Upload
cut-raihan
View
861
Download
141
Embed Size (px)
Citation preview
Dr. Mudatsir, M.Kes
Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
UNIVERSITAS SYIAH KUALADARUSSALAM-BANDA ACEH
Jumat, 30 April 2009
Mikologi ialah ilmu yang mempelajaritentang jamur atau kapang sertapenyakit yang ditimbulkannya.Mikologi PertanianMikologi Kedokteran HewanMikologi Kedokteran
Jamur Tumbuhan yang tidak berkrorofil tidak dapat membuat makanan
sendiri hidup sebagai saprofit Sekarang terdapat + 200.000 jenis jamur Hanya sekitar 300 jenis jamur yang hidup sebagai parasit dan menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan
KINGDOM CHARACTERISTIC EXAMPLE Monera Prokaryocyte Bacteria Actinomyces Protista Eukaryocyte Protozoa Fungi Eukaryocyte * Fungi Plants Eukaryocyte Plants Moss Animals Eukaryocyte * Arthropods Mammals Man
Jamur merupakan tumbuhan redumenter yang tidak memiliki akar, batang dan daun thallus Phyllum Thallaphyta
Ada 2 golongan besar yang penting dan dapat menimbulkan penyakit pada manusia:
1. Schizomycetes (golongan jamur rendah) a. Actinomycetaceae (Actinomyces dan
Nocardia) b. Streptomycetaceae (Streptomyces)2. Eumycetes (golongan jamur tinggi) a. Phycomycetes b. Ascomycetes c. Basidiomycetes d. Deuteromycetes
Jamur terdiri dari benang-benang (filamen) hifa
Umumnya hifa bersegmen/berseptum yang berlubang halus
Ada juga jamur yang hifanya tidak berseptum hifa coenocytik
Hifa dapat ditemukan sendiri-sendiri atau dalam bentuk anyaman hifa myselium
Keuntungan:1. Dapat mengubah zat-zat organik yang
tidak dapat digunakan oleh manusia dan hewan zat anorganik
2. Menghasilkan antibiotik3. Berperan dalam industri, seperti
pembuatan asam susu4. Berperan dalam pembuatan makanan,
seperti tempe, roti, nata decoco, dsb.
Dapat menimbulkan penyakit Dapat merusak bahan-bahan yang terbuat
dari kulit dan selulosa Berperan sebagai kontaminan di lab. Baik
pada perbenihan cair maupun padat sulit menentukan apakah jamur tsb sebagai penyebab penyakit atau kontaminan
Udara di lab khususnya di daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi
Bahan pemeriksaan, tetapi tidak menimbulkan penyakit
Jamur yg berperan sebagai kontaminan: Mucor, Rhizopus, Penicillium, Aspergillus, Hemodendrum, Streptomyces, Cephalosporium
Suhu yang tinggi: asal tidak kena sinar matahari, karena bila jamur kena langsung sinar matahari akan mati
Adanya air dalam bentuk kelembaban yg tinggi
Konsentrasi O2 yang tinggi Derajat keasaman yang sesuai Adanya bermacam-macam zat makanan
Miselium vagetatifMiselium yang masuk dalam substrak perbenihan untuk mengabsorbsi makanan yang diperlukan untuk pertumbuhannya
Miselium udaraMiselium yang tetap di luar substrak
Miselium reproduktif Miselium udara yang dengan cara tertentu tergantung jenis jamurnya menghasilkan sel-sel reproduksi yang disebut spora akan tumbuh menjadi jamurnya
Dibedakan 3 sifat koloni1. Koloni Ragi (Yeast colony) Makroskopis basah dan kental, tidak memiliki
miselium Mikroskopis tampak uniseluler Cara reproduksi: a. Secara aseksual pembentukan tunas blastospora b. Secara seksual pembentukan ascospora (spora terdapat di dalam kantung
ascus biasa terdiri dari 2, 4, atau 8 spora)
2. Koloni berupa ragi (yeast like colony) Maksroskopis tanpak basah dan lembek Pada agar tempat pertumbuhannya
dibentuk pseudomycelium tunas yang dibentuk dari sel induk tapi tidak dilepaskan dan tumbuh memanjang
Mikroskopis tanpak uniseluler Cara reroduksi secara aseksual dengan
pembentukan tunas atau blastospora Contoh: Candida albicans
Mikroskopis tanpak uniseluler Cara reroduksi secara aseksual dengan
pembentukan tunas atau blastospora Contoh: Candida albicans
3. Koloni berfilamen (Filamentous colony) Makroskopis tampak: - Velvety = seperti beludru - Wooly = seperti woll - Fluffy = seperti kapas - Cottony = seperti katun Makroskopis penuh miselium dengan warna bermacam-macam Cara reproduksi: seksuil maupun aseksuil
Contoh - Penicillium: warna putih, kuning sampai jingga - Aspergillus: warna hijau, biru sampai
hitam - Sporotrichum schenckii : putih, abu-
abu, coklat
Jamur bifasik Jamur yang bila ditanam pada 2 macam
media perbenihan yang berbeda dan dieramkan pada 2 macam suhu berbeda akan membentuk koloni serta spora yang berbeda pula
Contoh: Sporotrichum schenckii
Pada SGA, eramkan pada suhu kamar, membentuk koloni berfilamen; sporanya clustered conidia
Pada Agar Darah, eramkan pada suhu 37C akan membentuk koloni ragi dengan sporanya blastospora yang membentuk cerutu (cigar shaped)
Histoplama capsulatum Blastomyces dermatitidis Blastomyces braziliensis
Jamur pleomorf Jamur yang dieramkan pada perbenihan
tertentu dan pada suhu tertentu, akan membentuk koloni tertentu, tetapi bila pengeraman diperpanjang, koloni akan berubah sifatnya.
Contoh: Cladosporium werneckii Pada SGA, suhu kamar koloni berupa
ragi dengan blastospora dan chlamidospora; tetapi pengeraman diperpanjang sampai 3 minggu koloni berfilamen
Jamur yang bila ditanam pada perbenihan yang sama, tetapi suhu pengeramannya berbeda, akan terjadi pertumbuhan dan bentuk koloni berbeda
Contoh: Geotrichum candidum Bila ditanam pada SGA: - Pada suhu kamar tumbuh koloni berfilamen tumbuh di atas permukaan
agar. - Bila dieramkan suhu 37C, akan membentuk koloni berupa ragi yang tumbuh di bawah permukaan agar dan pinggir koloni
terbentuk hifa-hifa pendek.
a. Warnanya: -Putih,kuning sampai jingga (Penisilium) -Hijau, biru sampai hitam (Aspergillus) -Putih, abu2,coklat (Sporotrichum schenkii)
b. Septasi - Ada miselium bersepta - Ada miselium yg tidak bersepta
(miselium coenositik) Misalnya Phycomycetesc. Percabangan - Membentuk sudut tajam (Aspergillus) - Membentuk sudut lurus (Phycomycetes)
Jenisnya - Spora seksuil - Spora aseksuil Bentuknya - Bundar - Lonjong - Bulan sabit - Kumparan - Cleavate - Muriform - Tubercilated
- Putih sampai kuning : Penicilium- Hijau sampai biru : Aspergillus- Coklat sampai hitam : Hormodendrum Ukurannya - Kecil (mikrospora) uniseluler - Besar (makrospora)kadang-kadang berseptum Kedudukan - Langsung dari hifa - Mempunyai tangkai
A. Thallospora a. Blastospora Spora aseksuil yg dibentuk sebagi tunas dari sel induknya yg kemudian dilepaskan Contoh: C. albicans, Cr. Neoformans dan Blastomyces sp b. Arthrospora Spora aseksuil yang dibentuk karena pd tempat septasi terputus, pada bekas septumnya dinding sel menebal kadang2
membundar sehingga bentuknya ada yang persegi atau
lonjong Contoh: Geotrichum candidum, Coccidioides
immitis
c. Chlamydospora Spora aseksuil yang dibentuk oleh karena
hifa pada tempat-tempat tertentu membesar, membundar dan dindingnya menebal.
Letaknya biasa: terminal, lateral, intercelair Contoh - Cladosporium werneckii - Histoplasma capsulatum - Candida albicans - Blastomyces dermatitidis
B. Canidiospora Spora aseksuil yang dibentuk dari hifa yang
khas yang disebut conidiophore, yang betuknya bermacam-macam tergantung jenis jamur
Canidiospora dibedakan berdasarkan: a. Ukurannya (mikroconidia dan macroconidia) b. Bentuknya (bundar, lonjong, fusiform,
dsb) c. Jumlah septasinya (tranversal, longitudinal
atau tranversal dan longitudinal) d. Lokalisasi dan kedudukannya
C. Sporangiospora Spora aseksuil yang dibentuk dalam suatu
kantung yang disebut sporangium yang mengelilingi ujung yang membundar dari conidiospora (sprangiospora)
Contoh - Phycomycetes - Rhinosopradium seeberi
1. Ascospora Spora seksuil yang dibentuk endogen di
dalam suatu kantung yang disebut askus. Contoh - Piedraia hortai - Allescheria boydii - Ascomycetes
2. Basidiospora Spora seksuil yang dibentuk eksogen dari
suatu kantung yang disebut basidium, bisanya berjumlah empat
Contoh: Gol. Basidiomycetes3. Zygospora Spora seksuil yang dibentuk dari peleburan 2
inti yang bentuk dan jenis kelaminnya sama Contohnya - Phycomycetes - Mucor - Rhizopus
4. Oospora Spora seksuil yang dibentuk dari peleburan
2 inti yang bentuk maupun jenis kelaminnya berbeda
Contohnya: - Phycomycetes - Genus Absidia - Genus Basidiobolud