11
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS PENYALURAN DAN PENERIMAAN DANA PERIMBANGAN TA 2006 DAN SEMESTER I TA 2007 PADA PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DI PANDEGLANG AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA Nomor Tanggal : : 10/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/01/2008 25 Januari 2008

Dana Penerimaan Kabupaten Pandeglang

  • Upload
    metro5

  • View
    1.524

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LAPORAN HASIL PEMERIKSAANATASPENYALURAN DAN PENERIMAANDANA PERIMBANGANTA 2006 DAN SEMESTER I TA 2007

Citation preview

Page 1: Dana Penerimaan Kabupaten Pandeglang

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

PENYALURAN DAN PENERIMAAN

DANA PERIMBANGAN

TA 2006 DAN SEMESTER I TA 2007

PADA PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

DI PANDEGLANG

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK RI DI JAKARTA

Nomor Tanggal

::

10/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.6/01/2008 25 Januari 2008

Page 2: Dana Penerimaan Kabupaten Pandeglang

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI………………………………………………………………………......... i

RINGKASAN EKSEKUTIF........................................................................................... 1

I. GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN DANA PERIMBANGAN................. 2

1. Dasar pemeriksaan............................................................................................. 2

2. Standar Pemeriksaan.......................................................................................... 2

3. Tujuan Pemeriksaan........................................................................................... 2

4. Entitas Yang Diperiksa...................................................................................... 2

5. Tahun Anggaran yang Diperiksa....................................................................... 2

6. Metodologi Pemeriksaan................................................................................... 2

a. Pendekatan Risiko...................................................................................... 3

b. Materialitas................................................................................................. 3

c. Pengujian Dalam Pemeriksaan................................................................... 3

d. Uji Petik Pemeriksaan (Sampling Audit).................................................... 3

e. Pelaporan.................................................................................................... 4

7. Waktu Pemeriksaan........................................................................................... 4

8. Obyek Pemeriksaan........................................................................................... 4

9. Batasan Pemeriksaan......................................................................................... 4

II. GAMBARAN UMUM DANA PERIMBANGAN................................................ 5

1. Dasar Hukum Terkait Dana Perimbangan.......................................................... 5

2. Pengertian Dana Perimbangan........................................................................... 5

3. Anggaran dan Realisasi Penyaluran Dana Perimbangan.................................... 6

4. Pengelolaan Dana Perimbangan........................................................................ 6

a. Organisasi.................................................................................................... 6

b. Kebijakan..................................................................................................... 7

c. Pencatatan dan Pelaporan............................................................................ 8

d. Prosedur....................................................................................................... 9

e. Pengawasan.................................................................................................. 9

Page 3: Dana Penerimaan Kabupaten Pandeglang
Page 4: Dana Penerimaan Kabupaten Pandeglang

Perwakilan BPK RI di Jakarta 2

BAB I

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN DANA PERIMBANGAN

1. Dasar Pemeriksaan

a. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

b. Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan;

c. Rencana Kerja Tahunan (RKT) BPK-RI TA 2007;

d. Rencana Kegiatan Pemeriksaan (RKP) BPK-RI (Revisi) Semester II TA 2007.

2. Standar Pemeriksaan

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan dalam Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2007.

3. Tujuan Pemeriksaan

Tujuan pemeriksaan adalah untuk menilai apakah rancangan dan implementasi pengendalian intern dalam proses penetapan data alokasi, dasar pencairan, proses pencairan dan penerimaan dana perimbangan telah memadai serta kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan dana perimbangan.

4. Entitas yang Diperiksa

a. Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang di Pandeglang;

b. Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara Serang di Serang.

5. Tahun Anggaran yang Diperiksa

Tahun Anggaran 2006 dan Semester I Tahun Anggaran 2007.

6. Metodologi Pemeriksaan

Pemeriksaan dana perimbangan meliputi perencanaan, pelaksanaan pemeriksaan di lapangan, dan pelaporan. Dalam pelaksanaan pemeriksaan di lapangan dilakukan pada KPPN untuk menilai data penyaluran dana perimbangan dan pemerintah daerah untuk memeriksa penerimaan dana perimbangan serta menilai data-data pendukung penetapan dana perimbangan.

Dalam pelaporan pemeriksaan, pemeriksaan dana perimbangan melaporkan berdasarkan temuan pemeriksaan dan komentar instansi yang diperoleh.

Pemeriksaan atas pengelolaan dana perimbangan di lingkungan DJPK, DJPbN, Pemerintah daerah akan memberikan penilaian terhadap pengelolaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran, pelaksanaan SPI, serta akurasi informasi

Page 5: Dana Penerimaan Kabupaten Pandeglang

Perwakilan BPK RI di Jakarta 3

keuangan dengan pendekatan-pendekatan berikut :

a. Pendekatan Risiko

Metodologi yang diterapkan dalam melakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan risiko, yang didasarkan pada pemahaman dan pengujian atas efektivitas SPI, antara lain terhadap cara pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang dana perimbangan maupun pelaporannya.

Hasil pemahaman dan pengujian atas SPI tersebut akan menentukan tingkat keandalan SPI, sesuai asersi manajemen dan ketentuan yang berlaku.

Penetapan risiko pemeriksaan (audit risk) simultan dengan tingkat keandalan pengendalian (risiko pengendalian) serta tingkat bawaan (inherent risk) entitas yang akan diperiksa dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan risiko deteksi (detection risk) yang diharapkan dan jumlah pengujian yang akan dilakukan serta menentukan fokus pemeriksaan.

b. Materialitas

Materialitas dalam pemeriksaan ditetapkan dengan menggunakan persentase atas total anggaran yang akan diperiksa. Penerapan tingkat materialitas pemeriksaan adalah konservatif atau rendah, dengan mempertimbangkan bahwa pengguna laporan dhi. DPR RI dan DPRD akan memperhatikan aspek legalitas dan ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku dalam proses pertanggungjawaban keuangan. Tingkat materialitas dalam pemeriksaan ini ditetapkan sebesar 0,5 % dan dijadikan pertimbangan dalam menentukan kedalaman pengujian yang akan dilakukan. Standar materialitas di atas terutama berkaitan dengan akurasi angka-angka dalam laporan keuangan, namun tidak berlaku atas penyimpangan yang berkaitan dengan ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan penggunaan anggaran. Kesalahan penyajian yang ditemukan dari hasil pengujian atas penjumlahan secara vertikal dan horizontal (footing dan cross footing) dan kesalahan pembebanan dalam mata anggaran yang mengurangi akurasi penyajian informasi keuangan, selanjutnya disimpulkan sehingga dapat disusun materialitasnya.

c. Pengujian dalam pemeriksaan

Pemeriksaan terhadap kegiatan pelaksanaan anggaran dilakukan dengan pemahaman atas SPI. Pengujian terhadap pelaksanaan pengendalian terbatas pada angka-angka yang disajikan untuk dapat mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung kesimpulan pemeriksaan. Dalam pemeriksaan ini dilakukan pengujian substantif atas transaksi keuangan secara terbatas.

d. Uji petik pemeriksaan (sampling audit)

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara melakukan pengujian secara uji-petik atas unit-unit dalam populasi yang akan diuji. Kesimpulan pemeriksaan akan diperoleh berdasarkan hasil uji-petik yang dijadikan dasar untuk menggambarkan kondisi dari populasinya. Dalam pemeriksaan ini, pemeriksa dapat menggunakan metode non statistical sampling atau metode statistical sampling dengan memperhatikan kecukupan jumlah sampel yang dipilih baik dari segi nilai rupiah atau jenis transaksinya.

Page 6: Dana Penerimaan Kabupaten Pandeglang

Perwakilan BPK RI di Jakarta 4

e. Pelaporan

Setiap permasalahan yang ditemukan dalam pemeriksaan pelaksanaan anggaran selanjutnya dikomunikasikan dengan entitas yang diperiksa untuk memperoleh tanggapan tertulis sebelum disajikan sebagai temuan pemeriksaan. Atas temuan yang dituangkan dalam hasil pemeriksaan tersebut selanjutnya diberikan saran tindak perbaikan yang disajikan dalam laporan yang sama.

7. Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilaksanakan selama 20 (dua puluh) hari dimulai tanggal 10 September dan berakhir sampai dengan tanggal 29 September 2007.

8. Obyek Pemeriksaan

Obyek pemeriksaan adalah Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil.

9. Batasan Pemeriksaan

a. Tidak termasuk Dana Otonomi Khusus (Otsus) dan Penyesuaian;

b. Tidak termasuk Dana Darurat;

c. Tidak termasuk Penggunaan Dana Perimbangan yang telah melalui mekanisme APBD.

Page 7: Dana Penerimaan Kabupaten Pandeglang

Perwakilan BPK RI di Jakarta 5

BAB II

GAMBARAN UMUM DANA PERIMBANGAN

Gambaran umum mengenai dana perimbangan meliputi dasar hukum, pengertian, anggaran dan realisasi, dan pengelolaan dana perimbangan.

1. Dasar Hukum Terkait Dana Perimbangan

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas; Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara;

d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

e. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;

g. Peraturan pelaksana terkait lainnya.

2. Pengertian Dana Perimbangan

Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan tersebut dibentuk untuk mendukung pendanaan program otonomi. Dana perimbangan meliputi dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), dan dana bagi hasil (DBH).

DAU bertujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar daerah yang dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan antar daerah memalui penerapan formula yang mempertimbangkan kebutuhan dan potensi daerah. DAU suatu daerah ditentukan atas besar kecilnya celah fiskal (fiscal gap) suatu daerah, yang merupakan selisih antara kebutuhan daerah (fiscal need) dan potensi daerah (fiscal capacity). Alokasi DAU bagi daerah yang potensi fiskalnya besar tetapi kebutuhan fiskal kecil akan memperoleh alokasi DAU relatif kecil. Sebaliknya, daerah yang potensi fiskalnya kecil, namun kebutuhan fiskal besar akan memperoleh alokasi DAU relatif besar. Secara implisit, prinsip tersebut menegaskan fungsi DAU sebagai faktor pemerataan kapasitas fiskal.

DAK dimaksudkan untuk membantu membiayai kegiatan-kegiatan khusus pada daerah tertentu yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional, khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat yang belum mencapai standar tertentu atau untuk mendorong percepatan pembangunan daerah.

DBH adalah dana yang bersumber dari APBN yang dibagihasilkan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu. Pengaturan DBH dalam Undang-Undang ini merupakan penyelarasan dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Pengahsilan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000. Dalam Undang-Undang ini dimuat pengaturan mengenai Bagi Hasil penerimaan Pajak

Page 8: Dana Penerimaan Kabupaten Pandeglang

Perwakilan BPK RI di Jakarta 6

Penghasilan (PPh) Pasal 25/29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21 serta sektor pertambagan panas bumi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi. Selain itu, dana reboisasi yang semula termasuk bagian dari DAK, dialihkan menjadi DBH.

3. Anggaran dan Realisasi Penyaluran Dana Perimbangan

Anggaran dan realisasi dana perimbangan pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang TA 2006 dan 2007 (s.d September 2007) adalah sebagai berikut :

NO DANA PERIMBANGAN ANGGARAN REALISASI ANGGARAN

TAHUN ANGGARAN 2006 1 PENDAPATAN BAGIAN DARI PAJAK 36.655.681.000,00 30.711.523.454,00 - Pendapatan Bagian Daerah dari PBB 19.720.104.000,00 20.352.472.909,00 - Pendapatan Bagian Daerah dari BPHTB 5.457.033.000,00 1.804.442.902,00 - Pendapatan Bagian Daerah dari PPh 21 8.457.414.000,00 8.285.938.154,00 - Pendapatan Bagian Daerah dari PPh 25/29 21.130.000,00 268.669.489,00 2 PENDAPATAN BAGIAN DARI SDA 1.568.793.000,00 583.371.651,00 - Pendapatan Bagian Daerah dari Kehutanan 264.834.000,00 263.997.556,00 - Pendapatan Bagian Daerah dari Sektor Perikanan 1.272.727.000,00 300.879.840,00

- Pendapatan Bagian Daerah dari Sektor

Pertambangan Migas 31.232.000,00 18.494.255,00

3 DANA ALOKASI UMUM 480.690.000.000,00 480.679.000.000,00 4 DANA ALOKASI KHUSUS 29.020.000.000,00 29.020.000.000,00

TAHUN ANGGARAN 2007 (s/d SEPTEMBER 2007) 1 PENDAPATAN BAGIAN DARI PAJAK 37.359.449.000,00 10.841.585.333,00 - Pendapatan Bagian Daerah dari PBB 20.423.872.000,00 10.326.963.113,00 - Pendapatan Bagian Daerah dari BPHTB 5.457.033.000,00 514.622.220,00 - Pendapatan Bagian Daerah dari PPh 21 8.478.544.000,00 - - Pendapatan Bagian Daerah dari PPh 25/29 0,00 - 2 PENDAPATAN BAGIAN DARI SDA 1.568.793.000,00 122.030.284,00 - Pendapatan Bagian Daerah dari Kehutanan 264.834.000,00 - - Pendapatan Bagian Daerah dari Sektor Perikanan 1.272.727.000,00 122.030.284,00 - Pendapatan Bagian Daerah dari Sektor Lainnya 31.232.000,00 - 3 DANA ALOKASI UMUM 524.411.000.000,00 315.000.000.000,00 4 DANA ALOKASI KHUSUS 51.052.000.000,00 34.935.700.000,00

4. Pengelolaan Dana Perimbangan

Pengujian terhadap Sistem Pengendalian Manajemen penyaluran dan penerimaan dana perimbangan pada Kabupaten Pandeglang TA 2006 dan Semester I TA 2007 meliputi penelaahan atas organisasi, kebijaksanaan, perencanaan, prosedur kerja, pencatatan/sistem akuntansi, pelaporan, personalia, dan pengawasan intern menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

a. Organisasi

Struktur organisasi BPKD Kab. Pandeglang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 4 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Page 9: Dana Penerimaan Kabupaten Pandeglang

Perwakilan BPK RI di Jakarta 7

Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang mempunyai fungsi antara lain menyusun rencana kerja dibidang penerimaan dan pendapatan, menyelenggarakan penerbitan penetapan pajak dan retribusi, melaksanakan operasional kegiatan dokumentasi dan pengalokasian data penerimaan daerah.

Dalam kaitannya dengan penerimaan dana perimbangan, maka Bidang Pembiayaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan petunjuk teknis anggaran pembiayaan, perbendaharaan, dan kas daerah serta dokumentasi dan pengelolaan administrasi keuangan daerah dan bertanggung jawab kepada badan di bidang pembiayaan.

Pemeriksaan atas pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi pengelola dana perimbangan dhi. BPKD Kabupaten Pandeglang diketahui bahwa tugas dan fungsi tersebut tidak seluruhnya dilakukan oleh Bidang Pembiayaan. Pendapatan dari Pemerintah Pusat dikelola oleh Bidang Pembiayaan, sementara itu BP-PBB dikelola oleh Sub Bagian Umum dan Kepegawaian pada Bagian Tata Usaha. Hal ini mengakibatkan realisasi penerimaan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat dan BP PBB kurang dapat dimonitor oleh Bidang Pendapatan.

Personalia pengelola dana perimbangan baik berupa peyaluran maupun penerimaan melaksanakan pekerjaan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 900/Kep.27.a-Huk/2007 tanggal 23 Januari 2007 tentang Penunjukkan/Penetapan Pejabat Untuk Menyetujui DPA-SKPD, Mengesahkan DPA-SKPD Serta Menandatangani Surat Penyediaan Dana (SPD), Advislyst, Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Dan Pengesahan Surat Pertanggungjawaban (SPJ). Pemeriksaan atas pelaksanaan pengelolaan dana perimbangan pada BPKD Kabupaten Pandeglang diketahui bahwa jumlah personil yang menangani dana perimbangan maupun kompetensi dari masing-masing personil cukup memadai.

b. Kebijakan

Terkait dengan masalah kebijakan dalam pelaksanaan penerimaan dana perimbangan maka dilaksanakan sistem penyimpanan dan penerimaan kas yang didasarkan pada Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 903/KEP.96-Huk/2006 tanggal 24 April 2006 tentang Penunjukan/Penetapan Bank Penyelenggara Rekening Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan APBD Kabupaten Pandeglang ditetapkan bahwa Rekening Kas Daerah Kabupaten Pandeglang ditempatkan pada Bank Jabar Cabang Pandeglang dan Bank BRI Cabang Pandeglang. Namun, Keputusan Bupati Pandeglang tersebut belum didukung dengan Keputusan Bupati tentang Penentuan Pembukaan Rekening Kas Daerah Kabupaten Pandeglang. Rekening kas daerah Pemerintah Kabupaten Pandeglang tersebut ditempatkan pada Bank Jabar Cabang Pandeglang dengan Nomor Rekening 0021-057050-001 untuk Kasda Rutin, Nomor Rekening 0021-057051-001 untuk Kasda Inpres Pembangunan, Nomor Rekening 0021-056517-001 untuk Kasda DAU, Nomor Rekening 0021-057052-001 untuk Kasda Gaji, Nomor Rekening 0021-057049-001 untuk DAK Bidang Pendidikan, Nomor Rekening 0021-001QMV-001 untuk DAK Kesehatan, Nomor Rekening 0021-001QMX-001 untuk Bidang Infrastruktur, Nomor Rekening 0021-001QM2-001 untuk DAK Pertanian, Nomor Rekening 0021-001QM1-001 untuk DAK Kelautan, Nomor Rekening 0021-001QM3-001 untuk DAK Lingkungan Hidup, dan Nomor Rekening 000062-01-000492-30-6 pada BRI untuk menampung transfer dana dari pusat

Sedangkan pada TA 2007 sistem penyimpanan dan penerimaan kas didasarkan pada Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 903/Kep.127-Huk/2006 tanggal 29 Maret

Page 10: Dana Penerimaan Kabupaten Pandeglang

Perwakilan BPK RI di Jakarta 8

2007 tentang Penunjukan/Penetapan Bank Penyelenggara Rekening Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan APBD Kabupaten Pandeglang Tahun Anggaran 2007 ditetapkan bahwa Rekening Kas Daerah Kabupaten Pandeglang ditempatkan pada Bank Jabar Cabang Pandeglang dan Bank BRI Cabang Pandeglang. Namun, Keputusan Bupati Pandeglang tersebut belum didukung dengan Keputusan Bupati tentang Penentuan Pembukaan Rekening Kas Daerah Kabupaten Pandeglang. Rekening kas daerah Pemerintah Kabupaten Pandeglang tersebut ditempatkan pada Bank Jabar Cabang Pandeglang dengan Nomor Rekening 0021-057050-002 untuk Kasda Rutin, Nomor Rekening 0021-057051-002 untuk Kasda Inpres Pembangunan, Nomor Rekening 0021-056517-002 untuk Kasda DAU, Nomor Rekening 0021-057052-002 untuk Kasda Gaji, Nomor Rekening 0021-057049-002 untuk DAK Bidang Pendidikan, Nomor Rekening 0021-001QMV-002 untuk DAK Kesehatan, Nomor Rekening 0021-001QMX-002 untuk Bidang Infrastruktur, Nomor Rekening 0021-001QM2-002 untuk DAK Pertanian, Nomor Rekening 0021-001QM1-002 untuk DAK Kelautan, Nomor Rekening 0021-001QM3-002 untuk DAK Lingkungan Hidup, dan Nomor Rekening 000062-01-000492-30-6 pada BRI untuk menampung transfer dana DAU dari pusat.

Dalam kaitannya dengan penyusunan Rencana APBD, Pemerintah Daerah memerlukan data-data dan alokasi yang terkait dengan dana perimbangan dari pemerintah pusat sehingga dapat dirumuskan untuk pelaksanaan APBD. Penelaahan atas mekanisme pencairan dana perimbangan masih dilihat kelemahan yang terjadi yaitu keterlambatan data yang disampaikan kepada daerah untuk dapat mengetahui pagu anggaran, mekanisme pencairan, dokumen pencairan dan waktu pencairan.

Kondisi ini terjadi pada penerimaan DBH Sumber Daya Alam (SDA), Pemda Kabupaten Pandeglang tidak mengetahui pagu anggaran yang akan didapat, mekanisme pencairan dan waktu pencairan dana sehingga tidak dapat melaksanakan perencanaan untuk kegiatan belanja daerah secara tepat. Dokumen pencairan atas DBH SDA juga sangat minim, dokumen yang ada hanya berupa nota RTGS atau berupa Nota Kredit dari Bank Jabar. Dalam kaitannya dengan penyaluran DBH SDA Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah melakukan konfirmasi kepada Departemen Keuangan namun belum didapatkan data-data yang terkait dengan DBH SDA ini.

c. Pencatatan dan Pelaporan

Kepala BPKD sebagai pelaksana fungsi BUD Kabupaten Pandeglang belum sepenuhnya melaksanakan tata pembukuan pengelolaan Kas Daerah, yaitu tidak melakukan pencatatan Buku Kas Umum (B.IX), pencatatan B.IX dilakukan oleh Bank Jabar Cabang Pandeglang secara manual berdasarkan realisasi SPM, Surat Tanda Setoran (STS), serta pemindahbukuan antar rekening kas daerah sehingga BKU yang diselenggarakan tidak dapat digunakan sebagai alat pengendalian terhadap Kas Daerah.

Pencatatan BKU dilaksanakan oleh Bank Jabar Cabang Pandeglang, sehingga tidak semua transaksi Kas Daerah tercatat dalam BKU yaitu transaksi pada rekening Kas Daerah yang berada diluar Bank Jabar seperti di BRI Cabang Pandeglang tidak dicatat dalam BKU, dimana untuk TA 2006 transaksi penerimaan (kredit) sebesar Rp415.888.907.741,00 dan transaksi pengeluaran (debet) sebesar Rp685.262.730.935,00 serta untuk TA 2007 (s.d Juli 2007) transaksi penerimaan (kredit) sebesar Rp356.962.808.498,00 dan transaksi pengeluaran (debet) sebesar Rp315.211.948.385,00. Pencatatan transaksi yang terjadi di BRI Cabang Pandeglang tersebut baru dilakukan oleh BPKD pada akhir tahun saat pembuatan Laporan Arus Kas.

Page 11: Dana Penerimaan Kabupaten Pandeglang

Perwakilan BPK RI di Jakarta 9

BKU yang dilaksanakan oleh Bank Jabar tersebut terdiri dari lembaran-lembaran lepas yang tidak bernomor urut, sehingga bila terjadi kesalahan petugas yang mencatat dapat dengan mudah mengganti BKU tersebut dengan lembaran lain.

Pemeriksaan secara uji petik atas pelaporan realisasi penerimaan dana perimbangan pada Laporan Realisasi APBD Kabupaten Pandeglang Semester I TA 2007 diketahui bahwa masih terdapat kesalahan posting pada penerimaan DBH PBB dan DBH BPHTB. Selain itu sampai akhir pemeriksaan juga masih terdapat realisasi penerimaan Biaya Pungut PBB Desember 2006, Januari 2007, Februari 2007, dan April 2007 yang belum dicatat dalam laporan sebesar Rp206.588.982,00 (Rp198.904.339,00 + Rp3.315.691,00 + Rp203.116,00 + Rp4.165.836,00)

d. Prosedur

Berdasarkan hasil pemeriksaan, tim masih melihat adanya kelemahan dalam prosedur yang berkaitan dengan proses pencairan dana perimbangan. Kelemahan tersebut dapat dijumpai terutama yang berhubungan dengan prosedur pengiriman dan penerbitan dokumen Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN Serang. Tim masih menjumpai nomor SPM yang tercantum pada dokumen SPM berbeda dengan nomor SPM yang tercantum pada dokumen SP2D. Selain itu juga masih ditemukan lembar ketiga SP2D yang berada di Pemda, sedangkan seharusnya SP2D lembar ketiga adalah pertinggal di KPPN.

Konfirmasi yang dilakukan kepada KPPN Serang dijelaskan bahwa pengiriman data dari Pemda masih berupa data manual dan tidak dapat diterima oleh sistem pada KPPN sehingga nomor SPM tidak sama dengan nomor SP2D.

Hasil pemeriksaan juga mengungkapkan bahwa terjadi keterlambatan penerbitan SP2D dari KPPN. Hal ini terlihat pada proses pencairan DAK tahap I dimana terdapat perbedaan tanggal SPM dan SP2D lebih dari 6 hari. Sesuai dengan keterangan dari KPPN Serang diketahui bahwa jangka waktu penerbitan SP2D terkait dengan kelengkapan berkas SPM ke KPPN sesuai dengan agenda routing slip. Hasil pemeriksaan juga mengungkapkan bahwa terjadi prosedur yang tidak jelas atas pencairan DBH SDA, dokumen pencairan yang ada hanya berupa nota kredit dari bank kas daerah atau berupa nota RTGS.

Hal tersebut mengakibatkan akurasi dokumen sistem pencairan dana perimbangan kurang memadai, selain itu pemerintah daerah juga tidak dapat mengetahui secara pasti alokasi jumlah dan kapan waktu pencairan DBH SDA dari Pemerintah Pusat.

e. Pengawasan

Pengawasan terhadap penyaluran dan penerimaan dana perimbangan Kabupaten Pandeglang TA 2006 dan TA 2007 dan KPPN Serang dilakukan secara periodik, dimana pelaksanaannya untuk:

1) Kabupaten Pandeglang dilakukan pengawasan melekat oleh Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah yang dijabat oleh Sekretaris Daerah.

2) KPPN Serang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan;