68
Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Rasional Keinginan yang kuat untuk mengetahui sesuatu merupakan salah satu sikap yang perlu dimiliki oleh pengembang pendidikan, termasuk oleh guru yang bergerak dalam dunia pendidikan. Sikap ini dapat mendorong mereka untuk mengajukan berbagai macam pertanyaan yang menyangkut gejala pendidikan dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu. Pertanyaan-pertanyaan itu pada dasarnya berupa pertanyaan “apa?”, “bagaimana?”, dan “mengapa?”. Misalnya, ”Apakah siswa serius belajar?”, “Bagaimana mereka belajar?”, “Mengapa hasil belajarnya masih kurang memuaskan ?”. Ketika kita bertanya dan mencoba mencari jawabannya, sebenarnya kita pada saat itu tengah melakukan kegiatan berpikir. Dalam kajian epistemologi, berpikir merupakan kegiatan mental yang dapat menghasilkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan memiliki karakteristik-karakteristik tertentu yang disyaratkan oleh pengetahuan ilmiah, yaitu sifat rasional dan teruji, yang memungkinkan tubuh pengetahuan yang disusunnya merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan, maka cara yang digunakan untuk menghasilkan pengetahuan tersebut haruslah menggunakan metode ilmiah. Sebab metode ilmiah adalah ekspresi tentang cara bekerjanya pikiran dengan menempuh prosedur yang sistematis. Metode ilmiah telah biasa digunakan oleh para ahli dalam pencarian jawaban atas pertanyaan- pertanyaan yang ada melalui serangkaian kegiatan penelitian. Oleh karena itu apabila kita melakukan penelitian untuk menjawab suatu pertanyaan atau maman wijaya, pppg ipa © 2004 1

Dasar Penelitian Pendidikan-1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas kuliah

Citation preview

Page 1: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

BAB IPENDAHULUAN

A. RasionalKeinginan yang kuat untuk mengetahui sesuatu merupakan

salah satu sikap yang perlu dimiliki oleh pengembang pendidikan, termasuk oleh guru yang bergerak dalam dunia pendidikan. Sikap ini dapat mendorong mereka untuk mengajukan berbagai macam pertanyaan yang menyangkut gejala pendidikan dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu. Pertanyaan-pertanyaan itu pada dasarnya berupa pertanyaan “apa?”, “bagaimana?”, dan “mengapa?”. Misalnya, ”Apakah siswa serius belajar?”, “Bagaimana mereka belajar?”, “Mengapa hasil belajarnya masih kurang memuaskan ?”.

Ketika kita bertanya dan mencoba mencari jawabannya, sebenarnya kita pada saat itu tengah melakukan kegiatan berpikir. Dalam kajian epistemologi, berpikir merupakan kegiatan mental yang dapat menghasilkan pengetahuan.

Agar pengetahuan yang dihasilkan memiliki karakteristik-karakteristik tertentu yang disyaratkan oleh pengetahuan ilmiah, yaitu sifat rasional dan teruji, yang memungkinkan tubuh pengetahuan yang disusunnya merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan, maka cara yang digunakan untuk menghasilkan pengetahuan tersebut haruslah menggunakan metode ilmiah. Sebab metode ilmiah adalah ekspresi tentang cara bekerjanya pikiran dengan menempuh prosedur yang sistematis.

Metode ilmiah telah biasa digunakan oleh para ahli dalam pencarian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada melalui serangkaian kegiatan penelitian. Oleh karena itu apabila kita melakukan penelitian untuk menjawab suatu pertanyaan atau menguji suatiu hipotesis, maka yang kita lakukan adalah serangkaian langkah-langkah metode ilmiah.

Setelah ditemukannya metode ilmiah oleh Francois Bacon pada abad ke-17, ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya. Penemuan demi penemuan semakin banyak bermunculan, dan penemuan tersebut dapat dengan mudah dipelajari oleh orang lain, lalu kemudian dikembangkan ke arah yang lebih sempurna.

Dalam dunia pendidikanpun, berkat adanya pemanfaatan metode ilmiah oleh para pakar pendidikan, ilmu pendidikan mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan. Namun keadaan seperti itu tampaknya belum diikuti oleh para pelaksana pendidikan seperti guru.

Walaupun dalam kegiatan sehari-harinya guru sering dihadapkan pada banyak masalah, lalu merumuskan masalah tersebut dengan

maman wijaya, pppg ipa © 2004 1

Page 2: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

caranya sendiri dan mengatasinya dengan cara sendiri pula, namun mereka belum terbiasa menuangkan buah pikirannya itu ke dalam bentuk tulisan, sehingga orang lain akan sulit mempelajari atau meniru cara-cara yang telah ditemukannya itu.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan belum terbiasanya guru menulis karya tulis atau melakukan penelitian pada bidang pekerjaan yang ditekuninya. Faktor tersebut diantaranya adalah bahwa kemampuan guru dalam meneliti dan menulis masih rendah.

Diktat ini menyajikan dasar-dasar penelitian pendidikan yang dapat digunakan oleh mereka yang bekerja dalam dunia pendidikan, khususnya guru, yang belum pernah mencoba melakukan penelitian ataupun yang sedang belajar meneliti. Namun demikian, untuk mendapatkan pemahaman yang baik bagaimana penelitian pendidikan itu seharusnya dilakukan sehingga mampu menghasilkan informasi yang lebih akurat dan bermanfaat, maka bagi mereka yang berminat memperdalam lebih lanjut disarankan untuk mempelajari buku-buku lainnya tentang penelitian pendidikan yang lebih lengkap.

B. Kompetensi DasarDengan memahami isi buku ini secara keseluruhan secara baik,

diharapkan pembaca mamiliki kompetensi sebagai berikut.1. Mengidentifikasi jenis-jenis dan masalah penelitian dalam

dunia pendidikan.2. Mengidentifikasi skala-skala pengukuran dan jenis-jenis data

penelitian.3. Memilih metode penelitian yang sesuai dengan permasalahan

yang diteliti.4. Merancang penelitian sederhana tetap sistematis dan runut

berdasarkan kaidah-kaidah penelitian.5. Melaksanakan penelitian.6. Melaporkan hasil penelitian.

C. Deskripsi Isi DiktatDiktat ini menguraikan kajian berupa konsep dasar penelitian

pendidikan, jenis-jenis penelitian dan metodologinya, jenis-jenis pengukuran dan jenis data, serta menyajikan bagaimana merencanakan suatu penelitian dan bagaimana melaporkannya. Disajikan pula dalam buku ini contoh proposal penelitian yang dapat digunakan sebagai rujukan dalam latihan penelitian. Pada bagian akhir disajikan rangkuman materi dan evaluasi mengetahui kedalaman pemahaman isi buku.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 2

Page 3: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

BAB II

KONSEP PENELITIAN PENDIDIKAN

A. Kasus-Kasus Di Lapangan

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar ungkapan

seperti : (1) di sekolah saya tidak ada lab sehingga tidak heran bila

mutu lulusannya jelek; (2) materi pelajaran terlalu banyak sehingga

selalu kekurangan waktu; atau (3) walaupun berbagai merode

pembelajaran telah dicoba, siswa tetap saja sulit memahami isi

pelajaran. Ungkapan-ungkapan tersebut sering tidak didasari fakta yang

komplit, melainkan hanya berdasarkan asumsi menurut pengamatan

sepintas.

Bagi kita sebagai masyarakat akademik tentu akan lebih baik

bila mengemukakan suatu opini itu berupa kesimpulan dari hasil kajian

ilmiah, sehingga pendapat yang kita lontarkan dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Kajian ilmiah

dapat kita lakukan melalui kegiatan penelitian.

Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian berguna sebagai

dasar yang logis dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi tentu tidak

semua keputusan yang diambil harus berdasarkan pada hasil

penelitian. Umpamanya, bila di dalam kelas banyak sampah, maka

untuk membersihkannya tidak perlu diteliti dulu apakah ada

hubungannya antara banyak sampah dengan rendahnya prestasi siswa.

Dalam hal ini ada masalah yang researchable (dapat diteliti) dan ada

pula yang unresearchable (tidak dapat/perlu diteliti).

maman wijaya, pppg ipa © 2004 3

Page 4: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

B. Perbedaan antara Evaluasi dan Penelitian

Evaluasi dan penelitian memiliki persamaan dan perbedaan.

Persamaannya, baik evaluasi maupun penelitian sama-sama

merupakan proses pengumpulan data, pengolahan data, penafsiran

data dan penyimpulan. Perbedaannya terletak pada hal-hal berikut ini.

1. Lingkup penggunaan hasilnya : hasil evaluasi hanya digunakan

untuk program yang dievaluasi itu sendiri, sedangkan penelitian

dapat digeneralisasi untuk program-program lain yang sejenis yang

memiliki karakteristik sama.

2. Fungsinya : evaluasi digunakan untuk mengetahui apakah

tujuan telah tercapai atau belum. Jadi pertanyaannya adalah “apa”,

bukan “mengapa” atau “bagaimana”. Sedangkan pada penelitian,

selain untuk menjawab apa, juga untuk menyelidiki pertanyaan

mengapa dan bagaimana.

C. Pengertian Penelitian

Penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk

memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah.

Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian terdiri atas fakta, konsep,

generalisasi, dan teorii yang memungkinkan manusia dapat memahami

fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapinya.

Kegiatan ilmiah tersebut bertujuan untuk memperoleh pengetahuan

yang benar (yang bersifat relatif) sebagai penyempurnaan pengetahuan

sebelumnya telah dilaksanakan oleh para peneliti dan ilmuwan dalam

bidang ilmunya masing-masing. Secara akumulatif hasil penelitian

memberikan sumbangan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi dalam berbagai bidang. Di samping itu, hasil penelitian

maman wijaya, pppg ipa © 2004 4

Page 5: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

juga telah memungkinkan manusia dapat lebih baik memecahkan

masalah-masalah praktis yang dihadapi dalam hidupnya.

Untuk memperoleh pengetahuan dapat dilakukan dengan berbagai

cara, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai

sumber sekunder. Cara-cara memperoleh pengetahuan di antaranya

melalui cara pengalaman pribadi, penalaran deduktif, dan penalaran

induktif.

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan penalaran

deduktif– induktif. Penalaran deduktif dimulai dari hal-hal yang bersifat

umum menuju ke hal-hal yang khusus. Sedangkan penalaran induktif

adalah pencarian pengetahuan yang dimulai dengan observasi

terhadap hal-hal yang khusus (fakta kongkrit), dari kajian atas fakta

kongkrit ini diperoleh kesimpulan umum. Dengan demikian penalaran

deduktif–induktif, yaitu kegiatan berpikir ulang- alik antara penalaran

deduktif dan penalaran induktif.

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan metodologi

penelitian, Yang dimaksud metodologi penelitian adalah kajian tentang

metode-metode tertentu yang digunakan dalam penelitian. Metode

diartikan sebagaii suatu cara berpikir dan cara melaksanakan hasil

berpikir untuk melakukan sesuatu pekerjaan secara baik dan benar.

Cara melaksanakan hasil berpikir untuk melakukan suatu pekerjaan

secara benar dan baik disebut teknik. Dengan demikian dalam istilah

metode terkandung istilah teknik. Sehingga metodologi penelitian

merupakan kajian tentang cara berpikir dan teknik untuk mengerjakan

penelitian secara benar dan baik.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 5

Page 6: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

BAB III

JENIS PENELITIAN DAN METODOLOGINYA

A. Ragam Penelitian

Ragam penelitian dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Berdasarkan pengukuran dan analisis data penelitian

a. Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang datanya dinyatakan

dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik. Penelitian

yang sering menggunakan cara ini adalah penelitian

eksperimen dan survey.

b. Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang datanya dinyatakan

dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik

statistik. Penelitian yang sering dilakukan dengan cara ini

contohnya adalah studi kasus dan penelitian sejarah.

2. Berdasarkan tingkat kedalaman analisis data penelitian

a. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang analisis datanya

hanya sampai pada deskripsi variabel satu demi satu. Deskripsi

berarti pemerian secara sistematik dan faktual tentang sifat-sifat

tertentu populasi tertentu.

b. Penelitian eksplanatori, yaitu penelitian yang analisis

datanya sampaii pada menentukan hubungan v

c. Variabel dengan variabel lainnya.

3. Berdasarkan penggunaan sampel atau populasi

a. Penelitian sensus, yaitu penelitian yang datanya berasal

dari semua subjek dalam populasi, tidak hanya dari sampel.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 6

Page 7: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

b. Penelitian sampel (inferensial), yaitu penelitian yang

datanya berasall dari sampel dan kesimpulannya diberlakukan

bagi seluruh populasii yang diwakili oleh sampel penelitian itu.

4. Berdasarkan rancangan penelitian

a. Penelitian eksperimental, yaitu penelitian yang subjeknya

diberii perlakuan (treatment) kemudian diukur akibat dari

perlakuan tersebut pada diri subjek penelitian.

b. Penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

subjeknya tidak dikenai perlakuan, tetapi diukur sifat-sifatnya

(variabel) tertentu. Contoh penelitian ini adalah penelitian survei

dan penelitian studi kasus.

5. Berdasarkan permasalahannya

Berdasarkan permasalahannya, penelitian dibedakan menjadi 8

jenis penelitian. Pembahasan secara detail mengenai kedelapan

jenis ini dapat dibaca sub bab B berikut.

B. Jenis-Jenis Penelitian

Pada umumnya, jenis-jenis penelitian dapat dibedakan

berdasarkan tujuan dan permasalahannya. Pada tabel 2.1 di bawah ini

disajikan delapan (8) jenis penelitian yang dibedakan dari tujuan dan

permasalahannya, berikut contoh judul masing-masing jenis penelitian.

Tabel 2.1 Jenis-Jenis Penelitian dan Tujuannya

maman wijaya, pppg ipa © 2004 7

Page 8: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

Jenis Penelitian

Tujuan Penelitian / Contoh Judul

Penelitian Historis

Membuat rekonstruksi masa lampau secara sitematis. Contoh Judul : Asal-usul sistem belajar menghafal di

pondok pesantrenPenelitian

Deskriptif Melukiskan secara sistematis, faktual, dan akurat

mengenai fakta-fakta tertentu. Contoh Judul : Kecenderungan siswa memilih jenis

bacaan di perpustakaan dan jenis makanan jajanan di kantin.

Penelitian Perkembangan

Meneliti pola-pola dan urutan-urutan pertumbuhan/perubahan sebagai fungsi waktu.

Contoh Judul :Perkembangan penguasaan bahasa Inggris siswa kelas I selama satu tahun.

Penelitian Lapangan atauStudi Kasus

Mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi dengan lingkungan suatu unit sosial (individu, kelompok, lembaga).

Contoh Judul : Studi kasus terhadap anak yang memiliki kebiasaan menyontek.

Penelitian Korelasional

Menyelidiki sampai sejauh mana hubungan antara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya.

Contoh Judul : Hubungan antara tingkat kehadiran siswa dengan skor ulangan.

Penelitian Kausal Komparatif

Menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat. Contoh Judul : Pengaruh metode ceramah terhadap

hasil belajar siswa.Penelitian Eksperinmental

Menyelidiki kemungkinan saling berhubungan sebab-akibat dengan cara memberi perlakuan tertentu pada satu kelompok dan membandingkannya dengan satu atau lebih kelompok kontrol.

Contoh Judul : Efektivitas metode Role Playing dan metode Diskusi pengajaran Bahasa Inggris kelas I SMA.

Penelitian Tindakan Kelas

Mengembangkan keterampilan – keterampilan baru, metode baru, atau pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dalam kelas.

Contoh Judul : Penggunaan Model Learning Cycle dalam pembelajaran Fisika.

Contoh Judul : Upaya mengurangi kemalasan siswa mengerjakan PR.

C. Penelitian Historis

1. Tujuan

maman wijaya, pppg ipa © 2004 8

Page 9: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

Penelitian Historis bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa

lalu secara sistematis dan obyektif.

2. Ciri-Ciri

a. Lebih tergantung pada data yang diobservasi orang lain

dibanding pada data yang diobservasi oleh peneliti sendiri.

b. Tertib berdasarkan urutan kejadian, sistematis, dan tuntas.

c. Kualitasnya ditentukan oleh keotentikan, keakuratan, dan

kerelevanan dokukmen yang dijadikan data.

d. Berbeda dengan telaah kepustakaan. Telaah kepustakaan

merupakan “pendahuluan” dari macam-macam penelitian

lainnya.

3. Contoh Judul

a. Periodisasi Sastra

b. Perkembangan Kesusastraan Berdasarkan Bentuk (Genre)

4. Langkah-Langkah Penelitian

a. Perumusan masalah

Untuk merumuskan masalah dapat diajukan pertanyaan seperti,

apakah cara pendekatan historis itu merupakan pendekatan

yang palilng tepat bagi masalah penelitian yang akan digarap?

Apakah data yang diperlukan memungkinkan untuk diperoleh ?

Apakah hasil temuan nanti dapat bermanfaat bagi kehidupan ?

b. Perumusan tujuan penelitian

maman wijaya, pppg ipa © 2004 9

Page 10: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

Tujuan dirumuskan dengan indikator yang dapat diukur, kalau

memungkinkan dapat dirumuskan juga hipotesis penelitiannya,

agar arah dan fokus penelitian lebih jelas.

c. Pengumpulan data :

Data dikumpulkan dari sumber primer (pelaku sejarah) dan

sumber sekunder (hasil penelitian orang lain).

d. Pengevaluasian data

Evaluasi data diperlukan sebagai kritik eksternal (menguji

keakuratan dan relevansi data), juga sebagai kritik internal

(menguji keotentikan data).

e. Penyusunan laporan

Isi laporan dapat berupa : latar belakang, rumusan masalah,

perumusan tujuan dan hipotesis, kajian sumber data, cara

pengujian hipotesis, langkah-langkah pengumpulan data, uraian

data, pengolahan data, temuan-temuan, kesimpulan, dan saran.

D. Penelitian Deskriptif

1. Tujuan

Penelitian Deskriptif bertujuan untuk memaparkan secara

sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sufat

populasi tertentu. Penelitian ini sering juga disebut sebagai penelitian

survey atau juga jajak pendapat. Sejauh ini tidak ada kesepakatan

tentang penelitian deskriptif. Para pakar bahkan ada yang menyebutkan

bahwa penelitian deksriptif adalah segala macam bentuk penelitian,

kecuali penelitian eksperimental.

2. Ciri-Ciri

maman wijaya, pppg ipa © 2004 10

Page 11: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

a. Hasilnya berupa informasi faktual yang rinci tentang gejala-

gejala yang terjadi.

b. Tidak ada perlakuakan yang dilakukan peneliti terhadap

populasi atau sampel.

3. Contoh Judul

a. Taraf intelegensi siswa kelas 1 SMA.

b. Daya serap mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 2

tahun 2006.

c. Profil lowongan kerja bagi lulusan SMA.

d. Profil guru yang disukai anak.

4. Langkah-Langkah Penelitian

a. Merumuskan masalah dan menetapkan tujuan penelitian,

tentang sifat-sifat apa atau fakta-fakta apa yang dibutuhkan.

b. Merancang cara pengumpulan data : menyusun instrumen yang

diperlukan, menetapkan bagaimana cara data dikumpulkan,

dan bagaimana caranya data tersebut akan diolah.

c. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data.

d. Menyusun laporan.

E. Penelitian Perkembangan

1. Tujuan

Penelitian perkembangan bertujuan untuk meneliti pola-pola

dan urutan-urutan pertumbuhan atau perkembangan populasi sebagai

fungsi waktu.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 11

Page 12: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

2. Ciri-Ciri

a. Biasanya untuk menjawab pertanyaan : bagaimana pola

pertumbuhannya, lajunya, arahnya, dan urutan-urutannya.

b. Subyek penelitian terbatas dan waktunya lama, sehingga sering

menjadi kelemahan bagi penelitian jenis ini.

3. Contoh Judul

a. Perkembangan berpikir dan sosial anak usia 3-7 tahun.

b. Perkembangan prestasi anak selama menjadi siswa SMP.

4. Langkah-Langkah Penelitian

a. Merumuskan masalah dan menetapkan tujuan.

b. Menelaah kepustakaan.

c. Merumuskan asumsi dan hipotesis.

d. Merancang langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan

data : menyusun instrumen, menetapkan cara pengumpulan

dan pengolahan data.

e. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data.

f. Menyusun laporan.

F. Penelitian Kasus (Studi Kasus)

1. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara intensif

tentang suatu keadaan (individu, kelompok atau institusi) dan

kemungkinan penyebab-penyebabnya.

2. Ciri-Ciri

a. Bersifat mendalam terhadap satu kasus.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 12

Page 13: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

b. Difokuskan pada kasus-kasus khusus.

c. Karena bersifat khusus, mungkin sampelnya satu tetapi

variabelnya banyak.

d. Hasilnya bisa merupakan sumber informasi yang lengkap untuk

perencanaan penelitian yang lebih besar.

e. Jasilnya tidak dapat digeneralisasi, karena kasus yang dikajinya

bersifat khusus.

3. Contoh Judul

a. Stufi kasus tentang anak yang sering bolos.

b. Studi kasus terhadap anak cerdas dari keluarga miskin.

c. Studi tentang anak yang aktif di organisasi tetapi nilai mata

pelajaran Bahasa Indonesianya sangat rendah.

4. Langkah-Langkah Penelitian

a. Merumuskan masalah dan menetapkan tujuan.

b. Merancang metodologi peneliltian : menyusun langkah-langkah

pengumpulan datanya, menyusun instrumen, dan cara

pengolahan data.

c. Mengumpulkan data, mengolah, dan menyimpulkan.

d. Menyusun laporan.

G. Penelitian Korelasional

1. Tujuan

Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki hubungan

antara satu atau lebih variabel dengan variabel-variabel lainnya

didasarkan pada koefisien korelasi. Misalnya, hubungan antara nilai-

nilai ulangan harian dengan nilai hasil ulangan umum.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 13

Page 14: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

2. Ciri-Ciri

a. Mengukur taraf tinggi-rendahnya tingkat keterkaitan antara

variabel yang satu dengan yang lain (bukan mengukur

pengaruh).

b. Pengukuran beberapa variabel dapat dilakukan serentak.

c. Kelemahannya, hanya menyelidiki hubungan apa dengan apa,

tidak menelaah penyebabnya yang mana atau akibatnya yang

mana.

3. Contoh Judul

a. Hubungan antara Nilai UAN SMP dengan Prestasi di SMA

siswa kelas 1.

b. Studi korelasi antara sikap, bakat, dan minat dengan beberapa

nilai ulangan harian mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa

kelas 2.

4. Langkah-Langkah Penelitian

a. Merumuskan masalah dan menetapkan tujuan.

b. Menelaah kepustakaan.

c. Merancang metode penelitian : memilih sampel, menyusun

instrumen, menetapkan cara pengolahan data (memilih metode

korelasi).

d. Mengumpulkan data, mengolah, dan menganalisis.

e. Menyusun laporan.

H. Penelitian Kausal-Komparatif

1. Tujuan

maman wijaya, pppg ipa © 2004 14

Page 15: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan adanya

hubungan sebab-akibat antara variabel yang satu dengan variabel yang

lain.

2. Ciri-Ciri

a. Bersifat ex-postfacto, yaitu data dikumpulkan setelah semua

kejadian yang dipersoalkan berlalu. Data yang dikumpulkan

merupakan akibat (variabel ini merupakan variabel terikat), lalu

menguji data tersebut dengan menelusuri kembali ke masa lalu

untuk mencari sebab-sebabnya (variabel ini merupakan variabel

bebas).

b. Penelitian ini biasanya dilakukan apabila pengontrolan terhadap

variabel tertentu sulit dilakukan (jika pengontrolannya mudah

dilakukan, maka penelitiannya akan lebih baik menggunakan

peneliltian eksperimental).

c. Penelitian ini tidak menyatakan variabel mana yang merupakan

penyebab dan mana yang merupakan akibat. Misalnya, antara

prestasi dan perilaku, apakah perilaku yang buruk

menyebabkan prestasi yang jelek, atau sebaliknya.

3. Contoh Judul

a. Analisis riwayat hidup siswa (misalnya masuk TK terlebih

dahulu atau tidak, masuk SD di usia 6 tahun atau kurang, atau

yang lainnya) kelas 1 SMA dan rangkingnya di kelas.

4. Langkah-Langkah Penelitian

a. Merumuskan masalah dan menetapkan tujuan.

b. Menelaah kepustakaan.

c. Merumuskan hipotesis.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 15

Page 16: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

d. Merancang metode penelitian : memilih sampel, menyusun

instrumen, menetapkan teknik pengumpulan data, menetapkan

batasan pengkategorian (baik, sedang, dan buruk batas nilainya

berapa saja).

e. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data.

f. Menyusun laporan.

I. Penelitian Eksperimental-Sungguhan (Eksperimen)

1. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan adanya

hubungan sebab-akibat dengan cara memperlakukan kelompok

eksperimen dengan tindakan tertentu yang direncanakan, lalu

dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak dikondisikan

perlakuannya.

2. Ciri-Ciri

a. Kondisi-kondisi eksperimental diatur secara tertib-ketat.

b. Pemilihan sampel dilakukan secara acak (random).

c. Menggunakan kelompok kontrol sebagai baseline (garis dasar)

untuk pembanding.

d. Varians dikontrol secara ketat, yaitu dengan cara : memilih

sampel secara acak, penempatan sampel pada kelompok

eksperimen dan kontrol secara acak pula, dan penentuan

perlakuan terhadap kelompok mana yang akan dijadikan

kelompok eksperimen ditentukan secara acak.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 16

Page 17: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

3. Contoh Judul

a. Efek pemberian hukuman bagi siswa yang tidak mengerjakan

PR terhadap kemajuan belajar.

b. Efektivitas model pembelajaran konstruktivisme dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 2 SMA.

4. Langkah-Langkah Penelitian

a. Merumuskan masalah dan menetapkan tujuan.

b. Mengkaji kepustakaan.

c. Merumuskan hipotesis berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.

d. Menyusun desain eksperimen.

e. Melaksanakan perlakuan pada kelas eksperimen.

f. Mengumpulkan data.

g. Mengolah dan menafsirkan data termasuk menguji hopotesis.

h. Menyusun laporan.

J. Penelitian Eksperimental-Semu

Untuk penelitian eksperimen-semu, baik tujuan maupun

langkah-langkahnya sama. Bedanya yang paling utama adalah dalam

menentukan sampel penelitian. Pada eksperimen sungguhan, sampel

dipilih secara acak, sedangkan pada eksperimen-semu, sampel dipilih

tidak acak. Begitu juga dalam hal kelompok mana yang dijadikan

kelompok eksperimen atau kontrol, pada eksperimen-semi dipilih tidak

acak.

Sebagai contoh, bila kita akan mencoba satu metode

pembelajaran, misalnya metode diskusi di kelas 1 SMA, lalu metode

diskusi tersebut diterapkan pada kelas 11 (sebagai kelas eksperimen)

dan pada kelas 12 diterapkan metode lain (sebagai kelas kontrol), maka

maman wijaya, pppg ipa © 2004 17

Page 18: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

yang kita lakukan adalah penelitian eksperimen-semu. Sebab pemilihan

sampel tidak acak, hanya menggunakan kelas yang tersedia, begitu

juga dalam hal menentukan mana yang merupakan kelas kontrol dan

yang kelas eksperimen, kita tetapkan begitu saja.

K. Penelitian Tindakan (Penelitian Tindakan Kelas)

1. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-

keterampilan baru atau metode-metode baru dalam memecahkan

masalah dengan menerapkannya secara langsung di dalam kelas.

2. Ciri-Ciri

a. Praktis dan relevan untuk situasi yang aktual di dalam kelas.

b. Menyediakan kerangka yang teratur untuk pemecahan

masalah.

c. Fleksibel dan adaptif, memungkinkan diadakan perubahan-

perubahan selama dalam masa penelitian.

d. Tujuannya bersifat situasional dan kurang tertib ilmiah karena

kontrol terhadap variabel sangat kurang.

3. Contoh Judul

a. Upaya Meminimalisasi Ketergantungan Siswa Terhadap Guru

dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

4. Langkah-Langkah Penelitian

a. Merumuskan masalah dan menetapkan tujuan.

b. Menelaah kepustakaan.

c. Merumuskan hipotesis tindakan.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 18

Page 19: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

d. Menyusun desain penelitian : menyusun instrumen penelitian,

menyusun rencana langkah-langkah tindakan dan metode

pengumpulan data.

e. Melaksanakan tindakan dan mengumpulkan data.

f. Mengolah dan menganalisis data.

g. Menyusun laporan.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 19

Page 20: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

BAB IV

SKALA PENGUKURAN DAN JENIS DATA PENELITIAN

A. Jenis Skala Pengukuran

Skala pengukuran untuk yang digunakan dalam evaluasi mirip

dengan skala pengukuran dalam penelitian. Jenisnya ada 4 macam,

yaitu sebagai berikut.

1. Nominal : tidak mengandung tingkatan atau nilai (pria-wanita, jawa-

sunda-bugis).

2. Ordinal : mengandung tingkatan tapi bukan nilai (golongan gaji,

pangkat, buruk-sedang-baik)

3. Interval : berupa angka tetapi operasi kali-bagi tidak berlaku (IQ,

nilai siswa). IQ orang yang 140 bukan berarti kecerdasannya 2 kali

orang yang IQ-nya 70. Atau, prestasi siswa yang nilainya 4 bukan

berarti setengahnya dari prestasi siswa yang nilainya 8.

4. Rasio : berupa angka dan operasi kali bagi berlaku (tinggi badan).

Orang yang tinggi badannya 180 cm adalah 2 kali lebih tinggi

dibanding orang yang tinggi badannya 90 cm.

B. Jenis Skala Sikap

Jenis skala sikap yang dapat digunakan dalam evaluasi banyak

sekali, tetapi yang sering digunakan ada 4 macam, yaitu sebagai

berikut.

Skala Likert

Skala Thurstone

Skala Diferensial Semantik

Skala Guttman

maman wijaya, pppg ipa © 2004 20

Page 21: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

C. Contoh Skala Sikap

1. Contoh Skala Likert

Petunjuk : Beri tanda chek ( ) pada sub kolom “Kategori” sesuai dengan penilaian Anda tentang pernyataan dalam kolom “uraian”. Angka pada sub kolom “kategori” itu merupakan bobot penilaian yang Anda berikan.

Uraian Kategori3 2 1 0

1 Tujuan pembelajaran yang dinayatakan secara tertulis sangat jelas

2 Beberapa penjelasan guru tidak ada hubungannya dengan materi pokok

3 Waktu yang ada selama pembelajaran terasa sangat berharga.

4 Tugas-tugas mudah diselesaikan karena petunjuknya mudah dipahami

5 …

2. Contoh Skala Thurstone

Skala ini biasanya digunakan untuk menyeleksi beberapa hal

yang harus dipilih. Sebagai contoh, peserta Diklat diminta memilih 5

pernyataan dari 10 pernyataan yang diajukan.

Contoh Skala Thurstone

Dari 10 pernyataan berikut pilih lima pernyataan dan berilah nomor mulai dari nomor 1 s.d 5 sesuai urutan prioritas menurut anda sendiri.

No. urutPilihan

Hal-Hal yang Diinginkan

1 2……. Memberi penghargaan pada bawahan sesuai

dengan kinerjanya

…….Memberi imbalan langsung/tidak langsung untuk setiap kemajuan yang dihasilkan, atau sebaliknya menjatuhkan hukuman bila terjadi kegagalan.

……. Membiarkan bawahan melakukan pekerjaan menurut cara yang telah disepakati.

……. Memberikan perhatian pada bawahan apabila terjadi kesalahan. *

maman wijaya, pppg ipa © 2004 21

Page 22: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

……. Menumbuhkan kebanggaan pada bawahan atas pekerjaan yang mereka lakukan.

……. Mendorong bawahan untuk mencari gagasan-gagasan baru.

…….Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk melakukan pekerjaan yang dapat meningkatkan kepercayaan diri.

3. Contoh Skala Diferensial Semantik

Skala ini biasanya digunakan untuk memperhatikan satu hal

yang dianggap sangat baik atau sangat buruk. Jenis skala ini cocok

untuk mengamati interaksi pembelajaran di dalam kelas.

Contoh :1. Metode : Bervariasi 2 1 0 -1 -2 Monoton

2. Menerangkan :Jelas 2 1 0 -1 -2 Tidak Jelas

3. Kondisi :Terkendali 2 1 0 -1 -2 Tdk.Trkndali

dan seterusnya …

Dari data di atas, tampak bahwa butir nomor 2, yaitu tentang

“Menerangkan”, nilainya sangat mencolok (-2). Satu hal inilah yang

kemudian menjadi pusat perhatian untuk ditindaklanjuti.

4. Contoh Skala Guttman

Skala ini biasanya digunakan untuk melihat tahapan yang

paling diprioritaskan, atau untuk menentukan tahapannya berada di

mana. Pertanyaan biasanya disusun dari yang paling mudah sampai

yang paling sulit atau sebaliknya. Cara lainnya sampel diminta

mengurutkannya sendiri dari beberapa pernyataan yang diberikan.

Contoh sederhananya ibarat pedagang menawarkan barang, mulai

maman wijaya, pppg ipa © 2004 22

Page 23: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

dari harga tinggi lalu turun menjadi lebih murah : 2000?, 1900?,

1800?, 1700?, dan jika pembeli menyatakan “ya” di harga 1700,

berarti tahapan kemampuan pembeli tersebut terletak di posisi itu.

D. Karakteristik Data

1. Jenis Data Menurut Asal-Usulnya

a. Data Primer : diambil dari data asli (mengumpulkan sendiri)

b. Data Sekunder : diambil dari hasil pengukuran orang lain.

2. Jenis Data Menurut Maknanya

a. Data Reaksi Peserta, yaitu data yang diperoleh dari

peserta melalui angket atau wawancara tentang program Diklat,

penatar, atau pelayanan lainnya, berdasartkan pendapat peserta itu

sendiri. Contohnya lihat pada lampiran.

b. Data Pembelajaran, yaitu data yang berupa daya serap

materi yang diajarkan. Cara pengukurannya dapat berupa tes

prestasi atau tes performan, atau dari latihan-latihan yang dilakukan

peserta.

c. Data Perubahan Perilaku, yaitu data yang menunjukkan

adanya perubahan perilaku peserta di tempat kerjanya setelah

mengikuti Diklat. Cara pengukurannya dapat berupa observasi atau

wawancara.

d. Data Dampak Diklat, yaitu data yang menunjukkan

adanya perubahan prestasi institusi yang disebabkan oleh adanya

konstribusi pegawai yang telah berubah perilakunya setelah

maman wijaya, pppg ipa © 2004 23

Page 24: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

mengikuti Diklat. Cara pengukurannya dapat berupa observasi atau

survey dampak melalu pengamatan terhadap prestasi institusi.

E. Jenis-Jenis Data dan Contoh Instrumen

Secara garis besar, data ada dua jenis, yaitu data kualitatif dan

data kuantitatif. Cara pengumpulannya berbeda. Data kualitatif

dikumpulkan dengan desain kualitatif, data kuantitatif dikumpulkan

dengan desain kuantitatif, atau gabungan antara kedua desain tersebut.

1. Desain Kualitatif

a. Asumsi Desain Kualitatif

1) Lebih memfokuskan pada proses dibandingkan pada produk.

2) Lebih tertarik pada makna, bagaimana orang membentuk

kesadaran tentang hidupnya, pengalamannya, atau struktur dunia

mereka.

3) Pengumpul data melibatkan diri ke lapangan.

4) Merupakan proses induktif, peneliti membangun abstraksi-

abstraksi, konsep-konsep, hipotesis-hipotesis, atau teori-teori dari

bagian-bagian yang kecil.

b. Metode Pengumpulan data :

1) Observasi

2) Wawancara

c. Prosedur Pengumpulan Data Kualitatif

1) Menseting lingkup sumber data.

2) Membuat rencana untuk mengumpulkan data melalui observasi,

wawancara, dokumentasi, atau materi visual.

3) Membuat jadwal untuk merekam data.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 24

Page 25: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

d. Prosedur Perekaman Data

Sebelum melakukan pengumpulan data, terlebih dahulu

pengumpul data merencanakan pendekatan untuk merekam data,

misalnya mengenai apa yang akan direkam, dan bagaimana cara

merekamnya. Hal yang perlu dipersiapkan adalah

1) Protokol atau jadwal kegiatan (bentuk format untuk merekam

atau mencatat data observasi).

2) Catatan-catatan deskriptif (gambaran informasn, rekonstruksi

dialog, deskripsi fisik seting, menerangkan kejadian atau

aktivitas khusus).

3) Catatan-Catatan reflektif (kesempatan bagi pengumpul data

untuk merekam pikiran seseorang, seperti spekulasi, perasaan,

masalah, ide, firasat, kesan, atau prasangka.

Protokol atau jadwal yang diperlukan dalam wawancara,

perekaman materi yang berbentuk dokumen atau visual meliputi

komponen-komponen sebagai berikut.

1) Judul

2) Petunjuk untuk wawancara (pernyataan pembuka).

3) Pertanyaan kunci.

4) Pengarah untuk diikuti pertanyaan kunci.

5) Transisi pesan untuk pewawancara.

6) Ruang untuk merekam komentar pewawancara.

7) Ruang untuk tempat catatan refleksi pewawancara.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 25

Page 26: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

2. Desain Kuantitatif

a. Asumsi Desain Kualitatif

1) Lebih memfokuskan pada produk dibandingkan pada proses.

2) Lebih tertarik pada angka

3) Pengumpul data boleh tidak melibatkan diri ke lapangan.

4) Merupakan proses deduktif

b. Metode Pengumpulan data :

1) Survey

2) Eksperimen

c. Prosedur Pengumpulan Data Kualitatif

1) Menyusun hipotesis.

2) Membuat rencana untuk mengumpulkan data (tertulis, lisan,

lewat telepon, dll)

3) Membuat jadwal untuk merekam data.

d. Prosedur Perekaman Data

1) Instrumen diajukan kepada responden

2) Responden mengisi atau menjawab pertanyaan

3) Respon diskor

e. Survey

Survey menghasilkan data numerik dari beberapa bagian

populasi atau sampel melalui proses pengumpulan data dengan cara

memberikan pertanyaan pada orang-orang. Data yang diperoleh dari

sampel dapat digeneralisasi terhadap populasi.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 26

Page 27: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

Tahapan Survey

1) Penetapan tujuan.

2) Identifikasi populasi dan penetapan sampel

3) Menyusun instrumen

4) Membuat pertanyaan penelitian

5) Mengantisipasi hal-hal khusus yang mungkin akan terjadi dalam

survey.

6) Menetapkan rencana analisis data.

Daftar Cek dalam Merencanakan Metode Survey

1) Apakah ada pernyataan tujuan ?

2) Apakah ada alasan pemilihan desain ini ?

3) Apakah sifat dari survey ditentukan (berlawanan atau

searah) ?

4) Apakah populasi dan juga ukurannya dinyatakan ?

5) Akankah populasi diambil berstrata ? Jika ya mengapa ?

6) Berapa banyak orang dalam sampel ?

7) Apa dasar penentuannya ?

8) Aapakah penentuan sampel dipilih random atau tidak ?

9) Apa instrumen yang akan dipakai dan siapa yang

mengembangkannya ?

10) Materi apa yang termuat dalam survey ?

11) Cara apa yang akan dilakukan untuk pengujian keabsahan

instrumen dan data di lapangan ?

12) Apakah waktu menjadi faktor pembatas ?

13) Apa saja variabel datanya ?

14) Tahapan analisis apa yang akan diambil :

15) Menganalisis hasil

maman wijaya, pppg ipa © 2004 27

Page 28: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

16) Menandai bias respon

17) Mengambil analisis deskriptif

18) Membuat skala

19) Menandai reliabilitas dari skala

20) Memakai statistik multivariat untuk menjawab pertanyaan

penelitian.

f. Eksperimen

Langkah-Langkah dalam eksperimen

1) Mengetengahkan subyek yang akan diamati.

2) Menentukan variabel : kondisi perlakuan dan kriterianya.

3) Menyusun instrumen

4) Menetapkan tipe eksperimen

5) Mengantisipasi ancaman validitas internal dan eksternal.

6) Merencanakan penganalisis data.

g. Tipe-Tipe Desain Eksperimen

1) Preexperiment

One-Shot Case Study : X ----- O2

One Group Pretest-Posttest Desain : O1 ---- X ---- O2

Keterangan :

X = tindakan atau perlakuan yang direncanakan.

O = Tes (O1 = tes awal, O2 = tes akhir), soal untuk tes

awal dan tes akhir sama.

Hanya pada 1 (satu) kelas.

2) Static Group Comparison Posttest Only (Nonequivalent Group)

Group A : X ----- O …………

maman wijaya, pppg ipa © 2004 28

Page 29: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

Group B : ----- O

Keterangan :

X = tindakan atau perlakuan yang direncanakan.

O = Tes (tidak ada tes awal)

Ada 2 kelompok, pada kelompok A dilakukan

perlakuan, sedangkan pada kelompok B tidak dilakukan

perlakuan apa-apa.

------- = tanda ini menunjukkan bahwa sampel pada

kedua kelompok itu disetarakan (pemilihan sampelnya tidak

acak tetapi diasumsikan bahwa kedua kelompok memiliki sifat-

sifat yang sama.

3) Alternatif Treatment Posttest Only with Nonequivalemnt Group

Group A : X1 ----- O ………..

Group B : X2 ----- O

Keterangan : Tidak ada tes awal dan pada kedua kelompok

dilakukan perlakuan yang berbeda. Pemilihan sampel tidak acak,

tetapi disetarakan.

4) Quasi Experimental Desain

Nonequivalent (pretest-posttest) Control Group Desain

Group A : O1 ---- X ---- O2

……………...Group B : O1 ------------ O2

Keterangan : Dilakukan tes awal dan tes akhir pada kedua kelompok,

tetapi pada kempok B tidak diberi perlakuan. Pemilihan sampel

secara tidak acak, tetai disetarakan.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 29

Page 30: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

5) Single Group Interupted Time-Series Desain

Group A : O --- O --- O --- X --- O --- O --- O --- O

Keterangan : Dilakukan tes awal beberapa kali dalam waktu yang

tidak terlalu lama, lalu diberi perlakuan, setelah itu di tes lagi

beberapa kali.

6) Control Group Interupted Time-Series Desain

Group A : O --- O --- O --- X --- O --- O --- O --- OGroup B : O --- O --- O --- O --- O --- O --- O --- O

Keterangan : Pada kelompok A dites beberapa kali, diberi perlakuan

dan di tes lagi beberapa kali, sedangkan pada kelompok B di tes

beberapa kali tetapi tidak diberi perlakuan apa-apa. Pemilihan

sampel tidak acak, juga tidak disetarakan.

7) True Experimental Desain

Pretest-Posttest Control Group Desain

Group A : R --- O1 --- X --- O2

Group B : R --- O1 ---------- O2

Keterangan : Tanda “R” ini berarti pemilihan sampel secara acak.

Pada kelompok B tidak diberi perlakuan.

8) Posttest-Only Control Group Desain

Group A : R --- O1 --- X --- O2

Group B : R ----------------- O

Keterangan : Pemilihan sampel secara acak, pada kelompok B tidak

di tes awal dan tidak diberi perlakuan.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 30

Page 31: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

9) Solomon Four Group Desain

Group A : R --- O1 --- X --- O2

Group B : R --- O1 ---------- O2

Group C : R ---------- X ---- O2

Group D : R ------------------ O2

Keterangan : Ada 4 kelompok. Pada kelompok A dan C diberi

perlakuan, sedangkan pada kelompok B dam D tidak diberi

perlakuan. Kelompok C dan D tidak dites awal.

10). Single Subject (A-B-A Single Subject Desain)

X – X – X – X – X - X O---O---O---O---O---O---O---O---O---O---O---O---O---O

Keterangan : Hanya satu kelompok, lalu dites beberapa kali dan

diberi perlakuan beberapa kali dengan jadwal pemberian tes dan

pemberian perlakuan tidak teratur.

3. Gabungan Antara Desain Kualitatif dan Kuantitatif

Desain ini digunakan bila

a) data yang akan dikumpulkan dua jenis, berupa data

kualitatif dan kuantitatif

b) pihak yang berkepentingan merasa bahwa ada bias inheren

dalam sumber data, investigator, dan metode.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 31

Page 32: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

BAB IV

RANCANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN

A. Penyusunan Rencana Penelitian (Proposal)

Proposal penelitian merupakan rincian kerangka kerja penelitian

yang akan dilakukan. Format penulisannya bermacam-macam, tetapi

pada umumnya memuat hal-hal sebagai berikut.

1. Judul Penelitian2. Latar Belakang3. Rumusan Masalah4. Variabel Penelitian5. Penjelasan Istilah6. Tujuan Penelitian7. Hipotesis8. Manfaat Penelitian9. Ruang Lingkup Penelitian10. Tinjauan Pustaka11. Penelitian yang Relevan12. Disain Penelitian13. Populasi dan Sampel Penelitian14. Tempat Penelitian15. Metode Pengumpulan Data16. Instrumen Penelitian17. Langkah-Langkah Pengumpulan Data18. Langkah-Langkah Pengolahan Data19. Jadwal Penelitian20. Personalia Tim Peneliti (Jika oleh Tim)21. Perkiraan Biaya Penelitian22. Daftar Pusraka23. Lampiran-Lampiran

Proposal ini biasanya disusun pada bagian awal kegiatan

penelitian, yaitu ketika kita merencanakan sebuah penelitian. Intinya

adalah menguraikan segala sesuatu yang akan kita lakukan dalam

pelaksanaan penelitian. Mengenai penomoran sub judul, tidak ada

aturan yang baku, tergantung pada selera peneliti. Ada yang

menggunakan huruf : A, B, C, dan seterusnya, ada juga yang

maman wijaya, pppg ipa © 2004 32

Page 33: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

menggunakan angka : 1, 2, 3, dan seterusnya. Lampiran proposal

biasanya terdiri atas instrumen pengumpul data atau dokumen lain yang

diperlukan untuk memperjelas isi proposal.

B. Contoh Proposal Penelitian

Berikut ini disajikan contoh proposal penelitin, yaitu penelitian

yang berjenis kausal-komparatif. Untuk penelitian jenis lain, rincian

proposalnya kemungkinan ada perbedaan, tetapi intinya tetap saja

berupa rincian kerangka kerja yang akan dilakukan. Sajian contoh

propopsal ini dipersingkat, dengan tidak mengurangi bobotnya.

1. Judul PenelitianPengaruh minat dan sikap siswa kelas 1 SMA Negeri 1 Cikeruh terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia.

2. Latar BelakangMata pelajaran Bahasa Indonesia sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit. Apabila siswa tidak tekun mempelajarinya kemungkinan besar akan mengalami kesulitan dalam memahami isi mata pelajaran tersebut. Sementara itu, ketekunan sangat didukung oleh minat dan sikap seseorang. Akan tetapi dalam kaitan prestasi siswa di kelas, khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, benarkah minat dan sikap siswa ada pengaruhnya terhadap hasil belajarnya ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian.

3. Rumusan MasalahBagaimana pengaruh minat dan sikap siswa kelas 1 SMA Negeri 1 Cikeruh terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia?

4. Variabel Penelitian Minat (dikategorikan menjadi : Tinggi, Cukup, Rendah) Sikap (dikategorikan menjadi : Tinggi, Cukup, Rendah) Prestasi Belajar Bahasa Indonesia (dikategorikan menjadi : Tingga, Cukup, Rendah)

5. Penjelasan Istilaha. Minat adalah usaha atau kemauan untuk mempelajari dan mencari

sesuatu (Iskandar, 2001:9). Salah satu dari minat adalah Achiever, yaitu

maman wijaya, pppg ipa © 2004 33

Page 34: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

orang yang mempunyai minat dan tujuan untuk menghasilkan sesuatu (Iskandar, 2001:48).

b. Sikap adalah pola perilaku dalam menghadapi sesuatu (Iskandar, 2001:9). Salah satu dari Sikap adalah Permisif, yaitu sifat yang dimiliki seseorang dalam menghargai dan menghormati adanya berbagai perbedaan atau keragaman.

c. Prestasi Belajar Bahasa Indonesia adalah pencapaian keberhasilan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang digambarkan dalam perolehan nilai-nilai ulangan harian Bahasa Indonesia selama 1 semester.

6. Tujuan PenelitianMenyelidiki pengaruh minat dan sikap siswa kelas 1 SMA Negeri 1 Cikeruh terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia.

7. Manfaat PenelitianHasil penelitian ini bermanfaat sebagai informasi penting tentang hal-hal yang menyebabkan baik atau buruknya prestasi siswa, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga dapat membantu merancang bagaimana seharusnya pelajaran Bahasa Indonesia tersebut dikelola.

8. Hipotesisa. Minat siswa mempengaruhi secara signifikan terhadap

prestasi belajar Bahasa Indonesia.b. Sikap siswa mempengaruhi secara signifikan terhadap

prestasi belajar Bahasa Indonesia.

9. Ruang Lingkup PenelitianPenelitian ini hanya membahas tentang pengaruh minat dan sikap siswa terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia.

10. Tinjauan PustakaPada tinjauan pustaka ini biasanya diuraikan secara rinci tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, dalam hal ini berarti uraian tentang Minat, Sikap, dan hal hal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Kajiannya diperoleh dari kepustakaan, baikberupa buku maupun laporan hasil penelitian orang lain.

11. Penelitian yang RelevanPada bagian ini disajikan hasil penelitian orang lain yang berkaitan dengan minat, sikap, atau prestasi siswa.

12. Disain PenelitianDisain penelitian ini berupa Kausal-Komparatif. Data tentang minat dan sikap siswa dikumpulkan dengan metode survey menggunakan kuesioner minat dan instrumen sikap, sedangkan prestasi siswa dikumpulkan dengan metode

maman wijaya, pppg ipa © 2004 34

Page 35: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

dokumentasi memanfaatkan daftar nilai ulangan harian siswa selama 1 semester. Antara minat dan sikap kemudian dicari pengaruhnya terhadap prestasi belajar Fisika.

13. Sampel PenelitianSampel penelitian ini terdiri atas 42 orang, yaitu seluruh siswa kelas 11 SMA Negeri 1 Cikeruh tahun pelajaran 2005/2006

14. Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian dilaksanakan dari tanggal 1 s.d 30 April 2006, dan pengumpulan data dilakukan tanggal 10 April 2004 di SMA Negeri 1 Cikeruh, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

15. Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data minat dan sikap menggunakan metode survey, yaitu kuesioner yang dibagikan kepada siswa untuk diisi secara tertulis. Sedangkan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar Fisika siswa menggunakan metode dokumentasi dengan Catatan Lapangan, yaitu mencatat nilai-nilai ulangan harian mata pelajaran Fisika selama 1 semester, lalu dirata-ratakan untuk setiap orang.

16. Instrumen PenelitianInstrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 3 instrumen, yaitu untuk minat, sikap, dan prestasi belajar Fisika. Kuesiner Minat : dengan 10 pertanyaan tertulis. Kuesioner Sikap : dengan 21 pertanyaan tertulis. Catatan Lapangan : berupa format daftar nilai.

17. Langkah-Langkah Pengumpulan Data Membagikan kuesioner kepada siswa kelas 11. Memberikan kesempatan kepada siswa selama 60 menit untuk mengisi 2 macam kuesioner (minat dan sikap). Menilai hasil kuesioner, lalu dibuat daftar nilai minat dan daftar nilai sikap. Mencatat data nilai ulangan harian selama 1 semester dalam daftar nilai, laludirata-ratakan untuk setiap orang.

18. Langkah-Langkah Pengolahan Data Nilai Minat dikategorikan menjadi : Tinggi, Sedang, dan Rendah. Tinggi untuk nilai 9 dan 10, Sedang untuk nilai 5,6,7,8; dan Rendah untuk nilai 1, 2, dan 3. Nilai sikap dikategorikan menjadi : Tinggi, Sedang, dan Rendah. Tinggi untuk nilai 15-21, Sedang untuk nilai 8-14, dan Rendah untuk nilai 1-7.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 35

Page 36: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

Nilai Rata-Rata Fisika dikategorikan menjadi : Tinggi, Sedang, dan Rendah. Tinggi untuk nilai 75-100 (dalam skala 100), Sedang untuk nilai 50-74, dan Rendah untuk nilai 1-49. Menguji hipotesis dengan cara menghitung koefisien korelasi (korelasi Pearson) antara Minat dengan Nilai Fisika dan antara Sikap dengan Nilai Fisika dan menguji signifikansinya. Bila korelasinya signifikan, maka koefisien korelasinya dikkuadratkan, lalu kali 100. Hasilnya merupakan menunjukkan besarnya prosentasi pengaruh. Menarik kesimpulan.

19. Jadwal PenelitianNo Kegiatan Tanggal Kegiatan

1 Menyusun proposal 1-3 April 20042 Menyusun instrument 4-5 April 20043 …..4 …..… …..

20. Personalia Tim Peneliti (Jika oleh Tim)Pada bagian ini disajikan tim peneliti, terdiri atas Ketua, Sekretaris, dan anggota. Akan tetapi bila penelitian dilakukan secara perorangan, maka bagian ini tidak perlu disajikan.

21. Perkiraan Biaya PenelitianBila dirasakan perlu, maka rencana anggaran biaya dapat dirinsi pada bagian ini. Uraiannya menyangkut segala sesuatu yang menggunakan dana, berupa belanja barang atau honor.

22. Daftar PusrakaUraian daftar pustaka menggunakan format yang sudah baku. Pustaka yang ditulis adalah dokumen berupa buku, laporan penelitian, makalah, atau karya tulis lain yang dijadikan bahan rujukan.

23. Lampiran-LampiranContoh instrumen (biasanya sajian instrumen dimasukkan pada lampiran. Selain contoh yang disajikan di bawah ini, dalam lampiran mungkin ada dokumen atau catatan lain yang dirasa perlu untu dilampirkan oleh peneliti).a. Kuesioner Minar

Kuesioner ini dikutip dari buku Yul Iskandar (Iskandar, 2001:48:49).

maman wijaya, pppg ipa © 2004 36

Page 37: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

Berilah tanda positif (+) atau negatif (-) pada tanda (…) yang ada di sebelah setiap nomor soal, sesuai dengan penilaian Anda terhadap pernyataan yang disajikan.pada nomor tersebut.

(...) 1. Kebanyakan ketidakberhasilan atau pengangguran pada saat ini paling sedikit 80% disebabkan kesalahan mereka sendiri .

(...) 2. Untuk maju, orang tua yang kaya dan berpengaruh merupakan hal yang paling dominan.

(...) 3 Apabila diberikan pendidikan yang baik mayoritas (80%) dapat berhasil didalam lapangan pekerjaan yang mereka pilih dan benar-benar mereka ingihkan.

(...) 4. Kesehatan mental seseorang ditentukan oleh apa yang anda buat atau kerjakan yang sesuai dengan sikap personaliti dan karakter yang kuat dari anda.

(...) 5. Kesuksesan itu tidak hanya ditentukan oleh faktor nasib baik saja, tetapi kerja keras dan kemampuan yang terdapat dalam individu ikut menentukan kesuksesan.

(...) 6. Sikap Etik dan moral seseorang dan perilaku didalam situasi tertentu adalah suatu rungsi dari karakter dan moral yang terikat dan terbawa dari masa kecil

(...) 7. Lingkungan yang tidak baik memang berpengaruh pada seseorang secara negatif, tetapi hanya terjadijika mereka memilihnya dan membiarkannya jatuh kesana.

(...) 8. Kegagalan sebenarnya hanyalah suatu fase dari kesuksesan yang tertunda.

(...) 9. Pada dasarnya , setiap orang menjadi kapten dari dirinya sendiri dalam mengarungi kapalnya sendiri yang dinamakan kehidupan.

(...) 10. Apa yang dapat kita bayangkan dan dapat gambarkan, pada dasarnya bila dikerjakan dengan sungguh-sungguh pasti akan berhasil.

Kuncijawaban!.(+) 2.(.) 3.(+) 4.(+) 5.(+) 6.(+) 7.(+) 8.(+) 9.(+) 10.(+)

b. Kuesioner SikapKuesioner ini dikutip dari buku Yul Iskandar (Iskandar, 2001:88-89).

maman wijaya, pppg ipa © 2004 37

Page 38: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

Berilah tanda positif (+) atau negatif (-) pada tanda (…) yang ada di sebelah setiap nomor soal, sesuai dengan penilaian Anda terhadap pernyataan yang disajikan.pada nomor tersebut.

(...) 1. Lebih berat hukuman untuk para kriminal akan mengurangi kejahatan.

(...) 2. Bukan hal berbahaya naik kereta tanpa karcis, jika anda dapat melakukannya. ;

(...) 3. Siswa modem menunjukkan kegelisahan karena cara lama tidak berhasil.

(...) 4. Memakai alat kontrol kelahiran, kecuali bila disarankan oleh dokter, tidak sah.

(...) 5. Undang-undang perceraian harus dirubah agar p6rceraian menjadi lebih mudah.

I (...) 6. Anak-anak sekarang harus lebih disiplin.I (...) 7. Adanya sinetron baru di TV merupakan kemajuan

dari hiburan gaya lama.(...) 8. Tingkah laku seksual yang tidak bennoral merusak

hubungan perkawinan, yang merupakan dasar dari peradaban manusia.

(...) 9. Sifat permisif masyarakat kita sudahterlalujauh.(...) 10. Perlakuan kita terhadap kriminal terlalu kasar; kita

harus berusaha mencoba mengembalikan mereka ke masyarakat, bukan menghukumnya.

(...) 11. Kejahatan sex, seperti perkosaan dan pelecehan anak-anak, layak mendapat hukuman lebih dari penjara belaka; penjahat seperti itu hams di cambuk atau diperlakukan lebih buruk lagi.

(...) 12. Bertambahnya penggunaan obat-obat terlarang oleh anak muda adalah contoh lain dari dekadensi moral masyarakat.

(...) 13, Hukuman mati adalah kejam sekali dan penghapusannya benar dan tepat.

(...) 14. Kebanyakan seni modem adalah omong kosong yang mahal.

(...) 15. Seseorang harusnya bebas untuk menentukan hidupnya sendiri, jika dia ingin melakukan-nya tanpa campur tangan dari masyarakat.

(...) 16. Hubungan sex kecuali di dalam pemikahan adalah salah.

(...) 17. Praktek kontrol kelahiran harus dihilangkan.(...) 18. Penyensoran buku dan film harus dihapuskan.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 38

Page 39: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

(...) 19. Undang-undang yang membatasi aborsi harus dihapuskan.

(...) 20. Cara mengasuh anak yang modem yang serba membolehkan merupakan suatu kemajuan dari metode yang lama.

(...) 21. Moral di negara ini sudah sangat buruk dan akan menjadi lebih buruk.

Kunci Jawdban1.(-) 8. (-) 15.(+) 2.(+) 9. (-) 16. (-) 3.( + ) 10. (+ ) 17. (-) 4.(-) ll.(-) 18.(+) 5.(+) 12.(-) 19.(+) 6.(-) 13.(+) 20.(+) 7.(+) 14.(-) 21. (-)

c. Catatan Lapangan (berupa daftar nilai)No Nama Siswa/Kode Nilau Ulangan Harian ke Rata-Rata

U1 U2 U31234

C. Pelaksanaan Penelitian

Bila proposal telah disusun dengan baik, maka pelaksanaan

penelitian akan mudah dilakukan, karena uraian kegiatan dan tanggal

pelaksanaannya telah terjadwal. Begitu juga mengenai pelaksanaan

pengumpulan data dan pengolahan data akan mudah dilakukan. Oleh

karena itu, ada yang berpendapat bahwa bila proposal telah disusun

secara lengkap, maka 75% kegiatan penelitian telah selesai. Pada

langkah pelaksanaan ini sesungguhnya hanyalah tinggal

mengumpulkan data, mengolah data sesuai cara yang telah

direncanakan, dan menulis laporan.

D. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian

maman wijaya, pppg ipa © 2004 39

Page 40: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

Laporan penelitian dapat disusun apabila segala sesuatu kegiatan telah

selesai dilaksanakan. Pada umumnya, format penulisan laporan bermancam-macam,

ada yang dibagi-bagi ke dalam beberapa bab, ada pula yang menggunakan penomoran

berlanjut, seperti A, B, C, dan seterusnya. Bentuk laporan penelitian yang dimuat dalam

jurnal penellitian biasanya berbeda dengan laporan penelitian yang dibukukan.

Pada jurnal penelitian biasanya disusun dengan sajian penomoran A, B, C,…,

sedangkan pada bentuk buku seperti skripsi atau tesis, menggunakan bab dan sub bab.

Berikut disajikan format umum penulisan laporan hasil penelitian yang dibukukan.

Halaman JudulAbstrakKata PengantarDaftar Isi

BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Rumusan MasalahC. Tujuan PenelitianD. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Teori (sesuai dengan variabel-variabel penelitian yang

terkandung dalam judul penelitian)B. Penelitian yang Relevan

BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Disain PenelitianB. Subyek PenelitianC. Prosedur Penelitian

1. Metode Penelitian2. Teknik Pengumpulan Data3. Instrumen Penelitian4. Langkah-Langkah Penelitian5. Jadwal Penelitian

D. Prosedur Pengolahan Data1. Langkah-Langkah Pengolahan Data2. Teknik Analisis Data

BAB IV TEMUAN-TEMUAN DAN PEMBAHASANA. Temuan-TemuanB. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanB. Saran-Saran

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN

maman wijaya, pppg ipa © 2004 40

Page 41: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

maman wijaya, pppg ipa © 2004 41

Page 42: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

BAB V

PENUTUP

A. Rangkuman

Penelitian dapat dibedakan berdasarkan tujuan, jenis

pengukuran, ataupun permasalahannya. Penelitian yang dibedakan

berdasarkan permasalahannya terdiri atas : Penelitian Historis,

Penelitian Deskriptif, Penelitian Perkembangan, Penelitian Kasus (Studi

Kasus), Penelitian Korelasional, Penelitian Kausal-Komparatif,

Penelitian Eksperimental-Sungguhan (Eksperimen), Penelitian

Eksperimental-Semu, dan Penelitian Tindakan (Penelitian Tindakan

Kelas).

Skala sikap juga bermacam-macam, ada skala Likert, Skala

Thurstone, Skala Diferensial Semantik, dan skala Guttman. Jenis data

yang dihasilkan ada yang berupa data kualitatif, data kuantitatif, dan

ada pula yang berupa gabungan antara data kualitatif dan kuantitatif.

Semuanya dapat digunakan tergantung pada desian penelitian yang

dikehendaki oleh peneliti.

B. Evaluasi

Untuk lebih memahami penelitian dan mengukur sejauh mana

pemahaman tentang isi buku ini, kerjakanlah tugas-tugas berikut.

1. Carilah sebuah laporan hasil penelitian, lalu laporkan

secara tertulis yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut.

(bobot nilai 50)

a. Apa yang melatarbelakangi penelitian itu dan

bagaimana rumusan masalahnya.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 42

Page 43: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

b. Termasuk jenis peneliltian apakah dan

bagaimanakah desain penelitiannya ?

c. Instrumen apa yang digunakan untuk

mengumpulkan datanya dan bagaimana cara mengolah

datanya ?

d. Apa saja temuan penelitian tersebut ?

2. Susunlah sebuah proposal penelitian dengan judul

bebas tetapi dengan desian yang sesuai ! (bobot nilai 50)

maman wijaya, pppg ipa © 2004 43

Page 44: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Said Hamid. (1988). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PPLPTK.Iskandar, Yul. (2001). Test Bakatp, Minat, Sikap & Personaliti MMPI-

DG. Jakarta : Yayasan Dharma Graha.La Marca, Paul M. (2001). Alignment of Standards and Assessment as

an Accountability Criterion. Practical Assessment, Research & Evaluation, Vol.7(21). (Avaliable online : http://ericae.net/pare/getvn.asp?v=7&n=21.)

Marzano, Robert J. (1996). Eight Questions about Implementing Standards-Based Education. Practical Assessment, Research & Evaluation, Vol.5(6). (Avaliable online : http://ericae.net/pare/getvn.asp?v=5&n=6.)

Mullane, Jennifer & Stuart J. McKelvie. (2001). Effects of Removing the Limit on First and Second Language Intelligence Test Performance. Practical Assessment, Research & Evaluation, Vol.7(23). (Avaliable online : http://ericae.net/pare/getvn.asp?v=7&n=23.)

Soewarno, Bambang. (1987). Metode Kuantitatif Dalam Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

Suriasumantri, J.S. (1995). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Tim Doesn MKDK Pengelolaan Pendidikan. (1994). Pengelolaan Pendidikan. Bandung : IKIP Bandung.

Wiggins, Grant. (1990). The Case for Authentic Assessment. Practical Assessment, Research & Evaluation, Vol.2(2). (Avaliable online : http://ericae.net/pare/getvn.asp?v=2&n=2.)

Wijaya, Maman. (2003). Bakat, Minat, dan Prestasi Guru Fisika SMU. Majalah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung : PPPG IPA, hlm.8-10.

maman wijaya, pppg ipa © 2004 44

Page 45: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

DASAR-DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

Penyusun : RINA ANDRIANI, DRA.,MPd. NENENG MAELASARI, SPd. INDRA NUGRAHAYU T, SPd.

DIKTAT

PRODI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAHSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BALE BANDUNG2007

maman wijaya, pppg ipa © 2004 45

Page 46: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

KATA PENGANTAR

Salah satu mata kuliah yang disajikan di dalam perkuliahan

berdasarkan kurikulum 2004 adalah Penelitian Pendidikan. Diktat yang

berjudul “Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan” dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan mata kuliah tersebut. Isinya disesuaikan dengan

perkuliahan.Para mahasiswa diperkenalkan dengan penelitian

pendidikan sekaligus cara-cara melakukan penelitian berdasarkan objek

penelitiannya.

Walaupun penulis telah berusaha menyusun diktat ini sebaik-

baiknya, akan tetapi mungkin saja dalam isinya masih terdapat

kekurangan. Kritik serta saran dari pembaca akan sangat bermanfaat

untuk penyempurnaan diktat ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga diktat ini bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, 2007

Penulis

maman wijaya, pppg ipa © 2004 46

Page 47: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …….…….…….…….…….…….…….…….… iKATA PENGANTAR …….…….…….…….…….…….…….……. iiDAFTAR ISI …….…….…….…….…….…….…….…….…….…. iii

BAB I PENDAHULUAN …….…….…….…….…….…….………. 1A. Rasional …….…….…….…….…….…….…….……… 1B. Kompetensi Dasar …….…….…….…….…….………. 3C. Deskripsi Isi Buku …….…….…….…….…….……….. 3

BAB II KONSEP PENELITIAN PENDIDIKAN …….…….………. 4A. Kasus-Kasus Di Lapangan …….…….…….…….……. 4B. Perbedaan antara Evaluasi dan Penelitian ………….. 5C. Pengertian Penelitian …….…….…….…….…….……. 5

BAB III JENIS PENELITIAN DAN METODOLOGINYA …….….. 7A. Ragam Penelitian …….…….…….…….…….…….…… 7B. Jenis-Jenis Penelitian …….…….…….…….………….. 8C. Penelitian Historis …….…….…….…….…….………… 10D. Penelitian Deskriptif …….…….…….…….…….………. 11E. Penelitian Perkembangan …….…….…….…….………. 12F. Penelitian Kasus (Studi Kasus) …….…….…….…….… 13G. Penelitian Korelasional …….…….…….…….…….…… 14H. Penelitian Kausal-Komparatif …….…….…….…….….. 15I. Penelitian Eksperimental-Sungguhan (Eksperimen) …. 17J. Penelitian Eksperimental-Semu …….…….…….……… 18K. Penelitian Tindakan (Penelitian Tindakan Kelas) ……. 19

BAB IV SKALA PENGUKURAN DAN JENIS DATA PENELITIAN 21A. Jenis Skala Pengukuran …….…….…….…….……….. 21B. Jenis Skala Sikap …….…….…….…….…….…….…… 21C. Contoh Skala Sikap …….…….…….…….…….………. 22

1. Contoh Skala Likert …….…….…….…….…….……. 222. Contoh Skala Thurstone …….…….…….…….…….. 223. Contoh Skala Diferensial Semantik …….…….……. 234. Contoh Skala Guttman …….…….…….…….………. 23

D. Karakteristik Data …….…….…….…….…….…….……. 241. Jenis Data Menurut Asal-Usulnya …….…….………. 242. Jenis Data Menurut Maknanya …….…….…….……. 24

maman wijaya, pppg ipa © 2004 47

Page 48: Dasar Penelitian Pendidikan-1

Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan

E. Jenis-Jenis Data dan Contoh Instrumen …….……….. 251. Desain Kualitatif …….…….…….…….…….……….. 252. Desain Kuantitatif …….…….…….…….…….………. 263. Gabungan Antara Desain Kualitatif dan Kuantitatif 32

BAB IV RANCANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN …….……… 33A. Penyusunan Rencana Penelitian (Proposal) ………… 33B. Contoh Proposal Penelitian …….…….…….…….……. 34C. Pelaksanaan Penelitian …….…….…….…….………… 40D. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian …….…….……. 41

BAB V PENUTUP …….…….…….…….…….…….…….…….…… 43A. Rangkuman …….…….…….…….…….…….…….……. 43B. Evaluasi …….…….…….…….…….…….…….………… 43

DAFTAR PUSTAKA …….…….…….…….…….…….…….…….… 45

maman wijaya, pppg ipa © 2004 48