4
I. DASAR TEORI Antiseptik ialah obat yang dapat meniadakan atau mencegah keadaan sepsis.Antiseptik ialah zat yang digunakan untuk membunuh atau mencegah pertumbuhanmikrooranisme, biasanya merupakan sediaan yang digunakan pada jaringan hidup(Paul & Batzing,1987). Desinfektan ialah zat yang digunakan untuk mencegah infeksi denganmematikan mikroba, misalnya sterilisasi alat kedokteran. Sterilisasi ditujukan untukmembunuh semua mikroorganisme. Obat ini dapat bersifat bakterisid ataubakteriostatik. Berdasarkan sifat kimia, antiseptik digolongkan dalam golongan fenol,alkohol, aldehid asam, halogen, peroksidan dan logam berat(Paul & Batzing,1987 Penyiapan media pertumbuhan mikroorganisme harus mengandung nutrisiyang dibutuhkan bakteri supaya dapat tumbuh membentuk koloni dan harus sterilsehingga tidak ada kontaminan dari lingkungan. Media pertumbuhan dasar untukbakteri adalah Nutrient Broth (NB), Nutrient Agar (NA), Tryptic Soy Broth (TSB), danTryptic Soy Agar (TSA) (August,2001).CaraKerjaAntimikroba,antara lain:a)MerusakDNA.Sejumlah unsur antimikroba bekerja dengan merusak DNA. Unsur inimeliputi radiasi pengion (ionisasi), sinar ultraungu, dan zat-zat kimia reaktif DNA. Pada kategori yang terakhir ini terdapat zat-zat alkilasi dan zat lain yang bereaksisecara kovalen dengan basa purin dan pirimidin sehingga bergabung dengan DNAatau membentuk ikatan silang antar untai. Penyinaran merusak DNA melaluibeberapa cara, misalnya sinar ultraungu menyebabkan penyilangan diantarapirimidin yang berdekatan pada salah satu untai yang sama dari dua untaipolinukleotida, membentuk dimer pirmidin. Radiasi pengion memecahkan untaiantunggal atau ganda. Kerusakan DNA yang ditimbulkan karena penyinaran atausecara kimiawi akan mematikan sel terutama karena mengganggu replikasi DNA(Jawetzet. al., 1996).b) Denaturasi protein.Protein terdapat dalam keadaan tiga dimensi, terlipat, yang ditentukan olehpertautan disulfida kovalen intramolekul dan sejumlah pertautan nonkovalenseperti ikatan ion,

Dasar Teori

Embed Size (px)

DESCRIPTION

monggo

Citation preview

Page 1: Dasar Teori

I. DASAR TEORI

Antiseptik ialah obat yang dapat meniadakan atau mencegah keadaan sepsis.Antiseptik ialah zat yang digunakan untuk membunuh atau mencegah pertumbuhanmikrooranisme, biasanya merupakan sediaan yang digunakan pada jaringan hidup(Paul & Batzing,1987).

Desinfektan ialah zat yang digunakan untuk mencegah infeksi denganmematikan mikroba, misalnya sterilisasi alat kedokteran. Sterilisasi ditujukan untukmembunuh semua mikroorganisme. Obat ini dapat bersifat bakterisid ataubakteriostatik. Berdasarkan sifat kimia, antiseptik digolongkan dalam golongan fenol,alkohol, aldehid asam, halogen, peroksidan dan logam berat(Paul & Batzing,1987

Penyiapan media pertumbuhan mikroorganisme harus mengandung nutrisiyang dibutuhkan bakteri supaya dapat tumbuh membentuk koloni dan harus sterilsehingga tidak ada kontaminan dari lingkungan. Media pertumbuhan dasar untukbakteri adalah Nutrient Broth (NB), Nutrient Agar (NA), Tryptic Soy Broth (TSB), danTryptic Soy Agar (TSA) (August,2001).CaraKerjaAntimikroba,antara lain:a)MerusakDNA.Sejumlah unsur antimikroba bekerja dengan merusakDNA. Unsur inimeliputi radiasi pengion (ionisasi), sinar ultraungu, dan zat-zat kimia reaktif DNA.Pada kategori yang terakhir ini terdapat zat-zat alkilasi dan zat lain yang bereaksisecara kovalen dengan basa purin dan pirimidin sehingga bergabung denganDNAatau membentuk ikatan silang antar untai. Penyinaran merusakDNA melaluibeberapa cara, misalnya sinar ultraungu menyebabkan penyilangan diantarapirimidin yang berdekatan pada salah satu untai yang sama dari dua untaipolinukleotida, membentuk dimer pirmidin. Radiasi pengion memecahkan untaiantunggal atau ganda. KerusakanDNA yang ditimbulkan karena penyinaran atausecara kimiawi akan mematikan sel terutama karena mengganggu replikasiDNA(Jawetzet. al., 1996).b)

Denaturasi protein.Protein terdapat dalam keadaan tiga dimensi, terlipat, yang ditentukan olehpertautan disulfida kovalen intramolekul dan sejumlah pertautan nonkovalenseperti ikatan ion, ikatan hidrofob, dan ikatan hidrogen. Keadaan ini dinamakanstruktur tersier protein; struktur ini mudah terganggu oleh sejumlah unsur fisikatau kimiawi, sehingga protein tidak dapat berfungsi lagi. Kerusakan strukturtersier ini dinamakan denaturasi protein (Jawetzet. al., 1996).c)

Gangguan selaput atau dinding sel.Selaput sel berguna sebagai penghalang yang selektif, meloloskan beberapazat terlarut dan menahan zat lainnya. Beberapa zat diangkut secara aktif melaluiselaput, sehingga konsentrasinya dalam sel tinggi. Selaput sel juga merupakantempat bagi banyak enzim yang terlibat dalam biosintesis berbagai komponenpembungkus sel. Zat-zat yang terkonsentrasi pada permukaan sel mungkinmengubah sifat-sifat fisik normalnya dan dengan demikian membunuh ataumenghambat sel.Dinding sel berlaku sebagai struktur pemberi bentuk pada sel, melindungisel terhadap lisis osmotik.Dengan demikian, zat yang merusak dinding sel(misalnya lisozim) atau menghalangi sintesis normalnya (misalnyapenisilin) akanmenyebabkan lisis sel (Jawetzet. al., 1996).a.

Page 2: Dasar Teori

Pembuangan gugus sulfhidril bebas.Berbagai protein enzim yang mengandung sistein memiliki rantai sampingyang berakhir dalam gugus sulfhidril. Selain itu, paling kurang satu koenzim utma(koenzim A, diperlukan untuk transfer gugus asil) mengandung suau gugussulfhidril bebas. Enzimdan koenzim ini tidak dapat berfungsi kecuali gugussulfhidril tetap bebas dan dalam keadaan tereduksi. Zat pengoksidai mengganggumetabolisme dengan mengkat sulfhidril yang berdekatan dengan ikatan sulfida.Banyak logam, misalnya ion merkuri mengganggu pula dengan bergabungbersama sulfhidril. Ada banyak enzim sulfhidril dalam sel. Karena itu, zatpengoksida dan logam berat dapat menimbulkan kerusakan besar (Jawetzet. al.,1996).b.

Antagonisme kimiawi.Gangguan suatu unsur kimia terhadap reaksi normal antar enzim

khususdengan substratnya dikenal sebagai  antagonisme kimiawi. Zat antagonis inibekerja dengan bergabung pada suatu bagian dari holoenzim (salah satu dariapoenzim protein aktivator logam, atau koenzim), dan dengan demikianmencegah penempelan substrat normal.Suatu antagonis bergabung dengan suatu enzim karena mamiliki afinitastehadap tepat penting pada enzim itu. Enzim melaksanakan fungsi katalisisnyaberdasarkan afinitas terhadap substrat alamiahnya. Karena itu, setiap zat yangstrukturnya mnyerupai suatu substrat pada bagian yang penting, akan memilikipula afinitas terhadap enzim tersebut. Bila afinitas ini cukup besar, analog akanmenggantikan substrat normal dan menghalangi reaksi yang  biasa berlangsung(Jawetzet. al., 1996).Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan antiseptik atau desinfektan yangdigunakan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme adalah:

1. Jenis organisme yang digunakan.2. Jumlah mikroorganisme yang digunakan3. Umur dan sejarah dari mikroorganisme.4. Jaringan atau unsur-unsur yang ada dalam mikrorganisme.

a.Efek-efek dari zat kimia terhadap jaringanb.Efek-efek dari jaringan terhadap zat kimia.

5. Jenis racun dari zat kimia (jika diambil secara internal).6. Waktu bagi zat kimia untuk bekerja dan konsentrasi yang dipakai.7. Temperatur pada zat kimia dan pada jaringan atau unsur-unsur yang terlibat(Sarleset. al., 1956).

Ciri-ciri suatu desinfektan yang ideal adalah memenuhi hal-hal berikut :

1.Aktivitas antimikrobial, pada konsentrasi rendah harus mempunyaiaktivitasantimikrobial dengan spektrum luas.2.Kelarutan, harus dapat larut dalam air atau pelarut lain sampai taraf yangdiperlukan untuk dapat digunakan secara efektif.3.Stabilitas, perubahan yang terjadi pada substansi bila dibiarkan beberapahari harus seminimal mungkin dan tidak boleh menghilangkan sifatantimikrobialnya secar nyata.4.Tidak bersifat racun5.Homogen6.Tidak bergabung dengan bahan organik7.Aktivitas antimikrobial pada suhu kamar8.Tidak menimbulkan karat dan warna9.Kemampuan menghilangkan bau yang kurang sedap10.Memiliki kemampuan sebagai deterjen atau pembersih

Page 3: Dasar Teori

Tersedia dalam jumlah yang besar dengan harga yang pantas (Eka,2006).Yang termasuk golongan fenol adalah fenol, timol, resolsinol danheksaklorofen. Fenol merupakan zat pembaku daya antiseptik obat lain sehinggadaya antiseptik dinyatakan dengan koefisien fenol. Obat ini bukan antiseptik yangkuat. Banyak obat lain yang mempunyai daya antiseptik lebih kuat.

Dalam kadar0,01-1%, fenol bersifat bakteriostatik. Larutan 1,6% bersifat bakterisid, yang dapatmengadakan koagulasi protein. Ikatan fenol denga protein mudah lepas, sehingga