Upload
dheo-ebhee-louve
View
251
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
1/72
1
DAMPAK SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN
PENAMBANGAN BATUBARA ILEGAL DI DESA TANJUNG
LALANG KECAMATAN TANJUNG AGUNG KABUPATEN
MUARA ENIM
OLEH :
RAHMAT DWI PURWANTO
07081002023
JURUSAN SOSIOLAGI
FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
2/72
2
MOTTO :
“ Jika Kita Mengalami Kegagalan Berjuanglah Lagi DanLagi Tanpa Ada Rasa Menyerah”
KATA MUTIARA :
“Kesuksesan Hanya Bisa Di Raih Dengan Kerja Keras
Dan Beruntun Kegagalan Karena Kehidupan Pintar
Bodoh, Kaya Miskin Itu Di Tentukan Oleh Diri Kita
Sendiri”
Ku persembahkan
a. Kedua orang tuaku (Bapak & Mama)
b.
Mbak & keponakanku (Dian & Ikbal)
c. My love (Tri Astini & Nasywa Azzahra)
d. Sahabat terbaik ku (Romi Hastomo & Deka
Saputra)
e. Teman-teman seangkatan SOS 08
f.
Almamaterku
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
3/72
3
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Dampak Sosial Ekonomi dan Lingkungan Penambangan
Batubara Ilegal di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten
Muara Enim” Studi pada penambangan batubara ilegal dengan mengangkat
bagaimana dampak sosial dan dampak ekonomi para penambang batubara ilegal diDesa Tanjung Lalang dengan mengamati secara langsung kegiatan penambangan
batubara ilegal di desa Tanjung Lalang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
besifat Deskriptif. Unit analisis penelitian ini adalah penambangan batubara ilegal,data dan sumber data diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil wawancara dan pengamatan secara langsung kegiatan penambangan
batubara di Desa Tanjung Lalang. Data sekunder didapat dari arsip kecamatan,
kepolisian (Polsek Tanjung Agung). Pemilhan lokasi di Desa Tanjung Lalangmerupakan desa yang memiliki penambang batubara terbesar. Hasil penelitian ini
menunjukkan dampak yang timbul akibat penambangan batubara ilegal antara lain
dampak sosial yaitu terjadinya konflik antara penambang batubara dan masyarakat
yang menolak adanya penambangan batubara dan perubahan mata pencarian,Sedangkan dampak ekonomi semakin meningkatnya pendapatan masayarakat
khususnya penambangan batubara dan meningkatkan status sosial, sedangkan
dampak lingkungan yaitu terjadinya kerusakan lingkungan.
Kata kunci : Dampak , Sosial, Ekonomi, Lingkungan
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
4/72
4
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap rasa syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Dampak Penambangan Batubara Ilegal Terhadap Sosial Ekonomi dan
Lingkungan diDesa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara
Enim. Shalawat bertangkaikan salam marilah senantiasa kita curahkan kepada
Rasulullah Muhammmad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan kita sebagai generasi
penerus yang selalu Istiqomah di jalan-Nya hingga akhir zaman.
Skripsi ini ditulis dan diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan studi S.1
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, hal ini dikarenakan keterbatasan
pengetahuan dalam hal kemampuan serta pengalaman yang penulis miliki, maka dari
pada itu saran dan kritik sangat diperlukan oleh penulis demi kesempurnaan karya
tulis dan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak melibatkan berbagai pihak yang
memberikan bantuan, bimbingan serta dukungan baik secara lisan maupun tulisan.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Badia Perizade, M.B.A selaku Rektor Universitas Sriwijaya.
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
5/72
5
2. Bapak Prof. Dr. Kgs Muhammad Sobri, M.Si selaku Dekan FISIP Universitas
Sriwijaya.
3. Bapak Dr. Dadang Hikmah Purnama, M.Hum selaku Ketua Jurusan Sosiologi.
4. Bapak Dr. Ridhah Taqwa sebagai dosen pembimbing pertama yang telah
memberikan bimbingan, pemikiran, saran, serta arahan dalam penyelesaian
skripsi ini.
5. Ibu Mery Yanti, S.Sos., MA. sebagai dosen pembimbing kedua yang telah
memberikan bimbingan, saran, serta arahan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak DR. Dadang Hikmah Purnama, M.Hum selaku pembimbing akademik
yang telah memberikan pengarahan serta bimbingan juga saran kepada penulis
selama menyelesaikan kuliah di FISIP Universitas Sriwijaya.
7. Bapak dan ibu dosen FISIP khususnya para dosen Jurusan Sosiologi, terima
kasih untuk ilmu pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis selama ini.
8. Seluruh staff beserta karyawan FISIP Universitas Sriwijaya, terima kasih
untuk bantuannya.
9. Kedua orang tuaku terima kasih atas doa, perhatian dan nasehat kepada ku
selama ini.
10. Buat informan penelitianku terimu kasih atas informasi yang tlah diberikan.
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
6/72
6
11. Buat Rekan Polsek Tanjung Agung terima kasih sudah banyak menolong
dalam penyelesaian tugasku terutama Ferdiansyah.
Indralaya, Juni 2015
RAHMAT DWI PURWANTO
07081002023
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
7/72
7
DAFTAR ISI
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iKATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
1.5 Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 7
1.5.1 Penelitian Yang Relevan ..................................................................... 7
1.6 Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 11
1.6.1 Pengertian Dampak Sosial ................................................................ 11
1.6.2 Dampak Ekonomi ................................................................................ 12
1.6.3 Lingkungan sosial .............................................................................. 12
1.7 Metode Penelitian ......................................................................................... 17
1.7.1 Desain Penelitian .................................................................................. 17
1.7.2 Sifat Dan Jenis Penelitian ................................................................... 17
1.7.3 Unit Analisis Data ............................................................................... 18
1.7.4 Informan Penelitian ........................................................................… 18
1.7.5. Lokasi Penelitian ............................................................................... 18
1.7.6 Batas Penelitian ................................................................................ . 18
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
8/72
8
1.7.7 Data Dan Sumber Data ...................................................................... . 19
1.7.8 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. . 20
1.7.9 Teknik Analisis data ........................................................................... . 22
1.7.9.1 Tahap Reduksi data ........................................................................ . 22
1.7.9.2 Tahap Penyajian data ...................................................................... . 23
1.7.9.3 Tahap Kesimpulan .......................................................................... . 24
BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN DESKRIPSI
SUBJEK PENELITIAN……………………..………………………………. 25
2.1 Letak Geografis Desa Tanjung Lalang ......................................................... . 25
2.2 Iklim ............................................................................................................. . 25
2.3 Pekerjaan ...................................................................................................... . 26
2.4 Pendidikan ..................................................................................................... . 26
2.5 Agama ........................................................................................................... . 26
2.6 Deskripsi Subjek Penelitian .......................................................................... . 26
2.6.1 Informan Utama ......................................................................................... . 27
2.6.2 Informan Pendukung .................................................................................. . 30
BAB III : PEMBAHASAN .............................................................................. . 31
3.1 Dampak Sosial Penambangan Batubara di Desa Tanjung Lalang ................ . 31
3.1.1 Dampak Konflik Sosial dan Kesehatan Masyarakat .......................... . 32
3.1.2 Dampak Perubahan Jenis Pekerjaan Dan Polapikir Masyarakat.......... . 35
3.2 Dampak Ekonomi Penambang Batubara Ilegal ............................................ . 39
3.3 Dampak Lingkungan………………………………………………..…….… 47
BAB IV : PENUTUP……………………………………………………….… 50
I.4.1 Kesimpulan ........................................................................................... . 50
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
9/72
9
1.4.2 Saran ..................................................................................................... . 51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... . 52
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
2.1 Tabel Informan Utama .................................................................................. . 29
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
10/72
10
DAFTAR BAGAN
Bagan I. Bagan Kerangka Pemikiran ...................................................................... . 15
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
11/72
11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penambangan liar atau ilegal merupakan masalah sosial yang ada dalam setiap
masyarakat. Penambangan ilegal yaitu tidak dimilikinya hak atas tanah, lisensi
pertambangan, izin eksplorasi atau transportasi mineral atau dokumen apapun yang
sah untuk operasi pertambangan, salah satunya adalah penambangan batubara.
Barang tambang merupakan kekayaan alam, kekayaan alam inilah yang
menjadi wadah dan tempat di mana berjuta - juta jiwa menggantungkan nasib dan
hidup mereka dengan pertambangan. “Boleh dikatakan bahwa hampir setiap segi
kehidupan manusia disentuh oleh dunia pertambangan dan hampir dapat dipastikan
pula bahwa kemajuan peradaban ummat manusia di hari depan akan didampingi pula
oleh dunia pertambangan dengan setianya”. (Batubara 1985:1)
Fenomena penambangan batubara ilegal banyak terjadi didaerah yang kaya
akan sumber daya alam seperti Sumatera Selatan. Daerah Sumatra Selatan banyak
memiliki daerah – daerah penghasil batubara seperti di Daerah Kecamatan Tanjung
Agung Desa Tanjung Lalang, Di Desa tersebut Banyak terdapat tambang- tambang
ilegal yang dikelola oleh masyarakat. Desa Tanjung Lalang merupakan desa yang
terletak di pingir jalan lintas Sumatera dengan penduduk yang sedikit, dimana
masyarakat desa tanjung lalang mengantungkan kehidupannya dari sektor pertanian
karet dan kelapa sawit.
Keberadaan Peti (penambangan tanpa izin) sebenarnya telah berlangsung
lama. Namun, mulai marak sejak krisis ekonomi . Sejak saat itu banyak masyarakat
menambang batu bara dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Terdapat
tiga faktor utama mengapa Peti muncul.
Pertama, faktor ekonomi. Masalah kemiskinan dan tidak ada alternatif sumber
pendapatan lain mendorong masyarakat mengambil jalan pintas untuk memenuhi
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
12/72
12
kebutuhan ekonomi dengan menggali bahan tambang secara liar. Hal ini diperparah
dengan adanya pelaku ekonomi bermodal yang tergiur untuk mendapat rente ekonomi
secara jangka pendek dengan membiayai kegiatan ini.
Kedua, faktor peraturan dan kapasitas aparatur. Tidak ada perangkat aturan
dan kebijakan yang tegas, konsisten, dan transparan yang mengatur usaha
pertambangan termasuk di antaranya dalam perizinan, pembinaan, kewajiban, dan
sanksi. Lemahnya pemahaman aparat pemerintah lokal dalam pemahaman tata
laksana penambangan yang benar ( good mining practices) dan perilaku aparat yang
berusaha mengambil manfaat pribadi atas kegiatan Peti. Hal tersebut menjadi faktor
penting tumbuhnya penambangan liar.
Ketiga, faktor pola hubungan dan kebijakan perusahaan berizin. Selama ini
hubungan antara penambangan liar dan perusahaan berizin yang dijarah dilandasi
oleh rasa curiga dan konflik. Dengan pola hubungan seperti ini dan penerapan
kebijakan yang represif untuk mengusir Peti sesegera mungkin, malah akan
menjadikan Peti sulit diberantas. 1
Dengan penghasilan yang tidak menentu mengandalkan naik turunya harga
karet dipasaran. Jarak antara rumah yang satu dengan yang lain di Desa Tanjung
Lalang tergolong agak jauh jadi interaksi yang terjadi tidak begitu sering, pola pikir
masyarakat desa yang berpikir jika ingin mendapatkan uang harus berkebun, pola
pikir masyarakat berubah karena dampak penambangan batubara di Desa Darmo
yang membuka mata masyarakat akan melimpahnya sumber daya alam di desa
mereka.
Penambangan batubara ilegal yang terdapat di Desa Darmo membuat
Masyarakat didesa lain mencontoh karena hasil yang didapat dari penambangan
illegal ini cukup besar di bandingkan dengan sektor pertanian karet, dimana hasil dari
karet ataupun kopi mengalami siklus naik turun dengan harga yang tak menentu dan
proses yang cukup memakan waktu dari jeda menanam dan memanen hasil.
1 http://artikel-tambang.blogspot.com/2004/08/mengatasi-penambangan-liar.html
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
13/72
13
Dengan memanfaatkan kekayaan alam yang terdapat di desa mereka maka
masyarakat di Desa Tanjung Lalang banyak yang beralih profesi menjadi penambang
batubara ilegal. Menjadi seorang penambang sangatlah mudah tinggal bermodal
lahan, cangkul, linggis dan scop untuk mempermudah proses pengalian batubara.
Penghasilan yang didapat mereka yang cukup besar dan bisa didapat setiap hari
berbeda jauh dengan hasil dari pertanian yang menunggu dalam jangka waktu tertentu
baru mendapatkan hasil itu pun hasilnya untuk menutupi pengeluaran yang
dikeluarkan sebelum panen.
Batubara yang dihargai RP 3000 - 10.000 perkarung membuat masyarakat
beramai – ramai untuk membuka penambangan batubara ilegal ini. Banyaknya titik –
titik penambangan illegal yang terdapat di Desa Tanjung Lalang mulai menumbuhkan
tingkat perekonomian penduduk dengan banyaknya orang- orang yang datang dan
bekerja sebagai penambang batubara mereka ada yang berasal dari desa tersebut ada
juga yang berasal dari luar desa tersebut,munculnya warung makan disekitar areal
tambang yang menjajakkan makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan
penambang batubara ilegal. Batubara yang telah diperoleh kemudian ditampung oleh
pengepul, pengepul ini bertugas membeli dan menampung batubara dari para
penambang kemudian disalurkan kepengepul yang lebih besar lagi di Palembang.
Penambangan batubara ilegal dimana berdampak pada sektor sosial ekonomi
masyarakat sekitar juga memiliki dampak negative bagi masyarakat sekitar, dampak
yang langsung dirasakan maupun dampak yang tidak langsung dirasakan oleh
masyarakat.
Seperti dua mata koin peningkatan ekonomi dan kesejah teraan masyarakat
tidak dibarengi oleh tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, lubang
galian bekas penambangan ilegal mengangah besar dimana kerusakan tanah terjadi
dan untuk membuat memulihkan tanah yg telah rusak dibutuhkan waktu 100 tahun
waktu yang sangat lama. Tingkat kesadaran masyarakat yang kurang ini akan
menimbulkan bom waktu untuk kedepanya jika tidak disikapi dengan baik,sama
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
14/72
14
halnya dengan paham Antrosentrisme dimana masnusi mengangap alam sebagai
pusat ekonomi sehingga dapat mengekploitasi alam demi kepentingannya,didalam
mengeploitasi alam hendaknya manusi memikirkan dampak yang akan dating.
Kegiatan penambangan batubara Ilegal yang tidak memiliki izin dan
membahayakan penambang itu sendiri, tidak adanya SOP (standar oprasional
penambangan) dalan hal keselamatan kerja, dimana kegiatan penambangan ini
beresiko besar bagi penambang itu sendiri.
Berbagai dampak potensial di sektor sosial dan ekonomi dapat terjadi akibat
adanya penambangan batubara di suatu wilayah, baik dampak positif maupun dampak
negatif. Berbagai dampak positif diantaranya tersedianya fasilitas sosial dan fasilitas
umum, kesempatan kerja karena adanya penerimaan tenaga kerja, meningkatnya
tingkat pendapatan masyarakat sekitar tambang,dan adanya kesempatan berusaha. Di
samping itu dapat pula terjadi dampak negatif diantaranya munculnya berbagai jenis
penyakit akibat menurunnya kualitas udara, meningkatnya kecelakaan lalu lintas, dan
terjadinya konflik sosial saat pembebasan lahan.
Melihat pertumbuhan produksi batu bara dari tahun ke tahun yang semakin
besar, maka diperkirakan dalam jangka waktu 10 sampai 20 tahun ke depan deposit
batubara ini akan habis yang dapat berdampak negatif terhadap kondisi sosial dan
ekonomi masyarakat sekitar terutama masyarakat yang menggantungkan
kehidupannya pada kegiatan pertambangan, dimana mereka akan kehilangan mata
pencaharian sebagai akibat dari berhentinya beroperasi kegiatan pertambangan.2
Dari latar belakang tersebut saya tertarik melakukan penelitian mengenai
dampak sosial dari pertambangan batubara. Jika kita melihat sumber daya batubara
yang terdapat di Desa Tanjung Lalang sangatlah besar. Hampir semua wilayah didesa
tesebut memiliki lapisan batubara di bawahnya, banyak penambang-penambang
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
15/72
15
batubara yang bermunculan dari penduduk desa tersebut, tergiur akan besarnya
pendapatan yang diperoleh dari pada berkebun dan mencari ikan di sungai.
Menurut Dinas Pertambangan dan Energi Muara Enim lokasi penambangan
batu bara secara ilegal makin meluas hingga sampai tiga Kecamatan yakni Muara
Enim, Lawang Kidul dan Tanjung Agung. Distamben sendiri sebenarnya sudah
menyampaikan ke aparat berwajib. Namun akhirnya disepakati akan dilakukan
sosialisasi yang melibatkan aparat penegak hukum baik Pol-PP, Polri, penambang
yang tergabung dalam Asosiasi Masyarakat Batu Bara (Asmara) serta Distamben
sendiri.
Desa Tanjung Lalang terletak dipinggir jalan lintas Sumatra, Desa Tanjung
Lalang merupakan desa kecil, penduduk di Desa Tanjung Lalang sebagian besar
berprofesi sebagai petani,tetapi semenjak harga batubara semakin naik warga didesa
Tanjung Lalang beralih profesi sebagai penambang batubara dikebun-kebun yang
mereka miliki, ataupun bekerja dengan orang lain.
Masyarakat di Desa Tanjung Lalang dalam segi pendidikan dapat
digolongkan berpendidikan rendah karena banyak dari warga desa tersebut hanya
lulusan SD, SMP dan lulusan SMA hanya dedikit. Di Desa Tanjung lalang juga
cukup banyak warga masyarakatnya baik itu perempuan dan laki-laki yang tidak
mengenyam pendidikan sama sekali.
Dengan kurangnya pendidikan maupun skil yang dimiliki oleh masyarakat
sekitar, warga Desa Tanjung Lalang kurang mampu bersaing dengan masyarakat lain
yang memiliki pendidikan lebih tinggi didalam melamar pekerjaan – pekerjaan yang
ada dikecamatan Tanjung Enim. Dengan tingkat pendidikan yang minim mendorong
masyarakat Didesa Tanjung Lalang untuk bekerja sebagai penambang batubara guna
memperbaiki perekonomian mereka.
Menurut informasi yang didapat dari anggota polisi Tanjung Agung jumlah
penambang batubara rakyat yang ada di Desa Tanjung Lalang berjumlah lebih dari
100 orang, banyaknya titik-titik penambangan batubara yang tersebar di sekitar desa
tersebut. Maraknya penambangan liar membuat rasa ingin tahu saya mengapa hal
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
16/72
16
tersebut menjadi marak dikalangan masyarakat dan bagaimana dampak sosial dari
penambangan illegal tersebut.
Kondisi pertambangan batubara ilegal di Desa Tanjung Lalang masih sangat
tradisional dimana masyarakat melakukan penambangan batubara mengunakan alat-
alat tradisional berupa cangkul, kondisi tambang batubara yang jauh dari jalan raya
dan merupakan daerah perkebunan baik itu karet maupun yang lainnya, di mana hasil
tambang yang di dapat dimasukkan kedalam karung-karung dan di angkut oleh ojek
motor yang mengangkut batubara tersebut ke tempat pengangkutan batubara,dimana
mobil-mobil truk telah menunggu untuk mengangkat batubara tersebut. Batubara
yang terangkut lalu dibawa ketujuan-tujuan tertentu. Para penambang batubara di
Desa Tanjung Lalang di dominasi oleh pemuda-pemuda yang produktif dimana
penambangan batubara merupakan pekerjaan mereka. Dari penambangan batubara
ilegal ini berdampak pada kehidupan sosial ekonomi dan lingkungan dimana dampak
tersebut mempengaruhi penambang batubara dan masyarakat disekitar
penambangan,dengan dampak yang begitu besar dan berjangka waktu lama saya
tertarik melakukan penelitian ini dan merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalah yang dapat dirumuskan
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana dampak sosial penambangan batubara ilegal terhadap penambang
dan masyarakat sekitar ?
2. Bagaimana dampak ekonomi penambangan batubara ilegal terhadap
penambang dan masyarakat sekitar?
3.
Bagaimana dampak penambangan batubara ilegal terhadap lingkungan ?
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
17/72
17
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui dampak sosial penambangan batubara ilegal terhadap
penambang dan masyarakat sekitar.
2. Untuk mengetahui dampak ekonomi penambangan batubara ilegal
terhadap penambang dan masyarakat sekitar.
3. Untuk mengetahui dampak penambangan batubara ilegal terhadap
lingkungan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh kalangan akademisi bagi
pengembangan kajian sosiologi lingkungan.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pemerintah daerah dalam
menyikapi persoalan penambangan batubara ilegal di lingkungan
Kabupaten Muara Enim.
I.5 Tinjauan Pustaka
I.5.1 Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh lnce Raden, (2010) yang berjudul “ Kajian
Dampak Penambangan Batubara Terhadap Pengembangan Sosial dan Ekonomi dan
Lingkuangan di Kutai karta Negara”.Menggungkapkan Kutai Kartanegara
merupakan salah satu Kabupaten di Kalimantan Timur yang memiliki sumberdaya
alam yang melimpah, salah satu diantaranya adalah penambangan batubara. Dalam
proses eksploitasinya menimbulkan dampak terhadap sosial ekonomi dan lingkungan.
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
18/72
18
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah memperoleh informasi
tentang dampak sosial ekonomi dan lingkungan fisik, kimia dan biologi terkait
dengan penambangan batubara di Kutai Kartanegara serta merekomendasikan strategi
penanggulangan dampak pertambangan batubara yang perlu dilaksanakan guna untuk
mengantisipasi dan mencegah dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif
akibat pertambangan batubara di Kabupaten Kutai Kartanegara. Diharapkan dari
penelitian ini menemukan kondisi riil sosial ekonomi dan kondisi kerusakan
lingkungan serta tindakan preventif dan pengendalian yang telah dilakukan oleh
perusahaan pertambangan sehingga menjadi salah satu bahan masukan bagi pihak
Pemerintah Daerah (terutama bagi stakeholders seperti, Badan Lingkungan Hidup,
Dinas Pertambangan dan Energi, dan Badan Pengelola ljin Terpadu) untuk menilai
dampak penambangan batubara terhadap pengembangan sosial ekonomi masyarakat
dan kualitas lingkungan yang pada akhirnya dapat menjadi pertimbangan dalam
pengawasan dan pemantauan penambangan batubara.
Strategi untuk mencapai tujuan di atas dilakukan pendekatan Penelitian dari
aspek ekonomi, sosial budaya dan aspek ekologi (lingkungan) dan mengevaluasi
program-program CSR (Corporate Social Responsibility adalah suatu tindakan atau
konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut)
sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana
perusahaan itu berada) yang telah dilakukan oleh perusahaan batubara baik
berdasarkan data primer maupun data sekunder melalui quisioner, indepth interview,
observasi, dokumentasi, dan studi pustaka (literatur). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pertambangan batubara memberikan dampak positif terhadap perekonomian
masyarakat disekitar perusahaan, yaitu meningkatkan pendapatan per bulan,memberikan peluang kerja dan peluang usaha sehingga dapat memperbaiki ekonomi
masyarakat.
Disisi lain, kegiatan usaha pertambangan batubara memberikan dampak
negatif dan positif terhadap kondisi sosial masyarakat sekitar perusahaan. Dampak
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
19/72
19
negatifnya adalah kehadiran usaha pertambangan meningkatkan konflik antara
masyarakat, antara masyarakat dan perusahaan yang dipicu oleh masalah limbah,
penerimaan tenaga kerja, masalah tumpang tindih lahan, dan tidak optimalnya
perusahaan dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat (Comdev).
Selain itu, keberadaan perusahaan batubara memberikan dampak terhadap
menurunnya aktifitas keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan gotong royong
terutama kerja bakti dan kegiatan-kegiatan keagamaan, tetapi memberikan dampak
positif terhadap kepedulian pemberian bantuan dana untuk kegiatan-kegiatan sosial.
Selanjutnya dari penelitian ini ditemukan pula bahwa kegiatan usaha
pertambangan memberikan dampak negativ terhadap lingkungan fisik, kimia dan
biologi. Kerusakan-kerusakan tersebut diantaranya kerusakan bentang alam,
penurunan kesuburan tanah, rusaknya flora dan fauna endemik , meningkatnya polusi
udara dan debu, erosi dan sedimen yang memicu banjir, kebisingan, rusaknya jalanan
umum yang digunakan untuk memuat alat-alat berat perusahaan, dan adanya limbah
yang dapat masuk ke lahan-lahan pertanian dan sungai sehingga merusak biota
perairan dan sumber air yang digunakan untuk air bersih (minum) dan mencuci.
Program pengembangan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh
perusahaan pertambangan batubara didominasi oleh pembangunan infrastruktur ,
pemberian beasiswa dan bantuan di bidang kesehatan dan strategi untuk meng
eliminir dampak negatif akibat aktifitas pertambangan batubara di Kutai Kartanegara
maka perlu dilakukan evaluasi kinerja pertambangan batubara mulai tahan Pra-
konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi penambangan batubara dan
Selanjutnya memberikan sanksi yang tegas kepada perusahaanperusahaan yang tidak
memenuhi kewajibannya dalam melakukan reklamasi dan revegetasi lahan bekas
tambang yang selama ini jarang atau tidak pernah dilakukan.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Nurrasyah (2011) yang berjudul
Persepsi Sosial Masyarakat Desa Gunung Agung Kecamatan Merapi Barat
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
20/72
20
Kabupaten Lahat Terhadap Keberadaan PT Batubara Lahat . Dengan mengangkat
permasalahan bagaimana persepsi sosial masyarakat Desa Gunung Agung terhadap
PT.Batubara Lahat. Hasi penelitian persepsi masyarakat ada yang negatif dan positif.
Faktor negatifnya yaitu interaksi dan pengayoman antara PT. Batubara Lahat kepada
masyarakat yang kunjung tidak di tepati.Faktor positifnya adalah PT. Batubara Lahat
baik di matannya.
Persepsi ekonomi dari mayarakat yaitu positif dan negatif. Faktor positifnya
yaitu ada yang bisa memperbaiki rumahnya yang dari dulu papan sekarang menjadi
beton,ada yang ekonomi sehari-harinya berubah dan bekerja di PT.Batubara Lahat,
ada yang membuka warung, bisa membelikan kendaraan roda dua maupun roda
empat. Faktor negatifnya persepsi dari keberadaan PT. Batubara Lahat terhadap
lingkuangan oleh masyarakat sekiar yakni banyaknya pencemaran limbah di areal
pertanian dan pencemaran udara akibat keberadaan tambang batubara tersebut.
Sarah Agustina 2011 yang berjudul Bioremedes Sebagail Alternatif
Penanganan Pencemaran Akibat Tambang Batubara . Aktifitas pertambangan
dianggap seperti uang logam yang memiliki dua sisi yang saling berlawanan, yaitu
sebagai sum ber kemakmuran sekaligus perusak lingkungan yang sangat potensial.
Sebagai sumber kemakmuran, sektor ini menyokong pendapatan negara selama
bertahun - tahun. Sebagai perusak lingkungan, pertambangan terbuka (open pit
mining) dapat mengubah secara total baik iklim dan tanah akibat seluruh lapisan
tanah di atas deposit bahan tambang disingkirkan. Hilangnya vegetasi secara tidak
langsung ikut menghilangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air, pengendalian
erosi, banjir, penyerap karbon, pemasok oksigen dan pengatur suhu. Salah satu teknik
dalam memperbaiki kualitas lingkungan pada kawasan pertambangan adalah dengan
teknik bioremediasi.
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh lnce Raden, Nurrasyah dan Sarah
Agustina dimana penelitian mereka lebih memfokuskan kepada dampak kerusakan
http://uwityangyoyo.wordpress.com/2011/01/31/bioremediasi-sebagai-alternatif-penanganan-pencemaran-akibat-tambang-batubara/http://uwityangyoyo.wordpress.com/2011/01/31/bioremediasi-sebagai-alternatif-penanganan-pencemaran-akibat-tambang-batubara/http://uwityangyoyo.wordpress.com/2011/01/31/bioremediasi-sebagai-alternatif-penanganan-pencemaran-akibat-tambang-batubara/http://uwityangyoyo.wordpress.com/2011/01/31/bioremediasi-sebagai-alternatif-penanganan-pencemaran-akibat-tambang-batubara/http://uwityangyoyo.wordpress.com/2011/01/31/bioremediasi-sebagai-alternatif-penanganan-pencemaran-akibat-tambang-batubara/
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
21/72
21
lingkungan akibat dari penambangan dan perubahan perekonomian yang terjadi di
dalam masyarakat. Penelitian yang saya lakukan memperjelas dan menambahkan
dampak dari lingkuangan social penambangan batubara illegal dan bagai mana
perubahan ekonomi masyarakat disana dahulu dan sekarang.
I.6 Kerangka Pemikiran
I.6.1 Pengertian Dampak Sosial
Pengertian dampak berarti pelanggaran,tubrukan atau benturan (soerjono
soekamto 392:1987). Dampak timbul akibat dari proses interaksi sosial dan prilaku
social didalam masyarakat. Dimana interaksi social merupakan proses pengaruh
mempengaruhi antara pihak-pihak yang berinteraksi (soerjono soekamto 393:1987).
Dampak menurut Menurut Surto Haryono dan Sudarmo (1995:88), ialah pengaruh
atau akibat yang timbul oleh manfaat dari suatu kegiatan.
Dampak ialah pengaruh atau akibat yang ditimbulkan oleh manfaat dari suatu
kegiatan. Menurut Surto Haryono Dalam Sudarmo (1995:88) ,dampak dibagi menjadi
dua yaitu dampak primer dan dampak sekunder. Dampak primer adalah dampak yang
langsung dirasakan oleh suatu kegiatan. Sedangkan dampak sekunder adalah dampak
yang tidak langsung dirasakan dari suatu kegiatan. Dampak primer dari kegiatan
penambangan illegal ini meliputi ,ekonomi,perubahan pola pikir, interaksi sosial.
Sedangkan dampak sekunder dari kegiatan penambangan batubara ilegal ini ialah
dampak terhadap lingkungan dan kesehatan.
Dampak menurut Waralah Rd Christo., (2008) adalah sesuatu yang
diakibatkan oleh sesuatu yang dilakukan, bisa positif atau negatif atau pengaruh kuat
yg mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif). Pengertian Dampak secara
umum menurut Hikmah Arif (2009), dalam hal ini adalah segala sesuatu yang
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
22/72
22
ditimbulkan akibat adanya ‘sesuatu’. Dampak itu sendiri juga bisa berarti,
konsekwensi sebelum dan sesudah adanya ‘sesuatu’.
I.6.2.Dampak Ekonomi
Dampak Ekonomi menurut Cohen (1995:36) terdiri dari :
1. Dampak terhadap pendapatan
2. Dampak terhadap aktivitas ekonomi
3. Dampak terhadap Pengeluaran
Dampak Ekonomi yang terjadi akibat penambangan batubara illegal oleh masyarakat
Desa Tanjung Lalang.
1. Dampak terhadap pendapatan : Dampak ini muncul akibat dari aktivitas
penambangan batubara illegal yang mempengaruhi pendapatan masyarakat
pada umumnya dan penambang pada khususnya.
2.
Dampak terhadap aktivitas ekonomi : Dengan adanya kegiatan penambanganillegal banyak bermunculannya rumah makan ,warung kecil dan ojek batubara
di tempat penambangan batubara illegal tersebut.
3. Dampak terhadap pengeluaran : Dampak ini muncul akibat dari hasil yang
didapat setelah melakukan proses penambangan batubara illegal .
1.6.3 Lingkungan Sosial
Lingkungan menurut kamus bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang adadi sekitar kita yang berupa makhluk hidup. Baik itu manusia, binatang maupun
tumbuhan dan socsial dalam ilmu sosiologi sesuatu yang berkaitan dengan
masyarakat. Lingkuangan sosial adalah segala sesuatu yang ada di sekitar masyarakat
yang berkaitan dengan lingkungan tempat tinggal masyarakat tersebut.
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
23/72
23
Lingkungan sosial adalah hubungan interaksi antara masyarakat dengan
lingkungan.Sikap masyarakat terhadap lingkungan sosial dipengaruhi oleh nilai
sosial, itulah hubungannya. Jika nilai sosial tentang lingkungan lantas berubah/terjadi
pergeseran, maka sikap masyarakat terhadap lingkungan juga berubah / bergeser.
Itulah sebabnya masyarakat dan nilai sosial selalu terlihat dinamis, terlepas dari baik
dan buruknya lingkungan sosial.
Lingkungan sosial ini biasanya dibedakan:
1) Lingkungan Sosial Primer:
Yaitu lingkungan sosial di mana terdapat hubungan yang erat antara anggota satudengan anggota lain, anggota satu saling kenal mengenal dengan baik dengan anggota
lain.
2) Lingkungan Sosial Sekunder:
Yaitu lingkungan sosial yang berhubungan anggota satu dengan anggota lain agak
longgar.
Tujuan membangun masyarakat
1. Untuk membangun rasa senasib dan sepenanggungan di antara mereka,
khususnya manusia Indonesia yang mewujudkan rasa persatuan.
2. Agar tertanam rasa toleransi di antara mereka, seorang hanya mempunyai arti
bagaimana ia menjadi bagian dalam kelompok.
3. Agar timbul kesadaran bahwa di antara mereka terdapat saling ketergantungan
yang berkaitan dengan kepedulian sosial.
4. Salah satu keberartian seseorang adanya nilai-nilai demokrasi yang tumbuh dan
dimiliki sebagai sikap menghargai perasan dan pendapat sesama yang pada
gilirannya menciptakan suatu kesatuan sosial.3
3 https://www.google./2011/10/lingkungan-sosial-adalah-hubungan.html
https://www.google./2011/10/lingkungan-sosial-adalah-hubungan.htmlhttps://www.google./2011/10/lingkungan-sosial-adalah-hubungan.htmlhttps://www.google./2011/10/lingkungan-sosial-adalah-hubungan.html
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
24/72
24
Pada masyarakat didesa Tanjung Lalang banyak mengalami perubahan
didalam lingkungan social maupun ekonomi. Perubahan social dahulu dan sekarang
didasarkan perubahan dimensi waktu dimana masyarakat Desa Tanjung Lalang yang
dulunya merupakan masyarakat yang menggantungkan kehidupannya dari sektor
pertanian saja, dimana hasil pertanian dipengaruhi oleh iklim dengan melihat
kekayaan sumber daya alam batubara didesa tersebut pola pikir masyarakatpun
berubah berguna memenuhi kebutuhan ekonomi dirinya.
Munculnya penambangan batubara ilegal didesa tersebut sangat berdampak
besar terhadap masyarakat baik di dalam segi interaksi social, hubungan social, pola
pikir, perpindahan mata pencarian, dan ekonomi masyarakat di Desa Tanjung Lalang.
Interaksi sosial dan hubungan sosial antar penambang dalam masyarakat berjalan
dengan erat dimana terjadinya proses saling membutuhkan dalam berbagai sektor
terutama sektor ekonomi didalam masyarakat. Walaupun suatu dampak bagai mata
uang tidak hanya dampak menguntungkan tapi ada juga dampak yang merugikan
dimana yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan menurunya tingkat
kesehatan.
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
25/72
25
Kerangka Berfikir
Bagan I
Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan Batubara Ilegal di
Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim
Sumber : Diolah oleh peneliti
Dampak Penambangan
Batubara Ilegal
Konsep Dampak
Suryo Haryono Dalam Sudarmo
(1995:88)
Dampak EkonomiDampak Sosial
Dampak Primer(Langsung)
1.PerubahanPolapikir
2.Terganggunya
Ruas Jalan raya
DampakSekunder
(Taklangsung)
1.Konfliksosial
DampakSekunder
(Taklangsung)
1.Peningkatan Status
Sosial.
DampakPrimer
(Langsung)
1.Peningkatan
pendapatan.
Dampak Lingkungan
DampakPrimer
( Langsung
Dirasakan)
1.Menurun
ya tingkat
kesehatan.
DampakSekunder
(Taklangsung)
1.Kerusakn
Lingkungn(kerusaka
tanah,tanalongsor)
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
26/72
26
Dari kerangka teori diatas menjelaskan bahwa dampak penambangan batubara
ilegal terhadap sosial ekonomi dan lingkungan diDesa Tanjung Lalang Memiliki
dampak yang besar bagi masyarakat,menurut Haryono (1995:88) dampak dibedakan
menjadi dua yaitu dampak langsung ( dampak primer) dan dampak tidak langsung
atau dampak (sekunder) .Pada penambangan batubara ilegal ini berbagai dampak
sosial ekonomi dan lingkungan terdapat baik langsung maupun tidak langsung seperti
berikut ini.
Dampak Sosial merupakan dampak yang mempengaruhi masyarakat,dampak
sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat yaitu perubahan pola pikir dan jenis
pekerjaan serta terganggunya ruas jalan raya (dampak negative) yang banyak
menyebabkan kecelakaan dan menciptakan debu yang mengganggu
masyarakat.Sedangkan dampak yang sekunder (atau tidak langsung menciptakan
konflik sosial antar penambang dengan masyarakat (bisa juga disebut dampak
negative dari adanya penambangan batubara ini).
Dampak ekonomi akibat adanya penambangan batubara ilegal yang terjadi
secara langsung dapat dilihat yakni meningkatnya pendapatan masyarakat atau
peningkatan kesejahteraan penambang ,peningkatan pendapatan juga merupakan
dampak positif dari adanya penambangan batubara ilegal. Dampak secara tidak
langsung ( Dampak sekunder) yaitu perubahan status sosial dikarnakan peningkatan
ekonomi yang mendorong peningkatan status sosial yang cendrung berasal dari
peningkatan ekonomi (dampak positif)
Dampak lingkungan yang terjadi akibat dari penambangan ilegal yang terjadi
didesa tanjung lalang yang secara tidak langsung yakni dapat merusak lingkungan(
kerusakan tanah,kerusakan air tanah, dapat menyebabkan tanah longsor dan
kerusakan ekosisitem flora dan fauna ( dampak negative).
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
27/72
27
I.7 Metode Penelitian
I.7.1 Desain Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis
dan konstruksi. Analisis dan Konstruksi dilakukan secara metodologis, sistematis dan
konsisten, Tujuannya adalah untuk menggungkapkan kebenaran sebagai manifestasi
hasrat manusia untuk mengetahui apa yang di hadapinya.
Desain penelitian menggunakan metode desain kualitatif dengan sifat
penelitian deskriptif berdasarkan fakta - fakta dan didasarkan induk analitik
(Moleong,L.J 2005:10). Metode ini di pilih karena didalam metode penelitian
kualitatif memiliki fokus penelitian yang kompleks. Selain itu penelitian Kualitatif
bermaksud untuk memberikan makna atas fenomena secara holistik dan peneliti harus
berperan aktif di dalam keseluruhan penelitiannya.
I.7.2 Sifat dan Jenis Penelitian
Format penelitian yang di gunakan yaitu penelitian analisis induktif dengan
menggunakan metode kualitatif. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif
karena tujuan utama penelitian deskriftif adalah menggambarkan sifat gejala
tertentu.Dalam skripsi ini digunakan metode kualitatif untuk mengambarkan dampak
penambangan Ilegal di desa Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim.
Berdasarkan tempatnya, Peneliti ini termasuk peneliti lapangan ( fild research)
karena untuk menggumpulkan data, peneliti langsung ke lokasi penelitian dengan
menggunakan instrument penelitian berupa pedoman wawancara, Konsep wawancara
telah di buat terlebih dahulu oleh peneliti dan di klasifikasikan sedemikian rupa.Dengan demikian data di kumpulkan dari berbagai informan.
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
28/72
28
1.7.3 Unit Analisis
Unit analisis adalah satuan tertentu yang di perhitungkan sebagai subjek
penelitian (Suharsini Arikunto, 2000: 57). Unit analisis dari penelitian ini adalah
individu yaitu penambang ilegal di Desa Tanjung Lalang.
1.7.4 Informan Penelitian
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi
tentang situasi dan kondisi (Moleong,2001). Penentuan informan dilakukan secara
purposive, yaitu teknik yang bertujuan mengambil informan dari orang-orang yang
benar-benar mengetahui permasalahan yang diteliti. Adapun karakteristik informan
dalam penelitian ini adalah penduduk desa tanjung lalang yang bekerja sebagai
penambang batubara illegal , pemilik, masyarakat sekitar dan orang-orang yang
terlibat di dalam pendistribusian batubara yang terdapat di Desa Tanjung Lalang
kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim.
I.7.5 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian terletak di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung
Kabupaten Muara Enim Lokasi ini di pilih karena :
Banyak terdapat penambang batubara illegal di sekitar Desa Tanjung Lalang
dimana telah terjadi perubahan mata pencarian penduduk asal yang dulunya bertani
sekarang menjadi penambang batubara, penambangan batubara memiliki resiko yang
besar dikemudian hari di samping keuntungan ekonomi tetapi masyarakat disana
memilih sebagai penambang batubara ilegal.
I.7.6 Batasan Penelitian
Adapun batasan dari penelitian dampak social dari penambangan batubara
illegal di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim
sebagai berikut :
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
29/72
29
1. Dampak sosial yaitu pengaruh atau akibat oleh manfaat suatu kegiatan yang
berpengaruh terhadap masyarakat.
2. Dampak ekonomi yaitu pengaruh atau akibat yang timbul dari suatu kegiatan
yang mempengaruhi kegiatan ekonomi seperti : pendapatan , aktivasi ekonomi
dan pengeluaran.
3. Dampak lingkungan yaitu penngaruh atau akibat yang timbul dari suatu
kegiatan yang mempengaruhi lingkungan.
I.7.7 Data dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dimana data diperoleh. Arikunto
(1997). Menurut Lofland dan Lofland (1984), sumber data utama dalam penelitian
kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumentasi dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu, pada bagian ini jenis datanya
dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik.
Data dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Data Primer
Sumber data primer diperoleh langsung dari informasi yang merupakan tokoh
kunci dari informasi yang berhubungan dengan penelitian ini. Data primer yaitu data
utama yang dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil wawancara secara mendalam
dengan menggunakan pedoman wawancara (indepth interview).
Data primer dalam penelitian ini yaitu berasal dari hasil wawancara mendalam
terhadap Empat informan, yaitu 3 informan pendukung yang merupakan Pemerintah
daerah setempat,masyarakat dan pihak kepilisian dan 7 informan utama yang
merupakan pelaku penambangan liar di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung
Agung Kabupaten Muara Enim.
b. Data Sekunder
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
30/72
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
31/72
31
menyadari bahwa ada yang mengamati hal-hal yang dilakukan mereka
(Moleong,1990).
b. Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam secara umum merupakan proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau
tanpa menggunakan pedoman ( guide) wawancara, dimana pewawancara dan
informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. (Bungin,2010:108).
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara
secara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide), yaitu
panduan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui
wawancara langsung dengan informan dan bertujuan untuk menggali informasi yang
lengkap. Teknik wawancara mendalam ini dimaksudkan agar pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti akan terarah, tanpa mengurangi kebebasan pengembangan
pertanyaan, sehingga memberikan kesempatan seluas - luasnya kepada informan
untuk mengungkapkan secara bebas pengalamannya dan agar suasana tidak terkesan
formal dan dialogis.
Pada saat peneliti memasuki lokasi penelitian dan berhasil menjalin hubungan
timbal balik dengan informan, maka hubungan yang terjalin harus tetap
dipertahankan. Kedudukan subyek harus dihormati dan diberikan kebebasan untuk
mengemukakan semua persoalan, Peneliti tidak boleh mengarah dan melakukan
intervensi terhadap subyek penelitian. Kemudian secara bertahap peneliti mulai
memasuki tahap penggalian fenomena penelitian. Peneliti baru mulai mengadakan
wawancara bebas (perbincangan pertama terhadap informan) mengenai berbagai hal
yang berkaitan dengan penelitian, dan selanjutnya bertahap memasuki situasi
wawancara secara mendalam.
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
32/72
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
33/72
33
dipilih yang sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang terpilih akan di sederhanakan
menjadi urain kalimat yang singkat, namun dapat memberikan hasil penelitian yang
berkualitas dan mencakup semua data penelitian.
Peneliti akan mengumpulkan semua informasi dilapangan dengan
menggunakan pendekatan sosiologi. Peneliti datang ke lokasi penelitian Desa
Tanjung Lalang untuk ikut mengobrol dengan sekali memberikan pertanyaan seputar
dampak penambangan batubara ilegal kepada penambang batubara dan masyarakat
sekitar. Seluruh hasil wawancara tersebut akan disimpan dalam catatan kecil yang
telah disiapkan sebelumnya. Data-data hasil wawancara tersebut akan dipisahkan
antara data yang valid dan tidak valid. Selanjutnya, dipilih lagi data yang sesuai
dengan tujan penelitian.
Sebuah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian
rupa sehingga kesimpulan akhir dapat di ambil. Peneliti pada tahap ini memusatkan
perhatian pada data yang ada di lapangan yang telah terlebih dahulu di kumpulkan,
yaitu mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan penambangan batubara ilegal
diDesa Tanjung Lalang. Selanjutnya data yang terpilih akan di sederhanakan dalam
arti mengklasifikasikan data atas dasar tema-tema dan memadukan data yang
tersebar, kemudian peneliti akan melakukakan abstraksi data menjadi uraian singkat
atau rangkuman.
1.7.9.2 Tahap Penyajian Data
Kegiatan ketika sekumpulan informasi telah disusun, sehingga memberi
kemungkinan akan adannya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Melalui bentuk teks naratif (berbentuk catatan lapangan) artinya peneliti menyajikan
data dampak sosial ekonomi dan lingkungan penambangan batubara ilegal ,data
tersebut akan di rangkum dan di sajikan dalam bentuk sebuah kalimat yang dapat di
mengerti oleh semua pihak.
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
34/72
34
Setelah memisahkan data-data yang valid dan sesuai dengan tujuan, maka
peneliti akan mengolah data tersebut dalam barisan kalimat yang mampu dimengerti
setiap pembacanya. Data-data yang telah diolah dan disajikan akan terus
diperbaharui, jika peneliti menemukan data baru yang lebih mendekati kebenaran
atau validatas. Hala ini penting dilakukan untuk menemukan hasil penelitian yang
sempurna dan dapat menjawab pertanyaan yang ada di rumusan masalah.
1.7.9.3 Tahap Kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah dengan memberi kesimpulan dari data yang
telah direduksi atau disajikan . Seluruh data yang pada tahap 1 dan 2 diatas secara
umum dapat ditarik suatu kesimpulan guna mendapatkan intisari dari seluruh proses
penelitian yang telah dilakukan.
I.8 Teknik Triangulasi
Dalam sebuah penelitian dalam ruang linkup metode penelitian, dibutuhkan
triangulasi data yang berfungsi sebagai pengukur kredebilitas (derajat kepercayaan)
dalam menguji suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data,
dimana peneliti menggunakan lebih dari satu sumber data. Yakni data primer maupun
sekunder.
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
35/72
35
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
2. Desa Tanjung Lalang
Desa Tanjung Lalang merupakan desa yang berada dikecamatan Tanjung
Agung kabupaten Muara Enim,desa ini terletak dipingir jalan lintas dimana sangat
mudah untuk diakses.
2.1 Letak Geografis Desa Tanjung Lalang
Secara geografis desa Tanjung Lalang terletak diantara 4° sampai 6° Lintang
Selatan dan 104° sampai 106° Bujur Timur. Desa Tanjung Lalang memiliki luas
2.800 Ha dan memiliki jumlah penduduk sebanyak 1427 jiwa. Desa Tanjung Lalang
merupakan desa yang tidak terlalu besar,dimana sebagian besar penduduknya bekerja
sebagai petani dan lain-lain.
Batas- batas wilayah Desa Tanjung Lalang :
Utara : Desa Darmo
Selatan : Desa Penyandingan
Barat : Desa Pulaw Panggung
Timur : Pabrik sawit BSP.
2.2 Keadaan Iklim
Desa Tanjung Lalang memiliki curah hujan yang bervariasi antara 11/0,77
mm sampai dengan 348,69/16,73 mm sepanjang tahun 2011. Sementara bulan
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
36/72
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
37/72
37
2.5.1 Informan Utama
Informan sebagai sumber data adalah orang-orang yang terlibat atau mengalami
proses pelaksanaan dan perumusan program dilokasi penelitian. Informan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. TF warga dari desa Tanjung Lalang yang berasal dari lampung dimana ia
berprofesi sebagai penambang batubara, Taufik berumur 33 tahun, ia menjadi
penambag batubara ilegal karna memiliki pendidikan yang kurang.Dia bekerja
sebagai penambang batubara sudah 3 tahun lebih.
2. MD desa Tanjung Lalang dimana ia berprofesi sebagai penambang batubara,
Mardian berumur 24 tahun, ia hanya lulusan SLTP dan tidak memiliki skil yang
terampil didalam bekerja. Mardian menjadi penambang batubara ilegal sudah hampir
4 tahun dan ia bekerja kepada orang lain yang memiliki lahan tambang. Ia bekerja
sebagai penambang batubara untuk memenuhi kebutuhan ekonomi daripada ia tidak
bekerja.
3. RNl warga desa Tanjung Agung yang bekerja sebagai penambang batubara didesa
Tanjung Lalang,renol berusia 25 tahun ia menjadi penambang batubara karena tidak
bisa bekerja diprusahaan – perusahaan di Tanjung Enim karna ia hanya lulusan
SMA,Ia bekerja sebagai penambang batubara kira - kira uda 1 tahun lebih dia bekerja
sebagai penambang batubara guna memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
4. SR warga desa Tanjung Agung yang bekerja sebagai penambang batubara di Desa
Tanjung Lalang, sabar berusia 28 tahun ia menjadi penambang batubara karena tidak
bisa bekerja diprusahaan – perusahaan di Tanjung Enim karna ia hanya lulusan SMP,Ia bekerja sebagai penambang batubara kira-kira uda 4 tahun lebih.Ia bekerja sebagai
penambang batubara guna memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya
5. ARi warga desa Tanjung Agung yang bekerja sebagai penambang batubara didesa
Tanjung Lalang,renol berusia 32 tahun ia menjadi penambang batubara karena tidak
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
38/72
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
39/72
39
Tanjung Enim karna ia hanya lulusan SMA, Ia bekerja sebagai penambang batubara
kira-kira uda 4 tahun lebih. Ia bekerja sebagai penambang batubara guna memenuhi
kebutuhan ekonomi keluarganya
11. AY ibu rumah tangga sebagai ibu rumah tangga, berumur 42 tahun ia sangat peka
terhadap dampak yang terjadi dilingkungan tempat tinggal dan pertumbuhan anak –
anaknya.
12. YN sebagai ibu rumah tangga, berumur 38 tahun ia sangat peka terhadap dampak
yang terjadi dilingkungan tempat tinggal dan pertumbuhan anak – anaknya.
13. EK sebagai ibu rumah tangga, berumur 40 tahun ia sangat peka terhadap dampak
yang terjadi dilingkungan tempat tinggal dan pertumbuhan anak – anaknya.
Tabel 2.1
Tabel Informan Utama
NO Nama/Alias Pekerjaan
1 RN Penambang Batubara
2 MD Penambang Batubara3 SR Penambang Batubara
4 AR Penambang Batubara
5 TF Penambang Batubara
6 AN Penambang Batubara
7 Z Pemilik Tambang
8 E Penambang Batubara
9 A Penambang Batubara
10 Y Penambang Batubara
11 AY Ibu rumah tangga
12 YN Ibu rumah tangga
13 EK Ibu rumah tangga
Sumber : Data Primer 2013
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
40/72
40
2.5.2 Informan Pendukung
Didalam penelitian ini informan pendukungnya adalah keterangan dari
pegawai pemerintahan desa tanjung agung dan pihak kepolisian yang di wakili oleh
FS didalam melengkapi keterangan mengenai penambangan batubara di desa Tanjung
Lalang.
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
41/72
41
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penambangan batubara ilegal merupakan penambangan yang dilakukan tanpa
adanya izin dimana pelaku penambangan menambang dengan menggunakan alat-alat
yang sederhana dalam melakukan proses penambangan, penambang juga tidak
memiliki standar keselamatan kerja sehingga rentan mengalami kecelakaan kerja
dalam melakukan proses penambangan batubara.
Berdasarkan hasil penelitian penambangan batubara ilegal yang mulai
beroprasi atau mulai dilakukan oleh masyarakat di Desa Tanjung Lalang sejak tahun
2009 dimana masyarakat mulai melakukan penambangan batubara didesanya.
Dengan banyaknya sumberdaya alam yang berada di Desa Tanjung Lalang membuat
desa ini kaya dengan potensi sumberdaya alam. Banyaknya potensi sumberdaya alam
batubara menimbulkan berbagai macam dampak bagi masyarakat baik secara sosial
maupun secara ekonomi dampak tersebut bisa secara langsung berdampak terhadap
masyarakat, juga bisa berdampak tidak secara langsung, dimana dampak yang terjadi
dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat.
3.1 Dampak Sosial Penambangan Batubara di Desa Tanjung Lalang
.Pengaruh atau akibat yang dirasakan oleh masyarakat bisa terjadi secara
langsung maupun tidak langsung. Penambangan batubara ilegal yang berada di Desa
Tanjung Lalang memiliki pengaruh atau dampak bagi masyarakat masyarakat,
dimana penambang batubara juga bagian dari masyarakat.
Dampak penambangan batubara bisa positif (berdampak baik) bisa juga
berdampak negative ( tidak baik) dalam kehidupan masyarakat Desa Tanjung Lalang.
Dampak penambangan batubara ini bisa bersifat langsung atau berdampak primer
bagi kehidupan masyarakat dan bisa berdampak tidak langsung atau sekunder bagi
kehidupan masyarakat, dampak sosial yang mempengaruhi masyarakat di Desa
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
42/72
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
43/72
43
Seperti penuturan informan AY merupakan seorang iburumah tangga, dimana
sebagai ibu rumah tangga ia mengetahui keadaan keluarganya,rumah dan lingkungan
sekitar tempat tingalnya . Dampak yang dia rasakan dengan adanya penambangan
batubara ini dapat dilihat dari penuturan informan AY dalam wawancara sebagai
berikut.
“…… Kalo ayuk nie lalamo tau dengan penambangan batubara ilegal di
dusun kami ni. Ado yang setuju ado jugo yang dak setuju dengan adonyo
penambangan batubara. Pernah ado konflik, dulu wong disini demo gara – gara banyak mobel batubara lewat debu kemano – mano, banyak kecelakaan.
Menkerusakan lingkungan pastilah terjadi bekas lobang galian itu nak cak
mano nembonnyo. Gara gara batubara lewat ayuk sereng keno batok”.
Artinya “….. Kalo saya sudah lama tau dengan penambangan batubara ilegal
di dusun ini. Ada yang setuju ada juga yang tidak setuju dengan adanya penambangan batubara. Pernah ada konflik, dulu warga di sini demo gara –
gara banyak mobil batubara lewat debu kemana – mana, sehingga ayuk sering
terkena batuk”.
Senada dengan informan AY informan YN juga menuturkan hal yang hampir
sama, didalam melihat penambangan batubara illegal yang terjadi didesanya. YN
menuturkan pendapatnya dengan adanya penambangan ini, serta memberikan
informasi mengenai dampak sosial yang mempengaruhi kehidupan masyarakat,baik
yang terjadi dikeluarganya maupun masyarakat. Dalam wawancara sebagai berikut.
“….. Dengan adannye penambangan batubara ini setau ayu banyak jeme
disini yang jadi penambang dide bekebon lagi, menkerusakan lingkungan pasti adelah mangkenye ade jeme yang setuju ade pule yang dide setuju
dengan adenye penambangan batubara ini menjeme yang dide setuju die
demo..“…. Dengan adanya penambangan batubara ini setau saya banyak orang disini
tidak menjadi petani lagi, beralih menjadi penambangan batubara. Kerusakanlingkungan yang terjadi akibat penambangan batubara itu ada yang
menyebabkan banyaknya debu yang berterbangan”.
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
44/72
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
45/72
45
Menurut informan RN menuturkan dampak penambangan batubara ilegal
diDesa Tanjung Lalang terhadap konflik yang ada dimasyarakat serta kesehatan
lingkuangan tempat tingal mereka, hampir sama dengan informan - informan
sebelumnya.
‘’……setau aku penambangan batubara yang ade didesa tanjong lalang ini la
lame 2009 la kali,mensetau aq jeme disini menpagi sibuknambang,keume,bekebon, juge begawi jadi menpagi sibok diwek-diwek.ada
juge jeme disini yang nolak dengan adenye penambangan batubara,galak
bedemo cegati mobel batubara,ada juge mereka yang setuju dengan
penambangan itu.selame adanye penambangan batubara tingkat kesehatan jeme disini agak toron banyak gine debu beterbangan ladek keruan lagi
rumah dak disapu searisaje la banyak gine debu beterbangan,kami nie serengbatuk-batok…’’
‘’ Artinya:setau saya penambangan batubara yang ada didesa Tanjung Lalang
sudah lama ada sejak tahun 2009,setau saya orang disini memiliki kesibukansendiri-sendi jika sudah pagihari seperti nambang,kesawah,kekebon,dan
bekerja.warga masyarakat disini ada yang menolak dengan adanya
penambangan batubara,dengan cara berdemo dan menghadang mobil
pengangkut batubara,ada juga orang yang setuju”
Menurut konsep dampak Suryo Haryono , konflik sosial merupakan dampak
sekuder atau dampak tidak langsung. Konflik antara penambang dan masyarakat yang
tidak setuju dengan adanya penambangan batubara ilegal, terjadi penurunan tingkat
kesehatan masyarakat yang disebabkan banyaknya debu batubara yang berterbangan
dan mengganggu pernapasan masyarakat, yang menimbukan penyakit batuk dan
mengotori lingkungan rumah serta terganggunya aktifitas masyarakat. Semakin lama
semakin banyak truk- truk pengangkut batubara yang membuat aktivitas masyarakat
terganggu. Terganggunya aktivitas masyarakat menimbulkan ketidak puasan
masyarakat akan penambangan batubra yang menyebabkan terjadinya konflik antara
masyarakat dan pelaku penambangan batubara ilegal.
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
46/72
46
Penolakan masyarakat dengan adanya penambangan batubara dilakukan
dengan cara melakukan demo ditempat penampungan batubra serta melakukan
penghadangan mobil truk pengangkut batubara. Saat ini ada sebagian masyarakat
yang malakukan pemalakan secara halus kepada penambang batubra dengan cara
meminta bayaran jika tanah mereka dilewati kendaraan yang mengangkut batubara .
3.1.2 Dampak Kesehatan Masyarakat
Pertambangn batubara yang kurang memperhatikan aspek ekologi membuat
masyarakat sekitar pertambangan tersebut resah dan tidak tenang sepanjang harinya
lantaran dibayang-bayangi oleh kondisi lingkungan sekitar yang memprihatinkan.
Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Sukandarrumidi berikut:
“ Batubara yang diperoleh dari hasil penambangan pasti mengandung bahan pengotor
(impuiritis). Pada saat terbentuknya, batubara selalu bercampur dengan mineral
penyusun batuan yang selalu terdapat bersamaan bersama proses sedimentasi, baik
sebagai mineral anorganik ataupun sebagai bahan organik. Di samping itu, selama
berlangsung proses coalification terbentuk unsur S yang tidak dapat dihindarkan.
Keberadaan pengotor dalam batubara hasil penambangan diperparah lagi, dengan
adanya kenyataan bahwa tidak memungkinkan membersihkan/memilih/mengambil
batubara yang bebas dari mineral. Hal tersebut disebabkan antara lain penambangan
batubara dalam jumlah besar selalu mepergunakan alat-alat berat antara lain
bulldoser, backhoe, tracktor, belt conveyor, ponton, yang selalu bergelimbang dngan
tanah” (Sukandarrumidi:2005:46)
Dampak penambangan batubara ilegal diDesa Tanjung Lalang memiliki
dampak atau pengeruh terhadap kesehatan masyarakat sekitar, dampak terhadap
kesehata masyarakat ini sesusai dengan penuturan informan AY dalam wawancara
sebagai berikut:
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
47/72
47
“….. Mendebu banyak nian mendak nyapu sehari bae latebel nian debunye,
menkami ni sering kene batuk bae gawe banyak debu nie…”
“….. kalau debu banyak nian, dak nyapu sehari bae la tebel nian. Karna itulah
kami sering terkenam penyakit batuk akibat dari debu batubara yang
berterbangan…..”
Senada dengan informan YN juga menuturkan hal yang hamper sama, didalam
melihat dampak dari penambangan batubara ilegal dimana debu yang dihasilkan dari
proses pengangkutan batubara menimbulkan pengaruh bagi kesehatan berikut
penuturan YN.
“……Yang ibuk tau akibat adanye penambangan batubara dideket rumah inimembuat rumah ibuk cepet kotor la sukar men nak bersikenye karna debu
batubara nie lengket mano mak ini ari ibuk sereng nian keno batok….”
“…Yang ibuk tau akibat adanya penambangan batubara didekat rumah ini
membuat rumah cepat kotor jadi susah kalau meu membersikan rumah karna
debubatubara yang lengket mano mak ini ari ibuk sering tekeno batuk….”
Penuturan AY, YN dan EK semuanya hamper sama dimana dampak dari
penambangan batubara ilegal dapat disimpulkan sebagai berikut yakni penambangan
batubara ilegal mempengaruhi kesehatan masyarakat dimana penurunan tingkat
kesehatan masyarakat yang berada disekitar penambangan batubara merupakan
dampak sekunder dari penambangan bataubara ilegal atau dampak tidak langsungkarna dampak yang dirasakan membutuhkan waktu dan proses . Penurunan tingkat
kesehatan masyarakat bisa dilihat dengan semakin seringnya masyarakat yeng terkena
batuk dan penyakit pernapasan lainya.
3.1.3 Pola Pikir Masyarakat
Penambangan batubara yang terjadi diDesa Tanjung Lalang menimbulakan
berbagai dampak diantaranya dampak perubahan pola pikir masyarakat
dimana,dulunya masyarakat diDesa Tanjung Lalang kebanyakan berprofesi sebagai
petani karet dan kopi .Dalam perjalanan waktu mereka melihat desa lain yang
melakuakan penambangan batubara sendiri dimana hasil yang diperoleh sangat besar
sehingga mereka melakukan hal yang sama. Hasil dari pertanian yang tidak menentu
membuat mereka beralih profesi menjadi seorang penambang batubara ilegal.
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
48/72
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
49/72
49
intelektualnya. Comte menganalogikan ketiga tahap tersebut seperti tiga tahap proses
pendewasan manusia. Tahap teologi dianalogikan sebagai masa anak-anak, tahap
metafisika sebagai masa remaja, sedangkan tahap positif-ilmiah sebagai kedewasaan.
Pada tahapan positif ilmia atau tahap kedewasaan para masyarakat Desa
Tanjung Lalalang dalam mencari uang mulai berfikir dan melihat disekeliling mereka
dengan memanfaatkan sumberdaya alam mereka yang melimpah dan melihat desa
lain yang pendapatan ekonominya meningkat Karena melakukan penambangan
batubara,mulai merubah pola pikir masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan
ekonomi.
Semakin hari penambang batubara semakin banyak dan merubah pola pikir
masyarakat didalam mencari uang guna memenuhi kebutuhan hidup dengan cara
melakukan penambangan ilegal dimana penambangan batubara sangat mudah dan
tidak memerlukan keahlian khusus cukup berbekal alat-alat yang sederhana dalam
melakukan proses penambangan batubara. Berikut ini merupakan penuturan dari
informan sebagai berikut.
Menurut informan RN dia menuturkan semenjak maraknya penambangan
batubara ilegal di Desa Tanjung Lalang di Desa lain sudah terlebih dahulu, dimana
kami melihat hasil yang diperoleh cukup lumayan sehingga saya tertarik untuk
melakukan penambangan batubara. Kalau dulu saya berpikir kalau ingin mencari
uang harus berkebun atau menyadap karet dimana membutuhkan waktu sekarang
tingal menambang batubara dan menjual kepengepul secara langsung, langsung
mendapatkan uang tunai dimana permintaan batubara semakin hari semakin besar.
‘’…..kalo dulu wong disini men nak nyaka duet nak bekebon dulu mak ini arilangsung nambang bae haselnyo jugo lebih besar dari bekebon makonyo
wong disini banyak yang nambang batubara…..’’
“….kalau dulu jika ingin mencari uang harus bertani dulu tetapi sekarang
tingal menambang batubara dimana hasilnya lebih besar….”
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
50/72
50
Menurut informan MD dan informan AN hamper sama dengan pernyataan
dari RN dimana MD dan AN menuturkan bahwa sekarang banyak masyarakat
diDesa Tanjung Lalang sudah beralih profesi menjadi penambang batubara,ojek
batubara sehingga profesi lama sebagai seorang petani ditingalkan, pola pikir
masyarakat yang semakin hari semakin berkembang dalam melihat prospek dari
penambangan batubara ini terlihat menjanjikan dengan hasil yang lumayan membuat
saya mengeluti profesi sebagai penambang batubara. Berikut ini adalah peryataan
MD.
‘’…..aku tertarik jadi penambang karna hasilnyo lebih besar di bandingan
nyadap karet dimana harganya yang dk nentu mak ini hari, aku juge bepikir
kalu nambangnie cepet dapet duet dak butuh waktu lamo cak betani jadi
banyak wong disini yang jadi penambang cak aku.,,,,’’
“…..saya tertarik menjadi penambang batubara dikarnakan hasinya lebih besar dibandingkan petani karet, dimana tidak membutuhkan waktu lama
untuk menghasilkan uang….”
Lain halnya dengan penuturan dari FS menuturkan bahwa banyaknya
masyarakat yang menjadi penambang batubara dimana mereka tergiur dengan hasil
yang didapat begitu besar sehingga mereka berbondong – bonding membuka areal
penambangan- penambangan disekitar perkebunan yang mereka miliki. Perubahan
jenis pekerjaan yang ada di desa tersebut didasarkan permintaan batubara yang sangat
besar.sehingga produksi penambang makin hari makin besar. Dimana masyarakat
sekarang berpikir kalau mau mendapatkan uang yang cepat tingal menangmabng dan
dijual dimana banyak dampak lain yang di indahkan penambang terutama segi
keselamatan, dimana penambangan yang dilakukan mengunakan alat yang sederhana.
‘’…..banyak penambang disini dikarnakan mereka tergiur hasil yang besar sehingga mereka sekarang berpikir men nak cepet nyari duet nambang bae
karna mudah dan permintaan batubara semakin hari semakin besar…..’’
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
51/72
51
“….Banyak penambangan batubara ilegal disini dikarnakan hasil yangdidapat
begitu besar sehingga mereka berpikir ,jika ingin cepet mendapatkan uang
mereka harus menambang batu bara….”
Dari penjelasan informan diatas perubahan polapikir masyarakat mengenai
pekerjaan guna menghasilkan uang sekarang telah berubah mereka berangapan jika
ingin mendapatkan uang dengan cepat tanpa harus menunggu meraka biasa
melakukan penambangan batubara dimana sumberdaya batubara yang terdapat di
desanya sangat melimpah. Kalau dulu mereka menjadi petani mereka harus
menunggu musim panen dan menunggu adanya pengepul yang datang untung
mengangkut hasil panen lain dengan batubara pengepul langsung datang kelokasi
dan membeli karung - karung yang berisi batubara. Perubahan polapikir masyarakat
terjadi sekara langsung dikarenakan mereka melihat desa lain yang melakukan
penambangan batubara mengalami peningkatan ekonomi pada pelaku penambang
batubaranya serta masyarakat sekitar.
3.1.4 Dampak Perubahan Jenis Pekerjaan
Penduduk diDidesa Tanjung lalang dulunya berprofesi sebagai petani
umumnya namun setelah bumingnya batubara mereka mulai beralih menjadi
penambang batubara ini dikarnakan hasil dari perkebunan yang tidak menentu dan
membutuhkan waktu lama untuk memetik hasilnya. Kekayaan alam yang melimpah
yang terkubur didalam permukaan tanah membuat mereka beralih menjadi
penambang, sebagai penambang mereka tidak memerlukan waktu yang lama didalam
menjual hasil tambangnya dikarnakan adanya pengepul yang bersedia mengambil dan
menampung seberapa banyak hasil tambang yang diperoleh, jadi para penambang
memiliki penghasilan setiapharinya. Brikut merupakan penuturan informan RN.
“…..aku nie punyo kebon karet karne hasinye yang idak memuaske laju aku
pindah jadi penambang dimane hasil yang diperoleh cukup lah…..”
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
52/72
52
“…saya memiliki kebun karet karna hasilnya yang tidak menentu saya beralih
menjadi penambang batubara dikarnakan hasilnya lebih menjanjikan….”
Sama halnya dengan penuturan MD ia menuturkan bahwa ia dulunya
berpropesi sebagai petani tetapi semenjak maraknya penambangan batubra dan
tingginya permintaan akan batubara ia beralih propesi sebagai penambang batubara
ilegal.
“…..Aku tertarik jadi penambang batubara dikarnakan hasil penambangan
batubara lebih pasti dibandingkan dengan harga karet yang naik turun….”
Senda dengan penuturan AN, RN dan MD. AN menuturkan hal yang
hampirsama dengan penuturan dari RN dan MD dimana ia berpidah pekerjaan karenahasil penambangan bataubara cukup menjanjikan, dimana menurut Suryo Haryono
dalam sudarmo dampak perubahan jenis pekerjaan merupakan dampak primer atau
dampak langsung yang terjadi akibat dari maraknya penambangan batubara ilegal
yang berda diDesa Tanjung Lalang.
3.2 Dampak Ekonomi Penambang Batubara Ilegal
Setiap penambangan memiliki dampak yang berbada – beda baik secara
langsung maupun tidak langsung bagi pelaku penambangan, masyarakat sekitar
maupun lingkungan yang menjadi lokasi penambangan. Penambangan batubara ilegalmerupakan penambangan batubara yang mengunakan alat- alat sederhana didalam
proses penambangan batubara tersebut seperti cangkul, linggis, katrol, skop dan
ember. Penambangan ilegal memiliki tingkat keselamatan kerja yang sangat buruk
karna pekerja tidak memiliki alat – alat keselamatan kerja seperti helem dan lain –
lain.
Penambangan batubara ilegal yang terdapat di Desa Tanjung Lalang
memiliki banyak titik – titik pengalian yang tersebar didalam perkebunan masyarakat, penambangan ini memiliki dampak baik secara langsung maupun dampak secara
tidak langsung bagi kehidupan penambang, masyarakat serta lingkungan yang
menjadi tempat penambangan batubara tersebut. Berbagai dampak yang muncul
dapat diketahui melalui penuturan informan sebagai berikut :
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
53/72
53
Informan TF yang merupakan warga datangan yang berdomisili di Desa
Tanjung Lalang dan bekerja sebagai penambang batubara ilegal sudah sejak lama
menuturkan dampak ekonomi yang dirasakan oleh dirinya semenjak ia bekerja
sebagai penambang batubara ilegal mengalami peningkatan. Ia berasal dari Lampung
dan merantau di Desa Tanjung Agung dan bertempat tinggal dirumah yang disiapkan
oleh pemilik lahan tambang. Perubahan ekonomi yang terjadi dan dirasakan oleh TF
terjadi peningkatan pendapatan yang cukup untuk menghidupi dirinya pribadi dan
buat ditabung, daripada ia di Lampung mengangur lebih baik ia bekerja sebagai
penambang batubara ilegal di Desa Tanjung Lalang.
Pendapatan lebih dari 3 juta dan makan ditanggung oleh pemilik tambang
membuat ia menekuni propesi sebagai penambang batubara ilegal yang banyak
resikonya baik itu berurusan dengan polisi dan terkubur hidup – hidup dilubang
galian, yang sarat akan bahaya karna desakan ekonomi. Hasil wawancara yang
dilakukan pada tanggal 10 maret 2013.
‘’.......Saya berasal dari Lampung, saya sudah sejaklama menekunie propesi
sebagai penambang batubara,saya tinggal dirumah pemilik tambang,
pendapatan kotor saya 3 jutaan lebihlah makan ditanggung pemilik walaubanyak resiko tapi saya menekunie propesi ini karna desakan ekonomi....’’
Informan MD menuturkan dampak ekonomi penambangan ilegal yang terjadi
didesa Tanjung Lalang menurut dirinya ialah terjadi sedikit peningkatan didalam
pemenuhan kebutuhan ekonomi. MD adalah warga Tanjung Agung. Ia bekerja
sebagai penambang batura ilegal sudah sejak 4 tahun yang lalau ia bekerja sebagai
penambang batubara guna menambah penghasilan dan membantu ekonomi keluarga
karna hasil dari kebun karet terasa belum cukup karena harga kret yang cendrung naik
turun bahkan kadang sampai anjlok harganya sehingga mengubah pola pikir untuk
mendapatkan uanga dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada didesa mereka
yakni batubara.
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
54/72
54
Guna untuk memenuhi kebutuhan ekonomi yang tinggi saat ini karna itu ia
berpropesi sebagai penambang batubara,dengan penghasilan kotor hampir 4 juta lebih
tiap bulannya tergantung dengan waktu penambangan membuat dia menekuni propesi
tersebut dikarnakan ia hanya sekolah sampai kelas SLTP saja peluang untuk bekerja
diperusahaan sangat sulit dan hampir mustahil karna perusahaan menerima karyawan
paling rendah ialah tamatan SMA atau STM saja. Hasil wawancara yang dilakukan
kepada informan pada tangal 1 maret 2013.
‘’……kalau aku nie dulu bekebon balem tapi makini hargo kadang naek
kadang turun dak tentu makonyo aq tertatik jadi penambang karno liat wong-
wong jugo lemaknyo la ado pengepul yang nampung batubara kito ,men pendapatan 4 jutaan lebih lah tergantung samo waktu kito nambang,karno
sekarung batubara dihargai 2000 x berapo karung men la dipocok la mahal
hargonyo men la ditangan pengepul….’’
“…..kalau saya ini adalah petani karet dengan harga karet yang naik turun
oleh karna itu saya tertarik melakukan menjadi penambang batubara ilegaldimana hasil yang diperoleh tergantung dengan waktu penambangan semakin
lama semakin besar karna batubara dihargai 2000 perkarung buatharga
dilokasi penambang jika sudah dipinggir jalan harganya sudah beda….”
Dari informan RN menyebutkan tambang batubara ilegal sudah berlangsung
sejak beberapa tahun yang lalau lebih kurangnya 2009 disaat harga batubara sedang
tinggi. Masyarakat di Desa Tanjung Lalang memanfaatkan kekayaan alam di Desa
Tanjung Lalang yang ada diareal kebun mereka. Penghasilan yang didapat RN tidak
menentu tergantung dengan banyaknya waktu yang dipergunakan untuk menambang
batubara, seandainya waktu yang digunakan untuk menambang batubara itu banyak,
semakin banyak juga hasil yang didapat. Jika waktu yang digunakan untuk
menambang batubara sedikit hasilnya pun sedikit juga.
Penghasilan menjadi penambang batubara dalam 1 (satu bulan) tidak menentu
terkadang 5 juta lebih kadang dapat 10 juta lebih tergantung dengan lamanya
menambang batubara. Penambang batubara RN memiliki pendidikan yang tergolong
rendah hanya tamatan SMA dimana sulitnya untuk mencari pekerjaan hanya dengan
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
55/72
55
mengandalkan ijaza SMA, karena itu ia berprofesi sebagai penambang batubara dari
pada dirinya tidak bekerja.
Informan RN menuturkan bahwa dampak ekonomi yang dirasakan dengan
adanya penambangan batubara ilegal cukup membatu didalam kebutuhan
ekonomi,dan dapat membantu Orang tua dan bisa sedikit mencukupi kebutuhan
pribadi dirinya sediri. Sebelum menjadi penambang batubara Ilegal RN ialah seorang
pengangguran, didalam memenuhi kebutuhan hidupnya ia hanya mengandalkan orang
tuanya. Penuturan ini yang dikatakan RN saat ditemui dikediamannya pada tanggal 1
April 2013.
‘’..... setau aku jeme sini lalame galak nambang batubara kire-kire 3 tahun
yang lalulah,dimane harge batubara mak ini lagi naek dipasaran laju akuniemelok nambang dengan kance-kance aku dikebon balam milik
mamangku.Menpenghaselanku nie dak nentu tergantong galak ape dide
kidenambang men lame waktu dengan nambang banyak juge haselnye mendeket,deket juge haselnye.Men lagi banyak kire dapetlah 5 jutaan lebeh
kurang men deket lg malas 2jutaanlah kurang lebeh.Akunie Cuma tamatan
SLTP dak dak pacak nak melamar diperusahaan ditanjong,mak ini nak
lulusan STM gale.Dari pada ngangor dek ada penghasilan dak bise beli rukoklemaklah aku milu nambang,bise beli rukok bantu – bantu emak aku deket-
deket...’’
Artinya‘’ ..... setahu saya orang sini sudah lama menjadi penambang batubarara
kara-kira-kira 3 tahun yang lalu, sejak harga batubara dipasaran lagi tinggi, sayadan teman-teman tidaklah menenan saya nambang batubara dikebun - kebun
karet milik pamanku. Penghasilan menjadi penambang batubarara tidaklah
menentu tergantung dengan waktu penambangan semakin lama hasilnya semakin
besar, kalo sedikit sedikit juga hasilnya. Jika waktu menambangnya banyak bisamendapat 5 jutaan lebih kurang kalau sedikit ya sedikt juga. Saya ini Cuma
tamatan SLTP susah seandainya mau bekerja diperusahaan – perusahaan di
daerah tajung enim, perusahaan itu minimal menerima karyawan yang lulusan
STM. Dari pada tidak bekerja tidak ada penghasilan tidak bisa beli rokok lebih baik saya menambang batubara buat beli rokok dan batu-bantu orang tua.
Senada dengan informan SR menuturkan dampak ekonomi penambangan
ilegal yang terjadi di Desa Tanjung Lalang menurut dirinya ialah terjadi sedikit
peningkatan didalam pemenuhan kebutuhan ekonomi. SR adalah warga Tanjung
8/19/2019 Dampak Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Penambangan
56/72
56
Agung. Ia bekerja sebagai penambang batura ilegal sudah sejak 6 tahun yang lalau ia
bekerja sebagai penambang batubara guna menambah penghasilan dan membantu
ekonomi keluarga karena hasil dari kebun karet terasa belum cukup untuk memenuhi
kebutun ekonomi yang tinggi saat ini karna itu ia ber profesi sebagai penambang
batubara, dengan penghasilan kotor hampir 4 juta kurang lebih lebih tiap bulannya
tergantung dengan waktu penambangan membuat dia menekuni propesi tersebut
dikarnakan ia hanya sekolah sampai kelas 2 SMA saja peluang untuk bekerja
diperusahaan sangat sulit dan hampir mustahil karna perusahaan menerima karyawan
paling rendah ialah tamatan SMA atau STM saja. Hasil wawancara yang dilakukan
kepada informan pada tangal 1 maret 2013.
‘’.....Kalo aku sudah sejak 2 tahun begawe kayak ini,jadilah buat nambahi penghasilan kalo Cuma ngandalke nabah balem hasilnyo dak pulok besak
jadi aku begawe kayak ini,aku Cuma tamatan SMA tp dak tamat Cuma kelas 2
aku berenti,nak begawi di PT ay mano ado yang nerimo,lemaklah aq mak ininabah balam dengan ngembei batubara dikebon haselnyo jugo lumayan buat
nambah-nambahi buat beli susu anak.klo sehari nambag dapetla 100
karong’’
Artinya’’.... kalau saya sudah sejak 2 tahun bekerja sebagai penambang
batubara,jika hanya mengandalkan pendapatan dari hasil nabah balam sayarasakan kurang maka dari itu saya bekerja sebagai penambang.Saya Cuma
lulusan SMA tapi dak tamat sampai kelas 2 saja,perusahan-perusahan
sekarang jika merekrut pegawai minimal tamatan STM atau SMA.Penghasilan dari penambangan batubara ini lumayan buat menambah
kebutuhan ekonomi dan untuk membeli susu buat anaknya. Kalau sehari
nambang dapetlah 100 karung.
Senada dengan informan AR menuturkan bahwa dampak ekonomi dari
penambangan batubara ilegal yang terdapat didesanya memberikan dampak ekonomi
yang besar terhadap warganya dimana dari penambangan batubara yang terdapatdidesanya hanya pemilik-pemilik lahan pertambanganlah yang mendapatkan
keuntungan sangat besar dari penambangan batubara, sedangkan dampak ekonomi
yang dirasakan oleh para pekerja tambang batubara cukup terasa dengan adanya
penambangan ini m