25
Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di Desa Bukit Harapan Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga Tahun 2015 NASKAH PUBLIKASI JUFRI NIM. 120565201114 JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN)

Di Desa Bukit Harapan Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga

Tahun 2015

NASKAH PUBLIKASI

JUFRI

NIM. 120565201114

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN)

Di Desa Bukit Harapan Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga

Tahun 2015

JUFRI

Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP UMRAH

ABSTRAK

Pemerintah saat ini banyak menggulirkan kebijakan untuk membantu

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup di rumah tangga. Akan tetapi banyak

kebijakan yang telah dilaksanakan belum bisa memberikan hasil serta dampak yang

maksimal kepada masyarakat, khususnya di desa bukit harapan kabupaten lingga.

Jika dilihat masih banyak masyarakat yang kehidupan sosialnya tidak berubah setelah

menerima beras bersubsidi dari pemerintah.

Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui bagaimana hasil dan

dampak kebijakan Raskin yang disalurkan kepada masyarakat di Desa Bukit Harapan

kecamatan lingga utara kabupaten lingga tahun 2015. Dalam penelitian ini informan

terdiri dari 10 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriftif kulitatif.

Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa kebijakan Raskin pada tahun 2015

kurang baik dalam pelaksanaannya kepada masyarakat penerima manfaat. Hal ini

berdasarkan hasil penelitian dengan indikator sebagai berikut: Di desa bukit harapan

memang kebijakan raskin sudah berjalan. Kebijakan raskin ini, disalurkan per

triwulan kepada masyarakat di Desa Bukit Harapan, sehingga tujuan Raskin tidak

terealisasi dengan maksimal yang mengabitkan kurang memberi manfaat kepada

masyarakat. Data yang ada di desa dengan data penerima raskin oleh BPS berbeda,

sehingga raskin dibagikan secara merata kepada masyarakat dengan kesepakatan

melalui musyawarah desa. Kualitas beras raskin di Desa Bukit Harapan layak untuk

dikonsumsi masyarakat.

Kata Kunci: Dampak, Kebijakan, Raskin

Page 3: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

ABSTRACT

The government currently has a lot of policies to help the community in

meeting the needs of living in the household. However, many policies that have been

implemented have not been able to give maximum results and impact to the

community, especially in the hill village hope of the phallus district. If seen there are

still many people whose social life does not change after receiving subsidized rice

from the government.

The purpose of this research is basically to find out how the results and

impact of Raskin policies are distributed to the community in Bukit Harapan Village,

north linga district of lingga district in 2015. In this study, the informant consisted of

10 people. Data analysis technique used in this research is descriptive skin.

The conclusion in this research is that Raskin policy in 2015 is not good in its

implementation to the beneficiary community. This is based on the results of research

with the following indicators: In the village of hill hope is the policy of raskin already

running. This Raskin policy is distributed quarterly to the community in Bukit

Harapan Village, so that Raskin's objectives are not realized with maximum disposal

which gives less benefit to the community. The data in the village with data of Raskin

recipients by BPS are different, so that raskin is distributed equitably to the

community by agreement through village meetings. The quality of raskin rice in Desa

Bukit Harapan is suitable for public consumption.

Keywords: Impact, Policy, Raskin

Page 4: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN)

Di Desa Bukit Harapan Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga

Tahun 2015

A. Latar Belakang

Kemiskinan diartikan sebagai kondisi dimana seseorang atau sekelompok

orang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan

mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Hak-hak dasar antara lain

terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air

bersih, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari

perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, dan hak untuk berpartisipasi dalam

kehidupan sosial politik. Data kemiskinan yang dapat menjadi instrument tangguh

bagi pengambil kebijakan dalam memfokuskan perhatian pada kondisi hidup orang

miskin dan juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap

kemiskinan, membandingkan kemiskinan antar waktu dan daerah, serta menentukan

target penduduk miskin dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi mereka.

Pemerintah saat ini memiliki berbagai program penanggulangan

kemiskinan yang terintegrasi mulai dari program penangulangan kemiskinan berbasis

bantuan sosial, program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan

masyarakat serta program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan

usaha kecil yang dijalankan oleh berbagai elemen pemerintah baik pusat maupun

daerah. Meningkatkan efektifitas upaya penanggulangan kemiskinan, presiden telah

mengeluarkan perpres No. 15 Tahun 2010 tentang percepatan penanggulangan

Page 5: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

kemiskinan, yang bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan 8%

sampai 10% pada akhir 2014, terdapat empat strategi dasar yang telah ditetapkan

dalam melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan, yaitu :

1. Menyempurnakan program perlindungan sosial

2. Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar

3. Pemberdayaan masyarakat, dan

4. Pembangunan yang inklusif

program Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah (Program

Raskin) adalah Program Nasional lintas sektoral baik horizontal maupun vertikal,

untuk membantu mencukupi kebutuhan pangan beras masyarakat yang berpendapatan

rendah. Secara horizontal semua Kementerian/Lembaga (K/L) yang terkait

memberikan kontribusi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Pemerintah Pusat

berperan dalam membuat kebijakan program, sedangkan pelaksanaannya sangat

tergantung kepada Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, peran Pemerintah Daerah

sangat penting dalam peningkatan efektifitas Program Raskin.

Tujuan Program Raskin adalah mengurangi beban pengeluaran Rumah

Tangga Sasaran melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras. Sedangkan

manfaat Program Raskin adalah sebagai berikut: 1) Peningkatan ketahanan pangan di

tingkat rumah tangga sasaran, sekaligus mekanisme perlindungan sosial dan

penanggulangan kemiskinan. 2) Peningkatan akses pangan baik secara fisik (beras

tersedia di TD), maupun ekonomi (harga jual yang terjangkau) kepada RTS.

Page 6: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

3)Sebagai pasar bagi hasil usaha tani padi. 4)Stabilisasi harga beras di pasaran.

5)Pengendalian inflasi melalui intervensi Pemerintah dengan menetapkan harga beras

bersubsidi sebesar Rp.1.600,-/ kg, dan menjaga stok pangan nasional. 6) Membantu

pertumbuhan ekonomi daerah.

Sasaran dari program raskin Sasaran Program Raskin Tahun 2015 adalah

berkurangnya beban pengeluaran 15.530.897 RTS dalam mencukupi kebutuhan

pangan beras melalui penyaluran beras bersubsidi dengan alokasi sebanyak 15 kg/

RTS/bulan dan terbukanya akses pangan keluarga miskin dengan bahan pangan

pokok yaitu beras pada tingkat harga bersubsidi di tempat dan jumlah yang

ditentukan, sehingga dapat membantu meningkatan kesejahteraan dan ketahanan

pangan di tingkat rumah tangga. Namun, sebagaimana layaknya sebuah kebijakan

pemerintah terdahulu, Program beras untuk keluarga miskin (raskin) masih belum

maksimal untuk mengurangi beban konsumsi di tingkat rumah tangga sasaran (RTS).

Berdasarakan keputusan menteri koordinator No. 54 tahun 2015 tentang

kesejahteran masyarakat yaitu mengenai pedoman umum raskin, masing-masing

keluarga miskin akan menerima beras sebesar 15/kg/RTS/bulan atau setara dengan

180 kg/RTS/tahun dengan harga tebus Rp.1.600,00/kg. Namun, dalam prakteknya

program raskin ini masih belum sesuai harapan, karena masih banyak beras raskin

yang dibagikan secara merata atau dibagikan kepada masyarakat yang dianggap tidak

layak menerimanya.

Banyak program yang digulirkan dengan melaui berbagai macam bentuk,

namun dalam pelaksanaannya program pemerintah tersebut banyak yang tidak tepat

Page 7: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

sasaran sehingga masih tidak mengurangi kemiskinan khususnya di desa Bukit

harapan kabupaten lingga. Jika dilihat masih banyak masyarakat kabupaten lingga

yang dibawah garis kemiskinan, yang tidak hanya hidup dengan serba kekurangan

tetapi juga tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan di rumah tangga.

Tabel 1.1

Jumlah Rumah Tangga Penerima Manfaat Raskin Kabupaten Lingga

No Nama Kecamatan Jumlah

1 Kecamatan Lingga 683 KK

2 Kecamatan Lingga Utara 824 KK

3 Kecamatan Lingga Timur 439 KK

4 Kecamatan Singkep 406 KK

5 Kecamatan Singkep Barat 397 KK

6 Kecamatan Singkep Selatan 47 KK

7 Kecamatan Singkep Pesisir 126 KK

8 Kecamatan Senayang 1.556 KK

9 Kecamatan Selayar 326 KK

TOTAL 4.804 KK

Sumber: Data BPMPD

Fenomena yang terjadi di Desa Bukit Harapan adalah data RTS-PM raskin

yang terdaftar di BPMPD sebanyak 99 kk, namun pendistribusian raskin ke

masyarakat selalu ada kendala atau tidak tepat waktunya beras bersubsidi masuk ke

desa bukit harapan. Beras bersubsidi untuk keluarga miskin masuk ke desa bukit

harapan dalam kurun waktu 2 kali dalam setahun, 3 kali dalam setahun, 4 kali dalam

setahun, bahkan pernah 2 kali dalam setahun per triwulan.

Pemerintahan Desa Bukit Harapan membagikan raskin secara merata kepada

masyarakat sehingga menyebabkan beras yang diterima oleh RTS-PM tidak sesuai

dengan apa yang telah ditentukan oleh menteri koordinator bidang kesejahteraan

Page 8: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

rakyat, masyarakat seringkali menerima raskin 12 kg, 14 kg, 15 kg, bahkan sampai

20kg per RTS-PM (sumber: kantor desa bukit harapan 2015).

B. Perumusan Masalah

Kebijakan dan program raskin di kabupaten lingga khususnya di desa ukit

harapan belum menunjukan penurunan angka kemiskinan yang signifikan dan terus

saja tidak tepat sasaran, sehingga masyarakat yang terdaftar sebagai RTS-PM kurang

maksimal dalam menerima dan memanfaatkan kebijakan pemerintah berupa beras

bersubsidi untuk keluarga miskin. Disamping itu, kebijakan pemerintah yang

bertujuan untuk mengurangi beban di tingkat rumah tangga dan sebagai ketahan

pangan belum maksimal dalam pengemplementasiaanya sehingga kurang maksimal

manfaat yang akan diterima oleh RTS-PM raskin di desa bukit harapan. Maka dalam

hal ini penulis menarik perumusan masalah yaitu: “Bagaimanakah Dampak

Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di Desa Bukit Harapan

Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga Tahun 2015?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengkaji bagaimana hasil dari kebijakan program raskin di

desa bukit harapan kecamatan lingga utara kabupaten lingga

b. Untuk mengkaji bagaimana dampak program raskin di desa bukit

harapan kecamatan lingga utara kabupaten lingga

Page 9: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah :

a. Secara Akademik

Bahwa penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti yang ingin

mengkaji permasalahan yang sama secara lebih mendalam.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk

menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang telah ditemukan

peneliti dalam menyempurnakan program RTS-PM raskin yang akan

datang bagi pihak praktisi.

D. Konsep Teori

1. Kebijakan Publik

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang harus dijadikan

pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap usaha dan kegiatan dari aparatur

pemerintah/pegawai. Kebijakan dengan demikian mencangkup keseluruhan petunjuk

organisasi. Dengan kata lain kebijakan adalah hasil manajemen keputusan puncak

yang dibuat dengan hati-hati yang intinya berupa tujuan-tujuan, prinsip-prinsip dan

aturan-aturan yang mengarahkan organisasi melangkah kemasa depan. Secara ringkas

ditegaskan bahwa hakikat kebijakan sebagai petunjuk dalam organisasi. Suatu

kebijakan yang telah diterima dan disahkan tidaklah aka nada artinya apabila tidak

dilaksanakan. Menutrut Merilee S. Grindle (Nugroho, 2004:174) isi dari kebijakan

mencangkup :

Page 10: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

1. kepentingan yang terpengaruhi oleh kebijakan,

2. jenis manfaat yang akan dihasilkan

3. derajat perubahan yang diinginkan,

4. kedudukan pembuat kebijakan,

Kebijakan adalah terdiri dari penyataan tentang sasaran dan satu atau lebih

pedoman yang luas untuk mencapai sasaran tersebut sehingga dapat dicapai yang

dilaksanakan bersama dan memberikan kerangka kerja bagi pelaksanaan program.

Klien dan Murphy (Syafarudin 2008:76) mengatakan kebijakan berarti seperangkat

tujuan-tujuan, prinsip-prinsip serta peraturan-peraturan yang membimbing sesuatu

organisasi, kebijakan dengan demikian mencangkup keseluruhan petunjuk organisasi.

Friedich (Agustino:2006:7) kebijakan adalah serangkaian tindakan atau

kegiatan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah, dalam suatu

lingkungan tertentu dimana terdapat hambatan-hambatan atau kesulitan-kesulitan dan

kemungkinan-kemungkinan dimana kebijakan itu diusulkan agar berguna dalam

mengatasinya untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Jenis-jenis kebijakan publik

sebagai berikut :

1. Kebijakan subtantif dan procedural. Kebijakan subtantif merupakan suatu

kebiajakn dilihat dari substansi masalah yang dihadapi oleh pemerintah.

2. Kebijakan distributive, Redistributif, dan Regulator. Kebijakan distributive

yaitu suatu kebijakan yang mengatur tentang pemberian

pelayanan/keuntungan kepada individu-individu, kelompok-kelompok, atau

perusahaan-perusahan.

Page 11: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

Kebijakan secara umum menurut (Abidinn, 2004:31-33) dapat dibedakan

dalam tiga tingkatan:

1. Kebijakan umum merupakan kebijakan yang menjadi pedman atau petunujuk

pelaksanaan baik yang bersifat psitif ataupun yang bersipat negatif yang

meliputi keseluruhan wilayah atau instansi yang bersangkutan;

2. Kebijakan pelaksanaan adalah kebijakan yang menjelaskan kebijkan umum.

Untuk tingkat pusat peraturan pemerintah tentang pelaksanaan suatu undang-

undang;

3. Kebijakan teknis yaitu suatu kebijakan operasional yang berada dibawah

kebijakan pelaksanaan.

Beradasarkan berbagai difiisi para ahli kebijakan publik adalah kebijakan-

kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sebagai pembuat kebijakan untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu di masyarakat dimana dalam penyusunannya melalui berbagai

tahapan. Kebijakan publik secara garis besar mencangkup tahapan-tahapan

perumusan masalah kebijakan, implementasi kebijakan dan evaluasi kebijakan.

Tahapan-tahapan kebujakan publik menurut (William Dunn, 2003:24) adalah sebagai

berikut:

1. Tahapan penyusunan Agenda

2. Tahap Formulasi Kebiajakan

3. Tahap Adopsi Kebijakan

4. Tahapan Implementasi Kebijakan

5. Tahapan Evaluasi Kebijakan

2. Evaluasi Kebijakan

Subarsono (2006:119-122) dalam bukunya yang berjudul “Analisis Kebijakan

Publik”, mendefinisikan evaluasi sebagai kegiatan untuk menilai tingkat kinerja suatu

Page 12: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

kebijakan. Untuk mengetahui outcome dan dampak dari suatu kebijakan diperlukan

waktu minimal 5 tahun sejak diimplementasikannya kebijakan tersebut. Dari definisi

yang telah dikemukakan tersebut, terdapat beberapa tujuan dari evaluasi kebijakan

sebagai berikut:

a. Menentukan tingkat kinerja suatu kebijakan untuk mengetahui derajat

pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan.

b. Mengukur tingkat efisiensi suatu kebijakan untuk mengetahui berapa biaya dan

manfaat dari suatu kebijakan.

c. Mengukur tingkat keluaran (outcome) suatu kebijakan untuk mengetahui

berapa besar dan kualitas pengeluaran atau output dari suatu kebijakan.

d. Mengukur dampak (impact) suatu kebijakan.

e. Mengetahui apabila ada penyimpangan yang terjadi dengan membandingkan

antara tujuan dan sasaran dengan pencapaian target.

f. Sebagai bahan masukan (input) untuk proses kebijakan yang akan datang agar

dihasilkan kebijakan yang lebih baik.

Dye dalam Winarno (2007: 232-235) juga mengungkapkan pada dasarnya

dampak dari suatu kebijakan publik mempunyai beberapa dimensi, dan kesemuanya

harus diperhitungkan dalam membicarakan evaluasi. Abidin (2002:186) menyatakan

bahwa: “Evaluasi atau pelaksanan kebijakan terkait dengan identifikasi permasalahan

dan tujuan serta formulasi kebijakan sebagai langkah awal dan monitoring serta

evaluasi sebagai langkah akhir”. Repley dan Franklin (dalam Winarno, 2012:145)

berpendapat bahwa Evaluasi adalah apa yang terjadi setelah undang-undang

ditetapkan yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan dan benefit.

Sementara itu, Grindle (dalam Winarno, 2012;145) juga memberikan pandangannya

Page 13: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

tentang Evaluasi dengan mengatakan bahwa secara umum, tugas evaluasi adalah

membentuk suatu kaitan yang memudahkan tujuan-tujuan kebijakan bisa

direalisasikan sebagai dampak dari suatu kegiatan pemerintah.

Evaluasi kebijakan publik mencangkup tiga lingkup makna menurut (Riant

Nugroho, 2011:679-687), yaitu evaluasi formulasi kebijakan publik, evaluasi

implementasi kebijakan publik, dan evaluasi kinerja kebijakan publik sebagai berikut:

1. Evaluasi Formulasi Kebijakan

2. Evaluasi Implementasi Kebijakan Publik

3. Dampak Kebijakan

Dampak kebijakan adalah keseluruhan efek yang ditimbulkan oleh suatu

kebijakan dalam kondisi kehidupan nyata. Menurut Anderson dalam

(Agustino,2006:190) semua bentuk manfaat dan biaya kebijakan baik yang lansung

maupun yang akan datang harus diukur dalam bentuk simbolis atau efek nyata.

Output kebijakan adalah berbagai hal yang dilakukan pemerintah. Kegiatan ini diukur

dengan standar tertentu. Angka yang terlihat hanya memberikan sedikit informasi

mengenai outcome atau dampak kebijakan publik, karena untuk menentukan outcome

kebijakan publik perlu diperhatikan perubahan yang terjadi dalam lingkungan atau

sistem politik yang disebabkan oleh aksi politik.

Ketika berbicara tentang outcome dalam evaluasi kebijakan, maka sedikitnya

mengharuskan kita untuk mengetahui apa yang ingin kita selesaikan dengan

kebijakan yang dikeluarkan, bagaimana usaha kita untuk melaksanakannya, dan bila

ada, apa yang kita kerjakan terhadap hasil yang dicapai (dampak atau hasil dan

Page 14: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

hubungannya dengan kebijakan itu). Dampak kebijakan memiliki beberapa dimensi

menurut Agustino (2006:191):

1. Pengaruhnya pada persoalan masyarakat yang berhubungan dengan

melibatkan masyarakat. Pertama-tama harus di definisikan siapa yang akan

terkena pengaruh kebijakan. Lebih lanjut lagi harus dicatat pula bahwa

kebijakan dapat memiliki akibat yang diharapkan atau yang tidak diharapkan.

2. Kebijakan dapat memiliki dampak pada situasi dan kelompok lain, atau dapat

disebut juga dengan eksternalitas atau spillover effect.

3. Kebijakan dapat memiliki pengaruh dimasa mendatang seperti pengaruhnya

pada kondisi pada saat ini.

4. Kebijakan dapat memiliki dampak yang tidak lansung yang merupakan

pengalaman dari suatu komunitas atau beberapa pengalaman dari suatu

komunitas atau beberapa anggota diantaranya, seperti biaya sering tidak

dipertimbangkan dalam pembuatan evaluasi kebijakan setidaknya sebagian

ada yang menentang perhitungannya.

Studi kebijakan publik mencangkup menggambarkan upaya kenijakan publik,

penilaian mengenai dampak dari kekuatan-kekuatan yang berasal dari lingkungan

terhadap isi kebijakan publik, analisis mengenai akibat berbagai pernyataan

kelembagaan dan proses-proses politik terhadap kebijakan publik; penelitian

mendalam mengenai akibat-akibat dari berbagai kebijakan politik pada masyarakat,

baik berupa dampak kebijakan pada masyarakat, baik berupa dampak yang

diharapkan (direncanakan) maupun dampak yang tidak diharapkan. Ada tiga dampak

kebijakan menurut (James Anderson dalam M. Irfan Islamy, 2009:115-116):

Page 15: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

1. Hasil Kebijakan

Hasil kebijakan adalah apa-apa yang telah dihasilkan dengan adanya proses

perumusan kebijakan pemerintah. Hasil yang ingin dicapai dari kebijakan mengenai

informasi yan diformulasikan dalam angka pemecahan masalah yang terkait dengan

kebijakan. Hasil kebijakan bisa dilihat dari lima indikatornya, yaitu:

a. Tersalurnya raskin yaitu raskin yang datang dari pemerintah pusat akan

diserahkan kepada perum BULOG yang berperan dalam pengadaan dan

penyaluran raskin sampai titik distribusi (TD) diseluruh Indonesia. Selain itu,

pemerintah daerah berperan dalam pelaksanaan penyaluran raskin dari TD

sampai kepada RTS-PM Raskin;

b. Raskin tepat sasaran untuk penerima manfaat yaitu raskin yang disalurkan

dari pemerintah daerah untuk masyarakat penerima manfaat raskin bisa tepat

sasaran sesuai dengan peraturan pemerintah No. 68 Tahun 2002 tentang

ketahanan pangan;

c. Tepat waktu dalam pembagian raskin yaitu dalam pelaksanaan program raskin

selama enam belas tahun, pemerintah telah mengambil berbagai kabijakan

untuk melakukan peningkatan dan penyesuaian terhadap kondisi yang

berkembang misalnya penyesuaian terhadap ketetapan waktu dalam

pembagian raskin;

d. Kesesuaian harga raskin yaitu dalam pelaksanaan program raskin pemerintah

juga melakukan penyesuaian terhadap harga raskin yang ditetapkan untuk

masyarakat penerima manfaat;

Page 16: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

e. Kualitas beras penerima manfaat yaitu dalam pelaksanaan program raskin ini

juga pemerintah menyediakan kualitas beras yang layak konsumsi untuk

diberikan kepada masyarakat penerima manfaat.

2. Dampak Kebijakan Yang Diharapkan

Dampak kebijakan adalah akibat-akibat yang ditimbulkan dengan di

laksanakannya kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan. Dampak kebijakan yang

diharapkan dapat dilihat dari dua indikatornya, yaitu:

a. Mengurangi beban pengeluaran rumah tangga sasaran yaitu program raskin

yang diadakan oleh pemerintah pusat bertujuan untuk membantu mencukupi

kebutuhan beras masyarakat berpendapatan rendah;

b. Meningkatnya kesejahteraan dikalangan masyarakat penerima manfaat yaitu

program raskin tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

dikalangan penerima manfaat agar menjadi lebih baik dikehidupan

Ekonominya.

3. Dampak Kebijakan Yang Tidak Diharapakan

Dampak kebjakan ini adalah adanya akibat-akibat yang kurang baik dari

kebijakan yang telah ditetapkan. Dampak kebijakan yang tidak diharapkan dapat

dilihat dari dua indikatornya, yaitu:

a. Mengurangi prakarsa masyarakat untuk menjadi lebih maju yaitu dapat juga

dilihat dampak yang tidak diharapkan dari program raskin ini bisa mengurangi

pemikiran masyarakat untuk menjadi lebih mandiri dari kehidupan sosialnya,

Page 17: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

masyarakat hanya bisa bergantung dari bantuan yang diberikan oleh

pemerintah;

b. Tidak adanya perubahan pola hidup pada masyarakat penerima manfaat yanitu

dampak yang tidak diharapkan dari program raskin ini juga bisa dilihat dari

tidak adanya perubahan pola hidup masyarakat penerima manfaat dari segi

kehidupan ekonominya.

E. HASIL PENELITIAN

1. Hasil Kebijakan

Berdasarkan hasil penelitian dengan wawancara yang telah diperoleh penulis

bahwasanya pendatan masyarakat miskin atau penerima manfaat di Desa Bukit

Harapan diserahkan oleh pihak Desa kepada ketua RT setempat untuk mendata

warganya yang miskin kemudian data tersebut diserahkan kepada Desa untuk

mengkakulasikan berapa kilo beras yang akan di distribusikan ke RT masing-masing

di desa bukit harapan. Beras bersubsidi masuk ke Desa Bukit Harapan melalui jalur

laut dengan menggunakan transfortasi laut, sebelum beras didistribusikan ke desa

petugas pelaksanaan desa menjemput beras tersebut di Kecamatan kemudian beras

dibongkar di plabuhan Dusun I untuk di distribusikan kerumah ketua RT dengan

menggunankan transfortasi darat, kemudian untuk bagaimana teknis pembagiannya

desa menyerahkan kepada ketua RT setempat yang sudah tau persis bgaimana

keadaan masyarakatnya.

Penyaluran Raskin di Desa Bukit Harapan menimbulkan dampak positif bagi

Masyarakat Penerima Manfaat Raskin, hal ini dikarenakan RTS-PM Raskin tidak

Page 18: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

menggunakan biaya transfortasi dalam pengambilan beras di titik bagi dengan

kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Desa bahwasanya lokasi pembagian Raskin

ditempatkan di kediaman masing-masing RT setempat. penyaluran Raskin juga tidak

dikenakan biaaya Transformasi dari kecamatan sehingga sampai beras masuk ke

Desa, dengan demikian tidak ada terjadinya beban biaya dalam penyaluran Raskin di

Desa Bukit Harapan tahun 2015.

Pembaharuan data perlu dilakukan oleh Pemerintah Desa sesuai dengan

Peraturan Bupati Lingga No.9 Tahun 2015 tercantum dalam pasal 1 point 8 yang

bermaksud; Pembaharuan data atau perubahan daftar penerima manfaat adalah

kegiatan validasi Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat yang didasarkan pada

Basis Data Terpadu oleh musyawarah desa/kelurahan untuk menghasilkan rumah

tangga sasaran penerima manfaat Raskin yang tepat dan dituangkan dalam daftar

penerima manfaat. Selanjutnya point 10 bermaksud; Muysyawarah

Desa/Musyawarah Kelurahan yang selnjutnya disingkat dengan MUDES/MUSKEL

adalah forum pertemuan musayawarah desa /Kelurahan yang melibatkan Aparat

Desa/Kelurahan, Kelompok masyarakat Desa/Kelurahan, tenaga kesejahteraan sosial

Kecamatan dan perwakilan RTS-PM Raskin dari setiap satuan lingkungan setempat

setingkat Dusun/RW untuk memuktahirkan daftar RTS-PM.

Raskin tepat sasaran untuk masyarakat penerima manfaat di Desa Bukit

Harapan menimbulkan dampak yang kurang baik bagi suatu kebijakan yang dibuat

oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Desa Bukit Harapan serta Rumah

Tangga Sasaran Penemrima Manfaat Raskin, dengan dibagikannya Raskin secara

Page 19: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

merata tentunya menimbulkan perspektif yang kurang baik, yaitu tidak adanya

pengurangan angka kemiskinan di Kabupaten Lingga khususnya di Desa Bukit

Harapan.

Beras untuk keluarga miskin (Raskin) yang masuk ke Desa Bukit Harapan

khususnya dengan waktu tiga bulan sekali atau kerap disebut per triwulan. Tentunya

berdasarkan hasil penelitian dilapangan kabupaten lingga yang memiliki Sembilan

kecamatan tidak semuanya beras berasal dari BULOG Dabo Singkep Kabupaten

Lingga. Beras bersubsidi yang diterima oleh Kecamatan Lingga Utara khususnya

Desa Bukit Harapan berasal dari BULOG Tanjungpinang dengan menggunakan

transfortasi laut untuk disalurkan ke masing-masing Desa yang berada di Kecamatan

Lingga Utara tersebut.

Peraturan Bupati Lingga No. 9 Tahun 2015 tentang pelaksanaan teknis raskin

disebutkan dalam pasal 38 poin 6 pada prinsipnya penyaluran raskin dilakukan setiap

bulan. Jika terdapat kebijakan daerah dan atau kendala antara lain musim panen,

kondisi geografis, iklim/cuaca dan hambatan transfortasi sehingga penyaluran raskin

tidak mungkin dilakukan secara rutin setiap bulan disuatu wilayah, maka penyaluran

raskin dapat diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis raskin oleh pemerintah

kabupaten setempat. tim koordinasi raskin kabupaten telah mengambil suatu

kebijakan dalam penyaluran raskin yang mana tidak mungkin secara rutin akan

dilakukan secara priodik setiap triwulan sesuai dengan tingkat kebutuhan serta

ketersediaan anggaran.

Page 20: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

Penentuan Harga Tebus Raskin (HTR) di Kabupaten Lingga Khususnya di

desa Bukit Harapan telah diatur dalam Keputusan Bupati Lingga Nomor:

74/KPTS/II/2015 tentang Penetapan Pagu Raskin dan Titik Distribusi di Lingkungan

Kecamatan se-Kabupaten Lingga Tahun 2015 yang bermaksud; penetapatn pagu

Raskin adalah 4.804 RTS-PM Raskin atau 72.060 kg/bulan dan atau setara dengan

864.720 kg/tahun yang dialokasikan dari bulan januari sampai bulan desember untuk

RTS-PM Raskin dalam mencukupi kebutuhan pangan beras melalui penyaluran beras

bersubsidi dengan alokasi sebanyak 15 kg/bulan dan atau setara dengan 180 kg/tahun

dengan harga tebus Raskin sebesar Rp. 1.600/kg netto di titik distribusi.

2. Dampak Kebijakan

Berdasarkan hasil dilapangan bahwasanya dengan adanya program beras

untuk keluarga miskin (Raskin) itu sangat memberikan manfaat kepada masyarakat

dan sangat membantu untuk mengurangi beban dalam memenuhi kebutuhan pangan

rumah tangga sasaran. Hasil wawancara menunjukan masyarakat rumah tangga

sasaran dengan selisih harga beras yang dijual dipasaran dengan harga beras

bersubsidi dapat digunakan untuk keperluan lain selain beras dalam memenuhi

kebutuhan hidup sehari hari.

Tentunya banyak manfaat yang bisa digunakan dari sisa uang yang

seharusnya habis untuk membeli beras di warung sembako, sesuai dengan tujuan

raskin untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga sasaran (RTS) penerima

manfaat melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan. kemudian manfaat raskin

berdasarkan peraturan bupati No. 9 Tahun 2015 tentang pelaksanaan teknis raskin

Page 21: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

adalah peningkatan ketahanan pangan di rumah tangga sasaran sekaligus sebagai

mekanisme perlindungan sosial dan penaggulangan kemiskinan.

Program bersumsidi untuk keluarga miskin yang disalurkan pemerintah belum

memberikan perubahan sosial kepada Rumah Tangga Sasaran Penerima Mnafaat

Raskin di Desa Bukit Harapan. Hal itu dekarenakan beras yang yang masuk di Desa

Bukit Harapan tidak seperti apa yang diharapkan pemerintah yang tertuang dalam

pedum raskin 2015 bahwa masyarakat penerima manfaat menerima beras sebulan

sekali sebanyak 15 kg/bulan dengan harga tebus sebesar Rp. 1.600.

Di desa bukit harapan raskin yang masuk per triwulan atau tiga bulan sekali

membuat kebijakan dari pemerintah terhadap beras raskin ini memberikan perubahan

pola hidup baik itu di tingkat sosial maupun ekonomi di desa bukit harapan.

Masyarakat yang merasakan perubahan ekonomi setelah mendapatkan beras

bersubsidi dari pemerintah, masyarakat tetap bekerja seperti biasanya. Masyarakat di

Desa Bukit Harapan khusunya rumah tangga penerima manfaat dengan kehadiran

Raskin membantu mengurangi beban konsumsi pangan ditingkat rumah tangga tapi

belum membantu untuk merubah perekonomian dan pola hidup masyarakat di Desa

Bukit Harapan.

E. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat penulis mengambil kesimpulan program

beras untuk keluarga miskin di Desa bukit Harapan Kecamatan Lingga Utara

Kabupaten Lingga Tahun 2015 belum memberikan akibat, imbas dan juga pengaruh

Page 22: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

yang maksimal kepada Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Raskin.

Kurang maksimalnya Dampak yang dirasakan oleh RTS-PM Raskin disebabkan

beras bersubsidi di Kabupaten Lingga khususnya di Desa Bukit Harapan disalurkan

tiga bulan sekali/per triwulan, hal ini dikarenakan miniumnya anggaran yang dimiliki

oleh Kabupaten Lingga.

Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Raskin menerima kouta

beras bersubsidi sebanyak 17 kg/tiga bulan sehingga tujuan program Raskin untuk

mengurangi beban pangan keluarga miskin hanya dirasakan RTS-PM per tiga bulan

dengan harga beras yang terjangkau sebesar Rp. 1.600 /kg. dengan harga beras yang

lebih rendah dari harga beras dipasaran tersebut sehingga RTS-PM dapat

memanfaatkan sisa uang yang dimiliknya untuk membeli kebutuhan selain beras

seperti membeili perlengkapan untuk bercocok tanam bagi petani, membeli peralatan

untuk melaut bagi nelayan, digunakan untuk membeli minyak bagi penebang kayu,

dan menambah barang-barang usaha bagi wira usaha. Sehingga Dampak yang

dirasakan oleh RTS-PM tidak begitu maksimal dan tidak memberikan pengaruh

dalam kehidupannya sehari-hari.

B. Saran

Program beras untuk keluarga miskin (Raskin) di Desa Bukit Harapan

mengalami beberapa permasalahan dalam penyalurannya kepada RTS-PM sehingga

tujuan dari program Raskin belum tercapai dan belum memberikan Dampak yang

maksimal kepada Rumah Tangga Sasaran Penerima Mnafaat (RTS-PM). Berdasarkan

permasalahan tersebut penulis ingin memberikan saran-saran sebagai berikut:

Page 23: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

1. Kepada Pemerintah Kabupaten Lingga untuk lebih maksimal dalam

melaksanakan Program Raskin dengan Memberikan atau mengalokasikan

Anggaran yang maksimal sehingga Raskin dapat disalurkan setiap bulannya

kepada Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM). Dengan

demikian, tujuan dari Program Raskin dapat tercapai dan dapat memberikan

Dampak yang maksimal kepada Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat

(RTS-PM).

2. Kepada Pemerintah Desa Bukit Harapan diharapkan dapat memperbaharui

data penerima Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Raskin

dan tidak membagikan beras secara merata kepada masyarakat yang

mengkibatkan RTS-PM yang telah ditentukan oleh PPLS 2011 dapat

merasakan Dampak secara maksimal dengan keberadaan Program beras

bersubsidi dari pemerintah tersebut.

Page 24: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku:

Abidin, Zainal Said. 2004, Kebijakan Public Jakarta. Tim Penerbit Yayasan Pancur

Siwah

Abidin, Said Zainal. 2002, Kebijakan Publik. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah

Agustino, Leo. 2006, Dasar-Dasar Kebijakan Publik Bandung. Cv Alfabeta

Agustino, Leo. 2012, Dasar-Dasar Kebijakan Public Bandung. Alfabeta.

Arikunto, Suharsini. 2002, Prsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Pt.

Rineka Cipta.

Dunn, William. 2003, Pengantar Analisis Kebijakan Public. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Irfan Islamy, Muhamad. 2009, Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara.

Jakarta: Bumi Aksara.

Kutanegara, Pade M, dkk. 2007. Sumber Daya Manusia: Tantangan Masa Depan.

Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Nugroho, Riant. 2011, Public Policy: Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan Dan

Managejemen Kebijakan. Jakarta: Pt. Gramedia.

Silalahi, Ulber. 2010, Metode Penelitian Sosial. Bandung: Pt. Refika Aditama.

Subarsono, Ag. 2006. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori, Dan Aplikasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suharto, Edi. 2007. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan.

Suyanto, Bagong. 2011, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternative Pendekatan

Edisi Revisi. Jakarta: Kencana.

Syafrudin. 2008, Kebijakan Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.

Winarno, Budi. 2007, Kebijakan Publik: Teori Dan Proses. Yogyakarta: Med.

Winarno, Budi. 2012, Kebijakan Public: Teori, Proses, Dan Studi Kasus (Edisi Dan

Revisi Terbaru). Jakarta: Pt. Buku Seru.

Page 25: Dampak Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN) Di ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a...Tujuan penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui

Perundang-Undangan:

Keputusan Menteri Koordinator No. 54 Tahun 2015 Tentang Kesejahteraan

Masyarakat Mengenai Pedum Raskin.

Peraturan Bupati Lingga No. 9 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Raskin.

Jurnal-Jurnal:

Ardiana Agus Astuti, 2015, “Evaluasi Kebijakan Program Raskin Di Kelurahan

Tanjungpinang Barat Kecamatan Tanjungpinang Barat Kota Tanjungpinang

Tahun 2015. Skripsi Sarjana Pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Ayu Wahyuni, 2014, “ Implementasi Kebijakan Raskin Di Desa Toapaya Selatan

Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan Tahun 2012. Skripsi Sarjana Pada

Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Mommy Harlika Wahjoe Pangestoeti & Ellya Noryadi, 2016, “Evaluasi Beras Miskin

Di Kelurahan Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang Tahun

2014. Naskah Publik Pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara Universitas

Maritim Raja Ali Haji.