencatatan perkawinan

Pencatatan perkawinan akan memberikan kepastian hukum terkait

dengan hak-hak suami atau istri, kemaslahatan anak maupun dampak lain dari

perkawinan itu sendiri seperti masalah harta, hak-hak anak dalam perkawinan.

Perkawinan yang dilakukan dibawah pengawasan atau dihadapan pegawai

pencatat nikah akan mendapatkan akta nikah sebagai bukti outentik telah

dilangsungkan sebuah perkawinan, jadi akta perkawinan syarat wajib yang

ditetapkan oleh Negara (Nuruddin, 2006:137).

4. Akibat hukum perkawinan tidak dicatatkan :

a. Perkawinan dianggap tidak sah, meskipun perkawinan dilakukan menurut

agama dan kepercayaan, namun dimata Negara perkawinan itu tidak sah,

jika belum dicatatkan di kantor urusan agama dan kantor catatan sipil.

b. Anak hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibu dan keluarga ibu.

Anak yang dilahirkan diluar perkawinan atau perkawinan yang tidak

dicatat, selain dianggap anak tidak sah, juga hanya mempunyai hubungan

perdata dengan ibu atau keluarga ibu (pasal 42 dan 43 undang-undang

perkawinan) sedangan hubungan perdata dengan ayahnya tidak ada.

c. anak dan ibu tidak berhak atas nafkah dan warisan, akibat lebih jauh dari

perkawinan yang tidak dicatat.

Page 42: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

30

C. Itsbat Nikah

1. Pengertian Itsbat Nikah

Menurut bahasa itsbat nikah terdiri dari dua kata yaitu kata itsbat yang

merupakan masdar atau asal kata dari atsbata yang memiliki arti menetapkan,

dan kata nikah yang berasal dari kata nakaha yang memiliki arti saling

menikah, dengan demikian kata itsbat nikah memiliki arti yaitu penetapan

pernikahan.Itsbat nikah sebenarnya sudah menjadi istilah dalam Bahasa

Indonesia dengan sedikit revisi yaitu dengan sebutan isbat nikah. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, isbat nikah adalah penetapan tentang

kebenaran (keabsahan) nikah. Itsbat nikah adalah pengesahan atas perkawinan

yang telah dilangsungkan menurut syariat agama Islam, akan tetapi tidak

dicatat oleh KUA atau PPN yang berwenang (Keputusan Ketua Mahkamah

Agung RI Nomor KMA/032/SK/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas

dan Administrasi Pengadilan).

2. Dasar Hukum dari Itsbat Nikah

Pada bab XIII pasal 64 ketentuan peralihan undang-undang

perkawinan yaitu untuk perkawinan dan segala sesuatu yang berhubugan

dengan perkawinan yang terjadi sebelum undang-undang ini berlaku yang

dijalankan menurut peraturan lama adalah sah sedangkan dalam Kompilasi

Hukum Islam (KHI) buku I, pasal 7, yang terkandung pasal 64 undang-

undang perkawinan no. 1 tahun 1974 tentang perkawinan tersebut

Page 43: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

31

dikualifikasikan sebagai upaya hukum yang disebut itsbat nikah.Seperti

dalam kompilasi hukum islam (KHI) pasal 7 ayat 1 dan 2 menyebutkan :

a. Perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan akta nikah yang dibuat oleh

pegawai pencatat nikah.

b. Dalam hal perkawinan tidak dapat dibuktikan dengan akta nikah dapat

diajukan itsbat nikahnya ke pengadilan agama (Summa, 2004:287).

3. Sebab-Sebab diajukannya Permohonan Isbat Nikah

Itsbat nikah yang dilaksanakan oleh pengadilan agama karena

pertimbangan mashlahah bagi umat islam. Itsbat nikah sangat bermanfaat bagi

umat islam untuk mengurus dan mendapatkan hak-haknya yang berupa surat-

surat atau dokumen pribadi yang dibutuhkan dari instansi yang berwenang

serta memberikan jaminan perlindungan kepastian hukum terhadap masing-

masing pasangan suami istri. Adapun sebab-sebab yang melatar belakangi

adanya permohonan itsbat nikah ke PA itu sendiri, dalam praktek, khususnya

di PA pihak-pihak yang mengajukan permohonan itsbat nikah dapat

ditemukan kebanyakannya :

a. Adanya perkawinan yang terjadi sebelum berlakunya UU no 1 th 1974.

Untuk hal ini biasanya dilatar belakangi:

1) Guna untuk mencairkan dana pensiun pada PT. Taspen

2) Untuk penetapan ahli waris dan pembagian harta waris

b. Adanya perkawinan yang terjadi sesudah berlakunya UU no 1 tahun 1974.

Ini biasanya dilatar belakangi (Karena akta nikah hilang) :

Page 44: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

32

1) Bisa karena untuk pembuatan akta kelahiran anak

2) Bisa juga digunakan untuk gugat cerai

3) Bisa juga untuk gugat pembagian harta gono-gini

Untuk kasus akta nikah hilang seperti ini, biasanya pihak

pemohon dianjurkan untuk memintakan duplikat kutipan akta nikah

dimana tempat nikahnya itu dilaksanakan, tapi kadangkala ditemukan

juga pihak KUA nya menerangkan perkawinannya tidak terdaftar di

KUA yang bersangkutan tersebut, atau ada juga arsip di KUA nya

telah tidak ditemukan, hal terakhir ini biasanya itsbat nikah yang

dikumulasi dengan gugat cerai. Sedangkan tidak punya akta nikah,

Dalam hal ini kebanyakan diajukan itsbat nikah:

a) Karena sudah nikah dibawah tangan dengan alasan sudah hamil

duluan dan nikah dilangsungkan karena menutupi malu.

b) Karena nikah dibawah tangan sebagai isteri kedua dan belum

dicatatkan

c) Ada juga itsbat nikah yang semata-mata diajukan untuk

memperoleh kepastian hukum dalam status sebagai isteri, yang

pernikahannya dilakukan dibawah tangan, dan ternyata dibalik itu

semua terkandung maksud upaya melegalkan poligami.

Page 45: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

33

4. Akibat Hukum Itsbat Nikah

Setelah dikabulkan itsbat nikah, maka yang berkepentingan akan

mendapatkan bukti outentik tentang pernikahannya yang bisa dijadikan

sebagai dasar untuk persoalan di pengadilan agama nantinya. dengan

demikian pencatatan pernikahan merupakan persyaratan formil sahnya

perkawinan, persyaratan formil ini bersifat prosedural dan administratif. Itsbat

nikah punya implikasi memberi jaminan lebih kongkrit secara hukum atas hak

anak jika pasangan suami istri bercerai. Dengan adanya pencatatan

perkawinanmaka eksestensi perkawinan dianggap sah apabila telah memenuhi

dua syarat:

a. Telah memenuhi ketentuan hukum materiil, yaitu telah dilakukan

memenuhi syarat dan rukun menurut hukum Islam.

b. Telah memenuhi ketentuan hukum formil, yaitu telah dicatatkan pada

pegawai pencatat nikah yang berwenang.

D. Pengertian Anak dan Hak-Hak Anak

1. Pengertian Anak Menurut Islam

Menurut ajaran islam, anak adalah amanah allah SWT dan tidak bisa

dianggap sebagai harta benda yang bisa diperlakukan sekehendak hati oleh

orang tuannya. Sebagai amanah anak harus dijaga sebaik mungkin oleh orang

tua yang mengasuhnya. Anak adalah manusia yang memiliki nilai

kemanusiaan yang tidak bisa dihilangkan dengan alasan apapun (Shihab,

2004:614).Salah satu tujuan yang hendak dicapai oleh agama Islam dengan

Page 46: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

34

mensyariatkan perkawinan, ialah lahirnya seorang anak sebagai pelanjut

keturunan, bersih keturunannya, jelas bapaknya dengan perkawinan ibunya.

2. Hak Anak dalam Hukum Islam

a. Hak atas suatu nama

Anak berhak mendapatkan nama dan identitas diri dalam islam.

Untuk nama anak, allah telah mengisyaratkan dalam al-qur’an bahwa anak

harus diberi nama allah berfirman dalam(QS. Maryam: 7).

Hai zakaria, sesungguhnya kami memberi kabar gembira

kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya yahya, yang

sebelumnya kami belum pernah menciptakan orang yang serupa

dengan dia(Bafadal, Al-qur’an dan Terjemahannya, 2006:419).

b. Anak berhak atas status dan mengetahui orang tuanya. Allah berfirman

dalam (QS. Al-Ahzab:5)

... ( ه: سورة الأحساب)

Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama

bapak-bapak mereka…” (Bafadal, Al-qur’an dan Terjemahannya,

2006:591).

Bagi anak yang terlahir dalam ikatan perkawinan yang sah tidak

ada ikhtilaf dalam nasab, sedangkan bagi anak yang dilahirkan di luar

ikatan pernikahan terdapat perbedaan di kalangan fuqoha. Perbedaan

tersebut dikarenakan adanya ikhtilaf dalam memahami arti nikah sehingga

berujung terhadap perbedaan memahami teks al-Qur’an dan teks hadis.

Page 47: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

35

c. Hak mendapatkan perlindungan

Hak anak yang paling utama adalah pelindungi , pelindungan

disini terutama dari segala situasi dan kondisi yang tidak menguntungkan

yang dapat membuat anak menjadi terlantar atau menjadi manusia yang di

murkai tuhan. Allah berfirman :

Di sanalah Zakaria berdoa kepada tuhan-nya. Dia berkata, Ya

Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-mu,

sesungguhnya engkau maha mendengar doa (Q.S. ali imran ayat

38) (Bafadal, Al-qur’an dan Terjemahannya, 2006:68).

d. Hak mendapatkan pendidikan

Setelah masa penyusuan lewat, mulailah tugas orang tua (ayah dan

ibu) untuk mendidik anak , terutama pendidikan agama dan pendidikan

budi pekerti.

e. Hak untuk mendapatkan nafkah dan harta waris

Sesuai dengan aturan yang digariskan Allah. hak nafkah bagi

seorang anak wajib dipenuhi oleh ayahnya ketika ayah dan ibunya

bercerai. Dalam sebuah hadis : Kewajiban orang tua terhadap anaknya

adalah memberi nama yang baik, mengajarkan sopan santun, mengajari

menulis, berenang dan memanah, memberikan nafkah yang baik dan halal

dan mengawinkan bila saatnya tiba (H.R hakim). Hak anak dalam

pandangan Islam memberikan gambaran bahwa tujuan dasar kehidupan

Page 48: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

36

umat Islam adalah membangun umat manusia yang memegang teguh

ajaran Islam dengan demikian, hak anak dalam pandangan Islam meliputi

aspek hukum dalam lingkungan hidup seseorang untuk Islam (Juhari,

2003:87).

3. Pengertian Anak Menurut Perundang-Undangan :

Pengertian anak menurut undang-undang nomor 23 tahun 2002

tentang perlindungan anak, Anak adalah : amanah dan karunia tuhan yang

maha esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia

seutuhnnya.Menurut undang-undang nomor 4 tahun 1979 tentang

kesejahteran anak, Anak adalah : potensi serta penerus cita-cita bangsa yang

dasar-dasarnya telah diletakkan oleh generasi sebelumnnya.Menurut UUP

nomor 1 tahun 1974 tentang kedudukan anak yaitu :Pasal 42 ayat (1) Anak

yang sah adalah : anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan

yang sah. Sedangkan pasal 43 ayat (1): anak yang dilahirkan diluar

perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluar

ibunya (Summa, 2004:240).

Ketentuan dalam undang-undang perkawinan, kelahiran anak tanpa

disertai dengan adanya perkawinan yang sah (anak luar kawin) maka anak

hanya akan memiliki ibu sebagai orang tuannya, sedangkan KUHperdata

menganut prisip yang lebih ekstrim bahwa tanpa pengakuan dari kedua orang

tuannya, maka si anak dapat dipastikan tidak akan memiliki ayah maupun ibu

Page 49: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

37

secara yuridis. Seorang anak dilahirkan didunia melalui proses yang panjang

mulai dari adanya pertemuan biologis antara benih dari seorang laki-laki dan

sel telur seorang perempuan sampai terjadinnya proses kehamilan sampai bayi

lahir di dunia, tahapan tersebut akan menentukan status dan kedudukan anak

di hadapan hukum, menurut sudut pandang hukum tahapan proses yang

dilalui sampai terjadinnya kelahiran dapat digolongkan menjadi :

a. jika proses yang dilalui sah (legal), baik menurut hukum agama maupun

hukum negara, maka ketika lahir anak akan menyandang predikat sebagai

anak yang sah

b. jika proses yang dilalui tidak sah (ellegal), baik menurut hukum agama

maupun negara, maka ketika lahir anak akan menyandang predikat

sebagai anak yang tidak sah

4. Hak-Hak Anak Menurut Perundang-Undangan :

a. Menurut undang-undang no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak :

Pasal 4 : Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh,

berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan

martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dan diskriminasi.

Hak ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 28B ayat (2) undang-undang

dasar 1945 dan prinsip-prinsip pokok yang dicantumkan dalam konvensi

hak -hak anak.Pasal 5 : Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai

identitas diri dan sebagai status kewarganegaraan sedangkan Pasal 27 :

Page 50: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

38

1) Identitas diri anak harus diberikan sejak kelahirannya.

2) Identitas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dituangkan dalam

akta kelahiran.

b. Dalam konvensi anak :

Konvensi hak anak terdiri atas 54 pasal (lima puluh empat) pasal

yang berdasarkan materi hukumnya mengatur mengenai hak-hak anak dan

mekanisme implementasi hak anak oleh Negara peserta yang meratifikasi

konvensi hak anak. Materi hukum mengenai hak- hak anak dalam

konvensi hak anak tersebut, dapat dikelompokkan dalam 4 (empat)

kategori hak-hak anak yaitu :

1) hak terdapat kelangsungan hidup : hak-hak anak dalam konvensi hak

anak yang meliputi hak-hak untuk melestarikan dan mempertahankan

hidup dan hak untuk memperoleh standar kesehatan tertinggi dan

perawatan yang sebaik-baiknya.

2) hak terhadap perlindungan yaitu : hak-hak anak dalam konvensi hak

anak yang meliputi hak perlindungan dari diskriminasi, tindak

kekerasan dan keterlantaran bagi anak yang tidak mempunyai keluarga

bagi anak-anak pengungsi

3) hak untuk tumbuh kembang yaitu hak-hak anak dalam konvensi hak

anak yang meliputi segala bentuk pendidikan (formal dan non formal)

dan hak untuk mencapai standar hidup yang layak bagi perkembangan

fisik, mental, spiritual, moral dan sosial anak. (Joni, 1999:35).

Page 51: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

39

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Profil Pengadilan Agama Salatiga

Jl. Raya lingkar selatan, dusun. Jagalan kelurahan. Cebongan, kecamatan

argomulyo kota salatiga, propinsi jawa tengah 50736. TELP : (0298) 322853

FAX :(0298) 325243 Email : [email protected]

: [email protected] : www.pa-salatiga.go.id

1. Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Agama Salatiga :

a. Staatsblaad tahun 1882 Nomor 152 tentang pembentukan Pengadilan

Agama di Jawa dan Madura.

b. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI KMA Nomor 76 tahun 1983

Tanggal 10 Nopember 1983 tentang penetapan perubahan wilayah Hukum

Pengadilan Agama / Mahkamah Syariah Propinsi dan Pengadilan Agama

serta Pengadilan Agama / Mahkamah Syariah

2. Batas Wilayah :

a. Utara : Kecamatan Kedungjati Kab. Grobogan, Kecamatan Bawen

Kab.Semarang

b. Timur : Kecamatan Kedungjati Kab. Grobogan, Kecamatan Karanggede

Kab. Boyolali

Page 52: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

40

c. Selatan : Kecamatan Ampel Kab. Boyolali, Kecamatan Ngablak Kab.

Magelang

d. Barat : Kecamatan Banyubiru Kab. Semarang, Kecamatan Ngablak Kab.

Magelang

3. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama

Pengadilan Agama merupakan salah satu penyelenggara kekuasaan

kehakiman yang memberikan layanan hukum bagi rakyat pencari keadilan

yang beragama islam mengenai perkara perdata tertentu yang diatur dalam

Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah

diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang

Nomor 50 Tahun 2009. Kekuasaan kehakiman dilingkungan Peradilan Agama

dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang

berpuncak pada Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai Pengadilan

Negara tertinggi. Seluruh pembinaan baik pembinaan teknis peradilan maupun

pembinaan organisasi, administrasi dan keuangan dilakukan oleh Mahkamah

Agung Republik Indonesia. Pengadilan Agama merupakan Pengadilan

Tingkat Pertama yang bertugas dan berwenang memeriksa, mengadili

dan memutus perkara-perkara di tingkat pertama di bidang perkawinan,

kewarisan, wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum islam serta

waqaf, zakat, infaq dan shadaqah serta ekonomi Syari’ah sebagaimana di atur

dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. Tugas Pokok Pengadilan Agama

Page 53: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

41

a. Menerima, memeriksa, mengadili, menyelesaikan/memutus setiap perkara

yang diajukan kepadanya sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 14

tahun 1970

b. Pasal 1 ayat (1) UU Nomor 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman

adalah Kekuasaan Negara yang merdeka untuk menyelenggarakan

Peradilan guna menegakkan Hukum dan Keadilan berdasarkan Pancasila,

demi tersenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia

c. Pasal 49 UU Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama diubah

dengan UU Nomor 3 tahun 2006 dan Perubahan kedua Nomor 50 tahun

2009 yang menyebutkan bahwa Peradilan Agama bertugas dan berwenang

memeriksa, memutus dan menyelesaikan Perkara di tingkat Pertama

antara orang-orang yang beragama Islam di bidang Perkawinan, Waris,

Wasiat, Hibah, Wakaf, Zakat, Infaq, dan Ekonomi Syari’ah serta

Pengangkatan Anak

d. Pasal 52 a menyebutkan Pengadilan Agama memberikan Itsbat Kesaksian

Rukyatul Hilal dan Penentuan Awal bulan pada tahun Hijriyah.

4. Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama Salatiga

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI KMA Nomor 76 tahun 1983

Tanggal 10 Nopember 1983 tentang penetapan perubahan wilayah Hukum

Pengadilan Tinggi Agama/Mahkamah Syariah Propinsi serta Pengadilan

Page 54: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

42

Agama/Mahkamah Syariah, maka Pengadilan Agama Salatiga memiliki wilayah

yuridiksi sebagai berikut :

a. Kecamatan Sidorejo, terdiri dari 6 kelurahan :

1) Kelurahan Pulutan

2) Kelurahan Blotongan

3) Kelurahan Bugel

4) Kelurahan Salatiga

5) Kelurahan Kauman Kidul

6) Kelurahan Sidorejo Lor

b. Kecamatan Argomulyo, terdiri dari 6 Kelurahan :

1) Kelurahan Cebongan

2) Kelurahan Ledok

3) Kelurahan Tegalrejo

4) Kelurahan Noborejo

5) Kelurahan Kumpulrejo

6) Kelurahan Randuacir

c. Kecamatan Tingkir, terdiri dari 5 Kelurahan :

1) Kelurahan Tingkir Tengah

2) Kelurahan Tingkir Lor

3) Kelurahan Sidorejo Kidul

4) Kelurahan Kutowinangun

Page 55: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

43

5) Kelurahan Gendongan

d. Kelurahan Sidomukti, terdiri dari 4 Kelurahan :

1) Kelurahan Dukuh

2) Kelurahan Mangunsari

3) Kelurahan Kalicacing

4) Kelurahan Kecandran

5. Visi dan misi

a. Visi : terwujudnya pengadilan agama Salatigayang agung

b. Misi : meningkatkan kualitas pelayanan di bidanghukum yang prima berbasis

teknologi informasi, meningkatkan kualitas aparatur peradilanagama yang

professional. Meningkatnya martabat dan wibawapengadilan agama Salatiga

Page 56: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

44

6. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Salatiga

www.pa-salatiga.go.id

B. Prosedur Itsbat Nikah

1. Proses Pengajuan Perkara

Aturan pengesahan nikah/itsbat nikah, dibuat atas dasar adanya sebuah

peristiwa perkawinan yang dilangsungkan berdasarkan aturan yang ditentukan

oleh agama akan tetapi tidak memenuhi persyaratan yang diatur oleh negara yaitu

Page 57: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

45

tidak dicatat oleh PPN yang berwenang.Adapun prosedur dalam permohonan

pengesahan nikah/Itsbat nikah samahalnya dengan prosedur-prosedur pengajuan

perkara perdata yang lain, tata cara berperkara di pengadilan agama yaitu :

a. Daftar dan datang ke kantor pengadilan

b. Mendatangi kantor pengadilan agama di wilayah tempat tinggal yang terdekat

bahwa dirinya ingin mengajukan gugatan atau permohonan gugatan dapat di

ajukan dalam bentuk surat atau secara lisan.

c. Membuat surat permohonan itsbat nikah, mengisi formulir, melampirkan

surat-surat yang diperlukan antara lain keterangan dari KUA bahwa

pernikahannya tidak dicatat

d. Penggugat wajib membayar panjar perkara

e. Panitera mendaftarkan perkara menyampaikan gugatan kepada bagian

berperkara sehingga gugatan secara resmi dapat siterima dan didaftarkan

dalam buku register

f. Setelah didaftarkan gugatan diteruskan kepada ketua pengadilan agama dan

diberi catatan mengenai nomor, tanggal perkara dan di tentukan kapan hari

sidangnnya.

g. Ketua pengadilan agama menentukan majelis hakim yang akan mengadili

dan menentukan hari siding

Page 58: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

46

2. Menghadiri Persidangan

Datang ke pengadilan sesuai dengan tanggal dan waktu yang tertera dalam

surat panggilan. untuk datang tepat waktu dan jangan terlambat.Hakim ketua atau

anggota majelis hakim (yang akan memeriksa perkara) memeriksa kelengkapan

surat gugatan, panitera memanggil penggugat dan tergugat dengan membawa

surat panggilan sidang secara patut, semua proses pemeriksaan perkara dicatat

dalam berita acara persidangan (BAP), untuk sidang pertama, bawa serta

dokumen seperti surat panggilan persidangan, fotokopi formulir permohonan

yang telah diisi. Dalam sidang pertama ini hakim akan menanyakan identitas para

pihak misalnya KTP atau kartu identitas lainnya yang asli. Dalam kondisi tertentu

hakim kemungkinan akan melakukan pemeriksaan isi permohonan, untuk sidang

selanjutnya, hakim akan memberitahukan kepada pemohon/termohon yang hadir

dalam sidang kapan tanggal dan waktu sidang berikutnya. Bagi

pemohon/termohon yang tidak hadir dalam sidang,untuk persidangan berikutnya

akan dilakukan pemanggilan ulang kepada yang bersangkutan melalui surat,

untuk sidang kedua dan seterusnya, ada kemungkinan harus mempersiapkan

dokumen dan bukti sesuai dengan permintaan hakim. dalam kondisi tertentu,

hakim akan meminta menghadirkan saksi-saksi yaitu orang yang mengetahui

pernikahan tersebut diantaranya wali nikah dan saksi nikah, atau orang-orang

terdekat yang mengetahui pernikahannya.

Page 59: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

47

3. Putusan/Penetapan Pengadilan

Permohonan jika dikabulkan pengadilan akan mengeluarkan putusan atau

penetapan itsbat nikah. Salinan putusan atau penetapan itsbat nikah akan siap

diambil dalam jangka waktu setelah 14 hari dari sidang terakhir. Salinan putusan

atau penetapan itsbat nikah dapat diambil sendiri dikantor pengadilan atau

mewakilkan kepada orang lain dengan surat kuasa. Setelah mendapatkan salinan

putusan atau penetapan tersebut, bisa meminta KUA setempat untuk mencatatkan

pernikahan dengan menunjukkan bukti salinan putusan atau penetapan pengadilan

tersebut.

C. Gambaran Perkara Nomor : 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL

1. Tentang Duduk Perkaranya

Pengadilan agama Salatiga yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada

tingkat pertama dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan penetapan dalam

perkara itsbat nikah yang di ajukan oleh : Pemohon dengan surat permohonannya

tertanggal 27 oktober 2014 yang terdaftar di kepaniteraan pengadilan agama

Salatiga nomor 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL. Pemohon I (laki-laki) umur 17 tahun,

agama islam, pekerjaan buruh harian lepas bertempat tinggal di kota Salatiga dan

pemohon II (perempuan) umur 17 tahun, agama Islam bertempat tinggal di

kabupaten Semarang.

Mereka telah mengajukan hal-hal sebagai berikut : Bahwa mereka telah

melangsungkan pernikahan menurut agama Islam pada tanggal 10 Februari 2014

Page 60: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

48

dikabupaten Semarang, dengan wali nikah ayah kandung perempuan tersebut

dengan mahar berupa seperangkat alat sholat dibayar tunai dan yang menjadi

munakih (yang menikahkan/penghulu) dan saksikan 2 orang saksi.

Pernikahan mereka tidak tercatat pada kantor urusan agama kecamatan

Argomulyo, namun saat ini registernya tidak ada/rusak, sewaktu akan menikah

pemohon I (laki-laki) berstatus jejaka, dalam usia 16 tahun sementara pemohon II

(perempuan) berstatus perawan dalam usia 16 tahun. Setelah menikah hingga

permohonan ini diajukan mereka tidak/belum pernah mendapat atau mengurus

akta nikah tersebut, dari perkawinan mereka telah dikaruniai anak.Mereka sangat

membutuhkan bukti pernikahan tersebut untuk kepastian hukum dan untuk

pengurusan akta kelahiran anak mereka, di antara mereka tidak ada hubungan

mahram maupun susuan dan sejak melangsungkan perkawinan sampai sekarang

tidak pernah bercerai maupun pindah agama.

Untuk kepastian hukum dan tertib administrasi kependudukan sebagaimana

yang dimaksud pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) undang-undang no.3 tahun 2006

tentang adminstrasi kependudukan maka para pemohon akan melaporkan

penetapan pengadilan atas perkara ini kepada KUA kecamatan Argomulyo untuk

dicatat dalam dahtar yang disediakan untuk itu pemohon sanggup membayar

seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini, berdasarkan hal-hal tersebut diatas

pemohon memohon agar ketua pengadilan agama Salatiga dan majelis hakim

dapat menerima, memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan

Page 61: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

49

penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

Primer Mengabulkan permohonan para pemohon, menetapkan sah

perkawinan mereka yang dilangsungkan pada tanggal 10 Februari 2014 di

kabupaten semarang dan membebankan perkara kepada para pemohon. Subsider :

Apabila majelis hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya,

bahwa pada hari dan tanggal sidang yang ditetapkan mereka datang sendiri

dipersidangan. Selanjutnya dibacakan permohonan para pemohon yang isinnya

tetap dipertahankan oleh para pemohon. tentang jalannya sidang pemeriksaan

perkara ini, semuannya telah tercatat didalam berita acara persidangan sehingga

untuk mempersingkat uraian putusan ini, cukuplah menunjukkan berita acara

tersebut.

2. Tentang Pertimbangan Hukum

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan mereka adalah

sebagaimana tersebut diatas. Mereka bertempat tinggal diwilayah hukum

pengadilan agama Salatiga menurut Undang-Undang no. 3 tahun 2006 dan

Undang-Undang no.50 tahun 2009 tentang peradilan agama , maka pengadilan

agama Salatiga baik relatif maupun absolut berwenang untuk mengadili dan

menyelesaikan perkara ini, Dalam posita permohonan mereka menyatakan bahwa

sewaktu akan menikah mereka berumur 16 tahun. Berdasarkan pasal 7 (1) dan (2)

undang-undang no.1 tahun 1974 tentang perkawinan menyatakan bahwa

perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencukupi umur 19 tahun dan

Page 62: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

50

pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun. Dalam penyimpangan terhadap ayat

(1) pasal ini dapat meminta dispensasi kepada pengadilan atau pejabat lain.

Pemohon I pada saat dilangsungkan perkawinan belum mencapai usia 19

tahun dan tidak mendapatkan dispensasi dari pengadilan maka majelis hakim

berpendapat bahwa permohonnan mereka untuk pengesahan nikah (itsbat nikah)

harus dinyatakan ditolak. Oleh karena permohonan pengesahan nikah (itsbat

nikah) ini termasuk bidang perkawinan, maka sesuai pasal 89 (1) undang-undang

no.7 tahun 1989 yang telah diubah dengan undang-undang no.3 tahun 2006 dan

diubah dengan undang-undang nomor 50 tahun 2009 maka biaya perkara

dibebankan kepada pemohon. Mengingat segala peraturan perundang-undangan

yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini.

Menurut Drs. Jaenuri, MH hakim pengadilan agama Salatiga pengesahan

itsbat nikah dinyatakan ditolak oleh pengadilan agama Salatiga karena waktu

melaksanakan pernikahan umur mereka tidak memenuhi persyaratan yang di

tetapkan dalam UUP no.1 tahun 1974 pasal 7 ayat (1) yaitu perkawinan hanya di

izinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 (Sembilan belas) tahun dan pihak

wanita sudah mencapai umur 16 (enam belas) tahun.

Mereka tidak melakukan upaya atau langkah-langkah hukum selanjutnya

(kasasi) maka status perkawinan mereka sah menurut islam karena sudah terpenuhi

rukun dan syaratnya, sedangkan menurut negara belum sah karena syarat waktu

melaksanakan perkawinan belum terpenuhi.

Page 63: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

51

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisis Penetapan Nomor : 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL

Itsbat nikah yang diajukan oleh pihak yang berkepentingan ke pengadilan

agama adalah penetapan tentang pernikahan yang telah dilakukan oleh seorang pria

dan wanita sebagai suami istri. Pernikahan yang terjadi sudah sesuai dengan ketentuan

yang terdapat dalam hukum islam sah secara agama yaitu telah terpenuhinnya syarat

dan rukun pernikahan (Arto, 1996:94). Melakukan pernikahan sesuai dengan prosedur

administrasi pernikahan yang sah berguna untuk menjamin terpeliharannya hak-hak

suami, istri maupun anak. Melalui pencatatan pernikahan suami atau istri akan lebih

bertanggung jawab menjalankan kewajiban dalam berumah tangga.

Dalam agama islam pencatatan perkawinan tidak berakibat pada legalitas

perkawinan sepanjang perkawinan itu memenuhi syarat dan rukun yang telah di

tentukan agama islam, sedangkan akibat hukum pencatatan dalam hukum positif

berakibat pada legalitas perkawinan di mata hukum. Dalam pandangan hukum positif

perkawinan yang tidak dicatat dan tidak mendapatkan pengakuan hukum di anggap

perkawinan itu tidak pernah terjadi di mata hukum. Seorang hakim dalam

memutuskan perkara haruslah mempunyai sebuah landasan agar putusan atau

penetapan yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan, baik kepada pihak yang

berperkara, masyarakat maupun Allah. Seorang hakim dalam memutuskan sesuatu

perkara yang diajukan ke pengadilan haruslah mempunyai landasan hukum materil

Page 64: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

52

maupun formil. Landasan hukum materiil adalah hukum yang memuat peraturan yang

mengatur kepentingan-kepentingan dan hubungan-hubungan yang berwujud perintah

dan larangan. Sedangkan hukum formil disebut juga hukum acara. Hakim dalam

mengambil keputusan suatu perkara akan melihat dan memperhatikan posita (duduk

perkara) dan haruslah sesuai dengan prosedur yang telah ada antara lain

menghadirkan para saksi dalam persidangan dan menunjukkan bukti-bukti yang ada

sebagai bahan pertimbangan (Arto, 1996:271). Karena di satu sisi harus tunduk

peraturan perundang-undangan, namun disatu sisi pula seorang hakim harus

mempertimbangkan kemaslahatan umat serta menggali hukum yang berlaku di

masyarakat.

Dalam perkara itsbat nikah yang merupakan kompetensi absolut peradilan

agama, kirannya merupakan perkara yang cukup krusial, karena didalamnya terdapat

akibat hukum yang berantai di antaranya kewarisan, akta kelahiran, pengakuan nasab

dan lain-lain. Menurut hakim pengadilan salatiga Drs.Jaenuri .MH itsbat nikah yang

dapat di ajukan ke pengadilan agama terbatas mengenai :

1. Adanya perkawinan dalam rangka menyelesaikan perceraian

2. Hilangnya akta nikah

3. Adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat perkawinan

4. Adanya perkawinan yang terjadi sebelum berlakunya UU no.1 tahun 1974

5. Perkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan.

Page 65: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

53

Itsbat nikah diistilahkan berlaku surut yaitu sejak perkawinan itu dilakukan,

penolakan itsbat nikah kebanyakan alasanya masih terikat perkawinan dengan

orang lain (dalam proses perceraian), belum cukup umur waktu melakukan

perkawinan, dalam perkara itsbat nikah dikabulkan pernikahan sudah sesuai

dengan peraturan perundang-undangan, itsbat nikah di tolak karena ketika

perkawinan dilakukan tidak memenuhi syarat dalam UUP dan KHI. Dasar yang

digunakan oleh majelis hakim dalam penetapan nomor : 0077/Pdt.P/2014/PA.SAL

adalah undang-undang perkawinan no.1 tahun 1974 pasal 7 (1) dan (2) yang

menyatakan bahwa perkawinan hanya di izinkan jika pihak pria sudah mencukupi

umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun. Dalam hal

penyimpangan terhadap ayat (1) pasal ini dapat meminta dispensasi kepada

pengadilan atau pejabat lain.

Dalam perkara ini, salah satu pihak belum memenuhi persyaratan

perkawinan karena belum cukup umur dan tanpa mendapatkan despensasi dari

pengadilan agama, maka dalam pasal 22 undang-undang no.1 tahun 1974 tentang

perkawinan menegaskan bahwa pernikahan dapat dibatalkan, apabila para pihak

tidak memenuhi syarat-syarat untuk melangsungkan pernikahan. Jadi dapat di

simpulkan bahwa dispensasi dari pengadilan agama bagi yang belum cukup umur

harus ada dan apabila hal tersebut tidak ada. Maka pernikahannya dapat

dibatalkan. Karena dispensasi merupakan persyaratan dalam undang-undang

perkawinan, apabila belum terpenuhi syarat tentang batas minimal melangsungkan

Page 66: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

54

pernikahan. Akan berakibat hukum lain.

Menurut perundang-undangan, hakim pengadilan agama Salatiga dalam

menolak permohonan itsbat nikah sudah sesuai dengan undang-undang

perkawinan no.1 tahun 1974 pasal 7 (1) dan (2) yang menyatakan bahwa

perkawinan hanya di izinkan jika pihak pria sudah mencukupi umur 19 tahun dan

pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun. Dalam hal penyimpangan terhadap

ayat (1) pasal ini dapat meminta dispensasi kepada pengadilan atau pejabat lain.

Penulis mengambil kesimpulan sepanjang perkawinan itu telah memenuhi

syarat dan rukun menurut agama Islam sah, sedangkan perkawinan yang belum di

catatkan di KUA atau kantor catatan sipil menurut negara tidak sah.Dalam

pandangan hukum positif perkawinan yang tidak dicatat dan tidak mendapatkan

pengakuan hukum di anggap perkawinan itu tidak pernah terjadi dimata hukum.

Apabila akan melakukan perkawinan tetapi belum cukup umur dapat minta

dispensasi dari pengadilan agama, dalam perkara Nomor :

0077/Pdt.P/2014/PA.SAL untuk pengesahan nikah dinyatakan ditolak karena salah

satu pihak belum mencukupi umur sewaktu melaksanakan perkawinannya, untuk

pengesahan harus melakuakan nikah ulang dan harus dicatatkan dikantor KUA.

Karena isbat nikahnya ditolak jadi belum mempunyai kekuatan hukum dan

kepastian hukum.

Page 67: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

55

B. Dampak Yuridis Penolakan Itsbat Nikah Nomor :

0077/Pdt.P/2014/PA.SAL

1. Dampak terhadap suami

Hampir tidak ada dampak yang merugikan bagi suami yang menikah di

bawah tangan,suami bebas untuk menikah lagi, karena perkawinan dianggap tidak

sah di mata negara, suami tidak ada tanggungan kewajiban menafkahiistri

maupun anaknya dan tidak ada pembagian harta seperti warisan dan harta gono

gini. Dalam pandangan hukum positif perkawinan yang tidak dicatatkan tidak

mendapatkan pengakuan hukum, perkawinan itu dianggap tidak pernah terjadi

dimata hukum, walaupun perkawinan itu sudah dilakukan berdasarkan ketentuan

agama atau kepercayaannya.

2. Dampak terhadap istri

Secara hukum tidak dianggap sebagai istri sah, tidak berhak atas nafkah

dan warisan dari suami jika suaminnya meninggal dunia, tidak berhak atas harta

gono gini jika terjadi perceraian karena secara hukum perkawinan tidak pernah

terjadi. Meski secara agama dianggap sah, namun pernikahan yang dilakukan di

luar pengetahuan dan pengawasan pegawai pencatat nikah tidak memiliki

kekuatan hukum dan di anngap tidak sah dimata hukum.

Page 68: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

56

3. Dampak terhadap anak

Status anak : dianggap anak yang tidak sah, anak hanya mempunyai

hubungan perdata dengan ibu dan keluarga ibu, dalam UUP pasal 42 anak yang

sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah,

pasal 43 ayat (1) anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai

hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya dan KHI pasal 100 anak

yang lahir di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan nasab dengan ibunya

dan keluarga ibunya, dalam status kelahiran anak di anggap sebagai anak luar

nikah hanya mencantumkan nama ibu.

Ketidak jelasan status anak di mata hukum mengakibatkan hubungan

antara ayah dan anak tidak kuat, suatu waktu ayahnya menyangkal bahwa anak

tersebut adalah bukan anak kandungnya, hal ini jelas merugikan anak tersebut

karena tidak berhak atas biaya kehidupan, pendidikan dan warisan dari ayahnya

Page 69: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini maka penulis

menyimpulkan sebagai berikut :

1. Dasar pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara Nomor :

0077/Pdt.P/2014/PA.SAL adalah Undang-Undang perkawinan No.1 tahun 1974

pasal 7 ayat (1) dan (2) yang menyatakan bahwa perkawinan hanya di izinkan jika

pihak pria sudah mencukupi umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai

umur 16 tahun. Dalam hal penyimpangan terhadap ayat (1) pasal ini dapat

meminta dispensasi kepada pengadilan atau pejabat lain.

2. Apabila terjadi penolakan itsbat nikah maka perkawinan itu belum mempunyai

kekuatan hukum, karena perkawinannya belum dicatatkan di KUA atau kantor

catatan sipil maka dampak penolakan itsbat nikah terhadap hak anak :

a. jika kedua orang tuanya bercerai anak sulit mendapatkan harta gono gini

karena secara hukum pernikahannya dianggap belum pernah terjadi menurut

Negara. Hubungannya anak dengan harta gono gini, karena bapak atau ibu

tetap memelihara dan mendidik anak-anaknya semata-mata berdasarkan

kepentingan anak, bapak yang bertanggung jawab atas semua pemeliharaan

dan pendidikan anak itu, bilamana bapak dalam kenyataan tidak dapat

Page 70: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

58

memenuhi kewajiban tersebut, pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut

memikul biaya tersebut.

b. Istri dan anak juga tidak berhak atas nafkah dan warisan jika suami

meninggal dunia.

c. Anak kesulitan mendapatkan akta kelahiran sebab orang tuanya tidak

mempunyai akta nikah. Hubungan akta kelahiran dengan ayah tidak punya

akta nikah. Karena dengan tidak adanya akta nikah orang tua, maka akta

kelahiran anak tersebut tidak menyantumkan nama ayah biologisnya dan

hanya menyantumkan nama ibu yang melahirkan. Status anak tersebut

dianggap anak luar kawin sehingga tidak bisa melakukan hubungan hukum

keperdataan dengan ayah biologisnya, anak hanya memiliki hubungan

keperdataan dengan ibunya dan keluarga ibunya.

Page 71: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

59

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan :

1. Kepada penegak keadilan atau hakim, KUA dan kantor catatan sipil di

sarankan untuk perlu mensosialisasikan tentang pentingnya pencatatan

perkawinan

2. Bagi pasangan yang ingin melakukan perkawinan hendaknya mencatatkan

perkawinan untuk mewujudkan ketertiban perkawinan dalam masyarakat dan

melindungi hak-hak suami,istri dan anak.

Page 72: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

60

DAFTAR PUSTAKA

Arto, Mukti. 1996. Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan

Agama.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Ayuhan. 2011. Legalisasi Hukum Pernikahan Siri dengan Itsbat Nikah di Pengadilan

Agama Jakarta Pusat. Jakarta.

Bafadal, Fadhal. 2006. Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Pustaka Agung Harapan.

Badruzzaman, maman. 2013. Efektivitas Itsbat Nikah Masal dalam Meminimalisir

Terjadinnya Pernikahan Tanpa Akta Nikah (Studi Kasus di KUA Kecamatan

Karang Gampel Kecamatan Indramayu Tahun 2008-2012).Yogyakarta.

Bazhir, Ahmad Azhar. 1996. Hukum Perkawinan Islam. Yogakarta: Pustaka Pelajar

Omset.

Djubaidah, Neng. 2010. Pencatatan Perkawinan & Perkawinan tidak dicatat Menurut

Hukum Tertulis di Indonesia dan Hukum Islam. Jakarta: Sinar Grafika.

Ghazali, Imam. 2004. Rumahku Surgaku Panduan Perkawinan dalam Ihya. Yogyakarta:

Mitra Pustaka.

Joni, Muhammad. 1999. Aspek Hukum Perlindungan Anak dalam Perspektif Konvensi

Hak-Hak Anak. Bandung:Citra Aditya Bhakti.

Juhari, Imam. 2003. Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Keluarga Poligami.

Jakarta:Pustaka Bansa Press.

Nasution, Choiruddin.2004. Hukum Perkawinan I. Yogyakarta: Akademia Tazzafa.

Nurudin, Amiur. 2006. Hukum Perdata di Indonesia. Jakarta:Kencana.

Meleong, Lexy. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja RosdaKarya.

Muhammad Azzam, Abdul Aziz. 2009. Fiqih Munakahat Khitbah, Nikah dan Talak.

Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Manan, Abdul. 2006. Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia. Jakarta:

Prenada Media Group.

Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta: Reneka Cipta.

Page 73: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

61

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sudarsono. 2005. Hukum Perkawinan Nasional. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Syarifuddin, Amir. 2003. Garis-Garis Besar Fiqh. Jakarta:Prenada Media

Saleh, Hasan.2008. Kajian Fiqh Nabawi & Fiqh Kontemporer. Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

Summa, Muhammad Amin. 2004. Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Shihab, Quraish. 2004. Tafsir Al-Misbah Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur’an.

Jakarta: Lentera Hati.

Syafrianto, Dian. 2013. Pelaksanaan Itsbat Nikah di Pengadilan Agama Semarang

Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Semarang.

http://www.pa-salatiga.go.id/index.php/news/struktur-dan-organisasi.html, diakses 29

September 2015

http://www.pa-salatiga.go.id/index.php/news/visi-a-misi.html, diakses 29 September 2015

http://www.pa-salatiga.go.id/index.php/news/tupoksi.html, diakses 29 September 2015

http://www.pa-salatiga.go.id/index.php/news/yurisdiksi.html, diakses 29 September 2015

Page 74: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

62

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 75: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

63

Page 76: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

64

Page 77: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

65

Page 78: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

66

Page 79: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

67

Page 80: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

68

Page 81: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

69

Page 82: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

70

Page 83: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

71

Page 84: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

72

Page 85: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

73

Page 86: DAMPAK PENOLAKAN ITSBAT NIKAH TERHADAP HAK ANAK (STUDI PUTUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/825/1/Lilik... · 2016. 6. 6. · Putusan Pengadilan Agama Salatiga Nomor

74