14
I. LATAR BELAKANG Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan per orangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sebagai salah satu perangkat pemerintahan yang berkecimpung dalam kesehatan, Puskesmas memiliki program P2PM yang bertugas untuk melakukan pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah demam dengue. Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit endemis di Indonesia dan sampai saat ini masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Di indonesia sendiri penyakit ini ditemukan pertama kali pada tahun 1986 di daerah Jakarta dan Surabaya dan hingga sekarang penyebaran virus dengue ini sudah menyebar ke 33 provinsi, 440 kabupaten/kota yang ada di Indonesia. di jawa sendiri penyakit ini sudah banyak ditemukan dan pada tahun 2007 menurut depkes RI pulau jawa dan bali merupakan pulau yang paling banyak terjangkit demam berdarah dengue ini. Dengan adanya program P2PM di Puskesmas Dharma Rini, diharapkan kasus – kasus yang berkaitan dengan dengan penyakit menular karena infeksi salah satunya demam

DD.docx

  • Upload
    donnyaw

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

internship

Citation preview

Page 1: DD.docx

I. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan

di wilayah kerjanya. Sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan, puskesmas

bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan per orangan dan upaya

kesehatan masyarakat, yang ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional merupakan

pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sebagai salah satu perangkat pemerintahan

yang berkecimpung dalam kesehatan, Puskesmas memiliki program P2PM yang

bertugas untuk melakukan pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah

demam dengue.

Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit endemis di

Indonesia dan sampai saat ini masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat.

Di indonesia sendiri penyakit ini ditemukan pertama kali pada tahun 1986 di daerah

Jakarta dan Surabaya dan hingga sekarang penyebaran virus dengue ini sudah

menyebar ke 33 provinsi, 440 kabupaten/kota yang ada di Indonesia. di jawa sendiri

penyakit ini sudah banyak ditemukan dan pada tahun 2007 menurut depkes RI pulau

jawa dan bali merupakan pulau yang paling banyak terjangkit demam berdarah

dengue ini.

Dengan adanya program P2PM di Puskesmas Dharma Rini, diharapkan kasus

– kasus yang berkaitan dengan dengan penyakit menular karena infeksi salah satunya

demam dengue ini bisa di deteksi sedini mungkin dan menjadi tugas utama

Puskesmas untuk menjadi lini pertama bidang kesehatan agar tidak terjadi suatu out

break dimasyarakat, maupun komplikasi dari demam dengue yang sangat mematikan

berupa perdarahan hingga penyebaran infeksi ke otak.

Page 2: DD.docx

II. PERMASALAHAN

Permasalahan yang ada berupa masyarakat masih kurang sadar terhadap

kebersihan lingkungan serta lambatnya pemerintah dalam mengantisipasi dan

merespon terhadap merebaknya kasus demam dengue ini. Masyarakat seringkali salah

dalam mendiagnosis penyakit demam dengue ini dengan penyakit lain seperti flu atau

typhus.

Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan demam

dengue bersifat asistomatik atau tidak jelas gejalanya. Pasien demam dengue biasanya

atau seringkali menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual maupun diare

Dilakukan kunjungan ke rumah sakit tempat pasien di rawat. Pasien sendiri

tinggal di wilayah kerja Puskesmas Dharmarini pada tanggal 22 Juli 2014.

1. Identitas pasien

Nama : Ny. S

Umur : 59 tahun

BB : 61 Kg

Jenis kelamin: Perempuan

2. Anamnesis

Keluhan Utama : demam

RPS: Pasien mengeluh demam selama satu minggu, demam sepanjang

hari, turun bila minum obat penurun panas, naik setelah beberapa jam

minum obat, mual (+), muntah (-), batuk (-), Nyeri perut (-), nyeri saat

BAK (-), gangguan BAB (-), pasien kemudian periksa darah di

laboratorium swasta, didapatkan nilai trombosit 50.100 mg/dL,

kemudian pasien disarankan untuk diwarat inap.

RPD: Riwayat penyakit serupa (-), riwayat alergi (-), asma (-),

jantung (-), hipertensi (-), kencing manis (-)

RPK: Anak pasien (37 tahun) sedang menderita demam

dengue dan dirawat di ruang yang sama.

3. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum: Komposmentis

Status gizi: gizi baik

Vital sign: N: 96 x/mnt, RR: 24 x/mnt, S: 36,70C.

Page 3: DD.docx

Pemeriksaan fisik: pasien tampak baik, mata cekung (-), pucat (-)

abdomen supel, turgor baik, peristaltik (+)N , akral hangat, perfusi

baik.

4. Diagnosis

Observasi febris 7 hari

dd/ Demam Dengue

Demam Tifoid

Infeksi Saluran Kemih

Page 4: DD.docx

III. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Metode penyuluhan secara langsung kepada orang tua dan anggota keluarga

yang lain yang berhubungan langsung dengan pasien dipilih sebagai intervensi yang

akan paling efektif. Hal ini dimaksudkan agar mereka mengetahui apa saja penyebab,

gejala, pengelolaan, komplikasi dari diare dan bagaimana mencegah penyakit dan

komplikasi yang akan terjadi pada diare.

Intervensi dilakukan dengan cara melakukan Home Visit (Kunjungan Rumah)

dan melakukan wawancara secara langsung kepada orang tua pasien. Kemudian

dilakukan suatu edukasi kepada orang tua pasien mengenai diare, bahwasanya:

1. Virus dengue ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti

sebagai vektornya (Aedes albopictus dan Aedes plynesiensis juga bisa). Ciri-ciri

nyamuk Aedes antara lain :

a. Mempunyai bintik-bintik putih pada badan dan kakinya

b. Berkembang biak di air yang jernih dan hanya mampu terbang sejauh 100-200

meter.

c. Sifat khas nyamuk aedes ini menggigit pada waktu siang hari yaitu pagi dan

sore, ketika istirahat ia hinggap di gantungan baju.

d. Berkembang biak pada air yang bersih (tidah bertanah) seperti pada bak

mandi, tempayan, tempat minum burung dan barang-barang bekas yang

tergenang air

2. Gejala awal demam dengue tergolog luas dan mirip dengan infeksi virus pada

umumnya, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, bahkan muntah. Walau

demikian ada beberapa gejala demam berdarah yang khas dan patut diwaspadai

yaitu :

a. Demam tinggi mendadak 2-7 hari. Kadang kala demam bersifat bifasik

(seperti pelana kuda) yakni panas akan turun di hari ke-3 atau ke-4 tetapi hari

berikutnya naik lagi

b. Ruam pada kulit

c. Nyeri belakang mata

Page 5: DD.docx

3. Pasien Demam Dengue dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat. Pada fase demam

pasien dianjurkan

a. Tirah baring, selama masih demam.

b. Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan.

c. Untuk menurunkan suhu menjadi < 39°C, dianjurkan pemberian parasetamol.

Asetosal/salisilat tidak dianjurkan (indikasi kontra) oleh karena dapat

meyebabkan gastritis, perdarahan, atau asidosis.

d. Dianjurkan pemberian cairan danelektrolit per oral, jus buah, sirop, susu,

disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2 hari.

e. Monitor suhu, jumlah trombosit danhematokrit sampai fase konvalesen.

4. Komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan. Apabila ada tanda

kedaruratan yaitu tanda syok (gelisah, nafas cepat, bibir biru, tangan

dankaki dingin, kulit lembab), muntah terus menerus, kejang,

kesadaran menurun, muntah darah, berak darah, maka pasien perlu

dirawat.

5. Pencegahan yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah jangan biarkan air

bersih/hujan menggenang lama di bak mandi, ban, kaleng-kaleng, atau got. Beri

got/saluran air sekitar rumah anda abate untuk mematikan jentik-jentik/larva

demam berdarah. Kuras bak mandi anda seminggu sekali.

Page 6: DD.docx

IV. MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan memberikan pertnyaan

balik kepada orang tua setelah dokter menjelaskan tentang demam

dengue, pengelolaan, komplikasi dan pencegahan dari diare akut guna

mengetahui seberapa besar orang tua dapat menerima informasi yang

telah diberikan. Berdasarkan jumlah banyaknya kunjungan penderita ke

puskesmas setelah diberikan edukasi, hasilnya pasien dan orang tuanya

memberikan respon yang baik. Hal ini menandakan bahwa orang tua

pasien telah menerima dan memahami informasi yang teklah disampaikan

oleh dokter.

Page 7: DD.docx

Temanggung, 26 Juli 2014

Mengetahui,

Pendamping Dokter Internship Peserta

dr. Novelia Dian T. dr. Syaiful Alam

NIP. 19621104 199010 2001

Page 8: DD.docx

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

F5. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

OLEH:

dr. SYAIFUL ALAM

PUSKESMAS DHARMA RINI TEMANGGUNG

Page 9: DD.docx

(Periode 16 April 2014 – 15 Agustus 2014)

Temanggung, 28 Juni 2014

Mengetahui,

Pendamping Dokter Internship Peserta

dr. Novelia Dian T. dr. Syaiful Alam

NIP. 19621104 199010 2001

Page 10: DD.docx

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

(UKM)

F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

ANTENATAL CARE (ANC) PADA KEHAMILAN RISIKO TINGGI DENGAN

Riwayat Seksio Cesaria et causa Pre Eklampsia Berat, Hamil di Usia Tua

dan Curiga Panggul Sempit

OLEH:

dr. SYAIFUL ALAM

PUSKESMAS DHARMA RINI TEMANGGUNG

Page 11: DD.docx

(Periode 16 April 2014 – 15 Agustus 2014)