10
Data dan Variable S N Nurul Makiyah, S.Si, M.Kes Kamis, 28 Maret 2013 Editor gamma 10 Learning Object - Memahami definisi data - Memahami macam-macam data - Memahami teknik pengumpulan data - Memahami pemilihan teknik pengumpulan data - Memahami perbedaan antara data dan variabel - Memahami macam-macam variabel - Mampu membedakan skala pengukuran variable Literature Ahmadi R., 2005. Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan I. Penerbit UM Press. Malang. 63-70 Budiarto E., 2002. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Cetakan I. Penerbit EGC. Jakarta.10-28 Sastroasmoro S & Ismael S., 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.Edisi 2. CV Sagung Seto. Jakarta. 41-42; 50-52 Pratiknya A.W., 2001. Statistik untuk Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Cetakan 2. Definisi Data Data adalah bahan-bahan kasar yang dikumpulkan para peneliti dari dunia/lapangan yang ditelitinya. Bahan-bahan itu berupa hal- hal khusus yang menjadi dasar analisa, meliputi (1) bahan-bahan yang direkam secara aktif oleh orang yang melakukan studi, seperti transkrip wawancara dan catatan lapangan hasil observasi, (2) apa-apa yang diciptakan orang lain dan ditemukan peneliti, misalnya buku harian, foto, dokumen resmi, dan artikel surat

Data & Variable

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Data & Variable

Citation preview

Page 1: Data & Variable

Data dan Variable

S N Nurul Makiyah, S.Si, M.Kes

Kamis, 28 Maret 2013

Editor gamma 10

Learning Object- Memahami definisi data- Memahami macam-macam data- Memahami teknik pengumpulan data- Memahami pemilihan teknik pengumpulan data- Memahami perbedaan antara data dan variabel- Memahami macam-macam variabel- Mampu membedakan skala pengukuran variable

Literature Ahmadi R., 2005. Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan I.

Penerbit UM Press. Malang. 63-70 Budiarto E., 2002. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan

Masyarakat. Cetakan I. Penerbit EGC. Jakarta.10-28 Sastroasmoro S & Ismael S., 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian

Klinis.Edisi 2. CV Sagung Seto. Jakarta. 41-42; 50-52 Pratiknya A.W., 2001. Statistik untuk Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan. Cetakan 2.

Definisi DataData adalah bahan-bahan kasar yang dikumpulkan para peneliti

dari dunia/lapangan yang ditelitinya. Bahan-bahan itu berupa hal-hal khusus yang menjadi dasar analisa, meliputi (1) bahan-bahan yang direkam secara aktif oleh orang yang melakukan studi, seperti transkrip wawancara dan catatan lapangan hasil observasi, (2) apa-apa yang diciptakan orang lain dan ditemukan peneliti, misalnya buku harian, foto, dokumen resmi, dan artikel surat kabar, meliputi baik bukti nyata maupun petunjuk yang jika dikumpulkan secara seksama merupakan fakta segar yang dapat menghemat penulisan.

Page 2: Data & Variable

Macam-macam Data

A. Data kualitatif dan data kuantitatif- Data kualitatif diperoleh dari hasil penghitungan dan tidak

menyatakan kuantitas, tetapi menyatakan sifat yang dikelompokkan dalam kategori.

- Disebut juga data kategori dan individu dalam satu kategori mempunyai nilai yang sama.

- Data kualitatif selalu bilangan bulat dan jumlahnya dinyatakan dalam frekuensi, misalnya sembuh atau tidak sembuh, baik atau buruk, laki-laki atau perempuan, dsb sehingga data yang dihasilkan termasuk dalam salah satu kategori.

- Data diatas disebut dikotomi atau biner (laki-laki dan perempuan, sembuh atau tidak sembuh, dll) karena biasanya cuma berisikan 2 pilihan :D

- Data kuantitatif merupakan data yang dihasilkan dari pengukuran, dapat berupa bilangan bulat atau desimal. Data kuantitatif hasilnya dinyatakan dalam kuantitas numerik terhadap ciri tertentu yang disebut variabel, misalnya jumlah bakteri dalam sampel air.

- Pada umumnya, dalam studi tentang perjalanan suatu penyakit, terdapat sejumlah variabel baik yang berkaitan langsung dengan penyakitnya maupun yang tidak berkaitan langsung dengan penyakit yang diderita.

- Misalnya, jenis kelamin, temperatur, umur, pendidikan dan pekerjaan. - Untuk mempermudah dalam pengolahan data, penyajian dan analisis

data, maka data kuantitatif dibagi lagi menjadi data deskrit dan kontinu.

B. Data diskret dan data kontinu Disebut data diskret apabila data diperoleh dari hasil

penghitungan hingga hasilnya selalu positif dan dapat dipisahkan satu dengan yang lain secara jelas, mewakili angka bulat yang tepat dan pasti. Contoh : 11 pasien, 5 rumah sakit, 7 tempat tidur (bukan 11,5 pasien; 5,5 rumah sakit; atau 7,7 tempat tidur).

Data kontinu ialah data yang dihasilkan dari pengukuran, dapat berupa bilangan desimal atau bilangan bulat tergantung alat ukur yang digunakan. Ciri data kontinu adalah antara dua interval angka dapat

Page 3: Data & Variable

disisipkan angka berapapun hingga interval tersebut berhimpitan satu dengan yang lain. Misalnya tinggi badan, berat badan, umur, dan tekanan darah. Bila data kontinu dipisah-pisahkan menjadi beberapa kategori maka data demikian dapat diperlakukan sebagai data diskret. Data diskret lebih mudah untuk dianalisis, tetapi informasi yang dihasilkan kurang mendalam dibandingkan dengan data kontinu.

C. Data primer dan data sekunder Data primer apabila pengumpulan data dilakukan secara

langsung oleh peneliti sendiri pada saat penelitian berlangsung. Disebut data sekunder apabila pengumpulan data yang diinginkan

diperoleh dari orang lain atau tempat lain, dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri, misalnya data rekam medik di rumah sakit, data dari depkes, BPS, dll.

Keuntungan data primer adalah data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan karena diambil oleh peneliti sendiri atau asisten peneliti. Kekurangannya adalah bila data yang dikumpulkan cukup banyak dan sasarannya masyarakat, maka akan membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang cukup besar.

Keuntungan data sekunder adalah dalam hal waktu, biaya dan tenaga, tetapi kekurangannya adalah sering kali data tidak lengkap atau data yang kita butuhkan tidak ada.

Teknik Pengumpulan Dataa. Wawancarab. Angket atau Quisioner

Kuesioner dibagi menjadi 4, yaitu:1) Kuesioner tertutup

Setiap pertanyaan disertai sejumlah pilihan jawaban. Respondennya hanya memilih jawaban yang paling sesuai.

2) Kuesioner terbukaTidak ada pilihan jawaban, jadi responden harus membuat jawabannya sendiri

3) Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup Pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka

4) Kuesioner semi terbukaPertanyaan yang jawabannya sudah ada, tetapi masih ada kemungkinan adanya tambahan jawaban

Page 4: Data & Variable

c. PengamatanPengamatan dan pencatatan secara sistematik dilakukan terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian

d. Pemeriksaane. Dokumenter

adalah teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.

Pemilihan Teknik Pengumpulan DataPemilihan teknik pengumpulan data berdasarkan :a. Validitasb. Reliabilitasc. Pertimbangan praktis terkait dengan sumber-sumber yang tersedia,

akseptibilitas subyek terhadap prosedur yang digunakan, probabilitas, sumber variasi dalam pengukuran

Perbedaan Data dan Variabel- Data adalah hasil observasi atau wawancara yang sistematik.- Variabel adalah karakteristik suatu subyek penelitian yang berubah dari

satu subyek ke subyek lainnya. - Variabel adalah konsep yang mempunyai variabilitas. Variabel dapat

diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi. - Kegunaan variabel untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan

data, untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data, untuk pengujian hipotesis.

- Variabel penelitian yang baik adalan variabel yang relevan dengan tujuan penelitian, dapat diamati dan dapat diukur. Tujuan penelitian harus sesuai dengan judul penelitian.

Macam-macam Variabel

A. Variabel Bebas independen, prediktor, risiko, kausa, treatment, perlakuan,

antecedent. Variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Disebut sebagai variabel bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain. Variable

Page 5: Data & Variable

bebas ini harus kita tekankan di BAB I ya, jangan malah variabel tergantungnya yang lebih menonjol

Contoh: Pengaruh Terapi Langgam Jawa terhadap Tingkat Kecemasan....

B. Variabel tergantung Dependen, efek, hasil, outcome, respon, event, terpengaruh,

output, kriteria, konsekuen, terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut variabel terikat soalnya variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas.

Contoh: Pengaruh Terapi Langgam Jawa terhadap Tingkat Kecemasan....

C. Variabel ModeratorVariabel independen kedua. Variabel yang mempengaruhi

(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Contoh : Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat apabila peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.

D. Variabel Antara : interveningVariabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat, tetapi tidak dapat diamati dan diukur, merupakan variabel penyela atau antara yang terletak di antara variabel bebas dan variabel terikat.

Contoh : tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Ada variabel antara yaitu gaya hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu budaya lingkungan tempat tinggal.

E. Variabel kontrolAdalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga

hubungan variabel bebas dan variabel tergantung tidak dipengaruhi oleh

Page 6: Data & Variable

faktor luar yang tidak diteliti. Sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan melalui penelitian eksperimental.

Contoh : pengaruh metode pembelajaran terhadap penguasaan ketrampilan persalinan kala II. Variabel bebasnya adalah metode pembelajaran, misalnya metode ceramah dan metode demonstrasi, sedangkan variabel kontrol yang ditetapkan adalah sama, misalnya standar ketrampilan sama, dari kelompok mahasiswa dengan latar belakang sama (sama semesternya), institusi sama.

F. Variabel penggangguVariabel pengganggu/confounding : bukan variabel yang

diteliti tetapi berhubungan dengan variabel bebas dan variabel tergantung, dan bukan variabel antara.

Contoh : pengaruh merokok terhadap penyakit jantung koroner, variabel perancunya adalah minum kopi. Variabel perancu bisa dikontrol dengan cara mengidentifikasi adanya variabel perancu dan kemudian disingkirkan dengan membatasi sampel dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

Skala Pengukuran Variabel

A. NominalData sebenarnya tidak memiliki jenjang, tetapi hanya

membedakan kategori secara kualitatif. Misalnya jenis kelamin, golongan darah, dll.

Pada waktu analisis data, jenis kelamin laki-laki diberi kode dengan angka 1 dan perempuan angka 2, tetapi bukan berarti bahwa wanita memiliki jenjang lebih rendah dibandingkan laki-laki dan sebaliknya. Pemberian nomor hanya sebagai kode dalam pengolahan data.

B. OrdinalKategori telah mempunyai urutan atau jenjang, tetapi masih

bersifat kualitatif seperti pada skala nominal. Ada perbedaan antar kategori walaupun jarak perbedaan antar kategori tidak sama atau tidak konstan. Jadi, dari data skala ordinal hanya dapat diketahui bahwa satu responden kondisinya lebih baik dari responden yang lain.

Page 7: Data & Variable

Misalnya: status gizi (buruk, baik, sangat baik), tingkat pendidikan, tingkat ekonomi.

C. Interval Data memiliki sifat-sifat data skala nominal dan ordinal. Pada data

dengan skala nominal hanya dapat menyatakan perbedaan antar kategori, sedangkan pada data skala ordinal dapat menyatakan bahwa satu kategori memiliki jenjang yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kategori lain.

Pada data skala interval, jenjang dapat dinyatakan dengan angka sehingga bersifat kuantitatif. Misalnya : suhu tubuh pada penderita demam tifoid, penderita A dengan suhu badan 38,6C, sedangkan penderita B dengan suhu tubuh 39,6C. Dapat disimpulkan bahwa suhu badan A berbeda dengan suhu badan B, suhu badan B lebih tinggi 1C daripada suhu badan A.

D. Rasio Data memiliki sifat-sifat data skala nominal, ordinal dan interval,

selain itu juga memiliki titik nol absolut sehingga data dengan skala rasio masing-masing kategori dapat dibandingkan dengan titik nol.

Misalnya penderita A umur 15 tahun dan penderita B berumur 30 tahun, dapat disimpulkan bahwa umur A berbeda dengan umur B, umur B lebih tinggi 15 tahun daripada umur A, atau umur B dua kali umur A.

Kita bisa memilih skala pengukuran variable sesuai dengan keinginan kita dan pastinya harus sesuai juga dengan kebutuhan penelitian. Misalnya pada subject dengan perilaku merokok, kalo kita memilih skala nominal berarti jawabannya akan ya atau tidak. Kalo kita memilih menggunakan skala ordinal, berarti berupa frekuensi merokok (misalnya sering, jarang dll) dan bila kita menggunakan skala numeric, hasilnya akan berupa jumlah batang rokok per hari yang dikonsumsi.

Tentukan skala pengukurannya ! Jenis kelamin : Nominal

Page 8: Data & Variable

Golongan darah : Nominal Status Gizi : Kata dokternya tergantung :D gak ngerti juga Tingkat Pendidikan : Ordinal Tingkat Kepuasan : Ordinal Skor pengetahuan : Interval, soalnya gak ada orang yang

pengetahuannya “Nol besar”. Bedanya dengan rasio, rasio itu punya titik nol absolut

Tekanan darah : Interval Skor IQ : Interval Suhu tubuh : Interval Profil lipid : Interval BMI : Interval Kadar gula darah : Interval Kadar Ca dalam serum : Interval Jumlah sel darah : bisa Interval, bisa juga ordinal. Kalo hasilnya ditulis

dengan angka pasti berarti interval, tapi kalo dibuat tingkatan/rasio seperti “panas, normal” berarti ordinal.

Jadi beberapa skala interval disamping bisa jadi skala ordinal, tergantung dari peneliti, hasil penelitiannya mau ditulis pake angka pasti (1,2,3) atau tingkat/jenjang (tinggi-

sedang rendah dll). But I don’t know.. :D