Dbd

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anak

Citation preview

STATUS PASIEN

1

PRESENTASI KASUS

DEMAM BERDARAH DENGUE

Oleh :

Dian PurwantiniG0099062Novi Diah PG0002113

Pembimbing :dr. Mustarsid, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK LAB / UPF ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDISURAKARTA 2006

DEMAM BERDARAH DENGUE

PENDAHULUAN

Demam dengue adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus ditandai dengan nyeri kepala, nyeri pada otot-otot dan tulang, ditemukannya rash, dan leukopeni. Sedangkan demam berdarah dengue atau yang dapat kita sebut DBD merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengan 4 tanda utama yaitu panas tinggi yang sifatnya mendadak, adanya tanda perdarahan, kadang disertai dengan hepatomegali, dan pada kasus yang gawat ditandai dengan kegagalan sirkulasi. Beberapa penderita dapat menjadi syok hipovolemik yang merupakan akibat dari keluarnya plasma. Hal ini disebut sindroma syok dengue (SSD), dan dapat menjadi fatal. Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue yang termasuk group B arthropod borne virus (arbovirus) dan sekarang dikenal sebagai genus flavivirus, famili flavivirida. Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui gigoitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes albopictus, Aedes polynesiensis dan beberapa spesies yang lain dapat juga menularkan virus ini tapi merupakan vektor yang kurang berperanDiketahui bahwa DBD pertama kali ditemukan di Filipina pada tahun 1953. Dan pada tahun 1956 ditemukan virus dengue pada isolasi darah penderita DBD. Selama tiga dekade, DBD juga ditemukan di wilayah asia tenggara termasuk Indonesia dan kepulauan pasifik. Sejak tahun 1960, jumlah penderita DBD mengalami peningkatan, menyebar dari satu daerah ke daerah lain di daerah endemik. Hal ini tergantung dari musim. Pada saat itu, dilaporkan 1.070.207 kasus dan 42.808 kematian yang disebabkan oleh DBD, dan kebanyakan adalah anak-anak. DBD termasuk dalam salah satu penyakit yang menyebabkan hospitalisasi pada penderita dan kematian anak di negara-negara tropis di Asia. Sejak tahun 1993-1997 sebagian besar penderita DBD pada kelompok usia 5-14 tahun dan pada tahun 1996 dan 1997 telah bergeser pada usia > 15 tahun. Pada saat ini jumlah kasus masih tetap tinggi, rata-rata 10-25 per 100.000 penduduk, namun angka kematian telah menurun bermakna menjadi