33
DASAR-DASAR KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN ELDA NAZRIATI

DASAR-DASAR KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN

  • Upload
    butch

  • View
    317

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DASAR-DASAR KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN. ELDA NAZRIATI. HARAPAN DAN KENYATAAN KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN. Komunikasi salah satu kompetensi dokter Komunikasi menentukan keberhasilan menyelesaikan masalah pasien - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

DASAR-DASAR KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN

ELDA NAZRIATI

HARAPAN DAN KENYATAAN KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN

• Komunikasi salah satu kompetensi dokter

• Komunikasi menentukan keberhasilan menyelesaikan masalah pasien

• selama ini terabaikan, dianggap tidak penting baik dalam pendidikan maupun dalam praktik kedokteran

HARAPAN DAN KENYATAAN KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN

• Dokter di Indonesia merasa tidak cukup waktu untuk berbincang dengan pasien bertanya seperlunya, mendapatkan informasi yang tidak cukup untuk menegakkan diagnosis dan mengambil tindakan medis

• Pasien merasa dalam posisi lebih rendah takut bercerita, hanya menjawab pertanyaan dokter

Evidences

• After only 18 seconds doctor interrupt patient’s story (with their own medical agenda questions)

• After only 23 seconds doctor’s fail into hypothesis (Workshop on SPs, 2005) (and as consequences: does not want to listen to patient’s story anymore)

• (Beckman &Frankel, 1984)

Evidences

Indonesian patients still feel reluctant to be actively involved in a communication with health professional; which will lead to ineffective and inefficient communication session,

• (Kim YM, et al, 2002)

Komunikasi dokter-pasien

• tercapainya pengertian dan kesepakatan yang dibangun dokter bersama pasien pada setiap langkah penyelesaian masalah pasien.

• Perlukan pemahaman - jenis komunikasi (lisan, tulisan/verbal, non-verbal), - menjadi pendengar yang baik (active listener),- penghambat proses komunikasi (noise), - pemilihan channel yang tepat- mengenal mengekspresikan perasaan dan emosi.

PENTINGNYA KOMUNIKASI YANG BAIK DOKTER-PASIEN

• Berkorelasi dengan perbaikan outcome (keberhasilan terapi): - Memperoleh informasi yang akurat- Kerelaan pasien menjalani pengobatan- Memperkecil kesalahan pengobatan- Meningkatkan ketegaran pasien menghadapi penyakitnya

• Meningkatkan kepuasan pasien : - Pemahaman komunikasi multietnik dan multikultural- Hubungan dokter-pasien yang baik pasien percaya pada dokter

• Memperkecil claim malpraktis- Mengurangi kesalahfahaman

Aspek Hukum (UU 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran)

• Kontrak terapetik dimulai saat anamnesis• Tindakan medis harus menggunakan informed

consent berdasarkan informasi yang diberikan dokter

Kewajiban Pasien

1. memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya;

2. mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi;

3. mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; dan

4. memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

Hak Pasien

1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis

2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain (second opinion)

3. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;

4. Menolak tindakan medis; dan5. Mendapatkan isi rekam medis

Kewajiban Dokter/Dokter Gigia. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan

standarprosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;

b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatupemeriksaan atau pengobatan;

c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkanjuga setelah pasien meninggal dunia;

d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila iayakin ada orang lain yang bertugas mampu melakukannya;

e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi.

Hak Dokter/Dokter Gigi

a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional;

b. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional;

c. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya

d. menerima imbalan jasa.

4 kelompok pasien yang tidak perlu mendapat informasi secara langsung,

• Pasien yang diberi pengobatan dengan placebo yaitu merupakan senyawa farmakologis tidak aktif

• Pasien yang akan dirugikan jika mendengar informasi tersebut, misalnya karena kondisinya

• Pasien yang sakit jiwa dengan tingkat gangguan yang tidak memungkinkan untuk berkomunikasi

• Pasien yang belum dewasa

Pendekatan komunikasi dokter-pasien• Disease centered communication style ( doctor

centered communication style) berdasarkan kepentingan dokter dalam usaha menegakkan diagnosis, termasuk penyelidikan dan penalaran klinik mengenai tanda dan gejala-gejala.

• Illness centered communication style (patient centered communication style) berdasarkan apa yang dirasakan pasien tentang penyakitnya yang secara individu yang merupakan pengalaman unik. termasuk pendapat pasien, kekhawatirannya, harapannya, apa yang menjadi kepentingannya serta apa yang dipikirkannya.

LITERATURE REVIEW

• Disease Framework is doctor’s traditional & central agenda (including investigation of sign & symptoms and differential diagnosis)

• Illness Framework is individual patient’s unique of sickness experiences (including ideas, concerns, expectation, feelings, thoughts, and effects).

(Stewart & Roter 1989)

Illness

(scripts )“Disease”

Data

DIAGNOSIS

Fear

Questions

Meaning of this for future life?

Problem

KEPENTINGAN DIAGNOSIS DOKTER

•Anamnesis (History Taking)

•Proses Penalaran Klinik (Clinical reasoning)

KEPENTINGAN PASIEN

•Worries

•Concern

•Expectation

•Impact

QUESTIONS

Bentuk komunikasi dokter - pasien

• Sasaran : pasien, sejawat, tenaga kesehatan lain, instansi lain

• Metode / bentuk- Oral : autoanamnesis, alloanamnesis- Tertulis : surat-surat keterangan, persetujuan

tindakan- Nonverbal : ekspresi, sikap tubuh, dll• Tingkat kesulitan: - Tidak dengan penyulit- Dengan penyulit

Aplikasi Komunikasi efektif dokter-pasien

1. Sikap Profesional Dokter : mampu menyelesaikan tugas sesuai fungsi, mampu mengatur diri sendiri (ketepatan waktu, pembagian tugas) mampu menghadapi berbagai macam tipe pasien, bekerja sama dengan profesi kesehatan yang lain sikap profesional penting untuk membangun rasa nyaman, aman, dan percaya pada dokter komunikasi efektif

Aplikasi Komunikasi efektif dokter-pasien

2. Sesi Pengumpulan Informasi : - Mengenali alasan kedatangan pasien- Penggalian riwayat penyakit

Model : •Patient takes the lead (through open question by the doctor)• Doctors takes the lead (through closed question by the doctor)• Negotiating agenda by both

Van Dalen, 2005

Aplikasi Komunikasi efektif dokter-pasien

3. Sesi Penyampaian Informasi- Materi : Tujuan anamnesis dan pemeriksaan

fisik, Kondisi saat ini dan kemungkinan diagnosis,rencana tindakan medis, pilihan terapi, prognosis dll

- yang diberi informasi : pasien, keluarga/wali jika kondisi pasien tidak memungkinkan

Menggali penyakit pasien (history taking)

• Active listening• Open ended question• Appropriate respon

Active listening

• Look• Nod (mengangguk)• I see• Repeat phrase• Summarize• Pauses• Minimize questions• Reflect feelings

Physical sorounding

• Tempat komunikasi : - tenang, - privacy terjaga, - jarak pasien-dokter- Gangguan telepon- Aktifitas penganggu- dll

linguistic

• Merencanakan proses dan langkah komunikasi

Langkah-langkah Komunikasi

• S = Salam sapa, tunjukkan ada waktu• A = Ajak Bicara dua arah, dorong agar

pasien mau dan dapat mengemukakan pikiran dan perasaannya., hargai pendapatnya, fahami kecemasannya, mengerti perasaannya.

• J = Jelaskan jelaskan halyang menjadi perhatiannya, yang ingin diketahuinya, yang akan dihadapinya, luruskan persepsi yang keliru.

• I = Ingatkan ingatkan hal penting, klarifikasi apakah pasien telah mengerti benar, mengulang kembali pesan kesehatan yang penting.

Elemen esensial komunikasi dokter pasien (Boelen at al, 2002) :

1. Membuka diskusi :• Memberi kesempatan pasien menyelesaikan statement

pembukanya• Mendapatkan perhatian penuh dari pasien• Mempertahankan hubungan personal2. Mengumpulkan informasi • Menggunakan open-ended dan close ended Question dengan

tepat• Menyusun,mengklarifikasi, dan menyimpulkan informasi• Mendengarkan dengan aktif menggunakan teknik nonverbal

(eye contac) dan verbal

3. Memahami pandangan pasien • Menggali faktor kontekstual (keluarga, kultur, usia dan

seks, sosio ekonomi, status, dan kepercayaan)• Menggali kepercayaan, perhatian, dan harapan tentang

sehat dan sakit• Memahami dan merespon ide, perasaan, dan value pasien4. Memberi informasi • Menggunakan bahasa yang dimengerti pasien• Mencek pemahaman pasien• Memberi kesempatan pasien untuk bertanya.

Komunikasi dokter-pasien dengan pendekatan kedokteran keluarga (Boelen et al 2002)

• Mengggali peyakit dan pengalaman sakit pasien • Memahami pasien sebagai manusia seutuhnya

(karakteristik biopsikososiokultural)• Mencari informasi sebagai dasar untuk

manajemen penyakit• Memperhatikan faktor pencegahan dan promosi

kesehatan • Meningkatkan hubungan dokter-pasien• Bersifat realistis dengan kondisi pasien

Time manajemen

• Sampaikan waktu yang tersedia• Jika pasien merasa kurang janjikan waktu lain

untuk tambahan• Tanyakan pasien akan mulai dari mana• Fahamkan pasien secara bijak tentang

kesibukan dokter

Komunikasi dengan penyulit

• Pasien dengan emosi tinggi dan personality yang sulit (ketergantungan, narsis, kompulsif, dll)

• Komunikasi sulit pada orang tua dan anak (issue sensitif, ketidaksetujuan, kompleks komunikasi, dll)

• Kelompok dewasa khusus (lanjut usia, remaja, dll)

Referensi

• Konsil Kedokteran Indonesia, 2006. Komunikasi efektif dokter pasien. Jakarta

• Adler BR, Rodman G, 2006. Understanding Human Communiacation. Oxford University Press New york

• Elizabeth Macdonald, 2004. Difficult conversations in medicine . Oxford University Press New york

TERIMAKASIH