5
Dasar Pengendalian Menggunakan Relay 220VAC 8 Pin Dasar Relay Dalam aplikasi elektromekanik peranan relay sangat diperlukan terutama digunakan sebagai rangkaian pengendali atau control. Selain relay, umumnya pengendali elektromekanik menggunakan magnetic contactor (MC) sebagai komponen utama untuk membangun rangkaian control atau pengendalinya. Baik relay maupun magnetic contactor sama-sama memiliki kumparan elektromagnetik dan kontak-kontak baik NO maupun NC. Secara prinsip, cara kerja komponen ini adalah sama saja, hanya saja ada sedikit perbedaan dimana Magnetic Contactor memiliki kontak utama yang berfungsi sebagai kontak untuk menghubungkan dengan beban-beban listrik dan kontak bantu yang berfungsi sebagai kontak-kontak untuk rangkaian pengendali.Sedangkan pada relay juga memiliki kumparan elektromagnetik dan kontak-kontak baik NO maupun NC, tetapi pada relay kontak yang dimiliki memiliki fungsi yang sama (tidak mengenal kontak utama dan bantu. Relay yang digunakan untuk pengendali elektromekanik juga beragam, salah satunya adalah menggunakan relay AC 220V yang memiliki 8 pin / kaki. Bentuk relay AC 220V 8 pin / kaki

Dasar Pengendalian Menggunakan Relay 220VAC

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dasar Pengendalian Menggunakan Relay 220VAC

Citation preview

Page 1: Dasar Pengendalian Menggunakan Relay 220VAC

Dasar Pengendalian Menggunakan Relay 220VAC 8 Pin Dasar Relay

Dalam aplikasi elektromekanik peranan relay sangat diperlukan terutama digunakan sebagai rangkaian pengendali atau control. Selain relay, umumnya pengendali elektromekanik menggunakan magnetic contactor (MC) sebagai komponen utama untuk membangun rangkaian control atau pengendalinya. Baik relay maupun magnetic contactor sama-sama memiliki kumparan elektromagnetik dan kontak-kontak baik NO maupun NC.

Secara prinsip, cara kerja komponen ini adalah sama saja, hanya saja ada sedikit perbedaan dimana Magnetic Contactor memiliki kontak utama yang berfungsi sebagai kontak untuk menghubungkan dengan beban-beban listrik dan kontak bantu yang berfungsi sebagai kontak-kontak untuk rangkaian pengendali.Sedangkan pada relay juga memiliki kumparan elektromagnetik dan kontak-kontak baik NO maupun NC, tetapi pada relay kontak yang dimiliki memiliki fungsi yang sama (tidak mengenal kontak utama dan bantu.

Relay yang digunakan untuk pengendali elektromekanik juga beragam, salah satunya adalah menggunakan relay AC 220V yang memiliki 8 pin / kaki.

Bentuk relay AC 220V 8 pin / kaki

Page 2: Dasar Pengendalian Menggunakan Relay 220VAC

Bentuk soket / dudukan relay 8 pin

Pemasangan relay pada soket relay

Soket dan relay pada trainer aid / papan peraga

Page 3: Dasar Pengendalian Menggunakan Relay 220VAC

Posisi pin / kaki-kaki relay dan fungsinya

Fungsi pin / kaki-kaki relay AC 220V 8 pin adalah sebagai berikut :

Ø Pin 2 dan 7 : tempat terminal kumparan elektromagnetik / coil Ø Pin 1 (Common) dan 4 : kontak NC (Normally Close) Ø Pin 1 (Common) dan 3 : kontak NO (Normally Open) Ø Pin 8 (Common) dan 5 : kontak NC (Normally Close) Ø Pin 8 (Common) dan 6 : kontak NO (Normally Open)

Dasar Saklar PUSH BUTTON DPST

PUSH BUTTON SWITCH merupakan salah satu jenis saklar yang umum digunakan pada pengendali elektromekanik. Fungsi utama dari saklar adalah untuk menyambung dan memutus arus listrik ke rangkaian. Secara prinsip, jenis saklar ini sama dengan kontak – kontak pada komponen listrik yang lain yaitu NO dan NC. NO (Normally Open) yaitu kondisi kontak terbuka dan jika tombol ditekan maka kontak menutup. NC (Normally Close) yaitu kondisi kontak tertutup dan jika tombol ditekan maka kontak membuka.

Pada praktikum berikut, salah satu jenis saklar push button yang digunakan adalah DPST (Double Pole Singgle Throw) non lock yaitu memiliki kontak NC dan NO masing-masing 1 buah. Kedua kontak saklar akan bekerja bersama-sama saat tombol ditekan dan akan kembali keposisi semula saat tombol dilepas / tidak ditekan.

Page 4: Dasar Pengendalian Menggunakan Relay 220VAC

Bentuk saklar PUSH BUTTON jenis DPST

3 buah tombol PUSH BUTTON pada trainer aid / papan peraga

Page 5: Dasar Pengendalian Menggunakan Relay 220VAC

Pada kondisi awal sebelum tombol ditekan, kontak 1-2 terhubung dan kontak 3-4 terbuka. Jika tombol ditekan, maka kontak 1-2 terbuka dan kontak 3-4 tertutup. Jika tombol dilepas, maka kondisi kontak kembali seperti semula yaitu kontak 1-2 terhubung dan kontak 3-4 terbuka.

Untuk memahami dasar – dasar pengandalian elektromekanik berikut beberapa contoh aplikasi dasar pengendali elektromekanik menggunakan relay AC 220V 8 pin dan PUSH BUTTON SWITCH.

1. Mengendalikan 1 buah lampu menggunakan tombol PUSH BUTTON 2. Mengendalikan 2 buah lampu menggunakan tombol PUSH BUTTON 3. Mengendalikan 1 buah lampu menggunakan tombol PUSH BUTTON dari 2 tempat (REMOTE) 4. Mengendalikan 2 buah lampu menggunakan tombol PUSH BUTTON dari 2 tempat (REMOTE) 5. Mengendalikan 2 buah lampu saling kunci menggunakan tombol PUSH BUTTON 6. Mengendalikan 2 buah lampu secara berurutan menggunakan 3 tombol PUSH BUTTON 7. Mengendalikan 2 buah lampu secara berurutan menggunakan 4 tombol PUSH BUTTON 8. Mengendalikan 2 buah lampu secara berurutan menggunakan 4 tombol PUSH BUTTON 9. Aplikasi Pengendali Pompa Air Otomatis menggunakan 2 buah limit switch 10. Aplikasi Pengendali Pompa Air Otomatis menggunakan 2 buah limit switch dilengkapi indicator

ketinggian air 11. Aplikasi Alarm Pengaman Rumah Menggunakan 2 buah relay

Oleh :

TUTUK JATMIKO,S.Pd TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK – SMK IBRAHIMY PANJI SITUBONDO MEI 2014