30
BAB VIII DESKRIPSI DAN ANALISIS KONDISI KAWASAN PERBATASAN DI KABUPATEN SINTANG 8.1. Profil Kabupaten Sintang

Data Sintang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Data Sintang

BAB VIII DESKRIPSI DAN ANALISIS KONDISI KAWASAN PERBATASAN DI

KABUPATEN SINTANG

8.1. Profil Kabupaten Sintang

Page 2: Data Sintang

Kabupaten Sintang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten

Sintang terletak di bagian utara Provinsi Kalimantan Barat pada posisi atau di antara 1°5’ LU &

0°21’LS dan 110º50’ & 113°20’ BT dengan luas wilayah 21.635 Km2 atau 3,51 % dari luas wilayah

propinsi Kalimantan Barat ( 614.807 km²), terbagi ke dalam 14 wilayah kecamatan, 178 desa, 6

kelurahan.

Batas wilayah Kabupaten Sintang, yaitu:

Sebelah utara berbatasan dengan : Kabupaten Serawak (Malaysia Timur) dan

Kabupaten Kapuas Hulu

Sebelah timur berbatasan dengan : Provinsi Kalimantan Tengah, Kab. Sanggau dan

Kab. Kapuas Hulu

Sebelah barat berbatasan dengan : Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau dan

Kabupaten Ketapang, Kab. Melawi dan Kab. Kapuas Hulu

Sebelah selatan berbatasan dengan : Kabupaten Melawi dan Provinsi Kalimantan

Tengah, Kab. Sanggau, dan Kab. Ketapang

Kabupaten Sintang merupakan salah satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara

tetangga yaitu Malaysia, khususnya negara bagian Serawak. Wilayah Kabupaten Sintang yang

berbatasan langsung dengan negara Malaysia adalah Kecamatan Ketungau Tengah dan Kecamatan

Ketungau Hulu.

Luas total kecamatan yang menempati wilayah perbatasan meliputi luasan 4.320,6 Km2 atau 19,97%

dari total luas Kabupaten Sintang. Kecamatan Perbatasan terluas adalah Kecamatan Ketungau

tengah yang meliputi 10,1% dari Luas Kabupaten Sintang, memiliki 13 desa dan 51 dusun

dengan panjang perbatasannya kurang lebih 143 Km.

Kawasan perbatasan yang ada di Kabupaten Sintang meliputi Kecamatan Ketunggau Hilir, Ketunggau

Tengah dan Ketungau Hulu yang berbatasan dengan negara Malaysia, dengan luas kawasannya

586.510 ha atau 18,17% luas wilayah Kabupaten Sintang dengan panjang perbatasannya kurang lebih

143 Km.

Kabupaten Sintang dikenal sebagai daerah penghujan dengan intesitas yang tinggi. Hal tersebut

dikarenakan Kabupaten Sintang sebagian besar wilayahnya merupakan daerah perbukitan yaitu

sebesar 62,74 persen.

Berdasarkan letak, kondisi dan orientasi kehidupan masyarakatnya, wilayah perbatasan di Kabupaten

Sintang diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :

1. Wilayah perbatasan Lini I, yaitu kecamatan yang langsung berhadapan dan melekat pada

tapal batas dengan Malaysia yaitu Kecamatan Ketungau Tengah dan ketungau Hulu.

Page 3: Data Sintang

2. Wilayah perbatasan Lini II, yaitu Kecamatan yang secara tidak langsung berhadapan dengan

wilayah Malaysia akan tetapi masih terkena pengaruh langsung sebagai akibat berbatasan

dengan Malaysia yaitu kecamatan Ketunggau Hilir.

Wilayah perbatasan memiliki nilai strategis terutama sumberdaya alam yang dimiliki dan potensi

investasi dari negara luar yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan perekonomian pada

wilayah tersebut.

Berdasarkan nilai strategis tersebut. Pemerintah Kabupaten Sintang akan

mengembangkan/menerapkan kebijakan khusus untuk pelaksanaan pembangunan kawasan perbatasan

yang dapat memacu percepatan pembangunan wilayah yaitu :

1. Membuka Gate (gerbang lintaas batas) di wilyah perbatasan Kabupaten Sintang dengan

Malaysia. Berdasarkan survey lapangan, ada tiga alternatif untuk rencana Gate yang dapat

dibuka yaitu : di dusun Enteli/Enteloi (Gate Enteli), Dusun Nanga Bayan (gate nanga Bayan)

dan Dusun Jasa (Gate Jasa) di Kecamatan Ketungau Hulu. Kebijakan untuk membuka Gate

ini dimaksudkan untuk memberikan peluang bagi pihak Swasta Negara Malaysia dalam

menjalin kerjasama dengan pihak swasta Indonesia yang ada di kabupaten Sintang ataupun

dengan Pemerintah Kabupaten untuk berpartisipasi membangun wilayah perbatasan dengan

berbagai aktivitas kegiatan yang dapat memacu percepatan pembangunan infrastruktur

transportasi dan peningkatan perekonomian masyarakat.

2. Memberikan kemudahan ataupun peluang yang besar bagi masuknya investor dari Negara

Mlaysia ke wilayah perbatasan. Kemudahan yang diberikan terutama kemudahan pelayanan

perizinan, jaminan keamanan dan dukungan masyarakat bagi kegiatan yang akan

dilaksanakan dengan tetap memenuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.

3. Membentuk suatu badan Pengelola Kawasan perbatasan. Kebijakan ini dimaksudkan untuk

mengatur kerjasama antara investor asing (Malaysia) dalam pelaksanaan kegiatan

investasinya di kawasan perbatasan, merencanakan pembangunan sarana dan prasarana

transportasi yang dapat menjamin pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang dapat

menjamin kelancaran hubungan jalan darat hinga ke desa-dea utama yang menjadi pusat

pertumbuhan dan berbagai perencanaan pembangunan lainnya yang diprioritaskan untuk

mengatasi berbagai permasalahan pembangunan dan ketertinggalan kawasan perbatasan.

Page 4: Data Sintang

8.1.1 Kondisi Fisik

Sumberdaya Alam

Tanaman Pangan

Produksi sektor pertanian terutama sub sektor tanaman bahan pangan perlu terus dipacu dengan

tujuan untuk memantapkan swasembada pangan dan penganekaragaman jenis bahan makanan. Pada

tahun 2007 produksi padi mengalami penurunan sebesar 7.31 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini

dipengaruhi oleh menurunnya luas panen dari 25.236 Ha menjadi 22.072 Ha.

Perkebunan

Pada tahun 2007 produksi tanaman karet mengalami peningkatan sekitar 0,28 persen. Hal ini

disebabkan karena adanya peningkatan luas tanaman menghasilkan dari 31.412 Ha menjadi 31.505

Ha. Kelapa sawit juga mengalami peningkatan sebesar 6, 57 persen dari tahun sebelumnya.

Kehutanan

Pemanfaatan terbesar untuk pertanian lahan kering yaitu 38.61 persen, yang lainnya sebesar 28,84

persen untuk hutan produksi terbatas. Sebesar 20,66 persen untuk hutan lindung dan sisanya untuk

hutan produksi biasa dan taman nasional.

Sumberdaya Manusia

Jumlah penduduk Kabupaten Sintang sebanyak 357.479 jiwa. Mata pencaharian penduduk sebagian

besar bermata pencaharian sebagai petani. Pengembangan pertanian secara tradisional melalui ladang

berpindah masih banyak dilakukan didaerah perbatasan. Kesenjangan ekonomi dan sosial yang tinggi

dengan negara tetangga kerapkali menimbulkan kesenjangan sosial.

Angka Melek Huruf untuk penduduk usia 10 tahun ke atas di kabupaten Sintang pada tahun 2007

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 91,19 persen.

Kondisi kesehatan masyarakat diwilayah perbatasan secara umum menghadapi masalah akses yang

rendah dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang baik. Dengan kondisi wilayah desa-desa yang

luas dan tersebar, serta kondisi prasarana jalan yang tidak mendukung, untuk memperoleh pelayanan

dari puskesmas harus menempuh sampai ibukota kecamatan.

Page 5: Data Sintang

8.1.2 Kependudukan Dan Demografi

Penyebaran penduduk yang tidak merata dapat menimbulkan berbagai permasalahan, misalnya

kepincangan pembangunan daerah dan masalah sosial, ekonomi, budaya, hankamnas serta lainnya.

Untuk mengatasi keadaan tersebut, maka telah diupayakan adanya perpindahan penduduk dari suatu

daerah ke daerah lainnya, khususnya dari daerah padat ke daerah yang kurang padat penduduknya .

Kabupaten Sintang memiliki 2 kecamatan yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga

Malaysia, yaitu Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah. Luas total kecamatan yang

menempati wilayah perbatasan meliputi luasan 357.479 jiwa Km2 dari total luas Kabupaten Sintang.

Kecamatan Perbatasan terluas adalah Kecamatan Ketungau tengah yang meliputi 10,1% dari Luas

Kabupaten Sintang, memiliki 13 desa dan 51 dusun dengan panjang perbatasannya kurang lebih 143

Km.

8.1.3. Kebijakan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sintang

Konsep pengembangan tata ruang Kabupaten Sintang di masa yang akan datang ditetapkan dalam

konteks pengembangan wilayah Kabupaten Sintang secara menyeluruh dan terintegrasi, yang

diuraikan berikut ini.

1) Konsep pusat pertumbuhan, menyatakan bahwa pengembangan wilayah inti yang

mempunyai kecenderungan pertumbuhan tinggi, ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan dengan

maksud untuk menciptakan pertumbuhan di seluruh wilayah Kabupaten Sintang melalui

trikcling down effect yang ditimbulkannya. Sesuai hirarkinya, wilayah di pusat SWP dapat

dijadikan sebagai pusat pertumbuhan wilayah, dengan pusat pertumbuhan utama di Kota

Sintang dan sekitarnya (Sintang Raya). Selain itu perlu pengembangan pusat (hirarki)

dibawahnya untuk memperluas wilayah hinterland dari wilayah inti tersebut, sehingga

perkembangan tidak hanya terpusat di pusat kawasan itu saja, maka diperlukan perluasan

jaringan sarana dan prasarana transportasi yang menjangkau seluruh kawasan potensial di

wilayah Kabupaten Sintang, terutama kawasan pusat-pusat ekonomi perkebunan, tambang,

permukiman lainnya.

2) Pengembangan pusat pertumbuhan baru sebagai counterpoles, yaitu wilayah yang

berdasarkan kelengkapan sarana dan prasarana perkotaan serta posisi geografisnya berpeluang

menjadi pusat pertumbuhan sub wilayah. Pentingnya keberadaan pusat baru ini untuk lebih

menjamin pemerataan pembangunan di wilayah Kabupaten Sintang, melalui perluasan

pelayanan ke kawasan-kawasan pedalaman dan terisolir yang memiliki potensi sumberdaya

untuk dieksploitasi. Dengan demikian produktivitas kegiatan usaha tidak hanya terpusat di

wilayah inti saja tetapi meluas ke seluruh wilayah Kabupaten Sintang. Perluasan pelayanan ke

wilayah pedalaman dan terisolir dilakukan dengan meningkatkan eksesibilitas ke wilayah

Page 6: Data Sintang

tersebut. Pusat-pusat inti baru di wilayah Kabupaten Sintang, meliputi Kota Sepauk, (di barat),

Kota Nanga Merakai (utara), Kayan Hilir dan Serawai di Bagian timur. Untuk menjamin bisa

berperannya kota-kota tersebut sebagai pusat pertumbuhan sub wilayah, maka langkah awal

yang dibutuhkan adalah pendanaan dalam biaya pembangunan dari pihak pemerintah dalam

upaya lebih melengkapi sarana dan prasarana perkotaan di pusat inti baru tersebut dan

perluasan jaringan transportasi, sehingga pihak swasta dapat tertarik untuk menanamkan

modalnya di wilayah tersebut.

3) Pengembangan wilayah perbatasan Kabupaten Sintang dengan Sarawak-Malaysia, yang

meliputi Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah. Tujuan pengembangan wilayah

perbatasan ini adalah untuk melayani kegiatan produksi wilayah tersebut melalui penyediaan

fasilitas produksi, sistem pemasaran yang memadai serta pelayanan sosial ekonomi lainnya,

sehingga dapat mencegah perdagangan ilegal dan tersedotnya sumberdaya alam ke wilayah

Sarawak (Malaysia).

4) Pengembangan distrik agropolitan, sebagai media pembangunan perdesaan yang paling

efektif mengingat Kabupaten sintang memiliki potensi agroindustri yang sangat potensial

khususnya di sektor perkebunan, kehutanan dan jenih pertanian rakyat lainnya. Kawasan

Agropolitan dapat diartikan sebagai kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena

berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta mampu melayani, mendorong, menarik,

menghela, kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Dalam kawasan

agropolitan terdapat integrasi spasial antara daerah penghasil bahan baku, sentra produksi,

pusat industri pengolahan, dan pusat pemasaran regional.

5) Pengamanan dan pemantapan kawasan-kawasan fungsi lindung, mengigat makin

meningkatnya penebangan kayu hutan ilegal beberapa tahun terakhir, yang bila tidak

diantisipasi dapat menghambat terciptanya Sustainable development di wilayah Kabupaten

Sintang. Meningkatnya penebangan kayu ilegal, dikhawatirkan akan merusak sistem ekologis

keseluruhan wilayah Kalimantan, mengingat besarnya potensi hutan lindung wilayah ini.

Kawasan-kawasan lindung yang dimaksud disini, meliputi kawasan yang berfungsi melindungi

kawasan dibawahnya, daerah resapan air, kawasan suaka alam dan cagar budaya; kawasan yang

berfungsi melindungi kawasan setempat seperti sempadan sungai dan kawasan danau serta

mata air.

Strategi Pengembangan Pemanfaatan Ruang :

(1)        Strategi pengembangan Kawasan Lindung

             Untuk menjamin kelestarian lingkungan dan  keseimbangan pemanfaatan sumberdaya alam di

Kabupaten  Sintang sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan (suistainable development), 

maka perlu dimantapkan bagian-bagian wilayah yang akan atau tetap memiliki fungsi lindung. Setelah

Page 7: Data Sintang

pemantapan kawasan lindung, dengan memperhatikan keterkaitan potensi dan daya dukung wilayah,

perlu adanya arahan pengembangan bagi kegiatan budidaya baik produktif maupun permukiman.

(2)        Strategi pengembangan Pusat-pusat Pelayanan dan Perkotaan

             - Strategi pengembangan pusat-pusat pelayanan

Mengacu pada karakteristik Kabupaten Sintang, yang sebagian besar kota-kotanya terletak

di pinggir sungai, maka strategi pengembangannya adalah:

Memantapkan kota-kota yang berperan sebagai pusat pelayanan kabupaten (kota

pusat regional), di Kabupaten Sintang yang berfungsi sebagai pusat pelayanan

regional adalah Kota Sintang;

Meningkatkan aksesibilitas kota pusat regional maupun sub regional dalam lingkup

inter regional dan kota melalui pengembangan sistem trasportasi yang terpadu; dan

Pengembangan kawasan perbatasan, pada bagian wilayah bagian utara Kabupaten

Sintang yang perlu dilakukan usaha untuk memadukan kepentingan pertahanan dan

keamanan dari kepentingan peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi.

-  Strategi pengembangan perkotaan

Strategi pengembangan perkotaan ini ditujukan untuk mengembangan kota Sintang

sebagai ibukota kabupaten dan pengembangan ibukota kecamatan  untuk meningkatkan

fungsi kota, manajemen kota, dan menjaga keseimbangan  penyediaan fasilitas penunjang

perkotaan.

- Strategi pengembangan wilayah strategis dan tumbuh  cepat

Strategi ini merupakan bagian aplikasi dari konsep pusat pertumbuhan dengan tujuan

untuk percepatan pembangunan dan perekonomian daerah.

- Strategi pengembangan kawasan agropolitan

Tujuan strategi pengembangan Kawasan Agropolitan adalah untuk meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan pengembangan wilayah  dan

peningkatan keterkaitan desa dan kota dengan mendorong berkembangnya sistem dan

usaha agribisnis yang berdaya saing berbasis kerakyatan, berkelanjutan (tidak merusak

lingkungan) dan terdesentralisasi (wewenang berada di Pemerintah Daerah dan

Masyarakat) di kawasan agropolitan.

- Strategi pengembangan desa tertinggal

Page 8: Data Sintang

Strategi ini bertujuan untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat di

kecamatan dan desa-desa terpencil/tertinggal di Kabupaten Sintang.

- Strategi pengembangan prasarana wilayah

Berdasarkan kondisi wilayah, potensi dan kepentingan wilayah, maka sistem prasarana

dikembangkan terutama adalah prasarana dan sarana darat dan sungai. Karena wilayah

Kabupaten Sintang terdapat banyak sungai yang dapat dilayari antara lain Sugai Kapuas,

Sungai Melawi, Sungai Pinoh, dan Sungai Ketungau, sehingga transportasi sungai ini

mempunyai peran yang cukup besar dalam sistem transportasi di Kabupaten Sintang.

- Strategi pengembangan kawasan prioritas (tertentu)

Kawasan prioritas di Kabupaten Sintang adalah daerah-daerah potensial untuk memacu

pertumbuhan wilayah, kawasan hutan lindung, serta daerah-daerah miskin, daerah terisolir

dan daerah perbatasan.

- Strategi penataan pertanahan

Strategi ini diarahkan untuk:

Peningkatan jangkauan dan kualitas pelayanan pertanahan dengan mengembangkan

unit pelayanan pertanahan hingga kecamatan;

Memfasilitasi peningkatan kapasitas dan efektifitas kelembagaan pertanahan di

kabupaten dan Pengembangan sistem informasi pertanahan yang handal;

Pengendalian penggunaan tanah sesuai Rencana Tata Ruang serta peruntukan tanah;

Sosialisasi peraturan pertanahan dan memberikan perlindungan, kepastian serta

Penegakan hukum pertanahan secara adil, transparan, dan konsisten;

Membantu penyusunan peta dasar dan pembangunan sistem pendaftaran tanah yang

memenuhi prinsip-prinsip good governance;

Penataan  penguasaan kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang

berkeadilan, berkelanjutan, konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan

kepentingan rakyat; dan

Peningkatan kualitas sumber daya aparatur Badan Pertanahan yang memiliki

kualifikasi keahlian profesional dan ketrampilan teknis.

Rencana Pengembangan Struktur Ruang

Arahan pengembangan struktur ruang di Kabupaten Sintang ditujukan dalam upaya mengembangkan

seluruh bagian wilayah. Pada bagian utara wilayah Kabupaten Sintang yang merupakan wilayah

Page 9: Data Sintang

perbatasan dengan Sarawak Malaysia dikembangkan fungsi kawasan hutan produksi, pertambangan,

perkebunan, hutan produksi terbatas, dan hutan lindung.

1) Pada kawasan ibukota kabupaten dan sekitarnya pengembangan struktur ruang diarahkan

untuk pengembangan kawasan aglomerasi perkotaan yang potensial menjadi kawasan tumbuh

cepat. Pengembangan kawasan aglomerasi perkotaan di Kabupaten Sintang dinamakan

dengan Pengembangan Kawasan Sintang Raya. Dalam konteks pemanfaatan ruang,

pengembangan Kawasan Sintang Raya diharapkan mampu menjadi kawasan penggerak

perekonomian Kabupaten Sintang yang akan membawa konsekuansi terhadap peningkatan

intensitas pemanfaatan ruang.

2) Pengembangan struktur ruang juga ditujukan pada kawasan bagian barat daya Kabupaten

Sintang yang meliputi Kecamatan Sepauk dan Tempunak. Pola pemanfaatan ruang pada

kawasan ini diarahkan untuk pengembangan kegiatan pertambangan (emas) dan kawasan

industri masyarakat perkebunan.

3) Pada bagian tengah wilayah Kabupaten Sintang yang meliputi Kecamatan Kelam Permai,

Dedai, Kayan Hilir, dan Kayan Hulu, struktur ruang dikembangkan mengarah pada pola

pemanfaatan lahan untuk kawasan hutan wisata, perkebunan, hutan produksi, dan hutan

produksi terbatas.

4) Sebagai upaya pemanfaatan ruang dan sekaligus menjaga keseimbangan keruangan, wilayah

bagian timur Kabupaten Sintang yang meliputi Kecamatan Serawai dan Ambalau diarahkan

untuk menyandang fungsi hutan wisata alam (Taman Nasional), hutan produksi terbatas, dan

kawasan hutan lindung. Keseimbangan fungsi budidaya dan fungsi lindung menjadi arah

pengembangan struktur ruang pada kawasan ini.

8.1.4 Kebijakan Rencana Pembangunan

Page 10: Data Sintang

8.2. Deskripsi Dan Analisis Kondisi Kawasan Perbatasan Di Kecawatan Ketungau Hulu

8.2.1. Geografis Dan Administrasi

Kecamatan Ketungau Hulu secara geografi terletak antara :

- 0° 91” sampai dengan 1° 05” Lintang Utara- 110° 50” sampai dengan 111° 20” Bujur Timur

Sedangkan batas-batas administrasi Kecamatan Ketungau Hulu adalah :

- Sebelah Utara : berbatasan dengan Serawak, Malaysia Timur- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Ketungau Tengah- Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Ketungau Hulu Tengah- Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Sanggau

Kecamatan Ketungau Hulu ibukotanya adalah Senaning. Kecamatan Ketungau Hulu memiliki luas

wilayah 2.138,2 Km² atau 9,88 persen dari luas wilayah Kabupaten Sintang. Dengan wilayahnya

terdiri dari tanah datar yang berjenis Podsolit dan Latasol.

8.2.2 Penggunaan Lahan dan Potensi Sumber Daya Alam (SDA)

Kecamatan Ketungau Hulu sebagian merupakan pertanian ( perkebunan / hutan rakyat ) seluas 215.246 Ha (96%).

Tabel : Pemanfaatan Lahan

KECAMATAN PERBATASAN

Luas Lahan Sawah

(Ha) Luas Kebun

Ladang yang diusahakan

Ladang yang Tak Diusahakan

Luas Hutan Rakyat Jumlah

Ha Ha Ha Ha Ha Ha

Ketungau Hulu 556 4.768 1.900 - 82.101 89.325Sumber : BPS 2007

Potensi sumberdaya hutan di Kabupaten Sintang meliputi hutan lindung, hutan produksi terbatas,

hutan produksi.

8.2.3 Kepadatan Penduduk dan Jumlah Penduduk Miskin

Pada tahun 2007, penduduk kecamatan Ketungau Hulu berjumlah 19.427 jiwa atau rata-rata jumlah

penduduk perdusun sebanyak 694 jiwa den gan kepadatan penduduk per km² sekitar 9 jiwa.

Tabel : Kepadatan Penduduk

Kecamatan Luas Wilayah (km²)Penduduk

Jumlah Kepadatan

Ketungau Hulu 2.138,2 19.427 9

Page 11: Data Sintang

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Ketungau Hulu sebagian besar bermata pencaharian sebagai

petani. Kegiatan pertanian yang dilakukan masih banyak dilakukan dengan ladang berpindah sehingga

hasil pertanian yang diperoleh

t entunya masih sangat

terbatas dan berpengaruh

terhadap rendahnya tingkat

kesejahteraan sebagian besar

petani.

8.2.4 Pendidikan Masyarakat

Pada tahun 2007, Kecamatan Ketungau Hulu mempunyai jumlah TK sebanyak 1 yang merupakan TK swasta, SD sebanyak 25 yang terdiri 22 SD Negeri dan 3 SD swasta, sedangkan jumlah SLTP Negeri dan 1 SLTA Negeri.

Selain itu jumlah tenaga guru yang tersedia di kecamatan Ketungau Hulu meliputi : guru TK sebanyak 1 orang, SD sebanyak 79 orang, SLTP sebanyak 15 orang, dan SLTA sebanyak 8 orang.

Kondisi bangunan sekolah dan tenaga pengajar merupakan masalah yang paling serius dalam

mendukung proses belajar mengajar dari setiap jenjang pendidikan di wilayah perbatasan.

Kegiatan pembangunan di bidang pendidikan merupakan pembangunan sekolah, rehab gedung

sekolah. Pembangunan dan rehab rumah dinas guru, pengadaan meublier.

8.2.5 Kesehatan Masyarakat

Prasarana kesehatan juga cukup memadai dengan tersedianya 1 buah puskesmas, da 10 buah polindes

dengan 1 jumlah tenaga kesehatan perawat sebanyak 13 orang, bidan sebanyak 4orang, non medis

sebanyak 5 orang dan 1 orang tenaga dokter umum.

Program Kesehatan dan KB, antara lain terdiri dari pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) dan

Rumah Para Medis, Rehab Total Puskesmas, Pustu, Polindes dan Rumah Dinas Dokter serta Keluarga

Berencana.

Program Keluarga Berencana merupakan suatu usaha langsung yang ditujukan untuk mengurangi

tingkat kelahiran terutama melalui program penggunaan alat kontrasepsi secara konsisten dan

berkesinambungan. Pada tahun 2007, perbandingan peserta KB aktif terhadap pasangan usia subur

sebesar 71,10 persen.

Page 12: Data Sintang

Jumlah sarana kesehatan Kecamatan Ketungau Hulu 1 puskesmas, 10 Polindes sedangkan rumah sakit

dan balai pengobatan belum dimiliki oleh Kecamatan Ketungau Hulu.

8.2.6 Mata Pencaharian Penduduk dan Sarana Pendukung Ekonomi

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Ketungau Hulu sebagian besar sebagai petani. Kegiatan

Pertaniannya masih belum intensif karena sebagian penduduknya masih melakukan pertanian dengan

cara ladang berpindah. Hal ini membuat hasil dari pertanian masyarakat perbatasan Kecamatan

Ketungau Hulu masih sangat rendah. Rendahnya hasil pertanian sangat mempengaruhi kesejahteraan

sebagian besar petani.

8.2.7 Jalan

Pada tahun 2007, panjang jalan di wilayah kecamatan ketungau hulu sepanjang 155 kilometer dimana

permukaan jalannya 89,35 persen masih merupakan jalan tanah.

Tabel : Kondisi Prasarana Jalan Di Wilayah Perbatasan

KECAMATAN PERBATASAN

Jml Desa yg dilalui Kendaraan Roda 4/lebih

sepanjang tahunPanjang jalan menurut jenis

permukaan (kilometer)Seped

a Motor

Oplet Truk

Aspal Kerikil

Tanah

Lainnya

Ketungau Hulu 707 - 8 12,5 - 138,5 4

Sumber : Kantor Camat Ketungau Hulu 2007

8.2.8 Penerangan Dan Telekomunikasi

Desa-desa di wilayah perbatasan seluruhnya sudah masuk listrik. Di Kecamatan Ketungau Hulu

sebagian besar menggunakan listrik PLN. Kapasitas tenaga listrik yang dibangkitkan PLN pada tahun

2007 sebanyak 302.285 Kwh dengan rincian tenaga yang dijual sebanyak 295.751 Kwh, pemakaian

oleh PLN sebanyak 421 Kwh dan susut trafo / hilang transmisi sebanyak 4.621 Kwh.

Sarana telekomunikasi di wilayah perbatasan masih sangat tertinggal, tidak ada keluarga yang

berlangganan telepon kabel. Seluruh desa tidak terdapat sinyal untuk telepon genggam.

8.2.9 Potensi Wilayah

Pertanian Tanaman Pangan

Potensi Pertanian tanaman pangan di Kecamatan Ketungau Hulu belum termanfaatkan secara optimal.

Saat ini lahan pertaniaan yang dikerjakan merupakan sawah tadah hujan karena belum tersedia irigai

Page 13: Data Sintang

teknis maupun setengah teknis. Walaupun demikian, Kecamatan Ketungau Hulu merupakan penghasil

padi yang cukup besar di kabupaten Sintang, yaitu sebesar 4.910 ton yang terdiri dari 2.173 ton padi

sawah dan 2.737 ton padi ladang. Sedangkan tanaman palawija dengan produksi terbesar yaitu ubi

kayu yang mencapai produksi sebesar 497 ton dengan rata-rata produksi mencapai 138,06 kuintal/Ha.

Selain tanaman pangan, hasil kebun juga memberikan kontribusi yang besar bagi Kecamatan

Ketungau Hulu terutama tanaman karet sebanyak 2.664 Ha dengan rincian tanaman belum

menghasilkan seluas 998 Ha, tanaman menghasilkan 1.269 Ha dan tanaman tua / rusak 397 Ha.

Peternakan

Usaha peternakan masih bersifat perorangan. Dalam skala kecilsubsistem dan dianggap sebagai

tabungan keluarga. Saat ini usaha ternak yang paling dikembangan adalah ayam buras dan babi.

8.3. Deskripsi Dan Analisis Kondisi Kawasan Perbatasan Di Kecamatan Ketungau Tengah

8.3.1 Geografis Dan Administrasi

Kecamatan Ketungau Tengah terletak di antara 0F 26’ Lintang Utara serta 1˚02’ Lintang Selatan dan

111˚ 12’ Bujur Timur serta 111˚ 44’ Bujur Timur. Batas wilayah administratif Kecamatan Ketungau

Tengah yaitu:s

- Utara : Serawak (Malaysia Timur).

- Selatan : Ketungau Hilir dan Kabupaten Sekadau.

- Timur : Ketungau Hilir dan Kabupaten Kapuas Hulu.

- Barat : Kecamatan Ketungau Hulu dan Kabupaten Sekadau.

Jika dilihat secara administratif maka kecamatan Ketungau Tengah merupakan salah satu kecamatan

yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia khususnya negara bagian Serawak.

Kecamatan Ketungau Tengah memiliki luas wilayah sebesar 2.182 Km2 atau 10,1 persen, merupakan

kecamatan ke dua terluas di Kabupaten Sintang setelah Kecamatan Ambalau yaitu 6.386,40 Km2 atau

29,52 persen.

8.3.2. Penggunaan Lahan Dan Potensi Sumber Daya Alam (SDA)

Penggunaan lahan Kecamatan Ketungau Tengah sebagian besar merupakan ladang yang tidak

diusahakan seluas 132.591 Ha (62,77 % ) , dan lahan pertanian ( perkebunan / hutan rakyat ) seluas

67.345 ( 31,88 % ).

Page 14: Data Sintang

Tabel : Pemanfaatan Lahan Di Kabupaten Sintang Kecamatan Ketungau Tengah

KECAMATAN PERBATASAN

Luas Lahan Sawah (Ha) Luas Kebun

Ladang yang diusahakan

Ladang Yg Tdk diusahakan

Hutan Rakyat

Jumlah

Ha Ha Ha Ha Ha Ha

Ketungau Tengah 591 8.123 208 483 4.600 14.005

Sumber : BPS 2007

Potensi sumberdaya hutan di Kabupaten Sintang meliputi hutan lindung, hutan produksi terbatas,

hutan produksi.

8.3.3 Kepadatan Penduduk dan Jumlah Penduduk Miskin

Dihitung berdasarkan angka proyeksi tahun 2007, penduduk kecamatan Ketungau Tengah berjumlah

27.253 jiwa atau rata-rata jumlah penduduk perdusun sebanyak 534. Rata-rata kepadatan penduduk

per km² sebesar 12 jiwa.

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Ketungau Tengah sebagian besar juga bermata pencaharian

sebagai petani. Kegiatan pertanian yang dilakukan masih banyak dilakukan dengan ladang berpindah

sehingga hasil pertanian yang diperoleh tentunya masih sangat terbatas dan berpengaruh terhadap

rendahnya tingkat kesejahteraan sebagian besar petani.

8.3.4 Pendidikan Masyarakat

Kecamatan Ketungau Tengah pada tahun 2007, mempunyai sarana pendidikan berupa TK sebanyak 1

yang merupakan TK swasta, SD sebanyak 32 yang terdiri dari 7 SD swasta dan 25 SD Negeri, SLTP

sebanyak 5 yang terdiri dari 2 SLTP Swasta dan 3 SLTP Negeri, sedangkan jumlah SLTA sebanyak 3

yang terdiri dari 1 SLTA Swasta dan 2 SLTA Negeri.

Untuk mendukung kegitan belajar mengajar diperlukan tenaga guru yang memadai baik dari segi

kualitas maupun kuantitasnya. Rasio tenaga guru dan murid di kecamtan Ketungau Tengah adalah

sebagai berikut : TK sebesar 12 atau 2 guru mengajar 25 murid, SD sebesar 21, SLTP sebesar 11, dan

SLTA sebesar 12.

Kondisi bangunan sekolah dan tenaga pengajar merupakan masalah yang paling serius dalam

mendukung proses belajar mengajar dari setiap jenjang pendidikan di wilayah perbatasan.

8.3.5 Kesehatan Masyarakat

Di Kecamatan Ketungau Tengah terdapat 1 buah Puskesmas, 11 Polindes, 9 Pustu, dan 6 Pusling

dengan jumlah tenaga dokter sebanyak 2 orang, perawat dan Bidan sebanyak 23 orang, gizi sebanyak

1 orang dan sanitasinya sebanyak 1 orang. Petugas kesehatan dan dokter biasanya berpraktek di

Page 15: Data Sintang

puskesmas, Mantri kesehatan dan bidan desa biasanya berpraktek di Pustu / Polindes. Kecamatan

Ketungau Tengah kekurangan tenaga bidan, untuk menutupi kekurangan bidan desa, pelayanan ibu

melahirkan sebagian besar menggunakan jasa dukun bayi.

8.3.6 Mata Pencaharian Penduduk dan Sarana Pendukung Ekonomi

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Ketungau Tengah tidak berbeda dengan Kecamatan

Ketungau Hulu dimana sebagian besar sebagai petani. Kegiatan Pertaniannya masih belum intensif

karena sebagian penduduknya masih melakukan pertanian dengan cara ladang berpindah. Hal ini

membuat hasil dari pertanian masyarakat perbatasan Kecamatan Ketungau Hulu masih sangat rendah.

Rendahnya hasil pertanian sangat mempengaruhi kesejahteraan sebagian besar petani.

Berdasarkan hasil pendataan Sosial Ekonomi tahun 2005, di kecamatan Ketungau Tengah terdapat

3.434 rumah tangga miskin.

8.3.7 Jalan

Jalan merupakan prasarana angkutan yang penting. Dengan adanya jalan akan memudahkan mobilitas

penduduk dan lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain.

Pada tahun 2007 panjang jalan di wilayah kecamatan Ketungau Tengah sepanjang 240,5 kilometer

dimana permukaan jalan 4,5 km jalan beraspal dan sisanya masih jalan tanah.

Tabel : Kondisi Prasarana Jalan di Wilayah Perbatasan

KECAMATAN PERBATASAN

Jml Desa yg dilalui Kendaraan Roda 4/lebih

sepanjang tahunPanjang jalan menurut jenis

permukaan (kilometer)Seped

a Motor

Oplet Truk

Aspal Kerikil

Tanah

Lainnya

Ketungau Tengah 529 - 9 4,5 - 236,0 -

8.3.8 Penerangan Dan Telekomunikasi

Pada tahun 2007 terjadi peningkatan tenaga listrik yang dibangkitkan, yaitu dari 409.325 Kwh

menjadi 489.189 Kwh atau peningkatan sebesar 1.20 persen.

Sarana telekomunikasi di wilayah perbatasan masih sangat tertinggal, tidak ada keluarga yang

berlangganan telepon kabel. Seluruh desa tidak terdapat sinyal untuk telepon genggam. Pos sebagai

penunjang kegiatan dari sub sektor komunikasi juga perlu diperhatikan perkembangannya. Tahun

2007 angka pengiriman dan penerimaan pos melalui PT Pos mengalami penurunan dibanding tahun

Page 16: Data Sintang

sebelumnya, ini disebabkan adanya jasa penunjang komunikasi yang dirasa lebih mudah seperti

telepon seluler.

8.3.9 Potensi Wilayah

Produksi pangan baik beras maupun non beras

di kecamatan Ketungau Tengah pada tahun

2007 terdiri dari 308 ton padi sawah dan 391

ton padi ladang. Tanaman palawija dengan

produksi terbesar

adalah ubi kayu yaitu

sebesar 463 ton dengan

rata-rata produksi

mencapai 140,30

kuintal/Ha sedangkan

yang terkecil adalah

kacang tanah yaitu

sebesar 1 ton dengan rat-rata produksi

mencapai 10 kuintal/Ha. Selain tanaman

pangan, hasil perkebunan juga memberikan

kontribusi yang besar bagi kecamtan Ketungau

Tengah terutama produksi tanaman karet yang

mencapai 1.319.00 ton dengan luas areal 3,697

Ha.

Kecamatan Ketungau Tengah merupakan

arahan peruntukan lahan kawasan lindung

yang ada pada kabupaten Sintang antara lain

ada lah pada penggunaan lahan hutan lindung

dan hutan wisata serta

taman nasional.

Kecamatan Ketungau

Tengah juga merupakan

daerah arahan

peruntukan lahan

budidaya tanaman

tahunan.

Berdasarkan potensinya, pengembangan

kawasan pertambangan di Kecamatan

Ketungau Tengah merupakan salah satu

daerah penghasil minyak bumi dan gas.

Page 17: Data Sintang
Page 18: Data Sintang

MATRIK ANALISIS PERMASALAHAN DI KABUPATEN SINTANG

ANALISIS SPESIFIK PROBLEM RENCANA PROGRAM AKSI TARGET INSTANSI

• PENDIDIKAN

Minimnya mutu pendidikan dikarenakan kurang memadainya sarana & prasarana pendidikan yang ada. Masih banyak bangunan/gedung sekolah yang masih belum representatif untuk proses belajar mengajar yang tentunya berimbas terhadap kualitas pendidikan. Banyak siswa tamatan Sekolah Dasar kesulitan melanjutkan jenjang pendidikan ke atas karena SLTP & SLTA setempat msh sedikit sedangkan untuk sekolah lain di daerah lain yang tersedia sulit dijangkau karena kesulitan biaya. siswa banyak yang masih belum terbiasa dengan teknologi informasi sehingga standar mutu sekolah terutama dalam mutu pelajaran yang selalu ketinggalan.

• Sarana & prasarana pendukung pendidikan yang masih minim

• Mensosialisasikan Bantuan dana Operasional Sekolah (BOS)

Dinas Pendidikan, Pemkab

• Kurangnya tenaga guru • Peningkatan jumlah bangunan untuk sekolah Lanjutan Atas (SMP & SMA)

• Media pembelajaran yang minim

• Menambah tenaga guru disetiap bidang pendidikan

• Bekerjasama dengan sekolah yang lebih bonafit untuk memperoleh informasi mengenai standar mata pelajaran

• Menambah sarana & prasarana serta media pembelajaran lainnya seperti meja, kursi bagi murid & guru, komputer serta alat lab. Yang diperlukan

• KESEHATAN

Masih banyak masyarakat yang kurang kesadarannya mengenai pengobatan secara medis

• Kurangnya tenaga dokter & tenaga medis lainnya

• Penambahan tenaga dokter & paramedis

Dinas Kesehatan, Pemkab

Page 19: Data Sintang

dikarenakan pengetahuan mereka yang minim dan tradisi leluhur. Dan juga kesulitan untuk menjangkau sarana medis yang ada karena jarak tempuh dan transport yang kurang memadai. Sarana yang ada juga terkadang belum memadai secara kelengkapan fasilitas.

• minimnya sarana & prasarana medis

• Penambahan kelengkapan alat-alat labaroturium

• terkadang tidak tersedia tempat tinggal bagi dokter & tenaga paramedis lainnya yang berasal dari luar daerah

• Penyediaan fasilitas tempat tinggal untuk dokter & paramdis yang berasal dari luar daerah

• kurangnya perangkat kesehatan penunjang

• penambahan gedung pada daerah yang sulit menjangkau sarana kesehatan yang lebih baik

• Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan secara medis

• Penambahan obat-obatan generik

• Sosialisasi kesehatan kepada masyarakat

• EKONOMI

Beberapa asset daerah yang berpotensi untuk menambah pendapatan daerah seperti melalui pertanian dan pariwisata. Kegiatan Pertaniannya masih belum intensif karena sebagian penduduknya masih melakukan pertanian dengan cara ladang berpindah. Hal ini membuat hasil dari pertanian masyarakat perbatasan masih sangat rendah. Rendahnya hasil pertanian sangat mempengaruhi kesejahteraan sebagian besar petani. Begitu juga dengan obyek wisatanya yang belum diberdayakan dengan maksimal seperti berupa air terjun, gua dan gunung/bukit.

• Masih banyaknya petani yang masih menggunakan sistem ladang berpindah

• Memberikan penyuluhan mengenai cara bertani yang baik

Dinas Pertanian, dinas pariwisata,Pemkab

• Banyak lahan yang belum digunakan dengan sebaiknya

• Mengarahkan kepada masyarakat dalam penggunaan lahan yang ada

• Banyaknya wisata alam yang belum banyak diketahui wisatawan

• Mengarahkan masyarakat dalam menjual hasil pertaniaannya ketempat yang lebih menguntungkan masyarakat tersebut

Page 20: Data Sintang

• Kurang daya tarik obyek wisata tersebut

• Mempromosikan wisata alam yang ada melalui teknologi & media informasi lainnya

• Memperbaiki obyek wisata tersebut agar semakin menarik wisatawan

• Telekomunikasi

Sulitnya berkomunikasi secara cepat untuk mendukung aktifitas masyarakat. Walaupun sudah ada beberapa fasilitas telepon seluler telah banyak membantu tetapi jumlahnya masih sangat terbatas di beberapa daerah lainnya. Sedangkan peningkatan komunikasi sangat dibutuhkan dalam mendukung kelancaran komunikasi.

• terbatasnya fasilitas telepon

• Penambahan sarana telepon seluler

Dinas Perhubungan,

Pemkab• kurang optimalnya kualitas sinyal

• Peningkatan jaringan komunikasi dan kualitas sinyal

Page 21: Data Sintang

STRATEGI TERHADAP PERMASALAHAN UMUM DI TINGKAT PROVINSI

ANALISIS SPESIFIK PROBLEM RENCANA PROGRAM & AKSI TARGET INSTANSI• PENDIDIKAN

Hasil ujian nasional masih menjadi persoalan yang spesifik pada tiap daerah.

• Mutu pendidikan se Kalbar menjadikan persentase menurun

• Mengadakan rapat musyawarah kerja kepala sekolah

Dinas Pendidikan

• KESEHATANMasih banyaknya masyarakat yang tidak tahu mengenai cara hidup sehat sedangkan semua itu berpengaruh pada aktifitas masyarakat sehari-hari.

• Masih Banyaknya masyarakat yang mengalami gizi buruk

• Membangun klinik untuk Waspada Gizi

Dinas kesehatan

• Keterlambatannya mencegah dan mengatasi penyakit yang berbahaya

• Sosialisasi kepada masyarakat terhadap penyakit menular

• EKONOMIKegiatan Pertanian masih belum intensif karena sebagian penduduknya masih melakukan pertanian dengan cara ladang berpindah. Hal ini membuat hasil dari pertanian masyarakat perbatasan masih sangat rendah. Dan juga masih banyak obyek wisata potensial bagi pendapatan daerah yang belum diketahui publik.

• berkurangnya anggaran pendapatan daerah bagi provinsi

• Pemberian bibit unggul kepada para petani untuk tanaman yang potensial didaerah setempat

Dinas Pertanian, dinas pariwisata

• daerah setempat tidak dikenal publik padahal memiliki obyek wista yang potensial

• Penyuluhan cara bertani yang baik

• Mempromosikan obyek wisata melalui media komunikasi

Page 22: Data Sintang

• Memberikan dana kepada daerah setempat untuk meningkatkan daya tarik obyek wisatanya

• KOMUNIKASISulitnya pemerintah provinsi berkomunikasi secara cepat kepada pemerintah daerah setempat. Sedangkan peningkatan komunikasi sangat dibutuhkan dalam mendukung kelancaran komunikasi.

• Pemerintah provinsi sulit untuk mendapatkan informasi secara cepat dari daerah setempat

• Penambahan sarana telepon seluler

Dinas perhubungan

• Peningkatan jaringan komunikasi dan kualitas sinyal